Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH KECAKAPAN BAHASA

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

OLEH :
KELOMPOK 11

Mega Nur Hidayah (0305191016)


Yetri Yeni (0305191026)

KELAS : PMM 1/ Sem III


MATA KULIAH :Psikologi Pendidikan

DOSEN PENGAMPU :Rohani, S.Ag. M. Pd

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA (UINSU)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
TP.2020/2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyelesaikan penyusunan tugas makalah dari kelompok 11. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Psikologi Pendidikan” yang berjudul
“Kecakapan Bahasa”.
Dalam penyusunan makalah ini saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu. Khususnya kepada bapak dosen yang
memberikan kami bimbingan dan arahan dalam tugas ini.
Makalah ini telah disusun berdasarkan sumber-sumber yang ada. Namun kami
menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, masih terdapat kesalahan baik
dalam isi maupun penyampaian yang kami lakukan. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang disampaikan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini akan kami terima
dengan senang hati. Akhir kata saya ucapkan terimakasih.

Medan, 20 Januari 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................2
C. Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kecakapan Bahasa.......................................................................3
B. Perkembangan Kecakapan Bahasa.................................................................4
C. Lingkungan yang Mendukung Kecakapan Bahasa........................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................9
B. Saran....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Betapa pentingnya bahasa dalam kehidupan murid dan guru.Mereka
perlu bahasa untuk saling berbicara,mendengar,membaca,dan menulis.Mereka
perlu bahasa untuk mendeskripsikan masa lalu secara detail dan merencanakan
masa depan.Menurut Vygotsky,bahasa memainkan peran utama dalam
perkembangan kognitif anak.
Bahasa adalah bentuk komunikasi,baik itu lisan,tertulis atau tanda, yang
didasarkan pada sistem symbol.Semua bahasa manusia adalah generative
(diciptakan) tidak terbatas,maksudnya kemampuan untuk memproduksi
sejumlah kalimat tak terbatas yang bermakna dengan menggunakan seperangkat
kata dan aturan.Kualitas ini membuat bahasa kreatif.Semua bahasa manusia juga
mengikuti aturan Fonologi (system suara bahasa),Morfologi (Aturan untuk
mengkombinasikan morfem (bentuk),yang merupakan serangkaian suara yang
bermakna yang merupakan kesatuan bahasa terkecil ), Sintaksis (Cara kata
dikombinasikan untuk membentuk frasa dan kalimat yang bias diterima),
Semantik (Makna dari kata atau kalimat),dan Pragmatis ( Penggunaan
Percakapan yang tepat).1
Bahasa yang diucapakan terdiri dari suara, atau fonem yang merupakan
alat komunikasi secara esensial, umum dan bersifat sosial karena dalam
komunikasi selalu ada dua pihak yang terlibat, yaitu sebagai pemberi materi dan
penerima informasi.Sistem komunikasi dalam berbahasa yang harus dibina
adalah Menyimak, Berbicara, Membaca dan Menulis.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah mengenai Kecakapan Bahasa adalah sebagai
berikut:
1
John. W. Shantrock. Psikologi Pendidikan (edisi Kedua).2011.Jakarta:Prenada Media Group.(hlm 67-
69)

1
1. Pengertian Kecakapan Bahasa
2. Perkembangan Kecakapan Bahasa
3. Lingkungan yang Mendukung Kecakapan Bahasa

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari makalah mengenai Kecakapan Bahasa adalah
sebagai berikut:
1. Untuk memahami Pengertian Kecakapan Bahasa
2. Untuk memahami Perkembangan Kecakapan Bahasa
3. Untuk mengetahui Lingkungan yang Mendukung Kecakapan Bahasa

BAB II
PEMBAHASAN

2
A. Pengertian Kecakapan Berbahasa
Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia
secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya (Depdiknas, 2005:
3). Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi,
2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan
oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang
baik, sopan santun yang baik. Kecakapan sendiri mempunyai arti
kemampuan,kesanggupan,kekuatan, kekayaan.2
Bahasa lahir dari perlunya interaksi dan komunikasi baik antara individu
dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, antar individu dengan
bukan manusia dan lain sebagainya. Bahasa adalah alat komunikasi antar
anggota masyarakat, berupa lambang bunyi suara, yag dihasilkan oleh alat ucap
manusia.
Kemampuan berbahasa diawali dari kemampuan mendengar yang baik,
kemampuan mengolah kata dengan tertib, kemampuan menyampaikan baik
secara lisan maupun tulisan yang baik, akhirnya apa yang disampaikan tidak
sekedar sampai kepada sasaran, akan tetapi menimbulkan kesenangan baik pihak
lain yang diajak berkomunikasi. Fungsi bahasa disamping sebagai alat
komunikasi juga bahasa untuk menyatakan ekspresi diri, sarana untuk
beradaptasi dan berintegrasi dalam masyarakat, dan sarana untuk mengontrol
masyarakat itu sendiri. Jadi bahasa sebagai sistem komunikasi memiliki makna
yang lebih luas dari sekedar berbicara.3
Setiap bahasa merupakan komponen aset yang berharga. Aset ini perlu
dibudayakan komunitas atau bangsa yang hanya berbicara dalam satu bahasa,
dari generasi ke generasi. Dengan berbahasa cermin budaya bangsa akan tampak
berwibawa, bahasa bila ditata sedemikian rupa akan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dari kepribadian baik individu, masyarakat, bahkan sampai bangsa.
Dalam pandangan psikolog pendidikan kemampuan anak berbahasa, atau belajar
berbahasa sejak awal, adalah bagian penting yang tidak dapat dipungkiri. Karena
2
Pdf .Kemampuan Bahasa.hlm 8
3
Drs.Mardianto,M.Pd.Psikologi pendidikan.2012.Medan:Perdana Publishing.(hlm 132)

3
bagaimanapun belajar membaca barangkali merupakan keterampilan terpenting
yang akan diperoleh anak selama tahun pertama di sekolah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kecakapan bahasa merupakan
kesanggupan, kemampuan, kekayaan ucapan pikiran dan perasaan manusia
melalui bunyi yang arbiter, digunakan untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam percakapan yang baik.

B. Perkembangan Kecakapan Berbahasa.


Perkembangan kecakapan berbahasa beriringan dengan pertumbuhan usia
seseorang. Dari kajian yang pernah dilakukan para ahli, maka perkembangan
bahasa adalah beriringan dengan pertumbuhan fisik yang dialami anak.
Perkembangan bahasa menurut John W.Santrock:4
No Periode Perkembangan/Perilaku Anak
Umur
1 0-6 bulan Sekedar bersuara
Membedakan huruf hidup
Berceloteh pada akhir periode
2 6-12 bulan Celoteh bertambah dengan mencakup suara dari bahasa
ucap
Isyarat digunakan untuk mengomunikasikan suatu objek
3 12-18 bulan Kata pertama diucapkan
Rata-rata memahami 50 kosakata lebih
4 18-24 bulan Kosakata bertambah sampai rata-rata 200 buah
Kombinasi dua kata
5 2 tahun Kosakata bertambah cepat
Penggunaan bentuk jamak secara tepat
Penggunaan kata lampau
Penggunaan beberapa preposisi atau awalan
6 3-4 tahun Rata-rata panjang ucapan naik dari 3 sampai 4 morfem
per kalimat
Menggunakan pertanyaan “ya” dan “tidak” dan
pertanyaan “mengapa, dimana, siapa, kapan”
Menggunakan bentuk negatif dan perintah pemahaman

4
Drs.Mardianto,M.Pd.Psikologi pendidikan.2012.Medan:Perdana Publishing.(hlm 134-135)

4
pragmatis bertambah
7 5-6 tahun Kosakata mencapai rata-rata 10000 kata
Koordinasi kalimat sederhana
8 6-8 tahun Kosakata terus bertambah cepat
Lebih ahli menggunakan aturan sintaksis
Keahlian bercakap meningkat
9 9-11 tahun Definisi kata mencakup sinonim
Strategi berbicara terus bertambah
10 11-14 tahun Kosakata bertambah dengan kata-kata abstrak
Pemahaman bentuk tata bahasa kompleks
Pemahaman fungsi kata dalam kalimat
Memahami metafora dan satire
11 15-20 tahun Dapat memahami karya sastra dewasa.
Tugas-tugas perkembangan bahasa secara umum bila dipelajari akan dapat
dipilah pilah dalam beberapa bagian yakni sebagai berikut :
1. Perkembangan kecakapan bahasa lisan
2. Perkembangan kecakapan mengeja
3. Perkembangan kecakapan membaca
4. Perkembangan penguasaan kosakata
5. Perkembangan kecakapan bahasa tulis
Menurut Elizabeth B. Hurlock (1978: 186) perkembangan bahasa anak
usia dini ditempuh melalui cara yang sistematis dan berkembang bersama-sama
dengan pertambahan usianya. Anak mengalami tahapan perkembangan yang
sama namun yang menbedakan antara lain: sosial keluarga, kecerdasan,
kesehatan, dorongan,hubungan, dengan teman yang turut mempengahurinya, ini
berarti lingkungan turut mempengaruhi perkembangan bahasa anak, lingkugan
yang baik maka perkembangan anak akan baik, namun sebaliknya jika tidak
maka anak juga akan ikut dalam lingkungan tersebut. Hal ini lah yang menjadi
tolak ukur atau dasar mengapa anak pada umur tertentu sudah dapat berbicara,
atau pada umur tertentu belum bisa berbicara.
Berikut ini ada 3 cara untuk membantu pengembangan kosakata anak
dengan menggunakan tiga jenis teknologi ( Miller,2001)5
1 Komputer

5
John. W. Shantrock. Psikologi Pendidikan (edisi Kedua).2011.Jakarta:Prenada Media Group.(hlm 73)

5
CD-ROM berisi cerita, seperti Living Books, dapat membantu
penguasaan kosa kata oleh anak-anak, terutama jika ada opsi online
untuk murid menemukan makna dari kata yang belum dikenalnya.
Mengunakan komputer untuk mendengarkan dan melihat cerita dapat
menjadi bagian dari tugas membaca anak, atau sebagai pilihan tugas.
Mempelajari kata-kata baru dapat lebih baik jadi guru selalu mengajak
murid untuk menemukan kata baru. Misalnya, murid mencatat kata baru
dalam satu buku untuk menjadi refrensi nanti.

2 Audio Books
Guru bisa membuat pusat kegiatan mendengarkan untuk
membantu pengembangan kosa kata. Pusat mendengarkan ini harus
memiliki tape recorder, handphone, audiobook, dan literatur yang
terkait. Audiobook dapat digunakan untuk melengkapi materi media
cetak, mendengarkan dramatisasi cerita, dan menarik minat murid.
Audiobook mungkin bermanfaat bagi murid yang tertarik dengan bidang
tertentu. Misalnya murid yang bahasa utamanya inggris dapat
menggunakan tape untuk meningkatkan perkembangan kosa kata,
kemampuan membaca dan pelafalan kata (pronunciation). Pembaca yang
lemah dapat menggunakan tape untuk membantu diskusi dalam kelas
meskipun mereka membaca materi yang tidak terlalu kompleks.

3 Televisi Pendidikan
Televisi pendidikan dapat digunakan untuk membantu anak
mempelajari alfabet, melihat orang menggunakan kosa kata dalam
konteks yang berbeda-beda, dan mendengarkan cerita yang akan
memotivasi anak untuk membaca cerita itu nanti . acara ini membantu
anak untuk memperbanyak kosa kata dengan tema, menciptakan konteks
yang kaya saat menggunkan kata, menerangkan dengan jelas dan
langsung makna kata baru, dan menghubungkan kata-kata baru dengan
cara yang menyenangkan.

6
C. Lingkungan Yang Mendukung
Ketika lingkungan menjadi bagian ikut serta dalam lingkungan berbahasa
asing yang menyenangkan. Sehingga lingkungan ini akan menjadi bagian
pendukung pada proses penguasaan bahasa asing terhadap anak. Karena
bagaimana pun rumah adalah tempat pertama dan utama untuk belajar bagi anak.
Dalam hal ini pernah ditegaskan bahwa dari proses pembelajaran, maka situasi,
sarana, dan fasilitas,proses komunikasi semua orang yang terlibat menjadi
bagian penting yang mendukung terjadinya proses pembelajaran tersebut.6
Pelaksana dalam hal ini adalah bagian dari kemampuan orang tua dalam
mensetting keadaan. Sebagai contoh orang tua membiasakan anak berbahasa
inggris dirumah,pembiasaan ini akan mengikat anak untuk rumah adalah
lingkungan pertama anak-anak didik dengan pengetahuan dasar. Dengan
kepedulian orang tua, buah hati bisa mempraktekkan bahasa asing dirumah.
Faktor lain yang menjadikan keberhasilan dalam mempelajari bahasa
asing adalah budaya ataupun kebiasaan yang dilakukan oleh lingkungan. Harus
diakui bahwa sebagian masyarakat kita belum menjadikan membaca adalah
suatu kebutuhan, apakah itu disebabkan oleh kondisi masyarakat itu sendiri atau
oleh sistem pemerintahan yang ada. Lemahnya budaya membaca ini bukan
hanya terletak pada masyarakat, juga pemerintah. Banyak pemerintah daerah
yang tidak menganggap penting sebuah perpustakaan atau taman bacaan
masyarakat.
Setelah lingkungan yang tidak baik, kesulitan belajar bahasa juga ada
pada diri anak sampai pada faktor internal anak, maka banyak hal yang harus
diperhatikan (menurut Lovitt 1989) sebagaimana dikutip Muliyono, kesulitan
belajar bahasa asing disebabkan lima factor yakini:
a) Kekurangan kognitif
b) Kekurangan dalam memori
c) Kekurangan kemampuan melakukan evaluasi
d) Kekurangan kemampuan memproduksi bahasa
e) Kekurangan dalam bidang pragmatig atau penggunaan fungsional bahasa

6
Drs.Mardianto,M.Pd.Psikologi pendidikan.2012.Medan:Perdana Publishing.(hlm 142)

7
Pada gilirannya tanggung jawab individu, keluarga, lingkungan
sekolah,masyarakat dan pemerintah harus menjadi satu kesatuan untuk
menciptkan lingkungan yang mendukung pembelajaran bahasa. Hal ini
didasarkan pada satu pandangan bahwa bahasa bukan kebutuhan individu akan
tetapi persoalan masyarakat, budaya dalam arti yang lebih luas. Tiga aspek
penyebab pergeseran bahasa atau pelestariannya :7
 Pelestarian bahasa sebagai fungsi kebutuhan kelompok, terutama yang
menyangkut loyalitas kelompok terhadap kenasionalan.
 Penduduk kota cenderung lebih peka terhadap perseorangan bahasa
dibandingkan dengan penduduk desa.
 Bahasa dengan tingkatan lebih tinggi akan mendesak bahasa yang
memiliki tingkatan kurang.
Lingkungan yang baik bukanlah kelengkapan atau canggihnya sarana
dan fasilitas belajar akan tetapi fungsional dari masing-masing unsur untuk
terlibatsecara tepat mendukung proses belajar yang sedang terjadi.

BAB III
PENUTUP

7
Drs.Mardianto,M.Pd.Psikologi pendidikan.2012.Medan:Perdana Publishing.(hlm 143-144)

8
A. Kesimpulan
Kecakapan bahasa merupakan kesanggupan, kemampuan, kekayaan
ucapan pikiran dan perasaan manusia melalui bunyi yang arbiter, digunakan
untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam percakapan
yang baik.
Perkembangan bahasa memerlukan fungsi reseptif dan ekspretif. Fungsi
reseptif adalah kemampuan anak untuk mengenal dan bereaksi terhadap
seseorang, terhadap kejadian di lingkungan sekitarnya, mengerti maksud mimik
dan nada suara dan akhirnya mengerti kata-kata. Fungsi ekspretif adalah
kemampuan anak mengutarakan pikirannya, dimulai dari komunikasi preverbal
(sebelum anak dapat berbicara), komunikasi dengan ekspresi wajah atau mimik,
gerakan tubuh, dan akhirnya dengan menggunakan kata-kata atau komunikasi
verbal.

B. SARAN
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat
banyak kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman sangat
membantu kami supaya dilain waktu dalam pembuatan makalah penulis dapat
sesuaikan dengan yang dihareapkan. Selamat membaca dan semoga materi yang
tertulis dimakalah ini bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih.

9
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Mardianto,M.Pd.Psikologi pendidikan.2012.Medan:Perdana Publishing

http://catetanqt.blogspot.com/2013/05/pengertian-kecakapan-antar-personal.html.

http://ddaryanti.blogspot.com/2010/06/perkembangan-kemampuan-berbahasa.html

John. W. Shantrock. Psikologi Pendidikan (edisi Kedua).2011.Jakarta:Prenada


Media Group.

Kamus Bahasa indonesia

Pdf . Kemampuan Bahasa. hlm 8

Anda mungkin juga menyukai