Anda di halaman 1dari 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Bahasa terbentuk dari beberapa tataran gramatikal, yaitu dari tataran terendah sampai tertinggi adalah kata, frase, klausa, kalimat. Ketika anda menulis dan berbicara, kata adalah kunci pokok dalam membentuk tulisan dan ucapan. Maka dari itu kata-kata dalam bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, supaya ide dan pesan seseorang dapat dimengerti dengan baik. Kata-kata yang digunakan dalam komunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Tidak dibenarkan menggunakan kata-kata dengan sesuka hati, tetapi harus mengikuti kaidah-kaidah yang benar. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan kata yang baik atau biasa disebut dengan diksi. iksi dapat diartikan sebagai pilihan kata pengarang dalam mengggambarkan !cerita" pengarang. #alaupun dapat diartikan begitu, diksi tidak hanya pilih-memilih kata sa$a atau mengungkapkan gagasan pengarang, tetapi $uga meliputi gaya bahasa, ungkapanungkapan. Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, $elas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. engan adanya pemilihan kata yang baik, suatu kalimat dapat membentuk kalimat yang efektif. %aitu, kalimat yang singkat, padat, $elas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. 1.2 Rumusan Masalah &dapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut' (. &pa yang dimaksud dengan diksi) *. &pa sa$a elemen yang terdapat dalam diksi) +. &pa yang dimaksud dengan kalimat) ,. &pa sa$a unsur-unsur dalam kalimat) -. &pa yang dimaksud dengan kalimat efektif) .. Bagaimana ciri-ciri kalimat efektif) 1.3 Tujuan Makalah ini dibuat dengan bertu$uan' (. Mengetahui apa yang dimaksud dengan diksi
1

*. Mengetahui syarat-syarat pemilihan kata +. Mengetahui pengertian serta unsur-unsur kalimat ,. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kalimat efektif -. Mengetahui ciri-ciri kalimat efektif

BAB 2 I I 2.1 Pengert!an D!ks! iksi dapat diartikan sebagai pilihan kata, gaya bahasa, ungkapan-ungkapan pengarang untuk mengungkapkan sebuah cerita. Indonesia pusat bahasa iksi menurut Kamus Besar Bahasa epartemen /endidikan Indonesia adalah pilihan kata yang tepat

dan selaras 0dalam penggunaannya1 untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu 0seperti yang diharapkan1. 2ungsi dari diksi antara lain ' (. Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis. *. 3ntuk mencapai target komunikasi yang efektif. +. Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara 4erbal. ,. Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat 0sangat resmi, resmi, tidak resmi1 sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca. &gar menghasilkan cerita yang menarik, diksi atau pemilihan kata harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut' (. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan gagasan. *. /engarang harus memiliki kemampuan dalam membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna, sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa pembaca. +. Menguasai berbagai macam kosakata dan mempu memanfaatkan kata-kata tersebut men$adi kalimat yang $elas, efektif, dan efisien. 5ontoh paragraf ' (. 6ari ini &ku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. 3dara di sana sangat se$uk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian. *. 7iburan kali ini &ku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak henti-hentinya bertiup. Ombak yang berke$ar-ke$aran $uga seolah tak
3

mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepan$ang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang. Kedua paragraf diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraf kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan. 2.2 "arat# "arat Pem!l!han $ata

1. Makna Denotatif dan Konotatif Makna denotatif adalah makna dalam alam wa$ar secara eksplisit. Makna wa$ar ini adalah makna yang sesuai dengan apa adanya. enotatif adalah suatu pengertian yang terkandung sebuah kata secara ob$ektif. Makna denotatif sering disebut makna konseptual. Misalnya, kata makan yang bermakna memasukkan sesuatu kedalam mulut, dikunyah dan ditelan. Makna konotatif adalah makna asosiatif, makna yang timbul sebagai akibat dari sikap sosial, sikap pribadi dan kriteria tambahan yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan pada makna konotatif berarti untung atau pukul. Makna konotatif selalu berubah dari 8aman ke 8aman. 5ontoh lainnya misalnya kamar kecil dapat bermakna konotatif $amban, sedangkan makna denotati4e adalah kamar yang kecil. 2. Makna Umum dan Makna Khusus Kata umum adalah kata yang acuannya lebih luas. Kata khusus adalah kata yang acuannya lebih sempit atau khusus. Misalnya ikan termasuk kata umum, sedangkan kata khusus dari ikan adalah mu$air, lele, gurami, gabus, koi. 5ontoh lainnya misalnya lele dapat men$adi kata umum, $ika kata khususnya adalah lele lokal, lele dumbo. 3. Kata Konkrit dan Kata Abstrak Kata konkrit adalah kata yang acuannya dapat diserap oleh pancaindra. Misalnya me$a, rumah, mobil, air, cantik, hangat, wangi, suara. 9edangkan kata abstrak adalah kata yang acuannya sulit diserap oleh pancaindra. Misalnya perdamaian, gagasan. Kegunaan kata abstrak untuk mengungkapkan gagasan rumit. Kata abstrak dapat membedakan secara halus antara gagasan yang bersifat teknis dan khusus. /emakaian kata abstrak yang banyak pada suatu karangan akan men$adikan karangan tersebut tidak $elas dalam menyampikan gagasan penulis.
4

4. Sinonim 9inonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang sama, tapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada kesamaan atau kemiripan. Misalnya kata cermat dan cerdik yang keduanya bersinonim, tetapi keduanya tidaklah sama persis. 5. Kata Ilmiah dan Kata Po uler Kata ilmiah merupakan kata-kata logis dari bahasa asing yang dapat diter$emahkan kedalam bahasa Indonesia. Kata-kata ilmiah biasa digunakan oleh kaum pela$ar dalam berkomunikasi maupun dalam tulisan-tulisan ilmiah seperti karya tulis ilmiah, laporan ilmiah, skripsi, tesis, desertasi. 9elain itu digunakan pada acara-acara resmi. Kata popular adalah kata yang biasa digunakan dalam komunikasi sehari-hari masyarakat umum. Berikut adalah contoh dari kata-kata tersebut. $ata Ilm!ah &nalogi 2inal iskriminasi /rediksi Kontrdiksi 2ormat &narki Biodata Bibliografi $ata P&'uler Kiasan &khir /erbedaan /erlakuan :amalan /ertentangan 3kuran Kekacauan Biografi 9ingkat aftar /ustaka

2.3 Pem%entukkan $ata Terdapat dua cara dalam pembentukkan kata, yaitu dari luar dan dari dalam bahasa Indonesia. /embentukkan dari dalam yaitu terbentuknya kata baru dengan dasar kata yang sudah ada, sedangkan dari luar melalui proses serapan.

1. Kesalahan Pembentukkan dan Pemilihan Kata

/ada subbab ini akan disebutkan kesalahan dalam pembentukkan kata, yang sering ditemukkan dalam bahasa lisan maupun tulis, yaitu' (. /enanggalan awalan meng*. /enanggalan awalan ber+. /eluluhan bunyi ;c; ,. /enyengauan kata dasar -. Bunyi ;s;, ;k;, ;p;, dan ;t; yang tidak luluh .. &walan ke- yang keliru pemakaian akhiran <ir =. /adanan yang tidak serasi >. /emakaian kata depan di, ke, dari, bagi, pada, daripada, dan terhadap ?. /enggunaan kesimpulan, keputusan, penalaran, dan pemukiman (@. /enggunaan kata yang hemat ((. &nalogi (*. Bentuk $amak dalam bahasa Indonesia 2. Definisi efinisi adalah suatu pernyataan yang menerangkan pengertian suatu hal atau konsep istilah tertentu. 5ontoh definisi' Ma$as personifikasi adalah kiasan yang menggambarkan binatang, tumbuhan dan benda-benda mati seakan hidup selayaknya manusia, seolah punya maksud, sifat, perasaan dan kegiatan seperti manusia. efinisi terdiri dari' a. efinisi nominalis efinisi nominalis adalah men$elaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Biasanya digunakan untuk membuka suatu pembicaraan atau diskusi. b. efinisi realis efinisi realis adalah pen$elasan tentang isi yang terkandung dalam sebuah istilah, bukan hanya men$elaskan tentang istilah. efinisi realis terbagi atas ' efinisi esensial, yaitu pen$elasan dengan cara menguraikan perbedaan antara pen$elasan dengan cara menun$ukkan bagian-bagian suatu benda0definisi analitik1 dengan pen$elasan dengan cara menun$ukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia0definisi konotatif1.
6

alam hal membuat definisi hal yang tidak boleh dilakukan adalah

mengulang kata yang kita definisikan.

efinisi diskriptif, yaitu pe$elasan dengan cara menun$ukkan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut dengan pen$elasan dengan cara menyatakan bagaimana suatu hal ter$adi.

c.

efinisi praktis efinisi praktis adalah pen$elasan tentang suatu hal yang di$elaskan dari segi

kegunaan atau tu$uan. efinisi praktis terbagi atas tiga macam, yaitu ' efinisi operasional, yaitu pen$elasan dengan cara menegaskan langkah-langkah pengu$ian serta menun$ukkan bagaimana hasil yang dapat diamati. efinisi fungsional, yaitu pen$elasan sesuatu hal dengan cara menun$ukkan kegunaan dan tu$uannya. efinisi persuasif, yaitu pen$elasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain, bersifat membu$uk orang lain. 3. Kata Sera an Kata serapan adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yang sesuai dari A% . Kata serapan merupakan bagian perkembangan bahasa Indonesia. Kosa kata bahasa Indonesia banyak yang menyerap dari bahasa asing. Bahasa-bahasa asing yang diserap kedalam bahasa Indonesia antara lain bahasa 9ansekerta, &rab, Belanda, Inggris dan Tionghoa. /enyerapan kata kedalam bahasa Indonesia meliputi dua unsur, yaitu' Keteraturan bahasa0analogi1' dikatakan analogi $ika kata tersebut memiliki bunyi yang sesuai antara e$aan dan pelafalannya. /enyimpangan atau ketidakteraturan bahasa0anomali1' dikatakan anomali apabila kata tersebut tidak sesuai antara e$aan dan pelafalannya. 4. Analo!i Karena analogi adalah keteraturan bahasa, tentu sa$a lebih banyak berkaitan dengan kaidah-kaidah bahasa, baik dalam bentuk fonologi, sistem e$aan, atau struktur bahasa. Beberapa kata yang sudah sesuai dengan sistem fonologi, baik melalui proses penyesuaian maupun tidak, misalnya'

Bahasa In(&nes!a &ksi Bait Boling ansa

Bahasa Asl!n"a &ction 0inggris1 Bait 0arab1 Bowling 0inggris1 ance 0inggris1
7

era$at Akologi 2a$ar Insan

arra$at 0arab1 Acology 0inggris1 2a$r 0arab1 Insane 0arab1 Menurut taraf integrasinya unsur pin$aman dari bahasa asing dapat dibagi dua

golongan. /ertama unsur pin$aman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. 3nsur pertama ini digunakan dalam bahasa Indonesia, tetapi penulisan dan pengucapannya masih mengikuti aturan bahasa asing. 3nsur yang kedua kata pin$aman yang penulisan dan pengucapannya telah disesuaikan ke dalam bahasa Indonesia. 5. Anomali /erhatikan kata-kata berikut ini ' Bahasa In(&nes!a Bank Intern BurCan DumCat Bahasa Asl!n"a Bank 0inggris1 Intern 0inggris1 BurCan 0arab1 DumCat 0arab1

Beberapa kata diatas merupakan kata yang mengandung unsur anomali. Bila diamati lafal yang kita keluarkan dari mulut dengan e$aan yang tertera, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yaitu bankE0nk1, $umCatE0C1. 9edangkan kata-kata asing yang diserap ke dalam bahasa Indonesia secara utuh tanpa mengalami perubahan penulisan memiliki kemungkinan untuk dibaca bagaimana aslinya, sehingga timbul anomali dan fonologi, seperti contoh berikut ' Bahasa In(&nes!a AFpose AFport AFodus Bahasa Asl!n"a AFpose AFport AFodus

Kadang-kadang kata tidak hanya satu morfem, ada $uga yang terdiri dari dua morfem atau lebih, sehingga penyerapannya dilakukan secara utuh, misalnya ' Bahasa !n(&nes!a 2ederalisme Bilingual edikasi Bahasa Asl!n"a 2ederalism 0inggris1 Bilingual 0inggris1 edication 0inggris1
8

Adukasi 2.) $al!mat 1. Pen!ertian Kalimat

Aducation 0inggris1

Kalimat adalah satuan bahasa yang merupakan kesatuan pikiran. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan; atau klausa. 3nsur-unsur tersebut mempunyai fungsi dan pengertian tertentu yang disebut bagian kalimat. &da bagian kalimat yang tidak dapat dihilangkan, dan ada pula yang dapat dihilangkan. Bagian kalimat yang dapat dihilangkan disebut inti kalimat, sedangkan bagian yang dapat dihilangkan merupakan bukan inti kalimat. Bagian inti dapat membentuk kalimat dasar, dan bagian bukan inti dapat membentuk kalimat luas. 5ontoh' a. Menulis ilmiah itu mudah. b. Kemudahan menulis dapat dirasakan oleh setiap orang yang mempela$arinya secara serius. c. Kemudahan menulis itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga hal, yaitu' menentukan ide, mengorganisasikan ide, dan mengekreasikan ide tersebut dengan kalimat efektif sehingga men$adi sebuah karangan yang utuh. /aragraf tersebut terdiri atas tiga buah kalimat. Kalimat (1) berupa kalimat dasar yang terdiri atas dua bagian kalimat inti. Kalimat (2) berupa kalimat luas terdiri atas dua bagian inti dan satu bagian bukan inti. Kalimat (3) berupa kalimat luas yang terdiri dari dua bagian inti dan dua bagian bukan inti.

5iri-ciri dari kalimat, yaitu' a. alam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. alam bahas tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda seru, atau tanda Tanya. b. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas sub$ek dan predikat, c. /redikat transitif disertai ob$ek, predikat intransitif dapat disertai pelengkap, d. Mengandung pikiran yang utuh, e. Menggunakan urutan logis, setiap kata-kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi0sub$ek, predikat, ob$ek, dan keterangan1 disusun dalam satuan menurut fungsinya, f. Mengandung satuan makna, ide,atau pesan yang $elas,
9

alam paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan, hubungan di$alin dengan kon$ungsi, pronomina atau kata ganti, repetisi, atau struktur se$a$ar. 2. Unsur"unsur Kalimat a. u%jek 9ub$ek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. 9ub$ek menentukan ke$elasan kalimat. /enempatan sub$ek yang tidak tepat dapat menghamburkan makna kalimat. 9ub$ek dapat berupa kata dan dapat pula frasa. Keberadaan sub$ek dalam kalimat berfungsi' a. Membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat ma$emuk, b. Memper$elas makna, c. Men$adi pokok pikiran, d. Menegaskan 0memfokuskan1 makna, e. Memper$elas pikiran ungkapan, dan f. Membentuk kesatuan pikiran. 9edangkan ciri-ciri dari sub$ek, yaitu' a. Dawaban apa atau sifat, b. d. e. idahului kata bahwa, isertai kata ini, atau itu, isertai pewatas yang, c. Berada kata atau frasa benda 0nomina1,

f. Kata sifat didahului kata si atau sang, g. Tidak didahului preposisi' di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain, dan h. Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat dengan kata bukan. 5ontoh' Saya sudah mulai mengantuk. Air sungai kecil itu terus menerus menggericik. b. Predikat 9eperti halnya sub$ek, predikat kebanyakan muncul secara eksplisit. /redikat dapat berupa kata dan dapat pula frasa. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi' a. Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat ma$emuk, b. Men$adi unsur pen$elas, yaitu memper$elas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan ke$elasan makna kalimat, c. Menegaskan makna,
10

d. Membentuk kesatuan makna, dan e. 9ebagai sebutan. 9edangkan ciri-ciri dari predikat yaitu' a. Dawaban mengapa, bagaimana, b. c. d. apat diingkarkan dengan tidak atau bukan, apat didahului keterangan aspek' akan, sudah, sedang, apat didahului keterangan modalitas' sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya dan lain-lain, Tidak didahului dengan kata yang, $ika didahului kata' a. yang predikat berubah fungsi men$adi perluasan sub$ek, b. idahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni, dan c. /redikat dapat berupa kata benda, kata sifat, kata ker a, atau bilangan. 5ontoh ' /engusaha itu menemukan peluang bisnis barunya #. $b%ek 9ub$ek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun ob$ek tidaklah demikian halnya. Kehadiran ob$ek dalam kalimat bergantung pada $enis predikat kalimat serta ciri khas ob$ek itu sendiri. alam kalimat ob$ek berfungsi sebagai' a. Membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif, b. Memper$elas makna, dan c. Membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran. 5iri-ciri dari ob$ek, yaitu' a. Berupa kata benda, b. Tidak didahului kata depan, c. Mengikuti langsung di belakang predikat transitif, d. Dawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif, dan e. apat menduduki fungsi sub$ek apabila kalimat itu dipasifkan. 5ontoh' Kalimat yang benar' Mahasiswa itu menerangkan kerangka berpikirnya. Kalimat yang salah' Mahasiswa itu menerangkan tentang kerangka berpikirnya. d. Pelen!ka /elengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan ob$ek, dan melengkapi struktur kalimat. 5iri-ciri pelengkap'
11

(. Bukan unsur utama , tapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak $elas dan tidak lengkap informasinya. *. Terletak di belakang predikat yang bukan kata ker$a transitif, misalnya' a. Melengkapi struktur' Gegara :epublik Indonesia ; berdasarkan ; /ancasila. 9 Ia ; men$adi ; rektor. 9 / /el b. Mengkhususkan makna ob$ek, misalnya' Ibu ;membawakan ; saya ; oleh-oleh. 9 / O /el e. Keteran!an Keterangan kalimat berfungsi men$elaskan atau melengkapi informasi pesanpesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi men$adi tidak $elas. 6al ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain. 5iri-ciri Keterangan (. Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan men$adi tidak $elas, dan tidak lengkap, misalnya surat undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif, *. Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, atau akhir kalimat, +. apat berupa' keterangan waktu, tu$uan, tempat, akibat, syarat, cara, posesif, dan pengganti nomina. 5ontoh penempatan keterangan' /ada awal kalimat, !Kemarin rektor berangkat ke Tokyo." /ada tengah kalimat,":ektor kemarin berangkat ke Tokyo." /ada akhir kalimat,":ektor berangkat ke Tokyo kemarin." apat berupa keterangan tambahan dapat berupa aposisiH misalnya' keterangan tambahan sub$ek, tidak dapat menggantikan sub$ek, sedangkan aposisi dapat menggatikan sub$ek. Megawati, yang men$abat /residen :I *@@(-*@@,, adalah putra Bung Karno. 0keterangan tambahan1 Megawati, /residen :i *@@(-*@@,, adalah putra Bung Karno. 0aposisi1 Denis Keterangan an 5ontoh /emakaiannya Denis Keterangan (. Tempat /osisi;/enghubung di ke 5ontoh /emakaian di kamar, di kota ke Medan, ke rumahnya
12

/el

dari 0di1 dalam *. #aktu pada pada dalam sesebelum sesdah selama +. ,. &lat Tu$uan sepan$ang dengan supaya untuk bagi -. 5ara demi secara dengan cara .. =. Kesalingan 9imilatif dengan $alan seperti bagaikan >. ?. /enyebaban /enyerta laksana karena sebab dengan bersama beserta f. Kon%un!si

dari Manado, dari sawah 0di1 dalam rumah pada saya, pada permukaan sekarang, kemarin pada pukul - hari ini dalam * hari ini sepulang dari kantor sebelum pukul (* sesudah makan selama beker$a sepan$ang hari dengan gunting, dengan mobil supaya;agar kamu pintar untuk kemerdekaan bagi masa depan demi kekasihmu secara hati-hati dengan cara damai dengan $alan berunding satu sama lain seperti angina bagakan seorang dewi laksana bintang di langgit karena perempuan itu sebab kecerobohannya dengan adiknya bersama orang tuanya beserta saudarany

Kon$ungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan 0merangkai1 unsur-unsur kalimat dalam sebuah kalimat 0yaitu sub$ek, predikat, ob$ek, pelengkap, dan keterangan1, sebuah kalimat dengan kalimat lain, dan 0atau1 sebuah paragraf dengan paragraf yang lain. Kon$ungsi dibagi men$adi dua, yakni perangkai intrakalimat dan perangkai antarkalimat. /engkai intrakalimat berfungsi menghubungkan unsur atau bagian kalimat dengan unsur atau bagian kalimat yang lain di dalam sebuah kalimat. &dapun perangkai antarkalimat berfungsi menghubungkan kalimat atau paragraf yang satu dengan kalimat atau paragraf yang lain. Bagian perangkai antarkalimat ini sering $uga disebut dengan
13

istilah kata transisi. Kata-kata transisi ini sangat membantu dalam menghubungkan gagasan sebelum dan sesudahnya baik antarkalimat maupun antar paragraf. 5ontoh bentuk perangkai yang sering ditemukan dalam karangan antara lain' adalah, andaikata, apabila, atau, bahwa, bilamana, daripada, di samping itu, sehingga, ialah, $ika, kalau, kemudian, melainkan, meskipun, misalnya, padahal, seandainya, sedangkan, seolah-olah, supaya, umpamanya, bahkan, tetapi, karena itu, oleh sebab itu, $adi, maka, lagipula, sebaliknya, sementara itu, selan$utnya, dan tambah pula. 5ontoh penggunaan kon$ungsi' (. /residen beserta rombongan segera menin$au lokasi bencana alam *. i samping itu harus hati-hati menghadapi orang itu, kamu $uga harus waspada terhadap engan demikian, harapan lulus kemungkinan serangan anak buahnya. +. 9emua soal u$ian dapat kuker$akan dengan baik. semakin besar bagiku. !. Modalitas Modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat. Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat. sebagainya. 5ontoh penggunaan modalitas' (. &dik saya kemungkinan besar seorang politikus. *. /eker$aan itu memang tidak kusukai. +. ia sebetulnya seorang artis. 2ungsi modalitas dalam kalimat' (. Mengubah nada' dari nada tegas men$adi ragu-ragu atau sebaliknya, dari nada keras men$adi lembut atau sebaliknya. 3ngkapan yang dapat digunakan antara lain' barangkali, tentu, mungkin, sering, sungguh. 5ontoh' Ia sungguh beruntung mendapat peker$aan itu. Ia sering menyatakan syukurnya atas karunia itu. *. Menyatakan sikap. Dika ingin mengungkapkan kalimat dengan nada kepastian dapat digunakan ungkapan' pasti, pernah, tentu, sering, $arang, kerap kali. 2.* $al!mat E+ekt!+ Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, $elas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Kalimat dikatakan singkat karena hanya
14

engan modalitas tertentu makna

kalimat dapat berubah men$adi sebuah pernyataan yang tegas, ragu, lembut, pasti, dan

1. Pen!ertian Kalimat &fektif

menggunakan unsur yang diperlukan sa$a. 9etiap unsur-unsur kalimat benar-benar berfungsi. 9edangkat siifat padat mengandung makna sarat dengan informasi yang terkandung di dalamnya. engan sifat ini tidak ter$adi pengulangan-pengulangan pengungkapaan. 9sifat $elas ditandai dengan ke$elasan striktur kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya. 9ifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal, dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Kalimat efektif dapan mengomunikasikan pikiran atau perasaan penulis atau pembicara kepada pembaca atau pendengan secara tepat. salah komunikasi, salah informasi, atau salah pengertian. 2. 'iri"#iri Kalimat &fektif 5iri-ciri kalimat efektif' (. Kesatuan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadadanan makna dan struktur, *. Kese$a$aran bentuk kata, dan 0atau1 struktur kalimat secara gramatikal, +. Kefokusan pemikiran sehingga mudah dipahami ,. Kehematan penggunaan unsur kalimat, -. Kecermatan dan kesantunan, dan .. Ke4ariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa. engan kalimat efektif, penulis penulis dan pembaca atau pembicara dan pendengar tidak akan menghadapi keraguan,

a. Kesatuan Kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya salah. MisalnyaH (. /embangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberikan kredit. 0terdapat sub$ek ganda dalam kalimat tunggal1 *. alam pembangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik. 0memakai kata depan yang salah sehingga kalimat men$adi kacau1. +. Berdasarkan agenda sekretaris mana$er personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru. 0tidak $elas siapa yang memberi pengarahan1 Kalimat tersebut seharusnya' (. /ihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru. *. /embangunan sangat berkaitan dengan stabilitas politik.
15

+. Berdasarkan agenda sekretaris, mana$er personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru. b. Kese%a%aran Kese$a$aran adalah kesamaan bentuk kata atau imbuhan yang digunakan dalam kalimat itu. Dika pertama menggunakan 4erba, bentuk kedua $uga menggunakan 4erba. Dika kalimat pertama menggunakan kata ker$a berimbuhan me-, maka kalimat berikutnya harus menggunakan kata ker$a berimbuhan me- $uga. 5ontoh' Kakak menolong anak itu dengan (!papahnya ke pinggir $alan. 0tidak efektif1 Kakak menolong anak itu dengan memapahnya ke pinggir $alan. 0efektif1 &nak itu ditolong kakak dengan dipapahnya ke pinggir $alan. 0efektif1 6arga sembako dibekukan atau kenaikan secara luwes. 0tidak efektif1 6arga sembako dibekukan atau (!naikkan secara luwes. 0efektif1 #. Kefokusan Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami maksudnya. Dika tidak, makna kalimat akan sulit di tangkap dan menghambat komunikasi. 5ontoh' 9ulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini. 0tidak efektif1 /andai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membu$uk orang adalah modalutama pemasaran produk, 0tidak efektif1 9eharusnya' /roduk holtikultura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.0efektif1 /andai bergaul, berbicara, dan membu$uk orang adalah modal utama pemasaran produk. 0efektif1 d. Kehematan Kehematan adalah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu. 6emat di sini tidak memakai kata-kata yang muba8irH tidak mengulang sub$ekH tidak men$amakan kata yang memang sudah berbentuk $amak. kalimat men$adi padat berisi. 5ontoh Kalimat yang tidak hemat kata' (. 9aya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri mehasiswa itu bela$ar sepan$ang hari dari pagi sampai sore. engan hemat kata, diharapkan

16

*.

alam pertemuan yang mana hadir #akil Iubernur yang membicarakan tentang perparkiran.

KI dilakukan suatu perundingan

+. Mana$er itu dengan segera mengubah rencananya setelah dia bertemu dengan direkturnya. ,. &gar supaya &nda dapat memperoleh nilai u$ian yang baik &nda harus bela$ar dengan sungguh-sungguh. 5ontoh Kalimat yang hemat kata' (. 9aya melihat sendiri mehasiswa itu bela$ar seharian. *. alam pertemuan yang dihadiri #akil Iubernur perparkiran. +. Mana$er itu segera mengubah rencana setelah direkturnya. ,. &gar &nda dapat memperoleh nilai u$ian yang baik, bela$arlah sungguh-sungguh. &tau Bela$arlah sungguh-sungguh agar &nda memperoleh nilai yang baik. &tau &nda harus sungguh-sungguh bela$ar supaya mendapat nilai yang baik. e. Kelo!isan Kelogisan ialah terdapatnya arti kalimat yang logis 0masuk akal1. 7ogis dalam hal ini $uga menuntut adanya pola pikir yang sistematis 0runtut;teratur dalam perhitungan angka dan penomoran1. 9ebuah kalimat yang sudah benar strukturnya, sudah benar pemakaian tanda baca, kata, atau frasanya, dapat men$adi salah $ika maknanya lemah dari segi logika berbahasa. /erhatikan contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa berikut ini' (. Kambing sangat senang bermain hu$an. 0padahal kambing tergolong binatang anti air1. *. Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki. 0tidak ada hubungan tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki-laki1 +. Kepada Bapak irektur, waktu dan tempat kami persilakan. 0waktu dan tempat tidak perlu dipersilakan. f. Ke#ermatan dan Kesantunan Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik $ika pesan yang disampaikan dapat diterima orang lain. 9edangkan santun mengandung makna halus dan baik, dan sopan. (. Kecermatan Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. /ilihan bukan karena enak didengar atau merdu $ika diucapkan melainkan daya ekspresinya yang
17

KI dilakukan perundingan

eksak 0pasti1. Banyak kata dalam bahasa kita yang hamper sama maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata bersinonim. &kan tetapi, hanya satu yang paling tepat mengungkapkan maksud secara cermat. Misalnya' Manusia ialah makhluk yang berakal budi. 0salah, tidak cermat1 Kata ialah harus didikuti sinonim, bukan definisi formal. Dika menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai sinonim. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. 0benar, cermat1 Manusia ialah orang. 0benar, cermat1 9elain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca. Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu bisa men a!ab tes dengan mudah. 0salah1 Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu bisa men a!ab tes dengan mudah. 0benar1 *. Kesantunan Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang dikspresikan dapat mengembangkan suasana yang baik, hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat' singkat, $elas, lugas, dan tidak berbelitbelit. /erhatikan kalimat-kalimat berikut ini' Sebagaimana telah ditetapkan, peker$aan itu biasanya diker$akan dua kali seminggu. 0salah1 &spek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat. 0salah1 Sebagaimana telah ditetapkan, peker$aan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. 0benar1 Telah ditetapkan bahwa peker$aan itu dilakukan dua kali seminggu. 0benar1 Kata biasanya pada kalimat 0(1 tidak perlu karena makna kata itu sudah tersirat dalam ungkapan sebagaimana telah ditetapkan. Tanpa kata itu, makna kalimat sudah cukup $elas. Dadi,penggunaan kata itu muba8ir. /enggunaan kata segi pada kalimat 0*1 $uga berlebihan karena makna itu sudah dinyatakan dalam kata aspek. Tanpa kata itu, makna kalimat 0*1 cukup $elas. !. Ke(ariasan Ke4ariasian kalimat dapat dilakukan dengan 4ariasi struktur, diksi, dan gaya asalkan 4ariasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
18

a. Kalimat berimbang 0dalam kalimat ma$emuk setara1 Kedua orang tuanya beker$a di perusahaan, dan ketiga anak mereka bela$ar di sekolah. b. Kalimat melepas yaitu melepas 0mengubah1 fungsi klausa keduadari klausa koordinat dengan klausa utama 0pertama1 men$adiklausa sematan, dalam kalimat berikut ini men$adi anak kalimat keterangan waktu. Kedua orang tuanya beker$a di perusahaan ketika ketiga anak mereka bela$ar di sekolah. c. Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan 0anak kalimat1 pada posisi awal dan klausa utama dibagian akhir. Ketika ketiga anak itu bela$ar di sekolah, kedua orang tua mereka beker$a di perusahaan. h. Kete atan Diksi Kecermatan diksi memasalahkan ketepatan kata.setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. 3ntuk itu, penulis harus membedakan kata yang hamper bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dankesesuaian, dan sebagainya. i. Kete atan &%aan Kecermatan menggunakan e$aan dan tanda baca dapat enentukan kualitas penya$ian data.sebaliknya, kesalahan e$aan daapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal,misalnya' Ia membayar dua puluh lima ribuan. 0maskudnya' dua-puluh-lima ribuan E *- J :p (.@@@,@@ atau dua-puluh lima-ribuan E seratus ribu E *@ J :p -.@@@,@@1. /enggunaan tanda baca, bandingkan maknanya' /aman kami belum menikah. /aman, kami belum menikah. /aman kami, belum menikah /aman, kami, belum menikah. 3. $esalahan $al!mat Karangan ilmiah, laporan ker$a, surat lamaran atau $enis komunikasi lain, seluruhnya harus menggunakan kalimat yang baik dan benar. Baik memungkinkan karangan itu diterima oleh siapapun dan benar artinya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Kesalahan kalimat dapat berakibat fatal, salah pengertian, salah tindakan, dan sebagainya. a. Kesalahan Struktur (. Kalimat &ktif Tanpa 9ub$ek a. Menurut ahli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit $ika hukum ditegakkan. 0salah1

19

Kalimat tersebut salah karena menempatkan kata depan menurut di depan sub$ek. engan kata tersebut sub$ek berubah fungsi men$adi keterangan. /erbaikkan dilakukkan dengan cara menghilangkan kata menurut. 0(a1 &hli hukum menyatakan bahwa ekonomi Indonesia segera bangkit $ika hukum ditegakkan. 0benar1 b. Menempatkan kata depan di depan sub$ek, dengan kata depan ini sub$ek berubah fungsi men$adi keterangan, misalhnya' i Dakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di &sean. 0salah1 /erbaikkan dapat dilakukkan dengan menghilangkan kata depan di atau mengubah struktur kalimat aktif men$adi pasif. 0*a1 Dakarta memiliki pusat perdagangan terbesar di &sean. 0benar1 0*b1 i Dakarta terdapat pusat perdagangan terbesar di &sean. 0benar1 c. Tanpa unsure predikat, menempatkan kata yang di depan predikat, dengan kata ini berubah fungsi men$adi perluasan ob$ek, misalnya' /etani yang beker$a di sawah. 0salah1 /etani beker$a disawah. 0benar1 d. Menempatkan kata depan di depan ob$e, seharusnya kata ker$a transitif langsung diikuti ob$ek dan tidak disisipi kata depan, misalnya' Mereka mendiskusikan tentang keselamatna ker$a. 0salah1 Mereka mendiskusikan keselamatan ker$a. 0benar1 e. Menempatkan kata penghubung intra kalimat pada awal kalimat, misalnya' Ia pandai. 9ehingga selalu mendapat beasiswa. 0benar1 Ia pandai sehingga selalu mendapat beasiswa. 0salah1 f. Berupa anak kalimat atau klausa, atau penggabungan kalimat Meskipun sudah kaya raya, tetapi ia tetap beker$a keras. 0salah1 Meskipun sudah kaya raya, ia tetap beker$a keras. 0benar1 g. 9alah urutan Buku itu saya sudah baca. 0salah1 9aya sudah membaca buku itu. 0benar1 Ia menulis laporan, mengamati data, dan menyerahkan laporan itu. 0salah1 Ia mengamati data, menulis laporan, dan menyerahkan laporan itu. 0benar1 b. Kesalahan Diksi (. iksi kalimat salah $ika' baik untuk, demi untuk, naik ke atas, turun ke bawah, dan lain-lain,
20

a. Menggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa' agar supaya, adalah merupakan,

Ia selalu beker$a keras agar selalu mampu membiayai ketiga anaknya yang kuliah di perguruan tinggi. 0salah1 Ia selalu beker$a keras agar mampu membiayai ketiga anaknya yang kuliah di perguruan tinggi. 0benar1 Ia selalu beker$a keras supaya mampu membiayai ketiga anaknya yang kuliah di perguruan tinggi. 0benar1 b. Menggunakan kata tanya yang tidak menanyakan sesuatu' di mana, yang mana, bagaimana, mengapa, dan lain-lain. Kampung di mana kami bertempat tinggal sepuluh tahun yang lalu, kini telah men$adi kota. 0salah1 Kampung tempat kami bertempat tinggal sepuluh tahun yang lalu, kini telah men$adi kota. 0benar1 c. Menggunakan kata berpasangan yang tidak sepadan' tidak hanya < tetapi seharusnya tidakK tetapi atau tidak hanya < tetapi $uga, bukan hanya < tetapi $uga seharusnya bukan hanya < melainkan $uga Ia tidak hanya pandai melainkan $uga ra$in. 0salah1 Ia bukan hanya pandai melainkan $uga ra$in. 0benar1 Ia tidak hanya pandai tetapi $uga ra$in. 0benar1 d. Menggunakan kata berpasangan yang tidak idiomatik yang tidak bersesuaian. Misalnya' sesuai bagi seharusnya sesuai dengan, membicarakan tentang seharusnya berbicara tentang atau membicarakan sesuatu. /eker$aan itu sesuai bagi minat orang tersebut. 0salah1 /eker$aan itu sesuai dengan minat orang tersebut. 0benar1 e. iksi atau kalimat kurang baik. 0kurang santun1 (. Menon$olkan akunya dalam suasana formal, misalnya' aku dan saya. *. /ilihan kata yang mengekspresikan data secara sub$ektif, misalnya' menurut pendapat saya", sebaiknya menggunakkan data menun ukkan bah!a",penelitian membuktikan bah!a", pengalaman membuktikan bah!a" +. Menggunakan kata yang tidak $elas maknanya ,. iksi tidak sesuai dengan situasi yang dihadapi -. /enolakan dan pembuktian tnapa makna kata yang pasti 0eksak1. #. Kesalahan &%aan

21

Kesalahan e$aan berpengaruh terhadap kalimat efektif, bukan hanya memperkecil kualitas kalimat melainkan $uga dapat mengakibatkan kesalahan kalimat. Oleh karena itu, penggunaan e$aan perlu diperhatikan dalam keseluruhan penulisan. Denis kesalahan e$aan' a. /enggunaan huruf capital, huruf kecil, huruf miring, huruf tebal, b. /emenggalan kata, c. /enulisan kata baku, d. /enulisan unsure serapan, e. /enulisan kata asing tidak dicetak miring, f. /enggunaan kata baca' titik, koma, tanda petik, titik dua, titik koma, tanda petik satu 0LKC1, tanda penyingkatan 0LK1, dan lain-lain, g. /enulisan kalimat atau paragraph' induk kalimat dan anak kalimat, kutipan langsung, kutipan tidak langsung. h. /enulisan keterangan tambahan, penulisan aposisi, i. /enulisan $udul buku, $udul makalah, skripsi, disertasi, tesis, surat kabar, ma$alah, $urnal, $. /enulisan $udul bab, subbab, bagian, subbagian, k. /enulisan' daftar pustaka dalam teks, catatan kaki, bibliografi

BAB 3 PENUTUP 3.1 $es!m'ulan iksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras 0dalam penggunaannya1 untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu 0seperti yang diharapkan1. 9yarat-9yarat /emilihan Kata' (. Makna enotatif dan Konotatif *. Makna 3mum dan Makna Khusus +. Kata Konkrit dan Kata &bstrak ,. 9inonim -. Kata Ilmiah dan Kata /opuler
22

Kalimat adalah satuan bahasa yang merupakan kesatuan pikiran. Kalimat disusun berdasarkan unsur-unsur yang berupa kata, frasa, dan; atau klausa. 3nsur-unsur kalimat' (.9ubyek *./redikat +.Obyek ,./elengkap -.Keterangan ..Kon$ungsi =. Modalitas Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, $elas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. 5iri-ciri kalimat efektif' (. Kesatuan, kesatuan, kelogisan, atau kesepadadanan makna dan struktur, *. Kese$a$aran bentuk kata, dan 0atau1 struktur kalimat secara gramatikal, +. Kefokusan pemikiran sehingga mudah dipahami ,. Kehematan penggunaan unsur kalimat, -. Kecermatan dan kesantunan, dan .. Ke4ariasian kata, dan struktur sehingga menghasilkan kesegaran bahasa. 3.2 aran 6endaklah mahasiswa dapat mengetahui dan dapat memahami penggunaan kalimat yang efektif, sehingga kita bisa mempertahankan penggunaan bahasa yang baik dan benar. DA,TAR PU TA$A Keraf, Iorys. (?>-. iksi dan Iaya Bahasa. Dakarta' Iramedia. #id$ono 6s. *@@>. #ahasa $ndonesia. Dakarta' grasindo. http';;dinamika.uny.ac.id;akademik;sharefile;files; *>(@*@@>(*((+=M/&/A:MB&6&9&MIG OGA9I&(MfiF.doc http';;www.google.co.id;search)hlEidNcrEcountryI NOEpilihanPkataPdalamP bahasaPindonesiaNstarE(@Nsa http';;file.upi.edu; irektori;2/B9;D3:.M/AG .MB69.M &GM9&9T:&MIG OGA9I&;(?. =((@+(??+@+*-GOQIM:A9MIGI;K&7IM&TMA2AKTI2.pdf

23

24

Anda mungkin juga menyukai