Anda di halaman 1dari 14

Pertemuan ke-2

IHWAL DIKSI
Bahasa Indonesia

Universitas Putera Batam


A. Peranti-peranti diksi

1. Peranti Kata Berdenotasi dan


Berkonotasi

Kata denotasi bahwa kata yang tidak


mengandung makna tambahan atau
perasaan tambahan makna
tertentu/makna yang
sebenarnya/makna yang ditunjuk oleh
sesuatu yang disimbolkan
Contoh: skripsi, mahasiswa, buku, belajar,
dll
Kata berkonotasi

mengandung arti tambahan, perasaan


tertentu, nilai rasa tertentu, makna
emotif, makna evaluatif
Contoh:
Dengan memanjatkan puji syukur
kepada TYME.
Tulisan Anda belum memenuhi
persyaratan yang ada di fakultas ini.
2. Peranti Kata bersinonim dan
Berantonim
Kata bersinonim berarti kata sejenis,
sepadan, sejajar, serumpun, dan
memiliki arti sama
Contoh: Laki-laki=pria
Tampan=gagah

Kata berantonim berarti lawan kata


Contoh: kaya-miskin
baik--jahat
3. Peranti kata bernilai Rasa

Diksi atau pemilihan kata juga mengajarkan


untuk senantiasa menggunakan kata-kata
yang bernilai rasa dengan cermat.
Contoh:
Kata wanita. Lebih bernilai rasa positif
dengan sebutan perempuan.
Kata pelacur. Lebih bernilai rasa positif
dengan sebutan PSK.
4. Peranti Kata Konkret dan
Abstrak
a. Kata-kata konkret adalah kata-kata
yang menunjuk pada objek yang dapat
dipilih, didengar, dirasakan, diraba,
atau dicium.
Contoh: mobil, kursi, meja
b. Kata abstrak dipakai untuk
mengungkapkan gagasan yang rumit
Contoh: pembodohan, pendidikan,
kemiskinan
5. Peranti Keumuman dan Kekhususan
Kata

Kata-kata umum adalah kata-kata yang perlu


dijabarkan lebih lanjut dengan kata yang
sifatnya khusus untuk mendapatkan perincian
lebih baik. Kata-kata umum tidak tepat untuk
mendeskripsikan sesuatu karena memiliki kadar
akurasi yang rendah. Kata-kata umum demikian
ini lebig tepat digunakan untuk argumentasi
atau persuasi, karena dalam pemakaian yang
disebutkan terakihr itu akan dibuka
kemungkinan-kemungkinan penafsiran yang
lebih luas, yang lebih umum, yang lebih
komprehensif.
6. Peranti Kelugasan Kata

Diksi Juga mengajarkan kita ihwal kata-kata


lugas, apa adanya. Ada juga yang
menyebut bahwa kata-kata lugas itu
tembak langsung (to the point), tegas,
lurus, apa adanya, kata-kata yang
sekaligus juga ringkas, tidak merupakan
frasa panjang, tidak mendayu-dayu, dan
sama sekali tidak berbelit-belit. Lazimnya,
kata-kata lugas itu juga bukan merupakan
bentuk-bentuk kebahasaan kompleks.
7. Peranti Penyempitan dan Perluasan
Makna Kata

Dalam kerangka diksi atau pemiliah kata


pula, para mahasiswa harus memahami
masalah penyempitan makna kata-kata
dalam sebuah bahasa. Bahasa yang hidup itu
selalu berkembang. Perkembangan yang
terjadi terahadap entitas kebahasaan juga
bisa bermacam-macam, di antaranya adalah
ihwal penyempitan makna apabila di dalam
kurun waktu tertentu maknanya bergeser
dari semula yang yang luas ke makna yang
sempit atau sangat terbatas.
8. Peranti Keaktifan dan Kepasifan Kata

Dalam kerangka diksi atau pemilihan kata, yang


dimaksudkan dengan kta aktif bukanlah kata-
kata yang berawaklan me- dan tidak berawalan
di-. Adapun yang dimaksud dengan kata-kata
aktif itu adalah kata- kata yang banyak
digunakan oleh tokoh masyarakat . Karena
banyak diperantikan oleh tokoh masyarakat,
pada selebritas, para jurnalis media massa, pada
dosen, para politisi, makna kata-kata yang
semula tidak pernah digunakan itu menjadi
semakin banyak digunakan dalam pemakaian
kebahasaan.
9. Peranti Ameliorasi dan Peyorasi

Ameliorasi proses perubahan makna


dari yang lama ke yang baru ketika
bentuk yang baru dianggap dan
dirasakan lebih tinggi dan lebih tepat
nilai rasa serta konotasinya
dibandingkan dengan yang lama.
Peyorasi perubahan makna dari yang
baru kembali ke yang lama
10. Bentuk idiomatik atau
bentuk bersenyawa
Dikatakan sebagai bentuk senyawa
karena bentuk demikian itu sudah
sangat erat hubungan antara satu dan
yang lainnya. Jadi, di dalam konstruksi
idiomatis, kata yang satu dan kata
yang lainnya itu berhubungan erat,
lekat, dan tidak dipisahkan oleh alas an
apa pun juga.
11. Peranti Kebakuan dan
Ketidakbakuan Kata
Sesuaidengan kaidah bahasa Indonesia
Contoh + latihan (pilihlah bahasa bakunya)

Malpraktek Malapraktik
Kasanah Khazanah
Asas Azas
Aktif Aktiv
Azan Adzan
Pembaharuan Pembaruan
Hirarkhis Hierarkis
Pasca gempa Pascagempa
Suka cita Sukacita
Was-was Waswas
Terima kasih
# Salam Sukses #

Anda mungkin juga menyukai