Anda di halaman 1dari 2

PERESEPAN PEMESANAN DAN

PENGELOLAAN OBAT
No. Dokumen : 88/SOP.03/PKM.OK/IV/2017
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 12-05-2017
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Arkadius Dominggo, Amd.Kep


ONEKORE NIP.19760113 199703 1 004

1. Pengertian Pemesanan obat adalah suatu proses kegiatan pengelolaan obat untuk mengajukan
pemesanan atau permintaan obat ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sesuai dengan
jumlah dan jenis obat yang sudah direncanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat
puskesmas.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan obat di masing-
masing unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah
kerjanya.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Onekore Nomor 13/SK.03/PKM.OK/III/2017 tentang
Pelayanan Farmasi
4. Referensi 1. Permenkes No. 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Puskesmas.
2. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan Depkes RI Jakarta,
cetakan kedua 2004..
5. Prosedur / 1. Petugas farmasi memperkirakan / menghitung pemakaian obat rata-rata perbulan di
Langkah - puskesmas dan seluruh unit pelayanan untuk menyusun rencana kebutuhan obat
langkah selama satu tahun.
2. Petugas farmasi mengajukan usulan obat ke Gudang Farmasi Kabupaten (GFK)
sesuai ketersediaan obat/alkes di GFK setiap 3 bulan.
3. Petugas farmasi menerima obat/alkes dari GFK berdasarkan permintaan yang
diusulkan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
4. Petugas farmasi menyimpan obat/alkes yang datang dari GFK di gudang farmasi di
puskesmas.
5. Petugas farmasi menginventarisir obat dan ditulis di buku penerimaan dan di kartu
stok sebagai pengendali stok.
6. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis tentang stok obat yang
berlebih untuk menghindari obat kedaluwarsa.
7. Petugas farmasi menginformasikan kepada petugas medis stok obat yang kosong
untuk digantikan dengan obat pengganti lain dengan fungsi yang sama.
8. Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat /alkes untuk didistribusikan ke sub unit
internal (UGD, VK dan Rawat Inap) berdasarkan LPLPO Sub Unit.
9. Petugas farmasi menyiapkan permintaan obat/alkes untuk didistribusikan ke sub unit
eksternal (PUSTU) berdasarkan LPLPO sub unit.
Petugas Farmasi segera membuat LPLPO untuk mengajukan tambahan obat jika
jumlah obat sudah mencapai batas buffer stock.
6. Bagan Alir -
7. Unit terkait Apotek

2/2

Anda mungkin juga menyukai