Anda di halaman 1dari 27

STRUKTUR KALIMAT DASAR DAN JENIS-JENIS KALIMAT

Oleh:

Kelompok 3 :

1. CAHYONO (1410000370)
2. AGUNG YUS PURNAMA (1410000367)
3. TRAMONO (1410000346)
4. M. ARI PRIA DINATA (1410000343)
5. M. EKO SULISTIO (1410000344)
6. HENDRAWANTO Y.M.T. S (1410000423)
7. SYAIPUDIN SHAPUTRA (1410000213)
8. IRFAN BUDI SETIAWAN (1410000195)

JENJANG PENDIDIKAN STRATA I (SI)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS POTENSI UTAMA

MEDAN

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan

karunia-Nya lah pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini, dan tak lupa pula

kita lantunkan kata shalawat kepada nabiullah Muhammad SAW, Nabi akhir

zaman yang telah membawa umat manusia dari alam yang gelap gulita kealam

yang terang benderang.

Adapun pemakalah menyusun makalah ini yang berjudul STRUKTUR

KALIMAT DASAR DAN JENIS-JENIS KALIMAT, pemakalah menyusun

makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang

diselenggarakan oleh pihak perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Potensi

Utama.

Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang

turut ikut serta dalam proses penyusunan makalah ini baik itu dalam segi materi

maupun dalam segi-segi yang lain, terutama kepada dosen pembimbing yang telah

memberikan gambaran dan memberikan masukan demi kelancaran dalam

penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman seangkatan yang telah

membatu dan memberi masukan.

Harapan pemakalah dari makalah ini ialah makalah ini dapat dipergunkan

dan difungsikan sebagaimana mestinya, agar dapat memperluas gagasan dan

wawasan para pembaca makalah ini.

i
Akhir kata mohon maaf atas segala kekurangan karena sebaik-baik

manusia tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu pemakalah mengharapkan

saran ataupun kritik yang membangun agar tercapainya kesempurnaan dalam

penulisan makalah ini.

Medan, 07 Oktober 2015

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

I.1. Latar belakang ................................................................................ 1

BAB II. PERMASALAHAN ........................................................................... 3

II.1. Latar belakang masalah ................................................................ 3

II.2. Rumusan masalah .......................................................................... 4

II.3. Tujuan............................................................................................ 4

BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................... 5

III.1. Struktur kalimat ........................................................................... 5

III.2. Jenis-jenis kalimat ........................................................................ 7

III.2.1. Jenis kalimat berdasarkan struktur gramatikal ................ 7

III.2.2. Jenis kalimat menurut bentuk retorikanya ...................... 17

III.2.3. Jenis kalimat menurut fungsinya ..................................... 19

III.2.4. Jenis kalimat langsung dan tidak langsung .................... 20

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 22

IV.1. Kesimpulan ................................................................................. 22

IV.2. Saran ........................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyarakat. Tidak

hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib

mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang

disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang

pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa

tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena

lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan ngobrol, puisi,

pidato, ceramah, dll.1

Kalimat merupakan primadona dalam kajian bahasa. Hal ini di sebabkan

antara lain karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosen dapat

menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang

sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (mis.tidak) dan

frasa atau kelompok kata (mis. Tidak tahu) Kata dan frasa tidak dapat

mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, Kecuali jika kata dan

frasa itu sedang berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban suatu

1
https://desianaputriardiani.wordpress.com/2014/11/01/pentingnya-pelajaran-bahasa-
indonesia-di-perguruan-tinggi/

1
pernyataan. Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu

struktur dasar suatu kalimat.2

Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang berbeda-beda sesuai

dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata dalam wujud lisan

atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau pendapat kepada

orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur seperti subyek, obyek,

predikan dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini dalam sebuah kalimat inilah

yang menyebabkan perbedaan struktur tiap kalimatuntuk dapat disebut sebagai

kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat harus memiliki subyek dan predikat.3

Dalam bahasa Indonesia juga terdapat banyak jenis – jenis kalimat serta

yang membedakanya seperti, berdasarkan struktur gramikal, menurut bentuk

rektorikanya, menurut fungsinya, dan kalimat langsung dan tidak langsung.

2
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-kalimat.html
3
http://echyaya.blogspot.co.id/2010/10/struktur-kalimat-bahasa-indonesia.html

2
BAB II

PERMASALAHAN

II.1. Latar belakang masalah

Seperti yang kita ketahui tujuan dari bahasa itu sendiri adalah

menyampaikan maksud atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.

Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah

laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan

segala bentuk masyarakat. Bahasa manusia unik karena memiliki properti-properti

produktivitas, rekursif, dan pergeseran, dan karena ia secara keseluruhan

bergantung pada konvensi sosial, dan pembelajaran. Strukturnya yang kompleks

mampu memberikan kemungkinan ekspresi, dan penggunaan yang lebih luas

dibandingkan sistem komunikasi hewan yang diketahui.4

Pada perguruan-perguruan tinggi, bahasa Indonesia memiliki manfaat

yang sangat penting pada ruang lingkup mahasiswa. Bagi seluruh mahasiswa

bahasa Indonesia sangat lah penting, untuk menulis laporan, jurnal, maupun

skripsi dibutuhkan bahasa Indonesia yang baik agar bisa dipahami berbagai

kalangan. Dan sangat disayangkan masih banyak mahasiswa yang kurang

memahami cara penulisan atau penggunaan struktur kalimat dasar serta jenis-jenis

kalimat bahasa Indonesia dengan benar.

Oleh karena itu pemakalah akan menjelaskan mengenai struktur kalimat

dasar dan jenis-jenis kalimat dalam bahasa Indonesi.

4
https://nindisabrina.wordpress.com/2016/04/17/pentingnya-pembelajaran-bahasa-indonesia-
bagi-mahasiswa/

3
II.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan struktur kalimat ?

2. Ada berapa jenis-jenis kalimat serta yang membedakannya?

II.3. Tujuan

1. Dapat memahami pengertian struktur kalimat dasar dalam bahasa

Indonesia.

2. Dapat memahami dan mengetahui jenis-jenis kalimat serta yang

membedakannya.

4
BAB III

PEMBAHASAN

III.1. Struktur Kalimat

Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal satuan bahasa seperti kata, frase,

kalimat dan lain-lain. Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang

berbeda-beda sesuai dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata

dalam wujud lisan atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran

atau pendapat kepada orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur

seperti subyek, obyek, predikan dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini

dalam sebuah kalimat inilah yang menyebabkan perbedaan struktur tiap

kalimatuntuk dapat disebut sebagai kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat

harus memiliki subyek dan predikat.5

1. Ciri-ciri subyek

Jawaban atas pertanyaan apa atau siapa kepada predikat. Contoh:

a. Juanda memelihara binatang langka. siapa memelihara?

Jawab: juanda. (maka juanda adalah S sedangkan memelihara adalah

predikat) siapa atau apa Binatang langka ? =tidak ada jawaban.

b. Meja itu dibeli oleh paman.Apa dibeli ? =jawab Meja “

biasanya ditandai kata itu,ini dan yang (yang ,ini, dan itu juga sebagai

pembatas antara subyek dan predikat).

5
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html

5
Contoh: Anak itu mengambil bukuku
S P

2. Ciri-ciri Predikat

” Menimbulkan pertanyaan apa atau siapa.

Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada

jawabanya . Perhatikan pada subyek diatas. Subyek dan predikat ditentukansecara

bersama-sama.

”Kata adalah atau ialah. Predikat kalimat dapat berupa

kata adalah atau ialah. Kalimat dengan peredikat demikian itu terutama di

gunakan pada kalimat majemuk bertingkat anak kalimat pengganti peredikat.

”Dapat disertai Kata-kata aspek atau modalitas. Predakat kalimat yang

berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah,

sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba tau adjektiva.

Kalimat dan subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas.

Kata-kata yang menyatakan sikap pembicara (subyek). Seperti ingin,

hendak dan mau.6

3. Ciri-ciri obyek

Predikat yang berupa verba intransitif ( kebanyakan berawalan ber-

atau ter-) tidak memerlukan obyek, verba transitif yang memerlukan obyek

kebanyakan berawalan me- . Ciri-ciri obyek ini sebagai berikut.

” Langsung di belakang predikat. obyek hanya memiliki tempat di

belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.

4. Ciri-ciri pelengkap

6
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html

6
a. Terdapat di belakang predikat

Ciri ini sma dengan objek. Perbedaanya, objek langsung berada di

belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi, unsur lain

yaitu objek, contohnya terdapat pada kalimat berikut:

 Diah mengirimi saya buku baru.

 Mereka membelikan ayahnya sepeda baru.

Unsur kalimat buku baru, sepeda baru di atas berfungsi sebagai

pelengkap dan tidak mendahului predikat.

5. Ciri-ciri keterangan

Ciri keterangan adalah dapat dipindah-pindah posisinya, perhatikan contoh

berikut;

Sita sudah membuat tiga kue dengan bahan itu. SPOK

Dengan bahan itu sita sudah membuat tiga kue. KSPO

Sita dengan bahan itu sudah membuat tiga kue. SKPO7

III.2. Jenis - jenis Kalimat

Kalimat memiliki beberapa jenis yang membedakannya, yaitu :

III.2.1. Jenis Kalimat Berdasarkan Struktur Gramatikal

Menurut strukturnya, kalimat bahasa Indonesia dapat berupa kalimat

tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk. Kalimat tunggal merupakan

kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pola pembentukan kalimat

tunggal, bisa berpola S + P atau P + S.

7
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html

7
Sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri atas dua pola

kalimat atau bahkan lebih. Kalimat majemuk bisa bersifat setara, tidak setara,

ataupun campuran.

Gagasan yang tunggal dinyatakan sebagai kalimat tunggal dan gagasan

yang lebih dari satu dapat diungkapkan dengan kalimat majemuk.8

A. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pada dasarnya,

kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang dalam bahasa

Indonesia bisa dikembalikan kepada kalimat-kalimat yang sederhana.

Kalimat tunggal yang sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu

subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan hal itu, kalimat-kalimat yang

panjang dapat pula ditelusuri pola-pola pembentukannya. Pola-pola inilah yang

dimaksud dengan pola kalimat dasar.9

 Pola Kalimat Dasar

Kalimat dasar merupakan kalimat yang berisi informasi pokok dalam

struktur inti dan hanya mempunyai satu pola kalimat. Sedangkan

perkembangannya tidak membentuk kalimat baru.

Dengan kata lain, kalimat dasar atau kalimat tunggal terdiri dari dua unsur

inti, yaitu subjek dan predikat. Bila kedua unsur ini tidak membentuk sebuah pola

baru. Berdasarkan penelitian, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia seperti

tertera pada tabel dibawah ini :

8
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
9
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

8
Kelima pola dasar diatas dapat diperluas dengan berbagai penjelasan atau

keterangan. Pola-pola dasar tersebut dapat digabung-gabungkan sehingga kalimat

tersebut menjadi luas dan kompleks.

 Perluasan Unsur Kalimat Dasar

Unsur kalimat dasar seperti subjek, objek, predikat, pelengkap, atau

keterangan dapat diperluas dan dikembangkan sehingga informasi tentang unsut-

unsur yang berkaitan dengan kalimat menjadi lebih lengkap. Setiap kalimat

tunggal diatas bisa diperluas dengan menambahkan kata-kata pada unsur-

unsurnya. Dengan menambahkan kata-kata pada unsur tersebut, kalimat akan

menjadi lebih panjang dari pada kalimat yang sebelumnya.

Walaupun seperti itu, unsur utamanya masih dapat dikenali.

9
 Perluasan Kata Benda

Kata benda, baik yang berfungsi sebagai subjek, predikat, maupun objek

dapat diperluas dengan menambahkan kata atau frase pada unsur kalimat atau

bahkan pada anak kalimat.

Penambahan ini dapat dilakukan dengan keterangan yang mempunyai konjungtor

yang atau tanpa konjungtor.10

Contoh :

Perluasan unsur kalimat dengan frase atau kata tanpa konjungtor yang :

 Kalimat Mahasiswa berdiskusi dapat diperluas menjadi kalimat

Mahasiswa semester III berdiskusi.

Perluasan kalimat tersebut merupakan hasil perluasan unsur subjek Mahasiswa

dengan semester III.

Perluasan kata benda dengan konjungtor yang terdapat pada kalimat-kalimat

dibawah ini :

 Mahasiswa yang pandai mendapat penghargaan.

 Perusahaan yang lemah akan mendapat subsidi.

 Anak yang berbakat menggambar mendapat bantuan berupa alat gambar.

Perluasan dengan yang tersebut menunjukkan keterangan yang

menjelaskan kata benda yang menjadi subjek. Terkadang konjungtor yang itu

dapat ditiadakan.

10
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

10
Kata benda subjek atau objek dapat diperluas dengan keterangan penjelas tetapi

tidak menggunakan konjungtor yang. Penambahan keterangan ini bisa dilakukan

dengan mengjajarkan unsur keterangan dibelakang subjek atau objek itu sendiri.11

Contoh :

 Karya tulis ilmiah remaja diperlombakan setiap bulan.

 Buku petunjuk penulisan karangan ilmiah telah beredar dikalangan

masyarakat.

 Perluasan Kata Kerja

Kata kerja pengisi predikat pada kalimat dapat diperluas dengan

penambahan frase atau kata. Kata atau frase memberikan keterangan pada

predikat. Contohnya keterangan aspek atau modalitas. Keterangan aspek dapat

ditandai dengan kata telah, sedang, akan, sudah, masih, belum yang menerangkan

perbuatan yang terjadi pada kata predikat.

Contoh :

 Pertandingan itu telah usah beberapa menit yang lalu.

 Bintang bulu tangkis masih belum berpindah dari Indonesia

Keterangan modalitas menyatakan sikap pembicara, antara lain

menyatakan kemungkinan, kenyataan, atau keharusan. Keterangan ini ditandai

oleh katahendak, ingin, mau, harus, barangkali, dan pasti.

Contoh :

 Saya ingin belajar bahasa Inggris dengan baik dan benar.

 Saya harus benar-benar belajar.

11
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

11
B. Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk merupakan kalimat yang didalamnya terdapat dua

kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan hubungan antara kalimat dasar tersebut,

kalimat majemuk dapat dikelompokkan menjadi kalimat majemuk setara, kalimat

majemuk campuran, dan kalimat majemuk bertingkat.

 Kalimat Majemuk Setara

Struktur pada kalimat majemuk setara terdapat sekurang-kurangnya dua

kalimat dasar dan masing-masing bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.

Kalimat majemuk setara terjadi karena dalam satu kalimat terdapat dua kalimat

tunggal.12

Kalimat majemuk setara dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu :

a. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh

kata sertaatau dan. Jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu setara, maka

hasilnya akan membentuk kalimat majemuk setara.

Contoh :

 Kami membaca dan mereka menulis

Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua

kalimat tunggal.

Contoh :

 Direktur tenang, karyawan duduk tenang, dan para nasabah antre.

Kalimat berikut terdiri atas dua kalimat tunggal :

12
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

12
 Saya datang, dia pergi.

Kalimat tersebut terdiri dari dua kalimat dasar yaitu saya datang dan dia

pergi.Jika kalimat tunggal pertama ditiadakan, unsur dia pergi masih dapat berdiri

sendiri sebagai kalimat baru. Demikian pula sebaliknya, jika keduanya

mempunyai kedudukan yang setara. Itulah sebabnya kalimat tersebut disebut

sebagai kalimat majemuk setara.13

b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh

frase atau kata tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan

hasilnya disebut sebagai kalimat majemuk setara pertentangan.

Contoh :

 Jerman dan Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong

negara berkembang.

Kata-kata lain yang dapat digunakan sebagai konjungsi dua kalimat tunggal

dalam kalimat majemuk setara pertentangan adalah kata sedangkan danmelainkan.

Contoh :

 Puspitek terletak di Serpong, sedangkan Industri Pesawat Terbang

Nusantara terletak di Bandung.

 Dia bukan pelatih, melainkan pedagang.

c. Dua kalimat tunggal atau lebih dapat dihubungkan oleh

kata lalu dankemudian jika kejadian atau peristiwa yang dikemukakannya

berurutan.

13
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

13
Contoh :

 Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala

Sekolah menyampaikan pidato singkatnya.

 Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat mengandung satu kalimat tunggal yang

merupakan inti atau induk kalimat dan diantara kalimat dasar berfungsi sebagai

pengisi salah satu unsur kalimat utama. Misalnya subjek, objek, keterangan.

Hubungan antara dua unsur kalimat atau lebih dalam kalimat majemuk bertingkat.

Menggunakan konjungsi yang berbeda dengan kalimat majemuk setara. Berikut

adalah beberapa konjungsi dalam kalimat majemuk bertingkat :14

a. Hubungan Waktu

Kata penghubung yang dipakai adalah sejak, semenjak, ketika, sebelum,

hingga, sesudah, sementara, tatkala, seraya, selagi, selama, sambil, serta, sesuai,

setelah, jika, sampai, hingga.

Contoh :

 Sejak kecil, saya sudah terbiasa hidup sederhana.

b. Hubungan Syarat

Kata penghubung yang dipakai adalah jika, andaikata, seandainya, bilamana.

Contoh :

 Jika kamu mau mendengarkannya, saya akan bercerita.

 Pembangunan balai desa ini akan berjalan lancar jika seluruh masyarakat

mau berpartisipasi.

14
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

14
c. Hubungan Tujuan

Kata penghubung yang dipakai adalah agar, biar, dan supaya.

Contoh :

 Shafira mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat

mengumpulkannya.

d. Hubungan Perbandingan

Kata hubung yang dapat dipakai adalah seperti, bagaikan, ibarat, laksana,

alih-alih.

Contoh :

 Ibu Ayu menyayangi keponakannya seperti beliau menyayangi anaknya

sendiri.

e. Hubungan Perlawanan

Kata penghubung yang dipakai adalah meskipun, walaupun, kendatipun,

sungguhpun.

Contoh :

 Walaupun hatinya sedih, Ayah tidak menangis di depan anak-anaknya.

f. Hubungan Penyebab

Kata penghubung yang dipakai adalah karena, sebab, oleh karena.

Contoh :

 Rencana penyelenggaraan pentas seni di sekolah saya tunda karena pengisi

acaranya belum siap.

15
g. Hubungan Akibat

Kata penghubung yang dipakai adalah sampai, maka, sehingga.

Contoh :

 Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak

sanggup membelinya.

h. Hubungan Cara

Kata penghubung yang dipakai adalah tanpa, dengan.

Contoh :

 Ia merangkai bunga-bunga itu dengan penuh kesabaran.

i. Hubungan Sangkalan

Kata penghubung yang dipakai adalah seakan-akan, seolah-olah.

Contoh :

 Dia diam saja seolah-olah dia tidak melakukannya.

j. Hubungan Kenyataan

Kata penghubung yang dipakai adalah sedangkan, padahal.

Contoh :

 Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak tentang berita tersebut.

k. Hubungan Hasil

Kata penghubung yang dipakai adalah makanya.

Contoh :

 Wajah Arya cemberut, makanya saya takut untuk mendekatinya.

16
l. Hubungan Penjelasan

Kata penghubung yang dipakai adalah bahwa.

Contoh :

 Ia tidak tahu bahwa ayahnya seorang pegawai teladan.

 Kalimat Majemuk Campuran

Kalimat majemuk campuran merupakan gabungan antara kalimat majemuk

bertingkat dengan kalimat majemuk setara. Dalam kalimat majemuk campuran

minimal terdapat tiga kalimat tunggal.

Contoh :

 Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ayah selesai membaca

koran.

III.2.2. Jenis Kalimat Menurut Bentuk Retorikanya

Sebuah tulisan akan jauh lebih efektif jika di samping kalimat yang

disusunnya benar. Apalagi jika penyajiannya retorikanya menarik perhatian

pembaca. Walaupun kalimat yang disusunnya sudah gramatikal, sesuai dengan

kaidah, belum tentu tulisan tersebut dapat memuaskan pembacanya. Menurut gaya

penyampaiannya, kalimat majemuk dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu

kalimat yang melepas, kalimat yang klimaks, dan kalimat yang berimbang. 15

A. Kalimat yang Melepas

Jika sebuah kalimat diawali dengan indu kalimat. gaya penyajian kalimat

tersebut disebut melepas. Unsur anak kalimat seakan-akan dilepaskan saja oleh

15
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

17
penulisnya dan walaupun unsur ini tidak dilepaskan, kalimat tersebut sudah

mengandung makna.

Contoh :

 Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian nasional dengan

nilai tertinggi.

B. Kalimat yang Klimaks

Jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat. maka gaya

bahasa kalimat tersebut disebut berklimaks. Pembaca belum dapat memahami

kalimat tersebut jika baru membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai,

terasa bahwa ada sesuatu yang kurang, yaitu induk kalimat.

Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak kalimat dengan induk

kalimat terasa berklimaks dan terasa membentuk ketegangan.

Contoh :

 Karena motornya mogok dijalan, ia datang terlambat ke kampusnya.

C. Kalimat yang Berimbang

Jika kalimat disusun dalam bentuk majemuk setara atau bahkan majemuk

campuran, maka gaya penyajian kalimat tersebut disebut berikbang. Karena

strukturnya memperlihatkan kesejajaran yang sejalan dan dituangkan ke dalam

kalimat yang bersimetri.

Contoh :

 Bursa saham tampaknya semakin bergairah, investor domestik dan asing

saling berlomba melakukan transaksi, dan IHSG naik tajam.

18
III.2.3. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya

Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat dirinci menjadi kalimat

pernyataan, kalimat perintah, kalimat interogasi, dan kalimat seruan. Semua jenis

kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk kalimat positif dan negatif. Dalam

bahasa lisan, intonasi yang khas dapat menjelaskan kapan kita berhadapan dengan

salah satu jenis kalimat tersebut. Dalam bahasan tulisan, perbedaannya dijelaskan

oleh bermacam-macam tanda baca.16

A. Kalimat Pernyataan (Deklaratif)

Kalimat pernyataan dapat digunakan jika penutur ingin menyatakan

sesuatu dengan lengkap pada waktu ia ingin menyampaikan informasi kepada

lawan bicaranya.

Contoh :

 Presiden Gus Dur menyelenggarakan kunjungan ke luar negeri.

 Tidak semua bank dapat memperoleh kredit lunak.

B. Kalimat Pertanyaan (Interogatif)

Kalimat pertanyaan digunakan jika penutur ingin memperoleh informasi

atau jawaban yang diharapkan kepada lawan bicaranya. Pertanyaan sering

menggunakan kata tanya seperti apa, dimana, bagaimana, mengapa, berapa,

kapan.

Contoh :

 Kapan kamu berangkat ke Jepang ?

16
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/

19
 Mengapa tidak semua orang miskin di negara kita dapat dijamin

kesejahteraannya ?

C. Kalimat Perintah (Imperatif)

Kalimat imperatif biasanya digunakan jika penutur ingin menyuruh atau

melarang seseorang dalam melakukan sesuatu.

Contoh :

 Tolong buatkan ayah kopi !

 Janganlah kita enggan untuk mengeluarkan zakat jika sudah tergolong

orang yang mampu.

D. Kalimat Seruan

Kalimat seruan digunakan jika penutur ingin mengungkapkan perasaan

yang kuat atau yang mendadak.

Contoh :

 Bukan main, gantengnya.

 Wah, target KONI di Asian Games XIII di tahun 1998 di Bangkok belum

tercapai.

III.2.4. Jenis Kalimat Langsung dan Tidak Langsung

Berikut adalah penjelasan mengenai kalimat langsung dan kalimat tidak

langsung :

20
A. Kalimat Langsung

Kalimat langsung merupakan kalimat yang menirukan sesuatu yang di

ucapkan orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat

tanya, kalimat berita, ataupun kalimat perintah.

Contoh :

 “Apakah orang tuamu sehat ?” tanya Arya.

 “Jangan mendekat,” bentak penjahat itu.

B. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang memberitahukan sesuatu

yang di ucapkan oleh orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung

semuanya berbentuk berita.

Contoh :

 Ali menanyakan kabar orang tua saya.

 Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu bertanya sesat dijalan.

 Pencuri itu membentak aku untuk tidak mendekatinya.

21
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

Dari Paparan atau penjelasan di atas, maka pemakalah dapat

menyimpulkan bahwa sesuai dengan makalah yang berjudul “Struktur kalimat

dasar dan jenis-jenis kalimat ” pemakalah menyimpulkan bahwa pentingnya hal

tersebut dalam penulisan laporan, jurnal, dan skripsi. Dengan menggunakan struk

kalimat dan jenis kalimat yang tepat maka pembaca dapat lebih mudah memahami

dan tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi

imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga

tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca.

IV.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, kita harus menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bahasa

yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang disempurnakan, serta

mampu menggunakan dan membedakan struktur kalimat dasar dan juga jenis-

jenis kalimat.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://desianaputriardiani.wordpress.com/2014/11/01/pentingnya-pelajaran-
bahasa-indonesia-di-perguruan-tinggi/. Diakses 27 September 2017
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-
kalimat.html. Diakses 27 September 2017
http://echyaya.blogspot.co.id/2010/10/struktur-kalimat-bahasa-indonesia.html.
Diakses 28 September 2017
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/. Diakses 28 September 2017

23

Anda mungkin juga menyukai