Oleh:
Kelompok 3 :
1. CAHYONO (1410000370)
2. AGUNG YUS PURNAMA (1410000367)
3. TRAMONO (1410000346)
4. M. ARI PRIA DINATA (1410000343)
5. M. EKO SULISTIO (1410000344)
6. HENDRAWANTO Y.M.T. S (1410000423)
7. SYAIPUDIN SHAPUTRA (1410000213)
8. IRFAN BUDI SETIAWAN (1410000195)
MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya lah pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini, dan tak lupa pula
kita lantunkan kata shalawat kepada nabiullah Muhammad SAW, Nabi akhir
zaman yang telah membawa umat manusia dari alam yang gelap gulita kealam
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
Utama.
Terima kasih atas segala bantuan yang diberikan oleh semua pihak yang
turut ikut serta dalam proses penyusunan makalah ini baik itu dalam segi materi
maupun dalam segi-segi yang lain, terutama kepada dosen pembimbing yang telah
penyusunan makalah ini, dan juga kepada teman-teman seangkatan yang telah
Harapan pemakalah dari makalah ini ialah makalah ini dapat dipergunkan
i
Akhir kata mohon maaf atas segala kekurangan karena sebaik-baik
manusia tiada manusia yang sempurna, oleh karena itu pemakalah mengharapkan
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
II.3. Tujuan............................................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang
disebut ragam bahasa. Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang
pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa
tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena
antara lain karena dengan perantaraan kalimatlah seorang guru atau dosen dapat
menyampaikan maksud secara lengkap dan jelas. Satuan bentuk bahasa yang
sudah kita kenal sebelum sampai pada tataran kalimat adalah kata (mis.tidak) dan
frasa atau kelompok kata (mis. Tidak tahu) Kata dan frasa tidak dapat
mengungkapkan suatu maksud secara lengkap dan jelas, Kecuali jika kata dan
frasa itu sedang berperan dalam kalimat minor atau merupakan jawaban suatu
1
https://desianaputriardiani.wordpress.com/2014/11/01/pentingnya-pelajaran-bahasa-
indonesia-di-perguruan-tinggi/
1
pernyataan. Untuk dapat berkalimat dengan baik perlu kita pahami terlebih dahulu
dengan jenis kalimatnya. Kalimat merupakan kumpulan kata dalam wujud lisan
atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran atau pendapat kepada
orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur seperti subyek, obyek,
predikan dan keterangan. Keberadaan unsur-unsur ini dalam sebuah kalimat inilah
kalimat sempurna, dalam sebuah kalimat harus memiliki subyek dan predikat.3
Dalam bahasa Indonesia juga terdapat banyak jenis – jenis kalimat serta
2
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-kalimat.html
3
http://echyaya.blogspot.co.id/2010/10/struktur-kalimat-bahasa-indonesia.html
2
BAB II
PERMASALAHAN
Seperti yang kita ketahui tujuan dari bahasa itu sendiri adalah
menyampaikan maksud atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain.
Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah
laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan
yang sangat penting pada ruang lingkup mahasiswa. Bagi seluruh mahasiswa
bahasa Indonesia sangat lah penting, untuk menulis laporan, jurnal, maupun
skripsi dibutuhkan bahasa Indonesia yang baik agar bisa dipahami berbagai
memahami cara penulisan atau penggunaan struktur kalimat dasar serta jenis-jenis
4
https://nindisabrina.wordpress.com/2016/04/17/pentingnya-pembelajaran-bahasa-indonesia-
bagi-mahasiswa/
3
II.2. Rumusan Masalah
II.3. Tujuan
Indonesia.
membedakannya.
4
BAB III
PEMBAHASAN
Dalam Bahasa Indonesia, kita mengenal satuan bahasa seperti kata, frase,
kalimat dan lain-lain. Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki struktur yang
dalam wujud lisan atau tulisan yang digunakan untuk mengungkapkan pikiran
atau pendapat kepada orang lain. Suatu kalimat bisa terdiri dari beberapa unsur
1. Ciri-ciri subyek
biasanya ditandai kata itu,ini dan yang (yang ,ini, dan itu juga sebagai
5
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html
5
Contoh: Anak itu mengambil bukuku
S P
2. Ciri-ciri Predikat
Dalam hal ini jika predikat maka dengan pertanyaan tersebut akan ada
bersama-sama.
kata adalah atau ialah. Kalimat dengan peredikat demikian itu terutama di
berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata-kata aspek seperti telah, sudah,
sedang, belum, dan akan. Kata-kata itu terletak di depan verba tau adjektiva.
Kalimat dan subjeknya berupa nomina bernyawa dapat juga disertai modalitas.
3. Ciri-ciri obyek
atau ter-) tidak memerlukan obyek, verba transitif yang memerlukan obyek
4. Ciri-ciri pelengkap
6
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html
6
a. Terdapat di belakang predikat
5. Ciri-ciri keterangan
berikut;
tunggal dan dapat pula berupa kalimat majemuk. Kalimat tunggal merupakan
kalimat yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pola pembentukan kalimat
7
http://nhakbugis.blogspot.co.id/2015/10/makalah-bahasa-indonesia-struktur.html
7
Sedangkan kalimat majemuk merupakan kalimat yang terdiri atas dua pola
kalimat atau bahkan lebih. Kalimat majemuk bisa bersifat setara, tidak setara,
ataupun campuran.
A. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal terdiri dari satu subjek dan satu predikat. Pada dasarnya,
Kalimat tunggal yang sederhana adalah kalimat yang terdiri dari satu
subjek dan satu predikat. Sehubungan dengan hal itu, kalimat-kalimat yang
Dengan kata lain, kalimat dasar atau kalimat tunggal terdiri dari dua unsur
inti, yaitu subjek dan predikat. Bila kedua unsur ini tidak membentuk sebuah pola
baru. Berdasarkan penelitian, pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia seperti
8
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
9
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
8
Kelima pola dasar diatas dapat diperluas dengan berbagai penjelasan atau
unsur yang berkaitan dengan kalimat menjadi lebih lengkap. Setiap kalimat
9
Perluasan Kata Benda
Kata benda, baik yang berfungsi sebagai subjek, predikat, maupun objek
dapat diperluas dengan menambahkan kata atau frase pada unsur kalimat atau
Contoh :
Perluasan unsur kalimat dengan frase atau kata tanpa konjungtor yang :
dibawah ini :
menjelaskan kata benda yang menjadi subjek. Terkadang konjungtor yang itu
dapat ditiadakan.
10
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
10
Kata benda subjek atau objek dapat diperluas dengan keterangan penjelas tetapi
dengan mengjajarkan unsur keterangan dibelakang subjek atau objek itu sendiri.11
Contoh :
masyarakat.
penambahan frase atau kata. Kata atau frase memberikan keterangan pada
ditandai dengan kata telah, sedang, akan, sudah, masih, belum yang menerangkan
Contoh :
Contoh :
11
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
11
B. Kalimat Majemuk
kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan hubungan antara kalimat dasar tersebut,
kalimat dasar dan masing-masing bisa berdiri sendiri sebagai kalimat tunggal.
Kalimat majemuk setara terjadi karena dalam satu kalimat terdapat dua kalimat
tunggal.12
kata sertaatau dan. Jika kedua kalimat tunggal atau lebih itu setara, maka
Contoh :
Tanda koma bisa digunakan jika kalimat yang digabungkan itu lebih dari dua
kalimat tunggal.
Contoh :
12
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
12
Saya datang, dia pergi.
Kalimat tersebut terdiri dari dua kalimat dasar yaitu saya datang dan dia
pergi.Jika kalimat tunggal pertama ditiadakan, unsur dia pergi masih dapat berdiri
b. Kedua kalimat yang berbentuk kalimat setara yang dapat dihubungkan oleh
frase atau kata tetapi jika kalimat tersebut menunjukkan pertentangan, dan
Contoh :
negara berkembang.
Kata-kata lain yang dapat digunakan sebagai konjungsi dua kalimat tunggal
Contoh :
berurutan.
13
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
13
Contoh :
Upacara serah terima jabatan pengurus OSIS telah selesai, lalu Kepala
merupakan inti atau induk kalimat dan diantara kalimat dasar berfungsi sebagai
pengisi salah satu unsur kalimat utama. Misalnya subjek, objek, keterangan.
Hubungan antara dua unsur kalimat atau lebih dalam kalimat majemuk bertingkat.
a. Hubungan Waktu
hingga, sesudah, sementara, tatkala, seraya, selagi, selama, sambil, serta, sesuai,
Contoh :
b. Hubungan Syarat
Contoh :
Pembangunan balai desa ini akan berjalan lancar jika seluruh masyarakat
mau berpartisipasi.
14
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
14
c. Hubungan Tujuan
Contoh :
Shafira mengerjakan tugas itu sampai malam agar besok pagi dapat
mengumpulkannya.
d. Hubungan Perbandingan
Kata hubung yang dapat dipakai adalah seperti, bagaikan, ibarat, laksana,
alih-alih.
Contoh :
sendiri.
e. Hubungan Perlawanan
sungguhpun.
Contoh :
f. Hubungan Penyebab
Contoh :
15
g. Hubungan Akibat
Contoh :
Pada saat ini harga buku memang sangat mahal sehingga kami tidak
sanggup membelinya.
h. Hubungan Cara
Contoh :
i. Hubungan Sangkalan
Contoh :
j. Hubungan Kenyataan
Contoh :
Dia pura-pura tidak tahu, padahal dia tahu banyak tentang berita tersebut.
k. Hubungan Hasil
Contoh :
16
l. Hubungan Penjelasan
Contoh :
Contoh :
Pekerjaan itu telah selesai ketika kakak datang dan ayah selesai membaca
koran.
Sebuah tulisan akan jauh lebih efektif jika di samping kalimat yang
kaidah, belum tentu tulisan tersebut dapat memuaskan pembacanya. Menurut gaya
kalimat yang melepas, kalimat yang klimaks, dan kalimat yang berimbang. 15
Jika sebuah kalimat diawali dengan indu kalimat. gaya penyajian kalimat
tersebut disebut melepas. Unsur anak kalimat seakan-akan dilepaskan saja oleh
15
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
17
penulisnya dan walaupun unsur ini tidak dilepaskan, kalimat tersebut sudah
mengandung makna.
Contoh :
Saya akan dibelikan motor oleh ayah jika saya lulus ujian nasional dengan
nilai tertinggi.
Jika kalimat tersebut disusun dengan diawali oleh anak kalimat. maka gaya
kalimat tersebut jika baru membaca anak kalimatnya. Sebelum kalimat itu selesai,
Oleh karena itu, penyajian kalimat yang konstruksinya anak kalimat dengan induk
Contoh :
Jika kalimat disusun dalam bentuk majemuk setara atau bahkan majemuk
Contoh :
18
III.2.3. Jenis Kalimat Menurut Fungsinya
pernyataan, kalimat perintah, kalimat interogasi, dan kalimat seruan. Semua jenis
kalimat itu dapat disajikan dalam bentuk kalimat positif dan negatif. Dalam
bahasa lisan, intonasi yang khas dapat menjelaskan kapan kita berhadapan dengan
salah satu jenis kalimat tersebut. Dalam bahasan tulisan, perbedaannya dijelaskan
lawan bicaranya.
Contoh :
kapan.
Contoh :
16
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/
19
Mengapa tidak semua orang miskin di negara kita dapat dijamin
kesejahteraannya ?
Contoh :
D. Kalimat Seruan
Contoh :
Wah, target KONI di Asian Games XIII di tahun 1998 di Bangkok belum
tercapai.
langsung :
20
A. Kalimat Langsung
ucapkan orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat langsung ada berupa kalimat
Contoh :
yang di ucapkan oleh orang lain. Bagian kutipan dalam kalimat tidak langsung
Contoh :
Orang tua zaman dulu berkata bahwa malu bertanya sesat dijalan.
21
BAB IV
IV.1. Kesimpulan
tersebut dalam penulisan laporan, jurnal, dan skripsi. Dengan menggunakan struk
kalimat dan jenis kalimat yang tepat maka pembaca dapat lebih mudah memahami
dan tidak akan mengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi
imbuhan dan isi dari tulisan tersebut dapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga
IV.2. Saran
yang baik dan benar dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menggunakan bahasa
yang baku sesuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang disempurnakan, serta
mampu menggunakan dan membedakan struktur kalimat dasar dan juga jenis-
jenis kalimat.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://desianaputriardiani.wordpress.com/2014/11/01/pentingnya-pelajaran-
bahasa-indonesia-di-perguruan-tinggi/. Diakses 27 September 2017
http://marlinara.blogspot.co.id/2014/04/makalah-bahasa-indonesia-tentang-
kalimat.html. Diakses 27 September 2017
http://echyaya.blogspot.co.id/2010/10/struktur-kalimat-bahasa-indonesia.html.
Diakses 28 September 2017
http://sahabatnesia.com/jenis-jenis-kalimat/. Diakses 28 September 2017
23