Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA


INDONESIA PADA PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEMESTER I
FEB UNMAS DENPASAR

Dewa Gede Bambang Erawan


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar
Email: bambangerawandewa@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia Pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar, dan
faktor - faktor yang menyebabkan munculya implikatur percakapan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah mahasiswa dan dosen dalam mata kuliah bahasa Indonesia pada Program Studi
Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud
implikatur percakapan yang ada dalam proses pembelajaran meliputi, implikatur
konvensional, implikatur khusus, implikatur umum, dan implikatur berskala. Faktor yang
menyebabkan munculnya implikatur percakapan dalam pembelajaran meliputi: bahasa,
keakraban, kepekaan, budaya, kepedulian dan kasih sayang.

Kata kunci: Implikatur percakapan, Pembelajaran

ABSTRAK
This study aims to describe the conversational implications of learning Indonesian in the
Accounting Study Program Semester I FEB Unmas Denpasar, and the factors that cause the
implications of conversation in learning Indonesian at Semester I FEB Unmas Denpasar
Accounting Study Program. The research method used in this research is descriptive
qualitative. The subjects of this study were students and lecturers in Indonesian language
courses in the Accounting Study Program Semester I FEB Unmas Denpasar. The results of
this study indicate that the forms of conversational implicatures in the learning process
include conventional implicatures, special implicatures, general implicatures, and scaled
implicatures. Factors that cause the emergence of conversational implicatures in learning
include: language, familiarity, sensitivity, culture, care and affection.

Keywords: Conversational implicature, learning

PENDAHULUAN tulisan. Penggunaan bahasa secara lisan


merujuk pada percakapan langsung yang
Bahasa merupakan media dalam
dilakukan oleh penutur kepada mitra
berkomunikasi. Dalam proses komunikasi
tuturnya.
tersebut, mutlak terjadi interaksi antara
Percakapan yang dilakukan oleh
penutur dengan lawan tutur. Interaksi yang
seseorang akan mengandung makna yang
terjadi antara penutur dan lawan tutur tidak
tidak sama. Hal tersebut sangat bergantung
terlepas dari penyampaian gagasan, baik
kepada cara lawan tutur dalam menafsirkan
dengan menggunakan bahasa lisan maupun
setiap ujaran yang disampaikan oleh

56
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

penutur. Baik penutur maupun lawan tutur, sebenarnya, memerintah secara halus, atau
harus sama-sama memahami setiap tuturan dapat juga bermakna sindiran yang harus
yang disampaikan oleh lawan bicaranya dikelola dengan bijak oleh guru/dosen. Hal
sesuai dengan konteks tuturan. tersebut menjadi penting mengingat
Sebuah percakapan yang terjadi perkembangan berbahasa anak dapat
sangat ditentukan oleh konteks, pelaku, dipengaruhi oleh tuturan guru dalam
(penutur dan lawan tutur) usia, jenis proses belajar-mengajar (Rachman, 2015).
kelamin, tempat terjadinya percakapan dan Guru/dosen dan mahasiswa seharusnya
sebagainya (Yuniarti, 2016). Percakapan tetap memperhatikan prinsip kesopanan
yang memiliki makna lain dari ujaran dalam setiap tuturannya melalui
penutur kepada lawan tutur disebut implikatur percakapan dalam konteks
implikatur percakapan. Pengertian tersebut pembelajaran di kelas. Implikatur
sejalan dengan pendapatnya (Rusminto, percakapan yang terjadi dalam
2009) yang menyatakan Implikatur pembelajaran dengan memegang teguh
percakapan merupakan sesuatu yang prinsip kesopanan bertujuan agar semakin
disembunyikan dalam sebuah percakapan, eratnya hubungan antara dosen dengan
yakni yang secara implisit terdapat dalam mahasiswa yang berimplikasi bagi
penggunaan bahasa secara aktual. Konteks efektifitas tujuan pembelajaran.
memegang peranan yang sangat penting Penelitian sejenis yang
terkait dengan proses pemahaman terhadap menganalisis implikatur dalam percakapan
percakapan yang bermakna tidak langsung. sudah banyak dilakukan, namun sebagian
Grice (dalam Rusminto, 2009) menyatakan besar menganalisis implikatur percakapan
bahwa konteks merupakan latar belakang dalam konteks konfensional (conventional
pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh implicature), padahal implikatur
penutur dan mitra tutur yang percapakan yang terjadi dalam konteks
memungkinkan mitra tutur untuk percakapan (conversation implicature)
memperhitungkan implikasi tuturan dan sering juga terjadi dan layak untuk
memaknai arti tuturan dari si penutur. dijadikan sebagai bahan analisis termasuk
Implikatur percakapan dapat terjadi percakapan yang terjadi dalam proses
dalam konteks formal maupun nonformal. pembelajaran di kelas.
Salah satu bentuk percakapan dalam Pernyataan tersebut sejalan dengan
konteks formal dapat terjadi dalam proses yang dikemukakan oleh Grice (dalam
pembelajaran di kelas. Percakapan dalam Geoffrey, 1993) yang membagi implikatur
konteks pembelajaran di kelas merupakan menjadi dua jenis, yaitu implikatur
wujud dari interaksi, baik yang dilakukan konvensional (conventional implicature)
dosen kepada mahasiswa, maupun antar dan implikatur percakapan (conversation
mahasiswa satu dengan yang lainnya. implicature). Implikatur konvensional yaitu
Percakapan yang dilakukan di kelas implikasi pragmatik yang diperoleh
khususya dalam pembelajaran memiliki langsung dari makna kata, bukan dari
beberapa maksud dan tujuan. Maksud atau prinsip-prinsip percakapan. Implikatur
tujuan dari tuturan yang disampaikan dapat konvensional tidak harus terjadi dalam
diketahui berdasarkan konteks dari ujaran percakapan dan tidak tergantung pada
tersebut. Tujuan dari setiap ujaran yang konteks khusus untuk menginterpretasikan-
terjadi dalam percakapan bisa bermakna nya. Sedangkan implikatur percakapan

58
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

memiliki makna dan pengertian yang lebih memberikan informasi kepada mahasiswa
bervariasi. Pemahaman terhadap “maksud bahwa penggunaan implikatur percakapan
tuturan” sangat tergantung pada konteks berkontribusi dalam upaya menjalin
terjadinya percakapan. Oleh karenanya, hubungan yang lebih kondusif dengan
implikatur tersebut bersifat temporer berbagai pihak.
(terjadi saat berlangsung tindak
percakapan) dan nonkonvensional (sesuatu
METODE PENELITIAN
yang diimplikasikan tidak mempunyai
relasi langsung dengan tuturan yang Pendekatan yang digunakan dalam
diucapkan). Dalam hal ini, implikatur penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
menjadi penting untuk dipahami karena Dengan pendekatan tersebut peneliti
dapat menjaga hubungan harmonis antar memaparkan, menggambarkan, dan
penutur dan petutur (dosen/guru dengan menganalisis secara kritis, dan objektif
mahasiswa). Ketika suatu ujaran dengan data yang otentik bentuk
disampaikan dengan dengan maksud percakapan yang mengandung implikatur
menyindir atau mengkritik secara implisit dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
maka diharapkan tidak muncul Program Studi Akuntansi Semester I FEB
kesalahpahaman dan ketersinggungan. Unmas Denpasar. Subjek penelitian ini
Peneliti tertarik menganalisis adalah dosen dan mahasiswa yang terlibat
implikatur percakapan yang terjadi dalam dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
pembelajaran karena dosen, ataupun Program Studi Akuntansi Semester I FEB
mahasiswa tidak menyadari bahwa yang Unmas Denpasar. Objek penelitian ini
bersangkutan sering menggunakan merupakan implikatur percakapan dalam
implikatur percakapan dalam pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia pada
dengan tujuan yang bervariasi (mengkritik, Program Studi Akuntansi Semester I FEB
memerintahkan, menyindir), serta Unmas Denpasar.
menemukan faktor-faktor yang Metode pengumpulan data dalam
menyebabkan munculnya implikatur penelitian ini adalah observasi, perekaman,
percakapan tersebut khususnya dalam dan wawancara. Observasi dilakukan
pembelajaran. Berdasarkan permasalahan dengan cara melakukan pengamatan di
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah kelas yang menjadi tempat pelaksanaan
menganalisis wujud implikatur percakapan proses pembelajaran. Teknik perekaman
yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa bahasa dilakukan dengan alat perekam,
dalam proses pembelajaran, serta yakni handphone/ video recorder.
menemukan faktor-faktor yang Wawancara dilakukan setelah pengamatan
menyebabkan munculnya implikatur (observasi) dan perekaman.
percakapan dalam pembelajaran bahasa Metode analisis data yang
Indonesia pada Program Studi Akuntansi digunakan dalam penelitian ini meliputi,
semester I FEB Unmas Denpasar. Hasil reduksi data, penyajian data, verifikasi
penelitian ini diharapkan dapat data. Reduksi data merupakan proses
memperkaya kajian penelitian bahasa pemilihan, pemusatan perhatian pada
Indonesia, khususnya kajian implikatur penyederhanaan, pengabstakan, dan
percakapan. Selain itu agar dapat transformasi data "kasar" yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.

59
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

Penyajian data merupakan sekumpulan mahasiswa untuk keluar kelas


informasi tersusun yang memberi karena kondisi kelas pada saat itu
kemungkinan adanya penarikan ribut.
kesimpulan dan pengambilan tindakan. Wujud tuturan interogratif akan
Verifikasi data adalah pembentukan dilihat dari segi gramatikal dan pengucapan
kebenaran teori, fakta, dsb atas data yang yang dilakukan oleh penutur. Berikut ini
dikumpulkan untuk diolah dan dianalisis adalah analisis wujud tuturan interogratif
agar bisa diuji secara hipotesis. dalam implikatur konvensional.
( Tuturan 8 )
HASIL DAN PEMBAHASAN Dosen : “ Kamu tahu sumpah pemuda ? ”
Implikatur yang terjadi dalam Konteks : Dosen memberikan
pembelajaran bahasa Indonesia pada punishment kepada mahasiswa
Program Studi Akuntansi Semester I FEB yang tidak mengerjakan tugas
Unmas Denpasar meliputi: implikatur dengan menyampaikan isi teks
percakapan umum, khusus, berskala, dan Sumpah Pemuda.
praangapan yang diimplementasikan Analisis : Maksud dari tuturan
dalam sebuah kalimat berupa kalimat tersebut adalah Dosen memberikan
deklaratif, imperatif, dan kalimat hukuman terhadap mahasiswa yang
interogratif. Pada bagian analisis implikatur tidak mengerjakan tugas dengan
konvensional, peneliti menemukan dua cara melafalkan isi teks Sumpah
wujud implikatur yang diklasifikasikan atas Pemuda.
wujud tuturan imperatif dan tuturan
interogratif. Wujud tuturan imperatif dilihat ( Tuturan 10 )
dari segi gramatikal dan pengucapan yang Dosen : “ Kedudukan dan fungsi bahasa
dilakukan oleh penutur. Indonesia itu apakah sama? ”
Berikut adalah analisis wujud “Bagus ada apa?”
tuturan imperatif dalam implikatur Mahasiswa : “ Ngeliatin angin bu.”
konvensional. Konteks : Dosen menjelaskan tentang
( Tuturan 37 ) kedudukan dan fungsi bahasa
Dosen : “ Kalau mau ribut silahkan di luar, Indonesia, tetapi ada mahasiswa
tidak papa ! ” yang tidak memperhatikan.
Konteks : Dosen menyuruh mahasiswa Analisis : Maksud dari tuturan tersebut
untuk keluar kelas karena kondisi adalah Dosen menjelaskan tentang
kelas pada saat itu ribut. kedudukan dan fungsi bahasa
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut Indonesia, tetapi ada mahasiswa
adalah dosen menyuruh yang tidak memperhatikan.
Pada bagian analisis implikatur
percakapan berskala, peneliti Berikut ini adalah beberapa data tuturan
menemukan dua wujud implikatur. Wujud imperatif yang diwujudkan dalam jenis
implikatur percakapan berskala tersebut implikatur percakapan berskala.
berupa wujud tuturan imperatif dan tuturan ( Tuturan 30)
interogratif. Dosen : “ Kira- kira berapa lama membaca
sumpah pemuda ? ”

60
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

Konteks : dosen sedang bernegosiasi interogratif yang akan disajikan sebagai


terkait dengan materi perkuliahan berikut.
(tugas). ( Tuturan 2 )
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut Dosen : “ Silahkan dibuka materi 2 ”
adalah dosen sedang bernegosiasi Mahasiswa : “ Katanya ujian lisan bu? ”
terkait dengan materi perkuliahan Konteks : Dosen menyuruh mahasiswa
(tugas). untuk membuka buku di bab dua,
sedangkan MahaMahasiswa
( Tuturan 34 ) mengingatkan bahwa hari ini akan
Mahasiswa : “ Permisi bu ijin mau ke diadakan ulangan lisan.
belakang. ” Analisis : Maksud dari tuturan tersebut
Dosen : “ Jangan lama - lama. ! ” adalah dosen menyuruh mahasiswa
Mahasiswa: “15 menit Bu” untuk membuka materi kedua,
Dosen: 5 menit saja cukup! sedangkan mahasiswa
Konteks : Dosen ingin mahasiswanya mengingatkan bahwa hari ini akan
disiplin diadakan ulangan lisan.
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut ( Tuturan 28 )
adalah dosen ingin mengajarkan Dosen : “ Agung lagi sakit ya ? kok
kedisiplinan terhadap makek jaket ?
mahasiswanya. Konteks : Dosen menyuruh Agung untuk
Berkaitan dengan fungsi melepas jaket sesuai dengan aturan
komunikatif wujud interogratif memiliki kampus.
tujuan untuk memberikan pertanyaan Analisis : Maksud dari tuturan tersebut
terhadap mitra tuturnya. Berikut ini adalah adalah dosen menyuruh Agung
beberapa data tuturan interogratif yang untuk melepas jaket sesuai dengan
diwujudkan dalam jenis implikatur aturan kampus.
percakapan berskala. Pada bagian analisis implikatur
( Tuturan 30 ) percakapan umum, wujud implikatur
Dosen : “ Kira – kira berapa lama utuk percakapan umum tersebut berupa tuturan
baca sumpah pemuda ? ” imperatif dan tuturan interogratif dan
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut tuturan deklaratif. Berikut ini adalah
adalah dosen sedang bernegosiasi beberapa data tuturan imperatif yang
Mahasiswa : “ Satu jam bu. ” diwujudkan dalam jenis implikatur
Dosen: “15 menit saja cukup ya ! ” percakapan umum.
Konteks : Dosen sedang bernegosiasi ( Tuturan 31 )
terkait perkuliahan ( tugas ). Dosen : “ Ibu biasanya ingin kelas kita
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut lebih kondusif. Supaya kelas kita
adalah dosen sedang bernegosiasi lebih enak mungkin bisa dilihat di
terkait perkuliahan ( tugas ). bawah meja dan di bawah kursi
Pada bagian analisis implikatur kalian. Tidak usah ragu-ragu
percakapan khusus, peneliti menemukan langsung ambil.“
satu wujud implikatur. Wujud implikatur Konteks : Dosen akan memulai
percakapan khusus tersebut berupa tuturan perkuliahan tetapi melihat

69
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

banyaknya sampah yang berserakan Konteks : Dosen menyuruh mahasiswa


di lantai. untuk tenang memperhatikan materi
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut yang disampaikan
adalah dosen akan memulai Pada analisis implikatur percakapan
perkuliahan, tetapi melihat umum terdapat wujud tuturan deklaratif
banyaknya sampah yang berserakan dengan fungsi komuikatif untuk
di lantai. meyampaikan sebuah informasi.
( Tuturan 9 ) ( Tuturan 25 )
Dosen : “ Jangan main HP ! ” Dosen : “ Yang tidak bisa, tanya yang bisa.
Mahasiswa : “ Dia bu yang main HP. ” Yang bisa bantu yang tidak bisa. ”
Konteks : Dosen melarang mahasiswa Konteks : Dosen menyuruh membuat
untuk bermain HP di dalam kelas. kelompok dalam mengerjakan
Analisis : Maksud dari tuturan tersebut tugas, dan mengintruksikan untuk
adalah dosen melarang mahasiswa saling membantu.
untuk bermain HP di dalam kelas. Analisis : Maksud dari tuturan tersebut
Wujud interogratif memiliki tujuan adalah Dosen menyuruh membuat
untuk memberikan pertanyaan terhadap kelompok dalam mengerjakan
mitra tuturnya. Berikut ini adalah beberapa tugas, dan mengintruksikan untuk
data tuturan interogratif yang diwujudkan saling membantu.
dalam jenis implikatur percakapan umum. ( Tuturan 18 )
( Tuturan 3 ) Dosen : “ Silahkan yang dibelakang mau ke
Dosen : “ Punya rangkuman materinya ? ” depan, di depan masih kosong. ”
Mahasiswa : “ Di rumah bu” Mahasiswa : “ Iya bu. ”
Konteks : Dosen bertanya kepada Konteks : Dosen menyuruh beberapa
mahasiswa apakah memiliki Mahasiswanya untuk maju ke
rangkuman materi perkuliahan, depan mengisi sebagian kursi yang
tetapi mahasiswa menjawab “di kosong.
rumah” yang menandakan jika Analisis :Maksud dari tuturan tersebut
mereka tidak punya atau tidak adalah dosen menyuruh
membawa. beberapa mahasiswanya untuk
Analisis: Maksud dari tuturan tersebut maju ke depan mengisi
adalah Dosen bertanya kepada sebagian kursi yang kosong.
mahasiswa terkait rangkuman Faktor - faktor yang
materi perkuliahan, tetapi melatarbelakangi munculnya implikatur
mahasiswa menjawab di rumah percakapan dalam proses pembelajaran
yang menandakan jika mereka bahasa Indonesia pada Program Studi
tidak punya atau tidak Akuntasi Semester I FEB Unmas Denpasar
membawa. meliputi: bahasa, kepekaan, keakraban,
( Tuturan 38 ) budaya, kepedulan dan kasih sayang.
Dosen : “ Bagaimana mau dilanjutkan atau Faktor bahasa dikatakan melatar belakangi
tidak materinya ? ” munculnya implikatur percakapan karena
Mahasiswa : “ Mau bu. ” bahasa yang dipergunakan sehari-hari
secara umum sama, yaitu bahasa Indonesia.
Keakraban yang terjadi di dalam kelas juga

70
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469

mampu memunculkan implikatur dan mahasiswa bahwa penggunaan


percakapan. Keakraban bisa terjadi akibat implikatur dalam percakapan dapat
intensitas pertemuan yang dilakukan secara menjaga hubungan baik dan memiliki
berkelanjutan antara dosen dan mahasiswa. kesan lebih sopan dalam pergaulan, serta
Faktor Kepekaan yang digunakan dosen penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
dalam proses pembelajaran adalah untuk pertimbangan bagi peneliti lain dalam
melatih kepekaan mahasiswa. Peranan memperkaya kajian penelitian bahasa
dosen dalam proses pembelajaran sangat Indonesia khususnya mengenai implikatur
berpengaruh terhadap sikap sosial percakapan.
mahasiswa. Hal ini dapat dilihat pada
interaksi antara dosen dengan mahasiswa DAFTAR PUSTAKA
dalam proses pembelajaran. Dalam Geoffrey, L. (1993). Prinsi-Prinsip
pembelajaran dosen harus melatih sikap Pragmatik Terjemahan oleh MDD
sosial mahasiswa dalam melakukan Oka. Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia.
interaksi dengan efektif kepada lingkungan
Rusminto, N. E. (2009). Analisis Wacana
sosial di kampus maupun pergaulan dalam Bahasa Indonesia (Buku Ajar).
masyarakat. Faktor budaya menjadi salah Bandar Lampung: Universitas
satu faktor yang melatarbelakangi Lampung.
terjadinya implikatur percakapan dalam Yuniarti, N. (2016). Implikatur percakapan
proses pembelajaran karena budaya yang dalam percakapan humor. Jurnal
kuat ditanamkan oleh lingkungan sekitar Pendidikan Bahasa, 3(2), 225–240.
kepada mahasiswa yang bersangkutan.
Faktor kepedulian dan kasih sayang
menjadi salah satu faktor munculnya
implikatur percakapan karena seorang
dosen/pendidik ingin selalu mendidik serta
menanamkan karakter yang mulia kepada
mahasiswa.

SIMPULAN DAN SARAN


Wujud implikatur percakapan yang
ditemukan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia Pada Program Studi Akuntansi
Semester I FEB Unmas Denpasar terdiri
dari 4 implikatur yaitu implikatur
konvensional, implikatur umum, implikatur
khusus dan implikatur percakapan berskala.
Faktor – faktor yang memunculkan
implikatur dalam pembelajaran yaitu:
bahasa, keakraban, kepekaan, budaya,
kepedulian dan kasih sayang.
Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan informasi kepada dosen

71

Anda mungkin juga menyukai