ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implikatur percakapan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia Pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar, dan
faktor - faktor yang menyebabkan munculya implikatur percakapan dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia pada Program Studi Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian
ini adalah mahasiswa dan dosen dalam mata kuliah bahasa Indonesia pada Program Studi
Akuntansi Semester I FEB Unmas Denpasar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wujud
implikatur percakapan yang ada dalam proses pembelajaran meliputi, implikatur
konvensional, implikatur khusus, implikatur umum, dan implikatur berskala. Faktor yang
menyebabkan munculnya implikatur percakapan dalam pembelajaran meliputi: bahasa,
keakraban, kepekaan, budaya, kepedulian dan kasih sayang.
ABSTRAK
This study aims to describe the conversational implications of learning Indonesian in the
Accounting Study Program Semester I FEB Unmas Denpasar, and the factors that cause the
implications of conversation in learning Indonesian at Semester I FEB Unmas Denpasar
Accounting Study Program. The research method used in this research is descriptive
qualitative. The subjects of this study were students and lecturers in Indonesian language
courses in the Accounting Study Program Semester I FEB Unmas Denpasar. The results of
this study indicate that the forms of conversational implicatures in the learning process
include conventional implicatures, special implicatures, general implicatures, and scaled
implicatures. Factors that cause the emergence of conversational implicatures in learning
include: language, familiarity, sensitivity, culture, care and affection.
56
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
penutur. Baik penutur maupun lawan tutur, sebenarnya, memerintah secara halus, atau
harus sama-sama memahami setiap tuturan dapat juga bermakna sindiran yang harus
yang disampaikan oleh lawan bicaranya dikelola dengan bijak oleh guru/dosen. Hal
sesuai dengan konteks tuturan. tersebut menjadi penting mengingat
Sebuah percakapan yang terjadi perkembangan berbahasa anak dapat
sangat ditentukan oleh konteks, pelaku, dipengaruhi oleh tuturan guru dalam
(penutur dan lawan tutur) usia, jenis proses belajar-mengajar (Rachman, 2015).
kelamin, tempat terjadinya percakapan dan Guru/dosen dan mahasiswa seharusnya
sebagainya (Yuniarti, 2016). Percakapan tetap memperhatikan prinsip kesopanan
yang memiliki makna lain dari ujaran dalam setiap tuturannya melalui
penutur kepada lawan tutur disebut implikatur percakapan dalam konteks
implikatur percakapan. Pengertian tersebut pembelajaran di kelas. Implikatur
sejalan dengan pendapatnya (Rusminto, percakapan yang terjadi dalam
2009) yang menyatakan Implikatur pembelajaran dengan memegang teguh
percakapan merupakan sesuatu yang prinsip kesopanan bertujuan agar semakin
disembunyikan dalam sebuah percakapan, eratnya hubungan antara dosen dengan
yakni yang secara implisit terdapat dalam mahasiswa yang berimplikasi bagi
penggunaan bahasa secara aktual. Konteks efektifitas tujuan pembelajaran.
memegang peranan yang sangat penting Penelitian sejenis yang
terkait dengan proses pemahaman terhadap menganalisis implikatur dalam percakapan
percakapan yang bermakna tidak langsung. sudah banyak dilakukan, namun sebagian
Grice (dalam Rusminto, 2009) menyatakan besar menganalisis implikatur percakapan
bahwa konteks merupakan latar belakang dalam konteks konfensional (conventional
pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh implicature), padahal implikatur
penutur dan mitra tutur yang percapakan yang terjadi dalam konteks
memungkinkan mitra tutur untuk percakapan (conversation implicature)
memperhitungkan implikasi tuturan dan sering juga terjadi dan layak untuk
memaknai arti tuturan dari si penutur. dijadikan sebagai bahan analisis termasuk
Implikatur percakapan dapat terjadi percakapan yang terjadi dalam proses
dalam konteks formal maupun nonformal. pembelajaran di kelas.
Salah satu bentuk percakapan dalam Pernyataan tersebut sejalan dengan
konteks formal dapat terjadi dalam proses yang dikemukakan oleh Grice (dalam
pembelajaran di kelas. Percakapan dalam Geoffrey, 1993) yang membagi implikatur
konteks pembelajaran di kelas merupakan menjadi dua jenis, yaitu implikatur
wujud dari interaksi, baik yang dilakukan konvensional (conventional implicature)
dosen kepada mahasiswa, maupun antar dan implikatur percakapan (conversation
mahasiswa satu dengan yang lainnya. implicature). Implikatur konvensional yaitu
Percakapan yang dilakukan di kelas implikasi pragmatik yang diperoleh
khususya dalam pembelajaran memiliki langsung dari makna kata, bukan dari
beberapa maksud dan tujuan. Maksud atau prinsip-prinsip percakapan. Implikatur
tujuan dari tuturan yang disampaikan dapat konvensional tidak harus terjadi dalam
diketahui berdasarkan konteks dari ujaran percakapan dan tidak tergantung pada
tersebut. Tujuan dari setiap ujaran yang konteks khusus untuk menginterpretasikan-
terjadi dalam percakapan bisa bermakna nya. Sedangkan implikatur percakapan
58
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
memiliki makna dan pengertian yang lebih memberikan informasi kepada mahasiswa
bervariasi. Pemahaman terhadap “maksud bahwa penggunaan implikatur percakapan
tuturan” sangat tergantung pada konteks berkontribusi dalam upaya menjalin
terjadinya percakapan. Oleh karenanya, hubungan yang lebih kondusif dengan
implikatur tersebut bersifat temporer berbagai pihak.
(terjadi saat berlangsung tindak
percakapan) dan nonkonvensional (sesuatu
METODE PENELITIAN
yang diimplikasikan tidak mempunyai
relasi langsung dengan tuturan yang Pendekatan yang digunakan dalam
diucapkan). Dalam hal ini, implikatur penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
menjadi penting untuk dipahami karena Dengan pendekatan tersebut peneliti
dapat menjaga hubungan harmonis antar memaparkan, menggambarkan, dan
penutur dan petutur (dosen/guru dengan menganalisis secara kritis, dan objektif
mahasiswa). Ketika suatu ujaran dengan data yang otentik bentuk
disampaikan dengan dengan maksud percakapan yang mengandung implikatur
menyindir atau mengkritik secara implisit dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
maka diharapkan tidak muncul Program Studi Akuntansi Semester I FEB
kesalahpahaman dan ketersinggungan. Unmas Denpasar. Subjek penelitian ini
Peneliti tertarik menganalisis adalah dosen dan mahasiswa yang terlibat
implikatur percakapan yang terjadi dalam dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada
pembelajaran karena dosen, ataupun Program Studi Akuntansi Semester I FEB
mahasiswa tidak menyadari bahwa yang Unmas Denpasar. Objek penelitian ini
bersangkutan sering menggunakan merupakan implikatur percakapan dalam
implikatur percakapan dalam pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia pada
dengan tujuan yang bervariasi (mengkritik, Program Studi Akuntansi Semester I FEB
memerintahkan, menyindir), serta Unmas Denpasar.
menemukan faktor-faktor yang Metode pengumpulan data dalam
menyebabkan munculnya implikatur penelitian ini adalah observasi, perekaman,
percakapan tersebut khususnya dalam dan wawancara. Observasi dilakukan
pembelajaran. Berdasarkan permasalahan dengan cara melakukan pengamatan di
tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah kelas yang menjadi tempat pelaksanaan
menganalisis wujud implikatur percakapan proses pembelajaran. Teknik perekaman
yang digunakan oleh dosen dan mahasiswa bahasa dilakukan dengan alat perekam,
dalam proses pembelajaran, serta yakni handphone/ video recorder.
menemukan faktor-faktor yang Wawancara dilakukan setelah pengamatan
menyebabkan munculnya implikatur (observasi) dan perekaman.
percakapan dalam pembelajaran bahasa Metode analisis data yang
Indonesia pada Program Studi Akuntansi digunakan dalam penelitian ini meliputi,
semester I FEB Unmas Denpasar. Hasil reduksi data, penyajian data, verifikasi
penelitian ini diharapkan dapat data. Reduksi data merupakan proses
memperkaya kajian penelitian bahasa pemilihan, pemusatan perhatian pada
Indonesia, khususnya kajian implikatur penyederhanaan, pengabstakan, dan
percakapan. Selain itu agar dapat transformasi data "kasar" yang muncul dari
catatan-catatan tertulis di lapangan.
59
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
60
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
69
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
70
Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 11, Nomor 1, Maret 2021 ISSN 2087-9016, e-ISSN 2685-469
71