Anda di halaman 1dari 12

P-ISSN 2442-367X

PENERAPAN SEMANTIK DALAM PEMBELAJARAN


BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 3 GORONTALO

Sarjan Kase
SMA Negeri 3 Gorontalo

Abstrak
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana penerapan semantik
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Selain itu,
penelitian ini juga memberikan gambaran yang spesifik terhadap persoalan
pembelajaran semantik di sekolah. Data diambil dari kalimat yang disampaikan
oleh seorang guru berkenaan dengan semantik. Sumber data diambil dari buku
semantik yang telah ditulis oleh pakar dan wawancara kepada sesama guru bahasa
Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
beberapa makna semantic yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
yaitu, makna afektif, makna denotatif, makna deskriptif, makna emotif, makna
kiasan. Selain itu, ditemukan juga beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam
mengatasi persoalan pembelajaran semantik di sekolah .
Kata kunci: semantik, bahasa Indonesia, pembelajaran

PENDAHULUAN mempengaruhi perkembangan peserta


Pendidikan adalah suatu proses didik, yakni bakat yang telah dimiliki oleh
dalam rangka mempengaruhi psesrta didik peserta didik sejak lahir akan tumbuh dan
agar dapat menyesuaikan diri sebaik berkembang berkat pengaruh lingkungan,
mungkin terhadap lingkungannya dan dan sebaliknya lingkungan akan lebih
dengan demikian akan menimbulkan bermakna apabila terarah pada bakat yang
perubahan dalam dirinya yang telah ada, kendatipun tidak dapat ditolak
memungkinkannya berfungsi secara kuat tentang adanya kemungkinan pertumbuhan
dalam kehidupan masyarakat. Pengajaran dan perkenbangan iru semata-mata hanya
bertugas mengarahkan proses agar sasaran disebabkan oleh faktor bakat saja atau oleh
dari perubahan itu dapat tercapai lingkungan saja.
sebagaimana yan diinginkan. Paddasarnya SMA Negeri 3 Gorontalo sebagai
pertumbuhan dan perkembanagan peserta suatu lembaga pendidikan formal, secara
didik bergantung pada bakat dan minat sistematis telah melaksanakan
yang dimiliki. Hal ini diperkuat dengan pembelajaran berdasarkan Kurikulum
pandangan Oemar Hamalik (2001:79) 2013. Salah satu kurikulum yang
bahwa ada dua unsur yang saling dikembangkan adalah pengajaran bahasa

145
P-ISSN 2442-367X

Indonesia. Dalam pembelajaran bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi


Indonesia terdapat berbagai materi ajar. sebagai (1) lambang kebanggaan nasional,
Materi ajar yang dimaksudkan adalah (2) lambang identitas nasional, (3) alat
pembelajaran semantik yang dalam materi pemersatu berbagai suku bangsa yang
uraian lebih fokus pada makna. Makna berbeda-beda latar belakang sosial,
adalah objek dari semantik. Hal ini budaya, dan bahasanya, (4) alat
dipertegas dalam buku Pateda (2008:7) perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
bahwa semantik berobjekkan makna. Dalam menggunakan bahasa Indonesia
Makna, sebagai penghubung seorang penutur akan menggunakan kata
bahasa dengan dunia luar, tidak terkecuali dan kalimat. Setiap orang berasumsi
bagi seorang guru bahasa, sesuai dengan bahwa setiap kata yang digunakan merujuk
kesepakatan para pemakainya sehingga pada hal yang sama. Akan tetapi, kita lupa
dapat saling dimengerti, dalam bahwa komunikasi adalah satu masalah
keseluruhannya memiliki tiga tingkat yang berkaitan dengan pemahaman. Untuk
keberadaan. Pada tingkat pertama, makna menghindarkan pemahaman yang keliru
menjadi isi abstraksi dalam kegiatan dan ketidaktepatan dalam komunikasi
bernalar secara logis sehingga maka Ogden dan Richards (dalam
membuahkan proposisi yang benar. J.D.Parera:2004:17) menyarankan bahwa
Tingkat kedua, makna menjadi isi dari untuk menghindarkan perangkap
suatu bentuk kebahasaan. Pada tingkat ketidaktepatan dalam berkomunikasi ialah
ketiga, makna menjadi isi komunikasi merujuk pada simbol ke benda diluar dan
yang mampu membuahkan informasi di alam raya ini. Dengan demikian kita
tertentu (lihat Aminuddin, 2008:7). Setiap memantapkan proses komunikasi.
orang berusaha untuk berkomunikasi Proses yang terbangun dalam
dengan sempurna dan selengkap mungkin. berkomunikasi setiap penutur harus selalu
Berkomunikasi dalam bahasa Indonesia waspada terhadap fakta bahwa setiap kata
harus dapat memahami fungsi dan mempunyai abstraksi sendiri. Oleh karena
kedudukannya. Menurut Sugihastuti setiap kata mempunyai abstraksi dan
(2007:10) dilihat dari kedudukannya, makna yang selalu berhubungan dengan
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai pengalaman, maka komunikasi kita hanya
bahasa nasional dan bahasa negara. Di sampai pada mendekati dan tidak
dalam kedudukannya sebagai bahasa sempurna dan lengkap. Agar komunikasi

146
P-ISSN 2442-367X

dapat sempurna dan lengkap diperlukan tentang makna. Tiga hal yang menjadi
analisis semantik. Analisis semantik sangat permasalahan dalam pembelajaran makna
penting dalam hubungannya dengan di sekolah, khususnya di SMA Negeri 3
bahasa sebagai sarana komunikasi. Gorontalo sebagai tempat penelitian atau
Kemampuan manusia dalam pun pengamatani. Persoalan-persoalan
berkomunikasi dalam hal ini membuat tersebut harus dicarikan jalan keluarnya
generalisasi dan mensimbolisasi bahasa, agar apa yang diharapkan dapat menjadi
diperoleh dari pembelajaran bahasa. Guru kenyataan. Semantik sebagai salah satu
bahasa sebagai pelaksana dalam disiplin ilmu perlu diterapkan pada peserta
pembelajaran perlu memahami semantik didik agar mereka memiliki kemampuan
sebagai salah satu disiplin ilmu. memahami makna. Makna sebagai objek
Dalam pengertian yang sederhana, semantik harus dipahami oleh seorang
guru adalah orang yang memberikan ilmu guru dalam menyampaikan materi
pengetaguan kepada peserta didik. Guru pelajaran pada peserta didik. Jika seorang
dalam pandangan masyarakat adalah orang guru tidak dapat memahami tentang
yang melaksanakan pendidikan di tempat- tanggung jawabnya, maka akan
tempat tertentu, tidak mesti di lembaga menimbulkan masalah. Oleh karena itu,
pendidikan formal, tetapi juga di keberadaan suatu masalah merupakan
pendidikan informal. Seorang guru dalam syarat yang tidak dapat dihindari untuk
memberikan pendidikan sering terhambat melaksanakan penelitian. Menurut
dalam mentransfer ilmu, khususnya ilmu McGuigan (dalam Mahsun, 2007:5) bahwa
semantik. Ketidaktahuan ilmu semantik ada tiga kondisi yang dapat menimbulkan
bagi guru bahasa disebabkan oleh masalah. Ketiga hal dimaksud yaitu: 1)
minimnya pengetahuan guru tentang ilmu adanya informasi yang mengakibatkan
semantik. munculnya kesenjangan dalam
Persoalan yang terjadi dalam dunia pengetahuan kita; 2) adanya hasil-hasil
pendidikan begitu kompleks. Kondisi ini yang bertentangan; 3) adanya kenyataan
dipergaruhi oleh beberapa faktor, yakni dan kita bermaksud untuk menjelaskan
kemampuan guru dalam mengajar, melalui penelitian.
ketersedian buku yang menunjang proses TEORI
Pengertian Semantik
pembelajaran makna di kelas, dan
Menurut Pateda (2008:7) semantik
kurangnya pengetahuan terhadap ilmu
adalah subdisiplin linguistik yang

147
P-ISSN 2442-367X

membicarakan makna. Dengan kata lain Deskripsi tentang Makna


semantik berobjekkan makna. Definisi Kempson (dalam Pateda, 2008:18)
semantik berdasarkan asal katanya, berpendapat ada 4 syarat yang harus
semantik berasal dari bahasa Yunani sema dipenuhi untuk mendeskripsikan semantik.
yang berjenis benda yang berarti „tanda‟ Keempat syarat itu ialah sebagai berikut.
atau „lambang‟, sedangkan kata kerjanya 1. Teori itu harus dapat meramalkan
adalah semaio yang berarti „menandai‟ makna setiap satuan yang muncul yang
atau „melambangkan‟. Lambang adalah didasarkan pada satuan leksikal yang
tanda linguistik. Kata semantik kemudian membentuk kalimat.
disepakati sebagai istilah yang digunakan
2. Teori itu harus merupakan seperangkat
untuk bidang linguistik yang mempelajari
kaidah.
hubungan antara tanda-tanda linguistik
dengan hal-hal yang ditandainya. Dengan 3. Teori itu harus dapat membedakan
kata lain bidang dalam linguistik yang kalimat yang secara gramatikal benar
mempelajari makna atau arti (Abdul dan yang dilihat dari segi semantik.
Chaer, 1994:2).
4. Teori tersebut dapat meramalkan makna
Aristoteles (dalam Aminuddin,
yang berhubungan dengan antonym,
2008:15) sebagai pemikir Yunani yang
kontradiksi, sinonim.
hidup pada masa 384-322 SM, adalah
Beberapa Jenis Makna
pemikir pertama yang menggunakan
Banyak ahli yang berpendapat
istilah „makna‟ lewat batasan pengertian
tentang berbagai macam jenis makna.
kata adalah „satuan terkecil yang
Salah satunya Verhaar (dalam Pateda,
mengandung makna‟. Dalam hal ini,
2008:9 6-132) mengemukakan istilah
Aristoteles juga telah mengungkapkan
makna gramatikal dan makna leksikal,
bahwa makna yang hadir dari kata itu
sedangkan Boomfield mengemukakan
sendiri secara otonom, serta makna kata
istilah makna sempit (narrowed meaning),
yang hadir akibat terjadinya hubungan
dan makna luas (widened meaning).
gramatikal. Bahkan Plato (dalam
1. Makna Afektif
Aminuddin, 2008:15) dalam Cratylus
2. Makna denotatif
mengungkapkan bahwa bunyi-bunyi
bahasa itu secara implisit mengandung 3. Makna deskriptif

makna-makna tertentu. 4. Makna ekstensi

148
P-ISSN 2442-367X

5. Makna emotif Makna dan Bentuk Kata


Pembicaraan tentang makna telah
Makna dan Kata
Makna diuraikan sebelumnya. Seperti yang telah
Persoalan makna merupakan diuraikan di atas bahwa kedudukan makna
persoalan yang menarik dalam kehidupan dalam kata merupakan satu unsure yang
sehari-hari. Reklame atau baliho yang saling mempengaruhi. Hal ini bergantung
dipasang di tepi-tepi jalan ada yang pada bentuk kata yang saling melengkapi
bertuliskan /lezzzat/. Kalau kita sehingga menimbulkan makna. Menurut
memahami secara sepintas, kata tersebut Pateda (2008:135) bentuk kata dapat
tidak terdapat dalam kamus yan g dibagi atas: (1) bentuk dasar atau leksem
menunjukkan makna kata itu. Namun yang bermakna leksikal; (2) paduan
setelah diteliti secara seksama dapat leksem; (3) bentuk berimbuhan; (4) bentuk
dipahami bahwa yang dimaksudkan adalah berulang; (5) bentuk majemuk; (6) bentuk
lezat, enak, sedap. Menurut Ullmann yang terikat konteks kalimat; (7) akronim;
(dalam Pateda, 2008:82) bahwa hubungan dan (8) singkatan.
antara nama dengan pengertian, itulah
METODOLOGI PENELITIAN
yang disebut makna.
Data dan Sumber Data
Data
Kata
Menurut Iqbal Hasan (2004:19) data
Semantik leksikal menekankan
merupakan keterangan-keterangan tentang
kajian makna pada tingkat kata. Kata
suatu hal, dapat berupa sesuatu yang
merupakan momen kebahasaan yang
diketahui atau yang dianggap atau
bersama-sama dalam kalimat
anggapan. Berdasarkan pengertian data
menyampaikan pesan dalam suatu
tersebut, maka yang menjadi data dalam
komunikasi. Menurut Ramlan (dalam
penelitian ini adalah kalimat yang
Pateda, 2008:134) kata adalah satuan
disampaikan oleh seorang guru berkenaan
ujaran yang berdiri sendiri yang terdapat di
dengan semantik. Data dalam penelitian
dalam kalimat, dapat dipisahkan, dapat
ini adalah kata dan kalimat yang
ditukar, dapat dipindahkan dan
digunakan guru dalam proses
mempunyai makna serta digunakan untuk
pembelajaran.
berkomunikasi.

149
P-ISSN 2442-367X

Sumber Data Teknik Analisis Data


Sumber data merupakan pijakan atau Data yang telah diperoleh baik
hal yang dijadikan pelaku dalam sebuah melalui buku semantik maupun buku yang
penelitian. Hal ini didukung oleh pendapat mendukung materi penelitian dan hasil
Arikunto (1997:114) sumber data adalah interviu serta pengalaman sebagai tenaga
subjek dari mana data dapat diperoleh. pendidik dilakukan analisis.Teknik analisis
Berpijak pendapat di atas, maka sumber data yang digunakan berupa deskripsi
data dalam penelitian ini adalah buku terhadap kata ataupun kalimat tentang
semantik yang telah ditulis oleh pakar dan semantik bagi guru bahasa dalam
wawancara kepada sesama guru bahasa pembelajaran bahasa dan kajian
Indonesia di SMA Negeri 3 Gorontalo. pembelajaran bahasa. Dalam
Metode melaksanakan analisis penulis
Metode yang digunakan bersifat
menggunakan metode riset deskriptif yang
deskriptif dan korelasi dalam hal ini
bersifat eksploratif. Metode tersebut
mencari data mengenai hal-hal atau yang
bertujuan untuk mengambarkan keadaan
berkaitan penerapan semantik dalam
atau status fenomena.
pembelajaran bahasa Indonesia.
Teknik Pengumpulan Data PEMBAHASAN
Kedudukan Semantik
Teknik pengumpulan data dalam dalam Kurikulum
penelitian ini berdasarkan kepustakaan, Istilah semantik dalam kurikulum

interviu, dan pengalaman sebagai guru memang tidak disebutkan secara

bahasa Indonesia di sekolah. Interviu mendetail. Namun, materi semantik

merupakan salah satu teknik yang tersirat dalam pembelajaran. Misalnya

digunakan oleh peneliti dalam materi paragraf deduktif dan paragraf

menghimpun data. Konsep ini juga induktif. Kedua jenis paragraf tersebut

dikemukakan oleh Sukmadinata tidak dapat dilepaskan dari persoalan

(2009:216) wawancara atau interviu makna. Keberadaan seorang guru dalam

merupakan salah satu bentuk teknik memberikan materi semantik berdasarkan

pengumpulan data yang banyak digunakan kurikulum tidak dapat dielakkan. Guru

dalam penelitian deskriptif. adalah unsur manusiawi dalam pendidikan.


Menurut Djamarah (2005:1) guru adalah
figur manusia sumber yang menempati
posisi dan memegang peranan penting

150
P-ISSN 2442-367X

dalam pendidikan. Ketika sebagian orang yang demikian itulah yang diharapkan dari
mempersoalkan masalah dunia pendidikan, siapa pun yang ingin menerjunkan dirinya
figur guru mesti terlibat dalam agenda ke dalam dunia pendidikan di sekolah.
pembicaraan, terutama yang menyangkut Figur guru yang mulia adalah sosok guru
persoalan pendidikan formal dan yang rela hati menyisihkan waktunya demi
nonformal di sekolah. Hal ini tidak dapat kepentingan peserta didik, demi
disangkal, karena lembaga pendidikan membimbing, mendengarkan keluhan
formal dan nonformal adalah dunia peserta didik, dan membantu kesulitan
kehidupan guru. Di sekolah, guru hadir peserta didik dari segala hal yang bisa
untuk mengabdikan diri kepada umat menghambat aktivitas belajarnya.
manusia dalam hal ini peserta didik. Pemahaman-pemahaman seperti perlu
Negara menuntut generasinya yang dimiliki bagi seorang guru dalam
memerlukan pembinaan dan bimbingan mendidik.
dari guru. Menjadi guru berdasarkan Penerapan Jenis Makna
dalam Pembelajaran
tuntutan pekerjaan adalah suatu perbuatan
Sebagaimana telah disampaikan
yang mudah, tetapi menjadi guru
pada penjelasan di atas bahwa
berdasarkan panggilan jiwa atau tuntutan
pembelajaran paragraf tidak dapat
hati nurani adalah tidak mudah. Guru lebih
dilepaskan dari makna. Berikut ini akan
banyak dituntut suatu pengabdian kepada
dijelaskan bagaimana penerapan makna
peserta didik daripada karena tuntutan
yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 3
pekerjaan dan material oriented.
Gorontalo.
Uraian di atas adalah gambaran
figur guru dengan segala kemuliaanya 1. Makna Afektif
yang mengabdikan diri berdasarkan Makna afektif merupakan makna
panggilan jiwa, bukan karena pekerjaan yang muncul akibat reaksi pendengar atau
sampingan. Oleh karena itu, wajarlah bila pembaca terhadap penggunaan kata atau
dikatakan bahwa guru adalah cerminan kalimat. Oleh karena makna afektif
pribadi yang mulia. Selain itu, patutlah berhubungan dalam dimensi rasa, maka
pemerintah memberikan perhatian yang dengan sendirinya makna afektif
begitu besar kepada kalangan pendidik, berhubungan pula dengan gaya bahasa.
khususnya guru untuk mendapatkan Misalnya seseorang berkata, “mampirlah
penghidupan yang memadai. Figur guru di pondok saya.” Kata pondok

151
P-ISSN 2442-367X

mengandung makna afektif, yakni Misalnya ada seseorang mengatakan kamu


merendahkan diri. kerbau ini menimbulkan perasaan tidak
2. Makna Denotatif enak bagi pendengar. Kata kerbau
Makna denotatif adalah makna kata dihubungkan dengan perilaku malas,
atau kelompok kata yang didasarkan atas lamban, dan dianggap sebagai penghinaan.
hubungan lugas antara satuan bahasa dan 5. Makna Kiasan
wujud di luar bahasa yang diterapi satuan Makna kiasan atau figurative
bahasa itu secara tepat. Misalnya kata meaning adalah pemakaian kata yang
menggarap. Maknanya selalu dikatkan maknanya tidak sebenarnya. Makna kiasan
dengan mengarap tanah, membajak, tidak sesuai lagi dengan konsep yang
mengupayakan agar tanah menghasilkan terdapat di dalam kata tersebut. Makna
sesuatu yang bernilai ekonomi. Sehingga kiasan telah bergeser dari makna
dapat dikatakan bahwa makna denotatif sebenarnya, namun kalau dipikir secara
adalah makna sebenarnya, makna yang mendalam, masih ada kaitan dengan
tidak dihubungkan dengan faktor-faktor makna sebenarnya. Materi pelajaran di
lain, baik yang berlaku pada pembicara SMA Negeri 3 Gorontalo yang berkaitan
maupun pada pendengar. dengan makna kiasan lebih condong pada
3. Makna Deskriptif materi sastra.
Makna deskriptif yang biasa Kelima makna di atas yang sering
disebut pula makna kognitif atau makna digunakan dalam pembejaran, namun tidak
referensial adalah makna yang terkandung berarti makna yang lain tidak
di dalam setiap kata. Makna yang dipergunakan. Hampir semua materi
ditunjukkan oleh lambing itu sendiri. Jadi, berkaitan dengan semantik dalam
kalau seseorang mengatakan air, maka pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah.
yang dimaksudkan adalah sejenis benda Selain yang berkaitan dengan makna
cair yang digunakan untuk mandi, mencuci secara langsung, juga sering disinggung
atau diminum. tentang semantic dalam proses
4. Makna Emotif pembelajaran. Misalnya kata semantik
Makna emotif adalah makna yang sebenarnya merupakan istilah teknis yang
timbul akibat adanya reaksi pembicara mengacu pada studi tentang makna (arti,
atau sikap pembicara mengenai/terhadap Inggris: meaning). Istilah ini merupakan
apa yang dipikirkan atau dirasakan. istilah baru dalam bahasa Inggris.

152
P-ISSN 2442-367X

Meskipun sudah ada istilah semantik, terwakili dalam bahasa. Lehrer (dalam
misalnya dalam kelompok kata semantic Ahmad Hidayat, 2006:24) mengemukakan
philosophy pada abad ke-17, istilah bahwa semantik merupakan bidang yang
semantik baru muncul dan diperkenalkan sangat luas, karena ke dalamnya
melalui organisasi filologi Amerika (lihat melibatkan unsur-unsur struktur dan fungsi
Pateda, 2008:2-3). bahasa, yang berkaitan erat dengan
Istilah semantik berpadanan psikologi, filsafat, antropologi, dan
dengan kata semantique dalam bahasa sosiologi. Antropologi berkepentingan di
Perancis yang diserap dari bahasa Yunani bidang semantik antara lain, karena
dan diperkenalkan oleh M.Breal. analisis makna dalam bahasa dapat
Perkembangan semantik terus berlanjut menyajikan klasifikasi budaya pemakai
dengan munculnya buku Course, semantik bahasa secara praktis. Filsafat
berbeda dengan pandangan lama. berhubungan erat dengan semantik karena
Perbedaan ini terletak pada: (1) pandangan persoalan makna tertentu yang dapat
histories sudah ditinggalkan; (2) perhatian dijelaskan secara filosofis. Psikologi
telah diarahkan pada struktur kosa kata; berhubungan erat dengan semantik karena
(3) semantik dipengaruhi oleh stilistika; psikologi memanfaatkan gejala kejiwaan
(4) studi semantik diarahkan pada bahasa yang ditampilkan manusia secara verbal
tertentu dan tidak bersifat umum lagi; (5) dan nonverbal. Sosiologi memiliki
dipelajari hubungan antara bahasa dan kepentingan dengan semantik karena
pikiran karena bahasa tidak dianggap ungkapan atau ekspresi tertentu dapat
sebagai suatu kekuatan yang menentukan memandai kelompok sosial atau identitas
dan mengarahkan pikiran; (6) meskipun sosial tertentu.
semantik telah melepaskan diri dari filsafat Selain itu, kita juga harus
namun tidak berarti bahwa filsafat tak menjelaskan kepada peserta didik tentang
dapat membantu perkembangan semantik. tujuan mempelajari semantik. Hal ini
Filsafat sebagai studi kearifan, dimasudkan agar mereka mengetahui apa
pengetahuan, hakikat, realitas maupun manfaatnya belajar semantik. Tujuan
prinsip, memiliki hubungan sangat erat seseorang mempelajari semantik sangat
dengan semantik. Hal ini terjadi karena bergantung pada kepentingan setiap
dunia fakta yang menjadi objek individu. Misalnya seorang wartawan akan
perenungan adalah dunia simbolik yang berbeda dengan seorang mahasiswa. Bagi

153
P-ISSN 2442-367X

seorang wartawan tujuan mempelajari bersisi dua. Maksudnya, ada bentuk dan
semantik lebih bersifat praktis sekedar ada pula beban bentuk tersebut yang
untuk mengetahui makna kata dalam disebut makna. Jadi, tujuan seorang guru
mendukung berita yang akan bahasa mempelajari semantik, yakni ia
disampaikannya kepada masyarakat dapat menjelaskan kepada peserta didik,
pembaca. Sebenarnya lebih praktis mana bentuk yang secara semantik benar,
membaca kamus saja, namun dengan dan mana yang salah.
mempelajari semantik wartawan tadi Masalah yang Dihadapi
dalam Pembelajaran Semantik
mendapat wawasan untuk menemukan
di Sekolah
kata dengan makna tepat sehingga berita Setelah melakukan pengamatan dan
yang disuguhkan kepada masyarakat wawancara atau interview tentang
pembaca mudah dipahami. penerapan semantik dalam pembelajaran,
Seorang mahasiswa jurusan bahasa maka didapatkan beberapa persoalan.
dalam mempelajari semantik memiliki Persoalan yang dimaksudkan, yakni
tujuan ganda. Dikatakan ganda, oleh sebagai berikut.
karena selain sifatnya teoritis, juga bersifat 1. Minimnya kemampuan peserta didik
praktis. Dikatakan bersifat teoritis karena dalam memahami makna.
dengan dasar-dasar teori semantik, calon 2. Kurang terampilnya guru dalam
pendidik akan mudah menerangkan makna merancang materi pembelajaran,
kata tertentu kepada peserta didik. khususnya yang berhubungan
Dikatakan praktis oleh karena pengetahuan dengan makna.
tentang teori semantik akan dapat 3. Minimnya literatur yang berkaitan
memudahkan pekerjaannya sebagai guru dengan pembelajaran semantik.
bahasa nanti. Tentu saja pengetahuannya 4. Peserta didik tidak memiliki Kamus
tentang ilmu bahasa tidak terbatas pada Bahasa Indonesia untuk melihat arti
bidang semantik saja, tetapi keseluruhan kata yang dimaksud dan belum ada
teori yang berhubungan dengan bahasa. keseimbangan antara kamus di
Seorang guru bahasa sangat perlu perpustakaan dengan jumlah peserta
juga mempelajari semantik. Telah didik.
diketahui bahwa unsur bahasa yang Upaya Menanggulangi Masalah
berwujud kata dan kalimat dapat Berdasarkan persoalan di atas, maka
diumpamakan seperti mata uang yang akan melakukan usaha-usaha untuk

154
P-ISSN 2442-367X

mengatasi masalah. Adapun tindakan yang 4. Seperti halnya langkah di atas,


akan dilakukan, yakni sebagai berikut. keterlibatan pimpinan sekolah sangat
1. Terus melakukan pemahaman kepada berarti dalam menanggulangi
peserta didik agar mereka dapat kekurangan literatur berupa kamus
memahami makna kata yang khususnya di perpustakaan sekolah.
ditemukan baik dari hasil membaca Untuk mengantisifasi masalah
maupun mendengar. Selain itu, dapat tersebut, guru dapat menyiapkan
juga dilakukan pemberian tugas yang sendiri untuk dipergunakan di dalam
diawali dengan tugas yang mudah kelas jika menemukan kata-kata yang
sampai dengan tugas yang sulit. sulit dipahami dari segi arti.
2. Menyarankan kepada guru yang
PENUTUP
bersangkutan agar tidak malu untuk Simpulan
bertanya kepada teman yang telah Berdasarkan pembahasan di atas

mengetahui. Cara lain juga, yakni dapat disimpulkan bahwa semantik adalah

mengikuti kegiatan seminar atau subdisiplin linguistik yang membicarakan

pendidikan dan pelatihan yang makna. Dengan kata lain, semantik

berkaitan dalam merancang materi berobjekkan makna. Definisi semantik

pembelajaran yang menyenangkan berdasarkan asal katanya, semantik berasal

bagi guru itu sendiri dan yang paling dari bahasa Yunani sema yang berjenis

utama adalah peserta didik harus benda yang berarti „tanda‟ atau „lambang‟,

mudah memahami apa yang sedangkan kata kerjanya adalah semaio

disampaikan oleh guru. yang berarti „menandai‟ atau

3. Persoalan ini memang tidak dapat „melambangkan‟. Lambang adalah tanda

diselesaikan oleh guru itu sendiri. linguistik. Kata semantik kemudian

Oleh karena itu, keterbatasan literature disepakati sebagai istilah yang digunakan

harus dipikirkan bersama oleh pihak untuk bidang linguistik yang mempelajari

yang terkait. Bukan berarti guru hanya hubungan antara tanda-tanda linguistik

berpangku tangan jika tidak memiliki dengan hal-hal yang ditandainya.

buku bahan ajar, tetapi harus Selain itu, disarankan kepada guru

melakukan usaha atau tindakan yang bersangkutan agar tidak malu untuk

preventif. bertanya kepada teman yang telah


mengetahui. Cara lain juga, yakni

155
P-ISSN 2442-367X

mengikuti kegiatan seminar atau DAFTAR PUSTAKA


pendidikan dan pelatihan yang berkaitan Ahmad, Asep Hidayat.2006. Filsafat
Bahasa: Mengungkap Hakikat
dalam merancang materi pembelajaran
Bahasa, Makna dan Tanda.
yang menyenangkan bagi guru itu sendiri Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
dan yang paling utama adalah peserta
didik harus mudah memahami apa yang Aminuddin. 2008. Semantik: Pengantar
Studi Tentang Makna. Bandung:
disampaikan oleh guru. Persoalan ini Sinar Baru Algensindo.
memang tidak dapat diselesaikan oleh guru Arikunto, Suharsimi. 1997. Prosedur
itu sendiri. Oleh karena itu, keterbatasan Penelitian. Jakarta: Rineka
Cipta.
literatur harus dipikirkan bersama oleh
pihak yang terkait. Bukan berarti guru Chaer, Abdul.2007.Kajian Bahasa:
Struktur Internal, Pemakaian
hanya berpangku tangan jika tidak dan pemelajaran. Jakarta:
memiliki buku bahan ajar, tetapi harus Rineka Cipta.

melakukan usaha atau tindakan preventif. Djamarah, Syaiful Bahri.2005. Guru dan
Anak Didik: Dalam Interaksi
Saran Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Melalui kesempatan ini, saya Hamalik, Oemar.2001. Proses Belajar


Mengajar. Bandung: Bumi
menyarankan kepada teman-teman sesama Aksara.
guru bahasa Indonesia untuk terus
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data
mempelajari semantik. Semakin banyak Penelitian dengan Statistik.
kita mempelajari semantik, maka ilmu Jakarta: Bumi Aksara .

yang kita miliki akan bertambah. M.S, Mahsun.2007. Metodologi Penelitian


Bahasa.Tahapan
Ketambahan ilmu yang dimiliki akan Strategi,metode, dan Tekniknya.
berdampak positif pada proses penerapan Edisi Revisi. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
semantik dalam pembelajaran di sekolah
Pateda, Mansoer.2008. Semantik Leksikal.
tempat kita mengabdikan diri dalam dunia
Gorontalo : Viladan Gorontalo.
pendidikan. Kepada pimpinan sekolah
Sugihastuti. 2007. Bahasa Laporan
untuk terus menambah referensi Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
khususnya yang berkaitan dengan makna Pelajar.
agar peserta didik maupun guru pengajar Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Metode Penelitian Pendidikan.
memiliki acuan dalam proses belajar
Bandung: PT Remaja
mengajar. Rosdakarya.

156

Anda mungkin juga menyukai