Anda di halaman 1dari 10

JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629

Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS X


OTKP SMK NEGERI 1 MUARA BUNGO
KABUPATEN BUNGO
SUBAGYO
Pemerintah Kabupaten Bungo Dinas Pendidikan SMK Negeri 1 Bungo
Alamat : Jl. Taman Siswa No. 74 Kel. Manggis Kec. Bathin III Kab. Bungo
Email. subagyos507@gmail.com

ABSTRAK
“Kemampuan menulis Teks Prosedur SMK Negeri 1 Muara Bungo”.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Mata Peajaran Bahasa Indonesia, Penelitian ini
bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas X, (2) mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas X
pada aspek isi; (3) mendeskripsikan kemampuan menulis teks prosedur siswa
kelas X pada aspek struktur; (4) mendeskripsikan kemampuan menulis teks
prosedur siswa kelas X pada aspek kaidah penulisan; (5) mendeskripsikan
kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas X pada aspek ciri kebahasaan.
jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang menghasilkan bentuk
angka-angka untuk mengukur kemampuan menulis teks prosedur siswa kelas X
OTKP SMK Negeri 1 Muara Bungo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
kelas X OTKP SMK Negeri 1 Muara Bungo memperoleh nilai rata-rata 80,54
dengan persentase 77,41% yaitu mampu menulis teks prosedur. pada aspek isi,
nilai rata-rata siswa sampel berada dalam kategori mampu dengan nilai 86,29.
Pada aspek struktur, nilai rata-rata siswa smapel berada dalam kategori mampu
dengan nilai 85,48. Pada aspek kaidah penulisan, nilai rata-rata siswa sampel
berada dalam kategori cukup dengan nilai 73,79, dan pada aspek ciri kebahasaan,
nilai rata-rata siswa sampel berada dalam kategori cukup dengan nilai 77,01.

Kata Kunci : Kemampuan, menulis, teks prosedur.

ABSTRACT
“Ability to write Procedure Text of SMK Negeri 1 Muara Bungo”. Classroom
Action Research (PTK). Subjects of Indonesian Language, this study aims to: (1)
describe the ability to write procedural text for class X students, (2) describe the
ability to write procedural text for class X students on the aspect of content; (3) to
describe the students' ability to write procedural text for class X on the structural
aspects; (4) to describe the students' ability to write procedural text for class X on
the aspects of writing rules; (5) to describe the students' ability to write procedural
text for class X on aspects of linguistic characteristics. This type of quantitative
descriptive research is research that produces numbers to measure the ability to
write procedural texts for class X OTKP students of SMK Negeri 1 Muara Bungo.
The results showed that the class X OTKP students of SMK Negeri 1 Muara
Bungo obtained an average score of 80.54 with a percentage of 77.41%, which
was able to write procedural texts. In the content aspect, the average score of the
sample students was in the capable category with a value of 86.29. In the
structural aspect, the mean score of high school students is in the capable
category with a score of 85.48. In the aspect of writing rules, the average score of
the sample students was in the sufficient category with a value of 73.79, and in the
aspect of linguistic characteristics, the average score of the sample students was
in the sufficient category with a value of 77.01.

65
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

Keywords: Ability, writing, procedure text.

PENDAHULUAN dikenalkan dalam pendidikan


Pendidikan merupakan salah formal, yaitu sekolah.
satu faktor yang paling mendasar Memperkenalkan keterampilan
dalam kehidupan. Pendidikan berbahasa disekolah merupakan
merupakan upaya yang dilakukan dasar untuk mengembangkan ide,
secara sadar dan terencana untuk pikiran, gagasan, dan perasaan ke
mencerdaskan kehidupan bangsa dalam bahasa lisan maupun tulis.
dan mengembangkan manusia Keterampilan berbahasa terdiri
Indonesia sepenuhnya agar atas empat komponen, yaitu
menjadi manusia yang berilmu, keterampilan menyimak, berbicara,
jujur, cakap, kreatif, mandiri, dan membaca, dan menulis.
bertanggung jawab. Hal ini sejalan Keempat komponen tersebut
dengan rumusan UUD 1945 yaitu menjadi satu kesatuan yang utuh
mencerdaskan kehidupan bangsa. pada saat pengenalan terhadap
Seiring dengan berkembangnya bahasa. Hal yang pertama
ilmu pengetahuan dan teknologi di dilakukan adalah proses
Indonesia, pendidikan pun mendengarkan, kemudian muncul
mengalami perkembangan dan proses meniru hasil mendengarkan
perubahan. Perubahan yang terjadi dengan berbicara. Tahap
dari KTSP (Kurikulum Tingkat selanjutnya, seseorang akan
Satuan Pendidikan) menjadi berlatih membaca untuk mengenal
Kurikulum 2013. Perubahan ini berbagai macam tulisan dari
diharapkan menuju ke hal-hal yang proses mengenal huruf hingga
lebih baik. Perubahan kurikulum proses merangkai huruf menjadi
dilakukan agar pendidikan di kata, frasa, atau kalimat.
Indonesia semakin maju. Selanjutnya, pengetahuan yang
Kurikulum 2013 telah diterapkan didapat dari kegiatan membaca,
pada sebagian besar sekolah di dapat ditransformasikan ke dalam
Indonesia untuk semua tingkatan bentuk tulisan. Pada proses
pendidikan SD hingga SMA/MA/K. tersebut, seseorang akan belajar
Sehubungan dengan hal merangkai kata menjadi sebuah
tersebut, bahasa merupakan alat kalimat yang memiliki makna,
komunikasi yang penting bagi kemudian memprosesnya kembali
manusia. Tanpa bahasa, manusia menjadi sebuah paragraf dan
tidak dapat menyampaikan selanjutnya menjadi sebuah
keinginan atau maksudnya secara karangan.
jelas. Bahasa senantiasa Sementara itu, Tarigan (2008:
mendampingi kegiatan manusia 3-4) mengatakan bahwa “menulis
untuk berkomunikasi sehari-hari. merupakan suatu keterampilan
Bahasa juga dikenalkan pada berbahasa yang dipergunakan
manusia sejak kecil oleh orang untuk berkomunikasi secara tidak
tuanya. Selain orang tua, langsung, tidak secara tatap muka
lingkungan mempengaruhi dengan orang lain”. Tulisan
pembentukan bahasa seseorang. merupakan sebuah sistem
Pembentukan bahasa juga komunikasi antarmanusia yang

66
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

menggunakan simbol atau pembelajaran bahasa berbasis


lambang bahasa yang dapat dilihat teks, bahasa Indonesia diajarkan
dan disepakati pemakainya. bukan sekadar sebagai
Menulis dilakukan secara tertulis pengetahuan bahasa, melainkan
dengan memperhatikan struktur sebagai teks yang mengemban
kalimat yang baik dan benar. fungsi untuk menjadi sumber
Kegiatan menulis jika dilakukan aktualisasi diri penggunanya pada
dengan terus menerus akan konteks sosial-budaya akademis.
menghasilkan sebuah tulisan yang Teks dimaknai sebagai satuan
baik dan menarik. Keterampilan bahasa yang mengungkapkan
menulis tidak akan dikuasai hanya makna secara kontekstual,
melalui teori saja, tetapi untuk sehingga dalam pembelajaran teks,
menghasilkan tulisan yang siswa diharapkan mampu
tersusun dengan baik, harus memproduksi dan menggunakan
melalui latihan dan praktik yang teks sesuai dengan tujuan dan
teratur sehingga menciptakan fungsi sosialnya.
tulisan yang terorganisasi dengan Pembelajaran bahasa
baik. Kejelasan organisasi tulisan Indonesia berbasis teks
bergantung pada cara berpikir, dilaksanakan dengan menerapkan
penyusunan kata yang tepat, dan prinsip bahwa (1) bahasa
struktur kalimat yang baik. hendaknya dipandang sebagai
Salah satu keterampilan teks, bukan semata-mata
berbahasa yang sulit kumpulan kata atau kaidah
penguasaannya yaitu keterampilan kebahasaan, (2) penggunaan
menulis karena menulis adalah bahasa merupakan proses
kegiatan yang menuntut adanya pemilihan bentuk-bentuk
latihan dan membutuhkan kebahasaan untuk
ketelitian serta kecerdasaan. mengungkapkan makna, (3)
Kegiatan menulis memerlukan bahasa bersifat fungsional, yaitu
pengetahuan yang luas dan pola penggunaan bahasa yang tidak
pikir yang logis.Keterampilan pernah dapat dilepaskan dari
menulis digunakan untuk mencatat, konteks karena bentuk bahasa
merekam, meyakinkan, yang digunakan itu mencerminkan
melaporkan, menginformasikan, ide, sikap, nilai, dan ideologi
dan mempengaruhi pembaca. penggunanya, dan (4) bahasa
Maksud dan tujuan seperti itu merupakan sarana pembentukan
hanya dapat dicapai dengan baik kemampuan berpikir manusia
oleh penulis yang memahami apa (Kemendikbud, 2013:5).
yang ditulisnya. Untuk itu, penulis Sehubungan dengan
perlu menggali pengetahuan prinsip-prinsip itu, perlu disadari
mengenai topik yang akan bahwa setiap teks memiliki struktur
ditulisnya. yang berbeda.
Pembelajaran bahasa Pembelajaran bahasa
Indonesia pada kurikulum 2013 Indonesia di tingkat SMA/MA/K
lebih menekankan pada kelas X menggunakan lima jenis
pembelajaran berbasis teks. Pada teks yaitu (1) teks cerita

67
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

moral/fabel, (2) teks cerita biografi, merupakan suatu bentuk teks yang
(3) teks prosedur, (4) teks ulasan, berisi langkah-langkah atau
dan (5) diskusi. Kelima teks tahapan tahapan yang herus
tersebut peneliti memilih teks ditempuh untuk melakukan
prosedur perihal dikaji untuk sesuatu agar dapat dengan mudah
penelitian ini. dan benar dalam mengerjakannya.
Peneliti memilih teks prosedur Ada banyak sekali
sebagai acuan penelitian karena kegiatan-kegiatan yang harus
teks prosedur merupakan mengikuti prosedur agar kegiatan
pembelajaran teks awal bagi siswa tersebut berjalan lancar dan tanpa
kelas X serta teks prosedur hambatan yang akan membuat
merupakan teks yang berisi tujuan kegiatan tersebut menjadi salah
dan langkah-langkah yang harus maupun gagal.
diikuti agar suatu pekerjaan dapat Berdasarkan fakta dan data
dilakukan. Tujuan komunikatif teks yang diperoleh dari observasi awal
prosedur adalah memberikan yang dilakukan oleh peneliti di
petunjuk atau cara melakukan SMK Negeri 1 Muara Bungo,
sesuatu melalui serangkain terungkap bahwa penelitian
tindakan atau langkah-langkah mengenai menulis teks prosedur
(Kemendikbud, 2013: 84). belum pernah dilakukan di sekolah
Pembelajaran menulis tersebut. Oleh karena itu,
merupakan salah satu objek penelitian mengenai menulis teks
keterampilan berbahasa yang prosedur sangat penting untuk
sangat dibutuhkan, terutama dalam diteliti sebagaimana masih
mengungkapkan ide, pikiran, dan kurangnya penelitian mengenai
pesan melalui teks. Menurut kemampuan siswa dalam menulis
Dalman (2015:3) menulis teks prosedur. Penelitian ini
merupakan suatu kegiatan dilakukan sebab dalam
komunikasi berupa penyampaian pembelajaran bahasa Indonesia
pesan (informasi) secara tertulis kendala terbesar siswa terdapat
pada pihak yang lain dengan pada aspek menulis. Menurut
menggunakan bahasa tulis pengamatan penulis, salah satu
sebagai alat atau medianya. penyebabnya adalah kurangnya
Keterampilan menulis sangat kosakata dan pengetahuan siswa
berperan dalam dunia pendidikan dalam menulis. Oleh karena itu,
formal karena dengan menulis, siswa harus selalu dilatih dalam
siswa dapat mengungkapkan atau menulis berbagai teks dalam hal ini
mengekspresikan gagasan atau menulis teks prosedur.
pendapat, pemikiran, dan Sejauh ini, peneliti belum
perasaan yang dimiliki. Selain itu, menemukan sebuah hasil
dapat mengembangkan daya pikir penelitian mengenai kemampuan
dan kreativitas siswa dalam menulis teks prosedur tanpa
menulis. melibatkan pendekatan, model,
Teks prosedur sangat perlu metode maupun teknik. Sebuah
dikuasai oleh siswa karena dalam hasil penelitian Sebuah hasil
pembelajaran teks prosedur penelitian oleh Ardiansyah

68
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

(2014:42) dengan judul “Teknik yang dilaksanakan secara


Picture and Picture dalam terencanakan pada setiap tahapan
Pembelajaran Menulis Teks yaitu; perencanaan, pelaksanaan
Prosedur Kelas VIII SMP Negeri 2 dan penilaian pembelajaran serta
Takalar”. Ardiansyah pembelajaran tindak lanjut.
menyimpulkan bahwa hasil Menurut Sagala (2009:61)
pembelajaran menulis teks pembelajaran adalah
prosedur dengan teknik Picture membelajarakan siswa
and Picture mengalami menggunakan atas pendidikan
peningkatan. Nilai rata-rata pada maupun teori belajar yang
kelas eksperimen lebih tinggi merupakan penentu utama
daripada kelas kontrol. Pada kelas keberhasilan pendidikan”.
eksperimen nilai yang diperoleh Pembelajaran merupakan proses
sebesar 80,69, sedangkan di kelas komunikasi dua arah. Mengajar
kontrol nilai yang diperoleh sebesar dilakukan pihak guru sebagai
78,79. pendidik, sedangkan belajar oleh
Penelitian yang relevan lainnya peserta didik.
adalah Sri Wahyuni (2015) dengan Undang-undang Sistem
judul “Keefektifan Media Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
Pembelajaran Flash Card dalam 2003 menyatakan pembelajaran
Pembelajaran Menulis Teks adalah proses interaksi peserta
Prosedur Kompleks Siswa Kelas X didik dengan pendidik dan sumber
SMA Negeri 2 Sengkang”. belajar pada suatu lingkungan
Penelitian ini menyimpulkan bahwa belajar. Pembelajaran sebagai
penggunaan media flash card lebih proses belajar yang dibangun oleh
efektif dalam pembelajaran guru untuk mengembangan
menulis teks prosedur kompleks kreativitas berpikir yang dapat
daripada tanpa menggunakan meningkatkan kemampuan berpikir
media flash card. Hal tersebut siswa serta dapat meningkatkan
dapat dilihat dari hasil kemampuan mengkontruksikan
penghitungan uji-t yang dilakukan pengetahuan baru sebagai upaya
peneliti, yaitu skor thitung sebesar meningkatkan penguasaan yang
2,745 dengan df = 66 yang baik terhadap materi pelajaran.
kemudian dikonsultasikan dengan (Sani, 2014: 1) membuat
nilai tabel pada taraf signifikansi taksonomi tentang nilai-nilai
5% dan df = 66 yaitu sebesar penting dalam pembelajaran di
1,668 yang berarti nilai thitung perguruan tinggi yang dapat
lebih besar dari nilai ttabel. Selain diterapkan di sekolah, yakni:
itu, ada penghitungan gain scores 1. Pengetahuan Dasar, yakni
sebesar 1,36 yang menunjukkan mengingat dan memahami
bahwa peningkatan skor rerata informasi dan ide.
kelompok eksperimen lebih besar Pengetahuan dasar
dari peningkatan skor rerata dibutuhkan untuk dapat
kelompok control. mempelajari hal penting lain.
Menurut Haling (2007:14) 2. Aplikasi, yakni menerapkan
pembelajaran merupakan kegiatan keterampilan, kemampuan

69
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

berpikir (berpikir praktis, kritis, itu sendiri. Untuk mencapai hasil


dan kreatif), dan kemampuan tersebut pembelajaran dengan
manajemen. Aplikasi melibatkan peserta didik aktif
merupakan tahapan yang dalam belajar menjadi salah satu
penting setelah siswa solusi. Siswa harus diberi
memahami tentang sesuatu, kesempatan untuk berinteraksi
misalnya mulai dengan orang lain, terutama
mempraktikkan bermain dengan teman kelas, keluarga, dan
piano setelah mempelajari masyarakat. Sani (2014:22)
teori yang dibutuhkan. menjelaskan jika pengetahuan
3. Integritasi, yakni kemampuan dapat diperoleh jika peserta didik
menghubungkan ide, orang, mampu melakukan interaksi
dan realita kehidupan. Siswa dengan masyarakat.Perbedaan
dikatakan telah mempelajari kondisi lingkungan juga menjadi
hal yang penting jika ia dapat dasar dari pembelajaran itu. Siswa
melihat dan memahami harus dibekali dengan kemampuan
hubungan antar sesuatu yang untuk belajar bekerja sama,
berbeda. beradaptasi, dan menyelesaikan
4. Dimensi Kemanusiaan, yakni masalah serta mampu menjawab
mempelajari tentang diri tantangan lingkungan kondisi saat
sendiri dan orang lain. ini. Paradigma pembelajaran harus
Hal ini perlu dipejari agar diubah karena pembelajaran
siswa mengetahui pentingnya tradisional yang fokus pada
belajar bagi dirinya, serta penguasaan materi tidak mampu
perannya terhadap orang lain; mempersiapkan siswa untuk
5. Kepedulian, yakni berkompetensi dan bersaing
mengembangkan sesuatu dimasa depan.
yang baru terkait perasaan,
minat, dan nilai-nilai. METODE
Kepedulian akan Metode penelitian mencakup
membangkitkan energi yang variabel dan desain penelitian,
dibutuhkan untuk belajar lebih definisi operasional, populasi dan
lanjut dan menjadikan belajar sampel, instrumen penelitian,
sebagai bagian dari teknik pengumpulan data, dan
kehidupan. teknik analisis data.
6. Mempelajari bagaimana 1. Variabel Penelitian
belajar, yakni menerapkan Berdasarkan judul penelitian
inkuiri terhadap sesuatu, ini, yakni Kemampuan Menulis
menjadi siswa yang lebih baik, Teks Prosedur Siswa Kelas X
dan menjadi pembelajar yang OTKP SMK Negeri 1 Muara
mandiri, kompetensi ini Bungo, maka variabel yang
memungkinkan siswa dapat diamati dalam penelitian ini
belajar lebih lanjut secara yaitu kemampuan menulis
efektif. eks prosedur, kemampuan
Nilai-nilai pembelajaran adalah menulis teks prosedur pada
hal terpenting dari pembelajaran aspek isi, struktur, kaidah

70
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

penulisan, dan ciri prosedur adalah


kebahasaan. kemampuan menulis teks
2. Desain Penelitian prosedur siswa kelas X
Desain penelitian yang OTKP SMK Negeri 1
digunakan dalam penelitian ini Muara Bungo berdasarkan
adalah penelitian yang bersifat isi teks, struktur teks,
deskriptif kuantitatif. Desain kaidah penulisan dan ciri
deskriptif kuantitatif adalah kebahasaan.
rancangan penelitian yang 4. Populasi dan Sampel
menggambarkan variabel a. Populasi
penelitian dalam bentuk Populasi dalam penelitian
angka-angka atau statistic. ini adalah seluruh siswa
Angka-angka tersebut nantinya kelas X OTKP SMK Negeri
dapat memberikan gambaran 1 Muara Bungo yang
tentang mampu tidaknya berjumlah 103 orang yang
menulis teks prosedur siswa tediri atas tiga kelas.
kelas X OTKP SMK Negeri 1 b. Sampel
Muara Bungo. Penarikan sampel dalam
3. Definisi Operasional Variabel penelitian ini yaitu dengan
Untuk memperoleh gambaran menggunakan teknik
yang lebih jelas tentang Random sampling, karena
variabel yang diteliti, pembagian kelas secara
dikemukakan operasional homogen maka penarikan
variabelnya. sampel dalam penelitian
a. Kemampuan adalah ini dilakukan dengan cara
kecakapan atau potensi mengundi kelas yang
yang dimiliki oleh terdiri dari lima kelas
seseorang atau individu berdasarkan pengundian
dalam mengerjakan suatu kelas yang terpilih dan
pekerjaan. menjadi sampel dalam
b. Menulis merupakan suatu penelitian ini adalah kelas
proses yang X OTKP dengan jumlah
menggunakan siswa 31.
lambang-lambang (huruf) 5. Instrumen Penelitian
yang berisi pesan, Instrumen yang digunakan
gagasan, atau ide yang dalam penelitian ini adalah tes.
ingin disalurkan kepada Tes tertulis dilakukan dengan
orang lain dan diri sendiri menugasi siswa membuat teks
melalui media bahasa prosedur yang bertujuan untuk
berupa tulisan. mengukur kemampuan siswa
c. Teks prosedur merupakan dalam menulis teks prosedur.
teks yang berisi tujuan dan 6. Teknik Pengumpulan Data
langkah-langkah yang Untuk memperoleh data
harus diikuti agar suatu lengkap, penelitian ini
pekerjaan dapat dilakukan. menggunakan beberapa teknik
d. Kemampuan menulis teks yang relevan dengan tujuan

71
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

yang ingin dicapai. Teknik tidak terdapat siswa sampel yang


yang digunakan dalam belum mengetahui dengan jelas
penelitian ini adalah teknik tes. pengertian teks prosedur. hal ini
7. Teknik Analisis Data merujuk pada pengertian teks
Data yang terkumpul dalam prosedur menurut Kemendikbud
peneltian ini dianalisis dengan (2013: 84) teks prosedur
menggunakan teknik analisis merupakan teks yang berisi tujuan
statistik deskriptif. dan langkah-langkah yang harus
HASIL DAN PEMBAHASAN diikuti agar suatu pekerjaan dapat
Penelitian ini merupakan dilakukan.
penelitian deskriptif kuantitatif Dalam menyusun teks
yang dimaksudkan ntuk prosedur ditemukan masih banyak
mendeskrpsikan kemampuan siswa yang kekurangan dalam segi
siswa menulis teks prosedur struktur teks prosedur, namun
secara kuantitatif pada siswa kelas hampir seluruh siswa
X OTKP-1 SMK Negeri 1 Muara menggunakan keempat struktur
Bungo, variabel dalam penelitian teks yakni isi, struktur, kaidah
ini yaitu kemampuan menulis teks penulisan, dan ciri kebahasaan.
prosedur, kemampuan menulis Hal ini sejalan dengan Priyatni
teks prosedur pada aspek isi, (2014: 87) mengungkapkan
struktur, kaidah penulisan, dan ciri struktur teks prosedur terbagi atas
kebahasaan. Populasi penelitian ini 4 bagian yakni judul, dapat berupa
yaitu keseluruhan siswa kelas X nama/benda sesuatu yang hendak
OTKP SMK Negeri 1 Muara Bungo dibuat/dilakukan. Tujuan, dapat
yang berjumlah 103 siswa yang berupa pernyataan yang
terbagi atas 3 kelas. Penarikan menyatakan tujuan penulisan.
sampel dalam penelitian ini yaitu Bahan dan alat, dapat berupa
dengan menggunakan teknik daftar rincian. Tahapan, berupa
Random sampling, karena tahapan yang ditunjukkan dengan
pembagian kelas secara homogen penomoran, kata yang
maka penarikan sampel dalam menunjukkan urutan, kata yang
penelitian ini dilakukan dengan menunjukkan perintah.
cara mengundi kelas yang terdiri Data hasil tes yang telah
dari lima kelas berdasarkan diberikan kepada 31 siswa sampel
pengundian kelas yang terpilih dan juga telah diolah untuk
menjadi sampel dalam penelitian mendapatkan perolehan nilai yang
ini adalah kelas X OTKP-1 dengan dijadikan acuan untuk mengetahui
jumlah siswa 31 orang. kemampuan menulis teks prosedur
Pada uraian ini diuraikan siswa kelas X OTKP-1 SMK Negeri
temuan yang diperoleh dari hasil 1 Muara Bungo. Dari hasil olah
analisis data penelitian tentang data secara keseluruhan
kemampuan menulis teks prosedur ditemukan bahwa siswa yang
siswa kelas X OTKP-1 SMK mampu dalam menulis teks
Negeri 1 Muara Bungo. prosedur berjumlah 24 orang
Dari hasil tes yang telah (77,41%) dan siswa yang tidak
diberikan kepada 31 siswa sampel, mampu dalam menulis teks

72
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

prosedur berjumlah 7 orang secara tertulis pada pihak yang lain


(22,58%). dengan menggunakan bahasa tulis
Dapat dikatakan bahwa siswa sebagai alat atau medianya.
kelas X OTKP-1 SMK Negeri 1 Tulisan yang dihasilkan siswa juga
Muara Bungo mampu menulis teks telah memenuhi indikator
prosedur karena jumlah siswa keterampilan menulis sesuai
mancapai 77,41% siswa yang dengan yang dikemukakan oleh
memeroleh nilai 70-100. Dalam Halim (2004: 23) yaitu: (1)
penelitian ini juga dirincikan kemampuan memilih ide yang akan
perolehan nilai siswa berdasarkan dipaparkan, (2) kemampuan
keempat struktur yang dinilai yakni menata atau mengorganisasikan
isi, struktur, kaidah penulisan, dan ide pilihannya secara sistematis, (3)
ciri kebahasaan. Berdasarkan isi kemampuan menggunakan bahasa
berada pada kategori mampu menurut kaidah-kaidah serta
dengan nilai rata-rata 86,29, kebiasaan pemakaian bahasa
berdasarkan struktur berada pada yang telah umum sifatnya, (4)
kategori mampu dengan nilai kemampuan menggunakan gaya
rata-rata 85,48, berdasarkan bahasa, yaitu pilihan struktur dan
kaidah penulisan berada pada kosakata untuk memberikan nada
kategori cukup dengan nilai atau makna terhadap karangan itu,
rata-rata 73,79, berdasarkan ciri (5) kemampuan mengatur
kebahasaan berapa pada kategori mekanisme tulisan, yaitu tata
cukup dengan nilai rata-rata 77,01. cara penulisan lambang-lambang
Adapun hasil analisis data bahasa tertulis (ejaan) yang
dalam penelitian secara dipaparkan dalam bahasa tersebut.
keseluruhan menunjukkan bahwa
dari 31 siswa sampel, nilai KESIMPULAN
tertinggi yaitu 93,75 diperoleh 9 Berdasarkan pada data hasil
orang siswa sampel, sedangkan belajar kemampuan menulis teks
nilai terendah yaitu 53,12 yaitu prosedur siswa kelas X OTKP-1
diperoleh 1 orang siswa sampel. SMK Negeri 1 Muara Bungo dapat
Data tersebut menggambarkan disimpulkan sebagai berikut:
kemampuan pada kemampuan Kemampuan menulis teks
menulis teks prosedur yakni cerpen siswa kelas X OTKP-1 SMK
tergolong mampu.kemampuannya Negeri 1 Muara Bungo memeroleh
siswa kelas X OTKP-1 SMK Negeri nilai rata-rata 80,54. Digambarkan
1 Muara Bungo menulis teks bahwa siswa yang mampu atau
prosedur pada dasarnya siswa memeroleh nilai 70-100 berjumlah
telah mendapatkan materi 24 orang (77,41%) dan siswa
mengenai teks prosedur, cara guru yang memeroleh nilai 0-69
menjelaskan mudah dipahami oleh berjumlah 7 orang (22,58%). Dari
siswa. Hal ini sejalan dengan aspek penilaian penulisan teks
pendapat Dalman (2014: 3) prosedur didapatkan nilai rata-rata
bahwa,menulis merupakan suatu kemampuan menulis teks prosedur
kegiatan komunikasi berupa yaitu 77,41%.
penyampaian pesan (informasi) Pada aspek isi, nilai rata-rata

73
JURNAL TUNAS PENDIDIKAN e ISSN-2621-1629
Vol. 3. No. 1 (Oktober 2020) http://ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pgsd/login

siswa sampel berada dalam Tarigan, Henry Guntur. 2008.


kategori mampu dengan nilai 86,29. Menulis Sebagai Suatu
Pada aspek struktur nilai rata-rata Keterampilan Berbahasa.
siswa sampel berada dalam Bandung: Angkasa.
kategori mampu dengan nilai 85,48.
Pada aspek kaidah penulisan, nilai
rata-rata siswa sampel berada
dalam kategori kurang dengan nilai
73,79 dan pada aspek ciri
kebahasaan, nilai rata-rata siswa
sampel berada dalam kategori
kurang yaitu 77,01.
Dapat simpulkan bahwa siswa
kelas X OTKP-1 SMK Negeri 1
Muara Bungo mampu menulis teks
prosedur karena jumlah siswa
mencapai 70% yang memeroleh
nilai 70-100.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, 2014. Teknik Picture
and Picture dalam
Pembelajaran Menulis Teks
Prosedur Kelas X SMA/MA/K.
Dalman. 2014. Keterampilan
Menulis. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Dalman. 2015. Keterampilan
Menulis. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. Djumingin,
Halim, Amran. 2004. Teknik
Pengajaran Menulis. Jakarta:
Djambatan.

Haling, Abdul. 2007. Belajar dan


Pembelajaran. Makassar:
Badan Penerbit Universitas
Negeri Makassar
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain
Pembelajaran Bahasa
Indonesia dalam Kurikulum
2013. Malang: Bumi Karsa.
Sani, Abdullah Ridwan. 2014.
Pembelajaran Saintifik untuk
Implementasi Kurikulum 2013.
Jakarta: Bumi Aksara.

74

Anda mungkin juga menyukai