PENDAHULUAN
(penutur) dengan orang yang diajak berbicara (mitra tutur). Jika seseorang ingin
terlibat dalam sebuah percakapan maka perlu memahami tata cara percakapan,
sehingga percakapan dapat terlaksana dengan baik dan lancar. Tata cara
percakapan tersebut meliputi tata cara membuka, melibatkan diri dan menutup
percakapan.
disampaikan secara tidak langsung lebih sulit untuk dipahami. Percakapan yang
bermakna tersembunyi atau memiliki makna lain dari apa yang diujarkan disebut
implikatur percakapan.
Proses pembelajaran sering terjadi percakapan antara guru dan siswa baik
dalam penyampaian materi maupun diluar materi. Percakapan guru dan siswa
terdapat makna tersirat dan tersurat. Percakapan itu dapat berlangsung dengan
lancar berkat adanya kesepakatan bersama. Kesepakatan itu berupa kontrak tak
tertulis bahwa perihal yang dibicarakan itu harus saling berhubungan atau
berkaitan. Hubungan atau keterkaitan itu sendiri tidak tedapat pada masing-
1
2
masing kalimat secara lepas. Maksudnya, makna keterkaitan itu tidak terungkap
proses pembelajaran sering terjadi kesalahan pemahaman baik yang diterima guru
maupun siswa. Kesalahan itu seharusnya dihindari saat proses komunikasi yang
berlangsung antara guru dan siswa. Biasanya kesalahan ini terjadi baik
pemahaman siswa yang diterima dari guru yang memberikan informasi ataupun
perintah kepada siswa. Siswa tidak jarang melakukan kesalahan tindakan yang
harus dilakukan karena tidak memahami makna yang tersirat dari apa yang di
inginkan guru.
dilakukan agar interaksi dan komunikasi antara guru dan siswa dapat berjalan
dengan baik. Interaksi yang baik guru dan siswa akan mendukung terlaksananya
3
proses pembelajaran. Pernyataan ini sejalan dengan adanya asumsi bahwa baik
seorang guru maupun siswa harus berlaku sopan dalam bertutur kata. Kesopanan
hubungan antara guru dengan siswa dapat terjaga dengan baik dan menciptakan
sesuatu yang disembunyikan dalam sebuah percakapan, yakni sesuatu yang secara
implisit terdapat dalam penggunaan bahasa secara aktual. Guna memahami suatu
Konteks menurut Grice (dalam Rusminto, 2009: 57) adalah latar belakang
pengetahuan yang sama-sama dimiliki oleh penutur dan mitra tutur yang
memaknai arti tuturan dari si penutur. Oleh karena itu, implikatur percakapan
Ketika kegiatan belajar-mengajar di kelas tidak terlepas dari interaksi guru dan
percakapan, baik yang bermakna langsung maupun tidak langsung. Misalnya pada
Guru : andi!! (guru memanggil siswa yang sedang berbicara dengan teman
sebangkunya)
Percakapan tersebut memiliki beberapa alternatif maksud. Antara lain, (1) guru
hanya memanggil siswa itu untuk memerhatikan pelajaran; (2) guru ingin
saat guru mengajar di kelas. Kemudian, melihat salah satu siswa laki-lakinya
yang sedang berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Agar terkesan halus
pelajaran.
percakapan itu.
pembelajaran student centered learning. Model tersebut menuntut siswa lebih aktif
dalam KBM di kelas. Peran guru hanya sebagai fasilitator yang memungkinkan
komunikasi baik antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lebih
5
sering terjadi. Realitas itu, dapat memudahkan penulis dalam menemukan data
yang diperlukan.
Penelitian ini akan dilakukan ke SMA karena dapat dijadikan alternatif bahan ajar
peneliti, salah satunya adalah Octaria Sari (2012). Meneliti Implikatur Percakapan
ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada subjek yang diteliti. Subjek
sedangkan subjek penelitian penulis adalah percakapan antara guru dan siswa
karena dapat dijadikan alternatif bahan ajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
dan sebagai contoh percakapan santun yang kaitannya dengan aspek berbicara.
6
penelitian adalah.
1. Implikatur
yakni sesuatu yang secara implisit terdapat dalam penggunaan bahasa secara
2. Percakapan
(penutur) dengan orang yang diajak berbicara (mitra tutur) yang membahas suatu
hal dalam satu waktu. Jika seseorang ingin terlibat dalam sebuah percakapan
7
1. Praktis
a. Bagi Siswa penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk memahami
b. Hasil penelitian ini dapat memperkaya kajian analisis wacana terutama pada
2. Teoritis
a. Bagi guru Bahasa Indonesia hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
tuturan. Bagi penyusunan bahan ajar bahasa Indonesia hasil penelitian ini
diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu alternatif bahan acuan dalam
Ruang lingkup penelitian yang dilakukan pada penelitian ini yaitu subjek