Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

4.1 Bentuk Implikatur

Dipaparan data dan temuan penelitian bentuk implikatur percakapan guru

dan siswa terbagai menjadi tiga, yaitu (1) Literal, (2) Langsung, (3) Tidak

langsung. Pemaparan datanya adalah sebagai berikut.

4.1.1 Bentuk Implikatur Literal (BILI)

Pada pembahasan ini dipaparkan bentuk implikatur literal. Tuturan

implikatur bentuk literal dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 1
........................................
Guru : Tolong ambilkan spidol anak-anak! (1)
Siswa 1 : siapa yang piket hari ini rek?? (2) (BILI1.1)
Siswa 2 : bagus dan hindra buk yang piket hari ini.
........................................
Kutipan 1 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 1 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari dua siswa. Siswa yang pertama bernama Intan, kemudian siswa kedua

bernama Yoga. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 1.

Pada tuturan (1) guru 1 menyuruh siswa dengan tuturan “tolong ambilkan

spidol anak-anak!” merupakan tuturan literal. Pada tuturan (2) siswa 1 merespon

dengan tuturan “siapa yang piket hari ini rek?”. Tuturan “siapa yang piket hari

ini rek?” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan.

Makna yang terkandung dalam tuturan (2) yaitu siswa menyuruh yang piket hari

30
31

itu untuk mengambilkan spidol. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (2)

merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 2
........................................
Guru : baik sekarang semua sudah bisa ya membuat tema drama
Guru : kalau begitu tugas membuat naskah dramanya kalian lanjutkan dirumah. (3)
Siswa 1 : yang tidak tau tanyao rek! (4) (BILI2.2)
Siswa 2 : aku sudah paham kok!
........................................
Kutipan 2 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 2 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari dua siswa. Siswa yang pertama bernama Aldy, kemudian siswa kedua

bernama Wiyanto. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 2.

Pada tuturan (3) guru 1 berkata dengan tuturan “kalau begitu tugas

membuat naskah dramanya kalian lanjutkan dirumah.”. pada tuturan (4) siswa 2

merespon dengan tuturan “yang tidak tau tanyao rek!”. Tuturan “yang tidak tau

tanyao rek!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (4) yaitu siswa bermaksud untuk

menyuruh temanya bertanya. Pada tuturan (4) siswa telah merespon yang sesuai

kerena teman-temanya banyak yang belum paham. Berdasarkan pemaparan di

atas, tuturan (4) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 3
........................................
Guru : sekarang kita akan mengulang kembali materi tentang cerpen. (menjelaskan sedikit
materi tentang cerpen)
Siswa 1 : tumben nulis pak? (5)
Guru : tulisan dokter ini. (menulis di papan) (6) (BILI3.3)
Siswa : (semua tertawa)
Guru : setiap saya menulis pasti anak-anak tertawa dan tepuk tangan.
........................................
Kutipan 3 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 3 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam dialog
32

terdiri dari satu siswa, siswa bernama Mila. Berikut ini paparan analisis pada

kutipan 3.

Pada tuturan (5) siswa 3 bertanya dengan tuturan “tumben nulis pak?”.

Tuturan tersebut merupakan tuturan literal. Pada tuturan (6) guru 3 merespon

dengan tuturan “tulisan dokter ini.”. Tuturan “tulisan dokter ini.” Bila dianalisis

mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung

dalam tuturan (6) yaitu tulisannya memang jelek. Pada tuturan (6) guru

memberikan respon tulisan dokter memang jelek dan sulit untuk dibaca.

Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (6) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 4
........................................
Guru : ada berapa sudut pandang kira-kira?
Siswa 1 : saya buk..(menjelaskan dengan suara kurang keras) (7)
Guru : yang keras ilmunya semua biar tau. (8) (BILI4.4)
Guru : coba yang lain!
........................................
Kutipan 4 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 4 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari satu siswa, siswa bernama Agnes. Berikut ini paparan analisis pada

kutipan 4.

Pada tuturan (7) siswa 4 menjawab pertanyaan dengan tuturan “saya buk.

(menjelaskan dengan suara kurang keras)”. Pada tuturan (8) guru 1 merespon

dengan tuturan “yang keras ilmunya semua biar tau.”. tuturan “yang keras

ilmunya semua biar tau.” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari

yang dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (8) yaitu guru menyuruh

siswa karena suaranya kurang keras. Pada tuturan (8) guru merespon agar semua
33

siswa satu kelas mendengar dan tahu ilmunya. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (8) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 5
........................................
Guru : ayo siapa lagi yang mau mencoba?
Guru : mungkin bangku tengah yang tidak bersuara daritadi! (9) (BILI5.5)
Siswa 1 : saya saja buk. (10)
Siswa 2 : yakin kamu?
........................................
Kutipan 5 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 5 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Laras, kemudian siswa kedua

bernama Linda. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 5.

Pada tuturan (9) guru 1 menunjuk dengan tuturan “mungkin bangku

tengah yang tidak bersuara daritadi!”. Pada tuturan (10) siswa 5 menjawab

dengan tuturan “saya saja buk.”. Tuturan “mungkin bangku tengah yang tidak

bersuara daritadi!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan . makna yang terkandung dalam tuturan (9) yaitu guru menunjuk siswa

bangku tengah untuk mencoba. Pada tuturan (9) guru bermaksud menyuruh

bangku tengah untuk tidak bersuara. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (9)

merupakan tuturan implikatur.

4.1.2 Bentuk Implikatur Langsung (BIL)

Pada pembahasan ini dipaparkan bentuk implikatur langsung. Tuturan

implikatur bentuk langsung dipaparkan sebagai berikut.


34

Kutipan 6
........................................
Guru : sudah selesai kok pembahasan tentang review teks tinggal presentasi saja.
Guru : sudah melekat kan ilmunya? (11) (BIL1.1)
Siswa : iyaa alhamdulilah. (12)
Firman : melekat kayak perangko.
........................................
Kutipan 6 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 6 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari semua siswa. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 6.

Pada tuturan (11) guru 1 bertanya dengan tuturan “sudah melekat kan

ilmunya?”. Pada tuturan (12) siswa 5 merespon dengan tuturan “iyaa

alhamdulilah.” merupakan tuturan langsung. tuturan “sudah melekat kan

ilmunya?” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan.

Makna yang terkandung dalam tuturan (11) yaitu guru bertanya apakah sudah

paham tentang materi pembelajaran. Pada tuturan (11) maksud tuturannya ilmu

yang diajarkan lebih dari paham. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (11)

merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 7
........................................
Guru : sudah selesai kok pembahasan tentang review teks tinggal presentasi saja.
Guru : sudah melekat kan ilmunya? (13)
Siswa : iyaa alhamdulilah.
Siswa 1 : melekat kayak perangko. (14) (BIL2.2)
........................................
Kutipan 7 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 7 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Firman. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 7.

Pada tuturan (13) guru 1 bertanya dengan tuturan “sudah melekat kan

ilmunya?”. Pada tuturan (14) siswa 6 merespon dengan tuturan “melekat kayak
35

perangko.”. Tuturan “melekat kayak perangko.” bila dianalisis mengandung

makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan

(14) yaitu siswa sudah paham materi pembelajaran. Pada tuturan (14) maksud

tuturanya ilmu yang sudah diajarkan tidak hanya paham tetapi sudah hafal diluar

kepala. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (14) merupakan tuturan

implikatur.

Kutipan 8
........................................
Guru : kelompok ini punya cerita apa?
Siswa 1 : belom buk!
Guru : temanya?
Siswa 1 : asmara buuk..
Siswa 2 : buuk waktunya sholat! (15) (BIL3.3)
Guru : iyaa sebentar satu lagi.(16)
........................................
Kutipan 8 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 8 berawal dari tuturan siswa 2. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Aulia, kemudian siswa kedua

bernama Yanuar. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 8.

Pada tuturan (15) siswa 7 berkata dengan tuturan “buuk waktunya

sholat!”. Pada tuturan (16) guru 1 merespon dengan tuturan “iyaa sebentar satu

lagi.” merupakan tuturan langsung. tuturan “buuk waktunya sholat!” bila

dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang

terkandung dalam tuturan (16) yaitu siswa memberitahukan guru kalau waktu

pembelajaran habis dan tidak melanjutkan menunjuk siswa untuk membacakan

hasil tugasnya. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (16) merupakan tuturan

implikatur.
36

Kutipan 9
........................................
Guru : tentunya kalian masih ingat apa yang dimaksud cerpen!
Siswa 1 : cerita pendek.
Guru : bagus.
Siswa 2 : karya sastra yang berisi permasalahan tokoh utama dalam bentuk cerita.
siswa 3 : apa browsing itu! (17)
Guru : coba kalian cari pengertian lain! (18) (BIL4.4)
........................................
Kutipan 9 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa. Dialog

pada kutipan 9 berawal dari tuturan siswa 3. Siswa yang terlibat dalam dialog

terdiri dari tiga siswa. Siswa pertama bernama Yoga, kemudian siswa kedua

bernama Mila, dan siswa ketiga bernama Heru. Berikut ini paparan analisis pada

kutipan 9.

Pada tuturan (17) siswa 8 merespon jawaban temannya dengan tuturan

“apa browsing itu!” merupakan tuturan langsung. Pada tuturan (18) guru 3

menyuruh dengan tuturan “coba kalian cari pengertian lain!”. tuturan “coba

kalian cari pengertian lain!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda

dari yang dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (18) yaitu guru

menyuruh siswa karena jawabannya kurang tepat. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (18) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 10
........................................
Guru : siapa yang bisa menjelaskan tentang cerpen sedang?
Siswa : (menjawab dengan ramai)
Guru : salah satu saja.
Guru : gita! (19) (BIL5.5)
Siswa 1 : iya pak (langsung terdiam) (20)
Guru : kamu lagi asyik apa?
........................................
Kutipan 10 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 10 berawal dari tuturan guru 3. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Mila. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 9.


37

Pada tuturan (19) guru 3 memanggil siswa dengan tuturan “gita!”

merupakan tuturan implikatur. pada tuturan (20) siswa 9 merespon dengan tuturan

“iya pak (langsung terdiam)”. Tuturan “gita!” bila dianalisis mengandung makna

yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (19)

yaitu guru memanggil gita agar semua siswa tertuju pada gita, dan gita merespon

dengan langsung diam. Maksud tuturan guru (19) sebenarnya ingin menyuruh gita

untuk menjelaskan tentang materi pembelajaran yang sedang dibahas oleh guru.

Kutipan 11
........................................
Guru : ya sudah dikerjakan jangan ramai!
Siswa : iyaa pak.
Guru : sebentar. (keluar dari kelas untuk ke kantor) (21)
Siswa 1 : rek, pak dwy datang, jangan rame! (22) (BIL6.6)
Guru : sudah selesai anak-anak?
Siswa 2 : sudah pak judulnya saja!
........................................
Kutipan 11 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 11 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Rendy, kemudian siswa

kedua bernama Sindy. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 11.

Pada tuturan (22) siswa 10 memberitahu teman dengan tuturan “rek, pak

dwy datang, jangan rame!” merupakan tuturan implikatur. tuturan “rek, pak dwy

datang, jangan rame!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (22) yaitu memberitahu teman

satu kelas kalau guru datang dan jangan ramai, karena sang guru gampang marah

dan menghukum jika ada siswa yang ramai pada saat pembelajaran.
38

Kutipan 12
........................................
Guru : assalamualaikum wr.wb
Siswa : waalaikumsalam wr.wb
Guru : maaf, saya terlambat! (23) (BIL7.7)
Siswa 1 : kurang lama pak. (24)
........................................
Kutipan 12 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 12 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Syahrul. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 12.

Pada tuturan (23) guru 2 berkata dengan tuturan “maaf, saya terlambat!”.

Pada tuturan (24) siswa 11 merespon dengan tuturan “kurang lama pak”. tuturan

“maaf, saya terlambat!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari

yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (23) yaitu bukanlah

sekedar tuturan yang menginformasikan penyesalan bahwa guru datang terlambat,

melainkan tindakan minta maaf itu sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (23) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 13
........................................
Guru : kok bau! (waktu guru berjalan kebelakang) (25) (BIL8.8)
Siswa 1 : saya tidak kentut pak! (26)
Siswa : hahaha (tertawa semua)
........................................
Kutipan 13 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 13 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Iqbal. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 13.

Pada tuturan (25) guru 2 saat proses pembelajaran berjalan kebelakang

berkata dengan tuturan “kok bau!”. pada tuturan (26) siswa 12 merespon dengan
39

tuturan “saya tidak kentut pak!”. Tuturan “kok bau!” bila dianalisis mengandung

makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan

(25) yaitu pada saat guru berjalan ke bangku belakang mencium bau tidak enak.

Iqbal memang yang yang biasanya kentut, tetapi guru tidak langsung menuduh

iqbal karena takut menyinggung perasaannya. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (25) merupakan tuturan implikatur.

4.1.3 Bentuk Implikatur tidak Langsung (BITL)

Pada pembahasan ini dipaparkan bentuk implikatur tidak langsung.

Tuturan implikatur bentuk tidak langsung dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 14
........................................
Guru : sekarang silahkan kalian membuat cerpen dengan tema bebas.
Guru : silahkan mulai dikerjakan!
Siswa 1 : waktunya habis pak!
Guru : sekarang jam berapa? (27)
Siswa 2 : pak Lan sudah datang pak! (pedagang bakso) (28) (BITL1.1)
........................................
Kutipan 14 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 14 berawal dari tuturan guru 3. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Dicky, kemudian siswa

kedua bernama Fajar. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 14.

Pada tuturan (27) guru 3 bertanya dengan tuturan “sekarang jam berapa?”

merupakan tuturan tidak langsung. Pada tuturan (28) siswa 13 merespon dengan

tuturan “pak Lan sudah datang pak!”. Tuturan “pak Lan sudah datang pak!” bila

dianalisis mengandung makna yang beda dari yang dituturkan. Makna yang

terkandung pada tuturan (28) yaitu tukang bakso langganan di sekolah datang

setiap hari pukul 09.30 yang menunjukan waktu istirahat. Secara tidak langsung
40

fajar telah merespon kalau waktu menunjukan pukul 09.30. Berdasarkan

pemaparan di atas, tuturan (28) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 15
........................................
Guru : buka LKS halaman 49.
Siswa 1 : tidak ada pak! (29)
Guru : kamu memang gak jelas gih. (30) (BITL2.2)
........................................
Kutipan 15 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 15 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Gigih. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 15.

Pada tuturan (29) siswa 14 menjawab perintah guru dengan tuturan “tidak

ada pak!”. Pada tuturan (30) guru 2 merespon dengan tuturan “kamu memang gak

jelas gih.”. Tuturan “kamu memang gak jelas gih.” bila dianalisis mengandung

makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan

(30) yaitu gigih memang anak yang bandel di kelas dan tidak pernah mau

memperhatikan guru saat pembelajaran. Berdasarkan pemaparan data di atas,

tuturan (30) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 16
........................................
Guru : ada yang tidak masuk?
Siswa 1 : iqbal sama hasan diluar pak. (31)
Siswa 2 : nihil pak
Guru : tetap anak dua itu. (32) (BITL3.3)
........................................
Kutipan 16 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 16 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Angga, kemudian siswa

kedua bernama Lita. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 16.
41

Pada tuturan (31) siswa 15 merespon dengan tuturan “iqbal sama hasan

diluar pak.”. Pada tuturan (32) guru 2 berkata dengan tuturan “tetap anak dua

itu.”. Tuturan “tetap anak dua itu.” bila dianalisis mengandung makna yang

berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (32) yaitu

guru sudah paham kalau setiap pembelajaran anak dua itu tidak pernah masuk.

Berdasarkan pemaparan data di atas, tuturan (32) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 17
........................................
Guru : fan alfan..(menunjuk siswa yang sedang asyik bermain sendiri)
Siswa 1 : (terdiam dan memandangi buku)
Guru : makanya jangan rame sendiri..saya suruh jelaskan tidak bisa!
Guru : panas ya! (33) (BITL4.4)
Siswa 2 : sebentar pak! (34)
........................................
Kutipan 17 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 17 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Alfan, kemudian siswa

kedua bernama Elang. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 17.

Pada tuturan (33) guru 2 berkata dengan tuturan “panas ya!”. Pada tuturan

(34) siswa 16 merespon dengan tuturan “sebentar pak!”. Tuturan “panas ya!”

bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna

yang terkandung pada tuturan (33) yaitu guru yang habis memarahi siswa ingin

mencairkan kembali suasana kelas, dan elang merespon dengan menyalakan kipas

angin. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (33) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 18
........................................
Guru : assalamualaikum wr.wb
Siswa : waalaikumsalam wr.wb
Guru : maaf, saya terlambat! (35)
Siswa 1 : kurang lama pak. (36) (BITL5.5)
........................................
42

Kutipan 18 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 18 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Syahrul. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 18.

Pada tuturan (35) guru 2 berkata kepada siswa dengan tuturan “maaf, saya

terlambat!”. Pada tuturan (36) siswa 17 merespon dengan tuturan “kurang lama

pak.”. Tuturan “kurang lama pak.” bila dianalisis mengandung makna yang

berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (36) yaitu

kurang lama lagi datangnya. Pada tuturan (36) siswa memberikan respon karena

siswa sudah menunggu guru lama di kelas. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (36) merupakan tuturan implikatur.

4.2 Fungsi Implikatur

Dipaparan data dan temuan penelitian fungsi implikatur percakapan guru

dan siswa terbagai menjadi empat, yaitu (1) Bertanya, (2) Perintah, (3) Teguran,

dan (4) Pernyataan. Pemaparan datanya adalah sebagai berikut.

4.2.1 Fungsi Implikatur untuk Bertanya (FIB)

Pada pembahasan ini dipaparkan fungsi implikatur bertanya. Fungsi

tuturan implikatur untuk bertanya dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 19
........................................
Guru : Tolong ambilkan spidol anak-anak! (1)
Siswa 1 : siapa yang piket hari ini rek? (2) (FIB1.1)
Siswa 2 : bagus dan hindra buk yang piket hari ini.
........................................
43

Kutipan 19 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 19 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Intan, kemudian siswa

kedua bernama Yoga. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 19.

Pada tuturan (1) guru 1 menyuruh siswa dengan tuturan “tolong ambilkan

spidol anak-anak!” merupakan tuturan literal. Pada tuturan (2) siswa 1 merespon

dengan tuturan “siapa yang piket hari ini rek?”. Tuturan (2) memiliki fungsi

tuturan untuk bertanya. Pada tuturan (2) siswa bertanya kepada temannya siapa

yang piket hari ini. Tuturan “siapa yang piket hari ini rek?” bila dianalisis

mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung

dalam tuturan (2) yaitu siswa menyuruh yang piket hari itu untuk mengambilkan

spidol. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (2) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 20
........................................
Guru : sudah selesai kok pembahasan tentang review teks tinggal presentasi saja.
Guru : sudah melekat kan ilmunya? (11) (FIB2.2)
Siswa : iyaa alhamdulilah. (12)
Firman : melekat kayak perangko.
........................................
Kutipan 20 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 20 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari semua siswa. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 20.

Pada tuturan (3) guru 1 bertanya dengan tuturan “sudah melekat kan

ilmunya?”. Pada tuturan (4) siswa 2 merespon dengan tuturan “iyaa

alhamdulilah.”. Tuturan (3) memiliki fungsi tuturan untuk bertanya. Pada tuturan

(3) guru betanya kepada siswa tentang materi pembelajaran. Tuturan “sudah

melekat kan ilmunya?” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang
44

dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (3) yaitu guru bertanya apakah

sudah paham tentang materi pembelajaran. Pada tuturan (3) maksud tuturannya

ilmu yang diajarkan lebih dari paham. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (3)

merupakan tuturan implikatur.

4.2.2 Fungsi Implikatur untuk Perintah (FIP)

Pada pembahasan ini dipaparkan fungsi implikatur perintah. Fungsi

tuturan implikatur untuk perintah dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 21
........................................
Guru : baik sekarang semua sudah bisa ya membuat tema drama
Guru : kalau begitu tugas membuat naskah dramanya kalian lanjutkan dirumah. (3)
Siswa 1 : yang tidak tau tanyao rek! (4) (FIP1.1)
Siswa 2 : aku sudah paham kok!
........................................
Kutipan 21 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 21 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa yang pertama bernama Aldy, kemudian siswa

kedua bernama Wiyanto. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 21.

Pada tuturan (5) guru 1 berkata dengan tuturan “kalau begitu tugas

membuat naskah dramanya kalian lanjutkan dirumah.”. pada tuturan (6) siswa 3

merespon dengan tuturan “yang tidak tau tanyao rek!”. Tututan (6) memiliki

fungsi sebagai tuturan perintah. Pada tuturan (6) siswa menyuruh temannya yang

tidak paham untuk bertanya. Tuturan “yang tidak tau tanyao rek!” bila dianalisis

mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung

pada tuturan (6) yaitu siswa bermaksud untuk menyuruh temanya bertanya. Pada

tuturan (6) siswa telah merespon yang sesuai kerena teman-temanya banyak yang
45

belum paham. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (6) merupakan tuturan

implikatur.

Kutipan 22
........................................
Guru : ada berapa sudut pandang kira-kira?
Siswa 1 : saya buk..(menjelaskan dengan suara kurang keras) (7)
Guru : yang keras ilmunya semua biar tau. (8) (FIP2.2)
Guru : coba yang lain!
........................................
Kutipan 22 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 22 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa, siswa bernama Agnes. Berikut ini paparan analisis

pada kutipan 22.

Pada tuturan (7) siswa 4 menjawab pertanyaan guru dengan tuturan “saya

buk.(menjelaskan dengan suara kurang keras)”. Pada tuturan (8) guru 1 merespon

dengan tuturan “yang keras ilmunya semua biar tau.”. Tuturan (8) memiliki

fungsi sebagai tuturan perintah. Pada tuturan (8) guru menyuruh siswa untuk

menjelaskan lebih keras agar temannya semua tahu. Tuturan “yang keras ilmunya

semua biar tau.” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (8) yaitu guru menyuruh siswa

karena suaranya kurang keras. Pada tuturan (8) guru merespon agar semua siswa

satu kelas mendengar dan tahu ilmunya. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan

(8) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 23
........................................
Guru : tentunya kalian masih ingat apa yang dimaksud cerpen!
Siswa 1 : cerita pendek.
Guru : bagus.
Siswa 2 : karya sastra yang berisi permasalahan tokoh utama dalam bentuk cerita.
siswa 3 : apa browsing itu! (17)
Guru : coba kalian cari pengertian lain! (18) (FIP3.3)
........................................
46

Kutipan 23 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 23 berawal dari tuturan siswa 3. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari tiga siswa. Siswa pertama bernama Yoga, kemudian siswa

kedua bernama Mila, dan siswa ketiga bernama Heru. Berikut ini paparan analisis

pada kutipan 23.

Pada tuturan (9) siswa (5) merespon jawaban temannya dengan tuturan

“apa browsing itu!” merupakan tuturan langsung. Pada tuturan (10) guru (3)

menyuruh dengan tuturan “coba kalian cari pengertian lain!”. Tuturan (10)

memiliki fungsi sebagai tuturan perintah. Pada tuturan (10) guru menyuruh siswa

mencari pengertian lain karena jawabannya kurang tepat. tuturan “coba kalian

cari pengertian lain!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (10) yaitu guru menyuruh

siswa karena jawabannya kurang tepat. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan

(10) merupakan tuturan implikatur.

4.2.3 Fungsi Implikatur untuk Teguran (FIT)

Pada pembahasan ini dipaparkan fungsi implikatur untuk teguran. Fungsi

tuturan implikatur untuk teguran dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 24
........................................
Guru : siapa yang bisa menjelaskan tentang cerpen sedang?
Siswa : (menjawab dengan ramai)
Guru : salah satu saja.
Guru : gita! (19) (FIT1.1)
Siswa 1 : iya pak (langsung terdiam) (20)
Guru : kamu lagi asyik apa?
........................................
Kutipan 24 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 24 berawal dari tuturan guru 3. Siswa yang terlibat dalam
47

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Mila. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 24.

Pada tuturan (11) guru 3 memanggil siswa dengan tuturan “gita!”

merupakan tuturan implikatur. pada tuturan (12) siswa 6 merespon dengan tuturan

“iya pak (langsung terdiam)”. Tuturan (11) memiliki fungsi tuturan untuk

teguran. Pada tuturan (11) guru memanggil siswa yang sedang ramai sendiri.

Tuturan “gita!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (11) yaitu guru memanggil gita

agar semua siswa tertuju pada gita, dan gita merespon dengan langsung diam.

Maksud tuturan guru (11) sebenarnya ingin menyuruh gita untuk menjelaskan

tentang materi pembelajaran yang sedang dibahas oleh guru.

4.2.4 Fungsi Implikatur untuk Pernyataan (FIPE)

Pada pembahasan ini dipaparkan fungsi implikatur untuk pernyataan.

Fungsi tuturan implikatur untuk pernyataan dipaparkan sebagai berikut.

Kutipan 25
........................................
Guru : sekarang kita akan mengulang kembali materi tentang cerpen. (menjelaskan sedikit
materi tentang cerpen)
Siswa 1 : tumben nulis pak? (5)
Guru : tulisan dokter ini. (menulis di papan) (6) (FIPE1.1)
Siswa : (semua tertawa)
Guru : setiap saya menulis pasti anak-anak tertawa dan tepuk tangan.
........................................
Kutipan 25 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 25 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa, siswa bernama Mila. Berikut ini paparan analisis

pada kutipan 25.


48

Pada tuturan (13) siswa 7 bertanya dengan tuturan “tumben nulis pak?”.

Tuturan tersebut merupakan tuturan literal. Pada tuturan (14) guru 3 merespon

dengan tuturan “tulisan dokter ini.”. Tuturan (14) memiliki fungsi tuturan untuk

pernyataan. Pada tuturan (14) guru merespon karena tulisannya jelek seperti

tulisan dokter. Tuturan “tulisan dokter ini.” Bila dianalisis mengandung makna

yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (14)

yaitu tulisannya memang jelek. Pada tuturan (14) guru memberikan respon tulisan

dokter memang jelek dan sulit untuk dibaca. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (14) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 26
........................................
Guru : ayo siapa lagi yang mau mencoba?
Guru : mungkin bangku tengah yang tidak bersuara daritadi! (9) (FIPE2.2)
Siswa 1 : saya saja buk. (10)
Siswa 2 : yakin kamu?
........................................
Kutipan 26 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 26 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Laras, kemudian siswa

kedua bernama Linda. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 26.

Pada tuturan (15) guru 1 bertanya dengan tuturan “ayo siapa lagi yang

mau mencoba?” merupakan tuturan literal. Pada tuturan (16) guru 1 menunjuk

dengan tuturan “mungkin bangku tengah yang tidak bersuara daritadi!”. Tuturan

(16) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (16) guru menunjuk

siswa bangku tengah untuk mencoba. Tuturan “mungkin bangku tengah yang

tidak bersuara daritadi!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari

yang dituturkan . Makna yang terkandung dalam tuturan (16) yaitu guru menunjuk
49

siswa bangku tengah untuk mencoba. Pada tuturan (16) guru bermaksud

menyuruh bangku tengah untuk tidak bersuara. Berdasarkan pemaparan di atas,

tuturan (16) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 27
........................................
Guru : sudah selesai kok pembahasan tentang review teks tinggal presentasi saja.
Guru : sudah melekat kan ilmunya? (13)
Siswa : iyaa alhamdulilah.
Siswa 1 : melekat kayak perangko. (14) (FIPE3.3)
........................................
Kutipan 27 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 27 berawal dari tuturan guru 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Firman. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 27.

Pada tuturan (17) guru 1 bertanya dengan tuturan “sudah melekat kan

ilmunya?”. Pada tuturan (18) siswa 8 merespon dengan tuturan “melekat kayak

perangko.”. Tuturan (18) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan

(18) siswa merespon dengan maksud sudah hafal diluar kepala. Tuturan “melekat

kayak perangko.” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung dalam tuturan (18) yaitu siswa sudah paham

materi pembelajaran. Pada tuturan (18) maksud tuturanya ilmu yang sudah

diajarkan tidak hanya paham tetapi sudah hafal diluar kepala. Berdasarkan

pemaparan di atas, tuturan (18) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 28
........................................
Guru : kelompok ini punya cerita apa?
Siswa 1 : belom buk!
Guru : temanya?
Siswa 1 : asmara buuk..
Siswa 2 : buuk waktunya sholat! (15) (FIPE4.4)
Guru : iyaa sebentar satu lagi.(16)
........................................
50

Kutipan 28 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 28 berawal dari tuturan siswa 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Aulia, kemudian siswa

kedua bernama Yanuar. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 28.

Pada tuturan (19) siswa 9 berkata dengan tuturan “buuk waktunya

sholat!”. Pada tuturan (20) guru 1 merespon dengan tuturan “iyaa sebentar satu

lagi.” merupakan tuturan langsung. Tuturan (19) memiliki fungsi tuturan untuk

pernyataan. Pada tuturan (19) siswa memberitahu guru kalau waktunya sholat dan

waktu pembelajaran sudah habis. Tuturan “buuk waktunya sholat!” bila

dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang

terkandung dalam tuturan (19) yaitu siswa memberitahukan guru kalau waktu

pembelajaran habis dan tidak melanjutkan menunjuk siswa untuk membacakan

hasil tugasnya. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (19) merupakan tuturan

implikatur.

Kutipan 29
........................................
Guru : ya sudah dikerjakan jangan ramai!
Siswa : iyaa pak.
Guru : sebentar. (keluar dari kelas untuk ke kantor) (21)
Siswa 1 : rek, pak dwy datang, jangan rame! (22) (FIPE5.5)
Guru : sudah selesai anak-anak?
Siswa 2 : sudah pak judulnya saja!
........................................
Kutipan 29 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 29 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Rendy, kemudian siswa

kedua bernama Sindy. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 29.
51

Pada tuturan (22) siswa 10 memberitahu teman dengan tuturan “rek, pak

dwy datang, jangan rame!” merupakan tuturan implikatur. Tuturan (22) memiliki

fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (22) siswa memberitahu temannya

untuk tidak ramai karena guru datang. Tuturan “rek, pak dwy datang, jangan

rame!” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan.

Makna yang terkandung pada tuturan (22) yaitu memberitahu teman satu kelas

kalau guru datang dan jangan ramai, karena sang guru gampang marah dan

menghukum jika ada siswa yang ramai pada saat pembelajaran.

Kutipan 30
........................................
Guru : assalamualaikum wr.wb
Siswa : waalaikumsalam wr.wb
Guru : maaf, saya terlambat! (23) (FIPE6.6)
Siswa 1 : kurang lama pak. (24)
........................................
Kutipan 30 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 30 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Syahrul. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 30.

Pada tuturan (23) guru 2 berkata dengan tuturan “maaf, saya terlambat!”.

Pada tuturan (24) siswa 11 merespon dengan tuturan “kurang lama pak”. Tuturan

(23) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (23) guru meminta

maaf pada siswa karena datang terlambat. Tuturan “maaf, saya terlambat!” bila

dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang

terkandung pada tuturan (23) yaitu bukanlah sekedar tuturan yang

menginformasikan penyesalan bahwa guru datang terlambat, melainkan tindakan

minta maaf itu sendiri. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (23) merupakan

tuturan implikatur.
52

Kutipan 31
........................................
Guru : kok bau! (waktu guru berjalan kebelakang) (25) (FIPE7.7)
Siswa 1 : saya tidak kentut pak! (26)
Siswa : hahaha (tertawa semua)
........................................
Kutipan 31 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 31 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Iqbal. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 31.

Pada tuturan (25) guru 2 saat proses pembelajaran berjalan kebelakang

berkata dengan tuturan “kok bau!!”. pada tuturan (26) siswa 12 merespon dengan

tuturan “saya tidak kentut pak!”. Tuturan (25) memiliki fungsi tuturan untuk

pernyataan. Pada tuturan (25) guru mencium bau tidak enak pada saat berjalan

kebelakang. Tuturan “kok bau!!” bila dianalisis mengandung makna yang

berbeda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (25) yaitu

pada saat guru berjalan ke bangku belakang mencium bau tidak enak. Iqbal

memang yang yang biasanya kentut, tetapi guru tidak langsung menuduh iqbal

karena takut menyinggung perasaannya. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan

(25) merupan tuturan implikatur.

Kutipan 32
........................................
Guru : sekarang silahkan kalian membuat cerpen dengan tema bebas.
Guru : silahkan mulai dikerjakan!
Siswa 1 : waktunya habis pak!
Guru : sekarang jam berapa? (27)
Siswa 2 : pak Lan sudah datang pak! (pedagang bakso) (28) (FIPE8.8)
........................................
Kutipan 32 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 32 berawal dari tuturan guru 3. Siswa yang terlibat dalam
53

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Dicky, kemudian siswa

kedua bernama Fajar. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 32.

Pada tuturan (27) guru 3 bertanya dengan tuturan “sekarang jam berapa?”

merupakan tuturan tidak langsung. Pada tuturan (28) siswa 13 merespon dengan

tuturan “pak Lan sudah datang pak!”. Tuturan (28) memiliki fungsi tuturan untuk

pernyataan. Pada tuturan (28) siswa menjawab kalau sekarang waktunya istirahat.

Tuturan “pak Lan sudah datang pak!” bila dianalisis mengandung makna yang

beda dari yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (28) yaitu tukang

bakso langganan di sekolah datang setiap hari pukul 09.30 yang menunjukan

waktu istirahat. Secara tidak langsung fajar telah merespon kalau waktu

menunjukan pukul 09.30. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (28) merupan

tuturan implikatur.

Kutipan 33
........................................
Guru : buka LKS halaman 49.
Siswa 1 : tidak ada pak! (29)
Guru : kamu memang gak jelas gih. (30) (FIPE9.9)
........................................
Kutipan 33 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 33 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Gigih. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 33.

Pada tuturan (29) siswa 14 menjawab perintah guru dengan tuturan “tidak

ada pak!”. Pada tuturan (30) guru 2 merespon dengan tuturan “kamu memang gak

jelas gih.”. Tuturan (30) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan

(30) guru merespon karena siswa tersebut yang bandel di kelas. Tuturan “kamu
54

memang gak jelas gih.” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari

yang dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (30) yaitu gigih memang

anak yang bandel di kelas dan tidak pernah mau memperhatikan guru saat

pembelajaran. Berdasarkan pemaparan data di atas, tuturan (30) merupakan

tuturan implikatur.

Kutipan 34
........................................
Guru : ada yang tidak masuk?
Siswa 1 : iqbal sama hasan diluar pak. (31)
Siswa 2 : nihil pak
Guru : tetap anak dua itu. (32) (FIPE10.10)
........................................
Kutipan 34 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 34 berawal dari tuturan siswa 1. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Angga, kemudian siswa

kedua bernama Lita. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 34.

Pada tuturan (31) siswa 15 merespon dengan tuturan “iqbal sama hasan

diluar pak.”. Pada tuturan (32) guru 2 berkata dengan tuturan “tetap anak dua

itu.”. Tuturan (32) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (32)

guru berkata memang anak dua itu yang bandel dikelas dan jarang masuk. Tuturan

“tetap anak dua itu.” bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang

dituturkan. Makna yang terkandung pada tuturan (32) yaitu guru sudah paham

kalau setiap pembelajaran anak dua itu tidak pernah masuk. Berdasarkan

pemaparan data di atas, tuturan (32) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 35
........................................
Guru : fan alfan..(menunjuk siswa yang sedang asyik bermain sendiri)
Siswa 1 : (terdiam dan memandangi buku)
Guru : makanya jangan rame sendiri..saya suruh jelaskan tidak bisa!
Guru : panas ya! (33) (FIPE11.11)
55

Siswa 2 : sebentar pak! (34)


........................................
Kutipan 35 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 35 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari dua siswa. Siswa pertama bernama Alfan, kemudian siswa

kedua bernama Elang. Berikut ini paparan analisis pada kutipan 35.

Pada tuturan (33) guru (2) berkata dengan tuturan “panas ya!”. Pada

tuturan (34) siswa (16) merespon dengan tuturan “sebentar pak!”. Tuturan (33)

memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (33) maksud perkataan

guru ingin mencairkan suasana kelas yang sedang panas. Tuturan “panas ya!”

bila dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna

yang terkandung pada tuturan (33) yaitu guru yang habis memarahi siswa ingin

mencairkan kembali suasana kelas, dan elang merespon dengan menyalakan kipas

angin. Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (33) merupakan tuturan implikatur.

Kutipan 36
........................................
Guru : assalamualaikum wr.wb
Siswa : waalaikumsalam wr.wb
Guru : maaf, saya terlambat! (35)
Siswa 1 : kurang lama pak. (36) (FIPE12.12)
........................................
Kutipan 36 merupakan dialog yang terjadi antara guru dengan siswa.

Dialog pada kutipan 36 berawal dari tuturan guru 2. Siswa yang terlibat dalam

dialog terdiri dari satu siswa. Siswa tersebut bernama Syahrul. Berikut ini paparan

analisis pada kutipan 36.

Pada tuturan (35) guru 2 berkata kepada siswa dengan tuturan “maaf, saya

terlambat!”. Pada tuturan (36) siswa 17 merespon dengan tuturan “kurang lama

pak.”. Tuturan (36) memiliki fungsi tuturan untuk pernyataan. Pada tuturan (36)
56

siswa sudah menunggu guru lama di kelas. Tuturan “kurang lama pak.” bila

dianalisis mengandung makna yang berbeda dari yang dituturkan. Makna yang

terkandung pada tuturan (36) yaitu kurang lama lagi datangnya. Pada tuturan (36)

siswa memberikan respon karena siswa sudah menunggu guru lama di kelas.

Berdasarkan pemaparan di atas, tuturan (36) merupakan tuturan implikatur.

Anda mungkin juga menyukai