Anda di halaman 1dari 2

NAMA : IRVAN ARIA

NIM : 859886238
TUGAS : TUTORIAL 2(DUA)
MATA KULIAH : PDGK 4204 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI SD
POKJAR : SALUT LABURA

1. Apa yang dimaksud pendekatan dalam konteks pembelajaran bahasa?

Jawaban no1

Pendekatan dalam konteks pembelajaran bahasa adalah sikap atau pandangan tentang sesuatu
yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berhubungan dengan
sesuatu, oleh sebab itu, pendekatannya bersifat aksiomatis, artinya tidak perlu di buktikan
lagi kebenarannya. Di dalam pengajaran bahasa, pendekatan merupakan pandangan, filsafat,
atau kepercayaan tentang hakikat bahasa, dan pengajaran bahasa yang di yakini oleh guru
bahasa.

Referensi PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD MODUL 3 hal 3.6

2 Pada dasarnya para ahli membagi pandangan tentang proses belajar yakni aliran empiris dan
aliran rasional. Jelaskan kedua aliran tersebut? dan berikan contoh penerapannya dalam
pembelajaran bahasa

Jawaban no 2

Pendekatan aliran empiris ini sering disebut dengan pendekatan atau aliran behavioris, pendekatan
mekanis. Disebut juga pendekatan empiris karena didasarkan pada pengalaman, aliran empiris
mempunyai beberapa nama, yaitu behavioris, aliran mekanis, dan aliran Bloomfield. Dalam
pengajaran bahasa dewasa ini aliran Bloomfield di golongkan kedalam ahli-ahli ilmu bahasa
struktural dan ilmu bahasa deskriptif. Adapun prinsip-prinsip pokok aliran adalah:
a) Bahasa adalah ujaran bukan tulisan
b) Bahasa adalah serangkaian kebiasaan
c) Ajarkanlah bahasanya, bukan tentang bahasanya
d) Bahasa adalah apa-apa yang di katakan oleh para pemakainya, bukan apa yang oleh
seseorang seharusnya dikatakan demikian
e) Tidak ada satu bahasa pun yang persis sama dengan bahasa lain
Contoh penerapan dalam pembelajaran bahasa seorang anak berkata kasar karena ia mendapat
pengalaman serupa dari keluarga atau temannya jadi jelas “bahasa adalah serangkaian kebiasaan”

Pendekatan Pendekatan rasionalis dikenal sebagai aliran mentalis yang dipelopori oleh Chomsky.
Aliran ini memandang bahwa perbuatan berbahasa itu adalah perbuatan mental. Prinsip-prinsip yang
di kembangkan oleh kaum rasionalis adalah:
1. Suatu bahasa yang hidup ditandai oleh kretivitas yang di tuntut oleh eturan-aturan
2. Aturan-aturan tata bahasa nyata bertalian dengan tingkah laku kejiwaan
3. Manusialah satu-satunya makhluk yang dapat belajar bahasa
4. Bahasa yang hidup adalah bahasa yang dapat dipakai dalam berpikir.
Contoh penerapan dalam pembelajaran bahasa “ seseorang harus belajar agar pintar”
Referensi PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD MODUL 3 hal 3.6-3.8

3 Kurikulum harus mampu melayani perbedaan-perbedaan individu anak didik. jelaskan


maksud dari pernyataan ini!

Jawaban no 3
Maksud dari pernyataan diatas adalah setiap anak didik mempunyai cita-cita dan keinginan
menjangkau pengetahuan yang lebih tinggi. Untuk fungsi kurikulum dalam kaitannya dengan hal ini
harus mampu mempersiapkan anak didik agar dapat melanjutkan studi atau meraih ilmu pengetahuan
yang lebih tinggi dan lebih mendalam dengan jangkauan yang luas.
Referensi PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD Modul 4 hal 4.9

4 tuliskan salah satu indikator kompetensi dasar"Menceritakan pengalaman pribadi"

Jawaban no 4
Salah satu indikator kompetensi dasar “ menceritakan pengalaman pribadi”
Kompetensi dasar: menceritakan pengalaman pribadi
Hasil belajar : mampu menceritakan pengalaman yang betul-betul dialami sendiri
Indikator : menceritakan pengalaman pribadi misal pengalaman berenang di sungai dengan
teman, belajar naik sepeda dan lain lain
: menjawab pertanyaan tentang isi cerita dengan jelas
Materi pokok : pengalaman pribadi
Referensi PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD Modul 4 hal 4.27

5 jelaskan apa yang dimaksud dengan melek huruf dengan melek wacana?

Jawaban no.5
Melek huruf adalah kemampuan membaca permulaan lebih di orientasikan pada kemampuan
membaca tingkat dasar, maksudnya anak-anak dapat mengubah dan melafalkan lambang-lambang
tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pada tahap ini sangat di mungkinkan anak-anak dapat
melafalkan lambang-lambang huruf yang di bacanya tanpa diikuti oleh pemahaman terhadap lambang
bunyi-bunyi tersebut.
Melek wacana adalah kemampuan membaca yang sesungguhnya, yakni kemampuan mengubah
lambang-lambang tulis menjadi bunyi-bunyi bermakna disertai pemahaman akan lambang-lambang
tersebut. Dengan bekal kemampuan melek wacana iilah, kemudian anak di pajankan dengan berbagai
informasi dan pengetahuan daari berbagai media cetak yang dapat diakses sendiri’
Referensi PDGK 4204 Pendidikan Bahasa Indonesia di SD Modul 6 hal 6.6-6.7

Anda mungkin juga menyukai