Anda di halaman 1dari 10

Volume 5

Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1


http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

ASPEK SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT SUKU SASAK LOMBOK


DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL SRI RINJANI
KARYA EVA NOURMA (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra)
Alpan Ahmadi1 dan Husni Dwi Syafutri2
1
Institut Pendidikan Nusantara Global: alpanahmadi@nusantaraglobal.ac.id
2
Universitas Adiwangsa Jambi: buk_ani@yahoo.com

Artikel Info Abstrak

Novel merupakan salah satu bentuk karya sastra yang


menggambarkan sosial budaya masyarakat di kehidupan
nyata. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan
menjelaskan 1) latar belakang sosial budaya pengarang; 2)
Kata Kunci: Sosial aspek sosial budaya novel Sri Rinjani; dan 3) nilai
Budaya Sasak, pendidikan yang terdapat dalam novel Sri Rinjani karya
Sosiologi Sastra, Nilai Eva Nourma. Penelitian ini merupakan penelitian deskripfif
kualitatif. Metode yang digunakan adalah analisis isi
Pendidikan Novel
(content analysis). Adapun hasil yang diperoleh dari
penelitian ini yaitu; 1) Secara sosio-historis pengarang,
karya Eva Nourma bernuansa kearifan lokal bahkan
multikultural dengan menjadikan suku Sasak sebagai ikon
penciptaannya; 2) aspek sosial budaya masyarakat Sasak
meliputi pekerjaan sebagai petani, nelayan, buruh kasar,
pemecah batu, dan pengembala. Tingkat pendidikan dan
taraf hidup masyarakat Sasak di pedesaan masih rendah.
Adat atau kebiasaan masyarakat Sasak melestarikan budaya
Bau Nyale. Masyarakat Sasak mayoritas beragama Islam
sebagaimana Lombok diberi gelar Pulau Seribu Masjid dan
Serambi Madinah. Dan masyarakat Sasak meyakini bahwa
nyale bisa sebagai obat, perekat manusia, azimat, dan
mendekatkan jodoh; 3) Nilai pendidikan pada novel Sri
Rinjani adalah religius meliputi; pelaksanakan sholat. Nilai
sosial meliputi; sikap kepedulian terhadap masyarakat
lemah, sikap tolong menolong, dan sikap tanggungjawab.
Karakter meliputi; religius, kerja keras, peduli sosial, dan
tanggung jawab. Adat/budaya meliputi; kebiasaan
masyarakat dalam tradisi Bau Nyale yang mencerminkan
perdamaian dan kepedulian terhadap budaya sendiri serta
membangun Berugak sebagai tempat menjamu tamu dan
bercengkerama dengan keluarga.

A. PENDAHULUAN oleh masyarakat setempat dan lingkungan


Peristiwa-peristiwa yang diangkat tempat pengarang bermasyarakat. Cerita
dalam sebuah karya sastra biasanya berawal yang disampaikan pengarang dalam sebuah
dari dunia nyata yang dialami dan dirasakan karya sastra merupakan kritik sosial
76
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

terhadap budaya, agama, dan pendidikan. diteliti pun beragam, mulai dari novel yang
Wellek dan Warren menyatakan bahwa mengangkat tema nasionalis hingga yang
pengertian sastra sebagai karya inovatif, bersifat kedaerahan. Pendekatan yang
imajinatif, dan fiktif (2014: 12). Keduanya digunakan juga bermacam-macam model
berpandangan acuan karya sastra bukanlah pendekatan. Adapun beberapa penelitian
dunia nyata , melainkan dunia fiksi. yang menggunakan pendekatan sosiologi
Fenomena-fenomena yang diangkat sastra, yaitu pertama penelitian yang
oleh pengarang dalam sebuah karya sastra dilakukan oleh Syaiful (2019) berjudul
hampir mencakup segala aspek kehidupan “Interaksi Sosial dalam Novel Twittit Karya
yang dialami oleh masyarakat. Ramuan Djenar Mahesa Ayu Pendekatan Sosiologi
antara realitas kehidupan dengan kejadian di Sastra”; Kedua, Marlina (2019) berjudul
tengah masyarakat dengan daya imajinasi “Kajian Soisologi Sastra dan Nilai
pengarang menghasilkan rentetan cerita Pendidikan dalam Novel Karya Sjai dan
kehidupan yang terlihat nyata meskipun Relevansinya dengan Materi Ajar di SMA”;
unsur fiktif yang dibubuhkan pengarang Ketiga, Linda (2019) berjudul “Analisis
terkadang berimbang namun juga terkadang Sosiologi Sastra Novel Sunyi Nirmala Karya
berlebihan dari kehidupan nyata yang Ashadi Siregar dan Hubungannya dengan
dilukiskan dalam sebuah karya sastra. Pembelajaran di SMA”.
Nemun, pemilihan unsur fiktif yang dapat Selain itu, beberapa penelitian sastra
diterima akal dalam sebuah sastra memiliki jenis novel yang telah dilakukan, yakni
nilai yang tinggi sebagai teladan maupun pertama penelitian yang dilakukan oleh,
refleksi kehidupan. pertama Riska (2019) berjudul “Deskripsi
Pembaca ketika membaca sebuah karya Latar dalam Novel Hujan karya Tere Liye
sastra akan mendapatkan gambaran tentang dan Rancang Pembelajarannya di Sekolah
keadaan suatu tempat yang dideskripsikan Menengah Atas”; kedua, Wulan (2019)
oleh pengarang dalam karya sastra. Pembaca berjudul “Analisis Reduplikasi dalam Novel
akan dibawa ke alam imajinasi pengarang Garis Waktu Karya Fiersa Besari”. Ketiga,
yang melukiskan suatu tempat seolah-olah Santri (2019) berjudul “Nilai Moral dalam
dapat dirasakan pembaca dalam kehidupan Novel Rumah Pucat Karya E.L.
nyata. Hadiansyah”. Adapun perbedaan penelitian-
Novel sebagai sebuah fiksi menawarkan penelitian yang disebutkan di atas dengan
sebuah dunia, dunia yang berisi model penelitian ini terletak pada objek kajian dan
kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, fokus kajian pada novel. Penelitian-
yang dibangun melalui berbagai unsur penelitian yang disebutkan di atas objek
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh kajian lebih pada penulis yang telah banyak
(dan penokohan), latar, sudut pandang, dan dikenal secara nasional dan fokus kajiannya
lain-lain yang kesemuanya juga bersifat lebih kepada karya penulis, tidak pada
imajinatif (Nurgiyantoro, 2010: 4). Dewasa pengarang atau penulis novel. Sedangkan
ini novel banyak dinikmati oleh hampir penelitian ini objek penelitiannya
semua kalangan masyarakat terutama mengangkat penulis local yang belum
generasi muda. Hal itu dikarenakan novel dikenal secara nasional dan selain focus
memuat tema-tema yang dekat dengan kajian kepada novel juga memfokuskan
kehidupan masyarakat pembaca pada kajian pada pengarang novel.
umumnya, selain unsur-unsur intrinsik Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma
dalam novel juga terdapat unsur ekstrinsik mengemukakan dan menggambarkan
yang saling mendukung sehingga kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir
menciptakan cerita yang padu dan utuh. Sasak-Lombok. Dalam novel Sri Rinjani
Kajian sastra jenis novel sudah banyak karya Eva Nourma digambarkan kondisi
dilakukan oleh para peneliti. Novel yang masyarakat Lombok yakni Desa Selayar
77
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

yang hidup dalam kemiskinan dan lemahnya B.METODE


pendidikan. Desa Selayar merupakan salah Penelitian ini merupakan penelitian
satu daerah terpencil di Pulau Lombok, desktiptif kualitatif. Peneliti dalam
yakni di Kabupaten Lombok Timur penelitian ini mencatat dan menganalisis
Kecamatan Sakra Timur. novel Sri Rinjani karya Eva Nourma serta
Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma melakukan wawancara dengan penulis yaitu
yang dominan mengangkat sisi kehidupan Eva Nourma. Novel ini dikaji menggunakan
sosial budaya masyarakat pesisir Sasak- metode yang digunakan dalam penelitian ini
Lombok dianilisis dengan menggunakan adalah analisis isi (content analysis)
pendekatan sosiologi sastra yang memang berdasarkan rumusan masalah yang telah
selaras dan tepat untuk mengupas dengan dipaparkan sebelumnya. Weber menyatakan
tuntas isi dari novel tersebut. Sosiologi sastra bahwa Content analysis merupakan suatu
merupakan ilmu dalam kajian sastra yang bentuk teknik penelitian yang memanfaatkan
mempelajari sastra pada tingkat masyarakat seperangkat prosedur untuk menaruh
terkecil, bangsawan, dan masyarakat simpulan yang sahih dari sebuah buku atau
terpandang. Albert Memmi menyatakan dokumen (dalam Moleong, 2008: 168).
sosiologi sastra mempunyai tiga Metode tersebut digunakan untuk
kemungkingan penelitian yang menelaah isi dari suatu dokumen. Dokumen
menitikberatkan perhatian pada pengarang, dalam penelitian ini adalah novel Sri Rinjani
teks sastra, dan masyarakat pembaca (dalam karya Eva Nourma. Adapun hal-hal yang
Rien T. Segers, 2000: 70). dideskripsikan dalam penelitian ini, yaitu
Novel Sri Rinjani ditulis oleh Eva mengenai aspek sosial budaya masyarakat
Nourma. Eva Nourma berasal dari sebuah Sasak Lombok dan nilai pendidikan yang
desa bernama Kelayu yang terletak di terdapat dalam novel Sri Rinjani karya Eva
kecamatan Selong Kabupaten Lombok Nourma.
Timur Nusa Tenggara Barat. Novel ini
menceritakan kekelaman kehidupan C.HASIL DAN PEMBAHASAN
masyarakat pesisir Sasak, yakni Selayar Latar Belakang Pengarang Novel Sri
yang terus menerus tanpa akhir. Pada novel Rinjani Karya Eva Nourma, novel Sri
ini masyarakat Selayar begitu miskin dan Rinjani karya Eva Nourma adalah bentuk
memiliki pendidikan yang rata-rata rendah. gambaran kehidupan yang tidak pernah
Salah satu tokohnya bernama Sriri. Ia dialami oleh penulis. Peristiwa-peristiwa
merupakan orang Sasak yang dibesarkan yang diceriterakan dalam novel tersebut
oleh orang tua miskin yang kesehariannya sedikit banyak mempengaruhi penulis
hidup sebagai nelayan dan gembala kerbau. meskipun ceritera yang terdapat dalam novel
Sriri yang hidup dalam masyakarat pesisir tersebut tidak pernah dialami oleh penulis
miskin memiliki keinginan untuk bisa langsung. Latar sosial budaya yang dipilih
mengenyam pendidikan setinggi-tingginya. oleh Eva Nourma dalam novel Sri Rinjani
Novel sebagai salah satu bentuk karya berada di pedesaan yang terpencil di bagian
sastra tentunya mengandung nilai-nilai pulau Lombok, yakni desa Selayar dan
pendidikan dan pelajaran yang bisa Perigi. Hal tersebut dikarenakan Eva
dijadikan bahan renungan bagi pembaca atau Nourma ingin menampilkan keindahan alam
penikmat karya sastra dan dunia pendidikan. yang dimiliki oleh desa Selayar yang berada
Bukan hanya dijadikan bahan renungan di daerah pesisir dan Perigi yang berada di
semata, namun bisa juga diaplikasikan daerah perbukitan. Eva Nourma ingin
dalam kehidupan bermasyarakat. Karena menggabungkan dua desa yang bertolak
karya sastra beupa novel menngandung belakang, baik dari segi letak geografis,
pendidikan karakter dan pendalaman moral. sosial, dan budaya. Selanjutnya dipadukan
menjadi kisah yang menarik untuk dibaca.
78
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

Eva Nourma lahir di dusun Peresak desa diwariskan oleh para sesepuh Sasak tetap
Kelayu Kecamatan Selong Kabupaten dilestarikan dan dilaksanakan. Hal itu
Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara dikarenakan dalam adat dan kebiasaan
Barat pada tanggal 19 Juli 1982. Ia masyarakat Sasak terdapat ajaran atau pun
merupakan anak sulunga dari empat filosofi yang bersifat positif, meski
bersaudara dari pasangan Bapak terkadang akal dan pikiran masyarakat Sasak
Mahmuluddin dan Ibu Nur’aini. Eva awam tidak dapat menerimanya.
Nourma merupakan nama pena dalam setiap Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma
karya yang dihasilkan. Nama asli yang memberikan pengetahuan dan gambaran
diberikan oleh kedua orang tuanya, yakni sebagian dari adat dan kebiasaan yang
Eva Nurmayani. Ia telah dianugerahi dimiliki dan dilaksanakan oleh masyarakat
seorang suami bernama Hasrama dan dua Sasak Lombok. Adat dan kebiasaan suku
orang anak bernama Erza Restu Alfarizi dan Sasak yang dimaksud adalah ‘Bau Nyale’
Arka Restu Hamizan. Eva merupakan (nangkap cacing laut) dan membuat
Alumnus Akademi Bahasa Asing (ABA) ‘Berugak’ (bangunan tradisional suku Sasak
Bumi Gora Mataram. Progaram Sarjananya yang biasa dibangun di depan rumah). Hal
diselesaikan di STKIP Hamzanwadi Selong tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.
yang sekarang menjadi Universitas …….
Hamzanwadi Selong Program Studi Dalam kemiskinan yang menguasai
Pendidikan Bahasa Inggris dan program seluruh hidup, ibu menikah dengan
pascasarjana di Universitas Mataram ayah yang berasal dari desa Perigi.
(UNRAM) Program Studi Linguistik. Saat Pertemuan indah ketika mereka
ini Eva Nourma bekerja sebagi dosen di mengunjungi pesta bau nyale di pantai
Universitas Hamzanwadi Selong di Program Kaliantan. Pesta rakyat yang mampu
Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra mengumpulkan ribuan manusia dari
Indonesia. belahan Lombok. Terutama suku
Eva Nourma mulai menulis sejak berada Sasak sangat identik dengan pesta
di bangku kuliah sarjana dengan tujuan merakyat itu. (Eva Nourma, 2011: 8)
untuk kepentingan laci kamar. Setelah aktif
di “Belajar Menulis Belajar”, satu kelompok ......
studi belajar menulis dan penelitian di Dalam kisah cinta itu pulalah aku
Lombok Timur, ia mulai menyadari bahwa mengetahui, para gadis di desa Sade
tulisan harusnya dibaca oleh orang lain. harus bisa menenun. Orang Sasak
Novel “Sri Rinjani” adalah novel keduanya. menyebutnya nyesek. Barulah mereka
Novel pertamanya adalah novel “Perempuan boleh menikah. Jika tidak, para orang
Rusuk Dua” yang dibuat bersama salah satu tua menolak member izin menikah
sastrawan Lombok, yaitu Salman Faris. kepada sang gadis karena dianggap
Karya lainnya juga berupa puisi namun tidak belum siap mengarungi samudera
untuk dipublikasikan dan dalam waktu dekat penuh gelombang secara lahiriah. Bagi
ini akan menerbitkan novel “Sri Rinjani 2” mereka, nyesek bagi seorang
yang merupakan kelanjutan dari novel “Sri perempuan ialah jalan inti menuju
Rinjani.” kematangan jiwa dan raga menampak
Latar Belakang Sosial Budaya Novel Sri ke kehidupan panjang membentang.
Rinjani Karya Eva Nourma Adat dan Apa pun rupa warna hidup itu. (Eva
Kepercayaan, masyarakat Sasak pada Nourma, 2011: 10)
umumnya masih menjunjung tinggi adat dan
kebiasaan yang telah dilakukan dan ……..
diwariskan oleh nenek moyang mereka. Pak Kamil terlihat sedang menjamu
Adat dan kebiasaan yang ditinggalkan atau tamu di berugak bertiang enam.
79
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

Berugak itu tampak kokoh. pinggir desa Perigi. Guru ngaji


Bangunan tradisional Sasak itu yang dekat dengan Tuhan itu pun
terbuat dari kayu kelas tinggi. miskin. Ah, Lombok. Apalagi
Sesuai dengan kemampuan yang orang Sasak yang tidak pernah
empunya. Melihat kedatanganku mengaji. (Eva Nourma, 2011: 45)
pak Kamil langsung minta izin
kepada tamunya untuk Pekerjaan, sejak kecil Sriri tumbuh
menghentikan pembicaraan dalam lingkungan keluarga yang kurang
sebentar. Karuan saja, kali ini yang mampu dari segi ekonomi. Keadaan
terdengar langkah kakiku saja. (Eva ekonomi keluarga yang kurang
Nourma, 2011: 78) menggerakkan hati Sriri untuk ikut
membantu agar beban kedua orang tuanya
Agama, agama yang terdapat dalam dapat berkurang dengan mengembalakan
novel Sri Rinjani karya Eva Nourma adalah kambing milik keluarganya.
Islam. Islam mulai masuk ke Lombok sejak Mengembalakan kambing merupakan
masa kerajaan melalui daerah Bayan aktifitas sehari-hari yang dilakoni oleh tokoh
Lombok Utara. Hingga saat ini agama Islam Sriri. Ia mengembalakan kambing sejak
merupakan agama mayoritas yang matahari terbit di ujung timur dan pulang
dipercayai oleh masyarakat Suku Sasak. ketika matahari tenggelam di ufuk barat
Terdapat agama selain Islam seperti Kristen, Pulau Lombok. Sriri adalah salah satu potret
Hindu, Budha, dan Kongu chu, tetapi tidak masyarakat Lombok terutama di desa Perigi
sebanyak agama Islam. yang keseharian mereka hidup sebagai
Perkembangan agama Islam di Lombok pengembala kambing. Hal tersebut
sangat pesat. Hal itu dapat dilihat dari begitu tergambar dalam kutipan berikut.
banyaknya jumlah masjid dan surau. Setiap Embek. Embek.
kampung di Lombok memiliki satu hingga Embek. Embek.
dua masjid dan dua hingga tiga Embek. Embek.
surau/musholla. Sepanjang jalan di Lombok Koor kambingku berirama. Aku
juga dapat dilihat masjid yang berjejeran sudah terbiasa. Kadang aku sebagai
sehingga memudahkan umat muslim untuk penyanyi di tengah koor yang
beribadah. Karena begitu mudah akses dan sesuai dengan selera kambing itu.
banyaknya masjid dan surau pulau Lombok Koor semau-mau kambing. Aku
sering disebut pulau “Seribu Masjid dan dan gerombolan kambing menuruni
Serambi Madinah” oleh orang luar pulau jalan setapak. Langit di ufuk timur
Lombok. Hal tersebut tergambar dalam tampak biru. Tak terlalu banyak
kutipan berikut. awan menggantung di sana. Nun
….. jauh di sana aku melihat bayangan
Lombok pulau kecil.gunung- seorang lelaki berjalan terseok-
gunung melingkarinya adalah seok. Terlihat dengan jelas beban
gunung emas yang sewaktu-waktu yang berada di punggungnya
akan membuat Lombok tersohor ke sangatlah berat. Lelaki itu tampak
seantero dunia melebihi bagai tokoh ninja di film laga ketika
tersohornya negeri Piramida. ia membelakangi sinar matahari
Tempat bersemayamnya Fir’aun, pagi. Senandung lirih dari mulutnya
tokoh hitam yang membuat Tuhan tak mempengaruhi suaranya meski
tercenung karena ribuan iblis ia sedang memilkul beban berat.
bersarang di hatinya. Seperti yang Pakaian compang camping
sering aku dengar dari guru ngaji menempel di tubuhnya yang kurus
dengan kopiah lusuh di surau dengan rambut tak terurus. Kadang
80
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

ia terisak dengan suara yang sangat terdapat di Pulau Lombok secara umum,
memilukan. Sbentar kemudian, ia khususnya di Lombok bagian timur.
kembali bersenandung dengan Desa Selayar terletak di kecamatan
irama yang terdengar ngilu di hati. Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur.
(Eva Nourma, 2011: 83-83) Selayar merupakan daerah pesisir yang
sebagian besar masyakaratnya hidup sebagai
Pendidikan, masyarakat Sasak yang nelayan, buruh kasar, dan pemecah batu.
tinggal di daerah pedesaan tidak begitu Selayar dikenal oleh kalangan pengusaha
menekankan atau menuntut anak-anak sebagai produksi Lobster berkualitas ekspor.
mereka untuk bersekolah. Hal itu disebabkan Latar cerita dalam novel ini juga berada di
karena faktor biaya yang tidak ada. Tidak desa Perigi dan Selong. Desa Perigi berada
sedikit anak-anak di pedesaan Lombok ingin di kecamatan Peringgabaya Kabupaten
mengenyam pendidikan setinggi-tingginya Lombok Timur. Perigi merupakan daerah
dan menggapai cita-cita yang diimpikan. yang berada di perbukitan berkebalikan
Biaya untuk mengenyam pendidikan yang dengan desa Selayar. Oleh karena itu,
tidak ada menyebabkan mereka hanya bisa masyarakat di desa Perigi kebanyakan hidup
menggantung mimpi tanpa bisa sebagai petani dan pengembala kambing.
menggapinya. Selain faktor biaya juga Sedangkan desa Pancor terletak di
karena paradigma masyarakat pedesaan kecamatan Selong Kabupaten Lombok
yang menganggap untuk apa sekolah jika Timur. Pancor dikenal di Lombok sebagai
nantinya tidak mendapat pekerjaan yang desa Santri karena awal mula berdirinya
baik. Akibatnya mereka lebih setuju jika pondok pesantren di Lombok berasal dari
anak-anak mereka bekerja membantu Pancor dan merupakan pusat dari pondok
menghidupi keluarga. Hal tersebut pesantren terbesar di Nusa Tenggara Barat.
tergambar dalam kutipan berikut. .......
……… Sore hari seperti itu, ibu-ibu dan
“Ibu tahu cita-citamu, Sri Rinjani. anak perempuan mereka, biasanya
Dan ibu tahu kamu akan melakukan tengah mengumpulkan batu hitam
apa pun untuk memperolehnya. di pinggir pantai. Itulaha mata
Dan ibu tahu, kamu tidak akan pencaharian sebagaian besar
pernah mengecewakan ayahmu. penduduk di desa Selayar. Desa
Ibu telah membukakan jalan, Sri kecil tapi memanjang mengikuti
Rinjani. Kamu tinggal arah pantai. Selayar terletak di
melanjutkannya. Bagi satu cita-cita ujung paling timur bagian selatan
mulia, seluruh hidup yang pulau Lombok. Dari Selayar, wajah
menderita tidak cukup untuk pulau Sumbawa paling barat
menebusnya. Jangan berhenti tampak seperti sepenggalah dari
hanya karena hatimu tergores agar daratan. Tidaklah mengherankan
kamu menemukan arti dari semua jika masa kanak-kanak di desa
pengorbanannmu.” (Eva Nourma, Selayar, anak kecil berlari telanjang
2011: 186) selalu bermimpi berjejer di pulau
Sumbawa, yang terlihat menjadi
dinding tepi lautan. Kemudian
Tempat Tinggal, cerita dalam novel Sri membanggakan pulau Lombok dari
Rinjani karya Eva Nourma berlatar di sana. Hanya sekadar bisa
kabupaten Lombok Timur, yakni desa membanggakan. (Eva Nourma,
Selayar, Perigi, dan Pancor. Latar cerita 2011: 3)
dalam novel ini berada di Lombok karena ......
novel ini menceriterakan sosial budaya yang
81
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

Dalam masa pembangunan desa Lombok memiliki ragam bahasa yang


Perigi, sebagian warga yang berbeda sehingga novel ini dijadikan untuk
menjadi sisa terakhir dari mereka menambah wawasan berbahasa pembaca
melanjutkan perjalanan ke karena bahasa merupakan modal utama yang
Sambelia dan Sembalun. Desa yang digunakan untuk saling mengenal daerah
jauh dari Perigi. Pegunungan terjal dan suku.
tentu saja menyiksa mereka …….
sebelum sampai ke tujuan. Tapi Oh! sudahlah Indonesia.
karena nenek buyutku takut Sudahlah Sasak.
tantangan mereka memilih tinggal Apalagi yang harus kami lakukan?
di dataran tinggi itu. Melainkan atas Kau pun diam.
dasar berbagai pertimbangan Kau pun bisu.
masuk akal. Termasuk karena Dan aku. Begitu juga dengan
buyutku sangat dibutuhkan warga mereka yang bernasib sama harus
lain sebagai pimpinan. (Eva merelakan semua ini.
Nourma, 2011: 13) Menerima semuanya. Meski hati
geram. Meski hati berbisik.
….. setiba di kampus STKIP Sipin ate!
Hamzanwadi Selong, aku melihat Nasib panjak! (Eva Nourma, 2011:
orang yang hendak mendaftar 35)
sangat banyak. Padahal ini
gelombang kedua. Jika Kebangsawanan, novel Sri Rinjani
dibentangkan, bisa jadi satu kiloan karya Eva Nourma menggambarkan status
meter antrean pendaftar itu. Hatiku kebangsawanan yang sangat dijunjung tinggi
sempat kecut. Karena pasti oleh masyarakat setempat. Golongan
persaingan sangat ketat. Sebab di bangsawan yang diberi gelar mamiq
masing-masingprogram studi merupakan kasta yang tinggi. Para keturunan
hanya menyediakan sepeuluh kursi bangsawan mendapat penghormatan dari
tambahan dari gelombang pertama. kalangan yang tidak berasal dari golongan
(Eva Nourma, 2011: 97) yang memiliki kekuasaan atau pangkat.
Sistem masyarakat suku Sasak sejak
Bahasa, novel Sri Rinjani karya Eva dahulu mengenal kasta-kasta yang
Nourma dimasukkan istilah dalam bahasa diturunkan dari generasi ke generasi hingga
daerah Lombok. istilah-istilah tersebut sekarang. Meskipun sistem kasta dalam
diberikan catatan kaki sehingga pembaca masyarakat Sasak tidak sekental dahulu,
dengan mudah memahami maksud dan arti namun sistem kasta masih dipergunakan
istilah bahasa daerah tersebut terutama yang dalam kehidupan bermasyarakat. Struktur
berasal dari luar Lombok. bahasa yang masyarakat suku Sasak dibagi menjadi tiga,
digunakan oleh Eva Nourma dalam yakni kalangan Raden, Lalu, dan Jajar
menceriterakan kisah dan peristiwa dalam Karang. Selain karena keturunannya saat ini
novel Sri Rinjani tidak sulit untuk dalam masyarakat Sasak sudah berkembang
dimengerti dan dipahami oleh pemabaca. yang disebut atau dipanggil dengan sapaan
Hal itu dikarenakan bahasa yang digunakan Mamiq juga diberikan kepada orang yang
dalam novel Sri Rinjani merupakan bahasa memiliki kekayaan dan orang tua yang telah
keseharian. Tujuan penulis memberikan menunaikan ibadah haji.
istilah bahasa daerah Sasak pada novel ……….
sebagai ajang memperkenalkan ragam Hatiku berdesir mendengar kabar
bahasa Sasak yang dimiliki oleh masyarakat dari orang yang paling kaya di desa
suku Sasak kepada pembaca. Setiap desa di Perigi itu. Pak Kamil sangat
82
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

disegani oleh masyarakat desaku. di sepanjang jalan dengan jarak


Selain sering membantu sesame yang tidak terlalu jauh. Warga
warga yang membutuhkan, Pak setiap desa di sepanjang jalan
Kamil juga teman akrab ayah utama, pasti membangun masjid.
semenjak mereka masih duduk di Bahkan di desa-desa terpencil
sekolah dasar dahulu. Kalau tidak sekalipun, tempat ibadah tidak
ada bantuan dari Pak Kamil, sukar ditemukan. Tempat ibadah
rasanya ayah tidak akan sampai ke laksana jamur di musim penghujan.
negeri seberang… (Eva Nourma, Itu sebabnya sribu masjid adalah
2011: 70) identitas manis untuk pulauku yang
subur ini. (Eva Nourma, 2011: 33-
Nilai pendidikan dalam Novel Sri 34)
Rinjani Karya EvaNourma, nilai Pendidikan
Agama, pendidikan agama dalam novel Sri Nilai Pendidikan Adat/Budaya, budaya
Rinjani terlihat dari aktifitas-aktifitas atau adat yang tumbuh dalam masyarakat
masyarakat Sasak yang kental akan Lombok yang terdapat dalam novel Sri
kegiatan-kegiatan agama yang mereka Rinjani adalah budaya ‘Bau Nyale’
yakini. Masyarakat Sasak sejak kecil mulai (nangkap cacing laut). Budaya ‘Bau Nyale’
diajarkan membaca Al Quran yang yang terdapat dalam masyarakat Sasak kaya
merupakan pedoman hidup yang diturunkan akan nilai-nilai budaya di antaranya: cinta
oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad budaya lokal, menjunjung kegiatan
Saw untuk umat muslim di seluruh dunia. kebudayaan, bangga menjadi bagian suku
Selain diajarkan membaca anak-anak suku Sasak, menyambung silaturrahmi, dan
Sasak di Lombok juga diajarkan isi sebagainya. Tradisi ‘Bau Nyale’ oleh
kandungan dalam Al Quran. masyarakat Lombok di gelar setiap sekali
Masyarakat Sasak sejak kecil diajarkan dalam setahun yang berlokasi di daerah
untuk menunaikan ibadah sholat tepat Lombok Tengah.
waktu. Sehingga terbawa hingga mereka Budaya atau adat masyarakat Lombok
dewasa seperti yang tergambar dalam novel yang terdapat dalam novel Sri Rinjani yang
Sri Rinjani. Meskipun sedang dalam hingga kini masih di lestarikan adalah
perjalanan dan beraktifitas tokoh-tokoh ‘nyesek’ (menenun kain) dan berupa karya
dalam novel menyempatkan diri untuk seni yang disebut ‘Berugak’. ‘nyesek’
sholat. merupakan kegiatan menenun kain yang
........ dilakukan oleh perempuan Sasak yang
Paman Badrun mengisyaratkan apabila mereka berhasil atau bisa
untuk kami sholat magrib secara melakukannya, maka ia diaanggap dapat
berjamaah terlebihi dahulu sebelum membina rumah tangga. Sedangkan
melanjutkan perjalanan ke timur. ‘Berugak’ merupakan karya seni yang di
Kami sepakat berhenti pada sebuah letakkan di depan rumah masyarakat Sasak
masjid yang terletak di pinggir jalan dan digunakan sebagai tempat menerima
raya. Belum terlalu jauh dari tamu serta bercengkerama bersama
pelabuhan Lembar. Masjid itu tidak keluarga.
terlalu besar. Berhiaskan arsitektur …….
timur tengah yang kental. Di Dalam kemiskinan yang menguasai
Lombok, bagi mereka yang seluruh hidup, ibu menikah dengan
beriman, tidak perlu takut ayah yang berasal dari desa Perigi.
ketinggalanwaktu sholat dalam Pertemuan indah ketika mereka
perjalanan. Tempat peribadatan mengunjungi pesta bau nyale di
seperti masjid dan surau-surau ada pantai Kaliantan. Pesta rakyat yang
83
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

mampu mengumpulkan ribuan membacakan kitab-kitab lontar


manusia dari belahan Lombok. yang diyakini sisa-sisa peninggalan
Terutama suku Sasak sangat identik kerajaan Selaparang yang mampu
dengan pesta merakyat itu. (Eva diselamatkan. Ketokohannyalah
Nourma, 2011: 8) yang membuat kakek sering
diundang oleh bangsawan
Nilai Pendidikan Sosial, manusia Sumbawa sekadar untuk diminta
diciptakan oleh Sang Maha Pemberi Hidup bercerita tentang hubungan
tidak dapat hidup dalam kesendirian. Lombok dengan Sumbawa di masa
Manusia membutuhkan orang lain untuk silam. Hubungan persaudaraan
berinterakasi dan bersosialisasi. Setiap yang erat. (Eva Nourma, 2011:13)
individu membutuhkan individu yang lain
tidak sekadar untuk memperoleh bantuan D.SIMPULAN
agar kebutuhan hidup materi yang tidak Berdasarkan hasil analisis di atas, dapat
dapat diusahakan sendiri dapat terpenuhi, disimpulkan bahwa novel Sri Rinjani karya
tetapi juga kebutuhan-kebutuhan yang Eva Nourma lahir dari sosok pengarang yang
bersifat moril. Meminta dukungan, merupakan putra daerah Lombok sehingga
menyalurkan kasih sayang, dan lain muatan isi dari novel yang dikarangnya
sebagainya. begitu dekat dengan kehidupan sosial
Nilai pendidikan sosial yang dilukiskan budaya masyarakat Lombok. aspek sosial
dalam novel Sri Rinjani merupakan nilai- budaya yang terdapat dalam novel Sri
nilai luhur dalam mengatur ketertiban untuk Rinjani karya Eva Nourma terdiri dari 1)
menjalin hubungan antarsesama anggota adat dan kebiasaan; 2) agama; 3) pekerjaan;
masyarakat. Nilai pendidikan sosial yang 4) pendidikan; 5) tempat tinggal; 6) bahasa;
digambarkan dalam tokoh Pak Kamil yakni dan 7) kebangsawanan.
membantu masyarakat di desanya yang Adapun nilai pendidikan yang terdapat
sedang membutuhkan bantuan tanpa dalam novel Sri Rinjani karya Eva Nourma,
membedakan siapa yang dibantu. Termasuk yakni 1) nilai pendidikan agama; 2) nilai
membantu keluarga Sri Rinjani yang sedang pendidikan adat/budaya; dan 3) nilai
membutuhkan uang untuk menyekolahkan pendidikan sosial.
dan biaya bapak Sri Rinjani ke luar negeri.
...... DAFTAR PUSTAKA
Kakek pun tumbuh menjadi Ayu Wulan Sari. 2019. Anilisis Reduplikasi
seorang tokoh masyarakat. Ia dalam Novel Garis Waktu KArya
sangat dihormati karena Fiersa Besari. Simki.unpkediri.ac.id
kemampuannya membaca tanda- Santri Patmiyani Haga Kore, dkk. 2019.
tanda alam yang tersembunyi. Nilai Moral dalam Novel Rumah
Bacaan tanda yang sangat Pucat Karyra E.L. Hardiansyah.
sempurna. Kakek juga mampu Jurnal Widyabstra . Volume 07, Juni
menentukan kapan hari baik untuk 2019
menggelar upacara adat. Bahkan Linda ApriliaKurniasasri dkk. 2019.
hampir semua warga ditentukan Analisis Sosiologi Sastra Novel
hari pernikahannya oleh kakek. Sunyi Nirmala Karya Ashadi Siregar
Ketaatannya menjalankan agama dan Hubungannya dengan
membuat wajah kakek seperti Pembelajaran di SMA. Jurnal
memamntulkan cahaya. Ia GENRE. Volume 1 Nomor 1 Tahun
menguasai bahasa Selaparang yang 2019
sudah pada masa itu. Itulah Marlina Dwisiwi Widyorini dkk. 2019.
sebabnya, ia banyak diminta warga Kajian Sosiologi Sastra dan Nilai
84
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020

Pendidikan dalam Novel Karya Sjai


dan Relevansinya dengan Materi
Ajar di SMA. Prosiding Seminar
Nasional “Penguatan Muatan Lokal
Bahasa dan Sastra Daerah sebagai
Fondasi Pendidikan Karakter
Generasi Milenial”. Kudus, 20
Maret 2019
Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
Remaja Rosdakarya Bandung
Nourma, Eva. 2011. Sri Rinjani. Pancor:
STKIP Hamzanwadi Press
Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press
Riska Wulandari dkk. 2019. Deskripsi Latar
dalam Novel Hujan Karya Tere Liye
dan Rancang Pembelajarannya di
Sekolah Menengah Atas. Jurnal
Kata (Bahasa, Sastra, dan
Pembelajaran)
Segers, R. T. 2000. Evaluasi Teks Sastra.
Diterjemahkan oleh Suminto A.
Sayuti. Yogyakarta: Adi Cita
Syaiful anam Hasan. 2019. Interaksi Sosial
dalam Novel Twittit Karya Djenar
Maesa Ayu Pendekatan Sosiologi.
Simki.unpkediri.ac.id
Wellek, Rene & Austin Warren. 2014. Teori
Kesusastraan. Diterjemahkan oleh
Melani Budianta. Jakarta: Gramedia

85

Anda mungkin juga menyukai