terhadap budaya, agama, dan pendidikan. diteliti pun beragam, mulai dari novel yang
Wellek dan Warren menyatakan bahwa mengangkat tema nasionalis hingga yang
pengertian sastra sebagai karya inovatif, bersifat kedaerahan. Pendekatan yang
imajinatif, dan fiktif (2014: 12). Keduanya digunakan juga bermacam-macam model
berpandangan acuan karya sastra bukanlah pendekatan. Adapun beberapa penelitian
dunia nyata , melainkan dunia fiksi. yang menggunakan pendekatan sosiologi
Fenomena-fenomena yang diangkat sastra, yaitu pertama penelitian yang
oleh pengarang dalam sebuah karya sastra dilakukan oleh Syaiful (2019) berjudul
hampir mencakup segala aspek kehidupan “Interaksi Sosial dalam Novel Twittit Karya
yang dialami oleh masyarakat. Ramuan Djenar Mahesa Ayu Pendekatan Sosiologi
antara realitas kehidupan dengan kejadian di Sastra”; Kedua, Marlina (2019) berjudul
tengah masyarakat dengan daya imajinasi “Kajian Soisologi Sastra dan Nilai
pengarang menghasilkan rentetan cerita Pendidikan dalam Novel Karya Sjai dan
kehidupan yang terlihat nyata meskipun Relevansinya dengan Materi Ajar di SMA”;
unsur fiktif yang dibubuhkan pengarang Ketiga, Linda (2019) berjudul “Analisis
terkadang berimbang namun juga terkadang Sosiologi Sastra Novel Sunyi Nirmala Karya
berlebihan dari kehidupan nyata yang Ashadi Siregar dan Hubungannya dengan
dilukiskan dalam sebuah karya sastra. Pembelajaran di SMA”.
Nemun, pemilihan unsur fiktif yang dapat Selain itu, beberapa penelitian sastra
diterima akal dalam sebuah sastra memiliki jenis novel yang telah dilakukan, yakni
nilai yang tinggi sebagai teladan maupun pertama penelitian yang dilakukan oleh,
refleksi kehidupan. pertama Riska (2019) berjudul “Deskripsi
Pembaca ketika membaca sebuah karya Latar dalam Novel Hujan karya Tere Liye
sastra akan mendapatkan gambaran tentang dan Rancang Pembelajarannya di Sekolah
keadaan suatu tempat yang dideskripsikan Menengah Atas”; kedua, Wulan (2019)
oleh pengarang dalam karya sastra. Pembaca berjudul “Analisis Reduplikasi dalam Novel
akan dibawa ke alam imajinasi pengarang Garis Waktu Karya Fiersa Besari”. Ketiga,
yang melukiskan suatu tempat seolah-olah Santri (2019) berjudul “Nilai Moral dalam
dapat dirasakan pembaca dalam kehidupan Novel Rumah Pucat Karya E.L.
nyata. Hadiansyah”. Adapun perbedaan penelitian-
Novel sebagai sebuah fiksi menawarkan penelitian yang disebutkan di atas dengan
sebuah dunia, dunia yang berisi model penelitian ini terletak pada objek kajian dan
kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, fokus kajian pada novel. Penelitian-
yang dibangun melalui berbagai unsur penelitian yang disebutkan di atas objek
intrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh kajian lebih pada penulis yang telah banyak
(dan penokohan), latar, sudut pandang, dan dikenal secara nasional dan fokus kajiannya
lain-lain yang kesemuanya juga bersifat lebih kepada karya penulis, tidak pada
imajinatif (Nurgiyantoro, 2010: 4). Dewasa pengarang atau penulis novel. Sedangkan
ini novel banyak dinikmati oleh hampir penelitian ini objek penelitiannya
semua kalangan masyarakat terutama mengangkat penulis local yang belum
generasi muda. Hal itu dikarenakan novel dikenal secara nasional dan selain focus
memuat tema-tema yang dekat dengan kajian kepada novel juga memfokuskan
kehidupan masyarakat pembaca pada kajian pada pengarang novel.
umumnya, selain unsur-unsur intrinsik Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma
dalam novel juga terdapat unsur ekstrinsik mengemukakan dan menggambarkan
yang saling mendukung sehingga kehidupan sosial budaya masyarakat pesisir
menciptakan cerita yang padu dan utuh. Sasak-Lombok. Dalam novel Sri Rinjani
Kajian sastra jenis novel sudah banyak karya Eva Nourma digambarkan kondisi
dilakukan oleh para peneliti. Novel yang masyarakat Lombok yakni Desa Selayar
77
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020
Eva Nourma lahir di dusun Peresak desa diwariskan oleh para sesepuh Sasak tetap
Kelayu Kecamatan Selong Kabupaten dilestarikan dan dilaksanakan. Hal itu
Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara dikarenakan dalam adat dan kebiasaan
Barat pada tanggal 19 Juli 1982. Ia masyarakat Sasak terdapat ajaran atau pun
merupakan anak sulunga dari empat filosofi yang bersifat positif, meski
bersaudara dari pasangan Bapak terkadang akal dan pikiran masyarakat Sasak
Mahmuluddin dan Ibu Nur’aini. Eva awam tidak dapat menerimanya.
Nourma merupakan nama pena dalam setiap Novel Sri Rinjani karya Eva Nourma
karya yang dihasilkan. Nama asli yang memberikan pengetahuan dan gambaran
diberikan oleh kedua orang tuanya, yakni sebagian dari adat dan kebiasaan yang
Eva Nurmayani. Ia telah dianugerahi dimiliki dan dilaksanakan oleh masyarakat
seorang suami bernama Hasrama dan dua Sasak Lombok. Adat dan kebiasaan suku
orang anak bernama Erza Restu Alfarizi dan Sasak yang dimaksud adalah ‘Bau Nyale’
Arka Restu Hamizan. Eva merupakan (nangkap cacing laut) dan membuat
Alumnus Akademi Bahasa Asing (ABA) ‘Berugak’ (bangunan tradisional suku Sasak
Bumi Gora Mataram. Progaram Sarjananya yang biasa dibangun di depan rumah). Hal
diselesaikan di STKIP Hamzanwadi Selong tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.
yang sekarang menjadi Universitas …….
Hamzanwadi Selong Program Studi Dalam kemiskinan yang menguasai
Pendidikan Bahasa Inggris dan program seluruh hidup, ibu menikah dengan
pascasarjana di Universitas Mataram ayah yang berasal dari desa Perigi.
(UNRAM) Program Studi Linguistik. Saat Pertemuan indah ketika mereka
ini Eva Nourma bekerja sebagi dosen di mengunjungi pesta bau nyale di pantai
Universitas Hamzanwadi Selong di Program Kaliantan. Pesta rakyat yang mampu
Studi Pendidikan Bahasan dan Sastra mengumpulkan ribuan manusia dari
Indonesia. belahan Lombok. Terutama suku
Eva Nourma mulai menulis sejak berada Sasak sangat identik dengan pesta
di bangku kuliah sarjana dengan tujuan merakyat itu. (Eva Nourma, 2011: 8)
untuk kepentingan laci kamar. Setelah aktif
di “Belajar Menulis Belajar”, satu kelompok ......
studi belajar menulis dan penelitian di Dalam kisah cinta itu pulalah aku
Lombok Timur, ia mulai menyadari bahwa mengetahui, para gadis di desa Sade
tulisan harusnya dibaca oleh orang lain. harus bisa menenun. Orang Sasak
Novel “Sri Rinjani” adalah novel keduanya. menyebutnya nyesek. Barulah mereka
Novel pertamanya adalah novel “Perempuan boleh menikah. Jika tidak, para orang
Rusuk Dua” yang dibuat bersama salah satu tua menolak member izin menikah
sastrawan Lombok, yaitu Salman Faris. kepada sang gadis karena dianggap
Karya lainnya juga berupa puisi namun tidak belum siap mengarungi samudera
untuk dipublikasikan dan dalam waktu dekat penuh gelombang secara lahiriah. Bagi
ini akan menerbitkan novel “Sri Rinjani 2” mereka, nyesek bagi seorang
yang merupakan kelanjutan dari novel “Sri perempuan ialah jalan inti menuju
Rinjani.” kematangan jiwa dan raga menampak
Latar Belakang Sosial Budaya Novel Sri ke kehidupan panjang membentang.
Rinjani Karya Eva Nourma Adat dan Apa pun rupa warna hidup itu. (Eva
Kepercayaan, masyarakat Sasak pada Nourma, 2011: 10)
umumnya masih menjunjung tinggi adat dan
kebiasaan yang telah dilakukan dan ……..
diwariskan oleh nenek moyang mereka. Pak Kamil terlihat sedang menjamu
Adat dan kebiasaan yang ditinggalkan atau tamu di berugak bertiang enam.
79
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020
ia terisak dengan suara yang sangat terdapat di Pulau Lombok secara umum,
memilukan. Sbentar kemudian, ia khususnya di Lombok bagian timur.
kembali bersenandung dengan Desa Selayar terletak di kecamatan
irama yang terdengar ngilu di hati. Sakra Timur Kabupaten Lombok Timur.
(Eva Nourma, 2011: 83-83) Selayar merupakan daerah pesisir yang
sebagian besar masyakaratnya hidup sebagai
Pendidikan, masyarakat Sasak yang nelayan, buruh kasar, dan pemecah batu.
tinggal di daerah pedesaan tidak begitu Selayar dikenal oleh kalangan pengusaha
menekankan atau menuntut anak-anak sebagai produksi Lobster berkualitas ekspor.
mereka untuk bersekolah. Hal itu disebabkan Latar cerita dalam novel ini juga berada di
karena faktor biaya yang tidak ada. Tidak desa Perigi dan Selong. Desa Perigi berada
sedikit anak-anak di pedesaan Lombok ingin di kecamatan Peringgabaya Kabupaten
mengenyam pendidikan setinggi-tingginya Lombok Timur. Perigi merupakan daerah
dan menggapai cita-cita yang diimpikan. yang berada di perbukitan berkebalikan
Biaya untuk mengenyam pendidikan yang dengan desa Selayar. Oleh karena itu,
tidak ada menyebabkan mereka hanya bisa masyarakat di desa Perigi kebanyakan hidup
menggantung mimpi tanpa bisa sebagai petani dan pengembala kambing.
menggapinya. Selain faktor biaya juga Sedangkan desa Pancor terletak di
karena paradigma masyarakat pedesaan kecamatan Selong Kabupaten Lombok
yang menganggap untuk apa sekolah jika Timur. Pancor dikenal di Lombok sebagai
nantinya tidak mendapat pekerjaan yang desa Santri karena awal mula berdirinya
baik. Akibatnya mereka lebih setuju jika pondok pesantren di Lombok berasal dari
anak-anak mereka bekerja membantu Pancor dan merupakan pusat dari pondok
menghidupi keluarga. Hal tersebut pesantren terbesar di Nusa Tenggara Barat.
tergambar dalam kutipan berikut. .......
……… Sore hari seperti itu, ibu-ibu dan
“Ibu tahu cita-citamu, Sri Rinjani. anak perempuan mereka, biasanya
Dan ibu tahu kamu akan melakukan tengah mengumpulkan batu hitam
apa pun untuk memperolehnya. di pinggir pantai. Itulaha mata
Dan ibu tahu, kamu tidak akan pencaharian sebagaian besar
pernah mengecewakan ayahmu. penduduk di desa Selayar. Desa
Ibu telah membukakan jalan, Sri kecil tapi memanjang mengikuti
Rinjani. Kamu tinggal arah pantai. Selayar terletak di
melanjutkannya. Bagi satu cita-cita ujung paling timur bagian selatan
mulia, seluruh hidup yang pulau Lombok. Dari Selayar, wajah
menderita tidak cukup untuk pulau Sumbawa paling barat
menebusnya. Jangan berhenti tampak seperti sepenggalah dari
hanya karena hatimu tergores agar daratan. Tidaklah mengherankan
kamu menemukan arti dari semua jika masa kanak-kanak di desa
pengorbanannmu.” (Eva Nourma, Selayar, anak kecil berlari telanjang
2011: 186) selalu bermimpi berjejer di pulau
Sumbawa, yang terlihat menjadi
dinding tepi lautan. Kemudian
Tempat Tinggal, cerita dalam novel Sri membanggakan pulau Lombok dari
Rinjani karya Eva Nourma berlatar di sana. Hanya sekadar bisa
kabupaten Lombok Timur, yakni desa membanggakan. (Eva Nourma,
Selayar, Perigi, dan Pancor. Latar cerita 2011: 3)
dalam novel ini berada di Lombok karena ......
novel ini menceriterakan sosial budaya yang
81
Volume 5
Jurnalistrendi : Jurnal Linguistik, Sastra, dan Pendidikan Nomor 1
http://ejournal.unwmataram.ac.id/trendi Tahun 2020
85