Abstrak
Cerita rakyat merupakan salah satu jenis karya sastra yang terdapat dalam masyarakat di berbagai
daerah termasuk masyarakat Sasak di Pulau Lombok. Cerita rakyat dapat berfungsi sebagai alat
informasi tentang kondisi masyarakat suatu daerah. Salah satu cerita rakyat yang dimiliki oleh
masyarakat Sasak dan berisi tentang kondisi masyarakat Pulau Lombok pada masa lampau yaitu
cerita rakyat Doyan Neda. Adapun cerita rakyat tersebut memiliki aspek penting lain berupa aspek
ekologis (lingkungan alam), sosial (kehidupan masyarakat), dan kultural (kebudayaan) yang
menggambarkan kondisi masyarakat Sasak masa lampau. Dalam hal ini, cerita rakyat tersebut akan
dikaji berdasarkan teori ekokritik sastra sehingga nantinya diperoleh beberapa hasil yang terkait
dengan ketiga aspek tersebut. Pengkajian tersebut juga menggunakan beberapa metode yakni dalam
hal pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan wawancara, kemudian penganalisisan data
menggunakan deskriptif analitik dan untuk penyajian hasil analisis menggunakan informal.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil penelitian yang terkait dengan bentuk dan
makna ekspresi naratif cerita rakyat tersebut. Adapun bentuk data ekspresi naratif tersebut yaitu
berbentuk paragraf dengan jumlah 56 paragraf yang mengandung ekspresi naratif ekologis.
Kemudian makna-makna ekspresi naratif yang diperoleh yaitu makna ekologis yang berkaitan
dengan lingkungan alam, makna sosial yang berkaitan dengan kemasyarakatan dan makna kultural
yang berkaitan dengan aspek kebudayaan.
Kata kunci: cerita rakyat, Doyan Neda, ekokritik sastra, ekspresi naratif
Abstract
Folklore is one of the types of literary works contained in the community in various areas including
the Sasak people on the island of Lombok. Folklore can serve as an information tool about the
condition of society of a region. One of the folklore owned by the Sasak community and contains
about the condition of the people of Lombok Island in the past is the folklore of Doyan Neda. The
folklore has other important aspects of the ecological aspects (natural environment), social
(community life), and cultural (culture) that describes the condition of the Sasak people of the past.
In this case, the folktale will be examined based on literary ecocritical theory so that later obtained
some results associated with these three aspects. The assessment also uses several methods ie in
terms of data collection using literature study and interview, then analyzing the data using
descriptive analytics and for presentation of the results of the analysis using informal. Based on
research conducted, the results obtained research related to the form and meaning. The form of the
narrative expression data is a paragraph with the number of 56 paragraphs containing the
expression of ecological narrative. Then the meaning of the expression of the narrative that is
obtained is the ecological meaning associated with the natural environment, the social meaning
associated with societal and cultural significance associated with cultural aspects.
Keywords: folklore, Doyan Neda, ecocritical literature, narrative expression, cultural tourism
65
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
66
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
67
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
3.4 Tinjauan Bentuk, Makna, dan Doyan Neda yang diperoleh dari Buku
Fungsi Kumpulan Cerita Rakyat Nusa Tenggara
Bentuk merupakan suatu susunan Barat yang diterbitkan oleh Departemen
atau rangkaian yang mencakup pilihan Pendidikan dan Kebudayaan (1981:47),
kata, susunan kalimat, jalannya irama, sedangkan sumber data sekunder ialah
pikiran, perasaan yang terjelma di beberapa hasil penelitian yang menjadi
dalamnya dan membentuk satu kesatuan referensi, baik berupa buku, jurnal, tesis,
yang tidak dapat dipisahkan hingga dan laporan penelitian lainnya. Metode
terbentuknya suatu keindahan (Suherman, yang digunakan untuk mengumpulkan
2012:7). Adapun bentuk dalam cerita data dalam penelitian ini yaitu metode
rakyat terbagi atas enam jenis, yaitu kepustakaan. Penelitian yang dilakukan
berupa kata, frase, klausa, kalimat, ini dalam hal penganalisisan data
paragraf dan wacana. Selanjutnya, makna menggunakan metode analisis deskriptif
merupakan hasil dari gejala dalam ujaran analitik dengan teori ekokritik sastra. Data
yang berupa unsur-unsur intrinsik yang berupa ekspresi naratif berwujud teks
membangun unsur teks sastra (Bukhori, (paragraf) dan konteks (ekologis, sosial
2011:21). Selain itu, makna merupakan dan budaya) dalam teks cerita rakyat
hubungan antara bahasa dengan dunia Sasak Doyan Neda yang telah dianalisis
luar atau ekstralingual yang telah tersebut diuraikan menggunakan kata-kata
disepakati bersama oleh para pemakai dan kalimat secara naratif dalam bentuk
bahasa sehingga dapat dimengerti uraian singkat.
(Danandjaja, 1997). Adapun unsur
ekstralingual tersebut yaitu konteks sosial, IV.Pembahasan
budaya, dan lingkungan. Dalam hal ini, teks yang berada
dalam naskah cerita rakyat Sasak Doyan
3.5 Metode Penelitian
Neda tersebut dianalisis menggunakan
Jenis penelitian yang dilakukan
teori ekokritik sastra. Adapun hal-hal
ini yaitu penelitian kualitatif dengan
yang dianalisis menggunakan teori
pendekatan atau sifat penelitian deskriptif.
tersebut yaitu pada aspek bentuk, makna
Dalam hal ini, penelitian yang dilakukan
dan fungsi ekspresi naratif yang terdapat
ini kaitannya dengan penelitian deskriptif
dalam cerita rakyat Sasak Doyan Neda.
kualitatif yaitu mengkaji data-data berupa
Berdasarkan paparan tersebut, berikut ini
ekspresi naratif yang berwujud teks
diuraikan mengenai bentuk, makna dan
(paragraf) dan konteks (ekologis, sosial
fungsi ekspresi naratif yang terdapat
dan budaya) serta mengidentifikasi
dalam cerita rakyat Sasak Doyan Neda
maknanya secara ekologis, sosial dan
tersebut.
budaya dalam cerita rakyat Sasak Doyan
Neda. Kemudian, yang menjadi data a. Bentuk Ekspresi Naratif Cerita
dalam penelitian yang dilakukan ini yaitu Rakyat Sasak Doyan Neda
teks cerita rakyat Sasak Doyan Neda yang
Ekspresi naratif yang terdapat
telah mengalami transliterasi ke dalam
dalam cerita rakyat Sasak Doyan Neda
bahasa Indonesia. Adapun bentuk data
berbentuk paragraf. Adapun paragraf
yang dimaksud yaitu berupa ekspresi
yang digambarkan dalam teks tersebut
naratif yang berwujud teks (paragraf) dan
konteks (ekologis, sosial dan budaya) secara keseluruhan berjumlah 65 paragraf.
yang diidentifikasikan memiliki makna Namun demikian, setelah dilakukan
secara ekologis. Adapun sumber data identifikasi, reduksi, klasifikasi dan
primer yaitu naskah cerita rakyat Sasak pengkodean terhadap data berupa teks
cerita rakyat Sasak Doyan Neda
68
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
69
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
70
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
71
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
72
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani
73
Jurnal Mabasindo Volume 1 Nomor 1 Edisi Mei 2017 Rozali Jauhari Alfanani