Anda di halaman 1dari 35

Teknik Sampling

Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Prodi S1 Gizi
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
 Hampir tidak ada orang meneliti dan hasilnya hanya
berlaku untuk subyek yang diteliti saja.
 Hasil penelitian diharapkan juga dapat berlaku untuk
subyek lain selain yang diteliti (generalisasi)
 Namun tidak mungkin melakukan penelitian pada seluruh
populasi yang diinginkan
 Penelitian dilakukan pada sampel yang representatif
Populasi

 Sejumlah besar subyek yang memiliki karakteristik tertentu


 Subyek dapat berupa manusia, hewan coba, bahan pangan, data
laboratorium
 Karakteristik populasi disesuaikan dengan ranah & tujuan
penelitian
 Populasi:
 Populasi target (target population)
 Populasi terjangkau (accessible population) atau populasi
sumber (source population)
Populasi

Populasi Target Populasi Terjangkau


 Merupakan populasi yang  Merupakan bagian dari populasi
menjadi sasaranakhir penerapan target yang dapat dijangkau oleh
hasil penelitian peneliti

 Populasi target bersifat umum,  Bagian dari populasi yang dibatasi


tempat dan waktu
biasanya dibatasi oleh
karakteristik demografi  Dari populasi target dipilih sampel
yang terdiri dari subyek yang
 Contoh: balita, ibu hamil langsung diteliti
 Contoh: Balita di wilayah Posyandu
Melati Kelurahan Oro-oro Dowo pada
Tahun 2011
Sampel

 Merupakan bagian (subset) dari populasi yang dipilih dengan cara


tertentu sehingga dapat mewakili (representatif) populasi
 Subyek terpilih (eligible subjects) atau sampel yang dikehendaki
(intended sample): bagian dari populasi terjangkau yang direncanakan
untuk ditelii secara langsung, memenuhi kirteria inklusi & eksklusi
 Subyek yang benar diteliti: subyek yang benar mengikuti penelitian
sampai selesai, merupakan bagian dari kelompok subyek terpilih
dikurangi subyek yang menolak berpartisipasi, drop out atau loss of
follow up.
Level of sampling process

Populasi target

Populasi terjangkau

Sampel
TEKNIK SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING


 Setiap anggota populasi memiliki  Tidak semua anggota populasi
kesempatan yang sama untuk memiliki kesempatan yang sama
menjadi sampel penelitian untuk menjadi sampel penelitian
 Disebut juga random sampling  Hasil penelitian memerlukan syarat
tertentu untuk digeneralisasi ke
seluruh populasi
TEKNIK SAMPLING

PROBABILITY SAMPLING NON PROBABILITY SAMPLING


1. Simple random sampling 1. Convenience sample, or
accidental sample
2. Sistematic random sampling
2. Quota sampling
3. Stratified random sampling
3. Purposive sampling
4. Disproposional random sampling
4. Snowball sampling
5. Cluster random sampling
6. Multistage random sampling
PROBABILITY SAMPLING
a.1. Simple random sampling

 Adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel dari


populasi dengan cara sedemikian rupa sehingga setiap
anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk
terambil sebagai sampel.
 Menggunakan tabel acak ( Bisa dilacak lagi)
 Menggunakan cara undian
 Menggunakan angka acak ( random numbers)
 Prosedur:
 Seluruh anggota populasi didaftar dan diurutkan dari nomor 1 hingga nomor
terakhir
 Selanjutnya diacak hingga besar sampel terpenuhi
 Dapat menggunakan lotre (undian), tabel angka acak, dibantu software
Probability Sampling:
Simple Random Sampling
 Keuntungan :
 pelaksanaanya sederhana ( mean sampel yang diperoleh akan
menjadi penduga tak terbias dari mean populasi)
 Kelemahan :
 1.tidak cocok untuk populasi yang secara geografis tersebar
 2. Kerangka sampel dari seluruh individu harus dibuat
 3. Tidak cocok untuk populasi yang heterogen

Siswanto, 2008
Probability Sampling:
Systematic Random Sampling
 Adalah metode untuk mengambil sampel secara
sistimatis dengan interval (jarak) tertentu dari suatu
kerangka sampel yang telah diurutkan. Dengan
demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang
tersusun merupakan prasyarat yang harus dipenuhi.
 Keuntungan :
 Cepat,mudah dan murah.
 Kerugian :
 Jika urutan dari anggota populasinya tidak acak. Contoh
urutan nama dosen disusun menurut pangkat.

Siswanto, 2008
a.2. Systematic random sampling

 Prosedur: (Hampir sama dengan random sampling)


 Seluruh anggota populasi didaftar dan diurutkan dari nomor 1 hingga nomor
terakhir
 Selanjutnya diacak 1 sampel, dapat menggunakan lotre (undian), tabel angka acak,
dibantu software
 Untuk sampel yang kedua dan selanjutnya ditentukan secara sistematik
Contoh:

 Suatu populasi memiliki total anggota populasi sebanyak 500. berdasarkan


hasil perhitungan, sampel yang perlu diambil (misalnya) 50.
 Untuk penentuan sampel yang pertama kali diambil kita menggunakan
metode acak
 Untuk selanjutnya, kita ambil sesuai dengan proporsi total anggota
populasi/total sampel yang akan diambil = 500/50=10, jadi untuk selnajutnya
diambil setiap kelipatan 10
Probability Sampling:
Stratified Random Sampling
 Metode pengambilan sampel acak terstratifikasi adalah
metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi
kedalam kelompok kelompok yang homogen yang disebut
strata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap
strata.
 Based upon: heterogenecity influence sample size and
representativeness
 Reducing heterogenicity
 Grouping or stratifying population based on characteristic
that may influence the study
 Need a detail sampling frame
Siswanto, 2008
a.3. Stratified random sampling

 Prosedur:
 Anggota populasi dikelompokkan berdasarkan tingkatannya
 Selanjutnya masing-masing anggota kelompok diacak, sesuai proporsinya
 Proportional stratified sample
Contoh

 Suatu populasi, total anggota populasi = 1200. Misalnya kita akan mengambil
200 sampel dari 1200 anggota populasi.
 Anggota populasi terdiri dari
 Tingkat ekonomi atas = 100
 Tingkat ekonomi menengah = 400
 Tingkat ekonomi bawah = 700
 Maka secara acak, kita perlu mengambil sampel dari masing2 kelompok:
 Tingkat ekonomi atas = 200 X (100/1200) = … subyek
 Tingkat ekonomi menengah = 200 x (400/1200) = …
 Tingkat ekonomi bawah = 200 x (700/1200) = …
Keuntungan dan kerugian

 Keuntungan :
 1. Bisa menurunkan heterogenitas
 2. Sampel yang terambil akan mampu memberikan informsi yang lebih baik karena
perbedaan antar kelompok juga dapat dilakukan.
 Kerugian :
 1. Tidak ada informasi yang tepat sebagai dasar pengelompokan.
 2.Harus dibuat kerangka sampel yang terpisah dan berbeda untuk tiap kelompok

Siswanto, 2008
a.4. Disproportional random sampling

 Digunakan pada populasi dengan jumlah anggota berebda untuk tiap strata /
kelompok)
 Contoh:
 Penelitian pada Ahli Gizi di suatu Propinsi, diketahui Ahli Gizi wanita = 1700, Ahli
Gizi pria 300. dengan menggunakan pemilihan proportional akan didapatkan 170
Ahli Gizi wanita dan 30 Ahli Gizi pria → 30 dirasa tidak representative
 Sehingga digunakan disproportional sampling → 100 Ahli Gizi wanita (1/17), 100
Ahli Gizi pria (1/3) dari populasi
a.5. Cluster random sampling

 Contoh:
 Apabila kita ingin melakukan survei status gizi di Indonesia dan tidak
memungkinkan mengambil dari seluruh wilayah, sehingga diambil dari
beberapa wilayah saja
Probability Sampling:
Cluster Random Sampling
 Adalah metode yang digunakan untuk memilih sampel
yang berupa kelompok dimana setiap kelompok terdiri
atas beberapa unit yang lebih kecil (element). Jumlah
elemen dari masing masing kelompok bisa sama atau
berbeda.Kelompok tersebut dapat dipilih dengan
menggunakan simple RS atau Systematic RS
 Population is divided into homogenous cluster (geographic
based or others), n choose the element in selected cluster
using SRS
 Is used when the population is large
 Less detail sampling frame

Siswanto, 2008
Keuntungan dan kerugian

 Keuntungan :
 1.Tidak perlu di buat kerangka sampling dari seluruh populasi
 2. Sampel yang terambil pada akhirnya secara fisik akan terletak pada jarak yang
relatif berdekatan
 Kerugian :
 Adanya kecenderungan kesamaan kondisi diantara dua sampel yang berdekatan
(sampling error)

Siswanto, 2008
Probability Sampling:
Multi Stage RS
 Adalah metode yang dilakukan jika pengambilan sampelnya dilaksnakan
dalam dua tahap atau lebih . Dalam metode ini pada setiap tahap
pengambilan sampelnya dapat menggunakan metode yang sama atau
berbeda. Bahka kombinasi antara probability S dan non Prob S.

Siswanto, 2008
Keuntungan dan kerugian

 Keuntungan :
 1. Lebih efisien dan flexibel dari Simpel RS
 2. Kerangka sampel hanya dibuat pada kelompok yang
terpilih
 3. Biaya traportasi menurun khususnya bila kelompok
yang ada pada tahap pertama letaknya berjauhan
 Kerugian:
 Pada penerapan teorinya yang cukup rumit pada saat
dilakukan analisis
Siswanto, 2008
NON PROBABILITY
SAMPLING
b.1. Convenience sampling

 Subyek dipilih berdasarkan ketersediaannya


 Yang paling sering digunakan adalah consecutive sampling: denan
mengikutsertakan semua subyek yang tersedia pada suatu waktu tertentu dan
yang memenuhi kriteria inklusi & eksklusi
Non-Probability Sampling:
Sampling kemudahan (Convenience S), atau
Accidental Sampling

 Dasar adalah ketersediaan elemen dan kemudahan untuk


mendapatkannya.
 Ada pada tempat dan waktu yang tepat.
 Pengunaan sering di jumpai pada tahap awal penelitian
deskriptif/exploratif.
 Kelebihan : Murah dan cepat
 Kekurangan : Bias, tidak dianjurkan untuk penelitian
causal, hati hati menterjemahkan menarik kesimpulan

Siswanto, 2008
Non-Probability Sampling:
Accidental Sampling
 Pertimbangan:
 Kemudahan
 Teknik :
 sample diambil pada lokasi/cara paling mudah
hingga memenuhi quota
 Biasa dipakai: pooling majalah, koran, kuis
 Keuntungan dan kelemahan
 = quota,
 sampel terpilih mungkin tidak punya informasi
atau tidak tepat

Siswanto, 2008
b.2. Quota Sampling

Sample diambil dari lokasi yang mudah dengan


memperhatikan karakteristik ( sex, ras, usia) hingga
memenuhi quota yang ditetapkan selanjutnya
dilakukan cara pengambilan sampel seperti
convenience
Non-Probability Sampling:
Quota Sampling
 Pertimbangan:
 Kemudahan akses
 Karakteristik populasi
 Tekhnik:
 Sample diambil dari lokasi yang mudah dengan memperhatikan
karakteristik ( sex, ras, usia) hingga memenuhi quota yang
ditetapkan selanjutnya dilakukan cara pengambilan sampel seperti
convenience
 Keuntungan:
 Murah, cepat
 Tidak tersedia data populasi yang lengkap
 Kelemahan:
 Tidak representative
 Tidak bisa digeneralisasi

Siswanto, 2008
3. Purposive sampling

 Disebut juga judgement sampling


 Peneliti menerapkan kriteria inklusi dan eksklusi yang sangat spesifik, dan
sampel dipilih berdasarkan anggota populasi yang memenuhi kriteria
tersebut, hingga jumlahnya terpenuhi
Non-Probability Sampling:
Purposive Sampling (Sampling pertimbangan)
 Pada dasarnya merupakan bentuk Convenience S
bila ditinjau dari pengambilan unit sampel
 Sampel diambil berdasarkan kriteria tertentu
(pengalaman dari peneliti berperan)
 Cocok untuk studi exploratif.
 Kelebihan : Pada situasi probability Sampling tak
bisa digunakan, ukuran sampel sangat kecil dan
peneliti memiliki pengetahuan dan penguasaan
yang memadai tentang topik.
 Kekurangan : Pertimbangan harus masuk akal dan
relevan dng maksud penelitian.

Siswanto, 2008
b.4. Snowball sampling

 Digunakan apabila peneliti kesulitan mendaftar seluruh calon sampel yang


memenuhi kriteria.
 Contoh:
 Dipilih satu subyek yang memenuhi kriteria, kemudian meminta masukan
subyek tersebut siapa yang dapat dijadikan subyek selanjutnya yang sesuai
dengan kriteria
Non-Probability Sampling:
Snowball sampling
 Teknik : network:
 Dimulai dari unit/orang/organisasi terpilih yang relevan
 Dilanjutkan dengan unit/orang/organisasi yang dirujuk
oleh sampel awal
 Hingga informasi dianggap cukup
 Responden anggota populasi yang spesifik
 Keuntungan : Melihat terfokusnya sampel, hasil
penelitian dengan sampling ini tidak akan banyak
menyimpang dari populasinya
 Kerugian : Bila populasi yang spesifik tersebar

Siswanto, 2008
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai