Bagaimana cara mengambil sampel dari populasi agar sampel yang diperoleh
representatif dipelajari dalam teknik sampling.
Oleh karena itu sebelum melakukan pengambilan sampel harus dipersiapkan terlebih
dahulu rancangan samplingnnya. Suatu rancangan sampling meliputi dua hal yang
mendasar, yaitu:
a. Teknik sampling (sampling method).
b. Sample size.
TAHAPAN RANCANGAN
SAMPLING
Cara pengambilan sampel dipilih secara Cara pengambilan sampel tidak dipilih secara
acak atau menggunakan teori probabiltitas. acak sehingga tidak semua unit populasi
mempunyai kesempatan sama untuk terpilih
menjadi sampel.
Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
Cara pengambilan sampel dipilih secara acak di
mana semua unit populasi mempunai kesempatan
yang sama untuk terpilih menjadi sampel.
Prosedurnya:
• Susun sampling frame.
• Tetapkan sample size Contoh:
• Generate angka random Jika "populasi" adalah setiap orang yang telah membeli
• Ambil sampel secara acak. tiket lotere, maka setiap orang memiliki kesempatan
yang sama untuk memenangkan lotre (dengan asumsi
mereka semua memiliki satu tiket masing-masing).
RANDOM NUMBERS GENERATOR
http://www.calculatorsoup.com/calculators/statistics/number-generator.php
7
2. Stratified RS
Contoh :
Sorang dosen mengajar 4 kelas. Jika akan dibentuk sebuah tim yang anggotanya dipilih
secara random dari keempat tersebut, maka tahap pertama misalkan dilakukan pengundian
untuk menentukan 1 kelas (TI-38-09 terpilih). Tahap kedua, dari kelas TI-38-09 yang terpilih
tersebut dipilih 10 mahasiswa secara acak. Atau dapat juga dilakukan tahap ketiga dengan
stratified RS.
4. Systematic RS
Prosedurnya:
• Susun sampling frame, diusahakan tidak sistematis, artinya kerangka samplingnya harus
tersusun secara random.
• Tetapkan ukuran sampel yang ingin diambil (n) dari populasi (N) sehingga diketahui Intervalnya
(I=n/N).
• Ambil unit sampel pertama (r1) secara random menggunakan angka random ( I).
• Pilih sampel berikutnya (r2) dengan cara menambahkan interval sampling (I), dst.
Contoh Systematic RS
Contoh :
Terdapat 15 toko yang akan diambil sampelnya sebanyak 5. Tetapi karena 5 sampel dianggap terlalu
banyak, maka diputuskan menjadi 3 saja. Diketahui intervalnya 3 (15/5). Pilih sebuah angka random,
tapi harus lebih kecil dari 3, misalnya dari tabel random terpilih 44482. Dari 5 digit angka tersebut
pilih digit terakhir yaitu 2, artinya toko pertama yang terpilih sebagai sampelnya (r1) adalah toko ke-2.
Sampel kedua (r2) terpilih toko ke-5 dan ketiga (r3) toko ke-8.
Non Probability Sampling
1. Convinience SP.
Atau Haphazard adalah cara pengambilan sampel
hanya mempertimbangan kemudahan saja.
Contoh:
Penelitian untuk mengetahui jenis sosmed yang digunakan oleh dosen, maka sampel yang diambil
adalah para dosen yang ada di ruang dosen supaya lebih mudah, lebih cepat atau lebih dekat.
Oleh karena itu, beberapa kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya
ternyata kurang objektif sehingga memberikan kesimpulan umum yang kurang baik.
STOP!
Misuse
of Research
Banyak hasil penelitian secara teoritis
menyatakan menggunakan metode Simple
Random Sampling (SRS), tapi secara praktis
sesungguhnya mereka menggunakan metode
Convinience Sampling.
Kesalahannya karena tidak membuat kerangka sampling untuk
menentukan unit sampling secara random.
15
2. Purposive SP.
Contoh:
Misalnya suatu kelas berjumlah 40 orang terdiri
Responden Quota
16 mahasiswi dan 24 mahasiswa. Jika akan Gender Tim
(n=2)
dibentuk sebuah Tim berjumlah 10 orang, maka Perempuan 40% 4
anggota tim yang terbentuk harus berasal dari
grup perempuan berjumlah 4 orang (40% x 10) Laki-laki 60% 6
dan grup laki-laki 6 orang (60% x 10). Berbeda
dengan Sampling Stratifikasi, di sini pemiliahan
anggota tim tidak secara acak, tapi secara
convinience.
3. Snowball SP.
Penting memperhatikan efisiensi dalam memilih metode sampling. Berikut ini yang
diilustrasikan secara grafis konsep memilih metode sampling yang efisien
a. REKOMENDASI
1. Untuk penelitian deskriptif sampelnya 10% dari populasi, penelitian
korelasional paling sedikit 30 elemen populasi, penelitian
perbandingan kausal 30 elemen per kelompok, dan untuk penelitian
eksperimen 15 elemen per kelompok (Gay dan Diehl, 1992).
2. Champion (1981), rekomendasi ukuran sampel untuk uji-uji statistik
yang ada akan sangat efektif jika diterapkan pada sampel yang
jumlahnya 30 s/d 60 atau dari 120 s/d 250. Bahkan jika sampelnya
di atas 500, tidak direkomendasikan untuk menerapkan uji statistik.
a. REKOMENDASI
Formula yang paling populer dan sederhana yang dikemukakan dalam Altares, et al.
(2003, p.13) dikenal sebagai SLOVIN’S FORMULAS. Menurut Tejada (2012, p.130),
rumus Slovin digunakan untuk membuat estimasi proporsi populasi dengan simple
random sampling tanpa pengembalian (SRSWOR) dengan asumsi tingkat keyakinan
95% sebagai berikut:
N
n=
(1 + Ne 2 )
Macam Sampling Error