DEFINISI SAMPEL
Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili seluruh karakteristik dari
populasi. Sebuah populasi dengan kuantitas besar dapat diambil sebagian dengan
kualitas sampel yang mewakili sama persis dengan kualitas dari populasi dengan kata
representatif. jumlah dari sampel tidak selalu besar dan juga tidak selalu kecil, hal ini
bergantung pada pada keterwakilan karakter dari sampel. Pengambilan sampel pada
sebuah penelitian hanya dilakukan jika sampel adalah sebuah keharusan.
Teknik-teknik sampling
Teknik pengambilan sampel atau biasa disebut teknik sampling dapat dibagi atas 2
kelompok besar, yaitu :
Pada pengambilan sampel secara random atau acak, setiap unit populasi,
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan
atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas
pertimbangan peneliti, akan dapat dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Adapun teknik-teknik yang masuk menjadi bagian dari teknik probability sampling
antara lain :
Kelebihan : Pengambilan acak sederhana ini adalah mengatasi bias yang muncul
dalam pemilihan anggota sampel dan kemampuan menghitung
standard error.
Kekurangan : Tidak adanya jaminan bahwa setiap sampel yang diambil secara
acak akan merepresentasikan populasi secara tepat.
Beberapa ahli memasukkan tekink ini kedalam mix sampling. Sampel Random
Sistematik (Systematic Random Sampling) merupakan sistem pengambilan sampel
yang dilakukan dengan menggunakan selang interval tertentu secara berurutan.
Misalnya, jika ingin mengambil 1000 sampel dari 5000 populasi secara acak, maka
kemungkinan terpilihnya 1/5. Diambil satu angka dari interval pertama antara angka
1-5, dan dilanjutkan dengan pemilihan angka berikutnya dari interval selanjutnya.
Kelebihan : pengambilan acak berdasar lapisan ini adalah lebih tepat dalam
menduga populasi karena variasi pada populasi dapat terwakili oleh sampel.
Kekurangan : harus memiliki informasi dan data yang cukup tentang variasi
populasi penelitian. Selain itu, kadang-kadang ada perbedaan jumlah yang besar antar
masing-masing strata.
Kelebihan : pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi
karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.
B. PENGAWETAN SAMPLING
1. Pendinginan
Dilakukan dengan menyimpan contoh pada suhu kurang lebih 4oC dan lebih baik
lagi ditempat gelap. Dimaksudkan untuk memperlambat aktifitas biologi dan
mengurangi kecepatan reaksi secara kimia dan fisika. Keuntungan metode ini adalah
tidak mengganggu unsur-unsur yang ditetapkan. Bila pendinginan tidak mungkin
dilakukan pada suhu 4oC maka botol contoh dapat disimpan dalam
bongkahan-bongkahan es.
a) Pengasaman
Dengan penambahan asam sampai pH ≤2, biasanya dilakukan untuk pengawetan
logam terlarut dan logam total sehingga pemeriksaannya dapat ditunda selama
beberapa minggu. Khusus untuk logam merkuri waktu penyimpanan paling lama 7
hari dan bila perlu disimpan lebih lama lagi harus ditambahkan bahan pengoksidasi
biasanya KMnO4 atau K2Cr2O7 dapat menghalangi aktifitas biologi, sehingga dapat
digunakan untuk pemeriksaan unsur-unsur yang dapat mengalami perubahan secara
biologi.
b) Biosida
Biosida akan menghalangi aktifitas biologi, larutan HgCl2 dalam contoh sekitar
20-40 mg/L. Penggunaan bahan ini harus hati-hati karena pengukuran kadar merkuri
dalam konsentrasi rendah karena dapat terkontaminasi oleh HgCl2.
c) Keadaan khusus
Penetapan unsur-unsur tertentu memerlukan perlakuan yang tersendiri. Sebagai
contoh untuk pengawetan sianida ditambahkan larutan NaOH sehingga pH menjadi
10-11. Pengaturan waktu dapat dihindari kesalahan pemeriksaan yang disebabkan
oleh perubahan unsur selama penyimpanan. Batas waktu pemeriksaan tidak boleh
melebihi batas waktu maksimum penyimpanan agar tidak terjadi perubahan unsur
yang tidak dikehendaki.