Anda di halaman 1dari 35

JENIS-JENIS KALIMAH

(KALIMAH ISIM DAN TANDA-


TANDANYA)
Dosen Pengampu :Muhammad Saiq H, S. Pd., M. Pd.

Disusun oleh: Sulistiyani (200109754)

INSTITUT AGAMA ISLAM TRIBAKTI (IAIT)


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
OKTOBER 2021
Rumusan Masalah
1.Apakah pengertian kalimah?
2.Apakah pengertian kalimah isim?
3.Apa saja jenis-jenis kalimah?
4.Apa saja jenis-jenis kalimah isim?
5.Apa saja tanda-tanda kalimah
isim?
1. Pengertian Kalimah

 Menurut Bahasa

Kalimah/kalam adalah lafadh yang 


murokkab (tersusun), mufid (berfaidah), dan 
wadh’i (diucapkan menggunakan bahasa arab)
Pengertian Kalimah

 Menurut istilah para ulama’


Menurut ulama’ nahwu
Kalimah/kalam adalah lafadh-lafadh
yang disusun (murakkab),
memiliki faidah yang sempurna (mufid),
dengan menggunakan bahasa Arab
dan disengaja pengucapannya (wadh’i).
Pengertian Kalimah
 Menurut ulama’ teologi (Ushulu ad-Din),
kalimah/kalam adalah ungkapan dari makna qadim yang
menetap pada
Dzatnya Allah Swt.
 Menurut ulama’ Ushulu Fiqh, kalimah/kalam adalah
lafadh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw.,
untuk tujuan ijaz (mengalahkan musuh) dengan
menggunakan surat yang pendek dan bernilai ibadah
bagi yang membacanya.
Istilah dalam
Istilah dalam Istilah dalam
Istilah dalam
Bahasa
Bahasa Indonesia
Indonesia Bahasa
BahasaArab
Arab

Kata Kalimah

Kumpulan Kumpulan
kata kata
=jumlah
Terdapat perbedaan terhadap penyebutan istilah “kata”
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Jika dalam bahasa Indonesia disebut “kata”, maka dalam
bahasa Arab disebut “kalimah”. Kumpulan kata dalam
bahasa Indonesia disebut “kalimat”,
sedangkan kumpulan kata dalam bahasa Arab disebut
“jumlah”.
Pengertian Lafadh

Lafadh secara bahasa berarti membuang,


memuntahkan atau mengeluarkan.

Sedangkan menurut istilah sesuatu yang


dikeluarkan oleh lisan,
tenggorokan dan dua bibir.
Murokkab

Murakkab artinya setelah ada lafazh,


maka lafazh itu harus tersusun, minimal
tersusun dari 2 kata.

Contoh: ‫ ( َزـيْ ٌد َ قا َــم‬Zaid telah berdiri).


Mufid

● Mufid adalah lafadh yang memberikan


faedah atau pengertian yang menyebabkan
pembicara maupun pendengar layak untuk
diam.

● Contoh: ‫فـــ ْمـ‬


‫اء َزـيْ ٌد َ ا َ ُق‬
َ ‫ج‬َ ‫ن‬‫ـ‬
‫ا‬ْ ِ (Jika Zaid berdiri
Wadh’i

Wadh’i adalah harus diucapkan dengan


sengaja.
Dengan demikian perkataan
orang mabuk, mengigau atau
hilang kesadaranya tidak bisa disebut
kalimah/kalam.
Contoh kalimah

● ‫اِ ستَ ِق ْم‬


● Kalimah tersebut merupakan lafadh yang sudah tersusun, yaitu
terdiri dari fi’il dan fa’il berupa dhomir mustatir, dan sudah
memberikan faedah kepada pendengarnya sehingga diam (faham),
serta diucapkan dengan bahasa Arab.
● Dhomir yang tersembunyi dengan mengubah bentuk fa’il, bisa
dengan menambahkan huruf ‘ta’ pada akhir kata kerja apabila
pekerjaan tersebut dilakukan oleh seorang wanita, atau mengubah
format kata kerja jika pekerjaan dilakukan oleh diri sendiri.
2. Pengertian Kalimah Isim

Kalimah isim adalah


setiap kata yang merujuk pada arti dirinya sendiri
tanpa terikat dengan masa atau waktu
(masa lampau, sekarang dan akan datang).

Seperti nama seseorang, hewan, tumbuhan,


benda mati, tempat, waktu, sifat.
Jenis-jenis kalimah

Jenis-jenis kalimah yang dapat menyusun kalimah/kalam,


dijelaskan dalam nadhom berikut:

َ ‫ام ُه ثَل َاثَ ٌة اِ ْسمٌ َو ِف ْع ٌل َو َح ْر ٌف َج‬


‫اء لِ َم ْع َن‬ ُ ‫َو اَق َْس‬
Artinya: “Kalimah yang dapat menyusun kalam ada tiga
yaitu: isim, fiil dan huruf yang datang untuk
menunjukkan arti (huruf yang terdapat
maknanya)”.
Contoh Kalimah Isim
Nama
Nama Nama Benda
Nama Manusia Hewan
Tumbuhan Mati
ُ‫))اال سـم انسان‬ ‫اال سـم‬ ‫))اال سـ ُم جـَما ٌد‬
ُ
‫نبات‬ ‫))اال سـم‬
ُ‫))حـيـوان‬
‫َتمـْ ٌر‬
‫( ِاب َْر ِه ْي ُم‬Ibrahim) ‫( حـصا‬Kuda) ُ ‫( المأ‬Air)
(Kurma)
ُ‫الزيتـون‬ ‫طيـ ٌر‬
‫‘( عائـشة‬Aisyah) ‫( ٌ نار‬Api)
(Zaitun) (Burung)
ٌ‫وردة‬
‫( الـرسـولـ‬Rasul) ‫( فيـ ٌل‬Gajah) ‫( القمـر‬Bulan)
(Mawar)
Contoh kalimah isim
Nama Keterangan Keterangan Yang
Tempat Waktu Sifat dibendakan
ٌ
‫مكان‬ ‫))اال سـم‬ ٌ
‫زمان‬ ‫))اال سـم‬ ٌ
‫صـفـة‬ ‫))اال سـم‬ ‫))اال سـم مصد ٌر‬

‫ـر َتا‬
َ ‫َجا َك‬ ‫َف ْتـ ٌح‬
‫( ال َي ْـو ُم‬Hari) ‫( َج ِميْـ ٌل‬Indah)
(Jakarta) (Pembuka)
‫االسب ُْـو ُع‬
‫( مـَ ِديْـ َنـ ُة‬Madinah) ‫( َك ِبيْـ ٌر‬Besar) ‫( َحـ ِمـ ٌد‬Pujian)
(Minggu)
‫ال َّشـ ْه ُر‬ ‫ُكع ُْو ًدا‬
‫( َمـكـ ُة‬Mekah) ‫اسـ ُع‬
ِ ‫( َو‬Luas)
(Bulan) (duduk)
‫‪C. Jenis-jenis kalimah‬‬

‫سمُ ا ْل َكلِ َمة‬ ‫ْ‬


‫أ َ‬
‫ق‬ ‫َ‬
‫‪ ‬‬

‫َكلِ َمةُ ا ْلفِ ْع ِل‬


D. Jenis-jenis Kalimah Isim  
Mufrod

Bilangan Tasniyah

Jamak

Mudzakar
Jenis Kelamin
Muannas

Makrifat
Kejelasan
Nakiroh

Mabni
Kalimah isim Harokat Akhir
Mu’rob

Munshorif
Penerimaan Tanwin
Ghairu Munshorif

Isim Manqush
Alif/Ya’ Lazimah
Isim Maqshur

Shifat Isim Shifat


Jenis kalimah isim berdasarkan jumlah bilangan: mufrod (
tunggal), tatsniyah (dua) dan  jamak (3 atau lebih).
 Mufrot: Seorang muslim :  N‫س ِل ٌم‬
ْ ‫ُم‬
 Tasniyah/mutsanna: Dua orang muslim :  ‫ن‬N   ِ َ ‫لِما‬N‫ُمس‬
  ِ ‫ا‬ = ‫ن‬
ْ ‫ ُم‬ +
N‫سلِ ٌم‬
 Jamak: Banyak pena/pulpen : N‫اَل ٌم‬N‫ق‬Nَ‫ ا‬ 
awalnya (qolamun)N‫لَ ٌم‬NN‫َق‬
Berikut contoh perubahan dari bentuk mufrod ke
mutsanna, lalu ke jamak:
ِ ‫ ُك ْر‬ << ‫ان‬
‫س ُّي‬ ِ ‫ ُك ْر‬ << ‫اس ٌّي‬
ِ َّ‫سي‬ ِ ‫َك َر‬
Jenis kalimah isim berdasarkan jenis kelamin:
 
1. Mudzakkar (laki-laki)
2. Muannats (perempuan).

Contoh:
Mudzakar: ُ ‫ ُمسلِم‬.
Muannats: ‫سلِ َم ٌة‬
ْ ‫ُم‬

Tanda muannats diakhiri dengan “ta marbuthah” (‫ة‬ )


Jenis kalimah isim berdasarkan kejelasan:
 ma’rifat (khusus) dan nakiroh (umum).
 Isim ma’rifat adalah salah satu kalimat isim yang memberikan makn
khusus atau menunjukkan benda tertentu.
Contoh kata umum dalam bahasa Indonesia adalah “bunga”.
Sedangkan contoh kata khusus dari “bunga” adalah “melati, anggrek.

Kata‫رس ُْو ٌل‬ 


َ (utusan) merupakan contoh kata umum dalam bahasa Arab.
Sedangkan contoh kata khususnya adalah‫( اــلرَّ س ُْو ُل‬seseorang utusan
tertentu seperti Nabi Muhammad SAW).
Dalam tata bahasa Arab dijelaskan bahwa
hukum i’rab isim isyarah adalah Mabni. Penjelasannya adalah
mabni Sukun seperti ‫هذا‬,
mabni Fathah seperti‫ ذلـك‬, dan
mabni Kasrah seperti ‫ هذهـ‬ atau ‫ هؤالـء‬.
Syarat tersebut mengalami pengecualian untuk huruf‫ َه َذان‬dan‫َه َت ِان‬
karena keduanya merupakan bentuk dari tastniyah.
Jenis kalimah isim berdasarkan perubahan terhadap
harokat akhirnya 
1. Jenis kalimah isim berdasarkan perubahan terhadap harokat akhirnya
a. Mabni (tetap alias tidak dapat berubah baris akhirnya).‫ َهِي‬,‫ ه َُو‬,‫ أَـ ْن ُت َما‬,‫ أَـ ْن ُت َّن‬,‫ت أَـ ْن ُت ْمـ‬ ,ِ ‫ أَـ ْن‬,‫ َن ـحْ ُن‬,‫َنَا‬B‫أ‬
‫ َم َتى‬, ‫ َكـ ْمـ‬,‫ أَـي َْن‬,‫ َكـي َْف‬,‫ َمْن‬,‫ اــل َّالتِى‬,‫اــلتِى‬ َّ , ‫ أُولئ َِك‬, ‫ ِتـــ ْل َك‬, ‫ َذل َِك‬, ‫ َهؤُ َال ِء‬, ‫ َهذ ِِهـ‬, ‫ َه ّذا‬, ‫ هُ َما‬,‫ َّهُن‬,‫ هُ ْمـ‬,
َّ ,‫ اــل ِذي َْن‬,‫اــلذِى‬
‫ َم ْه َمـ‬, ‫ َما‬,‫ َم َتى‬,‫ َمْن‬, ‫ َما‬,‫ َه ْل‬,. Contoh: ‫لهَ َذا‬BB‫ َا‬BB‫ق‬ ,
َ baris akhirnya tetap fathah.

b. Mu’rob (berubah saat ada ‘amil)


َ
Sebagian isim itu ada yang di-mabni-kan dengan harakat sukun, seperti lafadz  N‫ ْم‬N‫ك‬ ,
sebagian lagi ada yang di-mabni-kan dengan harakat fathah, seperti lafadz   ‫ َن‬NN‫أ ْي‬ , ada
ِ ‫َ ْم‬N‫أ‬  , dan ada juga yang di-
juga di-mabni-kan dengan harakat kasrah, seperti lafadz  ‫س‬
mabni-kan dengan harakat dhammah, seperti lafadz  ‫ ْي ُث‬N‫ َح‬  . Sedangkan yang asli dalam
isim mabni itu hendaknya di-mabni-kan dengan harakat sukun.
Jenis kalimah isim berdasarkan penerimaan
terhadap tanwin

Munshorif (menerima tanwin)
Contoh: ‫ أَـحْ َم ُر‬,‫اب‬
  ٌ ‫ ِكـ َت‬,‫مُح َّم ٌد‬
َ

Ghoiru munshorif (tidak menerima tanwin)


Contoh: ‫اب أَـحْ َم ُر‬ ْ ,‫ أَـحْ َم ُد‬ atau ‫مْرا ُء‬
, ُ ‫اــل ِك َت‬ َ ‫َح‬
Jenis kalimah isim berdasarkan alif atau ya lazimah
yang ada padanya

a. Isim manqush (huruf akhir berupa ya’ lazimah dan


harokat huruf sebelum akhir berupa kasroh).

Contoh: ‫صا‬ ْ َ (tongkat), ‫( اــل ُّد ْن َیا‬dunia)


َ ‫اــل َع‬

b. Isim maqshur (huruf akhir berupa alif lazimah dan


harokat huruf sebelum akhir berupa fathah).

َْ
Contoh:‫اــلھُدَى‬
Jenis kalimah isim terakhir: isim shifat
Kata Shifah/Na’at secara bahasa artinya adalah shifat, yaitu kata yang disebutkan untuk
mensifati kata sebelumnya. Dan ia selalu mengikuti kata yang disifatinya tersebut dalam
hal harakat, jenis kata (mudzakkar atau muannats), dan penggunaan “alif lam”.

Contoh:

 ‫( َجا َءنِي َخ َب ٌر‬Telah datang kepadaku berikut yang menyedihkan).

Kata ‫ ِز ْي ٌن‬N‫ َح‬menempati posisi sebagai shifah/na’at. Dan karena posisinya sebagai


sifat untuk kata sebelumnya, maka ia selalu mengikuti bentuk kata yang ia sifati
(mawshuf/man’ut).
Namun, apabila mawshuf berharakat fathah, maka ia harus fathah juga.
Jika man’ut menggunakan alif lam, maka ia harus juga ber-alif lam. Dan apabila yang
Jenis kalimah isim terakhir: isim shifat

Isim shifat yaitu isim yang dipersiapkan untuk menjadi


na’at
1. Kata Shifat sebagai Khabar.
Kata shifat sebagai Khabar ( ‫خ َب ٌر‬ ) َ adalah secara
bahasa khabar itu berarti kabar/berita. Di dalam suatu
kalimat, ia selalu menjadi pasangan bagi mubtada’.
Contoh: ( ‫ )ا لُب ْس َت ُان َج ِم ْي ٌل‬artinya : “Kebun itu bagus.”
ٌ ‫ َج ِم ْيل‬menunjukkan sifat dari
Khofad Jar
E. Tanda-tanda Isim
Tanwin

Tanda
Kalimah Isim
‫ال‬

Nida’

Musnad
‫‪Skema tanda tanda kalimah ism:‬‬
‫ت ااْل ِ ْس ِم‬
‫َعاَل َم ُ‬

‫ف ا ْل َخ ْف ِض َوا ْل َق ْس ِم‬
‫ُح ُر ْو ُ‬ ‫ِف َوالاَّل ُم‬
‫اَاْل َل ُ‬ ‫اَل َّت ْن ِو ْينُ‬ ‫ا ْل َخ ْف ُ‬
‫ض‬ ‫ا ْل ِّند ْ‬
‫َاء‬

‫ف ال َق َ‬
‫س ِم‬ ‫ُح ُر ْو ُ‬ ‫ف ا ْل َخ ْف ِ‬
‫ض‬ ‫ُح ُر ْو ُ‬ ‫ف ا ْل ِّند ْ‬
‫َاء‬ ‫ُح ُر ْو ُ‬
‫ض ْف ِا َل ْي ْه َت ِاب ْع‬
‫ِج ْر ُم َ‬

‫و ي ت‬ ‫مِنْ ِا َلى َعنْ َعلَى ف ِْي ُر َّب ب ك ل‬

‫‪.‬يا – ا – اى – اي – ا – ايا – هيا‪ --‬وا‬


Tanda kalimah isim

Tanda isim yang pertama yaitu adanya khofad (majrur),


yaitu huruf terakhir kata berharokat kasroh (‫ )ـِــ‬bisa
disebut juga dii’rab jer atau khofadh.

Ada dua macam huruf khafd, yaitu: huruf jar: ،‫ َع َلى‬،‫عْن‬، َ ‫ ِا َلى‬،‫ْمِن‬


‫ ِل‬،‫ َك‬،ِ‫ب ب‬
، َّ ‫ ُر‬،‫ فِ ي‬dan huruf Qasam (Sumpah): ( ‫ َو‬،‫ ي‬،‫) َت‬.
Tanda kalimah isim

• Tanda isim yang kedua yaitu bisa menerima


harokat tanwin pada huruf terakhir dari kata
tersebut, baik fathatain ‫ ًـ‬kasrotain ‫ ٍـ‬maupun
dommatain ‫ٌـ‬
•  
Tanda kalimah isim

Tanda Isim Ketiga: ‫اــاـ ُم‬َ ّ‫ُا ِ َـأللـف َوـل‬


Tanda isim yang ketiga yaitu menerima atau bisa
dimasuki‫ اـل‬  (al).
Contoh: isim ٌ‫ َ قلـَم‬  bisa dimasuki  ‫ اـل‬ menjadi: ‫َ ـْاـل َقل َ ُمـ‬
•  
Tanda kalimah isim

Tanda isim yang keempat, yaitu terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil

seruan)  
Huruf-huruf al-Nida ada 8, meliputi: .‫ وـا‬--‫يــ – ا – اـى– اـي– ا – اـيا – هيا‬
‫ ا‬Secara rinci terbagi
kepada dua, yaitu:
Huruf al-Nida untuk memanggil orang dekat.
Meliputi:‫( ا – اـي‬hamzah dan ay).
Enam huruf al-Nida yang lainnya digunakan untuk memanggil orang jauh.
Huruf al-Nida untuk orang jauh, ‫ وـا‬,‫ايــ‬
Tanda kalimah isim
Tanda isim yang kelima yaitu musnad ilaih (bisa
disandari/dihukumi sesuatu)
Musnad berarti yang disandarkan, dan musnad ilaih berarti yang
disandari atau dihukumi sesuatu.

Contoh: Zaid berdiri (‫ ) َ قا َــم َزـيْ ٌد‬atau ٌ‫َزـيْ ٌد َ قا ِـئـم‬


Lafadh ‫ َزـيْ ٌد‬di sini dihukumi berdiri, sehingga ‫ َزـيْ ٌد‬adalah kalimah
isim, karena bisa dihukumi sesuatu, disebut dengan Musnad
Ilaih (disandari).
Lafadz ٌ‫ َ قا ِـئـم‬yang disandarkan, disebut Musnad (yang
disandarkan).
 
Terima
kasih
Semoga
bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai