Anda di halaman 1dari 8

Kalimah

Kalimah dibagi mejadi tiga yaitu isim, fi’il, dan huruf.

A. Isim
a. Pengertian isim

Isim yaitu setiap kata yang menunjukan nama-nama manusia,


hewan, tumbuhan, benda mati, nama tempat, waktu, kata sifat,
atau kata yang tidak berwaktu. Contoh:

‫اط َم ُة‬ ِ َ‫ف‬ fatimah


Nama manusia
ُ‫ا َ ْح َمد‬ ahmad
ُ‫ا َ ْرنَب‬ kelinci
Hewan
ُ‫قِط‬ kucing
‫ٌَاس ِْمٌْن‬ melati
Tumbuhan
ُ‫َو ْر َدة‬ mawar
ُ‫َم ْكتَب‬ meja
Benda mati
ُ‫سب ُّْو َرة‬ َ papan tulis
‫س ْو َرابَاٌَا‬ surabaya
Nama tempat
‫ب ْوك ْور‬ bogor
ُ‫ساء‬ َ ‫َم‬ sore
Waktu
ُ‫صبَاح‬ َ pagi
ُ‫َج ِمٌْل‬ indah
Kata sifat
ُ‫ضٌِق‬ َ sempit
‫سفَر‬ َ perjalanan
Kata yang tidak berwaktu
ُ‫قِ َرا َءة‬ bacaan

b. Tanda-tanda isim

Tanwin ُ‫ِكتَاب‬ Buku


ُ َ‫ب‬
‫اب‬ Pintu
Alim lam ُ‫سة‬ َ ‫ال َمد َْر‬ Sekolah
ُ‫ال َح ِق ٌْبَة‬ Tas
Kemasukan huruf jar ‫اِلَىُال َمس ِْج ُِد‬ Ke mesjid
ُ‫علَىُال َم ْق َع ِد‬ َ Diatas bangku
Panggilan ً‫ع ِل‬َ ‫ٌَا‬ Wahai Ali!
‫اط َمة‬ ِ َ‫ٌَاُف‬ Wahai Fatimah!
Disandarkan pada ُ‫ُوا ِسع‬ َ ‫صل‬ ْ َ‫الف‬ Kelas itu luas
kalimah lain ُ‫الَ َم ْكت َ َبةُن َِظ ٌْفَة‬ Perpustakaan itu
bersih

c. Jenis-jenis kalimah isim:


1. Isim mudzakar dan isim muannats
a) Isim mudzakar yaitu isim yang menunjukkan arti laki-laki
atau sesuatu yang dianggap laki-laki. Contoh:
ُ‫ ِكتَاب‬buku ً‫ع ِل‬ َ ali
ُ‫ قَلَم‬pulpen ُ‫ َح ْمزَ ة‬hamzah
b) Isim muanats yaitu isim yang menunjukan arti perempuan
atau sesuatu yang dianggap perempuan. Isim muanats
dibagi menjadi 3:
1) Muanats lafdzi hakiki, yaitu isim yang berakhiran ta’
ta’nits yang berarti perempuan. contoh:
ُ‫عائِشَة‬ َ Aisyah ُ‫ َح ِق ٌْبَة‬tas
2) Muanats ma’nawi, yaitu isim yang tidak berakhiran ta’
ta’nits tetapi mengandung arti perempuan. Contoh:
ُ‫ ِه ْند‬Hindun ُ‫ َم ْرٌَم‬Maryam
3) Isim majazi, yaitu isim yang menurut kaidahnya
dihukumi muanats. Contoh:
ُ‫ ِرٌْح‬angin ُ‫ ا َ ْرض‬bumi
2. Isim mufrod
Isim mufrod yaitu isim yang menunjukan arti tunggal (satu).
Contoh:
ُ‫( ك ْوب‬satu) gelas ُ‫س َمة‬
َ ‫( ِم ْر‬satu) penghapus
3. Isim tasniah yaitu isim yang menunjukan arti dua. Cara
membuatnya dengan menambahkan alif dan nun ketika
rafa’, dan ya’ dan nun pada nashab ketika jar. Contoh:
ُِ ‫ُم َح َّم َد‬:ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ‫رفع‬
‫ان‬
ُِ ٌ‫ُم َح َّم َد‬:ُُُُُُُُُُُُُُُ‫نصبُوُجر‬
‫ْن‬
4. Isim jama’ yaitu isim yang menunjukan arti lebih dari dua.
a) Isim jama’ mudzakar salim, yaitu isim yang menunjukan
arti banyak untuk mudzakar. Cara membuatnya dengan
menambahkan wawu dan nun ketika rafa’, dan ya’ dan
nun ketika nashab dan jar. Contoh:
َُ‫ُم َح َّمد ْون‬:ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ‫رفع‬
َُ‫ُم َح َّم ِدٌْن‬:ُُُُُُُُُُُُُُُُ‫نصبُوُجر‬
b) Isim jama’ muannats salim, yaitu isim yang menunjukan
arti banyak untuk muannats. Cara membuatnya yaitu
dengan menambahkan alif dan ta’ diakhirnya. Contoh:
ُ‫ُم ْس ِل َمات‬ ُ‫مؤْ ِمنَات‬ ُ‫ا َ ْخ َوات‬
c) Isim jama’ taksir, yaitu isim yang menunjukan arti banyak
untuk semua kalimah isim, baik benda mati atau hidup,
mudzakar atau muannats. Contoh:
ُ‫ كتب‬buku-buku ُ‫ ا َ ْقالَم‬pulpen-pulpen
d) Isim dhomir, yaitu isim yang menunjukkan kata ganti
orang ketiga (ghaib), kedua (mukhotob), atau pertama
(mutakalim). Contoh:
‫ه َُو‬ Dia (laki-laki tunggal)
‫ه َما‬ Dia (laki-laki berdua)
‫ه ُْم‬ Mereka (laki-laki)
‫غائب‬
َُ ‫ِه‬
ً Dia (perempuan tunggal)
‫ه َما‬ Dia (perempuan berdua)
َُّ ‫ه‬
‫ن‬ Mereka (perempuan)
َُ ‫ا َ ْن‬
‫ت‬ Kamu (laki-laki tunggal)
ُ‫ة‬/‫مخاطب‬ ‫ا َ ْنت َما‬ Kamu (laki-laki berdua)
‫ا َ ْنتم‬ Kamu (laki-laki jamak)
ُ‫ت‬ِ ‫ا َ ْن‬ Kamu (perempuan tunggal)
‫ا َ ْنت َما‬ Kamu (perempuan berdua)
َُّ ‫ا َ ْنت‬
‫ن‬ Kamu (perempuan jamak)
‫اَنَا‬ Saya
‫متكلم‬
ُ‫ن َْحن‬ Kami

B. Fi’il
a. Pengertian fi’il
Fi’il yaitu setiap kata yang menunjukan suatu perbuatan pada
waktu tertentu.
b. Tanda-tanda fi’il
1. Dapat disambungkan dengan ta’ fa’il (yang menunjukkan
pelaku. Contoh:
ُُ‫َكتَ ْبُت‬ َُ ‫َكتَ ْب‬
‫ُت‬ ُِ ‫َكتَُْب‬
‫ت‬
2. Dapat dihubungkan dengan ta’ ta’nits (yang menunjukkan
pihak ketiga perempuan). Contoh: ُُ‫ُت‬ ْ َ‫َكتَب‬
3. Dapat dihubungkan dengan ya’ mukhotobah (yang
menunjukkan orang kedua perempuan). Contoh:ُُ َ‫ُُتَ ْكتُِب ٌُْن‬
‫ا ْكت ِبُى‬
4. Dapat dihubungkan dengan nun tauqid (penegas). Contoh:
َُّ ‫ا ْكت َب‬
‫ُن‬
5. Dapat dihubungkan dengan ‫ قد‬. Contoh: ‫صالَة‬ َ ‫قَدُْقَا َمتُِال‬
6. Dapat dihubungkan ‫ سٌن‬. Contoh: ُ‫س ٌَ ْذهَبُزَ ٌْد‬ َ
c. Macam-macam fi’il
1. Fi’il madhi’
Yaitu fi’il yang menunjukan perbuatan yang sudah lampau.
Contoh:
‫ َكتَب‬dia (telah) menulis
‫ص َُر‬
َ َ‫ ن‬dia (telah) menolong
2. Fi’il mudhori’
Yaitu fi’il yang menunjukan perbuatan yang sedang atau
akan terjadi. Tanda-tanda fi’il mudhori’ yaitu diawali dengan
huruf mudhoro’ah ( ‫)اُنُيُت‬. Contoh:
ُ‫ا َ ْكتب‬ saya (sedang/akan) menulis
ُ‫نَ ْكتب‬ Kami (sedang/akan) menulis
ُ‫ٌَ ْكتب‬ Dia laki-laki (sedang/akan) menulis
ُ‫ت َ ْكتب‬ Kamu laki-laki (sedang/akan) menulis
Fi’il mudori’ itu dirafa’kan selamanya kecuali ada huruf
nashab atau jazm yang masuk padanya.
3. Fi’il amr
Yaitu fi’il yang menunjukan arti perintah untuk
melaksanakan pekerjaan. Contoh:
bacalah! ْ‫اِ ْق َرُأ‬

C. Huruf
a. Pengertian huruf
Yaitu setiap kata yang tidak mempunyai arti atau tidak dapat
dipahami maksudnya kecuali jika digabungkan dengan kata lain.
Contoh: ‫ُعلى‬-ُ‫منُ–ُالى‬
b. Jenis-jenis huruf
1. Huruf yang masuk pada kalimah fi’il
a) Huruf-huruf nashab, yaitu huruf yang menashabkan fi’il
mudhori’ : ُ‫انُ–ُلنُ–ُاذاُ–ُكى‬
b) Huruf-huruf jazm, yaitu huruf menjazmkan fi’il mudhori’ :
‫لمُ–ُلماُ–ُالمُ–ُانُ–ُماُ–ُمن‬
c) Huruf-huruf lainnya: ُ‫قدُ–ُسٌنُ–ُسوف‬
2. Huruf yang masuk pada kalimah isim
a) Huruf jar : ُ–ُ‫منُ–ُالىُ–ُعنُ–ُعلىُ–ُفىُ–ُربُ–ُباءُ–ُكافُ–ُالم‬
ُ‫واوالقسمُ–ُتاءالقسمُ–ُمذُ–ُمنذ‬
3. Huruf yang bisa masuk kalimah isim dan fi’il
a) Huruf athof, yaitu huruf yang menjadi penyambung
antara dua isim atau dua fi’il antara lain:
ُ‫وُ–ُفاءُ–ُثمُ–ُامُ–ُاوُ–ُاماُ–ُبل‬

Jumlah Mufidah

Jumlah mufidah yaitu susunan kalimat yang terdiri dari 2 kata atau
lebih dan mengandung makna yang sempurna. Jumlah mufidah
terbagi menjadi 2, yaitu jumlah ismiyah dan jumlah fi’liyah.

1. Jumlah Ismiyah
Jumlah ismiyah yaitu susunan kalimat yang diawali dengan isim
atau domir. Contoh:
ُ‫ص ِغٌْر‬ َ ُُ‫القَلَم‬ Pulpen itu pendek
‫ص ِلىُفِىُال َمس ِْج ُِد‬
َ ‫ن َْحنُُن‬ Kami solat di mesjid

2. Jumlah Fi’liyah
Jumlah fi’liyah yaitu susunan kalimat yang diawali dengan fi’il.
Contoh:
‫س‬ َ َ ‫َكت‬
َُ ‫بُُزَ ٌْدُالد َّْر‬ Zaid (telah) menulis pelajaran
َ‫اط َم ُة‬
ِ َ‫اَض ِْربُُف‬ Saya memukul Fatimah

Isim Mu’rob dan Mabni

A. Isim Mu’rob
Isim mu’rob yaitu isim yang akhir kalimatnya berubah karena
adanya perubahan yang masuk atas isim tersebut. Setiap isim bisa
rafa’, nashab, khafad, tetapi tidak bisa jazm.
1. Tanda-Tanda Isim Mu’rob
a. Bagi rafa’, ada empat tanda yaitu dhammah, wawu, dan alif.
Adapun dhammah, ia menjadi tanda bagi rafa’ pada tiga
tempat:
1) Isim mufrod
2) Jama’ taksir
3) Jama’ muannas salim

Adapun wawu, ia menjadi tanda bagi rafa’ pada dua tempat:

1) Jama’ mudzakar salim


2) Asmaul khomsah (isim-isim yang lima(

Adapun alif, maka ia menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim


tasniyah.

b. Bagi nashab, ada empat tanda yaitu fathah, alif, kasroh, dan
ya. Untuk fathah, ia menjadi tanda nashab pada dua tempat:
1) Isim mufrod
2) Jama’ taksir

Alif menjadi tanda nashab pada pada isim-isim yang lima.


Adapun kasrah, ia menjadi tanda nashab pada jama’
muannats salim. Dan ya menjadi tanda nashab pada tasniyah
dan jama’.

c. Bagi khafad atau jar itu ada tiga tanda yaitu kasrah, ya, dan
fathah. Kasrah bisa menjadi tanda khafad pada tiga tempat:
1) Isim mufrod
2) Jama’ taksir
3) Jama’ muanats salim

Ya bisa menjadi tanda khafad pada tiga tempat:

1) Isim-isim yang lima


‫‪2) Isim tasniyah‬‬
‫’‪3) Jama‬‬

‫مثاه‬
‫ُاىطا ِىبُ‬‫وَ َج َخ َّ‬ ‫اسمُمفرد‬ ‫ضمة‬
‫ُاىر َجاهُ‬ ‫اً ِ‬ ‫قَ َ‬ ‫جمعُتكسٌر‬
‫ساثُ‬ ‫ُِاىمدَ ِر َ‬ ‫ض َرث ْ‬ ‫َد َ‬ ‫جمعُمؤنثُسالم‬
‫رفع‬
‫ض َرُاىم َه ْىدِس ْونَُ‬ ‫َد َ‬ ‫جمعُمذكرُسالم‬ ‫واو‬
‫َجا َءُاَُخ ْو َُ‬
‫ك‬ ‫اسماءُالخمسة‬
‫ُاىطا ِى َب ُِ‬
‫ان‬ ‫وَ َج َخ َّ‬ ‫تثنٌة‬ ‫الف‬
‫َّار ُة َ‬‫سي َ‬ ‫سائِقُاى َّ‬ ‫قَادَُاى َّ‬ ‫اسمُمفرد‬ ‫فتحة‬ ‫نصب‬
‫ستُُاىىُص ْو َُ‬
‫ص‬ ‫ش ََر َحُاىمدَ ِر َ‬ ‫جمعُتكسٌر‬
‫َرأَيْجُاَخ َُ‬
‫َاك‬ ‫اسماءُالخمسة‬ ‫الف‬ ‫اسمُ‬
‫َراَيْجُاىم ْس ِي َما ُِ‬
‫ث‬ ‫جمعُمؤنثُسالم‬ ‫كسرة‬ ‫معرب‬
‫سي ُِ‬
‫ْه‬ ‫ظ ْرثُاىمدَ ِر َ‬ ‫وَ َ‬ ‫تثنٌة‬ ‫ٌاء‬
‫ُاىَّلُ ِعب ْونَ ُمُتَىَافِ ُِ‬
‫سي ُِ‬
‫ْه‬ ‫َمانَ َّ‬ ‫جمعُمذكرُسالم‬
‫ص ُِ‬
‫و‬ ‫اَدْخوُاِىَىُاىفَ ْ‬ ‫اسمُمفرد‬ ‫كسرة‬ ‫خفض‬
‫ُاىر َجا ُِ‬
‫ه‬ ‫ذَ َهبْجُ َم َع ِ‬ ‫جمعُتكسٌرُ‬
‫ُاىم َع ِي َما ُِ‬
‫ث‬ ‫ىَقَيْجُ َم َع ْ‬ ‫جمعُمؤنثُسالم‬
‫َم َر ْرثُُ ِبا َ ِبي َُ‬
‫ْل‬ ‫اسماءُالخمسة‬ ‫ٌاء‬
‫ز ْرثُاِىَىُاى َم َنا َوي ُِ‬
‫ْه‬ ‫تثنٌة‬
‫ُر ْرثُُ ِبم َه ْى ِد ِسيْهَُ‬ ‫َم َ‬ ‫جمعُمذكرُسالم‬

‫‪B. Isim Mabni‬‬


‫‪Isim mabni yaitu isim yang akhir kalimatnya tidak berubah (tetap).‬‬
‫‪Contoh:‬‬
‫ن َْحنُ–ُ َه َذاُ–ُ َماُ–ُا َ ْن َ‬
‫تُ‬

Anda mungkin juga menyukai