Ilmu nahwu merupakan salah satu ilmu alat yang bisa memahamkan kita dalam berbahasa arab serta
memahami al-Quran dan Hadits yang menjadi pedoman umat islam di dunia. Serta dapat memahamkan
kita dalam mengkaji kitab-kitab karangan para ulama pada zaman dahulu maupun sekarang. Ilmu nahwu
dan shorof kalau kita ibaratkan bagaikan perahu dan dayung yang kita gunakan untuk menuju ke sebuah
pulau yang indah. Tanpa dayung dan perahu tersebut kita tidak akan dapat menuju ke sebuah pulau
tersebut, sama halnya apabila kita tidak tahu tentang ilmu alat (nahwu dan shorof) kita tidak akan bisa
memahami al-Quran dan Hadits secara baik dan benar.
Maka dari itu ilmu alat mempunyai peran yang sangat penting sekali bagi kita semua sebagai media
untuk memahamkan kita mempelajari konteks arab.
Dalam makalah ini akan dijelaskan sebagian kecil dari ilmu nahwu, yaitu tentang Pembagian Harf.
BAB II
PEMBAHASAN
Pembagian Harf
Kalimah harf/huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il. Ada pula yang
mengartikan bahwa huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat memiliki makna kecuali apabila
bersanding dengan kata lainnya. Kaidahnya:
(Huruf itu ialah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il)
(Huruf adalah setiap kalimah yang tidak dapat memiliki makna kecuali bersama kalimah lainnya)
1. Dengan sukun. Contoh: لَ ْم, ْ بَل, اَ ْم, ْ اَو, فِى, كَى, ْ هَل,لَ ْن
Dalam hubungannya dengan kalimah lain (baik itu kalimah fi’il ataupun isim) maka kalimah harf
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Harf yang masuk pada kalimah isim ( )حروف تدخل على االسم
a. Harf jar ()حروف الجر. Yaitu huruf yang men-jar-kan isim sesudahnya. Ada huruf.hur
2. Harf yang masuk pada kalimah fi’il ( )حروف تدخل على الفعل
d. Qad ()قد
3. Harf yang bisa masuk pada kalimah fi’il dan isim ( )حروف تدخل على اإلسم و على الفعل
b. Dua harf istifham, yaitu hamzah dan hal ( الهموة و هل:) حرفا االستفهام
2.2.1.1 Harf jar ()حروف الجر. Yaitu huruf yang men-jar-kan isim sesudahnya. Tanda jar biasanya kasrah,
namun ada juga yang ya dan fathah. Untuk penjelasan lebih lanjut lihat bagian i’rab khafadh. Adapun
macam-macam huruf jar adalah sebagaimana dikatakan dalam nadham berikut ini:
َحتَّى خَال َحاشَا َعدَا في ع َْن َعلَى# ك ُحرُوفَ ْال َج ِّر َو ْه َي ِم ْن إل َى
َ هَا
(Ambillah sebagai Huruf Jar yaitu : Min, Ila, Hatta, Kholaa, Haasyaa, ‘Adaa, Fii, ‘An, ‘Alaa,)
(Mudz, Mundzu, Rubba, Lam, Kay, Wau, Ta’, Kaf, Ba’, La’alla, dan Mataa)
Dari nadham di atas dapat dijelaskan, bahwa huruf-huruf jar adalah sebagai berikut:
NO
HURUF JAR
CONTOH
( ِم ْنdari)
ِ َّالجنَّ ِة َو الن
· اس ِ َ( ِمنdari bangsa jin dan manusia)
إلى
َ (ke)
( ع َْنtentang/dari)
( َعلَىdi atas)
( فيdi dalam)
· ٌ( فِى َحقِ ْيبَتِى قَلَ ٌم َو ِم ْسطَ َرةٌ َو ِكتَابdi dalam tasku ada pena, penggaris, dan kitab)
ْ ْ
ِ َ( اُ ِّمى تَطبَ ُح فِى ال َمطبibuku masak di dalam dapur)
· ح
( ْالبَاءdengan)
َ ( اَنَا اَ ْذهَبُ اِلَى القَرْ يَ ِة بِا ل َّسيsaya pergi ke desa dengan mobil)
· َّار ِة
· (هُ َو يَ ْكتُبُ بِا لقَلَ ِمdia menulis dengan pena)
· ( اَ ْكتُبُ َعلَى ال َّسبُّوْ َر ِة بِالطَّبَا ِش ِرsaya menulis di atas papan tulis dengan kapur tulis)
ُ( الكَافseperti)
ِ ( ُم َح َّم ٌد بَ َش ٌر اَل كَالبَشNabi Muhammad adalah manusia yang tidak sebagaimana manusia pada umumnya)
· َر
· ( ال ُم ْؤ ِمنُ لِ ْل ُم ْؤ ِم ِن ك َْالبُ ْنيَا ِنorang mukmin satu dengan lainnya seperti suatu bangunan)
واو القسم
10
تاء القسم
11
( َحتَّىsampai)
· ت ال َّس َمكَ َحتَّى َر ْأ ِسه
ُ ( أَك َْلsaya memakan ikan hingga bagian kepalanya)
· اس َع ِة لَ ْياًل َ ْ( اُ َذا ِكرُال ُّدرُوsaya mengingat-ingat pelajaran di kamar belajar hingga
ِ َّس فِى ُغرْ فَ ِة ال ُم َذا َك َر ِة َحتَّى السَّا َع ِة الت
pukul sembilan malam)
12
· ُح تُ َعظِّ ُمهُ النِّيَّة َ ( رُبَّ َع َم ٍلBetapa banyak amalan yang kecil menjadi besar nilainya disebabkan oleh niat)
ٍ ِصال
َ ( رُبَّ قَوْ ٍل اَ َش ُّد ِم ْنseringkali ucapan itu lebih berbahaya daripada terkaman)
· صوْ ٍل
· ( رُبَّ يَ ِسي ٍْر اَ ْن َمى ِم ْن َكثِي ٍْرadakalanya yang sedikit lebih berkah daripada yang melimpah)
13
ُم ْن ُذdan( ُم ْذsejak)
ِ ع ْال َم ُ
· اضيَة ِ ْ( َما َرأَ ْيتُهُ ُم ْن ُذ األ ْسبُوAku tidak melihatnya semenjak seminggu yang lalu)
· ( ما َ َراَ ْيتُهُ ُم ْن ُذ يَوْ ِمنَاaku tidak melihatnya sejak hari kita sekarang ini)
14
2.2.1.2 Inna dan saudara-saudaranya ( )ان و اخواتها. Adapun huruf-hurufnya adalah; َ لَيْت, لَ ِك َّن, اَ َّن, اِ َّن, dan
لَ َع َّل. Dalam kaidah dijelaskan sebagai berikut:
ٌَو ِه َي اِ َّن َو اَ َّن َو لَ ِك َّن َوكَأ َ َّن َولَيْتَ َولَ َع َّل تَقُوْ ُل اِ َّن َز ْيدًا قَائِ ٌم َولَيْتَ َع ْمرًا شَا ِخص
( saudara-saudara inna adalah لَ َع َّل, َ لَيْت, كَأ َ ّن, لَ ِك َّن, اَ َّن, اِ َّنseperti anda katakan ( اِ َّن َز ْيدًا قَائِ ٌمsesungguhnya Zaid
berdiri) dan ٌ( لَيْتَ َع ْمرًا شَا ِخصSemoga Amr menampakkan diri).
2.2.1.3 Har nida’ ()حروف النداء. Huruf nida’ adalah huruf yang digunakan untuk memanggil. Adapun
huruf-hurufnya yaitu; ) آ (الهمزة الممدودة, ) أ (الهمزة المفتوحة, ْ اَي, هَيَا, َ يا.
2.2.1.4 Harf istitsna’ ( )حرف االستثناء. Huruf istitsna’ adalah huruf yang digunakan untuk pengecualian.
َ َح, ِس َوى, اِاَّل.
Adapun huruf-hurufnya, yaitu; َعدَا, خَ اَل, َغيْر, اش
2.2.1.5 Wawu ma’iyah ( )واو المعية. Yaitu wawu yang bermakna ma’a (bersama). contoh:
· َ( َواِ ْست ََوى اَ ْل َما ُء َو ْال َخ َشبَةtelah merata air bersama kayu)
2.2.1.6 Laamul ibtida’ ()الم االبتداء. Lam yang ditempatkan di awal kalimah. Contoh: لَ َر ُج ٌل قَائِم: lelaki berdiri.
2.2.2 Harf yang masuk pada kalimah fi’il ( )حروف تدخل على الفعل
2.2.2.1 Harf nashab ()حروف النصب. Adalah huruf yang digunakan untuk menashabkan fi’il mudhari’.
Adapun huruf-hurufnya yaitu:
·لَ ْن contoh لَ ْن يَ ْف َع َل : dia tidak akan dapat berbuat
لَ ْم
اَلَ ْم
لَ َّما
اَلَ َّما
الم
الدعاء
الم النهى
2.2.2.3 Maa dan laa ()ما و ال. Merupakan dua huruf nahi. Huruf “maa” biasanya digunakan untuk fi’il
madhi sedangkan “laa” huruf nahi yang digunakan untuk fi’il mudhari’. Contoh:
· َاَل أَ ْعبُ ُد َما تَ ْعبُ ُدون : dan tidaklah aku menyembah apa yang kamu sembah
2.2.2.4 Qad ()قد. Fungsinya sebagai ta’kid (penguat) apabila masuk pada fi’il madhi. Apabila masuk pada
fi’il mudhari’ maka berfungsi sebagai taqlil (sedikit/jarang) atau taktsir (banyak). Contoh:
2.2.2.5 Al-siin dan saufa ( )السين و سوف. Huruf “al-siin” mempunyai faedah untuk menunjukkan waktu yang
akan datang yang dekat/ sebentar lagi. Sedangkan “saufa” bertujuan waktu yang akan datang yang
masih lama. Contoh:
2.2.3 Harf yang bisa masuk pada kalimah fi’il dan isim ( )حروف تدخل على اإلسم و على الفعل
2.2.3.1 Harf ‘athaf ( )حروف العطف. Huruf ‘athaf sering disebut kata penghubung. Adapun huruf-hurufnya
sebagai berikut:
َو َحتَّى, َولَ ِك ْن, َواَل, ْ َوبَل, َوإِ َّما, َوأَ ْم, ْ َوأَو, َوثُ َّم, َو ْالفَا ُء,اَ ْل َوا ُو
2.2.3.2 Dua harf istifham, yaitu hamzah dan hal ( الهموة و هل:) حرفا االستفهام. Berfungsi untuk menanyakan.
Contoh:
· ُ أَأَ ْنتُ ْم أَ ْعلَ ُم أَ ِم هَّللا : “Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah (yg lebih mengetahui)?” (QS. Al-
Baqarah: 140)
· هَلْ تَ ْعلَ ُم لَهُ َس ِميًّا : “Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Allah (yang patut
disembah)?” (QS. Maryam: 65)
2.2.3.3 Wawu haal ()واو الحال. Wawu hal bisa diartikan ketika, sedangkan, dalam keadaan. Contoh:
2.2.3.4 Laam qasam ( )الم القسم. Huruf yang digunakan untuk bersumpah. Contoh:
· آلَ أُقُ ِس ُم بِيَوْ ِم ْالقِيَ َم ِة: aku bersumpah demi hari kiamat,
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kalimah harf/huruf adalah lafadz yang tidak layak disertai tanda isim atau tanda fi’il.
Kalimah huruf dibangun atas beberapa dasar dengan melihat harakat akhirnya, yaitu:
1. Dengan sukun. Contoh: لَ ْم, ْ بَل, اَ ْم, ْ اَو, فِى, كَى, ْ هَل,لَ ْن
3.2 Saran
Dengan sangat menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami
menyarankan kepada pembaca untuk memberikan saran serta kritikan dalam memperbaiki makalah
kami untuk yang akan datang.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Abu Bakar, Bahrun, Terjemahan Alfiyah Syarah Ibnu Aqil, Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2010.
Shofwan, M. Sholihuddin, Terjemah Alfiyah Ibnu Malik, Jombang: Darul Hikmah, 2007.
http://santriclumut.blogspot.com/2015/01/penjelasan-huruf-dalam-bahasa-arab.html