Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP 4.1)

Satuan Pendidikan : MTs SALAFIYAH ASY SYAFI’IYAH JATIROGO


Kelas/Semester : VIII/2
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadis
Topik : KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID
Pertemuan ke - :1-2
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit (2 X Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena
dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar Indikator
1.4 Menghayati keidahan bacaan Al- 1.4.1.khusyu’ dalam belajar membaca A-Qur’an
Qur’an dengan tajwid dengan tajwid

2.4 Memiliki perilaku sesuai dengan 2.4.1.Menunjukkan perilaku sesuai dengan


hukum dalam Al-Qur’an dan hukum dalam Al-Qur’an dan Hadits
Hadits

3.4 Memahami ketentuan hukum 3.4.1.Menyebutkan pengertian hukum bacaan


bacaan lam dan ra’ dalam QS. Al- lam dan ra’ dalam QS. Al-Humazah (104),
Humazah (104), QS. At-Takatsur QS. At-Takatsur (102) dan surat-surat lain
(102) dan surat-surat lain dalam dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an. 3.4.2.Menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan lam
dan ra’ dalam QS. Al-Humazah (104), QS.
At-Takatsur (102) dan surat-surat lain
dalam Al-Qur’an.
3.4.3.Mendeskripsikan cara membunyikan
hukum bacaan lam dan ra’ dalam QS. Al-
Humazah (104), QS. At-Takatsur (102)
dan surat-surat lain dalam Al-Qur’an.
3.4.4.Mengidentifikasi hukum bacaan lam dan
ra’ dalam QS. Al-Humazah (104), QS. At-
Takatsur (102) dan surat-surat lain dalam
Al-Qur’an.
3.4.5.Menyimpulkan cara membaca bacaan lam
dan ra’ dalam QS. Al-Humazah (104), QS.
At-Takatsur (102) dan surat-surat lain
dalam Al-Qur’an.

4.4 Mendemonstrasikan hukum 4.4.1. Mempraktikkan bacaan lam dan ra’


Kompetensi Dasar Indikator
bacaan lam dan ra’ dalam QS. Al- dalam QS. Al-Humazah (104), QS. At-
Humazah (104), QS. At-Takatsur Takatsur (102) dan surat-surat lain
(102) dan surat-surat lain dalam dalam Al-Qur’an.
Al-Qur’an.

C. Materi Ajar
BAB 4. KUPERINDAH BACAAN AL-QUR’AN DENGAN TAJWID
A. Hukum Bacaan Lam ) ‫( ل‬
Di dalam Ilmu Tajwid hukum bacaan Lam ada dua macam, yaitu :
1. Lam tafkhim ( ‫ )تفحيم‬tebal / Mufakhkhamah
Apabila ada huruf Lam ( ‫ ) ل‬dalam lafzul jalalah ( ‫ ) هللا‬yang didahului oleh
huruf yang berharakat fathah ( ‫ )ـَـ‬atau damah ( ‫)ـُـ‬. Maka harus dibaca tafkhim
atau tebal. Lam yang terdapat dalam lazull Jalalah dinamakan lam jalalah. Cara
mengucapkannya ialah dengan menjorokkan kedua bibir ke depan.
Contoh :
- Lafzul Jalalah ( ‫ ) هللا‬yang didahului oleh huruf yang berharakat fathah
ُ‫ الَإِ ٰلهَ ِإالَّ هللا‬- ُ‫ش ِهدَ هللا‬
َ - ٌ‫ قُ ْل ُه َوهللاُ أَ َحد‬- ُ‫م َع هللا‬
- Lafzul Jalalah ( ‫هللا‬ ) yang didahului oleh huruf yang berharakat damah

َ - ُ‫ يُ ْح ِب ْب ُك ُم هللا‬- ‫ يُؤْ تِيَه ُم هللا َخي ًْرا‬- ِ‫َو َر ْح َمة ُهللا‬


ِ‫ع ْبدُ هللا‬
2.Lam Tarqiq ( ‫ ) ترقيق‬Tipis / Muraqqaqah
Huruf Lam dibaca Tarqiq ada dalam dua keadaan, yaitu :
a. Lam yang terdapat pada Lafzul jalalah( ‫ ) هللا‬dan didahului oleh huruf yang
berharakat kasrah. ( ‫)ـِـ‬. Posisi mulut tidak menjorok kedepan.
Contoh :
‫ فِ ْى ِد ْي ِن هللاِ أَ ْف َوا ًجا‬- ِ‫س ْو ِل هللا‬
ُ ‫ فِ ْى َر‬- ِ‫ِب ْس ِم هللا‬
b. Semua Lam yang terdapat dalam lafal selain lafzul jalalah
Contoh :
‫ لُ َمزَ ة‬- ‫ ِل ُك ِل‬- ‫علَّ َم‬
َ ‫َو‬
B. Hukum Bacaan Ra ( ‫) ر‬
Hukum bacaan ra ( ‫ ) ر‬dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Ra Tafhim ( ‫ ) تفحيم‬artinya ra yang dibaca tebal .
Ra dibaca tebal. Apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Jika huruf ra berharakat fathah atau fathatain ( ‫ ًر‬/ ‫) َر‬
Contoh :
- Ra difathah )‫( ر‬ ‫ اَلَ ْم تَ َر‬- ُ‫غ ِف َرلَه‬ ِ َ‫ب ْالفَل‬
ُ -‫ق‬ ِ ‫َر‬ - ‫َر ُّب ُك ْم‬
- Ra difathatain ) ‫( ًر‬ َ ًً-ً‫ًًًخَيًرًا‬-ً‫نَارًا‬
‫ًًشرًا‬-ً‫طيًرًا‬
b. Jika ra berharakat dammah atau dammatain ( ‫ ٌر‬/ ‫) ُر‬
Contoh :
- Ra dammah ) ‫ص ُرهللاِ ( ُر‬ ْ َ‫ ن‬- ‫ أ َ ْكبَ ُر‬- ‫ َك َف ُر ْوا‬- ‫ُر ِز ْقنَا‬
- Ra dhammatain ) ‫نور ( ٌر‬ ٌ - ‫ور‬
ٌ ‫بر‬
ُ ‫ َم‬- ‫أجر‬ ٌ - ‫غفور‬ٌ
c. Jika ra berharakat sukun jatuh sesudah huruf yang difathah atau didammah

( / ‫ ْر ـُـ‬+ ‫ ْر‬+ ‫) ـَـ‬


Contoh :
- Ra sukun jatuh sesudah huruf difathah ( ‫ ْر‬+ ‫) ـَـ‬
‫ َوا ْن َح ْر‬- ‫ فَأ َ ثَ ْرنَ ِب ِه‬- ‫ ت َ ْر ِم ْي ِه ْم‬- ‫س َل‬
َ ‫َوأ َ ْر‬
- Ra sukun jatuh sesudah huruf didammah ( ‫ ْر‬+ ُ ‫) ــ‬
ٌ ‫ قُ ْر‬- َ‫س ِليْن‬
‫ ُم ْرتَفَقًا‬- ‫آن‬ َ ‫ ُم ْر‬- َ‫ت ُ ْر َح ُم ْون‬
d. Jika ra berharakat sukun didahului oleh huruf yang berharakat kasrah tetapi
kasrahnya tidak asli dari kalimat itu. ( ‫ْر‬ ِِ / kasrah tidak asli )
Contoh : ‫ ا ِْر َح ْمنَا‬- ْ‫ ا ِْر َكب‬- ‫ا ِْر ِج ِع ْى‬
e. Jika ra berharakat sukun sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli,
namun sesudah ra sukun itu ada huruf ISTI’LA ( ‫ ) إسـتـعـالء‬yang tidak
dikasrah (huruf isti’la tidak dikasrah + ‫ ْر‬+ ِِ / kasrah asli ). Sedangkan
huruf isti’la itu ialah ‫ ق‬- ‫ غ‬- ‫ خ‬- ‫ ظ‬- ‫ ط‬- ‫ ض‬-‫ص‬
Contoh : ٌ‫صاد‬
َ ‫ ِم ْر‬- ‫ ِم ْن ُك ِل فِ ْرقَة‬- ‫اس‬
ٌ ‫ط‬َ ‫قِ ْر‬

2. Tarqiq ( ‫ )ترقيق‬tipis / Muraqqaqah


Ra tarqiq atau muraqqaqah ialah ra yang dibaca tipis. Di dalam ilmu tajwid ra ( ‫ر‬
) dibaca tipis jika memenuhi persyatan-persyaratan., yaitu :
a. Jika ra berharakat kasrah atau kasratain ( ‫ ر‬/ ‫) ِِر‬
Contoh :
- Ra dikasrah ( ‫ِِر‬ ) ِ َ‫ ِمن‬- ‫ َك ِر ْي ٌم‬- ْ ‫ِِ ِر َما ُح ُكم‬
- ‫الر َجا ِل‬
Ra dikasratain ( ‫) ر‬ ‫ لَ ِف ْى ُح ْسر‬- ‫ض ِر‬
ُ ‫ِب‬
b. Jika ra berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli

tetapi sesudah ra sukun bukan huruf isti’la. ( bukan huruf isti’la + ‫ ْر‬+ ‫ـِـ‬
).

Contoh : ‫ ْم ِِرفَقًا‬- ‫ َوأَ ْنذَ ْر ِب ِه‬- ُ‫ فَ َب ِش ْره‬- َ‫ع ْون‬


َ ‫ِف ْر‬
c. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya ya sukun ( ra waqaf + ‫ي‬
ْ )

Contoh : ‫لَ ُكم ُْال َخي ُْر‬ -‫صي ٌْر‬ َ ‫س ِم ْي ُع ْال َخ ِبيْر‬
ِ ‫س ِميْع ٌ َب‬ َّ ‫ َو ُه َوال‬-‫شيْئ قَ ِد ي ٌْر‬
َ

d. Jika ra diwaqafkan dan huruf sebelumnya dikasrah ( ra waqaf + ‫ـِـ‬ )


Contoh : ‫ْطر‬ َ ‫ ِب ُم‬- ‫ ُه َو ْال َكافِ ُر‬- ‫ص َر‬
ِ ‫صي‬ ِ َ ‫َوالَ نا‬
3. Jawazul Wajhain ( ‫ )جواز الوجهين‬artinya boleh dibaca tebal dan boleh dibaca tipis
Huruf ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq jika ra itu disukun dan huruf
sebelumnya dikasrah sedangkan setelah ra sukun itu ada huruf isti’la yang
dikasrah. (huruf isti’la yang dikasrah + ‫ ْر‬+ ِِ )
Contoh : ِ ‫ِم ْن ِع ْر‬
‫ ِب ِح ْرص‬- ‫ض ِه‬
D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan A. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
10
mengkondisikan kelas. menit
B. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan seputar materi
yang akan dipelajari
C. Motivasi
Siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari materi
mengaplikasikan hukum tajwid lam yang akan dipelajari
D. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
Inti Mengamati
 Peserta didik mengamati contoh ayat yang terdapat hukum
lam baik lam tafkhim atau lam tarqiq
 Guru memberikan contoh bacaan lam tafkhim dan lam tarqiq
 Peserta didik mengikuti contoh pelafalan bacaan hukum lam
tafkhim dan lam tarqiq yang dicontohkan guru
Mempertanyakan
 Peserta didik bertanya jawab tentang pengertian, ciri-ciri,
cara membunyikan hukum bacaan lam baik lam tafkhim atau
lam tarqiq dalam al-Qur’an surat-surat pendek pilihan.
Mengeksplorasi
 Peserta didik mencari informasi tentang pengertian, ciri-ciri,
cara membunyikan hukum bacaan lam baik lam tafkhim atau
lam tarqiq dalam al-Qur’an surat-surat pendek pilihan
dengan membaca materi dari berbagai sumber
 Peserta didik membaca dan mengidentifikasi jenis hukum
bacaan lam baik lam tafkhim atau lam tarqiq . 60
menit
 Peserta didik berlatih cara membedakan dan membaca
bacaan hukum lam tafkhim atau lam tarqiq pada ayat-ayat
pilihan.
Mengasosiasikan
 Peserta didik menyimpulkan cara membaca bacaan hukum
lam tafkhim atau lam tarqiq dalam al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan.
 Peserta didik menghafalkan ciri-ciri dan cara membaca
hukum lam tafkhim atau lam tarqiq dalam al-Qur’an surat-
surat pendek pilihan.
Mengkomunikasikan
 Peserta didik Mempraktikkan bacaan lam tafkhim atau lam
tarqiq dalam al-Qur’an surat-surat pendek pilihan.
 Peserta didik menjelaskan pengertian, ciri-ciri, cara
membunyikan hukum bacaan lam baik lam tafkhim atau lam
tarqiq dalam al-Qur’an surat-surat pendek pilihan..
Penutup a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Peserta didik melakukan refleksi hasil pembelajaran
d. Guru menugaskan peserta didik mencari materi tambahan 10
tentang hukum lam tafkhim atau lam tarqiq dari berbagai menit
sumber (buku, majalah, internet, narasumber) sebagai
refleksi.
e. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu
berikutnya.
f. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.

Pertemuan ke-2
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan A. Orientasi
Guru mengucapkan salam, mengabsen siswa dan
mengkondisikan kelas.
B. Apersepsi
Guru memberikan pernyataan dan pertanyaan seputar
materi yang telah dan akan dipelajari
C. Motivasi
Siswa diberi penjelasan tentang manfaat mempelajari 10
materi tentang bacaan hukum Ra’ yang terdapat pada ayat menit
surat pendek pilihan yang akan dipelajari
D. Pemberian Acuan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok
3) Peserta didik menyimak mekanisme pelaksanaan
pembelajaran
Inti Mengamati
 Peserta didik mengamati contoh ayat yang terdapat
hukum ra’ baik ra’ tafkhim atau ra’ tarqiq maupun jawazul
wajhain.
 Guru memberikan contoh bacaan ra’ tafkhim, ra’ tarqiq
dan jawazul wajhain
 Peserta didik mengikuti contoh pelafalan bacaan hukum
ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan jawazul wajhain yang
dicontohkan guru
Mempertanyakan
 Peserta didik bertanya jawab tentang pengertian, ciri-ciri,
dan cara membunyikan hukum bacaan ra’ tafkhim, ra’
tarqiq dan jawazul wajhain dalam al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan. 60
Mengeksplorasi menit
 Peserta didik mencari informasi tentang pengertian, ciri-
ciri, cara membunyikan hukum bacaan ra’ tafkhim, ra’
tarqiq dan jawazul wajhain dalam al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan dengan membaca materi dari berbagai
sumber
 Peserta didik membaca dan mengidentifikasi jenis hukum
bacaan ra’ tafkhim atau ra’ tarqiq atau jawazul wajhain.
 Peserta didik berlatih cara membedakan dan membaca
bacaan hukum ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan jawazul wajhain
pada ayat-ayat pilihan.
Mengasosiasikan
 Peserta didik menyimpulkan cara membaca bacaan
hukum ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan jawazul wajhain dalam
al-Qur’an surat-surat pendek pilihan.
 Peserta didik menghafalkan ciri-ciri dan cara membaca
hukum ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan jawazul wajhain dalam
al-Qur’an surat-surat pendek pilihan.
Mengkomunikasikan
 Peserta didik Mempraktikkan bacaan ra’ tafkhim, ra’
tarqiq dan jawazul wajhain dalam al-Qur’an surat-surat
pendek pilihan.
 Peserta didik menjelaskan pengertian, ciri-ciri, cara
membunyikan hukum bacaan ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan
jawazul wajhain dalam al-Qur’an surat-surat pendek
pilihan..
Penutup a. Guru membuat simpulan tentang materi ajar.
b. Guru mengadakan evaluasi.
c. Peserta didik melakukan refleksi hasil pembelajaran
d. Guru menugaskan peserta didik mencari materi tambahan
tentang hukum ra’ tafkhim, ra’ tarqiq dan jawazul wajhain 10
dari berbagai sumber sebagai refleksi. menit
e. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari minggu
berikutnya.
f. Bersama-sama menutup pembelajaran dengan do’a dan
salam.

E. Media, Alat dan Sumber Belajar


Media dan Alat :
 Berita media massa
 Audio/visual
 Laptop dan Infocus
Sumber:
 Kitab hadts Jami’ as-Shogir dan terjemahanya
 Buku paket siswa dan guru Al-Qur’an Hadis kls VIII

F. Penilaian, Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


 Penilaian
1) Kompetensi Sikap:
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : (Terlampir)
c. Pedoman Penskoran : (Terlampir)
2) Kompetensi Pengetahuan:
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Instrumen penilaian : (Terlampir)
c. Pedoman Penskoran : (Terlampir)
3) Kompetensi Keterampilan:
a. Teknik Penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : (Terlampir)
c. Pedoman Penskoran : (Terlampir)
 Remidial
1) Pemberian bimbingan secara khusus dan perorangan bagi peserta didik yang
mengalami kesulitan, jika ada beberapa peserta didikyang tidak mencapai KKM.
2) Pemberian tugas-tugas atau perlakuan (treatment) secara khusus, baik dipandu
langsung oleh guru atau tutor sebaya oleh kelompok yang terlebih dahulu
mencapai ketuntasan belajar (learning mastery) yang sifatnya penyederhanaan
dari pelaksanaan pembelajaran.
3) Pemberian tes ulang dengan penyederhanaan.
 Pengayaan
Pengayaan dilaksanakan sebagai tindak lanjut analisis hasil penilaian. Pengayaan
dilakukan dengan cara peserta didik diminta mencari di internet atau diskusi
kelompok untuk membahas materi tambahan tentang hukum lam dan ra’ dalam ayat-
ayat pilihan.

Mengetahui Jatirogo, Juli 2018


Kepala MTs Salafiyah Asy Guru Mata Pelajaran
Syafi’iyah

Siti Nur Fatinatin, S.Pd.I Khoirul Anam, S. Pd. Ii


Lampiran 1 :

1. Pengamatan Sikap

a. Format Penilaian Individu


Aktifitas
No Nama Peserta Kerjasama Keaktifan Partisipasi Inisiatif Skor
didik
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3

b. Rubrik penilaian:

No Indikator Penilaian Skor


Belum memperlihatkan kerjasamanya 1
1 Kerjasama Mulai memperlihatkan kerjasamanya 2
Mulai berkembang kerjasamanya 3
Mulai membudayakan kerjasamanya 4
Belum memperlihatkan keaktifannya 1
2 Keaktifan Mulai memperlihatkan keaktifannya 2
Mulai berkembang keaktifannya 3
Mulai membudayakan keaktifannya 4
Belum memperlihatkan Partisipasinya 1
3 Partisipasi Mulai memperlihatkan partisipasinya 2
Mulai berkembang partisipasinya 3
Mulai partisipasinya 4
belum memperlihatkan Inisiatifnya 1
4 Inisiatif mulai memperlihatkan Inisiatifnya 2
mulai berkembang Inisiatifnya 3
mulai membudayakan Inisiatifnya 4
Total 16

c. Pedoman Pen-skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal (16)

2. Format Penilaian “kembangkan pikiranmu” (Berdiskusi – Menemukan


Peristiwa)

a. Format Penilaian
Ketuntasa Tindak
Nama peserta Aspek yang dinilai Skor
No. Nilai n Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P
b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Sko


r
Memberikan kejelasan dan kedalaman 30
kedalaman informasi lengkap dan sempurna
informasi. Memberikan penjelasan dan kedalaman 20
1 informasi lengkap dan kurang sempurna
Memberikan penjelasan dan kedalaman
informasi kurang lengkap 10
berperan sangat aktif dalam diskusi 30
2 Keaktifan
berperan aktif dalam diskusi 20
dalam
diskusi/tugas kurang aktif dalam diskusi 10
mempresentasikan dengan sangat jelas dan 40
rapi
Kejelasan dan mempresentasikan dengan jelas dan rapi, 30
3 mempresentasikan dengan sangat jelas dan 20
kerapian
presentasi/ kurang rapi
jawaban mempresentasikan dengan kurang jelas dan 10
tidak rapi

c. Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

3. Penilaian “Berlatihlah”
a. Format Penilaian “Berlatihlah”

Nama peserta Aspek yang Skor Ketunta Tindak


No. dinilai Nilai san Lanjut
didik Maks.
1 2 3 T TT R P

b. Aspek dan rubrik penilaian kelompok:

No Indikator Penilaian Skor


Tepat waktu dalam penyerahan tugas 26 – 30
1 Kedisiplinan Terlambat dalam penyerahan tugas 10 – 25
Sangat antusias dalam mengerjakan tugas 26 – 30
2 Antusiaisme
Biasa saja dalam mengerjakan tugas 16 – 25
Enggan mengerjakan tugas 10 – 15
Hasil tugas yang diserahkan sangat rapi dan jelas 31 – 40

Kejelasan dan Hasil tugas yang diserahkan cukup rapi dan jelas 21 – 30
3 Hasil tugas yang diserahkan tidak jelas dan asal- 10 – 20
kerapian hasil
tugas asalan
c. Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor Yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

4. Format Penilaian “TILAWAH AYAT”

a. Format Penilaian

Nama Aspek yang Ketunta Tindak


dinilai Skor san Lanjut
No. peserta Nilai
Maks.
didik 1 2 3 T TT R P

b. Aspek dan rubrik penilaian tilawah ayat:

No Indikator Penilaian Skor


Melafalkan setiap lafal dengan benar dan 30
1 Tajwid tepat
Melafalkan sebagian besar dari lafal dengan 20
benar dan tepat
Banyak kesalahan dalam pelafalan ayat 10
Melafalkan ayat dengan sangat lancar 30
2 Fashahah
Menghafalkan ayat dengan cukup lancar 20
Menghafalkan ayat kurang lancar dan 10
terbata-bata
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan jelas 30
dan tartil
Tartil Membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan cukup 20
3 jelas dan tartil
Membaca ayat-ayat Al-Qur’an kurang jelas 10
dan tidak tartil

Pedoman Pen-Skoran

Jumlah Nilai Skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah Skor maksimal

Tugas Mencermati Ayat :


No Lafal Hukum bacaan
1
‫َللا‬
ّ ‫ش َعائ َر‬
َ Lam tafkhim

2
‫ش ْه َر ا ْل َح َرا َم‬ّ ‫َوال ال‬ Ra tafkhim

3
‫َوال يَ ْجر َمنّ ُك ْم‬ Ra Tarqiq

4
‫َللاَ شَدي ُد ا ْلعقَاب‬ ّ ‫َواتّقُوا‬
ّ ‫َللاَ إ ّن‬ Lam Tafkhim

5
ّ ‫َو َما أُه ّل لغَ ْير‬
‫َللا‬ Lam Tarqiq

6
‫م ْن ك ُِّل ف ْرقَة‬ Jawazul Wajhain

7 ‫يَ ْو َمئذ لَ َخبير‬ Ra Tarqiq

8
َ ‫علَى أ َ ْدبَار ُك ْم فَت َ ْنقَلبُوا َخاسر‬
‫ين‬ َ Ra Tarqiq

Ungkapkan Rasa Ingi Tahu


Setelah kalian mengamati dan mencermati beberapa ayat di atas, tentu ada banyak hal
yang kalian pikirkan, muncul beberapa pertanyaan di benak kalian. Maka cobalah untuk
menulis apa yang kalian pikirkan pada kolom berikut ini:

No. Kata tanya Pertanyaan

1 Apa Apakah Ra Tarqiq?

2 Kenapa Kenapa di baca Ra Tarqiq

5
Berlatih
Dalam rubrik ini, guru berkesempatan menguji ranah kognitif peserta didik dengan
berbagai macam alternatif latihan, guru juga dapat menambah tugas-tugas lain yang
bersifat kognitif kepada peserta didik sesuai dengan sarana prasarana madrasah setempat
dan kebutuhan peserta didik. Beberapa alternatif latihan antara lain sebagai berikut:
a. Uji Kompetensi dalam bentuk soal penalaran ( terdapat di buku siswa)

1. Rasul bersabda “ Bacalah al- Qur’an! Sesungguhnya al-Qur’an akan datang pada
hari kiamat memberi syafaat bagi para pembacanya”. Jelaskan pendapatmu apa
yang dimaksud syafaat dalam hadis tersebut? Upaya-upaya apa yang harus kamu
tempuh untuk mendapatkan syafaat itu?

Contoh Jawaban : Kelak di hari kiamat akan didatangkan pahala-pahala


orang yang membaca al-Qur’an dan yang mengamalkannya. Pahala-
pahala itulah yang akan menjadi syafaat.
Upaya-upaya yang harus ditempuh yaitu membaca al-Qur’an dengan
tartil dan menghayati isi kandungannya kemudian mengamalkan isi
kandungan tersebut.

2. Aflakhur Ridho berpendapat bahwa mempelajari ilmu tajwid tidak perlu sebab
ilmu tajdwid berkembang setelah Rasulullah wafat. Bagaimana pendapatmu
terhadap pernyataan tersebut? Jelaskan!

Contoh Jawaban : tidak sependapat, sebab ilmu tajwid meskipun


berkembangnya setelah rasul wafat, namun pada dasarnya ilmu tajwid
itu merupakan suatu cabang ilmu yang dihasilkan dari pengamatan
terhadap bacaan AlQur’an, sehingga dari pengamatan itu tersusun
kaidah-kaidah yang berfungsi sebagai rumus yang pasti untuk
menghasilkan bacaan yang benar sesuai dengan bacaan Rasulullah.

b. Soal pengembangan dari :


1). Mengidentifikasi hukum bacaan lam dan ra pada surah al-Humazah dan
Surah at-Takatsur.
2). Melafalkan ayat yang mengandung hukum bacaan lam dan ra.
Didalam al- Qur’an banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan lam dan
ra saya akan mencari dan akan saya catat dalam daftar berikut ini:

Hasil pencarian hukum bacaan Lam dan Ra dalam Al Qur’an:

No Lafal Hukum Bacaan Surah/ ayat ke


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Didalam surah al- Fajr terdapat banyak sekali kalimat yang mengandung hukum bacaan
Lam dan Ra saya akan mencari dan akan saya catat dan saya akan melafalkannya di
hadapan orang tua atau guru atau temanku yang sudah mahir membaca, tujuanku untuk
menguji sejauh mana bacaanku sudah tartil atau belum. Untuk itu terlebih dahulu saya
catat dalam daftar berikut ini:

No Lafal Hukum Ayat pelafalan Paraf


bacaan ke benar salah orang tua
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Anda mungkin juga menyukai