A. Kompetensi Inti
KI-1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
2. 2.2 Menunjukkan sikap saling 2.2.1 Menampilkan sikap kasih sayang dan
mengingatkan dan peduli kepada sesama sebagai
berpegang teguh sebagai implementasi pemahaman Q.S. t-Tiin
implementasi dari
pemahaman Q.S. at-Tin dan
Q.S. al-Ma’un
3. 3.1 Memahami makna 3.1.1 Menyebutkan jumlah ayat Q.S. At Tiin (c1)
Q.S. at-Tin dan Q.S. 3.1.2 Menjelaskan Q.S. at-Tiin termasuk jenis
al-Ma’un dengan Makiyah. (c1)
benar.
3.1.3 Menjelaskan sebab turunnya (c1)
3.1.4 Menjelaskan arti kata penting (tarjamah
lafziah) dalam Q.S. at-Tiin(c1)
3.1.5 Mengemukakan pesan pokok Q.S. at-Tiin (c2)
3.1.4 Menyimpulkan makna kandungan Q.S. at-Tiin
(c4)
3.1.6 Menentukan hukum bacaan dalam Q.S. at-
Tiin(c3)
4. 4.1.1 Membaca Q.S. at- 4.1.1 Melafalkan kata per kata dari Q.S. at-Tiin (P2)
Tin dan Q.S. al- 4.1.2 Melafalkan ayat per ayat dari Q.S. at-Tiin. (P2)
Ma’un dengan baik 4.1.2.1 Menulis kata per kata dari Q.S. at-Tiin (p1)
dan benar.
4.1.2 Menulis kalimat- 4.1.2.2 Menulis kalimat per kalimar dari Q.S. at-Tiin
kalimat dalam Q.S. (P2)
at-Tin dan Q.S. al- 4.1.2.3 Menulis ayat per ayat dari Q.S. at-Tiin (p3)
Ma’un dengan baik
dan benar. 4.1.3.1 Menampilkan hafalan ayat per ayat Q.S. at-
4.1.3 Menunjukkan
hafalanQ.S. at-Tin Tiin (p1)
dan Q.S. al-Ma’un 4.1.3.2 Menampilkan hafalan surat Q.S. at-Tiin (p1)
dengan baik dan 4.1.3.3 Membuat karya hafalan Q.S. at-Tiin
benar. Dalambentuk rekaman audio.(p3)
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pertemuan I
Melalui metode diskusi, temu duga, demonstrasi, drill dan model discovery siswa dapat:
D. Materi Pembelajaran
AT-TIIN
MAKKIYYAH
Surah ke-95 : 8 ayat
Dalam surah At-Tin ayat 1, 2, dan 3 Allah bersumpah dengan makhluk-Nya. Kalimat sumpah
tersebut semacam argumentasi tentang berita yang mempunyai kaitan erat dengan kandungan
sumpah-Nya. Dalam surah ini, Allah memilih empat hal, yaitu At-Tin, az-zaitun, tur as-sinin
dan al balad al amin.
At-Tin
Sebagian ulama menyebutkan bahwa makna At-Tin adalah suatu tempat (bukit) di Damaskus,
Suriah. Ada juga yang menyebutkan bahwa kata at-tin adalah sejenis buah-buahan dari Timur
Tengah yang berwarna cokelat, berbiji seperti tomat, rasanya manis dan dinilai memiliki
kandungan gizi yang sangat tinggi serta memiliki khasiat untuk menghancurkan batu pada
saluran kencing dan penyembuh wasir.
1
Yang dimaksud dengan “Tin” oleh sebagian mufasir ialah tempat tinggal Nabi Nuh a.s., yaitu Damaskus yang banyak
tumbuh pohon Tin; dan “zaitun” ialah Baitulmaqdis yang banyak tumbuh zaitun.
2
Gunung Sinai adalah tempat Nabi Musa a.s menerima wahyu.
at-tur as-sinin
Kata at-tur juga dipahami sebagai nama gunung tempat Nabi Musa menerima wahyu, yaitu di
Sinai, Mesir.
Az-Zaitun
Sebagaimana kata at-tin, Kata az-zaitun dianggap memiliki dua arti, yaitu :
Az-Zaitun adalah tempat Nabi Isa menerima wahyu, pendapat lain menyatakan bahwa kata
az-zaitun adalah sebuah gunung di Yerusalem tempat Nabi Isa diselamatkan dari
pembunuhan.
Az-Zaitun adalah nama buah (zaitun) yang tumbuh di Timur Tengah yang memiliki khasiat
yang baik bagi tubuh manusia.
Al-balad al-amin
Kata Al-balad al-amin Arab: داالمين,,( البلnegeri yang aman) merujuk kepada kota Mekkah,
dimana surah ini diturunkan. Kata ini juga menunjukkan kaitan yang erat dengan Nabi
Muhammad S.A.W.
Kata-kata lain
Setelah Allah bersumpah dengan empat hal diatas, kemudian Allah berfirman:
al-insan
Kata al-insan {{lang-ar|{{ان,,( االنسmanusia) menurut pendapat al-Qurtubi, adalah manusia-
manusia yang durhaka kepada Allah, namun pendapat ini ditolak oleh banyak pakar tafsir
dengan alasan pengecualian yang ditegaskan dalam ayat berikutnya[3] yang menunjukan
bahwa “manusia” yang dimaksud mencakup yang beriman dan yang kafir.[4]
Taqwim
Kata taqwim (Arab: ( )تقويمbentuk) berakar dari kata qawama Arab: قوم, menggambarkan
kesempurnaan suatu objeknya. Kata aqimu yang digunakan untuk perintah melaksanakan
shalat berarti shalat harus dilaksanakan dengan sempurna sesuai dengan syarat, rukun, serta
sunah-sunahnya. Kata taqwim juga diartikan menjadi sesuatu yang memiliki qiwam (bentuk
fisik yang pas dengan fungsinya)[5]
Radadnahu
Manusia telah diciptakan oleh Allah dalam bentuk yang sebaik-baiknya karena satu dan lain
hal, kemudian Allah mengembalikan ke tempat yang serendah-rendahnya.
Kata radadnahu Arab: رددنهterdiri dari kata radada yang dirangkaikan dalam bentuk jamak na
serta kata ganti yang berkedudukan sebagai objek hu . Uraian tentang kata ganti na serupa
dengan uraian sebelumnya, yang menggambarkan adanya keterlibatan manusia dalam
“kejatuhannya” ke tempat yang serendah-rendahnya itu. Bahkan tidak salah bahwa
keterlibatan manusia sangat besar.
Asfala safilin
Berikut adalah tiga pendapat mengenai kata asfala safilin :
Pertama, keadaan fisik dan psikis disaat tuanya, seperti kala ia masih bayi.
Kedua, neraka dan kesengsaraan
Ketiga, Keadaan ketika roh ilahi belum menyatu dengan diri manusia. Pendapat inilah yang
lebih tepat
Ayat yang lalu menetapkan pengembalian manusia ke tingkat-tingkat yang serendah-
rendahnya. Ayat diatas mengecualikan sekelompok dari mereka.
Illa
Kata Illa Arab: ااّلberarti kecuali. Namun, ia juga dapat berarti tetapi, sehingga memunculkan
dua makna;
Menjadikan yang dikecualikan merupakan bagian dari kelompok yang disebut sebelumnya.
Tetapi menjadikan yang dikecualikan bukan anggota kelompok sebelumnya.
Iman
Kata iman Arab: ايمانbiasa diartikan dengan pembenaran. Sementara ulama mendefinisikan
iman dengan "pembenaran hati terhadap seluruh yang disampaikan oleh Rasulullah S.A.W".
Dengan demikian, iman tidak terbatas pengakuan akan keesaan Tuhan, tetapi mencakup
tentang pembenaran tentang banyak hal.
’amilus salihati
Kata ’amilu Arab: عملوdiambil dari kata ’amal yang biasa digunakan untuk menggambarkan
suatu aktivitas yang dilakukan dengan sengaja dan maksud tertentu. Niat atau tekad untuk
melaksanakan suatu perbuatan, walau belum terlaksana, juga dapat dinamai amal.
Adapun amal yang diterima dan dipuji oleh Allah disebut amal saleh dan orang-orang yang
mengerjakannya dilukiskan dalam kalimat ’amilus salihati.
Ajr
Kata ajr Arab: اجرberarti balasan, imbalan baik, nama baik, dan maskawin. Kata ajr
digunakan Al Quran bukan digunakan khusus hanya untuk imbalan ukhrawi, tetapi juga
duniawi
Mamnun
Kata mamnun Arab: ممنونyang berarti memutus atau memotong. Dengan demikian, gair
mamnun berarti tidak putus-putusnya. Bisa juga kata mamnun berasal dari kata manna-
yamunnu ( ّيمن- ّ )منyang berarti menyebut-nyebut pemberian yang diberi sehingga menjadikan
si penerima malu, bahkan sakit hati
Kesimpulannya, selain berarti "ganjaran yang tiada putus-putusnya", kalimat ajr gair mamnun
juga dapat diartikan sebagai "ganjaran yang tidak disebut-sebut sehingga tidak menyakiti hati
si penerima.
Ahkamil hakimin
Dalam ayat terakhir surah At-Tin, Allah menyimpam sebuah pertanyaan yang mengandumg
makna bahwa sesungguhnya Allah Maha Bijakasana dalam suatu hal, termasuk dalam
seluruh keputusannya menyangkut wujud dan masa depan manusia.
Pesan Allah
Jika ingin menjadi manusia yang mulia,maka wajib hukumnya untuk meneladani akhlak
Rasulullah S.A.W.
Manusia harus mensyukuri semua karunia Allah, termasuk akal dan nafsu. Karena dengan
dua potensi tersebut manusia dapat hidup berkembang dan mampu mengendalikan
kehidupannya.
Manusia harus beriman terhadap seluruh wahyu yang diturunkan melalui para Rasul.
Manusia juga harus mengerjakan kebajikan jika ia tidak ingin jatuh pada kehinaan dan
kesengsaraan.
Pahala bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh tak akan pernah putus, pahala itu
akan tetap mengalir walaupun ia sudah meninggal dunia.
Hari pembalasan pasti datang dan setiap manusia akan diminta pertanggungjawabannya
dihadapan Allah.
Allah adalah hakim Yang Maha Adil, Allah tidak akan menzalimi hambanya.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode
Diskusi, Demonstrasi dan drill
2. Model
Pembelajaran Discovery terbimbing
F. Media Pembelajaran
1. Media/Alat: Video/audio, Ponsel/tablet, slide
2. Bahan: Kertas, dll.
G. Sumber Belajar
Sumber Belajar: Buku PAI dan Budi Pekerti PAI Kls V SD, Kemdikbud Jakarta, 2014,
Hal. ..., Penulis Ahmad Hasyim dan Otong Jaelani
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan petama
JAWABAN
No Uraian/Pernyataan
YA TIDAK
Keterangan:
Jawaban benar
5 = sangat baik
4= baik
3 = cukup baik
b. Sikap Sosial
Observasi
4 3 2 1
1.
2.
dst
Keterangan:
SESUAIKAN DENGAN PENGEMBANGAN SIKAP DAN DISINKRONKAN
DENGAN PPK DI SATUAN PENDIDIKAN
c. Penilaian Pengetahuan
Tes Tulis
BELUM DIBUATKAN KISI-KISI
1. Sebutkan jumlah ayat Q.S. At Tiin
2. Q.S. at-Tiin termasuk jenis Makiyah, jelaskan!
3. Jelaskan arti kata at-tiin dalam Q.S. at-Tiin
4. Jelaskan pesan pokok yang ada dalam Q.S. at-Tiin
5. Menjelaskan sebab turunnya Q.S at Tiin
6. Sebutkan dan jelaskan 3 hukum bacaan dalam Q.S. at-Tiin
Jawaban:
1. ..
2. ...
3. ...
4. ....
5. ....
6. ....
Penskoran:
No 1 skor 2
2 skor 2
3 skor 2
4 skor 4
Skor
Nilai akhir = perolehan skor x 100
Skor maksimal
d. Penilaian Keterampilan
1.
Tes Praktik/Unjuk Kerja membaca Surah At Tiin
Jumlah total
Kelancaran
Nama Makhraj Tajwid Skor YDP
No bacaan
Siswa 12
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3. dst.
Jumlah total
Kelancaran
Nama Makhraj Tajwid Skor YDP
No hafalan
Siswa 12
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1.
2.
3. dst.
Keterampilan
1. merencanakan
2. Mengumpulkan bahan
3. Merancang desain
4. Pembuatan produk/karya
5. pelaporan
Sikap
1. mampu bekerjasama
TOTAL
Kalijambe, ...............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru,
............................................. ..............................................
Catatan