Anda di halaman 1dari 11

Satuan Pendidikan : MTs Darul Huda Mayak Ponorogo

Mata Pelajaran : Al-Quran Hadits

Kelas/Semester : IX (sembilan)/Gasal

Materi Pokok : Ketentuan Hukum Bacaan Mad Shilah, Mad Badal, Mad Tamkin, dan

Mad Farqi

Alokasi Waktu : 2 x 10 menit

A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI. 2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percayadiri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaanya
KI. 3 Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI. 4 Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat), dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
/teori

B. Kompetensi Dasar

1.1 Menyadari bahwa membaca Al Quran harus dengan cara yang baik dan benar
sesuai kaidah ilmu tajwid

2.1 Terbiasa membaca Al Quran dengan baik dan benar dalam kandungan sehari-
hari

3.1 Memahami ketentuan hukum mad shilah, mad badal, mad tamkin, dan mad
farqi dalam Al Quran surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan Quran
surat-surat pendek lainnya
4.1 Mempraktikkan hukum mad shilah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Membiasakan diri membaca AlQur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah
ilmu tajwid
2.1.1 Menunjukkan kebiasaan membaca Al Qur’an dengan baik dan benar sehari-
hari
3.1.1 Menyebutkan arti hukum bacaan mad shilah, mad badal, mad tamkin, mad
farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan Qur’an
surat-surat pendek lainnya
3.1.2 Menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan mad shilah, mad badal, mad tamkin, mad
farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan Qur’an
surat-surat pendek lainnya
3.1.3 Mendeskripsikan cara membunyikan mad shilah, mad badal, mad tamkin, mad
farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan Qur’an
surat-surat pendek lainnya
4.1.1 Mempraktikan hukum bacaan mad shilah, mad badal, mad tamkin, mad farqi
dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan Qur’an surat-
surat pendek lainnya

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu membiasakan diri membaca Al Quran dengan baik dan
benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid
2. Peserta didik mampu menunjukkan kebiasaan membaca Al Quran dengan baik
dan benar sehari-hari
3. Peserta didik mampu menyebutkan arti hukum bacan mad shilah, mad badal,
mad tamkin, dan mad farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al
Zalzalah dan Qur’an surat-surat pendek lainnya
4. Peserta didik mampu menjelaskan ciri-ciri hukum bacaan mad shilah, mad
badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an
Surat Al Zalzalah dan Qur’an surat-surat pendek lainnya
5. Peserta didik mampu mendeskripsikan cara membunyikan hukum mad shilah,
mad badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an
Surat Al Zalzalah dan Qur’an surat-surat pendek lainnya
6. Peserta didik mampu mempraktikan mad shilah, mad badal, mad tamkin, dan
mad farqi dalam Qur’an Surat Al Qari’ah, Qur’an Surat Al Zalzalah dan
Qur’an surat-surat pendek lainnya

E. Materi Pembelajaran
Hukum bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S.
al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan pada surah-surah pendek pilihan.
1. Mad Shilah

Menurut bahasa mad ( ‫ ) مدد‬berarti panjang, shilah (‫صللهه‬


‫ ) ص‬berarti hubungan.
Menurut istilah Mad silah adalah mad yang terjadi apabila ada ha (‫ )ه‬dhamir
( kata ganti orang ke-3 tunggal). Mad shilah dibagi menjadi dua macam, yaitu
Mad Silah Qashirah dan Mad Silah Thawilah

a. Mad Shilah Qashirah

Yaitu apabila ada ha dhamir yang didhammah ( ‫ ) ـه‬maupun dikasrah


(‫ )ـ صه‬di akhir kata sedangkan sebelumnya ada huruf hidup. Cara
membacanya : 1 alif atau 2 harakat ( seperti mad thabi’i ).

b. Mad Shilah Thawilah


Mad silah thawilah yaitu apabila ada ha (‫ )ه‬dhamir bertemu dengan
huruf hamzah (‫) ء‬. Thawilah artinya panjang. Cara membacanya : dua
setengah alif atau 5 harakat.

Ha dhamir ( ‫ ) ه‬tidak disebut mad shilah apabila :

 Sebelum ha dhamir ada huruf yang berharakat sukun

Contoh: ‫ لعهنهه‬, ‫ فللكدذهبؤُهه‬, ‫ فصهيصه‬, ‫اصللهيصه‬

 Ha dhamir dibaca sambung dengan huruf berikutnya

Contoh: َ‫ لرببصه هاللهعللى‬, َ‫للهه هالههلدى‬

2. Mad Badal

Secara bahasa Mad artinya panjang dan badal artinya pengganti.


Sedang menurut istilah mad badal adalah berkumpulnya huruf mad dengan
hamzah dalam suatu kata, tetapi posisi hamzam lebih dahulu daripada huruf
mad. Jadi mad badal terjadi karena huruf mad didahului oleh huruf hamzah,
jika yang mendahului huruf selain hamzah maka hukumnya tetap mad ashli.

Huruf mad yang betemu dengan hamzah itu, sebenarnya berasal dari
hamzah juga, namun bertanda sukun, maka ia pun berubah menjadi huruf
mad. Setelah hamzah kedua berubah menjadi huruf mad, maka ia badal
(diganti) sesuai dengan harakat huruf sebelumnya. Yakni jika hamzah
tersebut berharakat dhammah maka badalnya dengan wawu, dan jika hamzah
tersebut berharakat kasrah, aka badalnya dengan ya’.

Cara membaca mad badal ialah dipanjangkan dua harakat atau satu alif
sama seperti panjangnya mad thabi’i.

3. Mad Tamkin

Secara bahasa mad artinya panjang, tamkin artinya penetapan,


penguatan. Sedang menurut istilah mad tamkin adalah wawu sukun yang
huruf sebelum wawu tersebut berharakat dhammah, berkumpul/bertemu
dengan wawu atau ya’ sukun yang huruf sebelum ya’ tersebut berharakat
kasrah bertemu dengan ya’ atau adanya ya’ bertasydid bertemu dengan ya’
sukun mad.

Mad tamkin terjadi apabila berada dalam salah satu dari 3 kondisi berikut ini;

 Apabila terdapat wawu sukun yang didahului huruf berharakat


dhammah dan diikuti dengan huruf wawu lain yang berharakat.
 Apabila terdapat ya’ sukun sedang huruf sebelumnya berharakat kasrah
dan diikuti dengan huruf ya’ lain yang berharakat.
 Bertemunya dua huruf ya’, ya’ yang pertama ber-tasydid dan
berharakat kasrah sedangkan ya’ yang kedua berharakat sukun.

Cara membaca mad tamkin adalah:

1. Untuk kategori yang pertama dan kedua, wawu sukun dan ya’ sukun dibaca
sama persis dengan mad thabi’i dipanjangkan 2 harakat tanpa menekan suara
panjang 2 harakat itu.

2. Untuk kategori yang ketiga, bunyi tasydid pda huruf ya’ yang pertama
dimantapkan sebagaimaa membaca ya’ tasydid biasa, lalu bacaan kasrah
dipanjangkan 2 harakat, sama dengan panjang mad thabi’i.

4. Mad farqi
Secara bahasa mad artinya panjang dan farqi berarti pembeda. Maksudnya
mad ini dibaca panjang dengan tujuan untuk membedakan antara kalimat tanya
dengan bukan kalimat tanya.

Cara membacanya adalah dengan memanjangkan suara hamzah istifham enam


harakat atau tiga alif. Setelah itu suara dimasukkan kepada huruf idgham
syamsiyah berikutnya.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Direct Learning
3. Metode : Diskusi, Ceramah

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media : Lembar Materi Al-Quran hadits tentang mad shilah, mad

badal, mad tamkin, dan mad farqi, teks Q.S Al-Qariah dan

Al-Zalzalah

2. Alat/bahan : Papan tulis, Spidol


3. Sumber Belajar : Buku Al-Quran Hadits kelas IX semester Gasal

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

No. Kegiatan Waktu


1. Pendahuluan / /Kegiatan Awal
1. Siswa membuka pembelajaran dengan membaca Basmallah 3 menit
dilanjutkan salam oleh guru dan berdo’a bersama dipimpin oleh
salah seorang peserta didik dengan penuh khidmat do’a mencari
ilmu:
“Robbizidnii ‘ilman Warzuqnii Fahmaa”.
“Ya Allah, tambahkanlah kepadaku ilmu dan berilah aku pengertian
yang baik.
2. Siswa mempersiapkan diri sebelum memulai pembelajaran dan
guru mengisi lembar kehadiran.
3. Guru bertanya kepada peserta didik bagaimanakah kabar mereka
hari ini.
4. Siswa diberi pertanyaan tentang hukum bacaan tajwid yang pernah
dipelajari beserta artinya.
5. Guru memberikan apresiasi terhadap semua jawaban peserta didik
dan mengkaitkannya dengan unit pembahasan.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
7. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan yang dilaksanakan
selama proses pembelajaran.

2. Kegiatan Inti
 Mengamati 14 menit
1. Peserta didik diajak mengamati gambar penggalan ayat dalam
Q.S. al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan dalam surah-
surah pendek pilihan yang mengandung hukum bacaan mad
silah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi.
2. Peserta didik diajak untuk menyimak bacaan ayat dalam Q.S.
al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan dalam surah-surah
pendek pilihan yang mengandung hukum bacaan mad silah,
mad badal, mad tamkin, dan mad farqi dengan baik dan benar.

 Menanya
1. Guru mendorong peserta didik agar dapat bertanya terkait
dengan hukum bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan
mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan
dalam surah-surah pendek pilihan

• Mengekplorasi/mencoba
1. Guru meminta peserta didik untuk menemukan jawaban
pertanyaan tersebut dengan cara membaca buku teks atau
lembar materi.
2. Guru menyampaikan materi penting yang harus dikuasi oleh
peserta didik yaitu berkaitan dengan hukum bacaan mad silah,
mad badal, mad tamkin, dan mad farqi.

• Mengasosiasi/menalar
1. Guru meminta setiap peserta didik untuk mengidentifikasi
hukum bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad
farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan
dalam surah-surah pendek pilihan.
2. Guru meminta kepada semua peserta didik untuk menunjukkan
sekaligus mempraktekkan hukum bacaan mad silah, mad badal,
mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S. al-Qari‘ah (101), Q.S.
al-Zalzalah (99) dan dalam surah-surah pendek pilihan.
3. Guru memberikan penguatan berkaitan dengan materi hukum
bacaan mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam
Q.S. al-Qari‘ah (101), Q.S. al-Zalzalah (99) dan dalam surah-
surah pendek pilihan.
4. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang baru dilaksakan, materi apa saja yang telah
dikuasai, materi apa saja yang belum dikuasai, dan mengajak
peserta didik untuk mengasosiasi apa yang seharusnya
dilakukan dan dibiasakan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
 Mengkomunikasikan
1. Guru menunjukkan cara membaca hukum bacaan mad shilah,
mad badal, mad tamkin, dan mad farqi dalam Q.S Al-Qariah dan
Al-Zalzalah.
2. Peserta didik mempraktikkan cara membaca lafadz yang
terdapat hukum bacaan mad shilah, mad badal, mad tamkin, dan
mad farqi.

3. • Penutup
1. Guru mengajak semua peserta didik bersama menyimpulkan
materi pelajaran dan mengambil manfaat dari apa yang sudah
dipelajari.
2. Guru memberikan tugas individu kepada siswa untuk dikerjakan
di rumah. 3 menit
3. Guru menyampaikan kepada siswa materi yang akan dipelajari
pada pertemuan selanjutnya.
4. Guru bersama siswa menutup proses pembelajaran dengan
mengucap hamdalah bersama.
I. Penilaian
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.

1. Penilaian Sikap (Observasi)

Aktifitas

Keteran
Jumlah
No Nama

skor

gan
Keaktifan Kerjasama Disiplin

Dst

Keterangan
Aspek perilaku yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

2. Penilaian Pengetahuan
Soal:
a. Jelaskan pengertian mad silah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi
menurut bahasa maupun istilah !
b. Jelaskan cara membaca hukum bacaan mad badal !
c. Buatlah contoh lafadz yang mengandung hukum bacaan mad silah
qasirah !
d. Jelaskan cara membaca hukum bacaan mad silah thawilah !
e. Jelaskan cara membaca hukum bacaan mad farqi !

Kunci Jawaban:

a. Menurut bahasa mad ( ‫ ) مــدد‬berarti panjang, shilah (‫صــللهه‬


‫ ) ص‬berarti
hubungan. Menurut istilah Mad silah adalah mad yang terjadi apabila ada
ha (‫ )ه‬dhamir ( kata ganti orang ke-3 tunggal).

Secara bahasa badal artinya pengganti. Sedang menurut istilah mad badal
adalah berkumpulnya huruf mad dengan hamzah dalam suatu kata, tetapi
posisi hamzam lebih dahulu daripada huruf mad.

Secara bahasa tamkin artinya penetapan, Sedang menurut istilah mad


tamkin adalah wawu sukun yang huruf sebelum wawu tersebut
berharakat dhammah, berkumpul/bertemu dengan wawu atau ya’ sukun
yang huruf sebelum ya’ tersebut berharakat kasrah bertemu dengan ya’
atau adanya ya’ bertasydid bertemu dengan ya’ sukun mad.

Secara bahasa farqi berarti pembeda. Maksudnya mad ini dibaca panjang
dengan tujuan untuk membedakan antara kalimat tanya dengan bukan
kalimat tanya

b. Cara membaca mad badal ialah dipanjangkan dua harakat atau satu alif
sama seperti panjangnya mad thabi’i.
c. ‫ لجهمععاَ بصصه فللوُلس ه‬,‫ا ه صلهنلساَن لصلرببصه لللكهنوُدد إصنن‬
‫ بصصه نلهقععاَ لفألثلهرلن‬,‫طلن‬
d. Cara membacanya : dua setengah alif atau 5 harakat.
e. Cara membacanya adalah dengan memanjangkan suara hamzah istifham
enam harakat atau tiga alif. Setelah itu suara dimasukkan kepada huruf
idgham syamsiyah berikutnya.

Rubrik Penilaian

No. Rubrik Penilaian Skor


1. Jika jawaban peserta didik betul dan lengkap, skor 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi kurang lengkap, skor 7 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi tidak lengkap, skor 5
2. Jika jawaban peserta didik betul dan lengkap, skor 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi kurang lengkap, skor 7 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi tidak lengkap, skor 5
3. Jika jawaban peserta didik betul dan lengkap, skor 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi kurang lengkap, skor 7 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi tidak lengkap, skor 5
4. Jika jawaban peserta didik betul dan lengkap, skor 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi kurang lengkap, skor 7 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi tidak lengkap, skor 5
5. Jika jawaban peserta didik betul dan lengkap, skor 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi kurang lengkap, skor 7 10
Jika jawaban peserta didik betul tetapi tidak lengkap, skor 5

3. Penilaian Psikomotorik

No Kriteria 4 3 2 1
1 Kelangkapan
2 Kelancaran
3 Teliti
4 Tanggung jawab

Keterangan
Aspek psikomotorik yang sesuai dengan kriteria berikut:
4 = Sangat Baik
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Perlu bimbingan
Yogyakarta, 15 November 2019

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Praktikan

Drs. H. Rofik, M.Ag Revina Alifia Rahma


NIP. 19650405 199303 1 002 18104010054

Anda mungkin juga menyukai