Daftar Isi
Setiap isim itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, khafad akan tetapi tidak mungkin dalam
kondisi jazm
Setiap fi’il itu bisa dalam kondisi rafa’, nashab, jazm akan tetapi tidak mungkin dalam kondisi
khafadh.
v Huruf Alif menjadi tanda bagi rafa’ pada isim-isim tatsniyyah yang tertentu
v Huruf Nun menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan:
ü dhamir tatsniyah,
ü dhamir jama’, dan
ü dhamir muannats mukhatabah.
التضاد
Kritik Sastra Masa Abbasiyah
قواعد اإلمالء
Bab ‘Athaf
Huruf ‘athaf ada sepuluh, yaitu :
( َوdan)، َ( فmaka), ( ثُ َّمkemudian), ْ( أَوatau), ( أَ ْمataukah), ( إِ َّماadakalanya), ْ( بَلbahkan) ,
ِ ْض اَ ْل َم َوا
(اَلtidak), ( لَ ِك ْنakan tetapi), ض ِع ِ ( َحتَّى فِي بَعHatta (Sehingga) pada sebagian tempat)
Jika kamu athaf-kan dalam keadaan rafa’ maka kamu rafa’a-kan, dalam keadan nashab maka
kamu nashab-kan, dalam keadaan khafad maka kamu khafadh-kan, dalam keadaan jazm
maka kamu jazm-kan. Contohnya :
د لَ ْم يَقُ ْم َولَ ْم يَ ْق ُع ْدuٌ َوزَ ْي,ت بِ َز ْي ٍد َو َع ْم ٍرو ُ َو َرأَي,“قَا َم َز ْي ٌد َو َع ْمرٌو
ُ ْ َو َم َرر,ْت َز ْيدًا َو َع ْمرًا
(Zaid dan ‘Amr telah berdiri, Aku melihat Zaid dan ‘Amr, Aku berjalan bersama Zaid dan
‘Amr, Zaid sedang tidak berdiri, tidak pula duduk).