Anda di halaman 1dari 27

‫ب َجد " َوٱلل ُ‬

‫ِني‬ ‫ِني ‪ ...‬قَل َقلَ ٌة " ُقط ُ‬


‫اي س ُ‬ ‫اد َو َز ٌ‬‫ِري َها َص ٌ‬ ‫َصف ُ‬
‫ٍ‬
‫ُ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ََ َ‬ ‫َ‬
‫ح َحا‬
‫اء ُسكِنا َوٱنفتحا ‪ ...‬قبل ُه َما َوٱ ِِلنِ َاَرا ص ِ‬ ‫َو ٌاو َو َي ٌ‬
‫ُ َ ً‬ ‫َّ َ‬ ‫َّ‬
‫ني ضادا ٱس َت ِطل‬ ‫ياَر ُجعِل ‪َ ...‬ول ِلتف ِّش ٱ ِ‬
‫لش‬ ‫اَر‬
‫ِ ِ ٍ‬ ‫ك‬ ‫لال ِم َواٱ َّلاَرا َوب َ‬
‫ت‬ ‫ِِف ٱ‬

‫‪1‬‬
SIFAT – SIFAT TIDAK MEMILIKI LAWAN

١ ‫الصفري‬ ٤ ‫االحنراف‬ ٧ ‫االستطالة‬


٢ ‫القلقلة‬ ٥ ‫التكرير‬ ٨ ‫( الغنة‬+)
۳ ‫اللني‬ ٦ ‫التفشي‬ ٩ ‫( اخلفاء‬+)

• Shafir secara Bahasa hiddatush shaut artinya


ketajaman suara.
• Sedangkan secara istilah Ketajaman suara
dari huruf yang keluar dari celah yang sempit
antara gigi-gigi seri (atas-bawah) dan ujung
lidah, ketika mengucapkan hurufnya.
• Huruf shafir ada 3 (tiga) sebagaimana
ُ ‫اي س‬ ٌ َ َُ َ
ٌ ‫اد َو َز‬
perkataan Imam Ibnul Jazariy:
‫ِني‬ ‫صفِريها ص‬
“Huruf yang memiliki sifat shafir adalah Shad,
Zay, dan Sin.”

2
• Sebagian ulama membedakan desisan pada ketiga huruf ini.
• Huruf Shad ( ) : bunyinya seperti suara angsa
• Huruf Zay ( ) : bunyinya seperti suara lebah
• Huruf Sin ( ) : bunyinya seperti suara belalang

• Tingkatan Huruf-huruf Ash-Shafir :


Paling Kuat Ke-1 Ke-2 Ke-3

Huruf ‫ص‬ ‫ز‬ ‫س‬


Karena memiliki
Karena memiliki Karena memiliki
Sebab sifat Hams-
sifat Isti’la-Ithbaq sifat Jahr
Rakhawah

Pada gambar saat


mengucapkan huruf Sin dan
Zai terdapat suara keluar
dari celah sempit antara gigi
seri atas dan bawah
َ
‫َصا ص‬ ‫أص ُصو ِصي‬
‫َزا ز‬ ‫أَز ُزو زيي‬
ِ َ
‫َسا س‬ ‫أس ُسو ِسي‬

3
‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ِم ِِ﴾‬ ‫﴿ِمۡسِب ٱَّلِ ٱلاَر ِنَٰمۡ ٱلاَر ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ ُ َ‬
‫ت ٱۡلۡرض زِلزالها﴾‬ ‫﴿إِذا زل ِزل ِ‬
‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ ُ‬
‫اب﴾‬
‫ِهِۦ مِن ٱلعذ ِ‬ ‫﴿وما هو بِمزِ ِز ِ‬
‫ٗ‬ ‫َ َ َ َ َٰ ُ َ‬ ‫َُ َ‬
‫﴿ون ِفخ ِِف ٱلصورِ فجمعنهِ جعا﴾‬

‫َ َ ُ ُ َُ ُ َ‬
‫صون﴾‬ ‫ص ويب ِ‬ ‫﴿فستب ِ‬
‫﴿ٱه ِدنَا ٱل ِص َر َٰ َط ٱل ُمس َت ِق َ‬
‫مِ﴾‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ ي َ َ َ‬
‫سنِني وٱل ِساب﴾‬ ‫﴿ِلِ علموا عدد ٱل ِ‬
‫ُ ي َ َ َ ُ‬ ‫َ َّ ُ ي َّ َ َ َ‬
‫﴿فٱتقوا ٱَّل وأصلِحوا ذات بينِكِ﴾‬

‫‪4‬‬
ُ ُ ُ َ ٞ َ ٓ َُ َ َ َ
﴾‫﴿فإِن َكن َلۥ إِخوة ف ِِل ِمهِ ٱلسدس‬
َ ََٓ َ
﴾‫صني بِها أو دي ٖن‬ِ ‫ص َّم ٖة يُو‬
ِ ‫﴿ ِم ۢن َبع ِد َو‬
َ َٰ َ َّ ‫َ ُ ُ ي َّ ِ ُ ٗ َ َ ُ ي‬
﴾‫﴿وقولوا ل ِلناس ِسنا وأقِمموا ٱلصلوة‬

• Al-Qalqalah, secara bahasa adalah al-


idhthirah bermakna guncang atau
bergetar. Adapun secara istilah
bermakna getaran pada makhraj saat
mengucapkan huruf-hurufnya yang
sukun sehingga terjadi pantulan yang
kuat.
• Huruf-hurufnya ada 5 (lima)
sebagaimana perkataan Imam Ibnul

ُ ‫قَل َقلَ ٌة ُقط‬


Jazariy:

‫ب َج ٍد‬
“Huruf yang memiliki sifat qalqalah
“quthbu jadin” (Qaf, Tha, Ba, Jim, dan Dal).”

5
Terjadi qalqalah disebabkan tertahannya suara dan aliran nafas pada huruf
qalqalah sukun, makhrajnya benar-benar tertutup sempurna. Hal ini karena
huruf qalqalah memiliki sifat Syiddah dan Jahr.

Saat mengucapkan Qaf ( ) sukun maka makhrajnya tertutup karena


benturan antara dua alat ucap. Adanya suara pantulan (qalqalah)
disebabkan menjauhnya dua unsur ucap pada makhraj Qaf.

‫مراتب القلقلة‬
Tingkatan Qalqalah:
• Kubra, terjadi pada huruf qalqalah yang sukun di
َ kalimat.
akhir
َ َ ُ َ َ ً َ َ َ
‫كن ِِف ال َوق ِف َكن أب َي َنا‬ ‫ِإَون ي‬ ‫َو َبمِن ُمقلقال إِن َسك َنا‬
“Dan jelaskanlah (pengucapan) Qalqalah saat sukun,
Dan lebih jelas lagi (pengucapannya) pada saat waqaf.”

6
• Sughra, terjadi pada huruf qalqalah yang sukun di
tengah kalimat.

Cara Mengucapkan Qalqalah :


• Pantulannya tarqiq, terjadi pada huruf Ba, Jim,
dan Dal,
• Pantulannya tafkhim, terjadi pada huruf Qaf
dan Tha,
• Kadar bunyi pantulan adalah ½ harakat,
• Bunyi pantulan sama kuatnya (volumenya)
dengan pada saat huruf tersebut berharakat.

7
• Apabila salah satu huruf qalqalah di idgham-kan
kepada huruf yang sama, saat itu tidak dibaca
qalqalah :

Beberapa Kesalahan Saat Membaca Qalqalah :


• Suara pantulan menyerupai suara huruf yang berharakat, baik
itu dhammah, kasrah, atau fathah.

• Menambah huruf hamzah setelah pantulan, sehingga suara


terdengar menghentak.

• Menambah suara baru saat memantulkan huruf-huruf qalqalah


sehingga pantulan lebih memanjang.

• Memberikan jeda antara pantulan dengan huruf selanjutnya


pada saat memantulkan qalqalah sughra.

8
‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُ ُ‬
‫ب ٱلفل ِق﴾‬ ‫﴿قل أعوذ بِاَر ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َّ َ ٓ َ‬
‫ات ٱلُبو ِج﴾‬ ‫﴿وٱلسماءِ َذ ِ‬
‫َّ‬ ‫َ َّ َ َ ٓ َ َ َ َ‬
‫ب وتب﴾‬ ‫﴿تبت يدا أ ِِب له ٖ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫اس وٱل ِج﴾‬ ‫﴿قل ِِه موقِمت ل ِلن ِ‬
‫َّ ُ َ َٰ َ ُ َ َ َ َّ ُ ُ ُ ُ‬
‫﴿إِِل بۡشى لكِ وِلِ طمِِن قلوبكِ بِهِۦ﴾‬

‫َ َ ََ ُ َ‬
‫﴿لِ ي ِل ولِ يول ﴾‬
‫َ َ ٓ َ َ َٰ َ َ َ َ َ ُ‬
‫﴿ووما أدرٮك ما ٱلعقبة﴾‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ َ َ َّ ُ َ ُ َ‬
‫﴿لقد صدق ٱَّل رسوَل ٱلاَرءيا بِلح ِق﴾‬
‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َّ َ ُ َ‬
‫﴿ٱل ِِت لِ ُيلق مِثلها ِِف ٱۡلِلـ ِد﴾‬
‫َ َ َ ََ ً َ َ َ َ َ ََ َ ُ ًَ‬ ‫َ‬ ‫ُ َّ َ َ‬
‫﴿ثِ خلقنا ٱلطفة علقة فخلقنا ٱلعلقة مضغة‬
‫ً‬ ‫َٰ‬ ‫َ َ َ َ ُ ََ َ‬
‫فخلقنا ٱلمضغة عِظما﴾‬

‫‪9‬‬
• Al-Liin secara bahasa adalah as-suhulah artinya lembut atau
mudah. Secara istilah bermakna pengucapan huruf yang
lembut dan mudah tanpa dipaksakan saat mengucapkan
huruf-hurufnya.
• Jumlahnya ada dua, yakni Wawu sukun dan Ya sukun yang
sebelumnya terdapat huruf berharakat fathah. Imam Ibnul

َ َ َ ََ َ َ ُ ٌ ََ ٌ َ ُ َ
Jazariy berkata:
‫حا قبل ُه َما‬ ‫والل ِني واو وياء سكِنا وانفت‬
“Dan huruf liin itu adalah apabila Wawu dan Ya dalam keadaan sukun,
serta ada huruf berharakat fathah sebelum keduanya.”

Catatan:
• Ketika mengucapkan huruf sukun, pengucapan
harakat mesti diperhatikan dengan baik dan
benar. Kesalahan biasanya terjadi saat
mengubah liin pada Ya menjadi imalah dan
mengubah liin pada Wawu menjadi vokal “o”.
• Kesalahan lainnya adalah pembaca Al-Quran
seolah menambahkan hamzah kasrah pada liin Ya
atau menambahkan hamzah dhammah pada liin
Wawu.

10
ُ َ ُ َّ َ َ َ
﴾‫ِين‬ ِ ‫﴿أر ُءيي َت ٱَّلِي يك ِ َذب بِٱل‬
ُ َٰ َ َ َ ُ َّ َ َٰ َ َ َ
﴾ِ‫﴿قالوا لو هدٮنا ٱَّل لهدينك‬
َّ َ َٓ ََ َٰ َ
﴾‫ٱلشتاءِ وٱلصم ِف‬ ِ ‫﴿إِۦلفِ ِهِ رِِلة‬
َ َ َ َ َ َ َ َ ُُ ُ
﴾ِ‫َع بني أي ِدي ِهِ وب ِأيمَٰن ِ ِه‬
َٰ ‫﴿نورهِ يس‬

• Al-Inhiraaf secara Bahasa adalah al-mailu atau al-’udulu artinya


miring atau melenceng. Sedangkan secara istilah artinya
menyimpangnya suara huruf karena mengalirnya tidak
sempurna disebabkan jalannya terhalangi oleh lidah.
• Hurufnya ada 2 (dua), sebagaimana perkataan Imam Ibnul
َّ ُ َ
َّ‫الال ِم َوالاَرا‬ ‫ُص َّح َحا ف ِـي‬ ِ ‫َو‬
Jazariy:
‫حاَرا‬
ِ ‫اِلنـ‬
“Dan inhiraf dibenarkan pada huruf Lam dan Ra.”
• Pada huruf Lam dan Ra, terjadi perubahan makhraj setelah
lidah digerakkan, dan ini diperbolehkan menurut para Imam
Qurra. Huruf Lam miring ke makhraj Nun di ujung lidah,
sedangkan huruf Ra miring ke makhraj Lam di ujung sisi lidah.

11
Lidah tampak dari depan
saat mengucapkan lam

Menyimpangnya suara Lam keluar menyamping ke sisi kanan-kiri,


karena alirannya tidak sempurna disebabkan jalan keluarnya terhalang
oleh lidah.

Tampak dari depan saat


lidah mengucapkan ra’

Menyimpang suara Ra keluar dari dua sisi lidah ke bagian tengah


(melalui celah kecil) yang berada di ujung lidah

12
َّ َ ٗ َ َ
﴾ِ‫﴿ف ِاَريضة مِن ٱَّل‬
َ ُ ٞ َ ُ َّ َ
﴾ ٍ ‫﴿وٱَّل ع ِزيز ذوٱنتِقا‬
َ ُ َّ َ َ َ َ َ
﴾ٖ‫﴿وماخلق ٱَّل مِن ۡء‬
ٗ َ ٗ َ ُ َّ َ َ َ َ
﴾‫﴿ويجعل ٱَّل فِمهِ خرياكث ِريا‬

• Takrir secara bahasa


berarti mengulangi.
Adapun secara istilah
adalah bergetarnya
lidah saat
mengucapkan huruf.
• Hurufnya ada satu,
Imam Ibnul Jazariy
َ ‫الاَرا َوب‬
berkata:
‫ياَر ُجعِل‬
ٍ ‫اَر‬
ِ ‫ك‬‫ت‬ ِ
َّ ‫َو‬
“Dan Ra disifati dengan
takrir.”

13
Kesalahan-Kesalahan Pengucapan Pada Huruf Ra :
1. Berlebihan dalam menggetarkan huruf Ra, berkata Syeikh Dr.
Ayman Rusydi Suwaid : “wajib bagi seorang qari untuk berhati-
hati jangan sampai berlebihan dalam menggetarkan huruf Ra”.

ُ َُ َ
Imam Ibnul Jazariy berkata :
َ َ
‫َوأخ ِف تـك ِاَري ًاَرا إِذا تش َّدد‬
“Dan sembunyikanlah sifat takrir (pada Ra) saat ditasydidkan.”

2. Suara tidak jelas di sebabkan ujung lidah tidak menempel ke gusi.


3. Menekan terlalu kuat ke makhrajnya dan suara mirip dengan
huruf Tha.
4. Menghilangkan sifat takrir pada Ra dan berubah menjadi Lam
tebal (taghlizh).

• Tafasysyi secara bahasa al-


ittisaa’ atau al-intisyaar
berarti meluas atau
menyebar.
• Sedangkan secara istilah
menyebarnya suara (angin)
huruf syin dari makhrajnya di
dalam mulut, sehingga
membentur sisi bagian dalam
gigi-gigi atas dan bawah.
• Huruf yang memiliki sifat
tafasysyi adalah Syin. Imam
َ َّ
Ibnul Jazariy berkata:
ُ ‫الشـم‬
‫ـن‬ ِ ‫َوللتف‬
ِ ‫شـي‬
“Dan huruf yang memiliki
sifat tafasysyi adalah Syin.”

14
• Sifat tafasysyi pada Syin akan terasa sempurna bila bibir tidak
terlalu terbuka saat mengucapkan hurufnya. Maka, hindari
memonyongkan bibir saat mengucapkan huruf Syin. Bila bibir
terlalu terbuka, maka angin tidak akan menyebar di dalam mulut
yang mengakibatkan hilangnya sebagian sifat tafasysyi pada huruf
Syin.
• Tingkatan Sifat At-Tafasysyi :
ُ َّ َّ
Paling Kuat Bertasydid ﴾ ‫﴿ ٱلشاك ِِاَري َن ﴾ ﴿ ٱلشم َطان‬
َ َ
Tingkatan Kedua Sukun ﴾ ‫تي﴾ ﴿ م َِن ٱلاَرش ِد‬ ِ ‫﴿ يش‬
َ َ َ
Tingkatan Ketiga Berharakat ﴾ ‫﴿ َوتّش ﴾ ﴿ َيغّش‬

ُ َ َ ََ
﴾‫﴿وشاهِ ٖد ومشهو ٖد‬
ٞ ََ ٞ َ ُ َ
﴾‫﴿ف ِمنهِ ش ِق وسعِمد‬
َ َ َ َ َ َ َ َ
﴾‫﴿كذَٰل ِك َن ِزي من شكاَر‬
ُ َّ َ َ َ ُ َ َ َ
﴾ِ‫﴿لِِن شكاَرتِ ۡلزِيدنك‬

15
• Al-Istithaalah menurut Bahasa al-imtidad artinya
memanjang.
• Secara istilah bermakna terdorongnya lidah saat
mengucapkan huruf dhad dari belakang mulut ke
depan, sehingga ujung lidah menyentuh pangkal dua
gigi seri bagian atas karena pengaruh udara yang
menekan dari belakang lidah.
• Imam Ibnul Jazariy berkata:
ً َ
‫ضادا ِنٱس َت ِطل‬
“Dan huruf Dhad bersifat istithalah.”

• Proses terjadinya Istithaalah menekannya sisi lidah dengan langit-


langit atas, dengan tekanan yang sempurna (karena sifat Isti’la
dan Ithbaq), sehingga mengakibatkan tekanan udara dalam mulut
tidak bisa keluar. Maka lidah pun terdorong sedikit ke depan
sehingga ujung lidah menyentuh gigi-gigi seri bagian atas, sampai
ujung dua sisi lidah bagian depan (makhraj Lam).

Daerah Sentuhan tanpa Tekanan


Daerah Tekanan dan Sandaran

16
ٞ ٞ ٞ ُ َ ُ َّ
﴾‫ضل مبِني‬ ِ ‫﴿ ُإِنهۥ عدو م‬
َ ُ ُ ُ ُ َ ٰٓ َ ‫َ ي‬
﴾‫﴿فأولـِِك هِ ٱلمضعِفون‬
ُ ُ ُ ُ َّ َ َ َّ َّ َ َ
﴾ِ‫﴿وأما ٱَّلِين ٱبمضت وجوهه‬
َ َ َ َٰ َ ُ َ َ َّ ُ
﴾ٖ‫م‬ ٖ ِ ‫اب َل‬ ٍ ‫﴿ثِ نضطاَرهِ إَِ عذ‬
َ َ َ ُ ُ ُ ُ َٰ َ َ ََ
﴾ ِِ‫ج‬ِ ‫﴿تتجاِف جنوبهِ ع ِن ٱلمضا‬

• Secara bahasa, Ghunnah berarti:


َ ‫ت َّٱَّلِي َُي ُاَر ُج مِن أَق ََص‬
ِ‫ٱۡلي ُشوم‬ ُ َّ
‫ٱلصو‬
“Suara yang keluar dari ujung rongga hidung”
• Sedangkan dalam istilah tajwid, Syaikh ‘Ali bin
Muhammad Adh-Dhabba’ mendefinisikan ghunnah
sebagai ً : َ َ َّ َ ٌ َُ ٌ ُ َ
ِ ‫ون َولو تن ِوينا َوٱل ِم‬
ِ‫م‬ ِ ‫جس َ ِِ ٱل‬ ِ ‫ِف‬ِ ‫صوت َّلِيذ ماَركب‬
َ
)‫ِف جِمِِ أِ َوال ِ ِه َما‬ِ (
“Suara yang indah nan teratur pada huruf Nun termasuk
Tanwin dan Mim (dalam segala macam kondisinya)”

17
• Untuk mengidentifikasi benar atau tidaknya ghunnah kita
maka dapat dilakukan hal berikut ini :
1. Suara sempurna keluar melalui rongga hidung, Artinya,
apabila hidung ditutup maka suaranya tidak akan keluar.
2. Terjadi getaran di atas kepala. Cobalah untuk
menyentuh kepala Anda maka getaran tersebut akan
terasa. Menurit Syaikh Asyraf al-Ja’fari, di antara
keajaiban Al-Qur’an berdasarkan penelitian ilmiah adalah
getaran yang terjadi di kepala Ketika mengucapkan
ghunnah akan memberikan dampak positif bagi
Kesehatan. Diantaranya: menguatkan ingatan dan
mencegah kepikunan. Wallahu A’lam.

Para ulama tajwid membagi 2 bagian Makhraj : huruf Nun (Makhraj


Lisaniy dan Khaisyumi) dan Mim (Makhraj Syafawi dan Khaisyumi)

18
Tingkatan Ghunnah

1. Ghunnah sangat sempurna ( ) pada nun dan mim


tasydid dan di idgham-kan.

2. Ghunnah sempurna ( ) pada nun dan mim yang di-


ikhfa’.

19
3. Ghunnah tidak sempurna ( ) pada nun dan mim
sukun yang dibaca izh-har.

4. Ghunnah sangat tidak sempurna ( ) pada nun dan


mim berharakat.

• Panjangnya ghunnah tidak bisa disetarakan dengan


hitungan harakat, karena ketepatannya mesti dikoreksi
langsung oleh Muqri Mutqin (Talaqqi wal Musyafahah).
• Dalam membaca bacaan ghunnah, hendaknya posisi kedua
bibir dalam keadaan biasa, tidak boleh kedua bibir
dimonyongkan.
• Ketika membaca bacaan ghunnah, maka harus berhati-hati
terhadap bacaan memanjang (tamthith) pada harakat huruf
sebelum ghunnah.
• Bacaan ghunnah menyesuaikan huruf yang ada setelahnya,
jika huruf setelahnya tebal (tafkhim) maka ghunnah harus
dibaca tebal dan sebaliknya. Jika huruf setelahnya tipis
(tarqiq) maka ghunnah harus dibaca tipis.

20
َٰ َ َ َ َٰ َ َ َّ َ َٰ َ ُ َٰ َ ُ ُ
﴾‫ِ ٍد‬
ِ ‫﴿ِإَوذقلتِ َٰمَ لن نص ُِب ٰىل ععا ٍ و‬
َ ُ َٰ َ َ ُ َّ َ َ َ ‫َّ َ َ ُ َ َ َّ ُ َ َٰ ُ ي‬
﴾‫جعون‬ ِ ٰ ِ‫﴿ٱَّلِين يظنون أنهِ مَلقوا رب ِ ِهِ وأنهِ إِۡيه‬
َ َّ ُ َّ ُ َّ َ ُ َ ُ َٰ َ ُ َ َّ
َٰ
﴾ِ‫﴿ٱَّلِين يظ ِهاَرون مِنكِ مِن ن ِسِه ِ ِهِ ماهن أمَٰهت ِ ِه‬
ُ َ َ َ َ َّ َ َ َ ُ ٌ َ ‫ََ َ ي‬
﴾‫ني‬ٍ ‫ار وخلقتهۥ مِن ِع‬ ٍ ‫﴿قل أنا خريمِنه خلقت ِِن مِن ن‬
َ ُ َ ُ َّ َ َ َ ُ َ َ ََ ُ
﴾‫﴿ث َِّ عفونا عنكِ مِ ۢن َبع ِد ََٰٰل ِك ل َعلكِ تشك ُاَرون‬

• Al-Khafa secara Bahasa al-istitaru artinya


tertutup/ tersembunyi.
• Secara istilah artinya samarnya suara huruf saat
diucapkan.
• Huruf-huruf yang memiliki sifat Khafa adalah:
Huruf Ha, huruf-huruf Mad, dan huruf-huruf Liin,
terkumpul dalam:
َ
‫ها َو َي‬
Huruf Mad Huruf Ha

‫ي‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ـه‬

21
1. KHAFA’ HURUF MAD
Huruf Mad adalah huruf yang paling samar (khafa’), karena
makhrajnya Muqaddar yaitu tidak keluar melalui makhraj tertentu,
maka suara huruf akan terdengar samar (tidak jelas) karena
luasnya makhraj.
Cara Mengatasi Khafa’ Huruf Mad :
CARANYA CONTOH
Menguatkan
َ َ َ ُ ُ
﴾ ‫﴿ ف َسق ل ُه َما‬ ﴾ ‫﴿ َيقول‬
huruf Khafa’ Memanjangkan suara
mad huruf Mad minimal 2
harakat
َ َ ُ
Setelah huruf mad ﴾ ِ‫ ﴿ ِِف أهلِه‬- ﴾ ‫﴿ ب ِ َمِ أن ِزل‬
ُ َ ُ َ ُ
َٰ َ ‫ ﴿ َء‬- ﴾ ِ‫ك‬
﴾ ‫آلئ َن‬
terdapat Hamzah atau
Sukun ‫﴿ قوآ أنفس‬

2. KHAFA’ HURUF HA
Karena sifatnya lemah serta jauhnya makhraj, oleh karena itu
pengucapan huruf Ha harus benar-benar dijaga dengan dijelaskan
bacaannya dimana dia berada dengan cara Menekan Makhrajnya.
Cara Mengatasi Khafa’ Huruf Ha :
ُ َ
﴾ ‫﴿ يستَه ِزئ‬
• Dengan menekan makhrajnya َ
SUKUN • Menampakkan sifat Hams dan ﴾ ‫﴿ َواهدِنا‬
َ
Rakhawah ﴾ ‫﴿ عه َد‬
َ
• Huruf Ha tidak boleh dibaca
Tamthith (memanjang)
﴾ ِ‫﴿ َعلم ِه‬
Adapun Ha dhamir dengan menjadikan Mad Shilah
ُ ‫ِف أَهلِهِۦ َم‬
BERHARAKAT
Mad Shilah Qoshiroh ﴾ ‫ورا‬ً ‫ۡس‬ ٓ ِ ‫﴿ إِنَّ ُهۥ ََك َن‬
َ ُ ََ
Mad Shilah Thawilah ﴾ ‫ۡش ُك ِِف ُِك ِمهِۦۤ أ َِ ًدا‬ِ ‫﴿ وِل ي‬

22
َٰ َ ُ َ ُ َّ َ ُ َّ ُ
﴾‫﴿قل إِن هدى ٱَّلِ هو ٱلهدى‬
ُ ََٰ ُ ُ َ ً َ َ َ َ َ
﴾َ َٰ‫ٱلاَر‬ ِ ‫شمما تذروه‬ ِ ‫﴿فأصب َ ه‬
َ ُ َٰ َ ُ َّ َّ َٰ َ
ُ َّ
﴾‫ِد ٱلقهار‬ ِ ‫﴿ َو َمامِن إِل ٍه إِل ٱَّل ٱلو‬
َ ُ َٰ َ َ ُ َّ َ َ َ ‫َ َّ ُ َ َٰ ُ ي‬
﴾‫جعون‬ ِ ٰ ِ‫﴿أنهِ مَلقوا رب ِ ِهِ وأنهِ إِۡيه‬

‫من حيث القوة و الضعف‬


SIFAT TIDAK KUAT &
SIFAT KUAT SIFAT LEMAH TIDAK LEMAH

1. Jahr 1. Hams 1. Bayniyah


2. Syiddah 2. Rakhawah 2. Idzlaq
3. Isti’la 3. Istifal 3. Ishmat
4. Ithbaq 4. Infitah
5. Shafir 5. Liin
6. Qalqalah 6. Khafa
7. Inhiraf
8. Takrir
9. Tafasysyi
10.Istithalah
11.Ghunnah

23
Secara bahasa, An-Nabr artinya Syiddatush shiyah
َ َ َ َ َ ُ َّ
(teriakan keras). Adapun menurut istilah adalah :
ُ َ َ َ ُ ُ َّ َ ُ َ
‫ني مِن ِاَرو ِ ٱلَك ِمةِ ِبمث‬ ٍ ‫الضغط ٰىل مقط ٍِ أو ِاَر ٍ مع‬
ُ ‫او َرهُ م َِن‬
َ ‫اج‬ َ َ ُُ َ ُ ُ َ
َ ‫ٰىل ب َقلِمل م َِّم‬
ِ ‫ٱل ُاَرو‬ ٍ ِ ‫يكون صوته أ‬
“Tekanan pada suatu kata atau huruf tertentu dari huruf-
huruf yang ada pada suatu lafazh sehingga suaranya
menjadi sedikit lebih tinggi daripada huruf lain di
sampingnya.” (Hilyatut Tilawah Hal. 335)

Nabr pada Al-Quran dilakukan pada lima tempat :


1. Waqf pada huruf bertasydid, selain qalqalah dan
ghunnah.
2. Saat bertemu dengan ya atau wawu bertasydid.
3. Ketika berpindah dari huruf mad ke huruf yang
bertasydid (intiqal pada mad lazim mutsaqqal).
4. Waqf pada hamzah setelah mad atau liin.
5. Saat mengucapkan kata yang diakhiri dengan alif
tatsniyah atau wawu jamak gugur yang bertemu
dengan sukun.

24
‫‪1. Waqaf pada huruf bertasydid, selain Qalqalah dan ghunnah,‬‬

‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬


‫َُ‬
‫ت ٱۡلنفس ٱلش َ ﴾‬
‫ِض ِ‬‫﴿ وأِ ِ‬
‫َ ‪ٞ‬‬ ‫‪ٞ‬‬ ‫ََُ ُ ي‬
‫﴿ ويقولوا ِسحاَر مست ِماَر ﴾‬
‫َ َّ ُ َ َ ٌ َ َ ٌّ‬
‫﴿ فإِن لِ ي ِصبها واب ِل فطل ﴾‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ ُ ُ َّ َ َ َ َّ ُ ُ َّ‬
‫﴿ كما يقوم ٱَّلِى يتخبطه ٱلشمطـن مِن ٱلم ِس ﴾‬

‫‪2. Saat bertemu dengan ya dan wawu bertasydid,‬‬


‫ُ َ‬
‫﴿ إ ِن يَكن َن ِ ًّما ﴾‬
‫ٗ‬ ‫َ َّ ُ َّ َ َّ َ‬
‫﴿ أن ٱلقوة َِّلِ جِمعا ﴾‬
‫َ‬ ‫َٰ‬ ‫َ َّ َّ َ َ ُ ‪َ ٞ‬‬
‫﴿فإِن ٱَّل عدو ل ِلكفِ ِاَرين ﴾‬
‫اك نَس َتع ُ‬
‫ني﴾‬ ‫اك َنع ُب ُد ِإَويَّ َ‬
‫﴿ إيَّ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬

‫‪25‬‬
‫‪3. Ketika berpindah dari huruf mad ke huruf yang bertasydid‬‬

‫َ‬ ‫َ َ َّ‬
‫﴿ وِل ٱلضِل ِني ﴾‬
‫َ َ ٓ َ َ َٰ َ َ َ ٓ َّ ُ‬
‫﴿ وما أدرٮك ما ٱلاقة ﴾‬
‫َّ ٓ َّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َٓ‬
‫ت ٱلصاخة ﴾‬ ‫﴿ فإِذا جاء ِ‬
‫َٰ‬ ‫َ‬ ‫َّ ٓ َّ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َٓ‬
‫ت ٱلطامة ٱلكُبى ﴾‬ ‫﴿ فإِذا جاء ِ‬

‫‪4. Waqaf pada hamzah setelah mad atau liin.‬‬

‫ُ‬ ‫ََٓ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُٓي َُ ُ َ َ ٓ‬


‫﴿قالوا أنؤمِن كما ءامن ٱلسفهاء ﴾‬
‫‪ٞ‬‬ ‫َ‬ ‫َّ َّ َ َ َ َٰ ُ َ‬
‫ك ۡءٖ قدِياَر﴾‬ ‫﴿إِن ٱَّل ٰىل ِ‬
‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َٓ‬ ‫ََ‬
‫﴿علم ِهِ داهِاَرة ٱلسوءِ﴾‬
‫ُ‬ ‫َ َ ُ َ َ َ ً َ َّ َ ٓ‬
‫﴿ءأنتِ أشد خلقا أ ِم ٱلسماء ﴾‬

‫‪26‬‬
‫‪5. Saat mengucapkan kata yang diakhiri alif tatsniyah atau‬‬
‫‪wawu jamak gugur yang bertemu dengan sukun.‬‬

‫مص ُهۥ﴾‬ ‫اب َوقَ َّدت قَم َ‬ ‫﴿ َوٱستَ َب َقا ٱۡلَ َ‬


‫ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َّ َ َ َّ َ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ‬
‫﴿فلما ذاقا ٱلشجاَرة بدت لهما سوُتٰتهما﴾‬
‫َ‬ ‫َ َّ َ‬ ‫َ َ َ َ ُ َّ َّ‬
‫﴿وقاِل ٱلمد َِّلِ ٱَّلِي فضلنا﴾‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َٰ‬ ‫ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َٰ‬ ‫َ َّ َّ َ ُ َ َ َ‬
‫ُبيل وصل ِ َ ٱلمؤ ِمنِني﴾‬ ‫ج ِ‬‫﴿فإِن ٱَّل هو مولىه و ِ‬

‫‪27‬‬

Anda mungkin juga menyukai