Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH JARRU AL-ISMI

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab


Dosen Pengampu : Imam Hilman Faturachman

Disusun Oleh :
Novian Syarif Anwar (1213060009)
Rayhan Maulana (1213060102)
Rina Isti (1213060110)
Sharla Shafa S (1213060118)
Siti Khodijah (1213060120)
Sulistina Supriatni (1213060122)
Wanda Fitri Rahayu (1213060131)
Winda Widya Sari (1213060135)

PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM


FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Bismillahirrohmaanirrahiim

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jarru al-ismi” dengan tepat waktu.
Solawat serta salam kami limpahkan kepada nabi Muhammad SAW, sahabatnya dan umatnya
hingga akhir zaman .
Penulisan makalah yang berjudul “Jarru al-ismi” ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Bahasa Arab . kami ucapkan terimakasih kepada Bapak. Iman Hilman
Faturachman yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini. Tidak lupa kami
ucapkan terimakasih kepada teman-teman sekalian yang telah memberikan saran serta
masukannya kepada kami sehingga tuga ini dapat diselesaikan dengan baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Mohon maaf apabila ada kekurangan dan
kesalahan. Harapan besar kami agar pembaca dapat memberkan kritik dan saran. Semoga
makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas dan juga bermanfaat bagi
pembaca.

Bandung , 02 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... i

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................. 2

A. Pengertian Jarru Al-Ismi .............................................................................................................. 2

B. Fungsi Jarru Al-Ismi ..................................................................................................................... 2

C. Contoh Jarru Al-Ismi.................................................................................................................... 2

D. Ketentuan Jarru Al-Ismi............................................................................................................... 3

BAB III PENUTUPAN................................................................................................................................ 5

Kesimpulan.......................................................................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kalimat isim iitu pada dasarnya hukumnya mu’rob (berubah akhirnya), hal ini
selama kalimat isim itu tidak serupa dengan huruf, jika ada keserupaan maka
hukumnya mabni. Adapun kalimat isim yang dimabnikan itu hukumnya keluar dari
hukum asalnya. Oleh karena itu, kalimat isim itu mu’rob yang biasanya menempati 3
mahal yaitu menjadi mahal rofa’, nashab, dan jar, dengan syarat mahalnya tersebut
sesuai dengan ketentuannya masing-masing. Pada pembahasan kali ini kami akan
membahas leboh kepada kalimat isim yang mahalnya oleh I’rob jar, lebih tepatnya
kalimat isim yang di majrurkan oleh huruf jar. Ketika kalimat isim kemasukan oleh
huruf jar asliyah, maka kedudukannya menjadi majrur atau dengan kata lain dijarkan
oleh huruf jar tersebut.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Jarru Al-Ismi ?
2. Apa fungsi dari Jarru Al-Ismi ?
3. Apa saja contoh Jarru Al-Ismi ?
4. Bagaimana ketentuan dalam Jarru Al-Ismi ?
3. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian dari Jarru al- ismi
2. Untuk menjelaskan fungsi dari jarru al-ismi
3. Untuk memberikan contoh dari Jarru al-ismi
4. Untuk menjelaskan ketentuan-ketentuan dalam Jarru Al-ismi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Jarru Al-Ismi

‫َجرُّ ِاال ْس ُّم‬

Pengertian dan Fungsi ‫َجر ا ِالسْم‬


‫القاعدة‬

‫ و الالَّم‬،‫والبا َ ُء‬ ‫ و فِى‬،‫لى‬


َ ‫ع‬َ ‫ و‬،‫ع ْن‬ َ ‫ و‬،‫مِ ْن‬: ‫ِى‬
َ ‫ و‬،‫الى‬ َ ‫س َبقَهُ َح ْرف مِ ْن ُح ُروفِ ال َج ِر اآلتِ َي ِة و ه‬
َ ‫يُ َج ُر ا ِال ْس ُم‬
Huruf jar adalah huruf-huruf tertentu yang membuat kata benda (isim) menjadi majrur.
Contoh majrurnya untuk isim mufrad adalah tanda harakat kasrah.
KAIDAH:

Isim dijarkan apabila didahului salah satu dari huruf-huruf jar. Huruf jar itu:
‫( مِ ن‬dari), ‫( الى‬ke), ‫عن‬
َ (dari), ‫لى‬
َ ‫ع‬َ (diatas), ‫( فِي‬didalam), ‫( البا َ ُء‬dengan), ‫( الال ُم‬bagi/untuk).

Kaidah lainnya untuk huruf jar antara lain :


1. Huruf jar itu setelahnya adalah isim, ia bersambung pada isim
2. Huruf jar itu tidak bersambung pada fi’il (kata kerja yang terikat waktu)
3. Huruf jar merupakan tanda pengenal isim.
B. Fungsi Jarru Al-Ismi
Penjelasan mengenai fungsi:
Al-ismu atau nama akan menjadi majrur atau ِِ (baris bawah/kasroh) jika didahului huruf-
huruf jar, huruf jar terdiri (huruf-huruf yang terdapat didalam kaidah).
Apabila ada ismun atau nama yang didahului huruf-huruf jar maka baris akhir dari kata
tersebut akan berubah menjadi ِِ atau baris bawah atau biasa disebut dengan majrur (kasroh).
C. Contoh Jarru Al-Ismi

• ِ ُ ‫علَى ال ُكت‬
‫ب‬ َ ‫( قَ َلمِ ى‬pulpen saya diatas buku-buku), Kutubi di baca majrur (kasroh diakhir
katanya) karena terdapat huruf jar ‘ala (atas)
• ‫ت‬ِ ‫ط ِب ْي َبا‬َّ ‫َت اِلَى اَل‬ْ ‫( اِ ْندَ َهش‬Saya telah takjub kepada para dokter wanita). Thobiibati adalah
bentuk jamak mu’annats salim, Thobibati di baca majrur (kasroh diakhir katanya)
karena terdapat huruf jar ila (ke)
• ‫( ُز ْرتُ اِلَى ل ُم َع ِل َمي ِْن‬Saya telah berkunjung kepada 2 orang pengajar). Huruf ya’ pada kata
mu’allimain adalah tanda jar pada isim tatsniyah karena terdapat huruf jar ila,
sehingga tanda I’robnya merupakan sesuatu yang dikira-kirakan.
• ‫س َمكُ مِ ْن ا ْلبَحْ ِر‬ َّ ‫( يَاْتِى ال‬Ikan Berasal dari laut), albahri dibaca majrur (kasroh diakhir
katanya) karena didahului huruf jar mina (dari)

2
• ‫الط ْف ِل‬
ِ ‫ع ِن‬ َ ‫ف‬ ُ ‫(يَذْهَبُ ْالخ َْو‬Rasa takut pergi dari seorang anak), atthifli dibaca majrur (kasroh
diakhir katanya) karena didahului huruf jar ‘ani (dari)
• ِ‫( ُم َح َّمدْ يَنَا ُم فِ ْي الحُجْ َرة‬Muhammad tidur di kamar) alhujroti dibaca majrur (kasroh diakhir
katanya) karena didahului huruf jar fii (di(
• ِ‫سيُوف‬ُّ ‫( يَتَقَات َ ُل ال ُجنُ ْودُ بِا ل‬tentara berperang dengan pedang) assuyuufi dibaca majrur(kasroh
diakhir kata) karena didahului huruf jar bi (dengan)
• َ ‫( ْال َج‬Hadiah itu untuk pemenang) assabaqi dibaca majrur (kasroh diakhir
ِ ‫اىرة ُ ِللسَّاب‬
‫ق‬
katanya) karena didahului huruf jar li (untuk)
D. Ketentuan Jarru Al-Ismi
Perlu kita ketahui, dalam i'rob jar bukan hanya kasroh saja yang menjadi ciri jar,
akan tetapi ada beberapa ciri dalam i'rob jar. Seperti berikut keterangan dalam
qoidah kitab Jurumiyah dan bait Imrithi :
‫عالمة الحفض التي بها انضبط *كسر وياء ثم فتحة فقط‬
“Alamat i'rob khafadh (jer) yang telah ditentukan ialah kasrah, ya’, dan fathah.”
‫وللخفض ثالث عالمات الكسرة والياء والفتحة‬
“I’rab khafadh ( jar) mempunyai tiga alamat, yaitu: kasrah, ya’, dan fathah.”
1. Harakat Kasrah
Harakat kasrah merupakan tanda pengenal yang paling pokok bagi i’rab jar.
Sebuah kata dibaca majrur (kasrah) karena adanya huruf jar.
ِ ‫ َو َج ْم ِع الت َّ ْكس‬، ِ‫ص ِرف‬
‫ِير‬ َ ‫االس ِْم ْال ُم ْف َر ِد ْال ُم ْن‬
ِ ْ ‫فِي‬: ‫اض َع‬ ِ ‫ع َال َمة ل ِْل َخ ْف‬
ِ ‫ض فِي ثَ َالث َ ِة َم َو‬ َ ‫فَت َ ُكو ُن‬: ُ ‫فَأ َ َّما ْال َكس َْرة‬
ِ َّ‫ َو َج ْم ِع ْال ُم َؤن‬، ِ‫ص ِرف‬
‫ث السَّال ِِم‬ َ ‫ ْال ُم ْن‬.
"Adapun kasrah menjadi ciri dari i’rab jar bertempat pada tiga tempat, yaitu isim
mufrad mushorif (kt. tunggal yang menerima tanwin), jamak taksir munshorif (kt.
jamak yang menerima tanwin), dan jamak muannats salim."
Contoh dalam ciri ini seperti lafadz :
َ ‫يَذْهَبُ أَحْ َمدُ إِلَى ْال َمد َْر‬
○‫س ِة‬
Kata (‫س ِة‬ ْ adalah bentuk isim mufrod munshorif, ditandai oleh kasrah, dan
َ ‫)ال َمد َْر‬
kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫ ِإلَى‬.

ِ ُ ‫علَى ال ُكت‬
○‫ب‬ َ ‫ِكتَبِي‬
ِ ُ ‫ )ال ُكت‬adalah bentuk jamak taksir munshorif, ditandai oleh kasrah, dan
Kata (‫ب‬
kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫علَى‬
َ .

ِ ‫ظلُ َمات َال يُب‬


○ َ‫ْص ُرون‬ ُ ‫َوت ََر َك ُه ْم فِي‬

3
Kata (‫ظلُ َمات‬
ُ ) adalah bentuk jama’ muannats salim, ditandai oleh kasrah, dan
kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫فِي‬.

2. Huruf Ya’
Sebagaimana telah disinggung diatas, ciri yang kedua dan seterusnya dari masing-
masing i’rab adalah sebagai pengganti atau badal dari ciri utama atau pertama.
Disini huruf ya’ sebagai badal (pengganti) dari tanda kasrah dalam i’rab jar.
‫ َو ْال َج ْم ِع‬،ِ‫ َوفِي التَّثْنِيَة‬،ِ‫سة‬
َ ‫فِي ْاْل َ ْس َماءِ ْالخ َْم‬: ‫اض َع‬ ِ ‫ع َال َمة ل ِْل َخ ْف‬
ِ ‫ض فِي ث َ َالث َ ِة َم َو‬ َ ‫فَت َ ُكو ُن‬: ‫ َوأ َ َّما ْاليَا ُء‬.
"dan adapun ya', menjadi tanda bagi pada tiga tempat , yaitu asma’ul khomsah,
isim tasniyah, dan jamak mudzakar salim."
Contoh dalam ciri ini seperti lafadz :
○ َ‫َه ِذ ِه الفَا ِك َهة ِْلَبِيْك‬
Kata ( َ‫ )أَبِيْك‬adalah bentuk asma'ul khomsah, ditandai oleh ya' pengganti dari kasroh,
dan kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫الم‬.

○ ‫ُز ْرتُ اِلَى ال ُم َع ِل َمي ِْن‬


Kata (‫ )ال ُم َع ِل َمي ِْن‬adalah bentuk isim tasniyah, ditandai oleh ya' pengganti dari kasroh,
dan kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫اِلَى‬.

○ َ‫صالِحِ يْن‬
َّ ‫ب هَبْ لِي مِ نَ ال‬
ِ ‫َر‬
Kata ( َ‫صالِحِ يْن‬ َّ ‫ )ال‬adalah bentuk jamak mudzakar salim, ditandai oleh ya' pengganti
dari kasroh, dan kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫مِ ْن‬.

3. Harakat Fathah
‫ف‬ َ ‫االس ِْم الَّذِي َال يَ ْن‬
ُ ‫ص ِر‬ ِ ْ ‫ض فِي‬ ِ ‫ع َال َمة ل ِْل َخ ْف‬
َ ‫فَت َ ُكو ُن‬: ُ‫َوأ َ َّما ْالفَتْ َحة‬
"dan adapun fathah, maka ia menjadi tanda bagi khafadh pada isim ghairu
munshorif".
Ciri ini khusus bertempat pada isim ghairu munshorif. Disini juga fathah sebagai
badal (pengganti) dari tanda kasrah dalam i’rab jar.
Adapun yang disebut isim ghairu munshorif adalah isim yang tidak bisa
menerima tanwin dan tidak diawali alif lam (‫)ال‬.
Contoh dalam ciri ini seperti lafadz :
َ ‫س َما َء الد ْنيَا بِ َم‬
○‫صابِي َح‬ َّ ‫َولَقَدْ زَ يَّنَّا ال‬
Kata (‫صابِي َح‬ َ ‫ ) َم‬adalah bentuk isim ghairu munshorif, ditandai oleh fathah pengganti
dari kasroh, dan kedudukannya sebagai majrur karena terdapat huruf jar yaitu ‫باء‬.

4
BAB III
PENUTUPAN

Kesimpulan
Huruf jar adalah huruf-huruf tertentu yang membuat kata benda (isim) menjadi
majrur. Contoh majrurnya untuk isim mufrad Kaidah lainnya untuk huruf jar antara lain :
Huruf jar itu setelahnya adalah isim, ia bersambung pada isim, huruf jar itu tidak bersambung
pada fi’il (kata kerja yang terikat waktu), dan huruf jar merupakan tanda pengenal isimadalah
tanda harakat kasrah. fungsi:
Al-ismu atau nama akan menjadi majrur atau (baris bawah/kasroh) jika didahului
huruf-huruf jar, huruf jar terdiri (huruf-huruf yang terdapat didalam kaidah).Apabila ada
ismun atau nama yang didahului huruf-huruf jar maka baris akhir dari kata tersebut akan
berubah menjadi atau baris bawah atau biasa disebut dengan majrur.

Anda mungkin juga menyukai