Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

“MAKHORIJUL HURUF HIJAIYAH”

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Baca Tulis Al-Qur’an
Dosen Pembimbing : Ustadz Muthorriq Alil Abasir, Lc, M.H
Prodi : Bahasa Arab Dan Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

ZIDAN ARIF MUZHAFFAR


HARYO SAYYID HAIDAR

MUSTAWA 3
MA’HAD ALY BAHASA ARAB DAN PENDIDIKAN ISLAM
(MABAIS) SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
‫الر ِح ْي ِم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ِ‫س ِم هللا‬
ْ ِ‫ب‬
KATA PENGANTAR

،‫ص ْحبِ ِه أ َ ْج َم ِع ْي َن‬


َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬
َ ‫ َو‬،‫س ِل ْي َن‬ ِ َ‫ف األ َ ْنبِي‬
َ ‫اء َوال ُم ْر‬ ِ ‫علَى أَش َْر‬ َّ ‫ َوالص َََّلةُ َوال‬،‫ب العَالَ ِم ْي َن‬
َ ‫س ََل ُم‬ ِ ‫ال َح ْم ُد هللِ َر‬
.ُ‫َو َب ْعد‬
“Segala puji hanya milik Alloh Ta’ala Robb semesta alam dan sholawat dan
salam kepada para nabi dan para rosul dan kepada keluarganya dan para
shahabatnya.”
Tidak lupa puji syukur kami ucapkan kepada Alloh Ta’ala Robb semesta alam
atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan
selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.
Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Baca Tulis Al-Qur’an semester tiga, dan judul makalah ini adalah
“Makhorijul Huruf Hijaiyah”.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surakarta, 21 September 2021

Penyusun
Zidan Arif Muzhaffar
Haryo Sayyid Haidar

ii
DAFTAR ISI

ISI HALAMAN

HALAMAN JUDUL …………………………………………………….. . i


KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………... iii

1. BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Makalah.

2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhorijul Huruf-Huruf Hijaiyyah Dengan Berharokat ….…… 2
A. Pengertian Makhorijul Huruf ….…………………………..……… 2
B. Pengertian Harokat ……..…………………………………………. 3
C. Tanda Baca Huruf Hijaiyah ……………………………………...... 3

B. Makhorijul Huruf Secara Global …………………..…………….. 8


A. Pengertian Makhorijul Huruf Secara Global ...…………………… 8
B. Pendapat Ulama’ Qiroat Tentang Pembagian Makhorijul Huruf …. 8
C. Perincian Perbedaan Pendapat Para Ulama’ Qiroat ….….………… 9

C. Macam-Macam Makhorijul Huruf Secara Global ………..…….. 10

D. Makhorijul Huruf Secara Terperinci …..…………………….…... 10


A. Mengenal Makhorijul Huruf Hijaiyah Secara Terperinci ……...….. 11
B. Membedakan Dua Huruf Yang Sering Tertukar ………………...... 17

3. BAB III
PENUTUP ……………………………………………………………... 22
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………..... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Alloh Ta’ala. Sebagai umat
islam, sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam.
Al-Qur’an merupakan kalamulloh maka segi pembacaannya mempunyai tata cara
membacanya, dalam arti kata kita mengetahui ilmunya, agar tidak terjadi salah arti
dalam membaca Al-Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut
para ulama’ menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yaitu
Ilmu Tajwid.
Ilmu Tajwid didalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat
dalam Al-Qur’an, dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makhorijul huruf
agar dalam segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyah. Huruf
hijaiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan antara satu
huruf dengan huruf-huruf hijaiyah yang lainnya.
Jadi untuk itu perlu kita pelajari dan kita ketahui bersama tempat-tempat
keluarnya huruf dan sifat-sifatnya. Yang selanjutnya dipakai sebagai bahan latihan
secara individu dengan terus-menerus, agar dapat membaca huruf hijaiyah dalam
Al-Qur’an dengan tepat sesuai kaidah-kaidah pengucapan huruf yang benar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian makhorijul huruf ?
2. Ada berapakah yang berkenaan dengan makhorijul huruf ?
3. Bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan sifat-sifat huruf ?

C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1. Supaya kita menjadi lebih baik ketika membaca Al-Qur’an.
2. Supaya membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat.
3. Supaya kita membaca Al-Qur’an lebih bagus.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhorijul Huruf Hijaiyah Dengan Berharokat

A. Pengertian Makhorijul Huruf

Apa itu Makhorijul Huruf ?


Makhroj (‫ ) َم ْخ َرج‬atau Makhorij (‫ج‬
ُ ‫ ) َم َخ ِار‬secara bahasa adalah “Tempat keluar”
(‫) َم َح ُّل ُخ ُر ْوج‬.
Sedangkan secara istilah adalah :

َ ‫ف َوت َ ْميِ ْي ُزهُ ِم ْن‬


‫غ ْي ِر ِه‬ ِ ‫َم َح ُّل ُخ ُر ْوجِ ال َح ْر‬
“Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan huruf yang
lainnya.”

Al-Huruuf (‫ف‬ ُ ‫)ال ُح ُر ْو‬, kata ini adalah bentuk jama’ dari Al-Harfu (‫ف‬
ُ ‫ )ال َح ْر‬yang
berarti huruf. Jadi menurut bahasa yang di maksud dengan makhorijul huruf itu
ialah tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu
tajwid, yang dimaksud dengan makhorijul huruf yaitu tempat-tempat atau letak
keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.
Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makhorijul huruf ini sangatlah
penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf
Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhrojnya), sehingga dapat
membaca Al-Qur’an dengan fashih dan benar. Hal ini karena Al-Qur’an
diturunkan dalam bahasa Arab. Tempat bunyi suatu huruf itu keluar dapat kita
ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang
sebelumnya didahului dengan huruf hidup.
Contoh : untuk mengetahui makhroj “Kaaf (‫”)ك‬, maka huruf “Kaaf ( ْ‫ ”)ك‬tersebut
disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup.

2
B. Pengertian Harokat

Untuk membunyikan huruf pada huruf-huruf hijaiyah maka dibutuhkan yang


namanya tanda baca, walaupun huruf hijaiyah sudah dibedakan antara satu dengan
yang lainnya dengan bentuk dan titik, akan tetapi huruf hijaiyah belum bisa dibaca
atau dibunyikan kecuali dengan tanda baca. Tanda baca dalam huruf hijaiyah
dalam bahasa Arab disebut juga harokat.

Apa itu Harokat ?


Harokat adalah tanda baca dalam huruf Arab atau huruf hijaiyah. Harokat ini
penting dalam pembacaan huruf dalam sebuah kalimat dalam bahasa Arab agar
makna dalam sebuah kalimat tersebut benar, jelas dan bisa difahami.

C. Tanda Baca Huruf Hijaiyah

Tanda baca / harokat pada huruf hijaiyah dalam bahasa Arab ada 8 bentuk,
yaitu : Fathah ( ََ), Dhommah (َ),
ُ Kasroh (َ),
ِ Sukun ( َْ), Tasydid (َ), Fathah
Tanwin (َ), Dhommah Tanwin (َ), Kasroh Tanwin (َ). Berikut adalah
penjelasan dari harokat-harokat yang telah disebutkan :

1. Tanda Baca Fathah ( ََ)


Tanda baca fathah ini secara penempatannya terletak pada atas huruf hijaiyah, dan
pengucapannya dengan cara membuka mulut dengan mengeluarkan nafas dalam
pembacaan setiap huruf hijaiyahnya. Misalkan pembacaan huruf “nun (‫ ”)ن‬ketika
َ
dengan harokat fathah, maka cara membacanya yaitu “na (‫”)ن‬. Dan ini berlaku
pada huruf yang lainnya, sehingga memang sudah menjadi hal baku.

2. Tanda Baca Kasroh (َ)ِ


Untuk tanda kasroh ini penempatannya terletak pada bawah huruf hijaiyah. Yang
mana cara pembacaannya yaitu misalkan huruf “nun (‫”)ن‬, maka ketika dengan
harokat kasroh akan berbunyi “ni (‫”)ن‬.
ِ Dan pembacaan kasroh ini berlaku untuk
semua huruf hijaiyah.

3
3. Tanda Baca Dhommah (َ) ُ
Letak dari harokat dhommah ini berada pada atas huruf hijaiyah. Namun yang
membedakan dengan fathah ini ialah pada bentuk dhommah yang seperti huruf
“waau (‫”)و‬. Jika fathah berbentuk lurus, sedangkan dhommah seperti huruf “waau
(‫”)و‬. Dalam pembacaannya pun seperti halnya mendapat tambahan huruf “u” pada
tiap hurufnya.

4. Tanda Baca Fathah Tanwin (َ)


Fathah tanwin menjadi bagian dalam pembacaan sebuah huruf hijaiyah. Ketika
sebuah huruf dibersamai dengan harokat fathah tanwin, maka akan berimbuhan
“n”. Kita misalkan ketika sebuah huruf “nun (‫ ”)ن‬dengan harokat fathah tanwin,
maka ketika dibaca akan menimbulkan suara yang keluar dari bibir yaitu “nan
(‫”)نا‬.

5. Tanda Baca Kasroh Tanwin (َ)


Kasroh tanwin juga bagian dari harokat pembacaan huruf hijaiyah yang
berimbuhan “n”. Sehingga ketika kita misalkan satu contoh menggunakan huruf
“nun (‫”)ن‬. Ketika dibaca dengan suara lantang dari bibir, huruf yang akan keluar
yaitu “nin (‫”)ن‬.

6. Tanda Baca Dhommah Tanwin (َ)


Dhommah tanwin dalam pembacaannya akan berimbuhan “n”. Ketika akan dibaca
dengan menggunakan bibir misalkan huruf “nun (‫”)ن‬, maka akan terucap “nun
(‫ ”)ن‬dan diikuti oleh berikutnya. Dan ini telah menjadi bagian dari pembacaan
pengelompokan aturan pembacaan huruf hijaiyah.

7. Tanda Baca Sukun (َ) ْ


Maksud dari tanda baca sukun ini berarti mematikan atau menahan huruf hijaiyah
yang menggunakan harokat sukun. Misalkan ketika kita akan membaca huruf
“nun (‫”)ن‬, kemudian pada huruf tersebut mendapatkan harokat sukun, maka
cukup dilafadzkan dengan “n” saja. Hal ini berlaku untuk seluruh huruf hijaiyah
yang ada tanpa terkecuali.

4
8. Tanda Baca Tasydid (َ)
Pembacaan sebuah huruf dengan menggunakan harokat tasydid ini cara dalam
pengucapannya yaitu dengan huruf hijaiyah dasar digandakan. Sehingga huruf
yang kita baca “nun (‫”)ن‬, maka imbuhan pada cara pembacaannya yaitu seperti
“nnun (‫”)ن‬. Digandakan pada huruf dasar yaitu huruf “n”.

Huruf Hijaiyah

‫ر‬ ‫ذ‬ ‫د‬ ‫خ‬ ‫ح‬ ‫ج‬ ‫ث‬ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ا‬
Raa Dzaal Daal Khaa Haa Jiim Tsaa Taa Baa Alif
‫ف‬ ‫غ‬ ‫ع‬ ‫ظ‬ ‫ط‬ ‫ض‬ ‫ص‬ ‫ش‬ ‫س‬ ‫ز‬
Faa Ghain ‘Ain Dzhaa Thaa Dhaad Shaad Syiin Siin Zaay
‫ال‬ ‫ي‬ ‫ء‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ق‬
Lam Alif Yaa Hamzah Hàà Waau Nuun Miim Laam Kaaf Qaaf

Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Fathah ( ََ)

‫َر‬ َ‫ذ‬ ‫َد‬ ‫َخ‬ ‫َح‬ ‫َج‬ َ


‫ث‬ َ‫ت‬ ‫ب‬َ َ‫ا‬
Ro dza Da Kha Ha Ja tsa ta ba a
‫ف‬َ َ
‫غ‬ ‫ع‬
َ ‫ظ‬َ َ
‫ط‬ َ‫ض‬ َ‫ص‬ ‫ش‬
َ ‫س‬
َ ‫َز‬
Fa gho ‘a dzho Tho Dho sho sya sa za
‫ي‬َ ‫َء‬ ‫َه‬ ‫َو‬ ‫َن‬ ‫َم‬ ‫َل‬ َ‫ك‬ ‫ق‬َ
ya a Hà Wa Na ma la ka qo

Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Kasroh (َ)


ِ

‫ِر‬ ‫ِذ‬ ‫ِد‬ ِ‫خ‬ ِ‫ح‬ ِ‫ج‬ ‫ث‬


ِ ‫ت‬
ِ ‫ب‬
ِ ِ‫ا‬
Ri dzi Di khi Hi Ji tsi ti bi i
‫ف‬
ِ ِ‫غ‬ ِ‫ع‬ ‫ِظ‬ ‫ِط‬ ‫ض‬ِ ‫ص‬ِ ‫ِش‬ ‫ِس‬ ‫ِز‬
Fa ghi ‘i dzhi Thi Dhi shi syi si zi
ِ‫ي‬ ‫ِء‬ ‫ِه‬ ‫ِو‬ ‫ِن‬ ‫ِم‬ ‫ِل‬ ‫ِك‬ ‫ق‬
ِ
yi I Hi Wi Ni mi li ki qi

5
Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Dhommah (َ)
ُ

‫ُر‬ ُ‫ذ‬ ‫ُد‬ ُ


‫خ‬ ‫ح‬ُ ‫ج‬ُ ُ
‫ث‬ ُ‫ت‬ ‫ب‬ُ ُ‫ا‬
Ru dzu Du khu Hu Ju tsu tu bu u
‫ف‬ُ ُ
‫غ‬ ‫ع‬
ُ ُ
‫ظ‬ ُ
‫ط‬ ‫ض‬ُ ‫ص‬ُ ‫ش‬
ُ ‫س‬
ُ ‫ُز‬
Fu ghu ‘u dzhu Thu Dhu shu syu su zu
‫ي‬ُ ‫ُء‬ ‫ُه‬ ‫ُو‬ ‫ُن‬ ‫ُم‬ ‫ُل‬ ُ‫ك‬ ‫ق‬ُ
yu u Hu Wu Nu mu lu ku qu

Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Tanwin (َََ)

‫حا ح ح‬ ‫جا ج ج‬ ‫ثا ث ث‬ ‫تا ت ت‬ ‫با ب ب‬ ‫أأأ‬

‫سا س س‬ ‫زا ز ز‬ ‫را ر ر‬ ‫ذا ذ ذ‬ ‫دا د د‬ ‫خا خ خ‬

‫عا ع ع‬ ‫ظا ظ ظ‬ ‫طا ط ط‬ ‫ضا ض ض‬ ‫صا ص ص‬ ‫شا ِش ش‬

‫ما م م‬ ‫ال ل ل‬ ‫كا ك ك‬ ‫قا ق ق‬ ‫فا ف ف‬ ‫غا غ ع‬

‫يا ي ي‬ ‫ها ه ه‬ ‫وا ِو و‬ ‫نا ن ن‬

Catatan :
Huruf berharokat fathatain (َ) akan selalu ada huruf alif setelahnya (‫)َا‬, kecuali
pada kata yang berakhiran hamzah (‫ )ء‬seperti : ‫ساء‬
َ ِ‫ن‬
dan kata yang berakhiran ta’ marbuthoh (‫ )ة‬seperti : ‫علَقَة‬
َ

6
Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Sukun ( َْ)

‫أ َ ْد‬ ‫أ َ ْخ‬ ‫أ َ ْح‬ ‫أ َ ْج‬ ‫أ َ ْث‬ ْ‫أَت‬ ‫أ َ ْب‬ ْ‫أَأ‬

‫أ َ ْط‬ ْ َ‫أ‬
‫ض‬ ْ َ‫أ‬
‫ص‬ ْ َ‫أ‬
‫ش‬ ْ َ‫أ‬
‫س‬ ‫أ َ ْز‬ ‫أ َ ْر‬ ْ‫أَذ‬

‫أ َ ْم‬ ‫أ َ ْل‬ ْ‫أَك‬ ْ‫أَق‬ ْ َ‫أ‬


‫ف‬ ْ َ‫أ‬
‫غ‬ ْ َ‫أ‬
‫ع‬ ‫أ َ ْظ‬

ْ َ‫أ‬
‫ي‬ ‫أ َ ْه‬ ‫أ َ ْو‬ ‫أ َ ْن‬

Catatan :
5 huruf yang apabila bertanda sukun, harus dibaca dengan Qolqolah (memantul) :
(‫)ق ط ب ج د‬

Huruf Hijaiyah Dengan Tasydid (َ)

َّ َ ‫أ‬
‫خ‬ َّ َ ‫أ‬
‫ح‬ َّ َ ‫أ‬
‫ج‬ َّ َ ‫أ‬
‫ث‬ َّ‫أَت‬ َّ َ ‫أ‬
‫ب‬ َّ ‫أَأ‬

َّ‫أَص‬ َّ َ ‫أ‬
‫ش‬ َّ َ ‫أ‬
‫س‬ ‫أ َ َّز‬ ‫أ َ َّر‬ َّ‫أَذ‬ ‫أ َ َّد‬

َّ َ ‫أ‬
‫ق‬ َّ َ ‫أ‬
‫ف‬ َّ َ ‫أ‬
‫غ‬ َّ َ ‫أ‬
‫ع‬ َّ َ ‫أ‬
‫ظ‬ َّ َ ‫أ‬
‫ط‬ َّ‫أَض‬

َّ َ ‫أ‬
‫ي‬ َّ‫أَه‬ ‫أ َ َّو‬ ‫أ َ َّن‬ ‫أ َ َّم‬ ‫أ َ َّل‬ َّ‫أَك‬
Catatan :
Huruf Mim bertasydid (‫ )م‬dan Nun bertasydid (‫ )ن‬membacanya dengan ditekan
dan ditahan lebih lama disertai ghunnah (dengung).

7
B. Makhorijul Huruf Secara Global

A. Pengertian Makhorijul Huruf Secara Global

Apa itu Makhorijul Huruf ?


Makhorijul huruf secara bahasa adalah tempat keluarnya huruf. Sedangkan
secara istilah, makhorijul huruf adalah tempat keluarnya huruf-huruf hijaiyah
dengan karakteristik tersendiri pada tiap hurufnya (dimana suara akan berhenti
pada tempat tersebut, sehingga dapat dibedakan antara satu huruf dengan huruf
lainnya). Huruf hijaiyah dalam hal ini adalah susunan dari ayat-ayat Al-Qur’an.

B. Pendapat Ulama’ Qiroat Tentang Pembagian Makhorijul Huruf

Pendapat pertama mengatakan bahwa Makhorijul huruf dibagi menjadi 17


tempat. Pendapat ini diikuti oleh Kholil Ibn Ahmad serta mayoritas ulama’ Qiroat
dan Nahwu, diantaranya adalah Al-Jazari.

Pendapat kedua diikuti oleh Imam Sibawaih dan penganut madzhabnya,


diantaranya Asy-Syatibi. Madzhab ini menganut pendapat 16 Makhorijul huruf
dalam Al-Qur’an.

Sedangkan, pendapat ketiga menganggap Makhorijul huruf berjumlah 14


tempat. Pendapat ini diikuti oleh Al-Quthrub, Al-Jarmiy dan Al-Farra’.

8
C. Perincian Berdasarkan Dari Perbedaan Pendapat Ulama Qiroat

Pendapat pertama Pendapat kedua Pendapat ketiga


Makhorijul huruf ada 17 Makhorijul huruf ada 16 Makhorijul huruf ada 14
tempat tempat tempat
Rongga mulut (‫ف‬
ُ ‫)ال َج ْو‬ Perbedaan kelompok ini Rongga mulut (‫ف‬
ُ ‫)ال َج ْو‬
1 huruf dengan kelompok 6 huruf
sebelumnya (pendapat
ُ ‫)ال َح ْل‬
Tenggorokan (‫ق‬ Lidah (‫ان‬
ِ ‫س‬
َ ‫)الل‬
ِ
pertama) adalah pada
3 huruf 8 huruf
penempatan huruf Mad Pendapat ini
Lidah (‫سا ُن‬
َ ‫)الل‬
ِ pada sebagian makhroj. menyatukan tempat
10 huruf Pendapat ini keluarnya huruf Lam (‫)ل‬
ِ َ ‫شفَت‬
Kedua bibir (‫ان‬ َّ ‫)ال‬ menempatkan Alif (‫)ا‬ dan Mim (‫ )م‬pada satu
2 huruf dan Hamzah (‫ )ء‬pada tempat, yakni Lidah.
pertengahan
Pangkal hidung (‫)ال َخ ْيش ُْو ُم‬ tenggorokan, ya’(‫)ي‬
1 huruf (yang berupa huruf Mad)
maupun ya’(‫)ي‬
berharokat dan waau (‫)و‬
baik berupa huruf Mad
maupun waau (‫)و‬
berharokat, pada kedua
bibir.

Jika kita ingin mengetahui tempat keluarnya suatu huruf, bacalah huruf tersebut
dengan salah satu dari 2 cara berikut :
1. menambahkan hamzah (‫ )ء‬pada huruf sebelumnya dan menambahkan tasydid
(َ) pada huruf tersebut.
2. menambahkan hamzah (‫ )ء‬pada huruf sebelumnya dan men-Sukun ( َْ)-kan
huruf tersebut. Contoh :
َّ َ ‫ أ‬atau ‫أ َ ْب‬
1. bacalah ‫ب‬ kita akan mendapati suara baa (‫ )ب‬keluar dari kedua
bibir.
2. bacalah ‫ أ َ َّن‬atau ‫ أ َ ْن‬kita akan mendapati suara nuun (‫ )ن‬keluar dari ujung
lidah menempel pada bagian gusi atas.

9
C. Macam-Macam Makhorijul Huruf Secara Global

Makhorijul huruf secara umum terbagi menjadi 5 bagian, yaitu :


1. Al-Jauf (‫ف‬
ُ ‫ )ال َج ْو‬Rongga Mulut.
Hurufnya adalah huruf-huruf Mad, yaitu : (‫)ا‬, (‫ )و‬dan (‫)ي‬.
ُ ‫ )ال َح ْل‬Tenggorokan.
2. Al-Halq (‫ق‬
Hurufnya adalah : (‫)ه‬, (‫)غ‬, (‫)ع‬, (‫)خ‬, (‫)ح‬, (‫)ء‬.
3. Al-Lisan (‫سا ُن‬َ ‫)الل‬
ِ Lidah.
Hurufnya adalah :
(‫)ظ‬, (‫)ذ‬, (‫)ث‬, (‫)ص‬, (‫)ز‬, (‫)س‬, (‫)ط‬, (‫)د‬, (‫)ت‬, (‫)ر‬, (‫)ن‬, (‫)ل‬, (‫)ض‬, (‫)ج‬, (‫)ش‬, (‫)ي‬, (‫)ك‬, (‫)ق‬.
ِ َ ‫شفَت‬
4. Asy-Syafatan (‫ان‬ َّ ‫ )ال‬Kedua Bibir.
Hurufnya adalah : (‫)ب‬, (‫)م‬, (‫)و‬, (‫)ف‬.
5. Al-Khaisyum (‫ )ال َخ ْيش ُْو ُم‬Pangkal Hidung.
Hurufnya adalah : (‫ )م‬dan (‫)ن‬.

D. Makhorijul Huruf Secara Terperinci

Pengertian makhroj secara bahasa artinya tempat keluar. Sedangkan menurut


istilah, makhroj adalah suatu nama atau tempat yang padanya huruf hijaiyah
dibunyikan. Dengan demikian makhroj huruf adalah tempat keluarnya huruf
tersebut dibunyikan. Agar makhroj suatu huruf dapat diketahui dengan jelas,
hendaklah huruf tersebut disukunkan atau ditasydidkan, kemudian tambahkan satu
huruf hidup dibelakangnya.

10
A. Mengenal Makhorijul Huruf Secara Terperinci

Makhroj huruf menurut Al-Jazari dan mayoritas ulama’ ahli qiroat ada 17
dikelompokkan ke dalam 5 bagian :

1.) Al-Jauf (‫ف‬


ُ ‫ )ال َج ْو‬Rongga Mulut
Makhroj yang pertama adalah Jauf (‫ ) َج ْوف‬yang artinya rongga mulut yakni celah
panjang yang berada dibelakang tenggorokan sampai ke mulut. Huruf-huruf yang
keluar dari Al-Jauf adalah huruf-huruf Mad yaitu (‫ ي‬،‫ و‬،‫)ا‬.]1[
Alif (‫)ا‬ = memanjangkan fathah.
Waau (‫ = )و‬memanjangkan dhommah.
Ya’(‫)ي‬ = memanjangkan kasroh.
Vokal panjang pada setiap Mad yakni bunyi “a” , “i” dan “u” itu makhrojnya dari
rongga mulut dan berakhirnya suara di udara di mulut.
Contohnya:
‫نُ ْو ِح ْي َها‬

Sekarang perhatikan gambar berikut !

Semua makhroj Al-Jauf berakhir di udara dan posisi lidah sesuaikan pada gambar.

11
ُ ‫ )ال َح ْل‬Rongga Tenggorokan / Tenggorokan
2.) Al-Halq (‫ق‬
Sebelum ke teori, cobalah perhatikan gambar berikut !

Al-Halq artinya tenggorokan. Ada 3 makhroj yang berasal dari tenggorokan.


ِ ‫ )أ َ ْقصَى ال َح ْل‬artinya ternggorokan bagian bawah. Hurufnya (‫ )ء‬dan (‫)ه‬.
]2[(‫ق‬
]3[(‫ق‬ َ ‫س‬
ِ ‫ط ال َح ْل‬ َ ‫)و‬
َ artinya tenggorokan bagian tengah. Hurufnya (‫ )ع‬dan (‫)ح‬.
ِ ‫ )أ َ ْدنَى ال َح ْل‬artinya tenggorokan bagian atas. Hurufnya (‫ )غ‬dan (‫)خ‬.
]4[(‫ق‬

3.) Al-Lisan ( ُ‫سان‬


َ ‫)الل‬
ِ Lidah
Al-Lisan artinya lidah. Perhatikan bagian-bagian lidah berikut untuk memudahkan
pemahaman.

12
Ada 10 makhroj yang keluar dari Al-Lisan. Berikut penjelasannya dengan nomor
urut dilanjutkan dari atas :

]5[(‫ان َو َما يُ َحا ِذ ْي ِه ِم ْن ال َحنَ ِك األ َ ْعلَى‬


ِ ‫س‬ ِ ‫ )أ َ ْقصَى‬artinya pangkal lidah dengan langit-langit
َ ‫الل‬
atas. Hurufnya (‫)ق‬.
]6[(‫ان َو َما يُ َحا ِذ ْي ِه ِم َن ال َحنَ ِك األ َ ْعلَى‬
ِ ‫س‬َ ‫الل‬ َ ‫ )تَحْ تَ َو‬artinya bawah pangkal lidah dengan
ِ ‫س ِط‬
langit-langit atas. Hurufnya(‫)ك‬.

]7[(‫ان َو َما يُ َحا ِذ ْي ِه ِم َن ال َحنَ ِك األ َ ْعلَى‬


ِ ‫س‬َ ‫الل‬
ِ ‫طى‬َ ‫س‬
ْ ‫ )تَحْ تَ ُو‬artinya dibawah bagian tengah-tengah
lidah dengan langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ج‬, (‫ )ش‬dan (‫)ي‬.
]8[(‫اس‬ ْ َ ‫ان َو َما يَ ْل ِي َها ِم َن األ‬
ِ ‫ض َر‬ ِ ‫س‬ ِ ‫ )إِ ْحدَى َحافَتَي‬artinya salah satu tepi lidah bertemu
َ ‫الل‬
dengan gigi graham. keluar darinya (‫)ض‬.

13
]9[( ‫سا ِن‬ ِ ‫ )أ َ َّو ُل ِإ ْحدَى َحافَتَي‬artinya awal tepi lidah sampai pada ujungnya berpapasan
َ ‫الل‬
dengan langit-langit atas, huruf yang keluar darinya (‫)ل‬.
]10[(‫الَل ِم قَ ِل ْيَل‬
َّ َ‫ان تَحْت‬
ِ ‫س‬َ ‫الل‬
ِ ‫ف‬ َ ) artinya ujung lidah dibawah makhroj huruf lam
ُ ‫ط ْر‬
bertemu dengan langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ن‬.
]11[(‫ان‬
ِ ‫س‬َ ‫الل‬ َ ‫ب َم ْخ َر َج النُّ ْو ِن َواُد ِْخ َل فِ ْي‬
ِ ‫ظه ِْر‬ ُ ‫ )يُقَ ِار‬artinya berdekatan dengan makhroj nun
dan masuk pada punggung lidah. Huruf yang keluar darinya (‫)ر‬.

ُ ُ ‫ان َوأ‬
]12[(‫ص ْو ُل الثَّنَيَت َ ْي ِن العُ ْليَتَ ْي ِن‬ ِ ‫س‬ ِ َ‫ )فَ ْوق‬diatas ujung lidah bertemu dengan gusi dua
َ ‫الل‬
gigi seri atas. Huruf yang keluar darinya (‫)ط‬, (‫ )د‬dan (‫)ت‬. Ketika melafalkan
tho (‫)ط‬, lidah diangkat karena termasuk isti’la.

14
]13[(‫س ْفلَيَ ْي ِن‬ َ ‫ان َوفَ ْو‬
ُّ ‫ق الثَّنَيَت َ ْي ِن ال‬ ِ ‫س‬َ ‫الل‬
ِ ‫ف‬ َ ) artinya ujung lidah dengan gigi seri bawah.
ُ ‫ط ْر‬
Huruf yang keluar darinya (‫)س‬, (‫ )ص‬dan (‫)ز‬. Ketika melafalkan shod, lidah
diangkat karena termasuk isti’la.

]14[(‫ف الثَّنَيَتَ ْي ِن العُ ْليَت َ ْي ِن‬ َ ‫ان َو‬


ُ ‫ط ْر‬ ِ ‫س‬َ ‫الل‬
ِ ‫ف‬ َ ) artinya ujung lidah bertemu dengan ujung dua
ُ ‫ط ْر‬
gigi seri atas, huruf yang keluar darinya (‫)ظ‬, (‫ )ذ‬dan (‫)ث‬. Ketika melafalkan
zho’(‫)ظ‬, lidah diangkat karena termasuk isti’la.

15
ِ َ ‫شفَت‬
4. Asy-Syafatan (‫ان‬ َّ ‫ )ال‬Kedua Bibir
Bagian ke empat adalah Asy-Syafatan yang artinya dua bibir. Asy-Syafatan
terbagi menjadi 2 makhroj :

]15[(‫ف الثَّنَيَت َ ْي ِن العُ ْليَتَ ْي ِن‬ َّ ‫ )بَ ْطنُ ال‬artinya perut bibir bawah bertemu dengan ujung
َ ‫شفَ ِة َو‬
ُ ‫ط ْر‬
gigi seri atas. Hurufnya (‫)ف‬.
]16[(‫شفَت َ ْي ِن‬
َّ ‫ ) َب ْي َن ال‬artinya diantara dua bibir. Hurufnya (‫)ب‬, (‫)م‬, (‫)و‬. Namun ada
sedikit perbedaan yakni kaluar ba’(‫ )ب‬ditekan, mim (‫ )م‬ditekan sedikit lebih
ringan dan waau (‫ )و‬sedikit ada rongga antara dua bibirnya.

5. Al-Khoisyum (‫ )ال َخ ْيش ُْو ُم‬Pangkal Hidung / Rongga Hidung

Makhroj yang terakhir adalah Al-Khoisyum yang artinya rongga hidung. Yang
keluar dari Al-Khoisyum adalah Ghunnah yaitu mim (‫ )م‬dan nun (‫)ن‬
bertasydid.]17[ Selain itu Ghunnah terdapat pada hukum berikut :
1. Idghom bighunnah.
2. Iqlab.
3. Ikhfa haqiqi.
4. Ikhfa syafawi.
5. Idghom mitslain.

16
B. Membedakan 2 Huruf Yang Sering Tertukar

Membedakan Huruf Hamzah (‫ )ء‬dan Huruf ‘Ain (‫)ع‬

Huruf Hamzah (‫)ء‬


Termasuk dalam huruf Aqshal Halq yaitu keluarnya huruf dari
tenggorokan bagian bawah.

Huruf ‘Ain (‫)ع‬


Termasuk dalam huruf Wasathul Halq yaitu keluarnya huruf
dari tenggorokan bagian tengah.

Membedakan Huruf Hàà (‫ )ه‬dan Huruf Haa (‫)ح‬

Huruf Hàà (‫)ه‬


Termasuk dalam huruf Aqshal Halq yaitu keluarnya huruf dari
tenggorokan bagian bawah.

Huruf Haa (‫)ح‬


Termasuk dalam huruf Wasathul Halq yaitu keluarnya huruf
dari tenggorokan bagian tengah.

17
Membedakan Huruf Dzaal (‫ )ذ‬dan Huruf Zaay (‫)ز‬

Huruf Dzaal (‫)ذ‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf dari
ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel pada ujung
dua gigi seri atas.

Huruf Zaay (‫)ز‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dengan meletakkan ujung lidah paling depan pada dinding dua
gigi seri bawah sehingga suara keluar di antara gigi seri atas
dan gigi seri bawah.

Membedakan Huruf Zaay (‫ )ز‬dan Huruf Jiim (‫)ج‬

Huruf Zaay (‫)ز‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf dengan
meletakkan ujung lidah paling depan pada dinding dua gigi seri
bawah sehingga suara keluar di antara gigi seri atas dan gigi seri
bawah.

Huruf Jiim (‫)ج‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu terbentuknya huruf
dengan cara tengah lidah menempel pada langit-langit,
sehingga makhrojnya betul-betul tertutup dengan sempurna.

18
Membedakan Huruf Tsaa (‫ )ث‬dan Huruf Siin (‫)س‬

Huruf Tsaa (‫)ث‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel
pada ujung dua gigi seri atas.

Huruf Siin (‫)س‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dengan meletakkan ujung lidah paling depan pada dinding
dua gigi seri bawah sehingga suara keluar di antara gigi
seri atas dan gigi seri bawah.

Membedakan Huruf Siin (‫ )س‬dan Huruf Syiin (‫)ش‬

Huruf Siin (‫)س‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dengan meletakkan ujung lidah paling depan pada dinding
dua gigi seri bawah sehingga suara keluar di antara gigi
seri atas dan gigi seri bawah.

Huruf Syiin (‫)ش‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu terbentuknya huruf
dengan cara tengah lidah tidak menempel pada
langit-langit, sehingga makhrojnya tidak tertutup.

19
Membedakan Huruf Syiin (‫ )ش‬dan Huruf Shaad (‫)ص‬

Huruf Syiin (‫)ش‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu terbentuknya
huruf dengan cara tengah lidah tidak menempel pada
langit-langit, sehingga makhrojnya tidak tertutup.

Huruf Shaad (‫)ص‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dengan meletakkan ujung lidah paling depan pada
dinding dua gigi seri bawah sehingga suara keluar di
antara gigi seri atas dan gigi seri bawah.

Membedakan Huruf Qaaf (‫ )ق‬dan Huruf Kaaf (‫)ك‬

Huruf Qaaf (‫)ق‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dari pangkal lisan menempel pada bagian daging dari
langit-langit (bagian yang lunak).

Huruf Kaaf (‫)ك‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dari pangkal lidah menempel pada bagian daging dan
tulang (bagian yang keras) dari langit-langit secara
bersamaan, berada di bawah makhroj qaaf (‫ )ق‬sedikit.

20
Membedakan Huruf Dhaad (‫ )ض‬dan Huruf Dzhaa (‫)ظ‬

Huruf Dhaad (‫)ض‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dari salah satu tepi lidah atau dari kedua-duanya secara
bersamaan menempel pada dinding dalam gigi geraham
atas.

Huruf Dzhaa (‫)ظ‬


Termasuk dalam huruf Al-Lisan, yaitu keluarnya huruf
dari ujung lidah dari arah punggungnya dan menempel
pada ujung dua gigi seri atas.

21
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ilmu tajwid dan
makhorijul hurufnya itu sangat penting untuk kita pelajari, apalagi kita sebagai
umat islam sepatutnya kita mengetahui tentang tajwid dan makhrojnya supaya
pembacaan Al-Qur’an bisa menjadi lebih baik, dengan adanya ilmu tersebut kita
bisa menjadi paham mana bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tajwid dan
makhrojnya. Untuk itu pelajarilah sebaik mungkin. Sehingga, kita dapat
mengamalkannya.

B. Saran
Berdasarkan pentingnya makhorijul huruf, alangkah baiknya kita
mempelajarinya supaya kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam melafalkan
huruf-huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an ketika membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Karena apabila salah dalam melafalkan bacaan atau huruf maka dikhawatirkan
kesalahan tersebut akan dapat merubah arti dan makna yang terkandung dalam
ayat-ayat suci Al-Qur’an tersebut.

“Semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat, berguna dan bisa menjadi
referensi wawasan pengetahuan bagi pembaca.”

22
DAFTAR PUSTAKA

Buku Rujukan :
1. Pustaka Imam Asy-Syafi’i :
a) Buku Metode Asy-Syafi’i Ilmu Tajwid Praktis,
disusun oleh : Abu Ya’la Kurnaedi, Lc dan Nizar Sa’ad Jabal, Lc. M.Pd.

b) Buku Metode Asy-Syafi’i Cara Praktis Baca Al-Qur’an,


disusun oleh : Abu Ya’la Kurnaedi, Lc.

2. Pengertian Makharijul Huruf dalam Ilmu Tajwid dan Pembagiannya menurut


Ulama : https://tafsiralquran.id.

3. Tuhfah Al-Athfal.
4. Al-Jazariyyah.
5. Nihayah Al-Qoul Al-Mufid.

23

Anda mungkin juga menyukai