Disusun Oleh :
MUSTAWA 3
MA’HAD ALY BAHASA ARAB DAN PENDIDIKAN ISLAM
(MABAIS) SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
الر ِح ْي ِم
َّ الرحْ َم ِن
َّ ِس ِم هللا
ْ ِب
KATA PENGANTAR
Penyusun
Zidan Arif Muzhaffar
Haryo Sayyid Haidar
ii
DAFTAR ISI
ISI HALAMAN
1. BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
A. Latar Belakang.
B. Rumusan Masalah.
C. Tujuan Makalah.
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhorijul Huruf-Huruf Hijaiyyah Dengan Berharokat ….…… 2
A. Pengertian Makhorijul Huruf ….…………………………..……… 2
B. Pengertian Harokat ……..…………………………………………. 3
C. Tanda Baca Huruf Hijaiyah ……………………………………...... 3
3. BAB III
PENUTUP ……………………………………………………………... 22
A. Kesimpulan
B. Saran
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai kitab yang berisi firman-firman Alloh Ta’ala. Sebagai umat
islam, sudah seharusnya kita menjaga kitab yang menjadi pedoman umat islam.
Al-Qur’an merupakan kalamulloh maka segi pembacaannya mempunyai tata cara
membacanya, dalam arti kata kita mengetahui ilmunya, agar tidak terjadi salah arti
dalam membaca Al-Qur’an serta bacaannya haruslah tartil. Atas dasar tersebut
para ulama’ menciptakan sebuah disiplin ilmu dalam membaca Al-Qur’an yaitu
Ilmu Tajwid.
Ilmu Tajwid didalamnya menerangkan hukum-hukum bacaan yang terdapat
dalam Al-Qur’an, dalam ilmu tajwid juga dibahas mengenai makhorijul huruf
agar dalam segi pembacaannya ada perbedaan dalam semua huruf hijaiyah. Huruf
hijaiyah mempunyai sifatul huruf dan sifat itulah yang membedakan antara satu
huruf dengan huruf-huruf hijaiyah yang lainnya.
Jadi untuk itu perlu kita pelajari dan kita ketahui bersama tempat-tempat
keluarnya huruf dan sifat-sifatnya. Yang selanjutnya dipakai sebagai bahan latihan
secara individu dengan terus-menerus, agar dapat membaca huruf hijaiyah dalam
Al-Qur’an dengan tepat sesuai kaidah-kaidah pengucapan huruf yang benar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian makhorijul huruf ?
2. Ada berapakah yang berkenaan dengan makhorijul huruf ?
3. Bagaimana cara mengucapkan atau melafalkan sifat-sifat huruf ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1. Supaya kita menjadi lebih baik ketika membaca Al-Qur’an.
2. Supaya membaca Al-Qur’an dengan benar dan tepat.
3. Supaya kita membaca Al-Qur’an lebih bagus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makhorijul Huruf Hijaiyah Dengan Berharokat
Al-Huruuf (ف ُ )ال ُح ُر ْو, kata ini adalah bentuk jama’ dari Al-Harfu (ف
ُ )ال َح ْرyang
berarti huruf. Jadi menurut bahasa yang di maksud dengan makhorijul huruf itu
ialah tempat-tempat keluarnya huruf. Sedangkan menurut istilah dalam ilmu
tajwid, yang dimaksud dengan makhorijul huruf yaitu tempat-tempat atau letak
keluarnya huruf-huruf hijaiyah ketika membunyikannya.
Sebagai seorang muslim, mempelajari ilmu tentang makhorijul huruf ini sangatlah
penting. Dengan mempelajari ilmu ini, akan dapat membunyikan huruf-huruf
Arab dengan tepat sesuai dengan tempat keluarnya (makhrojnya), sehingga dapat
membaca Al-Qur’an dengan fashih dan benar. Hal ini karena Al-Qur’an
diturunkan dalam bahasa Arab. Tempat bunyi suatu huruf itu keluar dapat kita
ketahui dengan cara mematikan atau mensukunkan huruf tersebut yang
sebelumnya didahului dengan huruf hidup.
Contoh : untuk mengetahui makhroj “Kaaf (”)ك, maka huruf “Kaaf ( ْ ”)كtersebut
disukun / dimatikan dengan didahului huruf hidup.
2
B. Pengertian Harokat
Tanda baca / harokat pada huruf hijaiyah dalam bahasa Arab ada 8 bentuk,
yaitu : Fathah ( ََ), Dhommah (َ),
ُ Kasroh (َ),
ِ Sukun ( َْ), Tasydid (َ), Fathah
Tanwin (َ), Dhommah Tanwin (َ), Kasroh Tanwin (َ). Berikut adalah
penjelasan dari harokat-harokat yang telah disebutkan :
3
3. Tanda Baca Dhommah (َ) ُ
Letak dari harokat dhommah ini berada pada atas huruf hijaiyah. Namun yang
membedakan dengan fathah ini ialah pada bentuk dhommah yang seperti huruf
“waau (”)و. Jika fathah berbentuk lurus, sedangkan dhommah seperti huruf “waau
(”)و. Dalam pembacaannya pun seperti halnya mendapat tambahan huruf “u” pada
tiap hurufnya.
4
8. Tanda Baca Tasydid (َ)
Pembacaan sebuah huruf dengan menggunakan harokat tasydid ini cara dalam
pengucapannya yaitu dengan huruf hijaiyah dasar digandakan. Sehingga huruf
yang kita baca “nun (”)ن, maka imbuhan pada cara pembacaannya yaitu seperti
“nnun (”)ن. Digandakan pada huruf dasar yaitu huruf “n”.
Huruf Hijaiyah
ر ذ د خ ح ج ث ت ب ا
Raa Dzaal Daal Khaa Haa Jiim Tsaa Taa Baa Alif
ف غ ع ظ ط ض ص ش س ز
Faa Ghain ‘Ain Dzhaa Thaa Dhaad Shaad Syiin Siin Zaay
ال ي ء ه و ن م ل ك ق
Lam Alif Yaa Hamzah Hàà Waau Nuun Miim Laam Kaaf Qaaf
5
Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Dhommah (َ)
ُ
Catatan :
Huruf berharokat fathatain (َ) akan selalu ada huruf alif setelahnya ()َا, kecuali
pada kata yang berakhiran hamzah ( )ءseperti : ساء
َ ِن
dan kata yang berakhiran ta’ marbuthoh ( )ةseperti : علَقَة
َ
6
Huruf Hijaiyah Dengan Harokat Sukun ( َْ)
أ َ ْط ْ َأ
ض ْ َأ
ص ْ َأ
ش ْ َأ
س أ َ ْز أ َ ْر ْأَذ
ْ َأ
ي أ َ ْه أ َ ْو أ َ ْن
Catatan :
5 huruf yang apabila bertanda sukun, harus dibaca dengan Qolqolah (memantul) :
()ق ط ب ج د
َّ َ أ
خ َّ َ أ
ح َّ َ أ
ج َّ َ أ
ث َّأَت َّ َ أ
ب َّ أَأ
َّأَص َّ َ أ
ش َّ َ أ
س أ َ َّز أ َ َّر َّأَذ أ َ َّد
َّ َ أ
ق َّ َ أ
ف َّ َ أ
غ َّ َ أ
ع َّ َ أ
ظ َّ َ أ
ط َّأَض
َّ َ أ
ي َّأَه أ َ َّو أ َ َّن أ َ َّم أ َ َّل َّأَك
Catatan :
Huruf Mim bertasydid ( )مdan Nun bertasydid ( )نmembacanya dengan ditekan
dan ditahan lebih lama disertai ghunnah (dengung).
7
B. Makhorijul Huruf Secara Global
8
C. Perincian Berdasarkan Dari Perbedaan Pendapat Ulama Qiroat
Jika kita ingin mengetahui tempat keluarnya suatu huruf, bacalah huruf tersebut
dengan salah satu dari 2 cara berikut :
1. menambahkan hamzah ( )ءpada huruf sebelumnya dan menambahkan tasydid
(َ) pada huruf tersebut.
2. menambahkan hamzah ( )ءpada huruf sebelumnya dan men-Sukun ( َْ)-kan
huruf tersebut. Contoh :
َّ َ أatau أ َ ْب
1. bacalah ب kita akan mendapati suara baa ( )بkeluar dari kedua
bibir.
2. bacalah أ َ َّنatau أ َ ْنkita akan mendapati suara nuun ( )نkeluar dari ujung
lidah menempel pada bagian gusi atas.
9
C. Macam-Macam Makhorijul Huruf Secara Global
10
A. Mengenal Makhorijul Huruf Secara Terperinci
Makhroj huruf menurut Al-Jazari dan mayoritas ulama’ ahli qiroat ada 17
dikelompokkan ke dalam 5 bagian :
Semua makhroj Al-Jauf berakhir di udara dan posisi lidah sesuaikan pada gambar.
11
ُ )ال َح ْلRongga Tenggorokan / Tenggorokan
2.) Al-Halq (ق
Sebelum ke teori, cobalah perhatikan gambar berikut !
12
Ada 10 makhroj yang keluar dari Al-Lisan. Berikut penjelasannya dengan nomor
urut dilanjutkan dari atas :
13
]9[( سا ِن ِ )أ َ َّو ُل ِإ ْحدَى َحافَتَيartinya awal tepi lidah sampai pada ujungnya berpapasan
َ الل
dengan langit-langit atas, huruf yang keluar darinya ()ل.
]10[(الَل ِم قَ ِل ْيَل
َّ َان تَحْت
ِ سَ الل
ِ ف َ ) artinya ujung lidah dibawah makhroj huruf lam
ُ ط ْر
bertemu dengan langit-langit atas. Huruf yang keluar darinya ()ن.
]11[(ان
ِ سَ الل َ ب َم ْخ َر َج النُّ ْو ِن َواُد ِْخ َل فِ ْي
ِ ظه ِْر ُ )يُقَ ِارartinya berdekatan dengan makhroj nun
dan masuk pada punggung lidah. Huruf yang keluar darinya ()ر.
ُ ُ ان َوأ
]12[(ص ْو ُل الثَّنَيَت َ ْي ِن العُ ْليَتَ ْي ِن ِ س ِ َ )فَ ْوقdiatas ujung lidah bertemu dengan gusi dua
َ الل
gigi seri atas. Huruf yang keluar darinya ()ط, ( )دdan ()ت. Ketika melafalkan
tho ()ط, lidah diangkat karena termasuk isti’la.
14
]13[(س ْفلَيَ ْي ِن َ ان َوفَ ْو
ُّ ق الثَّنَيَت َ ْي ِن ال ِ سَ الل
ِ ف َ ) artinya ujung lidah dengan gigi seri bawah.
ُ ط ْر
Huruf yang keluar darinya ()س, ( )صdan ()ز. Ketika melafalkan shod, lidah
diangkat karena termasuk isti’la.
15
ِ َ شفَت
4. Asy-Syafatan (ان َّ )الKedua Bibir
Bagian ke empat adalah Asy-Syafatan yang artinya dua bibir. Asy-Syafatan
terbagi menjadi 2 makhroj :
]15[(ف الثَّنَيَت َ ْي ِن العُ ْليَتَ ْي ِن َّ )بَ ْطنُ الartinya perut bibir bawah bertemu dengan ujung
َ شفَ ِة َو
ُ ط ْر
gigi seri atas. Hurufnya ()ف.
]16[(شفَت َ ْي ِن
َّ ) َب ْي َن الartinya diantara dua bibir. Hurufnya ()ب, ()م, ()و. Namun ada
sedikit perbedaan yakni kaluar ba’( )بditekan, mim ( )مditekan sedikit lebih
ringan dan waau ( )وsedikit ada rongga antara dua bibirnya.
Makhroj yang terakhir adalah Al-Khoisyum yang artinya rongga hidung. Yang
keluar dari Al-Khoisyum adalah Ghunnah yaitu mim ( )مdan nun ()ن
bertasydid.]17[ Selain itu Ghunnah terdapat pada hukum berikut :
1. Idghom bighunnah.
2. Iqlab.
3. Ikhfa haqiqi.
4. Ikhfa syafawi.
5. Idghom mitslain.
16
B. Membedakan 2 Huruf Yang Sering Tertukar
17
Membedakan Huruf Dzaal ( )ذdan Huruf Zaay ()ز
18
Membedakan Huruf Tsaa ( )ثdan Huruf Siin ()س
19
Membedakan Huruf Syiin ( )شdan Huruf Shaad ()ص
20
Membedakan Huruf Dhaad ( )ضdan Huruf Dzhaa ()ظ
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa ilmu tajwid dan
makhorijul hurufnya itu sangat penting untuk kita pelajari, apalagi kita sebagai
umat islam sepatutnya kita mengetahui tentang tajwid dan makhrojnya supaya
pembacaan Al-Qur’an bisa menjadi lebih baik, dengan adanya ilmu tersebut kita
bisa menjadi paham mana bacaan yang harus dibaca sesuai dengan tajwid dan
makhrojnya. Untuk itu pelajarilah sebaik mungkin. Sehingga, kita dapat
mengamalkannya.
B. Saran
Berdasarkan pentingnya makhorijul huruf, alangkah baiknya kita
mempelajarinya supaya kita terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam melafalkan
huruf-huruf hijaiyah dalam Al-Qur’an ketika membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Karena apabila salah dalam melafalkan bacaan atau huruf maka dikhawatirkan
kesalahan tersebut akan dapat merubah arti dan makna yang terkandung dalam
ayat-ayat suci Al-Qur’an tersebut.
“Semoga dengan makalah ini bisa bermanfaat, berguna dan bisa menjadi
referensi wawasan pengetahuan bagi pembaca.”
22
DAFTAR PUSTAKA
Buku Rujukan :
1. Pustaka Imam Asy-Syafi’i :
a) Buku Metode Asy-Syafi’i Ilmu Tajwid Praktis,
disusun oleh : Abu Ya’la Kurnaedi, Lc dan Nizar Sa’ad Jabal, Lc. M.Pd.
3. Tuhfah Al-Athfal.
4. Al-Jazariyyah.
5. Nihayah Al-Qoul Al-Mufid.
23