Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ISIM, FI’IL DAN HURUF

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Arab I


Dosen : Siti Maratus Solekha, M.Pd.I

Oleh : Kelompok 2

1. Duwi Winarsih

2. Dwi Kodriyah Lestari

3. Jasa Satria Putra Pratama

4. Maeshetty Jovyani Putri

5. Mahfud Rodhy

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

BATURAJA

2019

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini
tepat pada waktunya. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Baginda Rasulullah, Muhammad Saw. atas bimbingannya kepada
kita semua untuk senantiasa berada pada jalan kebajikan, jalan
islam yang mulia.

Dalam kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima


kasih kepada “Ibu Siti Maratus Solekha, M.Pd.I” selaku dosen
Bahasa Arab dan semua rekan-rekan dari kelompok 2, karena atas
bimbinganya dan arahannya Penulis termotivasi dan mendapatkan
gambaran yang inspiratif dalam menyelesaikan penulisan makalah
ini. Dalam penulisan ini, Penulis mencoba menguraikan berbagai
hal yang berkaitan dengan “Isim, Fi’il dan Huruf”.

Penulis sangat menyadari akan keterbatasan dan kekurangan


wawasan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu,
Penulis sangat mengharapkan kontribusi kritik dan saran dari
teman-teman pembaca agar kami lebih paham lagi tentang pembuatan
makalah yang benar dan tersistematis.

Akhir kata, semoga ini dapat bermanfaat bagi kami dan bisa
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kami semua. Amin.

Baturaja, …..
Oktober 2019

ii
Penulis

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN........................................... i

KATA PENGANTAR ........................................ ii

DAFTAR ISI............................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................... 1

C. Tujuan Penulisan .............................. 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Isim ........................................... 2
B. Fi’il ......................................... 4
C. Huruf ......................................... 5

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................... 7
B. Saran ........................................................................................ 7

iii
DAFTAR PUSTAKA ........................................ 8

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para
Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan
Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka
mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran)
dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]. Dalam
pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf.
Isim adalah kata yang bermakna namun tidak terikat dengan waktu, fi’il adalah
kata kerja, dan huruf adalah kata penghubung.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Isim ?

2. Apa yang dimaksud dengan Fi’il ?

3. Apa yang dimaksud dengan Huruf ?

C. Tujuan Penulisan

1. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan Isim.

2. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan Fi’il.

3. Agar dapat mengerti dan memahami apa yang di maksud dengan Huruf.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Isim

Kalimah isim mempunyai pengertian :

‫لى َم ْعنًى َو لَ ْم يَ ْقت َِر ْن ِبزَ َمن‬ ْ َّ‫ َك ِل َمةٌ دَل‬.


َ ‫ت َع‬

Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu”.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa isim adalah semua jenis kata
benda atau segala sesuatu yang di kategorikan benda; baik benda mati maupun
benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, isim (kata
benda) ada yang bersifat konkrit (dapat di jangkau indera) dan ada pula yang
bersifat abstrak (tidak di jangkau di indera).

Contoh :

1. Nama orang, seperti : ‫( أ َ ْرمـَـان‬Arman), ‫اط َمة‬


ِ َ‫( ف‬Fatimah), ‫( فرحــان‬Farhan).

َ (ikan), ٌ‫( َجا ُم ْوس‬kerbau), ٌ‫( فٌَأْر‬tikus).


2. Nama binatang, seperti : ٌ‫س َمك‬

3. Nama tumbuhan, seperti : ٌ‫( فِ ْل ِفل‬cabe), ٌ‫ضر‬


َ ‫( ُخ‬sayuran), ٌ‫( موز‬pisang).

َ َ‫( َمحْ ف‬tas), ٌ‫( ِكتَاب‬buku), ٌ‫( َقلَم‬pulpen), ‫س َحة‬


4. Nama benda, seperti : ٌ‫ظة‬ َ ‫( ٌِم ْم‬penghapus).

ْ َ‫( ف‬kelas),ٌ‫غ ْرفَة‬


5. Nama tempat, seperti : ‫( َح َّما ٌم‬toilet), ‫ص ٌل‬ ُ (kamar), ٌ‫سة‬
ٌَ ‫( َمد َْر‬sekolah).

6. Nama gelar, seperti :ٌ‫( ُم َه ْندِس‬Insinyur), ٌ‫( دُ ْكت ُ ْور‬Doktor).

7. Nama kota, seperti : ‫ى‬


ٌْ ‫س ْوكَاب ُْو ِم‬
ُ (Sukabumi), ‫( َجاك َْرتَا‬Jakarta).

8. Nama negara, seperti : ٌ‫( اِ ْند ُْونِ ْيسِي‬Indonesia), ‫( ٌفٌَ ِليْستِ ْينَا‬Palestina).

2
Dalam sebuah struktur jumlah, dimana isim masuk didalamnya, maka ia dapat
dikenali dengan ciri-ciri berikut :

1. Berakhiran kasroh, seperti ‫ت‬


ٌِ ‫أنا ٌفي ٌال َب ْي‬, kata ‫ت‬
ٌِ ‫ البي‬adalah isim. Isim dapat
berakhiran kasrah, antara lain disebabkan oleh huruf-huruf khafadh dan huruf
qasam (sumpah).

‫وف‬ ِ ‫ا َ ْل َخ ْف‬, ‫ِي‬


ِ ‫ض َو ُح ُر‬ ِ ‫و ِإلَى‬,
َ ‫م ْن َوه‬, َ ‫و َعلَى‬,
َ ‫و َع ْن‬, َ ‫ َو ْال َبا ُء‬, ‫َاف‬
َ ‫ َوفِي‬, َّ‫و ُرب‬, ُ ‫و ْالك‬, َّ ‫َو‬
َ ‫الَّل ُم‬

“Adapun huruf khafadh ialah : huruf mim (dari), huruf ila


(ke/kepada/sampai), huruf 'an (daripada), huruf 'ala (atas), huruf fi
(pada/didalam), huruf rubb (berapa banyak) huruf ba (dengan), huruf kaf (seperti),
huruf lam (untuk/bagi/milik).”

‫وف‬ َ َ‫ا َ ْلق‬, ‫ِي‬


ُ ‫س ِم َو ُح ُر‬ َ ‫ا َ ْل َو ُاو َوه‬, ‫و ْال َبا ُء‬,
َ ‫َوالتَّا ُء‬

“Adapun huruf qasam (sumpah) adalah: Huruf waw (Demi), Huruf ba


(Demi), dan Huruf ta (Demi)”.[4]

2. Berakhiran tanwin, seperti ‫لا‬ َ ُ‫رأيت‬, kata ‫لا‬


ٌ ‫ٌر ُج‬ ٌ ‫ رجــ‬merupakan isim.

ٌْ َ‫الشمس ٌشرق‬,
3. Diawali dengan alim lam, seperti ‫ت‬ ُ kata ‫الشمس‬
ٌُ adalah isim karena ia
diawali dengan alif lam.

َ َ‫ن‬, karena ‫ إلى‬merupakan


3. Di dahului huruf jar (kata depan), seperti ‫ظ ْرتُ ٌإلى ٌالسماء‬
huruf jar, maka kata setelahnya yaitu ‫ السماء‬adalah isim.

4. Di dahului huruf nida’, seperti ُ ‫ ياٌرمحمـــ ٌد‬, kata ‫ محمــد‬merupakan isim, karena ia
didahului oleh huruf nida, yaitu ‫ يا‬.

3
B. Fi’il

Kalimah Fi”il mempunyai pengertian :

ٍ ‫ش ْي ٍئٌفِىٌزَ ٌَم ٍنٌخ‬


ٌ‫َاص‬ َ ٌُّ‫ا َ ْل ِفــ ْعــلٌُه َُوٌ ُكلٌُّ َك ِل َمـــةٌٍت َـــــدُل‬.
َ ٌِ‫علَىٌ ُحــد ُْوث‬

“ Fi’il adalah setiap kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.”

Secara sederhana fi’il berarti setiap kata yang menunjukan pekerjaan pada
waktu tertentu.[8] Definisi lain menyebutkan bahwa fi’il adalah kata yang
menunjukkan suatu makna yang berkaitan dengan suatu waktu (lampau, sekarang,
dan yang akan datang).

Contoh :
Bekerjalah ْ‫ا ُ ْفعُــ ْل‬ Sedang/akan ْ‫يَ ْفــعُــ ُل‬ Telah bekerja ْ‫فَــ َعــ َل‬
bekerja

Seperti halnya isim (kata benda), fi'il juga mempunyai ciri-ciri khusus untuk
mengenalinya, yaitu dengan 4 macam berikut ini :

1. Kemasukan ‫قَ ْد‬

Tanda pertama bagi fi'il adalah kemasukan ْ‫ قَد‬,ْ‫ قَد‬akan mempunyai arti baru jika
terletak sebelum fi'il madhi (yang sudah dilakukan), maka akan mempunyai arti
'sungguh/benar-benar'

Contoh : ' َ‫ 'قَدْ أ ْفلَ َح ال ُمؤْ ِمنُ ْون‬artinya 'orang-orang beriman benar-benar sudah berhasil'.

Namun jika ْ‫ قَد‬terletak sebelum fi'il mudhori' (yang sedang/akan dilakukan),


maka akan mempunyai arti 'terkadang'

Contoh: '‫ف‬
ِ ‫ضي ُْو‬ ُ ‫ 'قَدْ يَنَا ُم َمحْ ُم ْودُ فِي‬artinya 'Mahmud terkadang sedang tidur di
ُ ‫غ ْرفَ ِة ال‬
ruang tamu'

2. Kemasukan huruf sin (‫)س‬

Huruf sin (‫)س‬ sebenarnya tidak mempunyai arti jika tidak digabungkan
dengan kata lain karena huruf dalam ilmu nahwu tidak bisa berdiri sendiri.

4
nah huruf sin (‫ )س‬mempunyai arti 'akan' jika digabungkan dengan fi'il. dan hanya
fi'il mudhore' saja yang dapat menerima huruf ini.

Contoh : '‫سـت َ ْعلَ ُم‬


َ ' 'kamu akan tahu'

3. Kemasukan huruf saufa (‫ف‬


َ ‫س ْو‬
َ )

Huruf saufa (‫ف‬


َ ‫س ْو‬
َ ) hampir sama dengan huruf sin (‫ )س‬karena mempunyai arti
yang sama ketika digabungkan dengan fi'il, dan hanya fi'il mudhore juga yang
boleh menerima huruf ‫ف‬
َ ‫س ْو‬
َ .

َ َّ‫َّللاُ الن‬
Contoh: '‫اس يَ ْو َم ال ِقيَا َم ِة‬ َّ ‫ف يَجْ َم ُع‬
َ ‫س ْو‬
َ ' arti 'Allah akan mengumpulkan manusia di
hari kiamat'

ْ
4. Kemasukan Ta' Ta'nits (‫)ت‬

Ciri yang terakhir adalah kemasukan ta' ta'nits (suatu huruf yang menunjukan
arti dia perempuan). dan tanda ini hanya akan masuk pada fi'il madhi (yang sudah
dilakukan).

َ ‫اط َمةُ إِلَى ال َمد َْر‬


Contoh : '‫س ِة‬ ْ َ‫ 'ذَ َهب‬artinya 'Fatimah sudah pergi ke sekolah'
ِ َ‫ت ف‬

3. Harf/Huruf
Mengenal huruf hijaiyyah :

‫اٌبٌتٌثٌجٌحٌخٌدٌذٌرٌزٌسٌشٌصٌضٌطٌظٌعٌغٌفٌقٌكٌلٌمٌنٌوٌهٌالٌءٌي‬

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harf adalah kata yang tidak bisa
dipahami maknanya kecuali jika disandingkan dengan kata lain. Dengan
demikian, kata ini tidak akan kata memiliki makna tertentu, kecuali disandarkan
pada kata-kata lain. Dengan makna yang serupa, definisi lain mengatakan, sebagai
berikut:

‫ْسٌلَ َهاٌ َم ْعن ا‬


‫ىٌإِالٌ َم َعٌغَـي ِْرهَا‬ َ ‫فٌه َُوٌ ُكلٌُّ َك ِل َمـــةٌٍلَي‬ ْ ‫ا َ ْل َح‬.
ُ ‫ــر‬

Artinya: “harf adalah setiap kata yang tidak mempunyai makna kecuali
disandingkan dengan kata lain.”

5
Contoh:

Dariٌ)ٌ‫) ِم ْن‬ ِ ‫ٌمنَ ٌاْلبَ ْي‬


: Saya keluar dari rumah ٌ‫ت‬ ِ ‫اَنَاٌا َ ْخ ُر ُج‬

Ke ( ‫ِلى‬
ٌَ ‫) ا‬ ٌ ْ‫ِلىٌا‬
: Dia menyerahkan buku itu ke gurunya ‫الُ ْستَا ٌِذ‬ َ ‫س ِلِّ ُمٌاْل ِكت‬
َ ‫َابٌا‬ َ ُ‫ه َُوٌب‬

Dalam ( ‫ى‬
ٌْ ِ‫) ف‬ : Anda membaca Qur’an dalam Masjid ٌ‫ت َ ْق َرأٌُاْلقُ ْراَانَ ٌفِ ْىٌاْل َمس ِْج ِد‬

Depan ( ‫ ) امام‬: Saya duduk di depan kelas ‫اجلسٌامامٌالفصل‬

Dan ( ‫) و‬ : ‫رسول هللا هو جدحسن و حسين‬

Jangan ( ‫) ال‬ : ‫ال تشرب بالقيام‬

Jika ( ‫) ان‬ : ‫فرخت‬, ‫ان فرحتم‬

Huruf - huruf diatas akan memiliki makna yang dapat dipahami oleh pendengar
atau lawan bicara saat ia disandingkan dengan kata-kata lain. Namun, saat ia
berdiri sendiri tanpa disandingkan dengan kata-kata lain maka ia tidak akan
memiliki makna sempurna yang dapat dipahami.

ٌ‫ِم ْن‬ : Dari ٌ‫َع ْن‬ : Dari ‫ٌِبـ‬ : Dengan

‫إِلَى‬ : Ke ‫ِلـ‬ : Milik, Kepunyaan ‫كَا‬ : Seperti

‫َعلَى‬ : Di atas ٌ‫ُرب‬ : Betapa banyak, acapkali ‫ِفي‬ : Di dalam

‫ال‬ : Jangan ‫ان‬ : Jika

Huruf Mabani ( ‫ف ال َم َبا ِني‬


ُ ‫) ُح ُر ْو‬, yaitu huruf-huruf yang merangkai sebuah kata.
Huruf-huruf seperti ini juga biasa disebut dengan huruf hijaiyyah atau huruf ejaan.
Huruf-huruf seperti ini tidak termasuk kategori kata, sehingga tidak termasuk
dalam kategori pembagian kata dalam bahasa Arab. Contoh:
‫ خ …… الخ – ت – ث – ج – أ – ب‬- ‫ح‬
Huruf Ma’ani ( ‫ف ال َم َعانِي‬
ُ ‫) ُح ُر ْو‬, yaitu huruf yang pada prinsipnya membawa makna
yang melekat pada dirinya, meskipun makna tersebut belum bisa dipahami
sebelum dirangkaikan dengan kata yang lain. Jenis huruf inilah yang menjadi
salah satu kategori kata dalam pembagian kata dalam bahasa Arab.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Isim, yaitu semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang di kategorikan
benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.

2. Fi’il, yaitu kata yang menunjukkan kejadian suatu peristiwa pada waktu
tertentu.

3. Harf adalah kata yang tidak bisa dipahami maknanya kecuali jika
disandingkan dengan kata lain

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas.

7
DAFTAR PUSTAKA

1. http://daudmuslim.blogspot.com/

2. https://dars-arab.blogspot.com/2017/07/isim-dan-ciri-cirinya.html

3. Arifin, Syamsul (2017, 2 Maret). Pengertian Fi’il (Kata Kerja) dan Ciri-ciri nya. Dikutip 1
Oktober 2019 dari Arabunaa :http://arabunaa.blogspot.com/2017/02/pengertian-fi-
kata-kerja-dan-ciri.html

Anda mungkin juga menyukai