DI
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : MAIDALISA
: KHAIRA MAULIDA
Prodi : PAI
Smter :2
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul: “HURUF IZHAR, IDGHAM DAN IKHFA”. Shalawat dan salam kita
panjatkan kehadirpat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari alam
kegelapan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
Dosen Pembimbing, atas bimbingan kepada penulis sehingga tersusunnya makalah ini
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagai semua pihak. Penulis menyadari, dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan di masa akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan....... ............................................................................... 9
B. Kritik dan Saran ............................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membaca Al-Qur`an kita akan sering mendapatkan nun mati atau
tanwin yang terdapat hampir dalam setiap ayat-ayat Al-Qur`an. Pengucapan nun mati
atau tanwin terkadang harus jelas, samar dan lebur sehingga nun mati dan tanwin
tersebut tidak tampak dan bahkan terkadang ada pula (nun mati atau tanwin) yang
berubah menjadi mim.
Nun mati disebut juga nun sakinah. Nun mati adalah nun yang tidak berbaris,
menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali
huruf lain. Sedangkan tanwin adalan nun mati yang bertempat diakhir isim (kata
benda) yang terlihat apabila dibaca washal (disambung dengan kata lain) dan hilang
ketika ditulis (diwaqafkan). Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan
antara nun mati dan tanwin baik bertemu dalam satu kalimat atau berbeda kalimat
(pengecualian untuk tanwin, karena tidak ada tanwin yang bertemu dalam satu
kalimat pada salah satu hukum nun mati yaitu idzhar) yang akan menciptakan empat
hukum bacaan yaitu idzhar, idgham, ikhfa dan iqlab.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pegertian izhar, huruf dan cara membacanya?
2. Bagaimana pegertian idgham, huruf dan cara membacanya?
3. Bagaimana pegertian ikhfa, huruf dan cara membacanya?
1
BAB II
PEMBAHASAN
ِ ِمن َغ ِْي ِزَيدةِ ِِف غُن َِّة احلر,ف ِمن َمَْرِج ِه
.ف املظْ َه ِر ٍ ِ
َْ ََ ْ ْ َ ْ اج ُك ِل َح ْر
ُ ا ْخَر
“Mengeluarkan (mengucapkan) setiap huruf yang diidzharkan adalah tanpa
ada tambahan ghunnah pada huruf yang diidzharkan”.
Yang dimaksud dengan huruf yang diidzharkan adalah huruf nun sukun atau
tanwin, meskipun huruf nun itu sendiri memiliki sifat yang selalu melekat padanya,
yaitu ghunnah. Sementara menurut ilmu tajwid, idzhar ialah pembacaan nun mati
atau tanwin sesuai dengan makhrojnya tanpa dighunnahkan (dengung) apabila
bertemu dengan salah satu huruf halqiyah (tenggorokan).2
1
Manna Al-Qoththon, Pengantar Studi Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015)
2
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013), h. 216.
2
B. Pengertian Ikhfa’, Huruf dan Cara Membacanya
Ikhfa’ menurut bahasa artinya samar. Dalam ilmu tajwid ikhfa’ adalah apabila ada nun
sukun (ْ )نatau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf yaitu3:
كْقْفْظْطْضْصْشْسْزْذْدْجْثْت
Adapun menurut istilah adalah :
3
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, (Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2010),
h. 76.
4
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid LengkapAsy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013), h. 228.
5
Ibid, h, 229-230.
3
C. Pengertian Idgham, Huruf dan Cara Membacanya
Idgham secara bahasa adalah memasukkan, adapun secara istilah yaitu
memasukkan huruf yang sukun kepada huruf yang berharokat setelahnya dengan cara
menjadikan dua huruf tersebut seolah menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham
terbagi atas dua bagian, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.
1. Idgham bighunnah
Huruf-huruf idgham bighunnah ada empat yaitu : ي ْ– ْن ْ– ْم ْ– ْوmaka apabila nun
sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf yang empat tersebut maka wajib
dileburkan (idgham) dan cara membacanya dengan didengungkan dengan ukuran
dengung selama dua harakat atau dua ketukan. Idgham bighunnah juga dinamai
idgham naqishon dikarenakan hilangnya huruf dan tinggal sifatnya saja.
Hal unik dari idgam bighunnah ini yaitu apabila huruf (ْ ) ي ْ– ْوtersebut bertemu
dengan nun sukun atau tanwin dalam satu kata maka dibaca dengan jelas dan disebut
juga dengan idzhar mutlaq. Hanya ada empat dalam Al-Qur’an yaitu:
4
1) ان
ْ قان َو
2) ان
ْ صن َو
ا
3) ٱل ُّدنيَا
4) بُنيَ ٰـن
2. Idgham bilaghunnah
Huruf-huruf idgham bilaghunnah hanya ada dua yaitu ( ْر-ْ ) لapabila kedua huruf
tersebut didahului oleh nun sukun atau tanwin maka wajib diidghamkan tanpa
ghunnah atau memasukan huruf nun sukun atau tanwin kehuruf setelahnya tanpa
mendengung. Idgham bilaghunnah juga disebut idgham kaamilan (sempurna) karena
hilangnya huruf dan sifat dari kedua huruf tersebut dan sebab idghamnya adalah
karena dekatnya makhraj dan sama dalam jenis dan sifatnya.
5
Surat Al-Qalam
ﮬَمازْْمشاءْْبانَ اميمْ
6
Surat Al-Quraisy
7
Surat al-Fil
كْباأَص ٰ َح اْ
بْٱلفاي الْ أَلَمْْتَ َْرْ َكي َْ
فْفَ َع َْ
لْ َربُّ َْ
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun mati dan
tanwin baik bertemu dalam satu kalimat atau berbeda kalimat (pengecualian untuk
tanwin, karena tidak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat pada salah satu
hukum nun mati yaitu idzhar) yang akan menciptakan empat hukum bacaan yaitu
1. Idzhar yang cara membacanya jelas atau terang
2. Ikhfa yang cara membacanya samar
3. Iqlab yang artinya menukar atau membalik
4. Idgham yang artinya memasukan
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga dapat mendatangkan
manfaat bagi kita semua. Kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif atau membangun demi kesempurnaan makalah yang kami buat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hafizh, Abdul Aziz Abdur Rauf. 2010. Pedoman Dauroh Al-Qur’an. Jakarta: Markaz Al-
Qur’an.
Anas, Muhammad. 2015. Hukum Bacaan Al-qur’an. Jawa Timur : Pondok Pesantren Nurul
Madinah.
Kurnaedi, Abu Ya’la. 2013. Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i.
Manna Al-Qoththon. 2015. Pengantar Studi Ilmu Hadits. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
10