Anda di halaman 1dari 13

HURUF IZHAR, IDGHAM DAN IKHFA

DI
S
U
S
U
N

OLEH:

NAMA : MAIDALISA

: KHAIRA MAULIDA

Prodi : PAI

Smter :2

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)


AL HILAL SIGLI
2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul: “HURUF IZHAR, IDGHAM DAN IKHFA”. Shalawat dan salam kita
panjatkan kehadirpat Nabi Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari alam
kegelapan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada
Dosen Pembimbing, atas bimbingan kepada penulis sehingga tersusunnya makalah ini
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagai semua pihak. Penulis menyadari, dalam
penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan di masa akan datang.

Sigli, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………... 1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Idzhar, Huruf dan Cara Membacanya.…………………… 2


B. Pengertian Ikhfa, Huruf dan Cara Membacanya ………...................... 3
C. Pengertian Idgham, Huruf dan Cara Membacanya ……….…….…… 4

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan....... ............................................................................... 9
B. Kritik dan Saran ............................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam membaca Al-Qur`an kita akan sering mendapatkan nun mati atau
tanwin yang terdapat hampir dalam setiap ayat-ayat Al-Qur`an. Pengucapan nun mati
atau tanwin terkadang harus jelas, samar dan lebur sehingga nun mati dan tanwin
tersebut tidak tampak dan bahkan terkadang ada pula (nun mati atau tanwin) yang
berubah menjadi mim.
Nun mati disebut juga nun sakinah. Nun mati adalah nun yang tidak berbaris,
menggunakan harakat sukun sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali
huruf lain. Sedangkan tanwin adalan nun mati yang bertempat diakhir isim (kata
benda) yang terlihat apabila dibaca washal (disambung dengan kata lain) dan hilang
ketika ditulis (diwaqafkan). Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan
antara nun mati dan tanwin baik bertemu dalam satu kalimat atau berbeda kalimat
(pengecualian untuk tanwin, karena tidak ada tanwin yang bertemu dalam satu
kalimat pada salah satu hukum nun mati yaitu idzhar) yang akan menciptakan empat
hukum bacaan yaitu idzhar, idgham, ikhfa dan iqlab.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pegertian izhar, huruf dan cara membacanya?
2. Bagaimana pegertian idgham, huruf dan cara membacanya?
3. Bagaimana pegertian ikhfa, huruf dan cara membacanya?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Idzhar, Huruf dan Cara Membacanya


Idzhar menurut bahasa artinya jelas atau terang. Menurut ilmu tajwid, idzhar
adalah apabila ada nun sukun (ْ‫ )ن‬atau tanwin ( ‫ ـُــٌـ‬, ‫ ـِــٍـ‬, ‫ ) ـَــًـ‬bertemu dengan salah
satu dari 6 huruf yaitu ‫ خ ْح ْغ ْع ْ ء ﮬ‬maka cara membacanya adalah jelas tanpa
mendengung. Keenam huruf tersebut juga disebut dengan huruf halqi. Disebut huruf
halqi karena makhraj (tempat keluar) huruf-huruf tersebut berasal dari tenggorokan
(halqi). Dengan demikian bacaan idzhar yang berhubungan dengan nun sukun dan
tanwin dapat disebut juga idzhar halqi.1
Menurut bahasa, idzhar halqi (‫)اِلظهَا ُر ْال َحلقاي‬
‫ ا‬adalah huruf yang dibaca jelas.
Adapun menurut istilah adalah yaitu :

ِ ‫ ِمن َغ ِْي ِزَيدةِ ِِف غُن َِّة احلر‬,‫ف ِمن َمَْرِج ِه‬
.‫ف املظْ َه ِر‬ ٍ ِ
َْ ََ ْ ْ َ ْ ‫اج ُك ِل َح ْر‬
ُ ‫ا ْخَر‬
“Mengeluarkan (mengucapkan) setiap huruf yang diidzharkan adalah tanpa
ada tambahan ghunnah pada huruf yang diidzharkan”.

Yang dimaksud dengan huruf yang diidzharkan adalah huruf nun sukun atau
tanwin, meskipun huruf nun itu sendiri memiliki sifat yang selalu melekat padanya,
yaitu ghunnah. Sementara menurut ilmu tajwid, idzhar ialah pembacaan nun mati
atau tanwin sesuai dengan makhrojnya tanpa dighunnahkan (dengung) apabila
bertemu dengan salah satu huruf halqiyah (tenggorokan).2

1
Manna Al-Qoththon, Pengantar Studi Ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2015)
2
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013), h. 216.

2
B. Pengertian Ikhfa’, Huruf dan Cara Membacanya
Ikhfa’ menurut bahasa artinya samar. Dalam ilmu tajwid ikhfa’ adalah apabila ada nun
sukun (ْ‫ )ن‬atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 15 huruf yaitu3:

‫كْقْفْظْطْضْصْشْسْزْذْدْجْثْت‬
Adapun menurut istilah adalah :

‫ْي ا ِإل ظْ َها ِر وا ِإل ْد َغ ِام َعا ٍر َع ِن التَّ ْش ِديْ ِد َم َع بَ َق ِاء‬ ٍ ِ ِ ِ


َ ْ َ‫النُّطْ ُق ِِبحلَْرف الْ َم ْخف ِي بِص َفة ب‬
ِ ‫الغُن َِّة ِِف احلر‬
.‫ف األ ََّوِل‬ َْ
“Mengucapkan huruf yang diikhfakan (disamarkan) dengan sifat antara idzhar
dan idgham tanpa tasydid dengan tetap disertai ghunnah pada huruf pertama.”4
Cara membacanya adalah nun sukun atau tanwin masih terdengar tetapi samar-
samar antara idzhar dan idgham dan terus bersambung dengan makhraj sesudahnya.
Cara dan proses mengucapkan ikhfa ialah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan mulut pada makhraj huruf berikutnya setelah nun yang diikhfakan
(disamarkan)
2. Mengucapkan ghunnah secara sempurna dari al-khaisyum (rongga hidung).
3. Hal tersebut disertai keluarnya suara dari mulut disebabkan tidak tertutupnya
makhraj nun (pada bagian lisan) kecuali pada huruf qaf dan kaf maka ia betul-betul
tertutup dengan sempurna. Oleh karena itu, pengucapan keduanya dengan ghunnah
murni (yang sempurna) dari rongga hidung dengan tanpa disertai suara sedikit pun
dari mulut.5

3
Abdul Aziz Abdur Rauf, Al-Hafizh, Pedoman Dauroh Al-Qur’an, (Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2010),
h. 76.
4
Abu Ya’la Kurnaedi, Tajwid LengkapAsy-Syafi’i, (Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i, 2013), h. 228.
5
Ibid, h, 229-230.

3
C. Pengertian Idgham, Huruf dan Cara Membacanya
Idgham secara bahasa adalah memasukkan, adapun secara istilah yaitu
memasukkan huruf yang sukun kepada huruf yang berharokat setelahnya dengan cara
menjadikan dua huruf tersebut seolah menjadi satu huruf yang bertasydid. Idgham
terbagi atas dua bagian, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah.
1. Idgham bighunnah
Huruf-huruf idgham bighunnah ada empat yaitu : ‫ ي ْ– ْن ْ– ْم ْ– ْو‬maka apabila nun
sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf yang empat tersebut maka wajib
dileburkan (idgham) dan cara membacanya dengan didengungkan dengan ukuran
dengung selama dua harakat atau dua ketukan. Idgham bighunnah juga dinamai
idgham naqishon dikarenakan hilangnya huruf dan tinggal sifatnya saja.
Hal unik dari idgam bighunnah ini yaitu apabila huruf (ْ ‫ ) ي ْ– ْو‬tersebut bertemu
dengan nun sukun atau tanwin dalam satu kata maka dibaca dengan jelas dan disebut
juga dengan idzhar mutlaq. Hanya ada empat dalam Al-Qur’an yaitu:

4
1) ‫ان‬
ْ ‫قان َو‬
2) ‫ان‬
ْ ‫صن َو‬
‫ا‬
3) ‫ٱل ُّدنيَا‬
4) ‫بُنيَ ٰـن‬

2. Idgham bilaghunnah
Huruf-huruf idgham bilaghunnah hanya ada dua yaitu ( ‫ْر‬-ْ‫ ) ل‬apabila kedua huruf
tersebut didahului oleh nun sukun atau tanwin maka wajib diidghamkan tanpa
ghunnah atau memasukan huruf nun sukun atau tanwin kehuruf setelahnya tanpa
mendengung. Idgham bilaghunnah juga disebut idgham kaamilan (sempurna) karena
hilangnya huruf dan sifat dari kedua huruf tersebut dan sebab idghamnya adalah
karena dekatnya makhraj dan sama dalam jenis dan sifatnya.

5
‫‪Surat Al-Qalam‬‬

‫نْْْۚ َوٱلقَلَ اْمْ َو َماْيَسطُر َ‬


‫ُونْ‬

‫ِّكْبا َمجنُونْ‬ ‫َماْْأَ َْ‬


‫نتْباناع َم اْةْ َرب َْ‬

‫كْ ََلَجرًاْ َغي َْرْ َممنُونْ‬


‫َوإانْْلَ َْ‬

‫كْلَ َعلَىْْٰ ُخلُقْْ َع اظيمْ‬


‫َوإان َْ‬

‫باأَييِّ ُك ُْمْٱل َمفتُ ُ‬


‫ونْ‬

‫ضلْْ َعنْ َسبايلااۦهْ َوﮬُ َْوْأَعلَ ُْمْباٱل ُمهتَ اد َ‬


‫ينْ‬ ‫كْﮬُ َْوْأَعلَ ُْمْبا َمنْ َ‬
‫إانْْ َرب َْ‬

‫لْتُ اط اْعْٱل ُم َك ِّذبا َ‬


‫ينْ‬ ‫فَ َ ْ‬

‫َو ُّدواْْلَوْْتُد اﮬ ُْ‬


‫نْفَيُد اﮬنُ َ‬
‫ونْ‬

‫ِلْتُ اطعْْ ُكلْْ َحلفْْم اهينْ‬


‫َو َ ْ‬

‫ﮬَمازْْمشاءْْبانَ اميمْ‬

‫‪6‬‬
‫‪Surat Al-Quraisy‬‬

‫ا اِلي ٰلَ اْ‬


‫فْقُ َريشْ‬

‫ۦإا ٰلَفا اهمْْ ارحلَ ْةَْٱل ِّشتَا اْءْ َوٱلصي ا‬


‫فْ‬

‫فَليَعبُ ُدواْْ َربْْ ٰﮬَ َذاْٱلبَي ا‬


‫تْ‬

‫ٱل اذىْْأَط َع َمهُمْ ِّمنْجُوعْْ َو َءا َمنَهُمْ ِّمنْْ َخوفْ‬

‫‪7‬‬
‫‪Surat al-Fil‬‬

‫كْباأَص ٰ َح اْ‬
‫بْٱلفاي الْ‬ ‫أَلَمْْتَ َْرْ َكي َْ‬
‫فْفَ َع َْ‬
‫لْ َربُّ َْ‬

‫أَلَمْْيَج َعلْْ َكي َدﮬُمْْفاىْتَضلايلْ‬

‫لْ َعلَي اهمْْطَيرًاْأَبَاباي َلْ‬


‫َوأَر َس َْ‬

‫تَر امي اهمْبا اح َجا َرةْْ ِّمنْ اسجِّيلْ‬

‫فَ َج َعلَهُمْْ َك َعصفْْمأ ُكولْ‬

‫‪8‬‬
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hukum nun mati dan tanwin adalah suatu pertemuan antara nun mati dan
tanwin baik bertemu dalam satu kalimat atau berbeda kalimat (pengecualian untuk
tanwin, karena tidak ada tanwin yang bertemu dalam satu kalimat pada salah satu
hukum nun mati yaitu idzhar) yang akan menciptakan empat hukum bacaan yaitu
1. Idzhar yang cara membacanya jelas atau terang
2. Ikhfa yang cara membacanya samar
3. Iqlab yang artinya menukar atau membalik
4. Idgham yang artinya memasukan
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, semoga dapat mendatangkan
manfaat bagi kita semua. Kami selalu mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif atau membangun demi kesempurnaan makalah yang kami buat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Hafizh, Abdul Aziz Abdur Rauf. 2010. Pedoman Dauroh Al-Qur’an. Jakarta: Markaz Al-

Qur’an.

Anas, Muhammad. 2015. Hukum Bacaan Al-qur’an. Jawa Timur : Pondok Pesantren Nurul

Madinah.

Kurnaedi, Abu Ya’la. 2013. Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i. Jakarta: Pustaka Imam Syafi’i.

Manna Al-Qoththon. 2015. Pengantar Studi Ilmu Hadits. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.

10

Anda mungkin juga menyukai