Anda di halaman 1dari 57

‫صفات الحروف‬

Shifat – Shifat Huruf


DEFINISI
SHIFAT

Definisi menurut bahasa :


،‫ فَالِح ِّسَّية َك الُّطْو ِل َو اْلَقْص ِر َو اْلَبَياِض َو اْلَحْمَرِة َو َغْيِرهَا‬، ‫مَا َقاَم ِبالَّش يِء ِم َن الَم َع اني الِح ِّس ّيِة َأِوالَم ْعَنِوَّيِة‬
.‫َو ْالَم ْعَنِوَّيِة َك ْالِع ْلِم َو اَألَد ِب َو ْالَك َر ِم َو ْالَّذ َك اِء والَحَياِء َو َغْيِرَها‬
“Apa –apa yang ada pada suatu yang dapat memberi makna, baik secara
nyata /konkrit atau yang bersifat maknawi, adapun Yang bersifat nyata /konkrit
seperti panjang dan pendek, putih dan merah, dll. Sedangkan yang bersifat
maknawi seperti Ilmu, adab, mulia, cerdas, malu dll.”

Menurut Istilah :

‫ َو َنْح ِوَها‬،‫ َو ِش َّد ٍة‬،‫ َو َهْم ٍس‬،‫ َو َر َخ اَو ٍة‬،‫َك ْيِفَّيٌة َع اِرَض ٌة ِلْلَح ْر ِف ِع ْنَد ُحُصْو ِلِه ِفي ْالَم ْخ َر ِج ِم ْن َج هٍر‬
“Sifat yang baru datang pada pada saat huruf itu keluar dari makhrojnya,
yaitu Jahr, Rokhôwah, Hams dan Syiddah, dll. 2
TUJUAN MENGETAHUI SHIFAT-SHIFAT HURUF

 Memperindah lafal huruf-huruf sesuai dengan keaslian huruf –huruf Al-


Qur’an

 Membedakan Huruf-huruf yang terhimpun dalam satu makhroj


seperti, ‫ س‬، ‫ ز‬،‫ ص‬dan ‫ د‬،‫ ت‬،‫ ط‬.

 Mengetahui huruf-huruf yang memiliki sifat lemah dan kuat.

3
Pembagian Shifat-Shifat Huruf

Shifat ‘Arodhiyah Shifat Ashliyyah

Shifat yang tampak pada huruf disebagian Shifat yang tidak bisa dipisahkan
keadaan. Seperti, Idghom dan Izhar, Tarqiq dan dari huruf disegala keadaan
Tafkhim.

Shifat yang tidak memiliki lawan kata Shifat yang memiliki lawan kata
( ‫)الصفات لها ضد‬ ( ‫)الصفات لها ضد‬

4
Shifat- Shifat Huruf

Arodiyah lâzimah

Shifat-shifat yang tidak Shifat- Shifat yang berlawanan


memiliki lawan
1. Al Hams 1. Al-Jahr
1. As-Shofîr
2. Ar-Rokhôwah 2. Asy-Syiddah
2. Al-Qolqolah
3. Al-istifâl 3. Al-Ist’lâ
3. Al-Lin
4. Al-Infitâh 4. Al-Ithbâq
4. Al-Inhirâf
5. Al-Idzlâq 5. Al-Ishmât
5. At-Takrîr
6. At-Tafasysyi
Diantara Syiddah dan Rkhowah ada sifat
7. Al-istithôlah bainiyah
5
8. Al-Gunnah
1. Sifat Hams ( ‫ )الَهْم ُس‬dan Jahr ( ‫)الَج ْهُر‬

Menurut bahasa : samar dan lawan dari jelas (‫)اْلَخ فَاُء َو ًهَو ِض ُّد اْلجْهر‬

Menurut Istilah : ‫َجَرَياُن الَّنَفِس ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلُض ْع ِف اِال ْع ِتَم اِد َع َلي اْلَم ْخ َر ِج ِه‬

Berjalan/ berhembusnya nafas ketika mengucapkan huruf karena lemahnya


persandaran terhadap makhrojnya.

Atau

.‫ َو َج َرَياٍن َك ِثْيٍر ِلَهَو ٍا الَّنَفِس‬،‫ َو َعَد ِم اْهِتَز اِزِهما‬، ‫ اْلَخ فَاُء ِفي الَسْم ِع َنِتْيَج َة اْنِفتَاِح اْلَو َتَر ْيِن الَّص ْو َتْيِن‬: ‫اْلَهْم ُس‬

Kesamaran di pendengaran akibat dari terbukanya dua pita suara (vocal


Cords), dan tidak bergetar ( dua pita suara), dan nafas berjalan dengan deras.

Hurufnya ada sepuluh : ‫ ت‬- ‫ س – ك‬- ‫ ش – خ – ص‬- ‫ف – ح – ث – هـ‬


6
Jahr ( ‫)الَج ْهُر‬

Menurut bahasa adalah berkumandang dan jelas ( ‫)اِإلْع اَل ُن واِإلْظ َه اُر‬

Menurut istilah :

‫اْن ِحَب اُس َج َر َي اُن الَّن َفِس ِع ْن َد الُّن ْط ِق ِباْل َح ْر ِف ِلُقَّو ِة االْع ِتمَاِد َع َلي َم ْخ َر ِجه‬

“ Tertahannya nafas ketika mengucapkan huruf, karena kuatnya tekanan terhadap


makhroj huruf tersebut”.

atau dengan istilah lain :

‫اْلُو ضوُح فِي الَّسْم ِع َن تْي َج َة َت َض اِّم اْلَو َت َر ْي ِن َو اْه ِتَز اِز ِهَم ا واْن ِحَب اٍس َك ِثْي ٍر ِلَهَو اِء الَّن َفِس‬.

Kejelasan di pendengaran akibat terbenturnya dua pita suara (vocal


Cords), dan bergetar keduanya ( dua pita suara), dan derasnya nafas
7
tertahan.
Jumlah hurufnya adalah 19 ( Sembilan belas ) selain dari huruf-huruf hams :

-‫أ–ب–ج–د–ذ–ر–ز–ض–ط–ظ–ع–غ–ق–ل–م–ن–و–ء‬
‫ي‬
Gambar Pita Suara

8
Gambar di bawah ini menjelaskan posisi dua pita suara (vocal Cords) dalam
keadaan hams dan jahr.

Pita suara dalam keadaan Jahr Contoh : Huruf ‫ز‬dan ‫س‬ Pita suara dalam keadaan Hams

9
2. Shifat Syiddah ( ‫ ) الِّش َّد ُة‬, Tawassut ( ‫ )الَّتَو ُّسط‬Rokhowah ( ‫) الَّرَخ اَو ُة‬

Syiddah secara bahasa adalah kuat ( ‫ )ْالُقَّو ُة‬.

Menurut Istilah
‫اْن ِحَب اُس َج َر َي انِ الَّص ْو ِت ِع ْن َد الُّن ْط ِق ِب اْل َح ْر ِف ِلَك َم اِل ُق ّو ِة االعتَم اِد َع َلي‬
‫الَم ْخ َر ِج‬
Tertahannya suara ketika mengucapkan huruf, karena makhroj huruf tersebut
ditekan dengan sempurna / sangat kuat

Jumlah Hurufnya ada delapan, terhimpun kalimat ini :

‫ ط – ب – ك – ت‬-‫ ج – د – ق‬-‫ء‬ ) ‫………………………… َش ِديُدَها َلْفُظ (َأِج ْد َقٍط َب َك ْت‬

10
Gambar di bawah ini menjelaskan syiddah pada huruf Jîm dan Kâf.

11
Semua huruf Syiddah adalah bersifat Jahr kecuali Kâf ( ‫ ) ك‬dan Tâ ( ‫ ) ت‬,
keduanya bersifat Hams. Cara mengucapkan huruf Kâf dan Tâ dimulai
dengan Syiddah dan diakhiri dengan Hams.

12
Dan gambar di bawah ini menjelaskan huruf Jîm yang bersifat Syiddah dan
Jahr, pertama tekanan suara yang tertahan di belakang makhroj huruf
tersebut kemudian dilepaskannya;yang tandai dengan warna biru.

13
Huruf Syiddah ( ‫) َأِج ْد َقٍط َبَك ْت‬

‫َم ْهُم ْو َس ة‬ ‫َم ْج ُهْو َر ة‬


( ‫ ت‬،‫)ك‬ ‫الَهْم َز ُة‬ ‫ُقْطُب َج ٍّد‬

Huruf ‫ك‬ dan ‫ ت‬memiliki dua sifat yang berlawanan, karena memiliki sifat
syiddah ( tertahannya suara ) dan Hams ( berjalannya suara ), maka cara
membacanya ( ketika dalam keadaan sukun) dimulai dengan syiddah dan diakhiri
dengan hams. 14
Bainiyah/ Tawasuth

Menurut bahasa adalah pertengahan atau sedang (‫) اِإل ْع ِتَد اُل‬

Menurut istilah adalah

‫ِإْع ِتَد اُل الَّصوِت ِع ْند الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلَع َد ِم َك َم اِل اْنِح َباِس ِه َك َم ا ُحُر ْو ِف الِّش َد ِة َو َعَد ِم َك َم اِل َج ْر َياِنه َك مَا ِفْي‬
.‫ُحُر ْو ِف الَّر َخ اَو ِة‬

Pertengahan suara saat pengucapan huruf, (yakni) antara tertahannya suara seperti
dalam huruf-huruf Syiddah dan berjalannya suara seperti dalam huruf-huruf
Rokhowah.
Hurufnya ada lima :

) ‫َو َبْيَن ِرْخ ٍو َو الَّش ِد يِد ( ِلْن ُع َم ْر‬


Dan diatara Rokhôwah dan Syidah adalah (sifat Tawasshut / bainiyah) Lin
‘Umar 15
‫ م – ر‬-‫ل – ن – ع‬
Gambar di bawah ini menjelaskan sifat At-Tawasshut ( Al-Bainiyah)

Tempat pembatas (limitasi) suara bainiyah pada


huruf ‘Ain ( ‫ ) ع‬. 16
17
Sebab terjadinya At-Tawasshut ( Bainiyah )

1. Lâm : ketika mengucapkan huruf Lâm, Sisi lidah bagian depan menekan gusi dari
gigi atas yang mensejajarinya, dan menjadikan jalan suara tertutup dibagian depan dan
suara berpaling ke bagian tengah mulut dan keluar melalui sisi lidah bagian tengah ke
arah kiri dan kanan, maka inilah yang menyebabkan ketidak sempurnaan berjalannya
suara pada huruf Lâm. Dan tertahannya pun tidak sempurna.

2. Nûn : Makhrojnya tersusun dari dua bagian :


• Bagian Lisan : yaitu ujung lidah menempul gusi dua gigi seri atas, dan bagian ini
tertutup dengan sangat sempurna ketika mengucapkan huruf Nûn.
• Bagian Rongga Hidung : Yaitu keluar darinya Gunnah, yaitu suara lembut
( Rokhôwah) yang dapat berjalan.
Karena jalan suara melalui lidah tertutup maka suara kelar melalui rongga hidung. 18
3. Mîm : Makhrojnya tersusun dari dua bagian.

• Bagian Bibir : Yaitu dengan tertutupnya kedua bibir, bagian ini tertutup dengan
sangat sempurna karena tertutup sempurnya ketika pengucapannya.
• Bagian Rongga hidung : Yaitu keluar dari hurut tersebut Gunnah, yaitu suara lembut (
Rokhôwah) yang dapat berjalan.
Dan sifat Tawasshut hasil dari dua bagian ini, karena jalan keluarnya suara pada bibir
tertutup maka keluar melalui rongga hidung.

4. Al-‘Ain : Tabi’atnya hurufnya tenang setelah berjalan sedikit, Ketika seseorang


mengucapkan ( ‫ ) ُأْع‬maka suara akan berjalan sedikit kemudian lenyap, oleh karena itu
para Ulama Tajwid menyebutnya huruf bainiyah / pertengahan.

19
5. Rô : Ketika kita mengucapkan Huruf Rô ujung lidah menekan gusi dua gigi
seri atas, didapatkan pertengahan ujung lidah menjadi sedikit cekung, yang
menyebabkan sebagian suara keluar darinya, itu yang menyebabkan Rô
memiliki sifat tawasshut

Ar – Rokhôwah ( ‫) الَّرخاَو ُة‬

Menurut bahasa adalah lunak atau lembut ( ‫ ) لِّلْيُن‬.

Sedangkan menurut istilah adalah :

‫َجَرَياُن الَّص ْو ِت ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلُض ْع ِف اِإل ْع ِتَم اِد َع لَي َم ْخ َر ِج ه‬

Berjalannya suara ketika mengucapkan huruf karena lemahnya tekanan terhadap


makhroj huruf tersebut.

20
Contoh huruf Rokhowah

21
Hasil I’lmiyyah dari As-Syiddah, Ar-Rokhôwah dan Al-Bainiyah

Setiap huruf Arab yang kita ucapkan selain Alif memiliki empat keadaan :

( Sukun, Fathah, Kasroh, Dommah) ( ‫ ْـ‬، ‫ ُـ‬، ‫ ِـ‬،‫) َـ‬


Semua huruf yang berharokat ( Fathah, Kasroh, Domah) memiliki masa yang sama
dalam pengucapannya,
masa huruf-huruf berharokat Fathah = masa huruf berharokat Kasroh = masa huruf
berharokat Domah.

Sedangkan huru-huruf yang sukun masa pengucapannya berbeda-beda tergantung


dari sifat yang dimilikinya dari Syiddah, Rokhôwah, Bainiyah.

Dan masa huruf-huruf yang paling panjang adalah huruf-huruf Rokhôwah yang
sukun, karena suaranya berjalan bersama huruf, kemudian huruf-huruf Tawasshut
22
yang sukun kemudian huruf-huruf Syiddah yang sukun.
Maka cara membaca huruf-huruf Rokhowah dalam keadaan sukun harus lebih
lama dibandingkan huruf-huruf bersifat Tawashut dan huruf-huruf yang bersifat
Tawashut harus lebih lama dibandingkan huruf-huruf yang bershifat Syiddah.

Dan Timbangan dari masa –masa huruf sukun adalah fleksibel sesuai denga
tempo atau tingkatan bacaan yang tiga : At-Tahqîq, At-Tadwîr, dan Hadr, dan
butuh berlatih untuk menjadi ahli.

Dan makna ini sesuai dengan perkataan Al-Imam Ibnu Muzâhim Al-Khôqôni( ) (w
325 H) :
‫ِز ِن الحرَف ال ُتْخ ِر ْج ُه عْن حِّد َو ْز ِنِه *** َفَو ْز ُن ُحروِف اِّلْذ ِكر ِم ْن أْفَض ِل الِبَّر‬

Dan timbanglah huruf , Janganlah mengeluarkan ( melafalkan) dari takarannya, dan


timbangan huru-huruf Dzikir (Al-Qur’an) bagian dari seutama-utamanya kebaikan.
23
3. Isti’lâ lawannya Istifâl
‫اِإل ْس ِتْع اَل ُء َو ِض ُّد ُه اإلْس ِتَفاُل‬
Isti’lâ secara bahasa adalah terangkata dan meninggi

Menurut istilah adalah


‫َتَص ُّع ِد الَّص ْو ِت ِإَلي اْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف اْلُم ْسَتْع ِلي‬
Meningginya suara ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf isti’la.

Al-Imam Abî Muhammad Makkî Bin Abî Thôlib ( W 437 H) :


‫ َو اَل َيْنَطِبُق‬، ‫ َفَيْنَطِبُق الَّص ْو ُت ُم ْس ًتْع ِليًا ِبالِّر ْيِح‬، ‫ َألَّن الَّصوَت َيْع ُلْو ِع ْنَد الُّنْطِق ِبهَا ِإَلي اْلَح َنِك‬: ‫َو َإَّنَم ا ُس ِّم َيْت ِباِإل ْس ِتْع اَل ِء‬
. ‫ إَّنَم ا َيْسَتْع ِلي الَّص ْو ُت َغْيَر ُم ْطَبٍق ِباْلَح َنِك‬، ‫َم َع الَغْيِن َو اْلَخ اِء َو اْلَقاِف‬
Dan hanya saja dinamakan dengan Isti’lâ, karena sesungguhnya suara meninggi
ke langit-langit ketika pengucapan huruf Isti’lâ, dan suara merapat keatas
bersama angin ( pada huruf-huruf Ithbâq ) dan tidak merapat pada huruf ‫ ق‬،‫ خ‬،‫غ‬,
hanya suara meninggi ke langit-langit dan tidak merapat/ terkepung. 24
Jumlah hurufnyanya : 7 ( tujuh) terhimpun dalam kalimat ini :

‫َو َس ْبُع ُع ْلٍو ُخ َّص َض ْغ ٍط قْظ َحَص ْر‬


‫ غ – ط – ق – ظ‬-‫خ – ص – ض‬
Istifâl
Istifal menurut bahasa adalah merendah ( ‫ ) اإلنخفاض‬.

Menurut istilah :
‫َعَد ُم َتَص ُّع ِد الَّص ْو ِت ِإَلَي اْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْند الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف الُم ْسَتِفِل‬
Tidak naiknya suara ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf istifâl.
. ‫ َأِلَّن الِّلَس اَن َو الَّص ْو َت اَل َيْسَتْعلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِبّها إَلي اْلَح َنِك‬: ‫وِإّنَم ا ُس ِّم َيْت ُم ْسَتِفَلُة‬
Dinamakan Mustafilah Karena Lidah dan suara tidak naik ke langit-langit ketika
mengucapkan huruf-huruf Istifâl.
Huruf-hurufnya selain dari pada huruf Isti’lâ 25
Contoh gambar dibawah menunjukan bahwa suara pada huruf-huruf Isti’la meninggi ke
arah langit-langit dan Suara pada huruf-huruf Istifal tidak meningi ke langit-langit atas.

26
4. Al-Ithbâq dan Al-Infitâh
‫اِإل ْطَباُق َو اِإل ْنِفَتاُح‬

Al-Ithbâq secara bahasa melekatkan atau menempelkan ( ‫)اِإل ْلَص اُق‬


Sedangkan Ithbâq menurut istilah adalah
‫إْطَباُق الِّلَس اُن َع َلي اْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِبُحُر ْو ِفِه ِبَح ْيُث َيْنَحِص ُر الَّص ْو ُت َبْيَنُهَم ا‬
Merapatkan lidah ke langit-langit atas ketika mengucapkan hurufnya dan menbataskan/
terkepung suara diantara keduanya.
، ‫وُس ِّم َيْت ِبُحُر ْو ِف اِإل ْطَباِق؛ َأِلَّن َطاِئَفٌة ِم َن الِّلَس اِن َتْنَطِبُق َم َع الِّر يِح ِإَلي اْلَح َنِك ِع ْنَد الُّنْطِق ِبهِذِه اْلُحُر ْو ِف‬
. ‫وَيْنَحِص ُر الِّر ْيُح َبْيَن الِّلَس اِن َو اْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِبَها َم َع اْس ِتْع اَل ِئَها ِفي اْلَفِم‬
Dan dinamakan dengan huruf-huruf Ithbâq; Karena bagian dari lidah merapat bersama
angin ke langit-langit ketika pengucapan huruf ini, dan udara/angin terkepung diantara
lidah dan langit-langit atas ketika pengucapannya dengan menaik / meninggi di dalam
mulut.

Jumlah hurufnya ada empat, terkumpul dalam kalimat ini : 27

‫َو َص اُد َض اٌد َطاُء َظاٌء ُم ْطَبَقه‬


Al-Infitâh
‫اإلنفتـــاح‬

Infitâh adalah lawan dari Ithbâq.


Infitâh menurut bahasa adalah terbuka atau terpisah ( ‫ )االفتراق‬.

Sedangkan menurut Istilah :

‫ َأْو َعَد ُم‬.‫اْفتراق اللسان عن الحنك األعلى بحيث يخرج الريح من بينهما عند النطق بالحرف‬
.‫اْنِح َص اُر الَّص ْو ُت َبْيَن الِّلَس اِن واْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف الُم نَفِتِح‬

Terpisahnya lidah dari langit-langit atas, sehingga keluar angin di antara


keduanya. Ketiadaan pembatasan/pengepungan suara diantara lidah dan langit-
langit atas ketika mengucapkan huruf-huruf infitâh.
28
Jumlah hurufnya 25 , selain huruf-huruf Ithbâq
Dua gambar di bawah ini menjelaskan pembatasan (terkepungnya) suara pada huruf
Ithbâq dan tidak ada pembatasan ( pengepungan ) suara pada huruf Infitâh.

29
Gambar di bawah ini menjelaskan perbandingan antara Ithbâq isti’lâ dan Infitâh

30
5. Al-Idzlâq dan Al-Ishmât
‫اِإل ْذ اَل ُق َو اإلْص َم اُت‬

Al-Idzlaq
Menurut bahasa adalah ketajaman lisan dan kefasihannya (‫)ِح ّد ُة الِّلَس اِن َو َباَل َغ ُتُه‬.
Dan menurut istilah:
‫خَّفة الحرف وسرعة النطق به؛ لخروجه من َذَلِق اللسان أي طرفه أو من طرف إحدى الَّش فتين أو منهما مًعا‬.
Ringan dan cepatnya pengucapan huruf, karena keluar dari ujung lidah dan keluar dari
ujung salah satu ujung bibir atau keduanya secara bersamaan.

Huruf ini berjumlah enam, Imam Jazari menghimpunnya dalam kalimat ini :
) ‫ ل – ب‬-‫ِفَّر ِم ْن ُلٍّب ( ف – ر – م – ن‬

Dinamakan Idzlâq karena keluar dari ujung lidah seperti huruf (‫ ن – ل‬-‫ )ر‬dan
31
keluar dari ujung bibir seperti huruf (‫) ب – ف – م‬.
Imam Makky bin Abî Thôlib(w 437 H) berkata :
Tidak ada kalimat dalam bahasa Arab yang kata asalnya terdiri dari lima huruf
kecuali disalah satu hurufnya ada satu huruf Idzlâq, dan apa bila kita
mendengar atau membaca kalimat yang kalimat aslinya terdiri dari lima huruf
dan tidak mendapatkan salah satu dari huruf tersebut huruf Idzlâb, maka ia
bukan bukan Kalimat arab ‫) ) أعجمي‬.

32
Sifat Ishmât
) ‫( اِإل ْص َم اُت‬

Ishmât adalah lawan dari Idzlâq


Ishmât menurut bahasa adalah tercegah atau tertahan ( (‫الَم ْنُع‬

Sedangkan menurut Istilah :


‫ امتناع حروفه من االنفراد‬:‫ ويمكن أن يقال فى تعريفه‬،‫ثقل الحرف بخروجه من غير( طرف) اللسان والشفة‬
.‫أصوال فى الكلمات الرباعية والخماسية‬
Berat atau tidak lancarnya huruf ketika mengucapkan huruf yang keluar dari makhroj
selain ujung lidah dan ujung bibir , atau bisa dikatakan dalam istilah lain : Mencegah
huruf-hurunya dari membentuk kalimat pokok ( yang hanya tersusun dari huruf-
huruf Idzlaq ) baik empat atau lima huruf.

33
Maksudnya adalah : Huruf-huruf Ishmât tidak bisa membentuk kalimat asli yang tersusun
dari empat atau lima huruf, dan mesti terdapat salah satu dari huruf Idzlâq, karena beratnya
dalam pengucapan jika tidak ada salah satu atau lebih dari huruf Idzlâq, jikalau ada itu
bukan bahasa arab tapi bahasa asing yang diarabkan ( Mu’robah).

Huruf-Huruf Ishmât berjumlah 25 Huruf


Contoh : ‫َع ْسجُد‬: adalah nama dari nama emas.
‫َع ْس ُطْو س‬ : nama pohon
Dr.Aiman Rusydi Suwaid mengatakan : Dua sifat ini ( Idzlâq dan Ismât ) bagian dari Ilmu
Sorof, dan tidak ada hubungannya denga Ilmu Tajwid, atau memperbaiki bacaan, Karen
tujuan dari dua sifat ini adalah untuk mengetahui mana yang termasuk bahasa arab atau
asing.
34
Sifat-Shifat Yang Tidak Memiliki Lawan
‫الِّص َفاُت اَّلِتي اَل ِض َّد َلها‬

1. As-Shofîr

As-Shofîr menurut bahasa :Tajamnya suara (‫) ِح َّد ُة الَّص ْو ِت‬


Sedangkan menurut Istilah :
.‫ِح َّد ُة في الَّص ْو ِت الَح ْر ِف َتْنَش ُا َع ْن ُم ُر ْو ِر ِه في َم ْج ًري َض ِّيٍق‬
Tajamnya pada suara huruf yang ditimbulkan dari berlalunya di jalan yang sempit.
Huruf Shofîr ada tiga :
) ‫ ز – س‬-‫ ( ص‬, ‫َص ِفيُرَها َص اٌد َو َز اٌى ِس يُن‬

35
36
2. Al-Qolqolah

Menurut bahasa adalah bergetar dan bergerak ( ‫)اإِل ْض ِطَر اُب َو الَّتْح ِرُك‬
Menurut Istilah adalah
‫اْض ِطَر اُب الَّص ْو ِت ِع ْنَد الَّنْطِق ِباْلَح ْر ِف َح َّتي َيْس َم ُع َلُه َنبٌر َقِوَّيٌة‬
Bergetarnya suara ketika mengucapkan huruf ( qolqolah sukun) hingga terdengar
baginya tekanan/bentakan yang kuat.
‫ِإْخ َر اُج اْلَح ْر ِف الُم َقْلَقِل – َح اَلَة ُس ُك ْو ِنِه – ِبالَّتَباُع ِد َبْيَن َطَر َفي ُعْض ِو الُّنْطِق ُد ْو َن َأْن ُيَص اِحَبُه َش اِئَبُة َحَر َك ٍة ِم َن اْلَح َر َك اِت‬
.‫الَّثاَل ِث‬
Mengeluarkan hurut qolqolah – keadaan sukun – dengan menjauhkan kedua ujung
anggota pelafalan tampa menodainya dengan harokat dari harokat yang tiga ( Fathah,
Kasroh, Dhommah).

37
Huruf-Huruf Qolqolah :
‫َقْلَقَلٌة ُقْطُب َج ٍّد‬
Dan diharuskan menjelaskan Qolqolah dalam keadaan waqof, atau dalam keadaan
sukun. Sebagaimana perkataan Imam Al- Jazari :
‫ َو ِإْن َيُك ْن ِفي اْلَو ْقِف َك اَن َأْبَيَنا‬... ‫َو َبِّيَنْن ُم َقْلَقًال ِإْن َس َكَنا‬
Dan jelaskan qolqolah dalam keadaan sukun, dan dalam keadaan Waqof
lebih diperjelas.

38
Syeikh Fargoli mengutip perkataan Imam Ad- Dani ( w 444 H) membantah pendapat
tentang qolqolah yang condong ke fathah, kasroh atau domah dalam kitabnya ( At-
Taisîr fîl Qirô’âtis Sab’) dalam pembahasan tentang Imalah :
‫ َأْو َأْن َيْنُح َو اْلَقاِر ُئ َناِح َية اْلَحَر َك َة‬،‫ َو َلم َيْأت ِفي َثَناَيا َكاَل ِم ه َأَّن اْلَقْلَقَلَة ِفْيَها َش يٌء ُيَم اُل‬،‫ِلَبحِث َقِض ّيَة اِإْل َم اَلِة‬
‫ وكذلك ُتْع َر ُض الَّد اِني ِلَبْح ِث اِإل َم اَلةِ ِفي ِكَتاِبِه ُم ْخ َتَص ٌر ِفي ّم َذ اِهِب اْلُقَّراء‬، )40 :35‫( التيسير ص‬
‫الَس ْبَعِة ِباألْمَص اِر َو َلم ُيِش ْر َأْد ني ِإَش اَر ة للَقْلَقلة‬
“ Dalam pembahasan perkara Imâlah, tidak mendatangkan di dalam pembahasan
tersebut bahwa Qolqolah ada di dalamnya sesuatu yang dicondongkan ( Imâlah) atau
seorang Qôri mengarahkan kearah Harokat ( Fathah, Kasroh, Dommah). Dan demikian
pula Imam Ad-Dâni mempresentasikan dalam pembahasan Imâlah dalam kitabnya
Mukhtashor Fî Mazâhibil Qurrâis Sab’ati Bil Amshôr tidak menunjukkan sedikitpun
isyarat ( Imâlah) dalam Qolqolah.”

39
Imam Al-Jazari juga menegaskan bahwa ketika kita mengucapkan sebagian dari harokat
bearti kita telah menyebutkan harokat tersebut. Maka ketika kita menyebutkan bahwa
qolqolah condong ke Fathah atau Dommah atau Kasroh, maka kita telah mengucapkan
harokat tersebut, maka bisa terjadi perubahan makna, contoh pada kalimat dan & ‫َخ َلْقَنا‬
‫َخ َلَقَنا‬
Imam Al-Jazari mengatan :
‫ألن الفتحة خفيفة إذا خرج بعضها خرج سائرها فال تقبل التبعيض‬
“ Karena sesungguhnya Fathah yang ringan apabila diucapkan sebagianya maka keluar
seluruhnya, karena Fathah tidak dabat dibaca sebagian.”
Ulama yang pertama kali mempopulerkan bahawa Qolqolah mengikuti huruf
sebelumnya adalah Muhammad Bin Abî Bakr Al-Mur’asyi yang dikenal dengan Sâjuglî
Zâdah ( W 1145 H) dan Ulama setelahnya mengikuti pendapatnya. Wallâhu A’lam

40
Dibawah ini gambar Qolqolah pada huruf Jîm, dengan melepas suara setelah
tertahannya Karena Syifat Syiddah.

41
Kesalahan –kesalahan ketika mengucapkan Qolqolah :
1. Mencampurkan suaranya dengan Harokat ( Fathah, Kasroh, Dhommah).
2. Suara Qoqolah ditutup dengan Hamzah, sepeti pada huruf Dâl (‫ ) َأَح ْد ْأ‬Qôf ( ‫)اْلَفَلْق ْء‬
disebabkan karena tertahannya kerongkonga ketika pengucapan Hamzah Sukun.
3. Memanjangkan suara Qolqolah

42
Macam-macam Qolqolah

Sughro Kubra

Akhair kalimat dalam


Di tengah kalimat Di akhir kalimat dalam
keadaan keadaan waqaf Akhir kalimat dalam keadaan
keadaan washal ( berhenti) dan waqaf ( berhenti) dan dibaca
( menyambung) bertasydid. sukun.


‫َر زَۡق َٰن ُهۡم‬  ‫َلۡم َيِلۡد َو َلۡم‬  ‫ َو ٱۡل َح ِّۗج‬  ‫ ُقۡل ُهَو ٱُهَّلل َأَح ٌد‬
 َ ‫ َو َتّب‬

43
At-Takrîr .3

At-Takrîr menurut bahasa adalah mengulangi sesuatu lebih dari sekali ( ‫ِإَع اَد ُة الَّش يئ َأْك َثَر ِم ْن‬
‫) َم َّرة‬
Menurut istilah :
.‫ِإْر ِتَع اُد َطْر ِف الِّلَس اِن ِبالَّراء اْر ِتَع اًد ا َخ ِفًّيا َنِتْيَج َة ِض ْيِق اْلَم ْخ َر ِج‬
‫َو ْلَيْح َذ ِر الَقارُئ َم َن الُمَباَلَغ ِة ِفي الَّتْك ِر ْيِر الُم َؤ ِّد ي إَلي ُظُهْو ِر ّأْك َثَر ِم ْن راء‬
Bergetarnya ujung lidah pada huruf Râ, dengan getaran yang lemah/ringan yang
dihasilkan dari penyempitan tempat keluarnya huruf.

Dan seorang Qori harus berhati-hati dari berlebih-lebihan dalam pengucapan takrir
yang menyebabkan timbulnya lebih dari satu Râ

44
Cara pengucapannya dengan mencekungkan / melekuk sedikit ujung lidah yang
menyebabkan sebagian suara keluar darinya.
Gambar di bawah ini menjelaskan Sifat takrî pada huruf Râ :

45
At-Tafassyî .4

: At-Tafassyi menurut bahasa


Menyebar dan meluas ‫اإلْنِتَش اُر واإلِّتَس اِع‬

Menurut Istilah :
‫اْنِتَش اُر َص ْو ِت الّش ْيِن ِم ْن َم ْخ َر ِج ِه َح َّتي َيْص َطِد َم بالَّص ْفَحِة الَّد اِخ ِلَّيِة ِلَأْلْسَناِن اْلُع ْلَيا َو الّس ْفَلي‬
Penyebaran suara Syîn (‫ )ش‬dari makhrojnya hingga membentur dinding dalam dari
gigi atas dan bawah.

46
Gambar di bawah ini menjelaskannya :

47
5. Al-Lin

Al-Lin menurut bahasa : Keadaan mudah (‫) السهولة‬


Menurut Istilah adalah Sifat yang diberikan kepada‫ و‬dan ‫ ي‬yang sukun ( ‫ ) ْـ‬yang
sebelumnya berharokat Fathah, karena mudahnya huruf keluar dari makhrojnya.
Contoh :

‫ الَّصْيِف‬، ‫ اْلَغْيَظ‬، ‫ َخ ٍف‬، ‫ُق ْيٍش‬


‫ْو‬ ‫َر‬

48
6. Al-Istitholah
Al-Istitholah ( ‫ )اإلْستَطاَلُة‬menurut bahasa adalah memanjang ( ‫ ) اإلْم تَد اُد‬.
Menurut Istilah :

‫امتداد الصوت من أول حافة اللسان إلى آخرها وهي صفة الضاد‬
Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah
sampai ujung lidah. Sifat ini hanya dimiliki oleh ‫ض‬.

49
50
Inhirof ( (‫االنحراف‬
Inhirof ( ‫ ) اإل نخراف‬menurut bahasa ( ‫ ) الميل العدول‬: Condong atau miring.

‫ الالم و‬: ‫ وحرفاه‬،‫َم ْيُل َص ْو ت اْلَح ْر ف لَع َد م َك َم ال َجَر يانه بسبه اعتراض اللسان َطْر يقه‬
‫الَّراء‬
Condongnya suara huruf karena ketidak sempurnaan jalannya suara disebabkan
karena lisan menghalangi jalannya. Kedua Hurufnya adalah ‫ ل‬dan ‫ر‬.

51
INHIROF LAM

Berpalingnya suara lam ke kedua sisi ujung lidah karena tertahannya ujung ( bagian
tengah) dari jalannya lam.

52
Gambar Inhirof Lam

53
Inhirof Ro
Inhirof ( kecondongan ) Ro dari sisi- sisi ujung lidah menuju tengah ujung lidah.

54
Gambar lidah dari depan ketika
mengucapkan huruf Ro.

55
Perbandingan Inhirof Lam dan Inhirof Ro

56
Al- Gunnah

Sifat yang dimiliki ‫ ن‬dan ‫ م‬baik dalam keadaan berharokat atau dalam keadaan sukun,
baik dalam keadaan Idzhar atau Idghom atau Ikhfa. Hanya saja masa ( panjang) gunnah
berbeda sesuai kadarnya masing-masing.

57

Anda mungkin juga menyukai