Menurut Istilah :
َو َنْح ِوَها، َو ِش َّد ٍة، َو َهْم ٍس، َو َر َخ اَو ٍة،َك ْيِفَّيٌة َع اِرَض ٌة ِلْلَح ْر ِف ِع ْنَد ُحُصْو ِلِه ِفي ْالَم ْخ َر ِج ِم ْن َج هٍر
“Sifat yang baru datang pada pada saat huruf itu keluar dari makhrojnya,
yaitu Jahr, Rokhôwah, Hams dan Syiddah, dll. 2
TUJUAN MENGETAHUI SHIFAT-SHIFAT HURUF
3
Pembagian Shifat-Shifat Huruf
Shifat yang tampak pada huruf disebagian Shifat yang tidak bisa dipisahkan
keadaan. Seperti, Idghom dan Izhar, Tarqiq dan dari huruf disegala keadaan
Tafkhim.
Shifat yang tidak memiliki lawan kata Shifat yang memiliki lawan kata
( )الصفات لها ضد ( )الصفات لها ضد
4
Shifat- Shifat Huruf
Arodiyah lâzimah
Menurut bahasa : samar dan lawan dari jelas ()اْلَخ فَاُء َو ًهَو ِض ُّد اْلجْهر
Menurut Istilah : َجَرَياُن الَّنَفِس ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلُض ْع ِف اِال ْع ِتَم اِد َع َلي اْلَم ْخ َر ِج ِه
Atau
. َو َج َرَياٍن َك ِثْيٍر ِلَهَو ٍا الَّنَفِس، َو َعَد ِم اْهِتَز اِزِهما، اْلَخ فَاُء ِفي الَسْم ِع َنِتْيَج َة اْنِفتَاِح اْلَو َتَر ْيِن الَّص ْو َتْيِن: اْلَهْم ُس
Menurut bahasa adalah berkumandang dan jelas ( )اِإلْع اَل ُن واِإلْظ َه اُر
Menurut istilah :
اْن ِحَب اُس َج َر َي اُن الَّن َفِس ِع ْن َد الُّن ْط ِق ِباْل َح ْر ِف ِلُقَّو ِة االْع ِتمَاِد َع َلي َم ْخ َر ِجه
اْلُو ضوُح فِي الَّسْم ِع َن تْي َج َة َت َض اِّم اْلَو َت َر ْي ِن َو اْه ِتَز اِز ِهَم ا واْن ِحَب اٍس َك ِثْي ٍر ِلَهَو اِء الَّن َفِس.
-أ–ب–ج–د–ذ–ر–ز–ض–ط–ظ–ع–غ–ق–ل–م–ن–و–ء
ي
Gambar Pita Suara
8
Gambar di bawah ini menjelaskan posisi dua pita suara (vocal Cords) dalam
keadaan hams dan jahr.
Pita suara dalam keadaan Jahr Contoh : Huruf زdan س Pita suara dalam keadaan Hams
9
2. Shifat Syiddah ( ) الِّش َّد ُة, Tawassut ( )الَّتَو ُّسطRokhowah ( ) الَّرَخ اَو ُة
Menurut Istilah
اْن ِحَب اُس َج َر َي انِ الَّص ْو ِت ِع ْن َد الُّن ْط ِق ِب اْل َح ْر ِف ِلَك َم اِل ُق ّو ِة االعتَم اِد َع َلي
الَم ْخ َر ِج
Tertahannya suara ketika mengucapkan huruf, karena makhroj huruf tersebut
ditekan dengan sempurna / sangat kuat
10
Gambar di bawah ini menjelaskan syiddah pada huruf Jîm dan Kâf.
11
Semua huruf Syiddah adalah bersifat Jahr kecuali Kâf ( ) كdan Tâ ( ) ت,
keduanya bersifat Hams. Cara mengucapkan huruf Kâf dan Tâ dimulai
dengan Syiddah dan diakhiri dengan Hams.
12
Dan gambar di bawah ini menjelaskan huruf Jîm yang bersifat Syiddah dan
Jahr, pertama tekanan suara yang tertahan di belakang makhroj huruf
tersebut kemudian dilepaskannya;yang tandai dengan warna biru.
13
Huruf Syiddah ( ) َأِج ْد َقٍط َبَك ْت
Huruf ك dan تmemiliki dua sifat yang berlawanan, karena memiliki sifat
syiddah ( tertahannya suara ) dan Hams ( berjalannya suara ), maka cara
membacanya ( ketika dalam keadaan sukun) dimulai dengan syiddah dan diakhiri
dengan hams. 14
Bainiyah/ Tawasuth
Menurut bahasa adalah pertengahan atau sedang () اِإل ْع ِتَد اُل
ِإْع ِتَد اُل الَّصوِت ِع ْند الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلَع َد ِم َك َم اِل اْنِح َباِس ِه َك َم ا ُحُر ْو ِف الِّش َد ِة َو َعَد ِم َك َم اِل َج ْر َياِنه َك مَا ِفْي
.ُحُر ْو ِف الَّر َخ اَو ِة
Pertengahan suara saat pengucapan huruf, (yakni) antara tertahannya suara seperti
dalam huruf-huruf Syiddah dan berjalannya suara seperti dalam huruf-huruf
Rokhowah.
Hurufnya ada lima :
1. Lâm : ketika mengucapkan huruf Lâm, Sisi lidah bagian depan menekan gusi dari
gigi atas yang mensejajarinya, dan menjadikan jalan suara tertutup dibagian depan dan
suara berpaling ke bagian tengah mulut dan keluar melalui sisi lidah bagian tengah ke
arah kiri dan kanan, maka inilah yang menyebabkan ketidak sempurnaan berjalannya
suara pada huruf Lâm. Dan tertahannya pun tidak sempurna.
• Bagian Bibir : Yaitu dengan tertutupnya kedua bibir, bagian ini tertutup dengan
sangat sempurna karena tertutup sempurnya ketika pengucapannya.
• Bagian Rongga hidung : Yaitu keluar dari hurut tersebut Gunnah, yaitu suara lembut (
Rokhôwah) yang dapat berjalan.
Dan sifat Tawasshut hasil dari dua bagian ini, karena jalan keluarnya suara pada bibir
tertutup maka keluar melalui rongga hidung.
19
5. Rô : Ketika kita mengucapkan Huruf Rô ujung lidah menekan gusi dua gigi
seri atas, didapatkan pertengahan ujung lidah menjadi sedikit cekung, yang
menyebabkan sebagian suara keluar darinya, itu yang menyebabkan Rô
memiliki sifat tawasshut
َجَرَياُن الَّص ْو ِت ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف ِلُض ْع ِف اِإل ْع ِتَم اِد َع لَي َم ْخ َر ِج ه
20
Contoh huruf Rokhowah
21
Hasil I’lmiyyah dari As-Syiddah, Ar-Rokhôwah dan Al-Bainiyah
Setiap huruf Arab yang kita ucapkan selain Alif memiliki empat keadaan :
Dan masa huruf-huruf yang paling panjang adalah huruf-huruf Rokhôwah yang
sukun, karena suaranya berjalan bersama huruf, kemudian huruf-huruf Tawasshut
22
yang sukun kemudian huruf-huruf Syiddah yang sukun.
Maka cara membaca huruf-huruf Rokhowah dalam keadaan sukun harus lebih
lama dibandingkan huruf-huruf bersifat Tawashut dan huruf-huruf yang bersifat
Tawashut harus lebih lama dibandingkan huruf-huruf yang bershifat Syiddah.
Dan Timbangan dari masa –masa huruf sukun adalah fleksibel sesuai denga
tempo atau tingkatan bacaan yang tiga : At-Tahqîq, At-Tadwîr, dan Hadr, dan
butuh berlatih untuk menjadi ahli.
Dan makna ini sesuai dengan perkataan Al-Imam Ibnu Muzâhim Al-Khôqôni( ) (w
325 H) :
ِز ِن الحرَف ال ُتْخ ِر ْج ُه عْن حِّد َو ْز ِنِه *** َفَو ْز ُن ُحروِف اِّلْذ ِكر ِم ْن أْفَض ِل الِبَّر
Menurut istilah :
َعَد ُم َتَص ُّع ِد الَّص ْو ِت ِإَلَي اْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْند الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف الُم ْسَتِفِل
Tidak naiknya suara ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf istifâl.
. َأِلَّن الِّلَس اَن َو الَّص ْو َت اَل َيْسَتْعلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِبّها إَلي اْلَح َنِك: وِإّنَم ا ُس ِّم َيْت ُم ْسَتِفَلُة
Dinamakan Mustafilah Karena Lidah dan suara tidak naik ke langit-langit ketika
mengucapkan huruf-huruf Istifâl.
Huruf-hurufnya selain dari pada huruf Isti’lâ 25
Contoh gambar dibawah menunjukan bahwa suara pada huruf-huruf Isti’la meninggi ke
arah langit-langit dan Suara pada huruf-huruf Istifal tidak meningi ke langit-langit atas.
26
4. Al-Ithbâq dan Al-Infitâh
اِإل ْطَباُق َو اِإل ْنِفَتاُح
َأْو َعَد ُم.اْفتراق اللسان عن الحنك األعلى بحيث يخرج الريح من بينهما عند النطق بالحرف
.اْنِح َص اُر الَّص ْو ُت َبْيَن الِّلَس اِن واْلَح َنِك اَألْع َلي ِع ْنَد الُّنْطِق ِباْلَح ْر ِف الُم نَفِتِح
29
Gambar di bawah ini menjelaskan perbandingan antara Ithbâq isti’lâ dan Infitâh
30
5. Al-Idzlâq dan Al-Ishmât
اِإل ْذ اَل ُق َو اإلْص َم اُت
Al-Idzlaq
Menurut bahasa adalah ketajaman lisan dan kefasihannya ()ِح ّد ُة الِّلَس اِن َو َباَل َغ ُتُه.
Dan menurut istilah:
خَّفة الحرف وسرعة النطق به؛ لخروجه من َذَلِق اللسان أي طرفه أو من طرف إحدى الَّش فتين أو منهما مًعا.
Ringan dan cepatnya pengucapan huruf, karena keluar dari ujung lidah dan keluar dari
ujung salah satu ujung bibir atau keduanya secara bersamaan.
Huruf ini berjumlah enam, Imam Jazari menghimpunnya dalam kalimat ini :
) ل – ب-ِفَّر ِم ْن ُلٍّب ( ف – ر – م – ن
Dinamakan Idzlâq karena keluar dari ujung lidah seperti huruf ( ن – ل- )رdan
31
keluar dari ujung bibir seperti huruf () ب – ف – م.
Imam Makky bin Abî Thôlib(w 437 H) berkata :
Tidak ada kalimat dalam bahasa Arab yang kata asalnya terdiri dari lima huruf
kecuali disalah satu hurufnya ada satu huruf Idzlâq, dan apa bila kita
mendengar atau membaca kalimat yang kalimat aslinya terdiri dari lima huruf
dan tidak mendapatkan salah satu dari huruf tersebut huruf Idzlâb, maka ia
bukan bukan Kalimat arab ) ) أعجمي.
32
Sifat Ishmât
) ( اِإل ْص َم اُت
33
Maksudnya adalah : Huruf-huruf Ishmât tidak bisa membentuk kalimat asli yang tersusun
dari empat atau lima huruf, dan mesti terdapat salah satu dari huruf Idzlâq, karena beratnya
dalam pengucapan jika tidak ada salah satu atau lebih dari huruf Idzlâq, jikalau ada itu
bukan bahasa arab tapi bahasa asing yang diarabkan ( Mu’robah).
1. As-Shofîr
35
36
2. Al-Qolqolah
Menurut bahasa adalah bergetar dan bergerak ( )اإِل ْض ِطَر اُب َو الَّتْح ِرُك
Menurut Istilah adalah
اْض ِطَر اُب الَّص ْو ِت ِع ْنَد الَّنْطِق ِباْلَح ْر ِف َح َّتي َيْس َم ُع َلُه َنبٌر َقِوَّيٌة
Bergetarnya suara ketika mengucapkan huruf ( qolqolah sukun) hingga terdengar
baginya tekanan/bentakan yang kuat.
ِإْخ َر اُج اْلَح ْر ِف الُم َقْلَقِل – َح اَلَة ُس ُك ْو ِنِه – ِبالَّتَباُع ِد َبْيَن َطَر َفي ُعْض ِو الُّنْطِق ُد ْو َن َأْن ُيَص اِحَبُه َش اِئَبُة َحَر َك ٍة ِم َن اْلَح َر َك اِت
.الَّثاَل ِث
Mengeluarkan hurut qolqolah – keadaan sukun – dengan menjauhkan kedua ujung
anggota pelafalan tampa menodainya dengan harokat dari harokat yang tiga ( Fathah,
Kasroh, Dhommah).
37
Huruf-Huruf Qolqolah :
َقْلَقَلٌة ُقْطُب َج ٍّد
Dan diharuskan menjelaskan Qolqolah dalam keadaan waqof, atau dalam keadaan
sukun. Sebagaimana perkataan Imam Al- Jazari :
َو ِإْن َيُك ْن ِفي اْلَو ْقِف َك اَن َأْبَيَنا... َو َبِّيَنْن ُم َقْلَقًال ِإْن َس َكَنا
Dan jelaskan qolqolah dalam keadaan sukun, dan dalam keadaan Waqof
lebih diperjelas.
38
Syeikh Fargoli mengutip perkataan Imam Ad- Dani ( w 444 H) membantah pendapat
tentang qolqolah yang condong ke fathah, kasroh atau domah dalam kitabnya ( At-
Taisîr fîl Qirô’âtis Sab’) dalam pembahasan tentang Imalah :
َأْو َأْن َيْنُح َو اْلَقاِر ُئ َناِح َية اْلَحَر َك َة، َو َلم َيْأت ِفي َثَناَيا َكاَل ِم ه َأَّن اْلَقْلَقَلَة ِفْيَها َش يٌء ُيَم اُل،ِلَبحِث َقِض ّيَة اِإْل َم اَلِة
وكذلك ُتْع َر ُض الَّد اِني ِلَبْح ِث اِإل َم اَلةِ ِفي ِكَتاِبِه ُم ْخ َتَص ٌر ِفي ّم َذ اِهِب اْلُقَّراء، )40 :35( التيسير ص
الَس ْبَعِة ِباألْمَص اِر َو َلم ُيِش ْر َأْد ني ِإَش اَر ة للَقْلَقلة
“ Dalam pembahasan perkara Imâlah, tidak mendatangkan di dalam pembahasan
tersebut bahwa Qolqolah ada di dalamnya sesuatu yang dicondongkan ( Imâlah) atau
seorang Qôri mengarahkan kearah Harokat ( Fathah, Kasroh, Dommah). Dan demikian
pula Imam Ad-Dâni mempresentasikan dalam pembahasan Imâlah dalam kitabnya
Mukhtashor Fî Mazâhibil Qurrâis Sab’ati Bil Amshôr tidak menunjukkan sedikitpun
isyarat ( Imâlah) dalam Qolqolah.”
39
Imam Al-Jazari juga menegaskan bahwa ketika kita mengucapkan sebagian dari harokat
bearti kita telah menyebutkan harokat tersebut. Maka ketika kita menyebutkan bahwa
qolqolah condong ke Fathah atau Dommah atau Kasroh, maka kita telah mengucapkan
harokat tersebut, maka bisa terjadi perubahan makna, contoh pada kalimat dan & َخ َلْقَنا
َخ َلَقَنا
Imam Al-Jazari mengatan :
ألن الفتحة خفيفة إذا خرج بعضها خرج سائرها فال تقبل التبعيض
“ Karena sesungguhnya Fathah yang ringan apabila diucapkan sebagianya maka keluar
seluruhnya, karena Fathah tidak dabat dibaca sebagian.”
Ulama yang pertama kali mempopulerkan bahawa Qolqolah mengikuti huruf
sebelumnya adalah Muhammad Bin Abî Bakr Al-Mur’asyi yang dikenal dengan Sâjuglî
Zâdah ( W 1145 H) dan Ulama setelahnya mengikuti pendapatnya. Wallâhu A’lam
40
Dibawah ini gambar Qolqolah pada huruf Jîm, dengan melepas suara setelah
tertahannya Karena Syifat Syiddah.
41
Kesalahan –kesalahan ketika mengucapkan Qolqolah :
1. Mencampurkan suaranya dengan Harokat ( Fathah, Kasroh, Dhommah).
2. Suara Qoqolah ditutup dengan Hamzah, sepeti pada huruf Dâl ( ) َأَح ْد ْأQôf ( )اْلَفَلْق ْء
disebabkan karena tertahannya kerongkonga ketika pengucapan Hamzah Sukun.
3. Memanjangkan suara Qolqolah
42
Macam-macam Qolqolah
Sughro Kubra
َر زَۡق َٰن ُهۡم َلۡم َيِلۡد َو َلۡم َو ٱۡل َح ِّۗج ُقۡل ُهَو ٱُهَّلل َأَح ٌد
َ َو َتّب
43
At-Takrîr .3
At-Takrîr menurut bahasa adalah mengulangi sesuatu lebih dari sekali ( ِإَع اَد ُة الَّش يئ َأْك َثَر ِم ْن
) َم َّرة
Menurut istilah :
.ِإْر ِتَع اُد َطْر ِف الِّلَس اِن ِبالَّراء اْر ِتَع اًد ا َخ ِفًّيا َنِتْيَج َة ِض ْيِق اْلَم ْخ َر ِج
َو ْلَيْح َذ ِر الَقارُئ َم َن الُمَباَلَغ ِة ِفي الَّتْك ِر ْيِر الُم َؤ ِّد ي إَلي ُظُهْو ِر ّأْك َثَر ِم ْن راء
Bergetarnya ujung lidah pada huruf Râ, dengan getaran yang lemah/ringan yang
dihasilkan dari penyempitan tempat keluarnya huruf.
Dan seorang Qori harus berhati-hati dari berlebih-lebihan dalam pengucapan takrir
yang menyebabkan timbulnya lebih dari satu Râ
44
Cara pengucapannya dengan mencekungkan / melekuk sedikit ujung lidah yang
menyebabkan sebagian suara keluar darinya.
Gambar di bawah ini menjelaskan Sifat takrî pada huruf Râ :
45
At-Tafassyî .4
Menurut Istilah :
اْنِتَش اُر َص ْو ِت الّش ْيِن ِم ْن َم ْخ َر ِج ِه َح َّتي َيْص َطِد َم بالَّص ْفَحِة الَّد اِخ ِلَّيِة ِلَأْلْسَناِن اْلُع ْلَيا َو الّس ْفَلي
Penyebaran suara Syîn ( )شdari makhrojnya hingga membentur dinding dalam dari
gigi atas dan bawah.
46
Gambar di bawah ini menjelaskannya :
47
5. Al-Lin
48
6. Al-Istitholah
Al-Istitholah ( )اإلْستَطاَلُةmenurut bahasa adalah memanjang ( ) اإلْم تَد اُد.
Menurut Istilah :
امتداد الصوت من أول حافة اللسان إلى آخرها وهي صفة الضاد
Pengucapan huruf yang disertai memanjangnya suara dari awal sisi lidah
sampai ujung lidah. Sifat ini hanya dimiliki oleh ض.
49
50
Inhirof ( (االنحراف
Inhirof ( ) اإل نخرافmenurut bahasa ( ) الميل العدول: Condong atau miring.
الالم و: وحرفاه،َم ْيُل َص ْو ت اْلَح ْر ف لَع َد م َك َم ال َجَر يانه بسبه اعتراض اللسان َطْر يقه
الَّراء
Condongnya suara huruf karena ketidak sempurnaan jalannya suara disebabkan
karena lisan menghalangi jalannya. Kedua Hurufnya adalah لdan ر.
51
INHIROF LAM
Berpalingnya suara lam ke kedua sisi ujung lidah karena tertahannya ujung ( bagian
tengah) dari jalannya lam.
52
Gambar Inhirof Lam
53
Inhirof Ro
Inhirof ( kecondongan ) Ro dari sisi- sisi ujung lidah menuju tengah ujung lidah.
54
Gambar lidah dari depan ketika
mengucapkan huruf Ro.
55
Perbandingan Inhirof Lam dan Inhirof Ro
56
Al- Gunnah
Sifat yang dimiliki نdan مbaik dalam keadaan berharokat atau dalam keadaan sukun,
baik dalam keadaan Idzhar atau Idghom atau Ikhfa. Hanya saja masa ( panjang) gunnah
berbeda sesuai kadarnya masing-masing.
57