Anda di halaman 1dari 28

PERPUSTAKAAN NASIONAL RI: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

A bu AAthiyah :: T
Ter 
 jemah MMatan AAl JJazar iyah, S
Sur ak ar ta: D
DA NA NIER 
Pu blisher , 2
2010, 4
40 hhlm; 1
14,5 x
x 2
21 ccm

Judul A
Asli :
Judul B
Buk u : Ter 
 jemah M Matan A Al JJazar iyah
Penulis : Imam H Haf idż wwa HHu j j
 jatul Q
Qur r 
râ  ‘,  M
Muhammad bin
Muhammad bin M Muhammad bin Alî bin Y Yûsuf  i
 i b
 bnu-l
Jazr î, r ahimahullâh t â âlâ
’ 
’ 

Pener 
 jemah : A bu AAthiyah
Desain K 
K aver  :
Penata L
Letak  : A bu AAthiyah
Pener 
 bit : DA NA NIER  P  Pu blisher 
Cetak an P Per tama, SSe ptem ber  2
 2010

DA NA NIER  P  Pu blisher 
Sanggr ahan 6 6, R 
R T 001 R 
R W 0
02, P
Pucangan, K 
K ar tasur a, S
Suk ohar 
 jo 5
57168
Tel p
 p. ((0271) 2
2186147. H HP 0
081 5548 3
332 5
553

Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. al-Baq
al-Baqarah
arah [2]: 188)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta


sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang
berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. (QS. an-Nisâ` [4]: 29)
Terjemah Matan Al Jazariyah 2
Pendahuluan
° •
1. Berkata Muhammad ibnu Al-Jazarî Asy-Syâfi’î 1 , orang yang
mengharap ampunan dari Tuhan yang Maha Mendengar,
° •
2. Segala puji bagi Allâh dan shalawat Allâh semoga terlimpah ke
atas nabi-Nya dan yang terpilih,
° ( ◌ ) •
3. (yaitu Muhammad ρ) beserta keluarga dan seluruh sahabat-
nya, dan pembaca al-Qur`ân beserta orang yang mencintainya.
° 2
◌ •
4. Dan selanjutnya, inilah pendahuluan tentang apa yang perlu
dipelajari oleh pembaca al-Qur`ân.
° •
5. Ingatlah, adalah kepastian bagi orang yang wajib membaca-
nya, untuk mengetahui aturan awal,
° •
6. yaitu  makĥârij al-hurûf  beserta şifat-şifatnya, agar dilafazkan
dengan bahasa yang sempurna dan mengesankan.
° •
7. Selalu memperbaiki bacaan sesuai dengan tajwîd dan waqafnya,
dan apa yang tertulis dalam muşhaf al-Qur`ân rasm Utsmânî.
° •
8. Untuk setiap yang terputus dan terhubung di dalam al-Qur`ân,
dan tâ` mu`annats tidaklah ditulis dengan hâ.

1 Penganut madzhab Sŷâfi’î 


2 Ditulis sekaligus dengan fathah dan kasrah, artinya boleh dibaca keduanya.

3 Terjemah Matan Al Jazariyah


Makhârij al-Hurûf (Tempat Keluarnya Huruf)
° •
9. Ada tujuh belas tempat keluarnya huruf, berdasarkan orang
yang sudah pakar.
° : •
10. Pada rongga (mulut dan tenggorokan) terdapat alif  dan kedua
saudarinya — yaitu wâw ( ) dan yâ ( )— yang merupakan huruf 
madd (pemanjang) yang tergantung di udara.
: ° : ◌ •
3
11. Selanjutnya pada tenggorokan bawah terdapat hamzah ( ) dan hâ` 
( ), dan pada tenggorokan tengah terdapat ‘ain ( ) dan hâ` ( ).
° : •
12. Pada tenggorokan atas terdapat gĥain ( ) dan kĥâ` ( ). Dan
qâf ( )di pangkal lidah di bagian atas, selanjutnya kâf ( )4
° •
13. di bawahnya. Adapun bagian tengah lidah yang terdapat jîm ( ),
sŷîn ( ), dan yâ ( ), sedangkan đâd ( ) berada di sisi lidah
ketika bersandar,
◌ ° ◌ •
14. pada gigi geraham dari sisi kiri atau kanannya. Sedangkan lâm
( ) merupakan bagian sisi bawah lidah terdekat dengan mulut
yang kedua sisinya berakhir pada ujungnya.
° •
15. Dan nûn ( ) dari ujung dibangun di atas lâm ( ) (semakin
dekat ke mulut), sedangkan râ` ( ) dibalasnya pada punggung
lidah yang masuk.
° •
16. Dan  ţâ` ( ), dâl ( ), dan tâ ( ) dari punggung lidah dan gigi
seri atas, sedang şifat   aş-şafîr —şifat mendesis seperti siulan
burung yang dimiliki oleh huruf  sîn ( ), zây  ( ), dan şâd  (
)—adalah ujung lidah yang merendah ke gigi seri bawah.
° •

3 Sebenarnya dalam konteks kronologi makĥârij al-hurûf, yang paling atas ditulis
tenggorokan atas. Namun secara sepintas, tenggorokan atas ini justru menghadap ke
bawah, sehingga untuk memudahkan pemahaman di sini ditulis tenggorokan bawah.
4
Bila diurutkan dari bagian lidah paling dalam dan paling jauh dari bibir, diawali
dengan qâf lalu kâf.

Terjemah Matan Al Jazariyah 4


17. Dari ujung lidah dan di ujung dua gigi seri atas, terdapat dżâ` ( ),
dzâl ( ), dan tsâ ( ) di atasnya.
° •
18. dari tepi (dua gigi atas dan lidah), dan dari bagian dalam bibir
terdapat fâ ( ) dengan ujung gigi seri atas.
° •
19. Dengan menggunakan dua bibir terdapat huruf  wâw ( ), bâ` ( ),
dan mîm ( ), dan   ghunnah tempat keluarnya pada rongga
hidung.

Şifat-Şifat Huruf 
° •
20. Şifat-şifat huruf di antaranya adalah  jahr 5,  rikĥw/rikĥâwah6 ,
mustafil/istifâl 7 ,   munfatih/infitâh 8 , dan   muşmatah/işmât 9 .
Sedangkan lawannya tersebutlah:
[Berikut ini adalah lawan dari şifat-şifat tersebut di atas dan
rumus huruf yang tercakup dalam şifat masing-masing.]
( ) °( ) •
21.   mahmûs 10 dengan huruf  ,   syadîd 11 dengan
huruf  .
°( ) •
12
22. Dan di antara rikhâwah dan  tasydîd  terdapat huruf  ,
dan tujuh huruf ‘ulw13 adalah gabungan .
° •
23. Adapun şâd ( ), đâd ( ), ţâ` ( ) dan džâ`  ( ) berşifat
14
muthbaqah , sedangkan berşifat mudzlaqah15.

5 jahr = jelas
6 rikĥw = lembut. Variasi istilah: rikĥâwah.
7 mustafil = rendah. Variasi istilah: istifâl .
8 munfatih = terbuka. Variasi istilah: infitâh.
9 muŝmatah = tertahan/susah diucapkan. Variasi istilah: iŝmât. Sebagian ulama

berpendapat iŝmât maksudnya tidak ada dalam bahasa Arab, yang merupakan kata
rubâ’î yang terdiri dari empat huruf atau khumâsî yang terdiri dari lima huruf.
10 mahmûs = mengeluarkan napas. Variasi istilah: hams.
11 syadîd = yang bertekanan. Variasi istilah: syiddah atau tasydîd.
12 Yaitu tawassuţ ,-Peny.
13 ‘ulw = yang ditinggikan. Variasi istilah: isti’lâ` .

5 Terjemah Matan Al Jazariyah


° •
16
24.   Şafîr  memiliki huruf  şâd  ( ), zây  ( ), dan sîn ( ),
17 18
qalqalah memiliki rumus huruf  , sedangkan lîn
memiliki huruf:
° •
25. Wâw ( ) dan yâ`  ( ) bersukun dan fathah sebelumnya. Dan
inhirâf 19 itu benar adanya,
° ◌ •
20
26. pada huruf  lâm ( ) dan râ`  ( ), dengan şifat takrîr  yang
terjadi padanya (huruf  râ` ,-Pent.). Dan pada şifat   tafasŷsŷî 21
terdapat huruf  sŷîn ( ), sedangkan đâd ( ) berşifat istaţil 22.

14 muţbaqah = lengket. Variasi istilah: iţbâq.


15 mudzlaqah = mudah diucapkan. Variasi istilah: dzalâqah/idzlâq. Bagi orang Arab,
huruf-huruf ini paling mudah untuk diucapkan dibandingkan dengan huruf lainnya.
16 şafîr = adanya suara tambahan seperti siulan burung.
17 qalqalah = berguncang/memantul.
18 lîn = lembut.
19 inhirâf = miring ke huruf  nûn di dekatnya.
20 takrîr = bergetar.
21 tafasŷsŷî = menyebar
22 istaţil = memanjang. Variasi istilah: istiţâlah.

Terjemah Matan Al Jazariyah 6


Tajwîd 
/ ° •
27. Membaca (al-Qur`ân) dengan tajwîd wajib hukumnya, barangsiapa
yang tidak mau bertajwîd /memperbaiki dalam membaca al-Qur`ân
adalah berdosa.23
° ◌ ◌ •
28. Karena dengan inilah (tajwîd ) kitab ini (al-Qur`ân) Allah turunkan,
sehingga demikianlah al-Qur`ân dari-Nya sampai kepada kita.24
° •
29. Dan tajwîd itu pula sebagai hiasan dalam tilawah, juga sekaligus
pakaian yang indah dalam pengucapan dan bacaan.
° •
30. Dan tajwîd  memberikan hak bagi setiap huruf 25, berupa şifat
dan mustahaknya26.
° ◌ •
31. Untuk mengembalikan setiap huruf pada asal makĥrajnya, dan
untuk melafazkan huruf yang sepadan dengan cara yang sama
(sebagaiman huruf itu diucapkan).
27
° ◌ •

23 Kesalahan membaca al-Qur`ân ada dua jenis: yaitu


1. (kesalahan yang nampak jelas). Kesalahan ini dapat
mengakibatkan perubahan makna, tata bahasa, kesalahan pengucapan
dalam bahasa Arab.
2. (kesalahan yang samar). Meskipun tidak mengakibatkan
perubahan fatal sebagaimana kesalahan pertama, jenis kesalahan ini
tetap harus diperbaiki.
24 Allah Ι menurunkan al-Qur`ân kepada Rasûlullâh  ρ dengan perantaraan Jibrîl  υ .

Lalu Rasûlullâh mengajarkannya kepada para sahabat persis sebagaimana yang


diajarkan oleh Jibrîl, kemudian secara turun temurun membentuk mata rantai
pengajaran otentik hingga sampai pada masyayikh dengan ijazah yang sah.
25 = sifat-sifat lâzimah yang tidak dapat dipisahkan dengan huruf 
tersebut, seperti hams, isti’lâ` , gĥunnah, dll.
26 = sifat yang muncul karena pengaruh sifat lâzimah, seperti tafkhim
karena sifat isti’lâ` , tarqîq karena sifat istifâl .
27 Sebagaimana naskah aslinya, fathah dan kasrah sekaligus ditulis pada huruf  ,
sehingga boleh dibaca kedua-duanya.

7 Terjemah Matan Al Jazariyah


32. Menyempurnakan (seluruh şifat) tanpa adanya beban berlebihan,
dengan kelembutan pengucapan tanpa adanya salah perlakuan.
° •
33. Dan tiada sesuatupun antara bertajwîd  antara tidak bertajwîd ,
kecuali bagi orang yang berlatih keras dengan mulutnya.

Tafkhîm dan Tarqîq
° •
34. Maka tipiskanlah membaca huruf  istifâl , berhati-hatilah (jangan
sampai) menebalkan lafaz alif (setelah huruf  istifâl ).
° •
35. Sebagaimana hamzah, (jangan dibaca tafkĥîm) pada: ,
, , lalu huruf  lâm pada dan .
° •
36. Juga , , dan (juga jangan dibaca
tafkhîm), Juga huruf  mîm (jangan dibaca tafkĥîm) pada
dan .
° •
37. Juga huruf  bâ` (jangan dibaca tafkĥîm) pada , , , ,
dan berhati-hatilah ketika (mengamati şifat) pada syiddah dan
 jahr yang,
° •
38. pada huruf  bâ`  dan pada huruf  jîm pada bacaan ,
, , , .
° 28
◌ •
39. Dan nampakkanlah qalqalah ketika bersukun, ketika diwaqafkan,
maka makin perjelaskanlah qalqalahnya29.
° •

28 Ditulis dengan fathah dan kasrah sekaligus pada huruf  , sehingga boleh dibaca
fathah maupun kasrah.
29 qalqalah al-kabîrî . Variasi istilah: qalqalah al-kubrâ

Terjemah Matan Al Jazariyah 8


40. Dan hâ`  (bacalah dengan   tarqîq) pada , , dan
; juga huruf  sîn (bacalah dengan tarqîq) pada , ,
dan .

Seputar Huruf 
° •
41. Dan tarqîqkanlah râ` ketika dikasrahkan, demikian pula sesudah
huruf berkasrah bertemu râ` bersukun.
° •
42. Jika râ` bersukun tidak ada sebelum huruf   isti’lâ` , atau terdapat
huruf berkasrah (sebelum râ` bersukun) tidaklah tetap.30
° •
43. Terdapat dua cara yang dibolehkan31 pada disebabkan
kasrah terdapat pada huruf  qâf , dan sembunyikan şifat takrîr 
ketika ditasydidkan.

30 Maksudnya, kasrah yang disebabkan adanya hamzah waşal ataupun kasrah yang
terdapat pada huruf sebelum hamzah waşal. Dalam kasus ini, râ` dibaca tafkĥîm.
31 Boleh dibaca tafkhim maupun tarqîq.

9 Terjemah Matan Al Jazariyah


Seputar Huruf  dan Ragam Hukum
° •
44. Dan tafkĥîmkanlah lâm pada asma , bila diawali dengan
fathah atau dhammah seperti pada kata .
° •
45. Dan juga tafkhimkanlah huruf  isti’lâ` , dan secara khusus pada huruf 
ithbâq lebih kuat sebagaimana (perbedaan antara) dan
.
° •
46.   Idżhâr kanlah huruf  ithbâq pada dan , dan ada per-
32
bedaan pendapat mengenai cara pengucapan pada .
° •
47. Dan perhatikanlah sukun (jangan terjadi qalqalah) pada ,
, , dan .33
° •
48. Dan bersihkanlah huruf   infitâh pada dan agar
tidak terdengar mirip dengan dan .
° •
49. Dan perhatikanlah şifat syiddah pada kâf  dan tâ, pada ,
, dan .
: : ° •
50. Apabila huruf pertama dari dan
bersukun, idghamkanlah seperti pada kata dan , dan
idżharkanlah (tanpa meng-idghamkan).
° •

32 Ada perbedaan pendapat dalam pengertian ada atau tidaknya isti’lâ` pada huruf 


ketika diidgĥâmkan dengan . Perbedaan ini tidak berdasarkan cara kita
membacanya. Oleh sebab itu Imam Hafş ‘an ‘Âşim membaca kata ini dengan
sepenuhnya diidgĥâmkan pada , sehingga yang terdengar hanyalah huruf  .
33 Kesalahan lain yang biasa ditemui pada kata adalah meng-idgĥâmkan lâm ke
huruf  nûn yang seharusnya dibaca idżhâr.

Terjemah Matan Al Jazariyah 10


51. (Huruf  yâ`  pada) bersama dengan (huruf  wâw pada)
, dan (huruf  lâm) pada (maka idżhârkan tanpa
idghâm mutaqarribân) pada , , .34

Tentang Huruf  dan


° •
52. Adapun huruf  đâd  dengan şifat istithâlah dan makĥraj nya, itu
berbeda dengan dża` dengan setiap bacaan yang melibatkannya,
° •
53. dalam kata , , , , , , , , ,
.
° •
54. , , , , , , , , , .
° •
55. , , bagaimanapun cara huruf ini didapat (maksudnya di
manapun dan dalam bentuk apapun kata-kata ini terdapat
dalam al-Qur`ân, yakni dengan pengucapannya), dan kata
kecuali , (dalam surah) dan adalah
sama.
° •
56. Juga kata , , dan pada surah terdapat ,
sebagaimana pada surah terdapat dan pada surah
terdapat .
° •
57. dan kata , , bersama dengan , dan
dan setiap (bentuk dan turunan kata dari) .
° : •

34
Huruf-huruf yang berdekatan makĥrajnya yang kita perlu berhati-hati
mengucapkannya tanpa di-idgĥâmkan adalah: dan dalam , dan dalam
, dan dalam .

11 Terjemah Matan Al Jazariyah


35
58. kecuali pada , dan 36, dan awal kata 37
,dan kata
38
tidaklah sama dengan yang terdapat di surah 39
dan
40
yang pendek.41
° •
59. Dan kata bukanlah , dan pada kata
terdapat perbedaan membacanya, yaitu (huruf) yang tinggi 42.

35 QS. al-Muţaffifîn:1 , mengandung kata yang keliru dibaca .


36 QS. al-Insân:1, mengandung kata yang keliru dibaca .
37 QS. al-Qiyâmah, perhatikan pada ayat 22 tertulis dan ayat berikutnya tertulis
.
38 QS. al-Mulk, seringkali kata ini keliru dibaca .
39 Bandingkan dengan kata dan dalam surat ini.
40 Bandingkan dengan kata dan dalam surat ini.
41 Maksudnya huruf  memiliki tongkat tidak seperti huruf  , sehingga huruf 
dikatakan “pendek”.
42 Pada beberapa qira`ah tertentu, kata pada QS. at-Takwîr: 24 dibaca ,
dengan huruf  yang tinggi sebagai lawan kata huruf yang pendek untuk sebagai-
" "

mana tersebut pada footnote 39 di atas.

Terjemah Matan Al Jazariyah 12


Beberapa Catatan Penting
° •
60. Dan apabila kedua huruf tersebut ( dan ) saling bertemu
untuk menjelaskan perbedaan (makĥrajnya), (pada bacaan)
dan .
° •
61. dan (pada bacaan) , , dan . Dan bedakan huruf 
hâ` pada dan .

Nun dan Mîm Bertasydid dan Mîm Sakînah


° •
62. Dan   idżhâr kanlah   gĥunnah pada nûn dan mîm ketika
ditasŷdîd kan, dan bacalah keduanya dengan ikĥfâ`.
° •
63. Ketika mîm ketika disukunkan dengan gĥunnah ketika bertemu
bâ` menurut pandangan ‘ulamâ` (qirâ`ah),
° •
64. maka   idżhâr kanlah dengan huruf lainnya—selain mîm dan
bâ` —, dan perhatikanlah (jangan sampai mengikĥfa` kan mîm
bersukun) ketika bertemu dengan wâw dan bâ` .

13 Terjemah Matan Al Jazariyah


Tanwîn dan Nûn Sâkinah
° •
65. Hukum   tanwîn dan nûn dikelompokkan menjadi:   idżhâr ,
idgĥâm, qalb, dan ikĥfâ` .
° •
66. Ketika bertemu huruf   halqî  (tenggorokan)  idżhâr kanlah, dan
idgĥâmkanlah lâm dan râ` tanpa harus digĥunnahkan.
° •
67. Dan idgĥâmkanlah dengan gĥunnah pada kelompok huruf 
kecuali pada kata seperti dan .
° •
68. Demikianlah bacaan qalb43 ketika bertemu bâ` digĥunnah-kan44,
 juga demikian halnya  ikĥfâ`  yang diterapkan pada huruf-huruf 
selain idżhâr , idgĥâm, dan qalb.

Madd Qaşr 
° •
69. Adapun madd —yang dibedakan menjadi lâzim, wâjib, dan jâ`iz—
dibedakan menjadi bacaan panjang dan pendek secara tetap.
° ° •
70. Maka   madd lâzim adalah   madd  yang terbentuk apabila
terdapat huruf sesudah huruf   madd 45, terdapat sukun dalam
dua kondisi (yaitu ketika diwaşalkan ataupun diwaqafkan) dan
dipanjangkan (sebanyak enam harakat).
° •

43 Juga disebut iqlâb.
44 Pada bacaan qalb/iqlâb, nûn sâkinah atau tanwîn berubah menjadi mîm dengan

gĥunnah.
45 Huruf  madd terdiri dari alif yang didahului huruf ber fathah, yâ yang didahului

huruf berkasrah, dan wâw yang didahului huruf berđammah.

Terjemah Matan Al Jazariyah 14


71. Sedangkan madd wâjib adalah  madd  yang terbentuk apabila
terdapat huruf sebelum hamzah, dan disebut muttaşil  jika berada
dalam satu kalimah46.
° •
72. Adapun madd jâ`iz adalah madd yang terbentuk secara munfaşil 47,
atau berhenti pada salah satu kalimah karena adanya sukun bila
diwaqafkan (madd `ariđ lis-sukûn).

Mengenal Wuqûf (Tempat-Tempat Berhenti)


° •
73. Dan setelah (menguasai pemahaman tentang) tajwîd huruf, tanpa
ragu lagi perlu pemahaman tentang tempat-tempat berhenti,
° •
74. dan memulainya. Dan keduanya terbagi menjadi tiga kelompok.
Yaitu tâm (sempurna), kâf (cukup), dan hasan (baik).
° •
75. Ketiganya mengacu pada tâm (berhenti pada makna yang
sempurna). Apabila tidak terjadi hubungan (pada kata sesudahnya
dalam makna atau tata bahasa, maka waqaf ini sudah sempurna)
atau ada hubungan makna (dalam hal ini terjadi waqaf kâfî ), maka
mulailah (pada kata berikutnya).
° •
76. Pada waqaf tâm48 dan waqaf kâfî 49, dan dalam pelafazan (jika
terjadi hubungan dengan kata berikutnya secara makna dan
tata bahasa), maka cegahlah (dari memulai pada kata selanjut-
nya), kecuali ketika berhenti di akhir ayat baru dibolehkan

46 Dalam bahasa Arab, kalimah berarti sebuah kata. Jadi bukan berupa rangkaian
kata dalam pemahaman kaidah tata bahasa Indonesia.
47 terpisah antara huruf  madd pada kata sebelumnya dan hamzah pada selanjutnya.
48 Waqaf yang tidak memiliki hubungan dengan kata selanjutnya dari segi makna

dan tata bahasa.


49 Waqaf yang berhubungan dengan kata selanjutnya dari segi makna, namun tidak

berhubungan secara tata bahasa. Kedua hukum ini membolehkan berhenti dan
selanjutnya mulai lagi pada kata selanjutnya.

15 Terjemah Matan Al Jazariyah


(untuk mulai membaca pada ayat selanjutnya). Selanjutnya
adalah waqaf hasan50.
° •
77. Yang tidak sempurna adalah waqaf qabîh51, kecuali bila terjadi
hal yang memaksa atau tidak disengaja52 untuk berhenti sehingga
harus mengulang pada kata sebelumnya.
° •
78. Sesungguhnya dalam al-Qur`ân tidak terdapat waqaf wajib dan
waqaf haram, kecuali bila ada sebab-sebab yang melarangnya.

Yang Terpisah, yang Bersambung, dan Hukum Tâ`


° •
79. Kenalilah yang terpisah, yang bersambung dan huruf  tâ`, dalam
muşhaf al-Imâm53 dalam apa yang mengikutinya.
° •
80. Pisahkanlah dalam sepuluh kalimat (kata ini tertulis
terpisah dengan dua kata yang berada di sepuluh tempat),
54
yaitu: , ,55

° •
81. dan (surah) Yâsîn (ayat 60) dan yang kedua (surah) Hûd
56 57 58
(ayat 26) , , , ,59

50 Hukum pada ayat ini adalah boleh berhenti pada suatu kata, namun kurang baik
bila memulai lagi pada kata kata selanjutnya, kecuali bila terjadi pada akhir ayat
dan dibolehkan memulai pada ayat selanjutnya, karena berhenti pada akhir ayat
adalah sunnah.
51 Waqaf yang dilakukan dengan amat buruk karena mengakibatkan perubahan

makna secara fatal.


52 Hal yang tidak terhindarkan seperti bersin, batuk, atau sendawa.
53 Naskah Utsmânî 
54 QS. at-Tawbah: 118
55 QS. Hûd: 14
56 QS. al-Mumtahanah: 14
57 QS. al-Hajj: 26

Terjemah Matan Al Jazariyah 16


° •
60 61
82. , , dan (pisahkan kata) (kasrah pada
hamzah) dalam surah ar-Ra’d (ayat 40) 62 dan gabung-kan
dengan fathah pada hamzah63; dan kata :
° •
64
83. Pisahkan dan (pisahkan kata) dalam QS. ar-Rûm: 28
dan QS. an-Nisâ`:25, dan ada perbedaan (dalam salinan al-
Qur`ân pada kata ditulis terpisah atau digabung) pada QS.
65
al-Munâfiqûn:10 (dan pisahkan) pada
(sebagaimana dalam)
° •
84. QS. Fuşşilat:40, QS. an-Nisâ`:109 dan (QS. Fuşşilat:11),
66
(dan pisahkan) , dengan fathah (pada hamzah)67,
dan (tulislah secara terpisah) dengan kasrah (pada
hamzah).
° •
85. Dalam QS. al-An’âm:134 dan (pisahkan) dengan fathah
(pada hamzah) dalam kata pada kedua kata tersebut68;
berbeda69 dengan QS. al-Anfâl:41 dan QS. an-Nahl:95.

58 QS. al-Qalam: 24
59 QS. ad-Dukĥân: 19
60 QS. al-A’râf: 169 dan ayat 105 dengan kalimah .
61 Ada satu tempat yang tidak disebutkan dalam syair ini di mana terdapat

perbedaan salinan muşhaf al-Qur`ân sebagaimana pada kata yang ditulis


terpisah atau digabungkan ( ) seperti yang tercantum dalam QS. al-Anbiyâ`.
Selain yang tersebut di atas, semua kata ditulis digabung.716429
62 Selain pada ayat tersebut, semua kata ditulis .
63 Kedua huruf ini selalu ditulis digabung menjadi .
64 QS. al-A’râf: 177
65 QS. at-Taubah: 109
66 Kedua kata ini hanya terjadi dua kali dalam QS. al-Baqarah, dan keduanya ditulis

secara sebagai dua kata terpisah.


67 Kedua kata ini ditulis sebagai dua kata terpisah dan terdapat di setiap tempat

dalam al-Qur`ân.
68 Maksudnya terdapat dalam QS. al-Hajj:62 dan QS. Luqmân:30.
69 Ada perbedaan pada beberapa salinan muŝhaf al-Qur`ân seperti, apakah ◌

digabung atau dipisah dalam kata dalam ayat yang mengikutinya.

17 Terjemah Matan Al Jazariyah


° •
70
86. dan (pisahkan ketika menulis) dalam dan berbeda71
72
dengan dan demikian pula (ada perbedaan pada kata)
73
dalam dan (tempat di mana tertulis kata ) yang
digabung adalah sebagai berikut:
° •
74 75
87. dan . Dan pisahkan (kata-kata) dalam
,
76 77
, 78
, dan kedua kata 79
.
° •
80
88. Yang kedua, , juga pada (QS. al-Wâqi’ah:61), pada
QS. ar-Rûm:28, kedua tempat dalam (QS. az-Zumar:30) dan
dalam QS. asŷ-Sŷu’arâ`:147 dan gabungkan kata yang ada di
samping kata ini.
° •

70 QS. Ibrâhîm: 34
71 Perbedaannya terletak pada perbedaan salinan muŝhaf seperti, apakah

ditulis sebagai satu kata atau terpisah sebagai dua kata.


72 QS. An-Nisâ`:91. Ada tiga tempat lagi yang tidak disebutkan dalam matan ini yang

ditulis berlainan dalam berbagai salinan muŝhaf untuk kata . Salah seorang
ulama bernama Syaikh Ibrâhîm as-Samanûdî memberikan penjelasan lebih lanjut
sebagai berikut:

Yang artinya: Dan (pisahkan) dalam (dalam QS. Ibrâhîm:34) dan ada satu
perbedaan(dalamragamsalinanmuŝhafsebagaimanakata yangditulis terpisah
atau digabung) dalam (QS. al-Mu`minûn:44) dan kata (QS. an-
Nisâ`:91) dan kata (QS. al-Mulk:8) dan kata (QS. al-A’râf:28).
73 QS. Al-Baqarah:93
74 QS. al-A’râf:150
75 QS. al-Baqarah:90
76 QS. al-An’âm:165
77 QS. an-Nûr:14
78 QS. al-Anbiyâ`:102
79 Maksudnya dalam QS. al-Mâ`idah:48 dan QS. al-An’âm:240.
80 Tempat kedua di mana kata ini terdapat dalam QS. al-Baqarah:240

Terjemah Matan Al Jazariyah 18


81
89. Gabungkan sebagaimana dalam QS. an-Nahl:76, dan ter -
dapat perbedaan (pada beberapa salinan muşhaf) 82 yang ditulis
dalam QS. asŷ-Sŷu’arâ`:42, QS. al-Ahzâb:61, dan QS. an-Nisâ`:78.
° •
83 84
90. Gabungkan dalam QS. Hûd:14, , , (juga
85 86
gabung-kan) pada , .
° ◌ ◌ •
87
91. Seperti halnya ( ) dalam QS. al-Hajj, pada ◌ . Dan
88 89
pisah-kan (dalam menulis) pada , (
dalam QS. an-Najm:29) dan (pisahkan) .
: ◌ ° ◌ •
90
92. Dan (pisahkan kata) , ( )91,dan ◌
92 93
( ◌ ) dan kata tidak boleh diucapkan
menurut Imam dengan digabung sebagai satu kata.
° •
94
93. Gabungkanlah (dalam menulis kata) dan . Dan
dengan cara yang sama (gabungkanlah) , ,dan ,
dan jangan pisahkan (dengan kata berikutnya)95.

81 QS. al-Baqarah:115
82 Kedua kataini ditulis ataupun .
83 QS. al-Kahfi:48
84 QS. al-Qiyâmah:3
85 QS. Âli ‘Imrân:153
86 QS. al-Hadîd:23
87 QS. al-Ahzâb:50
88 QS. an-Nûr:43
89 QS. Gĥâfir:16 dan QS. adz-Dzâriyât:14
90 QS. al-Kahf:49 dan QS. al-Furqân:8
91 QS. al-Ma’ârij:36
92 QS. an-Nisâ`:78
93 QS. Ŝâd:3
94 Keduanya terdapat dalam QS. al-Mutĥaffifîn:3
95 Maksudnya tidak diperbolehkan memisahkan kata-kata atau huruf ini dalam

pengucapan dari kata yang digabungkan dalam penulisan mushaf. Sebagai


contoh, pada kata terdapat yang diikuti dengan . Tidak dibolehkan
mengucapkan tanpa diawali apabila sudah menjadi paduan kata yang
seharusnya diucapkan .

19 Terjemah Matan Al Jazariyah


Huruf  Tâ`
° •
94. Adapun (kata) dalam QS. az-Zukĥruf (yang ada di dua
tempat)96 ditulis [dalam naskah Utsmânî) dengan tâ` terbuka
(bukan tâ` marbûţah), (dan demikian pula) QS. al-A’râf:56, QS.
ar-Rûm:50, QS. Hûd:73, Kâf (QS. Maryam:2), dan QS. al-
Baqarah:217.
° •
97
95. (Juga ditulis tâ`) pada kata dan tiga tempat terakhir dalam
QS. an-Nahl (ayat 63, 72, dan 114) dan dua tempat terakhir QS.
Ibrâhîm (ayat 28 dan 34), dan (tempat) kedua dalam
(maksudnya QS. al-Mâ`idah:11, dimana terdapat kata) .
° •
96. (Demikian pula kata ) dalam QS. Luqmân:31 kemudian QS.
Fâţir:3 yang sama halnya dengan QS. aţ-Ţûr:29; dan QS. Âli
‘Imrân:103 dan (juga ditulis dengan tâ`) di dalamnya
(maksudnya dalam QS. Âli ‘Imrân:61) dan QS. an-Nûr:8
° •
97. Dan (juga ditulis tâ`) dalam QS. Yûsuf (ayat 30 dan 51),
QS. Âli ‘Imrân:35, dan QS. al-Qaşaş:9; dan QS. at-Tahrîm (tiga
tempat di ayat 10 dan 11), dan (juga ditulis tâ`) di QS.
al-Mujâdilah:8-9.
° •
98. Dan (juga ditulis tâ`) dalam QS. ad-Dukĥân:43, semua
(kata) dalam QS. Fâţir, (ayat 58 dari) QS. al-Anfâl, dan yang
terakhir (terdapat dalam) QS. Gĥâfir:85.
° •
98
99. Dan (juga ditulis tâ`) dan pada
99 100 101
(maksudnya QS. al-Wâqi’ah:87), , , , dan
.

96 QS. az-Zukĥruf:32
97 Maksudnya dalam QS. al-Baqarah:231
98 dalam QS. al-Qaŝaŝ:40
99 dalam QS. ar-Rûm:30

Terjemah Matan Al Jazariyah 20


° •
100. Pada pertengahan QS. al-A’râf (ayat 137) dan semua yang
terdapat perbedaan (salinan muşhaf al-Qur`ân) dalam
pengertian jamak atau tunggal ditulis dengan tâ` sesuai dengan
pemahaman kaidah Bahasa Arab.

100 dalam QS. Hûd:86


101 dalam QS. at-Tahrîm:12

21 Terjemah Matan Al Jazariyah


Hamzah Waşal
° •
101. Mulailah hamzah waşal pada awal kata kerja dengan đammah,
apabila terdapat huruf ketiga dari kata kerja yang mendapat
đammah.
° •
102. Dan (mulailah hamzah waşal ) dengan kasrah (apabila huruf ketiga
dari kata kerja mendapat) kasrah atau fathah, dan pada kata benda
selain lâm (maksudnya selain yang dimulai dengan   alif lâm)
mulailah hamzah waşal dengan kasrah, dan pada:
° •
103. Dan (mulailah  hamzah waşal  pada kata benda tak beraturan
dengan kasrah pada) , bersama dengan , , ; dan
, , bersama dengan .

Bab Waqaf pada Akhir Kalimah


° •
104. Perhatikanlah waqaf pada setiap huruf berharakat, kecuali apa-
bila engkau melakukan raum lalu mengeluarkan sebagian harakat.
° •
105. Kecuali (artinya tidak boleh waqaf   raum) dengan fathah atau
manşûb. Dan lakukanlah   isŷmâm dengan isŷârat   đammah
ketika (huruf berharakat) rafa’ atau đammah.
° •
106. Matan pendahuluan yang kutulis ini telah mencapai pada akhir,
dariku kupersembahkan kepada pembaca al-Qur`ân.
102
° •

102Kedua baris yang dicetak merah pada baris 107 dan 109 merupakan tambahan
dari beberapa ulama dan tidak ditemukan dalam mandżûmah aslinya.

Terjemah Matan Al Jazariyah 22


107. Barisnya berupa qâf  (seratus) dan zây  (tujuh)103 dalam angka,
barangsiapa yang memperbagus tajwîdnya, maka sungguh dia
akan mendapatkan petunjuk yang benar.
° •
108. “Segala puji bagi Allâh” sebagai kesimpulan atas matan ini, dan
şalawat sesudah salam (semoga terlimpahkan)
° ◌ •
109. ke atas Nabi yang terpilih, beserta keluarganya, para
sahabatnya, dan seluruh orang yang mengikuti teladannya.

Pada saat itu Arab memiliki sistem angka yang direpresentasikan dalam bentuk
103

huruf dengan rumus:


Huruf Nomor Huruf Nomor Huruf Nomor Huruf Nomor
1 8 60 400
2 9 70 500
3 10 80 600
4 20 90 700
5 30 100 800
6 40 200 900
7 50 300 1000

23 Terjemah Matan Al Jazariyah


BEBERAPA ATURAN TAMBAHAN
DARI BEBERAPA ULAMA

Menyempurnakan Harakat

Oleh: ‘Allâmah Muqarri` Sŷihâbuddîn Ahmad bin Badruddîn


bin Ibrâhîm aţ-Ţabîbî asŷ-Sŷâfi’î ad-Damsŷiqî 
° •
1. Bahwa setiap (huruf yang mendapat) đammah tidaklah akan
sempurna, kecuali dengan membulatkan kedua bibir dengan
bulatan sempurna.
◌ ° ◌ ◌ •
2. Dengan (cara serupa)   inkĥifâđ  (kasrah) adalah menurunkan
rahang dengan sempurna; dan fathah dengan membuka mulut,
maka pahamilah.
◌ ° ◌ •
3. Apabila huruf memiliki harakat, maka harakatnya digabungkan
dengan makĥraj asal harakat.
° ◌ •
4. Bermakna makĥraj wâw (untuk   đammah) dan makĥraj   alif 
(untuk   fathah); dan yâ (untuk kasrah) pada makĥrajnya
sebagaimana telah diketahui.
° •
5. Jika engkau dapati qâri`  tidak menggerakkan bibirnya dengan
đammah, sedangkan muhaqqiqnya harus sempurna dan tepat;

Terjemah Matan Al Jazariyah 24


° •
6. Karena đammah yang diucapkannya tidak sempurna, padahal
perlu diucapkan dengan sempurna.
° ◌ •
7. Demikian pula seharusnya pengucapan   fathah dan   kasrah,
untuk menyempurnakan (harakat) masing-masing. Pahamilah
(agar bacaanmu tepat).

25 Terjemah Matan Al Jazariyah


Beberapa Tingkatan Tafkĥîm pada Huruf  Isti’lâ` 

Oleh: Allâmah Sŷaikh Muhammad bin ‘Abdullâh,


Asŷ-Syahîr bil-Mutawallî 
° ◌ •
1. Maka penebalan (huruf-huruf tafkĥîm) terbagi menjadi tiga
tingkatan, yaitu:
° •
2. Yaitu yang ber fathah, yang berđammah, dan berkasrah; dan
sukûn mengikuti apa yang mendahuluinya.
◌ ° •
3. Maka huruf yang datang sebelumnya dalam harakat, maka
perkirakanlah dengan harakat itu (yang mendahuluinya selama
dalam tingkatan tafkĥîm)
◌ ° ◌ •
4. Dan dikatakan, “Bukan. Melainkan tingkat fathah diikuti alif ,
dan sesudahnya terdapat fathah tanpa adanya alif .
◌ ° •
5. Yang satu berđammah, sukûn, dan yang satu berkasrah; maka
ada lima yang diberitahukan kepadamu.
◌ ° •
6. Maka jika berada pada tingkat terendah, maka hukum tafkĥîm
terputus dari istifâl (menurunkan lidah)
◌ ° •
7. Maka tidak dikatakan itu adalah tarqîq, seperti lawannya,
bahwa itu benar.

Terjemah Matan Al Jazariyah 26


Beberapa Kata Mu`annats yang Dibaca dengan
Beberapa Qiraàh dalam Bentuk Tunggal dan Jamak

Oleh: ‘Allâmah Sŷaikh Muhammad bin ‘Abdullâh,


Asŷ-Syahîr bil-Mutawallî 
° ◌ •
1. Adapun di setiap terjadi perbedaan sebagai berikut: yang
berhubungan dengan bentuk jamak dan tunggal, ketahuilah
dari huruf  tâ`.
° •
2. Kata (QS. al-Mursalât) dan terdapat di QS. Yûsuf 
dan QS. al-‘Ankabût, wahai pemuda.
° •
3. Kata dan kata itu ada dalam (QS. Gĥâfir) sejalan
dengan QS. al-An’âm, lalu dua tempat di QS. Yûnus.
° •
4. Kata dalam QS. Saba` dan dalam QS. Fâţir dan
dalam QS. Fuşilat.
◌ ° ◌ •
5. Kata ◌ (dua tempat di QS. Yûsuf) dan ada
perbedaan (antar salinan muşhaf  al-Qur`ân) dan yang kedua,
(terjadi dalam) QS. Yûnus dan aţ-Ţaul (QS. Gĥâfir), maka
pahamilah maknanya.104

104 Perbedaan di sini kaitannya dengan tâ` ditulis baik sebagai atau . Baris matan
ini merujuk pada baris 100 Matan al-Jazârî di mana Imam al-Jazârî menyatakan bahwa
semua kata yang berakhir dengan ditulis ketika terdapat perbedaan bacaan
beberapa qirâàt apakah kata itu dibaca sebagai bentuk tunggal atau jamak. Maka
matan ini menguraikan daftar kata-kata tersebut.

27 Terjemah Matan Al Jazariyah


Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ketika Memantapkan
Penampilan (Bacaan)

Oleh: Imam ‘Allâmah ‘Ulmuddîn Abu al-Jasan ‘Alî bin


Muhammad ibnu ‘Abduş-Şamad, as-Sakĥâwî 
◌ ° •
1. Wahai engkau yang berhasrat membaca al-Qur`ân, dan ingin
menyempurnakan dan menjaga bacaanmu,
° •
2. Janganlah engkau berpikir (menggunakan) tajwîd untuk
berlebih-lebihan dalam membaca   madd -nya, ataupun
membaca   madd  di tempat yang tidak mengandung warna
dibaca madd .
◌ ° •
3. Atau memberi   sŷaddah pada   hamzah sesudah huruf   madd ,
atau mengunyah huruf seperti orang yang tengah mabuk.
° •
4. Atau mengucapkan hamzah antara hamzah dan ‘ain (dengan
suara yang sangat tajam dan dalam), sehingga pendengar lari
karena merasa tidak nyaman.
◌ ° •
5. Setiap huruf memiliki keseimbangan maka janganlah engkau
melampaui batas di dalamnya, ataupun mengurangi
keseimbangannya.

Terjemah Matan Al Jazariyah 28

Anda mungkin juga menyukai