A bu AAthiyah :: T
Ter
jemah MMatan AAl JJazar iyah, S
Sur ak ar ta: D
DA NA NIER
Pu blisher , 2
2010, 4
40 hhlm; 1
14,5 x
x 2
21 ccm
Judul A
Asli :
Judul B
Buk u : Ter
jemah M Matan A Al JJazar iyah
Penulis : Imam H Haf idż wwa HHu j j
jatul Q
Qur r
râ ‘, M
Muhammad bin
Muhammad bin M Muhammad bin Alî bin Y Yûsuf i
i b
bnu-l
Jazr î, r ahimahullâh t â âlâ
’
’
Pener
jemah : A bu AAthiyah
Desain K
K aver :
Penata L
Letak : A bu AAthiyah
Pener
bit : DA NA NIER P Pu blisher
Cetak an P Per tama, SSe ptem ber 2
2010
DA NA NIER P Pu blisher
Sanggr ahan 6 6, R
R T 001 R
R W 0
02, P
Pucangan, K
K ar tasur a, S
Suk ohar
jo 5
57168
Tel p
p. ((0271) 2
2186147. H HP 0
081 5548 3
332 5
553
Dan janganlah kamu memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil dan
(janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu
dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan (jalan berbuat)
dosa, padahal kamu mengetahui. (QS. al-Baq
al-Baqarah
arah [2]: 188)
3 Sebenarnya dalam konteks kronologi makĥârij al-hurûf, yang paling atas ditulis
tenggorokan atas. Namun secara sepintas, tenggorokan atas ini justru menghadap ke
bawah, sehingga untuk memudahkan pemahaman di sini ditulis tenggorokan bawah.
4
Bila diurutkan dari bagian lidah paling dalam dan paling jauh dari bibir, diawali
dengan qâf lalu kâf.
Şifat-Şifat Huruf
° •
20. Şifat-şifat huruf di antaranya adalah jahr 5, rikĥw/rikĥâwah6 ,
mustafil/istifâl 7 , munfatih/infitâh 8 , dan muşmatah/işmât 9 .
Sedangkan lawannya tersebutlah:
[Berikut ini adalah lawan dari şifat-şifat tersebut di atas dan
rumus huruf yang tercakup dalam şifat masing-masing.]
( ) °( ) •
21. mahmûs 10 dengan huruf , syadîd 11 dengan
huruf .
°( ) •
12
22. Dan di antara rikhâwah dan tasydîd terdapat huruf ,
dan tujuh huruf ‘ulw13 adalah gabungan .
° •
23. Adapun şâd ( ), đâd ( ), ţâ` ( ) dan džâ` ( ) berşifat
14
muthbaqah , sedangkan berşifat mudzlaqah15.
5 jahr = jelas
6 rikĥw = lembut. Variasi istilah: rikĥâwah.
7 mustafil = rendah. Variasi istilah: istifâl .
8 munfatih = terbuka. Variasi istilah: infitâh.
9 muŝmatah = tertahan/susah diucapkan. Variasi istilah: iŝmât. Sebagian ulama
berpendapat iŝmât maksudnya tidak ada dalam bahasa Arab, yang merupakan kata
rubâ’î yang terdiri dari empat huruf atau khumâsî yang terdiri dari lima huruf.
10 mahmûs = mengeluarkan napas. Variasi istilah: hams.
11 syadîd = yang bertekanan. Variasi istilah: syiddah atau tasydîd.
12 Yaitu tawassuţ ,-Peny.
13 ‘ulw = yang ditinggikan. Variasi istilah: isti’lâ` .
Tafkhîm dan Tarqîq
° •
34. Maka tipiskanlah membaca huruf istifâl , berhati-hatilah (jangan
sampai) menebalkan lafaz alif (setelah huruf istifâl ).
° •
35. Sebagaimana hamzah, (jangan dibaca tafkĥîm) pada: ,
, , lalu huruf lâm pada dan .
° •
36. Juga , , dan (juga jangan dibaca
tafkhîm), Juga huruf mîm (jangan dibaca tafkĥîm) pada
dan .
° •
37. Juga huruf bâ` (jangan dibaca tafkĥîm) pada , , , ,
dan berhati-hatilah ketika (mengamati şifat) pada syiddah dan
jahr yang,
° •
38. pada huruf bâ` dan pada huruf jîm pada bacaan ,
, , , .
° 28
◌ •
39. Dan nampakkanlah qalqalah ketika bersukun, ketika diwaqafkan,
maka makin perjelaskanlah qalqalahnya29.
° •
28 Ditulis dengan fathah dan kasrah sekaligus pada huruf , sehingga boleh dibaca
fathah maupun kasrah.
29 qalqalah al-kabîrî . Variasi istilah: qalqalah al-kubrâ
Seputar Huruf
° •
41. Dan tarqîqkanlah râ` ketika dikasrahkan, demikian pula sesudah
huruf berkasrah bertemu râ` bersukun.
° •
42. Jika râ` bersukun tidak ada sebelum huruf isti’lâ` , atau terdapat
huruf berkasrah (sebelum râ` bersukun) tidaklah tetap.30
° •
43. Terdapat dua cara yang dibolehkan31 pada disebabkan
kasrah terdapat pada huruf qâf , dan sembunyikan şifat takrîr
ketika ditasydidkan.
30 Maksudnya, kasrah yang disebabkan adanya hamzah waşal ataupun kasrah yang
terdapat pada huruf sebelum hamzah waşal. Dalam kasus ini, râ` dibaca tafkĥîm.
31 Boleh dibaca tafkhim maupun tarqîq.
34
Huruf-huruf yang berdekatan makĥrajnya yang kita perlu berhati-hati
mengucapkannya tanpa di-idgĥâmkan adalah: dan dalam , dan dalam
, dan dalam .
Madd Qaşr
° •
69. Adapun madd —yang dibedakan menjadi lâzim, wâjib, dan jâ`iz—
dibedakan menjadi bacaan panjang dan pendek secara tetap.
° ° •
70. Maka madd lâzim adalah madd yang terbentuk apabila
terdapat huruf sesudah huruf madd 45, terdapat sukun dalam
dua kondisi (yaitu ketika diwaşalkan ataupun diwaqafkan) dan
dipanjangkan (sebanyak enam harakat).
° •
43 Juga disebut iqlâb.
44 Pada bacaan qalb/iqlâb, nûn sâkinah atau tanwîn berubah menjadi mîm dengan
gĥunnah.
45 Huruf madd terdiri dari alif yang didahului huruf ber fathah, yâ yang didahului
46 Dalam bahasa Arab, kalimah berarti sebuah kata. Jadi bukan berupa rangkaian
kata dalam pemahaman kaidah tata bahasa Indonesia.
47 terpisah antara huruf madd pada kata sebelumnya dan hamzah pada selanjutnya.
48 Waqaf yang tidak memiliki hubungan dengan kata selanjutnya dari segi makna
berhubungan secara tata bahasa. Kedua hukum ini membolehkan berhenti dan
selanjutnya mulai lagi pada kata selanjutnya.
° •
81. dan (surah) Yâsîn (ayat 60) dan yang kedua (surah) Hûd
56 57 58
(ayat 26) , , , ,59
50 Hukum pada ayat ini adalah boleh berhenti pada suatu kata, namun kurang baik
bila memulai lagi pada kata kata selanjutnya, kecuali bila terjadi pada akhir ayat
dan dibolehkan memulai pada ayat selanjutnya, karena berhenti pada akhir ayat
adalah sunnah.
51 Waqaf yang dilakukan dengan amat buruk karena mengakibatkan perubahan
58 QS. al-Qalam: 24
59 QS. ad-Dukĥân: 19
60 QS. al-A’râf: 169 dan ayat 105 dengan kalimah .
61 Ada satu tempat yang tidak disebutkan dalam syair ini di mana terdapat
dalam al-Qur`ân.
68 Maksudnya terdapat dalam QS. al-Hajj:62 dan QS. Luqmân:30.
69 Ada perbedaan pada beberapa salinan muŝhaf al-Qur`ân seperti, apakah ◌
70 QS. Ibrâhîm: 34
71 Perbedaannya terletak pada perbedaan salinan muŝhaf seperti, apakah
ditulis berlainan dalam berbagai salinan muŝhaf untuk kata . Salah seorang
ulama bernama Syaikh Ibrâhîm as-Samanûdî memberikan penjelasan lebih lanjut
sebagai berikut:
Yang artinya: Dan (pisahkan) dalam (dalam QS. Ibrâhîm:34) dan ada satu
perbedaan(dalamragamsalinanmuŝhafsebagaimanakata yangditulis terpisah
atau digabung) dalam (QS. al-Mu`minûn:44) dan kata (QS. an-
Nisâ`:91) dan kata (QS. al-Mulk:8) dan kata (QS. al-A’râf:28).
73 QS. Al-Baqarah:93
74 QS. al-A’râf:150
75 QS. al-Baqarah:90
76 QS. al-An’âm:165
77 QS. an-Nûr:14
78 QS. al-Anbiyâ`:102
79 Maksudnya dalam QS. al-Mâ`idah:48 dan QS. al-An’âm:240.
80 Tempat kedua di mana kata ini terdapat dalam QS. al-Baqarah:240
81 QS. al-Baqarah:115
82 Kedua kataini ditulis ataupun .
83 QS. al-Kahfi:48
84 QS. al-Qiyâmah:3
85 QS. Âli ‘Imrân:153
86 QS. al-Hadîd:23
87 QS. al-Ahzâb:50
88 QS. an-Nûr:43
89 QS. Gĥâfir:16 dan QS. adz-Dzâriyât:14
90 QS. al-Kahf:49 dan QS. al-Furqân:8
91 QS. al-Ma’ârij:36
92 QS. an-Nisâ`:78
93 QS. Ŝâd:3
94 Keduanya terdapat dalam QS. al-Mutĥaffifîn:3
95 Maksudnya tidak diperbolehkan memisahkan kata-kata atau huruf ini dalam
96 QS. az-Zukĥruf:32
97 Maksudnya dalam QS. al-Baqarah:231
98 dalam QS. al-Qaŝaŝ:40
99 dalam QS. ar-Rûm:30
102Kedua baris yang dicetak merah pada baris 107 dan 109 merupakan tambahan
dari beberapa ulama dan tidak ditemukan dalam mandżûmah aslinya.
Pada saat itu Arab memiliki sistem angka yang direpresentasikan dalam bentuk
103
Menyempurnakan Harakat
104 Perbedaan di sini kaitannya dengan tâ` ditulis baik sebagai atau . Baris matan
ini merujuk pada baris 100 Matan al-Jazârî di mana Imam al-Jazârî menyatakan bahwa
semua kata yang berakhir dengan ditulis ketika terdapat perbedaan bacaan
beberapa qirâàt apakah kata itu dibaca sebagai bentuk tunggal atau jamak. Maka
matan ini menguraikan daftar kata-kata tersebut.