Anda di halaman 1dari 47

RINGKASAN

TAJWID AL-QUR’AN
RASM ‘UTSMANI
RIWAYAT HAFS IMAM ‘ASIM

ْ ‫َخيْرُك ْمُ َم ْنُتَعَلَّ َم‬


ُ‫ُالق ْراَن‬
ُ‫علَّ َمه‬
َ ‫َو‬
Disusun oleh:
Aswandi, Lc
No Daftar Isi Halaman
1 PENGERTIAN TAJWID, TUJUAN MEMPELAJARI ILMU 3

TAJWID, HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID,

ISTI’ADZAH DAN BASMALAH

2 KESALAHAN-KESALAHAN DALAM MEMBACA AL-QUR’AN 5

3 TINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN 6

4 MAKHRAJ HURUF, 7

5 SIFAT-SIFAT HURUF 12

6 ALIF LAM MA’RIFAH 17

7 HUKUM BACAAN NUN MATI DAN TANWIN 18

8 HUKUM BACAAN MIM MATI 22

9 BACAAN MIM DAN NUN SYADDAH 23

10 JENIS-JENIS IDGHAM 24

11 JENIS-JENIS MAD 26

12 HUKUM BACAAN RA’ 35

13 HUKUM LAM PADA LAFADZ AL-JALALAH, QALQALAH 37

14 TANDA-TANDA WAQAF 39

15 CARA MEMBACA HAMZAH WASHAL 40

ILTIQA’ SAKINAIN / NUN AL –WIQAYAH 42

16 BACAAN-BACAAN GHARIB DALAM AL-QUR’AN 43

17 HURUF SHAD YANG DIBACA DENGAN HURUF SIN 47

2|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


PENGENALAN
PENGERTIAN TAJWID

Tajwid menurut bahasa berarti memperelokkan atau


memperindahkan.

Tajwid menurut istilah adalah mengeluarkan huruf dari tempatnya


dengan memberikan hak sifat-sifat yang dimilikinya.

Ringkasnya, ilmu tajwid adalah ilmu tentang cara membaca Al-Quran


dengan baik dan benar.

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAJWID

Supaya dapat membaca ayat suci Al-Qur’an secara fasih (betul/benar),


lancar, serta dapat memelihara lidah dari kesalahan-kesalahan ketika
membaca al-Qur'an.

HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAJWID

Hukum mempelajari Ilmu Tajwid adalah Fardhu Kifayah.

Akan tetapi, hukum mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur’an


adalah Fardhu ‘Ain, atau wajib ke atas setiap lelaki dan perempuan
yang mukallaf.

ISTI’ADZAH DAN BASMALAH

Apabila kita hendak membaca Al-Quran, sebelum BASMALAH


disunnahkan membaca
ISTI’ADZAH. Cara membacanya:

1. Dipisahkan semua (Isti’adzah, Bismillah dan Awal Surat),


Contohnya:

ِ ‫ش ْي َط‬
**ُ ‫الر ِج ْيم‬
َّ‫ان‬ َّ ‫عوْ ذُ ِباهللِ ِم َن ال‬
ُ َ‫أ‬
َّ ‫يم ** قُ ْل ُه َو‬
‫اَّللُ أَ َحد‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫الر ِح‬ َّ ‫ِبس ِْم‬
َّ ِ‫اَّلل‬

3|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


2. Disambung semua (Isti’adzah, Bismillah dan Awal Surat),
Contohnya:
‫الر ِجي ِم‬ َّ ‫عوْ ذُ ِباهللِ ِم َن ال‬
ِ ‫ش ْي َط‬
َّ ‫ان‬ ُ َ‫أ‬
َّ ‫يم قُ ْل ُه َو‬
‫اَّللُ أ َ َحد‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫الر ِح‬ َّ ‫ِبس ِْم‬
َّ ِ‫اَّلل‬
3. Keduanya disambung (Isti’adzah, dan Bismillah),
Contohnya:
‫يم‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫الر ِح‬ َّ ‫الر ِجي ِم ِبس ِْم‬
َّ ِ‫اَّلل‬ َّ ‫ان‬ َّ ‫عوْ ذُ ِباهللِ ِم َن ال‬
ِ ‫ش ْي َط‬ ُ َ‫أ‬
4. Keduanya disambung (Bismillah dan Awal Surat),
Contohnya:
َّ ‫يم قُ ْل ُه َو‬
‫اَّللُ أَ َحد‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫الر ِح‬ َّ ‫ُ ِبس ِْم‬
َّ ِ‫اَّلل‬
CATATAN: Yang tidak boleh ialah menyambungkan akhir surat,
kemudian waqaf setelah baca basmalah.
Contohnya:
ُ** ‫يم‬ َّ ‫الر ْح َٰ َم ِن‬
ِ ‫الر ِح‬ َّ ِ‫اَّلل‬ َ ‫س ٍد إِذَا َح‬
َّ ‫سدَ ُ ِبس ِْم‬ ِ ‫َو ِمن ش َِر َحا‬

4|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BACAAN AL-QUR’AN

Kesalahan yang nyata Kesalahan yang tersembunyi


( ‫ل ُّ ي لِ جَ لْا‬
‫)ُّل َح يَّ َا‬ ‫ل ُّ ي لِ جَ لْا‬
( ‫)ُّ ل َح يَّ َا‬
Terjadi apabila terdapat kesalahan Kesalahan ini tidak membawa
pada sebutan huruf atau kepada perubahan makna, seperti
perubahan pada tanda baris, baik meninggalkan dengung, tidak
membawa kepada perubahan makna dapat menentukan kadar harakat
atau tidak. mad dengan sempurna.

Kesalahan ini dihukumkan haram Kesalahan ini tidak sampai


dan berdosa. Jika kesalahan ini mencacatkan solat, namun begitu,
berlaku dalam bacaan solat, maka para pembaca Al-Qur’an patut
tidak sah atau tidak sempurnalah meninggalkannya.
solat tersebut.

5|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


TINGKATAN BACAAN AL-QUR’AN

At-Tahqiq At-Tartil

At-Tahqiq - merupakan At-Tartil - membaca Al-Qur’an


tingkatan yang paling lambat dengan perlahan dan tenang.
dan perlahan- lahan. Tempo ini Setiap huruf dilafazkan satu
biasanya digunakan bagi persatu dengan jelas dan
mereka yang sedang belajar tepat menurut makhraj dan
membaca Al- Qur’an agar sifatnya, serta terpelihara
dapat melafazkan huruf ukuran panjang pendeknya,
beserta sifat-sifatnya dengan dan berusaha untuk
tepat. memahami maknanya.
Membaca dengan tartil lebih
baik dan diutamakan.

At-Tadwir Al-Hadr

At-Tadwir - Tingkatan ini berada Al-Hadr - adalah tingkatan bacaan


pada pertengahan antara tartil dan Al-Qur’an yang paling cepat.
hadr. Bacaan at-tadwir ini dikenal Namun hukum tajwid masih lagi
dengan bacaan yang sedang, tidak terjaga. Al-Hadr biasanya diguna
terlalu cepat dan juga tidak terlalu pakai oleh mereka yang sudah
lambat. Kebiasaannya dibaca dalam menghafal
solat oleh para imam. Al-Qur’an agar dapat mengulang
hafalan dalam masa yang singkat.

6|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


MAKHRAJ HURUF

Al-Halq Al-Lisan As-Syafatain Al-Jauf Al-Khaisyum

Makhraj huruf adalah tempat keluar sebutan huruf-huruf hijaiyyah.


Terdapat 5 bagian umum. Di dalamnya pula terdapat 17 makhraj huruf
khusus.

1. Al-Halq ( ‫) ا َ ْل َح ْل ُق‬
Artinya Kerongkongan. Terdapat 6 huruf yang keluar dari
kerongkongan:
( ‫) ء ه ح ع غ خ‬.
6 Huruf Halqi tersebut pula terbagi kepada 3 bagian khusus:

1. Pangkal kerongkongan (‫) ء ه‬


2. Tengah kerongkongan ( ‫) ع ح‬
3. Ujung kerongkongan ( ‫) غ خ‬

7|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


2. Al-Lisan ُ ‫س‬
( ‫ان‬ َ ‫) اَ ِلل‬
Artinya Lidah. Terdapat 18 Huruf Lisan atau Lidah, iaitu:
( ‫) ت د ط ث ذ ظ ص ز س ق ك ي ش ج ض ل ن ر‬.
Makhraj lidah ini pula terbagi kepada 10 bagian khusus:

1. Pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus diatasnya: (‫)ق‬


2. Pangkal lidah dengan langit-langit yang lurus diatasnya agak keluar
sedikit dari makhraj Qaf: (‫)ك‬
3. Tengah lidah dengan langit-langit diatasnya (ditekan):
(‫)يشج‬

4. Tepi atau sisi lidah (kiri atau kanan) dirapatkan pada gigi
geraham atas (bagian dalam): (‫)ض‬
5. Ujung lidah dengan gusi diatas gigi seri bagian dalam (ditekan):
(‫)ل‬

6. Ujung lidah dengan gusi diatas gigi seri bagian dalam (ditekan),

8|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


sedikit kebelakang dari makhraj huruf Lam: (‫)ن‬
7. Ujung lidah agak kedalam sedikit dari makhraj huruf Nun, dan
dilengkungkan sehingga terlihat lidah bagian belakang: (‫)ر‬
8. Ujung lidah diletakkan dibelakang gigi seri (bagian bawah):
(‫)سزص‬

9. Ujung lidah ditekan ke pangkal gigi seri bagian atas: (‫)تدط‬


10. Ujung lidah dikeluarkan sedikit dan ditekan diujung gigi seri
bagian atas: (‫)ثذظ‬

9|RINGKASAN TAJWID AL-QUR’AN


3. As-Syafatain ( ‫) أ َلشَّ ف َت َيْ ِن‬
Artinya Dua Bibir. Terdapat 4 Huruf Syafatain, yaitu:
( ‫) م ب و ف‬. Makhraj ini hanya terbagi kepada 2 bagian saja:
1. Bibir bawah yang basah dengan gigi seri bagian atas: ( ‫) ف‬
2. Bibir bawah dan Atas posisi rapat: ( ‫) م ب و‬

4. Al-Jauf ( ُ‫) ا َلْ َج وْ ف‬


Artinya Rongga Mulut. Makhraj huruf ini merupakan makhraj
khusus bagi Huruf-Huruf Mad yang dikeluarkan melalui Rongga
Mulut. Terdapat 3 Huruf Mad yang keluar dari rongga mulut, yaitu:
(‫)اوي‬

10 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
5. Al-Khaisyum َ ‫) ُّ ل ي لِ يش‬
(‫يخي َلاا‬
Artinya Rongga Hidung. Makhraj Khaisyum hanya khusus untuk
Ghunnah (dengung) saja. Dengung dikeluarkan melalui rongga
hidung. Dengung hanya berlaku pada huruf Mim ( ‫ ) م‬dan Nun
( ‫ ) ن‬yang berbaris mati dan syaddah (sabdu) saja.
Gambar di bawah ini dinyatakan sekali contoh-contoh bacaan dengung:

11 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
SIFAT-SIFAT HURUF

Menurut Ilmu Tajwid, Sifat adalah Kaifiyyah (keadaan) suara huruf yang
muncul ketika huruf dikeluarkan dari makhrajnya.

Sifat-sifat huruf berfungsi:


1. untuk membedakan huruf-huruf semakhraj seperti: ‫تدط‬
2. untuk membedakan antara huruf kuat/ tebal dengan dhaif/ lunak.
3. untuk mengindahkan pelafalan huruf-huruf yang berbeda
makhraj.

Sifat-sifat huruf terbagi menjadi 2 bagian:

1) Sifat Lazimah: adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan dzat


huruf dan tidak boleh terpisah dari huruf tersebut. Meninggalkan
atau mengubah sifat lazimahnya sebuah huruf dapat menyebabkan
‫ لحن جلي‬yakni kesalahan fatal yang dapat membatalkan salat.
2) Sifat 'Aridhah: adalah sifat-sifat yang tidak berhubungan dengan
dzat huruf dan dapat dipisahkan dari huruf. Apabila sifat aridzah
ditinggalkan atau diubah biasanya kesalahan yang terjadi adalah
ُُ‫ لحن خفي‬yakni kesalahan yang tidak membatalkan salat.
Sifat Lazimah juga terbagi menjadi 2 bagian:
1. Sifat lazimah yang memiliki lawan.
2. Sifat lazimah yang tidak memiliki lawan.

Sifat Lazimah yang memiliki lawan

Segi Nafas:

1) ُ ْ‫( اَ ْلهَم‬Al-Hams), Hams menurut bahasa ialah halus, sedangkan


‫س‬
menurut istilah, Hams adalah mengalirnya/ keluarnya nafas ketika
mengucapkan huruf. Hurufnya ada 10, yaitu: ‫ُفَ َحثَّهُ ش َْخص‬
ْ ‫سك‬
‫َت‬ َ
Lawannya Al-Hams adalah Al-Jahr.
2) ‫( ُاَ ْل َج ْه ُر‬Al-Jahr), Jahr menurut bahasa ialah jelas, sedangkan
12 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
menurut istilah Jahr adalah tertahannya aliran/ hembusan nafas
ketika mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ada 18,
yaitu: َ ‫ِظل قَ ٍو َربَض اِ ْذ‬
‫غ َزا ُج ْند ُم ِط ْيع‬
Segi Suara:

3) ُ‫لشدَّة‬
ِ َ‫( ا‬Asy-Syiddah), Syiddah menurut bahasa ialah kuat,
sedangkan menurut istilah Syiddah ialah tertahannya suara ketika
mengucapkan huruf. Hurufnya ada 8, yaitu:
ْ ‫أَ ِج ْد قَطٍ بَك‬
‫َت‬
Lawannya Asy-Syiddah adalah Ar-Rikhwah.

4) ُ‫( أَ ِلر ْخ َوة‬Ar-Rikhwah), Rikhwah menurut bahasa ialah lembut,


sedangkan menurut istilah Rikhwah adalah berjalannya (tidak
tertahan) suara ketika mengucapkan huruf. Hurufnya
ada 15.

5)
ُ‫( أَ ْلبَ ْينِيَة‬Al-Bainiyah), artinya mengucapkan huruf dengan tidak
terlalu ditahan atau terlepaskan (pertengahan antara keduanya). Al-
Bainiyah disebut juga At-Tawassuth. Hurufnya ada 5,
yaitu: ُ ‫ِل ْن‬
‫ع َمر‬
6) ْ ‫( اَ ْ ِْل‬Al-Isti’la’), Isti’la menurut bahasa adalah terangkat,
‫ستِ ْعالَ ُء‬
sedangkan menurut istilah Isti’la adalah terangkatnya pangkal lidah
ke langit-langit atas ketika mengucapkan huruf. Hurufnya ada 8,
yaitu: ‫ض ْغطٍ قِ ْظ‬ َّ ‫ُخ‬
َ ‫ص‬ .
Lawan sifat Al Isti’la’ adalah Al-Istifalah.

7)
ُ‫ستِفَالَة‬
ْ ‫( أَ ْ ِْل‬Al-Istifalah), Istifalah menurut bahasa adalah
merendah, sedangkan menurut istilah Istifalah ialah menurunnya
pangkal lidah dari langit-langit (tetap berada di bawah) ketika
mengucapkan huruf. Huruf-hurufnya ada 20, yaitu:
‫ش ًّكا ثَبَتَ ع ََّز‬ َ ‫َم ْن يُ َج ِودُ َح ْرفَهُ ا ِْذ‬
َ ‫س َّل‬

13 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
8) ُ َ‫( اَ ْ ِْل ْطب‬Al-Ithbaq), Ithbaq menurut bahasa ialah menempel,
‫اق‬
sedangkan menurut istilah Ithbaq artinya adalah menempelnya lidah
dengan langit-langit ketika mengucapkan huruf. Huruf yang
mempunyai sifat Ithbaq ada 4,
yaitu: ‫صض ط ظ‬
Lawan sifat Al-Ithbaq adalah Al-Infitah.

9) ُ ‫( اَ ْ ِْل ْن ِفتَا‬Al-Infitah), Infitah menurut bahasa adalah terbuka,


‫ح‬
sedangkan menurut istilah Infitah adalah terlepasnya lidah dari
rongga atas, serta terbukanya kedua bibir. Hurufnya ada 25, yaitu:
َ ُ‫ش ْرب‬
ٍ ‫غ ْي‬
‫ث‬ ٌّ ‫سعَةً فَ َزكَا َح‬
ُ ُ‫ق لَه‬ َ َ‫َم ْن أ َخذَ َو َجد‬
10) ‫اَ ْ ِْل ْذْلَق‬
(Al-Idzlaq), Idzlaq adalah mengucapkan huruf dengan
mudah, karena posisi makhrajnya berada diujung lidah atau bibir.
Hurufnya ada 6,
yaitu: ٍ ‫فَ َّر ِم ْن ل‬
‫ب‬ .
Lawan sifat Al-Idzlaq adalah Al-Ishmat

11) ‫ات‬ ْ ‫اَ ْ ِْل‬


ُ ‫ص َم‬ (Al-Ishmat), Ishmat adalah mengeluarkan huruf
Hijaiyyah dengan agak susah atau tertahan. Huruf-hurufnya ada 22,
yaitu: َ ‫صدَثَقَ ٍة ا ِْذ َو‬
‫ع َظهُ يَحُضك‬ َ ٍ‫اخط‬
ِ ‫س‬ َ ‫َجز‬
َ ‫غ ٍش‬

Sifat Lazimah yang tidak memiliki lawan

1) َّ ‫( اَل‬Ash-Shafir), Shafir menurut bahasa ialah suara yang


‫ص ِف ْي ُر‬
menyerupai suitan/siulan burung, sedangkan menurut istilah adalah
suara tambahan yang keluar dengan kuat diantara ujung lidah dan
gigi seri. Hurufnya adalah: ‫سصز‬

2)
ُ‫( اَ ْلقَ ْلقَلَة‬Al-Qalqalah) Qalqalah menurut bahasa artinya gemetar,
sedangkan menurut istilah qalqalah adalah suara tambahan
(pantulan) yang kuat dan jelas yang terjadi pada huruf yang
bersukun setelah menekan pada makhraj huruf tersebut. Huruf-
14 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
huruf qalqalah ini ada 5, yaitu: ‫قُ ْطبُ َج ٍد‬
3) ‫( اَ ِلل ْي ُن‬Al-Liin) Liin memiliki makna lunak, jadi dalam istilah tajwid
liin berarti membunyikan huruf dengan lunak/ lembut sewaktu keluar
dari makhrajnya.
Hurufnya ada 2, yaitu: ‫وى‬
4) ُ‫( اَ ْ ِْل ْن ِح َراف‬Al-Inhiraf) Inhiraf artinya adalah condong, jadi inhiraf
berarti menyondongnya lidah dari satu sisi ke sisi lain. Hurufnya
ada dua 2, yaitu: ‫لر‬
5) ‫( اَلتَّ ْك ِر ْي ُر‬At-Takriir) Takrir adalah mengulangi atau menggetarkan
sesuatu, sedangkan dalam istilah tajwid takriir adalah menggetarkan
‫ر‬
lidah sewaktu mengucapkan huruf , getaran itu hanya boleh 2 kali
saja, lebih dari itu tidak diperbolehkan.

6) ‫( اَلتَّفَشِي‬At-Tafasysyi) Tafasysyi adalah menyebarkan suara


antara lidah dengan langit-langit diatasnya ketika mengeluarkan
huruf

( ‫) ش‬.
7)
ُ‫س ِت َطالَة‬
ْ ‫( اَ ْ ِْل‬Al-Istithalah) Istithalah artinya adalah memanjangkan,
sedangkan dalam istilah tajwid Istithalah adalah menempelkan
samping lidah ketika mengucapkan huruf ( ‫ ) ض‬mulai gusi
samping sampai makhraj (ُ‫ ) ل‬sehingga keluar suara yang agak
panjang.

8)
ُ‫( اَلغُنَّة‬Al-Ghunnah) Ghunnah secara bahasa berarti dengung,
sedangkan dalam istilah tajwid Ghunnah artinya membunyikan huruf
dengan dengung. Hurufnya adalah ‫ م‬dan ‫ن‬
15 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
9) ‫( اَ ْل َخفَا ُء‬Al-Khafa’) Al-Khafa’ secara bahasa artinya menutup,
sedangkan dalam istilah tajwid Khafa’ adalah lemahnya suara yang
keluar ketika menyebutkan huruf. Hurufnya adalah: ‫هأوي‬

16 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
ALIF LAM MA’RIFAH

Alif Lam Al-Qamariyyah Alif Lam As-Syamsiyyah

1) Alif Lam Al-Qamariyyah


Bunyi alif lam dinyatakan dengan jelas ( al / ). ‫ال‬
Cara bacanya adalah dengan menyebut huruf lam dengan sebutan
yang jelas. Dikenali dengan sukun (mati) pada huruf lam dan
diikuti dengan salah satu dari huruf-huruf Al-Qamariyyah.

Huruf-huruf Al-Qamariyyah ada 14, yaitu:

(‫)ءبجحخعغفقكموهي‬
َ ‫ اَ ْلعَالَ ِم ْي‬, ُ‫ ا َ ْل َح ْمد‬, ُ‫ ا َ ْلبَقَ َرة‬, ‫ ا َ ْل ِجن‬, ‫س‬
Contohnya: ‫ن‬ ُ ‫ا َ ْ ِْل ْن‬
2) Alif Lam As-Syamsiyyah

Bunyi Bunyi alif lam tidak disebut atau tidak dinyatakan. Cara
bacanya adalah dengan memasukkan huruf lam ke dalam huruf-huruf
As-Syamsiyyah. Dikenali dengan tanda syiddah (sabdu) pada huruf-
huruf As-Syamsiyyah yang terdapat selepas alif lam.
huruf As-Syamsiyyah ada 14, yaitu:
(‫) داثااتاذارازاساشاصاضاطاظالانا‬
ُ َ ‫لز ْل‬
Contohnya: ‫زلَة‬ ‫ يُ لْ َلاَاُّ ل حُ جار َا‬,‫يْاَاُّ ل ح‬
َّ َ‫ ا‬, ‫ل‬ َ ‫ُّ ل ِح‬
‫اساَاُّ ل ح‬
َ ْ‫ي‬

17 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
HUKUM BACAAN NUN MATI DAN TANWIN

Idgham Bi Idgham Bila


Ikhfa’ Haqiqi Iqlab Izhar Halqi
Ghunnah Ghunnah

1. Izhar Halqi ( ‫) ا ِْظ َهار َح ْل ِق ٌّي‬


Izhar artinya jelas atau nyata. Halqi artinya kerongkongan/
tenggorokan.

Terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu

huruf halqi yang enam, yaitu: (‫)ءهعحغخ‬


,
Cara bacanya adalah dengan menjelaskan sebutan huruf nun
mati atau tanwin tersebut.

Contohnya:

ٍ ُ‫ ُخل‬, ‫غفُوْ ر َح ِل ْيم‬


‫ق‬ َ ‫ ِر ْزقا ً َح‬, ‫ َم ْن أ َ َم َن‬, َ‫أ َ ْن َع ْمت‬
َ , ً ‫سنا‬
‫ع َِظ ْي ٍم‬

18 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
2. Idgham Bi Ghunnah ( ‫غام ِبغُنَّ ٍة‬
َ ‫) اِ ْد‬
Idgham Bi Ghunnah artinya memasukkan dengan dengung.

Terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
huruf Idgham Bi Ghunnah yang empat, yaitu: (‫)يومن‬
dalam dua perkataan,

Cara bacanya adalah dengan memasukkan huruf nun mati atau


tanwin tersebut ke dalam salah satu dari empat huruf Idgham Bi
Ghunnah dengan dengung dua harakat.

Contohnya:
‫ ِمن َّمقَ ٍام‬, ‫سابًا يَّسِ ْي ًرا‬
َ ‫ ِح‬, ‫اق‬ َ ْ‫اَن يو‬
ٍ َّ‫ ِمن و‬, ‫ص َل‬
CATATAN:
Izhar Mutlaq ( ‫) اِ ْظ َهار ُم ْطلَق‬
Terjadi apabila nun mati bertemu dengan huruf-huruf Idgham Bi
Ghunnah didalam satu perkataan.

Cara bacanya dengan menjelaskan sebutan nun mati tersebut,


tanpa didengungkan.

Terdapat 4 perkataan saja yang menggunakan kaedah bacaan


Izhar Mutlak di dalam Mushaf Al-Qur’an:
‫ ُّل ْل يُّشلا‬, ‫ان‬
‫ ٌَ يِشل ُا‬, ‫ُّن‬
‫ جٌ يِ لخ ُا‬, ‫ُّن‬
‫ٌج يِ لخ ُا‬
3. Idgham Bila Ghunnah ُ ‫غام ِب َال‬
( ‫غنَّ ٍة‬ َ ‫) اِ ْد‬
Idgham Bila Ghunnah artinya memasukkan tanpa dengung.

Terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah huruf
Idgham Bila Ghunnah, yaitu ada dua: ( ‫ ) ل ر‬dalam dua
perkataan,

Cara bacanya adalah dengan memasukkan huruf nun mati atau


tanwin tersebut ke dalam salah satu dari dua huruf Idgham Bila
Ghunnah tanpa didengungkan.

19 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Contohnya:

, ‫ يُ َب ِين لَّ َنا‬, ‫غفُوْ ر َّر ِح ْيم‬


َ , ‫ ِمن لَّدُ ْن‬, ‫ست َ ْغنَى‬
ْ ‫أَن َّر َءاهُ ا‬
‫ِب ُم ْؤ ِم ٍن لَّنَا‬

CATATAN:

Terdapat satu tempat yang dikecualikan dari bacaan idgham , pada surat
Al-Qiyamah: ayat 27, yaitu:

(karena dibaca dengan saktah).

4. Iqlab ( ‫) ُّ يجٌ لَلقُا‬


Iqlab artinya membalikkan atau menggantikan.

Terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba

( ‫) ق‬,
Cara bacanya adalah dengan mengubah atau menukarkan bunyi
nun mati menjadi bunyi huruf mim mati, dan didengungkan dua
harakat.

Contohnya:

20 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
5. Ikhfa’ Haqiqi ( ‫) ا ِْخفَاء َح ِق ْي ِق ٌّي‬
Ikhfa’ artinya sembunyi, samar atau tidak jelas.

Terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu
daripada 15 huruf Ikhfa’, yaitu:

( ‫) ت ث ج د ذ ز س ش ص ض ط ظ ف ق ك‬,
Cara bacanya adalah dengan bunyi samar-samar, antara izhar
dan idgham beserta dengung.

Contohnya:

‫ أَن تَ َز َّكى‬, ‫ُون‬


َ ‫ َينتَه‬, ً‫ ث َ َمنا ً َق ِل ْيال‬, ِ‫ ِعندَ هللا‬, ‫صالَ ِت ِه ْم‬
َ ‫عَن‬

21 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
HUKUM BACAAN MIM MATI

Izhar Syafawi Ikhfa’ Syafawi Idgham Mitslain Shaghir

1. Idgham Mitslain Shaghir َ ‫غام ِمثْلَ ْي ِن‬


( ‫ص ِغير‬ َ ‫) ِإ ْد‬

Idgham Mitslain Shaghir adalah memasukkan dua huruf yang sama,


yaitu dua huruf mim.
Terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf mim ( ‫ ) م‬yang
berbaris,

Cara bacanya dengan didengungkan dua harakat.


Contohnya: ً‫ يَ ِعدُ ُكم َّم ْغ ِف َرة‬, ‫ون‬
َ ُ‫َو ُهم م ْهتَد‬

22 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
2. Ikhfa’ Syafawi (‫ي‬ َ ‫) ا ِْخفَاء‬
ٌّ ‫شفَ ِو‬
Ikhfa’ artinya sembunyi atau samar-samar. Syafawi artinya bibir
mulut.
Terjadi apabila mim mati bertemu dengan huruf ba’ ( ‫ ) ب‬yang
berbaris,

Cara bacanya dengan didengungkan dua harakat.

Contohnya: ‫ إِ َل ْي ِهم ِب َه ِديَّ ٍة‬, ‫علَ ْي ُكم ِب َو ِكي ٍل‬


َ
3. Izhar Syafawi ( ‫وي‬ َ ‫) ِإ ْظ َهار‬
ٌّ َ‫شف‬
Izhar artinya jelas atau nyata. Syafawi artinya bibir mulut.

Terjadi apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah
selain huruf mim (‫)م‬
dan ba’ ( ‫) ب‬,
Cara bacanya dibaca dengan jelas atau nyata huruf mim mati
tersebut.
Contohnya: ِ ُ‫غ ْي ُر َمل‬
َ ‫وم‬
‫ين‬ ْ َ ‫أ َ ْم ت‬
َ ‫ َف ِإ َّن ُه ْم‬, ‫سئَلُ ُه ْم َخ ْرجًا‬

BACAAN MIM DAN NUN SYADDAH

)‫)م ن‬
Syaddah adalah baris sabdu ( ّ ). Apabila terdapat huruf nun atau
mim berbaris syaddah, maka wajib didengungkan dengan panjang 2

harakat baik ketika berhenti/ waqaf maupun

ketika sambung/ washal. Contoh: ‫ َوأ َ َّن هللا‬, ُ‫ أ َ َّمن ي ِج ْيب‬, ‫فَإ َّن ُه ْم‬

23 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
JENIS-JENIS IDGHAM

Idgham Mutamatsilain Idgham Mutajanisain Idgham Mutaqaribain

1. Idgham Mutamatsilain َ ‫) ِإ ْد‬


( ‫غام ُمت َ َما ِثلَ ْي ِن‬
Idgham artinya memasukkan. Mutamatsilain artinya dua huruf
yang sama.

Terjadi apabila bertemu dua huruf yang sama,

Cara bacanya dengan memasukkan huruf yang pertama ke dalam

huruf yang kedua dengan sempurna.

Contohnya: ُُْ‫صواْ وَّ كَانُوا‬ َ , ‫ فَ َهل لَّنَا‬, ‫ارت ُ ُه ْم‬


َ ‫ع‬ َ ‫َر ِب َحت ِت َج‬
2. Idgham Mutajanisain ) ‫س ْي ِن‬ َ ‫( ِإ ْد‬
َ ‫غام ُمت َ َجا ِن‬
Idgham artinya memasukkan. Mutajanisain artinya dua huruf yang
berdekatan jenis.

Terjadi apabila bertemu dua huruf yang sama pada mahkraj,


tetapi berlainan pada sifat,

Cara bacanya hendaklah dimasukkan huruf yang pertama ke


dalam huruf yang kedua secara sempurna.

Contohnya:
َّ ‫ ِإ‬, ‫ َودَّت طآ ِئفَة‬, ‫ أَثْقَلَت دَّع ََوا‬, ‫َولَقَد ت َّ َر ْكنَا‬
, ‫ذظلَ ُموا‬
ْ , ‫َي ْل َهث ذَّ ِل َك‬
‫اركَب َّم َعنَا‬

24 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
CATATAN:

Terdapat juga huruf ) ‫ ( ط‬yang diidghamkan kedalam huruf


) ‫ ( ت‬secara tidak sempurna disebut Idgham Naqis,
Cara bacanya tanpa qalqalah dan mengekalkan sifat Ithbaq (kuat)

yang ada pada huruf ( ‫) ط‬.


Contohnya: ‫ َما َف َّرطت ُ ْم‬, َ‫سطت‬ ُ ‫أ َ َح‬
َ َ‫ ب‬, ‫طت‬
3. Idgham Mutaqaribain َ ‫) ِإ ْد‬
( ‫غام ُمتَقَ ِار َب ْي ِن‬
Idgham artinya memasukkan. Mutaqaribain artinya dua huruf
yang berdekatan pada makhraj dan juga sifat huruf.

Mengikut Riwayat Hafs, hukum ini hanya terjadi apabila huruf


( ‫ ) ل‬dengan ( ‫) ر‬, dan huruf ( ‫ ) ق‬denganُ ( ‫ ) ك‬saling
bertemu,

Cara bacanya dengan diidghamkan huruf pertama kedalam huruf


kedua secara sempurna tanpa didengungkan.

Contohnya: ‫ أَلَ ْم نَ ْخلُقك ْم‬, ُ‫ َبل َّرفَ َعه‬, ‫ قُل َّر ِبي‬, ‫َبل َّرب ُك ْم‬
CATATAN:

Terdapat satu tempat yang dikecualikan dari bacaan


Idgham Mutaqaribain, yaitu:

karena dibaca dengan saktah.

25 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
JENIS-JENIS MAD

MAD ASLI MAD FAR’I

Mad Badal
Mad ‘Iwadh Sukun Hamzah
Mad Tamkin
Mad ‘Aridh Mad
Mad Jaiz
Mad Shilah lissukun Mad Liin Wajib
Munfashil
Qashirah Muttashil
Mad Farq
Mad Lazim
Mad
Shilah
Thawilah
Kalimi Harfi

Mutsaqqal Mukhaffaf Mutsaqqal Mukhaffaf

Mad artinya bacaan panjang atau memanjangkan suara pada suatu


bacaan.
Terdapat 3 huruf mad, yaitu: ‫اوي‬. Mad terbagi kepada 2 bagian
besar, yaitu Mad Asli dan Mad Far’i.

Mad Asli: Sebelum huruf ( ‫ ) ا‬berbaris Fathah. Sebelum huruf ( ‫) ي‬


berbaris Kasrah. Sebelum huruf ( ‫ ) و‬berbaris Dhommah, dibaca
panjang 2 harakat. Nama lain bagi Mad Asli ialah Mad Thobi’i.
Contoh: ِ ُ‫) ن‬
( ‫وحي َها‬

26 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Mad Far’i adalah mad cabang, yang dibaca panjang melebihi 2
harakat.

1. Mad Wajib Muttashil ( ‫اجب ُمت َّ ِصل‬


ِ ‫) َمد َو‬
Muttasil artinya bersambung.

Mad ini terjadi apabila salah satu daripada huruf mad bertemu
dengan huruf hamzah dalam satu perkataan.

Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.


Contohnya: ‫ يَشَآ ُء‬, ‫ َمآ ًء‬, ‫س َوآء‬
َ , ‫َو َجآ َء‬
2. Mad Jaiz Munfasil ( ‫) َمد َجائِز ُم ْنفَ ِصل‬
Munfasil artinya berpisah.

Mad ini terjadi apabila salah satu daripada huruf mad asli bertemu
dengan huruf hamzah dalam dua perkataan.

Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.

Contohnya: َ ‫ َو َمآأ َ ْد َر‬, ُ‫نز ْلنَاه‬


َ‫ َوإِذَآ أَ َراد‬, ‫اك‬ ِ ‫ََل أ ُ ْق‬
َ َ ‫ إِنَّآ أ‬, ‫س ُم‬
3. Mad ‘Aridh Lissukun ( ‫) َمد ع َِارض ِللس ُكوْ ِن‬
Mad ‘Aridh Lissukun adalah mad yang terjadi karena sukun,

Apabila setelah mad asli ada satu huruf yang berbaris, dan huruf
tersebut disukunkan kerana waqaf (berhenti).

Dibaca panjang 2, 4 atau 6 harakat ketika waqaf.

Jika tidak diwaqafkan, maka hukumnya kembali seperti hukum asal


mad asli.
Contohnya: ْ ‫ اَ ْل ُم‬, ‫ست َ ِع ْي ُن‬
‫ستَ ِق ْي َم‬ َّ َ ‫ ا‬, ‫ُُا َ ْلعَالَ ِم ْي َن‬
ْ ‫ َن‬, ‫لر ِح ْي ِم‬
4. Mad Liin ( ‫) َمد ِلين‬
Liin artinya lembut.
Terjadi hanya pada dua huruf mad saja, yaitu: dan ( ‫) ْي‬ ( ْ‫) و‬.
Sebelum dua huruf tersebut ada huruf berbaris fathah, dan
27 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
setelahnya ada huruf yang berbaris, Apabila diwaqafkan huruf yang
terakhir setelah huruf mad tersebut.

Dibaca panjang 2, 4 atau 6 harakat ketika waqaf. Jika


disambungkan, maka gugurlah hukum mad tersebut.

Contohnya: ‫ نَوْ م‬, ‫ قُ َر ْي ٍش‬, ‫ت‬


ِ ‫ ا َ ْلبَ ْي‬, ‫ف‬
ٍ ْ‫َخو‬
5. Mad ‘Iwadh ( ‫) َمد ِع َوض‬
‘Iwadh artinya ganti atau tukar.

Mad ini terjadi apabila mewaqafkan bacaan pada akhir kalimah yang
terdapat huruf berbaris fathatain (baris dua diatas).

Cara bacanya ialah dengan menggugurkan bunyi tanwin dan


menggantikannya dengan sebutan fathah biasa.

Dibaca panjang 2 harakat ketika waqaf saja.

Contohnya:
َ , ‫ َح ِكي ًما‬dibaca: ‫ َمآ َءا‬, ‫س ِم ْيعَا‬
‫ َمآ ًء‬, ‫س ِميعًا‬ َ , ‫َح ِك ْي َما‬

CATATAN:

** Terdapat satu huruf yang dikecualikan dari hukum bacaan Mad


‘Iwadh, yaitu huruf Ta’ Marbutah ( ‫) ة‬, karena tetap dibaca
dengan huruf Ha’ ( ‫ ) ه‬ketika waqaf.
6. Mad Badal ( ‫) َمد بَدَل‬
Badal artinya ganti atau tukar.

Terjadi apabila huruf hamzah bertemu huruf mad pada awal


kalimah. Pada asalnya, terjadi pertemuan dua hamzah (yang
pertama berbaris, yang kedua sukun), dan kemudian hamzah kedua
(sukun) tersebut digantikan dengan huruf mad dengan mengikuti
baris hamzah pertama untuk memudahkan bacaan.

Dibaca panjang 2 harakat saja mengikut Riwayat Hafs.


28 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Contohnya:

‫ إِي َمانًا‬, ‫ إِيتَآ َء‬, ‫ أُوتُوا‬, ‫َءا َم َن‬


Perkataan Asal: ‫ إِئْ َمانًا‬, ‫ إِئْتَآ َء‬, ‫ أ ُ ْؤتُوا‬, ‫ُ َءأْ َم َن‬
7. Mad Tamkin ( ‫) َمد تَمْ ِكين‬
Tamkin artinya tetap.
Mad ini terjadi apabila dua huruf ( ‫ ) ي‬bertemu dalam satu
kalimah.
Huruf ( ‫ ) ي‬yang pertama berbaris syaddah dan kasrah. Manakala
huruf ( ‫ ) ي‬yang kedua berbaris sukun (mad).
Dibaca panjang 2 harakat saja, ketika bacaannya bersambung
dengan huruf yang berikutnya.

Contohnya: ‫ ح ُِييت ُ ْم‬, ‫ين‬ َ ‫ أ ُ ِم ِي‬, ‫ين‬


َ ‫ َربَّانِ ِي‬, ‫ين‬ َ ‫النَّ ِب ِي‬
8. Mad Shilah ( ‫) َمد ِصلَة‬
Shilah artinya sambung.

Mad ini terjadi apabila huruf Ha’ Dhamir (‫)ه‬


berada pada akhir
kalimah, atau kata ganti orang ketiga bagi laki-laki.

Syarat Mad Shilah adalah huruf sebelum dan setelah Ha’ Dhamir
tersebut berbaris, baik fathah, kasrah maupun dhammah.

Dibaca dengan shilah atau mad ketika menyambungkan bacaan


saja,

Mad Shilah terbagi kepada 2:

1. Mad Shilah Qasirah َ ‫ُ ) َمد ِصلَة قَ ِص‬


( ‫يرة‬
Qasirah artinya pendek. Terjadi apabila setelah Ha’ Dhamir

( ‫ ) ه‬terdapat huruf selain huruf hamzah ( ‫) ء‬.


29 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Dibaca panjang 2 harakat saja, ketika menyambungkan bacaan.

Contohnya: /

2. Mad Silah Thowilah ( ‫) َمد ِصلَة َط ِويلَة‬


Thowilah artinya panjang.

Terjadi apabila setelah Ha’ Dhamir ( ‫ ) ه‬terdapat huruf hamzah


( ‫) ء‬.
Dibaca panjang 4 atau 5 harakat ketika menyambungkan
bacaan.

Contohnya: /

CATATAN:
** Terdapat satu tempat didalam Al-Qur’an mengikut Riwayat Hafs
yang tidak dishilahkan Ha’ Dhamir tersebut walaupun cukup
syarat Mad Shilah, yaitu:
(Surah Az-Zumar: 7)

** Terdapat juga satu tempat yang tidak cukup syarat Mad Shilah,

tetapi dishilahkan Ha’ Dhamir tersebut, yaitu:


(Surah Al-Furqan: 69), sebelum huruf Ha’ Dhamir ada huruf
berbaris sukun.

9. Mad Farq ( ‫) َمد فَ ْرق‬


Mad ini terjadi apabila dua hamzah bertemu pada awal kalimah.
Hamzah yang pertama adalah Hamzah Istifham (hamzah
pertanyaan), sedangkan hamzah kedua adalah Hamzah Washal.

Dibaca panjang 6 harakat, atau dibaca dengan Tashil ( Tashil


artinya memudahkan atau meringankan. Huruf hamzah kedua
dibaca antara hamzah dengan alif ).
Contohnya: ‫ئن‬ ِ ‫ َءآلذَّك ََر‬, ُ‫َءآهلل‬
َ ‫ َء ْآل‬, ‫ين‬

30 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
10. Mad Lazim ( ‫) َمد َْل ِزم‬
Lazim artinya kebiasaan atau pasti,

Terjadi apabila salah satu huruf mad bertemu dengan huruf yang
sukun asli atau tidak asli (syaddah).

Dibaca panjang 6 harakat.

Mad Lazim terbagi kepada 2 bagian:

1. Mad Lazim Kalimi (kalimah), Terjadi baik diawal, pertengahan


atau akhir surat.

2. Mad Lazim Harfi (huruf), Hanya terjadi dipermulaan surat saja.

CATATAN:

** Terdapat 5 huruf diawal surat yang dibaca dengan 2 harakat:


(ُ‫ُ( ح ي ط ه ر‬
Huruf alif tidak dibaca panjang. Selain huruf ini, dibaca panjang 6
harakat.

dan setiap bagian ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu: (I)


Mukhaffaf (ringan) (II) Mutsaqqal (berat).

Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf ( ‫يمي ُم َخفَّف‬


ِ ‫) َمد َْل ِزم َك ِل‬
Mad ini terjadi apabila huruf mad bertemu huruf berbaris
sukun dalam suatu perkataan.

Sebutan huruf setelah huruf mad dijelaskan tanpa diidghamkan.


Contohnya: ‫َءآلئَ َن‬
Mad Lazim Kalimi Mutsaqqal ( ‫يمي ُمثَقَّل‬
ِ ‫) َمد َْل ِزم َك ِل‬
Mad ini terjadi apabila huruf mad bertemu huruf berbaris

31 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
syaddah dalam suatu perkataan.

Sebutan huruf setelah huruf mad tersebut diidghamkan.


Contohnya:
ُ ‫صة‬
َّ ‫ خآ‬, ُ‫ ْال َحآقَّة‬, ‫ين‬ َّ ‫ال‬
َ ‫ض ِآل‬
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( ‫)ُ َمد َْل ِزم َح ْر ِفي ُم َخفَّف‬
Mad ini terjadi apabila huruf mad bertemu huruf berbaris
sukun. Terjadi didalam huruf pada permulaan surah (Fawatihu
As-Suwar).

Sebutan huruf setelah huruf mad tidak diidghamkan kedalam


huruf berikutnya.

Contohnya:

‫ون‬ ْ َ‫اف ق‬
ْ ُ‫اف ن‬ ْ َ‫ين ق‬
ْ ‫س‬ ْ ‫ع‬
ِ ‫َين‬

Mad Lazim Harfi Mutsaqqal (‫دجْا ٌَللقح ُثا‬,‫ْار جز ُلا لُ ي‬


‫) لٌ ل‬
Mad ini terjadi apabila huruf mad bertemu huruf berbaris sukun.
Ia berlaku didalam huruf pada permulaan surah (Fawatihu As-
Suwar). Sebutan huruf selepas huruf mad diidghamkan kedalam
huruf berikutnya.

Contohnya:

ْ ‫ين ِمي ْم أ َ ِل‬


‫ف َْل ْم ِمي ْم َرا‬ ْ ‫س‬ِ ‫َطا‬ ْ ‫أ َ ِل‬
‫ف َْل ْم ِمي ْم‬

32 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Apabila terdapat huruf berikut ) ‫) نقصعسلك م‬ pada
huruf potongan dipermulaan surat, maka ia wajib dibaca dengan panjang
6 harakat. Jika terdapat huruf ( ‫ ) ح ي ط ه ر‬maka dibaca dengan 2
harakat saja. Huruf alif dibaca tanpa mad.

33 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
HUKUM BACAAN RA’ )‫(ر‬
Tafkhim /Tarqiq
Tafkhim (Tebal) Tarqiq (Tipis) (Boleh dibaca kedua-duanya)

1. Ra’ berbaris fathah 1. Ra’ berbaris kasrah: 1. Ra’ sukun, sebelumnya


atau dhammah: huruf berbaris kasrah,

( ‫ َرسُول‬, ‫) َربَّنَا‬ ( ‫) ِر ْزق‬ dan setelahnya Huruf


Isti’la’ berbaris kasrah
atau kasratain:

)‫ص‬
ٍ ‫ ِب ِح ْر‬, ‫ق‬
ٍ ‫( فِ ْر‬
2. Ra’ sukun, sebelumnya 2. Ra’ sukun, sebelumnya 2. Ra’ sukun karena
huruf berbaris fathah huruf berbaris kasrah, diwaqafkan, sebelumnya
atau dhammah: setelahnya bukan Huruf Huruf Isti’la’ yang

( ‫ فُ ْر َقانًا‬, ‫) َم ْر َي َم‬ Isti’la’: bertanda sukun, dan


sebelum Huruf Isti’la’ ada
( ‫) فِ ْرعَوْ َن‬ huruf berbaris kasrah:

( ,‫ ُّ ي جق يُ جا‬, ,‫ر جا‬


‫) جٌ ي‬
3. Ra’ sukun karena 3. Ra’ sukun karena
diwaqafkan, diwaqafkan,
sebelumnya terdapat sebelumnya terdapat
huruf berbaris fathah huruf berbaris kasrah:
atau dhammah:
( ‫ص ْي ِط ٍر‬
َ ‫) ِب ُم‬
(‫ َينص ُُر‬, ‫) ْال َكوْ ثَ ُر‬
4. Ra’ sukun karena 4. Ra’ sukun karena
diwaqafkan, diwaqafkan,
sebelumnya terdapat sebelumnya terdapat
huruf bertanda sukun huruf bertanda sukun
atau huruf mad (alif) selain Huruf Isti’la’.
dan (wau). Sebelum Sebelum huruf sukun
huruf mad atau huruf tersebut berbaris kasrah:
sukun tersebut berbaris
fathah atau dhammah: (‫الذ ْك ِر‬
ِ , ‫) الس ِْح َر‬
ِ ‫ الن‬, ‫) ِب ْال ُك ْف ِر‬
( ‫ور‬

34 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
5. Ra’ sukun, sebelumnya 5. Ra’ sukun karena
terdapat huruf berbaris diwaqafkan, sebelumnya
kasrah ‘Aridhah (yang terdapat huruf ya’ yang
mendatang) /Hamzah sukun:
Washal:
( ‫ َخ ْير‬, ‫) لَ َخ ِبير‬
( ‫ارحَمْ نَا‬
ْ (

6. Ra’ sukun, sebelumnya 6. Ra’ sukun, sebelumnya


terdapat huruf berbaris terdapat huruf berbaris
kasrah, dan setelahnya kasrah, dan setelahnya
terdapat Huruf Isti’la’ Huruf Isti’la’, dan kedua-
berbaris fathah atau duanya terpisah (dalam 2
dhammah didalam kalimah):
perkataan yang sama:

( ُِّ‫ٌاد‬
‫ ل‬,‫) جٌ ي‬
َ ُ ‫( َوْلَ ت‬
) ‫ص ِع ْر َخدَّ َك‬

** Huruf Isti’la’ ada 7 huruf (‫)خصضغطقظ‬

35 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
HUKUM LAM PADA LAFADZ AL-JALALAH "‫"هللا‬
Tafkhim (Tebal) Tarqiq (Tipis)

Wajib dibaca Tafkhim atau tebal, Wajib dibaca Tarqiq atau tipis,
jika huruf sebelum Lafaz Al-Jalalah jika huruf sebelum Lafaz Al-
berbaris fathah atau dhammah: Jalalah berbaris kasrah:
r
‫ َقالُوا‬, ِ‫ض ُل هللا‬ ْ َ‫ ف‬, ُ‫َما شَآ َء هللا‬ ‫ قُ ِل‬, ِ‫ أَم ِْر هللا‬, ِ‫ ِإْلَ ِباهلل‬, ُ‫قُ ِل هللا‬
‫اللَّ ُه َّم‬ ‫اللَّ ُه َّم‬

QALQALAH

Sughra Kubra Akbar

Qalqalah adalah suara pantulan yang dikeluarkan, apabila huruf qalqalah


bertanda sukun atau berbaris ketika diwaqafkan.

Huruf qalqalah ada 5, yaitu: (‫)ق ط ب ج د‬


1. Qalqalah Sughra ُ ‫) قَ ْل َقلَة‬
( ‫ص ْغ َرى‬
Sughra artinya kecil, Qalqalah Sughra adalah suara pantulan yang
kecil.

Terjadi apabila huruf qalqalah bertanda sukun berada


dipertengahan kalimah, atau berada di pertengahan bacaan.

Contohnya:

َ ‫ أَلَ ْم نَ ْجعَ ِل ْاْلَ ْر‬, ‫ َو َخل ْق َنا ُك ْم أ َ ْز َواجًا‬, ‫ان لَ ُك ْم‬


‫ض ِم َهادًا‬ َ ‫ق ْد َك‬

36 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
2. Qalqalah Kubra ( ‫) قَ ْل َقلَة ُك ْب َرى‬
Kubra artinya besar, Qalqalah Kubra adalah suara pantulan yang
kuat.

Terjadi apabila mewaqafkan bacaan pada huruf qalqalah yang


berada diujung kalimah, dan huruf tersebut tidak bertanda
syaddah (ّ) . Sukun pada huruf qalqalah disini merupakan
sukun yang ‘aridh (mendatang) disebabkan waqaf padanya.

‫ج‬ ْ‫و‬‫ُر‬
ُ ‫ب‬ ْ
‫ال‬ ‫ت‬
ِ ‫ا‬َ ‫ذ‬ ‫آء‬
ِ ‫م‬َ ‫س‬
َّ ‫ال‬ ‫و‬
َ , ‫ق‬
ِ َ ‫ل‬َ ‫ف‬ ْ
‫ال‬ ‫ب‬
ِ ‫ر‬
َ ‫ب‬
ِ ُ‫عوذ‬
ُ َ ‫أ‬ ْ
‫ل‬ ُ‫ق‬
Contohnya: ِ

3. Qalqalah Akbar ( ‫) قَ ْلقَلَة أَ ْكب ُر‬


Akbar artinya paling besar, Qalqalah Akbar adalah suara pantulan
yang paling kuat.

Terjadi apabila mewaqafkan bacaan pada huruf qalqalah yang


berada diujung kalimah, dan huruf tersebut bertanda syaddah
( ّ ). Sukun pada huruf qalqalah disini merupakan sukun yang
‘aridh (mendatang) disebabkan waqaf padanya.

Contohnya: ‫ ذَ ِل َك ْاليَوْ ُم ْال َحق‬, َّ‫ب َوتَب‬


ٍ ‫تَب َّْت يَدَآ أ َ ِبي لَ َه‬
**Ada pendapat yang menyatakan bahwa qalqalah hanya terbagi
kepada 2, tanpa disertakan Qalqalah Akbar. Bahkan menggabungkan
bacaan tersebut didalam Qalqalah Kubra.

37 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
TANDA-TANDA WAQAF
Waqaf artinya berhenti, yaitu memberhentikan bacaan pada akhir ayat
atau pada pertengahan ayat.

Di bawah ini tanda-tanda waqaf yang terdapat didalam Al-Qur’an:

38 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
CARA MEMBACA HAMZAH WASHAL

Mengikut Rasm ‘Utsmani, Hamzah Washal ditulis dengan huruf


Alif, dan diletakkan simbol seakan bentuk kepala huruf Shod (
‫) ص‬.
Huruf ini hanya terdapat diawal perkataan saja, dan diberi baris
ketika memulai bacaan.

Jika bacaannya disambung dengan perkataan sebelumnya, maka


gugurlah atau hilanglah baris tersebut.

Hamzah washal biasanya terdapat pada kata perbuatan ( ‫) فِعْل‬


dan kata nama ( ‫) اسْم‬.
Hamzah Washal pada Kata Nama:

1. Cara membaca hamzah washal yang diawali dengan Alif Lam


Ma’rifah( ‫ ) ال‬adalah dengan baris fathah.
Contohnya: ( ‫ الضحى‬, ‫س‬ َّ ‫ ال‬, ‫) ْالقَ َم ُر‬
ُ ‫ش ْم‬
2. Cara membaca hamzah washal pada kata nama yang tidak diawali
dengan Alif Lam Ma’rifah ( ‫ ) ال‬adalah dengan baris kasrah.
Disebut dengan Isim Nakirah.

Contohnya: ( ‫امْرأَتِي‬ ْ ‫ ا‬, ‫) ا ْب ُن‬


َ , ‫س ُم‬
Hamzah Washal pada Kata Perbuatan:
Cara membaca hamzah washal pada kata perbuatan ialah dengan
melihat baris huruf ketiga:

1. Jika huruf ketiga berbaris fathah atau kasrah, maka hamzah


washalnya berbaris kasrah.

39 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
Contohnya: ْ , ْ‫ ْاق َرأ‬, ‫) ا ْه ِدنَا‬
( ‫ار ِج ِعي‬
2. Jika huruf ketiga berbaris dhammah, maka hamzah washalnya
berbaris dhammah.

Contohnya: ْ , ‫ ْاقتُلُوا‬, ‫انظ ُروا‬


ْ ‫ار ُك‬
(‫ض‬ ُ )

CATATAN:

** Terdapat 6 perkataan dalam Al-Qur’an yang tidak mengikut kaedah


diatas. Walaupun huruf ketiganya berbaris dhammah, hamzah
washalnya tetap dibaca dengan baris kasrah.

6 perkataan tersebut ialah:

‫ ائْتُونِي‬, ‫ ا ْبنُوا‬, ‫اغدُوا‬ ُ ‫ ْاق‬, ‫ضوا‬


ْ , ‫ضوا‬ ُ ‫ ا ْم‬, ‫شوا‬
ُ ‫ا ْم‬

40 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
ILTIQA’ SAKINAIN / NUN AL –WIQAYAH

Iltiqa’ Sakinain adalah pertemuan dua huruf bertanda sukun.


Nun Al-Wiqayah adalah huruf nun pengganti.

Apabila tanwin bertemu dengan hamzah washal ketika dibaca


washal/sambung, maka cara bacanya ialah dengan menukarkan
tanwin (baris dua) kepada satu baris, dan menggantikannya dengan
huruf nun berbaris kasrah ( ‫) ِن‬.

‫ِن ِن ِن‬

Contohnya:

ُ ُ‫ت ْاليَهُود‬
‫ع َزير ا ْب ُن‬ ْ ‫ ك ََر َما ٍد ا‬, ‫َخ ْي ًرا ْال َو ِصيَّة‬
ِ َ‫ َوقَال‬, ‫شتَدَّ ْت‬
ِ‫هللا‬
Tanwin ialah baris dua, dan merupakan pengganti dari huruf nun
sukun. Contoh: ً‫َخ ْيرا َ ْن = َخ ْيرا‬

41 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
BACAAN-BACAAN GHARIB DALAM AL-Q UR’AN

Gharib artinya ganjil atau asing. Diantara bacaan gharib yang terdapat
didalam Al-Qur’an adalah sebagai berikut:

1) Saktah ( ‫س ْكتَة‬
َ )
Saktah adalah berhenti sejenak atau seketika sambil menahan
nafas (tanpa mengambil nafas yang baru).

Biasanya tempat yang wajib dibaca saktah ditulis padanya huruf


sin ( ‫ ) س‬kecil.

Mengikut Riwayat Hafs, Hanya terdapat 4 tempat saja yang dibaca


dengan Saktah didalam Al-Qur’an, yaitu:

1. Surah Al-Kahfi: 1

2. Surah Yasin: 52

3. Surah Al-Qiyamah: 27

4. Surah Al-Muthaffifin: 14

42 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
2) Tashil ( ‫) تَس ِْهيل‬
Tashil adalah memudahkan atau meringankan bacaan secara
samar-samar.

Terjadi apabila terdapat dua hamzah yang bertemu dalam satu


kalimah.

Cara bacanya adalah dengan membaca hamzah pertama dengan


bacaan biasa, dan hamzah kedua dibaca dengan bunyi samar-
samar (seakan-akan bunyi diantara huruf hamzah dan alif). Dan
diletakkan tanda bulat berwarna hitam diatas huruf hamzah
yang kedua.

Mengikut Riwayat Hafs, hanya terdapat satu tempat saja yang wajib
dibaca dengan Tashil, yaitu:

Pada Surah Fusshilat: 44

3) Isymam ْ ‫) ِإ‬
( ‫ش َمام‬
Isymam adalah bacaan yang memonyongkan kedua bibir mulut.
Diletakkan bentuk diamond diantara huruf mim dan juga nun
sebagai tanda bacaan Isymam.

Mengikut Riwayat Hafs, hanya terdapat satu tempat saja yang


wajib dibaca dengan Isymam, yaitu:

Pada Surah Yusuf: 11

43 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
4) Naqal ( ‫( نَ ْقل‬
Naqal adalah memindahkan baris huruf hamzah kepada huruf
lam sebelumnya pada kalimah alif lam.

ْ ‫ ) ا ْ ِل‬, setelah dipindahkan baris


( ‫س ُم‬
Perkataan asal adalah
hamzah kepada lam, Menjadi ( ‫م‬ ْ ‫ ) ا ِْل‬.
ُ‫س‬
Mengikut Riwayat Hafs, hanya terdapat satu tempat saja yang
dibaca dengan naqal, yaitu:

Pada Surah Al-Hujurat: 11

5) Imalah ( ‫) إِ َمالَة‬
Imalah adalah bacaan yang condong, yaitu dengan mengubah
baris biasa kepada baris pertengahan (antara fathah dan kasrah).
8

Diletakkan bentuk diamond dibawah huruf ra’ sebagai tanda


untuk bacaan imalah pada huruf ra’ tersebut.

Mengikut Riwayat Hafs, hanya terdapat satu tempat saja yang


wajib dibaca dengan Imalah, yaitu:

Pada Surah Hud: 41

44 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
6) Ibdal ( ‫) ِإ ْبدَال‬
Ibdal adalah menukarkan huruf hamzah kepada huruf mad.

Apabila dua hamzah bertemu dalam satu kalimah (hamzah


pertama berbaris, hamzah kedua sukun),

Maka hamzah kedua berbaris sukun tersebut diibdalkan (ditukarkan)


kepada huruf mad. Ibdal sama seperti hukum bacaan Mad Badal.

Perkataan: ( ‫ ) ائْتُونِي‬dibaca ( ‫) اِيتُونِي‬


Pada Surah Al-Ahqaf: 4

45 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
HURUF SHAD (‫ ) ص‬YANG DIBACA DENGAN HURUF SIN (‫) س‬
Jika terdapat huruf sin kecil diatas atau dibawah huruf shad, maka boleh
dibaca dengan dua cara, baik dibaca dengan huruf sin, atau huruf
shod. Namun huruf sin kecil yang berada diatas adalah lebih diutamakan
untuk membacanya.

Surah Al-Baqarah: 245

Surah Al-A’raf: 69

Surah At-Thur: 37

**Peringatan: Bacaan-bacaan ganjil ini harus dipelajari dari guru


secara bertalaqqi, agar tidak melakukan kesalahan dalam
membaca.

‫ب‬ َّ ‫َوهللاُ أ َ ْعلَ ُم ِبال‬


ِ ‫ص َوا‬

46 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N
47 | R I N G K A S A N T A J W I D A L - Q U R ’ A N

Anda mungkin juga menyukai