Anda di halaman 1dari 198

#1

Ilmu Nahwu Ilmu Sharaf

Ilmu yang mempelajari tentang perubahan Ilmu yang mempelajari tentang perubahan
harakat di akhir Al-Kalimat (kata) bentuk Al-Kalimat (kata)

Contoh : kata ‫ حممد‬bisa berubah menjadi: Contoh : kata ‫ب‬


ٌَ ‫ض َر‬
َ bisa berubah menjadi:
ٌ‫ ححمَ َّمد‬-‫ ححمَ َّم ًدا‬-ٌ‫ححمَ َّمد‬ ً‫ض ْربٌَة‬
َ -‫ض ْرًٌب‬ ْ ‫ َم‬-ٌ‫ضا ِرب‬
َ -ٌ‫ض حرْوب‬ ٌ‫ض ِر ح‬
َ -‫ب‬ ٌَ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ي‬-‫ب‬ ‫ح‬
#1

ٌ‫ف‬
‫ا ْْلَْر ح‬
Huruf

Huruf-huruf
menyusun Al-
Kalimat

Terdiri atas
‫الْ َكلِ َم ٌةح‬
Kata-kata

Al-Kalimat
menyusun Al-Jumlah

‫ا ْْلح ْملَةحٌال حْم ِفٌْي َد ٌُح‬


Kalimat
#1

ٌَ ِ‫فٌا ْْل‬
‫جاِِيٌَّةح‬ ‫ا ْْلححرْو ح‬ ‫ي‬-…-‫ث‬-‫ت‬-‫ب‬-‫أ‬
Huruf Hijaiyah

Di antaranya

ٌْ‫فٌال َْم َع ِان‬


‫حح حرْو ح‬ Contoh
ٌ‫إِ َل‬-‫ب‬
ٌِ -‫ ٌَك‬-‫ف‬
ٌَ -َّ‫ حٌث‬-‫ٌَو‬
Huruf yang bermakna

Ke Dengan Seperti Maka Kemudian Dan


#1

ٌ‫َح ْرف‬ ٌ‫ٌاِ ْسم‬ ٌ‫فِ ْعل‬


Isim- Kata benda Fi’il – Kata kerja
Huruf
(tidak berkaitan dengan waktu) (berkaitan dengan waktu)

Yaitu huruf Al-Ma’ani


Contoh
ٌ‫ْاْلَ ْم حر‬ ‫ِعح‬
ٌ ‫ضار‬
َ ‫ال حْم‬ ِ َ‫الْما‬
ٌ‫ض ْي‬ َ
ٌِ -‫ ٌَك‬-‫ف‬
‫ب‬ ٌَ -َّ‫ حٌث‬-‫ٌَو‬ ...،‫ٌم ْدٌَر َسة‬، ِ
َ ‫ٌقَ لَم‬،‫كتَاب‬
Fi’il ‘Amr
Perintah
Fi’il Mudhari’
Sedang berlangsung
Fi’il Madhi
Masa lampau

Contoh kata ‫ب‬


ٌَ ‫ض َر‬
ْ ِ‫ا‬
Dengan Seperti Maka Kemudian Dan
َ ْ ‫ضٌِر‬
ٌ‫ب‬ ٌ‫ب‬
‫ح‬ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ي‬ ٌ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ
Pukullah! Sedang memukul Telah memukul
#1

ٌ‫َح ْرف‬ ٌ‫ٌاِ ْسم‬ ٌ‫فِ ْعل‬


Isim- Kata benda Fi’il – Kata kerja
Huruf
(tidak berkaitan dengan waktu) (berkaitan dengan waktu)

Gabungan huruf + Isim + Fi’il

‫ا ْْلح ْملَةحٌال حْم ِفٌْي َد ٌُح‬


Kalimat

Contoh Al-Jumlah: ٌ‫ْس ْو ِق‬


ُّ ‫ٌحمَ َّمدٌإِ َلٌال‬
‫بح‬ َ ‫َذ َه‬ – Telah pergi Muhammad ke Pasar

Isim Huruf Isim Fi’il madhi


#2

Didahului ‫ال‬
(alif lam)

Tanwin di huruf akhir

ِ ‫ات‬
ِ‫اال ْسم‬ ُ ‫َع ََل َم‬
‫ـًــٍــٌـ‬

Harakat kasrah di huruf akhir


Tanda-tanda Isim ‫ـِـ‬
(kata benda)
‫ف ا ْْلَ ِر‬
ُ ‫ُح ُرْو‬
ِ ‫ت‬
Fungsi ‫اال ْس ِم‬ ُ ‫ َع ََل َم‬adalah untuk membedakan antara (Didahului huruf jar)
kata benda dengan kata lainnya (kata fi’il – kata kerja)

‫اف إِلَْي ِه‬


ُ ‫ض‬َ ‫اف & ال ُْم‬
ُ ‫ض‬َ ‫ال ُْم‬
(penisbahan)
#2

Kata-kata yang didahului ‫ ال‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ ال َْم ْس ِج ُد‬- Masjid


2. ُ‫ ْاْلٌ ْستَاذ‬- Ustadz
1 3.
4.
‫ الْ ُك ُرْوَن‬- Corona
‫س‬ُ ‫الش ْم‬َّ - Matahari
Didahului ‫ال‬ Catatan:
(alif lam) • Kata kerja (Fi’il) tidak dapat didahului atau dimasuki
oleh Alif lam
• Alif lam dan tanwin tidak mungkin ditemukan
bersamaan dalam satu isim, sehingga ketika suatu isim
dimasuki Alif lam (‫ )ال‬maka tanwinnya harus dilepaskan,
dan demikian pula sebaliknya
#2

Kata-kata yang huruf akhirnya tanwin (‫ )ـًــٍــٌـ‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ َم ْس ِج ٌد‬- Masjid


2 2.
3.
‫ُستَاذ‬ ْ ‫ أ‬- Ustadz
‫ ُُمَ َّم ًدا‬- Muhammad
Tanwin di huruf 4. ‫س‬ٌ ْ‫ ََش‬- Matahari
akhir
‫ـًــٍــٌـ‬ Adapun fi’il tidak memiliki tanda tanwin di
akhir hurufnya

Contoh: ٌ‫ضَرب‬
َ - Pukul
#2

Kata-kata yang huruf akhirnya kasrah (‫ )ـِــ‬adalah isim

Contoh: 1. ‫ – َم ْس ِج ِد قُبَاء‬Masjid Quba


3 2.
3.
‫ الْ ُك ْر ِس ِي‬- Kursi
‫ ُُمَ َّمد‬- Muhammad
Berharakat kasrah di
huruf akhir
Catatan:
‫ـِـ‬ • Isim yang memiliki tanda kasrah tanwin (‫ )ـٍـ‬di huruf
akhir memiliki dua tanda isim sekaligus, yaitu tanda
tanwin dan tanda kasrah, seperti kata ‫ُُمَ َّمد‬
• Terkadang satu isim (kata benda) tandanya lebih dari
satu seperti kata ‫الْ ُك ْر ِس ِي‬
#2
Huruf jar

• ‫ – إِ ََل‬ke • ‫ – ِم ْن‬dari • ‫ – ِل‬milik


• ْ ِ – di
‫ِف‬ • ‫ب‬َّ ‫ – ُر‬terkadang • ‫ – َك‬seperti
• ‫ – َح َّّت‬hingga • ‫ب‬ ِ – dengan • ‫ – َع ْن‬dari

4 Contoh: 1. ‫ِف الْ َم ْس ِج ِد‬ ِ


ْ ِ = ‫ ال َْم ْسج ُد‬+ ‫ِف‬
ِْ
‫ف ا ْْلَ ِر‬
ُ ‫ُح ُرْو‬ 2. ‫س = َع ْن أَنَس‬ ٌ َ‫ أَن‬+ ‫َع ْن‬
3. ‫الس ْو ِق‬
ُّ ‫الس ْو ُق = إِ ََل‬ُّ + ‫إِ ََل‬
(Didahului huruf jar)
Contoh ayat dalam Al-Quran: ‫ِ ِر‬ َِ ‫اد ِِف ال‬
ْ َ‫ْب َوالْب‬ ُ ‫ظَ َه َر الْ َف َس‬
Huruf jar adalah huruf yang jika dipasang
sebelum isim maka menjadikan isim
berakhiran kasrah Isim, karena Isim, karena di Isim,
di dahului dahului huruf karena di
alif lam dan jar, alif lam, dahului
berakhiran dan huruf alif lam
kasrah akhirnya kasrah
#2

‫اف إِلَْي ِه‬


ُ ‫ض‬َ ‫اف & ال ُْم‬
ُ ‫ض‬َ ‫ ال ُْم‬singkatnya disebut dengan penisbahan.
Seperti kata ‫اب‬ ‫ت‬
َ ِ‫ ك‬sebagai ‫اف‬ َ ‫ ال ُْم‬dan ‫ ُُمَ َّم ٌد‬sebagai ‫اف إِلَْيه‬
ُ ‫ض‬ ُ ‫ض‬َ ‫ال ُْم‬.
ٌ
Keduanya merupakan kata yang terpisah, namun keduanya

5
bisa saling disandarkan satu sama lain. Kedua kata tersebut
jika digabungkan maka menjadi ‫اب ُُمَ َّمد‬ ِ
ُ َ‫( كت‬kitab Muhamad)

‫اف إِلَْي ِه‬


ُ ‫ض‬َ ‫اف & ال ُْم‬
ُ ‫ض‬َ ‫ال ُْم‬ ‫_______ٌد‬
‫ ُُمَ َّم‬+ ‫اب‬
ٌ ‫كِت‬
َ
Dhammah tanwin pada kata
pertama berubah menjadi
Kaedah tanda isim ini: ِ‫ك‬ dhammah, dan harakat akhir
(penisbahan) ‫اب ُُمَ َّمد‬
ُ ‫ت‬
َ pada kata kedua menjadi
kasrah

Contoh lain: 1. ‫ت ِه ْند‬


ُ ‫ ِه ْن ٌد = بَ ْي‬+ ‫ت‬ٌ ‫بَ ْي‬
ِ ُ‫ هللا = َكعبة‬+ ٌ‫َكعبة‬
‫هللا‬
2. َْ ُ َْ
ِ ‫ هللا = نَصر‬+ ‫نَصر‬
‫هللا‬
3. ُْ ُ ٌْ
‫‪#2‬‬

‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan isim dan sebab-sebabnya‬‬

‫‪ .1‬إِ َذا جاء نَصر َِّ‬


‫اَّلل َوالْ َف ْت ُح‬ ‫َ َ ُْ‬
‫اجا‬‫و‬ ‫َف‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ت النَّاس ي ْد ُخلُو َن ِِف ِدي ِن ا َِّ‬
‫َّلل‬ ‫‪َ .2‬وَرأَيْ َ‬
‫َ ً‬ ‫ََ‬
‫‪ .3‬إِ َّن الْماء طَ ُهور َال ي نَ ِ‬
‫سهُ َش ْيءٌ‬ ‫ج‬
‫ََ ٌ ُ ُ‬
#2

Hafalkan!
‫ُه ْم‬ ‫ُُهَا‬ ‫ُه َو‬
Kata ganti Laki-laki Mereka < 2 Mereka berdua Dia (laki-laki)
orang ketiga
‫ُه َّن‬ ‫ُُهَا‬ ‫ِه َي‬
ِ ‫ض ِم رْيٌالر ٌغَرْي‬
ٌِ ُ َ Perempuan Mereka < 2 Mereka berdua Dia (perempuan

‫الض َماُِِر‬
َّ - ُ‫الض ِم ْْي‬
َّ Kata ganti
‫أَنْ تُ ْم‬ ‫أَنْ تُ َما‬ َ ْ‫أَن‬
‫ت‬
Laki-laki Kalian < 2 Kalian berdua Kamu (laki-laki)
Kata Ganti orang kedua
ِ َ‫ض ِم رْيٌالر ٌم َخاط‬
ٌِ َُّ ْ‫أَن‬
‫ت‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ِ ْ‫أَن‬
‫ت‬
ُ ُ َ Perempuan Kalian < 2 Kalian berdua Kamu (perempuan)

Kata ganti
orang pertama ‫ََْن ُن‬ ‫أ ََن‬
ٌ‫ض ِم رْيٌُالر ٌُمتَ َكلِِم‬
َ Kami Saya
#2

Bisa didahului ‫قَ ْد‬

ِ‫ات ال ِْف ْعل‬


ُ ‫َع ََل َم‬
Bisa didahului ‫ف‬
َ ‫َس ْو‬

Tanda-tanda Fi’il
(kata kerja) Didahului ‫س‬
َ

Catatan:
Ada beberapa tanda fi'il lainnya yang akan kita bahas ‫الساكِنَ ِة‬
َّ ‫ث‬ِ ‫ََتء التَّأْنِْي‬
ُ
setelah memasuki pembahasan wazan (bentuk) fi'il (huruf ‘Ta’ sukun yang
menunjukkan ta’nits)
#3
Kata-kata yang didahului ‫ قَ ْد‬adalah fi’il,
adapun isim tidak akan didahului ‫قَ ْد‬

Contoh: ُ‫ص ََلة‬


َّ ‫ت ال‬
ْ ‫قَ ْد قَ َام‬ Karena terdapat kata ‫ قَ ْد‬sebelum kata ‫ت‬
ْ ‫قَ َام‬, maka
bisa dipastikan bahwa kata ‫ت‬
ْ ‫ قَ َام‬adalah fi’il

1 Wawasan: makna ‫قَ ْد‬


• Jika ‫ قَ ْد‬masuk ke fi’il madhi maka maknanya adalah untuk menekankan
Bisa didahului (‫)لِلتَّأْكِ ْي ِد‬.
Contoh: ‫ْم ْؤِمنُو َن‬ ُ ‫( قَ ْد أَفْ لَ َح ال‬sungguh beruntung orang-orang beriman) –
‫( قَ ْد‬qad) Kata ‫ قَ ْد‬menjadi bermakna sungguh
• Jika ‫ قَ ْد‬masuk ke fi’il mudhari’ maka maknanya menjadi terkadang (bisa
saja) atau seringkali (biasanya), tergantung teks kalimatnya
Contoh: ‫س ََل ُن‬ ْ ‫( يَ ْن َخ ُح الْ َك‬berhasil orang malas) + ‫قَ ْد‬, maka makna ‫قَ ْد‬
bermakna “terkadang” – Terkadang orang malas berhasil
Contoh: ‫جتَ ِه ُد‬ ْ ‫( يَ ْن َج ُح ال ُْم‬berhasil orang yang bersungguh-sungguh) + ‫قَ ْد‬,
maka ‫ قَ ْد‬bermakna “seringkali” – Seringkali orang yang bersungguh-sungguh
itu berhasil
#3

Kata-kata yang didahului oleh ‫ف‬


َ ‫ َس ْو‬adalah fi’il

2
Contoh:

‫ف تَ ْعلَ ُم ْو َن‬
َ ‫ – َس ْو‬kelak kalian akan mengetahui
Bisa didahului
َ ‫( َس ْو‬Saufa)
‫ف‬ Kata ‫ تَ ْعلَ ُم ْو َن‬merupakan fi’il karena didahului oleh kata ‫ف‬
َ ‫َس ْو‬

“KELAK”
Catatan:
• Kata ‫ف‬ََ ‫ َس ْو‬maknanya adalah “kelak” (dikemudian hari), dan
menunjukkan jarak waktu yang sangat lama
• Isim tidak dapat dimasuki atau didahului oleh ‫ف‬ََ ‫َس ْو‬
#3

Kata-kata yang didahului oleh ‫س‬


َ adalah fi’il

Contoh:

3 ‫ – َستَ ْعلَ ُم ْو َن‬Kalian akan segera mengetahui

Didahului ‫س‬
َ (Sa)
Kata ‫ تَ ْعلَ ُم ْو َن‬merupakan fi’il karena didahului oleh kata ‫س‬
َ

Catatan:
“AKAN” • ‫س‬
َ maknanya adalah “akan” (nanti). Berbeda dengan ‫ف‬ َ ‫ َس ْو‬, jika
fi’il didahuli ‫س‬
َ maka akan menunjukkan “akan terjadi segera”,
dan jarak waktunya pendek
• Sebagaimana ‫ف‬ َ ‫ َس ْو‬tidak bisa masuk kepada isim, maka ‫س‬
َ juga
tidak bisa dimasuki isim
#3

Singkatnya, ‘Ta’ ta’nits adalah Ta sukun (‫ت‬


َْ ) di akhir
fi’il yang menunjukkan tanda muannats (wanita)

Contoh:

4 ِ َ‫ت ف‬
ُ‫اط َمة‬ ْ ‫ – قَ َام‬Telah berdiri Fathimah

‫الساكِنَ ِة‬
َّ ِ
‫ث‬ ‫ي‬ِ
ْ ‫ََتءُ التَّأْن‬ Kata ‫ام‬
َ َ‫ ق‬diketahui sebagai fi’il karena diakhir kata terdapat Ta ta’nits (‫)ت‬
ْ

(huruf ‘Ta’ sukun yang


menunjukkan Catatan:
ta’nits/muannats) • Fi’il dimasuki Ta ta’nits (‫ت‬
َْ ) disebabkan karena fi’il disandarkan
kepada fa’il muannats (pelaku perempuan)
• Adapun jika fi’il disandarkan kepada fa’il mudzakkar (pelaku laki-
laki) maka tidak perlu ditambahkan Ta ta’nits. Contoh kalimat َ‫ام‬ َ َ‫ق‬
َ‫ حُمَ َّمد‬. Kata ‫ قَ ََام‬tidak perlu ditambah Ta ta’nits (‫ت‬
َْ ) karena fa’ilnya
bukan muannats (perempuan)
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫‪ pada fi’il madhi‬فَ َع َ‬


‫ل ‪A. Wazan‬‬
‫َ‬
‫تَ‬ ‫فَ َعَْل َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫عل‬
‫فَ ََ‬ ‫ُه َو‬
‫فَ َعَْلتح َما‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫فَ َع ََ‬
‫ل‬ ‫ُُهَا‬
‫تَ‬
‫فَ َعَْل ح‬ ‫أ ََن‬ ‫فَ َعَْلتح َْم‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫فَ َعَلحوا‬ ‫ُه ْم‬
‫فَ َعَْلنَا‬ ‫ََْن ُن‬ ‫فَ َعَْلتَ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫فَ َعَل َْ‬
‫ت‬ ‫ِه َي‬
‫فَ َعَْلتح َما‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫فَ َعَلتَا‬ ‫ُُهَا‬
‫فَ َعَْل ح ََّ‬
‫ت‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫فَ َعَْل ََن‬ ‫ُه َّن‬
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫’‪ pada fi’il mudhari‬فَ َع َ‬


‫ل ‪B. Wazan‬‬
‫َ‬
‫تَ ْف ََع حَل‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫يَ ْف ََع حَل‬ ‫ُه َو‬
‫تَ ْف ََع َلنَ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫يَ ْف ََع َلنَ‬ ‫ُُهَا‬
‫أَفْ َع حَل‬ ‫أ ََن‬ ‫تَ ْف ََعلح ْو َن‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫يَ ْف ََعلح ْو َن‬ ‫ُه ْم‬
‫نَ ْف ََع حَل‬ ‫ََْن ُن‬ ‫تَ ْف ََعل ْ ََ‬
‫ي‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫تَ ْف ََع حَل‬ ‫ِه َي‬
‫تَ ْف ََع َلنَ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫تَ ْف ََع َلنَ‬ ‫ُُهَا‬
‫تَ ْف ََع ْل ََن‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫يَ ْف ََع ْل ََن‬ ‫ُه َّن‬
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ل ‪C. Wazan‬‬
‫‪ pada fi’il ‘Amr‬فَ َع َ‬
‫َ‬
‫افْ َع َْل‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه َو‬
‫افْ َع ََ‬
‫ل‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫‪-‬‬ ‫ُُهَا‬
‫‪-‬‬ ‫أ ََن‬ ‫افْ َعَلح ْوا‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه ْم‬
‫‪-‬‬ ‫ََْن ُن‬ ‫افْ َعلَ َْي‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ِه َي‬
‫افْ َع ََ‬
‫ل‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫‪-‬‬ ‫ُُهَا‬
‫افْ َعَْل ََن‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه َّن‬
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ضر ََ‬
‫ب ‪A. Wazan‬‬ ‫‪َ pada fi’il madhi‬‬
‫َ‬

‫تَ‬ ‫ضَرَبْ َ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫بَ‬ ‫ضَر َ‬ ‫َ‬ ‫ُه َو‬
‫ضَربَْتح ََما‬ ‫َ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫ضَرََب‬ ‫َ‬ ‫ُُهَا‬
‫ضَرَبْ ح‬
‫تَ‬ ‫َ‬ ‫أ ََن‬ ‫ضَربَْتح َْم‬
‫َ‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫ضَربَح ْوا‬‫َ‬ ‫ُه ْم‬
‫ضَربَْنَا‬
‫َ‬ ‫ََْن ُن‬ ‫ضَرَبْتَ‬ ‫َ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ضَرَبَ َْ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫ِه َي‬
‫ضَربَْتح ََما‬ ‫َ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫ضَربََتَا‬ ‫َ‬ ‫ُُهَا‬
‫ضَرَبْ ح ََّ‬
‫ت‬ ‫َ‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫ضَرَبْ ََن‬‫َ‬ ‫ُه َّن‬
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ضر ََ‬
‫ب ‪B. Wazan‬‬ ‫’‪َ pada fi’il mudhari‬‬
‫َ‬

‫بَ‬ ‫ضَر ح‬ ‫تَ ْ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫بَ‬ ‫ضَر ح‬ ‫يَ ْ‬ ‫ُه َو‬
‫ضَرَبنَ‬ ‫تَ ْ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫ضَرَبنَ‬ ‫يَ ْ‬ ‫ُُهَا‬
‫بَ‬
‫ح‬ ‫ر‬ ‫َض‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫أ ََن‬ ‫ضَربح ْو َن‬ ‫تَ ْ‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫ضَربح ْو َن‬ ‫يَ ْ‬ ‫ُه ْم‬
‫ضَر حَ‬
‫ب‬ ‫نَ ْ‬ ‫ََْن ُن‬ ‫ضَرب ْ ََ‬
‫ي‬ ‫تَ ْ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫ضَر حَ‬
‫ب‬ ‫تَ ْ‬ ‫ِه َي‬
‫ضَرَبنَ‬ ‫تَ ْ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫ضَرَبنَ‬ ‫تَ ْ‬ ‫ُُهَا‬
‫ضَربْ ََن‬
‫تَ ْ‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫ضَربْ ََن‬
‫يَ ْ‬ ‫ُه َّن‬
‫‪#3‬‬

‫‪Contoh penerapan dhamir terhadap fi’il‬‬

‫ب ‪C. Wazan‬‬
‫ضر ََ‬
‫‪َ pada fi’il ‘Amr‬‬
‫َ‬
‫ضر َْ‬
‫ب‬ ‫اْ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه َو‬
‫ضرََب‬ ‫اْ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫‪-‬‬ ‫ُُهَا‬
‫‪-‬‬ ‫أ ََن‬ ‫ضربَح ْوا‬
‫اْ‬ ‫أَنْ تُ ْم‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه ْم‬
‫‪-‬‬ ‫ََْن ُن‬ ‫ضر َْ‬
‫ب‬ ‫اْ‬ ‫ت‬ ‫أَنْ ِ‬ ‫‪-‬‬ ‫ِه َي‬
‫ضرََب‬‫اْ‬ ‫أَنْ تُ َما‬ ‫‪-‬‬ ‫ُُهَا‬
‫ضرَبْ ََن‬
‫اْ‬ ‫أَنْ َُّ‬
‫ت‬ ‫‪-‬‬ ‫ُه َّن‬
#3

Kata kunci dhamir (kata ganti)

• Fi’il mudhari’ pasti diawali empat huruf yaitu ‫ت‬ ََ -‫ َن‬-َ‫أ‬


ََ -‫ي‬
(ANITA)
• Kata ganti orang ketiga pada fi’il mudhari’ menggunakan
awalan ‫ي‬ ََ kecuali untuk dhamir ‫( ه ََي‬dia perempuan) dan ‫حُهَا‬
(mereka berdua perempuan), keduanya menggunakan
awalan huruf ‫ت‬ ََ
• Kata ganti orang kedua semuanya menggunakan awalan
huruf ‫ت‬ ََ
• Fi’il ‘Amr hanya berlaku untuk kata ganti orang kedua
#3

Kamus Fi’il (kata kerja)

Arti Fi’il Mudhari’ Fi’il Madhi

َ‫س‬ ‫ل‬ ‫َي‬ ِ َ‫س‬ َ‫ل‬‫ج‬


Duduk
‫َْ ح‬ َ َ
Menolong ‫ص حَر‬ ‫يَْن ح‬ ُ ‫صََر‬ َ َ‫ن‬
Memukul َ‫ضر ح‬
‫ب‬ ْ َ‫ي‬ ِ ََ ‫ضَر‬
‫ب‬ َ
Membuka ‫يَ ْفتَ حَح‬ َ ‫فَتَ ََح‬
Makan ‫ََيْ حك حَل‬ ُ ‫أَ َك ََل‬
Pergi َ‫يَ ْذ َه ح‬
‫ب‬ َ ََ ‫َذ َه‬
‫ب‬
Marah َ‫ض ح‬
‫ب‬ َ ‫يَ ْغ‬ َ ََ ‫َغض‬
‫ب‬
ِ
Sabar
‫ص َبح‬ ْ َ‫ي‬ ‫ص َََب‬َ
#3

Latihan
Tentukan bahasa Arabnya!

1. Mereka berdua (laki-laki) sedang marah

2. Dia (wanita) telah makan

3. Kalian berdua (laki-laki) pergilah!

4. Kami sedang duduk


#4 1

‫أَنْ َواعُ ا ْْلُ ْملَة‬


Jenis-jenis
Al-Jumlah (kalimat)

ُ‫ا ْْلُ ْملَةُ ْاْل ْْسيَّة‬ ُ‫ا ْْلُ ْملَةُ الْف ْعليَّة‬
Al-Jumlah Al-Ismiyyah Al-Jumlah Al-Fi’liyyah

Catatan:
Al-Jumlah terdiri atas susunan Al-Kalimat (kata). Sebuah ungkapan
dapat disebut sebagai Al-Jumlah apabila telah memiliki makna
meskipun susunannya hanya terdiri atas dua Al-Kalimat (kata)
#4 2

Al-Jumlah Al-Isimiyyah adalah Al-Jumlah


(kalimat) yang dimulai dengan isim

Contoh:
ُ ‫ – الطَّال‬Siswa itu sedang makan
‫ب ََيْ ُك ُل‬

ُ‫ا ْْلُ ْملَةُ ْاْل ْْسيَّة‬ ُ ‫ – الطَّال‬Siswa itu sakit


‫ب َمريْض‬

ُ ‫الطَّال‬, dan kata tersebut


Kalimat di atas didahului oleh kata ‫ب‬
Al-Jumlah merupakan isim. Oleh karena itu kalimat di atas merupakan Al-
Jumlah Al-Ismiyyah karena didahului oleh isim
Al-Ismiyyah
Catatan:

• Dalam sebuah Al-Jumlah Al-Ismiyyah, kata selanjutnya bisa


berupa isim dan bisa pula berupa fi’il
#4 3

Al-Jumlah Al-Fi’liyyah adalah Al-Jumlah


(kalimat) yang dimulai dengan fi’il

ُ‫ا ْْلُ ْملَةُ الْف ْعليَّة‬ Contoh: ‫ب‬ ‫ال‬َّ


ُ ‫ – ََيْ ُك ُل الط‬Siswa itu sedang makan
Al-Jumlah ‫ب‬ ‫ال‬َّ
ُ ‫ض الط‬ َ ‫ – َمر‬Siswa itu telah sakit
Al-Fi’liyyah
ُ ‫ ََيْ ُك‬dan ‫ض‬
Kalimat di atas didahului oleh kata ‫ل‬ َ ‫ َمر‬. Kedua kata
tersebut merupakan fi’il. Oleh karena itu kalimat di atas
merupakan Al-Jumlah Al-Fi’liyyah karena didahului oleh fi’il
#4 4

‫ال ُْم ْف َر ُد‬


Mufrad (tunggal)

Jenis-jenis isim
berdasarkan jumlah ‫ال ُْمثَ َّّن‬
Mutsanna (ganda)
bilangannya

‫ا ْْلَ ْم ُع‬
(plural/jamak)
#4 5

Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan


jumlah satu (1) atau tunggal

1 Contoh: 1. ‫ب‬ُ ‫ – الطَّال‬Seorang siswa


‫ال ُْم ْف َر ُد‬ 2. ُ‫ – الطَّالبَة‬Seorang siswi
Mufrad (tunggal)
3. ‫ – ال ُْم ْسل ُم‬Seorang muslim
4. ُ‫ – ال ُْم ْسل َمة‬Seorang muslimah
#4 6

Isim mutsanna atau adalah isim yang menunjukkan


jumlah dua (ganda) atau lebih dari satu

Contoh: 1. ‫ الطَّالبَ ْي‬/ ‫ – الطَّالبَان‬Dua siswa


2. ‫ الطَّالبَ تَ ْي‬/ ‫ – الطَّالبَ تَان‬Dua siswi
2 3. ‫ ال ُْم ْسل َم ْي‬/ ‫ – ال ُْم ْسل َمان‬Dua muslim

‫ال ُْمثَ َّّن‬ 4. ‫ ال ُْم ْسل َمتَ ْي‬/ ‫ – ال ُْم ْسل َمتَان‬Dua muslimah

Mutsanna (ganda) Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi
mutsanna (ganda):

‫ يْن‬/‫ ان‬+ ‫ال ُْم ْف َر ُد‬


Contoh: ‫ الطَّالبَ ْي‬/ ‫ يْن = الطَّالبَان‬/ ‫ ان‬+ ‫ب‬
ُ ‫الطَّال‬
#4 7

Isim jamak adalah isim yang menunjukkan jumlah


banyak ( lebih dari dua ) atau plural

3 Isim jamak terbagi menjadi tiga:

‫ا ْْلَ ْم ُع‬ َّ ‫ – ََجْ ُع ال ُْم َذ َّكر‬Jamak mudzakkar (laki-laki) salim


1. ُ‫السال‬
(plural/jamak) َّ ‫ – ََجْ ُع ال ُْم َؤنَّث‬Jamak muannats (perempuan) salim
2. ُ‫السال‬
3. ‫ – ََجْ ُع الْتَّكس ْي‬Jamak Taksir
#4 8
Jamak mudzakkar salim secara sederhana maknanya
adalah bentuk jamak isim bagi mudzakkar (laki-laki)
Contoh:

1. ‫ي‬َ ْ ‫ الطَّالب‬/ ‫ – الطَّالبُ ْو َن‬Para siswa (banyak)


2. ‫ي‬َ ْ ‫ ال ُْم ْسلم‬/ ‫ – ال ُْم ْسل ُم ْو َن‬Para muslim (banyak)

3-1 3. ‫ الْ َكافريْ َن‬/ ‫ – الْ َكاف ُرْو َن‬Orang-orang kafir laki-laki (banyak)
Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi

‫ال‬
ُ ‫الس‬
َّ ‫ر‬‫ك‬َّ ‫ََجْ ُع ال ُْم َذ‬ jamak mudzakkar salim:

Jamak mudzakkar ‫ يْ َن‬/ ‫ ْو َن‬+ ‫ال ُْم ْف َر ُد‬


(laki-laki) salim Contoh: ‫ي‬
َ ْ ‫ال ُْم ْسلم‬/‫يْ َن = ال ُْم ْسل ُم ْو َن‬/‫ ْو َن‬+ ‫ال ُْم ْسل ُم‬
Catatan:
• Isim jamak mudzakkar salim (perubahannya) hanya berlaku untuk isim
mudzakkar
• Ciri isim mudzakkar adalah tidak diakhiri dengan Ta marbutah (‫)ة‬
• Kaidah penentuan tambahan antara ‫ن‬ َ ‫ ْو‬dan ‫ يْ َن‬pada jamak mudzakkar
salim akan di bahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#4 9
Contoh:
1. ‫ الطَّالبَات‬/ ‫ات‬ُ َ‫ – الطَّالب‬Para siswi (banyak)

3-2 2. ‫ ال ُْم ْسل َمات‬/ ‫ات‬


ُ ‫ – ال ُْم ْسل َم‬Para muslimah (banyak)
3. ‫ َكاف َرات‬/ ‫ – َكاف َرات‬Orang-orang kafir perempuan (banyak)
َّ ‫ََجْ ُع ال ُْم َؤنَّث‬
ُ‫السال‬ Rumus untuk mengubah isim dari mufrad (tunggal) menjadi
Jamak muannats jamak mudzakkar salim:

(perempuan) salim )ُ‫ُـٌــ‬/ ُ‫ ات (ـُــ‬+ ‫ال ُْم ْف َر ُد‬


ُ ‫ ات (ـــُ) = ال ُْم ْسل َم‬+ ُ‫ال ُْم ْسل َمة‬
ْ ‫ ال ُْم‬/ ‫ات‬
Contoh: ‫سل َمات‬

Jamak muannats salim Catatan:


secara sederhana maknanya
• Isim jamak muannats salim (perubahannya) hanya berlaku untuk isim
adalah bentuk jamak isim muannats
bagi muannats (perempuan) • Ciri isim muannats adalah diakhiri dengan Ta marbutah (‫)ة‬
• Perubahan dilakukan pada huruf Ta marbutah (‫)ة‬
• Kaidah penentuan harakat huruf ‫ ت‬pada jamak muannats salim antara )ُ‫(ـــ‬
dan )ُ‫ (ـٌــ‬akan dibahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#4 10

Jamak taksir singkatnya adalah bentuk isim jamak yang


tidak memiliki kaidah (rumus-rumus) seperti halnya
jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim

Contoh: ‫ََجْ ُع الْتَّكس ْي‬ ‫ال ُْم ْف َر ُد‬

3-3 ٌ‫أ َْوََلد‬


ٌ‫الطُّاَّلب‬
ٌ‫َولَد‬
ٌ‫الطَالِب‬
‫ََجْ ُع الْتَّكس ْي‬ ٌ‫َدفَاتِر‬ ‫َدفٌَْت‬
Jamak Taksir Catatan:
• Wazan jamak taksir (timbangan perubahannya) akan kita pelajari
dipertemuan yang akan datang
• Jamak taksir tidak menggunakan kaidah (rumus) seperti halnya jamak
mudzakkar salim dan jamak muannats salim
• Di antara cara mengetahui bentuk jamak taksir suatu isim mufrad adalah
dengan banyak membaca kamus
‫‪#4‬‬ ‫‪Contoh bentuk-bentuk isim berdasarkan jumlah dan perubahannya‬‬ ‫‪11‬‬

‫ََجْع‬ ‫ُمثَ َّّن‬ ‫ُم ْف َرد‬


‫)‪Jamak (plural‬‬ ‫)‪Mutsanna (ganda‬‬ ‫)‪Mufrad (tunggal‬‬

‫ََجْ ُع ال ُْم َذ َّكر َّ‬ ‫َكاف ُرْو َن | َكافريْ َن‬ ‫َكاف َران | َكاف َريْن‬ ‫َكافر‬
‫السالُ‬
‫‪Jamak mudzakkar‬‬
‫‪(laki-laki) salim‬‬ ‫ي‬
‫ُم ْسل ُم ْو َن | ُم ْسلم ْ َ‬ ‫ُم ْسل َمان | ُم ْسل َم ْي‬ ‫ُم ْسلم‬

‫ََجْ ُع ال ُْم َؤنَّث َّ‬


‫السالُ‬ ‫َكاف َرات | َكاف َرات‬ ‫َكاف َرََتن | َكاف َرتَ ْي‬ ‫َكاف َرة‬
‫‪Jamak muannats‬‬
‫‪(perempuan) salim‬‬ ‫ُم ْسل َمات | ُم ْسل َمات‬ ‫ُم ْسل َمتَان | ُم ْسل َمتَ ْي‬ ‫ُم ْسل َمة‬

‫َدفَات ُر‬ ‫َتيْن‬


‫َتان | َدفْ ََ‬
‫َدفْ ََ‬ ‫َدفْ ََت‬
‫ََجْ ُع الْتَّكس ْي‬
‫‪Jamak Taksir‬‬
‫أ َْوَْلد‬ ‫َولَ َدان | َولَ َديْن‬ ‫َولَد‬
‫‪#4‬‬ ‫‪12‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Lengkapi kolom berikut‬‬

‫ا ْْلَ ْم ُع‬ ‫ال ُْمثَ َّّن‬ ‫ال ُْم ْف َر ُد‬

‫صابَِرٌة‬
‫َ‬

‫َشا ِربَْ ٌِ‬


‫ي‬

‫صائِم ْو َنٌ‬
‫َ‬
#5 1

Jenis-jenis isim ditinjau dari bisa


berubah atau tidaknya harakat
pada huruf terakhirnya

‫ن‬ِ ‫ب‬ ‫ام‬


‫ل‬ ‫ا‬
‫ا ا ُ َا ي‬‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اْل‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ع‬‫ام‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اْل‬
ُ َ‫ا ا ُ ُ ا‬
Isim Mabni Isim Mu’rob
#5 2

Isim Mu’rob adalah isim yang bisa berubah


harakat akhirnya karena sebab-sebab tertentu

Contoh: ‫ – َر ُجل‬Seorang laki-laki


‫ت بَِر ُجل‬
ُ ‫َم َرار‬ ‫ت َر ُج اًل‬
ُ ‫َرأيا‬ ‫اء َر ُجل‬
َ ‫َج‬

‫ب‬ ‫ر‬ ‫ع‬ ‫ام‬


‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اْل‬
ُ َ ُ ُ‫ا ا‬
Aku melewati Aku melihat Telah datang

‫ا‬
seorang lelaki seorang lelaki seorang lelaki

Berakhiran ‫ــٍـ‬ Berakhiran ‫ ــًـ‬Berakhiran ‫ــٌـ‬


Isim Mu’rob karena kata ‫ رجل‬karena kata ‫ رجل‬karena kata ‫رجل‬
didahului huruf jar sebagai objek sebagai fa’il

Catatan:
• I’rob adalah perubahan yang terjadi di akhir suatu kata yang
disebabkan oleh sebab-sebab tertentu
• Sebab-sebab I’rob lainnya akan diketahui seiring dengan
berjalannya pelajaran Nahwu ini insyaAllah
#5 3

Isim Mabni adalah isim yang tidak berubah


harakat pada huruf terakhirnya

Contoh: ‫ – ٰه َذا‬Ini
‫ت ِِٰ َذا‬
ُ ‫َم َرار‬ ‫ت ٰه َذا‬
ُ ‫َرأيا‬ ‫اء ٰه َذا‬
َ ‫َج‬

‫ن‬ِ ِ
‫ااْل اس ُم ال َام اب ي‬
‫ ٰه َذا‬didahului
huruf jar
‫ ٰه َذا‬sebagai
objek
‫ ٰه َذا‬sebagai
subjek

Isim Mabni Perhatikan bentuk akhir harakat dari kata ‫ ٰه َذا‬, semuanya sama
dan tidak berubah, padahal kata ‫ ٰه َذا‬pada ketiga model kalimat
di atas datang dengan kedudukan yang berbeda-beda

Catatan:

• Contoh-contoh isim mabni lainnya akan kita sebutkan pada


pelajaran-pelajaran yang akan datang
4
ِ
#5
‫اب‬
ُ َ ‫أَنا َواعُ ا‬
‫ر‬‫ع‬‫ا‬ ‫اْل‬
Jenis-jenis I’rob
(pada isim)

)‫ض‬ ‫ا اْلَير ( ا‬
ُ ‫اْلَاف‬ ‫ب‬
ُ ‫َّص‬
‫الن ا‬ ‫الرفا ُع‬
َّ

Isimnya disebut Isimnya disebut Isimnya disebut

)‫ض‬
ُ ‫ال َام اج ُراوُر (ال َام اخ ُف او‬ ‫ب‬
ُ ‫ص او‬
ُ ‫ال َام ان‬ ُ‫ال َام ارفُ اوع‬
Majrur Manshub Marfu’

Catatan:
Status-status yang mempengaruhi Marfu’, Manshub, atau Majrur-nya suatu
isim, akan diketahui seiring dengan pelajaran Nahwu ini, insyaAllah
‫‪#5‬‬ ‫‪Contoh penerapan isim terhadap bentuk-bentuk i’rob‬‬ ‫‪5‬‬

‫ال َام اج ُراوُر‬ ‫ب‬


‫ص او ُ‬
‫ال َام ان ُ‬ ‫ال َام ارفُ اوعُ‬ ‫‪Catatan:‬‬
‫‪Majrur‬‬ ‫‪Manshub‬‬ ‫’‪Marfu‬‬ ‫‪Pada pembahasan‬‬
‫ت بَِر ُجل‬
‫َم َرار ُ‬ ‫ت َر ُج اًل‬
‫َرأيا ُ‬ ‫اء َر ُجل‬
‫َج َ‬ ‫ال ُام اف َر ُد ال ُام َذ ََّّ ُر‬ ‫‪sebelumnya, telah‬‬
‫‪disebutkan bahwa bentuk‬‬

‫ت بِطَالِبَة‬ ‫ت طَالِبَةا‬ ‫ت طَالِبَة‬


‫‪isim mutsanna bisa diakhiri‬‬
‫َم َرار ُ‬ ‫َرأيا ُ‬ ‫اء ا‬
‫َج َ‬ ‫ُ‬‫ال ُام اف َر ُد ال ُام ََؤنَّ ُ‬ ‫‪ِ , pada jamak‬‬
‫ان‪ /‬يا ِن‬
‫او َن ‪mudzakkar bisa diakhiri‬‬
‫ت بَِر ُجَلَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫َم َرار ُ‬ ‫ت َر ُجَلَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫َرأيا ُ‬ ‫اء َر ُجًلَ ِن‬ ‫َج َ‬ ‫ال ُامثَ ََّّن الا ُم َذ ََّّ ُر‬ ‫‪ /, dan pada jamak‬يا َن‬
‫ت بِطَالِبَ تَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫َم َرار ُ‬ ‫ْ‬‫ت طَالِبَ تَ ا ِ‬
‫َرأيا ُ‬ ‫ت طَالِب تَ ِ‬
‫ان‬ ‫اء ا َ‬ ‫َج َ‬ ‫ُ‬‫ال ُامثَ ََّّن الا ُم ََؤنَّ ُ‬
‫‪muannats bisa diakhiri‬‬
‫‪(. Maka‬ـُــِ ‪ِ/‬ـٌـِـٍ) ‪harakat‬‬
‫ِ‬ ‫ت ِبُسَلِ‬ ‫ِ‬ ‫ت مسَلِ‬ ‫اء ُم اسَلِ ُم او َن‬ ‫الس ِ‬ ‫‪perbedaan tersebut bisa‬‬
‫َم َرار ُ ا ا َ‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫َرأيا ُ ُ ا ا َ‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ََ‬‫ج‬ ‫ََجا ُع ال َام َذ ََّّ ِر َّ ُ‬
‫اِ‬ ‫‪diketahui dengan‬‬
‫‪mengetahui kapan suatu‬‬
‫ت ِبُ اسَلِ َمات‬
‫َم َرار ُ‬ ‫ت ُم اسَلِ َمات‬ ‫ت ُم اسَلِ َمات‬ ‫ِ‬‫ِ‬ ‫ََجاع الام ََؤنَّ ِ‬
‫َرأيا ُ‬ ‫السا ُ َ َ ا‬
‫اء‬‫ج‬ ‫ُ َّ‬ ‫ُ ُ‬ ‫‪isim sebagai marfu’,‬‬
‫‪manshub, atau majrur‬‬
‫ت ِبَ اوَْلد‬
‫َم َرار ُ‬ ‫ت أ اَوَْل اد‬
‫َرأيا ُ‬ ‫اء أ اَوَْلد‬ ‫ج‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫ََجا ُع الاتَّ اك ا‬
‫ََ‬
‫‪#5‬‬ ‫‪6‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Lengkapi kolom berikut‬‬

‫ال َام اج ُراوُر‬ ‫ب‬


‫ص او ُ‬
‫ال َام ان ُ‬ ‫ال َام ارفُ اوعُ‬ ‫‪Mufrad, mutsanna,‬‬
‫‪Majrur‬‬ ‫‪Manshub‬‬ ‫’‪Marfu‬‬ ‫‪atau jamak‬‬

‫ت ُم اسَلِ َمتَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫َرأيا ُ‬
‫صابِ ِريا َن‬
‫ت بِ َ‬
‫َم َرار ُ‬
‫اء َشا ِربُ او َن‬
‫َج َ‬
‫الر ُج ًَل ِن‬
‫اء َّ‬
‫َج َ‬
‫لصاِِم ِ‬
‫ات‬ ‫ت اب َّ َ‬
‫َم َرار ُ‬
‫الضا ِربَ ا ِ‬
‫ْ‬ ‫ت َّ‬‫َرأيا ُ‬
#6 1

4 Jenis isim mufrad yang keluar


dari kaidah (aturan umum) i’rob
isim mufrad

Pada pertemuan sebelumnya telah disebutkan bahwa I’rob isim mufrad memiliki kaidah:
Jika dia sebagai marfu’ maka harakat akhirnya (‫ )ـُـ‬dhammah
Jika dia sebagai manshub maka harakat akhirnya (‫ )ـَـ‬fathah
Jika dia sebagai majrur maka harakat akhirnya menjadi (‫ )ـِـ‬kasrah
Namun ada isim mufrad lainnya yang tidak menggunakan kaidah tersebut
#6 2

Isim mufrad yang keluar dari


kaidah umum I’rob isim mufrad

ُ‫سة‬ ‫أاْلَ أْسَاءُ أ‬


َ ‫اْلَ أم‬ ِ َّ‫اْلسم ال‬
ِ
‫ص‬
ُ ‫ال َأم أن ُق أو‬ ‫ص أوُر‬
ُ ‫ال َأم أق‬ ُ ‫ص ِف‬ ‫ن‬
‫أ‬
َ َ ‫َي‬‫ْل‬
َ ‫ى‬ ‫ذ‬ ُ‫أ أ‬
Al-Asma’ul
Isim Manqush Isim Maqshur Isim La Yansharif
Khamsah
#6 3
Isim Manqush adalah isim yang berakhiran huruf ‫ي‬
dan huruf sebelumnya beharakat kasrah (‫)ـِـ‬

Contoh:
‫ادي‬ ِ ‫ – ا أْل‬Penunjuk ِ ‫الد‬
‫اعي‬ َّ – Pendakwah
َ
‫اضي‬ِ ‫ – الأ َق‬Hakim ِ ‫ – الن‬Yang melarang
‫َّاهي‬

‫ص‬ ‫و‬ ‫ق‬ ‫ن‬ ‫أم‬


‫ل‬ ‫ا‬
‫الز ِان‬ ‫الف ِامي‬
ُ
َّ – Lelaki pezina َّ – Pelempar

ُ ‫َأ أ‬ Kasrah
ِ ‫ت ِبلأ َق‬
‫اضي‬ ِ ‫ت الأ َق‬
ُ ‫اض َي َم َفأر‬ ِ ‫ج ِاء الأ َق‬
ُ ‫اضي َرأََيأ‬ َ
Fathah
muqaddarah

Isim Manqush muqaddarah


Majrur Manshub Marfu’
Catatan:

• Harakat akhir huruf dari isim manqush hanya dapat terlihat pada
ِ ‫ت الأ َق‬
posisi manshub. Contohnya seperti ‫اض َي‬ ُ ‫َرأََيأ‬
• Adapun jika isim manqush i’robnya marfu’ dan majrur, maka harakat
terakhirnya tidak tampak (‫)ي‬. Harakat pada marfu’ disebut dhammah
muqaddarah, dan pada majrur disebut kasrah muqaddarah
#6 4
Isim Maqshur adalah isim yang huruf akhirnya alif
layyinah (‫ )ى‬dan pada huruf sebelumnya berharakat
fathah (‫)ـَـ‬

Contoh:
‫ – الأ َف َت‬Pemuda ‫ – ُم أو َسى‬Musa
‫ – ا أْلَُدى‬Petunjuk ‫‘ – ِع أي َسى‬Isa
‫ص أوُر‬ ‫ق‬
‫أ‬
ُ َ ‫أم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ – ال ُأو أسطَى‬Yang tengah ‫ – ال ُأم أستَ أش َفى‬Rumah sakit

Isim Maqshur Perhatikan bentuk huruf terakhir dari contoh-contoh isim


maqshur, semuanya berakhiran alif layyinah (‫ )ى‬dan pada
huruf sebelumnya berharakat kasrah

Catatan:
• Tidak ada tanda-tanda yang membedakan isim maqshur
sebagai marfu’, manshub, maupun majrur. Semua tandanya
berupa (harakat) muqaddarah (tidak tampak)
#6 5

Secara sederhana Al-Asma’ul Khamsah adalah lima.


Yaitu lima isim yang metode i’robnya sama

Catatan:
• Tanda i’rob bagi marfu’
adalah waw (‫)و‬, tanda i’rob
‫ك‬َ ‫ أَبِأي‬- ‫– أ ََب َك‬
‫أَب = أَبُ أوك‬
‫ك‬ ِ‫ أ‬-
َ ‫َخ أي‬ َ ‫– أَ َخ‬
‫أَخ = أَ ُخ أو َك‬
‫اك‬
ُ‫سة‬
َ ‫م‬
‫أ‬ َ‫أ‬
‫اْل‬ ‫اء‬
ُ َ‫ْس‬
‫أ‬ َ
‫اْل‬
‫أ‬ bagi manshub adalah alif (‫)ا‬,
dan tanda i’rob bagi majrur ‫ك‬ َِ -
َ ‫َح أي‬ ‫َحم = ََحُأو َك‬
‫اك‬
َ َ‫– ََح‬
َ ‫– فِ أي‬
adalah ya (‫)ي‬ ‫ك‬ ‫اك‬
َ َ‫– ف‬
‫فَم = فُ أو َك‬
Al-Asma’ul • Tanda i’rob di atas hanya
berlaku pada Al-Asma’ul
ٍ ‫ذُ أو = ذُ أو َما ٍل – َذا َم‬
ٍ ‫ال – ِذى َم‬
‫ال‬
Khamsah Khamsah ketika isimnya
berposisi sebagai mudhaf. Majrur Manshub Marfu’
Adapun jika dia tidak (‫)ي‬ (‫)ا‬ (‫)و‬
diidhafahkan maka dii’rob
layaknya isim mufrad secara
umum, yaitu marfu’ dengan Contoh: ‫أَبُ أو بَ أك ٍف‬
dhammah (‫)ـُـ‬, manshub
dengan fathah (‫)ـَـ‬, dan
‫َِب بَ أك ٍف‬ ِ ُ ‫ت أ ََب بَ أك ٍف – َمفأر‬
ُ ‫اء أَبُ أو بَ أك ٍف – َرأََيأ‬
majrur dengan kasrah (‫)ـِـ‬ ‫ت ِبِ أ‬ َ َ ‫َج‬
#6 6
Isim La Yansharif singkatnya adalah isim yang tidak
menerima tanwin

Contoh:
1. Jamak yang wazannya ‫ل‬ ِ ‫م َف‬/‫اعيل‬
‫اع‬ ِ ‫اج ُد = م َف‬ ِ ‫ مس‬dan ‫م َفاتِأيح‬
‫َ َُ أ‬ ‫أ‬ ََ ُ َ
2. Nama yang berakhiran ‫سلَأي َما ُن = ان‬ ِ
ُ ،‫ ع أم َفا ُن‬،‫ُعثأ َما ُن‬
3. Nama yang berakhiran ‫( ة‬LK dan PR) = ُ‫ ُه َفَيأ َفة‬،ُ‫َحأ َزة‬ َ ،ُ‫َعائِ َشة‬
ِ
‫ف‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫َي‬ ‫ْل‬ ‫ى‬ ِ
‫ذ‬ َّ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫اْل‬
ُ َ ‫َ َأ‬ ُ‫أ أ‬ Catatan:
• Isim La Yansharif tidak menerima tanwin, hanya menerima
Isim La Yansharif dhammah saja (di huruf akhir)
• Isim La Yansharif dimajrurkan dengan fathah (‫)ـَـ‬. Seperti
ِ ‫ت بَِف‬
contoh: َ‫اط َمة‬ ِ ‫ت ِِبَس‬
ُ ‫ َم َفأر‬atau ‫اج َد‬ َ ُ ‫َم َف أر‬
• I’rob spesial di atas tidak berlaku jika isim La Yansharif
berposisi sebagai mudhaf atau dimasuki ‫( ال‬alif lam),
melainkan harakat akhirnya berubah menjadi kasrah (‫)ـِـ‬.
Contoh, jika dia mudhaf maka menjadi ‫أم ِدَيأ نَ ِة‬ َ ‫ل‬‫ا‬ ِ ‫اج‬
‫د‬ ِ ‫ت ِِبَس‬
َ ُ ‫ َم َفأر‬,
dan jika dimasuki ‫( ال‬alif lam) menjadi ‫اج ِد‬ ِ ‫ت ِبلأمس‬
َ َ ُ ‫َم َفأر‬
#7 1

ُ‫أاْلَ أْسَاء‬
Isim-isim

ِ
ُِ‫بن‬ ‫أم‬
‫ل‬ ‫ُا‬ ‫م‬ ‫س‬
‫أ‬ ِ‫أ‬
‫اْل‬ ِ‫أ‬
ُ ‫اْل أسمُالأم أع َر‬
‫ب‬
ِ َ
Isim Mabni Isim Mu’rob

Isim Mabni adalah isim yang harakat Kita telah membahas tentang isim
huruf terakhirnya tidak berubah baik mu’rob dan jenis-jenisnya pada
dalam kondisi marfu’, manshub, pertemuan-pertemuan sebelumnya
ataupun majrur
Catatan:

Pada materi ini kita akan membahas tentang isim mabni


2
ِ‫َع ََلماتُبِنَ ِاء أ‬
#7

ُ‫ُاْل أس ِم‬ َ
Tanda-tanda Isim Mabni

ُ‫ىُالسكُ أو ِن‬
ُّ َ‫ُعل‬ ُّ ِ ‫ال َأم أب‬
َ ‫ن‬ ُِِ ‫ُعلَىُالأ َف أُ ََح‬
َ ‫ن‬ُّ ِ ‫ال َأم أب‬ ُِِ ‫ىُالض َُّم‬
َّ َ‫ُعل‬ ُّ ِ ‫ال َأم أب‬
َ ‫ن‬ ُ‫س َرِة‬
ُ‫ُعلَىُالأ َك أ‬
َ ‫ن‬ُّ ِ ‫ال َأم أب‬
Terkadang ada yang Terkadang ada yang Terkadang ada yang selalu Terkadang ada yang
selalu berkahiran sukun selalu berkahiran fathah berkahiran dhammah selalu berkahiran kasrah

ُ‫الَّ ِذ أ‬
Contoh: ‫ي‬ Contoh: ‫ت‬
َُ ‫ض َرُبأ‬
َ Contoh: ُ‫ض َرُبأت‬
َ Contoh: ‫ ٰه ِذ ُِه‬- ini (muannats)

ُ‫ُِبلَّ ِذ أ‬
ُ ُ‫ي أَ أك َرأم‬ ِ ‫َمر أرت‬ ُ ُ‫َرأيأتُالَّ ِذ أيُأَ أُك َرأم‬ ُ ُ‫َجاءَُالَّ ِذ أيُأَ أكَُرأم‬ ِ‫ُبٰ ِذ ُه‬
ُِ ‫َم َر أرت‬ ِ‫رأيتُهُٰ ِذ ُه‬ ِ‫تُهُٰ ِذ ُه‬
‫َجاءَ أ‬
َ ‫َأ‬
Aku melewati yang Aku melihat yang Telah datang yang Aku melewati ini Aku melihat ini Ini telah datang
aku muliakan aku muliakan aku muliakan

Majrur Manshub Marfu’ Majrur Manshub Marfu’


Catatan:
Contoh di atas menunjukkan bahwa isim mabni tidak akan
berubah baik sebagai marfu’, manshub, ataupun majrur
#5 3

ُِِ َّ‫ُاْلَ أْسَ ِاءُال َأم أبنِي‬


‫أَنأ َواع أ‬
Jenis-jenis Isim Mabni

‫الض َمائِ ُر‬


َّ ِ‫اِ أسم أ‬
ُ‫ُاْل َش َارِة‬
Dhamir (kata ganti) Isim isyarah (kata tunjuk)

Catatan:
ِ ُ‫الضمائِرُالأم‬ ِ ‫الضمائِرُالأم أن َف‬
َُِ‫َّصل‬ َ َّ َُِ‫صُل‬ َ َّ
Dhamir Muttashil Dhamir Munfashil Ada beberapa jenis isim mabni lainnya,
namun pada pelajaran ini kita cukup
membahas dua jenis. Adapun jenis lain
akan kita bahas pada pertemuan-
pertemuan berikutnya
#7 4
Contoh-contoh dhamir yang bersambung
kepada isim, fi’il, atau huruf
PENJELASAN STATUS I’ROB Makna CONTOH DHAMIR
Karena sebagai fa’il
Marfu’
Dhamir yang menunjukkan
ُ‫َكَُأُبت‬ ِ ‫ََتءُالأ َف‬
‫اع ُل‬
(subjek) orang pertama tunggal
Karena sebagai fa’il Dhamir yang menunjukkan ِِ
Marfu’ ‫َكَُ أبُنَا‬ َ ‫َُن الأ َفاعل أ‬
ُ‫ي‬
1-1 (subjek) orang pertama jamak

ِ ُُ‫الضمائِرُالأم‬
َُِ‫َّصل‬ َّ
Karena sebagai fa’il
Marfu’
Dhamir yang menunjukkan ُ‫تَ أكُُبِ أي َن‬ ُِِ َ‫ََيءُالأم َخا ُطَب‬

َ
(subjek) orang kedua tunggal (PR)

Karena sebagai fa’il


Marfu’
Dhamir yang menunjukkan ُ‫يَ أكُ ُبَا ِن‬ ُ‫ي‬ ِ‫أَلِف أ‬
ِ ‫ُاْلثأُنَ أ‬
Dhamir (subjek)
Karena sebagai fa’il
Marfu’
orang ketiga (dua orang LK)
Dhamir yang menunjukkan
ُ‫يَ أكُ بُ أُو َن‬ ُِِ ‫اع‬
َُ ‫َواوُا أْلَ َم‬
(subjek) orang ketiga jamak (LK)
Muttashil Karena sebagai fa’il
(subjek) Marfu’
Dhamir yang menunjukkan
orang ketiga jamak (PR)
ُ‫يَ أك ُأُب َن‬ ِ‫نونُالنِِس ُوُة‬
َ‫أ‬
Karena sebagai maf ’ul Dhamir yang menunjukkan ‫ْيا‬ ِ َ‫اْلِط‬
‫َكافُ أ‬
Dhamir Muttashil adalah bih (objek) Manshub orang kedua tunggal (LK) ً ‫َج َزا َُكُهللُ ََُ أ‬ ُ‫اب‬
dhamir yang Karena sebagai
Majrur
Dhamir yang menunjukkan ُ ُ‫كَُِاب‬ ِ ِ‫َهاءُالأغَائ‬
ُ‫ب‬
penggunaannya harus mudhaf ilaih orang ketiga tunggal (LK)
bersambung dengan Karena sebagai
Majrur
Dhamir yang menunjukkan
‫كَُِاب َها‬ ُِِ َ‫َهاءُلِ ألغَ ُائِب‬
mudhaf ilaih orang ketiga tunggal (PR)
selainnya, baik dengan
isim, fi’il maupun huruf Karena sebagai
mudhaf ilaih Majrur
Dhamir yang menunjukkan
orang pertama tunggal
ُ‫كَُِاُبِ أي‬ ُ‫ََيءُالأمَُ َُكلِِ ِم‬
#7 4
Dhamir Munfashil

َُِ‫َّمائِرُال َأم أنص أوُب‬


َ ‫الض‬ ُِ ‫َّمائِرُال َأم أرف أو َُع‬
َ ‫الض‬
Dhamir Manshub Dhamir Marfu’

1-2 ُ‫ُهَا إِ ََُّيه أم‬ ُ ‫إِ ََُّيهُ إِ ََُّي‬ ُ‫ه أم‬ ‫ه َُو ُهَا‬
ِ ‫الضمائِرُالأم أنُ َف‬
َُِ‫صل‬ َّ
َ ‫ُهَا إِ ََُّيه َُّن‬ ُ ‫إِ ََُّي َها إِ ََُّي‬ ‫ه َُّن‬ ‫ِه َُي ُهَا‬
Dhamir ‫إِ ََُّي َُك إِ ََُّيك َُما إِ ََُّيك أُم‬ ‫أَنأُ أُم‬ ‫ت أَنأُ َما‬ َُ ‫أَنأ‬
Munfashil ‫إِ ََُّي ُِك إِ ََُّيك َُما إِ ََُّيك َُّن‬ َُّ ‫أَنأ‬
‫ت‬ ‫ت أَنأُ َما‬ ُِ ‫أَنأ‬
Dhamir Munfashil adalah ‫يُُُُُُُإِ ََّي َُن‬ َ ‫إ‬
‫َي‬
َّ ِ ُ‫ُُُُُُنن‬
ُ‫َأ‬ ‫أ ََن‬
dhamir yang bisa dapat
berdiri sendiri (terpisah), Catatan:
tidak tersambung, baik
dengan fi’il, isim, maupun Berbeda dengan dhamir muttashil yang dapat berposisi marfu', manshub,
huruf dan majrur, dhamir munfashil hanya dapat berposisi marfu' dan manshub
7

َُِ‫َّمائِرُال َأم أنص أوُب‬


َ ‫الض‬ ُِ ‫َّمائِرُال َأم أرف أو َُع‬
َ ‫الض‬
Dhamir Manshub Dhamir Marfu’

ُ‫ُهَا إِ ََُّيه أم‬ ُ ‫إِ ََُّيهُ إِ ََُّي‬ ُ‫ه أم‬ ‫ه َُو ُهَا‬
‫ُهَا إِ ََُّيه َُّن‬ ُ ‫إِ ََُّي َها إِ ََُّي‬ ‫ه َُّن‬ ‫ِه َُي ُهَا‬
‫إِ ََُّي َُك إِ ََُّيك َُما إِ ََُّيك أُم‬ ‫أَنأُ أُم‬ ‫ت أَنأُ َما‬ َُ ‫أَنأ‬
‫إِ ََُّي ُِك إِ ََُّيك َُما إِ ََُّيك َُّن‬ َُّ ‫أَنأ‬
‫ت‬ ‫ت أَنأُ َما‬ ُِ ‫أَنأ‬
‫يُُُُُُُإِ ََّي َُن‬ َ ‫إ‬
‫َي‬
َّ ِ ُ‫ُُُُُُنن‬
ُ‫َأ‬ ‫أ ََن‬
Contoh: Contoh:

ُ‫ُوإِ ََّي َكُنَ أسَُ ِعي‬


َ ‫إِ ََّي َكُنَ أعبد‬ ِ ‫ُُُُُهيُم َد ِرسٌُُُُُُِهَاُطَالِب‬
ُ‫ان‬َ َِ َ
ِ ‫هوُم َد ِرس‬
ٌِ َ
“Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Mereka berdua Dia seorang Dia seorang
Engkaulah kami mohon pertolongan.” (QS. Al-Fatihah : 5) pelajar (LK) guru (PR) guru (LK)

َُ ‫ إِ ََّي‬ayat di atas! Dhamir tersebut berposisi


Perhatikan dhamir ‫ك‬ ِ
Perhatikan dhamir ‫ُُهَا‬،‫ُهي‬،
َ ‫ ه َو‬pada contoh di atas! Dhamir
sebagai maf ’ul bih, sehingga dia manshub tersebut berposisi sebagai mubdatada’, sehingga dia marfu’
‫‪#7‬‬ ‫‪6‬‬

‫هُُٰؤَُْل ِءُ‬ ‫هُٰ َُذا هُٰ َذ ِ‬


‫انُ‬ ‫‪Mudzakkar‬‬
‫هُُٰؤَُْل ُِء‬ ‫ُٰه ُِذ ُِه َه َُ‬
‫اَت ُِن‬ ‫‪Muannats‬‬
‫َم َرأرت ُِ‬
‫ُب ََح َّمدُ‬ ‫ُمَ َّم ًُدا‬
‫َرأَيأت ُ‬ ‫ُمَ َّم ٌدُ‬
‫اء ُ‬
‫َج َ‬
‫‪Mabni‬‬ ‫‪Mu’rob Mabni‬‬
‫‪2‬‬ ‫َم َرأرتُ ُِبٰ َذا‬ ‫َرأَيأتُهُٰ َذا‬ ‫اءُهُٰ َُذا‬
‫َج َ‬
‫ُاْل َش ُارُةِ‬
‫ِ‬‫أ‬ ‫م‬ ‫س‬ ‫ِ‬
‫ا‬ ‫مررتُبَُِف ِ‬ ‫اطم ُِ رأَيتُُفَ ِ‬
‫جاء أ ِ‬
‫َ‬ ‫أ‬ ‫اط َم َُِ‬ ‫ََ أ‬ ‫اط َم َُِ‬ ‫تُُفَ َ َ أ‬ ‫ََ‬

‫‪Isim isyarah‬‬ ‫َم َرأرتُ ُِبٰ ِذ ِهُ‬ ‫َرأَيأتُهُٰ ِذ ِهُ‬ ‫تُهُٰ ُِذ ِهُ‬
‫اء أ‬
‫َج َ‬
‫‪Contoh:‬‬
‫)‪(kata tunjuk‬‬ ‫ُوَُزيأدُ‬ ‫اُوَزُيأ ًدا َم َرأرت ُِب َُ‬
‫َح َّمد َ‬ ‫ُوَزُيأ ٌدُ َرأَيأتُمَ َُّم ًد َ‬
‫اءُمَ َُّم ٌد َ‬
‫َج َ‬

‫َم َرأرتُ ُِبٰ َُذيأ ِنُ‬ ‫َرأَيأتُهُٰ َذُيأ ِنُ‬ ‫جاءُهُٰ َذ ِ‬


‫انُ‬ ‫ََ‬
‫ُو ِهأُندُ‬ ‫ُو ِهأُن ًدا َم َرأرتُبَِف ُِ‬
‫اط َمَِ َ‬ ‫ُو ِه أن ٌُد َرأَيأتُفَ ُِ‬
‫اط َمَِ َ‬
‫جاء أ ِ‬
‫تُفَاط َُمِ َ‬ ‫ََ‬
‫َم َرأرتُ ُِبَاُتَ أ ِ‬
‫يُ‬ ‫َرأَيأتُ َُهاتَ أ ِ‬
‫يُ‬ ‫تُ َُه َاَت ِنُ‬
‫اء أ‬
‫َج َ‬
#9 1

Pada pelajaran sebelumnya telah disebutkan bahwa fi’il juga ada yang
mu’rob, dan bentuknya bisa manshub dan majzum. Kita telah pelajari
bahwa di antara ciri suatu fi’il itu manshub adalah didahului ْ‫لَن‬, dan
ciri suatu fi’il itu majzum adalah didahului ْ‫لَـم‬. Akan tetapi perlu
untuk diketahui bahwa ada sebab-sebab lain atau ciri lain yang
menjadikan suatu fi’il itu manshub atau majzum.

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang sebab-sebab


yang menashabkan (yang membuat suatu fi’il menjadi manshub).
‫‪#9‬‬ ‫‪2‬‬

‫اتْالن ِ‬
‫َّاصبَةُْ‬ ‫اْلَ َد َو ُ‬
‫‪Sebab-sebab yang menashabkan‬‬

‫أَنْ‬ ‫لَنْ‬ ‫إِ َذنْ‬ ‫َكيْ‬

‫ََل ُمْ َكيْ‬ ‫ََل ُمْاْلُ ُحوِدْ‬ ‫َح َّّتْ‬ ‫فْ‬


‫َ‬
3
#9
1
ْ‫أَن‬
Contoh dalam ayat Al-Quran:
ْ‫ أَن‬disebut dengan ُ‫أَنْال َمص َد ِريَّْة‬, yaitu huruf yang berfungsi
untuk menjadikan suatu fi’il sebagai masdar. Apa itu ْ‫ومواْ َخْيٌْلَ ُكم‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫َوأَنْت‬
masdar? Kalau dalam bahasa Indonesia, ketika kita
“Dan puasa kalian lebih baik bagi kalian.”
mengatakan “kerja”, maka masdarnya adalah
“pekerjaan”.
Kata ‫صوُموا‬
ُ َ‫ ت‬adalah af ’alul khamsah, akan tetapi karena
dia manshub maka huruf nun (‫ )ن‬dihapus, sehingga
Contoh masdar: asalnya bentuknya adalah ‫ن‬ َْ ‫صوُمو‬ُ َ‫ت‬. Ketika kata ‫صوُمو َْن‬
ُ َ‫ت‬
ِ
َ - ْ‫ اض ِرب‬-ْْ‫ب‬
ْ‫ضرًب‬ ُ ‫ يَض ِر‬-ْْ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ didahului oleh ْ‫أَن‬, maka dia menjadi mansub dengan
Pemukulan Memukul bentuk ‫صوُموا‬ ُ َ‫ت‬.
Masdar Fi’il Amr Fi’ril Mudhari’ Fi’il Madhi
Sebagaimana kita katakan bahwa ْ‫ أَن‬jika masuk ke dalam
Contoh penerapan: fi’il maka fungsinya untuk menafsirkan fi’il menjadi
masdar. Maka penggalan ayat di atas sama saja jika kita
ْ‫ْتَـ ُقو ُلْْْ=ْْأَنْتَْـ ُقو َلْْ| أَنْتَـ ُقو َلْ = ال َقو ُل‬+ْ‫أَن‬ mengatakan ْ‫كم‬ ُ َ‫ْخْيٌْل‬
َ ‫صوُم ُكم‬
َ (puasa kalian lebih baik bagi
kalian). Hal ini dikarenakan masdar dari ‫ن‬ َْ ‫صوُمو‬
ُ َ‫ ت‬adalah
Shahihul akhir Shahihul
manshub akhir marfu’ ْ‫صوٌم‬
َ
#9 4

2 3
ْ‫لَن‬ ْ‫إِ َذن‬
ْ‫ لَن‬artinya “tidak akan”. ْ‫ لَن‬adalah di antara sebab yang ْ‫ إِ َذن‬artinya adalah “Kalau begitu”. ْ‫ إِ َذن‬adalah di antara
bisa menjadikan suatu fi’il yang asalnya marfu’ menjadi sebab yang bisa menjadikan suatu fi’il yang asalnya
manshub marfu’ menjadi manshub

Contoh: Contoh:
ْ‫ج َح‬
َْ ‫ج ُحْ =ْْلَنْيَْـن‬
َْ ‫ْيَـن‬+ْ‫لَن‬ َْ ‫ج ُحْ =ْْإِ َْذنْتَـن‬
ْ‫ج َح‬ َْ ‫ْتَـن‬+ْ‫إِ َذن‬
Dia tidak akan berhasil Kalau begitu engkau akan berhasil

ْ‫ب‬
َ ُ‫بْ =ْْلَنْ يَكْت‬
ُ ُ‫ْيَكْت‬+ْ‫لَن‬ ْ‫ْتَسْلَ ُمْ =ْْإِ َْذنْتَسْلَ َم‬+ْ‫إِ َذن‬
Dia tidak akan menulis Kalau begitu engkau akan selamat

Perhatikan huruf yang berwarna merah, Perhatikan huruf yang berwarna merah,
sebelum dan sesudah didahului huruf ْ‫لَن‬ sebelum dan sesudah didahului huruf ْ‫إِ َذن‬
#9 5

4 5
ْ‫َكي‬ ْ‫ََل ُمْ َْكي‬
ْ‫ َكي‬artinya “agar”. ْ‫ َكي‬adalah di antara sebab yang bisa ْ‫ ََل ُمْ َكي‬yang disebut juga dengan ‫ ََل ُمْالتـَّعلِي ُْل‬adalah huruf ‫ِْل‬
menjadikan suatu fi’il yang asalnya marfu’ menjadi yang maknanya sama dengan ْ‫ َكي‬yaitu “agar”. ‫ل‬ ُْ ْ‫ََل ُمْالتـَّعلِي‬
manshub adalah di antara sebab yang bisa menjadikan suatu fi’il
yang asalnya marfu’ menjadi manshub
Contoh:
Contoh:
ْ‫ج َح‬
َْ ‫ج ُحْ =ْْأُدْ ُرسْ َكيْتَـن‬
َْ ‫ْتَـن‬+ْ‫أُد ُرسْ َكي‬
Belajarlah engkau agar engkau berhasil َْ ‫ج ُحْ =ْْأُد ُرسْْلِتَـن‬
ْ‫ج َح‬ َْ ‫ْتَـن‬+ ‫أُد ُرسْ ِْل‬
ْ‫ص َل‬
ُْ ‫َْت‬
َ ْ‫ص ُلْ =ْْ َكي‬
ُْ ‫ْ ََت‬+ْ‫َكي‬ Belajarlah engkau agar engkau berhasil
Agar terjadi

Perhatikan huruf yang berwarna merah, Perhatikan huruf yang berwarna merah,
sebelum dan sesudah didahului huruf ْ‫َكي‬ ِْ
sebelum dan sesudah didahului huruf ‫ل‬
#9 6

6 7
ْ‫ْاْلُ ُحوِد‬
ْ ‫ََل ُم‬ ْ‫َح َّّت‬
ْ‫ ََل ُمْاْلُ ُحوِد‬adalah huruf ‫ ِْل‬yang maknanya adalah “tidak ْ‫ َح َّّت‬artinya adalah “sehingga”. ‫ّت‬
َّْ ‫ َح‬adalah di antara sebab
akan” (pengingkaran). Perbedaan antara ‫حو ِْد‬ ُ ُ‫ ََل ُمْاْل‬dengan yang bisa menjadikan suatu fi’il yang asalnya marfu’
ْ‫ ََل ُمْ َكي‬adalah ‫ ََل ُمْاْلُ ُحوِْد‬diawali dengan ‫ َما َكا َْن‬atau ْ‫ََلْيَ ُكن‬ menjadi manshub

Contoh dalam Al-Quran: Contoh dalam Al-Quran:


ْ‫ْاَّللُْْلِيُـ َْع ِْذبَـ ُهم‬
َّ ‫َوَماْ َكا َن‬ ْ‫ين‬‫د‬ ِ ‫ح َّّتْنَـعْلَ ْم المج‬
ِ ‫اه‬
ْ
َ َُ َ َ
“Dan Allah tidak akan mengazab mereka.” “Sehingga Kami mengetahui orang-orang yang
(QS. Al-Anfal: 33) benar-benar berjihad.” (QS. Muhammad: 37)
ْ‫ْاَّللُْْلِيَْـغ ِْف َْر ََلُم‬
َّ ‫ََلْيَ ُك ِن‬
“Allah tidak akan mengampuni mereka.” Perhatikan huruf yang berwarna merah! Asalnya huruf
(QS. An-Nisa: 168) tersebut berharakat dhammah, akan tetapi menjadi fathah
karena didahului ْ‫حّت‬
َ . Asalnya ‫ّت‬
َّْ ‫ َح‬merupakan huruf jar,
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Asalnya huruf
namun bisa juga masuk ke dalam fi’il. Apabila ‫ّت‬
َّْ ‫ َح‬memasuki
tersebut berharakat dhammah, akan tetapi karena fi’ilnya
dimasuki ‫ل‬ِْ yang diawali dengan ‫ َما َكا َْن‬atau ْ‫ ََلْيَ ُكن‬, maka huruf fi’il, maka sebelum fi’il tersebut ada huruf ْ‫ أَن‬tersembunyi
akhirnya berharakat fathah dan berposisi manshub yang disebut ٌ‫ْم َق َّد َرْة‬
ُ ‫أَن‬
7
#9
8
ْ‫ف‬
َ
َ (ُ‫ْالسبَبِيَّْة‬
ْ‫ف‬ َّ ُ‫ )فَاء‬adalah Fa’ (maka) yang menunjukkan terjadinya fi’il karena ada sebab-
sebab sebelumnya. Adapun sebab-sebab sebelumnya tersebut adalah ‫َّفي‬ ُْ َ‫الطَّل‬
ُْ ‫ الن‬atau ‫ب‬

Contoh bentuk pelarangan


Sebab-sebab yang menyababkan fa’ bersambung
dengan fi’il
ْ‫ض‬ ُّ ‫ََلْتَش َرب‬
َ ‫ْالد َخا َنْفَْـتَم َْر‬
“Jangan engkau menghisap rokok maka engkau
ُْ َ‫الطَّْل‬
‫ب‬ ْ‫النـَّفْ ُي‬ akan sakit.”
Penafian
Huruf fa’ (‫ )ف‬pada contoh di atas merupakan huruf ُ‫ْالسبَبِْيَّْة‬
َّ ُ‫فَاء‬
karena sebelumnya ada sebab pelarangan
ِ ِ
ْ‫النـَّه ُي‬ ُ َ‫اْل‬
ْ‫مر‬ ْ‫ام‬
ُ ‫اَلستفْ َه‬ Perhatikan huruf yang berwarna merah! Asalnya huruf tersebut
larangan perintah pertanyaan
berharakat dhammah, namun karena dimasuki ُ‫ْالسبَبِيَّ ْة‬
َّ ُ‫ فَاء‬maka
menjadi berharakat fathah.
#9 8
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa arab!

1. Agar dia belajar


Jawaban: ‫س‬
َْ ‫َكيْيَد ُر‬
2. Agar kalian (laki-laki) berhasil
jawaban: ‫نج ُحوا‬
َ َ‫َكيْت‬
3. Perginya mereka (laki-laki)
Jawaban: ‫أَنْيَذ َهبُـوا‬
‫‪#9‬‬ ‫‪9‬‬
‫‪Tugas di rumah‬‬
‫!‪Ubah ke bentuk manshub dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia‬‬

‫صوُمو َنْ‬
‫‪ .1‬أَنْ‪ْ+‬تَ ُ‬
‫‪َ .2‬كيْ‪ََ ْ+‬ت ُم ِري َنْ‬
‫‪َ .3‬ما َكا َْن ‪ِ ْ+‬لْ‪ْ+‬أَك ِذ ُْ‬
‫ب‬
‫إِ َذنْ‪ََ ْ+‬تُو ُ‬
‫تْ‬ ‫‪.4‬‬
‫َح َّّتْ‪ْ+‬تُـؤِمنُـو َْن‬ ‫‪.5‬‬
‫ِلْ‪ْ+‬يَـن َجح َْن‬ ‫‪.6‬‬
‫َما َكا َْن ‪ِ ْ+‬لْ‪ْ+‬يَش َر ُْ‬
‫ب‬ ‫‪.7‬‬
‫‪َ .8‬كيْ‪ْ+‬تَـنجح ِ‬
‫انْ‬ ‫ََ‬
‫صلِي‬
‫‪َ .9‬ح َّّتْ‪ْ+‬نُ َ‬
‫بْ‬
‫‪ .10‬أَنْ‪ْ+‬نَذ َه ُ‬
‫‪#10‬‬ ‫‪1‬‬

‫ات ا أْلَا ِزَمةُ‬


‫أاْلَ َد َو ُ‬
‫‪Sebab-sebab yang menjazmkan‬‬

‫الَِِّت ََتأ ِزُم فِ أعَلَ أ ِ‬


‫ْ‬ ‫الَِِّت ََتأ ِزم فِعاًل و ِ‬
‫اًِا‬
‫أ‬ ‫أ ُ أ َ‬
‫‪Yang menjazmkan dua fi’il‬‬ ‫‪Yang menjazmkan satu fi’il‬‬

‫َما‪َ /‬م أه َما‬ ‫إِ أن‬ ‫َم ََت‪ ،‬أَ ََّّي َن‬ ‫أَي‬ ‫لَ أـم‬ ‫ََل ُم أاْلَ أم ِر‬

‫َم أن‬ ‫َك أيـ َف َما‬ ‫لَ َّما‬ ‫ََل النَّ ِ‬


‫اهيَةُ‬

‫أَيأ َن‪ ،‬أَيأـنَ َما‪ ،‬أ َّ‬


‫َّن‪ َِ ،‬أيـُُ َما‬
#10 2
Yang Menjazmkan Satu Fi’il
1 2
‫لَ أـم‬ ‫لَ َّما‬
‫ لَ أـم‬artinya “tidak”. ‫ لَ أـم‬merupakan huruf yang menafikan, ‫ لَ َّما‬artinya adalah “belum”
namun huruf tersebut mengubah makna fi’il mudhari’
menjadi fi’il madhi. ‫ لَ أـم‬menunjukkan sesuatu yang tidak
dilakukan di masa lampau, namun bisa jadi pada waktu
Contoh: ‫ = يَـ أعَلَ ُم‬Dia (laki-laki) mengetahui
sekarang sudah dilakukan
‫ = لَ َّما يَـ أعَلَ أم‬Dia belum mengetahui
Contoh: ‫س‬
ُ ‫ = يَ أً ُر‬Dia (laki-laki) sedang belajar Contoh: ‫ = ََيأ ُكَلُ أو َن‬Mereka (laki-laki) sedang makan
‫س‬
‫ = لَ أـم يَ أً ُر أ‬Dia tidak belajar ‫ = لَ َّما ََيأ ُكَلُ أوا‬Mereka belum makan
‫ = يَ أً ُر ُس أو َن‬Mereka (laki-laki) sedang belajar ‫ضى‬
Contoh: Contoh: َ ‫ = يَـ أر‬Dia (laki-laki) ridha
‫ = لَ أـم يَ أً ُر ُس أوا‬Mereka tidak belajar ‫ض‬
َ ‫ = لَ َّما يَـ أر‬Dia (laki-laki) belum ridha
Contoh: ‫ = َيَأ ِشى‬Dia (laki-laki) sedang berjalan Berbeda dengan ‫ َلأ‬, ‫ لَ َّما‬menunjukkan “belum” melakukan,
sehingga artinya adalah pelaku tidak melakukan sampai waktu
ِ ‫ = لَ أـم َيَأ‬Dia (laki-laki) tidak berjalan
‫ش‬ sekarang (saat ini), dan berarti pelaku akan melakukannya di
waktu yang akan datang
#10 3

3 4
‫ََل ُم أاْلَ أم ِر‬ ِ َّ‫ََل الن‬
‫اهيَ ُة‬
‫ ََل ُم أاْل أَم ِر‬adalah huruf ِ‫ ل‬yang artinya “hendaknya”. ‫ََل ُم أاْل أَم ِر‬ ِ ‫ ََل الن‬merupakan huruf ‫ ََل‬yang artinya “janganlah” dan
ُ‫َّاهيَة‬
ini memiliki fungsi seperti fi’il amr yaitu sebagai bentuk bentuknya adalah larangan
perintah, hanya saja digunakan untuk kata ganti bentuk
orang ketiga atau pertama Contoh: ‫ب‬
ُ‫ض‬َ ‫تَـ أغ‬ = Engkau (LK) sedang marah

‫س‬
‫ب‬
‫ض أ‬
َ ‫ََل تَـغأ‬ = Janganlah engkau (LK) marah
Contoh: ُ ‫ = يَ أً ُر‬Dia (laki-laki) sedang belajar
ِ‫ = ل‬Hendaknya dia belajar Contoh: ‫تَـَل َأعبُـ أو َن‬ = Kalian (LK) sedang bermain
‫س‬ ‫ر‬
‫َ ُأ‬ ً
‫أ‬ ‫ي‬
‫ = ََل تَـَل َأعبُـ أوا‬Janganlah kalian (LK) bermain
Contoh: ‫ََيأُر ُج أو َن‬ = Mereka (laki-laki) sedang keluar

‫= لِيَ أخ ُر ُج أوا‬ Hendaknya mereka (LK) keluar Contoh: ‫ = تَـ أرِمى‬Engkau (laki-laki) sedang melempar

‫ = ََل تَـ أرِم‬Janganlah engkau (laki-laki) melempar


Contoh: ‫ = َيَأ ِشى‬Dia (laki-laki) sedang berjalan
‫ ََل‬di sini bukan bermakna “tidak”, karena jika maknanya adalah
ِ ‫ = لِيَ أم‬Hendaknya dia (laki-laki) berjalan
‫ش‬ “tidak” maka huruf fi’ilnya harusnya berbentuk marfu’ dan
bukan majzum
#10 4
Yang Menjazmkan Dua Fi’il

Fi’il yang dimajzumkan terdiri atas dua:


Pertama: ‫الش أر ِط‬
َّ ‫( فِ أع ُل‬fi’il syarat)
Kedua: ‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬ِ ‫( فِ أعل َج َو‬fi’il jawaban atas syarat)
ُ

Contoh: ‫ = إِ أن ََتأتَ ِه أً تَـ أن َج أح‬Jika engkau bersungguh-sungguh engkau akan berhasil

‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َج َو‬ ‫الش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل‬

Dari 12 sebab-sebab yang menjazmkan, ‫ إِ أن‬merupakan


huruf syarat, sedangkan selainnya merupakan isim
syarat
#10 5

1 2
‫إِ أن‬ ‫َم أن‬
‫ إِ أن‬adalah huruf syarat yang maknanya adalah “jika” ‫ َم أن‬artinya adalah “siapapun”. ‫ َم أن‬di sini penggunaannya
untuk fi’il yang berakal
Contoh: ‫س تَـ أن َج أح‬
‫=إ ُ أ‬
‫ر‬ً‫أ‬ ‫ت‬
َ ‫ن‬
‫أ‬ ِ Jika engkau belajar
engkau berhasil Siapa yang belajar dia
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬
Contoh: ‫س يَـ أن َج أح‬
‫= َم أن يَ أً ُر أ‬ yang berhasil
ُ ‫َج َو‬
Jika kalian berbuat ‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬
ِ ‫= إِ أن تَـعمَلُوا ص‬ ُ ‫َج َو‬
Contoh: َ‫َُلُ أوا ا أْلَنَّة‬
ُ ً‫اِلا تَ أ‬ َ ‫أَ أ‬ kebaikan, kalian akan
masuk surga
Contoh dalam Al-Quran:
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َج َو‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬ “Barangsiapa mengerjakan
َ ‫= َوَم أن يَـ أع َم أل ِمُأـ َق‬
ُ‫ال َذ َّرٍ ََ ارا يَـ َره‬
‫= إِ أن تَ أس ِر أق تُ أس َج أن‬ Jika engkau mencuri kejahatan seberat zarrah, niscaya
Contoh: dia akan melihat (balasan)nya.”
engkau dipenjara
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َج َو‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َج َو‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬
Contoh ayat di atas, kata yang berwarna merah merupakan fi’il
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Kedua huruf
yang majzum. Adapun ُ‫ يَـ َره‬merupakan mu’tal akhir, sehingga
tersebut menandakan bahwa ‫ إِ أن‬menjadikan dua fi’il majzum,
dan pada keduanya tergabung syarat dan jawab asal fi’ilnya adalah ُ‫يَـ َراه‬, kemudian majzum dengan bentuk ُ‫يَـ َره‬
#10 6

3 4
‫ َم أه َما‬/‫َما‬ ‫ أَ ََّّي َن‬،‫َم ََت‬
‫ َم أه َما‬/‫ َما‬adalah isim syarat yang maknanya adalah ‫ َم ََت‬dan ‫ أ َََّّي َن‬merupakan isim syarat yang berkaitan dengan
“apapun”, dan penggunaannya untuk yang tidak berakal waktu. Adapun artinya adalah “kapanpun”

Contoh:
‫ب‬ ‫ط‬
َ ‫الر‬ ‫ج‬‫ض‬ُ ‫ن‬
‫أ‬ ‫ـ‬ ‫ي‬ ‫ف‬
ُ ‫ي‬ ‫الص‬
َّ ِ
‫ت‬ ‫َم ََت ََي‬
Contoh: ً‫= َم أه َما تَـ أق َرأ تَ أستَ ِف أ‬ Apapun yang engkau baca
engkau akan dapat faedah
ُ ‫أ َ أ‬
Kapan tiba musim panas maka kurma jadi
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬ matang
ُ ‫َج َو‬
Apapun keburukan yang Contoh:
‫= َما تَـ أف َع أل ََ ارا تَـ أن ًَ أم‬ ‫ب‬ ‫أَ ََّّي َن يَ أذ َه أ‬
‫ب ُُمَ َّم ًٌ أ أذ َه أ‬
Contoh: engkau lakukan engkau
akan menyesal
‫الش أر ِط‬
َّ ‫اب‬
ُ ‫َج َو‬ ‫ش أر ِط‬
َّ ‫فِ أع ُل ال‬ Kapan saja Muhammad pergi, saya akan pergi
ِ ‫ َي‬merupakan fi’il syarat yang
Pada contoh yang pertama, ‫أت‬
Perhatikan huruf akhir yang berwarna merah! Kedua huruf َ
tersebut menandakan bahwa ‫ َم أه َما‬/‫ َم‬menjadikan dua fi’il
ِ ‫ َي‬bentuknya adalah ‫َيِأت‬
dimajzumkan dengan ‫ َم ََت‬. Asalnya ‫أت‬ َ َ
majzum (berakhiran sukun), dan pada keduanya tergabung (mu’tal akhir), akan tetapi karena dia majzum maka huruf ‫ ي‬di
syarat dan jawab hapus
#10 7

5 6
‫َك أيـ َف َما‬ ‫أَي‬
‫ َك أيـ َف َما‬adalah isim syarat yang maknanya adalah ‫ أَي‬merupakan isim syarat yang rtinya adalah “apapun”,
dan dia bisa untuk semua bentuk fi’il, yaitu bisa untuk
“bagaimanapun”
yang berakal dan tidak berakal, bisa untuk waktu dan
tempat, dan lain-lain, tergantung mudhaf ilaihnya.

Contoh: ََ ‫َّاس يُـ َع ِامَلُ أو‬


‫ن‬ ‫ال‬ ‫ل‬
َ ‫أ َ َ أ‬
ِ ‫َكيـ َفما تُـع‬
‫ام‬ Contoh untuk yang berakal:
Bagaimanapun engkau bermuamalah dengan manusia
demikian pula mereka bermumalah denganmu
َ‫أَي أام َرأٍ تُ ِط أع َزأو َج َها تَ أً ُُ أل ا أْلَنَّة‬
Wanita mana saja yang taat kepada suaminya,
masuk surga
Dua kata yang berwarna merah di atas adalah fi’il yang
ِ ‫ يـع‬merupakan bentuk af ’alul
mazjum. Adapun ََ ‫امَلُ أو‬ َُ Contoh untuk yang tidak berakal:
khamsah, sehingga asalnya fi’ilnya adalah ‫ك‬ َ َ‫يُـ َع ِامَلُ أون‬, ِ
kemudian majzum dengan bentuk ََ ‫امَلُ أو‬ِ ‫ يـع‬dengan
َُ ُ‫أَي كِتَاب تَـ أق َرأهُ تَ أستَ ِف أً منه‬
menghapus nun (‫)ن‬ Buku apa saja yang engkau baca, engkau dapar
faedah darinya
8
#10
7
َّ ‫ أ‬،‫ أَيأـنَ َما‬،‫أَيأ َن‬
‫ َِ أيـُُ َما‬،‫َّن‬
َّ ‫ أ‬،‫ أَيأـنَ َما‬،‫ أَيأ َن‬adalah isim syarat yang berkaitan dengan tempat, dan maknanya secara umum adalah
‫ َِ أيـُُ َما‬،‫َّن‬
“di manapun”

Contoh: ُ ‫أَيأـنَ َما تَ ُكونُـ أوا يُ أً ِرأكك ُم ال َأم أو‬


‫ت‬ Contoh: ‫ب أَتَّبِ أع‬
‫َِ أيـُُ َما تَ أذ َه أ‬
Di manapun kalian berada kematian akan Kemanapun engkau pergi aku akan ikut
menemui kalian

Contoh: ‫ب أَقأبِ أ‬
‫ض‬ ‫أَيأ َن ََتأُر أ‬ Contoh: ‫َّن يَـ أن ِز أل ذُ أو ال ِأعَل ِأم يُ أك َرأم‬
ّٰ ‫أ‬
Di manapun engkau melarikan diri akan Di mana saja orang berilmu itu singgah, ia akan
kutangkap dimuliakan
‫‪#10‬‬ ‫‪9‬‬
‫‪Tugas di rumah‬‬
‫!‪Ubah ke bentuk majzum dan terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia‬‬

‫‪ِ .1‬ل ‪َ +‬أَي ُ‬


‫ض ُر‬

‫ضاهُ‬
‫‪ .2‬لَ أـم ‪ +‬تَـ أر َ‬
‫ك‬
‫‪ .3‬لَ َّما ‪ +‬يَ أسأَلُأونَ َ‬
‫أَلَ أـم ‪ +‬تَـ أعَلَ ُم‬ ‫‪.4‬‬
‫َلأ ‪ +‬يَـ أه ًِي‬ ‫‪.5‬‬
‫ََل ‪ +‬تَـ أرِمي‬ ‫‪.6‬‬
‫ِل ‪ +‬يَ أكتُـبُـ أو َن‬ ‫‪.7‬‬
‫ِ‬
‫‪ََ .8‬ل ‪ +‬تَـ أرِجع أ َ‬
‫ْ‬

‫‪ََ .9‬ل ‪ +‬تَ أً ُع أوهُ‬


‫اه أم‬
‫‪ .10‬لَ َّما ‪ +‬تَـ َر ُ‬
#11
ُ‫ال ُْم ْب تَ َدأ‬
Mubtada’
ْ
ُ‫اْلََب‬
Khabar
‫ا ْس ُم ( َكا َن) َوأَ َخ َواِتَا‬

‫ات ْالَ َْمْسَا‬


ُ ‫َم ْرفُ ْو َع‬
Isim ‫ َكا َن‬dan yang sejenisnya

‫َخ َبُ (إن) َوأَ َخ َواِتَا‬


Isim-isim yang Khabar ‫ إن‬dan yang sejenisnya

i’robnya selalu marfu’ ‫الْ َفاع ُل‬


Pelaku
Yang telah kita pelajari sebelumnya adalah isim bisa ‫ب الْ َفاعل‬
ُ ‫ََنئ‬
berposisi sebagai marfu’, manshub, dan majrur.
Namun ada isim-isim yang i’robnya selalu marfu’ saja Naibul Fa’il
‫التاب ُع لل َْم ْرفُ ْوع‬
Pengikut isim marfu’
‫ب‬ ْ - ُ‫ال ُْم ْب تَ َدا‬
َُ َ‫اْل‬
#11

Mubtada’ - Khabar
Mubtada’ dan Khabar saling berkaitan. Isim Mubtada’ artinya adalah “yang dimulai dengannya”, adapun dia
selalu menjadi marfu’ karena menjadi permulaan dalam suatu jumlah (kalimat). Adapun khabar yaitu isim
yang juga marfu’ dan disandarkan kepada mubtada’. Contoh dalam bahasa Indonesia: “Saya berdiri”, dalam
kalimat ini, “Saya” adalah mubtada’, dan “berdiri” adalah khabar. Dengan kata lain, mubtada’ adalah yang
dikabarkan tentangnya, dan khabar adalah keterangan/kabar tentang mubtada' tersebut

Mereka para muslim


Contoh: ‫= ُُمَمد قَائم‬ Muhammad berdiri Contoh: ‫= ال ُْم ْسل ُم ْو َن قَائ ُم ْو َن‬ berdiri
ْ
ُ‫اْلََب‬ ُ‫ُم ْب تَ َدا‬ ْ
ُ‫اْلََب‬ ُ‫ُم ْب تَ َدا‬
Mereka para
Contoh: ‫= الطالبَان قَائ َمان‬ Dua pelajar berdiri Contoh: ‫ات قَائ َمات‬
ُ ‫= ال ُْم ْسل َم‬ muslimah berdiri
ْ
ُ‫اْلََب‬ ُ‫ُم ْب تَ َدا‬ ْ
ُ‫اْلََب‬ ُ‫ُم ْب تَ َدا‬
Khabar harus mengikuti mubtada’ dalam tiga hal; Pertama: Dari segi marfu’, jika mubtada’nya marfu’ maka khabar juga
marfu’; Kedua: Dari segi bilangan, yaitu jika mubtada’ mufrad maka khabarnya juga mufrad dan seterusnya; Ketiga: Dari
segi mudzakkar dan muannats, jika mubtada’nya mudzakkar maka khabar juga mudzakkar, dan jika mubtada’ muannats
maka khabar juga muannats
#11

Isim Kāna merupakan isim yang datang setelah ‫ َكا َن‬, sehingga menjadikan isim
tersebut selalu marfu’. Adapun ‫ َكا َن‬artinya bisa “dahulu”, “tadi”, atau “pernah”

Contoh:
Tadi Muhammad berdiri = ‫َكا َن ُُمَمد قَائما‬ ‫ُُمَمد قَائم‬
‫َخ َبُ َكا َن‬ ‫ا ْس ُم َكا َن‬ ْ -ُ‫ُمبتَ َدأ‬
‫ص ْوب‬ ُ‫اْلََب‬
ُ ‫َم ْن‬ ‫َم ْرفُ ْوع‬

‫ا ْس ُم َكا َن َوأَ َخ َواِتَا‬ Tadi dua pelajar itu berdiri = ‫َكا َن الطالبَان قَائ َمي‬ ‫الطالبَان قَائ َمان‬
Isim Kāna ‫َخ َبُ َكا َن‬ ‫ا ْس ُم َكا َن‬ ْ -ُ‫ُمبتَ َدأ‬
ُ‫اْلََب‬
‫ص ْوب‬ ُ ‫َم ْن‬ ‫َم ْرفُ ْوع‬
Catatan:
• Asalnya contoh jumlah (kalimat) di atas adalah susunan mubtada’-khabar, akan
tetapi karena dimasuki oleh ‫ َكا َن‬maka dia disebut isim kāna dan khabar kāna
• Isim Kāna menjadikan isim yang datang setelah ‫ َكا َن‬marfu’, namun menjadikan
khabarnya manshub, sehingga yang selalu marfu’ adalah isim kāna
• Adapun yang sejenis dengan ‫ َكا َن‬akan dibahas pada pertemuan yang akan
datang
#11 Khabar Inna asalnya merupakan khabar mubtada’, akan tetapi karena mubtada’ tersebut
didahului inna (‫ )إن‬maka jadilah mubtada’ tersebut menjadi isim inna dan khabar
mubtada’ menjadi khabar inna
Contoh:
Sesungguhnya Muhammad berdiri = ‫إن ُُمَم ُدا قَائم‬ ‫ُُمَمد قَائم‬
‫َخ َبُ إن‬ ‫ا ْس ُم إن‬ ْ -ُ‫ُمبتَ َدأ‬
‫َم ْرفُ ْوع‬ ‫ص ْوب‬ ُ‫اْلََب‬
ُ ‫َم ْن‬
‫َخ َبُ إن َوأَ َخ َواِتَا‬ Sesungguhnya dua pelajar itu berdiri = ‫إن الطالبَ ْي قَائ َمان‬ ‫الطالبَان قَائ َمان‬
Khabar Inna dan ‫َخ َبُ إن‬
‫َم ْرفُ ْوع‬
‫ا ْس ُم إن‬
‫ص ْوب‬
ْ -ُ‫ُمبتَ َدأ‬
ُ‫اْلََب‬
ُ ‫َم ْن‬
yang sejenisnya Sesungguhnya para muslim itu berdiri = ‫ي قَائ ُم ْو َن‬
َ ْ ‫إن ال ْن ُم ْسلم‬ ‫ال ُْم ْسلَ ُم ْو َن قَائ ُم ْو َن‬
‫َخ َبُ إن‬ ‫ا ْس ُم إن‬ ْ -ُ‫ُمبتَ َدأ‬
‫َم ْرفُ ْوع‬ ‫ص ْوب‬ ُ‫اْلََب‬
ُ ‫َم ْن‬
Catatan:
• Berbeda dengan Isim Kāna, Inna (‫ )إن‬yang masuk kepada mubtada’-khabar
memanshubkan mubtada’ menjadi isim inna, dan memarfu’kan khabar menjadi
khabar inna
• Maka isim yang selalu marfu’ adalah khabar inna
• Adapun yang sejenis dengan ‫ إن‬akan dibahas pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#11

Fa’il artinya pelaku. Adapun yang dimaksud fa’il di sini adalah isim marfu’ yang
datang setelah fi’il ma’lum (aktif) dan menunjukkan akan pelaku

Contoh: ‫ب ُُمَمد َزيْدا‬


َ ‫ض َر‬
َ= Muhammad telah memukul Zaid

Maf ’ul bih Fa’il Fi’il


(objek) (pelaku) ma’lum

‫الْ َفاع ُل‬ Contoh: ‫الطالبَ ْي‬ ‫ب ُُمَمد‬


َ ‫ض َر‬
َ = Muhammad telah memukul dua pelajar

Pelaku Maf ’ul bih Fa’il


(pelaku)
Fi’il
ma’lum
(objek)

Catatan:
• Fi’il ditinjau dari diketahui atau tidak pelakunya (fa’ilnya) maka terbagi
menjadi dua yaitu fi’il ma’lum dan fi’il majhul. Adapun perbedaan
keduanya akan kita sebutkan di halaman selanjutnya
• Dari contoh di atas, karena Muhammad datang setelah fi’il ma’lum maka
dia marfu’ dan sekaligus juga sebagai fa’il
#11
Fi’il ma’lum adalah fi’il yang menunjukkan fa’ilnya diketahui karena disebut dalam kalimat. Contoh: ‫ح‬ َ َ‫فَ ت‬
‫اب‬
َ َ‫“ َزيْد الْب‬Zaid telah membuka pintu”. Fi’il ‫ فَ تَ َح‬merupakan fi’il ma’lum karena fa’ilnya diketahui yaitu
Zaid. Adapun fi’il majhul adalah fi’il yang menunjukkan bahwa fa’ilnya tidak disebutkan dalam kalimat,
baik karena tidak diketahui atau karena alasan lainnya. Contoh: ‫اب‬ ُ َ‫“ فُت َح الْب‬Pintu telah dibuka”. Fi’il ‫فُت َح‬
adalah fi’il majhul karena menunjukkan pelakunya tidak diketahui, yaitu tidak diketahui siapa yang
membuka pintu

َ ‫ض َر‬
Perbedaan antara fi’il madhi ma’lum dengan fi’il madhi majhul, dengan contoh fi’il ‫ب‬ َ
Fi’il madhi majhul Fi’il madhi ma’lum

‫ب ضرَُب ضربُُوا‬ َُ ‫ضر‬ Kita telah sama-sama ‫ضَربُُوا‬َ ‫ضَرَُب‬ َ ‫ب‬ َُ ‫ضَر‬َ
menghafal fi’il ma’lum.
‫ضرُبَتُ ضربَُُتَا ضربُ َُن‬ Adapun untuk memudahkan
dalam mengingat dan
‫ضَربُ َُن‬
َ ‫ضَربَُُتَا‬َ ُ‫ضَرُبَت‬ َ
ُ‫ت ضربُتُ َما ضربُتُم‬َُ ُ‫ضرب‬ menghafal fi’il majhul, maka
yang menjadi pengingat adalah ُ‫ضَربُتُم‬ َ ‫ضَربُتُ َما‬
َ ‫ت‬ َُ ُ‫ضَرب‬َ
huruf awal fi’ilnya berharakat
ُ‫ضربُتُ ضربُتُ َما ضربُ ن‬
‫ت‬ dhammah dan huruf sebelum ُ‫ضَربُ ن‬
‫ت‬ َ ‫ضَربُتُ َما‬
َ ُ‫ضَربُت‬ َ
akhir fi’ilnya berharakat
‫ضربُتُ ضربُنَا‬ kasrah
‫ضَربُنَا‬
َ ُ‫ضَربُت‬َ
#11

Perbedaan antara fi’il mudhari’ ma’lum dengan fi’il mudhari’ majhul, dengan contoh fi’il ‫ب‬
ُ ‫ضر‬
ْ َ‫ي‬

Fi’il mudhari’ majhul Fi’il mudhari’ ma’lum

ُ‫يضَُربُ يضَُرَُبنُ يضَُرب ُو َن‬ Fi’il mudhari’ ma’lum


telah kita ketahui dan
ُ‫يَضُربُ يَضُرَُبنُ يَضُرب ُو َن‬
‫تضَُربُ تضَُرَُبنُ يضَُرب َُن‬ hafalkan bersama. Adapun
untuk memudahkan dalam ‫تَضُربُ تَضُرَُبنُ يَضُرب َُن‬
mengingat dan menghafal
‫تضَُربُ تضَُرَُبنُ تضَُرب ُو َُن‬ fi’il mudhari’ majhul, maka ‫تَضُربُ تَضُرَُبنُ تَضُرب ُو َُن‬
yang menjadi pengingat
‫ْ تضَُرَُبنُ تضَُرب َُن‬
َُ ‫تضَُرب‬ adalah huruf awal fi’ilnya
berharakat dhammah dan
‫ْ تَضُرَُبنُ تَضُرب َُن‬
َُ ‫تَضُرب‬
ُ‫أضَربُ نضَُرب‬ huruf sebelum akhir
fi’ilnya berharakat fathah ُ‫أَضربُ نَضُرب‬
#11

Naibul fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il majhul
(pasif) dan menunjukkan akan objek, akan tetapi objek tersebut
menempati posisi fa’il karena fa’ilnya tidak disebutkan, sehingga dia
menjadi marfu’

Contoh: ‫ب َزيْد‬
َ ‫ضر‬
ُ = Zaid telah dipukul

‫ب الْ َفاعل‬
ُ ‫ََنئ‬ Naibul fa’il Fi’il majhul

Naibul Fa’il Contoh: ‫ب الطالبَان‬


َ ‫ضر‬
ُ = Dua pelajar telah dipukul

Naibul Fa’il Fi’il majhul

Contoh: ‫ب‬
ُ ‫فُت َح الْبَا‬ = Pintu telah dibuka

Naibul Fa’il Fi’il majhul


#11 At-Tabi’ lil Marfu’ adalah isim yang datang setelah isim marfu’ yang juga ikut
marfu’ karena mengikuti isim sebelumnya. Ada empat jenis isim yang bisa ikut isim
marfu’ yaitu ‫ت‬
ُ ‫( الن ْع‬sifat), ‫( الت ْوك ْي ُد‬penekanan), ‫ْف‬
ُ ‫( ال َْعط‬huruf ‘athaf), ‫( الْبَ َد ُل‬pengganti)

Contoh ُ‫( الننعت‬sifat): ‫ب ال َْعال ُم‬


ُ ‫ = َجا َ الطال‬Telah datang pelajar yang berilmu
Sifat Isim marfu’

Contoh ُ‫( التنوكيد‬penekakan): ُ‫سه‬


ُ ‫ب نَ ْف‬
ُ ‫ = َجا َ الطال‬Telah datang pelajar (dirinya)
‫التاب ُع ل ْل َم ْرفُ ْوع‬ Penekanan Isim marfu’
Pengikut isim Contoh ُ‫‘( ال َعطف‬athaf): ‫ب َوَزيْد‬
ُ ‫ = َجا َ الطال‬Telah datang pelajar dan Zaid
marfu’ ‘Athaf Isim marfu’

Contoh ُ‫( البَ َدل‬pengganti): ‫ال ْاْل َما ُم َمالك‬


َ َ‫ = ق‬Telah berkata sang imam Malik
Badal Isim marfu’
• ‘Athaf adalah sesuatu yang diikutkan kepada isim sebelumnya menggunakan huruf ‘athaf.
Di antara huruf ‘athaf adalah ‫( و‬dan). Terdapat huruf ‘athaf lain yang akan kita sebutkan
pada pertemuan yang akan datang
• Sebab huruf ‘athaf tersebut menjadikan kata selanjutnya menjadi marfu’ sebagaimana isim
marfu’ sebelumnya
• Ketujuh sebab-sebab yang menjadikan I’robnya selalu marfu’
hanya kita bahas secara global. Adapun perinciannya akan kita
bahas pada pertemuan yang akan datang
• Untuk saat ini, kita cukup hafalkan terlabih dahulu bentuk-
bentuknya dan hal-hal yang perlu kita hafalkan seperti bentuk-
bentuk fi’il majhul
• Sebagaimana dalam pembahasan ini ada isim yang I’robnya selalu
marfu’, di sana ada juga isim yang selalu manshub dan selalu
majrur. Adapun pembahasannya akan kita sampaikan pada
pertemuan-pertemuan yang akan datang

Tetap semangat belajar bahasa Arab


1
ِ ‫الْ َف‬
#12

‫اع ُل‬
Fa’il artinya pelaku. Dalam Ilmu Nahwu,
fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah
fi’il ma’lum dan menunjukkan pelaku

Contoh: ُ‫ُمَمُد‬
ُ ‫قَ َام‬ Telah berdiri Muhammad
Dari contoh di atas, ‫ام‬
َُ َ‫ ق‬adalajh fi’il ma’lum, dan ُ‫ مَمد‬adalah isim. Karena ُ‫ مَمد‬datang setelah
fi’il ma’lum maka dia marfu’. Kemudian dari jumlah (kalimat) ُ‫امُمَمد‬ َ َ‫ ق‬kita dapat mengetahui
bahwa yang berdiri adalah Muhammad, oleh karena itu Muhammad adalah fa’il (pelaku)
‫‪2‬‬
‫الْ َف ِ‬
‫‪#12‬‬

‫اع ُل‬

‫ص َدرُمُ َؤولُ‬ ‫ِ‬


‫ا ْسمُ َمُْب ِ يُ‬
‫ن‬ ‫ِ‬
‫َم ْ‬ ‫ا ْسمُم ُْع ََرٌُ‬
‫أَ ْنُ‪ُ+‬فعلُ=ُ َم ْ‬
‫ص َدرُم َُؤولُ‬ ‫‪Di antaranya:‬‬ ‫الْم ْف ََردُالْم َذكُ َُر‬
‫‪• Dhamir‬‬ ‫الْم ْف ََردُالْم َؤنُثُ‬
‫ك‪ِ /‬‬ ‫‪• Isim isyarah‬‬ ‫الْمثََّنُالْم َذكَُرُ‬
‫كُ‬
‫صيَام َ‬ ‫ص ْوم َُ‬
‫ومُ=ُ َ‬ ‫أَ ْنُ‪ُ+‬تَص َ‬ ‫الْمثََّنُالْم َؤنُثُ‬
‫أَ ْنُ‪ُ+‬تَ ْذ َهب ْواُ=ُ َذ َهابك ُْم‬ ‫ََجْعُال َْم َذك َِرُالس ُِ‬
‫ال‬
‫ثُالس ُِ‬
‫ال‬ ‫ََجْعُالْم َؤن ِ‬
‫ََجْعُالْت ْك ِس ُِْ‬
‫ي‬
‫ال َْم ْن ق ْوصُ‬
‫‪Isim mu’rob, isim mabni, dan masdar merupakan tiga bentuk yang bisa‬‬
‫ال َْم ْقص ْورُ‬
‫)‪menjadi fa’il (pelaku‬‬
‫سةُ‬ ‫ْاْلَ ْْسَاء ْ‬
‫ُاْلَ ْم َُ‬
‫ص َِرٍُ‬ ‫غَ ْيَُُم ْن َ‬
3
ِ ‫الْ َف‬
#12

‫اع ُل‬

ُ‫ص َدرُمُ َؤول‬ ُ‫ُمُْب ِ ي‬


‫ن‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ
‫ا‬ ِ
ْ ‫َم‬ َ ْ ٌُ‫ا ْسمُم ُْع ََر‬
Contoh: Contoh: Contoh:

ِ ُ‫َذ َهُْبت‬ ُ‫بُ ُمَمد‬ َ ‫َذ َه‬


ُ‫ك‬ َ ُْ‫ي ْسعدِِن‬
َ ‫ص ْوم‬
Dhamir Mufrad

Puasamu membahagiakanku ‫بُهُ َذا‬


َ ‫َذ َه‬
Isim
isyarah
ُِ َ‫بُالطُِلُِب‬
‫ان‬ َ ‫َذ َه‬
Mutsanna
mudzakkar

Contoh al-Kalimat (kata) di atas yang berwarna merah adalah fa’il (pelaku), adapun yang
berwarna hitam adalah fi’ilnya.
#12 4
Aturan Fa’il
1. Fa’il harus marfu’
2. Fa’il harus datang setelah fi’il ma’lum. Jika bentuk jumlahnya ُ‫بُمَمد‬ َ ‫ َذ َه‬maka Muhammad sebagai
fa’il, adapun jika bentuk jumlahnya ‫ب‬ َُ ‫ مَمدُ َذ َه‬maka Muhammad bukan sebagai fa’il akan tetapi sebagai
mubtada’
3. Fa’il tidak harus datang langsung setelah fi’il, terkadang dipisahkan dengan yang lain. Contoh:
ُ‫ُزيْ ًداُمَمد‬ٌَ َ ‫ض ََر‬
َ (Telah dipukul Zaid oleh Muhammad), Muhammad tetap sebagai fa’il meskipun di
dahului oleh Zaid setelah fi’il, untuk membedakannya adalah dengan mencari yang mana marfu’,
karena fa’il adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il. Contoh lain: ُ‫ص ِلُمَمد‬ ْ ِ ‫اء‬
ْ ‫ُِفُالْ َف‬ َ ‫( َج‬Telah datang di
kelas Muhammad)
4. Jika fa’ilnya muannats maka fi’ilnya ditambah dengan Ta’ ta’nits (‫ث‬ ُِ ‫) ََتءُالتأنِْي‬. Contoh seperti kita
ingin mengatkan “Telah pergi Fathimah”, maka bentuk jumlahnya adalah: ُ‫اط َمة‬ ِ َ‫تُف‬ ْ َ‫ َذ َهب‬, adapun jika
mengatakan “Sedang pergi fathimah” maka bentuknya: ُ‫اط َمة‬ ِ َ‫تَ ْذهبُف‬. Adapun fa’il mudzakkar tidak
َ
perlu menambahkan Ta’ ta’nits
5. Jika fa’ilnya mutsanna atau jamak, maka fi’ilnya tetap mufrad. Contoh:
‫بُالْم ْسِلِم ْو َُن‬َ َ ‫ه‬ ‫ذ‬
َ ُ‫؛‬ ِ
ُ
‫ان‬ ‫م‬ِ‫ َذهبُالْمسِلِمُ؛ُ َذهبُالْمسِل‬. Maka sebuah kesalahan jika bentuk mutsanna kita menulis
َ ْ َ َ ْ َ َ
fi’ilnya ‫ َذ َهبَا‬dan untuk bentuk jamak ‫ َذ َهب ْوا‬, karena meskipun bentuk fa’ilnya mutsanna atau jamak,
maka fi’ilnya tetap berbentuk mufrad
‫‪#12‬‬ ‫‪5‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Benarkan jumlah di bawah ini jika menurutmu keliru‬‬

‫ُجا َك َْرََتُ‬
‫كُإ َ‬
‫ُ‬
‫َل‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ت أ ُّم َ‬‫َسافَ ََُر ُْ‬ ‫كُإِ ََل َُ‬
‫ُجا َك َْرََتُ‬ ‫َسافَ ََرُأ ُّم َ‬ ‫‪.1‬‬
‫ُالس ْو ُِ‬
‫ِ‬ ‫انُُإِ ََل ُّ‬ ‫اجَر ِ‬‫ب الت ِ‬ ‫َذ َه َُ‬ ‫ُالس ْو ُِ‬
‫ِ‬ ‫انُُإِ ََل ُّ‬ ‫اجَر ِ‬ ‫َذ َهباُالت ِ‬ ‫‪.2‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫در َُس ُِة‬ ‫ت الْبِْن تا ِن ِ‬ ‫ان ِ‬ ‫رجعاُالْبِْن تَ ِ‬
‫َر َج َُع ُْ َ َ َ َ‬
‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ُا‬‫ن‬ ‫ُم‬ ‫در َسةُ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ْم‬ ‫ل‬ ‫ُا‬ ‫ن‬ ‫ُ‬
‫ُم‬ ‫َََ‬ ‫‪.3‬‬
‫ُعِلَىُالس َِرُيْ َُِر‬ ‫تَ َْرقدُ الْبَ نَات َُ‬ ‫يَ َْرق ْد َنُالْبَ نَاتُ َعِلَىُالس َِرُيْ َُِر‬ ‫‪.4‬‬
‫سافَُِرْو َُن السيُ َُارةَُ‬ ‫يَ َْرَكبُالْم َ‬ ‫سافَُِِريْ َنُالسيُ َارةُ‬ ‫يَ َْرَكبُالْم َ‬ ‫‪.5‬‬
‫كُُإِ ََلُالْم ْسُتَ ْش َفى‬ ‫ُتَ ْذ َهبُأ ْخت َ‬ ‫ش َفى‬ ‫كُُإِ ََلُالْم ْستَ ُْ‬ ‫يَ ْذ َهبُأ ْخت َ‬ ‫‪.6‬‬
‫اٌُا َُْْ ِديْ َُد‬ ‫َ‬
‫ُي ْش ََِتيُُأَخ ُو َُك ال َِ‬
‫ت‬ ‫ْك‬ ‫َ ْ ْ‬ ‫اٌُا َُْْ ِديْ َُد‬ ‫َ‬
‫اكُاُلْ َِ‬
‫ت‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫أ‬ ‫ُ‬ ‫ي‬ ‫ِ‬
‫تَ ْش َ ْ‬
‫َت‬ ‫‪.7‬‬
‫ِ ُِد‬ ‫ضِلِ ُْي ُأَب ُْو َك ِ ُْ‬
‫ُِفُال َْم ْس ُِ‬ ‫يَ‬ ‫ُِفُال َْم ْس ِِ ُِد‬ ‫ضِلِ ُْي أ َََب َك ِ ُْ‬
‫يَ‬ ‫‪.8‬‬
#12 6
Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

َ‫اط َمةُا ِلَر َسِلَ ُة‬ِ َ‫تُف‬ ْ َ‫َكتَ ب‬


1. Fathimah telah menulis surat
2. Ayahmu sedang pergi ke pasar ُِ ‫ُالس ْو‬
ِ ُّ ‫َل‬ َُ ِ‫يَ ْذ َهبُأَب ْو َكُإ‬
3. Maryam sedang minum susu ََُ ‫ُم َْرََيُاُلِْل‬
‫ب‬ َ ٌ‫تَ ْش ََر‬
‫ِ ُِد‬
ُِ ‫ٍُُال َْم ْس‬ ِ ‫ضَرُالْمسِلِمو َُن‬
4. Kaum muslimin telah hadir di masjid
ْ ْ َ َ ‫َح‬
5. Kaum muslimah sedang membaca ‫تَ ْق ََراُالْم ْسِلِ َماتُُالْق َْرن َُن‬
Al-Quran
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#13 1

ِ ‫اَنئِب الْ اف‬


ِِِ‫عا‬ ُ
Naibul Fa’il artinya adalah pengganti
pelaku. Dalam Ilmu Nahwu, naibul fa’il
adalah isim marfu’ yang datang setelah fi’il
majhul dan menunjukkan sebagai objek

Berbeda dengan fa’il, naibul fa’il yang menunjukkan sebagai objek menjadi pengganti posisi
fa’il karena fa’ilnya tidak disebutkan karena sebab-sebab tertentu
#13 2
Contoh bentuk perubahan dari jumlah yang terdapat fa’il menjadi jumlah yang
menyebut naibul fa’il
ِ‫ضرب ِل‬
Anjing telah dipukul ‫ب‬ ‫ض ِر ا‬
ُ ‫ب الْ اك ْل‬ ُ ‫ب‬
‫ا‬ ‫ل‬
ْ ‫ك‬
‫ا‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫اا ا ا‬ Ali telah memukul anjing

‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فِعِ فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه‬
ُ ‫اَنئ‬ ْ
ِ ‫( اَْمهول) الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬
ُْ Objek

Bejana telah dipecahkan ِْ ‫ُك ِس ار‬


‫ال اَن ُء‬ ُ ‫ت الْبِْن‬
ِْ ‫ت‬
‫ال اَن اء‬ ْ ‫س ار‬
‫اك ا‬
Anak perempuan itu telah
memecahkan bejana

‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فِعِ فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه‬
ُ ‫اَنئ‬ ْ
ِ ‫( اَْمهول) الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬
ُْ Objek

Mobil itu sedang dinaiki ُ‫سيَّ اعارة‬


َّ ‫ب ال‬
ُ ‫تُ ْراك‬ ‫السيَّ اعاراة‬
َّ ‫ب ال اْولا ُد‬
ُ ‫يا ْراك‬ Anak itu sedang naik mobil

‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فِعِ فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه‬
ُ ‫اَنئ‬ ْ
ِ ‫( اَْمهول) الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬
ُْ Objek
#13 3
Contoh bentuk perubahan dari jumlah yang terdapat fa’il menjadi jumlah yang
menyebut naibul fa’il

Kucing telah dipukul ُ‫ت ا ْْلَِّرة‬


ْ ‫ض ِرِا‬
ُ ‫ب ازيْد ا ْْلَِّراة‬
‫ض ار ا‬
‫ا‬ Zaid telah memukul kucing

‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فِعِ فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه‬
ُ ‫اَنئ‬ ْ
ِ ‫( اَْمهول) الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬
ُْ Objek

Telah ditulis surat ْ ‫ُكتِبا‬


ُ‫ت ا ِلر اسعالاة‬ ‫الر اسعالاةا‬ ِ ‫ت فا‬
ِ ُ‫عاط امة‬ ْ ‫اكتا با‬ Fathimah telah menulis surat

‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فِعِ فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه‬
ُ ‫اَنئ‬ ْ
ِ ‫( اَْمهول) الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬
ُْ Objek

• Dari contoh di atas, maf ’ul bih (objek) pada suatu jumlah i’robnya manshub, adapun ketika dia menjadi
naibul fa’il maka i’robnya menjadi marfu’, dan dia bukan lagi sebagai maf ’ul bih melainkan sebagai
naibul fa’il. Itulah mengapa di antara isim yang selalu marfu’ adalah naibul fa’il
• Perhatikan bahwa perbedaan antara fa’il dan naibul fa’il adalah fi’il yang mendahului sebelumnya. Jika
fa’il maka fi’il sebelumnya adalah fi’il ma’lum, dan jika naibul fa’il maka fi’il sebelumnya adalah fi’il
majhul
#13 4
Aturan tambahan
Jika fi’il ma’lum memiliki dua objek (maf ’ul bih), maka maf ’ul bih yang
pertama menjadi naibul fa’il, dan maf ’ul bih kedua menempati maf ’ul bih
yang pertama.

Orang fakir telah


diberi pakaian ً‫أُ ِْ ِط اي الْ اف ِق ْي ُر ثا ْوا‬ ً‫ْ ثا ْوا‬
‫ا‬
ِْ ‫أا ِْطاى اَما َّمد الْ اف‬
‫ق‬ Muhammad telah memberikan
kepada orang fakir pakaian

‫ام ْفعُ ْول ِ ِه‬ ‫ب‬ ِ ِ‫فِ ْع‬ ِ ‫فا‬


‫عاِِ ام ْفعُ ْول ِ ِه ام ْفعُ ْول ِ ِه‬ ِ‫فِ ْع‬
ُ ‫اَنئ‬
Objek 1 ِ ‫الْ اف‬
ِِ ِ‫عا‬ )‫( اَْم ُه ْول‬ Objek 2 Objek 1 )ٌ‫( ام ْعلُ ْو‬

Perhatikan! Maf ’ul bih pertama jika dijadikan naibul fa’il maka maf ’ul bih kedua menjadi maf ’ul bih
pertama. Terkadang akan didapati jumlah yang maf ’ul bihnya ada tiga, maka cara menjadikannya
naibul fa’il adalah objek pertama jadi naibul fa’il, objek kedua jadi objek pertama, dan yang ketiga
jadi objek yang kedua.
5
#13
Latihan
Ubahlah maf ’ul bih di bawah ini menjadi naibul fa’il!

ُ‫الزْه ارة‬
َّ ‫ت‬ ْ ُ‫ق‬
‫ف‬‫ا‬ ِ
‫ط‬ ‫الزْه اراة‬
َّ ‫ف َُما َّمد‬
‫ قاطا ا‬.1
Mawar telah dipetik Muhammad telah memetik mawar
ِ‫أ ُِم ار ار ُج‬ ‫ت ام ْراَيُ ار ُج ال‬
ْ ‫ أ اام ار‬.2
Telah diperintah seorang laki- Maryam telah memerintah seorang
laki laki-laki
‫يُ اقعاتا ُِ الْ اكعافِ ُرْو ان‬ ‫ يُ اقعاتِ ُِ ال ُْم ْسلِ ُم ْو ان الْ اكعافِ ِريْ ان‬.3
Telah diperangi orang-orang Kaum muslimin sedang berperang
kafir melawan orang-orang kafir

‫ت‬‫ُسئ ا‬ ‫ل‬
ْ ِ ‫ض ْيف‬
‫ك ا‬
‫ اسأالا ا‬.4
Telah meminta kepadamu Tamu telah meminta kepadamu
‫ض ِرُِ ْوا‬ُ ‫ض ارِْ تُ ُه ْم‬
‫ ا‬.5
Mereka telah dipukul Aku telah memukul mereka

ُ ِْ‫ض ِر‬
‫ت‬ ُ ِ ‫ضرِ ِِن الطَّعالِب‬
‫عان‬ ‫ا‬ .6
‫ا‬ ْ ‫ا‬ ‫ا‬
Aku telah dipukul Aku telah dipukul oleh para pelajar
#13 6
Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

‫الص الةُ اِلاْي ُك ْم‬َّ ‫ت‬ ْ ‫ُكتا‬


‫ب‬ِ
1. Telah diwajibkan shalat atas kalian
2. Telah diharamkan bangkai atas kalian ‫ت ال اْم ْي تاةُ اِلاْي ُك ْم‬ْ ‫ُح ِرام‬
3. Akan dibukakan jendela ُ‫تُ ْفتا ُح النَّعافِ اذة‬
4. Mereka laki-laki diperintah ‫أ ُِم ُرْوا‬
5. Saya akan dipukul ‫ب‬
ُ ‫ض ار‬ ْ ُ‫أ‬
6. Kami dilarang ‫ُُنِْي ناعا‬
#13 7

Hendaknya file materi pelajaran bahasa


arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#14 1

ُ َّ‫أاْلَ أْسَاءُ ال ُأم َذ َّك ُر َوال ُأم َؤن‬


‫ث‬
Isim Mudzakkar dan Muannats

• Isim mudzakkar adalah isim yang secara umum menunjukkan makna laki-laki
• Asalnya, isim adalah bentuk mudzakkar kecuali yang terdapat padanya ciri-
ciri muannats
• Isim muannats adalah isim yang lafalnya secara umum menunjukkan makna
wanita
• Akan tetapi tidak seluruh isim mudzakkar menunjukkan makna laki-laki, dan
tidak semua isim muannats menunjukkan makna wanita
• Karena asal suatu isim itu mudzakkar sampai terdapat padanya ciri-ciri
muannats, maka kita akan membahas tentang macam-macam bentuk isim
muannats
#14 ُ ‫ا أْلُُرأو‬
‫ف‬ 2
Huruf
‫اَ أْسَاءُ ال َأم أرأَة‬
Nama wanita

ُ‫التَّاءُ ال َأم أربُ أوطَة‬


Terdapat Ta’ marbuthah

ُ‫صوَرة‬
‫ف التَّأأن أيث ال َأم أق أ‬
ُ ‫أَل‬
Macam-macam isim Terdapat alif ta’nits (‫)ى‬

muannats ُ‫ف التَّأأن أيث ال َأم أم ُد أو َدة‬


ُ ‫أَل‬
Terdapat alif ta’nits (‫)ا‬

• Dengan mengetahui macam-macam isim muannats, ُ َّ‫ال ُأم َؤن‬


‫ث ال َأم َجازي‬
maka jika kita menemukan bentuk isim selain dengan Muannats majazi
ciri tersebut maka dia adalah isim mudzakkar
• Mengetahui bentuk-bentuk isim muannats agar kita ‫ََجأ ُع التَّ أكس أي‬
dapat mengetahui apakah fi’ilnya perlu menggunakan Jamak Taksir
Ta’ ta’nits atau tidak
‫اَ أْسَاءُ الأ ُق َرى‬
Nama-nama kota
#14 3

1 2
‫ف‬
ُ ‫ا أْلُُرأو‬ ‫اَ أْسَاءُ ال َأم أرأَة‬
Semua huruf dihukumi muannats, baik huruf hijaiyah Nama-nama wanita seluruhnya adalah muannats
(...،‫ت‬،‫ب‬،‫ )ا‬maupun huruf ma’ani (...،‫ أِف‬،‫ إ ََل‬،‫) َم أن‬

ُ‫فَاط َمة‬
Contoh:

Contoh: ‫تَ أتأ إ َّن لتلت أَّوك أيد‬ ‫ه أند‬


Huruf ma’ani
Muannats
Terdapat Ta’
tanits
‫ب‬ُ َ‫َزيأ ن‬
‫اد‬
ُ ‫ُس َع‬
‫ت َح َّّت‬
‫إ َذا َجائَ أ‬
ُ‫شة‬ َ ‫َعائ‬
Huruf ma’ani Terdapat Ta’
Muannats tanits
• Semua nama wanita secara umum adalah bentuk muannats
• Yang berkaitan dengan bentuk muannats juga adalah sifat-
Karena huruf adalah muannats, maka pada fi’ilnya ditambah ta’
tanits sifat kewanitaan seperti ‫حائض‬
َ dan ‫َحامل‬
#14 3

3 4
ُ‫التَّاءُ ال َأم أربُ أوطَة‬ ‫ف التَّ أن أيث ال َأم أق أ‬
ُ‫صوَرة‬ ُ ‫أَل‬
Di antara isim yang muannats adalah yang terdapat Isim-isim yang terdapat alif ta’nits bengkok (‫)ى‬
padanya huruf Ta’ marbuthah (‫)ة‬. Disebut Ta’ maka dia adalah isim muannats
marbuthah adalah karena huruf Ta’ nya ditulis dalam
bentuk terikat, tidak seperti Ta’ mafthuthah (‫)ت‬ Contoh: ‫ْبى‬
َ ‫ُك أ‬ Yang terbesar
Contoh: ‫ص أغ َرى‬
ُ Yang terkecil
‫َسَ أوَرة‬ Papan tulis Contoh penerapan:

‫ََنف َذة‬ Jendela ُ‫َكْب‬َ ‫ = َولَد أي أاْل‬Anak lak-lakiku yang tertua


‫َسيَّ َارة‬ Mobil ‫ِت الأ ُك أ َْبى‬
‫ = ب أن أ‬Anak perempuanku yang tertua
‫َم أي تَة‬ Bangkai Karena penggunaanya untuk wanita maka ditambahkan alif ta’nits
bengkok pada isimnya

Pengecualian, semua yang terdapat ta’ marbuthah adalah isim • Biasanya isim muannats yang terdapat alif ta’nits maqshurah
muannas kecuali nama laki-laki seperti ُ‫ش أعََة‬
ُ ،ُ‫س َرة‬
َ ‫ َم أي‬،ُ‫ ََحأ َزة‬،ُ‫ُس َامة‬
َ‫أ‬ adalah yang menunjukkan sifat
#14 5

5 6
ُ‫ف التَّ أن أيث ال َأم أم ُد أو َدة‬
ُ ‫اَل‬ ُ َّ‫ال ُأم َؤن‬
‫ث ال َأم َجازي‬
Isim-isim yang terdapat alif ta’nits mamdudah (‫)ا‬, yaitu Muannats majazi adalah isim yang pada dasarnya tidak
alif yang panjang, maka dia adalah muannats menunjukkan muannats, akan tetapi dia disifati oleh
orang Arab sebagai muannats
Contoh:
ُ‫َس أو َداء‬ Hitam ُ‫ََحأ َراء‬ Merah Contoh: ‫يَد‬ Tangan
ُ‫ضاء‬
َ ‫بَ أي‬ Putih ُ‫ص أف َراء‬
َ Kuning ‫َع أي‬ Mata
Contoh penerapan:
‫أذُن‬ Telinga
‫ََحَر‬
‫ = بَ أيت أ أ‬Rumah berwarna merah ‫ََشأس‬ Matahari
ُ‫ = َسيَّ َارة ََحأ َراء‬Mobil berwarna merah ‫نَ أفس‬ Jiwa
Karena penggunaanya jumlah yang kedua untuk muannats (‫ارة‬ َ َّ‫) َسي‬, • Di antara ciri muannats majazi adalah yang berpasang-pasangan
maka ditambahkan alif ta’nits panjang pada sifatnya. Adapun seperti tangan, kaki, mata, telinga, dan yang lainnya
bentuk pertama ‫ بَ أيت‬adalah mudzakkar, maka sifatnyapun • Di sana ada bentuk muannats majazi yang tidak memiliki ciri
bentuknya mudzakkar atau kaidah khusus yang menunjukkan muannats, di antaranya
seperti matahari dan jiwa. Untuk mengetahuinya adalah dengan
Biasanya penggunaan ini berkaitan dengan warna cara banyak-banyak berinteraksi dengan bahasa Arab dan
menghafal
#14 4

7 8
‫ََجأ ُع التَّ أكس أي‬ ‫اَ أْسَاءُ الأ ُق َرى‬
Bentuk jamak taksir seluruhnya adalah bentuk
Seluruh nama-nama kota adalah isim muannats
muannats
Contoh:
‫أ أَوَلد‬ ‫َر َسائ ُل‬ Contoh:
‫َجا َك أرَت‬
‫ُر ُسل‬ ‫ساج ُد‬ َ ‫َم‬ ُ‫َم َّكة‬
Contoh penerapan:
‫اء َولَد‬
‫ص ُر‬
‫م أ‬
َ ‫ = َج‬Telah datang sang anak
‫ت أ أَوَلد‬
‫اء أ‬
‫ََبنأ ُد أونغ‬
َ ‫ = َج‬Telah datang sang anak
Karena penggunaanya jumlah yang kedua untuk bentuk jamak Contoh penerapan:
taksir (‫َوَلد‬
‫)أ أ‬, maka pada fi’ilnya ditambah ta’ tanits. Adapun َّ = Jalan ramai
‫الشارعُ ُم أز َدحم‬
bentuk pertama ‫ َولَد‬adalah mudzakkar, maka fi’ilnya tidak perlu
ditambah ta’ tanits ‫ = َجا َك أرَت ُم أز َدَحَة‬Jakarta ramai
Contoh penerapan: Karena “Jalan” adalah bentuk mudzakkar, maka sifatnya tidak
‫ِن ال َأم أسج ُد‬
َ ُ‫ = ب‬Telah dibangun masjid
perlu ditambah ta’ marbuthah. Adapun karena “Jakarta” adalah
isim muannats maka sifatnya ditambah ta’ marbuthah menjadi
‫ت ال َأم َساج ُد‬
‫ = بُنيَ أ‬Telah dibangun masjid-masjid ٌ‫ْمزَد مِحَة‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan sebab muannatsnya‬‬

‫ال ُأم َؤنَّ ُ‬


‫ث ال َأم َجازي‬ ‫أ أَرض‬ ‫ف التَّ أن أيث ال َأم أق أ‬
‫صوَرةُ‬ ‫أَل ُ‬ ‫الأيُ أس َرى‬

‫ال ُأم َؤنَّ ُ‬


‫ث ال َأم َجازي‬ ‫ََنر‬ ‫التَّاءُ ال َأم أربُ أوطَةُ‬ ‫بَ َق َرة‬

‫التَّاءُ ال َأم أربُ أوطَةُ‬ ‫َجنَّة‬ ‫ف التَّ أن أيث ال َأم أم ُد أو َدةُ‬


‫أَل ُ‬ ‫ََحأ َراءُ‬
‫ََجأ ُع التَّ أكس أي‬ ‫بُيُ أوت‬ ‫ََجأ ُع التَّ أكس أي‬ ‫أَ أشيَاءُ‬

‫ف التَّ أن أيث ال َأم أق أ‬


‫صوَرةُ‬ ‫أَل ُ‬ ‫أُ أخ َرى‬ ‫ال ُأم َؤنَّ ُ‬
‫ث ال َأم َجازي‬ ‫أُذُن‬

‫اَ أْسَاءُ الأ ُق َرى‬ ‫ُس أوَر َاَب َي‬ ‫ال ُأم َؤنَّ ُ‬
‫ث ال َأم َجازي‬ ‫ر أجل‬

‫ف ال َأم َعانأ‬
‫ُح ُرأو ُ‬ ‫أ َّ‬
‫َن‬ ‫التَّاءُ ال َأم أربُ أوطَةُ‬ ‫َم أي تَة‬
#15 1

ُ‫ب‬ ْ ‫ال ُْم ْب تَ َدأُ َو‬


ََُ‫اْل‬
Mubtada’ dan Khabar

• Telah disinggung pada pertemuan yang telah lalu bahwa mubtada’ adalah isim
marfu’ yang dikhabarkan tentangnya, dan khabar adalah khabar tentangnya
ِ ‫( ْاْلُستَاذُُح‬Ustadz itu hadir). Kata ‫ ْاْلُستَا ُذ‬adalah mubtada’, dan kata
• Contoh: ُ‫اضر‬ َ ْ
ِ ‫ ح‬adalah khabar
ُ‫اضر‬ َ
• Mubtada’ dan khabar disebut dengan Jumlah Ismiyah (Kalimat yang dimulai
dengan isim)
Mubtada’ bisa juga berupa dhamir
2
#15
Aturan tambahan

1. Mubtada’ itu harus berupa isim makrifah


Isim makrifah di antara tandanya adalah ada alif lam (‫ )ال‬dan nama seseorang. Contoh seperti: ‫ب‬ ُُ ِ‫الطَّال‬
ُُ َّ‫ الط‬terdapat alif lam maka dia isim makrifah, demikian pula ُ‫ ُُمَ َّمد‬juga
dan ُ‫ ُُمَمد‬, karena pada kata ‫الب‬
isim makrifah karena nama orang
Dalam bahasa arab ada yang namanya isim makrifah dan isim nakiroh. Isim nakiroh Contohnya:
ُ‫ طَالِب‬dan isim makrifah Contohnya: ‫ب‬ ُُ ِ‫الطَّال‬
Perbedaan antara isim nakiroh dan isim makrifah, isim makrifah sudah menunjuk pada hal yang
tertentu, adapun isim nakiroh tidak tertentu penunjukkannya. Contoh: ketika dikatakan ‫ب‬ ُُ ِ‫ الطَّال‬maka
maknanya adalah sang pelajar yang sudah dikenal (diketahui pelajar mana yang dimaksud), adapun
ُ‫ طَالِب‬maknanya adalah sang pelajar secara umum (tidak menunjukkan pada pelajar tertentu)
3
#15
Aturan tambahan
2. Antara mubtada’ dan khabar harus serasi (sama) dalam hal jumlahnya dan bentuk mudzakkar-
muannatsnya. Contoh: ِ ِ ِ ِ ُ‫ُحاضَُران‬
َ ‫الطَالبَان‬ Mutsanna mudzakkar
‫اض َرََ ُِن‬
ُِ ‫ُح‬ ِ ِ
َ ‫الطَّالبَ تَان‬ Mutsanna muannats
ُِ ‫ُح‬
‫اض ُرْو َُن‬ ‫ن‬
َ ‫و‬‫م‬ ِ‫الْمسل‬ Jamak mudzakkar salim
َ ُْ ْ ُ
ُ‫اض َرات‬ ُِ ‫ُح‬ ‫ات‬
ُ ‫م‬ ِ‫الْمسل‬ Jamak muannats salim
َ َ ُْ
Contoh mubtada’ khabar di atas semuanya sama jumlah dan bentuknya.

ِ ‫( مس‬masjid), ُ‫( أَقْ ََلم‬pena), ُ‫أحجار‬


Apabila mubtada’ berupa bentuk jamak dari jamak taksir seperti ‫اج ُد‬ ََ َْ
(batu), dan semisalnya, maka mubtada’ yang seperti ini dianggap berstatus muannats mufrad meskipun
bentuknya jamak sebagaimana pada pelajaran yang telah berlalu. Oleh karena itu, mubtada’-mubtada’
seperti ini khabarnya harus muannats mufrad pula. Contoh:
‫يُة‬ ِ ‫ْاْلَ ْح َج‬
َُْ ‫ارُ َكب‬
ُ Batu itu besar
ِ ‫الْمس‬
ُ‫اج ُدُقَ ِريُْبَة‬ Masjid itu dekat
ََ
ِ َ َ‫ْاْل‬
ُ‫قَل ُمُغَاليَة‬ Pena itu mahal
#15 4
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Dua ustadz sakit


ِ‫ض‬
ُ‫ان‬ ُ
‫ي‬ ِ
‫ر‬ ‫ُم‬ ِ
َ ْ َ ‫ْاْلُ ْستَا َذ‬
‫ان‬
ِ ‫اتُح‬
ُ‫اضَُرات‬ ِ
2. Kaum muslimat hadir َ ُ َ ‫ال ُْمسل‬‫م‬
3. Muhammad pergi ُ‫ُُمَ َّمدُ َذ ِاهب‬
4. Dua anak perempuan rajin ‫ُُمتَ ُِه َد ََ ُِن‬
ُْ ‫ان‬ِ َ‫الْبِْن ت‬
5. Kaum muslimin pergi ‫ال ُْم ْسلِ ُم ْو َنُ َذ ِاهبُُ ْو َُن‬
6. Anak laki-laki rajin ‫ُُمتَ ِه ُد ْو َُن‬
ُْ ‫ْاْلَ ْوََل ُد‬
7. Aku sakit ُ‫ُم ِريْض‬َ ‫أ َََن‬
8. Mereka sakit ُ ْ‫ُم ِري‬
‫ض ْو َُن‬ َ ‫ُه ْم‬
#15 5

Macam-macam khabar

‫ِش ْبهُا ْْلُ ْملَ ُة‬ ‫ا ْْلُ ْملَ ُة‬


Selain jumlah
Mirip jumlah Khabar bentuk kalimat

ُ‫ا ْْلُ ْملَةُُال ِْف ْعُلِيَّة‬ ُِْ ‫ا ْْلُ ْملَةُُا ِْْل‬


ُ‫سيَّة‬ ِ ‫اضر‬
ُ‫ان‬ ِ ‫ْاْلُستَا َذ‬
َُ ِ ‫انُ َح‬ ْ
Khabar disini bukan
Disebut syibhul jumlah (mirip termasuk jumlah, melainkan
jumlah) karena jumlahnya belum isim. Dan contoh Latihan
sempurna, hanya saja sudah pada halaman sebelumnya
mengandung makna semua khabarnya adalah
masuk kategori khabar
“Selain jumlah”
#15 6
Khabar dalam bentuk jumlah
ُِْ ‫ا ْْلُ ْملَةُُا ِْْل‬
ُ‫سيَّة‬ ُ‫ا ْْلُ ْملَةُُال ِْف ْعُلِيَّة‬
ُ‫ب‬ ُ
‫ذه‬ ‫ي‬ ‫ب‬
ُ ِ‫الطَّال‬
Pelajar itu pergi َ
ُ َ ُ
‫خ‬ ‫م‬
Muhammad ayahnya sakit ُ‫ُُمَ َّم ُد أَبُ ُْوهُُ َم ِريْض‬ Khabar bentuk jumlah fi’liyah
‫خ‬ ‫م‬ ‫م‬ terdiri atas fi’il dan fa’il
Khabar bentuk jumlah ismiyah
bagi ُ‫ُُمَ َّمد‬
‫خ‬
Dua pelajar itu pergi ُِ َ‫الطَّالِب‬
ُ‫ان يَ ْذ َهُبَا ِن‬
‫خ‬ ‫م‬

‫اض َرََُ ُِن‬


ِ ‫اهَا ح‬
ُُ ‫ت‬
َ ‫خ‬
ْ ُ
‫أ‬ ِ ‫الطَّالِب‬
ُ
‫ان‬
Khabar bentuk jumlah fi’liyah
Dua pelajar itu laki-laki
saudarinya hadir
َ َ terdiri atas fi’il dan fa’il
‫خ‬ ‫م‬ ‫م‬
Khabar bentuk jumlah ismiyah bagi ‫خ‬ Pelajar wanita itu pergi ْ َ‫َذ َهب‬
ُ‫ت‬ ‫الطَّالِبَ ُة‬
ُِ َ‫الطَالِب‬
‫ان‬ ‫خ‬ ‫م‬
Khabar bentuk jumlah fi’liyah
terdiri atas fi’il dan fa’il

Pada khabar ‫ب‬


ُُ ‫ يَ ْذ َه‬dan ‫ت‬
ُْ َ‫ َذ َهب‬fa’ilnya
Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, adalah dhamir mustatir
dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar (tersembunyi/terkandung) dalam fi’il
ُ‫ِش ْبهُُا ْْلُ ْملَة‬
#15 7

Mirip jumlah

ُ ‫الظَّْر‬
ُ‫ف‬ ُ‫ارُ َوال َْم ْج ُرْوُر‬
ُّ َ‫ا ْْل‬

‫امُال َْم ْد َر َُس ُِة‬ ُِ َ‫الطَّالِب‬ ُِ ‫ْفُالْبَ ْي‬


al-jaarr wal majruur adalah frasa dalam bahasa Arab
َُ ‫ان أ ََم‬ ‫ت‬ َُ ‫ُُمَ َّمدُ َخل‬ yang terdiri dari huruf jar (al-jaar), dan isim yang
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ menjadi majrur karena dimasuki oleh huruf tersebut
(al-majrur)
ُ‫ت الْ َق َدِم‬
َُ ْ‫الْ َقلَ ُُم ََت‬ ِ َ‫ق ال َْم ْكت‬
ُ‫ب‬ َُ ‫الْ َقلَ ُُم فَ ْو‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
ُ‫ِفُال َْم ْدَُر َس ِة‬ ُِ َ‫تُ الطَّالِب‬
ُْ ِ ‫ان‬ ِ ‫ِفُالْب ُْي‬
َ ُْ ِ ُ‫ُُمَ َّمد‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
ُ‫ْف‬
َ ‫( َخل‬di belakang), ‫( أ ََماََُم‬di depan), ‫ق‬
َُ ‫( فَ ْو‬di atas), dan ِ ‫ ِِفُالْب ْي‬atau ‫ ِِفُاملَ ْدرس ُِة‬merupakan khabar. Dia disebut
ُ‫ت‬ َ ْ ََ ْ
َُ ْ‫( ََت‬di bawah) semuanya merupakan zharf. Zharf
‫ت‬ khabar syibhul jumlah adalah karena khabarnya
adalah keterangan tempat atau waktu. Penjelasan lebih sendiri seakan-akan sudah memiliki makna, hanya saja
detail akan dibahas pada pertemuan-pertemuan yang maknanya belum sempurna tanpa mubtada’ yang
akan datang mendahuluinya

Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar


#15 8
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Dua lelaki itu ibunya sakit ُ‫ضة‬ ‫ي‬ِ


َ ْ َ َ ُ ‫الر ُج ََل‬
‫ر‬ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ه‬ ‫ُم‬
ُّ ‫أ‬ ُ ِ
‫ن‬ َّ
ُِ ‫انُيَ ْد ُر َُس‬
‫ان‬ ِ ‫الطَّالِب‬
2. Dua pelajar lelaki itu sedang belajar َ
3. Wanita muslimah itu telah pergi َُ ْ ‫اتُ َذ َه‬
‫ب‬ ِ
ُ َ ‫ال ُْم ْسل‬
‫م‬
4. Anjing itu di depan rumah ُِ ‫امُالْبَُ ْي‬
‫ت‬ َ ‫بُأ ََم‬ ُ ‫الْ َك ْل‬
ُِ ‫امُاُلْبَ ْي‬
‫ت‬ ‫َم‬ ‫أ‬ ُ ِ ‫الْ َك ْلب‬
‫ان‬
5. Dua anjing itu di depan rumah ََ َ
‫ُتْ ُك ََل ُِن‬
َُ ‫ان‬ ِ َ‫الْمسلِمت‬
6. Dua wanita muslimah itu sedang makan
َ ُْ
7. Anak-anak laki-laki itu ayahnya sedang marah ُُ ‫ض‬
‫ب‬ َ ْ‫ْاْلَ ْوََل ُدُأَبُ ْو ُه ُْم يَغ‬
8. Anak laki-laki itu telah bermain ‫ْاْلَ ْوََل ُدُلَ ِعبُ ْوا‬
#16 1
‫( َكا َن)َ َوأَ َخ َوا هُتَا‬
Isim Kāna dan yang sejenisnya
Fungsi
Jika masuk kepada khabar maka Jika masuk kepada mubtada’
merubah khabar menjadi khabar maka dia menjadi isim Kāna dan
Kāna dan menjadi manshub tetap marfu’

Contoh: َ‫للاه َعلِيَم‬


َ Saudara atau yang sejenis dengan ‫ن‬ َ ‫ َكا‬ada banyak dan akan kita sebutkan di
akhir pembahasan. Yang perlu untuk diingat bahwa semua yang sejenis dengan
‫خ‬ ‫م‬ ‫ َكا َن‬memiliki fungsi yang sama dengan ‫ َكا َن‬. Mari kita lihat contoh berikut
menggunakan ‫ح‬
ََ َ‫أَصب‬
‫للاه ََعلِيَ ًما‬
َ ‫َكا َن‬
َِ ‫ت َق‬
‫اع ًدا‬ َ‫أَصبَحَ ه‬ َِ َ‫َن ق‬
‫اع َد‬ ََ ‫أ‬ َِ َ‫ح هُمَ ََّمدَ ق‬
‫اع ًَدا‬ ََ َ‫أَصب‬ ِ ‫هُمَ َّمدَ َق‬
‫اع َد‬
Khabar Isim
Kāna Kāna Di pagi hari saya
Saya duduk
Di pagi hari Muhammad
duduk Muhammad duduk duduk

Simbol ‫ م‬menunjukkan mubtada’, dan simbol ‫ خ‬menunjukkan khabar


‫اِس همَ َكا َن‬
#16 2

Isim Kāna
Bentuknya

َ‫ض ِمي‬
َ ِ َ‫ظ‬
‫اه َر‬
Dhamir Kelihatan

َ‫ََن هَن هُمَتَ ِِه هدون‬ ‫هه ََو قَائِ َم‬ َ‫ات هَُمتَ ِِه َدات‬
َ‫البَ نَ ه‬ ‫هُمَ َّمدَ قَائِ َم‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬

‫هكنَّا هُمَتَ ِِه ِدْ ََن‬ ‫َكا َن قَائِ ًمَا‬ َ‫ات هُمتَ ِِه َدات‬
َ‫َكانَتَ البَ نَ ه‬ ‫َكا َن هُمَ ََّمدَ قَائِ ًمَا‬
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim
Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna

Dhamir masuk ke dalam ‫ن‬


َ ‫ َكا‬. Oleh karena itu, tashrif َ‫ َكان‬seperti
halnya tashrif fi’il, yaitu ‫ن‬
ََّ ‫ هك‬-‫ َكانَتَا‬-َ‫ َكانَت‬-‫ َكانهوا‬-‫ان‬
ََ ‫ َك‬-‫ َكا َن‬, dst
#16 3
Contoh penerapan Khabar Kāna pada macam-macam khabar
Macam-macam khabar

‫ِشبههَاْلهملَ َةه‬ ‫اْلهملَ َةه‬ Selain jumlah

‫هُمَ َّمدَ قَائِ َم‬


‫الظَّر ه‬
َ‫ف‬ ‫ارَ َوالَ َمْ هرَوهَر‬
ُّ َ‫اْل‬ ‫اْلهملَةهَال ِفعَلِيََّةه‬ َِ ‫اْلهملَةهَا ِْل‬
‫سيََّةه‬ ‫خ‬ ‫م‬

َِ ‫هُمَ َّمدَ أ ََم َامَالَبَ ي‬


‫ت‬ ََّ ‫هُمَ َّمدَ ِِف‬
‫َالدا َِر‬ َ‫ب‬ َ‫هُمَ َّمدَ أَبهوههَقَائِم‬ ‫َكا َن هُمَ ََّمدَ قَ َائِ ًمَا‬
‫هُمَ َّمدَ َْذ َه ه‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
Khabar Isim
Kāna Kāna
ِ ‫َالدا َِر َكا َن هُمَ َّمدَ أََم َامَالب ي‬
َ‫ت‬ َ َ َّ ‫ِف‬َ ِ َ‫َكا َن هُمَ َّمد‬ َ‫ب‬
‫َكا َن هُمَ َّمدَ َْذَ َه ه‬ ‫َكا َن هُمَ َّمدَ أَبهَوههَقَائِ َم‬ Perhatikan! Yang mengalami
perubahan pada khabar ketika
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim dimasuki ‫ن‬َ ‫ َكا‬hanya pada “Selain
Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna Kāna jumlah”, adapun yang lainnya
(jumlah dan syibhul jumlah) tidak
berubah namun khabarnya disebut َ‫ِِف‬
Khabar Kāna seluruhnya disebut َ‫ِِفَ َُمَ ِلَنَصب‬
َ‫( َُمَ ِلَنَصب‬menempati posisi manshub)
#16 4

‫أَ َخ َو ه‬
َ‫اتَ َكان‬
Yang sejenis dengan Kāna

ََ ‫لَي‬
‫س‬ َ‫ظَ َّل‬ ‫أَض َحى‬ ََ َ‫أَصَب‬
‫ح‬ ‫أَم َسى‬ ََ ‫ص‬
‫ار‬ َ

َ‫ت‬
َ ‫ََب‬ َ‫َماَبََِر َح‬ َ‫َماَفََتِ َئ‬ ََ‫اَزال‬
َ ‫َم‬ َّ ‫َماَاَن َف‬
َ‫ك‬ َ‫اَد َام‬
َ ‫َم‬

• Fi’il di atas adalah beberapa di antara yang sejenis dengan ‫ن‬


َ ‫َكا‬
• Pembahasan tentang makna-makna di atas akan dibahas pada pertemuan-pertemuan
yang akan datang
• Beberapa contoh di atas cukup dihafalkan terlebih dahulu
‫‪5‬‬
‫‪#16‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫ن ‪Masukkan‬‬
‫!‪َ pada jumlah-jumlah berikut‬كا َ‬

‫ضِ‬
‫َْ‬ ‫ِ‬ ‫َم‬ ‫ِ‬
‫َكا َنَال َوال َ َ‬
‫ْ‬‫ر‬ ‫َ‬ ‫ان‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ضِ‬
‫انَ‬ ‫ِ‬
‫ال َوال َ َ‬
‫ْ‬ ‫ر‬ ‫َ‬
‫َم‬ ‫ان‬‫ِ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ِ‬ ‫‪.1‬‬
‫بَََْتَ َعلَّ هَمو َن‬ ‫َكا َنَالطََُّّّل ه‬ ‫بَََْتَ َعلَّ هَمو َن‬ ‫الطََُّّّل ه‬ ‫‪.2‬‬
‫َصائِ ِم ََ‬
‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫َصائِ هم َو َن‬ ‫المسلِ‬
‫َكا َنَال همسل ه َ َ‬
‫ن‬ ‫و‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ه ه َ‬ ‫َ‬
‫ن‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫‪.3‬‬
‫َِفَالبَ يَ َِ‬
‫ت‬ ‫َكا َنَاْلهستَاذه ِ َ‬ ‫َِفَالبََي َِ‬
‫ت‬ ‫اْلهستَاذه ِ َ‬ ‫‪.4‬‬
‫انَنَ ِِشيطَتَ َِ‬
‫ْ‬ ‫َكانَتَالبِن َتَ ِ‬ ‫انََن ِِشيطََتَ َِ‬
‫ان‬ ‫البِن تَ ِ‬ ‫‪.5‬‬
‫َكانهواََْذ َهبه َو َن‬ ‫ههمََْذ َهبهَو َن‬ ‫‪.6‬‬
‫َكا َنَاْلَوََل هدََل ِعبِ ََ‬
‫ْ‬ ‫اْلَوََل هد َِ‬
‫ََلعبه و َن‬ ‫‪.7‬‬
‫َكا َنَاْلَوََل هدَََْل َعبه و َن‬ ‫اْلَوََل هدََْلَ َعبه و َن‬ ‫‪.8‬‬
‫اس َع ًَة‬‫تَالمدر َسةهَو ِ‬ ‫َكانَ ِ‬ ‫َو ِ‬
‫اس َعةَ‬ ‫ال َمد َر َسةه ََ‬ ‫‪.9‬‬
‫َ ََ َ‬
‫َعلِ ٌّيَأَ َخا ََك‬
‫َكا َن َ‬ ‫َعلِ ٌّيَأَ هخ َو ََك‬ ‫‪.10‬‬
#17 6

Hendaknya file materi pelajaran bahasa


arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


1
‫(إِنَّ)َّ َوأَ َخ َوا هُتَا‬
#17

Isim Inna dan yang sejenisnya


Fungsi
Jika masuk kepada khabar maka Jika masuk kepada mubtada’
merubah khabar menjadi khabar maka dia menjadi isim inna dan
inna dan tetap marfu’ berubah menjadi manshub

ِ َّ‫ل‬
Saudara atau yang sejenis dengan َّ‫ إِن‬adalah: َّ‫( أَن‬sesungguhnya), َّ‫( َكأَن‬seperti), ََّّ‫ِك‬
Contoh: َّ‫هُمَمدَّ قَائِم‬
(akan tetapi), ‫ت‬
ََّ ‫( لَْي‬seandainya), َّ‫( لَ َعل‬semoga).
‫خ‬ ‫م‬
َّ‫ك ََّتْتَ َِّه هد‬
ََّ َ‫لَْي َّت‬ َّْ ‫لَّ ِِكََّّ هُمَم ًَّدا ِ ِْفَّالْ َف‬
َّ‫ص ِل‬ َّ‫َكأَنَّ هُمَمَّ ًدا َم ِرَّيْض‬ َّ‫للاَ يَ َّْعَّلَ هم‬
َّ َّ‫أَن‬
َّ‫إِنَّ هُمَمَّ ًدا قَائِم‬ Seandainya engkau
bersungguh-
Akan tetapi
Muhammad di
Seakan-akan Sesungguhnya
Muhammad sakit Allah mengetahui
sungguh dalam kelas
Khabar Isim
Inna Inna Secara umum َّ‫ إِن‬dan yang sejenisnya merupakan kebalikan ِْ ‫لَ َعلَّ هُمَمَّ ًدا ََّيَّْتَِّْي‬
َّ‫ن‬
Simbol ‫ م‬menunjukkan dari fungsi ‫ن‬
ََّ ‫ َكا‬dan yang sejenisnya. Maka barangsiapa yang Semoga
memahami pelajaran kemarin maka insyaallah akan mudah Muhammad
mubtada’, dan simbol ‫خ‬ mendatangiku
memahami pelajaran ini
menunjukkan khabar
#17 2
Contoh penerapan Khabar Inna pada macam-macam khabar
Macam-macam khabar

‫ِش ْبههَّا ْْله ْملَ َّةه‬ ‫ا ْْله ْملَ َّةه‬ Selain jumlah

‫هُمَمدَّ قَائِ َّم‬


‫الظ ْر ه‬
َّ‫ف‬ ‫ا ْْلَراَّ َواَّلْ َم ْْ هرَّْوهَّر‬ ‫ا ْْله ْملَةهَّال ِْف ْعَّلِي َّةه‬ َِّْ ‫ا ْْله ْملَةهَّا ِْْل‬
‫سي َّةه‬ ‫خ‬ ‫م‬

َِّ ‫هُمَمدَّ أ ََم َامَّاَّلْبَ ْي‬


‫ت‬ ‫هُمَمدَّ ِ ِْفَّالدَّا َِّر‬ َّ‫ب‬ َّ‫َّم ِريْض‬ َّ‫إنَّ هُمَم ًَّدا قَ َّائِم‬
‫هُمَمدَّ يَ ْذ َه ه‬ ََّ ‫هُمَمدَّ أَبه ْوهه‬
‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫خ‬ ‫م‬
Khabar Isim
Inna Inna
ِ ‫ِفَّالدا َِّر إِنَّ هُمَم ًدا َّأََّم َامَّالْب ْي‬
َّْ ِ ‫إِنَّ هُمَم ًدا‬
َّ‫ت‬ َ َ ‫إِنَّ هُمَم ًدا يَ َّْذ َه ه‬
َّ‫ب‬ َ ‫إِنَّ هُمَم ًدا أَبهَّ ْوهه‬
َّ‫َّم ِريْض‬ Perhatikan! Yang mengalami
perubahan pada mubtada’ khabar
Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim Khabar Isim ketika dimasuki َّ‫ إِن‬hanya pada isim
Kāna Kāna Kāna Kāna Inna Inna Inna Inna inna, adapun khabar inna tidak
berubah (tetap marfu’) dan khabarnya
disebut َّ‫ِفَّ َُمَ ِلَّ َرفِع‬
ْ ِ (menempati posisi
ِْ
Khabar Inna seluruhnya disebut َّ‫ِفَّ َُمَ ِلَّ َرفْع‬
marfu’)
#17 3

Perhatian!
ََّ ‫ َكا‬, dan isim َّ‫إِن‬.
Khabar syibhul jumlah terkadang sering mendahului mubtada’, isim ‫ن‬
Contoh:

‫ت َعلِيًّا‬
َِّ ‫إِنَّ ِ ِْفَّالْبََّْي‬ ‫ت َعلِ َّي‬
َِّ ‫َكا ََّن ِ ِْفَّالْبََّْي‬ ‫ت َعلِ َّي‬
َِّ ‫ِ ِْفَّالْبَ ْي‬
Isim Khabar Isim Khabar ‫م‬ ‫خ‬
Inna inna Kana Kana

Yang seperti ini, khabarnya disebut َّ‫َّم َقدم‬


‫( َخ ََب ه‬khabar yang didahulukan)
Contoh-contoh di atas maknanya sama jika mubtada’, isim kana, dan isim inna di dahulukan
daripada khabarnya, hanya saja terkadang pada syibhul jumlah terdapat model jumlah seperti ini
‫‪4‬‬
‫‪#17‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪ pada jumlah-jumlah berikut‬إِنَّ ‪َ dan‬كا ََّ‬
‫ن ‪Masukkan‬‬

‫إِنَّ ‪Dimasuki‬‬ ‫ن ‪Dimasuki‬‬


‫َكا ََّ‬ ‫‪Jumlah‬‬ ‫‪No.‬‬
‫إِنَّالص ََل َةَّو ِ‬
‫اجبَةَّ‬ ‫تَّالص ََلةهَّو ِ‬
‫اجبَ َّةً‬ ‫َكانَ ِ‬ ‫َّو ِجبَةَّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫الص ًَلةه َ‬
‫ًّ‬ ‫‪1‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضغََّةً‬
‫َّم ْ‬ ‫إَن ِ ْ‬
‫َِّفَّا ْْلَ َسد ه‬ ‫ضغَةَّ‬ ‫َّم ْ‬ ‫َكانَت ِ ْ‬
‫َِّفَّاْلَ َسد ه‬ ‫ضغَةَّ‬ ‫ِ ِْفَّا ْْلَ َسد ه‬
‫َّم ْ‬ ‫‪2‬‬
‫ِ‬ ‫َكا َنَّال هْم ْح ِسنه ْو َن َْ‬ ‫ال هْم ْح ِسنه ْو َن َْ‬
‫َُّمبه َّْوبه ْو ََّن‬
‫ْي َْ‬‫إِنَّال هْم ْحسنِ ْ َ‬ ‫َُّمبه َّْوبِ ْ َ‬
‫ْيَّ‬ ‫َُّمبه ْوبه َّْو َنَّ‬ ‫‪3‬‬

‫َّع َِّ‬
‫ال‬ ‫ك َ‬ ‫إِن َ‬ ‫َّعالِ ًما‬
‫ت َ‬ ‫هك ْن َ‬ ‫َّع َِّ‬
‫ال‬ ‫ت َ‬ ‫أَنْ َ‬ ‫‪4‬‬

‫َّم ِريْ َ‬
‫ضةَّ‬ ‫كَ‬ ‫إِنَّأهم َ‬ ‫َّم ِريْ َ‬
‫ض َّةً‬ ‫كَ‬ ‫تَّأهم َ‬‫َكانَ ْ‬ ‫َّم ِريْ َ‬
‫ضةَّ‬ ‫كَ‬ ‫أهم َ‬ ‫‪5‬‬

‫إِنَّأ َََب َكَّبَ ْي تهههَّبَ ِعَّْيدَّ‬ ‫َكا َنَّأَبه ْو َكَّبَ ْي تهههَّبََِّع ْيدَّ‬ ‫أَبه ْو َكَّبَ ْي تهههَّبَ ِع ْيدَّ‬ ‫‪6‬‬

‫إِن هِك ْم َ‬
‫َّم ْد َر َسته هِك ْمَّقَ ِريَّْبَةَّ‬ ‫مَّم ْد َر َسته هِك ْمَّقَ ِريَّْبَةَّ‬
‫هك ْن ته َ‬ ‫مَّم ْد َر َسته هِك ْمَّقَ ِريَّْبَةَّ‬
‫أَنْ ته َ‬ ‫‪7‬‬
‫َّع ِ‬
‫اد َّل‬ ‫إِنَّالْ َق ِ‬
‫اض َي َ‬ ‫يَّع ِ‬
‫اد ًلَّ‬ ‫اض َ‬‫َكا َنَّالْ َق ِ‬ ‫يَّع ِ‬
‫اد َّل‬ ‫اض َ‬‫الْ َق ِ‬ ‫‪8‬‬

‫إِنَّ ََله ْم َ‬
‫َّع َذ ًاَبَّ‬ ‫َّع َذابَّ‬‫َكا َنَّ ََله ْم َ‬ ‫َّع َذابَّ‬
‫ََله ْم َ‬ ‫‪9‬‬

‫صلِ هح ْو ََّن‬ ‫إِن نَ ه‬


‫اَّم ْ‬ ‫صلِ ِح ْ ََّ‬
‫ْي‬ ‫اَّم ْ‬
‫هكن ه‬ ‫صلِ هح ْو ََّن‬
‫َّم ْ‬
‫ََْن هَّ ه‬ ‫‪10‬‬
#17 5

Hendaknya file materi pelajaran bahasa


arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#18
ِ‫ا‬
ُ‫اْلسم‬
1

‫ال َام اع ِرفَُة‬ ِ ‫الن‬


‫َّك َرُة‬
Isim Ma’rifah Isim Nakiroh

Isim yang menunjukkan sesuatu Isim yang menunjukkan sesuatu


yang telah diketahui atau telah yang asing, tidak diketahui atau
ditentukan tidak tertentu

Telah datang
laki-laki tersebut
ُ‫الرجُل‬
َ ُ‫اء‬
َ ‫َج‬
Telah datang
seorang lelaki
ُ‫اءُ َرجُل‬
َ ‫َج‬
Kata ُ‫الرجل‬
َّ (seorang lelaki) Kata ُ‫( َرجل‬seorang lelaki)
menunjukkan bahwa laki-laki tersebut menunjukkan bahwa laki-laki tersebut
telah diketahui siapa orangnya tidak diketahui siapa orangnya

Tanda utama isim nakiroh adalah tanwin, adapun di antara tanda isim ma’rifah adalah alif
lam. Dan lihatlah perbedaan terjemahan antara kalimat isim nakiroh dan isim ma’rifah
#18 2

ُ‫الض ِم اي‬
َّ
Dhamir
ُ‫ال َاعلَم‬
Panggilan
ِ‫اِ اسم ا‬
‫ُاْل َش َارُة‬
Isim Isyarah
Macam-macam ِ‫ا‬
ُ‫اْل اسمُال َام اوص اول‬
Ma’rifah Isim Maushul
"‫الام َع َّرفُبِـُ"ال‬
Yang terdapat alif lam

ُ‫اُسبَ َق‬ ِ ‫ضافُإِ ََلُأ‬


َ ‫َحدُ َم‬
َ َ ‫الام‬
Mudhaf kepada salah satu dari
macam-macam ma’rifah
#18 1 3

ُ‫ال َاعلَم‬
Panggilan

ُ‫لََقب‬ ُ‫ك انـيَة‬ ُ‫اسم‬


Gelar Kunyah Nama

ُِ ‫صر‬
ُ‫ُالديا ِن‬ ِ ‫ََن‬ ُ‫أَبـ اوُُمَ َُّمد‬ ُ‫ُمَ َّمد‬
ُِ ‫ََشاس‬
‫ُالديا ُِن‬ ُ‫أ ُّمُُمَ َّمد‬ َ ِ‫َعائ‬
ُ‫شة‬

Nama, kunyah, dan gelar telah jelas siapa yang dimaksud,


oleh karenanya panggilan termasuk isim ma’rifah
#18 2 4
ِ‫اِ اسم ا‬
‫ُاْل َش َارُة‬
Isim isyarat

ُ‫لِلابَ ِع ايد‬ ُ‫لِ ال َق ِرياب‬


Untuk yang jauh (itu) Untuk yang dekat (ini)

َ ِ‫كُُأ ُوُلَِئ‬
ُ‫ك‬ َ ِ‫َُذل‬
َ ِ‫كُُ َُذان‬ ُ‫ُُه ُؤَْل ِء‬
َ ‫ان‬ِ ‫اُُه َذ‬
َ ‫َه َذ‬
Untuk
ُ‫ُسُيَّ َارة‬ ِ ‫ه ِذ‬
‫ه‬
Untuk
mudzakkar
َُ ِ‫َذيان‬
‫ك‬ Mobil ini َ َ ُ‫َه َذيا ِن‬ Mudzakkar

َُ ِ‫كُُُأُولَِئ‬
‫ك‬ َ ِ‫اكُُُ ََتن‬
َ ‫تِل‬ Mobil itu ‫ُسُيَّ َارُة‬ َ ‫تِل‬
َ ‫اك‬ ‫ُُهؤَْل ُِء‬
َُ ‫ُُه َاَت ِن‬ ِِ
َ ‫َهذه‬ Untuk

َُ ِ‫تَـ اين‬
Untuk
Muannats ‫ك‬ ُِ ‫َهاتَ ا‬
‫ي‬
Muannats

Bentuk mutsannanya Bentuk mutsannanya


Mu’rob Mu’rob
#18 5

3 4
ِ‫ا‬
ُ‫اْل اسمُال َام اُوص اول‬ "‫الام َع َّرفُبِـُ"ال‬
Isim maushul adalah isim yang menghubungkan
Yaitu maksudnya adalah isim yang didahului alif lam
sejumlah kalimat. Dalam bahasa Indonesia, isim
maushul biasa disebut “yang”
Contoh:
ُ‫الرجل‬
َّ ُ‫َرجل‬
ُ‫ان الَّ ِذيا َن‬
ُِ ‫الَّ ِذ ايُُالَّ َذ‬ Lelaki Seorang
Untuk tersebut lelaki
mudzakkar
‫الَّ َذيا ُِن‬ ُ‫ااْل اسُتَاذ‬ ُ‫أ استَاذ‬
ُْ‫الَّلئِ ا‬
َُّ /‫تا‬ُ ِ‫انُُا َّلَّل‬ ِ َ‫الَِِّتُ اللَّت‬ Ustadz Seorang
‫ا‬ Untuk tersebut ustadz

ُِ ‫اللَّتَ ا‬
‫ي‬ ُ‫اِ ام َرأَة‬
Muannats
ُ‫ال َام ارُأَة‬
wanita Seorang
tersebut wanita
Bentuk mutsannanya
Mu’rob
#18 6

5 6
ُ‫الض ِم اي‬
َّ ُ‫اُسبَ َق‬‫م‬ ِ ‫ضافُإِ ََلُأَح‬
ُ
‫د‬ َ ‫الام‬
َ َ َ
Yaitu maksudnya adalah isim yang diidhafakan
Yaitu dhamir (kata ganti). Seluruh bentuk kata ganti (disandarkan) kepada lima bentuk ma’rifah yang telah
adalah ma’rifah kita sebutkan
Contoh:
‫ه اُم‬ ‫ُهَا‬ ‫ه َُو‬
ُ‫كِتَابُ ُُمَ َُّمد‬ ُ‫كِتَاب‬
‫ه َُّن‬ ‫ُهَا‬ َُْ ‫ِه‬ Isim Isim
ma’rifah nakiroh
ُ‫أَناـت ام‬ ‫أَناـت َما‬ ُ‫ت‬َ ‫أَنا‬
ُ‫ كِتَاب‬menjadi isim ma’rifah karena diidhafahkan kepada
َُّ ‫أنا‬
‫ت‬ ‫أَناـت َما‬ ُِ ‫أَنا‬
‫ت‬ Muhammad, dan Muhammad termasuk dari ma’rifah
karena berupa panggilan
ُ‫َاَنن‬ ُ‫أ َََن‬

Dhamir termasuk ma’rifah karena telah jelas siapa yang


dimaksud
‫‪#18‬‬ ‫‪7‬‬
‫‪Latihan‬‬
‫!‪Tentukan macam-macam ma’rifah dari jumlah berikut ini‬‬

‫َرأَياتُُمَ َّم ًدا‬ ‫‪.1‬‬


‫=ُ َرأَُياتُ (الضمي)ُُمَ َّم ًدا (العلم)‬
‫اءُال ِذ ايُقَ َامُأَبـ اوهُ‬ ‫َج َ‬ ‫‪.2‬‬
‫ي (املوصول)ُأَبـ اُوهُ (املضافُاَلُالضمي)‬ ‫=ُالَّ ِذ اُ‬
‫همُالَّ ِذيا َنُيَـق اول او َُن‬ ‫‪.3‬‬
‫=ُه اُم (الضمي)ُالَّ ِذيا َُن (املوصول)ُ‬
‫اء َكُُكِتَابِ اـُْفَـ اق َرأاهُ‬ ‫َ‬ ‫اُج‬
‫َ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.4‬‬
‫اء َُك (الضمي)ُكِتَاب (املضافُإَلُالضمي)ُكتابـْ (الضمي) فقرأهُ(الضمي)‬ ‫=ُ َج َُ‬
‫يُِ اِفُاملَ اد َر َس ُِة‬ ‫َم َرارتُ ِِبللَّتَ ا ِ‬ ‫‪.5‬‬
‫=ُمرُرت (الضمي)ُالتي (املوصول)ُالـمدرسةُ(ال)‬
‫بُفِ اي ُِه‬ ‫ي‬‫ُر‬ ‫ْل‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫اب‬ ‫كُال َِ‬
‫ت‬ ‫اك‬ ‫َ‬ ‫َذلِ‬
‫َا َ‬ ‫‪.6‬‬
‫=ُذلكُ(املوصول)ُفيه (الضمي)‬
#19 1
‫ْول َِ ِه‬
ُ ‫ال َأم أف ُع‬

‫ال َأم أف ُع أْو ُل فِ أي ِه‬

‫ْول ِْلَ أجلِ ِه‬


ُ ‫ال َأم أف ُع‬

ُ‫ال َأم أف ُع أْو ُل َم َعه‬


ََُُ‫ص أْو‬ ‫ن‬ ‫أم‬
‫ل‬
ُ َ ُ ‫أ‬
‫أ‬ ‫ا‬ ‫اء‬‫مس‬
َ َ
‫اْل‬ ‫ال‬
ُ َ‫ا أْل‬
Isim-isim yang i’robnya ‫الت أَّميِأي ُز‬
selalu manshub
‫ال ُأم أستَ ثأ َن‬
Pada kesempatan ini kita akan membahas secara global ‫ادى‬
َ َ‫ال ُأمن‬
saja tentang isim-isim yang I’robnya selalu manshub,
tidak terperinci. Adapun perinciannya akan kita bahas
satu persatu dalam pertemuan yang akan datang
‫اس ُم إِ َّن َو َخ ََبُ َكا َن‬
‫أ‬
ََُِ‫ص أْو‬ ِ
ُ ‫َّاواَِ ُع لل َأم أن‬
َ ‫الت‬
#19 2

1 2
‫ال َأم أفعُْو ُل َِ ِه‬ ‫ال َأم أفعُ أْو ُل فِ أي ِه‬
Maf ’ul bih dalam bahasa kita disebut sebagai objek Maf ’ul fihi adalah isim yang menjelaskan tentang lokasi
atau waktu

Contoh: Contoh:
ِ ‫ت ُُمَ َّم ًدا أَما َم الأبي‬
‫ت‬ ُ ‫َرأَيأ‬
Aku melihat Muhammad
َ َ di depan rumah
‫ب َعلِي َزيأ ًدا‬
َ ‫ض َر‬
َ Ali telah memukul Zaid
‫مفعل فيه‬
‫مفعل َه‬ ‫فاعل‬ ُِ ‫ت ُُمَ َّم ًدا يَ أْوَم ا أْلُ أم َع‬
ُ ‫َرأَيأ‬
Aku melihat Muhammad
pada hari Jumat

‫مفعل فيه‬
Zaid dalam kalimat ini merupakan maf ’ul bih, atau dengan ‫ام‬
َ ‫ أ ََم‬dan ‫ يَ أْوَم‬pada contoh di atas adalah isim yang menunjukkan
kata lain karena dia yang dikenai fi’il, yang dalam hal ini tempat dan waktu, oleh karena itu dia disebut maf ’ul fih dan
adalah pemukulan, sehingga I’robnya manshub i’robnya manshub
#19 3

3 4
‫ْول ِْلَ أجلِ ِه‬
ُ ُ‫ال َأم أفع‬ ُ‫ال َأم أفعُ أْو ُل َم َعه‬
Maf ’ul liajlihi adalah isim yang menjelaskan tentang Maf ’ul ma’ahu adalah isim yang menjelaskan tentang
sebab terjadinya fi’il kebersamaan, karena ‫ َم َع‬sendiri artinya adalah “bersama”

Contoh: Contoh:
ِ ‫ت ر أغبًُ ِِف‬
ِِ‫اآلخ َر‬ ‫صلَّأي ُ َ َ أ‬
Aku shalat karena
َ berharap akhirat

‫مفعل ْلجله‬ ‫فعل‬ ُ ‫ِس أر‬


‫ت َوالأ َق َم َر‬ Aku berjalan bersama rembulan

ِ‫ت ُمبَ ِكرا اِ أح‬


‫ِتا ًما لِ أل ِعل ِأم‬ ‫ئ‬
‫أ‬ ِ
‫ج‬ Aku datang pagi-pagi
َ ً ُ karena menghormati ilmu ‫مفعل معه‬

‫مفعل ْلجله‬ ‫فعل‬


Contoh bentuk maf ’ul liajlihi di atas merupakan isim yang Contoh di atas menunjukkan bahwa seakan-akan dia berjalan
menjelaskan sebab terjadinya fi’il, maka dari itu I’robnya bersama rembulan. Maka yang bersamanya itu adalah maf ’ul
manshub ma’ahu, dan I’robnya manshub
#19 4

5 6
‫ال‬
ُ َ‫ا أْل‬ ‫الت أَّميِأي ُز‬
Al-Hal adalah isim yang menjelaskan tentang kondisi, At-Tamyiz adalah isim yang menjelaskan sesuatu yang
baik kondisi fa’il ataupun ma’ful mubham (tidak jelas)

Contoh: Contoh:

‫ت َراكِبًا‬ ‫ت ِع أش ِريأ َ َ كِتَا ًب‬ ِ‫ا‬


ُ ‫ِج أئ‬
Aku membeli dua puluh
Aku datang dalam ‫ي‬‫ِت‬
ُ ‫ََأ‬ ‫ش‬
‫أ‬ buku
kondisi naik kendaraan

‫اْلال‬ ‫فاعل‬-‫فعل‬ ‫التمييز‬ ‫أمبهم‬

Asalnya, tanpa ada kata ‫اب‬ ِ


Kata ‫ َراكِبًا‬menunjukkan keterangan atau penjelasan tentang ً َ‫ كت‬maka jumlahnya tidak jelas
(mubham), maka dibutuhkanlah tamyiz (penjelasan) atas
fa’il, sehingga dia merupakan ‫ اْلَال‬dan I’robnya manshub
jumlah yang mubham tersebut dengan. Tamyiz dalam hal ini
I’ribnya manshub
#19 5

7 8
‫ال ُأم أستَ ثأ َن‬ ‫ادى‬
َ َ‫ال ُأمن‬
Al-Mustatsna adalah pengecualian, yaitu isim yang Al-Munada adalah isim yang menunjukkan kepada yang
menunjukkan sebagai yang dikecualikan dipanggil

Contoh: Contoh:

‫ب إََِّّل ُُمَ َّم ًدا‬ َّ ُّ


ُ ‫اء الط‬
‫َّل‬ Telah datang para pelajar
َ ‫َج‬ kecuali Muhammad َ ِ ‫ََي َع أب َد ال ُأم أح ِس‬ Wahai Abdul Muhsin

‫امليتثن‬ Kalimat
pengecualian ‫املنادى‬

Karena ‫ ُُمَ َّمد‬adalah yang dikecualikan dalam contoh jumlah di Jika menunjukkan pada suatu isim yang dipanggil, maka i’rob
atas, maka dia adalah mustatsna dan I’robnya manshub isim tersebut adalah manshub seperti contoh panggilan di atas.
ِ ‫َي َعب ُد الأمح‬
Maka keliru (salah) jika kemudian dikatakan َ ‫س‬ ‫َ أ ُأ‬
#19 7

At-Tabi’ lil Manshub adalah isim yang datang setelah isim manshub, yang
juga ikut marfu’ karena mengikuti isim sebelumnya. Sebagaimana pada
isim-isim yang marfu’ ada empat jenis pengikutnya, maka pada yang
manshub juga terdapat empat jenis isim yang bisa ikut isim manshub yaitu
‫ت‬
ُ ‫َّع‬ ِ
‫( الن أ‬sifat), ‫( الت أَّْوك أي ُد‬penekanan), ‫أف‬
ُ ‫‘( ال َأعط‬athaf), ‫( الأبَ َد ُل‬pengganti)
9 Contoh ُ‫َّعت‬
ْ ‫( الن‬sifat): ‫ب ال َأعالِ َم‬
َ
ِ‫ت الطَّال‬
ُ ‫ = َرأَيأ‬Aku melihat pelajar yang berilmu
ََُِ‫ص أْو‬ ِ ِ
ُ ‫َّاواَ ُ َ أ‬
‫ن‬‫م‬ ‫ل‬
‫أ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ َ ‫الت‬ Sifat Isim
manshub
Contoh ُ‫َّوكِْيد‬
‫الت‬ ‫ه‬ ‫س‬‫ف‬‫أ‬ ‫ن‬
َ ‫ب‬ِ‫ت الطَّال‬
ُ ‫ = َرأَيأ‬Aku melihat pelajar (dirinya)
Pengikut isim ْ (penekakan): ُ َ َ
manshub Penekanan Isim
manshub
ِ ُ ‫ = رأَي‬Aku melihat pelajar dan Zaid
Contoh ُ‫‘( الْ َعطْف‬athaf): َ ‫ت الطَّال‬
‫ب َوَزيأ ًدا‬ ‫َأ‬
‘Athaf Isim
manshub
Contoh ُ‫( الْبَ َدل‬pengganti): ‫اْل َما َم َمالِ ًكا‬
ِ‫ت أ‬ُ ‫ = َرأَيأ‬Aku melihat sang imam Malik
Badal Isim
manshub
#19 7

10
‫اس ُم إِ َّن َو َخ ََبُ َكا َن‬
‫أ‬
Sebagaimana telah berlalu penjelasan tentang isim-isim yang marfu’,
kita telah membahas bahwa isim inna dan khabar kana merupakan
isim yang I’robnya manshub

TETAP SEMANGAT BELAJAR


BAHASA ARAB
#20 1

ِ‫الْم ْفعو ُل بِه‬


ُْ َ
Maf ’ul bih artinya adalah objek atau yang
dikenai fi’il (pekerjaan)

Ali telah memukul Zaid ‫ب َعلِي َزيْدا‬


َ ‫ض َر‬
َ
Zaid merupakan maf ’ul bih
karena terkena pukul oleh Ali
‫‪#20‬‬ ‫‪2‬‬

‫ال َْم ْفعُ ْو ُل بِ ِه‬

‫اِسم ظَ ِ‬
‫ض ِم ٌْ‬
‫ي‬ ‫َ‬ ‫اه ٌر‬ ‫ٌْ‬
‫‪Dhamir‬‬ ‫‪Isim Zahir‬‬

‫ض َربَـهُ َعلِي‬ ‫َ‬ ‫ب َعلِي َزيْدا‬ ‫ض َر َ‬ ‫َ‬


‫‪Fi’il Madhi‬‬ ‫‪Fi’il Madhi‬‬
‫ض َربَـ ُه َما َعلِي‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫ب َعلِي الطالِيَ ْ ِ‬ ‫ض َر َ‬‫َ‬
‫‪Fi’il‬‬
‫ض ِربُـهُ َعلِي‬ ‫يَ ْ‬ ‫ب َعلِي َزيْدا‬ ‫ض ِر ُ‬ ‫يَ ْ‬ ‫‪Fi’il‬‬
‫ض ِربُـ ُه َما َعلِي‬ ‫يَ ْ‬ ‫ب َعلِي الطالِيَ ْ ِ‬
‫ن‬ ‫ض ِر ُ‬‫يَ ْ‬
‫’‪Mudhari‬‬ ‫’‪Mudhari‬‬

‫ض ِربْـهُ‬‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬ ‫ب َزيْدا‬ ‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬


‫ض ِر ْ‬
‫‪Fi’il Amr‬‬
‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬ ‫ََي َعلِ ُّي اِ ْ‬
‫‪Fi’il Amr‬‬
‫ض ِربْ ُـه َما‬ ‫ب الطالِيَ ْ ِ‬
‫ن‬ ‫ض ِر ْ‬
#20 3

‫ال ِْف ْع ُل‬

‫ال ُْمتَـ َع ِدي‬ ‫الَّل ِزُم‬


Fi’il Muta’addi Fi’il Lazim

Yaitu fi’il yang tidak membutuhkan


Yaitu Fi’il yang membutuhkan objek
objek (maf ’ul bih)

Butuh dua objek Butuh satu objek


#20 4

Contoh-contoh fi’il yang tidak butuh kepada objek

‫َشيِ َع‬ ‫س َن‬


ُ ‫َح‬ ‫َخ َر َج‬ ‫ب‬
َ ‫َذ َه‬
Kenyang Indah Keluar Pergi
‫فَ ِر َح‬ ‫َسعُ َد‬

‫الَّل ِزُم‬
Senang Bahagia

ِ ‫س َن َو ْج ُههُ ِِبلنـ َها‬‫ح‬ ِ


‫ل‬ ‫ي‬ ‫لل‬ ِ
‫ِب‬ ‫ه‬ ‫ام‬ ِ‫ال ق‬
ُ َ َ َ‫َم ْن ط‬
‫ي‬
Barangsiapa yang panjang shalatnya di malam
َُ ْ ُ
Fi’il Lazim hari, maka indah wajahnya di siang hari
Fa’il Fi’il Fa’il Fi’il

Contoh di atas dan di bawah ini menunjukkan bahwa fi’il tidak membutuhkan
objek, melainkan cukup frasanya hanya cukup terdiri dari fi’il dan fa’il

‫فَ ِر َح ُُمَم ٌد‬


Muhammad senang
Fa’il Fi’il
‫ال ُْمتَـ َع ِدي‬
#20 5

Fi’il Muta’addi
Yang butuh satu objek Yang butuh dua objek

Beberapa di antara contoh fi’il yang butuh Beberapa di antara contoh fi’il yang butuh
satu objek dua objek
ِ‫ك‬
‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ ‫أ َك َل‬ ‫ب‬
َ َ ‫فَـتَ َح‬ ‫َعل َم‬ َ َ‫أَلْي‬
‫س‬ ‫أَ ْعطَى‬
Memukul Makan Menaiki Membuka Mengajarkan memakaikan Memberi
‫َك َس َر‬ ‫َمنَ َح‬ ‫َسأ ََل‬
Memecahkan Menganugerahkan Meminta

‫ْم الن ْح ِو‬‫ل‬ ِ ‫علم ُُمَم ٌد َزيدا‬


‫ع‬
‫ب َعلِي َزيْدا‬
َ ‫ض َر‬
َ
Muhammad mengajarkan Zaid
Imu Nahwu MB-2
َ ْ
MB-1
َ َ
Fi’il
Ali telah memukul Zaid
‫أَ ْعطَى ُُمَم ٌد َزيْدا َه ِدية‬
Maf ’ul Fa’il Fi’il
bih Muhammad memberi Zaid
hadiah MB-2 MB-1 Fi’il
Contoh di atas menunjukkan bahwa fi’il hanya butuh satu
Contoh di atas menunjukkan bahwa fi’il butuh dua objek
objek (maf ’ul bih)
(maf ’ul bih), dan kedua objeknya manshub
#20 6
Perhatian!
Bentuk-bentuk fi’il lazim bisa berubah menjadi muta’addi (butuh objek) dengan salah satu dari tiga cara di
bawah ini:

1. َ ‫ فَـ َع‬menjadi ‫أَفْـ َع َل‬. Contoh:


Mengubah wazan ‫ل‬ ‫( أَ ْخ َر َج‬Mengeluarkan) ‫( َخ َر َج‬Keluar)
‫( أَ ْد َخ َل‬Memasukkan) ‫( َد َخ َل‬Masuk)
‫( أَ ْك َم َل‬Menyempurnakan) ‫( َك ُم َل‬Sempurna)
2. Mengubah wazan ‫ فَـ َع َل‬menjadi ‫فَـع َل‬. Contoh: ‫( َخر َج‬Mengeluarkan) ‫( َخ َر َج‬Keluar)
‫( َك َب‬Membesarkan) ‫( َك َُب‬Besar)
‫( َكم َل‬Menyempurnakan) ‫( َك ُم َل‬Sempurna)
3. Dengan menambah huruf jar. Contoh: Aku pergi dengan Zaid ‫ت بِـ َزيْد‬ُ ‫َذ َه ْي‬
Aku safar dengan Ali ‫ت بِـ َعلِي‬ُ ‫َسافَـ ْر‬
‫حسن‬ ِ ُ ‫ِج ْئ‬
Aku datang dengan Hasan َ ‫ت بـ‬
#20 7
Latihan
Ubahlah ke dalam bahasa arab!

1. Dua pelajar laki-laki telah mengeluarkan buku


ِ ‫اَ ْخرج الطالِي‬
ِ ْ َ‫ان كِتَاب‬
=‫ن‬ َ ََ
2. Mereka sedang pergi membawa Muhammad
= ‫حمد‬ ِ
َ ‫يَ ْذ َهيُـ ْو َن‬
‫ِب‬
ُ
3. Maryam telah mengajari Muhammad Ilmu Nahwu
= ‫ح ِو‬‫الن‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ِ ‫ت مرََي ُُمَمدا‬
‫ع‬
ْ َ ُ ْ َ ْ ‫َد َس‬
4. Ustadz telah memberikan kepada Muhammad dua hadiah
ِ ْ َ‫أَ ْعطَى ْاْلُ ْستَاذُ ُُمَمدا َه ِديـت‬
=‫ن‬
5. Abdul Muhsin sedang gembiran di rumahnya
= ‫ِف بَـ ْيتِ ِه‬
ْ ِ ِ
‫ن‬ ِ ‫يـ ْفرح َعي ُد الْمح‬
‫س‬ ُْ ْ َُ َ
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#21 1

‫ال َْم ْفعُ ْو ُل أِلَ ْجلأ أه‬


Maf ’ul li-ajlihi artinya adalah isim yang
menjelaskan tentang sebab terjadinya fi’il
Aku datang ke sekolah
karena tertarik kepada ilmu
ِْ‫ت ال َْم ْد َر َسةَ َر ْغبَة أ ِْف الْ أعل أ‬
ُ ‫أَتَ ْي‬
‫ َر ْغبَة‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul li-ajlihi
karena menunjukkan sebab terjadinya fi’il

Contoh lain:

Aku shalat karena ‫ت إأْيَان أِب أ‬


‫لل‬ ُ ‫صلَّْي‬
Aku menziarahimu
‫ك َمَبَّة لَك‬
َ ُ‫ُزْرت‬
iman kepada Allah َ karena cinta kepadamu

Aku memukul anakku dalam


rangka mendidiknya
‫ت َولَ أد ْي ََتْ أديْ با لَ ُه‬
ُ ْ‫ض َرب‬
َ
#21 2

Ada beberapa bentuk kata yang bisa kita


hapalkan sebagai bentuk penggunaan maf ’ul li-
ajlihi

‫ أ‬-‫َر ْْحَة‬
‫ب‬ ‫ أم ْن‬-‫َحيَاء‬ ْ ‫أ‬-‫َر ْغبَة‬
‫ِف‬ ‫ل‬-‫ُحبًّا‬
Sayang Malu Tertarik Suka atau cinta
‫ أم ْن‬-‫ أم ْن َح َسدا‬/‫ل‬-‫ضبا‬
َ ‫غ‬
َ ‫ن‬ ‫أ‬
ْ -‫ُح ْزن‬
‫م‬ ‫ل‬-‫ُش ْكرا‬
Hasad Marah Sedih Terima kasih
‫ل‬-‫اأ ْحأ أِتاما‬
Menghormati

Huruf-huruf yang datang setelah bentuk-bentuk kata maf ’ul li-ajlihi di


atas merupakan pasangan dari isim tersebut
#21 3
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

‫ت تَ َعبا‬ ‫ح‬ ‫ِت‬ ‫س‬ ‫اأ‬


1. Saya istirahat karena capek ُ ْ ََ ْ
2. Jangan bersedekah karena riya’ ‫ص َّد ْق أرَيء‬ َ َ‫ََل تَ ت‬
3. Saya lari karena takut dari singa ‫ت َخ ْوفا أم َن ْاِلَ َس أد‬ ُ ‫فَ َرْر‬
‫ضى أ‬
‫للا‬ َ ‫أ‬
‫ر‬ ‫أ‬
‫ل‬ ‫اء‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫د‬
ٌ ‫م‬
َّ ‫م‬
َُ ‫ى‬ َّ
‫صل‬
4. Muhammas shalat karena mengharap ridha Allah ََ َ
5. Zaid tidak pergi karena malu ‫ب َزيْ ٌد َحيَاء‬ ْ ‫ََلْ يَ ْذ َه‬
6. Zainab menangis karena sedih ‫ب ُح ْزن‬ ُ َ‫ت َزيْ ن‬ْ ‫بَ َك‬
4

‫ال َْم ْفعُ ْو ُل فأ ْي أه‬


#21

Maf ’ul fih artinya adalah isim yang menjelaskan


kapan atau di mana fi’il tersebut terjadi
Aku pergi pada hari Jumar ‫ت يَ ْوَم ا ْلُ ْم َع أة‬
ُ ‫َذ َه ْب‬
‫ يَ ْوَم‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul fihi karena Maf'ul fih disebut juga
dengan istilah zharf. Jika
menunjukkan waktu terjadinya fi’il, sehingga I’robnya manshub
yang diterangkan adalah
tempat/posisi, maka ia
‫ف الْبَ أ‬ ‫ف الْم َك أ‬
Anjing itu tidur di belakang
pintu
‫اب‬ َ ‫ْب َخ ْل‬
ُ ‫َن َم الْ َكل‬
disebut ‫ان‬ َ ُ ‫ظَ ْر‬, dan
jika yg diterangkan
adalah waktu, maka dia
disebut ‫ان‬‫الزم أ‬
‫ْف‬
َ ‫ َخل‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul fihi karena َ َّ ‫ف‬
ُ ‫ظَ ْر‬
menunjukkan tempat terjadinya fi’il, sehingga I’robnya
manshub
#21 5

Ada beberapa bentuk kata yang bisa kita hapalkan


sebagai bentuk penggunaan maf ’ul fihi

‫ف الْم َك أ‬
‫ان‬ ‫الزم أ‬
َ ُ ‫( ظَ ْر‬Keterangan tempat) ‫ان‬ َ َّ ‫ف‬
ُ ‫( ظَ ْر‬Keterangan waktu)

‫أأ‬
‫ْف‬
َ ‫َخل‬ َ ‫إأ َز‬
‫اء‬ ‫قُ َّد َام‬ ‫ام‬
َ ‫أ ََم‬ ‫َص ْيل‬ ‫بُ ْك َرة‬ ‫غُ ْد َوة‬ ‫صبَاحا‬
َ
Belakang Di hadapan Depan Depan Sore Pagi Pagi Pagi

َ ْ ‫َيأ‬
‫ي‬ ‫فَ ْو َق‬ ‫ت‬
َ ْ‫ََت‬ ‫اء‬
َ ‫َوَر‬ ‫يَ ْوما‬ ‫لَْيل‬ ‫ََنَارا‬ ‫َم َساء‬
Sebelah kanan Di atas Bawah Belakang Hari Malam Siang Sore

‫أع ْن َد‬ ‫َح ْو َل‬ ‫ي‬


َ ْ َ‫ب‬ َ َ‫ََش‬
‫ال‬ ‫اعة‬
َ ‫َس‬ ‫ُسبُ ْوعا‬
ْ‫أ‬ ‫َش ْهرا‬ ‫َسنَة‬
Di sisi Di sekitar Di antara Sebelah kiri Pada waktu Seminggu Bulan Tahun

‫غَدا‬ ‫أع َشاء‬ ‫قَ أد ْيا‬ ‫أَبَدا‬


Besok Isya’ Dahulu Selamanya
#21 6
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Aisyah safar ke Jakarta sebulan ‫شةُ إأ ََل َجا ََ ْرََ َش ْهرا‬ َ ‫ت َعائأ‬ ْ ‫َسافَ َر‬
2. Aisyah safar ke Jakarta kemarin ِ‫شةُ إأ ََل َجا ََ ْرََ أ َْم أ‬ ‫أ‬
َ ‫ت َعائ‬ ْ ‫َسافَ َر‬
3. Aisyah safar ke Jakarta hari kamis ‫الَ أم ْي أ‬
ِ ْ ‫شةُ إأ ََل َجا ََ ْرََ يَ ْوَم‬ ‫أ‬
َ ‫ت َعائ‬ ْ ‫َسافَ َر‬
‫ي غَدا‬ ‫ج‬‫أ‬ ‫ي‬ ‫ش‬‫أ‬
َْ ْ ‫ب إأ ََل‬
4. Saya akan pergi ke Ceger besok ُ ‫َسأَ ْذ َه‬
‫يَْ أشي َزي ٌد وراء ْاَلُستَ أ‬
‫اذ‬
5. Zaid berjalan di belakang guru ْ َ ََ ْ ْ
‫ات‬‫ت ْاِلُستَا َذةُ أَمام الطَّلأب أ‬
6. Ibu guru berdiri di depan para pelajar wanita َ ََ ْ ْ ‫قَ َام‬
‫ت‬ ‫أَقَام َع ْب ُد الْم ْح أس أن َش ْهريْ أن أِف الْب ْي أ‬
7. Abdul Muhsin tinggal di rumah dua bulan َ ْ َ ُ َ
karena taku corona ‫َخ ْوفا أم ْن َُ ُرْوَن‬
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#22 1

ُ‫ال َْم ْفعُ ْو ُل َم َعه‬


Maf’ul ma’ahu artinya adalah isim manshub yang
datang setelah “‫ ”و‬yang menunjukkan
kebersamaan terjadinya fi’il

ُ ‫ِّس ْر‬
‫ت َوالنِّْي َل‬ ُ ‫ِّس ْر‬
‫ت َم َع النِّْي ِّل‬
Aku berjalan bersama
dengan sungai nil

‫ النِّْي َل‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu
#22 2
Contoh lain:
Aku berjalan bersama
‫ت َوالْ َق َم َر‬ ‫ر‬
ُ ْ ِّ
‫س‬ ‫ت َم َع الْ َق َم ِّر‬ ‫ر‬
ُ ْ ِّ
‫س‬
dengan rembulan

‫ الْ َق َم َر‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu

ِّ‫ْت َوتَ ْغ ِّريْ َد الطيُ ْو‬


‫ظ‬ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫س‬ِّ‫ا‬ ِّ‫ْت َم َع تَ ْغ ِّريْ ِّد الطيُ ْو‬
‫ظ‬ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ت‬ ‫س‬ِّ‫ا‬
ُ َْْ ُ َْْ
Aku bangun bersamaan
dengan kicauan burung

‫ تَغْ ِّريْ َد‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu

Muhammad datang bersamaan


ِّ ‫الش ْم‬
‫س‬ َّ ‫ب‬َ ‫اء ُُمَ َّم ٌد َوغُ ُرْو‬
َ ‫َج‬ ِّ ‫الش ْم‬
‫س‬ َّ ‫ب‬ِّ ‫اء ُُمَ َّم ٌد َم َع غُرْو‬
َ ‫َج‬
dengan terbenamnya matahari ُ
‫ب‬
َ ‫ غُ ُرْو‬dalam jumlah ini merupakan maf ’ul Bentuk jumlah ini asalnya sama saja, hanya
ma’ahu karena menunjukkan kebersamaan saja ‫ َم َع‬diganti dengan ‫ َو‬sehingga menjadi
dan datang setelah huruf waw maf ’ul ma’ahu
#22 3

‫ال َْم ْفعُ ْو ُل ال ُْم ْت لَ ُق‬

Maf’ul mutlaq artinya adalah maf ’ul yang datang


untuk menjelaskan fi’il itu sendiri
Aku benar-benar
memukulnya
‫ض ْرًب‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ
Aku memukulnya dengan
pukulan yang keras
‫ض ْرًب َش ِّديْ ًدا‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ
‫ض ْرًب‬
َ dalam jumlah ini merupakan maf ’ul ‫ض ْرًب َش ِّديْ ًدا‬
َ dalam jumlah ini merupakan
mutlaq karena menunjukkan penjelasan maf ’ul mutlaq karena menunjukkan
terhadap fi’il penjelasan terhadap fi’il

Disebut dengna maf ’ul mutlaq karena maf ’ulnya tidak terikat dengan objek, sebab, zaman atau
tempat, dan kebersamaan, melainkan terikat pada fi’il itu sendiri. Adapun selain maf ’ul mutlaq
disebut maf ’ul muqayyad. Perlu untuk diperhatikan juga bahwa maf ’ul mutlaq bentuknya masdar
dari fi’il yang dijelaskan
#22 4
Macam-macam maf ’ul mutlqa

ِّ ‫لِّب ي‬
‫ان َع َد ِّد ال ِّْف ْع ِّل‬ ِّ ‫للِّب ي‬
‫ان نَ ْوِّع ال ِّْف ْع ِّل‬ ‫لِّتَأْكِّ ْي ِّد ال ِّْف ْع ِّل‬
ََ ََ
Untuk menjelaskan jumlah fi’il Untuk menjelaskan jenis fi’il Untuk menekankan fi’il

ً‫ض ْربَة‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ ‫ض ْرًب قَ ِّوًّي‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ ‫ض ْرًب‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ
Aku memukulnya satu Aku memukulnya dengan Aku benar-benar
kali pukulan pukulan yang kuat memukulnya

ِّ ْ َ‫ت إِّلَْي ِّه نَظ َْرت‬


ْ ُ ‫نَظَ ْر‬ ‫ْيا‬
ً
ِّْ ‫ْت أَ ْك ًل َكث‬
ُ ‫أَ َكل‬ ‫َوَكلَّ َم هللاُ ُم ْو َسى تَ ْكلِّ ْي ًما‬
Aku melihatnya dengan Aku makan makanan Allah benar-benar
dua kali pandangan yang banyak berbicara dengan Musa

‫ قَ ِّوًّي‬dan ‫ َكثِّ ْ ًْيا‬menunjukkan jenis fi’il


yang disebutkan
#22 5

Bentuk masdar untuk maf ’ul mutlaq

Dari lafal fi’il yang lain namun


Dari lafal fi’il itu sendiri
semakna dengan fi’ilnya

ً‫ض ْربَة‬
َ ُ‫ض َربْ تُه‬
َ ‫س = قَ َع َد‬ ‫ل‬
َ
َ َ ‫ج‬ ‫ت قُعُ ْو ًدا‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku memukulnya satu Aku benar-benar
kali pukulan duduk

ِّ ْ َ‫ت إِّلَْي ِّه نَظ َْرت‬


ْ ُ ‫نَظَ ْر‬ ‫ف‬
َ َ‫قَ َام = َوق‬ ‫ت ُوقُ ْوفًا‬
ُ ‫قُ ْم‬
Aku melihatnya dengan
Aku benar-benar berdiri
dua kali pandangan

Contoh-contoh yang disebutkan pada halaman


sebelumnya merupakan bentuk masdar maf ’ul
mutlaq dari fi’ilnya sendiri
#22 6
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Saya benar-benar paham pelajaran itu ‫س فَ ْه ًما‬ َْ َّ


‫الد‬ ‫ت‬ُ ‫م‬ ِّ
ْ َ‫ف‬
‫ه‬
2. Berkatalah kalian (laki-laki) dengan ‫ْيا‬
ً ْ ‫قُ ْولُْوا قَ ْوًًل َخ‬
perkataan yang baik
3. Saya duduk seperti duduknya ulama ‫س الْعُلَ َم ِّاء‬ َ ‫ت ُجلُ ْو‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
4. Saya betul-betul minum ‫ت ُش ْرًب‬ُ ْ‫َش ِّرب‬
5. Mereka sujud sekali sujud karena lupa ‫َس َج ُد ْوا َس ْج َدةً نِّ ْسيَ ًان‬
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#23 1

ُ‫ا حْلَال‬
Al-Haal artinya adalah kondisi, yaitu isim manshub
yang didatangkan untuk menjelaskan kondisi fa’il atau
maf’ul bih

Telah datang Muhammad ke


sekolah dengan naik kendaraan
‫اكِبًا‬
ُ ‫اءُُمَ َّمدُ إِ ََلُاُلح َم حد َر ََ ِ ُِ َر‬
َ ‫َج‬
Fa’il

‫ َراكِبًا‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal


karena menjelaskan kondisi fa’il yang dalam
hal ini adalah Muhammad. Adapun fa’il dalam
jumlah seperti ini disebut dengan shahibul haal
#23 2
Contoh lain:

ًِ ُ ‫َرأَيحتُالطَّائَُِرَُة م حس ِر َع‬
Aku melihat burung yang
terbang dengan cepat
Maf ’ul
bih
ًِ ُ ‫ م حس ِر َع‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
karena menjelaskan kondisi maf ’ul bih yang
dalam hal ini adalah burung

Aku minum air dalam kondisi


jernih
‫صافِيًا‬ َُ ‫َش ِربحتُال َحم‬
َُ ‫اء‬
Maf ’ul
bih
‫صافِيًا‬
َ dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
karena menjelaskan kondisi maf ’ul bih yang
dalam hal ini adalah air

ِ ‫حم حدرَ ِ ُِم‬


‫اشُيًا‬ َ َ َ َُ ‫اءُُمَ َّمدُ إِ ََلُال‬
َ ‫َج‬
Telah datang Muhammad ke
sekolah dengan berjalan kaki
Fi’il
ِ ‫ م‬dalam jumlah ini merupakan Al-Haal
‫اشيًا‬ َ
karena menjelaskan kondisi fa’il yang dalam hal
ini adalah Muhammad
3
#23
Aturan Al-Haal
1. Al-Haal selalu manshub
2. Shahibul hal (fa’il atau maf ’ul bih) selalu bentuknya ma’rifah
3. Al-Haal seringnya berbentuk nakiroh. Terkadang Al-Haal juga makrifah akan tetapi sangat jarang
4. Al-Haal biasanya dalam bentuk salah satu dari tiga bentuk di bawah ini:
Pertama: Isim Fa’il (yaitu wazannya menjadi ُ‫اعل‬ ِ َ‫)ف‬. Contoh: ‫( ِج حئتُراكِبا‬Aku datang dengan naik
ً َ
kendaraan)
Kedua: Isim Maf’ul (yaitu wazannya menjadi ُ‫) َم حفع حول‬. Contoh: ‫ىُالس ِريح ُِر‬ َّ َ‫اءُال َحم ِريحضُ َحُمم حوًُل َعل‬
َ ‫( َج‬Telah datang
orang yang sakit sambing digendong di atas tempat tidur)
Ketiga: Bentuk Masdar. Contoh: ‫َم َواُل حمُ َِ ًّرا‬ ِ
‫( ي حنفق حو َنُأ ح‬Mereka menginfakkan harta mereka secara diam-
diam)
5. Jika Al-Haal datang dalam bentuk ma’rifah juga seperti shahibul hal, maka itu sesungguhnya
bukan Al-Haal melainkan sifat. Contoh: ‫اءُالحبَا ِرَُد‬ َ ‫( َش ِربحتُال َحم‬Aku minum air yang dingin). ‫ الحبَا ِرَُد‬pada
jumlah tersebut bukanlah Al-Hal, melainkan sifat atas air yang diminum. Lihatlah perbedaan artinya
dengan contoh pada halaman sebelumnya
6. Antara Al-Haal dan Shahibul hal harus sama “jumlahnya” dan “mudzakkar-muannatsnya”.
Contoh:
ِ ‫تُالطَّالِب ُِ م‬
ًِ ُ َ‫اشي‬ ‫اء ح‬ ِ َ‫تُالطَّالِب ُت‬
ِ ‫انُم‬
ِ ‫اشيَُتَ ح‬ ِ ‫تُالطَّالِباتُُم‬
َ َ َ ‫َج‬ ُ‫ي‬ َ َ ‫اء ح‬
َ ‫َج‬ ُ‫اشيَات‬ َ َ ‫اء ح‬
َ ‫َج‬
#23 4
Kondisi Al-Haal

ُِ َ‫ِش حبهُا حْل حمل‬ ُِ َ‫ا حْل حمل‬ Selain jumlah

ُ‫الظَّحرف‬ ُ‫ُواُلح َم حْرحُور‬


َ ‫ار‬
ُّ َ‫ا حْل‬ ِ َُّ‫ا حْل حملَ ُِال ِحف حعُلِي‬ ُِ‫ا حْل حملَ ُِا حِْل ح‬
ُِ َّ‫سي‬ Contoh-contoh yang telah
kita sebutkan pada
halaman-halaman
sebelumnya merupakan
ُ‫ُالر حِس ِي‬ ِ ‫ضرُالح َقائِدُبُِلِب‬
َُّ ‫اَ ُِه‬ ِ ‫جاء‬
‫ُالط حفلُيَحُب ِكي‬ ‫ت قَائِ ُم‬
َُ ‫بُ َُوأَُْح‬
َ َ َ ‫َح‬ ََ ‫َلُتَ حش َر ح‬ bentuk Al-Haal ghairu
Telah hadir sang jumlah
Telah datang anak Jangan engkau minum
pemimping dengan dalam kondisi menangis sementara engkau berdiri
pakaian resminya
ِ َ
ُ‫اب‬ َُ ‫ُالس‬
َّ ‫ي‬ َ ‫َُرأَيحتُالطَّائَِرَةُُبَ ح‬ ُ‫ان‬ ِ ‫اء‬
ِ ‫أالط حف ََل ُِن يُ حب ِكي‬
• Pada jumlah ismiyyah
َُ ‫َج‬
َ َ terdapat waw al-haliyah (‫)و‬
sebelum Al-Hal
• Harus ada pengikat (‫ ) َرابِط‬yang
Aku melihat burung di Telah datang dua anak
antara awan dalam kondisi menangis
menghubungkan antara Al-
haal dan shahibul hal

‫ُُمَ ِلَُْ ح‬
Al-Haal pada seluruh kondisi di atas disebut ُ‫صب‬ ‫ِح‬
َ ‫ِف‬
#23 5
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Zainab minum sambil duduk


= ًِ ُ ‫س‬ ِ‫ُزي نَبُجال‬ ‫َش ِربَ ح‬
َ َ ‫ت َح‬
2. Dua pelajar wanita sedang makan sambil berdiri
=‫ي‬ ُِ ‫انُقَائِ َمتَ ح‬ِ َ‫ََتحكلُالطَّالِب ت‬
َ َ
3. Muhammad melihat dua polisi yang sedang naik kendaraan
=‫ي‬ ُِ ‫ُراكِبَ ح‬َ‫ي‬ ِ ‫ُالش حر ِطيَّ ح‬
ُّ ‫َرأَىُُمَ َّمد‬
4. Anak-anak perempuan itu minum sambil duduk
ِ‫تُالحب نَاتُجال‬
= ُ‫سات‬ َ َ َ ‫َش ِربَ ح‬
5. Mereka memakan daging dalam kondisi panas
= ‫ارا‬ َ ‫ََيحكل حو َنُاللَّ حَ َم‬
ًّ ‫ُح‬
6. Janganlah kalian makan sementara kalian berdiri
=‫ن‬ َُ ‫اُوأَْح تمُقَائِم حو‬ َ ‫َُتحكل حو‬ َ ‫َل‬
7. Janganlah kalian berdua pergi ke masjid dalam kondisi cepat-cepat
=‫ي‬ ُِ ‫َلُتَ حذ َهبَاُإِ ََلُال َحم حس ِْ ِدُم حس ِر َع ح‬
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#24 1

‫ال َْع َد ُد َواملَْع ُدود‬


‘Adad dan Al-Ma’dud. 'Adad artinya hitungan
bilangan, adapun Al-Ma’dud adalah yang terhitung

Tiga buku ‫ثَََلثَةُ ُكتُب‬


‫( ال َْم ْع ُد ْو ُد‬yang dihitung) ‫( ال َْع َد ُد‬bilangan/angka)

'Adad dan Al-Ma’dud merupakan pembahasan awal sebelum masuk kepada pembahasan Tamyiz
#24 2

‫ُح ْك ُمَ ال َْم ْع ُدود‬


Hukum Al-Ma’dud

Berjumlah satu-dua Berjumlah tiga-sepuluh


1-2 3-10

Tiga buku ‫ثَََلثَةُ ُكتُب‬


Satu buku ‫كتَاب‬
Lima lelaki ‫سةُ ر َجال‬ َ ْ‫ََخ‬
Dua buku ‫كتَ َابن‬
Lima lelaki ‫ثَََلثَةُ أ َْوَلد‬
Berjumlah satu bentuknya isim Isim yang berjumlah antara 3-10
mufrad, sedangkan berjumlah maka bentuk ma’dudnya adalah
dua bentuknya isim mutsanna jamak-majrur
#24 3

‫ُح ْك ُمَ ال َْم ْع ُدود‬


Hukum Al-Ma’dud

Berjumlah 11-99 Berjumlah 100-1000

Dua belas laki-laki ‫ش َر َر ُج ًَل‬


َ ‫اثْ نَا َع‬ Seratus lelaki ‫مائَةُ َر ُجل‬
Aku membeli dua
puluh buku
‫ت ع ْشريْ َ َ كتَا ًب‬
ُ ْ‫َتي‬
ََ ‫ا ْش‬ Dua ratus buku ‫مائَ تَا كتَاب‬
Telah datang tiga
puluh orang anak
‫اء ثَََلثُ ْو َن َولَ ًدا‬
َ ‫َج‬ Tiga ratus hari ‫ث مائَة يَ ْوم‬
َ ‫ثَََل‬
Isim yang berjumlah antara 11- Isim yang berjumlah antara 100-1000
99 maka bentuk ma’dudnya maka bentuk ma’dudnya adalah
adalah mufrad-manshub mufrad-majrur (mudhaf ilaih)
#24
‫ُح ْك ُم ال َْع َدد‬ 4

Hukum ‘Adad
‫ن‬
‫ال َْم ْب ي‬ ُ ‫ال ُْم ْع َر‬
‫ب‬
(angka 11-19) (seluruh angka asalnya mu’rob)
Kedua bagiannya selalu mabni ‘alal ‘Adadnya ‫ِت ع ْش ُرْو َن كتَ ًاب‬
ْ ‫ِْف بَ ْي‬
fathah marfu’-mubtada’ Dirumahku terdapat dua puluh buku
Kecuali angka 12, bagian angka dua (2)
mu’rob, adapun angka sepuluhnya (10) ‘Adadnya manshub- ‫ت ع ْشريْ َ َ كتَ ًاب‬
ُ ْ‫َتي‬
ََ ‫ا ْش‬
mabni ‘alal fathah maf ’ul bih Aku membeli dua puluh buku
Di rumahku terdapat
‫ِت َس ْب َعةَ َع َش َر كتَ ًاب‬
ْ ‫ِْف بَ ْي‬
tujuh belas buku ‫اِب فَ ْو َق ع ْشريْ َ َ كتَ ًاب‬
ْ َ‫ت كت‬
ُ ‫ض ْع‬
َ ‫َو‬
Aku membeli tujuh
belas buku
‫ت َس ْب َعةَ َع َش َر كتَ ًاب‬
ُ ْ‫َتي‬
ََ ‫ا ْش‬
‘Adadnya majrur Aku meletakkan bukuku di atas dua
puluh buku
Aku melihat tujuh
‫ت إ ََل َس ْب َعةَ َع َش َر كتَ ًاب‬ُ ‫نَظَ ْر‬
‫ِت أ َْربَ َعةُ ُكتُب‬
ْ ‫ِْف بَ ْي‬
belas buku
‘’Adadnya
Di rumahku terdapat
dua belas buku
‫ِت اثْ نَا َع َش َر كتَ ًاب‬
ْ ‫ِْف بَ ْي‬ marfu’-mubtada’ Dirumahku terdapat empat buku
Aku membeli dua
‫ن َع َش َر كتَ ًاب‬ْ َ ْ‫ت اث‬ُ ْ‫ا ْش َََتي‬ ‫ت أ َْربَ َعةً َوع ْشريْ َ َ كتَ ًاب‬
belas buku ‘Adadnya manshub- ُ ْ‫َتي‬
ََ ‫ا ْش‬
Aku melihat dua belas
buku
‫ن َع َش َر كتَ ًاب‬ ْ َ ْ‫ت إ ََل اث‬ ُ ‫نَظَْر‬
maf ’ul bih Aku membeli dua puluh empat buku
#24
‫ث‬
ُ ‫ث التَّ ْذك ْْيُ َوالتَّأن ْي‬
ُ ‫ال َْع َدد م ْ َ َح ْي‬
5

Bilangan ditingjau dari sisi mudzakkar dan muannatsnya

angka 1-2 angka 3-9 angka 20-90,


(‘Adad sesuai dengan (‘Adad berlawanan angka 10 100, 1000 dan
ma’dudnya) dengan ma’dudnya)
kelipatannya
‫َع ْْي َواح َدة‬ ‫كتَاب َواحد‬
‫أ َْربَ َعةُ ُكتُب‬
‫إ ْح َدى الطَّالبَات‬ ‫اَ َح ُد الطيََّلب‬
Jika sendirian maka
(1) ‘Adadnya tidak
‫ت ت ْس َع ن ْس َوة‬ ُ ْ‫َرأَي‬
angka 10 berlawanan
berubah meskipun
‫ا ْم َرأ َََتن اثْ نَ تَان‬ ‫كتَ َابن اثْ نَان‬ dengan ma’dudnya
ma’dudnya mudzakkar
atau muannats
Muannats Mudzakkar ‫َع َش َرةُ ُكتُب‬
‫َع ْش َر طَالبَاة‬ ‫ِْف الْبَ ْيت ع ْش ُرْو َن كتَ ًاب‬
‫ِْف الْبَ ْيت اثْ نَان م َ َ الطيََّلب‬
Jika digandeng dengan ‫ِْف الْبَ ْيت ع ْش ُرْو َن ا ْم َرأَ ًة‬
‫ِْف الْبَ ْيت اثْ نَ تَان م َ َ الطَّالبَات‬ yang lain maka angka 10
(2) sesuai dengan ma’dudnya
‫ت مائَةَ طَالب‬
ُ ْ‫َرأَي‬
‫ن َع َش َر طَالبًا‬
ْ َ ْ‫ت اث‬ُ ْ‫َرأَي‬
‫ثَََلثَةَ َع َش َر كتَا ًب‬ ‫ت مائَةَ طَالبَة‬
ُ ْ‫َرأَي‬
ً‫ِت َع َش َرَة طَالبَة‬
ْ َ َ‫ت اثْ ن‬
ُ ْ‫َرأَي‬
Mudhaf ‫ث َع ْش َرَة ا ْم َرأَ ًة‬
َ ‫ثَََل‬
#24 6
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab
1. Di kelas ada lima buku
= ‫سةُ ُكتُب‬ َ ْ‫صل ََخ‬ ْ ‫ِْف الْ َف‬
2. Aku sedang menghafal 20 hadits
= ‫شريْ َ َ َحديْ ثًا‬ ْ‫ظع‬ ُ ‫َح َف‬
ْ‫أ‬
3. Aku lupa 100 hadits
= ‫ت مائَةَ حديْث‬ ُ ‫نَس ْي‬
4. Aku telah berpuasa dua bulan hingga tiga bulan
= ‫ش ْه َريْ َ أ ََل ثَََلثَة أَ ْش ُهر‬ َ ‫ت‬ ُ ‫ص ْم‬ ُ
5. Zainab telah membeli dua belas buku
= ‫اب‬
ً َ‫ن َع َش َر كت‬ ْ َ ْ‫ب اث‬ ُ َ‫ت َزيْ ن‬ْ ‫ا ْش َََت‬
6. Hafalkan engkau (wanita) 100 ayat
= ‫ْف آيَة‬ َ ‫ا ْح َفظ ْي أَل‬
7. Aku telah tinggal di Jakarta enam bulan
= ‫ِف َجا َك ْرََت ستَّةَ أَ ْش ُهر‬ْ ‫ت‬ ُ ‫أَقَ ْم‬
8. Di rumahku ada sepuluh buku
= ‫ش َرةُ ُكتُب‬ َ ‫ِت َع‬
ْ ‫ِْف بَ ْي‬
#24 7

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Menghafal ‫ا ْح َف ْظ‬- ‫ظ‬


ُ ‫ظ – ََْي َف‬
َ ‫َحف‬ 1

Lupa ‫س‬
َ ْ‫ ان‬- ‫نَس َي – يَ ْن َسى‬ 2

Berpuasa ‫ص ْم‬
ُ - ‫ص ْو ُم‬
ُ َ‫ص َام – ي‬
َ 3

Membeli ‫ ا ْش ََت‬- ‫ا ْش َََتى – يَ ْش ََتى‬ 4

Berdiam, tinggal di ‫ أَق ْم‬- ‫أَقَ َام – يُق ْي ُم‬ 6


Hendaknya file materi pelajaran bahasa arab ini
dibaca sambil menonton video pertemuannya
di facebook atau di youtube. Dengan begitu
insyaallah lebih memudahkan kita untuk
memahami. Sebagian dari materi ini ada di
video pertemuan ke-25

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#25 1

ُ‫التَّ ْميِْي ز‬
At-Tamyiz artinya adalah penjelas, yaitu isim manshub
yang datang untuk menjelaskan isim yang mubham
ُ‫َتيْتُ ِع ْش ِرُيْ َُن كِتَ ًاب‬ ‫ش‬
ْ ِ‫ا‬
Aku membeli dua puluh buku
ََ
ُ‫ كِتَ ًاب‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz (penjelasan),
َُ ْ‫ ِع ْش ِري‬menjadi kata yang
karena tanpa kata tersebut, ‫ن‬
mubham (belum jelas), sehingga diperlukan tamyiz
(penjelas). Tamyiz yang ditambahkan kepada kata
atau jumlah yang mubham maka dia manshub

ُْ ‫( ِم‬dari). Adapun contoh di atas bisa berbentuk: ٍُ‫ُكِتَا‬


Kesimpulan, tamyiz mengandung makna ‫ن‬ ِ ‫اِ ْش ََتيت‬.
ُ ‫ُع ْش ِريْ َن ُِم ْن‬ َْ
ُْ ‫ ِم‬kita hilangkan, maka jadilah tamyiz I’robnya manshub seperti contoh di atas
Akan tetapi karena ‫ن‬
#25 2
Contoh lain:

‫َتيْتُُكِ ْيُل َويْ ُِن رًُّزا‬ ِ


Aku membeli dua kilo beras
ََ ْ ‫ا‬
‫ش‬
‫الْم َمُيَّز‬
‫ أَرزًّا‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena
ُِ ْ‫كِ ْي لَ َوي‬
Yang
menjelaskan yang mubham pada kata ‫ن‬
dijelaskan

Aku lebih banyak daripada


engkau dari segi harta
َُ ‫أ َََنُأَ ْكثَ رُ ِم ْن‬
ُ‫ك َم ًال‬
‫الْم َمُيَّز‬

ُ‫ َم ًال‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena Yang


menjelaskan yang mubham pada kata ُ‫أَكثَ ر‬ dijelaskan

Saudaraku Harun, dia lebih fasih


ُ‫سا ًَن‬ِ‫صحُ ِم ِّنُل‬
ُ ‫ف‬
ْ َ
‫أ‬ ُ ‫و‬ ‫ُه‬ ‫ن‬‫و‬‫ار‬‫ُه‬ ‫ي‬ ِ‫أ‬
‫َخ‬
daripada aku dari segi lisan َ ِْ َ َ ْ َ ْ
‫الْم َمُيَّز‬

ُ‫س ًاَن‬ ِ
َ ‫ ل‬dalam jumlah ini merupakan tamyiz karena Yang
menjelaskan yang mubham pada kata ُ‫صح‬ َ ْ‫أَف‬ dijelaskan
#25 3
ُ‫( الْم َميَّ ز‬yang dijelaskan/yang mubham)

ُ‫َملْح ْوظ‬ ُ‫َملْف ْوظ‬


Tidak terlafalkan/hanya Terlafalkan/tersebutkan
kandungan di dalam jumlah

‫ُوْز ُن‬ ‫م‬ ‫س‬ِ‫( ا‬timbangan)


Tamyiznya adalah perubahan َ ْ
dari Mubtada’ ‫( اِ ْش َََتيْتُكِ ْي ًًلُ َذ َهبًا‬Aku membeli satu kilo emas)

Tamyiznya adalah perubahan ُ‫( اِ ْسمُ َك ْيل‬takaran/volume)


dari fa’il ‫اعَُتًَْرا‬ َ ‫( بِ ْعت‬Aku membeli satu sha’ kurma)
ً ‫ُص‬
ُ‫احة‬ ِ
Tamyiznya adalah perubahan َ ‫ُس‬ َ ‫( ا ْسم‬ukurang panjang)
ِ
dari maf’ul bih ‫َتيْ ِنُق َما ًشا‬َْ ‫( ا ْش َََتيْت ُِم‬Aku membeli dua meter kain)
ُ‫( اِ ْسمُال َْع َد ِد‬jumlah)
Pembahasannya pada halaman
‫اب‬ ِ ‫( ِِفُب ي ِِت‬Di rumahku ada dua puluh buku)
ًُ َ‫ُع ْشرْو َنُُكِت‬
berikutnya ْ َْ ْ
#25 4
ُ‫( َملْح ْوظ‬yang tidak terlafalkan/hanya kandungan)

Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah


perubahan dari Mubtada’ perubahan dari fa’il perubahan dari maf ’ul bih

َُْ ‫ٍُ ِخ‬


ُ‫بًة‬ ِ ‫الْم َد ِِرسُأَ ْكثَ رُ ِم َُن الطًَُّّل‬ ‫سا‬
ً ‫اٍُُمَ َّمدُنَُ ْف‬
َ َ‫ط‬ َُ ‫غَ َر ْستُ ْاْلَ ْر‬
‫ض َش َج ًرا‬
Guru lebih banyak daripada Baik Muhammad dari segi Aku telah menanam
para siswa pengalamannya jiwanya pepohonan bumi
Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain

ٍُ َُُّّ‫بِةُالط‬
ِ ‫ًل‬ ِ ‫سُأَ ْكثَ رُ ُِمن‬
‫ُخ‬ ِ ِ
‫ر‬ ‫د‬ ‫ْم‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ة‬
ُ‫ب‬ ِ
‫خ‬ ُ‫ت نَ ْفسُ ُمَ َّمد‬
ُْ َ‫طَاب‬ ِ ‫غَ َر ْستُ َش َج َُر ا ْْلَ ْر‬
ُ‫ض‬
َْ ْ ِ َ َْ
Pengalaman guru lebih banyak Aku telah menanam
Baik jiwanya Muhammad
daripada pengalaman para siswa pepohonan bumi
#25 5

Contoh lain:

Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah Tamyiznya adalah


perubahan dari Mubtada’ perubahan dari fa’il perubahan dari maf ’ul bih

ُ‫كُ َم ًال‬ ُ
‫ن‬ ِ
َ ْ ‫أ َََنُأَ ْكثَ ر‬
‫ُم‬ ‫ُعلِيُ َو ْج ًها‬
َ ‫َحس َن‬
Aku lebih banyak daripada Ali indah dari segi
engkau dari segi harta wajahnya
Kalimat bentuk lain Kalimat bentuk lain

ُ‫ك‬ِ‫ال‬‫ُم‬ ‫ن‬ ِ
‫م‬ ُْ ِ ‫َم‬
َ َ ْ ُ‫ال أَ ْكثَ ر‬ ُ‫َحس َنُ َو ْجهُ َُعلِ ِي‬
Hartaku lebih banyak
Indah wajah Ali
daripada hartamu
#25 6
Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Muhammad lebih banyak hartanya daripada Zaid, karena Muhammad telah


membeli 17 kilo emas
ِ
= ‫ش َرُكِ ْي ًًلُ َذ َهبًا‬
َ ‫ُع‬ ِ
َ ‫ُم ًالُْلَ َّنُُمَ َّم ًداُقَ ْدُا ْش َََت‬
َُ َ‫ىُس ْب َعة‬ َ ‫ُمَ َّمدُأَ ْكثَ ر ُِم ْن‬
َ ‫ُزيْد‬
2. Aku melihat 12 pelajar wanita, salah satunya telah menjual dua ribu buku

= ٍُ‫تُأَلْ َف ْيُكُِتَا‬
ْ ‫ُب َع‬ ‫د‬
ْ ‫ق‬
َ ُ ‫ن‬
َّ ‫اه‬ ‫د‬ ‫ح‬ ِ‫ُا‬،ً‫رأَيتُاِثْ نِتُع ْشرَةُطَالِبة‬
َ َ ْ َ َ َْ َ ْ َ
#25 7

Mufrodat

Arti Mufrodat No

Menjual ُ‫ بِ ْع‬-ُ‫عُ– يَبِْيع‬


َ ‫َب‬ 1

Menanam ُْ ‫سُ– يَ ْغ ِرسُ– اِ ْغ ِر‬


‫س‬ َ ‫غَ َر‬ 2

ُ‫بة‬ ِ
Pengalaman َْ ‫خ‬ 3

Kain ‫ق َماش‬ 4
Hendaknya file materi pelajaran bahasa
arab ini dibaca sambil menonton video
pertemuannya di facebook atau di youtube.
Dengan begitu insyaallah lebih
memudahkan kita untuk memahami

Tetap semangat belajar Bahasa Arab


#26 1

‫ادى‬
َ َ‫ال ُْمن‬

Al-Munada adalah di antara isim-isim yang manshub. Al-


Munada artinya adalah yang dipanggil, dan didahului
oleh huruf panggilan, di antaranya seperti “‫ي‬
‫” َا‬
#26 2

‫ادى‬
َ َ‫ال ُْمن‬
)‫ادىابِ ُد ْو ِنا(ال‬
َ َ‫ال ُْمن‬ )‫ادىاالَّ ِذ ْيافِ ْي ِها(ال‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Munada dengan tanpa alif lam (‫)ال‬ Munada dengan alif lam (‫)ال‬

‫ىاالرفْ ِعا‬ ‫ال ُْمنَ َدىاال َْم ْب ِ يا‬


َّ َ‫ن َعل‬ ‫با‬
ُ ‫ص ْو‬
ُ ‫ال ُْمنَ َدىاال َْم ْن‬ ُ َّ‫ادىاال ُْم َؤن‬
‫ثا‬ َ َ‫ال ُْمن‬ ‫ادىااملَ َذ َّك ُرا‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Munada yang mabni Munada yang Jika yang dipanggil Jika yang dipanggil
dengan tanda marfu’ manshub muannats mudzakkar
#26 3

)‫ادىاالَّ ِذ ْيافِ ْي ِها(ال‬


َ َ‫ال ُْمن‬
Munada dengan alif lam (‫)ال‬

ُ َّ‫ادىاال ُْم َؤن‬


‫ثا‬ َ َ‫ال ُْمن‬ ‫ادىاال ُْم َذ َّك ُرا‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Jika yang dipanggil muannats Jika yang dipanggil mudzakkar

Maka didahului dengan ِ‫ ها ِذ ِا‬atau ‫أَيَّتُ َاها‬ Maka didahului dengan ‫ ها َذا‬atau ‫أَيي َاها‬

Wahai sang
wanita ُ‫ََيَيَّتُ َاهااال َْم ْراأَةا‬ Wahai sang
lelaki
‫ََيَيي َهااال ير ُج ُلا‬
Wahai sang
waita ُ‫َياه ِذ ِاِ االْ َم ْرأَاة‬ Wahai sang
lelaki
‫الر ُج ُال‬
َّ‫َياه َذا ا‬
ُ‫َياال َْم ْراأَاة‬ ‫االر ُج ُلا‬
َّ ‫َي‬
Jika munada itu didahului oleh alif lam, maka ia tidak boleh langsung dimasuki oleh huruf nida’ (‫) َاي‬, akan tetapi
melalui perantara berupa ‫ أَيي َها‬dan isim isyarah (‫) َه َذا‬, lalu disesuaikan dengan mudzakkar atau muannatsnya
#26 4

)‫ادىابِ ُد ْو ِنا(ال‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Munada dengan tanpa alif lam (‫)ال‬

َّ ‫ىاع ََل َم ِة‬


‫االرافْ ِعا‬ َ َ‫اعل‬
َ ‫ن‬‫ال ُْمنَ َدىاال َْم ْب ِ ي‬ ‫با‬
ُ ‫ص ْو‬
ُ ‫ادىاال َْم ْن‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Munada yang mabni dengan tanda marfu’ Munada manshub

Jika munada merupakan nama Jika munada mudhaf

Jika munada nakiroh yang Jika munada syabihan bil-


tertentu mudhaf (mirip mudhaf)

Jika nakiroh yang tidak tertentu


#26 5
‫با‬
ُ ‫ص ْو‬
ُ ‫ادىاال َْم ْن‬
َ َ‫ال ُْمن‬
Munada manshub

‫ص ْو َدةا‬ ِ ِ ‫ض‬ ِ ٌ‫َشبِْيه‬


ُ ‫ام ْق‬
َ ‫نَك َرةاغَ ْ َْي‬ ‫افا‬ َ ‫اِبل ُْم‬ ‫افا‬
ُ ‫ض‬َ ‫ال ُْمنَ َدىاال ُْم‬
Isim nakiroh yang tidak tertentu Mirip seperti mudhaf Jika munada mudhaf

‫ – َيا َع االِما‬Wahai ‘alim ‫َياطَالِ َاع َجبَلا‬ Asalnya


‫َياطَ االِعاا َجبََلا‬ ِ ‫يانَبِ َّاي‬
‫للاا‬ َ
Mudhaf- Syabihan bil-
‫ – َيا َر ُاجَلا‬Wahai laki-laki ِ ‫يارس او َال‬
‫للاا‬
mudhaf ilaih mudhaf
ُْ َ َ
Jika yang dipanggil merupakan bentuk ِ ِِ‫َيا َع ِاِلَاالْ اَ َرا‬
‫ضا‬ Asalnya ِ ِِ‫َيا َع االِما ِاِبلَِ َراا‬
‫ضا‬ ‫َياطَ االِ َا‬
‫ب ال ِْعْال ِما‬
isim nakiroh ghairu maqsudah, artinya Mudhaf- Syabihan bil-
‫ح ِس ِنا‬
yang dipanggil bukanlah orang tertentu.
Maka dari contoh di atas, orang alim
mudhaf ilaih mudhaf
‫َيا َعْاب َاد ال ُْم ْا‬
yang dipanggil adalah seluruh orang
alim, dan laki-laki yang dipanggil adalah
seluruh laki-laki Yang dipanggil dalam contoh jumlah di atas Yang digaris bawahi merupakan isim
mirip seperti mudhaf, akan tetapi dia mudhaf-mudhaf ilaih, adapun yang
Penggunaan ini tidak begitu sering kita dipisahkan sehingga seperti bentuk di atas. huruf yang berwarna merah
gunakan Pembahasan lebih lanjut akan diterangkan menunjukkan isimnya manshub
pada pertemuan-pertemuan selanjutnya
#26 6
َّ ‫ىاع ََل َم ِة‬
‫االرفْ ِعا‬ َ َ‫اعل‬
َ ‫ن‬‫ال ُْمنَ َدىاال َْم ْب ِ ي‬
Munada yang mabni dengan tanda marfu’

ٌ‫ص ْو َد اة‬ ِ
ُ ‫ام ْق‬
َ ٌ‫نَك َرة‬ ‫ال َْعلَ ُماال ُْم َْ َر ُدا‬
Isim nakiroh yang tertentu Jika munada merupakan nama

ِ َ‫ياف‬
ُ‫اط َام اة‬
‫ – َيا َر ُاج ُلا‬Wahai sang lelaki َ
‫ – َيا َوالَ ُاد‬Wahai sang anak ‫َيا ُُمَ َّام ُدا‬

Nakiroh yang ditentukan maksudnya ‫َيا َزيْانَ ُا‬


‫ب‬
adalah isim nakiroh (yakni tidak ber-alif
lam) namun yang dipanggil adalah orang
yang dikenal oleh yang memanggil, hanya
‫َيا َزايْ ُدا‬
saja dia diungkapkan dengan isim nakiroh
Jika munada merupakan nama, maka isimnya
mabni ‘ala raf ’i dan tanwinnya dihilangkan
#26 7
Perbedaan antara nakiroh maqshudah dan
ghairu maqshudah

ٌ‫ص ْو َد اة‬ ِ ِ
ُ ‫ام ْق‬
َ ٌ‫نَك َرة‬ ‫ص ْو َدةا‬
ُ ‫ام ْق‬
َ ‫نَك َرةاغَ ْ َْي‬
Isim nakiroh yang tertentu Isim nakiroh yang tidak tertentu
Contoh 1: Seperti seorang khatib di mimbar berkata
‫ – َيا َر ُاج ُلا‬Wahai sang lelaki
‫ب إِ ََل ِا‬
‫َيا ُم ْذانِبا!اتُ ْا‬
Wahai orang yang berdosa,
Ketika Anda ingin memanggil seseorang yang bernama bertaubatlah kepada Allah !‫اللا‬
Muhammad, Zaid, atau siapa pun yang Anda ketahui namanya,
akan tetapi Anda ingin memanggilnya bukan dengan namanya, Contoh 2: Seperti seorang guru berkata kepada muridnya
maka Anda bisa memanggilnya dengan mengatakan ‫ل‬
‫ار ُج ا‬
َ ‫َي‬
ُ ‫َياطَ االِبا!ااِ ْح َذ ْاراال ير ُس ْو ِا‬
Wahai siswa, berhati-hatilah
engkau terhadap kegagalan !‫ب‬
‫ – َيا َوالَ ُدا‬Wahai sang anak
Dari contoh di atas, khatib dan guru memanggil pendosa dan
Ketika Anda ingin memanggil seseorang anak yang misalnya pelajar secara mutlak, dia tidak menetukan orang berdosa yang
bernama Zaid, akan tetapi Anda tidak ingin menyebut namanya, mana atau pelajar yang mana. Kedua contoh ini merupakan
maka Anda bisa memanggilnya dengan mengatakan ‫د‬
‫اولَ ُا‬
َ ‫َي‬ contoh nyata dari nakiroh ghairu maqshudah

Perbedaan antara nakiroh maqshudah dan ghairu maqshudah ada pada niat si pemanggil, apakah dia mengenal dan menentukan
siapa yang dipanggil. Selain itu, cara membedakan keduanya adalah dengan melihat konteks, jika konteks umum seperti khutbah,
ceramah dan sebagainya maka itu adalah nakiroh ghairu maqshudah. Adapun jika konteksnya adalah pembicaraan empat mata,
maka itu adalah nakiroh maqshudah
#26 8

ِ
‫ا ْس ُم َا‬
‫ال‬
ِ ‫ َلاالنَّافِيةُالِل‬yang artinya
‫ْج ْن ِا‬
Isim La disebut juga dengan ‫س‬ َ
adalah “La” yang menafikan jenis dari isimnya
Tidak seorang lelaki
pun yang ada di rumah
‫َال َر ُاج َال ِ ْا‬
‫فاال َدا ِرا‬ ِ ‫اَنفِيَةٌالِْال ِج ْن‬
‫سا‬ َ ‫َل‬

Lelaki itu tidak


ada di rumah
‫َال ال َر ُاج ُال ِ ْا‬
‫فاال َدا ِرا‬ Bukan La nafiah

Jika isim didahului La nafiah, maka isim tersebut manshub. Contoh pertama merupakan La nafiah lil-
jins karena menunjukkan bahwa benar-benar tidak ada laki-laki di rumah, adapun contoh kedua masih
memungkinkan ada laki-laki karena yang dinafikan adalah jumlah satu orang
#26 9

‫اِ ْس ُم َالا‬

Mabni sesuai tanda manshubnya Mu’rob

Mabni ‘alal fathah Jika isim ‫ل‬


‫ َا‬mudhaf

Mabni ‘alal ya’ Jika isim ‫ل‬


‫ َا‬syabihan bil-mudhaf

Mabni ‘alal kasrah


#26 10
‫با‬ ِ
ٌ ‫ام ْع َر‬
ُ ‫ا ْس ُم َال‬
Isim La mu’rob

ِ ‫ض‬ ِ ‫إِ َذاا َكا َنا َشبِْي ه‬


‫افا‬ َ ‫ااِبل ُْم‬ ‫ضافا‬ ُ ‫إِ َذاا َكا َن‬
ّ ‫ام‬
Isim isim La seperti mudhaf Jika isim La mudhaf

‫االدا ِرا‬
َّ ‫اف‬ ِ ‫َل‬‫ب‬ ‫ج‬ ‫ا‬‫ع‬ِ‫َال طَ اال‬
ْ ََ ‫االدا ِرا‬
َّ ‫اف‬ ِ ‫ْم‬
‫ل‬ ِ‫ب‬
‫ع‬ ‫ا‬ ‫ا‬ِ ‫َال ص‬
‫اح‬
Tidak seorang pendaki gunung pun ْ َ َ
yang ada di rumah Tidak seorang berilmu pun yang ada di rumah

ِ ْ ِ ِ ‫َال س‬ ‫ام ْذ ُم ْوٌما‬ ‫ْم‬


‫ل‬ ِ‫ب‬
‫ع‬ ‫ا‬ ‫ا‬ِ ‫َال ص‬
‫اح‬
ُِ‫ام ْك ُرْاوا‬
َ ‫ْي‬ْ ‫ااْل‬
َ ‫ف‬
ْ ‫ا‬‫ي‬ ‫ا‬
‫اع‬ َ َ َ َ
Tidak seorang pun yang berusaha Tidak seorang berilmu pun yang dicela
dalam kebaikan itu di benci
#26 11
‫بابِ ِها‬
ُ‫ص‬َ ‫ىاماايُ ْن‬
َ َ‫اعل‬
َ ‫ن‬ٌّ ‫َم ْب‬
Mabni sesuai tanda manshubnya

‫اعلَىاالْ َك ْس ِرا‬
َ ‫ن‬ٌّ ‫َم ْب‬ ‫اعلَىااليَ ِاءا‬
َ ‫ن‬ٌّ ‫َم ْب‬ ‫اعلَىاالَْ ْت َح ِةا‬
َ ‫ن‬ٌّ ‫َم ْب‬
Isim nakiroh yang tidak tertentu Mabni ‘alal Ya Mabni ‘alal fathah

Tidak ada dua


‫االدا ِرا‬ ِ ‫َلاا َك‬
‫اذبَا ْي ِان ِ ْف َّا‬
‫َلا ُُْمتَ ِه َدا ِا‬ ِ ‫َلاتِل ِْمْاي َاذ ح‬
pendusta pun yang di
‫اتا‬
ٌ ‫ت َم ْذ ُم ْوَم‬ rumah Tidak ada seorang
murid pun yang hadir
‫اض ٌرا‬ َ
Tidak ada dua
‫انا‬ ِ ‫َلاا َك‬
ِ َ‫اذبا ْي ِان يص َّداق‬
Khabar ‫ل‬
‫َا‬ Isim ‫ل‬
‫َا‬ pendusta pun yang
dibenarkan
َُ َ Khabar ‫ل‬
‫ َا‬Isim ‫َال‬

Yang mabni ‘alal kasrah adalah isim


Tidak ada para
pendusta pun yang ِ ‫َلاا َك‬
‫اذابِْي َان َُْمبُ ْوبُا ْو َنا‬
dicintai Isim La manshub, namun khabar La
bentuk jamak muannats salim, dan tidak
marfu’
ada tanwin pada isim La
Yang mabni ‘alal Ya adalah isim bentuk
mutsanna dan jamak mudzakkar salim.
I’rob contoh-contoh di atas adalah isim
La mabni ‘alal Ya
#26 12

Latihan
Terjemahkan ke dalam bahasa Arab

1. Wahai pembawa buku, bersungguh-sungguhlah!


= ‫ابااِ ْجتَ ِه ْاد‬ ِ ‫ياح ِاملاال‬
ِ َ‫ْكت‬
َ َ َ
2. Tidak ada seorang zalim pun yang dicintai

=‫ب‬ َْ َ‫َلاظَ ِاِل‬


‫اُمبُ ْو ٌا‬
3. Wahai sang pelajar laki-laki, jangan engkau makam malam ini!

= َ‫اه ِذ ِِااللَّْي لَ اة‬


َ ‫اَتْ ُك ْل‬
َ ‫ب َال‬
ُ
ِ‫ياأَييهااالطَّال‬
َ َ
#26 13

Mufrodat
Arti Mufrodat No

Bersungguh-sungguh ‫ اِ ْجتِ َه ْدا‬-‫اِ ْجتَ َه َدا– ََْيتَ ِه ُدا‬ 1

Mencintai ‫ ُحبًّا‬-‫با‬ ‫با– ُُِي ي‬ َّ ‫َح‬َ‫أ‬ 2

Pendaki ‫طَالِ ٌاع‬ 3

Gunung ‫َجبَ ٌلا‬ 4

Tercela ‫َم ْذ ُم ْوٌما‬ 5

Rumah َّ
‫الد ُارا‬ 6

Ilmu Waris ‫الَْ َراِِ ُا‬


‫ض‬ 7
Hendaknya file materi pelajaran bahasa arab ini
dibaca sambil menonton video pertemuannya
di facebook atau di youtube. Dengan begitu
insyaallah lebih memudahkan kita untuk
memahami.

Tetap semangat belajar Bahasa Arab

Anda mungkin juga menyukai