(Metode Pembelajaran
Bahasa Arab)
Disusun oleh :
Dedeng Rosidin
نظريّة التدريس
TEORI PEMBELAJARAN
نظريّة الفروع/ TEORI BAGIAN-BAGIAN
Pelajaran diajarakan atas bagian-bagian
cabang ilmu; setiap pelajaran ada
kitabnya, ada RPP dan jamnya.
Pembagian itu tidak dipandang bagian
yang tersendiri terpisah dari yang lainnya,
tapi bagian yang berhubungan erat satu
sama lainnya.
Pembagian itu dibuat untuk memudahkan
praktek mengajar dan pendalaman materi
Dengan Teori ini: Guru dapat berkonsentrasi
dan memperdalam cabang ilmu yang
digelutinya
Bagi murid dapat memperoleh ilmu yang
mendalam, bukan sambilan
Teori ini dipraktekan di Pesantren dan
Madrasah.
نظريّة الوحدة/ TEORI KESATUAN
Yaitu pelajaran diajarkan sebagai satu kesatuan
yang berhubungan erat
Pelajaran dibuat satu acara pelajaran yang
memuat berbagai cabang ilmu, tidak ada jam
khusus untuk satu cabang ilmu.
Teori ini baik untuk pembelajaran yang bukan
pendalaman
(Prof.Mahmud Yunus, Methodik Khusus Bahasa Al-Quran,hal : 26 –
29, tt, Hidakarya Agung, Jakarta )
METODE-METODE PEMBELAJARAN
ّ -
الطريقة أه ّم من المادات
المدرس أه ّم من ّ
الطريقة ّ -
METODE MENGAJARKAN MEMBACA
1. Tujuan Pelajaran Membaca
b. Muwa’imah /Muwafiqah :
latihan penglihatan dan latihan membaca
cepat. Ini baik diterapkan pada tingkat pemula.
Muwa’imah Mufradat. - Muwa’imah Jumal
tingkat menengah dan lanjutan, materi berupa
teks pertengahan dan teks panjang, kemudian
pertanyaan pada teks bacaan.
3. Macam-macam Membaca
Membaca itu ada empat macam :
Membaca Shamitah
Membaca jahriyyah
Membaca Mukatsafah (dipadatkan, ini wasilah
untuk mengajarkan kalimat dan tarkib)
Membaca Takmiliyyah (Muwassa’ah), berupa
kisah / riwayat yang dikembangkan di luar kelas
4. Cara mengajar membaca / Qira’ah
Langkah-langkah yang dapat dilakukan :
1.اإلستماع و الكتب مغلقة
Diawali mendengarkan teks dengan buku tertutup, atau
mendengarkan kaset berulang-ulang.
2.اإلستماع و الكتب مفتوحة
Mendengarkan bacaan teks dengan buku terbuka, murid
mengikuti bacaan guru dengan mata mereka terhadap
teks yang dibaca guru.
3.األسئلة و الكتب مغلقة
Guru bertanya dengan buku ditutup, Guru minta murid
secara perorangan menjawab pertanyaan, jika benar
menjawab صحيحjika salah خطأ
4.اإلعادة الجماعية و الكتب مفتوحة
Guru membaca teks kalimat perkalimat dengan
buku terbuka, murid mengikuti bacaan guru
5.القراءة الجماعية من السبورة
Guru membaca teks dari papan tulis / buku,
murid disuruh mengikuti secara bersama-sama.
6.القراءة الفردية
Guru menyuruh murid secara perorangan
membaca teks, guru memperhatikan bacaan
murid.
METODE MENGAJARKAN TA’BIR
A. Jenis Ta’bir :
1. Ta’bir Lisan / Muhadatsah dan Insya
Syafawi
2. Ta’bir Tulisan / Inysa Tahriri
( mengarang)
B. Tujuan Pelajaran Ta’bir
Pandai mengucapkan yang terasa dalam hati,
yang dilihat dengan ucapan yang betul.
Memperluas alam pikiran murid.
Memperkaya bahasa murid dengan kata baru.
Membiasakan berpikir logis dan tertulis.
Melatih pandai berbicara dengan pasih
MENGAJARKAN MUHADATSAH
(BERBICARA)
A. Tujuan Pelajaran Muhadatsah
Membiasakan bercakap-cakap dengan
bahasa Arab yang fasih.
Pandai menerangkan yang terlintas dalam
hati dan yang dilihat, dengan perkataan
yang betul dan tersusun semestinya.
Melatih membentuk pendapat yang
benar dan menerangkannya dengan
perkataan
-التاء المربوطة آخر الجملة عند الوقف عليها تنطق هاء ساكنة
س ْه ش ْه َ -رأَيْتُ فَ ِ
اط َم ْه ِ -إلَى ال َم ْد َر َ مثال َ :ح َ
ض َرتْ عَائِ َ
ْ ( أ ُ ْنLihatlah
2. ظر الى الصورة جيّدا ث ّم ص ْفها
gambar dengan baik kemudian
ceritrakanlah)
METODE MENGAJARKAN MENULIS
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk tulisan huruf-huruf
Hijaiyah, tanda-tanda baca
2. Melatih cara penulisan tarkieb, mufradat, dan
qawaid dalam penggunaan bahasa
3. Untuk melatih keterampilan unsur kepandaian
) (جانب آلىdan unsur keahlian )(جانب عقـلى
B. Metode Mengajarkan Menulis
Membuat pengumuman.
METODE MENGAJARKAN IMLA
A. Tujuan Imla
Melatih menulis kata-kata dengan betul dan
menetapkan bentuk kata-kata itu di dalam otak
sehingga dapat menuliskannya tanpa melihat.
Pendahuluan .
Guru membaca bahan imla seluruhnya,
supaya dapat difahami oleh siswa secara
umum tanpa dilihat tulisan.
Bersoal jawab dengan murid-murid untuk
memahami bahan imla.
Mengeja kata-kata yang sukar, lalu dituliskan
di papan tulis, guru menyuruh murid-murid
memperhatikan kata-kata itu.
Murid mengeluarkan buku tulis dan pena, lalu
menulis tanggal, dan menulis judul imla, ketika
itu guru menghapus kata-kata yang tertulis di
papan tulis.
Guru membaca bahan imla sekali lagi.
Kemudian guru membacakan imla :
Dibacakan imla itu sebagian demi sebagian,
panjang pendeknya.
Dibacakan imla itu hanya sekali saja, supaya dapat
mendengarkan dengan baik dan hati-hati.
Guru membacakan pula tanda-tanda baca
Guru menjaga murid supaya duduk dengan baik,
Guru membacakan bahan imla sekali
lagi (yang ketiga) supaya murid dapat
membetulkan kesalahannya.
Pengenalankaidah-kaidah
bahasa (nahwu dan sharaf)