Ilmu Nahwu

BAB 1
KALAM
(KALIMAT YANG SEMPURNA)

a. Pengertian Kalam (Kalimat yang Sempurna)

ْ ‫ب الْ ُم ِفْي ُد ِِبلْ َو‬
‫ض ِع‬ ُ ‫الْ َك ََلم ُهو اللَّ ْف‬
ُ ‫ظ الْ ُمَرّك‬
Artinya: Kalam iala lafadz yang tersusun dan bermakna lengkap

Maksudnya, kalam menurut istilah Ahli Nahwu (Ahli Tata Bahasa Arab),
ialah harus memenuhi 4 (empat) syarat, yaitu : a) Lafadz; b) Murakkab; c)
Mufid; d) Wadla’.

1. Lafadz, yaitu :
‫ف ْاْلِ َجائِيَ ِة‬
ِ ‫اْلرو‬ ِ ‫ت الْ ُم ْشتَ ِم ُل َعلَى بَ ْع‬
ْ ُُْ ‫ض‬ ُ ‫الص ْو‬
َّ
Ucapan yang mengandung sebagian huruf hijaiyah

Contoh: ‫كِتَاب‬ (Buku); terdiri dari huruf hijaiyah kaf, ta’, dan ba’.‫َملِس‬
َْ
(Majelis atau tempat pertemuan); terdiri dari huruf hijaiyah mim, jim, lam,
ِ ‫( مس‬masjid);
dan sin.‫( قَلَم‬pena); terdiri dari huruf hijaiyah qaf, lam dan mim.‫جد‬ َْ
terdiri dari huruf hijaiyah mim, sin, jim dan dal. Jadi suara ayam, bedug,
kaleng, petir, mesin, dan sebagainya tidak termasuk lafadz.

2. Murakkab, yaitu:
ِ ْ َ‫َما تَرَّكب ِم ْن َكلِ َمت‬
‫ْي فَأَ ْكثَ َر‬ َ َ
Ucapan yang tersusun atas dua kata atau lebih

Page
1
 Ilmu Nahwu

Contoh :‫قَائِم‬ ‫( َزيْد‬zaid berdiri); terdiri dari kata ‫ َزيْد‬dan ‫قَائِم‬.‫( قَ َام َزيْد‬Zaid telah
berdiri); terdiri dari kata ‫ام‬ َ َ‫ق‬dan ٌ‫ َزيْد‬. ُ‫( أهللُ أَ ْك َب‬Allah Maha Besar); terdiri dari
kata ُ‫ للا‬dan ُ‫ك َب‬
ْ َ‫أ‬. ُ‫( ُسْب َحا َن للا‬Maha Suci Allah); terdiri dari kata ‫ ُسْب َحا َن‬dan
ُ‫للا‬. Jadi, jika hanya satu kata saja, maka tidak dinamakan murakkab, karena
َ َ‫( ق‬berdiri), ‫بَيْت‬
syaratnya haruslah terdiri paling sedikit dari dua kata. Seperti ‫ام‬
(rumah) hanya sendirinya tanpa digabungkan dengan kata yang lain.

3. Mufid, yaitu :
َّ ‫ت ِم َن الْ ُمتَ َكلِِّم َو‬
‫الس ِام ِع َعلَْي َها‬ ُّ ‫اد فَائِ َدةً ََْي ُس ُن‬
ُ ‫الس ُك ْو‬ َ َ‫َما أَف‬
Uangkapan yang bermakna dan dapat memberikan pemahaman, sehingga
yang berbicara tidak perlu menjelaskan lagi, dan yang mendengarkan tidak
perlu bertanya lagi.

Pada dasarnya, mufid ialah perkataan yang memberikan pemahaman dan

tidak menimbulkan pertanyaan.Seperti lafadz ‫( قَ َام َزيْد‬zaid berdiri), ‫ُستَاذ‬
ْ ‫َجاءَ أ‬
ِ ِ‫ت‬
(guru telah datang), dan ‫لم ْيذ‬ ‫س‬
َ َ‫( َجل‬murid duduk) dan lain sebagainya.
Jadi, perkataan perkataan janggal didengar karena tidak bisa dipahami
maksudnya, seperti : 1) ‫(إِ ْن قَ َام َزيْد‬jika zaid berdiri), 2) ‫ُستَاذ‬
ْ ‫( إِ ْن َجاءَ أ‬jikalau
ِ ِ‫( لَو جلَس ت‬kalaulah murid duduk) dan sebagainya
guru datang), dan 3) ‫لم ْيذ‬
َ َ ْ
tidak bisa dinamakan mufid, karena tidak memberikan pemahaman dan
menimbulkan pertanyaan. Misalnya, pada kalimat pertama; masih timbul
pertanyaan: ‘memangnya kenapa jika zaid berdiri?’. Demikian pula pada
kalimat kedua; masih ada pertanyaan : ‘memangnya kenapa jika guru
datang?’. Pada kalimat ketiga juga sama, masih ada pertanyaan : ‘lalu kenapa
kalau murid duduk ?’

Page
2
 Ilmu Nahwu

Ketiganya tidak bisa dinamakan mufid karena masih menimbulkan

pertanyaan di benak pendengarnya. Kecuali jika ketiga kalimat tersebut
disempurnakan menjadi :
1) ‫( إِ ْن قَ َام َزيْد قَ َام َع ْمرو‬jika zaid berdiri maka amarpun juga berdiri)
2) ْ ‫( إِ ْن َجاءَ أ‬jika guru datang maka aku akan menghormatinya)
ُ‫ُستَاذ أُ ْك ِرُمه‬
ِ ِ َ‫( لَو جل‬kalau murid duduk maka aku menganggap dia
3) ُ‫َح َسْن تُه‬
ْ ‫س ت ْلمْيذ أ‬ َ َ ْ
baik)

4. Wadla, yaitu :
Mengenai wadla’ ini, para ulama berbeda pendapat dalam pengertiannya
sebagaimana berikut:
‫اهى فَ ََل يُ َس َّمى‬ ِ ‫الس‬ َّ ‫ص ْوِد َك َك ََلِم النَّائِِم َو‬ ‫ق‬
ْ ‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ْي‬ ‫غ‬
َ ‫ج‬ ‫ر‬‫خ‬ ‫ف‬
َ ِ ‫ض ِع فَ َّسره ب عضهم ِِبلْ َقص‬
‫د‬ ْ ‫َوقَ ْولُهُ ِِبلْ َو‬
ُ َ ُ ََ ْ َ ْ ْ ُ ُ ْ َ َُ
‫الُّت ِك َوالْ َْببَِر فَ ََل يُ َس َّمى‬
ُّْ ‫ب فَ َخ َر َج َك ََل ُم الْ َع َج ِم َك‬ ُ ‫َك ََل ًما عِنْ َد النُ َحاةِ َوبَ ْع‬
ْ ‫ض ُه ْم فَ َّس َرهُ بَِو‬
ِِّ‫ض ِع الْ َع َر‬
ِ‫َك ََلما عِْن َد النُّحاة‬
َ ً
Mengenai perkataan Mushannif (Pengarang Kitab Jurumiyah) “wadla’,”
Sebagian ulama Ahli Nahwu menafsirkan wadla’, sebagai niatan atau
kesengajaan orang yang mengatakan. Maka bukanlah termasuk kalam
perkataan orang yang tidur (ngelindur) dan orang yang lupa. Perkataan
keduanya tidak termasuk kalam bagi ulama ahli nahwu. Sedangkan sebagian
ulama lagi menafsirkan sebagai: perkataan dalam bahasa Arab. Maka
(menurut pendapat kedua ini) tidaklah termasuk kalam perkataan orang yang
bukan arab. Seperti perkataan orang Turki dan Barbar; bukanlah kalam
menurut ahli nahwu.

Dengan melihat perbedaan pendapat dalam mengartikan wadla’ diatas, maka

kita tahu bahwa dengan pengertia yang pertamaperkataan orang gila, tidak
termasuk kalam, demikian pula dengan perkataan orang yang tidur
(ngelindur).Karena keduanya dikatakan dalam kondisi tidak sadar. Yang

Page
3
 Ilmu Nahwu

mana pembicara tidak memiliki kesengajaan dalam berbicara, atau tidak

mengerti apa yang ia bicarakan sendiri.
Dan dari pengertian yang kedua, dapat diambil kesimpulan bahwa yang
dianggap wadla’ adalah hanya perkataan dalam Bahasa Arab. Jadi perkataan
yang diucapkan dengan selain Bahasa Arab, seperti Bahasa Indonesia,
Inggeris, China, India, Jawa, Madura dan lain sebagainya selain Bahasa Arab
adalah tidak termasuk wadla’. Seperti kata: ‘apa kabar ?’, ‘How do you do ?’,
‘how are you ?’, ‘shu-chen ?’ dan sebagainya bukanlah wadla’. Akan tetapi
jika semua kata-kata tersebut di-bahasa arab-kan, seperti:
ِ ُ‫ف حال‬
،‫ك‬ َ َ ‫ َكْي‬،‫ف َحالُ ُك ْم‬
َ ‫ َكْي‬،‫ك‬
َ ُ‫ف َحال‬
َ ‫ َكْي‬dan lain sebagainya maka termasuk
kalam.

Melihat dari uraian diatas, maka kita tahu bahwa kalam (kalimat yang
sempurna) haruslah memenuhi 4 (empat) persyaratan, yaitu: 1) Lafadz (terdiri
dari huruf hijaiyah); 2) Murakkab (tersusun dari dua kata atau lebih); 3)
Mufid (memeberikan pemahaman dan tidak menimbulkan pertanyaan); dan
4) wadla’ (dikatakan dengan sengaja, sadar dan dengan menggunakan
bahasa Arab).Tidak memenuhi satu syarat saja maka tidak bisa dikatakan
sebagai kalam. Contoh kalam yang benar, yakni yang mengumpulkan
keempat persyaratan tersebut adalah kalimat sebagaimana berikut ini:
‫قَ َام َزيْد‬
Zaid berdiri

‫َزيْد قَائِم‬ Zaid berdiri

‫ْي‬ ِ
َْ ‫ب الْ َعالَم‬ِّ ‫ا ْْلم ُد هللِ ر‬ Segala puji adalah bagi Allah Tuhan
َ َْ seru sekalian alam
‫َحد‬َ ‫قُ ْل ُه َو للاُ أ‬
Katakanlah! Allah itu satu

Dan lain sebagainya.

b. Unsur-unsur pembentuk kalam

Page
4
 Ilmu Nahwu

Pembagian Kalam ada 3 (tiga) :1) Isim (kata benda); 2) Fi’il (kata kerja); 3)
Huruf (kata depan). Lihat skema syarat-syarat dan pembagian Kalam berikut
ini :

---------------------------------------------------------------------------------------
Soal Latihan
1. Ada berapakah syarat kalamitu ?
2. Apakah yang dimaksud dengan lafadz ?berikan 5 (lima) contohnya !
3. Ada berapakah huruf hijaiyah ?
4. Suara ledakan itu termasuk lafadz apat tidak ?
5. Apakah yang dimaksud dengan mufid ?berikan 5 (lima) contohnya !
6. Apakah yang dimaksud dengan wadla’ ?
7. Sebutkan pembagian kalam !

Page
5
 Ilmu Nahwu

BAB 2
ISIM, FI’IL DAN HURUF

a. Pengertian Isim
Isim adalah semua kata dalam bahasa arab yang menunjukkan arti sebuah
benda. Atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata benda. Dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan noun. Karena merupakan sebuah kata benda,
maka isim tidak mungkin mengandung pengertian waktu di dalamnya.
Contoh: (buku) ،‫كِتَاب‬ (Pena) ‫قَلَم‬ (Kursi) ‫ ُكْر ِسي‬dan sebagainya. Dikatakan
tidak mengandung pengertian waktu karena setiap isim tidak mungkin
mengandung waktu di dalamnya. Seperti kata: ‫( ُكْر ِسي‬kursi), tidak bisa
dikatakan telah kursi (menunjukkan pekerjaan yang telah dilakukan/lampau),
akan kursi (menunjukkan pekerjaan yang akan dilakukan), dan sedang kursi
(menunjukkan pekerjaan yang sedang dilakukan). Demikian pula kata: ‫قَلَم‬
(Pena) tidak bisa dikatakan telah pena, akan pena atau sedang pena. Begitu
juga kata: ‫كِتَاب‬ (buku), tidak bisa dikatakan telah buku, akan buku atau
sedang buku. Sedangkan kata telah, sedang dan akan itu ada kaitannya dengan
waktu. Telah menunjukkan waktu yang telah lampau (pastens), sedang
menunjukkan waktu yang sekarang, akan menunjukkan waktu masa depan.
Itulah mengapa isim dikatakan tidak mengandung arti waktu dalam dirinya
sendiri. Berbeda dengan fiil, yang bisa mengandung arti waktu, seperti:
kata;‫(تَ َعلَّم‬telah belajar), ‫( يَتَ َعلَّم‬sedang/akan belajar).
َ ُ
Page
6
 Ilmu Nahwu

b. Tanda-tanda Isim
Untuk mengetahui sebuah kata adalah isim, bisa dilihat dari tanda-tandanya.
Tanda-tanda isim ada 5 (lima) tanda-tanda isim itu adalah:
1) Bisa di-khafadl (diberi harokat kasrah), seperti: ُ ‫(بَِزيْد َمَرْر‬saya
‫ت‬ berjalan
bertemu dengan zaid) lafadz yang bergaris bawah adalah isim karena
berharokat kasrah atau dalam kata lain di-khafadl.
2) Bisa diberi harokat tanwin (ٍ), contoh:‫تدةطَيِّبَة‬
َ ْ‫(بَل‬desa yang sejahtera). Kata
‫تدة‬
َ ْ‫ بَل‬merupakan isim karena bisa diberi harokat tanwin.
‫ب‬ ِ َ ِ‫ذَل‬
3) Bisa diberi/dimasuki oleh alif dan lam, seperti contoh:
َ ْ‫اب ال َري‬
ُ َ‫ك الْكت‬
....... ‫فِ ِيه‬, kata ‫اب‬ ِ
ُ َ‫الْكت‬merupakan isim karena didepan-nya bisa diberi alif
dan lam, dari kata ‘kitabun’ diberi alif dan lam di depannya menjadi ‘Al-
Kitaabu’.
4) Bisa diberi /dimasuki huruf jer/atau khofadl. Huruf khofadl ada 9
(sembilan), yaitu :
1. ‫ ِم ْن‬contoh : ‫َّاس‬ ِ ‫اْلِن َِّة َوالن‬
ْ ‫ ِم َن‬...... lafadz ‫اْلِن َِّة‬
ْ merupakan isim karena bisa
dimasuki huruf jer berupa ‫ن‬ ِ
َ ‫م‬.
2. ‫ إِ َل‬contoh : ‫( إِ َل الْ َم ْد َر َس ِة‬menuju ke madrasah) kata ‫ الْ َم ْد َر َس ِة‬merupakan
isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫إِ َل‬
3. ‫ َع ْن‬contoh : ‫الس ْه َم َع ِن الْ َق ْو ِس‬
َّ ‫ت‬ ُ ‫( َرَمْي‬saya melempar panah dengan busur)
kata ‫س‬ ِ ‫ الْ َق ْو‬merupakan isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫َع ِن‬
‫ َعلَى‬contoh :‫ت َعلَى الْ َفْر ِس‬ ِ
4. ُ ‫( َركْب‬saya meniki kuda) kata ‫ الْ َفْر ِس‬merupakan
isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫َعلَى‬

Page
7
 Ilmu Nahwu

5. ‫ ِف‬contoh : ‫(الْ َماءُ ِف الْ ُك ْوِز‬air ada dalam kendi) kata ‫ الْ ُكوِز‬merupakan
isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫ِف‬

6. ‫ب‬َّ ‫ ُر‬contoh : ُ‫ب َر ُجل َك ِرْْي لَِقْي تُه‬

َّ ‫( ُر‬banyak orang laki-laki terhormat yang
saya temui) kata ‫جل‬
ُ ‫ َر‬merupakan isim karena bisa dimasuki huruf jer
berupa ‫ب‬
َّ ‫ُر‬
7. ِ‫ب‬ contoh :‫بَِزيْد‬ ‫ت‬
ُ ‫َمَرْر‬ (saya berjlan bertemu dengan zaid) kata ‫َزيْد‬
ِ
merupakan isim karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫ب‬
8. ‫ َك‬contoh :‫( َزيْد َكالْبَ ْد ِر‬Zaid seperti rembulan) kata ‫ ال َبدْر‬merupakan isim
karena bisa dimasuki huruf jer berupa َ‫ك‬
9. ‫ الَلم‬contoh : ‫ال لَِزيْد‬
ُ ‫( الْ َم‬harta itu milik zaid) kata ‫ َزيْد‬merupakan isim
karena bisa dimasuki huruf jer berupa ‫ِل‬

5) Bisa dimasuki huruf qosam (huruf sumpah) seperti kata :ِ‫َوللا‬

،‫ص ِر‬ ِ ِ
ْ ‫والْ َع‬،‫اتهلل‬،‫ِبهلل‬.
Huruf qasam ada 3 (tiga) yaitu: ‫ َاتء‬،‫ َِبء‬،‫او‬ ُ ‫و‬,
َ sebagaiman pada contoh-
contoh di atas.

---------------------------------------------------------------------------------------

Soal latihan
1. Sebutkan pengertian Isim !
2. Sebutkan tanda-tanda isim, dan berilah masing-masing contohnya !
3. Ada berapakah huruf-huruf jer? Sebutkan dan berikan contohnya !
4. Ada berapakah huruf Qosam ? berikan contohnya minimal 5 !

Page
8
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪5. Bacalah sebuah ayat di bawah ini, dan sebutkan isim-isimnya berikut‬‬
‫! )‪telitilah tanda-tandanya (dalam bentuk tabel‬‬

‫ض‬‫األر ِ‬ ‫ك َّ ِ‬ ‫اْلَكِ ُيم (‪)١‬لَهُ ُملْ ُ‬

‫ض َو ُه َو الْ َع ِز ُيز ْ‬ ‫األر ِ‬ ‫سبَّح َِّّلِلِ ما ِِف َّ ِ‬
‫الس َم َاوات َو ْ‬ ‫الس َم َاوات َو ْ‬ ‫َ َ َ‬
‫اهر والْب ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اط ُن َو ُه َو‬ ‫األو ُل َواآلخ ُر َوالظَّ ُ َ َ‬ ‫يت َو ُه َو َعلَى ُك ِّل َش ْيء قَدير (‪ُ ٢‬‬
‫)ه َو َّ‬ ‫َُْييِي َوُُي ُ‬
‫ِِ‬ ‫بِ ُك ِل َشيء علِيم (‪)٣‬هو الَّ ِذي خلَق َّ ِ‬
‫استَ َوى َعلَى‬ ‫ض ِِف ستَّة أَََّّيم ُثَّ ْ‬ ‫األر َ‬
‫الس َم َاوات َو ْ‬ ‫َ َ‬ ‫َُ‬ ‫ّ ْ َ‬
‫ج فِ َيها‬ ‫السم ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض وما ََيْر ِ‬ ‫ِ‬
‫ج مْن َها َوَما يَْن ِزُل م َن َّ َ َ َ َ ُ ُ‬
‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ي‬ ‫ا‬‫م‬‫و‬ ‫اء‬ ‫األر ِ َ َ ُ ُ‬ ‫الْ َعْر ِش يَ ْعلَ ُم َما يَل ُج ِِف ْ‬
‫ض َوإِ َل‬ ‫األر ِ‬ ‫ك َّ ِ‬ ‫اّلِل ِِبَا تَعملُو َن ب ِ‬
‫الس َم َاوات َو ْ‬ ‫صْي (‪)٤‬لَهُ ُملْ ُ‬ ‫َو ُه َو َم َع ُك ْم أَيْ َن َما ُكْن تُ ْم َو َُّ ْ َ َ‬
‫ا َّّلِلِ تُرجع األمور (‪)٥‬يولِج اللَّيل ِِف النَّها ِر ويولِج النَّهار ِِف اللَّي ِل وهو علِيم بِ َذ ِ‬
‫ات‬ ‫ْ َ َُ َ‬ ‫َ َُ ُ َ َ‬ ‫َُْ ُ ُ ُ ُ َْ‬
‫الص ُدوِر (‪)٦‬‬ ‫ُّ‬
‫رقم‬ ‫ال َكلِ َمةُ‬ ‫أَنْ َواعُ الْ َكلِ َم ِة‬ ‫َع ََل َمات‬
‫‪1.‬‬
‫‪2.‬‬
‫‪3.‬‬
‫‪4.‬‬
‫‪5.‬‬
‫‪6.‬‬
‫‪7.‬‬
‫‪8.‬‬
‫‪9.‬‬
‫‪10.‬‬
‫‪11.‬‬
‫‪12. Dst....‬‬ ‫‪Dst....‬‬ ‫‪Dst....‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪9‬‬
 Ilmu Nahwu

****

c. Pengertaian Fi’il
Fi’il adalah : Kata dalam bahasa arab yang menunjukkan arti sebuah
pekerjaan. Atau dalam bahasa indonesia disebut dengan kata kerja. Dan
dalam bahasa Inggris disebut verb. Karena menunjukkan sebuah pekerjaan,
maka fi’il dengan sendirinya di dalamnya mengandung arti waktu. Dikatakan
mengandung arti waktu karena setiap kita mengatakan kata kerja pasti di
dalamnya ada waktunya. Seperti kata : ‘telah Belajar’: ‫ تَ َعلَّ َم‬dan kata ‘telah
makan’: ‫أَ َكل‬kedua kata tersebut mengandung arti pekerjaan yang telah
dilakukan (lampau). Atau kata : ‫(يَتَ َعلَّم‬Sedang/akan belajar), dan ‫كل‬
ُ ْ‫( ََي‬sedang
ُ ُ
/ akan makan), keduanya menunjukkan pekerjaan yang sedang/akan
dikerjakan. Juga kata :‘belajarlah’: ‫ تَ َعلَّ ْم‬dan kata ‘makanlah’: ‫كل‬
ُ kedua kata
ْ
tersebut mengandung arti perintah untuk melakukan sesuatu (akan
dikerjakan).
Pembagian waktu ada 3 (tiga). 1) Waktu yang telah lampau (madli), 2) Waktu
sekarang / sedang berlangsung (hal), dan 3) Waktu yang akan datang
(mustaqbal).

d. Macam-macam fi’il
Ditinjau dari berbagai aspeknya, setidaknya macam-macam fi’il dibagi ke
dalam 4 (empat) kelompok, sebagai berikut:
1. Macam-macam fi’il ditinjau dari kaidah wazan (penimbang)-nya.
2. Macam-macam fi’il ditinjau dari segi jumlah huruf yang membentuknya.
3. Macam-macam Fi’il ditinjau dari segi huruf-huruf yang membentuknya,
atau disebut juga dengan bina’.
4. Macam-.macam fi’il ditinjau dari segi sighat dan keterkaitannya dengan
waktu
Page
10
 Ilmu Nahwu

Dari keempat macam tersebut, yang menjadi pembahasan mendalam ilmu

nahwu adalah yang terakhir itu. Sedangkan 3 (tiga) macam yang lain adalah
fokus pembahasan Ilmu Sharraf. Namun untuk lebih membantu pemahaman,
ada baiknya jika kami membahas semuanya disini. Meskipun 3 (tiga) macam
yang disebutkan di awal itu hanya dibahas sekilas. Tidak mendetail. Dan
sebaliknya pembahasan mengenai yang terakhir mungkin lebih panjang.

1) Macam-macam fi’il Ditinjau dari segi kaidah wazan (bentuk

penimbang)-nya
Wazan adalah sebuah kata yang mengumpulkan (di dalamnya terdiri dari)
huruf: fa’; ‘ain; dan lam secara berurutan. Sebagaimana yang telah ada dalam
kitab amtsilatu al-Tashrifiyah dimana wazan ini terletak dibagian paling awal
sendiri pada setiap bab. Seperti:
a. .......‫فَ َع َل – يَ ْفعُ ُل – فَ ْع ًَل‬
b. .......‫فَ َع َل – يَ ْفعِ ُل – فَ ْع ًَل‬
c. .......‫فَ َع َل – يَ ْف َع ُل – فَ ْع ًَل‬
Dan lain sebagainya. Sedangkan semua kata yang tidak memuat huruf fa’, ain
dan lam secara berurutan disebut dengan Mauzun. Sebagaimana yang terletak
pada baris kedua dan seterusnya pada setiap bab di dalam kitab amtsilatu al-
tashrifiyah. Seperti lafadz:
‫ال‬........‫صًرا‬
ْ َ‫ص ُر – ن‬
ُ ‫ص َر – يَْن‬
َ َ‫ن‬
Wazan digunakan sebagai penimbang kepada mauzun supaya mauzun
tersebut dapat diketahui asal kata, harokat, serta maknanya. Contoh:
No Wazan Mauzun Huruf Huruf Arti/makna
asli tambahan
1. ‫ف عل‬ ‫نصر‬ ،‫ن‬ - Telah Menolong
َ ََ ََ َ
‫ ر‬،‫ص‬

Page
11
 Ilmu Nahwu

2. ‫يَ ْفعُ ُل‬ ‫ص ُر‬

ُ ‫يَْن‬ ،‫ن‬ ‫ي‬ Sedang / akan
menolong
‫ ر‬،‫ص‬
3. ‫فًاعِل‬ ‫ََن ِصر‬ ،‫ن‬ ‫ا‬ Orang yang
menolong
‫ ر‬،‫ص‬
4. ‫َم ْفعُ ْول‬ ‫ص ْور‬ Orang yang ditolong
ُ ‫َمْن‬ ،‫ن‬ ‫ و‬،‫م‬
‫ ر‬،‫ص‬
Dst Dst Dst Dst Dst
Dalam tabel diatas, selain mauzunnya bisa diketahui mana huruf asli dan
mana huruf tambahannya, juga dilihat kesamaan harokatnya. Jika sebuah kata
terdiri dari huruf yang sama dengan wazan, demikian pula harokatnya, maka
kata tersebut dikatakan: mengikuti wazan itu. Jika tidak sama, maka tidak.
Untuk mempermudah pemahaman kita, mencari wazan dan mauzun, maka
huruf-huruf dari mauzun disejajarkan (diluruskan) dengan wazan serta
disamakan dengan harokatnya. Huruf dari mauzun yang lurus dengan huruf
fa’ dari wazan disebut dengan fa’ fi’il. Sedangkan yang lurus dengan ‘ain
disebut dengan ‘ain fi’il. Demikian pula huruf yang lurus dengan lam disebut
dengan lam fi’il. Sedangkan yang sejajar dengan huruf tambahan disebut
dengan huruf tambahan pula (perlu diingat bahwa wazan hanya terdiri dari
huruf fa’, ain dan lam saja, tidak ada huruf lain).
Contoh: kita meneliti sebuah kata ‫صر‬
َ َ‫ ن‬apakah ia benar mengikuti wazan ‫فَ َعل‬.
َ َ
Dan apakah kata ‫ص ْور‬
ُ ‫ َمْن‬benar mengikuti wazan : ‫م ْفعُ ْول‬.
َ
Untuk mengetahuinya, maka bisa dilihat jika antar huruf itu di luruskan
wazan dan mauzunnya, sepeti pada tabel berikut ini
‫ل‬ ‫ْو‬ ُ‫ع‬ ‫ف‬
ْ ‫َم‬ ‫َل‬ ‫ع‬
َ ‫ف‬
َ
‫ر‬ ‫ْو‬ ‫ص‬
ُ ‫ْن‬ ‫َم‬ ‫َر‬ ‫ص‬
َ ‫َن‬
Huruf dan harokat sama Huruf dan harokat sama
Page
12
 Ilmu Nahwu

Dengan melihat demikian, maka kita bisa mengatakan bahwa lafadz : ‫ص َر‬
َ َ‫ن‬
mengikuti wazan ‫فَ َعل‬. Dan lafadz: ‫ص ْور‬
ُ ْ‫ َمن‬mengikuti wazan: ‫ َم ْفعُ ْول‬. Begitu pula
َ
sama cara untuk melihat kata yang lain.
Pada lafadz ‫صر‬
َ َ‫ ن‬dapat dijelaskan sebagai berikut:
َ
‫َن‬ Fa’ fi’il

‫ص‬
َ
‘Ain fi’il

‫َر‬ Lam fi’il

Dalam contoh lain seperti lafadz:

1
‫أ ََم َل‬
: bercita-cita

2
‫ب‬
َ ‫ضَر‬ َ
: memukul

3
‫َو َع َد‬ : berjanji

4
‫فَتَ َح‬ : membuka

5
‫ض َع‬ َ ‫َو‬
: meletakkan

6
‫َعلِ َم‬ : mengetahui

7
‫َر ِض َي‬ : rela

8
‫َح ُس َن‬ : baik

Dapat dijelaskan sebagai berikut:

1
‫أ ََم َل‬
: bercita-cita

Page
13
 Ilmu Nahwu

َ‫أ‬ : Fa’ Fi’il

‫َم‬ : ‘Ain Fi’il

‫َل‬ : Lam Fi’il

2
‫ب‬
َ ‫ضَر‬
َ
: memukul

‫ض‬
َ
: Fa’ Fi’il

‫َر‬ : ‘Ain Fi’il

‫ب‬
َ
: Lam Fi’il

3
‫َو َع َد‬ : berjanji

‫َو‬ : Fa’ Fi’il

‫َع‬ : ‘Ain Fi’il

‫َد‬ : Lam Fi’il

4
‫فَتَ َح‬ : membuka

َ‫ف‬
: Fa’ Fi’il

َ‫ت‬
: ‘Ain Fi’il

‫َح‬ : Lam Fi’il

Page
14
 Ilmu Nahwu

5
‫ض َع‬
َ ‫َو‬
: meletakkan

‫َو‬ : Fa’ Fi’il

‫ض‬
َ
: ‘Ain Fi’il

‫َع‬ : Lam Fi’il

6
‫َعلِ َم‬ : mengetahui

‫َع‬ : Fa’ Fi’il

ِ‫ل‬ : ‘Ain Fi’il

‫َم‬ : Lam Fi’il

7
‫َر ِض َي‬ : rela

‫َر‬ : Fa’ Fi’il

‫ض‬ِ : ‘Ain Fi’il

‫َي‬ : Lam Fi’il

8
‫َح ُس َن‬ : baik

‫َح‬ : Fa’ Fi’il

‫ُس‬ : ‘Ain Fi’il

Page
15
 Ilmu Nahwu

‫َن‬ : Lam Fi’il

Sedanngkan macam-macam wazan ada 6 (enam) macam, yaitu:

1
‫فَ َع َل – يَ ْفعُ ُل‬
2
‫فَ َع َل – يَ ْفعِ ُل‬
3
‫فَ َع َل –يَ ْف َع ُل‬
4
‫فَعُ َل – يَ ْفعُ ُل‬
5
‫فَعِ َل – يَ ْف َع ُل‬
6
‫فَعِ َل – يَ ْفعِ ُل‬
Contoh:
No Wazan Contoh (Mauzun) Arti

ُ‫فَ َع َل – يَ ْفعُل‬ ‫ص ُر‬ُ ‫يَْن‬-‫صَر‬ َ َ‫ن‬

1 Menolong

2
‫فَ َع َل – يَ ْفعِ ُل‬ ‫س‬ ِ‫ ََيل‬-‫جلَس‬ Duduk
ُ ْ َ َ
ُ‫فَ َع َل –يَ ْف َعل‬ ‫يَ ْفتَ ُح‬-‫فَتَ َح‬
3 Membuka

4
‫فَعِ َل – يَ ْف َع ُل‬ َ ‫بَِر‬
ُ‫يََْبأ‬-‫ئ‬ Bebas

ُ‫فَعُ َل – يَ ْفعُل‬ ‫ ََْي ُس ُن‬-‫َح ُس َن‬

5 Baik

6
‫فَعِ َل – يَ ْفعِ ُل‬ ‫ب‬ ِ ‫ ََي‬-‫ح ِسب‬
‫س‬
ُ ْ َ َ
Menduga

Page
16
 Ilmu Nahwu

2) Ditinjau dari segi huruf-huruf yang membentuknya (bina’)

Bina’ adalah jenis kata ditinjau dari segi jenis huruf yang menyusun kata
tersebut. Dalam hal ini yang menjadi pertimbangan adalah: ada atau tidak
huruf ‘illat dan atau hamzah atau bagian huruf lainnya. Dengan demikian,
dalam memahami bina’ pertama kita harus tahu macam-macam huruf illat.
Huruf illat ada 3 (tiga), yaitu: alif, wawu dan ya’.

Macam-macam bina’ ada5 (lima):

1. Bina’ Sohih
Ialah kata kerja yang huruf aslinya baik fa’ fiil, ‘ain fiil dan lam fi’ilnya tidak
terdiri dari huruf illat (alif, wawu dan ya’).

Bina’ shohih terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu:

a. Bina’ shohih-salim
Ialah kata yang huruf aslinya (fa’ fi’il, ain fi’il dan lam fi’ilnya tidak terdiri
dari huruf hamzah, tasydid (mudlo’af / dobel / ganda), dan tidak pula huruf
illat. Contoh: ‫صر‬
َ َ‫ن‬
َ ،‫ فَ ِه َم‬،‫ب‬
َ َ‫َكت‬
b. Bina’ mudlo’af
Ialah kata kerja yang ‘ain dan lam fi’ilnya hurufnya sama. Seperti : ‫ َم َّد‬dan
‫ فَ َّر‬kedua kata kerja ini asalnya adalah
Kata kerja ‫م د د‬ ‫ف َر َر‬
َ َ َ َ
Wazan ‫ع َل‬َ ‫ف‬ َ ‫ع َل‬َ ‫ف‬ َ
c. Bina’ mahmuz
Ialah kata kerja yang salah satu dari fa’ fi’il, ‘ain fi’il dan lam fi’il-nya terdiri
dari hamzah. Contoh: َ‫قَرأ‬
َ ،‫ َسأَل‬،‫َخ َذ‬
َ ‫ أ‬dan lain sebagainya.
Bina’ bahmuz dibagi menjadi 3 (tiga) :
Page
17
 Ilmu Nahwu

1) Mahmuz fa’: jika huruf hamzah terdapat di fa’fi’ilnya, seperti: ‫َمل‬

َ ،‫َخ َذ‬
َ‫أ‬ َ‫أ‬
2) Mahmuz ‘ain: jika huruf hamzah terdapat di ‘ain fiilnya, seperti: ‫َد‬
َ ‫ َوأ‬،‫َسأَل‬
3) Mahmuz lam: Jika huruf hamzah terdapat di lam fi’ilnya, seperti: َ‫شأ‬ َ َ‫ ن‬،َ‫قَ َرأ‬
2. Bina’ mu’tal
Ialah kata kerja yang salah satu dari fa’ fi’il, ‘ain fi’il atau lam fi’il-nya
terdiri dari huruf illat. Seperti : ‫َرأَى‬ ، ‫َغَزا‬
Bina’ mu’tal ada 4 (empat) macam, yaitu: a) bina’ mitsal; b) bina’ ajwaf; c)
bina’ naqis; dan d) bina’ lafif.
1) Bina’ mitsal: yaitu kata kerja yang fa’ fi’ilnya terdiri dari huruf illat.
Seperti: ‫ يَ َسر‬،‫َو َج َد‬
Bina’ mitsal dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
a. Bina’ mitsal wawi
Sebuah fi’il dikatkan mitsal wawi, jika fa’ fi’ilnya berupa huruf illat,
dan huruf illat itu berupa wawu.seperti:
‫َو َع َد‬
Berjanji

‫َو َج َد‬ Menemukan

‫ث‬َ ‫َوِر‬
Mewarisi

b. Bina’ mitsal ya’i

Sebuah fi’il dikatkan mitsal ya’i, jika fa’ fi’ilnya berupa huruf illat,
dan huruf illat itu berupa ya’. seperti:
‫يَ َسَر‬
Mudah

‫َُيُ َن‬ Beruntung

Page
18
 Ilmu Nahwu

‫س‬ ِ
َ ‫يَب‬
Kering

2) Bina’ ajwaf: yaitu kata kerja yang ‘ain fi’ilnya terdiri dari huruf illat.
Seperti: ‫ع‬
َ ‫َِب‬ ،‫ال‬
َ َ‫ق‬
Sebagaimana bina’ mitsal, Bina’ ajwaf juga dibagi menjadi 2 (dua)
macam, yaitu:
a. Bina’ ajwaf wawi
Sebuah fi’il dikatkan sebagai ajwaf wawi, jika ‘ain fi’il-nya berupa
huruf illat, dan huruf illat itu berupa wawu. seperti:
‫ال‬
َ َ‫ق‬asalnya =>
‫قَ َو َل‬
: berkata

‫صا َن‬
َ
asalnya =>
‫ص َو َن‬
َ
: menjaga

‫اف‬
َ َ‫ط‬
asalnya =>
‫ف‬
َ ‫طََو‬
: bertawaf

b. Bina’ Ajwaf ya’i

Sebuah fi’il dikatkan ajwaf ya’i, jika ‘ain fi’il-nya berupa huruf illat,
dan huruf illat itu berupa ya’. seperti:
‫َس َار‬
asalnya =>
‫َسََْي‬
: berjalan

‫اب‬
َ ‫َه‬
asalnya =>
‫ب‬
َ َ‫َهي‬
: memberi

‫َِب َن‬ asalnya =>

‫ْي‬
َ ََ‫ب‬
: jelas

3) Bina’ naqis: yaitu kata kerja yang lam fi’ilnya terdiri dari huruf illat.
Seperti: ‫سرى‬
ََ ،‫غََزا‬
Bina’ naqis juga dibagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu:
a. Bina’ naqis wawi

Page
19
 Ilmu Nahwu

Sebuah fi’il dikatkan sebagai naqis wawi, jika lam fi’il-nya berupa
huruf illat, dan huruf illat itu berupa wawu. seperti:
‫َد َعا‬ asalnya =>
‫َد َع َو‬
: memanggil

‫َغَزا‬ asalnya =>

‫َغَزَو‬ : berperang

‫َش َكى‬ asalnya =>

‫َش َك َو‬ : mengadu
(curhat)

b. Bina’ naqis ya’i

Sebuah fi’il dikatkan ajwaf ya’i, jika lam fi’il-nya berupa huruf illat,
dan huruf illat itu berupa ya’. seperti:
‫َرَمى‬asalnya =>
‫َرَم َي‬
: melempar

‫َسَرى‬ asalnya =>

‫ي‬
َ ‫َسَر‬
: berjalan

‫َم َشى‬ asalnya =>

‫َم ِش َي‬ : berjalan

4) Bina’ lafif: yaitu kata kerja yang di dalamnya susunan hurufnya terdapat
dua illat. Seperti : ‫ َش َوى‬،‫ َوقَى‬. Bina’ lafif ada dua macam.
a) Lafif mafruq
Fi’il dikatakan lafif mafruq jika letak kedua huruf illat terpisah.
Seperti: ‫َوقَى‬
b) Lafif maqrun
Fi’il dikatakan lafif maqrun jika letak kedua huruf illat tidak terpisah
terpisah (bergabung). Seperti: ‫َش َوى‬

3) Ditinjau dari segi jumlah huruf yang membentuknya

Dilihat dari segi jumlah huruf yang menyusun sebuah kata, fi’il (kata kerja)
dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok. Yaitu:
Page
20
 Ilmu Nahwu

a. Fi’il Tsulasi Mujarrad

b. Fi’il Tsulasi Mazid
c. Fi’il Ruba’i Mujarrad
d. Fi’il Ruba’i Mulhaq
e. Fi’il ruba’i mazid

a) Fi’il Tsulasi Mujarrad

Ialah kata kerja yang fi’il madlinya terdiri dari 3 (tiga) huruf asli.
Seperti:

‫ب‬
َ ‫ضَر‬َ
Memukul

‫فَتَ َح‬ Membuka

‫صَر‬
َ َ‫ن‬
Menolong

‫صا َن‬
َ
Menjaga

‫اب‬
َ ‫َه‬
Memberi

‫ض َع‬
َ ‫َو‬
Meletakkan

b) Fi’il Tsulasi mazid

Ialah kata kerja yang fi’il madlinya terdiri dari 3 (tiga) huruf asli. Akan
tetapi sudah ditambahi dengan huruf tambahan. Seperti:

Contoh Asal kata Huruf Arti

kata tambahan
‫قَطَّ َع‬ ‫قَطَ َع‬ Penambahan
‘ain fi’il
Memotong-
motong

Page
21
 Ilmu Nahwu

(ain Fi’il
ganda/dobel)
‫َح َّرَك‬ ‫َحَرَك‬ Penambahan
‘ain fi’il
Mengerakkan

(ain Fi’il
ganda/dobel)
‫قَاتَ َل‬ ‫قَتَ َل‬ Setelah fa’ fi’il
ditambah
Saling
berperang
dengan alif.
‫أ َْد َخ َل‬ ‫َد َخ َل‬ Sebelum fa’
fi’il ditambah
Memasukkan

hamzah
‫اع َد‬
َ َ‫تَب‬ ‫بَعُ َد‬ Ditambah 2
(dua) huruf.
Menjad jauh

Yakni huruf ta’

sebelum fa’ fi’il
dan alif setelah
fa’ fi’il.

Fi’il tsulasi mazid ini ada 3 (tiga) macam. Yaitu: 1) Fi’il Tsulasi Mazid
fih Ruba’i; 2) Fi’il Tsulasi Mazid fih Khumasi; 3) Fi’il Tsulasi mazid
fih sudasi.

(01) Fi’il tsulasi mazid fih Ruba’i;

Ialah fi’il yang terdiri dari 3 (tiga) huruf asli akan tetapi sudah
ditambah dengan satu huruf sehingga menjadi 4 (empat) huruf.
Fi’il tsulasi mazid yang demikian ini ada 3 (tiga) bentuk, yaitu:

No Bentuk Contoh Arti Ket-

1 Mengikuti wazan
‫فَ َّع َل‬ ‫َح َّرَم‬ mengha Menggan
ramkan dakan
‘ain fi’il

Page
22
 Ilmu Nahwu

2 Mengikuti wazan
‫اعل‬
َ َ‫ف‬ ‫اس َم‬
َ َ‫ق‬
Bersum
pah
Menam-
bah alif
setelah
fa’ fi’il
3 Mengikuti wazan
‫أَفْ َع َل‬ ‫َخَر َج‬
ْ‫أ‬
Mengel
uarkan
Menam-
bah
hamzah
sebelum
fa’ fi’il

(02) Fi’il tsulasi mazid fih khumasi

Ialah fi’il yang terdiri dari 3 (tiga) huruf asli akan tetapi sudah
ditambah dengan 2 (dua) huruf sehingga menjadi 5 (lima) huruf.
Fi’il tsulasi mazid yang demikian ini ada 5 (lima) bentuk, yaitu:

No Bentuk Contoh Arti Ket-

1 Mengikuti
wazan
‫اع َل‬
َ ‫تَ َف‬ ‫تَ َساءَ َل‬ Saling
bertanya
Ditam-bah
ta’ sebelum
fa’ fi’il dan
ditambah
alif setelah
fa’ fi’il
2 Mengikuti
wazan
‫تَ َف َّع َل‬ ‫تَ َك َّسَر‬ Menja-di
terpecah-
Ditam-bah
ta’ sebelum
pecah fa fi’il dan
diganda-kan
‘ain fi’ilnya
3 Mengikuti
wazan
‫إِفْتَ َع َل‬ ‫إِ ْجتَ َم َع‬ Berkump
ul
Ditambah
hamzah
sebelum fa’
fi’il dan ta’
setelah fa’
fi’il
Page
23
 Ilmu Nahwu

4 Mengikuti
wazan
‫إِنْ َف َع َل‬ ‫إِنْ َك َسَر‬ Menjadi
pecah
Ditambah
hamzah dan
nun
sebelum fa’
fi’il
5 Mengikuti
Wazan
‫إِفْ َع َّل‬ ‫إِ ْْحَ َّار‬ Memera
h
Ditambah
hamzah
sebelum fa’
fi’il dan lam
fi’ilnya
digandakan

(03) Fi’il tuslasi mazid fih sudasi

Ialah fi’il yang terdiri dari 3 (tiga) huruf asli akan tetapi sudah
ditambah dengan 3 (tiga) huruf sehingga menjadi 6 (enam)
huruf. Fi’il tsulasi mazid yang demikian ini ada 4 (empat)
bentuk, yaitu:

No Bentuk Contoh Arti Ket-

1 Mengikuti
wazan
‫إِ ْستَ ْغ َفَر إِ ْستَ ْف َع َل‬ Memohon
ampun
Ditam-
bah
hamzah,
sin dan
ta’
sebelum
fa’ fi’il
2 Mengikuti
wazan
‫إِفْ َع ْو َع َل‬ ‫إِ ْحلَ ْوَل‬ Menjadi
manis
Ditam-
bah
hamzah
sebelum
fa’ fi’il
dan
menggan
Page
24
 Ilmu Nahwu

-dakan
‘ai fi’il,
serta
memberi
wawu di
antara
kedua
‘ain fi’il
3 Mengikuti َّ ‫إِفْ َع‬
‫ال‬ ‫إِ ْْحَ َّار‬ Sangat Ditam-
wazan merah bah
hamzah
sebelum
fa’ fi’il,
ditambah
ali
setelah
‘ain fi’il
serta lam
fi’ilnya
diganda-
kan
4 Mengikuti
wazan
‫إِفْ َع َّو َل‬ ‫إِ ْخ َّرو َط‬ Sangat
bulat
Ditam-
bah
hamzah
sebelum
fa’ fi’il,
ditambah
wawu
yang
digandak
an
setelah
‘ain fi’il
Page
25
 Ilmu Nahwu

c) Fi’il ruba’i mujarrad

Ialah kata kerja yang fi’il madlinya terdiri dari 4 (empat) huruf yang
kesemuanya asli. Fi’il ruba’i mujarrad ini hanya ada satu macam
yakni:
Bentuk Contoh Arti
Mengikuti
wazan
‫ل‬َ‫ل‬
َ ْ ‫ع‬ ‫ف‬
َ ‫م‬ ‫ج‬
ََْ‫ر‬ ‫ت‬
َ
Saling bertanya

‫س‬
َ ‫َو ْس َو‬
Membisikkan

‫بَ ْس َم َل‬ Membaca basmalah

‫َْحْ َد َل‬ mengucapkan Al-Hamdulillah

‫َح ْوقَ َل‬ Mengucapkan “La Haula Wa

La Quwwata......”

d) Fi’il Ruba’i Mulhaq

Ialah fi’il tsulasi (kata kerja yang diri dari tiga huruf) yang ditambah
satu huruf lagi dengan tujuan supaya tashrifnya sama dengan ‫ج‬ َ ‫دَحْ َر‬
tanpa ada tujuan untuk merubah makna. Fi’il ruba’i mulhaq ini ada 7
(tujuh) bab yakni:
No Bentuk Contoh Arti
1 Mengikuti wazan
‫فَ ْعلَ َل‬ ‫ب‬
َ َ‫َج ْلب‬
Berjilbab

2 Mengikuti wazan
‫فَ ْو َع َل‬ ‫ب‬
َ ‫َج ْوَر‬
Memakai kaos
kaki
3 Mengikuti wazan
‫فَ ْي َع َل‬ ‫بَْيطََر‬ Membelah

4 Mengikuti wazan
‫فَ ْع َو َل‬ ‫َج ْه َوَر‬ Mengeraskan
suara
5 Mengikuti wazan
‫فَ ْعيَ َل‬ ‫ف‬
َ َ‫َش ْري‬
Memotong daun

Page
26
 Ilmu Nahwu

6 Mengikuti wazan
‫فَ ْعلَى‬ ‫َسلْ َقى‬ Tidur telentang

7 Mengikuti wazan
‫فَ ْعنَ َل‬ ‫س‬
َ َ‫قَ ْلن‬
Memakai kopiah

e) Fi’il ruba’i mazid

Ialah kata kerja yang fi’il madlinya terdiri dari 4 (empat) huruf akan
tetapi ditambah dengan 1 (satu) atau 2 (dua) huruf. Fi’il ruba’i mazid
ini ada 3 (tiga) bentuk. Yaitu:
No Bentuk Contoh Arti
1 Mengikuti wazan
‫تَ َف ْعلَ َل‬ ‫ب‬ ‫ب‬‫ل‬
ْ ‫َت‬
َ
َ َ jilbabَ Memakai

2 Mengikuti wazan
‫إِفْ َعْن لَ َل‬ ‫ إِ ْحَرْْنَ َم‬Memakai
kaki
kaos

3 Mengikuti wazan ِ
‫إفْ َعلَ َّل‬ ِ tenang
‫إطْ َم َع َّن‬
4) Ditinjau dari segi sighat dan keterkaitannya dengan waktu
Dalam kitab al-Amtsilah At-Tashrifiyah Kiai Ma’shum bin Ali menyebutkan
macam-macam sighat. Sighat adalah perubahan bentuk kata yang bersumber
(berakar) dari satu kata asal. Perubahan ini ditujukan untuk memperoleh
makna yang berbeda yang masih satu akar kata dengan kata asal itu.
Sebagai misal, perhatikan perubahan-dari kata berikut:
Bentuk
kata 1 Bentuk Bentuk
Arti kata 1 Arti kata 2 Arti kata 3
(bentuk kata 2 kata 3
asal)
‫ َعلِ َم‬Telah
mengetahui
‫م‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ي‬ Akan
ُ ْ َ mengethui ‫م‬
ْ ‫ل‬
َ ‫ع‬
ْ ِ
‫إ‬ Ketahuilah

‫اب‬ ‫ه‬ Telah

َ َ memberi ‫اب‬ ‫ه‬ ‫ي‬ Akan
ُ َ َ memberi ‫ب‬ْ َ ‫ه‬ Berilah

‫ض َع‬َ ‫ َو‬meletakkan
Telah
‫ض ُع‬
َ َ‫ ي‬meletakkan
Akan
‫ض ْع‬َ
Letakkanlah

Page
27
 Ilmu Nahwu

Keterangan tabel:
 Bentuk kata 1 (bentuk asal) : Sighat fi’il madli
 Bentuk kata 2 : Sighat Fi’il Mudlari’
 Bentuk kata 3 : Sighat fi’il amar
-------------------------------------------------------------------------------------

Bentuk kata 1 Bentuk Keterangan Bentuk Keterangan

(bentuk asal) kata 2 (Penambahan) kata 3 (penambahan)
‫َعلِ َم‬ ‫يَ ْعلَ ُم‬ Ditambah dan
‫ إِ ْعلَ ْم‬Ditambah
dengan hamzah
di awalnya dan
perubahan
harokat pada
huruf awal dan
akhirnya
‫اب‬
َ ‫َه‬ ‫اب‬
ُ ‫يَ َه‬
Ditambah dan
‫ب‬ ‫ه‬ Menghilangkan
ْ َ huruf ‘illat
berupa alif dan
perubahan
harokat pada
huruf
terakhirnya
‫ض َع‬
َ ‫َو‬ ‫ض ُع‬
َ َ‫ي‬
Ditambah dan
‫ض ْع‬ Menghilangkan
َ huruf ‘illat
berupa alif dan
perubahan
harokat pada
huruf
terakhirnya
Page
28
 Ilmu Nahwu

Dapat kita pahami dari kedua penjelasan di atas bahwa setiap terjadi
perubahan bentuk kata, baik dengan menambah huruf, pengurangan huruf dan
atau merubah harokat, ternyata makna yang dikeluarkan oleh kata tersebut
juga berbeda. Itulah mengapa dikatakan bahwa tujuan dirubahnya bentuk kata
dari sighot yang satu kepada sighot yang lain adalah untuk mendapatkan
makna yang berbeda dari akar kata yang sama.
Macam-maca sighot sebenarnya ada 11 (sebelas) macam. Namun, dari ke
sebelas itu yang merupakan sighot dari fi’il ada 4 (empat) macam, yaitu :
1. Fi’il Madli, yaitu kata kerja yang menunjukkan sesuatu yang telah
dilakukan (Lampau). Seperti : (keluar) ‫ج‬
َ ‫ َخر‬, (duduk) ‫ َجلَس‬, (membuka) ‫فَتَ َح‬
َ َ
2. Fi’il Mudlari’, yaitu kata kerja yang menunjukkan sesuatu yang sedang
dikerjakan sekarang (hal) atau akan dilakukan (mustaqbal). Seperti : ،‫ج‬
ُ ‫ََيْ ُر‬
‫ يَ ْفتَ ُح‬،‫س‬ ِ‫ََيل‬
ُ ْ
Fi’il mudlari’ ini ditandai dengan adanya salah satu huruf mudlara’ah pada
awal katanya. Sedangkan macam-macam huruf mudlara’ah tersebut
adalah sebagai berikut :
Huruf Mengandung
No Contoh Arti
mudlara’ah dlamir
Mutakallim Saya
wahdah memukul
1. ‫أ‬ (Kata ganti ‫ب‬
ُ ‫َض ِر‬
ْ‫أ‬
orang pertama
tunggal)
Mutakallim Kami
ma’al ghayr memukul
2. ‫ن‬ (Kata ganti ‫ب‬
ُ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ن‬
orang pertama
jama’)
3. ‫ي‬ Dlamir Ghaib
‫ب‬ ‫ر‬ِ ‫ض‬ ‫ي‬ Dia
ُ ْ َ memukul
Page
29
 Ilmu Nahwu

(Kata ganti
orang ketiga)
Dlamir Kamu
‫ت‬ ُ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ْ َ‫ت‬
Mukhatab memukul
4.
(Kata ganti
orang kedua)

3. Fi’il Amar, yaitu kata kerja yang menunjukkan perintah untuk melakukan
ِ‫ إِجل‬،‫أُخرج‬
ْ َ‫إِفْ ت‬
pekerjaan. Seperti: ‫ح‬ ،‫س‬
ْ ْ ُْْ
Untuk membuat atau merubah sebuah kata kerja (fi’il) dari bentuk / sighot
fi’il Madli menuju sighot fi’il Amar, harus mengikuti kaidah-kaidah yang
telah ditentukan, yaitu:
Langkah Ke-1:
Fi’il madli dicari fi’il mudlari’nya terlebih dahulu.

Langkah Ke-2:
Fi’il mudlari dari fi’il madli tersebut dibuang huruf mudlara’ahnya.

Langkah Ke-3:
Jika dalam fi’il Mudlari’ tersebut, huruf setelah huruf mudlara’ah yang
dibuang itu berupa huruf mati, maka harus diberi hamzah washal.
Akan tetapi jika huruf yang berada setelah huruf mudlara’ah tersebut
berupa huruf hidup, maka dibiarkan sebagaimana keadaannya.

Langkah Ke-4:
setelah langkah ketiga itu selesai, maka huruf terakhir dari kata itu harus
dijazamkan. Jika berupa fi’il seahih akhir maka dijazam dengan sukun.
Jika berupa fi’il mu’tal akhir maka dijazam dengan membuang huruf illat.

Contoh:
Langkah ke-1
ُ‫ض ِرب‬
ْ َ‫ي‬-‫ب‬
َ ‫ضَر‬
َ
Memukul Mencari fi’il
mudlari’nya
Page
30
 Ilmu Nahwu

ُ‫ي َد ْح ِرج‬-‫َد ْحَر َج‬ Menggelincirkan

‫ب‬ُ ‫ض ِر‬
Langkah ke-2 Membuang
ْ huruf
mudlara’ah
‫ِج‬
ُ ‫َد ْحر‬
ْ ِ‫إ‬
ُ ‫ض ِر‬
‫ب‬
Langkah ke-3 Memberi
hamzah
washal bagi
fi’il mudlari’
yang huruf
setelah setelah
huruf
mudlara’ahnya
mati
‫ِج‬
ُ ‫َد ْحر‬
Membiarkan
sebagaimana
keadaannya,
bagi fi’il
mudlari’ yang
huruf setelah
huruf
mudlara’ahnya
hidup

ْ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ْ ِ‫إ‬
Langkah ke-4 Pukullah ! Menjazamkan
huruf terakhir
‫َد ْحر ِْج‬ Gelincirkan !

4. Fi’il Nahi, yaitu kata kerja yang menyatakan sebuah larangan. Seperti:
‫الَ ََتُْر ْج‬
Jangan keluar !

Page
31
 Ilmu Nahwu

‫س‬ ِ‫الَ ََْتل‬ Jangan duduk !

ْ
‫الَ تَ ْس َمع‬ Jangan dengarkan !

Akan tetapi fi’il nahi ini dalam ilmu nahwu tidak dibahas secara
menyeluruh. Bahkan bisa dikatakan tidak ada. Hal ini karena fi’il nahi ini
adalah penggabungan dari laa nahiyah (َ‫ ال‬yang bermakna larangan) dan
fi’il mudlari’. Dalam nahwu, keduanya ini dibahas secara tersendiri.
Hanya saja secara umum fi’il nahi ditandai dengan jazam. Sebagaimana
akan di bahas pada bab-bab akhir buku ini.
Dengan demikian, dapat dikatakan disini bahwa, dalam ilmu nahwu fi’il
itu ada 3 (tiga) macam. Yakni: 1) fi’il Madli (kata kerja bermakna lampau);
2) Fi’il Mudlari’ (kata Kerja bermakna hal [sekarang] dan istiqbal [akan
datang]); dan 3) fi’il Amar (kata kerja berbentuk perintah).

e. Tanda-tanda Fi’il
Fi’il memiliki beberapa tanda. Sehingga kita dapat mengetahui sebuah fi’il
melalui tanda-tanda tersebut. Tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bisa dimasuki kata ‫قَ ْد‬, contoh َّ ِ‫(قَ ْدقَ َامت‬Sholat
ُ‫الص ََلة‬ sudah hendak
dilaksankan)
2. Bisa dimasuki kata ‫س‬, contoh ُ‫الس َف َهاء‬
ُّ ‫( َسيَ ُق ْو ُل‬orang-orang yang kurang
akalnya akan mengatakan......)
3. Bisa dimasuki kata ‫ف‬ َ ‫ َك ََّل َس ْو‬......(....... janganlah
َ ‫ َس ْو‬, contoh ‫ف تَ ْعلَ ُم ْون‬
begitu (karena) kalian kelak akan mengetahui)
4. Bisa dimasuki ‫( َاتءُ ََتْنِْيث‬huruf ta’ yang menunjukkan makna perempuan),

contoh ‫ِه ْند‬ ‫ت‬

ْ ‫(قَ َام‬Hindun telah berdiri)
Keempatnya itu merupakan tanda-tanda bagi fi’il. Singkatnya, sebuah kata
dalam bahasa arab dikatakan fi’il jika bisa dimasuki tanda-tanda sebagaimana
tersebut di atas.
Page
32
 Ilmu Nahwu

Seperti contoh ayat al-Qur’an di bawah ini :

.......... ِ‫اّلِل‬
َّ ‫ك ِِف َزْوِج َها َوتَ ْشتَكِي إِ َل‬ ِ َّ ‫قَ ْد ََِس َع‬
َ ُ‫اّلِلُ قَ ْوَل الَِِّت َُتَادل‬
Lafadz yang bergaris bawah diatas adalah fi’il, karena bisa diawali dengan ‫قَ ْد‬.
Selain itu, untuk membedakan Isim dengan fi’il, kita bisa melihat apakah
dalam kata tersebut ada tanda-tanda isim apa tidak. Jika salah satu atau
beberapa diantara tanda-tanda isim itu ada pada kata tersebut, maka kata itu
termasuk isim. Jika tidak ada tanda-tanda isim, maka kata tersebut adalah fi’il.
Meskipun tanda fi’il tidak ada dalam kata itu. Contoh: kata ‫فَ َع َل‬, meskipun
tidak ada tanda-tanda fi’il tidak ada pada kata tersebut, akan tetapi karena di
dalamnya tidak ada tanda-tanda isim, maka kata tersebut adalah fi’il.

-------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan Fi’il ?

2. Ada berapakah pembagian waktu ? sebutkan dan jelaskan !
3. Ada berapakah macam-macam fi’il ?
4. Berilah masing-masing 3 (tiga) contoh fi’il madli, fi’il mudlari’dan fi’il
Amar!
5. Carilah fi’il-fi’il dalam beberapa ayat berikut ini !
‫ول ِِبَا أُنْ ِزَل إِلَْي ِه ِم ْن َربِِّه َوالْ ُم ْؤِمنُو َن ُكل َآم َن ِِب َّّلِلِ َوَمَلئِ َكتِ ِه َوُكتُبِِه َوُر ُسلِ ِه‬
ُ ‫الر ُس‬
َّ ‫َآم َن‬
)٢٨٥(‫صْي‬ ِ ‫ك الْم‬ ِ
َ َ ‫ك َربَّنَا َوإلَْي‬ َ َ‫َحد ِم ْن ُر ُسلِ ِه َوقَالُوا ََِس ْعنَا َوأَطَ ْعنَا غُ ْفَران‬َ ‫ْي أ‬ ََْ‫النُ َفِّر ُق ب‬
ِ ‫ت ربَّنَا التُؤ‬ ِ
‫اخ ْذ ََن‬ َ َ ْ َ‫ت َو َعلَْي َها َما ا ْكتَ َسب‬ ْ َ‫اّلِلُ نَ ْف ًسا إِال ُو ْس َع َها َْلَا َما َك َسب‬ َّ ‫ف‬ ُ ّ‫اليُ َكل‬
‫ين ِم ْن قَ ْبلِنَا َربَّنَا‬
َ
ِ َّ‫الَت ِمل علَي نَا إِصرا َكما َْحلْتَه علَى ال‬
‫ذ‬ َ ُ َ َ ً ْ ْ َ ْ َ َْ َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬
َ ‫ب‬
‫ر‬
َّ ‫َن‬
َ ْ
‫أ‬ ‫ط‬
َ ‫َخ‬
ْ ‫أ‬ ‫َو‬
ْ ‫أ‬ ‫ا‬‫ين‬
َ ِ َ‫إِ ْن ن‬
‫س‬
ِ
‫صْرََن َعلَى‬ ُ ْ‫الَن فَان‬
َ ‫ت َم ْو‬ َ ْ‫ف َعنَّا َوا ْغف ْر لَنَا َو ْار َْحْنَا أَن‬ ُ ‫الَتَ ِّم ْلنَا َما ال طَاقَةَ لَنَا بِِه َو ْاع‬
ُ ‫َو‬
ِ ِ
)٢٨٦(‫ين‬ َ ‫الْ َق ْوما لْ َكاف ِر‬
Page
33
 Ilmu Nahwu

****

f. Pengertian huruf
Dengan menyebut huruf dalam bab ini, bukan berarti yang dimaksud adalah
huruf hijaiyah dari alif sampai ya’. Melainkan adalah huruf yang memiliki
makna. Akan tetapi maknanya tidak menjadi sempurna jika tidak
disambungkan dengan kata yang lain. Sepert kata depan, kata sambung dan
lain-lain.
Contoh : ‫( ِمن‬dari), ‫إِ َل‬ (ke-), ‫َعلَى‬ (di atas), ‫ِف‬ (di dalam) dan sebagainya.
Kesemuanya itu memang memiliki arti, akan tetapi maknanya tidak menjadi
jelas dan tidak bisa dipahami kecuali disandingkan dengan kata lain. Contoh
:
‫ص َرةِ إِ َل الْ ُكوفَِة‬ ِ ‫ِسر‬
َ َ‫ت م َن الب‬
ُْ :Saya berjalan dari kota Bashrah ke kota Kufah
‫رس‬ِ ‫ت َعلَى الْ َف‬ ِ
ُ ‫َركْب‬ : Saya naik kuda
‫ت‬ ِ ‫َزيد ِف الْب ي‬
َْ ْ : Zaid ada di dalam rumah

g. Tanda-tanda huruf
Huruf adalah lafdz yang tidak bisa dimasuki tanda isim maupun fi’il.
Seperti huruf khofadl: ‫على‬ ،‫ َع ْن‬،‫ إِل‬،‫ ِم ْن‬atau huruf istifham َ‫ أ‬،‫ َه ْل‬dan lain
sebagainya. Semuanya tidak bisa dimasuki tanda-tanda isim, seperti diberi
‘tanwin’, alif dan lam, dan lain sebagainya sebagainya. Juga tidak bisa
dimasuki tanda-tanda fi’il, seperti: ‫ف‬
َ ‫ َس ْو‬،‫ س‬،‫قَ ْد‬dan lain-lain. Karena huruf
itu bersifat mabni atau tetap. Artinya harokat pada huruf belakangnya
tidakk bisa dirubah-rubah. Jika ia sukun, maka selamanya sukun.

----------------------------------------------------------------------------------------

Page
34
 Ilmu Nahwu

Soal Latihan

1. Jelaskan yang dimaksud dengan huruf ?

2. Sebutkan minimal contoh huruf ?
3. Apa yang dimaksud dengan mabni ?

****

Page
35
 Ilmu Nahwu

BAB 3
ISIM NAKIRAH DAN ISIM MA’RIFAT

Isim, dilihat dari segi cakupan maknanya terbagi menjadi 2 (dua) bagian.
Yaitu: 1) Isim nakirah, yakni Isim yang memiliki arti umum (general); dan
2) Isim ma’rifat, yakni Isim yang memiliki arti khusus (spesial). Isim ma’rifat
memiliki arti dengan cakupan yang terbatas. Sedangkan isim nakirah
memiliki cakupan arti yang lebih luas.
Syaikh Syamsuddin Ar-Raaini memberikan pandangan secara umum
mengenai isim nakirah dalam kitab Mutammimah al-Jurumiyah sebagai
berikut:
‫َخَر َكَر ُجل َوفَ ْرس َوكِتَاب‬ ِ ِ ُّ َ‫ ُك ُّل إِسم َشائِع ِف ِجْن ِس ِه َال َُيْت‬....
َ ‫ص بِه َواحد ُد ْو َن أ‬ ْ
Artinya:
“....setiap isim yang cakupannya dalam hal jenisnya yang tidak dikhususkan
pada satu tujuan demikian pula tidak (dikhususkan) untuk yang lain seperti
kata: ‫جل‬ ِ
ُ ‫( ر‬pemuda),‫( فَرس‬kuda), ‫( كتَاب‬buku).
َ ْ
Penjelesan mengenai isim nakirah dan ma’rifat adalah sebagai berikut ini:

a) Pengertian Isim Nakirah dan Ma’rifat

Dalam kitab Mutammimah Al-Jurumiyah pengertian isim ma’rifat
disebutkan sebagai berikut:
‫الَلِم َعلَْي ِه َكَر ُجل َو ْامَرأَة َوثَ ْوب أ َْو َوقَ َع َم ْوقِ َع‬
ّ‫فو‬ ِ ِ‫ ُك ُّل ما صلُح ُد ُخو ُل ْاألَل‬....
ْ َ َ َ
ِ ‫الَلِم علَي ِه َك ِذى ِِبَعَن ص‬ ِ ِ‫صلُح ُد ُخو ُل ْاألَل‬
‫احب‬ َ َْ ْ َ َّ ‫ف َو‬ ْ ُ ْ َ‫َما ي‬
Artinya:
“.... Setiap kata benda (isim) yang bisa diberi alif-lam, seperti lafadz :
‫ ثَ ْوب‬،‫ إِ ْمَرأَة‬،‫َر ُجل‬ atau (kata yang tidak bisa diberi alif-lam) tapi memiliki

Page
36
 Ilmu Nahwu

fungsi yang sama dengan kata yang bisa diberi alif-lam (dalam hal
ِ ‫ص‬.”
ْ ‫ ذ‬yang memiliki makna ‫احب‬
makna). Seperti kata: ‫ي‬ َ
Dari keterangan di atas telah jelaslah apa yang dimaksud dengan isim
nakirah. Yakni semua isim yang bisa dimasuki alf-lam dan yang
sejenisnya.
Sedangkan isim ma’rifat adalah sebuah isim yang telah dikhususkan
untuk sesuatu tertentu. Seperti lafadz:
Orang laki-laki
‫ َر ُجل‬.1
ُ‫الر ُجل‬
َّ .2
Seorang laki-laki

Dari kedua contoh di atas, kata yang pertama mengacu pada orang laki-
laki secara umum. Namun kata yang kedua mengacu pada laki-laki
khusus yang dilihat, diketahui atau menjadi pembahasan (topik
pembicaraan) orang yang berbicara.

b) Macam-macam Isim Ma’rifat

Isim ma’rifat ada 6 (enam) macam, yaitu:
1) Isim dlamir; seperti: ،‫هو‬
ُ َ ،‫ ُه ْم ُُهَا‬dan lain sebagainya.
2) Isim ‘Alam (sebuah nama); seperti : ،‫ َزيْد‬،‫مد‬ َّ َ‫َْحَ ُد ُُم‬
ْ‫أ‬ dan lain
sebagainya.
3) Isim Mubham, meliputi:
،ِ‫ َه ِذه‬،‫ك‬
a) Isim isyarah; seperti: ،‫َه َذا‬ َ ِ‫ َذال‬،‫ك‬
َ ‫ تِْل‬dan lain sebagainya.
b) Isim maushul; seperti: ،‫ى‬ ِ َّ‫ ال‬،‫ الَّذين الَِِّت‬dan lain sebagainya.
‫ذ‬
ْ َْ

Page
37
 Ilmu Nahwu

،ُ‫صل‬ ِ
4) Isim yang diberi alif-lam (al-mu’arraf bi-al); seperti: ْ ‫ الَْف‬،‫اب‬
ُ َ‫الْكت‬
‫ال‬ ِّ dan lain sebagainya.
ُ ‫الر َج‬
5) Mudlaf-mudlaf ilaih; seperti: ‫الْعلماء‬ ُ‫ضة‬
َ ْ‫ ََن‬dan lain sebagainya.
َ

Keterangan:
Nama Allah SWT adalah Isim Alam (sebuah nama) yang paling
ma’rifat (A’raful ma’arif). Karena Allah adalah dzat yang satu tiada
Tuhan selain Dia. Tiada apapun menyamai-Nya. Berbeda dengan nama
manusia, karena meskipun nama manusia bersifat khusus (tertentu)
pada satu orang, akan tetapi banyak orang yang memiliki nama yang
sama. Demikian ijma’ para ulama Nahwu.

----------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan isim nakirah dan isim ma’rifat ?

2. Ada berapakah macam-macam isim ma’rifat ? sebutkan !
3. Sebutkan contoh-contoh isim nakirah dan isim ma’rifat ! (masing-masing
5)
4. Jelaskan alasan mengapa Nama Allah disebut sebagai: A’raful ma’arif !

Page
38
 Ilmu Nahwu

BAB 4
ISIM GHAYRU MUNSHARIF

a. Pengertian Isim ghayru munsharif

Isim ghayru munsharif adalah isim yang memiliki keserupaan dengan fi’il
dan tidak menerima tanwin. Keterhalangannya dari menerima tanwin ini
disebabkan karena faktor-faktor tertentu yang disebut dengan ‘illat.
Di dalam sebuah isim ghayru munsharif bisa terdapat satu illat. Dan bisa
juga terdapat dua illat.
Dalam Kitab Fathul Fikri fi Ilmin Nahwi ala Nadzam Imrithi Ust. Syukron
Makmun Muhammad, menyebutkan definisi Isim Ghayru Munsharif
sebagai berikut:

“Setiap isim yang memiliki keserupaan dengan fi’il dalam (hal—pen.)

memiliki dua illah far’iyyah—yang satu kembali kepada lafadz dan yang
satu kembali kepada ma’na--. Atau (memiliki—pen.) satu illat yang
menduduki dua illat.”

Contoh:
1.
‫َْحَ َد‬
ْ‫أ‬
2.
‫إِبْ َر ِاهْي َم‬
3.
َ‫اط َمة‬ِ َ‫ف‬
Ketiga isim di atas disebut dengan isim ghayru munsharif. Kata yang
pertama (‫َْحَ َد‬
ْ ‫) أ‬dalam ketiga contoh diatas merupakan disebut dengan isim
ghayru munsharif karena dua hal. 1) Ia menyerupai fi’il karena kata
tersebut diambil dari wazan (bentuk) fiil yaitu: ‫أ َْف َعل‬. 2) Ia dipakai sebagai
َ
sebuah nama seseorang, yaitu: Ahmad.

Page
39
 Ilmu Nahwu

Dua hal inilah yang menyebabkan kata ‫َْحَ َد‬

ْ‫أ‬ menjadi isim ghayru
munsharif. Atau dengan kata menyebabkan kata tersebut tidak bisa
ditanwin. Kedua faktor ini desebut dengan illat. Dan dalam hal ini kata
‫َْحَ َد‬
ْ ‫ أ‬memiliki dua illat. Illat yang satu terdapat dalam lafadznya, yaitu
bentuk katanya yang diambil dari wazan fi’il. Dan illat yang kedua terdapat
pada maknanya, yakni pemakaian kata tersebut sebagai sebuah nama
seseorang.
ِ ‫ ) إِب ر‬disebut dengan isim ghayru munsharif karena 2
Kata yang kedua (‫اهْيم‬
َ َْ
(dua) hal, yaitu: 1) kata ‫ إِبْ َر ِاهْي َم‬merupakan nama yang bukan berasal dari
bahasa arab; dan 2) ia dipakai sebagai sebuah nama. Sehingga dalam hal
ِ ‫ إِب ر‬dikatakan memiliki dua illat.
ini kata ‫اهْيم‬
َ َ ْ
Sedangkan kata yang kedua, yakni ِ َ‫ف‬
َ‫اط َمة‬ disebut dengan isim ghayru
munsharif dikarenakan: 1) ia mengandung ta’nits haqiqy; dan 2) ia juga
dipakai sebagai sebuah nama.

b. Ketentuan-ketentuan Isim Ghayru Munsharif

Isim ghayru munsharif akan menjadi munsharif (yang asalnya tidak bisa
ditanwin menjadi bisa ditanwin) apabila:
(1) Dimasuki ‫ ال‬, seperti lafadz:

‫اج ِد‬
ِ ‫ِف الْمس‬
ََ
(2) Dimudlafkan (disandarkan kepada isim yang lain). Seperti:
ِِ ِِ
َْ ‫ِف َم َساجد الْ ُم ْسلم‬
‫ْي‬

c. Macam-macam Illat yang Menyebabkan sebua Isim menjadi Ghayru

Munsharif
Page
40
 Ilmu Nahwu

Penyebab Isim menjadi ghayru munsharif (tidak bisa menerima tanwin)

ada dua macam. a) Isim ghayru munsharif disebabkan karena dua illat; b)
Isim ghayru Munsharif disebabkan karena satu illat yang menempati dua
illat.
(a) Isim ghayru munsharif yang disebabkan dua illat ada 9 (sembilan)
macam. Yaitu: 1) alamiyah bertemu wazan fi’il; 2) alamiyah bertemu
ta’nits lafdzi; 3) alamiyah bertemu ‘ajamiyah; 4) alamiyah bertemu
ziadah alif nun; 5) alamiyah bartemu tarkib mazji; 6) alamaiyah
bertemu ‘udul; 7) washfiyah bertemu wazan fi’il; 8) alamiyah bertemu
ziyadah alif nun dan 9) washfiyah bertemu udul.
(b) Sedangkan isim ghayru munsharif yang disebabkan satu illat akan
tetapi menempati kedudukan 2 (dua) illat ada 2 (dua) macam. Yaitu:
1) alif ta’nits mamdudah dan maqshurah; 2) sighat muntahal jumu’.
ُ ُ‫ََْنو‬ ُ ‫ف‬ ُِ ‫ُالص ْر‬
َّ ‫َم َوانِع‬ ُ ‫ّع َددُالْعِلَُِّة‬
‫ يَِزيْ َد‬،‫َْحَ َد‬
ْ‫أ‬ ‫َوْز ُن الْ ِف ْع ِل‬
َ‫ َْحَْزة‬،َ‫طَلْ َحة‬ ‫ََتْنِْيث لَْف ِظي‬

ْ ‫(تَ ْرج ُع إِ ْح َد ُىه َما إِ َل اللَّ ْفظ َواأل‬

ِ
‫ب‬
َ َ‫ َزيْن‬،َ‫َم ْرَْي‬ ‫ث َم ْعنَ ِوى‬ ُ ‫ََتْنِْي‬
َ‫ َخ ِد َْيَة‬،َ‫اط َمة‬ ِ َ‫ف‬ ‫ث لَْف ِظى َوَم ْعنَ ِوى‬ ُ ‫ََتْنِْي‬
‫الْ َعلَ ِميَةُ َم َع‬

‫ إِ َْسَاعِْي َل‬،‫إِبْ َر ِاهْي َم‬ ‫َع َج ِميَة‬

َ ْ َ‫علّت‬
ِ ِ
ِ َ‫ان فَرعِي ت‬

‫عُثْ َما َن‬ ‫ف َوالن ُّْو ِن‬ ِ ِ‫ِزَّي َدةُ أَل‬

َ
ِ
‫ان‬

‫ك‬َّ َ‫ََبْلَب‬ ‫ب َم ْزِجى‬ ِ ‫تَركِْي‬

َ ‫ُخرى إِ َل الْ َم‬

ْ
‫عُ َم َر‬ ‫الْعُ ُد ُل‬
‫َص َف َر‬
ْ ‫ أ‬،‫َْحََر‬ ْ‫أ‬ ‫َوْز ُن الْ ِف ْع ِل‬
)‫عَن‬
ْ ‫الْ َو‬
ُ‫ص ِفيَّة‬

‫َسكَْرا َن‬ ‫ف َوالن ُّْو ِن‬ِ ِ‫ِزَّي َدةُ أَل‬

َ
Page
41
 Ilmu Nahwu

‫ع‬
َ ‫ ُرَِب‬،‫ث‬
َ ‫ثََُل‬ ‫الْعُ ُد ُل‬
ِ ‫أَلِف ََتْنِي‬
َ‫َْحَْراء‬ ‫ث َمَْ ُد ْوَدة‬ ْ ُ ‫اح َدة تَ ُق ْوُم‬ ِ ‫عِلَّة و‬
ِ ِ ِ‫أَل‬ َ
‫ُحْب لَى‬ ‫ص ْوَرة‬ُ ‫ف ََتْنْيث َم ْق‬ ُ ِ َ‫م َقام الْعِلَّت‬
‫ان‬
ِ
ِ ،‫اجي َد‬ َ َ
‫صابِ َح‬
َ ‫ َم‬،‫ص َوام َع‬
َ ْ ‫َم َس‬ ْ ‫ِصغَةُ ُمْن تَ َهى‬
‫اْلُ ُم ْو ِع‬

Keterangan:
1. Wazan fi’il : Kalimat isim yang mengikuti wazan : ‫أ َْف َعل‬
َ
2. Ajamiyah (Isim ‘Ajam) : Nama yang bukan termasuk dari bahasa
arab (nama non-arab).
3. Tarkib Mazjy : Dua kata yang dijadikan satu. Seperti kata: َّ َ‫ََبْلَب‬
‫ك‬
berasal dari kata: ‫ ََبْل‬dan ‫بَك‬. Yang kemudian keduanya disatukan.

4. ‘Udul : Kata yang keluar dari bentuk aslinya. Seperti kata ‫ عُمر‬yang
ََ
keluar dari bentuk aslinya yaitu ‫ع ْمرو‬
َ.
5. Alif Ta’nits Mamdudah : Isim (kata benda) yang huruf terakhirnya
berupa hamzah.
6. Alif Ta’nits Maqshurah : Isim (kata benda) yang huruf terakhirnya
berupa alif layyinah.
7. Shigat Muntahal Jumu’ : Isim (kata benda) yang bentuknya
ِ ‫ م َف‬atu ‫اعيل‬
mengikuti wazan ‫اعل‬ ِ
َ َ ْ ‫ َم َف‬.
َ
----------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

Page
42
 Ilmu Nahwu

1. Jelaskan pengertian Isim Ghayru Munsharif !

2. Sebutkan ketentuan-ketentuan sebuah isim Ghayru Munsharif (isim
yang tidak menerima tanwin) bisa menjadi munsharif (isim yang bisa
menerima tanwin) !
3. Sebutkan macam-macam illat yang menyebabkan isim menjadi ghayru
munsharif baik yang satu illat maupun dua illat !
4. Berila contoh isim ghayru munsharif yang terdiri dari satu Illat dan dua
illat ! (masing-masing 5).

****

Page
43
 Ilmu Nahwu

BAB 5
TENTANG I’RAB

1. Pengertian dan Macam-macam I’rab

a. Pengertian I’rab
I’rab adalah berubahnya bunyi dan harokat akhir kata karena masuknya amil
ْ ‫ض ِر‬
yang berbeda-beda. Seperti :‫ب‬ ْ َ‫ي‬ ْ‫ ََل‬،‫ت بَِزيْد‬
ُ ‫ َمَرْر‬،‫ت َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫ َرأَي‬،‫جاءَ َزيْد‬,
َ kata-kata
yang bergaris bawah di tersebut, meskipun pada dasarnya kata dan maknanya
sama: zaidun, yang menunjukkan nama seseorang, akan tetapi huruf
belakangnya harokatnya tidak sama. Perubahan harokat terakhir dari sebuah
kata itulah yang disebut sebagai i’rab.
Perubahan tersebut dipengaruhi (dikarenakan) oleh sesuatu yang mewajibkan
kata itu harus berubah harokatnya. Sesuatu yang mewajibkan itulah yang kita
sebut amil. Seperti kalimat: ‫جاءَ َزيْد‬,
َ kata zaidun berharokat dlommah atu kita
sebut: di-rofa’, karena kedudukannya sebagai fa’il (pelaku / subyek).
Sedangkan fa’il itu wajib rofa’. Sedangkan pada kalimat : ‫ت َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫ َرأَي‬, kata
zaidan huruf akhirnya difathahkan atau kita sebut di-nashabkan, karena posisi
zaidan adalah sebagai maf’ul (obyek), sedangkan maf’ul wajib di-nashab.
Sedangkan pada kalimat ‫ت بَِزيْد‬
ُ ‫مَرْر‬,
َ kata; zaidin, huruf terakhirnya di-kasrah
atau disebut juga di-khafadl atau di-jer-kan, karena sebelum kata zaaidin, ada
huruf khofad berupa ba’. Sedangkan semua isim yang didahului oleh huruf
khofadl harus di-khafad-kan. Pada kalimat ْ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ْ َ‫ ََلْ ي‬, kata ْ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ْ َ‫ي‬, huruf
terakhirnya disukunkan, atau kita sebut di-jazem, karena dia awali huruf jazm
berupa ْ‫ ََل‬, sedangkan setiap lafadz yang diawali huruf jazem, maka huruf
terakhirnya harus jazem.
Pada kalimat pertama, ada sesuatu yang mewajibkan kata zaidun harus rofa’,
yaitu kedudukannya sebagai fa’il. Seadangkan pada kalimat kedua,
kedudukannya zaidan yang sebagai maf’ul membuatnya harus nashab. Dan
Page
44
 Ilmu Nahwu

pada kalimat terakhir, ada huruf khofadl berupa ba’, yang mengharuskan
lafadz zaidin di jerkan. Semua yang mewajibkan atau mengharuskan suatu
lafadz itu dirafa’, nashab atau khafadl, itulah yang kita sebut dengan amil.

b. Macam-macam i’rab
Macam-macam i’rab ada 4 (empat), yaitu:
1) I’rab rofa’
2) I’rab nashab
3) I’rab khofadl / jer
4) I’rab jazem

a) I’rab rafa’ memiliki tanda-tanda: dlammah (ٍ) baik dlammah biasa

maupun dlammah tanwin.
Contoh ‫جاءَ َزيْد‬.
َ
b) I’rab nashab memiliki tanda asli: fathah (ٍ) baik fathah biasa maupun
fathah tanwin.
Contoh ‫َزيْ ًدا‬ ‫ت‬
ُ ْ‫ َرأَي‬.
c) I’rab khafadl/jer memiliki tanda asli: kasrah (ٍ) baik kasrah biasa
maupun kasrah tanwin.
Contoh ‫بَِزيْد‬ ‫ت‬
ُ ‫ َمَرْر‬.
d) I’rab jazem memiliki tanda asli: sukun (ٍ).

ْ ‫ض ِر‬
Contoh ‫ب‬ ْ َ‫ََلْ ي‬

Page
45
 Ilmu Nahwu

Sedangkan untuk lebih memahami tentang pembagian i’rab beserta tanda-

tanda-nya, lihat skema di bawah ini :

--------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan i’rab dan berilah contohnya !

2. Sebutkan pembagian i’rab dan berikan contohnya masing-masing 1
(satu) !
3. Sebutkan tanda asli dari masing-masing i’rab !

****

2. Tanda-tanda I’rab Rofa’

I’rab rafa’ memiliki 4 (empat) tanda. 1) Dlammah, 2) Wawu, 3) Alif, 4)
Tsubut (tetap) nun.

Page
46
 Ilmu Nahwu

a) Dlammah merupakan tanda asli, dan menjadi tanda bagi i’rab rafa’
dalam beberapa tempat. Yaitu: 1) Isim Mufrad; 2) Jama’ Taktsir; 3)
Jama’ Muannats Salim; 4) fi’il Mudlari’ Shaih Akhir.
a. Isim Mufrod
Isim mufrad adalah kata benda yang bermakan satu/tunggal.
seperti:
‫( َس َار الْ ُم َسافُِر‬musafir berjalan).

b. Jamak Taktsir
Ialah kata benda yang mengandung arti banyak dan tidak beraturan,
karena jamak taksir ini tidak memiliki aturan yang baku dalam hal
perubahan dari bentuk mufrad (tunggal/singular)-nya ke bentuk jamak
(plural)-nya dalam hal susunan hurufnya.
Karena jamak taksir adalah jamak yang tidak memiliki aturan yang
baku, maka isim-isim mufrad yang memiliki bentuk jamak taksir perlu
dihafalkan.
seperti:
No Contoh Arti Keterangan
1. ‫ال‬ ِّ ‫ تَ َعلَّ َم‬para laki-laki itu Kata
ُ ‫الر َج‬ ‫ال‬ ِّ
ُ ‫الر َج‬
belajar
berasal dari kata:
‫َر ُجل‬
ُ‫ُّع َفاء‬
َ ‫ص ََب الض‬ ُ‫ُّع َفاء‬
َ ‫الض‬
2. Kaum dluafa’ Kata
َ bersabar
berasal dari kata:
‫ضعِْيف‬
َ
ِ ِ
ُ‫صلّى النّ َساء‬ ُ‫النّ َساء‬
3. Para perempuan Kata
َ shalat
berasal dari kata:
‫َمْرأَة‬

Page
47
 Ilmu Nahwu

‫ود‬
ُ ‫ك ُح ُد‬ َ ْ‫ تِل‬.... ‫ُح ُدود‬
4. .... Itulah hukum- Kata
hukum Allah, Maka
‫وها‬ َِّ kamu berasal dari kata:
َ ‫اّلِل فََل تَ ْعتَ ُد‬
janganlah
melanggarnya.... (al- ‫حد‬
َ
.... Baqarah: 229)

‫ضلْنَا‬
َّ َ‫الر ُسلُ ف‬
ُّ ‫ك‬ َ ْ‫تِل‬ ‫الر ُس ُل‬
ُّ
5. Rasul-rasul itu Kami Kata
lebihkan sebagian
(dari) mereka atas berasal dari kata:
‫َعلَى‬ ‫ض ُه ْم‬
َ ‫بَ ْع‬ sebagian yang lain .... ‫رسول‬
ُْ َ
‫بَ ْعض‬ (Al-Baqarah: 253)

c. Jamak mu’annats salim

Ialah kata benda yang menunjukkan makna perempuan [feminim] dan
banyak [jamak].
seperti: ‫ات‬ ِ
ُ ‫امل ْسل َم‬
ُ
‫ت‬
ْ ‫( ََجَ َع‬para muslim perempuan itu berkumpul).
Berbeda dengan jamak taksir yang tidak beraturan, jamak mu’annats
salim memiliki aturan dalam pembentukannya, dari bentuk mufrad
(tunggal/ single), menuju bentuk jamak (jamak/plural). Aturan
tersebut adalah, jika sebuah isim mufrad akan dibuat menjadi bentuk
jamak mu’annats, maka ditambah dengan alif dan ta’ pada akhir
katanya.
Seperti:

Isim Jama’
No Arti mufrad Arti jamak keterangan
mufrad mu’annats
1 ِ‫ص‬
‫اْلَة‬ Perempuan ِ‫ص‬
‫اْلَات‬ Para Ditambah
َ sholihah َ perempuan dengan:
sholihah
‫ ا‬dan ‫ ت‬di
akhirnya

Page
48
 Ilmu Nahwu

2
‫قَانِتَة‬ Perempuan
ta’at
‫قَانِتَات‬ Para Ditambah
perempuan dengan:
(yang)
ta’at
‫ ا‬dan ‫ ت‬di
akhirnya
3
‫ُم ْؤِمنَة‬ Perempuan
beriman
‫ُم ْؤِمنَات‬ Para Ditambah
perempuan dengan:
beriman
‫ ا‬dan ‫ ت‬di
akhirnya
4
‫َجالِ َسة‬ Perempuan
(yang)
‫َجالِ َسات‬ Para Ditambah
perempuan dengan:
duduk (yang)
duduk
‫ ا‬dan ‫ ت‬di
akhirnya
5
‫تِْل ِمْي َذة‬ Murid
perempuan
‫تِْل ِمْي َذات‬ Para murid Ditambah
perempuan dengan:
‫ا‬ dan ‫ت‬ di
akhirnya

Dan lain sebagainya.

d. fi’il Mudlari’
sebagaimana telah dijelaskan bahwa fi’il mudlari’ ialah kata kerja
yang menunjukkan pekerjaan yang sedang atau akan dikerjakan. Fi’il
mudlari’ ditandai dengan adanya huruf mudlara’ah pada awal kata
sebuah fi’il. Dimana masing-masing huruf mudlara’ah tersebut
mewakili sebuah dlamir atau kata ganti. Huruf mudlara’ah ada
4(empat) macam, yaitu:

No Huruf mudlara’ah Mengandung dlamir Arti

Page
49
 Ilmu Nahwu

1
‫أ‬ ‫أَ ََن‬ Saya

2
‫ن‬ ‫ََْن ُن‬ Kami / kita

3
‫ي‬ ‫ُه َو‬ Dia

4
‫ت‬ ‫ت‬
َ ْ‫أَن‬
Kamu

Dilihat dari segi huruf penyusun katanya, fi’il mudlari’ dibagi menjadi
dua. 1) fi’il mudlari’ shahih akhir, dan 2) fi’il Mudlari’ mu’tal akhir.

1) Fi’il Mudlari’ shahih akhir

Semua fi’il mudlari’ yang huruf terakhirnya tidak terdiri dari huruf
illat. Seperti:
No Fi’il Mudlari’ Arti
1.
ُ‫يَ ْقَرأ‬
Dia membaca

2.
‫س‬ ِ‫َْْنل‬ Kami duduk
ُ
3.
‫ب‬
ُ ُ‫أَ ْكت‬
Saya menulis

4.
‫ب‬
ُ ‫يَ ْل َع‬
Dia bermain

5.
‫س‬
ُ ‫تَ ْد ُر‬
Kamu mengulangi
pelajaran

2) Fi’il Mudlari’ Mu’tal Akhir

Adalah fi’il mudlari’ yang huruf terakhirnya terdiri dari salah satu
huruf illat. Huruf illat ada 3 (tiga), yaitu: alif, wawu dan ya’. Seperti:
No Fi’il Mudlari’ Arti
1.
‫ََيْ َشى‬
Dia takut

Page
50
 Ilmu Nahwu

2.
‫نَ ْدعُ ْو‬ Kami berdoa

3.
‫يَ ْرِم ْي‬ Dia melempar

4.
‫ُصلِّى‬
َ‫أ‬
Saya Sholat

Kedua fi’il tersebut jika dirafa’kan maka harus dirafa’kan dengan

dlammah. Haya saja perbedaannya, jika fi’il yang pertama (shaih akir)
tanda rafa’nya adalah dlammah yang dzahir (jelas), tapi yang kedua
tanda rafa’nya adalah muqaddar (perkiraan).

Kesimpulan:
1. Setiap isim mufrad jika di-rfa’, maka menggunakan tanda rafa’dlommah.
2. Setiap jama’ taktsir jika dirafa’, maka menggunakan tanda rafa’dlommah
3. Setiap jama’ mu’annats salim jika dirafa’, maka menggunakan tanda
rafa’dlammah
4. Setiap fi’il mudlari’ shohih akhir jika dirafa’, maka menggunakan tanda
rafa’dlammah

b) Wawu Wawu menjadi tanda bagi i’rab rofa’ pada 2 (dua) tempat, yaitu:
1) Jama’ Mudzakkar Salim; 2) Asma’ Al-Khamsah.
a. Jama’ Mudzakkar salim
Ialah isim yang menunjukkan sekumpulan orang laki-laki.
seperti :
‫ ت علَّم الْمسلِمون‬Para muslim belajar
َ ُْ ْ ُ َ ََ
‫ح الْ ُم ْؤِمنُ ْو َن‬ ِ
ُ ‫َويَ ْوَمئذ يَ ْف َر‬
Dan pada hari ketika orang-orang
mukmin bergembira
‫َوإِ ْن يَ ُك ْن ِمْن ُك ْم عِ ْش ُرْو َن‬ Dan jika ada diantara kalian 10
(sepuluh orang) yang sabar.
‫صابُِرْو َن‬
َ
Page
51
 Ilmu Nahwu

Sebagaimana jamak mu’annats salim, jamak mudzakkar salim

adalah jamak yang beraturan. Untuk membuat sebuah isim mufrad
menjadi jamak mudzakkar salim, maka isim mufrad tersebut
ditambah dengan wawu dan nun jika dirafa’kan. Dan ditambah ya’
dan nun jika dinashabkan, dan atau dikhafadlkan.
Seperti:
Isim Jama’
N Arti Arti keteranga
mufra mudzakka
o mufrad jamak n
d r
1
‫صالِح‬ Laki-laki
َ sholih ‫ن‬َ ‫و‬ ِ ‫ ص‬Para
‫اْل‬
ْ َ lelaki
Ditambah
dengan:
sholih
‫ و‬dan ‫ ن‬di
akhirnya
2
‫صابِر‬
َ
Laki-laki
penyabar
‫صابُِرْو َن‬
َ
Para
lelaki
Ditambah
dengan:
penyabar
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
3
‫ُم ْؤِمن‬ Laki-laki
beriman
‫ُم ْؤِمنُ ْو َن‬ Para
lelaki
Ditambah
dengan:
beriman
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
4
‫قَا ِرئ‬ Laki-laki
membac
‫قَا ِرئُ ْو َن‬ Para
laki-laki
Ditambah
dengan:
a membac
a
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
5
‫ُم َعلِّم‬ Laki-laki
mengajar
‫ُم َعلِّ ُم ْو َن‬ Para
pengajar
Ditambah
dengan:
laki-laki

Page
52
 Ilmu Nahwu

‫و‬ dan ‫ن‬ di

akhirnya
6
‫ُم َد ِّرس‬ Guru-
laki-laki
‫ُم َد ِّر ُس ْو َن‬ Para
guru
Ditambah
dengan:
laki-laki
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
7
‫ص ِادق‬
َ
Orang
jujur
‫ص ِادقُ ْو َن‬
َ
Para
orang
Ditambah
dengan:
jujur
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
8
‫ُم َعلِّم‬ Pendidik
‫ُم َعلِّ ُم ْو َن‬ Para
pendidik
Ditambah
dengan:
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
9
‫َعابِد‬ Ahli
ibadah
‫َعابِ ُد ْو َن‬ Para ahli
ibadah
Ditambah
dengan:
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
10
‫َع ِامل‬ Pekerja
‫َع ِاملُ ْو َن‬ Para
pekerja
Ditambah
dengan:
‫و‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya

b. Asma’ul Khomsah (Isim-isim yang lima),

seperti : ‫جاءَ أَبُ ْو َك‬
َ

Page
53
 Ilmu Nahwu

Asma’ul Khomsah (isim yang lima) itu adalah: ،‫ َْحُْو َك‬،‫َخ ْو َك‬
ُ ‫ أ‬،‫أَبُ ْو َك‬
‫ ْذ ْوَمال‬،‫وك‬
َ ُ‫ ف‬kesemuanya itu jika di-rafa’, maka tanda rafa’nya adalah
wawu.
Seperti:
‫وه ْم َما‬
ُ ُ‫ث أ ََم َرُه ْم أَب‬ُ ‫َولَ َّما َد َخلُوا ِم ْن َحْي‬
Dan tatkala mereka masuk
menurut yang diperintahkan ayah
‫اّلِلِ ِم ْن َش ْيء‬ َّ ‫َكا َن يُغْ ِِن َعْن ُه ْم ِم َن‬ mereka, Maka (cara yang mereka
lakukan itu) Tiadalah
melepaskan mereka sedikitpun
dari takdir Allah..... (Yusuf: 68)
‫ب إِ َل أَبِينَا‬
ُّ ‫َح‬
َ ‫َخوهُ أ‬
ُ ‫ف َوأ‬ ُ ُ‫إِ ْذ قَالُوا لَي‬
ُ ‫وس‬
(yaitu) ketika mereka berkata:
"Sesungguhnya Yusuf dan
.... ‫صبَة‬ ِ
ْ ُ‫منَّا َوََْن ُن ع‬ saudara kandungnya (Bunyamin)
lebih dicintai oleh ayah kita dari
pada kita sendiri .... (Yusuf: 8)

Kesimpulan:
1. Setiap jama’ mudzakkar salim jika dirafa’, maka menggunakan tanda
rafa’wawu
2. Setiap asma’ul khamsah jika dirafa’, maka menggunakan tanda rafa’
wawu

Keterangan:
Asma’ul khamsah harus dirafa’kan dengan wawu, dinashabkan dengan alif
dan dikhafadlkan dengan ya’, dengan ketentuan: ia dimudlafkan
(disandarkan) kepada selain dlamir mutakallim. Seperti:
‫ هو أَب وبكْر‬Dia adalah Abu Bakar
َ ُْ َ ُ
‫ََّي أ ََِب بَكْر‬ Wahai Abu Bakar

Page
54
 Ilmu Nahwu

‫َب بَكْر‬ِ ِ ‫ِجْئ تُ ُكم رِجيًّا‬

‫َب‬ Aku datang berharab bertemu dengan
ْ َْ Abu Bakar
‫َجاءَ أَبُ ْو َك‬ Bapakmu datang

‫ت اََِب َك‬ ُ ْ‫َرأَي‬

Saya melihat ayahmu
Sedangkan jika dimudlafkan (disandarkan) kepada dlamir mutakallim, maka
ditandai dengan dlammah muqaddar (diperkirakan) atas huruf yang sesuai
dengan dlamir mutakallim tersebut yaitu: kasrah. Seperti:
‫ هو أَِب‬Dia adalah Ayahku
َُ
‫ََّي أَِب‬ Wahai Ayahku

‫ِجْئ تُ ُك ْم َرِجيًّا َِبَِب‬ Aku datang berharab bertemu dengan

Ayahku
‫َجاءَ أَِب‬ Ayahku datang

‫ت اَِب‬ ُ ْ‫َرأَي‬
Saya melihat ayahku

c) Alif menjadi tanda bagi i’rab rafa’ pada satu tempat, yaitu: Isim tasniyah.
Isim tasniyah adalah kata benda yang menunjukkan makna dua.
Seperti:

ِ ‫ه َذ ِان خصم‬
‫ان‬ Inilah dua orang yang saling
َْ َ َ bermusuhan
ِ ‫صلَّى الْمسلِم‬
‫ان‬ Dua orang muslim sholat
َ ْ َ
‫ال َر ُج ََل ِن‬
َ َ‫ق‬ Berkatalah dua orang laki-laki

Untuk membuat sebuah isim mufrad menjadi isim tatsniyah, maka isim
mufrad tersebut ditambah dengan alif dan nun pada kahir katanya.
Seperti:
Page
55
 Ilmu Nahwu

Isim Arti Isim Arti

No Keterangan
mufrad mufrad tatsniyah tatsniyah
1
‫صالِح‬
َ
Laki-laki
sholih
‫ان‬ ِ‫ص‬
ِ ‫اْل‬
َ َ
Dua orang Ditambah
lelaki dengan:
sholih
‫ ا‬dan ‫ ن‬di
akhirnya
2 ِ‫ص‬
‫اْلَة‬ Perempuan ِ َ‫صلِحت‬
‫ان‬ Dua orang Ditambah
َ baik َ َ perempuan dengan:
baik
‫ ا‬dan ‫ ن‬di
akhirnya
3
‫صابِر‬
َ
Laki-laki
penyabar
‫صابَِر ِان‬
َ
Dua orang
lelaki
Ditambah
dengan:
penyabar
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
4
‫صابَِرة‬
َ
Perempuan
penyabar
‫صابَِرَات ِن‬
َ
Dua orang
perempuan
Ditambah
dengan:
penyabar
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
5
‫ُم ْؤِمن‬ Laki-laki
beriman
ِ َ‫م ْؤِمن‬
‫ان‬ ُ
Dua orang
lelaki
Ditambah
dengan:
beriman
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
6
‫ُم ْؤِمنَة‬ Perempuan
beriman
ِ َ‫م ْؤِمنَ ت‬
‫ان‬ ُ
Dua orang
perempuan
Ditambah
dengan:
beriman
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
Page
56
 Ilmu Nahwu

7
‫َع ِاَل‬ Laki-laki
pandai
ِ ‫َعالِم‬
‫ان‬ َ
Dua orang
laki-laki
Ditambah
dengan:
pandai
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
8
‫َعالِ َمة‬ Perempuan
pandai
ِ َ‫َعالِمت‬
‫ان‬ َ
Dua orang
perempuan
Ditambah
dengan:
pandai
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
9
‫ُم َد ِّرس‬ Guru laki- ِ ‫م َد ِرس‬
‫ان‬ Dua orang Ditambah
laki َّ ُ guru laki- dengan:
laki
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya
10
‫ُم َد ِّر َسة‬ Guru ِ َ‫م َد ِرست‬
‫ان‬ Dua orang Ditambah
perempuan َّ ُ guru dengan:
perempuan
‫ا‬ dan ‫ن‬ di
akhirnya

Kesimpulan:
Setiap isim tatsniyah jika dirafa’, maka menggunakan tanda rafa’alif

d) Tsubutun Nun, menjadi tanda bagi i’rab rofa’ pada : fi’il-fi’il mudlari’
yang wazannya mengikuti wazan Af’alul Khamsah (fi’il-fi’il yang lima),
Af’alul Khamsah (fi’il yang lima) itu adalah: ،‫ يَ ْف َعلُ ْون‬،‫ تَ ْف َع ََل ِن‬،‫يَ ْف َع ََل ِن‬
‫ْي‬ ِ
َْ ‫ تَ ْف َعل‬،‫تَ ْف َعلُ ْو َن‬ kesemuanya itu jika di-rafa’, maka di-rafa’ dengan
tsubutun nuuni. Atau tetapnya nun di dalamnya.
seperti :

Page
57
 Ilmu Nahwu

‫ج َد ِان‬
ُ ‫َّج ُر يَ ْس‬
َ ‫َّج ُم َوالش‬
ْ ‫َوالن‬
Dan tumbuh-tumbuhan
pohon-pohonan
dan
Kedua-duanya
tunduk kepada nya. (Ar-Rahman:
6)
ِ ‫ك ذُو ا ْْل‬
‫َلل َواإل ْكَرِام‬ َ ِّ‫َويَْب َقى َو ْجهُ َرب‬
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
َ yang mempunyai kebesaran dan
ِ ‫فَبِأَ ِي‬
‫آالء َربِّ ُك َما تُ َك ِّذ َِب ِن‬ kemuliaan. Maka nikmat Tuhan
ّ kamu yang manakah yang kamu
dustakan? (Ar-Rahman: 27-28)
‫ال أَ ْعبُ ُد َما‬.‫قُ ْل ََّي أَيُّ َها الْ َكافِ ُرو َن‬ Katakanlah: "Hai orang-orang
kafir, aku tidak akan menyembah
.‫تَ ْعبُ ُدو َن‬ apa yang kamu sembah. (Al-
Kafirun: 1-2)
‫ ُثَّ أَقْ َرْرُُْت َوأَنْتُ ْم تَ ْش َه ُدو َن‬.... .... kemudian kamu berikrar (akan
memenuhinya) sedang kamu
memper-saksikannya. (Al-
Baqarah: 84)

Tabel Af’alul Khomsah

Tulisan berwarna merah di bawah ini adalah af’alul Khomsah:

Page
58
 Ilmu Nahwu

Kesimpulan:
Setiap af’alul khomsah jika dirafa’, maka menggunakan tanda rafa’nun

Keterangan:
Wawu dan tanda-tanda rofa’ yang selain dlammah adalah tanda-tanda
pengganti, atau disebut juga na’ib.

Untuk lebih memahami lihatlah skema di bawah ini :

----------------------------------------------------------------------------------------

Page
59
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪1.‬‬ ‫! ‪Ada berapakah tanda-tanda i’rab rofa’ ? Sebutkan‬‬

‫‪2.‬‬ ‫? ’‪Berikan paling tidak 5 (lima) contoh isim dan fi’il yang dirofa‬‬
‫‪3.‬‬ ‫! ’‪Sebutkan asma’ul khomsah yang dirofa‬‬
‫‪4.‬‬ ‫! ’‪Sebutkan af’aalul khomsah yang dirofa‬‬
‫‪5.‬‬ ‫‪Carilah isim-isim dan fi’il-fi’il yang dirofa’ dari ayat dan hadits berikut‬‬
‫! ‪ini, serta sebutkan tanda rofa’nya‬‬
‫اب َوََلْ ََْي َع ْل لَهُ عِ َو َجا (‪)١‬قَيِّ ًما لِيُ ْن ِذ َر ََبْ ًسا‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ْ ِِ ِ‬
‫اْلَ ْم ُد َّّلِل الَّذي أَنْ َزَل َعلَى َعْبده الْكتَ َ‬ ‫‪.1‬‬
‫َجًرا َح َسنًا‬ ‫اْل ِ‬
‫ات أ َّ‬ ‫يدا ِمن لَ ُدنْه وي ب ِّشر الْم ْؤِمنِْي الَّ ِذين ي عملُو َن َّ ِ‬ ‫ِ‬
‫َن َْلُْم أ ْ‬ ‫الص َ‬ ‫َشد ً ْ ُ َ َُ َ ُ َ َ َ ْ َ‬
‫)ما َْلُْم بِِه ِم ْن عِ ْلم َوال‬ ‫ين قَالُوا َّاَتَ َذ َّ‬ ‫(‪)٢‬ماكِثِْي فِ ِيه أَب ًدا (‪ِ ِ ٣‬‬
‫اّلِلُ َولَ ًدا (‪َ ٤‬‬ ‫)ويُْنذ َر الَّذ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ‬
‫ج ِم ْن أ َْف َو ِاه ِه ْم إِ ْن يَ ُقولُو َن إِال َك ِذ ًِب (‪)٥‬فَلَ َعلَّ َ‬
‫ك َِب ِخع‬ ‫ر‬‫َت‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫م‬ ‫آلِبئِ ِهم َكبت َكلِ‬
‫َ ْ َُ ْ َ ُ ُ‬
‫ك علَى آ ََث ِرِهم إِ ْن ََل ي ْؤِمنُوا ِِب َذا ْ ِ ِ‬
‫ض‬‫األر ِ‬‫َس ًفا (‪)٦‬إِ ََّن َج َعلْنَا َما َعلَى ْ‬ ‫اْلَديث أ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُْ‬ ‫نَ ْف َس َ َ‬
‫صعِ ً‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫يدا ُج ُرًزا (‪)٨‬‬ ‫)وإِ ََّن َْلَاعلُو َن َما َعلَْي َها َ‬
‫َح َس ُن َع َمَل (‪َ ٧‬‬ ‫ِزينَةً َْلَا لنَ ْب لُ َو ُه ْم أَيُّ ُه ْم أ ْ‬
‫ك‬‫اّلِلِ َوتِلْ َ‬ ‫ص ِّد ًعا ِم ْن َخ ْشيَ ِة َّ‬ ‫ِ‬
‫لَْو أَنْ َزلْنَا َه َذا الْ ُقْرآ َن َعلَى َجبَل لََرأَيْتَهُ َخاش ًعا ُمتَ َ‬ ‫‪.2‬‬
‫ب‬ ‫اّلِلُ الَّ ِذي الإِلَهَ إِال ُهو َع ِاَلُ الْغَْي ِ‬ ‫ض ِرُِبَا لِلن ِ‬
‫َّاس لَ َعلَّ ُه ْم يَتَ َف َّك ُرو َن(‪ُ )٢١‬ه َو َّ‬ ‫ال نَ ْ‬ ‫األمثَ ُ‬
‫ْ‬
‫َ‬
‫ُّوس‬
‫ك الْ ُقد ُ‬ ‫اله َو الْ َملِ ُ‬ ‫الر ِحيم(‪ )٢٢‬هو َّ ِ‬
‫اّلِلُ الَّذي الإِلَهَ إِ ُ‬ ‫َُ‬ ‫الر ْْحَ ُن َّ ُ‬ ‫ادةِ ُه َو َّ‬ ‫َّه َ‬
‫َوالش َ‬
‫اّلِلِ َع َّما يُ ْش ِرُكو َن(‪)٢٣‬‬ ‫َلم الْ ُم ْؤِم ُن الْ ُم َهْي ِم ُن الْ َع ِز ُيز ْ‬
‫اْلَبَّ ُار الْ ُمتَ َكِّبُ ُسْب َحا َن َّ‬ ‫الس ُ‬‫َّ‬
‫ات‬‫السماو ِ‬ ‫ِ‬
‫اْلُ ْس ََن يُ َسبّ ُح لَهُ َما ِِف َّ َ َ‬ ‫ص ِّوُر لَهُ ْ‬
‫األَسَاءُ ْ‬ ‫ئ الْ ُم َ‬ ‫اْلَالِ ُق الْبَا ِر ُ‬‫اّلِلُ ْ‬ ‫ُه َو َّ‬
‫اْلَكِ ُيم (‪)٢٤‬‬ ‫ض َو ُه َو الْ َع ِز ُيز ْ‬ ‫األر ِ‬
‫َو ْ‬
‫صلَّى للاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‪" ،‬إِ َّن الْ َماءَ طَ ُه ْور َاليُنَ ِّج ُسهُ َش ْيء‬ ‫ِ‬
‫ال َر ُس ْو ُل للا َ‬ ‫قَ َ‬ ‫‪.3‬‬
‫ال رسو ُل للاِ صلَّى للا علَي ِه وسلَّم‪ِ ،‬ف الْبح ِر‪" :‬هو الطَهور م ُاؤه ِْ‬
‫اْل ُّل َمْي تَ تُهُ‬ ‫َ ْ َُ ُ ُْ َ ُ‬ ‫َ ُ َْ ََ َ‬ ‫قَ َ َ ُ ْ‬ ‫‪.4‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪60‬‬
 Ilmu Nahwu

****

3. Tanda-tanda I’rab Nashab

I’rab nashab memiliki 5 (lima) tanda, yaitu: 1) fathah, 2) alif, 3) ya’, 4) kasrah,
5) Khadlfun nun. Fathah merupakan tanda asli, sedangkan yang lain adalah
tanda pengganti (na’ib).
a) Fathah. Fathah menjadi tanda bagi i’rab nashab pada 3 (tiga) tempat.
Yaitu pada: 1) Isim Mufrad; 2) Jama’ Taksir; 3) Fi’il Mudlari’.
a) isim mufrad,
seperti:
‫ رأَيت زيدا‬Aku melihat Zaid
ً َْ ُ ْ َ
ِ َّ ‫َُيَ ِادعُو َن‬
‫َوَما‬ ‫ين َآمنُوا‬ َ ‫اّلِلَ َوالَّذ‬
mereka hendak menipu Allah
dan orang-orang yang beriman,
‫َوَما‬ ‫إِال أَنْ ُف َس ُه ْم‬ ‫ََيْ َدعُو َن‬ Padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka
‫يَ ْشعُ ُرو َن‬ tidak sadar. (Al-Baqarah: 9)

َُّ ‫ِِف قُلُوِبِِ ْم َمَرض فَ َز َاد ُه ُم ا‬

‫ّلِل‬ Dalam hati mereka ada
penyakit, lalu ditambah Allah
‫ضا َوَْلُْم َع َذاب أَلِيم ِِبَا َكانُوا‬ ً ‫َمَر‬
penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan
‫يَ ْك ِذبُو َن‬ mereka berdusta. (Al-Baqarah:
9)
ِ
َ‫ين ا ْشََُّتُوا الضََّللَة‬ َ ‫ك الَّذ‬ َ ِ‫أُولَئ‬
Mereka Itulah orang yang
membeli kesesatan dengan
‫ت َِتَ َارُُتُ ْم َوَما‬ ْ َ‫ِِب ْْلَُدى فَ َما َرِِب‬
petunjuk, Maka tidaklah
beruntung perniagaan mereka
‫ين‬ ِ
َ ‫َكانُوا ُم ْهتَد‬
dan tidaklah mereka mendapat
petunjuk. (Al-Baqarah: 16)
ِ
ْ ‫َمثَلُ ُه ْم َك َمثَ ِل الَّذي‬
‫استَ ْوقَ َد‬ Perumpamaan mereka adalah
seperti orang yang menyalakan
....‫ََن ًرا‬ api, .... (Al-Baqarah: 17)

Page
61
 Ilmu Nahwu

b) Jama’ taksir
Seperti:
َ َ‫ َو َس َّخ ْرََن َم َع َد ُاوَد ا ْْلِب‬....
‫ال‬ .... dan telah Kami tundukkan
gunung-gunung dan burung-
ِِ
َ ‫يُ َسبِّ ْح َن َوالطَّْ َْي َوُكنَّا فَاعل‬
‫ْي‬ burung, semua bertasbih
bersama Daud. dan kamilah
yang melakukannya. (Al-
Anbiya’: 79)

c) fi’il mudlari’,
seperti
‫ك‬َ َ‫وسى لَ ْن نُ ْؤِم َن ل‬ َ ‫َوإِ ْذ قُ ْلتُ ْم ََّي ُم‬
Dan (ingatlah), ketika kamu
berkata: "Hai Musa, Kami tidak
‫َخ َذتْ ُك ُم‬
َ ‫اّلِلَ َج ْهَرًة فَأ‬
َّ ‫َح َِّت نََرى‬ akan beriman kepadamu
sebelum Kami melihat Allah
ِ ‫الص‬
‫اع َقةُ َوأَنْتُ ْم تَ ْنظُُرو َن‬ َّ dengan terang, karena itu kamu
disambar halilintar, sedang
kamu menyaksikannya". (Al-
Baqarah: 55)
‫صِ َب‬
ْ َ‫وسى لَ ْن ن‬َ ‫َوإِ ْذ قُ ْلتُ ْم ََّي ُم‬
Dan (ingatlah), ketika kamu
berkata: "Hai Musa, Kami tidak
....‫احد‬ِ ‫علَى طَعام و‬ bisa sabar (tahan) dengan satu
َ َ َ macam makanan saja.... (Al-
Baqarah: 61)
‫اّلِلِ َع ْه ًدا‬
َّ ‫ قُ ْل أ َََّتَ ْذ ُُْت ِعْن َد‬.... .... Katakanlah: "Sudahkah
kamu menerima janji dari Allah
....ُ‫اّلِلُ َع ْه َده‬
َّ ‫ف‬ ِ‫فَلَن َُيْل‬ sehingga Allah tidak akan
َ ْ memungkiri janji-Nya, .... (Al-
Baqarah: 80)

Kesimpulan:
Page
62
 Ilmu Nahwu

1. Setiap isim mufrad jika di-nashab, maka menggunakan tanda nashab

fathah
2. Setiap fi’il mudlari’ jika di-nashab, maka menggunakan tanda nashab
fathah

b) Alif menjadi tanda bagi i’rab nashab pada 1 (satu) tempat saja, yakni
pada: asma’ul khamsah,
seperti :
‫اك‬
َ َ‫اك َوف‬
َ َ‫اك َو َْح‬
َ ‫َخ‬
َ ‫ت أ ََِب َك َوأ‬
ُ ْ‫ َرأَي‬ramu, pamanmu, mulutmu dan
Aku melihat bapakmu, sauda-

‫ وذَامال‬seorang kaya.
َ َ
‫الص ِّديْ ِق ََّي‬
ِ
ّ ‫ََّي أَهللُ ََّي ُُمَ َّم ُد ََّي َأِب بَكْر‬
Ya Allah !, ya Muhammad !,
Ya Abu Bakar !, Ya Utsman,
ِ ‫عمر عثْما ُن وعلِى ِس ِِت‬
‫فاطْي َمةَ بِْن ِِت‬ َ َ َ ُ َُ ُ Ya Ali !, Siti Fatimah adalah
Putri Rasulullah.
‫َر ُس ْوِل‬

Kesimpulan:
Setiap Asma’ul Khamsah jika di-nashab, maka menggunakan tanda
nashab alif

c) Ya’, menjadi tanda bagi i’rab nashab terdapat pada 2 (dua) tempat,
yaitu pada : 1) Isim Tatsniyah; 2) Jama’ Mudzakkar Salim.

1) Isim Tatsniyah, seperti:

‫ت َزيْ َديْ ِن‬
ُ ْ‫َرأَي‬
Aku melihat 2 (dua) Zaid

Page
63
 Ilmu Nahwu

‫الد ُه َّن‬ ِ ِ
َ ‫ات يُْرض ْع َن أ َْو‬ ُ ‫َوالَْوال َد‬
Para ibu hendaklah
menyusukan anak-anaknya
‫ْي لِ َم ْن أ ََر َاد أَ ْن يُتِ َّم‬ ِ ْ َ‫ْي َك ِامل‬
ِ ْ َ‫َح ْول‬ selama dua tahun penuh, Yaitu
bagi yang ingin
....َ‫اعة‬ َ‫ض‬ َ ‫الر‬َّ menyempurnakan penyusuan
.... (Al-Baqarah: 233)
‫ك‬َ َ‫ْي ل‬ ِ ْ ‫اج َعلْنَا ُم ْسلِ َم‬ْ ‫َربَنَا َو‬
Ya Tuhan Kami, Jadikanlah
kami berdua orang yang pasrah
pada-Mu. !

2) Jama’ mudzakkar salim,

seperti
ِ ‫رأَيت ز‬
‫يديْ َن‬ Aku melihat banyak Zaid
َ ُ َْ
‫ْي‬ِ ِ َ ِ‫َك َذال‬
َْ ‫ك نُْنجى الْ ُم ْؤن‬
Demikianlah Kami menyelamatkan
orang-orang yang beriman
‫ْي‬ ِِ
َْ ‫ت الْ ُمنَافق‬َ ْ‫َرأَي‬
Kamu melihat orang-orang munafiq

‫صائِ ُم ْو َن‬
َ ‫ُه ْم‬
Mereka adalah orang-orang yang
berpuasa

Kesimpulan:
1. Setiap isim tatsniyah jika di-nashab, maka menggunakan tanda nashab
ya’.
2. Setiap jama’ mudzakkar salimjika di-nashab, maka menggunakan
tanda nashab ya’.

d) Kasrah, menjadi tanda bagi i’rab nashab pada 1 (satu) tempat: yaitu:
jama’ mu’annats salim. Seperti:
ِ ‫الس َم َاوات‬
َّ ُ‫َخلَ َق للا‬
Allah telah menciptakan banyak langit

ِ ‫رأَيت املسلِم‬
‫ات‬ Aku melihat orang-orang perempuan
َ ُْ ُ ْ َ muslim
Page
64
 Ilmu Nahwu

Kesimpulan:
Setiap jama’ mu’annats salim jika di-nashab, maka menggunakan tanda
nashab kasrah.

e) Khadfun nun, menjadi tanda bagi i’rab nashab pada af’alul khamsah
saja. Seperti :
‫وموا َخ ْْي لَ ُك ْم إِ ْن ُكْن تُ ْم‬
ُُ‫ص‬َ‫ت‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬‫و‬ .... dan berpuasa lebih baik
َ bagimu jika kamu mengetahui.
‫تَ ْعلَ ُمو َن‬
(Al-Baqarah: 184)

....‫ْي‬ ِ ْ ‫إَِّال أَ ْن تَ ُك ْو ََن َملَ َك‬.... .... Kecuali kalian berdua akan
menjadi dua malaikat.......
....‫ال إِِِّن لَيَ ْح ُزنُِِن أَ ْن تَ ْذ َهبُوا بِِه‬
َ َ‫ق‬ Berkata
"Sesungguhnya
Ya'qub:
kepergian
kamu bersama Yusuf Amat
menyedihkanku (Yusuf: 13)

‫وموا‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫ َوأَ ْن ت‬.Kata ‫وموا‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫ت‬, asalnya adalah ‫ومو َن‬
ُ‫ص‬ ُ َ‫ت‬, akan tetapi karena
ia dinashab, maka huruf terakhirnya, yaitu nun, harus dibuang.
Demikian pula kata ‫تَ ُك ْو ََن‬ dan ‫تَ ْذ َهبُوا‬ asalnya adalah ‫تَ ُك ْو ََن ِن‬ dan

‫تَ ْذ َهبُوا َن‬, akan tetapi karena dinashabkan, maka huruf nun pada akhir
katanya akan dibuang.

Kesimpulan:
Setiap af’alul khmsah, jika di-nashab, maka menggunakan tanda nashab
khadfun nun (membuang nun).

Lihat skema tanda-tanda i’rab nashab di bawah ini untuk dapat lebih
memahami :

Page
65
 Ilmu Nahwu

----------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Ada berapakah tanda-tanda i’rab Nashab? Sebutkan !

2. Berikan paling tidak 5 (lima) contoh isim dan fi’il yang dinashab dan
sebutkan tanda-tanda nashab di dalamnya !
3. Sebutkan asma’ul khomsah yang dinashab !
4. Sebutkan af’aalul khomsah yang dinashab !
5. Carilah isim-isim dan fi’il-fi’il yang dinashab dari ayat dan hadits
berikut ini, serta sebutkan tanda nashab-nya !
‫ب َما قَالُوا َوقَْت لَ ُه ُم‬ ِ ِ َّ ‫اّلِل قَوَل الَّ ِذين قَالُوا إِ َّن‬ ِ
ُ ُ‫اّلِلَ فَقْي َوََْن ُن أَ ْغنيَاءُ َسنَكْت‬ َ ْ َُّ ‫ لََق ْد ََس َع‬.1
)١٨١(‫اْلَِر ِيق‬ ْ ‫اب‬ ُ ‫األنْبِيَاءَ بِغَِْْي َح ّق َونَ ُق‬
َ ‫ول ذُوقُوا َع َذ‬

Page
66
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلَ ُّق ِم ْن‬ ‫ِ‬ ‫اب الري ِ ِ ِ‬ ‫‪ .2‬تَْن ِزيل الْكِتَ ِ‬

‫ْي(‪ )٢‬أ َْم يَ ُقولُو َن افْ ََُّتاهُ بَ ْل ُه َو ْ‬ ‫ب الْ َعالَم َ‬ ‫ب فيه م ْن َر ِّ‬ ‫َْ َ‬ ‫ُ‬
‫اّلِلُ الَّ ِذي َخلَ َق‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك لتُنْذ َر قَ ْوًما َما أ ََات ُه ْم ِم ْن نَذير ِم ْن قَ ْبل َ‬
‫ك لَ َعلَّ ُه ْم يَ ْهتَ ُدو َن(‪َّ )٣‬‬ ‫ربِ ِ ِ‬
‫َّ َ‬
‫استَ َوى َعلَى الْ َعْر ِش َما لَ ُك ْم ِم ْن‬ ‫ِِ‬ ‫َّ ِ‬
‫ض َوَما بَْي نَ ُه َما ِِف ستَّة أَََّّيم ُثَّ ْ‬ ‫األر َ‬ ‫الس َم َاوات َو ْ‬
‫دونِِه ِمن وِل والش ِفيع أَفََل تَت َذ َّكرو َن(‪ )٤‬يدبِر األمر ِمن َّ ِ‬
‫ض ُثَّ‬ ‫الس َماء إِ َل ْ‬
‫األر ِ‬ ‫ُ َ ُّ ْ َ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ ََّ َ‬ ‫ُ‬
‫ف َسنَة َِمَّا تَعُدُّو َن(‪)٥‬‬ ‫ِ‬ ‫ي عر ِ‬
‫ج إِلَْيه ِِف يَ ْوم َكا َن م ْق َد ُارهُ أَلْ َ‬ ‫َُْ ُ‬
‫"سيَأْتِ ْى َعلَى أ َُم ِِت َزَمان َُِيبُّو َن ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫س‬‫اْلَ ْم َ‬ ‫صلَّى للاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‪َ ،‬‬ ‫ال َر ُس ْو ُل للا َ‬ ‫‪ .3‬قَ َ‬
‫اْلَيَاةَ َويَنْ َس ْو َن‬ ‫َخَرةَ َوَُِيبُّ ْون ْ‬ ‫اْلِمس‪َُِ .‬يبُّ و َن الدُّنْيا وي نْسو َن ْاأل ِ‬
‫َ ََ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َويَنْ َس ْو َن ْ ْ َ‬
‫ت‪........‬إِ َلْ"‬ ‫الْ َم ْو َ‬
‫َّاس ذُنُ ْوًِب يَ ْوَم الْ َقيَ َام ِة أَ ْكثَ ُرُه ْم‬
‫صلَّى للاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‪ ،‬إِ َّن أَ ْكثَ َر الن ِ‬ ‫ِ‬
‫ال َر ُس ْو ُل للا َ‬ ‫‪ .4‬قَ َ‬
‫َك ََل ًما فِْي َما َال يَ ْعنِْي ِه‬
‫****‬

‫‪4. Tanda-tanda I’rab Khofadl/ Jar‬‬

‫‪I’rab khafadl mempunyai 3 (tiga) tanda, yaitu :‬‬
‫‪1) kasrah,‬‬
‫‪2) ya’ dan‬‬
‫‪3) fathah.‬‬
‫‪Kasrah adalah tanda asli, sedangkan yang lain merupakan tanda pengganti‬‬
‫‪(naib).‬‬

‫)‪a. Kasrah menjadi tanda bagi i’rab khafadl pada 3 (tiga) tempat, yaitu: 1‬‬
‫‪Isim Mufrad; 2) Jama’ Taksir; 3) Jana’ Mu’annats Salim.‬‬
‫‪1) isim mufrad,‬‬
‫‪seperti :‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪67‬‬
 Ilmu Nahwu

‫الر ِحْي ِم‬ َّ ِ‫بِ ْس ِم للا‬

َّ ‫الر ْْحَ ِن‬ Dengan menyebut Nama Allah
yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
‫ت بَِزيْد‬
ُ ‫َمَرْر‬
Saya berjalan bertemu dengan
zaid
ِ ‫وما أَرس ْلنَا ِمن رسول إِال بِلِس‬
‫ان‬ Tidaklah Kami mengutus
َ َُ ْ َ ْ ََ seorang utusan kecuali dengan
.... ‫قَ ْوِم ِه‬ bahasa kaum-Nya (Ibrahim: 4)

ِ
ْ ‫وسى ِِب ََّيتنَا أَ ْن أ‬
‫َخر ِْج‬ َ ‫َولََق ْد أ َْر َسلْنَا ُم‬
Dan Sesungguhnya Kami telah
mengutus Musa dengan
.... ‫ات إِ َل النُّوِر‬ ِ ‫ك ِمن الظُّلُم‬
َ َ َ ‫قَ ْوَم‬
membawa ayat-ayat Kami, (dan
Kami perintahkan kepadanya):
"Keluarkanlah kaummu dari
gelap gulita kepada cahaya
terang benderang (Ibrahim: 5)

َ ِ‫اّلِلِ إِ َّن ِِف َذل‬

‫ك‬ َّ ‫َوذَ ّكِ ْرُه ْم َِبَ ََّّيِم‬ .... dan ingatkanlah mereka
kepada hari-hari Allah.
‫صبَّار َش ُكور‬ ‫ل‬ ِ ‫ك‬
ُ ِ‫آلَّيت ل‬ sesunguhnya pada yang
َ ّ َ demikian itu terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi
Setiap orang penyabar dan
banyak bersyukur. (Ibrahim: 5)

2) jama’ taksir,
seperti:
‫آلَّيت‬
َ ‫ك‬ َ ِ‫اّلِلِ إِ َّن ِِف َذل‬
َّ ‫َوذَ ّكِ ْرُه ْم َِبَ ََّّيِم‬ .... dan ingatkanlah mereka
kepada hari-hari Allah.
‫صبَّار َش ُكور‬ ‫ل‬ ِ ‫ك‬ُ ِ‫ل‬ sesunguhnya pada yang
َ ّ demikian itu terdapat tanda-
tanda (kekuasaan Allah) bagi
Setiap orang penyabar dan
banyak bersyukur. (Ibrahim: 5)
Page
68
 Ilmu Nahwu

‫اعا إِ َل ا ْْلَْوِل‬ ِ ْ ً‫و ِصيَّة‬

ً َ‫ألزَواج ِه ْم َمت‬
.... hendaklah Berwasiat untuk
َ isteri-isterinya, (yaitu) diberi
‫َغ ْ َْي إِ ْخَراج‬ nafkah hingga setahun lamanya
dan tidak disuruh pindah (dari
rumahnya) .... (Al-Baqarah:
240)
‫ت ِِب ِّلر َج ِال‬
ُ ‫َمَرْر‬
Saya bertemu dengan para laki-
laki
‫ت ِِبلنِّ َس ِاء‬ُ ‫َمَرْر‬
Aku bertemu dengan para
perempuan

3) jama’ mu’annats salim seperti:

ِ ‫ مررت ِِبلْمسلِم‬saya berjalan bertemu dengan orang-
‫ات‬ َ ْ ُ ُ ْ َ َ orang perempuan muslimah
ِ َ‫ قُل لِلْم ْؤِمن‬Katakanlah kepada perempuan-
! ‫ات‬ ُ ْ perempuan yang beriman !
.

Kesimpulan:
1. Setiap Isim mufrad, jika di-khafadl, maka menggunakan tanda khafadl
kasrah.
2. Setiap jama’ taktsir, jika di-khafadl, maka menggunakan tanda khafad
lkasrah.
3. Setipa jama’ mu’annats salim, jika di-khafadl, maka menggunakan
tanda khafadl kasrah.

b. Ya’ menjadi tanda bagi i’rab khafad pada 3 (tiga) tampat juga, yaitu: 1)
Asma’ul Khamsah; 2) Isim Tatsniyah; 3) Jama’ Mudzakkar Salim.
1) asma’ul khomsah,
seperti:
‫ك‬ َِ ‫ك و‬
َ ‫ْحْي‬ ِ ‫ مررت َِب‬saya berjalan bertemu dengan
ِ َ ‫َخْي‬
َ َ ‫ك وأَبْي‬ ُ ْ َ َ saudara, bapak dan pamanmu

Page
69
 Ilmu Nahwu

‫ب إِ َل‬
ُّ ‫َح‬
َ ‫َخوهُ أ‬
ُ ‫ف َوأ‬ ُ ُ‫إِ ْذ قَالُوا لَي‬
ُ ‫وس‬
(yaitu) ketika mereka berkata:
"Sesungguhnya Yusuf dan
ِ
.... ‫صبَة‬ْ ُ‫أَبِينَا منَّا َوََْن ُن ع‬
saudara kandungnya
(Bunyamin) lebih dicintai oleh
ayah kita dari pada kita sendiri
.... (Yusuf: 8)
‫إِ ْرِجعُوا إِ َل أَبِْي ُك ْم‬ Pergilah kalian pada ayah kalian
!
‫َخْي ِه‬
ِ ‫ َكما أ َِمْن تُ ُكم علَى أ‬....
َ ْ َ
.... Sebagaimana
percayakan kalian
Aku
atas
Saudaranya.

2) isim tatsniyah,
seperti :
ِ ْ ‫ت ِِبلْ ُم ْسلِ َم‬
‫ْي‬ ُ ‫َمَرْر‬
saya berjalan bertemu dengan
dua orang Islam
ِ‫ال موسى ل‬
‫ح َح َِّت‬ ‫ر‬ ‫َب‬
‫أ‬ ‫ال‬ ‫اه‬ ‫ت‬‫ف‬ َ ُ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
Dan (ingatlah) ketika Musa
ُ َْ ُ َ َ berkata kepada muridnya:
ِ ‫أَب لُ َغ ََْممع الْبحري ِن أَو أَم‬
‫ض َي ُح ُقبًا‬ "Aku tidak akan berhenti
ْ ْ َْ ْ َ َ َ ْ (berjalan) sebelum sampai ke
Pertemuan dua buah lautan;
atau aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun". (al-Kahfi: 60)

3) jama’ mudzakkar salim,

seperti:
‫ْي‬ ِِ ِ
َْ ‫َر ْْحَةُ للا َعلَى الْ ُم ْؤمن‬
kasih sayang Allah atas orang-orang
beriman
‫ْي‬ ِِ ِ
َْ ‫قُل للْ ُم ْؤمن‬
Katakan pada orang-orang yang
beriman
ِِ
َْ ‫ت ِِبلْ ُم ْؤمن‬
‫ْي‬ ُ ‫َمَرْر‬
Aku bertemu orang-orang beriman

Page
70
 Ilmu Nahwu

ِ ِ
‫ْي‬ ِّ ‫ا ْْلَ ْم ُد هلل َر‬
َْ ‫ب الْ َعالَم‬
Segala Puji bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam

Kesimpulan:
1. Setiap asma’ul khamsah, jika di-khafadl, maka menggunakan tanda
khafadl ya’.
2. Setiap isim tatsniyah, jika di-khafadl, maka menggunakan tanda
khafadl ya’.
3. Setiap jama’ mudzakkar salim jika di-khafadl, maka menggunakan
tanda khafadl ya’.

c. Fathah menjadi tanda bagi i’rab khofadl pada : isim ghayru munsharif,
Isim ghayra munsharif adalah isim (kata benda) yang tidak menerima
tashrif, atau lebih mudahnya : ‘isim yang tidak menerima tanwin’. Artinya;
jika isim ghayru munshorif ini harus di-khafadl, maka tanda khafadlnya
adalah fathah. Seperti :
ْ ‫ت َِب‬
‫َْحَ َد‬ ُ ‫ َمَرْر‬Ahmad
Saya berjalan bertemu dengan

ِ ‫ وأَوحي نَا إِ َل إِب ر ِاهيم وإِ َْس‬Dan kami wahyukan pada

‫اعْي َل‬َ َ َ ْ َْ ْ َ ْ َ Ibrahim dan Ismail
‫ إِ َذا ُحيِّْي تُم بِتَ ِحيَّة فَ َحيُّوا‬.... .... apabila kalian diberi sebuah
penghormatan, maka balaslah
‫َح َس َن ِمْن َها أ َْو ُرُّد ْو َاها‬ ِ
‫َب‬ dengan yang lebih baik atau
ْ yang sepadan

Kesimpulan:
Setiap isim ghayru munsharif, jika di-kahfadl, maka menggunakan tanda
kahfadl fathah.

Sekema tanda i’rab khafadl:

Page
71
 Ilmu Nahwu

---------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Ada berapakah tanda-tanda i’rab Khafadl? Sebutkan !

2. Berikan paling tidak 5 (lima) contoh isim yang dikhafadl dan sebutkan
tanda-tanda khafadl di dalamnya !
3. Sebutkan asma’ul khomsah yang dikhafadl!
4. Carilah isim-isim dikhafadldari ayat, hadits dan atsar berikut ini, serta
sebutkan tanda khafadl-nya !
ِ ِ‫) مال‬٣(‫الرِحي ِم‬ ِ ِ ِ ْ )١(‫الر ِحي ِم‬ َّ ِ‫اّلِل‬
‫ك‬ َ َّ ‫الر ْْحَ ِن‬
َّ )٢(‫ْي‬ َ ‫ب الْ َعالَم‬ ِّ ‫اْلَ ْم ُد َّّلِل َر‬ َّ ‫الر ْْحَ ِن‬ َّ ‫ بِ ْس ِم‬.1
‫) ِصَرا َط‬٦(‫الصَرا َط الْ ُم ْستَ ِق َيم‬
ِ ِ ِ ِّ ‫ي وِم‬
ّ ‫) ْاهد ََن‬٥(‫ْي‬ ُ ‫) إِ ََّّي َك نَ ْعبُ ُد َوإِ ََّّي َك نَ ْستَع‬٤(‫الدي ِن‬ َْ
ِ ِ ‫ض‬ ِ
)٧(‫ْي‬ َ ّ‫وب َعلَْي ِه ْم َوالالضَّال‬ ُ ‫ت َعلَْي ِه ْم َغ ِْْي الْ َم ْغ‬ َ ‫الَّذ‬
َ ‫ين أَنْ َع ْم‬

Page
72
 Ilmu Nahwu

ِِ ِ ِ ِ
َ ‫ لََق ْد َجاءَ ُك ْم َر ُسول م ْن أَنْ ُفس ُك ْم َع ِزيز َعلَْي ِه َما َعنت ُّْم َح ِريص َعلَْي ُك ْم ِِبلْ ُم ْؤمن‬.2
‫ْي‬
ِ ِ‫) فَإِ ْن تَ َولَّْوا فَ ُق ْل َح ْس‬١٢٨(‫َرءُوف َر ِحيم‬
ُ ْ‫اّلِلُ ال إِلَهَ إِال ُه َو َعلَْيه تَ َوَّكل‬
‫ت َو ُه َو‬ َّ ‫ب‬ َ
)١٢٩(‫ب الْ َعْر ِش الْ َع ِظي ِم‬ ُّ ‫َر‬
‫اْلَ َّق بِ ََل نِظَام‬ْ ‫ب‬ ِ‫ ِب ِطل بِنِظَام قَ ْد ي ْغل‬.3
ُ َ َ
‫َّج ِر بِ ََل ََثَر‬ ِ ِ
َ ‫ الْع ْل ُم ب ََل َع َمل َكالش‬.4
****

5. Tanda-tanda I’rab Jazm

I’rab jazm mempunyai 2 (dua) tanda. 1) sukun; dan ini merupakan tanda asli,
2) khadfu (membuang huruf akhir). Yang dimaksud dengan membuang huruf
akhir ini ialah menghilangkan nun pada Af’alul Khamsah (fi’il yang lima),
seperti: ‫ض ِرَِب‬
ْ َ‫( ََلْ ي‬mereka berdua tidak memukul); kata ‫ض ِرَِب‬
ْ َ‫ ي‬berasal dari kata,
‫ض ِرَِب ِن‬
ْ َ‫ي‬. Atau bisa disebut juga membuang nun pada fi’il-fi’il yang tandak
rofa’nya dengan nun.Dan membuang huruf illat bagi kata kerja yang diakhiri
dengan huruf illat seperti: ‫ش‬
َ ْ‫( ََلْ ََي‬tidak takut); kata ‫ش‬
َ ْ‫ ََي‬berasal dari kata ‫ ََيْ َشى‬.
a. Sukun menjadi tanda bagi I’rab jazm pada 1 (satu) tempat, yakni: fi’il
Mudlari’ shohih akhir.
Seperti:
‫ ََل أَجلِس‬saya tidak duduk ْ ْ ْ
‫ب‬ ْ ُ‫ََل أَ ْكت‬
Saya tidak menulis

‫ََلْ أ ََْسَ ْع‬ saya tidak mendengar

.‫َحد‬ ِ
َ ‫ َوََلْ يَ ُك ْن لَهُ ُك ُف ًوا أ‬.‫ََلْ يَل ْد َوََلْ يُولَ ْد‬
Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan
Dia. (Al-Ikhlas: 3-4)
Page
73
 Ilmu Nahwu

ِ ِ‫الَِِّت ََل َُيْلَق ِمثْ لُها ِِف الْب‬

.‫َلد‬ yang belum pernah dibangun
َ ْ ْ (suatu kota) seperti itu, di
negeri-negeri lain (Al-Fajr: 8)
‫ص ْد َرَك‬
َ ‫ك‬
َ َ‫أَََلْ نَ ْشَر ْح ل‬
Bukankah
melapangkan
Kami telah
untukmu
dadamu?. (Al-Insyirah: 1)

Kesimpulan:
Setiap fi’il mudlari’ shohih akhir, jika di-jazm maka menggunakan tanda
jazm sukun.

b. Khadfu (membuang huruf akhir) ada dua macam, yaitu:

(a) Membuang nun pada af’alul khomsah; yang saat rofa’ diberi
tanda nun,
Seperti:
‫ ََل يض ِرِب‬mereka berdua tidak memukul
ََْْ
‫ََلْ ََْتلِ َسا‬ kalian berdua tidak duduk

‫أََلْ تَ ْعلَ َما‬ Tidakkah mereka berdua tahu

‫صِ ُبوا َوتَتَّ ُقوا‬

ْ َ‫َوإِ ْن ت‬
Dan jika kalian bersabar dan bertaqwa ....

‫َال ََتَ ِاف‬ Janganlah engkau (perempuan) takut !

Kata‫ض ِرَِب‬ ‫ض ِرَِب ِن‬

ْ َ‫ي‬, asalnya ْ َ‫ي‬, akan tetapi karena di-jazm, maka huruf
nun harus dibuang. Kata ‫َتلِسا‬ ِ ِ
َ َْ , asalnya ‫ ََْتل َسان‬, akan tetapi karena di-
jazm, maka huruf nun harus dibuang. Kata ‫تَ ْعلَ َما‬, asalnya ‫ان‬ ِ ‫تَعلَم‬, akan
َْ
tetapi karena di-jazm, maka huruf nun harus dibuang.

Page
74
 Ilmu Nahwu

(b) Membuang huruf illat bagi fiil mudlari’ yang huruf akhirnya
terdiri dari huruf illat.
Seperti:
‫ ََل َيش زيد‬zaid tidak takut
َْ َ َْ ْ
‫ََلْ يَْرِم َع ْمرو‬ Amar tidak melempar

‫مرا‬
ً ‫ََلْ يَ ْدعُ َزيْد َع‬
Zaid tidak memanggil Amar

‫َم ْن يَ ْه ِد للاُ فَ ُه َو الْ ُم ْهتَ ِد‬ Barang siapa yang Allah menunjukkan,
maka ia akan mendapat pentunjuk.
َ‫ش إَِّال للا‬َ ْ‫َوََلْ ََي‬
Dain tidaklah takut melainkan kepada
Allah
ِ
َ ‫َوَم ْن يَ ْدعُ َم َع للا إِ َْلًا أ‬
‫َخ َر‬ Dan barang siapa yang berdoa dengan
menyekutukan Allah ........
....

Kata ‫ش‬
َ ْ‫ ََي‬, asalnya ‫ ََيْ َشى‬, huruf terakhir berupa huruf illat: alif
layyinah, akan tetapi karena di-jazm, maka huruf illat itu harus
dibuang.
Kata ‫يَ ْرِم‬, asalnya ‫يَ ْرِمى‬, huruf terakhirnya berupa huruf illat: ya’, akan
tetapi karena di-jazm, maka huruf illat itu harus dibuang.
Kata ُ‫يَ ْدع‬, asalnya ‫يَ ْدعُو‬, huruf terakhirnya berupa huruf illat: wawu,
akan tetapi karena di-jazm, maka huruf illat itu harus dibuang.

Kesimpulan :
1. Setiap af’alul khomsah jika di-jazm,maka menggunakan tanda jazm
khdlfun nun (membuang nun).

Page
75
 Ilmu Nahwu

2. Setiap fi’il mudlari’ mu’tal akhir (huruf terakhirnya merupakan huruf

illat) jika di-jazm, maka menggunakan tanda jazm khadfu harfil illah
(membuang huruf illat).

-----------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Ada berapakah tanda-tanda i’rab Jazm? Sebutkan !

2. Berikan paling tidak masing-masing 5 (lima) contoh fi’il yang jazm-
kan dengan membuang nun dan membuang huruf illat !
3. Sebutkan macam-macam a’alul Khamsah yang di-jazmkan!
4. Carilah fi’il-fi’il yang di-jam-kan, dari ayat-ayat berikut ini !
ِ ِ َّ ‫ض وال ِِف‬ ِ َّ ‫) إِ َّن‬1
َ ُ‫( ُه َو الَّذي ي‬٥(‫الس َماء‬
‫ص ِّوُرُك ْم‬ َ ِ ‫األر‬ ْ ‫اّلِلَ ال ََيْ َفى َعلَْيه َش ْيء ِِف‬
‫ك‬ َ ‫( ُه َو الَّ ِذي أَنْ َزَل َعلَْي‬٦(‫اْلَكِ ُيم‬ َ ‫األر َح ِام َكْي‬
ْ ‫ف يَ َشاءُ ال إِلَهَ إِال ُه َو الْ َع ِز ُيز‬ ْ ‫ِِف‬
‫ين ِِف‬ ِ ِ ِ َ‫آَّيت ُُْم َكمات ُه َّن أ ُُّمالْكِت‬ ِ َ‫الْكِت‬
َ ‫ُخ ُر ُمتَ َشاِبَات فَأ ََّما الَّذ‬ َ ‫اب َوأ‬ َ َ ُ‫اب مْنه‬ َ
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ
ُ‫قُلُوِب ْم َزيْغ فَيَ تَّبِعُو َن َما تَ َشابَهَ منْهُ ابْتغَاءَ الْفْت نَة َوابْتغَاءَ ََتْ ِويله َوَما يَ ْعلَ ُم ََتْ ِويلَه‬

Page
76
 Ilmu Nahwu

‫خو َن ِِف الْعِلْ ِم يَ ُقولُو َن َآمنَّا بِِه ُكل ِم ْن عِْن ِد َربِّنَا َوَما يَ َّذ َّك ُر إِال‬ ِ َّ ‫اّلِل و‬
ُ ‫الراس‬َ َُّ ‫إال‬
ِ
ِ ‫أُولُوا أللْب‬
(٧(‫اب‬ َ
****

6. Isim-isim dan fi’il yang tanda i’rabnya muqaddar

Selain isim-isim yang tanda i’rabnya dzahir (jelas) sebagaimana pada
contoh-contoh yang dipaparkan di atas, ada pula isim-isim yang i’rabnya
muqaddar. Yakni pada isim-isim di bawah ini:
1. Isim yang mudlaf pada ya’ (dlamir) mutakallim. Seperti:
ِ ‫َجاءَ غُ ََلمى‬
: Anak laik-laki saya datang

‫ت غَُلَِمى‬ ُ ْ‫َرأَي‬
: Saya melihat anak laki-laki saya

‫ت بِغَُلَِمى‬ ُ ‫َمَرْر‬
: Saya bertemu dengan anak laki-
laki saya
‫َجاءَ إِبَِْن‬ : Anakku datang

‫ت إِبَِْن‬ ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat anakku

‫ت ِبِِبَِْن‬ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan anakku

2. Isim mu’rob yang huruf terakhirnya berupa alif (Mu’tal Akhir bil
Alif). Tanda i’rab dlommah, fathah dan kasrah dimuqaddarkan.
Seperti:
Contoh Arti Keterangan

‫َجاءَ الَْف َِت‬ : Pemuda laki-laki datang Dirafa’kan dengan

dlammah muqaddar
‫ت الَْف َِت‬ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku Melihat Pemuda Dinashabkan dengan
laki-laki fathah muqaddar

Page
77
 Ilmu Nahwu

‫ت ِِبلَْف َِت‬
ُ ‫َمَرْر‬
: Aku Bertemu dengan Dikhafadlkan dengan
pemuda laki-laki kasrah muqaddar

3. Pada isim mu’rob yang huruf terakhirnya berupa ya’ (Mu’tal Akhir bil
Ya’), tanda i’rob berupa dlommah dan kasrah dimuqoddarkan.
Sedangkan tanda i’rob berupa fathah diidharkan. Seperti:
Contoh Arti Keterangan
ِ ‫جاء الَْق‬
‫اضي‬ : Hakim datang Dirafa’kan dengan
ََ dalmmah muqaddar
ِ ‫رأَيت الَْق‬
‫اض َي‬ : Aku Melihat hakim Dinashabkan dengan
ُ َْ fathah muqaddar
‫ت‬
ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan Dinashabkan dengan
hakim kasrah dzahir
ِ ‫ِِبلَْق‬
‫اض َي‬
4. Pada fi’il mudhori’ mu’tal akhir dengan alif tanda i’rob berupa
dlammah dan fathah dimuqoddarkan. Seperti:
Contoh Arti Keterangan

‫ََيْ َشى َزيْد‬ Zaid takut Dirafa’kan dengan

dlammah muqaddar
‫لَ ْن ََيْ َشى َزيْد‬ Zaid tidak akan takut Dinashabkan dengan
fathah muqaddar

5. Pada fi’il mudhori’ mu’tal akhir dengan huruf wawu dan ya’, maka
yang dimuqoddarkan hanya dlammah saja. Sedangkan fathah
diidharkan. Seperti:
Contoh Arti Keterangan

‫يَ ْدعُ ْو َزيْد‬ Zaid memanggil Dirafa’kan dengan dlammah

muqaddar

Page
78
 Ilmu Nahwu

‫يَ ْرِمى بَ ْكر‬ Bakar Melempar Dirafa’kan dengan dlammah

muqaddar
‫لَ ْن يَ ْدعُ َو َزيْد‬ Zaid tidak akan Dinashabkan dengan fathah
memanggil dzahir
‫لَ ْن يَ ْرِم َي بَ ْكر‬ Bakar tidak akan Dinashabkan dengan fathah
melempar dzahir

6. Sedangkan pada i’rab jazam-nya, fi’il mudlari’ mu’tal akhir ditandai

daengan dibuangnya huruf terakhirnya. Sebagaimana keterangan yang
telah dipaparkan sebelumnya.

7. Isim-isim yang mabni (tandanya tetap)

Perlu diketahui bahwa, isim dari segi tandanya dibagi menjadi 2 (dua).
Yaitu:
1) Isim mu’rab
Ialah isim-isim yang tandanya bisa berubah. Baik perubahannya
jelas (dzahir) maupun secara perkiraan (muqaddar). Seperti contoh-
contoh yang telah di utarakan di atas.

2) Isim mabni
Yaitu isim-isim yang tandanya tetap, tidak bisa berubah. Ini berlaku
bagi isim-isim yang menyerupai huruf. Seperti isim mubham (isim
isyarah). Contoh:

Isim Arti Contoh Arti keterangan

isyarah
‫َه َذا‬ Ini
ُ‫َه َذا غُ ََلم‬
Ini anak laki-
laki zaid
‫( َه َذا‬isim
‫َزيْد‬ isyarah) yang
mahal rafa’
karena menjadi
mubtada’

Page
79
 Ilmu Nahwu

ِ‫ه ِذه‬ Ini

‫اس ِة‬‫ر‬
َّ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ِ‫ه ِذه‬ Ini adalah ِ‫( ه ِذه‬isim
َ َ َ buku tulis َ
isyarah) yang
mahal
khafadl/jer
karena menjadi
majrur
‫ك‬ ِ ‫ك تِْل ِمْيذ‬ ِ ِ
َ ‫َذال‬ َ ‫َذال‬ ‫ك‬
َ ‫( َذال‬isim
Itu Itu adalah
murid
isyarah) yang
mahal rafa’
karena menjadi
mubtada’

َ ‫تِْل‬
‫ك‬ َ ‫ت تِْل‬
‫ك‬ ُ ْ‫َرأَي‬ َ ‫( تِْل‬isim
‫ك‬
Itu Itu madrasah

َ‫َم ْد َر َسة‬
isyarah) yang
mahal nashab
karena menjadi
maf’ul

Dan juga isim dlamir, seperti:

Isim Contoh Arti Keterangan

isyarah
‫ُه َو‬ ‫ُه َو قَائِم‬ Dia berdiri
‫( ُه َو‬isim dlamir)
yang mahal rafa’
karena menjadi
mubtada’
‫أَ ََن‬ ‫أَ ََن أَبُ ْو بَ ْكر‬ Saya adalah
Abu Bakar
‫(أَ ََن‬isim dlamir)
yang mahal rafa’

Page
80
Ilmu Nahwu

karena menjadi
mubtada’

Page
81
 Ilmu Nahwu

BAB 6
MENGETAHUI TANDA-TANDA I’RAB
YANG MASUK PADA ISIM DAN FI’IL

Dari 4 (empat) macam I’rab yang disebutkan dan dijelaskan pada bab
sebelumnya, selanjutnya perlu diketahui, bahwa tidak semua I’rab bisa masuk
pada isim, demikian pula tidak semua I’rab bisa masuk pada fi’il. Berikut ini
akan dijelaskan I’rab apa sajakah yang bisa masuk pada isim dan fi’il ?, dan
I’rab apakah yang hanya bisa masuk pada isim ?, dan apa sajakah yang hanya
bisa masuk pada fi’il ?.

I’rab yang Masuk pada Isim dan Fi’il

ِ ِ ْ ِ‫ول‬
‫ب‬
ُ ‫َّص‬
ْ ‫الرفْ ُع َوالن‬
َّ ‫ك‬َ ِ‫ َولأل َْف َع ِال ِم ْن ذَال‬،‫ض َوال َجْزَم فِْي َها‬
ُ ‫اْلَْف‬
ْ‫بو‬ ُ ‫َّص‬
ْ ‫الرفْ ُع َوالن‬
َّ ‫ك‬ َ ِ‫ألَسَاء ِم ْن ذَال‬ َ
.‫ض فِْي َها‬َ ‫اْلَْزُم َوَال َخ ْف‬
ْ‫و‬
Artinya: Dari keempat macam i’rab itu yang bisa masuk pada isim adalah :
1) Rofa’, 2) Nashab dan 3) Khafadl. Sedangkan jazmtidak bisa masuk pada
isim. Sedangkan yang bisa masuk pada fi’il adalah : 1) Rofa’, 2) Nashab, 3)
jazm. Sedangkan Khafadl,tidak bisa masuk pada fi’il.

Maksudnya :
Bahwa isim bisa di-rafa’, nashab dan di-khafadl, tapi tidak bisa dijazm.
Dengan kata lain bahwa tidak ada isim yang di-jazm. Seperti kata:

, ُ‫ُستَاذ‬
ْ ‫) َجاءَ ْاأل‬1
‫ُستَا َذ‬
ْ ‫ت ْاأل‬ُ ْ‫) َرأَي‬2
ْ ‫ت ِِب ْأل‬
‫ُستَا َذ‬ ُ ‫) َمَرْر‬3
Page
82
 Ilmu Nahwu

kata yang bergaris bawah pada contoh pertama dirofa’ dengan tanda
dlammah, dan kata yang bergaris bawah pada contoh kedua dinashab dengan
tanda fathah, sedangkan kata yang bergaris bawah pada contoh ketiga
dikhafadl dengan tanda kasrah.Akan tetapi ketiga kata tersebut karena
merupakan isim jadi tidak bisa di-jazm dengan tanda jazm apapun. Tidak
akan pernah kita ketahui bahwa isim itu di jazm pada teks bahasa arab
manapun jika teks tersebut ditulis dengan benar.
Demikian pula fi’il, hanya bisa di-rafa’, di-nashab dan di-jazm saja. Tidak
bisa di-khafadl. Dengan kata lain bahwa tidak ada fi’il yang di-jazm. Seperti
kata:

, ‫) يَتَ َعلَّ ُم التِّلْ ِمْي ُذ‬1

‫ب التِّْل ِمْي ُذ أَ ْن يَتَ َعلَّ َم‬
ُّ ‫) َُِي‬2
ِِ
َ ‫) ََلْ يَتَ َعلَّ ْم التّلْمْي ُذ الَّ ْع‬3
‫ب‬
Kata yang bergaris bawah pada contoh pertama, dirafa’ dengan tanda
dlommah, kata yang bergaris bawah pada contoh kedua dinashab dengan
tanda fathah dan kata yang bergaris bawah pada contoh ketiga di-jazm dengan
tanda sukun, akan tetapi ketiga kata tersebut tidak akan bisa di khafadl dengan
tanda khafadl apapun. Karena memang tidak ada fi’il yang di-jazm.
Dari uraian diatas, kita mengetahui bahwa ada i’rab yang bisa masuk pada
isim dan fi’il, ada pula yang hanya bisa masuk pada isim, serta ada juga yang
hanya bisa masuk pada fi’il. Untuk mempermudah pemahaman tentang i’rab
apa saja yang bisa masuk pada isim dan fi’il lihat tabel berikut ini:

Page
83
 Ilmu Nahwu

----------------------------------------------------------------------------------------
Soal Latihan

1. Ada berapakah macam-macam i’rab yang bisa masuk pada isim ?

sebutkan !
2. Ada berapakah macam-macam i’rab yang bisa pada fi’il ? sebutkan !
3. Sebutkan i’rab yang bisa masuk pada isim dan fi’il !
4. Apa yang kamu pahami dari pernyataan: ‘i’rab Khofadl tidak bisa
masuk pada fi’il. I’rab jazm tidak bisa masuk pada isim.?

****

Page
84
 Ilmu Nahwu

BAB 7
ISIM-ISIM YANG DI-RAFA’

1. Isim-isim yang Dirafa’ (Marfu’ah Al-Asma’)

ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ات َسْب َعة َوه َي الَْفاعلُ والْ َم ْفعُ ْو ُل الَّذى ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ َوالْ ُمْب تَ َدأُ َو َخ َبُهُ َو‬
‫اس ُم‬ ُ ‫الْ َم ْرفُ ْو َع‬
‫ت َوالت َّْوكِْي ُد‬ ‫َّع‬
‫الن‬ ‫اء‬ ‫ي‬ ‫ش‬
ْ َ
‫أ‬ ‫ة‬
ُ ‫ع‬ ‫ب‬
‫َر‬‫أ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ع‬
ِ ‫و‬ُ‫ف‬
‫ر‬ ‫م‬‫ل‬
ْ ِ‫َكا َن وأَخو ِاُتَا وخب إِ َّن وأَخو ِاُتَا والتَّابِع ل‬
ُ ْ َ َ َ َْ َ ُ َ ْ ْ َ ُ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ
‫ف َوالْبَ َد ُل‬
ُ ْ‫َوالْ َعط‬
Artinya:
Isim-isim yang dirofa’ ada 7 (tujuh) yaitu: 1) fa’il; 2) maf’ul yang tidak
disebutkan fa’ilnya; 3) mubtada’; 4) khabarnya (mubtada’); 5) isim-nya kana
dan saudara-saudaranya; 6) khabar-nya inna dan saudara-saudaranya; 7)
isim-isim yang mengikuti isim yang dirafa’, yaitu ada 4 (empat) macam : a)
na’at, b) taukid, c) ‘athaf, d) badal.

Demikian tersebut dalam kitab al-Ajurumiyah. Dari uraian tersebut, jika kita
ringkas dalam tabel adalah sebagai berikut:

No Isim yang dirafa’kan Contoh Arti

1. Fa’il ‫قَ َام َزيْد‬ Zaid berdiri

‫اب‬ ِ
ُ َ‫فُت َح الْب‬
2. Maf’ul yang tidak Pintu sibuk
disebutkan fa’ilnya
(na’ibul fa’il)
3. Mubtada’ ‫َزيْد قَائِم‬ Zaid berdiri

4. Khabar ‫َزيْد قَائِم‬ Zaid berdiri

Page
85
 Ilmu Nahwu

5. Isim-nya kaana dan ‫َكا َن للاُ َغ ُف ْوًرا ِر ِحْي ًما‬ Allah Maha
saudara-saudaranya Pengampun lagi
Maha Pengasih
6. Khabar-nya inna dan ‫إِ َن للاَ َع ِزيْز َحكِْيم‬ Sesungguhnya Allah
saudara-saudaranya Maha Agung lagi
Maha Bijaksana
7. Tabi’ lil Marfu’ Isim ‫قَ َام َزيْد الْ َعاقِ ُل‬ Zaid yang berakal
yang mengikuti isim berdiri
yang dirafa’. (Ada 4
[empat] yaitu: a) Na’at;
b) Taukid; c) Athaf; d)
Badal;)

Ketujuh macam isim yang tersebut diatas adalah isim-isim yang dalam
i’rabnya wajib dirafa’kan. Berikut ini akan diuraikan pengertian dari masing-
masing isim yang wajib dirafa’ tersebut. Dan juga contoh dan penjelasannya.

2. Skema

Page
86
 Ilmu Nahwu

Karena luasnya pembahasan, maka disini akan dibuat bab tersendiri untuk
membahas masing-masing isim yang dirofa’ tersebut.

----------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Ada berapakah macam-macam isim yang dirafa’kan ? sebutkan !

2. Berilah 5 (lima) contoh kalimat susunan mubtada’-khabar!
3. Berilah sedikitnya 5 (lima) contoh kalimat yang mengandung na’ibul
fa’il!
4. Ada berapakah isim-isim tawabi’ itu ?, sebutkan dan beri masing-
masing contohnya !
5. Berilah contoh sedikitnya 5 (lima) kalimat-kalimat yang mengandung
َ ‫ َكا‬dan ‫! )إِ َّن‬
(‫ن‬

****

Page
87
 Ilmu Nahwu

BAB 8
ISIM-ISIM YANG DINASHABKAN

Isim-isim yang di-Nashab (Mansubah Al-Asma’)

Manshubah al-asma’ adalah isim-isim yang wajib dinashabkan, isim-isim itu
ada 15 (lima belas) macam. Sebagaimana dijelaskan dalam kitab al
Ajurumiyah sebagaimana berikut ini:
ِ ‫ف الْم َك‬
‫ان‬ ُ ‫ر‬ ‫ظ‬
َ ‫و‬ ِ ‫الزم‬
‫ان‬ َّ ‫ف‬
ُ ‫ر‬ ‫ظ‬
َ ‫و‬ ‫ر‬ ‫د‬
َ ‫ص‬ ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬‫و‬ ِِ‫الْمْنصوِبت َخَْسةَ ع َشر وِهى الْم ْفعو ُل ب‬
‫ه‬
َ ْ َ َ ْ َُ َ َ ْ ُْ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ ُ َ
‫َخ َو ِاُتَا‬
ْ ‫اس ُم إِ َّن َوأ‬
ِ ‫ال والتَّميِي ز والْمستَ ثَْن واسم َال والْمنَادى وخب َكا َن وأ‬
ْ ‫َخ َواُتَا َو‬
َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ُ ْ ْ َ ُ َ‫َوا ْْل‬
ُ‫ب َو ُه َو أ َْربَ َعة‬ِ ‫صو‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬‫ل‬
ْ ِ‫وم ْفع ََل ظَ َّن وأَخو ِاُتَا والْم ْفعو ُل ِمن أَجلِ ِه والْم ْفعو ُل معه والتَّابِع ل‬
ْ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُْ َ َ ْ ْ ُْ َ َ َ َ َ ُ ََ
.‫ف َوالت َّْوكِْي ُد َوالْبَ َد ُل‬
ُ ْ‫ت َوالْ َعط‬
ُ ‫أَ ْشيَاءَ الن َّْع‬
Artinya:
Isim-isim yang dinashabkan ada 15 (lima belas), yaitu: 1) maf’ul bih; 2)
mashdar; 3) dzaraf zaman; 4) dzaraf makan; 5) hal; 6) tamyiz; 7) mustatsna;
8) ism laa; 9) munadaa; 10) Khabar kaana dan saudara-saudaranya; 11)
isim inna dan saudara-saudaranya; 12) kedua maf’ul dzanna dan saudara-
saudaranya; 13) maf’ul min ajlih; 14) maf’ul maah; 15) tabi’ lilmanshub
(isim-isim yang mengikuti isim yang dinashabkan).

Dari penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa isim-isim yang dinashabkan
adalah sebagai berikut :
No Isim yang dinashabkan Contoh Arti
1. Maf’ul Bih ‫ رأَيت زيدا‬Saya melihat zaid ً َْ ُ ْ َ
‫وه ْم‬ ِ َ‫ ف‬....
ُ ‫اجل ُد‬
2. Mashdar .... Maka deralah
ْ mereka delapan
.... ً‫ْي َجلْ َدة‬ ِ
َ ‫ََثَان‬
Page
88
 Ilmu Nahwu

puluh kali dera....

(An-Nur: 4)
3. Dzaraf zaman
َ‫لَ ُك ْم لَْي لَة‬ ‫أ ُِح َّل‬ Dihalalkan bagi
kamu malam bulan
‫ث إِ َل‬ ً َ‫الرف‬
َّ ِ
‫الصيَ ِام‬
ّ puasa mengumpuli

‫نِ َسائِ ُك ْم‬

istrimu

4. Dzaraf makan ‫أ ََم َام‬ ‫ت‬ُ ‫َجلَ ْس‬

Saya duduk di depan
masjid
‫الْ َم ْس ِج ِد‬
5. Hal
َ‫ت الْ َم ْد َر َسة‬ ُ ‫َسافَ ْر‬
Saya ke
dengan
sekolah

‫َم ْشيًا َعلَى ْاألَقْ َد ِام‬

6. Tamyiz ‫ال َزيْد َعَرقًا‬
َ ‫َس‬ Zaid mengalir
keringatnya
7. Mustatsna ‫قَ َام الْ َق ْوُم إَِّال َزيْ ًدا‬ Qaum berdiri kecuali
Zaid
8. ism laa ‫َال َر ُج َل ِف الدَّا ِر َوَال‬ Tiada laki-laki di
dalam rumah, dan
َ‫إِ ْم َرة‬ tidak ada juga perem-
puan
9. Munadaa ِ‫َّي ِرسوَل للا‬ Wahai Utusan Allah!
ُْ َ
10. Khabar kaana dan ‫َكا َن للاُ َغ ُف ْوًرا‬ Allah Maha Penga-
saudara-saudaranya mpun lagi Maha Pe-
‫ِر ِحْي ًما‬ nyayang.
11. Isim inna dan saudara- ‫إِ َن للاَ َع ِزيْز َحكِْيم‬ Sesungguhnya Allah
saudaranya Maha Agung lagi
Maha Bijaksana
12. Kedua maf’ul dzanna ‫ت َزيْ ًد قَائِ ًما‬
ُ ‫ظَنَ ْن‬
Aku mengira Zaid
dan saudara-saudaranya berdiri

Page
89
 Ilmu Nahwu

13. Maf’ul min ajlih ‫قَ َام َزيْد إِ ْج ََل ًال‬ Zaid berdiri untuk
menghormati Amar
‫لِ َع ْمرو‬
14. Maf’ul maah ‫ش‬
َ ‫اْلَْي‬
ْ ‫َجاءَ ُُمَ َّمد َو‬ Muhammad datang
bersamaan dengan
tentara
15. Tabi’ lilmanshub (isim- ‫ت َزيْ ًدا الْ َعاقِ َل‬
ُ ْ‫َرأَي‬
Saya melihat Zaid
isim yang mengikuti isim yang pandai
yang dinashabkan [Ada 4
[empat] yaitu: a) Na’at;
b) Taukid; c) Athaf; d)
Badal;]).

Isim-isim diatas, dalam keadaan i’rabnya wajib dinashabkan. Untuk

selanjutnya akan diuraikan satu persatu kelima belas isim tersebut. Meskipun
dengan singkat, akan tetapi diharapkan memberikan pemahaman yang
memadai bagi pemula.

Page
90
 Ilmu Nahwu

----------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Ada berapakah macam-macam isim yang dinashabkan ? sebutkan !

2. Berilah 5 (lima) contoh kalimat yang mengandung munada !
3. Berilah sedikitnya 5 (lima) contoh kalimat yang mengandung
mustatsna !
4. Berilah sedikitnya masing-masing 1 (satu) contoh isim-isim tawabi’
yang 4 (empat) yang dinashabkan !
5. Berilah contoh sedikitnya 5 (lima) kalimat-kalimat yang mengandung
َ ‫ َكا‬dan isim ‫! إِ َّن‬
khabar ‫ن‬

****

Page
91
 Ilmu Nahwu

BAB 9
MAKHFUDLAT AL-ASMA’
(ISIM-ISIM YANG DIKHAFADLKAN)

a. Macam-macam Isim-isim yang Dikhafadl (Makhfudlah Al-Asma’)

ِ ‫ضافَِة َو َاتبِع لِْل َم ْخ ُف ْو‬

‫ض‬ ِ
َ ‫ َمَْ ُف ْوض ِِب ْْلَْرف َوَمَْ ُف ْوض ِِبِْإل‬،‫ات ثَََلثَة‬
ُ ‫ض‬َ ‫الْ َم ْخ ُف ْو‬
Artinya:
“Isim-isim yang dirafa’kan ada 3 (tiga) macam. 1) Dikhafadlkan dengan
huruf (Khafadl); 2) Dikhafadlkan dengan (Karena) susunan Idlafah; 3)
(Dikhafadlkan karena) mengikuti isim yang dikhafadlkan (Tawabi’).”

َّ ‫ض ِبِِ ْن َوإِ َل َو َع ْن َو َعلَى َوِف َوُر‬ ِ

َّ ‫اف َو‬
‫الَل ُم‬ ُ ‫ب َوالْبَاءُ َوالْ َك‬ ُ ‫ض ِِب ْْلَْرف َما َُتْ َف‬ ُ ‫فَأ َّما الْ َم ْخ ُف ْو‬
‫ف الْ َق َس ِم َوِهى الْ َو ُاو َوالْبَاءُ َوالتَّاءُ َوِِبُْذ َوُمْن ُد‬
ُ ‫َو ُح ُرْو‬
Artinya:
“Adapun isim-isim yang dikhafadlkan dengan huruf (khafadl) ialah isim
yang dikhafadlkan dengan kata-kata:
1. ‫ِمن‬ ْ
7. ‫الباء‬ َُ
2. ‫إِ َل‬ 8. ‫اف‬ُ ‫الْ َك‬
3. ‫َع ْن‬ 9. َّ
‫الَل ُم‬
4. ‫َعلَى‬ 10. ‫ف الْ َق َس ِم‬
ُ ‫ُح ُرْو‬
)ُ‫ االتَّاء‬،ُ‫ الْبَاء‬،‫(الْ َو ُاو‬
5. ‫ِف‬ 11. ‫ُم ْذ‬
6. ‫ب‬
َّ ‫ُر‬ 12. ‫ُمْن ُذ‬

Page
92
 Ilmu Nahwu

‫َّر ِِب َّلَلِم ََْن ُو غُ ََل ُم لَِزيْد‬

‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ي‬ ‫ا‬ ‫م‬ ِ
‫ْي‬ ‫م‬ ‫س‬ ِ‫وأ ََّما َُيْ َفض ِِب ِْإلضافَِة ََنو قَولِك غُ ََلم زيد وهو علَى ق‬
ُ ُ َ َ ْ َ َ ُ َ َْ ُ َ ْ ُ ْ َ
ْ ُ َ
.‫ك‬ ِ ِ ِِ ‫وما ي َقد‬
َ ‫ب َساج َو َخ َاُتُ َحديْد َوَما أَ ْشبَهَ ذَال‬
ُ ‫ب ُخّر َوَِب‬
ُ ‫َّر ِب ْن ََْن ُو ثَ ْو‬
ُ ُ ََ
Artinya:
“Adapun isim yang dikhafadlkan dengan (karena) susunan idlafah adalah
seperti perkataan anda: ‫ غُ ََل ُم َزيْد‬dan ini ada dua macam: 1) idlafah yang
diperkirakan dengan lam, seperti ‫ ; غُ ََل ُم َزيْد‬dan 2) Idlafah yang diperkirakan
dengan ‫ ِمن‬seperti: ‫ح ِديْد‬
َ ُ‫ َخ َاُت‬،‫ب َساج‬ ُ ‫ َِب‬،‫ب ُخّر‬
ُ ‫ ثَ ْو‬dan sebagainya.”
Dari kutipan di atas dapat dipahami bahwa isim-isim yang dijarkan ada
tiga, yaitu:

1. Isim yang dikhafadlkan dengan huruf jar.

Sebagaimana telah dijelaskan pada BAB 2 (tentang tanda-tanda isim)
bahwa sebagian dari tanda-tanda isim adalah bisa dimasuki huruf jar
dan huruf qasam (huruf sumpah). Huruf jar ada 9 (sembilan)
sebagaimana disebutkan di atas (12 jika ditambah dengan 3 huruf
qasham dan 14 jika ditambah dengan ‫ ُم ْذ‬dan ‫) ُمْن ُد‬.
Masing-masing huruf khafadl tersebut memiliki fungsinya tersendiri
sebagaimana berikut ini :

No Huruf Fungsi Arti

khafadl
1 ‫ِمن‬ ْ
Menyatakan permulaan (btida’) Dari

2 ‫إِ َل‬ Menyatakan akhir tujuan Ke

(intiha’ al-Ghayah)
3 ‫َع ْن‬ Menyetakan menjauhkan Dari
(Mujawazah)
Page
93
 Ilmu Nahwu

4 ‫َعلَى‬ Menyatakan ketinggian yang Di atas

bersentuhan (Isti’laa’)
5 ‫ِف‬ Menyatakan muatan (dzaraf) Di
dalam
6 ‫ب‬
َّ ‫ُر‬ Menyatakan sedikit Sedikit
(taqlil)

ُ‫البَاء‬
7 Membuat kata kerja transitif Dengan
(Ta’diyah)1
8 ‫اف‬
ُ ‫الْ َك‬ Menyatakan kesamaan Seperti
(Tasybih)
9 َّ
‫الَل ُم‬ Menyatakan kepunyaan/milik Milik
(Al-Milku)
10 ‫ف الْ َق َس ِم‬ ُ ‫ُح ُرْو‬ Demi

،ُ‫ الْبَاء‬،‫(الْ َو ُاو‬ Menyatakan sumpah

)ُ‫االتَّاء‬
11 ‫ُم ْذ‬ Menyatakan permulaan waktu Selama
(Ibtida’iyyah)
12 ‫ُمْن ُذ‬ Menyatakan permulaan waktu Selama
(Ibtida’iyyah)

Setiap isim yang dimasuki (didahului) oleh salah satu huruf jar yang
telah disebutkan diatas, maka harus dikhafadlkan.

1
Dalam bahasa Indonesia dikenal dua buah jenis kata kerja. 1) Kata Kerja Transitif.
Kata kerja semacam ini berarti kata kerja yang membutuhkan obyek (maf’ul) yang dalam
bahasa Arab disebut dengan fi’il Muta’addi. Seperti contoh: ‘saya membaca buku’, dengan
susunan kalimat S-P-O. 2) kata kerja intransitif. Dimana kata kerja seperti ini tidak
membutuhkan obyek (maf’ul), yang dalam Bahasa Arab disebut dengan Fi’il Lazim. Dalam
hal ini, ‘Ba’ sebagai huruf jer fungsinya adalah menjadikan fi’il lazim yang asalnya tidak
membutuhkan maf’ul (Obyek) menjadi butuh. Sebagaimana contoh dipaparkan di atas.
Page
94
 Ilmu Nahwu

Contoh:

No Huruf Contoh Arti

khafadl
1 ‫ِمن‬ ْ ِ‫صرة‬
َ ْ َ‫ت م َن الْب‬
ِ ‫ِسر‬
ُْ
Saya berjalan dari kota
Bashrah
2 ‫إِ َل‬ ‫إِ َل الْ ُك ْوفَِة‬ Ke Kota Kufah

3 ‫َع ْن‬ ‫الس ْه َم َع ِن‬ َّ ‫ت‬ ُ ‫َرَمْي‬

Saya melempar pa-nah
menggunakan busur
‫الْ َق ْو ِس‬
‫َعلَى‬ ‫ت َعلَى الْ َفْر ِس‬ ِ
ُ ‫َركْب‬
4 Saya menunggang di atas
kuda
5 ‫ِف‬ ‫الْ َماءُ ِف الْ ُك ْوِز‬ Air di dalam kendi

6 ‫ب‬َّ ‫ُر‬ ‫ب َر ُجل َك ِرْْي‬ َّ ‫ُر‬ Sedikit orang der-mawan

saya temui
ِ
ُ‫لَقْي تُه‬
7
ُ‫البَاء‬ ‫ت بَِزيْد‬ ُ ‫َمَرْر‬
Saya lewat bertemu dengan
Zaid
8 ‫اف‬
ُ ‫الْ َك‬ ‫َزيْد َكالْبَ ْد ِر‬ Zaid seperti bulan purnama

9 َّ
‫الَل ُم‬ ‫ال لَِزيْد‬ ُ ‫الْ َم‬ Harta ini milik Zaid

10 ‫ف الْ َق َس ِم‬ ُ ‫ َاتهللِ ُح ُرْو‬،ِ‫ ِِبهلل‬،ِ‫َوللا‬ Demi Allah

،ُ‫ الْبَاء‬،‫(الْ َو ُاو‬

)ُ‫االتَّاء‬

Page
95
 Ilmu Nahwu

11 ‫ُم ْذ‬ ‫ُم ْذ‬ ‫ت‬

ُ ‫ص ْوْم‬
ُ
Saya berpuasa sela-ma 2 hari

ِ ْ ‫يَ ْوَم‬
‫ْي‬
12 ‫ُمْن ُذ‬ ‫ُمْن ُذ‬ ‫ت‬
ُ ‫ص ْم‬ ُ
Saya berpuasa sela-ma 2 hari

ِ ْ ‫يَ ْوَم‬
‫ْي‬

2. Isim yang dikhafadlkan karena susunan idlafah.

Susunan idlafah adalah susunan dua kata (isim) yang membentuk satu
pengertian. Dalam Bahasa Indonesia disebut juga dengan frasa. Seperti
contoh:
‫ خاُت ح ِديد‬Cincin besi
ْ َ َُ َ
‫غُ ََل ُم َزيْد‬ Anak laki-laki zaid

‫ت عُلِ ّي‬ ُ ‫بَْي‬

Rumah Ali
Ketiga-tiganya adalah dua kata (isim) yang membentuk pengertian
satu. Kata yang pertama disebut dengan mudlaf. Dan kata yang kedua
disebut dengan mudlaf ilaih.
Maka, jika dijelaskan ketiga kata tersebut adalah sebagaimana berikut:

‫َخ َاُتُ َح ِديْد‬ Cincin besi

ُ‫َخ َاُت‬
Mudlaf

‫َح ِديْد‬ Mudlaf ilaih

‫غُ ََل ُم َزيْد‬ Anak laki-laki zaid

‫غُ ََل ُم‬ Mudlaf

Page
96
 Ilmu Nahwu

‫َزيْد‬ Mudlaf ilaih

‫ت عُلِ ّي‬ُ ‫بَْي‬

Rumah Ali

‫ت‬ُ ‫بَْي‬
Mudlaf

‫عُلِ ّي‬ Mudlaf ilaih

Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa mudlaf ilaih-lah yang

harus dikhafaldkan.

3. Isim yang dikhafadlkan karena mengikuti pada isim yang

dikhafadlkan (Tabi’ lil makhfudl).
Isim tabi’ lil makhfudl ada 4 (empat) macam, yaitu: a) na’at; b)
Taukid; c) Athaf; dan, d) badal. Pembahasan keempat macam tawabi’
ini akan dijelaskan dalam bab tersendiri.

Page
97
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪b. I’rab‬‬
‫صرةُِ إِ ََل ُالْكوفَُِة‪ :‬وإِ ْعرابه‪ِ :‬سرت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َ ُ ََ‬ ‫ْ َ َ ُُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ِس ْرت ُم َنُالْبَ َْ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬
‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫منَع ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ َ ْ ُْ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫عَل َمةُ َجِّرهِ َك ْس َرة‬
‫ص َرةِ ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬ ‫ص َرةِ‪ِ ،‬م ْن َحْر ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ف َجّر الْبَ َ‬ ‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪ .‬م َن الْبَ َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫عَلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬إِ َل الْ ُك ْوفَِة إِ َل َحْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ف َجّر‪ .‬الْ ُك ْوفَة ََْم ُرْور به‪َ .‬و َ َ َ ّ ْ َ‬ ‫ظَ َ‬
‫ِ‬ ‫أِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بِ ْسْر ُ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع‬‫سُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رميت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫ُالس ْه َمُ َع ِنُالْ َق ْو ِ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َرَم ْيت َّ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬‫غ‬ ‫ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫ْ ُْ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪98‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ ِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ‬

‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫صبِ ِه فَتْ َحة ظَا ِه َرة ِف‬ ‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬
‫ِ‬
‫الس ْه َم َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمنْ ُ‬ ‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َّ .‬‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫اْلَ ُار‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ف َجّر الْ َق ْو ِس ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ع ِن الْ َق ْو ِس‪َ ،‬ع ْن َحْر ُ‬ ‫أِ‬
‫عَل َمةُ َجّره َك ْس َرة ظَ َ‬
‫ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بَِرَمْي ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫س‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ركِبت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َرك ْبت ُ َعلَىُالْ َف ْر ِ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َوالتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫عَلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬علَى الْ َفْر ِس‪َ ،‬علَى َحْر ُ‬
‫ف َجّر الْ َفْر ِس ََْم ُرْور به‪َ .‬و َ َ َ ّ ْ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫أِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بَِركْب ُ‬‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫فُالْكوُِز‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬الْماء مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ِ .‬ف‬ ‫َ‬ ‫ْ ََ َ َ َ‬ ‫ال َْماءُ ِ ُ ْ َ َ ُ ُ َ ُ ُْ َ ْ ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ف َجًّر‪ .‬الْ ُك ْوز ََْم ُرْور به َوع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫الْ ُك ْوِز ِف َحْر ُ‬
‫ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َك ِاءن ِف َُمَ ِّل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َدإِ‪.‬‬
‫رف تَ ْقلِْيل َو َجّر َشبِْيه ِِب َّلزائِ ِد‪َ .‬ر ُجل ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َد ِاء‬ ‫ب َح ُ‬ ‫ُرجلَُُك ِرْْيُلَِق ْي تهُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬ر َّ‬ ‫بَ‬ ‫ر َّ‬
‫اسبَِة َشبِْيه‬ ‫ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِبََرَكة الْ ُمنَ َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْشتِغَ ُ‬ ‫ض َّمة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َو َع ََل َمةُ َرفْعه َ ُ َ َ‬
‫ِِ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت‬ ‫رجل‪َ .‬وص َفةُ الْ َم ْج ُرْوِر ََْم ُرْور َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْسَرة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬لَقْي تُهُ‪ ،‬لَقْي ُ‬ ‫ِِب َّلزائد‪َ .‬ك ِرْْي ص َفةُ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬‫َّر‬
‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫اض‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫فِ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْ َعا ِر ِ‬
‫َْ‬ ‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّه إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬و ْاْلاء َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ‬ ‫ُ ْ َْ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َِب ِرز ُمت َ ْ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪99‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل‬

‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ْ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن علَى الض ِّ‬
‫َوالْ َفاعِ ِل َوالْ َم ْفعُ ْوِل ِف َُمَ ِّل َجّر نَ ْعت لَِر ُجل‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررت ُبِزيدُُ‪ :‬وإِعرابه‪ :‬مرر ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُُ َ َ ْ ُ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫َِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف َجّر َزيْد ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬بَِزيْد‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬
‫اْلَ ُار‬ ‫عَل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬
‫ِ ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بَِركْب ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬كالْبَ ْد ِر‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫َزي ٌدُُ َكالْب ْد ُِر‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬زيد مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ ََ َ َ َ‬ ‫ْ َ َ َ ُ ُ َْ ُْ َ ْ ْ‬
‫اه َرة ِف أَ ِخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر‬ ‫ف تَ ْشبِي ِه وجًّر‪ .‬الْب ْد ِر ََْمرور بِِه وعِ ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اف َحْر ُ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ َ ّ ْ َ‬ ‫الْ َك ُ‬
‫ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َك ِاءن ِف َُمَ ِّل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َدإِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬لَِزيْد ِل‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ال مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪:‬‬ ‫ه‬ ‫اب‬
‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ال َْمالُلَِزيْدُ‪ :‬وإِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫ف َجًّر‪َ .‬زيْد ََْم ُرْور به َوع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫َحْر ُ‬
‫تَ ْق ِديْ ُرهُ َك ِاءن ِف َُمَ ِّل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َدإِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ي‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬صمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫ص ْوْمت ُم ْذُيَ ُْوَم ْ ُِ َ َ ُ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬ ‫ِِ ِ‬
‫عَل َمةُ َجِّره الْيَاءُ نيَابَةً َع ِن الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ‬ ‫ف َجر يَ ْوَم ْ ِ‬
‫يَظْ َهُر فْيه إ ْعَراب‪ُ .‬م ْذ‪َ ،‬حْر ُ ّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫ح َما قَْب لَ َها َوالْ َمكْس ْوُر َما بَ ْع َد َها‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُمثَ ََّن‪ .‬الْ َم ْفتُ ْو ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪100‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ي‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬صم ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ص ْمت ُم ْنذُيَ ْوَم ْ ُِ َ َ ُ ُ ُ ْ ُ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬‫ض َكراهةً تَو ِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬ ‫ِِ ِ‬
‫عَل َمةُ َجِّره الْيَاءُ نيَابَةً َع ِن الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ‬ ‫ف َجر يَ ْوَم ْ ِ‬
‫يَظْ َهُر فْيه إ ْعَراب‪ُ .‬مْن ُذ‪َ ،‬حْر ُ ّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫ُمثَ ََّن‪ .‬الْم ْفتُ ْوح َما قَْب لَ َها والْمكْس ْور َما بَ ْع َد َها‪ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ نْ ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ‬ ‫َ ُ‬

‫ص ِرفُ‬ ‫اَُلُي ْن َ‬ ‫ُم َ‬ ‫إِ ْع َراب َ‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫اطمةَ‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َم َر ْرتُبَِف َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اط َمةَ ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫ف جر فَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫فْيه إ ْعَراب‪ .‬ب َفاط َمةَ‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ َ ّ‬
‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬
‫َْ‬
‫ف عِلَّتَ ِ‬ ‫صر ِ‬ ‫َّ‬
‫َ ْ‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِ‬
‫ُ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬‫ِألَنَّه إِسم الَّ ِ‬
‫ُ ْ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫َوِه َي التَّأْنِْي ُ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫ث‪َ .‬و ْاأل ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬‫كُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َم َر ْرتُبِبَ ْعلَبَ َّ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ك ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن‬ ‫ف َجّر بَ ْعلَبَ َّ‬ ‫ك‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬بِبَ ْعلَبَ َّ‬
‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬
‫اُهَا إِ َل‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬
‫َْ‬
‫ف عِلَّتَ ِ‬ ‫الصر ِ‬‫َّ‬
‫َ َ ُ َ ْ‬ ‫ن‬ ‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِ‬
‫م‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ص‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ي‬
‫ُ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬‫الْ َكسرةِ ِألَنَّه إِسم الَّ ِ‬
‫َْ ُ ْ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫اللَّ ْف ِظ وِهي َّ ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫ب الْ َم ْزج ُّي‪َ .‬و ْاأل ْ‬ ‫الُّتكْي ُ‬
‫َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪101‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُ بِعمر‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ََْ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫َِ‬
‫ف َجر عُ َمر ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫فْيه إ ْعَراب‪ .‬بعُ َم َر‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ ّ َ ُ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬ ‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬
‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُنْ َ‬
‫ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُخَرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫َوه َي الْعُ ُد ُل‪َ .‬و ْاأل ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُِبِِبْ ر ِاه ْي ُم‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ َ َ ُُ َ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ََْ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ف َجّر إِبْ َر ِاهْي َم ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪ِ .‬بِِبْ َر ِاهْي َم‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬
‫اُهَا إِ َل‬‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬ ‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬
‫اللَّ ْف ِظ َوه َي الْ َع َج ِميَّةُ‪َ .‬و ْاأل ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُبِعثْما َن‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ََْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬ ‫إِستِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ف َجر عُثْ َما َن ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫اء‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ث‬
‫ْ‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعراب‪ .‬بِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬ ‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬
‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪ُ .‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫َوه َي ِزََّي َدةُ أَلف َونُ ْون‪َ .‬و ْاأل ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪102‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫َْحَ َدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َم َر ْرتُ ِِب ْ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫اح َدةِ‬‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫ِِ‬ ‫َِ‬
‫َْحَ َد ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪َِ .‬ب ْ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ف َجّر أ ْ ُ‬ ‫َْحَ َد‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬ ‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬‫ان فَرعِي تَ ِ‬ ‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬
‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُنْ َ‬
‫ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوِه َي الْ َعلَ ِميَةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪.‬‬‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫َوه َي َوْز ُن الْف ْع ِل‪َ .‬و ْاأل ْ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫َْحَر‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِ‬
‫د‬
‫َ ُ َ‬‫ق‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫َ َ‬‫اض‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َم َر ْرتُ ِِب ْ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫َْحَر ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ف‬‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫اء‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ر‬‫َْح‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬
‫َب‬ ‫‪.‬‬ ‫اب‬‫ر‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫فِي ِ‬
‫ه‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ َ ُ َْ َّ َ ُ‬ ‫ْ َ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬‫ان فَرعِي تَ ِ‬ ‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬
‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ص ِفيَّةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪.‬‬‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوه َي الْ َو ْ‬ ‫َوه َي َوْز ُن الْف ْع ِل‪َ .‬و ْاأل ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُبِث ََلث‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ََْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬ ‫إِستِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ث ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫َ‬ ‫َل‬
‫َ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ج‬
‫َ‬ ‫ف‬‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫اء‬ ‫ب‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫َل‬ ‫َ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعراب‪ .‬بِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ْ ّ‬ ‫َ‬
‫ان فَ ْرعِيَ تَا ِن تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬
‫اُهَا إِ َل اللَّ ْف ِظ‬ ‫ف عِلَّتَ ِ‬ ‫الصر ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ف‪َ .‬والْ َمان ُع لَهُ م َن َّ ْ‬ ‫ص ِر ُ‬ ‫ِ‬
‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ص ِفيَّةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫ُخَرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوه َي الْ َو ْ‬ ‫َوه َي الْعُ ُد ُل‪َ .‬و ْاأل ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪103‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُبِس ْكرا َُن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫اح َدةِ‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫الض ِّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى َّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫ف َجّر َسكَْرا َن ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬بِ َسكَْرا َن‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬
‫ان تَ ْرِج ُع إِ ْح َد ُ‬
‫اُهَا إِ َل‬ ‫ان فَرعِي تَ ِ‬ ‫ف‪ .‬والْمانِع لَه ِمن َّ ِ ِ ِ‬
‫الصْرف علَّتَ ْ َ‬ ‫ص ِر ُ َ َ ُ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُنْ َ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق‬ ‫ص ِفيَّةُ‪ْ .‬‬ ‫ِ‬
‫ُخ َرى إِ َل الْ َم ْع ََن َوه َي الْ َو ْ‬ ‫ف َوالن ُّْو ِن‪َ .‬و ْاأل ْ‬ ‫اللَّ ْف ِظ وِهي ِزَّي َدةُ ْاألَلِ ِ‬
‫َ َ َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ِبََرْر ُ‬
‫اج ْي َُد‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫َ ُ ََ‬ ‫س ِ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ِ‬
‫َم َر ْرتُِبَ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اجْي َد ََْم ُرْور ِِبلْبَا ِء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن‬ ‫ف جر مس ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫فْيه إ ْعَراب‪ِ .‬بَ َساجْي َد‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ َ ّ َ َ‬
‫ِِ ِ‬
‫اح َدة تَ ُقوم م َقام الْعِلَّتَ ِ‬ ‫ف عِلَّة و ِ‬ ‫الصر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ان‪.‬‬ ‫ُْ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ف‪َ .‬والْ َمان ُع لَهُ م َن َّ ْ‬ ‫ص ِر ُ‬‫الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫َوِه َي ِصغَةُ الْ ُمْن تَ َهى ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬
‫اْلُ ُم ْو ِع‪ْ .‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫مررتُبِص ْحر ُاء‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ ْ َ َ َ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َْ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫ص ْحَراءَ ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن‬ ‫ف َجّر َ‬ ‫ص ْحَراءَ‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ‬ ‫فْيه إِ ْعَراب‪ .‬بِ َ‬
‫ِِ‬
‫ْي َوِه َي‬ ‫ف عِلَّة َو ِح َدة تَ ُق ْوُم َم َق َام الْعِلَّتَ ْ ِ‬ ‫الصر ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ف‪َ .‬والْ َمان ُع لَهُ م َن َّ ْ‬ ‫ص ِر ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َك ْس َرةِ ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُْن َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ف ََتْنِْيث َمَْ ُد ْوَدة‪ْ .‬‬ ‫ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫أل ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪104‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬‫مررت ُِِبب لَى‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرةعلَى أ ِ‬
‫َ ُ ََ‬ ‫َ َ ْ ْ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫َِ‬
‫ف َجر‪ُ .‬حْب لَى ََْمرْور ِِبلْبَ ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َج ِرهِ الْ َفْت َحةُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْسرةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِِ‬
‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫فْيه إ ْعَراب‪ِ .‬بُْب لَى‪ ،‬الْبَاءُ َحْر ُ ّ‬
‫ف عِلَّة و ِح َدة تَ ُقوم م َقام الْعِلَّت ِ ِ ِ‬ ‫الصر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف‬‫ْي َوه َي أل ُ‬ ‫ْ ُ َ َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ف‪َ .‬والْ َمان ُع لَهُ م َن َّ ْ‬ ‫ص ِر ُ‬ ‫ألَنَّهُ إِ ْسم الَّذى َال يُنْ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪.‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫ََتْنْيث َم ْق ُ‬
‫ص ْوَرة‪ْ .‬‬

‫‪----------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪1. Ada berapakah macam-macam isim yang dikhafadlkan ? sebutkan dan‬‬

‫! ‪berilah contoh‬‬
‫‪2. Ada berapakah huruf-huruf khafad/jer ? sebutkan dan berikan contoh‬‬
‫! )‪masing-masing 1 (satu‬‬
‫‪3. Carilah isim-isim yang dikhafadlkan karena susunan huruf khafadl‬‬
‫! ‪dalam ayat-ayat berikut ini‬‬
‫الزِاِن‬‫)الزانِيَةُ َو َّ‬
‫آَّيت بَيِّنَات لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُرو َن (‪َّ ١‬‬ ‫ِ‬
‫اها َوأَنْ َزلْنَا ف َيها َ‬ ‫ضنَ َ‬
‫اها َوفَ َر ْ‬‫ورة أَنْ َزلْنَ َ‬
‫ُس َ‬
‫اّلِلِ إِ ْن ُكْن تُ ْم‬
‫احد ِمْن ُه َما ِمائَةَ َجلْ َدة َوال ََتْ ُخ ْذ ُك ْم ِبِِ َما َرأْفَة ِِف ِدي ِن َّ‬ ‫فَاجلِ ُدوا ُك َّل و ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫)الزِاِن ال يَْنكِ ُح إال‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ْي (‪َّ ٢‬‬ ‫تُ ْؤمنُو َن ِِب َّّلِل َوالْيَ ْوم اآلخ ِر َولْيَ ْش َه ْد َع َذ َاِبُ َما طَائ َفة م َن الْ ُم ْؤمن َ‬
‫ْي‬ ‫ِِ‬
‫ك َعلَى الْ ُم ْؤمن َ‬ ‫ح َها إِال َزان أ َْو ُم ْش ِرك َو ُحِّرَم ذَلِ َ‬ ‫ِ‬
‫الزانيَةُ ال يَْنك ُ‬
‫َزانِيةً أَو م ْش ِرَكةً و َّ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ْ ُ‬
‫ْي َجلْ َدةً َوال‬ ‫ِ‬ ‫ات ُثَّ ََل َيْتُوا َِبَرب ع ِة ُشه َداء فَ ِ‬ ‫(‪)٣‬والَّ ِذين ي رمو َن الْمحصنَ ِ‬
‫وه ْم ََثَان َ‬
‫اجل ُد ُ‬ ‫ْ َ َْ َ َ َ ْ‬ ‫َ َ َْ ُ ُ ْ َ‬
‫ين َاتبُوا ِم ْن بَ ْع ِد ذَلِ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫حوا‬ ‫َصلَ ُ‬‫ك َوأ ْ‬ ‫ك ُه ُم الْ َفاس ُقو َن (‪)٤‬إال الَّذ َ‬ ‫ادةً أَبَ ًدا َوأُولَئِ َ‬
‫تَ ْقبَ لُوا َْلُْم َش َه َ‬
‫اج ُه ْم َوََلْ يَ ُك ْن َْلُْم ُش َه َداءُ إِال أَنْ ُف ُس ُه ْم‬ ‫اّلِل َغ ُفور ر ِحيم (‪)٥‬والَّ ِ‬
‫ََ‬ ‫و‬‫َز‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ن‬‫َ‬ ‫و‬ ‫م‬‫ر‬ ‫ي‬
‫َ َ َْ ُ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫َ‬ ‫فَإِ َّن ََّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪105‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اّلِلِ َعلَْي ِه‬

‫َن لَ ْعنَةَ َّ‬ ‫اْلَ ِام َسةُ أ َّ‬
‫)و ْ‬
‫َ‬ ‫‪٦‬‬ ‫(‬ ‫ْي‬
‫َ‬
‫ادقِ‬
‫الص ِ‬
‫َّ‬ ‫ن‬
‫َ‬
‫ادات ِِب َّّلِلِ إِنَّه لَ ِ‬
‫م‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ش‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ب‬‫َر‬
‫أ‬ ‫م‬ ‫ه‬‫فَشهادةُ أَح ِد ِ‬
‫َ َ َ َ ْ َْ ُ‬
‫ادات ِِب َّّلِلِ إِنَّهُ لَ ِم َن‬ ‫اب أَ ْن تَ ْش َه َد أ َْربَ َع َش َه َ‬
‫)ويَ ْد َرأُ َعْن َها الْ َع َذ َ‬
‫ْي (‪َ ٧‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫إِ ْن َكا َن م َن الْ َكاذبِ َ‬
‫اّلِلِ علَي ها إِ ْن َكا َن ِمن َّ ِ ِ‬ ‫اْلَ ِام َسةَ أ َّ‬ ‫ِ‬
‫ض ُل‬ ‫)ولَْوال فَ ْ‬ ‫ْي (‪َ ٩‬‬ ‫الصادق َ‬ ‫َ‬ ‫ب َّ َ ْ َ‬ ‫ضَ‬ ‫َن َغ َ‬ ‫)و ْ‬‫ْي (‪َ ٨‬‬ ‫الْ َكاذبِ َ‬
‫اّلِلَ تَ َّواب َحكِيم (‪)١٠‬‬ ‫َن َّ‬‫اّلِلِ َعلَْي ُك ْم َوَر ْْحَتُهُ َوأ َّ‬
‫َّ‬
‫‪No‬‬ ‫‪Kalimat yang dikhafadl‬‬ ‫‪Dikhafadl karena-‬‬
‫‪1.‬‬

‫‪2.‬‬

‫‪3.‬‬

‫‪4.‬‬

‫‪5.‬‬

‫‪6.‬‬

‫‪7.‬‬

‫‪8.‬‬

‫‪9.‬‬

‫‪10.‬‬

‫‪11.‬‬ ‫‪Dst‬‬ ‫‪Dst‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪106‬‬
 Ilmu Nahwu

4. Berikan setidaknya masing-masing satu contoh kalimat yang

mengandung isim yang dikhafadl dikarenakan menjadi tawabi’ lil
makhfudl !

****

Page
107
 Ilmu Nahwu

BAB 10
FA’IL

a. Pengertian Fa’il
ِ ِ ‫الَْف‬
ِْ ‫اعل ُهو‬
ُ‫اإل ْس ُم الْ َم ْرفُ ْوعُ الْ َم ْذ ُك ْوُر قَ ْب لَهُ ف ْعلُه‬ َ ُ
Artinya:
Fa’il adalah isim yang dirafa’kan yang disebutkan setelah fi’il. Fa’il
terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu fa’il yang dzahir (jelas) dan fa’il
yang mudhmar (tersembunyi).

Dalam tata bahasa indonesia fa’il disebut sebagai pelaku (subyek).

Artinya pelaku sebuah pekerjaan. Fa’il merupakan salah satu isim yang
harus dirofa’, Seperti dalam contoh:
‫ َجاءَ َزيْد‬: Zaid datang. Lafadz َ‫ َجاء‬adalah fi’il, sedangkan ‫ َزيْد‬adalah fa’il.
Karena‫ َزيْد‬merupakan fa’il maka harus dirafa’kan. Kata ‫ َزيْد‬dirafa’kan

dengan tanda dlammah, karena‫ َزيْد‬merupakan isim mufrad (ingat

pembahasan pada bab 5 bahwa isim mufrad jika dirafa’kan harus
menggunakan tanda dlammah).
َّ َ‫ َجأ‬: Para zaid sudah datang. Kata َ‫ َجأ‬adalah fi’il madli, ‫الزيْ ُد ْو َن‬
‫الزيْ ُد ْو َن‬ َّ adalah
fa’il. Karena ‫ن‬ َ ‫الزيْ ُد ْو‬
َّ adalah fa’il, maka ia harus dirafa’kan.
‫الزيْ ُد ْو َن‬
َّ dirafa’kan dengan tanda wawu, karena merupakan jamak
mudzakkar salim.(ingat pembahasan BAB 5 bahwa setiap Jama’
Mudzakkar Salim jika dirafa’kan, maka menggunakan tanda wawu).
‫الزيْ َد ِان‬
َّ َ‫ َجأ‬: dua zaid telah datang. Kata َ‫ َجأ‬adalah fi’il madli, ‫الزيْ َد ِان‬
َّ adalah
fa’il. Karena ‫ان‬ ِ ‫الزي َد‬ ِ َّ dirafa’kan
َّْ adalah fa’il, maka ia harus dirafa’kan. ‫الزيْ َدان‬
Page
108
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪dengan tanda alif, karena merupakan isim tatsniyah. (ingat pembahasan‬‬

‫‪BAB 5 bahwa setiap Isim Tatsniyah jika dirafa’kan, maka menggunakan‬‬
‫‪tanda alif).‬‬
‫‪Lihat uraian berikut ini :‬‬

‫‪b. I’rab (i’rab):‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع‪،‬‬ ‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َجاءَُ َزيْ ٌُد َوإ ْعَرابُهُ‪َ :‬جاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ََ َ َ َ‬
‫‪Artinya:‬‬
‫ُُزيْ ٌدُ‬
‫‪:‬جاءَ َ‬
‫‪َ i’rab-nya adalah: (lafadz) jaa’a adalah fi’il madli (kata kerja‬‬
‫‪yang menunjukkan pekerjaan yang telah lampau). Mabni atas fathah,‬‬
‫‪yang jelas pada huruf terakhirnya. Zaidun merpakan fa’il-nya, ia wajib‬‬
‫‪dirafa’, dan tanda rafa’-nya adalah dlammah yang jelas pada huruf‬‬
‫‪terakhirnya.‬‬

‫الزيْ ُد ْو َن فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫جأَُال َّزيدو َُن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جأَ فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َّ .‬‬ ‫َ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ُُ َ ْ َ َْ َ‬
‫َّم ِة ِألَنَّه ََجْ ُع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن عِ َواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن‬
‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫ِف ِْ‬
‫الزيْ َدا َن فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫َُالزي َدا َُن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جأَ فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َّ .‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َجأ َّ ْ‬
‫َّم ِة ِألَنَّه ُمثَ ََّن‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫اإل ْس ِم‬ ‫َّ‬ ‫الض‬ ‫ن‬‫ِ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫اب‬
‫ََ‬‫ي‬‫ف نِ‬
‫ُ‬
‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه األَلِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ‬
‫َ‬
‫الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫ال‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جأَ فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫َ‬ ‫ُوف ْو َك َُوذ ْوَم ُ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ُو َْح ْو َك َ‬
‫ُوأَخ ْو َك َ‬ ‫َجأُأَب ْو َك َ‬
‫ََسَ ِاء‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬أَب ْو َُك فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِف أ ِ‬

‫‪Page‬‬
‫‪109‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪ُ .‬أَبُو ُم َ‬

‫ف‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ْ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫ْ‬
‫ف‬ ‫َخوا َم ْعطُْوف َعلَى أَبُو َوالْ َم ْعطُْو ُ‬ ‫ف َعطْف أ ُ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬وأَخ ْو َُك الْ َو ُاو َح ْر ُ‬ ‫َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬
‫اْلَ ْم َس ِة أَخوُ‬ ‫ََسَ ِاء ْ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬ ‫َعلَى الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬
‫ف َُمَ ِّل َجّر‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ْ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫ُم َ‬
‫ف َعلَى الْ َمْرفُ ْو ِع‬ ‫ف َعطْف َْحُو َم ْعطُْوف َعلَى أَبُو َوالْ َم ْعطُْو ُ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬و َْح ْو َُكالْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫ُم َ‬
‫اف‬‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪َْ .‬ح ُْو ُم َ‬ ‫ََسَ ِاء ْ‬‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬
‫عَل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫َمْرفُ ْوع َو َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬وف ْو َُك‬ ‫ف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫خ‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫َ ُ ُ‬ ‫ْي‬‫ْ‬
‫ضِ‬
‫م‬
‫ف َعلَى الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬ ‫ف َعطْف فُ ْو َم ْعطُْوف َعلَى أَبُو َوالْ َم ْعطُْو ُ‬ ‫الْ َو ُاو َحْر ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر‬
‫اف َ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪ .‬ف ُْو ُم َ‬ ‫ََسَ ِاء ْ‬‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬‫الْ َو ُاو نِيَ بَةً َع ِن الض َّ‬
‫ف‬ ‫ال الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬وذ ْوَم ُ‬ ‫ف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ْ‬
‫الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫ف َعلَى الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن‬ ‫َعطْف ذُ ْو َم ْعطُْوف َعلَى أَبُوا َوالْ َم ْعطُْو ُ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫ضاف َمال ُم َ‬ ‫ََسَ ِاء ْ‬
‫اْلَ ْم َس ِة‪ .‬ذُ ْو ُم َ‬ ‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬
‫الض َّ‬
‫‪c. Macam-macam Fa’il:‬‬
‫‪1) Fai’il Isim Dzahir‬‬
‫‪Pengertian Fa’il isim dzahir ialah:‬‬
‫فَالظَّ ِ‬
‫اه ُر َما َد َّل َعلَى ُم َس َّماه بََِلقَيِّد َكَزيْد َوَر ُجل‬
‫‪Artinya:‬‬
‫‪Fa’il Isi dzahir ialah lafadz yang menunjukkan sebutan sesuatu.‬‬
‫‪َ (Zaid), dan‬زيْد‪Tidak ada keterbatasan. Seperti lafadz:‬‬ ‫‪َ (laki-‬ر ُجل‬
‫‪laki).‬‬
‫‪Contoh fa’il isim dzahir:‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪110‬‬
 Ilmu Nahwu

‫قَ َام َزيْد‬ Zaid telah berdiri

‫يَ ُق ْومُ َزيْد‬ Zaid akan berdiri

‫الزيْ َد ِان‬
َ ‫قَ َام‬
Dua zaid telah berdiri

‫الزيْ َد ِان‬
َّ ُ‫يَ ُق ْوم‬ Dua zaid akan berdiri

‫الزيْ ُد ْو َن‬
َّ ‫قَ َام‬ Beberapa zaid telah berdiri

‫الزيْ ُد ْو َن‬ َّ ُ‫يَ ُق ْوم‬ Beberapa zaid akan berdiri

‫ال‬
ُ ‫الر َج‬ ِّ ‫قَ َام‬ Beberapa orang laki-laki telah berdiri

‫ال‬
ُ ‫الر َج‬ ِّ ُ‫يَ ُق ْوم‬ Beberapa orang laki-laki akan berdiri

‫ت ِهْند‬ ْ ‫قَ َام‬

Hindun telah berdiri

‫تَ ُق ْومُ ِهْند‬ Hindun akan berdiri

‫ت ا ْْلِْن َد ِان‬ ِ ‫قَام‬

َ
Dua hindun telah berdiri

‫تَ ُق ْومُ ا ْْلِْن َد ِان‬ Dua hindun akan beridiri

‫ات‬ ِ ِ
ُ ‫قَ َامت ا ْْلْن َد‬
Beberapa hindun telah berdiri

‫ات‬ ِ
ُ ‫تَ ُق ْومُ ا ْْلْن َد‬
Beberapa hindun akan berdiri

‫ت ا ْْلنُ ْو ُد‬ ِ ‫قَام‬ Beberapa hindun telah berdiri

َ
‫تَ ُق ْومُ ا ْْلنُ ْو ُد‬ Beberapa hindun akan berdiri

‫َخ ْو َك‬ُ ‫قَ َام أ‬

Saudaramu telah berdiri

Page
111
 Ilmu Nahwu

‫َخ ْو َك‬
ُ ‫يَ ُق ْومُ أ‬
Saudaramu akan berdiri

‫قَ َام غُ ََل ِمى‬ Anak laki-laki saya telah berdiri

‫يَ ُق ْومُ غُ ََل ِمى‬ Anak laki-laki saya akan berdiri

Contoh lain:

ُ‫قَال للا‬
Allah Berfirman (Al-Maidah: 115)

‫ال َر ُج ََل ِن‬َ َ‫ق‬ Berkatalah dua orang (laki-laki) (Al-

Maidah: 23)
‫َو َجاءَ الْ ُم َع ِّذ ُرْو َن‬ Dan datang (kepada Nabi) orang-orang
yang mengemukakan 'uzur (At-Taubah:
90)
‫َّاس‬
ُ ‫يَ ْوَم يَ ُق ْومُ الن‬
(Yaitu) hari (ketika) manusia berdiri (Al-
Muthaffifin: 6)
‫ح الْ ُم ْؤَمنُ ْو َن‬ ِ
ُ ‫َويَ ْوَمئذ يَ ْفَر‬
Dan di hari (kemenangan bangsa
Romawi) itu bergembiralah orang-orang
yang beriman (Ar-Ruum: 4)
‫ال أَبُ ْو ُه ْم‬
َ َ‫ق‬ Berkata ayah mereka (Yusuf: 94)

2) Fa’il Isim Dlamir

Pengertian Fa’il Isim dlamir ialah:
‫َما َد َّل َعلَى ُمتَ َكلِّم أ َْو َُمَاطَب أ َْو َغائِب‬
Artinya:
Ialah lafadz yang menunjukkan kepada kata ganti orang pertama
(mutakallim/ Pembicara), Kata ganti orang kedua (mukhatab/yang
diajak bicara), atau kata ganti orang ketiga (Ghaib/orang atau
sesuatu yang dibicarakan).

Page
112
 Ilmu Nahwu

Perlu diketahui bahwa Fa’il yang berupa kata ganti (isim dlamir) ini
ada 12 macam, yang dikel menjadi 3 (tiga) jenis. Yakni:
a) Dlamir Mutakallim;dalam bahasa Indonesia disebut dengan ‘kata
ganti orang pertama’. Dlamir mutakallim ada dua macam. Yaitu:
1) Mutakallim wahdah (pembicara 1 atau sendirian), yaitu
‘kata ganti orang pertama tunggal'. Dalam bahasa arab, kata
ganti orang pertama tunggal ini berupa kata: ‫(أَ ََن‬saya);
2) Mutakallim wa maahu ghayrahu (pembicara bersama yang
lain), yaitu kata ganti orang pertama jamak. Dalam bahasa
arab kata ganti orang pertama jamak ini berupa kata:
‫( ََْن ُن‬kami/kita). Kata ‫ ََْن ُن‬selain berarti menunjukan
pembicara bersama orang lain, juga dapat berfungsi sebagai
pernyataan menghormati atau disebut dengan istilah:
mu’adzim nafsah.

b) Dlamir mukhatab; yang dimaksud dengan dlamir mukhatab ialah

kata ganti atu sebutan bagi orang yang diajak bicara. Disebut juga
dengan ‘kata ganti orang kedua’. Seperti kata: ‫ت‬
َ ْ‫(أَن‬Kamu), ‫أَنْتُ َما‬
(Kalian berdua) dan sebagainya. Dlamir mukhatab ada 5 (lima)
macam, yaitu:
1
‫َنت‬
َ ‫أ‬
Kamu (laki-laki)

2 ِ ْ‫أَن‬
‫ت‬ Kamu (Perempuan)

3
‫أَنْتُ َما‬ Kalian berdua

4
‫أَنْتُم‬ Kalian (laki-laki banyak)

5
‫ت‬َّ ُ ْ‫أَن‬ Kalian (Perempuan banyak)

Page
113
 Ilmu Nahwu

c) Dlamir ghaib: ialah dlamir yang menunjukkan pihak ketiga.

Dalam bahasa Indonesia disebut ‘Kata ganti orang ketiga’, seperti
kata : ‫( ُه َو‬dia laki-laki), dan ‫( ُه ْم‬mereka), dan lain sebagainya.
Dlamir Ghaib ada 5 (lima) macam, yaitu:
1
‫ُه َو‬
Dia ( 1 orang laki-laki)

2
‫ُُهَا‬ Dia (2 orang laki-laki / Perempuan)

3
‫ُهم‬ Mereka (Banyak orang laki-laki)

4
‫ِه َي‬ Dia (1 orang perempuan)

5
‫ُه َّن‬ Mereka (Banyak orang perempuan)

Jika dlamir-dlamir tersebut dijadikan fa’il maka akan menjadi seperti

di bawah ini:

No Dlamir Contoh Arti

1.
‫ُه َو‬ ‫ب‬
َ ‫ضَر‬ َ
Dia memukul (lk)

2.
‫ُُهَا‬ ‫ضَرَِب‬
َ
Mereka berdua memukul
(lk)
3.
‫ُهم‬ ‫ضَربُوا‬
َ
Mereka memukul (lk)

Page
114
 Ilmu Nahwu

4.
‫ِه َي‬ ‫ت‬
ْ َ‫ضَرب‬ َ
Dia memukul (Pr)

5.
‫ُُهَا‬ ‫ضَربَتَا‬
َ
Mereka berdua memu-
kul (Pr)
6.
‫ُه َّن‬ ‫ضَربْ َن‬َ
Mereka memukul (Pr)

7.
‫َنت‬
َ ‫أ‬ ‫ت‬َ ْ‫ضَرب‬ َ
Kamu memukul (lk)

8.
‫أَنْتُ َما‬ ‫ضَربْتُ َما‬
َ
Kalian berdua memukul
(lk)
9.
‫أَنْتُم‬ ‫ضَربْتُ ْم‬
َ
Kalian memukul (lk)

10. ِ ْ‫أَن‬
‫ت‬ ‫ت‬ِ ‫ضرب‬ Kamu memukul (Pr)
َْ َ
11.
‫أَنْتُ َما‬ ‫ضَربْتُ َما‬
َ
Kalian berdua memukul
(Pr)
12.
‫ت‬َّ ُ ْ‫أَن‬ ‫ت‬
َّ ُ ْ‫ضَرب‬
َ
Kalian memukul (Pr)

13.
‫أَ ََن‬ ‫ت‬
ُ ْ‫ضَرب‬ َ
Aku memukul

14.
‫ََْن ُن‬ ‫ضَربْ َن‬ َ
Kami memukul

d. Ketentuan-ketentuan Fa’il:
a) Tidak boleh membuang fa’il, karena fa’il merupakan bagian pokok
dari fi’il. Seperti: ‫َزيْد‬ ‫ قَ َام‬untuk fa’il yang dzahir (jelas), dan ‫الزيْ َد ِان قَ َاما‬
َّ
untuk yang berupa dlamir mustatir (tersembunyi).
b) Fa’il tidak boleh mendahului fi’ilnya. Dan apabila ternyata ditemui
hal yang demikian (fa’il yang didahulukan dari fi’ilnya) maka kita
harus memperkirakan adanya fa’il berupa dlamir mustatir

Page
115
 Ilmu Nahwu

(tersimpan) di dalam fi’il tersebut. Dan fa’il yang didahulukan

menjadi mubtada’. Lihat contoh di bawah ini:
‫َزيْد قَام‬
Zaidun fa’il qaama fi’il >> Salah

‫َزيْد قَام‬ Zaidun mubtada’ qaama

fi’il. Sedangkan fa’ilnya
>> Benar
adalah dlamir mustatir di
dalam lafadz qaama.

I’rab
ِ ‫اهرة ِف أ‬
َُ َ‫ ق‬.ِ‫َخ ِره‬
‫ام‬ ِ َ‫ َزي ٌُد مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظ‬:‫ وإِ ْعرابه‬:‫ام‬
َ َ َ َ ََ ْ ْ َ ُْ ْ ُ ُ َ َ َُ َ‫َزيْ ٌدُق‬
ِ ِِ ِ َ ‫اعل‬ ِ ‫ والْ َف‬.ِ‫َخ ِره‬ ِ َ‫فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظ‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬
ُ‫ضم ْْي َم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُره‬ َ َ َ َ َْ َ ْ
.‫ول ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‬
ِ ‫ وا ْْل ْملَُة ِمن الْ ِف ْع ِل والْم ْفع‬.‫ُهو‬
ُ َ َ َ َ َ
c) Meskipun fa’il berupa isim tatsniyah atau jamak, fi’il harus tetap
dalam keadaan mufrad. Contoh:
‫قَ َام َزيْد‬
Zaid berdiri

‫ال‬َ ‫ال للاُ تَ َع‬ َ َ‫ق‬ Allah Ta’ala berfirman

.....‫َلن‬ ِ ‫ال رج‬

ُ َ َ َ‫ق‬
Berkatalah dua orang...... (al-Maaidah: 23)

......‫َو َجاءَ الْ ُم َع ِّذ ُرْو َن‬ Dan datanglah kepada nabi orang-orang
yang mengemukakan uzur ........ (at-Taubah:
90)
......‫ال الظَّالِ ُمو َن‬
َ َ‫َوق‬ Orang-orang yang dzalim itu berkata..... (al-
Furqan: 8)
......‫ال نِ ْس َوة‬َ َ‫َوق‬ dan wanita-wanita berkata....... (Yusuf: 30)

d) Fi’il harus di mu’annats-feminim-kan, jika fa’il merupakan

mu’annats (feminim) hakiki. Tapi boleh di mudzakkar-maskulin-kan
Page
116
 Ilmu Nahwu

jika fa’il merupakan mu’annats majazi. Serta fi’ilnya bukan: ‫نِ ْع َم‬dan
‫بِْئس‬. Contoh:
‫ت ِهند‬
ْ ‫قَ َام‬
Hindun berdiri (fi’il Madli)

ُ‫قَ َامت امل ْرأَة‬

Perempuan berdiri (fi’il Madli)
َِ
‫تَ ُق ْومُ هند‬ Hindun akan berdiri (fi’il Mudlari’)

ُ‫تَ ُق ْومُ الْ َم ْرأَة‬ Perempuan akan berdiri (fi’il Mudlari’)

Sedangkan yang majazi:

‫س‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫ت الش‬ْ ‫طَلَ َع‬
Hindun berdiri (fi’il Madli) >> Boleh

‫س‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫طَلَ َع الش‬
Perempuan berdiri (fi’il >> Boleh
Madli)
e) Pada dasarnya, fi’il disebutkan dahulu, kemudian fa’ilnya, lalu
kemudian maf’ul-nya. Seperti:
ِ Sulaiman mewariskan pada Dawud
‫ث ُسلَْي َما ُن َد ُاوْوَد‬
َ ‫َوَور‬
Akan tetapi, boleh juga maf’ul didahulukan sebelum fa’il. Dengan
hukum jawaz (boleh). Seperti:
‫ َولََقد َجاءَ أ ََل فِ ْر َع ْو َن النُّ ُذ ْوُر‬Dan sungguh telah datang pada
golongan Fir’aun Janji-janji

Ada pula yang mewajibkan mendahulukan maf’ul dari fa’il. Yakni

jika maf’ulnya berupa dlamir muttashil, sedangkan fa’ilnya berupa
isim dzahir. seperti:
‫َشغَلَْت نَا أ َْم َوالُنَا‬
Harta benda kami menrepotkan kami

Page
117
 Ilmu Nahwu

Atau jika fa’il mengandung dlamir yang merujuk pada (refer to-)
maf’ul. Contoh:
ِ ِ ِ ِ Ketika Ibrahim diuji Tuhan-Nya.
ُ‫َوإذابْتَ لَى إبْ َراهْي َم َربُّه‬
Ada pula kalanya maf’ul mendahului fa’il dan fi’il-nya secara jawaz
(boleh). Seperti:
‫ فَ ِريْ ًقا َك َّذبُوا َوفَ ِريْ ًقا تَ ْقتُلُ ْو َن‬Sebagian kelompok (Nabi) kalian
dustakan, dan sebagian kelompok
lagi kalian bunuh.

Akan tetapi kadangkala wajib mendahulukan maf’ul jika maf’ul-nya

berupa huruf istifham (kata tanya). Seperti :
‫ت للاِ تُْن ِك ُرْو َن‬
ِ ‫َي أََّي‬
َ َّ ‫أ‬َ‫ف‬ Maka, yang mana lagi, tanda-tanda
(dari) Allah akan kalian ingkari ?

Keterangan:
Fa’il dlamir muttashil dan dlamir munfashil sifatnya adalah mabni.
Tandanya tetap, tidak bisa berubah. Dengan demikian tidak bisa
ditandai dengan tanda i’rab apapun, baik rafa’ maupun nashab.
Melainkan kedudukan i’rabnya sebagai mahal rafa’.

e. I’rab
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬
َ ‫ َوالْ َفاعِ ُل‬.ِ‫َخ ِره‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ ِ
َ َ‫ قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظ‬:ُ‫ ُ َوإ ْعَرابُه‬:‫ُزيْ ٌد‬
ِ َ ‫ام‬ َ َ‫ق‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬
ُ .ِ‫َخ ِره‬ ِ َ‫ زيد فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظ‬.‫جوازا تَ ْق ِدي ره هو‬
َ َ َ َ َ َ ْ َْ َ ُ َ ُ ْ َ ُ ُ ُُ ْ ً َ َ
ِ ْ‫بو‬ ِِ ِ ِ
‫ض َّمة‬ َ ‫ َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬.‫اْلَا ِزم‬ ِ
َ ِ ‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لتَ َجُّرده َع ِن النَّاص‬ َ ‫ يَ ُق ْوُم ف ْعل ُم‬:ُ‫ َوإِ ْعَرابُه‬:‫ُزيْ ٌُد‬
َ ‫يَق ْوم‬
ُ‫ َزيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمة‬.‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‬
َ ‫ َوالْ َفاعِ ُل‬.ِ‫َخ ِره‬ ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ
َ َ‫ظ‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬
.ِ‫َخ ِره‬ ِ َ‫رفْعِه ض َّمة ظ‬
َ َ َ
Page
118
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الزيْ َد ُِ ِ‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ان‪َ ُ:‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫امُ َ‬‫قَ َُ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن‬
‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬ ‫فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‪َّ .‬‬
‫الزيْ َد ِان فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوعُ َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه ْاألَل ُ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬‫والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫اْلَا ِزِم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ان َوإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ُالزيْ َد ُِ‬
‫يَق ْوم َّ‬
‫ِ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‪َّ .‬‬
‫الزيْ َد ِان فَاعلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوعُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن َوالن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬
‫َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه ْاألَل ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُالزيْد ْو َن‪َ ُ:‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ام َّ‬‫قَ َُ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ََجْع‬ ‫فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‪َّ .‬‬
‫الزيْ ُد ْو ِن فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوعُ َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬‫ُم َذ َّكر َس ِاَل َوالن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬
‫اْلَا ِزِم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬
‫ُالزيْد ْو َُن َوإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫يَق ْوم َّ‬
‫ِ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‪َّ .‬‬
‫الزيْ ُد ْو ِن فَاعلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوعُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬
‫اإل ْس ِم‬‫َّم ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل َوالن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫َ‬
‫الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ُالرجال‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ام ِّ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫قَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬ ‫ال فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫ج‬ ‫ِ‬
‫الر‬ ‫‪.‬‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫فِي ِه جوازا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬
‫ُ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ ََ ً‬
‫اْلَا ِزِم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬
‫ُالر َجالُ َوإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫يَق ْوم ِّ‬
‫ال فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه ُو‪ِّ .‬‬
‫الر َج ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ َ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪119‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫الساكِنَةُ َع ََل َمةُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والتَّاءُ َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قَام ْ ِ‬
‫تُه ْن ٌد‪َ ُ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة‬‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فْي ِه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ه َي‪ .‬هْند فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِه َ‬ ‫ث‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫التَّأْنِي ِ‬
‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫تَق ْومُه ْن ٌُد‪ُ:‬تَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ِه َي‪ِ .‬هْند فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِه‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرِه‪ُ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫السكِنَةُ َع ََل َمةُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والتّاءُ َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قَ َام ُِ ِ ِ ِ‬
‫تُا ْْل ْن َدان‪َ ُ:‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ِه َي‪ْ .‬اْلِْن َد ِان‬
‫ْي‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ث‪َ .‬و ُحِّرَك ِِبلْ َك ْس ِر لِلْتِ َق ِاء َّ‬
‫الساكِنَ ْ ِ‬ ‫التّأْنِي ِ‬
‫ْ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَََّن‪َ .‬والن ُّْو ُن عِ َواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن‬ ‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬
‫فَاعِلُهُ ُو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه ْاألَل ُ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬‫ِف ِْ‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬ ‫تَق ْومُا ْْلِْن َد ُِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫ان‪ُ:‬تَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ِه َي‪ْ .‬اْلِْن َد ِان فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِه‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ِف أ ِ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ُ .‬‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن‪َ .‬والن ُّْو ُن َعواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬
‫ْاألَل ُ‬
‫السكِنَةُ َع ََل َمةُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والتّاءُ َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫تُا ْْلِْن َدات‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫قَ َام ُِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُُ َ ْ َ َ ْ َ‬
‫ْي‪ْ .‬اْلِنْ َدات فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ُ ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫ث‪َ .‬و ُحِّرَك ِِبلْ َك ْس ِر لِلْتِ َق ِاء َّ‬
‫الساكِنَ ْ ِ‬ ‫التّأْنِي ِ‬
‫ْ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬ ‫ِف أ ِ‬
‫ب وْ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫تَقُومُا ْْلِْن َداتُ‪ُ :‬تَ ُقوم فِ‬
‫ض َّمة‬‫اْلَا ِزم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫َّاص‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ْ‬
‫ات فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ه َي‪ْ .‬اْلنْ َد ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َرفْعِه َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪120‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫السكِنَةُ َع ََل َمةُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والتّاءُ َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫قَ َامتُا ْْلن ْود‪َ ُ:‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫اه َرة‬‫ْي‪ْ .‬اْلن ود فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫الساكِنَ ْ ِ ُ ْ ُ ُ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫ث‪َ .‬و ُحِّرَك ِِبلْ َك ْس ِر لِلْتِ َق ِاء َّ‬ ‫التّأْنِي ِ‬
‫ْ‬
‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫تَق ْومُا ْْلن ْودُ‪ُ:‬تَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ِه َي‪ْ .‬اْلنُ ْو ُد فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِه‬‫ِف أَ ِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫امُأَخ ْو َك‪َ ُ:‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫قَ َ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن‬
‫َخ ْو فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫َخ ْو َك‪ ،‬أ ُ‬
‫ِ‬
‫َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه ُو‪ .‬أ ُ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫ََس ِاء ْ ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫أخو ُم َ‬ ‫اْلَ ْم َسة‪ُ .‬‬ ‫ْاأل َْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪ُ .‬‬ ‫ِف ُمَ ِّل َجّر ُم َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫بوْ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ي قومُ أَخو َُك‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ي ُقوم فِ‬
‫اْلَا ِزم‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫َّاص‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ ْ ْ َ َ ُُ َ ْ ُ‬
‫َّم ِة‬
‫َخ ْو فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َخ ْو َك‪ ،‬أ ُ‬ ‫ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه ُو‪ .‬أ ُ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫ََس ِاء ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫أخو ُم َ‬ ‫اْلَ ْم َسة‪ُ .‬‬ ‫ألَنَّهُ م َن ْاأل َْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َعلَى الْ َفْت ِح ِف ُمَ ِّل َجّر ُم َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قَ َ ِ ِ‬
‫امُغ ََلمى‪َ ُ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ض َّمة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه ُو‪ .‬غُ ََلمى فَاعلُهُ َوُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمة َرفْعه َ ُ َ َ‬
‫اسبَ ِة‪ُ .‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِبََرَكة الْ ُمنَ َ‬‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪121‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي‬ ‫بوْ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫اْلَا ِزم‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ِ ِ‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لتَ َجُّرده َع ِن النَّاص َ‬ ‫يَق ْومُغ ََلمى‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يَ ُق ْوُم ف ْعل ُم َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه ُو‪ .‬غُ ََلمى فَاعلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمة َرفْعه َ ُ َ َ‬
‫اسبَ ِة‪ُ .‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِبََرَكة الْ ُمنَ َ‬ ‫َمنَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ب‪ :‬وإِعرابه ‪ :‬ضر ِ‬
‫ض َر َُ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َج َو ًاز تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬
‫ض ِمْيُ الْ ُم َذ َّكَريْ ِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضر ُب‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضر ِ‬
‫ف َ‬ ‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫َ َ َ َ َ ُُ َ َ َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ْي ِب ِرز مت ِ‬
‫الْغَائبَ ْ ِ َ ُ‬
‫ِ‬
‫ال‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫د‬ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫اض‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ضربوا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب فِ‬
‫َ ُ َ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ َ ُُ َ َ َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِْي‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫الْمح ِل ِِبرَك ِة الْمنَ ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫اسبَة‪َ .‬والْ َو ُاو َ ْ ُ ُ ْ َ‬ ‫َ َ ّ ََ ُ َ‬
‫اإل ْف َر ِاد‪.‬‬
‫اْلَ ْم ِع َو ِْ‬
‫ْي ْ‬ ‫ف فَا ِرقَة بََْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َرفْع فَاعِل‪ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬و ْاألَل ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ت‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضر ِ‬
‫ض َربَ ُْ َ َ ُ ُ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ث‪.‬‬‫جو ًازا تَ ْق ِدي ره ِهي‪ .‬والتَّاء ع ََلمةُ التَّأْنِي ِ‬
‫ْ ُُ َ َ ُ َ َ ْ‬ ‫ََ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬والتَّاء ع ََلمةُ التَّأْنِي ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضرب تَا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضر ِ‬
‫ث‪.‬‬ ‫ْ‬ ‫ُ َ َ‬ ‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َ َ َ َ ُُ َ َ َ‬
‫ْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ض ِمْي الْمؤنَّثَتَ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي ولِمنَاسب ِة ْاألَلِ ِ‬ ‫وح ِرَك ِِبلْ َفْتح ِة لِلْتِ َق ِاء َّ ِ‬
‫َّصل‬ ‫ْي الْغَائبَ تَ ْ ِ َ ُ‬ ‫ف َ ُْ ُ َ ْ‬ ‫ف‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫الساكنَ ْ ِ َ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُّ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫َمْب ِِن َعلَى ُّ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫ال‬ ‫ضَربْ َن ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْ َُن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫اح َدةِ‪َ .‬والن ُّْو ُن َ‬‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ََجْ ِع الْمؤنَّثَِة الْغَائِب ِة‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َ َ ُ‬ ‫َُ‬
‫إِ ْعَراب‪.‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪122‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ت‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫ال‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْ َُ َ َ ُ ُ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ََّ ُ ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ب‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫إِ ْعَراب‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ضرب تُما فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ض َربْت َما‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َْ َ :‬‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ل أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل ُمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي الْ ُم َذ َّكَريْ ِن الْ ُم َخاطَبَ ْْي‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَِة‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬والْ ِمْي ُم َحْر ُ‬
‫ف عِ َماد‪َ .‬و ْاألَل ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ضَربْتُ ْم ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْت ُْم‪َ :‬‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ََجْ ِع‬ ‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫ُ ْ َ ُ َ َْ َ ُ‬
‫إِ ْعَراب‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع الْ ُم َذ َّك ِر‪.‬‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ت‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫ال‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْ ُِ َ َ ُ ُ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬
‫ُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََّ ُ ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ُ .‬‬ ‫الْمؤنَّثَِة الْمخاطَب ِة‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َُ ُ َ َ َ ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ت‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب َّ ِ‬
‫ال‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْ َُّ َ َ ُ ُ َ َْ ُ‬ ‫َ‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬
‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ُ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر‬ ‫ات‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ََجْ ِع الْ ُم َؤنَّثَات الْ ُم َخاطَبَ َ ُ‬
‫ث الْمخاطَب ِ‬ ‫اْلم ِع ِْ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ات‪ُ .‬‬ ‫اإلنَ ُ َ َ‬ ‫فْيه إِ ْعَراب‪َ .‬والن ُّْو ُن َع ََل َمةُ َْ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪123‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ضربتُ‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫ال‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ُُ َ َْ َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ََ‬ ‫َ‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫ََّ ُ ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ُ .‬‬
‫الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَا ُل‬ ‫ضرب ُنا‪ :‬وإِعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ْ َ ُُ َ َْ َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ض َكراهةً تَوِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬و ََن َ‬ ‫ُ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعار ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫الْ ُمتَ َكلِّم َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َعظَِّم نَ ْف َسهُ‪َِ .‬ب ِرز ُمت َ ْ‬
‫إِ ْسم َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬

‫‪----------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪1.‬‬ ‫! ‪Jelaskan apa yang dimaksud dengan fa’il‬‬

‫‪2.‬‬ ‫! ‪Jelaskan macam-macam fa’il‬‬
‫‪3.‬‬ ‫! ‪Sebutkan ketentuan-ketentuan fa’il‬‬
‫‪4.‬‬ ‫‪Sebutkan macam-macam dlamir, dan berikanlah contoh-contohnya‬‬
‫! ‪dalam bentuk fa’il‬‬
‫‪5. I’rabkan kalimat-kalimat di bawah ini:‬‬
‫ُالزيْ َد ُِ‬
‫ان ُ‬ ‫ام َ‬ ‫قَ َ‬ ‫ال ُ‬
‫ُالر َج ُ‬‫ام ِّ‬
‫قَ َ‬
‫ُالزيْ َد ُِ‬
‫ان ُ‬ ‫يَق ْوم َّ‬ ‫يَق ْوم ِّ‬
‫ُالر َجالُ ُ‬
‫ُالزيْد ْو َُن ُ‬
‫ام َّ‬ ‫تِ‬
‫قَ َ‬ ‫ُه ْن ٌُد‬ ‫قَ َام ْ‬
‫ُالزيْد ْو َُن‬
‫يَق ْوم َّ‬

‫‪Page‬‬
‫‪124‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 11
NA’IB AL-FA’IL
(MAF’UL YANG TIDAK DISEBUTKAN FA’ILNYA)

a. Pengertian Maf’ul yang tidak disebutkan fa’ilnya (na’ibul fa’il)

Dalam Bahasa Indonesia, Maf’ul disebut juga dengan Obyek atau sesuatu
yang dikenai pekerjaan. Dalam kitab Ajurumiyah, pengertian maf’ul
alladzi lam yusamma fa’iluhu (maf’ul yang tidak disebutkan fa’ilnya),
atau disebut juga na’ibul fa’il dijelaskan sebagai :
ِ ِ ِْ ....
ْ ‫اإل ْس ُم الْ َم ْرفُ ْوعُ الَّذ‬
ُ‫ى ََلُ يُ ْذ َك ْر َم َعهُ فَاعلُه‬
Artinya:
Isim (maf’ul) yang dirofa’yang tidak disebutkan fa’ilnya.

Pada dasarnya, maf’ul itu adalah isim yang harus di-nashbkan. Seperti :
‫قَ َرأَ َزيْد الْ ُقرأَ َن‬
Zaid membaca Al-Qur’an

ِّ ‫ب َع ْمرو‬
َ‫الر َسالَة‬ َ َ‫َكت‬
Amar menulis surat

‫اب‬
َ َ‫فَتَ َح بَ ْكر الْب‬
Bakar membuka pintu

Akan tetapi, pada saat fa’il (subyek) tidak disebutkan, maka maf’ul
(obyek) menggantikan kedudukan fa’il. Dan karena menempati
kedudukan fa’il, maka maf’ul tersebut mengikuti fa’il dalam segala
hukum i’rabnya. Sehingga, maf’ul yang asalnya dinashabkan, setelah
mengganti kedudukan fa’il maka harus dirafa’kkan sebagaimana fa’il
juga dirafa’kan pula.
Seperti contoh diatas jika fa’il-nya dihilangkan akan menjadi demikian :
ِ Al-Qur’an dibaca
‫قُرأَ الْ ُقرأَ ُن‬

Page
125
 Ilmu Nahwu

ِّ ‫ب‬
ُ‫الر َسالَة‬ ِ‫ُكت‬ Surat ditulis
َ
‫اب‬ ِ
ُ َ‫فُت َح الْب‬
Pintu dibuka

Lalu, maf’ul yang menggantikan kedudukan fa’il itu, atau maf’ul yang
tidak disebutkan fa’ilnya itu kita sebut dengan na’ibul fa’il. Dan fi’ilnya
disebut dengan fi’il mabni majhul. Atau fi’il mabni lima lam yusamma
fa’iluhu.

b. Macam-macam na’ibul fa’il

Na’ibul fa’il ada dua macam. 1) naibul fa’il isim dzahir, dan 2) na’ibul
Fa’il isim dlamir. Na’ibul fa’il isim dzahir adalah sebagaimana contoh
berikut:

‫ئ الْ ُقْرأَ ُن‬َ ‫إِذَا قُ ِر‬ Jika Al-Qur’an dibaca.........

‫ب َمثَل‬ َ ‫ض ِر‬
Dibuatkan sebuah contoh.......
ُ
‫ض َي ْاأل َْم ُر‬ِ ُ‫ق‬ Ditepatilah perkara itu.......

‫اص ْو َن‬
ُ ‫اْلََّر‬ ْ ‫قُتِ َل‬ Terkutuklah orang-orang yang banyak
berdusta
‫ف الْ ُم ْج ِرُم ْو َن‬
ُ ‫يُ ْعَر‬ Orang-orang yang berdosa dikenal

Sedangkan na’ibul fa’il—yang terdiri atau terbentuk dari—isim dlamir

(kata ganti) adalah sebagaimana berikut :

Dlamir Contoh Dlamir Contoh Dlamir Contoh

gha’ib Mukhatab Mutakallim
‫ُه َو‬ َ ‫ض ِر‬
:‫ب‬ ُ ‫َنت‬
َ ‫أ‬ َ ْ‫ض ِرب‬
:‫ت‬ ُ ‫أَ ََن‬ ُ ْ‫ض ِرب‬
:‫ت‬ ُ
‫ُُهَا‬ : ‫ض ِرَِب‬
ُ ِ ْ‫أَن‬
‫ت‬ ِ ‫ض ِرب‬
:‫ت‬ ُْ ‫ََْن ُن‬ : ‫ض ِربْنَا‬
ُ
Page
126
 Ilmu Nahwu

‫ُهم‬ : ‫ض ِربُ ْوا‬

ُ ‫أَنْتُ َما‬ : ‫ض ِربْتُ َما‬
ُ - -
‫ِه َي‬ ْ َ‫ض ِرب‬
:‫ت‬ ُ ‫أَنْتُم‬ : ‫ضربْتُ ْم‬
ُ - -
‫ُُهَا‬ : ‫ض ِربَتَا‬
ُ ‫ت‬َّ ُ ْ‫أَن‬ َّ ُ ْ‫ض ِرب‬
:‫ت‬ ُ - -
‫ُه َّن‬ : ‫ض ِربْ َن‬
ُ - - - -

c. Ketentuan-ketentuan merubah fi’il menjadi mabni majhul

Pada saat fa’il dihilangkan, dan maf’ul menggantikkan kedudukannya,
maka bentuk fi’il pun juga harus dirubah. Kemudian fi’il yang sudah
dirubah bentuk tersebut disebut fi’il mabni majhul. Berikut ini akan
diterangkan cara-cara untuk merubah fi’il tersebut.

1. Pada fi’il madli

ِ ‫ض َّم أ ََّولُه وُك ِسر ما قَبل أ‬
ِ‫َخ ِره‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ِ ‫إِ ْن َكا َن م‬
‫اض‬
َ ْ َ َ َ ُ ُ ً َ
Artinya:
Jika fi’il berupa fi’il madli, maka didlammahkan huruf awalnya, dan
dikasrahkan huruf sebelum akhirnya.

Contoh:
‫الرْوم‬ ‫ت‬ِ ‫غُلِب‬ : Bangsa Romawi akan dikalahkan
ُ َ
‫ضعِْي ًفا‬ ِْ ‫وخلِ َق‬
َ ‫اإلنْ َسا ُن‬ ُ
: Manusia diciptakan sebagai
mahluk yang lemah

‫صَر َزيْ ُد‬ ِ ُ‫ن‬ : Zaid ditolong

‫قُِرأَ الْ ُق ْرأَ ُن‬ : Al-Qur’an dibaca

‫عُلِ َم ْاأل َْم ُر‬ : Perkara itu telah diketahui

Page
127
 Ilmu Nahwu

‫ فَِإ ْن‬.‫ب‬ِ
‫ر‬ ‫و‬‫ض‬ ‫ت‬
ُ‫و‬ ‫م‬ ِ‫ ََنو تُعل‬.‫اضى مب ُدوأً بِتاء زائِ َدة ض َّم أ ََّولُه و ََثنِي ِه‬
ّ ِ ‫فَِإ ْن َكا َن الْم‬
ُ
َ ْ ََُ ُ ْ َُ ْ ُ َ َ ْ َْ َ
.‫ِج َوأُنْطُلِ َق‬
َ ‫ر‬ ‫خ‬
ْ ‫ت‬
ُ ‫ُس‬
ْ ‫أ‬ ‫و‬
ُ ‫َن‬
ْ َ ‫ه‬
ُ ُ‫ث‬ِ‫َكا َن مب ُدوأً ِِبمزةِ وصل ض َّم أ ََّولُه و ََثل‬
َ ُ ُ ْ َ َ َْ ْ َْ
Artinya:
Jika fi’il madli diawali dengan huruf ta’ yang merupakan tambahan,
maka di-dlammahkan huruf awal dan huruf ke dua dari fi’il

َ ‫ضوِر‬
tersebut.seperti:‫ب‬ ُ ُ‫ت‬ ْ ، ‫تُعُلِّ َم‬Dan jika fi’il madli dimulai dengan
hamzah washal, maka di-dlammahkan huruf awal dan huruf
ketiganya. Seperti: ‫ق‬ ِ
َ ‫أُنْطُل‬ ، ‫ِج‬
َ ‫ُستُ ْخر‬
ْ ‫أ‬.
2. Pada fi’il Mudlari’
Dalam kitab al-Ajurumiyah dijelaskan tatacara membuat fi’il mudlari’
mabni majhul sebagai berikut:
ِ ‫ض َّم أ ََّولُه وفُتِح ما قَبل أ‬
ِ‫َخ ِره‬ ِ َ ‫َوإِ ْن َكا َن ُم‬
َ ْ َ َ َ ُ ُ ‫ضار ًعا‬
Artinya:
Jika kata kerja berupa fi’il mudlari’ maka huruf awalnya di
dlammahkan, dan huruf sebelum akhirnya di fathahkan.

Contoh:
‫اب‬
ُ َ‫يُ ْفتَ ُح الْب‬
Pintu dibuka

‫اب‬ ‫ت‬
َ‫ك‬ِ ْ‫ي ْقرأُ ال‬ Buku dibaca
ُ َُ

Page
128
 Ilmu Nahwu

‫ين َك َف ُروا َستُغْلَبُو َن‬ ‫ذ‬ِ َّ‫قُل لِل‬ Katakanlah kepada orang-orang yang
َ ْ kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan
‫س‬ ‫ئ‬
ِْ‫َوَُْت َش ُرو َن إِ َل َج َهن ََّم َوب‬ (di dunia ini) dan akan digiring ke
َ dalam neraka Jahannam. dan Itulah
ُ ‫الْ ِم َه‬
‫اد‬ tempat yang seburuk-buruknya".
(QS. Ali Imran: 12)
‫األم ُر ُثَّ ال‬ ‫ي‬ ِ ‫ لَ ُق‬.....
‫ض‬ .......... tentulah selesai urusan itu,
ْ َ kemudian mereka tidak diberi
‫يُْنظَُرو َن‬ tangguh (sedikitpun). (QS. Al-
An’Am: 8)

3. Jika ada sebuah fi’il yang memiliki 2 (dua) maf’ul, maka dipilih salah
satunya untuk dijadikan na’ibul fa’il. Sedang yang lain tetap
dinashabkan. Seperti:
ِ ِ Zaid diberi uang dirham
‫أ ُْعط َي َزيْد د ْرَه ًاما‬
Asalnya adalah:
‫أ َْعطَى بَ ْكر َزيْ ًدا ِد ْرَه ًاما‬ Bakar memberi Zaid uang dirham

d. Lafadz-lafadz yang bisa dijadikan naibul fa’il

Lafadz-lafadz yang bisa dijadikan na’ibul fa’il ada 4 (empat). Yaitu:
1) Maf’ul bih, seperti contoh-contoh di atas.
2) Dzaraf, seperti:
‫ك‬ ِ‫ جل‬Di depanmu dijadikan tempat
َ ‫س أ ََم ُام‬
َ ُ duduk
‫ ِصيم رمضان‬Berpuasa di bulan ramdlan
ُ َ ََ َ ْ
3) Jar-majrur, seperti:
‫ط ِف أَيْ ِديْ ِه ْم‬
َ ‫لَ َّما ُس ِق‬ Ketika mereka menyesali perbuatan mereka

Page
129
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪4) Mashdar, seperti:‬‬

‫الصوِر نَ ْفخة و ِ‬
‫اح َدة‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫فَإذَا تُف َخ ف ُّ ْ َ َ‬
‫‪Maka, apabila sangkakala ditiup‬‬
‫‪sekali tiupan.‬‬

‫‪Pada dasarnya, selama maf’ul bih masih ada, maka yang lebih utama‬‬
‫‪untuk dijadikan na’ibul fa’il adalah maf’ul. Karena ia adalah yang paling‬‬
‫‪dekat keterkaitannya pada fa’il.‬‬

‫‪e. I’rab:‬‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض ِربُ َزي ٌُد‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ض ِرب فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مب ِِن علَى فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ َ‬ ‫َ ْ َ َ ُُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرِه‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ب فَاعِل ِه َوُه َو َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ِ‬
‫َزيْد ََنئ ُ‬
‫ضا ِرع مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ضر ِ‬
‫ب‬‫َّاص ِ‬ ‫ُ َْ ْ َ َ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ َ ْ َ ْ ُ َ‬ ‫ض َربُ َزيْ ٌُد‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يُ ْ َ ُ‬ ‫ي ْ‬
‫ِ‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ض َّمة‬‫ب فَاعِل ِه َوُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيد ََنئِ‬
‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َو َْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫أ ْك ِرَم َ ِ‬
‫ُزيْ ٌُد‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬أُ ْك ِرَم ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫زيد ََنئِب فَاعِلِ ِه وهو مرفُوع‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َْ‬
‫َّاص ِ‬‫ضا ِرع مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬ ‫ي ْك َرم َ ِ‬
‫ب‬ ‫ُ َْ ْ َ َ‬ ‫ُزيْ ٌُد‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬يُكَْرُم ف ْعل ُم َ َ ْ َ ْ ُ َ‬
‫ِ‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ض َّمة‬‫ب فَاعِل ِه َوُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيد ََنئِ‬
‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َو َْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ب‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ض ِرب فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ َ‬ ‫ض ِر َُ َ َ ُ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًاز تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ُ .‬‬ ‫ب الْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ِ‬
‫َو ََنئ ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِر ُب‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ض ِر ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َ َ ُُ ُ َ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪.‬‬ ‫الس ُكو ِن ِف َُمَ ِل رفْع ََنئِ‬ ‫ُّ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ِ‬
‫ِن‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ْي ِب ِرز مت ِ‬
‫َّص‬ ‫ِ‬ ‫ب‬‫ض ِمْي الْم َذ َّكري ِن الْغَائِ‬ ‫ف‬ ‫و ْاألَلِ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪130‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫ض ِربُ ْوا ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض ِرب ْوا‪ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬‬
‫َن الْواو َال ي نَ ِ‬ ‫ال الْمح ِل ِِبرَك ِة الْمن ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اسبُ َها إَِّال َ‬
‫ض ُّم َما قَْب لَ َها‪َ .‬والْ َو ُاو‬ ‫اسبَة‪ .‬أل َّ َ َ ُ‬ ‫َمنَ َع م ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستغَ ُ َ َ ّ ََ ُ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّصل َمْب ِِن علَى ُّ ِ ِ‬ ‫ض ِمْي الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫ف‬ ‫ب الْ َفاع ِل‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫الس ُك ْون ف َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫َ ُْ ُ ْ َ‬
‫اإل ْف َر ِاد‪ُ .‬‬
‫اْلَ ْم ِع َو ِْ‬
‫ْي ْ‬ ‫فَا ِرقَة بََْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ت‪ :‬وإِعرابه‪ :‬ض ِرب فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َْ َ‬ ‫ض ِربَ ُْ َ ْ َ ُ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ِه َي‪.‬‬ ‫ب الْ َفاعِ ِل َ‬ ‫ِِ ِ‬
‫َوالتَّاءُ َع ََل َمةُ الْغَائبَة‪َ .‬و ََنئ ُ‬
‫صالِِه بِنُ ْو ِن‬ ‫ض ِربن فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِلُه‪ .‬مب ِِن علَى ُّ ِ ِ ِ‬
‫الس ُك ْون للتّ َ‬ ‫ُ َْ َ‬ ‫ض ِرُبْ َُن‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ :‬‬
‫ِ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪.‬‬ ‫َّصل مب ِِن علَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِل رفْع ََنئِ‬ ‫النِّسوةِ‪ .‬ونُو ُن النِّسوةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ْ َْ َ ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ت‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ض ِرب ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَتْ َحة ُم َقد َ‬ ‫ض ِربْ َُ َ َ ُ ُ ُ ْ َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َمنَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫ب‬ ‫ضم ْْي الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَب‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ف َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫الْ َفاعِ ِل‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّرة َعلَى‬ ‫ض ِربْتُ َما ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض ِربْت َما‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه ْو‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫أِ‬
‫ْي‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ض ِم ْْي ال ُمثَنَّيَ ْ ِ‬ ‫َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫ْي الْ ُم َخاطَبَ ْ ِ َ ُ‬ ‫ْي الْ ُم َذ َّكريْ ِن أَ ِو الْ ُم َؤنَثَيَ ْ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َّاء‬
‫ُ‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫َ َ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَ ِة‪ُ .‬‬ ‫ِ‬
‫ف عِ َماد‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫ب الْ َفاعِ ِل‪َ .‬والْ ِمْي ُم َحْر ُ‬ ‫ِ‬ ‫عِلَى الض ِ ِ‬
‫َّم ف َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬ ‫ّ‬
‫َّرة َعلَى أَ ِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ض ِرب تُم فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِ‬ ‫ِ‬
‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬
‫َ ُ َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ضربْت ُْم‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ ُ ْ َ ْ َ َ ْ ْ ْ ُ :‬‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه ْو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو َْ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َمنَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪131‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫َّصل َمْب ِِن عِلَى الض ِ ِ‬ ‫ض ِمْي الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ب‬ ‫َّم ف َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬ ‫ّ‬ ‫الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ ُ ْ َ ُ َ َْ َ ُ‬
‫الْ َفاعِ ِل‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ض ِربْ ُِ‬
‫َّرة َعلَى‬ ‫ض ِربْت ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ت‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫أِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف‬ ‫ض ِمْي ال م ْفردةِ الْمؤنَّثَِة الْمخاطَب ِة‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ َ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬
‫ت فِعل ماض مب ِِن لِما ََل يس َّم فَاعِ‬ ‫ت‪َ : :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬‬
‫َّرة َعلَى‬ ‫د‬
‫َ ُ َ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬‫ُ‬‫ه‬‫ُ‬‫ل‬ ‫ض ِربْ ُ َّ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ‬ ‫ضُِربْ َُّ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو‬
‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬منَع ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫ضم ْْي ََجْ ِع ْاإل ََنث الْ ُم َخاطَبَات‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪َ .‬والن ُّْو ُن َع ََل َمةُ ََجْ ِع النِّ ْس َوةِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َرفْع ََنئ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِربتُ‪ :ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ض ِرب ِ‬
‫َّرة َعلَى‬‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ُُ ُ ْ ُ‬ ‫ْ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫أِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫َ‬ ‫َّاء‬
‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪ُ .‬‬ ‫ِ‬
‫ََنئ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّرة َعلَى‬‫ض ِربْنَا ف ْعل َماض َمْب ِِن ل َما ََلْ يُ َس َّم فَاعلُهُ‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض ِربْنَا‪َ : :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ُ :‬‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫أِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم ومعه غَْيه أَ ِو الْمع ِظِّم نَ ْفسه‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ‬ ‫َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬و ََن َ ْ ُ‬
‫ب الْ َفاعِ ِل‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ُّ ِ ِ‬
‫الس ُك ْون ف َُمَ ِّل َرفْع ََنئ ُ‬
‫‪-----------------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪132‬‬
 Ilmu Nahwu

Soal Latihan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan na’ibul fa’il !

2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam na’ibul fa’il !
3. Sebutkan ketentuan-ketentuan untuk merubah fi’il mabni majhul pada
pada fi’il madli dan fi’il mudlari’!
4. Sebutkan contoh-contoh na’ibul fa’il yang berupa isim dlamir !
5. I’rabkan kalimat-kalimat di bawah ini:
َ ‫أ ْك ِرَم‬
‫ُزيْ ٌُد‬ َُّ ْ‫ض ِرب‬
:‫ت‬
‫ُزيْ ٌُد‬َ ‫ي ْك َرم‬ ُ ُ‫ض ِربْت‬
‫ض ِربْنَا‬

Page
133
 Ilmu Nahwu

BAB 12
MUBTADA’ DAN KHABAR

a. Pengertian dan Macam-macam Mubtada’ dan Khabar

Pengertian Mubtada’:
Dalam kitab Mutammimah Jurumiyah disebutkan pengertian Mubtada’
sebagai berikut:
ِ َ‫ان ظ‬
ِ ‫ وهو َعلَى قِسم‬.‫اإلسم الْمرفُوعُ الْعا ِرى َع ِن الْعو ِام ِل اللَّ ْف ِظي ِة‬
‫اهر‬ َْ َُ َ َ ََ َ ْ ْ َ ُ ْ ِْ ‫املُْب تَ َدأُ ُه َو‬
.‫ض َمر‬
ْ ‫َوُم‬
Artinya:
Mubatada’ adalah isim yang (harus) dirafa’ yang tidak disertai dengan
amil lafdziyah (amil yang tampak jelas). Dan (mubtada’) itu terbagi
menjadi dua: 1) mubtada’ isim Dzahir, 2) Mubtada’ isim Dlamir.

Dari pengertian diatas, kita akan mengetahui bahwa pada dasarnya

mubtada’ adalah isim yang berada di awal kalimat. Dan khabar
merupakan isim yang yang berada setelahnya yang membuat sebuah kata
menjadi sempurna maknanya karena keberadaan keduanya. Dengan
demikian mubtada-khabar memiliki ikatan yang erat sekali. Dan, baik
mubtada’ maupun khabar adalah termasuk isim yang wajib dirafa’kan.
Mubtada’ ada dua macam, 1) mubtada’ Isim dzahir, dan 2) Mubtada’
Isim dlamir. Mubtada’ isim dzahir seperti contoh: ‫قَائِم‬ ‫( َزيْد‬zaid itu orang
yang berdiri), ‫صالِح‬ ِ ِ
َ ‫(الْ ُم ْسل ُم‬orang Islam itu baik), ‫اب َجديْد‬
ِ
ُ َ‫( الْكت‬buku itu
baru), ‫( الْعِْلم ََنفِع‬ilmu itu bermanfaat) dan lain sebagainya. Sedangkan
ُ
mubtada’ isim dlamir ialah mubtada’ yang terdiri dari (terbentuk dari)
isim dlamir sebagaimana telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya,
diaman ada 3 (tiga) jenis dlamir; Dlamir mutakallim, Mukhatab dan
ghaib. sebagaimana contoh-contoh berikut :
Page
134
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ُه َو‬ ‫ُه َو قَائِم ‪:‬‬ ‫أَنْتُم‬ ‫أَنتُم قَائِ ُم ْو َن ‪:‬‬

‫ُُهَا‬ ‫ان ‪:‬‬‫ُُها قَائِم ِ‬ ‫أَنْ ِ‬
‫ت‬ ‫ت قَائِ َمة ‪:‬‬ ‫أَنْ ِ‬
‫َ َ‬
‫ُهم‬ ‫ُه ْم قَائِ ُم ْو َن ‪:‬‬ ‫أَنْتُ َما‬ ‫أَنْتُما قَائِمتَ ِ‬
‫ان ‪:‬‬ ‫َ َ‬
‫ِه َي‬ ‫ِه َي قَائِ َمة ‪:‬‬ ‫ت‬‫أَنْ ُ َّ‬ ‫ت قَائِ َمات ‪:‬‬ ‫أَنْ ُ َّ‬
‫ُه َّن‬ ‫ُه َّن قَائِ َمات ‪:‬‬ ‫أ َََن‬ ‫أ َََن قَائِم ‪:‬‬
‫َنت‬
‫أ َ‬ ‫ت قَائِم ‪:‬‬ ‫أَنْ َ‬ ‫ََْن ُن‬ ‫ََْن ُن قَائِ ُم ْو َن ‪:‬‬
‫أَنْتُ َما‬ ‫أَنْتُما قَائِم ِ‬
‫ان ‪:‬‬ ‫َ َ‬

‫‪Pengertian Khabar:‬‬
‫وا ْْلَب هوا ْْلزء الَّ ِذى تَتِ ُّم بِِه الَْفائِ َدةُ مع مب تَ َدأ وهو قِسم ِ‬
‫ان ُم ْفَرد َو َغ ْْيُ ُم ْفَرد‪.‬‬ ‫َ َ ُْ َ ُ َ ْ َ‬ ‫َ َ ُ ُ َ ُْ ُ‬
‫‪Artinya:‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪135‬‬
 Ilmu Nahwu

Khabar adalah—isim yang merupakan—bagian dari mubtada’ dimana

makna akan menjadi sempurna dengan keberadaannya bersama
mubtada’. (Khabar) ini ada dua macam: 1) Khabar Mufrad, dan 2)
Khabar Ghayru Mufrad.

Yang dimaksud dengan khabar mufrad adalah: ‫س َُجْلَةً َوَال ِشْب ِه َها‬
َ ‫َما لَْي‬
(Khabar yang bukan kalimah jumlah dan bukan pula serupa dengan
jumlah).
Contoh:
‫ زيد قائِم‬Zaid berdiri
َ َْ
ِ ‫الزي َد ِان قَائِم‬
‫ان‬ َّْ
Dua Zaid berdiri
َ
‫الزيْ ُد ْو َن قَائِ ُم ْو َن‬
َّ Para Zaid berdiri

Sedangkan khabar ghayru mufrad terbagi menjadi 2 (dua) macam.

Yaitu:
a) Khabar Jumlah, dan
b) Khabar Syibhu Jumlah.

Khabar jumlah ada 2 (dua) macam. Yaitu:

1) Khabar Jumlah terdiri atas mubtada’ dan khabar.

Seperti:
‫ زيد جا ِري ته ذ ِاهبة‬Tetangga zaid pergi
َ َ ُ َُ َ ْ َ
ِ
َ ِ‫اس التَّ ْق َوى ذَال‬
‫ك َخ ْْي‬ ُ َ‫َولب‬
Dan memiliki ketaqwaan adalah
yang terbaik
‫َحد‬
َ ‫قُ ْل ُه َو للاُ أ‬
Katakanlah: Allah itu satu!

2) Khabar jumlah terdiri atas fi’il dan fa’il.

Seperti:
Page
136
 Ilmu Nahwu

ُ‫َزيْد قَ َام أَبُ ْوه‬

: Ayah Zaid Berdiri

ُ‫ك ََيْلُ ُق َما يَ َشاء‬ َ ُّ‫َوَرب‬

: Dan Tuhanmu menciptakan apa yang Ia
kehendaki
.... ‫ط‬ُ ‫ض َويَْب ُس‬ُ ِ‫اّلِلُ يَ ْقب‬
َّ ‫ َو‬.... :

....... ‫س‬ َ ‫اّلِلُ يَتَ َو َّف األنْ ُف‬

َّ : Allah mematikan semua yang bernyawa

Khabar Syibhu Jumlah terbagi menjadi 2 (Dua) yaitu:

a) Khabar yang terbentuk dari susunan jar-majrur. Seperti:
ِ ِ ‫َزيْد ف الدَّار‬
Zaid di dalam rumah

b) Khabar yang terbentuk dari susunan dzarfiyah. Seperti:

ِ ‫َزيْد عْن َد َك‬
Zaid di sampingmu

Untuk khabar syibhu jumlah, baik yang terbentuk dari jar-majrur,

maupun yang terbentuk dari susunan dzarfiyah haruslah
menaqdirkan (memperkirakan) adanya lafadz ‫َكائِن‬ (bahasa
Indonesia berarti: ada) di dalamnya.
Sehingga kedua contoh tersebut taqdirnya adalah sebagai berikut:
ِ ِ ِ
‫َزيْد َكائن ف الدَّار‬
Zaid berada di dalam rumah

‫َزيْد َكائِن ِعْن َد َك‬ Zaid berada di sampingmu

Page
137
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪b. I’rab‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬قَائِم‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َزيْ ٌدُقَائِ ٌُم‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬زبْد ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫خب الْمب تَ َد ِاء مرفُوع ِِبلْمب تَ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ‬
‫ف نِيَابَةً َع ِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫انُ قَائِ َم ُِ‬ ‫الزيْ َد ِ‬
‫الزيْ َد ِان ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه ْاألَل ُ‬
‫ان‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َّ :‬‬ ‫َّ‬
‫اإلس ِم الْم ْفرِد‪ .‬قَائِم ِ‬
‫ان َخ َبُ الْ ُمْب تَ َدإِ َمْرفُ ْوع‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الض َّ ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َّمة ألَنَّهُ ُمثَ ََّن‪َ .‬والن ُّْو ُن ع َواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ف ْ ْ ُ َ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن َوالن ُّْو ُن عِ َواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف‬ ‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ِِبلْ ُمْب تَ َداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه ْاألَل ُ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫ِْ‬
‫الزيْ ُد ْو َن ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َد ِاء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن‬
‫الزيْد ْو َنُ قَائِم ْو َُن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َّ :‬‬ ‫َّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪ .‬قَائِ ُم ْو َن َخ َ ُب‬ ‫َّم ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬ ‫الض َّ‬
‫َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪138‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّم ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن‬ ‫الْ ُمْب تَ َدإِ َمْرفُ ْوع ِِبلْ ُمْب تَ َد ِاء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬ ‫عِواض َع ِن التَّ نْ ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫اهب ُةٌ‪ :‬وإِعرابه‪ :‬زبد مب ت َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫ََ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُجا ِريَتهُ ذَ َ َ ْ َ ُ ُ َْ ُْ َ َ ْ ْ‬ ‫َزيْ ٌد َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬جا ِري ته مب ت َدأ مرفُوع ِِبِْإلبتِ َد ِاء‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫أِ‬
‫ضاف‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬جا ِريَةُ ُم َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُُ ُ ُ ْ َ َ ْ ْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪ .‬ذَ ِاهبَة‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫ِو ْاْلاء َ ِ‬
‫َُ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ُمْب تَ َد ِاء‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ َبُ الْ ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِبلْ ُمْب تَ َداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اْلََِب ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫َو ْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َزي ٌدُقَامُ أَب وهُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬زبد مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ََ َ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ْ َ َ ُُ َْ ُْ َ ْ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫َ ُ‬ ‫قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ََسَ ِاء‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬ ‫ُه َو‪ .‬أَبُ ْوهُ‪ .‬أَبُ ْو فَاعِلُهُ ُو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ضاف و ْاْلاء َ ِ‬ ‫ْ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫اْلَ ْم َسة‪ .‬أَبُ ْو ُم َ َ َ ُ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬و ْ‬ ‫َجّر ُم َ‬
‫ب ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِب ِإلبْتِ َد ِاء‪.‬‬ ‫ب َما قَْب لَ َها‪َ .‬ر ُّ‬ ‫شاءُ‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬الْو ُاو ِِبَس ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُماُيَ َ‬ ‫َُيْلق َ‬ ‫ك َ‬ ‫َوَربُّ َ‬
‫ب َِب ِرز‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ر ُّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اف َ ُ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫ب ُم َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ َ‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لِتَ َجُّرِدهِ َع ِن‬ ‫ِ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪ََ .‬يْلُ ُق ف ْعل ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫مت ِ‬
‫ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمة رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ْ‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫الن ِ‬
‫َّاص‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬ما إِسم موصول ِِبَعَن الَّ ِذى‪ .‬مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬ ‫ْ ُُ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ُ ْ ْ َ‬
‫اب‪.‬‬ ‫اإل ْعر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اْلملَةُ ِمن الْ ِف ْع ِل ِمن ي َشاء وفَاعِلُهُ الْمستََُّت ِصلَةُ الْمو ِ‬
‫ص ْول َال َُمَ َّل َْلَا م َن ْ َ‬ ‫َْ ُ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫و ُْ ْ َ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم ْن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل َوالْ َم ْفعُ ْوِل ِم ْن ََيْلُ ُق َمايَ َشاءُ ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫َو ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪139‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ُالدا ُِر‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬زبْد ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ُف َّ‬ ‫َزيْ ٌد ِ‬
‫اْلُْولَةُ ِم َن‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ف جر الدَّا ِر ََمرور بِِه وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ُْ ْ‬ ‫ف الدَّا ِر ف َحْر ُ َ ّ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن‪.‬‬ ‫اْلَا ِر َوالْ َم ْج ُرْوِر ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪ْ .‬‬
‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َزيْ ٌد ُع ْن َد َُك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬زبْد ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اه َرة ِف‬‫ف م َكان مْنصوب علَى ظَرفِي ِة الْم َكانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫عْن َد َك‪ ،‬عْن َد ظَْر ُ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِْن َد ُم َ‬‫أِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬
‫ف الْ َم َكانِيَ ِة ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫اف ِمن الظَّر ِ‬
‫ض ُ َ ْ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬والْ ُم َ‬ ‫َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Latihan‬‬

‫! ‪1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mubtada’ dan khabar‬‬

‫‪2. Sebutkan macam-macam mubtada’ dan macam-macam khabar, dan‬‬
‫! ‪berikan masing-masing contohnya‬‬
‫‪3. I’rabkan kalimat-kalimat di bawah ini:‬‬
‫َزيْ ٌدُقَائِ ٌمُ‬ ‫امُأَب ْوُه‬ ‫َزيْ ٌدُقَ َ‬
‫انُقَائِ َم ُِ‬
‫ان‬ ‫الزيْ َد ِ‬
‫َّ‬ ‫َزيْ ٌد ُِف َّ‬
‫ُالدا ُِر‬
‫الزيْد ْو َنُقَائِم ْو َُن‬‫َّ‬ ‫َزيْ ٌدُ ِع ْن َد َُك‬

‫‪Page‬‬
‫‪140‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 13
‫ َكا َن‬DAN SAUDARA-SAUDARANYA

a. (‫ن‬
َ ‫) َكا‬dan Amalnya Terhadap Isim
‫َكا َن‬ dan saudara-saudaranya adalah termasuk fi’il nawasikh. Fi’il
nawasikh adalah salah satu dari beberapa amil yang masuk pada mubtada’
dan khabar. Dan juga merusak aturan yang berlaku bagi keduanya.
Pada dasar mubtada dan khabar adalah dua isim yang memiliki
keterkaitan kuat dan tidak dapat dipisahkan. Keduanya, dalam hal i’rab
sama-sama dirafa’. Mubtada’ dan khabar keduanya harus dirafa’. Akan
tetapi, pada saat ‫ن‬
َ ‫ َكا‬dan saudara-saudaranya masuk pada mubtada’ dan
khabar maka aturan itu menjadi berubah.
Dalam kitab al-Ajurumiyah dikatakan:
ِ ِ ِ
.‫اْلَََب‬
ْ ‫ب‬ ُ ‫َخ َوا ُُتَا فَإ ََّنَا تَ ْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص‬
َ ‫َوأ ََّما َكا َن َوأ‬
Artinya:
Kaana dan saudara-saudaranya (beramal) merafa’kan isim (mubtada)
dan menashabkan khabar.

Sehingga, pada saat mubtada’ dan khabar dimasuki kana, maka mubtada’
harus dirafa’-kan, dan khabar harus dinashabkan. Contoh:
‫ كان زيد قائِما‬: Zaid berdiri
ً َ َْ َ َ
‫َكا َن للاُ َغ ُف ْوًرا َر ِحْي ًما‬ : Allah adalah maha Pengampun dan
Maha Pengasih

Kedua contoh diatas pada awalnya adalah susunan mubtada’ dan khabar.
Sebagaimana berikut:
‫ زيد قائِم‬: Zaid berdiri
َ َْ
Page
141
 Ilmu Nahwu

‫للاُ َغ ُف ْور َر ِحْيم‬ : Allah adalah maha Pengampun dan

Maha Pengasih

Setelah mubtada’ dan khabar dimasuki oleh ‘kana’ dan saudara-

saudaranya, maka kedudukan mubtada’-khabar menjadi berubah pula.
Setelah ada kana, maka mubtada’ berubah menjadi: ‘isim-nya kana’, dan
khabar, yang sebelumnya merupakan khabar-nya mubtada’ menjadi
khabarnya kana.
Seperti:
‫ َزيْد قَائِم‬: kata ‘Zaidun’ adalah mubtada’ dan
‘Qaa’imun’ merupakan khabar-nya
‘zaidun’.
‫ َكا َن َزيْد قَائِ ًما‬: Kata ‘Zaidun’ adalah ‘isim-nya kana’
dan ‘Qaa’iman’ adalah ‘khabarnya
kana’.
‫ للاُ َغ ُف ْورا َر ِحْيم‬: kata ‘Allahu’ adalah mubtada’,
‘Ghafurun’ dan ‘rahiimun’ merupakan
khabar.
‫ َكا َن للاُ َغ ُف ْوًرا َر ِحْي ًما‬: Kata ‘Allahu’ adalah ‘isim-nya kana’,
‘Ghafuuran’ dan ‘Rahiiman’ adalah
‘khabarnya kana’.

b. Saudara-saudara kaana
Kana dan saudara-saudaranya ada 13 (tiga belas) macam. Semuanya
beramal (berfungsi) sama dengan kana. Yakni merafa’-kan mubtada’ dan
menashabkan khabar.
‫ك َوَما‬
َّ ‫س َوَم َاز َال َوَما انْ َف‬ ِ
َ ‫ص َار َولَْي‬
َ ‫ت َو‬
َ ‫َض َحى َوظَ َّل َوَِب‬
ْ ‫َصبَ َح َوأ‬
ْ ‫َمسى َوأ‬
َ ‫ َوهى َكا َن َوأ‬....
َ ‫فَتِ َئ َوَما بَر َِح َوَم‬
.... ‫اد َام‬
Artinya:

Page
142
 Ilmu Nahwu

......(kana dan saudara-saudaranya) adalah sebagai berikut: ‫َكا َن‬

(adalah/keadaan) ‫َمسى‬
َ ‫َوأ‬ (waktu sore) ‫َصبَ َح‬
ْ ‫( َوأ‬waktu subuh) ‫َض َحى‬
ْ ‫َوأ‬
(waktu dluha) ‫ل‬ َّ َ‫( َوظ‬waktu siang hari) ‫ت‬ َ ‫( َوَِب‬waktu malam hari) ‫ص َار‬ َ ‫َو‬
(menjadikan) ‫( َولَْيس‬meniadakan) ‫ال‬ َ ‫( َوَم َاز‬tidak terputus-putus) ‫ك‬ َّ ‫َوَما انْ َف‬
َ
(tidak terputus-putus) ‫ئ‬ ِ
َ ‫( َوَما فَت‬tidak terputus-putus) ‫( َوَما بَر َِح‬tidak terputus-
putus) ‫ام‬
َ ‫اد‬
َ ‫( َوَم‬terus menerus)…………..
Seperti:
‫ َكا َن‬dan
saudara- Contoh Makna
saudaranya
‫َكا َن‬ ‫َكا َن للاُ غَ ُف ْوًرا َر ِحْي ًما‬ Allah adalah maha Pengampun dan
Maha Pengasih
‫َمسى‬
َ ‫أ‬ ‫أ َْم َسى َزيْد غَنِيًّا‬ Pada waktu Sore Zaid menjadi
kaya
‫َصبَ َح‬ْ‫أ‬ ‫َصبَ َح الْ َْبُد َش ِديْ ًدا‬
ْ‫أ‬
Pada pagi hari embun dingin sekali

‫َض َحى‬ ْ‫أ‬ ‫َض َحى الْ َف ِقْيهُ َوَر ًعا‬

ْ‫أ‬ Ahli fiqih menjadi wira’i

‫ظَ َّل‬ ‫صائِ ًما‬َ ‫ظَ َّل َزيْد‬

Sampai petang hari, zaid masih
puasa
‫ت‬ ِ ‫ِبت زيد س‬
َ ‫َِب‬ ‫اهًرا‬ Zaid terjaga semalam suntuk
َ َْ َ َ
‫ص َار‬ ‫صا‬ ِ ِ ‫صار‬
ً ‫الس ْع ُر َرخْي‬
Gandum menjadi mahal
َ ّ ََ
‫س‬
َ ‫لَْي‬ ‫س َزيْد قَائِ ًما‬َ ‫لَْي‬
Zaid tidak berdiri

‫َم َاز َال‬ ‫َم َاز َال َزيْد َعالِ ًما‬ Zaid masih alim

Page
143
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ك‬
‫َما انْ َف َّ‬ ‫وجالِ ًسا‬ ‫ك َع ْمر َ‬ ‫َماانْ َف َّ‬ ‫‪Amar masih duduk‬‬

‫َما فَتِ َئ‬ ‫َما فَتِ َئ بَكْر ُُْم ِسنًا‬ ‫‪Bakar masih menjadi orang baik‬‬

‫َما بَر َِح‬ ‫َما بَر َِح ُُمَ َّمد َك ِرُْيًا‬ ‫‪Muhammad masih menjadi orang‬‬
‫‪Mulia‬‬
‫اد َام‬
‫َم َ‬ ‫اد َام َزيْد‬
‫ك َم َ‬ ‫َص َحبُ َ‬ ‫َال أ ْ‬
‫‪Aku tidak akan berteman dengan‬‬
‫‪mu selama zaid masih sering‬‬
‫ِ‬
‫ك‬‫ُم ََُّتّد ًدا إِلَْي َ‬ ‫‪berkunjung padamu‬‬

‫‪c. I’rab‬‬
‫اإلسم وتَْن ِ‬‫ِ‬ ‫ُزي ٌدُ قَائِما‪ :‬وإِ ْعرابه‪َ :‬كا َن فِعل ماض ََنقِ‬
‫اْلَََب‪َ .‬زيْد إَسُ َها‬ ‫ب ْ‬ ‫ص‬
‫ََ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬
‫ُْ‬‫ف‬
‫َ‬‫ر‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫‪.‬‬ ‫ص‬ ‫ْ َ‬ ‫َكا َن َْ ً َ َ ُ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬‫ص ْوب ِبَا َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬قَائ ًما َخ َبَُها َمنْ ُ‬ ‫َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫للا‬ ‫‪.‬‬ ‫ب‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫ب‬ ‫ص‬‫اإلسم وتَْن ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬ ‫ف‬
‫َ‬‫ر‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫ص‬ ‫َكا َنُهللاُ غَفوراُر ِحيما‪ :‬وإِ ْعرابه‪َ :‬كا َن فِعل ماض ََنقِ‬
‫ََ ُ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ ً َ ْ ً َ َ ُُ‬
‫ص ْوب ِِبَا َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬
‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬غَ ُف ْوًرا َخ َبَُها َمنْ ُ‬ ‫إِ َْسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬ر ِحيما خب ََثن مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ َ ْ‬ ‫َ ْ ً ََ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫أِ‬
‫اخو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع ِْ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫َ‬ ‫و‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫‪.‬‬ ‫ص‬ ‫ىُزي ٌدُغَنِيًّا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَمسى فِعل ماض ََنقِ‬
‫َ َ ُُ ْ َ ْ َ‬ ‫س َْ‬ ‫أ َْم َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُ َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ص ْوب‬ ‫ِ ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬غنيًّا َخ َبَُها َمْن ُ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬زيْد إَسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ب ْ‬ ‫ِ‬
‫َوتَْنص ُ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪144‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ َو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬

‫َصبَ َح ف ْعل َماض ََنقص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأ َ‬ ‫َْبدُ َشديْ ًدا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أ ْ‬
‫َصبَ َحُال َْ‬
‫أْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬ش ِديْ ًدا‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫اْلب‪ .‬الْبد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫َ‬ ‫ْ‬
‫ْ َْ َ ُ َ‬‫ب‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬
‫ص‬ ‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫َخ َو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع‬ ‫ِ‬ ‫ضحىُالْ َف ِقيهُور ًعا‪ :‬وإِعرابه‪ :‬أ ْ ِ‬
‫َض َحى ف ْعل َماض ََنقص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأ َ‬ ‫ْ َ َ َ ْ َ ُُ‬ ‫أَ ْ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬وَر ًعا‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلب‪ .‬الْ َف ِقيه إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ْ‬ ‫ب‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬
‫ص‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َْ َ ُ َ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫َخو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع ِْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُزيْ ٌد َ ِ ِ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫ُصائ ًما‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬ظَ َّل ف ْعل َماض ََنقص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأ َ َ‬ ‫ظَ َّل َ‬
‫ِ‬
‫صائِ ًما َخ َبَُها‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬‬ ‫اْلَََب‪َ .‬زيْد إَسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬‫ب ْ‬ ‫ِ‬
‫َوتَْنص ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ َ ْ‬
‫َخو ِاُتَا‪ .‬تَ ْرفَ ُع ِْ‬ ‫ِ‬ ‫اهرُا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ِ :‬ب ِ‬ ‫ُزي ٌد ِ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫ت ف ْعل َماض ََنقص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأ َ َ‬ ‫ُس ً َ َ ُ ُ َ َ‬ ‫ت َْ َ‬ ‫َب َ‬
‫اهًرا َخ َبَُها‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬س ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلب‪ .‬زيد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ب َََْ َْ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َوتَْنص ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ َ ْ‬
‫ص َار فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأَ َخ َو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع‬ ‫ُالسعر ِ‬
‫ص ِ‬
‫صا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬‬ ‫ُرخ ْي ً‬
‫ار ّ ْ َ‬ ‫ََ‬
‫صا‬ ‫ي‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬ر ِ‬
‫خ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلب‪ .‬زيد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ً‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب َََْ َْ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫خبها منْصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫َخو ِاُتَا‪ .‬تَْرفَ ُع ِْ‬ ‫ِ‬ ‫ُزي ٌدُقَائِما‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬لَي ِ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫س ف ْعل َماض ََنقص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن َوأ َ َ‬ ‫س َْ ً َ َ ُ ُ ْ َ‬ ‫لَْي َ‬
‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬قَائِ ًما َخ َبَُها‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬زيْد إَسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ب ْ‬ ‫ِ‬
‫َوتَْنص ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫منْصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ َ ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪145‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ف نَ ْفي‪َ .‬ز َال فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن‬ ‫الُ َزيْ ٌدُ َعالِ ًما‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما َحْر ُ‬ ‫از َ‬
‫َم َ‬
‫اهَرة ِف‬ ‫اْلب‪ .‬زيد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬ ‫َخو ِاُتَا‪ .‬تَرفَ ُع ِْ‬
‫ب َََْ َْ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ص‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َوأ َ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬عالِما خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫أِ‬
‫َ‬ ‫َ ً َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫ك فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن‬ ‫سا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما َحْر ُ‬ ‫ُعمر ِ‬ ‫َماانْ َف َّ‬
‫ف نَ ْفي انْ َف َّ‬ ‫وجال ً‬ ‫ك ٌَْ َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫اْلب‪ .‬عمرو إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬ ‫َخو ِاُتَا‪ .‬تَرفَ ُع ِْ‬
‫ب َََْ َ ْ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ََ ُ‬ ‫ص‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َوأ َ َ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬‫َخ ِرهِ‪ .‬جالِسا خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫أِ‬
‫َ‬ ‫َ ً َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫ف نَ ْفي فَتِ َئ فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن‬ ‫ُم ِسنًا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما َحْر ُ‬ ‫َماُ فَتِ َئُبَ ْك ٌر ُْ‬
‫اهَرة ِف‬ ‫اْلب‪ .‬زيد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬ ‫ِ‬ ‫وأَخو ِ‬
‫ب َََْ َْ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ََ ُ‬ ‫ص‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫َ‬‫ر‬‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ا‪.‬‬‫َ‬‫اُت‬‫َ ََ‬
‫َخ ِرِه‪ُُْ .‬م ِسنًا خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرِه‪.‬‬ ‫أِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫ف نَ ْفي‪ .‬بَر َِح فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَ ْع َم ُل َع َم َل َكا َن‬ ‫ِحُمَ َّم ٌدُ َك ِرْْيًا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما َحْر ُ‬ ‫َماُبَر َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫اْلب‪ُُ .‬م َّمد إَسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫اإلسم وتَْن ِ‬ ‫ِ‬ ‫وأَخو ِ‬
‫َُ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ب َََْ َ‬ ‫ص‬
‫ُْ ََ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬ ‫ف‬
‫َ‬‫ر‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ا‪.‬‬‫َ‬‫اُت‬‫َ ََ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ك ِرُْيًا خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫أِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اب‪ ،‬فِ ْعل‬ ‫َص َح ُ‬ ‫ك‪ :‬أ ْ‬ ‫َص َحبُ َ‬ ‫ف نَ ْفي‪.‬أ ْ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال َحْر ُ‬ ‫َتِّد ًداُإِلَْي َُ‬
‫ُزيْ ٌدُم ََ‬‫اد َام َ‬‫ُم َ‬ ‫كَ‬ ‫َص َحب َ‬ ‫ََلُأ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫و‬ ‫ب‬‫ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫اف َ ِ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬‫َ‬
‫ص َد ِريَّة ظَْرفِيَّة‪َ .‬د َام فِ ْعل َماض ََنقِص‪ .‬تَْرفَ ُع‬ ‫ِ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬ما َم ْ‬ ‫َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد إَسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلب‪ .‬مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ب َََْ َ ْ َ‬ ‫ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬
‫ك‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬إِلَْي َ‬ ‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬م َُّتِّد ًدا خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ُ َ َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫إِ َل َحْر ُ‬
‫ضم ْْي ال ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ف َجّر َوالْ َك ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪146‬‬
 Ilmu Nahwu

‫ت َعلَْي ِه ِف ََتْ ِويْ ِل‬ ْ َ‫َد َخل‬ ‫ َوَما َم َع َما‬.‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبََُُّتًّدا‬
ْ .‫َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ َل‬
‫َّت َد َوِام َزيْد ُم ََُّتِّد ًدا‬
َ ‫ُمد‬ ‫ك‬َ ُ‫َص َحاب‬
ِ ِ ِ َّ ‫الْمص َد ِر منْصوب علَى الظَّرفِي ِة‬
ْ ‫ َوالتَّ ْقديْ ُر َال أ‬.‫الزَمانيَة‬ َْ َ ُْ َ ْ َ
َ ‫إِلَْي‬
.‫ك‬
--------------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan
1. Jelaskan mengenai amal Kaana dan saudara-saudaranya !
2. Sebutkan saudara-saudara kaana dan berilah masing-masing artinya !
3. Sebutkan macam-macam saudara kaana dan berikan contohnya
kemudian i’rabkan !

Page
147
 Ilmu Nahwu

BAB 14
‫ إِ َّن‬DAN SAUDARA-SAUDARANYA

a. ‫ إِ َّن‬dan Amalnya
Inna, dan saudara-saudaranya merupakan amil nawasikh yang juga
masuk pada mubtada’ dan khabar. Sama seperti kaana dan saudara-
saudaranya, Inna merubah ketentuan yang berlaku bagi mubtada’ dan
khabar. Bedanya, jika kaana dan saudara-saudaranya bermal (berfungsi)
merafa’kan mubtada’ (yang kemudian menjadi isimnya kaana), dan
mena-shabkan khabar (yang kemudian menjadi khabarnya kaana), maka
inna dan saudara-saudaranya beramal (berfungsi) sebaliknya.
Menashabkan mubtada’ (yang kemudian disebut isimnya inna) dan
merafa’kan khabar (yang kemudian disebut sebagai khabarnya inna).
Seperti:
‫ إِ َّن للاَ َغ ُف ْور َر ِحْيم‬: Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang
‫اْلَ ُّق‬
ْ ‫َن للاَ ُه َو‬ َ ِ‫ ذَال‬: adalah
َّ ‫ك َِب‬ “—Kuasa Allah—yang demikian itu
karena sesungguhnya, Allah
Dialah—Tuhan—yang Haq.” (Al-Hajj: 62)
‫ إِ َّن زيدا قائِم‬: Sesungguhnya Zaid berdiri.
َ ً َْ
Sebagaimana dalam tiga contoh tersebut, mubatada’ dan khabar yang
seharunya keduanya dibaca rofa’, saat kemasukan inna, maka mubtada’
nashab-kan dan menjadi isimnya inna, sedangkan khabarnya tetap
dirafa’kan dan menjadi khabarnya inna.

b. Macam-macam saudara-saudaranya inna

Inna dan saudara-saudaranya ada 6 (enam) macam, sebagaimana berikut:
‫ إِ َّن‬dan
saudara- Makna Contoh Makna kalimat
saudaranya
Page
148
 Ilmu Nahwu

‫إِ َّن‬ Taukid nisbah ‫إِ َّن َزيْ ًدا قَائِم‬- - sesungguhnya
(Menguatkan zaid berdiri
maksud َّ ‫فَإِ ِن انْتَ َه ْوا فَإِ َّن‬-
َ‫اّلِل‬ - jika mereka

.......‫َغ ُفور َر ِحيم‬

pembicaraan): berhenti maka
Sungguh-sungguh. sesungguhnya
Allah maha
pengampun
lagi maha
penyayang
َّ ‫أ‬
‫َن‬ ‫اّلِلَ ُه َو‬
َّ ‫َن‬ َ ِ‫ذَل‬-
َّ ‫ك َِب‬
Taukid nisbah - --kuasa Allah-
(Menguatkan - yang
maksud .......‫اْلَ ُّق‬
ْ demikian itu
pembicaraan): adalah karena
Sungguh-sungguh. sesungguhnya
Allah,
Dialah—
Tuhan—yang
Haqq.
َّ ‫َكأ‬
‫َن‬ Tasybih ‫َسد‬ َّ ‫ َكأ‬-
َ ‫َن َزيْ ًدا أ‬
- seakan-akan
(menyerupakan zais itu singa
makna sesuatu):
Seakan-akan.
‫لَ َك َّن‬ Istidrak (susulan): ‫ َزيْد ُش َجاع لَكِ َّن ََِبْيل‬- - zaid seorang
tetapi pemberani,
tetapi dia pelit
‫ت‬
َ ‫لَْي‬
Tamanni (berangan- ‫اب َعائِد‬
َ َ‫ت الشَّب‬
َ ‫لَْي‬-
- seandainya
angan; me- saja, masa
ngharapkan sesuatu muda itu bisa
yang mu-stahil): kembali
seandainya.
‫عل‬
َّ َ‫ل‬ ِ َ‫اْلبِي بةُ ق‬
‫اد َمة‬ َ ْ َْ ‫عل‬َّ َ‫ل‬-
1) Tarajji - mudah-
(mengharapkan mudahan sang
sesuatu yang kekasih datang
Page
149
 Ilmu Nahwu

diharapkan dan
mungkin terjadi):
semoga / mudah-
mudahan.
2) Tawaqqu’ ‫لَ َع َّل َع ْمًرا َهالِك‬- - barangkali
(mengharapkan Amar binasa
terja-dinya
sesuatu yang
menyangkut
perkara yang
tidak disukai):
barangkali.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kesemua saudara inna tersebut

beramal (berfungsi) sebagaimana inna. Yakni menashabkan mubtada’
dan merafa’kan khabar.

c. Keterangan tambahan mengenai inna dan anna

َّ ِ‫)إ‬
Ketentuan Inna berharakat kasrah (‫ن‬
َّ ِ‫ )إ‬jika berada pada enam tempat, yaitu:
Inna harus berharokat kasrah (‫ن‬
1) Apabila inna terletak pada permulaan pembicaraan (kalimat), seperti
firman Allah SWT. :
Sesungguhnya Kami telah menurun- )١( ‫إِ ََّن أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَ ِة الْ َق ْد ِر‬
kannya (Al Quran) pada malam ke-
muliaan. (QS. Al-Qadr: 1)

2) Apabila inna terletak sesudah lafadz ‫أ ََال‬ dan dijadikan makna

istiftahiyah kalam (pembuka pembicaraan), seperti firman Allah:
َّ َ‫أَال إِ َّن أ َْولِيَاء‬
‫اّلِلِ ال َخ ْوف َعلَْي ِه ْم َوال ُه ْم ََْيَزنُو َن‬

Page
150
 Ilmu Nahwu

“Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada

kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih
hati.” (QS. Yunus: 62)
3) Apabila inna terletak setelah lafadz ‫ث‬
ُ ‫ َحْي‬. Seperti:
‫ث إِ َّن َزيْ ًدا َجالِس‬
ُ ‫ت َحْي‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
“Aku duduk, ditempat dimana sesungguhnya zaid duduk.”
4) Apabila inna terletak setelah huruf qasam (huruf sumpah). Seperti
firman Allah:
ِ ِ ِ َ‫والْكِت‬
ِ ِ ِ‫اب الْمب‬
َ ‫)إ ََّن أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَة ُمبَ َارَكة إ ََّن ُكنَّا ُمنْذ ِر‬٢( ‫ْي‬
)٣( ‫ين‬ ُ َ
“Demi kitab (Al Quran) yang menjelaskan, Sesungguhnya Kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya
Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhaan: 2-3)
5) Jika inna terletak setelah kata qoul (‫ال‬
َ َ‫)ق‬. Seperti:
)٣٠( ‫اب َو َج َعلَِِن نَبِيًّا‬ ِ َ ِ‫اّلِل‬ َّ ‫ال إِِِّن َعْب ُد‬
َ َ‫آاتِِنَ الْكت‬ َ َ‫ق‬
Artinya: “berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia
memberiku Al kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang Nabi,”
(QS. Maryam: 30)

Dan hadits nabi:

‫ "إِ َّن الْ َماءَ طَ ُه ْور َاليُنَ ِّج ُسهُ َش ْيء‬،‫صلَّى للاُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ
َ ‫ال َر ُس ْو ُل للا‬
َ َ‫ق‬

6) Apabila dalam khabarnya inna terdapat lam ibtida’. Seperti firman

Allah SWT.:
َ ‫اّلِلُ يَ ْعلَ ُم إِن‬
........ ُ‫َّك لََر ُسولُه‬ َّ ‫ َو‬.......
“..... dan Allah mengetahui bahwa Sesungguhnya kamu benar-benar
Rasul-Nya; ......”
(QS. Al-Munaafiquun: 1)

Page
151
 Ilmu Nahwu

َّ ‫)أ‬
Ketentuan inna berharokat fathah (‫َن‬
َّ َ‫( )أ‬dibaca anna) jika berada pada lima
Inna harus berharokat fathah (‫ن‬
tempat, yaitu:
1) Apabila inna menduduki tempatnya fa’il. Seperti firman Allah:
......... ‫اب‬‫ت‬ ِ‫ك الْك‬ ‫ي‬َ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ل‬
‫ز‬
ْ ‫َن‬
ْ ‫أ‬ ‫ََن‬
َّ ‫أ‬ ‫م‬‫ه‬ِ ِ ‫أَوََل يك‬
‫ْف‬
َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َْ
“dan Apakah tidak cukup bagi mereka bahwasanya Kami telah
menurunkan kepadamu Al kitab (Al Quran) ........” (Al-Ankabuut: 51)
2) Atau inna menduduki tempat na’ibul fa’il. Seperti friman Allah:
........ ‫اْلِ ِّن‬
ْ ‫استَ َم َع نَ َفر ِم َن‬ ِ ‫قُل أ‬
ََّ ِ‫ُوح َي إ‬
ْ ُ‫ل أَنَّه‬ ْ
“Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadamu
bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin (akan Al Quran),
......... (QS. Al-Jin: 1)
3) Atau inna menempati tempatnya maf’ul. Seperti firman Allah :
........ ِ‫ َوال ََتَافُو َن أَنَّ ُك ْم أَ ْشَرْكتُ ْم ِِب َّّلِل‬......
.......... Padahal kamu tidak mempersekutukan Allah ...........
4) Atau inna menempati kedudukannya mubtada’ seperti firman Allah :
ِ ‫َّك تَرى األرض خ‬
......... ً‫اش َعة‬ ِِ ‫وِمن‬
َ َ ْ َ َ ‫آَّيته أَن‬
َ ْ َ
“dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering
dan gersang, ....... (Fusshilat: 39)
5) Atau inna kemasukan huruf jar (sebelum inna terdapat huruf jar).
Seperti firman Allah:
......... ‫اْلَ ُّق‬
ْ ‫اّلِلَ ُه َو‬
َّ ‫َن‬ َ ِ‫ذَل‬
َّ ‫ك َِب‬
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena Sesungguhnya
Allah, Dialah (tuhan) yang haq ........... (QS. Al-Hajj: 62)

d. I’rab

Page
152
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫إِ َّن َُزي ًداُقَائِ ُم‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ َّن حر ُ ِ‬
‫ص ْوب‬ ‫اْلَََب‪َ .‬زيْ ًدا إِ َْسُ َها َمْن ُ‬ ‫صب ْ ِ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫صب‪ .‬تَْن ُ‬ ‫ف تَ ْوكْيد َونَ ْ‬ ‫ٌ َ َ ُُ َ ْ‬ ‫ْ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬قَائِم خبها مرفُوع ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ َ َُ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ََ َ ْ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والن ُّْو ُن لِلْ ِوقَايَِة‪.‬‬
‫اهرة ِف أ ِ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫بَلَغَ ِِنُأ َّ‬
‫َن َُزيْ ًداُم ْنطَل ٌُق‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬بَلَ َغ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫َن حر ُ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صب ‪.‬‬ ‫ف تَ ْوكْيد َونَ ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول به‪ .‬أ َّ َْ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َوََّيءُ ال ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬قَائِم‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَب‪َ .‬زي ًدا إِ َْسها مْنصوب ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِِ‬ ‫صب ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ ََ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬ ‫تَْن ُ‬
‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َخ َبَُها َمْرفُ ْوع ِِبَا‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫صب ْ ِ‬ ‫ف ََتَن ونَصب‪ .‬تَعمل عمل إِ َّن وأَخو ِأُتَا‪ .‬تَْن ِ‬ ‫ص‪ :‬وإِ‬ ‫ُ‬ ‫ُعمراُ َش ِ‬
‫اخ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫َُ ََ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫‪:‬‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫اب‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬
‫َ َ‬ ‫ٌ‬ ‫ت ًَْ‬ ‫لَْي َ‬
‫اخص َخ َبَُها‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ش ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَب‪ .‬عمرا إِ َْسها مْنصوب ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َوتَْرفَ ُع ْ ََ َ ْ ً ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫مرفُوع ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم‬ ‫س‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫ُعمراُجالِ‬ ‫َ‬ ‫ن‬‫َّ‬ ‫قَامُالْ َقومُلَكِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ٌ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬
‫اهرة ِف أ َِخ ِرِه‪ .‬لَكِ َّن حر ُ ِ‬ ‫ِ‬
‫صب تَ ْع َم ُل َع َم َل‬ ‫ف إِ ْست ْد َراك َونَ ْ‬ ‫َْ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫اْلب‪ .‬عمرا إِ َْسها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫صب ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ َّن وأ ِ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع َََْ َ ْ ً ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ‬ ‫َخ َواُتَا‪ .‬تَْن ُ‬ ‫َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬جالِس خبها مرفُوع ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫أِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫صب ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف تَ ْشبِيه ونَصب‪ .‬تَعمل عمل إِ َّن وأ ِ‬ ‫‪ُ:‬وإِ ْع َرابهُ‪َ :‬كأ َّ‬ ‫َكأ َّ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫َخ َوأُتَا‪ .‬تَْن ُ‬ ‫َْ ُ ََ َ َ َ‬ ‫َن َحْر ُ ْ َ ْ‬ ‫َس ٌد َ‬ ‫ُزيْ ًداُأ َ‬
‫َن َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَب‪َ .‬زي ًدا إِ َْسها مْنصوب ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫َسد َخ َبَُها َمْرفُ ْوع‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬أ َ‬ ‫َوتَْرفَ ُع ْ ََ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِِبا‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ََ َ َ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪153‬‬
 Ilmu Nahwu

ِ ِ ‫ تَعمل عمل إِ َّن وأ‬.‫ف تَرج ونَصب‬ ِ ِ

ِ ْ ‫صب‬
‫اإل ْس َم‬ ُ ‫ تَْن‬.‫َخ َوأُتَا‬ َ َ َ ََ ُ َْ ْ َ ّ َ ُ ‫ لَ َع َّل َحْر‬:ُ‫ َوإِ ْعَرابُه‬:‫بُقَاد ٌُم‬ َ ‫لَ َع َّلُا ْْلَب ْي‬
ِ َ‫ ق‬.ِ‫َخ ِره‬
‫ادم َخ َبَُها َمْرفُ ْوع‬ ِ َ‫ وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظ‬.‫اْلبِيب إِ َْسها مْنصوب ِِبا‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬
َ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ْ َْ .‫اْلَََب‬ ْ ‫َوتَْرفَ ُع‬
ِ
ِ ‫اهرة ِف أ‬
.ِ‫َخ ِره‬ َ َ‫ض َّمة ظ‬ َ ‫ َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬.‫ِِبَا‬
--------------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Jelaskan amal Inna dan saudara-saudaranya !

2. Sebutkan macam-macam saudara Inna dan berikan masing-masing
contohnya serta beri makna / arti !
3. Jelaskan fungsi-fungsi inna dan saudara-saudaranya secara maknawi !
4. Jelaskan mengenai ketentua-ketentuan Inna hamzahnya berharokat
fathah dan kasrah!
5. Buatlah contoh-contoh kalimat dengan menggunakan Inna dan saudara-
saudaranya kemudian i’rabkan !

Page
154
 Ilmu Nahwu

BAB 15
ISIM TAWABI’ LIL MARFU’

a. Pengertian Isim-isim yang mengikuti (Tawabi’) isim yang dirafa’

Pengertian tawabi’
Tawabi’ adalah isim-isim yang hukum i’rabnya mengikuti isim yang ada
sebelumnya. Jika isim yang terdapat sebelumnya itu adalah rofa’ maka
tawabi’ ikut rofa’, jika nashab maka juga nashab. Demikian pula jika
khafadl, maka tawabi’ juga ikut nashab. Singkatnya hukum i’rab dari
tawabi’ mengikuti i’rab isim yang ada di depannya. Dalam penjelasan
singkatnya, jika sebuah isim dirafa’kan, maka tawabi’ juga mengikuti
nashab. Demikian juga jika isim tersebut dinashabkan atau dikhafadlkan,
maka tawabi’ juga dinashab atau dikhafadlkan.
Sebagai contoh:
‫ َجاءَ َزيْد‬Zaid yang Kata ‫ الْ َعاقِ ُل‬dirafa’kan karena
berakal sudah
ِ
‫ الْ َعاق ُل‬datang merupakan na’at dari isim yang
dirafa’kan yaitu ‫َزيْد‬

‫َجاءَ َزيْد‬ Zaid, Amar dan Kata ‫ عمر‬dan ‫ بكْر‬keduanya dirafa’kan

َْ َ
Bakar Telah
‫َو َع ْمر‬ datang karena menjadi ma’tuf dari isim yang
dirafa’kan yaitu ‫َزيْد‬
‫َوبَكْر‬
‫َجاءَ َزيْد‬ Zaid Telah Kata ‫ ن فسه‬dirfa’kan karena menjadi
ُ ُ َْ
datang, dirinya
ُ‫نَ ْف ُسه‬
taukid dari isim yang dirafa’kan yaitu
‫َزيْد‬

b. Macam-macam tawabi’
Sebagaimana dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, tawabi’ lil marfu’
(isim yang mengikuti isim yang dirafa’kan) ada 4 (empat), yaitu:
Page
155
 Ilmu Nahwu

a) Na’at (sifat);
b) Taukid;
c) Athaf; dan
d) Badal.

a) Na’at (sifat)
Pengertian Na’at
Na’at dalam bahasa Indonesia diartikan dengan sifat, atau jelas sebuah
isim yang ada setelah isim yang lain yang mana fungsinya adalah
menyatakan sifat dari isim yang terletak sebelumnya. Sedangkan
man’ut adalah isim yang disifati oleh na’at.

contoh:
Contoh Arti Penjelasan Keterangan
‫ قَ َام َزيْد‬Zaid yang >> kata ‫ الْعاقِل‬na’at Kata : ‘berakal’
berakal telah ُ َ menunjukkan sifat yang
ِ
‫ الْ َعاقل‬berdiri ‫ َزيْد‬dimiliki oleh ‘zaid’
ُ sedangkan
man’ut
‫ت َزيْ ًدا‬ Saya melihat >> Kata ‫ الْعاقِل‬na’at Kata
ُ ْ‫َرأَي‬
: ‘berakal’
Zaid yang َ َ menunjukkan sifat yang
‫الْ َعاقِ َل‬ berakal sedangkan kata dimiliki oleh ‘zaid’
‫ َزيْ ًدا‬man’ut
‫ت بَِزيْد‬ُ ‫َمَرْر‬
Saya bertemu >> kata ‫ الْ َعاقِ ِل‬Kata : ‘berakal’
dengan Zaid menunjukkan sifat yang
‫الْ َعاقِ ِل‬ yang berakal na’at, sedangkan dimiliki oleh ‘zaid’
kata ‫ َزيْد‬man’ut

Ketentuan-ketentuan na’at
Naat harus mengikuti man’ut dalam hal: hukum I’rabnya dan
ma’rifat-nakirahnya. Yang dimaksud dg hukum I’rab disini adalah;
jika man’ut rofa’ maka na’at juga rofa’. Demikin juga jika man’ut
nashab atau khofadl na’at juga demikian. Contoh:
Page
156
 Ilmu Nahwu

Contoh Arti Penjelasan Keterangan

‫قَ َام َزيْد الْ َعاقِ ُل‬ Zaid yang berakal >> kata ‫الْعاقِل‬
ُ َ
Kata : ‘berakal’
telah berdiri menunjukkan
na’at sedangkan sifat yang
‫ َزيْد‬man’ut dimiliki oleh
‘zaid’
‫َزيْ ًدا‬ ‫ت‬ Saya melihat Zaid >> Kata ‫ الْعاقِل‬Kata : ‘berakal’
ُ ْ‫َرأَي‬ yang berakal َ َ menunjukkan
‫الْ َعاقِ َل‬ na’at sedangkan sifat yang
kata ‫ َزيْ ًدا‬man’ut dimiliki oleh
‘zaid’
‫بَِزيْد‬ ‫ت‬ُ ‫َمَرْر‬
Saya bertemu >> kata ‫ الْ َعاقِ ِل‬Kata : ‘berakal’
dengan Zaid yang menunjukkan
‫الْ َعاقِ ِل‬ berakal na’at, sedangkan sifat yang
kata ‫ َزيْد‬man’ut dimiliki oleh
‘zaid’

b) Taukid
Pengertian Taukid
Secara umum Taukid adalah kata penegasan. Artinya kata yang
berfungsi untuk menegaskan apa yang dimaksud pembicara.
Pengegasan ini bertujuan untuk menghilangkan segala penafsiran lain
terhadap sebuah pembicaraan.
Dalam kitab al-Ajurumiyah dikatakan:
‫ت َجاءَ َزيْد ََْيتَ ِم ُل أَ ْن يَ ُك ْو َن الْ َك ََل ُم َعلَى تَ ْق ِديْ ِر‬ ِ ِ ِ َّ ‫وهو التَّابِع‬
َ ْ‫ فَإِذَا قُل‬.‫الراف ُع ل ِْْل ْحت َم ِال‬ ُ َُ َ
‫ت َجاءَ َزيْد نَ ْف ُسهُ إِْرتَ َف َع‬ ِِ ِ ِ
َ ‫ فَإِذَا قُ ْل‬.‫اب َزيْد أَْو َر ُس ْوله‬ ُ َ‫ َوالتَّ ْقديْ ُر َجاءَ كت‬.‫ضاف‬ َ ‫ُم‬
ِ َّ ‫ وإِذَا قُلْت جاء الْ َقوم ََيتَ ِمل أ‬.‫ال‬ ِ ِْ
‫ت َجاءَ الْ َق ْوُم‬ َ ْ‫ فَإِذَا قُل‬.‫ض ُه ْم‬ُ ‫َن الَّذى َجاءَ بَ ْع‬ ُ ْ ُْ َ َ َ َ ُ ‫اإل ْحت َم‬
.‫ال‬ُ ‫اإل ْحتِ َم‬
ِْ ‫ُكلُّ ُه ْم إِْرتَ َف َع‬
Artinya:
Page
157
 Ilmu Nahwu

“(Taukid) adalah (salah satu ) isim tawabi’, yang (berfungsi)

meniadakan sebuah pengertian lain dari apa yang dimaksudkan
(pembicara). Jika kamu mengatakan: ‫( َجاءَ َزيْد‬zaid datang). (Kalimat
ini) masih memungkinkan mengandung pengertian mudlaf. Kira-kira
demikian: ‫س ْولِِه‬
ُ ‫اب َزيْد أ َْو َر‬
ِ
ُ َ‫( َجاءَ كت‬Kitab Zaid datang, atau : Utusan Zaid
datang). Jika kamu mengatakan ُ‫نَ ْفسه‬ ‫( َجاءَ َزيْد‬Zaid datang, ya, dirinya
ُ
sendiri). Maka segala penafsiran itu akan hilang.
Jika kamu mengatakan: ‫( َجاءَ الْ َق ْوُم‬Kaum telah datang). Maka masih
memungkinkan pengertian bahwa kaum yang adalah sebagiannya
saja. (Akan tetapi) Jika kamu mengatakan: ‫كلُّ ُه ْم‬
ُ ‫الْ َق ْوُم‬ َ‫( َجاء‬Kaum telah
datang semuanya). Maka segala penafsiran lain akan hilang.”

Penjelasan
Dalam contoh :
‫ جاء زيد‬: Zaid datang
َْ َ َ
Masih memungkinkan mengandung pengertian:

contoh:
‫اب َزيْد‬ ِ
ُ َ‫َجاءَ كت‬
: Buku Zaid datang

‫َجاءَ َر ُس ْو ُل َزيْد‬ : Utusan Zaid datang

‫َجاءَ ِر َسالَةُ َزيْد‬ : Surat Zaid datang

Akan tetapi jika dikatakan:

‫ جاء زيد ن فسه‬: Zaid datang, dirinya sendiri
ُ ُ ْ َ َْ َ َ
Maka semua penafsiran yang sebelumnya ada menjadi hilang. Hanya
ada sebuah pengertian; yakni bahwa memang zaid sendiri yang
datang. Bukan bukunya, utusannya ataupun suratnya.
Page
158
 Ilmu Nahwu

Demikian pula jika kita mengatakan:

‫ جاء الْقوم‬: Kaum Telah datang
ُ َْ َ َ
Kalimat diatas menimbulkan pengertian yang bermacam-macam.
Mungkin yang dimaksudkan adalah:
‫ جاء ب عض الْقوِم‬: Kaum telah datang, sebagian
َْ ُ َْ َ َ
Akan tetapi jika dikatakan:
‫ جاء الْقوم كلُّهم‬: Kaum telah datang, semuanya
ْ ُ ُ ُ َْ َ َ
Maka penafsiran lain menjadi tidak ada. Hanya ada satu pengertian
yang ditangkap pendengar, yakni benar-benar kaum telah datang
semuanya. Dan tidak ada keraguan.
Dalam kedua contoh diatas, yakni:
‫ جاء زيد ن فسه‬: Zaid datang, dirinya sendiri
ُ ُ ْ َ َْ َ َ
‫ َجاءَ الْ َق ْوُم ُكلُّ ُه ْم‬: Kaum telah datang, semuanya
Kata : ُ‫ نَ ْف ُسه‬dan ‫ ُكلُّ ُه ْم‬. Disebut dengan taukid. Kerena fungsinya
sebagai penguat supaya tidak ada penafsiran lain terhadap maksud
pembicara. Dan juga seupaya tidak ada keraguan bagi pendengarnya.
Kedua contoh diatas dapat diuraikan bagian-bagaian kalimatnya
sebagai berikut:
ُ‫َجاءَ َزيْد نَ ْف ُسه‬
Keterangan

َ‫َجاء‬
: Fi’il

‫َزيْد‬ : Fa’il (mu’akkad)

ُ‫نَ ْف ُسه‬
: Taukid

‫َجاءَ الْ َق ْوُم ُكلُّ ُه ْم‬

Page
159
 Ilmu Nahwu

Keterangan

َ‫َجاء‬
: Fi’il

‫الْ َق ْوُم‬ : Fa’il (mu’akkad)

‫ُكلُّ ُه ْم‬ : Taukid

Dan lain sebagainya.

Ketentuan-ketentuan Taukid
(01) Taukid harus mengikuti mu’akkad dalam hal i’rabnya. Dalam
keadaan rafa’, nashab maupun khafadlnya. Maksudnya, jika
mu’akkad rofa’, maka taukidnya juga harus dirafa’kan. Demikian
pula jika mu’akkad nashab atau khafadl, maka taukid juga harus
dinashabkan atau dikhafadlkan pula. Contoh:
‫ جاء زيد‬: Zaid datang, dirinya sendiri
َْ ََ
> Rafa’

ُ‫نَ ْف ُسه‬
‫ت َزيْ ًدا‬ ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat Zaid, dirinya sendiri > Nashab

ُ‫نَ ْف َسه‬
‫رت بَِزيْد‬ ُ ‫َمَر‬
: Aku berjalan bertemu dengan Zaid, >
dirinya sendiri Khafadl
‫نَ ْف ِس ِه‬

(02) Mu’akkad harus berbentuk isim ma’rifat. Dan taukid juga harus
mengikuti mu’akkad dalam hal ma’rifatnya. Maksudnya: karena
dalam susunann taukid, mu’akkad haruslah berbentuk
isimma’rifat, maka taukid juga harus berbentuk isim ma’rifat.
Contoh:
‫ جاء زيد ن فسه‬: > Ma’rifat
ُ ُ ْ َ َْ َ َ
Page
160
 Ilmu Nahwu

‫َجاءَ الْ َق ْوُم ُكلُّ ُه ْم‬ : > Ma’rifat

Macam-macam taukid
Taukid ada 2 (dua) macam. 1) Taukid lafdzi; 2) Taukid Ma’nawi.
1) Taukid Lafdzi
Ialah taukid yang menggunakan lafadz yang sama dengan lafadz
mu’akkadnya. Contoh:
‫َجاءَ َزيْد َزيْد‬
: Zaid !, Zaid datang

َ‫َجاء‬
: Fi’il Madli

‫َزيْد‬ : Fa’il (Mu’akkad)

‫َزيْد‬ : Taukid

Contoh:
‫ت الَْق ْوَم الَْق ْوَم‬
ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat Sekelompok orang!,
(benar-benar) sekelompok orang!

‫ت‬ُ ْ‫َرأَي‬
: Fi’il Madli dan fa’il

‫الَْق ْوَم‬ : Maf’ul (Mu’akkad)

‫الَْق ْوَم‬ : Taukid

2) Taukid Maknawi
Ialah taukid yang tidak menggunakan lafadz yang sama dengan
mu’akkadnya. Taukid ini menggunkan kata-kata yang telah
ditentukan. Dimana selain menggunakan kata-kata yang telah
Page
161
 Ilmu Nahwu

ditentukan itu tidaklah bisa untuk disebut dengan taukid. Kata-

kata tersebut ada 7 (tujuh) macam. Yaitu sebagai berikut :
(1) ‫س‬
ُ ‫النَّ ْف‬
Contoh:

ُ‫َجاءَ َزيْد نَ ْف ُسه‬

: Zaid datang, dirinya sendiri

ُ‫ت َزيْ ًدا نَ ْف َسه‬ُ ْ‫َرأَي‬

: Saya melihat Zaid, dirinya sendiri.

‫ت بَِزيْد نَ ْف ِس ِه‬ ُ ‫َمَرْر‬

: Aku bertemu Zaid, dirinya sendiri

(2) ‫ْي‬
ُ ْ ‫الْ َع‬
Contoh:

ُ‫َجاءَ َزيْد َعْي نُه‬

: Zaid datang, wujudnya sendiri

ُ‫ت َزيْ ًدا َعْي نَه‬ ُ ْ‫َرأَي‬

: Aku melihat Zaid, wujudnya sendiri

‫ت بَِزيْد َعْينِ ِه‬ ُ ‫َمَرْر‬

: Aku bertemu Zaid, wujudnya sendiri

(3) ‫ُكل‬
Contoh:
‫َجاءَ الَْق ْومُ ُكلُّ ُه ْم‬ : Kaum datang, semuanya

‫ت الَْق ْوَم ُكلَّ ُه ْم‬ ُ ْ‫َرأَي‬

: Aku melihat kaum, semuanya

‫ت ِِبلَْق ْوِم ُكلِّ ِه ْم‬ ُ ‫َمَرْر‬

: Aku bertemu dengan kaum, semunya

Page
162
 Ilmu Nahwu

(4) َِ
‫َجْيع‬
Contoh:
َِ ‫جاء الَْقوم‬
‫َجْي عُ ُه ْم‬ : Kaum datang, semuanya
ُْ َ َ
َِ ‫رأَيت الَْقوم‬
‫َجْي َع ُه ْم‬ : Aku melihat kaum, semuanya
َْ ُ ْ َ
َِ ‫مررت ِِبلَْقوِم‬
‫َجْيعِ ِه ْم‬ : Aku bertemu dengan kaum, semunya
ْ ُ ََْ

(5) ‫َع َّامة‬

Contoh:

ُ‫الس َّكا َن َع َّامتُه‬

ُ َ‫َجاء‬
: Penduduk datang, semuanya.

ُ‫الس َّكا َن َع َّامتَه‬

ُ ‫ت‬ ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat penduduk semuanya.

ِ
ُ‫الس َّكا َن َع َّامته‬
ُ ‫ت‬ ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan penduduk,
semuanya

(6) ‫كِ ََل‬

Contoh:
‫َجاءَ َر ُج ََل ِن كِ ََل ُُهَا‬ : Dua orang laki-laki datang, dua-duanya

‫ْي كِ ََل ُُهَا‬ِ ْ َ‫ت َر ُجل‬ُ ْ‫َرأَي‬

: Aku melihat dua orang laki-laki dua-
duanya
ِ ْ َ‫ت ِِب َّلر ُجل‬
‫ْي‬ ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan dua laki-lak, dua-
duanya

(7) ‫كِلْتَا‬
Page
163
 Ilmu Nahwu

Contoh:
ُ َ‫ْي كِلْت‬
‫اُهَا‬ ِ ْ َ‫َجاء الْ َم ْرأَت‬
َ
: Dua orang perempuan datang, dua-
duanya
ُ َ‫ْي كِلْت‬
‫اُهَا‬ ِ ْ َ‫ت الْمرأَت‬
ْ َ ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat dua orang perempuan
dua-duanya
ُ َ‫ْي كِ ْلت‬
‫اُهَا‬ ِ ْ َ‫ت ِِبلْ َم ْرأَت‬ ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan dua
perempuan, dua-duanya

c) ‘Athaf
Pengertian ‘Athaf
Athaf adalah kata penghubung antara suatu lafadz (isim) dan lafad
(isim) yang lain. Sebagai kata penghubung, maka letaknya berada
diantara dua isim. Seperti contoh:
‫َجاءَ َزيْد َو َع ْمرو‬
Zaid dan Amar telah datang

Huruf ‫ َو‬yang berarti ‘dan’ yang terletak di antara lafadz ‫ َزيْد‬dan ‫َع ْمرو‬
disebut huruf athaf. Atau disebut juga dengan ‘wawu athaf’.
Sedangkan lafadz ‫َع ْمرو‬ disebut ‘ma’tuf’’. Dan lafadz ‫َزيْد‬ disebut
sebagai ‘ma’thuf alaih’.
Contoh lain:
‫ رأَيت ُممدا وعمرا‬Saya melihat Muhammad dan Amar
ً ْ َ َ ً َّ َُ ُ ْ َ
Keterangan
‫ُُمَ َّم ًدا‬ Ma’thuf alaih

‫َو‬ Huruf athaf

‫َع ْمًرا‬ Ma’thuf

‫الرَّز َواللَّ ْح َم‬

ُّ ‫ت‬ُ ْ‫أَ َكل‬
Saya makan Nasi dan Daging

Page
164
 Ilmu Nahwu

Keterangan
‫الرَّز‬
ُّ Ma’thuf alaih

‫َو‬ Huruf athaf

‫اللَّ ْح َم‬ Ma’thuf

Macam-macam huruf Athaf

Huruf athaf ada 10 macam:
1) ‫الْ َو ُاو‬
Contoh:
‫َجاءَ َزيْد َو َع ْمرو‬ Zaid dan Amar datang (terjadi
bersamaan)
‫اضى َوغُ ََل ِمى‬
ِ ‫جاء َزيد والْ َفِت والْ َق‬
َ َ َ ْ ََ
Zaid, Pemuda, Hakim dan Anak
Laki-laki saya datang (terjadi
bersamaan)
‫َخ ْو َك َو َْحْ ْو َك َوفُ ْو َك‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك َوأ‬
Ayahmu, Saudaramu,
Pamanmu, Mulutmu dan Orang
‫َوذُ ْوَمال‬ yang mempunyai harta datang
(terjadi bersamaan)

2)
ُ‫ال َفاء‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد فَ َع ْمرو‬ datang zaid, lalu amar
(berususulan)
‫اضى فَغُ ََل ِمى‬
ِ ‫جاء َزيد فَالْ َفِت فَالْ َق‬
َ ْ ََ
Zaid datang, lalu pemuda lalu
hakim lalu anak laki-laki saya
‫َخ ْو َك فَ َح ْم ْو َك فَ ُف ْو َك‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك فَأ‬
Ayahmu lalu Saudaramu lalu
Pamanmu lalu Mulutmu lalu
‫فَ ُذ ْوَمال‬ Orang yang mempunyai harta
datang

Page
165
 Ilmu Nahwu

3) َّ‫ُث‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد ُثََّ َع ْمرو‬ Zaid kemudian Amar datang

‫اضى‬ ِ ‫جاء َزيد ُثََّ الْ َفِت ُثََّ الْ َق‬ Zaid kemudian Pemuda
َ ْ ََ kemudian Hakim kemudian
‫ُثََّ غُ ََل ِمى‬ Anak Laki-laki saya datang

‫َخ ْو َك ُثََّ َْحْ ْو َك‬

ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك ُثََّ أ‬
Ayahmu kemudian Saudaramu
kemudian Pamanmu kemudian
‫ُثََّ فُ ْو َك ُثََّ ذُ ْوَمال‬ Mulutmu kemudian Orang yang
mempunyai harta datang

4) ‫أ َْو‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد أَْو َع ْمرو‬ Zaid atau Amar datang

‫اضى أَْو‬ ِ ‫جاء َزيد أَو الْ َفِت أَو الْ َق‬
ْ َ ْ ْ ََ
‫غُ ََل ِمى‬
‫َخ ْو َك أَْو َْحْ ْو َك أَْو‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك أَْو أ‬
‫فُ ْو َك أَْو ذُ ْوَمال‬
Zaid atau Pemuda atau Hakim
atau Anak Laki-laki saya datang
Ayahmu atau Saudaramu atau
Pamanmu atau Mulutmu atau
Orang yang mempunyai harta
datang

5) ‫أ َْم‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد أ َْم َع ْمرو‬ Zaid atau Amar datang

Page
166
 Ilmu Nahwu

ِ ‫جاء َزيد أَم الْ َفِت أَم الْ َق‬

‫اضى أ َْم‬ Zaid atau Pemuda atau Hakim
ْ َ ْ ْ ََ atau Anak Laki-laki saya datang
‫غُ ََل ِمى‬
‫َخ ْو َك أ َْم َْحْ ْو َك أ َْم‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك أ َْم أ‬
Ayahmu atau Saudaramu atau
Pamanmu atau Mulutmu atau
‫فُ ْو َك أ َْم ذُ ْوَمال‬ Orang yang mempunyai harta
datang

6) ‫إِّما‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد إَِّما َع ْمرو‬ Zaid atau Amar datang

ِ ‫جاء َزيد إَِّما الْ َفِت إَِّما الْ َق‬

‫اضى إَِّما‬
َ ْ ََ
‫غُ ََل ِمى‬
‫َخ ْو َك إَِّما َْحْ ْو َك إَِّما‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك إَِّما أ‬
‫فُ ْو َك إَِّما ذُ ْوَمال‬
Zaid atau Pemuda atau Hakim
atau Anak Laki-laki saya datang
Ayahmu atau Saudaramu atau
Pamanmu atau Mulutmu atau
Orang yang mempunyai harta
datang

7) ‫بَ ْل‬
contoh
‫َما َجاءَ َزيْد بَ ْل َع ْمرو‬ Zaid tidak datang, melainkan amar

‫َما َجاءَ َزيْد بَ ْل الْ َف َِت‬ Zaid tidak datang, melainkan pemuda

‫َما َجاءَ أَبُ ْو َك بَ ْل‬ Ayahmu tidak datang, tetapi saudaramu

‫َخ ْو َك‬
ُ‫أ‬

Page
167
 Ilmu Nahwu

8) ‫لَكِ ْن‬
contoh
‫َما َجاءَ َزيْد لَكِ ْن َع ْمرو‬ Zaid tidak datang melainkan amar

‫َما َجاءَ َزيْد لَكِ ْن الْ َف َِت‬ Zaid tidak datang melainkan pemuda

‫َخ ْو َك‬ ِ
ُ ‫َما َجاءَ أَبُ ْو َك لَك ْن أ‬
Ayahmu tidak datang melainkan
saudaramu

9) َ‫ال‬
contoh
‫َجاءَ َزيْد َال َع ْمرو‬ Zaid datang, bukan amar

‫َجاءَ َزيْد َال الْ َف َِت‬ Zaid datang bukan pemuda

‫َخ ْو َك‬
ُ ‫َجاءَ أَبُ ْو َك َال أ‬
Ayahmu datang bukan saudaramu

10) ‫ح َِّت‬
َ
contoh
‫الس َم َكةَ َح َِّت َرأْ َس َها‬
َّ ‫ت‬ُ ْ‫أَ َكل‬
Aku memakan ikan hingga kepalanya

Catatan:
Tidak semua ‫ح َِّت‬
َ menjadi huruf athaf karena terkadang menjadi huruf
jar (khafadl). Dalam arti menghafadlkan isim. Contoh:
)٥( ‫َسَلم ِه َي َح َِّت َمطْلَ ِع الْ َف ْج ِر‬
Dan bisa juga menashabkan. Jika ‫ح َِّت‬
َ bertemu dengan fi’il. Contoh:
Page
168
 Ilmu Nahwu

‫َح َِّت يَْرِج َع إِلَْي نَا ُم ْو َسى‬

Hukum I’rab bagi athaf

Dalam kitab ajurumiyah disebutkan:
‫ت أ َْو‬
َ ْ‫ت أ َْو َعلَى َمَْ ُف ْوظ َخ َفظ‬ َ ‫صْب‬
َ َ‫ص ْوب ن‬ ُ ‫ت أ َْو َعلَى َمْن‬ َ ‫ت َعلَى َمْرفُ ْوع َرفَ ْع‬ َ ‫فَإِ ْن َعطَْف‬
‫ت بَِزيْد َو َع ْمر َو َزيْد‬
ُ ‫ت َزيْ ًدا َو َع ْمًرا َوَمَرْر‬
ُ ْ‫ت تَ ُق ْو ُل قَ َام َزيْد َو َع ْمرو َورأَي‬
َ ‫َعلَى ََْم ُزْوم َجَزْم‬
.‫ََلْ يَ ُق ْم َوََلْ يَ ْقعُ ْد‬
Artinya:
“Jika engkau mengathafkan kepada (isim) yang rafa’, maka kamu
harus merafa’kan (ma’thuf). Jika engkau mengathafkan kepada (isim)
yang nashab, maka kamu harus menashabkan (ma’thuf). Jika engkau
mengathafkan kepada (isim) yang khafadl, maka kamu harus
mengkhafadlkan (ma’thuf). Jika engkau mengathafkan kepada (fi’il)
yang jazam, maka kamu harus menjazamkan (ma’thuf) juga. (Seperti)
ucapanmu:”
‫قَ َام َزيْد َو َع ْمرو‬
‫ت َزيْ ًدا َو َع ْمًرا‬ُ ْ‫َرأَي‬
‫ت بَِزيْد َو َع ْمر‬ُ ‫َمَرْر‬
.‫َوََلْ يَ ْقعُ ْد‬ ‫َزيْد ََلْ يَ ُق ْم‬

d) Badal
Pengertian Badal
Badal ialah isim tabi’ yang berfungsi untuk menjelaskan apa yang
sebenarnya dimaksudkan oleh pembicara.
Contoh:
‫ جاء زيد أَب وك‬Zaid datang, yaitu bapakmu
َ ْ ُ َْ َ َ
Page
169
 Ilmu Nahwu

Dalam contoh diatas, pembicara menambahkan kata ‫أَبُ ْو َك‬ untuk

menjelaskan bahwa yang ia maksudkan adalah Zaid yang mana itu
adalah bapak dari orang yang diajak bicara, bukan zaid yang lain.
Karena bisa jadi ada orang bernama zaid akan tetapi bukan merupakan
bapak si orang yang diajak bicara.
Contoh lain:
‫الصَرا َط الْ ُم ْستَ ِقْي َم‬
ِ ‫ إِه ِد ََن‬: “Tunjukkanlah kami ke jalan yang
ّ ْ lurus, yaitu jalan orang-orang yang
ِ ِ
‫ت‬ َ ‫ صَرا َط الَّذيْ َن أنْ َع ْم‬engkau beri nikmat atasnya........”
(Al-Fatihah: 1-2)
........‫َعلَْي ِه ْم‬
.‫اْلَ ِمْي ِد‬ ِ ‫إِ َل ِصر‬
ْ ‫اط الْ َع ِزيْ ِز‬َ
: “Ke jalan Tuhan yang Maha
Perkasa lagi Maha Terpuji. Yaitu
.....ِ‫للا‬ Allah......” (Ibrahim: 1-2)

Hukum badal dalam i’rabnya

Dalam kitab mutammimah al-ajurumiyah dikatakan:
َِ ‫إِ َذا أُب ِد َل إِسم ِمن إِسم أَو فِعل ِمن فِعل تَبِعه ِمن‬
‫َجْي ِع إِ ْعَرابِِه‬ ْ َُ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ ْ
Artinya:
“Jika sebuah isim dibadalkan pada isim yang lain atau fi’il pada fi’il
yang lain maka (isim/fi’il yang dijadikan badal) segala hukum
i’rabnya mengikuti (isim/fi’il yang ada di depannya).”

Keterangan:
Badal mengikuti isim yang di depannya (mubdal minhu) dalam segala
hukumi’rabnya. Jika mubdal minhu dirafa’kan, maka badal juga
dirafa’kan. Demikian pula pada saat mubdal minhu dinashabkan atau
dikhafadlkan, maka badal juga dinashabkan atau dikhafadlkan. Begitu
juga jika mubdal minhu dijazmkan (jika mubdal minhu merupakan
fi’il) maka badal juga dijazmakan.
Page
170
 Ilmu Nahwu

Contoh:
‫َخ ْو َك‬
ُ ‫َجاءَ َزيْد أ‬
Zaid datang, yaitu => Rafa’
saudaramu
ِ َّ ‫أَ َكلْت‬
ُ‫ف ثُلُثَه‬ َ ‫الرغْي‬
Aku memakan roti, => Nashab
ُ sepertiganya
ِ ‫قُتِل أَصحاب ْاألُح ُد‬
‫ود النَّا ِر‬ Dibunuhlah para => Khafadl
ْ ُ َْ َ penghuni ........... ..........
ِ ُ‫ات الْوق‬
‫ود‬ ِ
َ َ‫ذ‬
Contoh badal berupa fi’il:
‫ج ْد‬‫س‬‫ت‬
َ
ُْ ّ‫ل‬ِ ‫ص‬
َ ُ‫ت‬ ‫ن‬
ْ ِ
‫إ‬ Jika kamu shalat, yaitu bersujud => Khafadl
kepada Allah, maka Allah akan
‫ك‬ ِ
َ ْ‫ هلل ي ر َْح‬menyayangimu
َْ
Keterangan:
Dalam contoh kalimat:
‫ جاء زيد أَخوك‬Zaid datang, yaitu saudaramu
َ ُْ َْ َ َ
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
‫ جاء‬Fi’il Madli
ََ
‫َزيْ ٌُد‬ Fa’il (mubdal minhu)

‫أَخ ْو َُك‬ Badal

Dalam kalimat ini, mubdal minhu dirafa’kan karena merupakan fa’il.

Sehingga badal juga dirafa’kan.

Dalam contoh kalimat:

‫ أَكلْت الرغِيف ثُلُثه‬Aku memakan roti, sepertiganya
ُ َ َ ْ َّ ُ َ
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
‫ أَك ْلت‬Fi’il Madli, dan fa’il
ُ َ
Page
171
 Ilmu Nahwu

َ ‫الر ِغ ْي‬
ُ‫ف‬ َّ Maf’ul (mubdal minhu)

‫ث لثَُه‬ Badal

Dalam kalimat ini, mubdal minhu dinashabkan karena merupakan

maf’ul. Sehingga badal juga harus dinashabkan.

Dalam contoh kalimat:

ِ ُ‫ات الْوق‬
‫ود‬ ِ ِ ِ ‫قُتِل أَصحاب ْاأل‬
َ َ‫ُح ُدود النَّار ذ‬
Dibunuhlah para penghuni
ْ ُ َْ َ ........... ..........
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
‫ قتِل‬Fi’il madli mabni majhul
َُ
‫اب‬
ُ ‫َص َح‬ ْ‫أ‬
Maf’ul yang menduduki kedudukan fa’il
(mudlaf)
ُِ ‫ْاْل ْحد‬
ُ ‫ود‬ Mudlaf Ilaih (mubdal minhu)

ُ ‫النَّا ُِر‬ Badal

‫ات‬ ِ َ‫ذ‬ Sifat dari kata ‫( النَّا ِر‬mudlaf)

ِ ُ‫الْوق‬
‫ود‬ Mudlaf ilaih
َ
Dalam kalimat ini mubdal minhu dikhafadlkan kerena merupakan
mudlaf ilaih. Sehingga badal juga harus dikhafadlkan pula.

Dalam contoh kalimat:

َ ْ‫ج ْد هللِ يَْر َْح‬
‫ك‬ َ ُ‫إِ ْن ت‬
ُ ‫ص ِّل تَ ْس‬
Jika kamu shalat, yaitu bersujud kepada
Allah, maka Allah akan
menyayangimu
Dapat dijelaskan sebagai berikut:
‫ إِن‬Huruf Syarat, berfungsi menjazmkan
ْ
‫ص ِّل‬
َ ُ‫ت‬ Fi’i mudlari’ dijazmkan oleh ‫( إِ ْن‬Mubdal minhu)

Page
172
 Ilmu Nahwu

‫ج ْد‬
ُ ‫تَ ْس‬
Badal

ِ‫هلل‬ Isim Jalalah majrur oleh ‫ل‬

‫ك‬
َ ْ‫يَْر َْح‬
Jawab Syarat dijazamkan

Dalam kalimat ini mubdal minhu dijazamkan kerena dijazmkan oleh

huruf zyarat berupa ‫إِ ْن‬. Sehingga badal juga harus dijazamkan pula.

macam-macam badal
Badal ada 4 (empat) macam. Yaitu:
(a) Badal Syai’ min Syai’ (kullun min Kullin)
(b) Badal Ba’d min Kullin
(c) Badal Isytimal
(d) Badal Ghalat

(1) Badal Syai’ min Syai’ (kullun min Kullin)

Dikatakan badal syai’ min syai’ jika badal menjelaskan
keseluruhan dari mubdal minhu.
Contoh:
‫َخ ْو َك‬
ُ ‫َجاء َزيْد أ‬
‫اك‬
َ ‫َخ‬َ ‫ت َزيْ ًدا أ‬
ُ ْ‫َرأَي‬
‫ك‬َ ‫َخْي‬ِ ‫مررت بِزيد أ‬
َْ ُ ْ َ َ
Aku bertemu dengan zaid, saudaramu

(2) Badal Ba’d min Kullin

Dikatakan badal ba’d min kullin jika badal menjelaskan sebagian
dari mubdal minhu.
Contoh:
َ ‫الرغِْي‬
ُ‫ف ثُلُثَه‬ َّ ‫ت‬ُ ْ‫أَ َكل‬
Page
173
 Ilmu Nahwu

Aku memakan roti, sepertiganya

(3) Badal Isytimal

Dikatakan badal isytimal jika badal menjelaskan hal yang
terkanding dalam mubdal minhu.
Contoh:
ِ
ُ‫نَ َف َع َِن َزيْد ع ْل ُمه‬
Zaid bermanfaat bagi saya, ilmunya.

(4) Badal Ghalat

Dinamakan badal ghalath jika badal merupakan koreksi dari
mubdal minhu. Yakni jika seseorang ingin mengatakan sesuatu,
akan tetapi tersalah pada sesuatu yang lain lagi. Lalu si pembicara
mengulanginya lagi dengan perkataan yang benar.
Contoh:
‫ رأَيت زيدا الْفرس‬Aku melihat Zaid, eh....., kuda
َ ْ َ ً َْ ُ ْ َ
َ ‫ْالفَ ْر‬
Dalam contoh di atas, pembicara ingin mengatakan kata ‫س‬
akan tetapi tersalah pada kata ‫ زَ ْيدًا‬sehingga pembicara
mengulanginya lagi dengan benar.

c. I’rab
‫ َزيْد فَاعِلُهُ َوُه ِو‬.ِ‫َخ ِره‬ ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ ِ ِ
َ َ‫ َجاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظ‬:ُ‫ َوإ ْعَرابُه‬:ُ‫ُزيْ ٌدُنَ ْفسه‬ َ َ‫َجاء‬
ُ‫ َو َع ََل َمة‬.‫ َوتَ ْوكِْي ُد الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع‬.‫ نَ ْف ُسهُ تَ ْوكِْيد لَِزيْد‬.ِ‫َخ ِره‬
ِ ‫اهرة ِف أ‬
َ
ِ َ‫ وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظ‬.‫مرفُوع‬
َ َ َ َ َ ْ َْ
ِ ‫ب ِب ِرز مت‬ ِ ِ َ ‫ضاف و ْاْلاء‬ ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ َ‫رفْعِ ِه ض َّمة ظ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ُ َ ِ ‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائ‬ ُ َ َ َ ‫س ُم‬ ُ ‫ف‬
ْ ‫ن‬
َ . ِ‫َخ ِره‬
َ َ َ
.‫ضاف إِلَْي ِه‬ َ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم‬
ِّ ‫الض‬

Page
174
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ُزي ًداُنَ ْفسهُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َرأَيْت َْ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َو َ‬‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬برز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َ ُ‬
‫صو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ب‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَاه َرة ف أَخ ِرهِ‪ .‬نَ ْف َسهُ تَ ْوكْيد لَزيْ ًدا‪َ .‬وتَ ْوكْي ُد الْ َمْن ُ ْ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ب َِب ِرز‬ ‫ض ِم ْْي الْم َذ َّك ِر الْغَائِ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‬ ‫منْصوب‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫ضاف َو ْاْلَاءُ َ ُ ُ‬ ‫س ُم َ‬
‫َ‬ ‫ف‬‫ْ‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫مررتُ بِزيْدُنَ ْف ِس ُِه‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ََْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َو َ‬‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ .‬بَِزيْد‪ :‬الْبَاءُ َحْر ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ف‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬
‫ت‪ .‬نَ ْف ِس ِه‪:‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫جر‪ .‬زيد ََْمرور بِِه‪ .‬وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َمج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫َ ّ َْ ُ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬نَ ْف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ضاف َو ْاْلَاءُ‬ ‫س ُم َ‬ ‫تَ ْوكْيد لَزيْد َوتَ ْوكْي ُد الْ َم ْج ُرور ََْم ُرْور‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ُزي ٌدُو َعمرو‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ام َْ َ ْ ٌ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫قَ َ‬
‫ف َعطْف َع ْمرو َم ْعطُْوف َعلَى َزيْد‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬و َع ْمر الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫مرفُوع‪ ،‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ف َعلَى الْ َمْرفُو ِع َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫َوالْ َم ْعطُْو ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫رأَيت َزي ًدا و عمرا ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ َ ْ ً َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪175‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ف َعطْف َع ْمًرا َم ْعطُْوف‬ ‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬و َع ْمًرا الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫نص ْو ِ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫ف َعلَى الْ َم ُ‬ ‫َعلَى َزيْ ًدا‪َ .‬والْ َم ْعطُْو ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫مررتُ بِزيدُو َعمرُ‪ :‬وإِعرابه‪ :‬مرر ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ُُ َ َ ْ ُ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعار ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ .‬بَِزيْد الْبَاءُ َحْر ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ف‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َ ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و َع ْمر الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ف َعطْف َع ْمر‬ ‫َجّر‪َ .‬زيْد ََْم ُرْور ِبلْبَاء َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْسَرة ظَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ف علَى الْمجروِر ََْمرور وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫َم ْعطُْوف َعلَى َزيْد‪َ .‬والْ َمعطُْو ُ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ ّ ْ َ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اءُزي ٌدُ أَخو َُك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جاء فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َج َْ ْ َ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ‬
‫َخ ْو َك بَ َدل لَِزيْد‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬أ ُ‬ ‫َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِهَ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر‬ ‫اف َ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫َخ ْو ُم َ‬ ‫ََس ِاء ْ ِ‬ ‫رفْعِ ِه الْواو نِيابةً ع ِن الض َّ ِ ِ‬
‫اْلَ ْم َسة‪ .‬أ َ‬ ‫َّمة ألَنَّهُ َم َن ْاأل َْ‬ ‫َ َُ ََ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت َح ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْ ُمخاطَ ِ َ ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫اك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َرأَيْت َُزيْ ًداُأَ َخ َُ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫َّاء‬
‫َ ُ‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫صو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫ص ْوب‬ ‫ب َمْن ُ‬ ‫اك بَ َدل م ْن َزيْ ًدا‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َمْن ُ ْ‬ ‫َخ َ‬‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬أ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫ََس ِاء ْ ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه ْاألَلِ ُ ِ‬
‫اف َ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫َخا ُم َ‬ ‫اْلَ ْم َسة‪ .‬أ َ‬ ‫ف نيَابَةً َع ِن الْ َفْت َحة ألَنَّهُ م َن ْاأل َْ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َم َر ْرتُ بَِزيْدُ أَخ ْي َُ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪176‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ف‬‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ .‬بَِزيْد الْبَاءُ َحْر ُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َوالتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫اْلار والْمجرور متَ علِّق ِِبَررت‪ .‬أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‪:‬‬ ‫َخْي َ‬ ‫َجّر َزيْد ََْم ُرْور ِِبلْبَاء َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪ْ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ َْ .‬‬
‫ََسَ ِاء ْ‬
‫اْلَ ْم َس ِة‪.‬‬ ‫بَ َدل ِم ْن َزيْد َوبَ َد ُل الْ َم ْج ُرْوِر ََْم ُرْور َو َع ََل َمةُ َجِّرهِ الْيَاءُ نِيَابَةً َع ِن الْ َك ْس َرةِ ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫أِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخطَ ِ َ ُ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫َح ْي ُم َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫ُم َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬‫فُثُلثَهُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ َكلْت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُ ْ َ َْ َ‬ ‫َ َ ُُ‬ ‫ُالر ِغ ْي َ‬
‫أَ َكلْت َّ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الرغِْي َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪َّ .‬‬ ‫ِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ف َم ْفعُ ْول‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬
‫نصو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫ب‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬ثُلُثَهُ بَ َدل م ْن َزيْد‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َم ُ ْ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ب َِب ِرز‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائِ ِ‬ ‫اء‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫ث‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫ث‬
‫ُ‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ِ‬
‫ِ ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫نَ َف َع ِِن َُزيْ ٌدُعلْمهُ‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬نَ َف َع ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاهَرة ف أَخ ِره‪َ .‬والن ُّْو ُن ِوقَايَة‪َ .‬والْيَاءُ‬
‫ِ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫صب َم ْفعُ ْول ُم َقدَّم‪َ .‬زيْد فَاعلُهُ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرزُمت َ ْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬عِ ْل ُمهُ بَ َدل لَِزيْد‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع‪.‬‬ ‫مؤ َّخر وهو مرفُوع‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ُ َ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِمْي الْم َذ َّك ِر الْغَائِ‬ ‫اء‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ُ ُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُُ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ َ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َعلَى الض ِّ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫س‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُزيْ ًداُالْ َف ْر َُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َرأَيْت َ‬
‫ِِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪177‬‬
 Ilmu Nahwu

‫ص ْوب‬ ِ ‫صو‬ ِ ِ ‫اهرة ِف أ‬

ِ‫َخ ِره‬ ِ َ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظ‬
ُ ‫ب َمْن‬ ُْ ‫ َوبَ َد ُل الْ َمْن‬.‫س بَ َدل م ْن َزيْ ًدا‬‫ر‬
َْ ‫ف‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ . َ َ ْ َ َ َ ُْ َ
.ِ‫َخ ِره‬ ِ
ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ ِ َ‫وع ََلمةُ ن‬
َ َ‫صبه فَتْ َحة ظ‬ ْ َ ََ
--------------------------------------------------------------------------------------------

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian tawabi’ dan ketentuan i’rabnya !

2. Jelaskan pengertian na’at dan berikan contohnya sedikitnya 5 (lima) !
3. Jelaskan pengertian taukid dan berikan contohnya sedikitnya 5 (lima) !
4. Sebutkan jenis-jenis taukid dan berikan masing-masing contohnya!
5. Sebutkan lafadz-lafadz yang bisa digunakan sebagai taukid !
6. Sebutkan macam-macam huruf athaf dan berikan masing-masing
contohnya !
7. Sebutkan macam-macam badal dan berikan masing-masing contohnya !
8. Buatlah conto-contoh kalimat yang di dalamnya terdapat isim tawabi’
(na’at, taukid, athaf dan badal) kemudian i’rabkan masing-masing
kalimat tersebut !

Page
178
 Ilmu Nahwu

BAB 16
MAF’UL BIH
(OBYEK)

a. Pengertian Maf’ul Bih (Objek)

Maf’ul adalah isim yang (wajib) dinshabkan dimana ia merupakan pihak
yang dikenai tindakan. Artinya, maf’ul bih menurut Ahli Nahwu (nuhat)
adalah isim yang terkena pekerjaan fa’il (pelaku/subjek). Atau dengan kata
lain pihak penderita (obyek).
Contoh:
‫ ضربت زيدا‬: Saya memukul Zaid
ً َْ ُ َْ َ ‫ ضربت‬fi’il dan fa’il ‫زيدا‬
ُ َْ َ ً َْ
maf’ul
‫ت الْ َفْرس‬ ِ ِ
ُ ‫َركْب‬ ‫ت‬
ُ ‫َركْب‬ ‫الْ َفْرس‬
: Saya menaiki Kuda fi’il dan fa’il
maf’ul

b. Macam-macam maf’ul bih

Maf’ul sebagaimana fa’il pada pembahasan terdahulul dibagi menjadi 2
(dua) macam.
1) Maf’ul isim dzahir dan
2) Maf’ul isim dlamir.

Sebagaimana fa’il juga dibagi demikian, ada fa’il isim dzahir, dan ada pula
fa’il isim dlamir.

Maf’ul isim dzahir

Maf’ul isim dzahir adalah maf’ul yang maerujuk langsung pada sebuah
isim benda, manusia, hewan dan sejenisnya. Seperti kata: ‫ تِلْ ِمْيذ‬،‫ َر ُجل‬،‫َزيْد‬
dan sejenisnya.
Contoh:
No Kalimat/jumlah Maf’ul/Obyek Keterangan
Page
179
 Ilmu Nahwu

1 ‫ت َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫ضَرب‬
َ ‫َزيْ ًدا‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
‫ت الْ َفْرس‬ ِ
ُ ‫َركْب‬ ‫الْ َفْرس‬
2 Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
3 ‫ب َزيْ ًدا‬
ُ ‫َضَر‬
ْ‫أ‬ ‫َزيْ ًدا‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
4 ‫س‬
َ ‫ب الْ َفْر‬
ُ ‫أ َْرَك‬ ‫س‬
َ ‫الْ َفْر‬
Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
ُ ْ‫قَ َرأ‬
‫ت الْ ُقْرأَ َن‬ ‫الْ ُقْرأَ َن‬
5 Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
6 ‫أَقَ َرأُ الْ ُقْرأَ َن‬ ‫الْ ُقْرأَ َن‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
‫ْي‬ ِِ ِ ِِ
َْ ‫َرض َي للاُ الْ ُم ْسلم‬ ‫ْي‬
َْ ‫الْ ُم ْسلم‬
7 Maf’ul dinashabkan dengan
ya’ karena merupakan jamak
mudzakkar salim
8 ِ ِّ‫رأَيت الْت‬
‫لم َذيْ ِن‬ ِ ِّ‫الْت‬
‫لم َذيْ ِن‬ Maf’ul dinashabkan dengan
ُ َْ ya’ karena merupakan isim
tasniyah
‫ْي‬ ِِ ِِ
َْ ‫َسلَ َم للاُ الْ ُم ْؤمن‬
ْ‫أ‬ ‫ْي‬
َْ ‫الْ ُم ْؤمن‬
9 Maf’ul dinashabkan dengan
ya’ karena merupakan jama’
mudzakkar salim
10 ‫ال‬ ِّ ‫ت‬
َ ‫الر َج‬ ُ ْ‫َرأَي‬ ‫ال‬ ِّ
َ ‫الر َج‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan
Jamak Taksir
11 ‫ت ْاْلنُ َد‬
ُ ْ‫َرأَي‬ ‫ْاْلنُ َد‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan
Jamak Taksir
Page
180
 Ilmu Nahwu

12 ِ ‫رأَيت ْاْلِْن َد‬

‫ات‬ ِ ‫ْاْلِْن َد‬
‫ات‬ Maf’ul dinashabkan dengan
ُ َْ Kasrah karena merupakan
Jamak Mu’annats salim
13 ِ ‫رأَيت الْمسلِم‬
‫ات‬ ِ ‫الْمسلِم‬
‫ات‬ Maf’ul dinashabkan dengan
َ ْ ُ ُ َْ َ ُْ kasrah karena merupakan
Jamak Mu’annats salim
14 ِّ ‫ت‬
َ‫الر َسالَة‬ ُ ‫َكتَ ْب‬ ِّ
َ‫الر َسالَة‬ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan isim
mufrad
15 ‫الر َسائِ َل‬
َّ ‫ت‬ُ ‫َكتَ ْب‬ ‫الر َسائِ َل‬
َّ Maf’ul dinashabkan dengan
fathah karena merupakan
jamak taksir
Dls Dls dls

Maf’ul Isim dlamir

Sedangkan maf’ul isim dlamir dibagi lagi menjadi 2 (dua) yakni:
1) dlamir muttashil dan
2) dlamir munfashil.

Macam-macam dlamir muttashil

Maf’ul Dlamir muttashil ada 12 (dua belas) macam, yaitu:
Maf’ul Maf’ul
Mengandung Mengandung
No Dlamir No Dlamir
dlamir dlamir
muttashil muttashil
1 ‫ي‬ ْ ‫أََن‬ 7
َ ‫كن‬ ‫ت‬
َّ ‫أَن‬ َّ ُ ُْ
2 ‫ََن‬ ‫ََْن ُن‬ 8
ُ‫ه‬ ‫ُه َو‬
3 ‫َك‬ ‫ت‬َ ْ‫أَن‬
9 ‫َها‬ ‫ِه َي‬
4 ‫ِك‬ ‫ت‬ِ ْ‫أَن‬ 10 ‫ُُهَا‬ ‫ُُهَا‬
5 ‫ُك َما‬ ‫أَنْتُ َما‬ 11 ‫ُه ْم‬ ‫ُه ْم‬
Page
181
 Ilmu Nahwu

6 ‫ُك ْم‬ ‫أَنْتُ ْم‬ 12 ‫ُه َّن‬ ‫ُه َّن‬

Contoh:
No Kalimat/jumlah Maf’ul/Obyek Keterangan
1
‫ضَربََِن‬ َ ‫ْي‬ Maf’ul mabni sukun mahal
nashab
2
‫ضَربَنَا‬َ ‫ََن‬ Maf’ul mabni sukun mahal
nashab
3
‫ك‬ َ َ‫ضَرب‬ َ ‫َك‬ Maf’ul mabni fathah mahal
nashab
4
‫ك‬ ِ ‫ضرب‬ ‫ك‬ِ Maf’ul mabni kasrah mahal
ََ َ nashab
5
‫ضَربَ ُك َما‬ َ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ك‬
ُ Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
6
‫ضَربَ ُك ْم‬ َ ‫م‬
ْ ‫ك‬
ُ Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
7
‫ضَربَ ُك َّن‬ َ ‫ن‬َّ ‫ك‬
ُ Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
8
‫ضَربَ ُه‬
َ ُ‫ه‬ Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
9
‫ضَرَِبَا‬َ ‫ا‬ ‫ه‬َ
Maf’ul mabni fathah mahal
nashab
10
‫ضَرَِبَُما‬ َ ‫ا‬ ‫ُه‬
َُ Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
11
‫ضَرَِبُْم‬َ ‫م‬ْ ‫ه‬ُ
Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab
12
‫ضَرَِبُ َّن‬َ ‫ن‬
َّ ‫ه‬
ُ
Maf’ul mabni dlammah mahal
nashab

Macam-macam dlamir munfashil

Page
182
 Ilmu Nahwu

Maf’ul dlamir munfashil ada 12 (dua belas) macam pula, yaitu:

Maf’ul Dlamir Arti keterangan
No Kalimat
munfasil
‫ي‬ ِ ِ َ ‫ أَ ْكرْم‬Kamu
َ ‫إ ََّّي‬ ‫ي‬َ ‫ت إ ََّّي‬
1 Mabni sukun
َ menghormati mahal nashab
saya karena
menjadi
maf’ul
2 ‫إِ ََّّي ََن‬ ‫ت إِ ََّّي ََن‬
َ ‫ أَ ْكَرْم‬menghormati mahal nashab
Kamu Mabni sukun

kami karena
menjadi
maf’ul
3 ‫إِ ََّّي َك‬ ‫ت إِ ََّّي َك‬ُ ‫ أَ ْكَرْم‬menghormati mahal nashab
Aku Mabni sukun

kamu karena
menjadi
maf’ul
4 ‫إِ ََّّي ِك‬ ‫ت إِ ََّّي ِك‬ُ ‫ أَ ْكَرْم‬menghormati mahal nashab
Aku Mabni sukun

kamu karena
menjadi
maf’ul
5 ‫إِ ََّّي ُك َما‬ ‫ت إِ ََّّي ُك َما‬ ُ ‫ أَ ْكَرْم‬menghormati mahal nashab
Aku Mabni sukun

kalian berdua karena

menjadi
maf’ul
6 ‫إِ ََّّي ُك ْم‬ ‫ت إِ ََّّي ُك ْم‬ُ ‫ أَ ْكَرْم‬menghormati mahal nashab
Aku Mabni sukun

kalian karena
menjadi
maf’ul
Page
183
 Ilmu Nahwu

7 ‫إِ ََّّي ُك َّن‬ ‫ت إِ ََّّي ُك َّن‬

ُ ‫أَ ْكَرْم‬
Aku Mabni sukun
menghormati mahal nashab
kalian karena
menjadi
maf’ul

ُ‫إِ ََّّيه‬ ُ‫ت إِ ََّّيه‬

ُ ‫أَ ْكَرْم‬
8 Aku Mabni sukun
mengormatinya mahal nashab
karena
menjadi
maf’ul
9 ‫إِ ََّّي َها‬ ‫ت إِ ََّّي َها‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
Aku Mabni sukun
mengormatinya mahal nashab
karena
menjadi
maf’ul
10 ‫إِ ََّّي ُُهَا‬ ‫ت َّإَّي ُُهَا‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
Aku Mabni sukun
mengormati mahal nashab
mereka berdua karena
menjadi
maf’ul
11 ‫إِ ََّّي ُه ْم‬ ‫ت َّإَّي ُه ْم‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
Aku Mabni sukun
mengormati mahal nashab
kalian karena
menjadi
maf’ul
12 ‫إِ ََّّي ُه َّن‬ ‫ت إِ ََّّي ُه َّن‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
Aku Mabni sukun
menghormati mahal nashab
kalian karena
menjadi
maf’ul

Page
184
 Ilmu Nahwu

Keterangan:
Sebagaimana fa’il dlamir muttashil maupun dlamir munfashil, maf’ul
yang berupa dlamir. Baik dlamir muttashil maupun dlamir munfashil
adalah mabni. Tidak bisa ditandai dengan tanda i’rab apapun, baik rafa’
maupun nashab. Melainkan kedudukan i’rabnya sebagai mahal nashab.

c. I’rab
ِ ‫ رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ‬:‫ وإِ ْعرابه‬:‫ُزيْ ًدا‬
‫ َمنَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬.ِ‫َخ ِره‬ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ُ ُ َ َ َ ‫َرأَيْت‬
‫َّاء‬‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ . ِ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو‬
ِ‫اح َدة‬ ِ ِ
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ِ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو‬
‫ن‬ ُ ‫غ‬
َ ِ‫إِست‬
ُ َ َ َ ُ
َ َ ّ َ ُ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ُ ّ َ َ ْ
Page
185
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّم ِف َُمَ ِّل رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْعراب‪َ .‬زي ًدا م ْفعول بِِه وهو منْصوب وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ ُْ‬ ‫َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُزيْ ًدا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضربت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ض َربْت َ َ َ ُ ُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات في َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫َِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْعراب‪َ .‬زي ًدا م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ ُْ‬ ‫َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ي‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َرأَيْتُالْم َعل ِم ْ َُ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ح‬ ‫و‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ْس‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫اء‬ ‫ي‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫إِ ْعراب‪ .‬الْمعلِّ ِمْي م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِ‬
‫ه‬
‫َ َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ ُْ َ‬ ‫ُ َ َْ َ ُ ْ‬ ‫َ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْف ِرِد‪.‬‬
‫َما بَ ْع َد َها‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬‫ْم ْي َذيْ ُِن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫رأَيْتُالتِّل ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫َّاء‬
‫َ ُ‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫َ َ‬ ‫َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َم ْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫ْسوُر َما‬ ‫إِ ْعراب‪ .‬التِّلْ ِمي َذي ِن م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ح َما قَْب لَ َها َوالْ َمك ُ‬ ‫صبه الْيَاءُ‪ .‬املْْفتُ ْو ُ‬ ‫ْ ْ َ ُْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْف ِرِد‪.‬‬
‫بَ ْع َد َها‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َ َ‬ ‫ِن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫ض َربَِ ُ‬‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫ض ِمْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫َج َوًزا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬والن ُّْو ُن ل ْل ِوقَايَة‪َ .‬وََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َ ْ َ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪186‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َ َ‬ ‫ض َربَنَا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم ومعه غَْيه أَ ِو الْمع ِظِّم نَ ْفسه‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ‬ ‫َج َوًزا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬و ََن َ ْ ُ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫ض َربَ َُ‬
‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫َج َوًزا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬والْ َك ُ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫ض َربَ ُِ‬
‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف‬ ‫ض ِمْي الْم ْفرَدةِ الْمؤنَّثَِة الْمخاطَب ِة ِب ِرز مت ِ‬
‫اف َ ْ ُ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ‬ ‫َج َوًزا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬والْ َك ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َ َ‬ ‫ض َربَك َما‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ‫ْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب‬‫َ‬‫ط‬ ‫ا‬‫خ‬ ‫م‬‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ن‬ ‫ي‬‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ْي‬ ‫َّي‬
‫ن‬ ‫ث‬
‫َ‬ ‫م‬‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ْي‬ ‫ضِ‬
‫م‬ ‫اف‬
‫ُ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫فِي ِه جوزا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫ْ‬
‫ُ ُ َ ُ َ ُ َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ُ َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ًَ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَ ِة‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ف عِ َماد‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َحْر ُ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الض ِّ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َربَك ُْم‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّم ِف‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي ََجْ ِع الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫اف‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫جوزا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ ُ‬ ‫َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ُُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ًَ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َربَك َُّن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ضم ْْيُ ََجْ ِع ْاإل ََنث الْ ُم َخطَبَات َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫اف َ ِ‬ ‫َج َوًزا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬والْ َك ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والن ُّْو ُن الْ ُم َش َّد َدةُ َع ََل َمةُ ََجْ ِع النِّ ْس َوةِ‪.‬‬ ‫نَ ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪187‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َربَهُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫جوًزا تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬و ْاْلاء َ ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫ْ ُُ ُ َ َ َ ُ‬ ‫ََ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َرََبَا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي الْم ْفردةِ الْمؤنَّثَِة الْغَائِب ِة ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ ُ‬ ‫َج َوًزا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ ْ ُ ُ َ َ ُ َ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َرََب َما‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫ْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ْي الْم َذ َّك ِري ِن أَ ِو الْمؤنَّثَ ِ ِ‬ ‫جوًزا تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬و ْاْلاء َ ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ‫ْي الْغَائبَ ْ ِ َ ُ‬ ‫َُ ْ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمثَنَّيَ ْ ِ ُ َ‬ ‫ْ ُُ ُ َ َ َ ُ‬ ‫ََ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَ ِة‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ف عِ َماد َو ْاألَل ُ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َحْر ُ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الض ِّ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َرََب ُْم‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي ََجْ ِع الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫اء‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫جوزا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ ُ‬ ‫َْ‬ ‫ُ َ‬‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُ َ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ًَ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ضرب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ‬ ‫ض َرََب َُّن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ َ َ َ :‬‬ ‫َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ات‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ث الْغَائِب ِ‬ ‫اإل ََن ِ‬
‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫َج‬‫َ‬ ‫ْي‬ ‫ضِ‬
‫م‬ ‫اء‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫جوزا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ُُ َ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ًَ‬
‫َّدةُ َع ََل َمةُ ََجْ ِع النِّ ْس َوةِ‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والن ُّْو ُن الْ ُم َشد َ‬ ‫نَ ْ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ي‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرم ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫أَ ْك َرْمتُُإِ ََّّي َُ َ َ ُ ُ َ ْ ُ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َخ َرةُ َحْرف َدال َعلَى الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َو ْح َدةِ‪.‬‬ ‫الس ُكو ِن ِف َُمَ ِل نَصب م ْفعول بِِه‪ .‬والْياء ْاأل ِ‬
‫ََُ‬ ‫ّ ْ َ ُْ‬ ‫َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪188‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرمتُُإِ ََّّي َُن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َْ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ََن َحْرف َدال َعلَى الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َع ِظِّم‬ ‫مب ِِن علَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫نَ ْف َسهُ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرْمتُإِ ََّّي َُك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫صل‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اف َحْرف َدال َعلَى الْ ُم ْفَرِد الْ ُم َذ َّك ِر‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫ب‪.‬‬ ‫الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرْمتُإِ ََّّي ُِك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫صل‬ ‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫َ‬ ‫َّي‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.‬‬ ‫ل‬ ‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اف َحْرف َدال َعلَى الْ ُم ْفَرَدةِ الْ ُم َؤنَّثَِة‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫مب ِِن علَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫الْ ُم َخاطَبَ ِة‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫أَ ْكرْمتُ إِ ََّّيكما‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِل‪ .‬إِ ََّّي َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫صب‬ ‫ضم ْْيُ نَ ْ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمت َ ْ َ‬ ‫َ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪189‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬والْ ِمْيم َحرف َدال َعلَى الْمثَنَّيَ ْ ِ‬
‫ْي‬ ‫صل مب ِِن علَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ُمْن َف َ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ُ‬ ‫َ ُ ْ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَ ِة‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ْي‪ .‬والْ ِميم حر ُ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف ع َماد‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫الْ ُم َذ َّكَريْ ِن أَ ِو الْ ُم َؤنَّثَ ْْي الْ ُم َخاطَبَ ْ َ ْ ُ َ ْ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرْمتُإِ ََّّيك ُم‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ َكاف َحْرف َدال َعلَى ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫ْي‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬ ‫الْ ُم َخاطَبِ َْ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرمتُإِ ََّّيك َُّن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرم ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ‬ ‫َْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫صل‬ ‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫َ‬ ‫َّي‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.‬‬ ‫ل‬‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫اإل ََن ِ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫ث‬ ‫اف َحْرف َدال َعلَى ََجْ ِع ِْ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫َّدةُ َع ََل َمةُ ََجْ ِع النِّ ْس َوةِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫الْ ُم َخاطَبَات‪َ .‬والن ُّْو ُن الْ ُم َشد َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرْمتُإِ ََّّيهُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو َْ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ب‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ْاْلَاء َحْرف َدال َعلَى الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائِ ِ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرمتُإِ ََّّيها‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرم ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ َ ُُ َْ ُ‬ ‫َْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪190‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صل‬ ‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫َ‬ ‫َّي‬

‫َّ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.‬‬ ‫ل‬ ‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ْاْلَاءُ َحْرف َدال َعلَى الْ ُم ْفَرَدةِ الْ ُم َؤنَّثَِة الْغَائِبَ ِة‪.‬‬ ‫مب ِِن علَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُإَّيُهَا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫أَ ْك َرْمت َّ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫ْي الْ ُم َذ َّكَريْ ِن أَ ِو‬‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ْاْلَاء َحْرف َدال َعلَى الْ ُمثَنَّيَ ْ ِ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫ُ‬
‫ف َحْرف َدال َعلَى التَّ ثْنِيَ ِة‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ف عِ َماد َو ْاألَل ُ‬ ‫ْي‪َ .‬والْ ِمْي ُم َحْر ُ‬ ‫ْي الْغَائِبَ ْ ِ‬
‫الْ ُم َؤنَّثَيَ ْ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُإَّيه ُم‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫أَ ْك َرْمت َّ ْ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو ْ َ‬
‫صل‬ ‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫َ‬ ‫َّي‬
‫َّ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫‪.‬‬ ‫ل‬ ‫َّصل مب ِِن علَى الض َِّم ِف َُمَ ِل رفْع فَاعِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫ْي‪.‬‬‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬و ْاْلَاءُ َحْرف َدال َعلَى ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن الْغَائبِ َْ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫َوالْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫أَ ْكرْمتُإِ ََّّيه َُّن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ض َكَر َاهةً تَ َو َْ‬
‫ض ِمْي نَصب مْن َف ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫صل‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬إِ ََّّي َ ْ ُ ْ ُ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ث الْغَائِب ِ‬ ‫اإل ََن ِ‬‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬و ْاْلَاء َحْرف َدال َعلَى ََجْ ِع ِْ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫ات‪.‬‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫َّدةُ َع ََل َمةُ ََجْ ِع النِّ ْس َوةِ‪.‬‬
‫َوالن ُّْو ُن الْ ُم َشد َ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪191‬‬
 Ilmu Nahwu

Soal Latihan

1. Jelaskan pengertian Maf’ul Bih dan ketentuan I’rabnya serta berikan

contohnya minimal 5 (lima) !
2. Berikan sedikatnya 5 (lima) contoh maf’ul isim dzahir !
3. Sebutkan macam-macam maf’ul isim dlamir muttashil dan munfashil !
4. Berikan sedikitnya 5 (lima) contoh kalimat yang di dalamnya terdapat
Maf’ul isim dlamir muttashil !
5. I’rabkanlah kalimat-kalimat di bawa ini !
‫ضَربََِن‬ ‫ي‬ ِ َ ‫أَ ْكرْم‬
َ َ ‫ت إ ََّّي‬ َ
‫ضَربَنَا‬
َ ‫ت إِ ََّّي ََن‬
َ ‫أَ ْكَرْم‬
‫ك‬
َ َ‫ضَرب‬ َ ‫ت إِ ََّّي َك‬ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫ك‬ِ ‫ضرب‬
ََ َ ‫ت إِ ََّّي ِك‬ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫ضَربَ ُك َما‬ َ ‫ت إِ ََّّي ُك َما‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫ت إِ ََّّي ُك ْم‬
‫ضَربَ ُك ْم‬َ ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫ضَربَ ُك َّن‬ َ ‫ت‬ ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫إِ ََّّي ُك َّن‬
َ ُ‫ت إِ ََّّيه‬
ُ‫ضَربَه‬ ُ ‫أَ ْكَرْم‬
َ ‫ت إِ ََّّي َها‬
‫ضَرَِبَا‬ ُ ‫أَ ْكَرْم‬
َ ‫ت َّإَّي ُُهَا‬
‫ضَرَِبَُما‬ ُ ‫أَ ْكَرْم‬
َ ‫ت َّإَّي ُه ْم‬
‫ضَرَِبُْم‬ ُ ‫أَ ْكَرْم‬

Page
192
 Ilmu Nahwu

‫ضَرَِبُ َّن‬
َ ‫ت‬
ُ ‫أَ ْكَرْم‬
‫إِ ََّّي ُه َّن‬

Page
193
 Ilmu Nahwu

BAB 17
MASHDAR
(MAF’UL MUTHLAQ)

a. Pengertian Mashdar
Dalam ilmu tata bahasa arab, selain ilmu nahwu yang membahas tentang
kedudukan sebuah kata dalam kalimat dan bagaimana seharusnya kata
diucapkan untuk memberikan pemahaman akan maksud sebuah perkataan,
ada sebuah ilmu lain yang membahas tentang perubahan bentuk kata. Para
ilmuan barat menyebutnya juga dengan nama sintaksis, sebagai
dampingan ilmu nahwu yang dikenal dengan gramatikal. Ilmu ini disebut
dengan ilmu sharraf, atau disebut juga ilmu tashrif.
Sebagaimana disinggung sedikit pada bab terdahulu bahwa dalam ilmu
tashrif dibahas tentang sighat. Dan dijelaskan juga Shighat ialah
perubahan bentuk kata menjadi berbeda-beda ditinjau dari segi maknanya.
Atau dalam arti lain adalah: bentuk-bentuk kalimat yang berbeda-beda
yang bersumber dari satu kata dengan melihat huruf-huruf aslinya sebagai
patokan. Merubah bentuk kata tersebut dilakukan jika kita menghendaki
sebuah ma’na baru yang masih merupakan variasi-makna dari kata
tersebut. Untuk mempermudah pemahaman lihatlah penjelasan contoh
berikut:

Kata 1 Makna1 Variasi Makna Penjelasan

variasi
‫صر‬
َ َ‫ن‬
Telah
menolong
‫ص ْور‬
ُ ‫َمْن‬
Orang
yang
Kata ‫صر‬
yang
َ َ‫ن‬

ditolong mempunyai
arti ‘telah
menolong’
harus dirubah
menjadi kata
ُ ‫ َم ْن‬untuk
‫ص ْور‬
Page
194
 Ilmu Nahwu

merubah
maknanya
menjadi
‘orang yang
ditolong’.
‫ب‬
َ َ‫َكت‬
Sudah
Menulis
‫ب‬
ُ ُ‫يَ ْكت‬
Akan
menulis
Kata ‫َب‬
mempunyai
َ ‫ َكت‬yang

arti ‘telah
menulis’
harus dirubah
menjadi kata
ُ ُ ‫ يَ ْكت‬untuk
‫ب‬
merubah
maknanya
menjadi
‘sedang/akan
menulis’.

Peubahan kata itulah yang disebut dengan variasi kata atau akan kita
sebut sebagai sighot. Dan perubahan sighot itu ditujukan agar kita bisa
mendapatkan arti baru dari kata itu akan tetapi masih sama arti
intinya.
Macam-macam sighot secara umum ada 11 (sebelas). Yaitu sebagai
berikut.
Contoh Makna contoh
No Shighot Penjelasan
kalimat kata
1 Fi’il madli Menjelaskan
‫صَر‬
َ َ‫ن‬ sesuatu pekerjaan
yang telah
Telah
menolong
dilakukan
2 Fi’il
mudlari’
‫ر‬ ‫ص‬
ُُ َ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ Menjelaskan
suatu pekerjaan
Sedang/akan
menolong

Page
195
 Ilmu Nahwu

yang sedang atau

akan dikerjakan
3 Masdar Menjelaskan
‫ص ًرا‬
ْ َ‫ن‬ nama suatu Pertolongan
peristiwa
4 Masdar Menjelaskan
mim ‫صًرا‬ َ ‫َمْن‬ nama suatu Pertolongan
peristiwa
5 Isim fa’il Menunjukkan
‫ََن ِصر‬ pihak pelaku
sebuah pekerjaan
Orang yang
menolong
(subyek)
6 Isim maf’ul Menunjukkan
pihak yang
‫ص ْور‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬
ُ َ pekerjaan
dikenai sebuah
Orang yang
ditolong
(obyek)
7 Fiil amar
‫ص ْر‬ُ ‫ن‬
ُْ‫أ‬ Menjelaskan
sebuah perintah
Tolonglah
8 Fiil nahi
‫ص ْر‬ُ ‫ن‬
ْ ‫ت‬
َ ‫ال‬
َ Menjelaskan
sebuah larangan
Jangan
menolong
9 Isim makan Menunjukkan
‫صر‬ َ َ ‫ن‬
ْ ‫م‬ keterangan
Tempat
menolong
tempat
10 Isim zaman
‫صر‬ َ َْ ‫ن‬ ‫م‬ Menunjukkan
keterangan waktu
Waktu
menolong
11 Isim alat Menunjukkan
‫صر‬ ‫ن‬
ْ ِ
‫م‬ sebuah alat untuk
َ mencapai sebuah
Alat menolong
pekerjaan
Mashdar dalam hal ini adalah perubahan bentuk kata yang ketiga (contoh:
‫صًرا‬
ْ َ‫ص ُر ن‬
ُ ‫ يَْن‬-‫صَر‬
َ َ‫)ن‬.
Page
196
 Ilmu Nahwu

Sebagian ulama memberikan pengertian mashdar sebagai: nama suatu

kejadian yang berasal dari fa’il. Seperti:
Mashdar Arti Keterangan
‫صًرا‬ ْ ‫ن‬
َ
Pertolongan Menunjukkan kejadian seseorang yang
melakukan kegiatan menolong
‫ َغ ْزًوا‬Peperangan Menunjukkan kejadian seseorang yang
melakukan kegiatan menolong

َ‫كِتَابَة‬
Penulisan Menunjukkan kejadian orang-orang yang
melakukan kegiatan berperang
‫ َم ْشيًا‬Perjalanan Menunjukkan kejadian seseorang yang
melakukan kegiatan berjalan

Mashdar disebut juga dengan maf’ul muthlaq, dimana kedudukan i’rabnya

dalam nahwu haruslah dinashabkan. Karena termasuk dari mansubat al-
asma’. Masdar adalah isim yang harus dinashabkan. Contoh:
Kalimat Arti
‫وَرتِّ ِل الْ ُق ْرأَ َن تَ ْرتِْي ًَل‬.....
َ
…… dan bacalah Al-Qur’an
dengan bacaan yang baik.
‫ص ِحْي ًحا‬
َ ً ‫اِب‬ ‫ت‬
َِ‫الرسالَةَ ك‬ ِ ‫ت‬ ‫ب‬ ‫ت‬
َ‫ك‬َ
Saya menulis surat dengan tulisan
َ ّ ُ ْ yang benar.
‫صًرا َع ِزيْ ًزا‬ َ‫ن‬ ‫للا‬ ‫ر‬ ‫ص‬ ‫ن‬
ْ ‫ي‬‫و‬ Dan Allah Menolong dengan
ْ ُ ُ ُ َ َ pertolongan yang besar.
Dalam contoh-contoh diatas, semua kata yang bergaris bawah merupakan
mashdar atau maf’ul muthlaq. Dan kesemuanya itu dinashabkan. Dan
tanda nashabnya adalah fathah.

b. Fungsi masdhar/maf’ul muthlaq

1) Mengukuhkan makna fi’il / amilnya, seperti contoh:
Firman Allah SWT.:
‫ َوَكلَّ َم للاُ ُم ْو َسى‬:langsung
Allah berbicara dengan Musa secara
(an-Nisa: 164)
‫تَ ْكلِْي ًما‬
Page
197
 Ilmu Nahwu

Atau seperti contoh:

‫ض ْرًِب‬
َ ‫ت‬
ُ ْ‫ضَرب‬
َ
: aku memukul dengan sesungguhnya.

Semua kata yang bergaris bawah di atas adalah maf’ul muthlaq yang
berfungsi untuk menguatkan amilnya. Kata ‫ تَ ْكلِْي ًما‬menguatkan fi’il-
nya yaitu: ‫ َكلَّ َم‬. Demikian pula kata ‫ض ْرًِب‬
َ menguatkan kata ‫ت‬
ُ ْ‫ضَرب‬.
َ
Yakni memperjelas bagaimana sebuah perkerjaan itu dilaksanakan.
Dalam kedua contoh disini, pada contoh pertama dijelaskan bagaimana
Allah berbicara kepada Musa. Yaitu Allah berbicara secara langsung
tanpa perantara. Seperti Malaikat atau apapun. Begitu juga pada contoh
kedua, dijelaskan bahwa memukul dengan sebenar-benarnya
memukul. Bukanlah kata memukul dalam kalimat itu adalah kiasan
adanya. Melainkan memukul dalam artian sesungguhnya. Karena,
terkadang kata ‫ب‬
َ ‫ضر‬
َ bisa memiliki arti lain selain ‘memukul’. Seperti
َ
firman Allah:
ِ ْ َ‫ب للاُ َمثَ ًَل َر ُجل‬
........‫ْي‬ َ ‫ضَر‬
َ
Artinya:
“Allah telah menjadikan contoh 2 (dua) orang laki-laki.........”

2) Menjelaskan nau’ (jenis) amilnya. Seperti contoh:

‫َخ َذ‬ ِ‫ َك َّذبوا ِِبَّيتِنَا ُكل‬: Mereka mendustakan seluruh
ْ ‫َخ ْذ ََن ُه ْم أ‬
‫أ‬
َ َ‫ف‬
َ ‫ا‬ ‫ه‬ّ َ ُ ayat-ayat Kami, lalu Kami azab
)٤٢( ‫ َع ِزيز ُم ْقتَ ِدر‬mereka sebagai azab dari Yang
Maha Perkasa lagi Maha Kuasa
(Al-Qmar:42)
ِ ‫م ْقت‬
Dalam contoh ini lafadz ‫در‬ ‫َخ َذ َع ِزيز‬
َُ ْ ‫ أ‬berfungsi untuk menguatkan
dan menjelaskan seperti apa siksaan Allah yang diberikan kepada
orang-orang yang mendustakan semua ayat-ayat Allah.

Page
198
 Ilmu Nahwu

3) Menejelaskan bilangan amilnya, seperti contoh:

ِ ‫ فَ ُد َّكتَا َد َّكةً و‬: dan dibenturkan keduanya—bumi dan gunung-
‫اح َد ًة‬ َ gunung itu—sekali benturan. (al-Haaqah: 14)

Contoh lain:
ِ ْ َ‫ض ْربَت‬
‫ْي‬ َ ‫ت َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫ضَرب‬
َ
: Aku memukul Zaid dua kali

Dalam perkataan lain fungsi maf’ul muthlaq dalam hal ini menjelaskan
berapa kali pekerjaan itu dilakukan.

c. Macam-macam mashdar
Mashdar / maf’ul muthlaq ada 2 (dua) macam. 1) Mashdar lafdhi; dan 2)
Mashdar Ma’nawi.
1) Mashdar lafdhi:
Dikatakan mashdar lafdhi, jika mashdar memiliki kesamaan dalam
lafadz dan maknanya dengan fi’ilnya. Sebagaimana contoh yang telah
disebutkan sebelumnya. Dalam arti lain masdar tersebut masih diambil
dari akar kata yang sama dengan fi’ilnya. Seperti:
1
‫ َوَكلَّ َم للاُ ُم ْو َسى تَ ْكلِْي ًما‬:secara
Allah berbicara dengan Musa
langsung (an-Nisa: 164)
2
‫ض ْرًِب‬ ‫ت‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ض‬ : aku
َ ُ ْ َ َ sesungguhnya.
memukul dengan

Page
199
 Ilmu Nahwu

ِ ِ
َ ‫َك َّذبُوا ِِب ََّيتنَا ُكلّ َها فَأ‬
3
‫َخ ْذ ََن ُه ْم‬ : Mereka mendustakan seluruh
ayat-ayat Kami, lalu Kami azab
)٤٢( ‫َخ َذ َع ِزيز ُم ْقتَ ِدر‬ ْ‫أ‬
mereka sebagai azab dari Yang
Maha Perkasa lagi Maha Kuasa
(Al-Qmar:42)
4 ِ ‫فَ ُد َّكتَا َد َّكةً و‬
‫اح َد ًة‬ : dan dibenturkan keduanya—
َ bumi dan gunung-gunung itu—
sekali benturan. (al-Haaqah: 14)
5 ِ ْ َ‫ض ْربَت‬
‫ْي‬ َ ‫ت َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫ضَرب‬
َ
: Aku memukul Zaid dua kali

Dalam contoh-contoh di atas semua mashdar yang digunakan adalah

masih satu akar kata dengan fi’ilnya. Penjelasan terhadap contoh-
contoh tersebut diatas adalah sebagai berikut:
1 ِ Merupakan masdar dari kata
‫تَ ْكلْي ًما‬ َّ ‫َكل َم‬
2
‫ض ْرًِب‬
َ
Merupakan masdar dari kata
‫ب‬َ ‫ضَر‬َ
3
‫َخ َذ‬ْ‫أ‬
Merupakan masdar dari kata
‫َخ َذ‬
َ‫أ‬
ً‫َد َّكة‬ ‫ت‬َ ‫دُ َّك‬
4 Merupakan masdar dari kata

5 ِ ْ َ‫ض ْربَت‬
‫ْي‬ َ
Merupakan masdar dari kata
‫ب‬
َ ‫ضَر‬
َ
2) Mashdar ma’nawi:
Jika sebuah mashdar memiliki kesamaan makna dengan fi’ilnya, akan
tetapi lafadznya tidak, maka mashdar ini disebut dengan mashdar
maknawi. Artinya mashdar tidak diambil dari akar kata yang sama
dengan fi’ilnya. Melainkan diambil dari akar kata yang lain.
Contoh:
‫ت قُعُ ْوًدا‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
: Aku duduk dengan sebenar-benarnya duduk

Page
200
 Ilmu Nahwu

‫ت ُوقُ ْوفًا‬
ُ ‫قُ ْم‬
: Aku berdiri dengan sebenar-benarnya duduk

Semua yang bergaris bawah dalam contoh di atas merupakan

mashdar/maf’ul muthlaq. Akan tetapi lafadz-lafadz itu bukanlah
mashdar dari fi’il yang ada di depannya. Akan tetapi kata lain yang
maknanya sama. Lebih jelasnya sebagai berikut :
‫قُعُ ْوًدا‬
Bukan merupakan masdar dari kata
‫س‬
َ َ‫َجل‬
‫ُوقُ ْوفًا‬ Bukan merupakan masdar dari kata
‫قَ َام‬
Melainkan:
‫قُعُ ْوًدا‬ merupakan masdar dari kata
‫قَ َع َد‬
‫ُوقُ ْوفًا‬ merupakan masdar dari kata
‫ف‬َ َ‫َوق‬

d. I’rab
‫ َكلَّ َم فِ ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة‬.‫ب َما قَْب لَ َها‬ ِ ‫ الْو ُاو ِِبَس‬:ُ‫ َوإِ ْعرابُه‬:‫َوَكلَّ َمُهللاُم ْو َسىُتَ ْكلِْي ًما‬
َ َ َ
ُ‫ للاُ فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمة‬.‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‬
َ ‫ َوالْ َفاعِل‬.ِ‫َخ ِره‬
ِ
ِ ‫اهرة ِف أ‬
َ َ‫ظ‬
Page
201
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى‬ ‫د‬ ‫ق‬

‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫تح‬ ‫َ‬‫ف‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬موسى م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِ‬
‫ه‬ ‫رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ُْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ص َدر َو ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫َن ْاألَلِف َال ي ْقبل ْ ِ ِ‬ ‫َّ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬منع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر‪ِ ،‬‬ ‫أِ‬
‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪ .‬تَكْلْي ًما َم ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫أل‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ضربت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ض ْرًُب‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ْ َ َ ْ ُ َْ َ :‬‬ ‫ض َربْتُ َ‬ ‫َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫اه َرة‬‫ِألَنَّه إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬ضرِب مص َدر وهو م ْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ ً َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ َُ ْ َ‬ ‫ُ ْ َْ‬
‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫ي‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫َّرة َعلَى‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض ْربَتَ ْ ُِ َ َ ُ ُ َ َ ُ ُ َ َْ ُ‬ ‫ُزيْ ًداُ َ‬ ‫ض َربْت َ‬ ‫َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫أِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫َُ‬
‫صبِ ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ص َدر َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ضْربَتَ ْ ِ‬
‫ْي َم ْ‬ ‫َرفْع فَاعِل‪ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬
‫الْيَاء نِيَابَةً َع ِن الْ َفْت َح ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬‫جلَستُق عو ًدا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫َ‬ ‫َّاء‬‫ت‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫اح َدةِ‬
‫الْو ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫ِألَنَّه إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬قُعودا مص َدر وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫َ‬ ‫ُْ ً َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ َُ ْ َ‬ ‫ُ ْ َْ‬
‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪202‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫قمتُوق وفًا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قُمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ َ ُُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬‫غ‬‫إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬برز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َ ُ‬
‫مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِعراب‪ .‬وقُوفًا مص َدر وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ َْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪1.‬‬ ‫! ‪Jelaskan pengertian Mashdar‬‬

‫‪2.‬‬ ‫? ‪Apa nama lain dari mashdar‬‬
‫‪3.‬‬ ‫? ‪Apa tanda i’rab bagi masdar‬‬
‫‪4.‬‬ ‫! ‪Sebutkan dan jelaskan fungsi dari maf’ul muthlaq‬‬
‫‪5.‬‬ ‫‪Sebutkan macam-macam maf’ul muthlaq dan berikan masing-masing‬‬
‫! ‪contohnya‬‬
‫! ‪6. I’rabkanlah kalimat-kalimat di bawah ini‬‬
‫َوَكلَّ َمُهللاُم ْو َسىُتَ ْكلِْي ًما‬
‫ض ْرًُب‬‫ض َربْتُ َ‬ ‫َ‬
‫ي‬‫ض ْربَتَ ْ ُِ‬
‫ُزيْ ًداُ َ‬
‫ض َربْت َ‬
‫َ‬
‫َجلَ ْستُق ع ْو ًدُا‬
‫ق ْمتُوق ْوفًا‬

‫‪Page‬‬
‫‪203‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 18
MAF’UL FIIH
(DZARAF ZAMAN DAN DZARAF MAKAN)

Maf’ul fiih disebut juga dzaraf. Sedangkan dzaraf terbagi menjadi 2 (dua),
yaitu: 1) dzaraf zaman (Kata Keterangan waktu); dan 2) dzaraf makan (kata
Keterangan tempat). Keduanya, baik dzaraf zaman maupun dzaraf makan
merupakan isim yang wajib dinashabkan.

a. Pengertian Dzaraf zaman (kata keterangan waktu)

Dzaraf zaman adalah salah satu isim yang wajib dinashabkan. Dalam
Bahasa Indonesia Dzaraf zaman disebut juga dengan kata keterangan
waktu. Yakni sebuah kata yang digunakan untuk menunjukkan sebuah
waktu (time). Seperti:
No Dzaraf Arti Contoh Arti
makan
1
‫ الْيَ ْوَم‬Sehari /
hari ini ْ
‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫ت‬ ‫ل‬
ْ ‫م‬‫ك‬ْ َ
‫أ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫الي‬ Hari ini telah Aku
ُ َ َ ْ َ sempurnakan Agama-mu
‫ت‬ ‫م‬ ‫أَت‬
َْ ‫و‬ ‫م‬ ‫ك‬
ً ‫ن‬
ُ ‫ي‬‫د‬ِ dan Aku genapkan atasmu
ُ ْ َ ْ ْ nikmat-Ku.
‫َعلَْي ُك ْم‬
.........‫نِ ْع َم ِِت‬
‫َس َحًرا‬ ‫ك َس َحًرا‬ َ ُ‫أ َِجْي ئ‬
2 Waktu Aku akan mendatangimu di
sahur waktu sahur

ً‫َعتَ َمة‬ َ ُ‫أ َِجيئ‬

ً‫ك َعتَ َمة‬
3 Waktu Aku Akan mendatangimu
isya’ di waktu isya’

Page
204
 Ilmu Nahwu

4
ً‫بُ ْكَرة‬
Waktu
pagi
‫َكبِ ًْْيا َوا ْْلَ ْم ُد ِّلِلِ َكثِ ًْْيا‬ Dengan Kebesaran Allah
dan segala Puji bagi Allah
‫َو ُسْب َحا َن للاِ بُ ْكَرًة‬ sebanyak-banyaknya.
Maha Suci Allah di setiap
ِ ‫وأ‬
‫َصْي ًَل‬ pagi dan petang.
َ
Kesemua contoh tersebut diatas merupakan dzaraf zaman karena memiliki
arti keterangan waktu. Dan semuanya dinashabkan. Karena dzaraf zaman
adalah isim yang wajib dinashabkan.
Di dalam sebuah dzaraf baik dzaraf zaman (keterangan waktu) maupun
dzaraf makan (keterangan tempat) tersimpan makna ( ‫ِف‬ ) yang bisa
memiliki arti: ‘di dalam’; ‘di’; dan ‘pada’. Seperti contoh:

No Contoh Arti
1
‫اليَ ْوَم‬ Di hari ini

َ‫اللَّْي لَة‬
2 Di malam ini

َ‫الَِْبَْيَة‬
3 Pada tadi malang

Semua lafadz yang bergaris bawah diatas merupakan dzaraf zaman. Oleh
karena itu semua lafadz itu dinashabkan. Dan jika kita memperhatikan
artinya, akan terlihat bahwa dzaraf zaman tersebut menyimpan arti ( ‫) ِف‬.

Jika kata ( ‫ ) ِف‬itu ditampakkan, maka dzaraf zaman tidak bisa atau tidak
boleh dinashabkan lagi. Melainkan harus dikhafadlkan karena ada amil
khafadl berupa ( ‫) ِف‬. Seperti contoh:
No Contoh Arti

Page
205
 Ilmu Nahwu

1
)١( ‫إِ ََّن أَنْ َزلْنَاهُ ِِف لَْي لَ ِة الَْق ْد ِر‬ Sesungguhnya Kami
menurunkan-Nya (Al-Qur’an)
di malam Kepastian.
2
‫ت ِف يَ ِوم َع ُشَر َاء‬ ُ ‫ص ْم‬
ُ
Aku berpuasa di Hari Asyura’.

3
‫ت الْ ُق ْرأَ َن ِف الَِْبَْيَ ِة‬
ُ ْ‫قَ َرأ‬
Aku membaca Al-Qur’an pada
tadi malam.

b. Macam-macam dzaraf zaman

Sedangkan macam-macam dzaraf zaman adalah sebagai berikut:
No Dzaraf Arti Contoh Arti
zaman
1.
‫ بُ ْكَرًة‬Pagi hari ‫ أ َُزْوُرَك بُ ْكَرًة‬Aku akan
mengunjungimu
pada pagi-pagi
‫ غُ ْد َوًة‬Besok hari ‫ أ َُزْوُرَك غُ ْد َوًة‬Aku akan
mengunjungimu
pada besok hari

َ‫اللي لَة‬ َ‫ت اللَّْي لَة‬ ُ ‫ إِ ْعتَ َك ْف‬pada malam ini

2. Malam ini Aku ber-i’tikaf
ْ
3.
‫ الْيَ ْوَم‬Hari ini ‫ت الْيَ ْوَم‬ ُ ‫ص ْم‬
Aku puasa pada
ُ hari ini
4.
‫ َس َحًرا‬Waktu sahur ‫ك َس َحًرا‬ ‫ئ‬ ‫ي‬‫َج‬ِ ‫ أ‬Aku akan datang
َ ُ ْ di waktu sahur
5.
‫ َغ ًدا‬Besok ‫ك َغ ًدا‬ ‫ئ‬ ‫ي‬‫َج‬ِ ‫ أ‬Aku akan datang
َ ُ ْ besok
6.
‫ َعتَ َم ًة‬Waktu isya’ ً‫ك َعتَ َمة‬ ‫ئ‬ ‫ي‬‫َج‬ِ ‫أ‬ Aku akan datang
َ ُ ْ pada waktu isya’
7. Dls Dls Dls Dls

c. Pembagian dzaraf zaman

Dzaraf zaman dibagi menjadi 3 (tiga) jenis: 1) dzaraf zaman mukhtash; 2)
dzaraf zaman ma’dud; dan 3) dzaraf zaman mubham.
Page
206
 Ilmu Nahwu

1) Dzaraf zaman mukhtash

Ialah dzaraf yang digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan ‫َم َِت‬
(kapan). Contoh:
Kalimat:
ِ ‫ت يَ ْوَم ا ْْلَ ِمْي‬
‫س‬ ُ ‫ص ْم‬
ُ
: Saya berpuasa pada hari kamis ?

Kalimat ini merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan, misalnya:

‫ت؟‬
َ ‫ص ْم‬
ُ ‫َم َِت‬
: Kapan kamu puasa?

2) Dzaraf zaman ma’dud

Ialah dzaraf yang digunakan sebagai jawaban dari pertanyaan ‫َك ْم‬
(berapa ?). Contoh:
Kalimat:
‫ت َش ْهًرا‬
ُ‫ض‬ْ ‫َم ِر‬
: aku sakit dalam satu bulan ?

Kalimat ini merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan, misalnya:

‫ت؟‬ِ
ّ‫ض‬ْ ‫َك ْم يَ ْوًما َمر‬
: Kapan kamu puasa?

3) Dzaraf zaman mubham

Ialah dzaraf yang digunakan tidak sebagai jawaban dari kedua
pertanyaan tersebut diatas (‫ك ْم‬
َ dan ‫) َم َِت‬. Contoh:
Kalimat:
‫ت َوقْتًا‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
: Saya duduk seketika

Kalimat ini bukan merupakan jawaban dari sebuah pertanyaan (‫ك ْم‬
َ dan
‫) َم َِت‬.

Page
207
 Ilmu Nahwu

Ketiga-tiganya baik dzaraf zaman mukhtash, dzaraf zaman ma’dud

maupun dzaraf zaman mubham wajib dinashabkan.

d. Pengertian Dzaraf makan (kata keterangan tempat)

Jika dzaraf zaman sebagaimana dijelaskan diatas merupakan kata
keterangan waktu, maka dzaraf makan adalah kata keterangan tempat.
Seperti kata: di bawah; di depan; di belakang, dan lain sebagainya.
Sama halnya dengan dzaraf zaman, dzaraf makan juga termasuk isim yang
harus dinashabkan juga. Seperti contoh:
No Contoh Arti
1
‫أ ََم َام‬
Di depan

2
‫ف‬
َ ْ‫َخل‬
Di belakang

3
‫َّم‬
َ ‫قُد‬
Di depan

َ‫َوَراء‬
4 Di belakang

5
‫ت‬
َ ‫ََْت‬
Di bawah

6
‫ِعْن َد‬ Di dekat

7
‫َم َع‬ Beserta, dls

e. Macam-macam dzaraf makan

Sedangkan macam-macam dzaraf makan adalah sebagai berikut di bawah
ini:
Dzaraf
No Contoh Arti
makan
1
‫أ ََم َام‬ ‫ت أ ََم َام الشَّْي ِخ‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di depan guru

Page
208
 Ilmu Nahwu

2
‫ف‬
َ ‫َخ ْل‬ ُ‫ت َخلْ َفه‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di belakangnya

3
‫َّم‬
َ ‫قُد‬ ‫َّم الشَّْي ِخ‬ َ ‫ت قُد‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di depan guru

َ‫َوَراء‬ ُ‫ت َوَراءَه‬ُ ‫َجلَ ْس‬

4 Aku duduk di belakangnya

5
‫ت‬َ ‫ََْت‬ ِ ‫الس ْق‬
‫ف‬ َّ ‫ت‬ َ ‫ت ََْت‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di bawah atap

6
‫ِعْن َد‬ ‫ت ِعْن َد َزيْد‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di dekat zaid

‫َم َع‬ ‫ت َم َع َزيْد‬ ِ

ُ ‫َركْب‬
7 Aku menaiki kuda bersama
zaid
ِ ‫ت إَِزاءَ َزيْد‬
َ‫إ َزاء‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
8 Aku duduk di hadapan zaid

َ‫َح َذاء‬ ‫ت َح َذاءَ َزيْد‬ ُ ‫َجلَ ْس‬

9 Aku duduk di dekat zaid

‫اء‬ ‫ق‬ ‫ل‬ِ‫ت‬ ‫ت تَلْ َقاءَ َزيْد‬

ْ ُ ‫َجلَ ْس‬
10 Aku duduk di hadapan zaid
َ َ
11
‫ُهنَا‬ ‫ت ُهنَا‬ ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di sini

12
ََّ‫ث‬ ََّ‫ت ث‬ُ ‫َجلَ ْس‬
Aku duduk di sana

f. Ketentuan-ketentuan dzaraf makan

Tidak semua dzaraf makan dinashabkan karena disebabkan kedudukannya
sebagai dzaraf. Hanya ada 3 (hal) yang mana dzaraf makan itu harus
dinashabkan disebabkan kedudukannya sebagai dzaraf. Ketiganya adalah
sebagai berikut:
1) Dzaraf makan yang menunjukkan arah-arah. Seperti arah-arah yang
enam. Yakni:
‫فَ ْو َق‬
Di atas

Page
209
 Ilmu Nahwu

‫ت‬
َ ‫ََْت‬
Di bawah

‫ْي‬ ِ
َْ ‫َُي‬
Di kanan

‫ِِشَال‬ Di kiri

‫أ ََم َام‬ Di depan

‫ف‬
َ ْ‫َخل‬
Di belakang

Dan lafadz-lafadz yang menyerupai contoh-contoh diatas.

Seperti kalimat:
ِ‫صل‬ْ ‫ت أ ََم َام الَْف‬
ُ ‫قُ ْم‬
: Aku berdiri di depan kelas

ِ‫صلَّيت خلْف رسوِل للا‬ : Aku Shalat di Belakang Rasulullah

ُْ َ َ َ ُ ْ َ
2) Dzaraf makan yang menunjukkan ukuran-ukuran atau jarak. Seperti:
dzaraf Arti Contoh Arti
ِ Satu mil
‫مْيل‬ ِ ِ Aku berjalan satu mil
‫ت مْي ًَل‬ُ ‫س ْر‬
‫فَ ْر َس ًخا‬ ‫ت فَ ْر َس ًخا‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
Satu Aku berjlan satu mil
farsakh
‫بَِريْ ًدا‬ Satu pos
‫ت بَِريْ ًدا‬
ُ ‫َم َشْي‬
Aku berjalan satu pos

‫ِمْي ًُّْتا‬ Satu meter

‫ت ِمْي ًُّْتا ِم َن‬ ُ ‫َْحَْل‬
Saya membawa
meter tali
satu

‫ا ْْلَْب ِل‬
3) Dzaraf makan yang terbentuk dari akar kata yang sama dengan fi’ilnya.
Contoh:

Page
210
 Ilmu Nahwu

‫س الشَّْي ِخ‬ ِ‫جلَست ََْمل‬ Saya menduduki tempat duduknya guru

َ ُ ْ َ
‫ت َم َق َام َزيْد‬ ُ ‫قُ ْم‬
Aku berdiri di tempat berdirinya zaid

‫َس َّد َم َس َد ا ْْلََِب‬ --Kata itu—menempati tempatnya khabar

Penjelasan
‫س‬ِ Terbentuk dari kata
َ ‫ََْمل‬ ‫س‬َ َ‫َجل‬
‫َم َق َام‬ Terbentuk dari kata
‫قَ َام‬
‫َم َس َّد‬ Terbentuk dari kata
‫َس َّد‬
Dzaraf makan yang selain ketiga hal di atas maka tidak bisa dinashabkan
karena sebagai dzaraf itu sendiri. Melainkan harus diberi huruf jer ( ‫) ِف‬
jika difungsikan sebagai dzaraf. Dan i’rabnya harus dikhafadlkan karena
ada huruf khafadl ( ‫) ِف‬.
Contoh:
‫ت ال َم ْس ِج َد‬ ُ ‫إِ ْعتَ َك ْف‬
Aku beriktikaf di masjid

‫ت‬َ ‫ت الْبَ ْي‬

ُ ْ‫َد َخل‬
Saya masuk rumah

Kedua kata yang bergaris bawah dalam contoh ini tidak bisa dikatakan
sebagai dzaraf yang dinashabkan karena kedudukannya sebagai dzaraf.
Karena keduanya tidak termasuk dalam tiga kaegori yang disebutkan
sebelumnya.
Akan tetapi dua kata yang bergaris bawah dalam kedua contoh di atas
dinashabkan sebagai maf’ul bih. Jika kata-kata itu hendak difungsikan
sebagai dzaraf maka harus diberi kata (‫ ) ِف‬pada awalnya. Menjadi:

Page
211
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ت ِف ال َم ْس ِج ِد‬ ‫إِ ْعتَ َك ْف ُ‬

‫‪Aku beriktikaf di dalam masjid‬‬

‫ت‬‫ت ِف الْبَ ْي َ‬‫َد َخلْ ُ‬

‫‪Saya masuk di dalam rumah‬‬

‫‪g. I’rab‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫صمتُي ومُا ْْلمع ُِة‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬صمت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ ْ َ َ َ َ ُُ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫َّ‬ ‫ف َزمان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِ‬
‫ة‬ ‫ُ‬ ‫ر‬‫َ‬‫ظ‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ي‬ ‫‪.‬‬ ‫اب‬ ‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫ه‬‫َال يظْهر فِي ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ُ ْ َ َْ ْ َ َ ْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم َ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ضاف َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫اْلُ ُم َع ِة ُم َ‬
‫ضاف ْ‬ ‫ِف أَ ِخ ِرهِ‪ .‬يَ ْوَم ُم َ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫إِ ْعتَ َك ْفتُاللَّي لَُةَ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ْعتَ َك ْف ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َ َ ُُ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ف َزمان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة َّ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫الزَمانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫َْ‬ ‫َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪ .‬اللَّْي لَةَ ظَْر ُ َ َ ُ ْ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬
‫عه‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ‬
‫َّاص ِ‬ ‫أَزْور َكُغ ْد َوُةً‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أ َُزْوُر َك ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬
‫اف َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ف َزَمان‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬غُ ْد َوةً ظَْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة َّ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪212‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬

‫‪ُ:‬وإِ ْع َرابه‪ُ :‬أ َُزْوُر َك ف ْعل ُم َ‬
‫عه‬ ‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لتَ َجُّرده َع ِن النَّاصب َو َْ َ َ َ َ‬ ‫أَزْور َكُب ْك َرةً َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬
‫اف َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬
‫ف َزَمان‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬بُك َْرةً ظَْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْم َذ َّك ِر الْم َخاطَ ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة َّ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْ ِ‬
‫عه‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫كُسحرا‪ُ:‬وإِعرابه‪ُ:‬أ َِجي ئك فِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ئ‬ ‫ي‬ ‫أِ‬
‫َج‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬
‫اف َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ف َزَمان‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬س َحًرا ظَْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫َّ‬ ‫مْنصوب علَى الظَّرفِي ِ‬
‫ة‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْ ِ‬
‫عه‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫كُغَ ًدا‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ُ:‬أ َِجي ئ َ ِ‬ ‫َج ْي ئ َ‬ ‫أِ‬
‫ب َو َْ َ َ َ َ‬ ‫ك ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫َ َ ُُ ْ ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬
‫اف َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َ‬
‫ف َزَمان‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬غَ ًدا ظَْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرِه‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة َّ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫ب وْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫كُصباحا‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ُ :‬أ َِجي ئ َ ِ‬ ‫أِ‬
‫اْلَا ِزم‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لتَ َجُّرده َع ِن النَّاص ِ َ‬ ‫ك ف ْعل ُم َ‬ ‫َج ْي ئ َ َ َ ً َ َ ُ ُ ْ ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬
‫اف َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫عه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫رفْ ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ف َزَمان‪.‬‬ ‫احا ظَْر ُ‬ ‫صبَ ً‬‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬‬ ‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة َّ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫اْلَا ِزِم‪.‬‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُزيْ ًداُأَبَ ًدا‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ُ:‬ال ََنفيَة‪ .‬أُ َكلّ ُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫ََلُأ َكلِّم َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫عه َ‬ ‫وع ََلمةُ رفْ ِ‬
‫ََ َ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪213‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفِيَ ِة‬ ‫ف َزَمان‪َ .‬مْن ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬أَبَ ًدا ظَْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫بِِه‪ .‬وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ ْ‬
‫اْلَا ِزِم‪.‬‬ ‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ُزيْ ًداُأ ََم ًدا‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ ُ:‬ال ََنفيَة‪ .‬أُ َكلّ ُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫ََلُأ َكلِّم َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫عه َ‬ ‫وع ََلمةُ رفْ ِ‬
‫ََ َ َ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفِيَ ِة‬ ‫ف َزَمان‪َ .‬منْ ُ‬ ‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬أ ََم ًدا ظَْر ُ‬ ‫بِِه‪ .‬وهو منْصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َّ َ َ َ َ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُح ْي نًا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَرأْت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫قَ رأْت ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ‬
‫َّاء‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫الزمانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫َّ‬ ‫ف َزمان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِ‬
‫ة‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ظ‬
‫َ‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ي‬ ‫ح‬‫فِي ِه إِ ْعراب‪ِ .‬‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ْ َ َ ْ‬ ‫ً‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫خ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ام َّ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُالشُْي ُِ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َجلَ ْستُأ ََم َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬أ ََم َام ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اهَرة‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ض ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه ََْمرْور ِ‬
‫ِب‬ ‫م‬ ‫خ‬
‫ِ‬ ‫َّي‬
‫الش‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫ام‬ ‫َم‬‫أ‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ‬ ‫ظَ ِ‬
‫ّ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرِه‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ُزيْدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َجلَ ْستُق َّد َام َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪214‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َوالتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫صبِ ِه فَتْ َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬منْ ُ‬ ‫َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪ .‬قُد َ‬
‫َّام ظَْر ُ‬
‫اهَرة ِف‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬قُدَّام مضاف زيد مضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ْ ُْ ُ َ‬ ‫َ ُ َ َْ ُ َ‬ ‫ظَ َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫جلَستُ َخلْ َفهُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫ف م َكان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫َ‬ ‫َْ َ َ ََ َ ْ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫ف ظَْر ُ َ‬ ‫فْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬خ ْل َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ضاف و ْاْلاء َ ِ‬ ‫أِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ف ُم َ َ َ ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬خلْ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َجّر ُم َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ُزيْ ُد‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُوَراءَ َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َجلَ ْست َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َوالتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬وَراءَ ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ض ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ِ‬
‫ِب‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ر‬ ‫َم‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ضاف إِلَي ِ‬
‫ه‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ز‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫اء‬‫ر‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ َ َّ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ُ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع‬‫ْح‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُالسط ُِ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َجلَ ْستُفَ ْو َق ُّ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪215‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صبِ ِه‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬فَ ْو َق ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اف َو َع ََل َمةُ َجِّرهِ َك ْس َرة‬ ‫السطْ ِح مضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْمض ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ْ ُْ ُ َ‬ ‫ضاف ُّ ُ َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬فَ ْو َق ُم َ‬ ‫فَتْ َحة ظَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫ف‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫ُالس ْق ُِ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ت َّ‬ ‫َُتْ َ‬‫َجلَ ْست َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫ْ ُْ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفِيَ ِة الْ َم َكانِيَ ِة َو َع ََل َمةُ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬ ‫ت ظَْر ُ‬ ‫ِِ‬
‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪ََْ .‬ت َ‬
‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫ضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم َ ِ‬ ‫الس ْق ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ‬
‫ض َ َ َ َّ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ف ُم َ‬ ‫ضاف َّ‬ ‫ت ُم َ‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ََْ .‬ت َ‬ ‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َك ْس َرة ظَ َ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫اض‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ُزيدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِ‬ ‫َ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫جلَست ِ‬
‫ُع‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ْ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَواِل أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬عِْن َد ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم َ ِ‬ ‫ِ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫ض َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ضاف َزيْد ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِْن َد ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ظَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُزيْدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ركِبت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُم َع َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َرك ْبت َ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬ ‫إِستِ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫َ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َوِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َِ‬

‫‪Page‬‬
‫‪216‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اه َرة ِف‬‫ف م َكان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ظ‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫‪.‬‬ ‫اب‬ ‫ر‬‫ع‬ ‫ِ‬‫إ‬ ‫فِي ِ‬
‫ه‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َْ َ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ ْ‬ ‫ْ َ ََ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬مع مضاف زيد مضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم ِ‬
‫ض َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ْ ُْ ُ َ‬ ‫أ ِ َ َ ُ َ َْ ُ َ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬‫ُزيْدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َجلَ ْستُ إِ َزاءَ َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعار ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬برز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬إَِزاءَ ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اه َرة ِف‬‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ض ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه ََْمرْور ِ‬
‫ِب‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ز‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫اء‬ ‫ز‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬إِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫ّ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬‫ُزيْدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َجلَ ْستُح َذاءَ َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ِ .‬ح َذاءَ ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬
‫اهَرة ِف‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ض ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه ََْمرْور ِ‬
‫ِب‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬
‫ز‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫اء‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ح‬‫َخ ِرهِ‪ِ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫ّ َْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫ُزيْدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫َجلَ ْستُُتِلْ َقاءَ َ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫ِ‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِِ‬ ‫ِِ‬ ‫َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬تِلْ َقاءَ ظَْر ُ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ف َم َكان‪َ .‬مْن ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪217‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اهَرة ِف‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬تِلْ َقاء مضاف زيد مضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْمض ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ َ َّ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫جلَستُهنَا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ ْ‬
‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فْي َما ُه َو َكالْ َكل َمة الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬برز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫َِ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفِيَ ِة الْ َم َكانِيَ ِة‪.‬‬ ‫صب َمْن ُ‬
‫ف م َكان‪ .‬مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬ ‫فْيه إِ ْعَراب‪ُ .‬هنَا ظَْر ُ َ‬
‫ِِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُثَّ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جلَست فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َجلَ ْست َُ َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫َّاء‬‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬
‫ن‬ ‫ُ‬ ‫َ‬‫غ‬ ‫إِستِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفِيَ ِة الْ َم َكانِيَ ِة‪.‬‬ ‫صب َمْن ُ‬
‫ِ‬
‫ف َم َكان‪َ .‬مْب ِِن َعلَى الْ َفْت َحة ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬ثَّ ظَْر ُ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫? ‪1. Apa yang dimaksud dengan dzaraf zaman dan dzaraf makan‬‬
‫! ‪2. Sebutkan macam-macam dzaraf zaman dan dzaraf makan‬‬
‫‪3. Buatlah sedikitnya 5 (lima) contoh yang di dalamnya memuat dzaraf‬‬
‫! ‪zaman dan dzaraf makan‬‬
‫! ‪4. I’rabkanlah contoh-contoh di bawah ini‬‬
‫ت أ ََم َام الشَّْي ِخ‬
‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت َخلْ َفهُ‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫َّم الشَّْي ِخ‬
‫ت قُد َ‬
‫َجلَ ْس ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪218‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ت َوَراءَهُ‬‫َجلَ ْس ُ‬
‫الس ْق ِ‬
‫ف‬ ‫ت َّ‬ ‫ت ََْت َ‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت ِعْن َد َزيْد‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت َم َع َزيْد‬ ‫ِ‬
‫َركْب ُ‬
‫ت إَِزاءَ َزيْد‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت َح َذاءَ َزيْد‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت تَلْ َقاءَ َزيْد‬ ‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت ُهنَا‬‫َجلَ ْس ُ‬
‫ت ثََّ‬
‫َجلَ ْس ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪219‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 19
HAL

a. Pengertian Hal
Dalam kitab Al-Ajurumiyah disebutkan:
ِ ‫اإلسم الْمْنصوب الْم َف ِسر لِما إِنْب هم ِمن ا ْْليِأ‬
‫َت‬ َّ َ َ َ َ َ ُ ّ ُ ُ ْ ُ َ ُ ْ ِْ ‫ال ُه َو‬ ُ َ‫ا ْْل‬
Artinya:
“Hal adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi menjelaskan keadaan
yang belum diketahui dari sebuah pekerjaan.”

Artinya, hal adalah isim yang berfungsi untuk menjeleskan suatu keadaan
yang masih samar-samar. Dimana jika ‘hal’ tidak disertakan dalam suatu
kalimat maka akan timbul penafsiran lain dari pengertian yang
dimaksudkan pembicara tentang keadaan seseorang dalam melakukan
suatu pekerjaan. Dengan demikian, ‘hal’ merupakan isim yang
menjelaskan maksud pembicara supaya pendengarnya tidak salah
memahami.
Dalam arti lain Hal adalah isim yang menjelaskan tentang bagaimana
sesuatu itu dikerjakan. Atau bagaimana seseorang mengerjakan sesuatu.
Hal merupakan isim yang wajib dinashabkan. Seperti:
No Contoh Arti
1 ِ ‫َجاءَ َزيْد َراكبًا‬
: Zaid datang dengan berkendara

2
‫ت َعلَى الَْف ْر ِس ُم َس َّر ًجا‬ ‫ب‬ِ‫رك‬ : Saya naik kuda dengan berpelana
ُ َْ
3
‫ت َعْب َدللاِ َراكِبًا‬ ِ
ُ ‫لَقْي‬
: Saya bertemu Abdullah dalam
keadaan berkendara

Berkaitan dengan fungsinya untuk menerangkan sesuatu keadaan yang

samar, ‘hal’ bisa menerangkan keadaan fa’il. Bisa pula menerangkan
keadaan maf’ul.
Page
220
 Ilmu Nahwu

Contoh:
No Contoh Arti Keterangan
1
‫َجاءَ َزيْد َراكِبًا‬ : Zaid datang dengan
berkendara
‘Hal’ Menerangkan
fa’il
.... ‫فَ َخَر َج ِمْن َها َخائًِفا‬ : “Maka keluarlah
(Musa) dari kota itu
‘Hal’ Menerangkan
fa’il
)٢١( (Mesir) dengan rasa
takut......” (Al-
Qashsas: 21)
‫الَْف ْر ِس‬ ‫َعلَى‬ ‫ت‬ ِ
ُ ‫َركْب‬
2 : Saya naik kuda ‘Hal’ Menerangkan
dengan berpelana fa’il
‫ُم َس َّر ًجا‬
3
‫ت َعْب َدللاِ َراكِبًا‬ ُْ ‫ي‬‫ق‬َِ‫ل‬ : Saya bertemu
Abdullah dalam
‘Hal’ Menerangkan
maf’ul
keadaan berkendara
4 ِ ‫لِلن‬
‫َّاس‬ ‫اك‬
َ َ‫ َوأ َْر َس ْلن‬... : “Kami mengutus-
Mu menjadi Rasul
... ‫َر ُسوال‬ bagi Ummat
Manusia...... (An-
Nisa: 79)

Hal bisa juga terbentuk dari sebuah jumlah (kalimat) yang dihubungkan
oleh wawu. Seperti:
ِ
‫س طَال َعة‬
ُ ‫َّم‬
ْ ‫َجاءَ َزيْد والش‬
: Zaid datang, sedang matahari terbit

Kalimat tersebut di atas mengandung pengertian: “kedatangan Zaid

bersamaan dengan terbitnya matahari.” Sehingga, kalimat ini maksudnya
adalah:
ِ
‫َّمس‬
ْ ‫ع الش‬ ِ
َ ‫َجاءَ َزيْد ُم َقارًَن طُلُ ْو‬
: Zaid datang, sedang matahari terbit

Page
221
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪b. Ketentuan-ketentuan (Syarat-syarat) Hal‬‬

‫‪1) Hal haruslah terbentuk dari isim yang nakirah‬‬
‫‪2) Hal harus terletak setelah kalam tam (kalimat sempurna).‬‬
‫‪3) Sahibul hal-nya, atau sesuatu yang diterangkan haruslah isim yang‬‬
‫‪berbentuk isim ma’rifat. Sebagaimana contoh-contoh yang telah‬‬
‫‪dipaparkan diatas.‬‬

‫‪c. I’rab‬‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ‪َ .‬و ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُزيْ ٌد َ ِ ِ‬
‫ُراكبًا‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬جاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َجاءَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬راكِبا حال وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫مرفُوع‪ .‬وع ََلَمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ ً َ َ ََ ْ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬
‫سُمس َّرجا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ركِبت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َرك ْبتُالْ َف ْر َُ َ ً َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ِلب أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ً َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫والتَّاء َ ِ‬
‫ضم ْْي الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬م َسَّر ًجا‬ ‫ِ‬ ‫يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬ال َفر ِس م ْفعول بِِه‪ .‬وهو مْنصوب‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ ُْ‬ ‫َ َُ ْ َ‬
‫حال وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫هللاُراكِبا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬لَِقيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫لَِقيت َ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُع ْب َد َ ً َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫ْ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ِلب أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ً َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َوالتَّاءُ َ ْ ُ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬عْبد‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬عب َد للاِ م ْفعول بِِه‪ .‬وهو مْنصوب‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ُْ‬ ‫َ َ ُ ْ َ َْ‬
‫اف‪ .‬وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬راكِبًا َحال َو ُه َو‬ ‫ضاف إِلَي ِه‪ََْ .‬مرور ِِبلْم َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ضاف للا ُم َ‬ ‫ُم َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪222‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُو َّ‬

‫الش ْمسُ طَال َع ُةٌ‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬جاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ُزيْ ٌد َ‬ ‫َجاءَ َ‬
‫س‬ ‫م‬ ‫الش‬
‫َّ‬ ‫‪.‬‬ ‫اْل ِ‬
‫ال‬ ‫ْ‬ ‫او‬ ‫و‬ ‫او‬ ‫و‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫َّم‬‫الش‬ ‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‬ ‫فَاعِلُه‪ .‬وهو مرفُوع‪ .‬وع ََلَمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬طَالِ َعة َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء َمْرفُ ْوع ِِبلْ ُمْب تَ َد ِاء‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬
‫ِ‬
‫ُمْب تَ َدأ َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫صب َحال ِم ْن َزيْد‪.‬‬ ‫اْلََِب ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ُمْب تَ َد ِاء َو ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫س‪ :‬وإِعرابه‪ :‬جاء فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ُزيْ ٌدُم َقا ِرًنُطل ْو ِع َّ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُالش ْم ُِ َ ْ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َجاءَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرِه‪ُ .‬م َقا ِرًَن َحال َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫فَاعِلُهُ‪َ .‬و ُه َو َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََلََمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اف‪ .‬وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫ض ِ‬ ‫ِ‬
‫َ َ َ َّ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪ََْ .‬م ُرْور ِِبلْ ُم َ‬ ‫ضاف طُلُ ْو ِع ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ُ .‬م َقا ِرًَن ُم َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫نَ ِ ِ‬
‫ْ‬
‫اف‪ .‬وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫ض ِ‬ ‫َكسرة ظَ ِ‬
‫َ َ َ َّ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪ََْ .‬مُرْور ِِبلْ ُم َ‬ ‫س ُم َ‬ ‫َّم ِ‬
‫ضاف‪ .‬الش ْ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬طُلُ ْو ِع ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َك ْس َرة ظَ َ‬
‫ض َار َعهُ ََْم ُزْمم َعلَى‬ ‫َن ُم َ‬ ‫ف الن ُّْو ِن ِأل َّ‬‫واُاْل ََّولَُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أ ُْدخلُوا فِعل أَمر مب ِِن ع ََل ح ْذ ِ‬
‫َ َ ُُ ُ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬ ‫أ ْدخل ْ‬
‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪َ .‬والْ َو ُاو َ‬‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ ِم َن ْاألَفْ َع ِال ْ‬ ‫ف الن ُّْو ِن‪ .‬نِيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫ح ْذ ِ‬
‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظَ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ َ َْ َ ُ‬
‫اه َرة‬‫اإل ْف ر ِاد‪ْ .‬األ ََّوَل حال وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫ع‬‫ِ‬ ‫م‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫ْي‬ ‫ب‬ ‫ة‬ ‫ق‬
‫َ‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬‫ف‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫إِ ْعراب‪ .‬و ْاألَلِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫َ َ ََ ْ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َْ َ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫ِف أ ِ‬
‫صب َحال ِم ْن َزيْد‬ ‫ِ‬
‫ف إِ ْس ُم إِ ْست ْف َهام َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ُزيْ ٌُد‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬كْي َ‬ ‫ُجاءَ َ‬ ‫ف َ‬ ‫َك ْي َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ‪َ .‬وُه َو َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََلََمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َجاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫‪-------------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪223‬‬
 Ilmu Nahwu

1. Jelaskan pengertian Hal dan ketentuan-ketentuannya !

2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat Hal !
3. Buatlah 5 (lima) kalimat yang di dalamnya terdapat Hal !
4. Buatlah sedikitnya 2 (dua) contoh hal yang terdiri dari Jumlah !
5. I’rabkanlah kalimat-kalimat di bawah ini:

ُ‫ُراكِبًا‬
َ ‫ُزيْ ٌد‬
َ َ‫َجاء‬
‫س َّر ًجُا‬َ ‫س ُم‬َُ ‫َركِْبتُالْ َف ْر‬
ُ‫ُراكِبًا‬ ِ َ ‫لَِقيت‬
َ ‫ُع ْب َدهللا‬ ْ
ٌ‫الش ْمسُطَالِ َع ُة‬ َّ ‫ُو‬ َ ‫ُزيْ ٌد‬
َ َ‫َجاء‬
‫س‬ُِ ‫ُالش ْم‬َّ ‫ُزيْ ٌدُم َقا ِرًنُطل ْو ِع‬ َ َ‫َجاء‬
‫واُاْل ََّو َُل‬
ْ ‫أ ْدخل‬
‫ُزيْ ٌُد‬
َ َ‫ُجاء‬
َ ‫ف‬َ ‫َك ْي‬

Page
224
 Ilmu Nahwu

BAB 20
TAMYIZ

a. Pengertian Tamyiz
Tamyiz adalah Isim yang dinashabkan dan berfungsi menjelaskan sesuatu
yang masih samar pengertiannya, yang berkaitan dengan sebuah benda,
baik yang berkaitan dengan sebuah benda yang jelas wujudnya, maupun
yang abstrak (wujudnya tidak tampak, tapi keberadaannya bisa dirasakan).
Contoh:
1
‫ب َزيْد َعَرقًا‬ َ َّ‫صب‬
َ َ‫ت‬
: Keringat Zaid bercucuran

2
‫تَ َف َّقأَ َزيْد َش ْح ًما‬ : Zaid Penuh lemak (tubuhnya)

3
‫اب ُُمَ َّمد نَ ْف ًسا‬
َ َ‫ط‬
: Zaid baik hatinya

Dari ketiga contoh di atas, 2 contoh pertama adalah contoh tamyiz yang
menjelaskan benda yang wujudnya jelas terlihat. Dan satu contoh yang
terakhir adalah tamyiz yang menjelaskan benda yang abstrak.
Perbedaan antara tamyiz dan hal adalah bahwa hal menjelaskan tentang
bagaimana sebuah pekerjaan dikerjakan. Akan tetapi tamyiz menjelaskan
sebuah fi’il yang berkaitan dengan benda. Sebagaimana dalam ketiga
contoh diatas. Kata:
‫َعَرقًا‬
: Keringat

‫َش ْح ًما‬ : Lemak

‫نَ ْف ًسا‬ : Jiwa

Kesemuanya adalah benda, baik benda yang jelas wujudnya, maupun

benda yang abstrak.

b. Macam-macam Tamyiz

Page
225
 Ilmu Nahwu

1) Tamyiz yang menjelaskan nasab (bagian/hubungan), seperti:

‫ب َزيْد َعَرقًا‬
َ َّ‫صب‬َ َ‫ت‬
: Keringat Zaid bercucuran

‫تَ َف َّقأَ َزيْد َش ْح ًما‬ : Zaid Penuh lemak (tubuhnya)

‫اب ُُمَ َّمد نَ ْف ًسا‬

َ َ‫ط‬
: Zaid baik hatinya

Kata yang bergaris bawah, Kesemuaya adalah bagian dari isim yang
dijelaskan yang terletak sebelumnya.
2) Tamyiz yang menjelaskan ma’dud (bilangan). Contoh:
ِ ِ
ً‫ْي نَ ْع َجة‬
َْ ‫ت ت ْسع‬
ُ ‫َملَ ْك‬
: Aku mempunyai 90 domba

Dalam contoh di atas, kata yang bergaris bawah: ً‫نَ ْع َجة‬ (domba)

menjelaskan bilangan yaitu: ‫ْي‬ ِ ِ

َْ ‫( تسع‬90). ْ
c. Ketentuan-ketentuan Tamyiz
1) Tamyiz harus berupa isim nakirah seperti dalam contoh-contoh di atas.
2) Tamyiz harus berada setelah kalimat yang sempurna (Tamamil Kalam)

d. I’rab
ِ َ‫ تَصبَّب فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظ‬:‫ وإِ ْعرابه‬:‫ُعرقًا‬
‫ َزيْد فَاعِلُهُ َوُه َو‬.ِ‫اه َرة ِف أ َِخ ِره‬ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ‫ُزيْ ٌد‬ َ‫ب‬ َ َّ‫صب‬
َ َ‫ت‬
ِ َ‫ عرقًا َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظ‬.ِ‫َخ ِره‬
‫اه َرة‬ ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ َ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظ‬
َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َ ُ َ ُ ْ ََ َ َ َ َ َ َ ْ َْ
ِ ‫ِف أ‬
.ِ‫َخ ِره‬
‫ َزيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬.ِ‫َخ ِره‬ِ ‫اهرة ِف أ‬ِ ِ ِ َ ‫تَ َف َّقأ‬
َ َ‫ تَ َفقَّأ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظ‬:ُ‫ َوإ ْعَرابُه‬:‫َُزيْ ٌدُ َش ْح ًما‬
ِ َ‫ َشحما َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظ‬.ِ‫َخ ِره‬
‫اه َرة‬ ِ ‫اهرة ِف أ‬ ِ َ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظ‬
َ ْ َ َ َ ُْ َ َُ َ ُْ ً ْ َ َ َ َ َ َ ْ َْ
ِ ‫ِف أ‬
.ِ‫َخ ِره‬

Page
226
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫طَابُمَ َّم ٌدُنَ ْفسا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬تَصبَّ ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ُُ .‬مَ َّمد فَاعلُهُ‬ ‫ً َ َ ُُ َ َ‬ ‫َ‬
‫صبِِه فَ ْت َحة‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬نَ ْف ًسا َتَْيِْي ُز َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع‬ ‫ُع ْش ِرينُغ ََلما‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ْشُّتيت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫إِ ْش ََتيت ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ْ َ ً َ َ ُ ُ ََْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َْ‬
‫لب أ َْربَع ًمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ِ‬
‫َ َ َ‬‫و‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫اه‬
‫َ‬ ‫ر‬‫ك‬‫َ‬ ‫ض‬‫ِ‬ ‫ر‬‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫ْ ُْ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫ضم ْْي الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫ْس ْوُر‬ ‫إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬عِ ْش ِرين م ْفعول بِِه‪ .‬وهو مْنصوب‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه الْيَاءُ الْ َمك ُ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ َ َ ُْ‬ ‫ْ َْ َ َ ُ ْ َ‬
‫ح َما بَ ْع َد َها‪ .‬نِيَابَةً َع ِن الْ َفْت َح ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن عِ َواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن‬ ‫َما قَْب لَ َها الْ َم ْفتُ ْو ُ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اإلس ِم الْم ْفرِد‪ .‬غُ ََلما َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ً ْ َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ف ْ ْ َُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ة‬ ‫ح‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫اض‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ملَ ْكتُتِسعِ ْيُنَعج ُةً‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ملَكْت فِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ْ َ َ َ ُُ َ ُ‬ ‫َ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ِلب أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ا‬ ‫ع‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫ال الْمح ِل بِس ُكو ِ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫ْس ْوُر َما قَْب لَ َها‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫اء‬ ‫ي‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬تِسعِْي م ْفعول بِِه‪ .‬وهو مْنصوب‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِ‬
‫ه‬
‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ‬ ‫ْ َْ َ ُ ْ‬ ‫َ َُ ْ َ‬
‫اإل ْس ِم‬‫ح َما بَ ْع َد َها‪ .‬نِيَابَةً َع ِن الْ َفتْ َح ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ نْ ِويْ ِن ِف ِْ‬ ‫الْ َم ْفتُ ْو ُ‬
‫َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫الْم ْفرِد‪ .‬نَعجةً َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ُ َ ْ َ ْ َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اه ِرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َب‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬زيد مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫أ‬ ‫ُ‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َزي ٌدُ أَ ْكرم ِ‬
‫ُم‬
‫ْ ََ َ َ َ‬ ‫ُ َْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َُ‬ ‫ً‬ ‫ْ َ‬
‫ك‪ِ :‬م ْن َحْر ُ‬ ‫أَ ْكرم خب الْمب تَ َد ِاء مرفُوع ِِبلْمب تَ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ف َجّر‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬منْ َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َ َُ ُ ْ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َع َل الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ ْن‪.‬‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫والْ َكاف َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اْلار والْمجرور متَ علِّق َِبَ ْكرم‪ .‬أَِب َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ ً ْ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪227‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اه ِرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫كُوجها‪ُ:‬وإِ ْعرابه‪ :‬زيد مب تَ َدأ مرفُوع ِِب ِْإلبتِ َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫َزي ٌدُأ ْ ِ‬
‫ْ ََ َ َ َ‬ ‫َْجَلُم ْن َ َ ْ ً َ َ ُ ُ َْ ُْ َ ْ ْ‬ ‫ْ‬
‫ك‪ِ :‬م ْن َحْر ُ‬ ‫ََجل خب الْمب ت َد ِاء مرفُوع ِِبلْمب ت َد ِاء وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ف َجّر‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬مْن َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫أ ْ َ ُ َ َُ ُ ْ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َع َل الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ ْن‪.‬‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫والْ َكاف َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫اْلار والْمجرور متَ علِّق َِبَ ْكرم‪ .‬وجها َتَْيِي ز وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َُ َ ْ ً ْ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ ُ َ َ ْ ُ ْ ُ ُ َ‬

‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫‪1.‬‬ ‫! ‪Jelaskan Pengertian Tamyiz dan berikan contohnya‬‬

‫‪2.‬‬ ‫! ‪Sebutkan macam-macam Tamyiz‬‬
‫‪3.‬‬ ‫! ‪Sebutkan ketentuan-ketentuan Tamyiz‬‬
‫‪4.‬‬ ‫‪I’rabkan:‬‬
‫ب َزيْد َعَرقًا‬ ‫صبَّ َ‬
‫تَ َ‬
‫تَ َف َّقأَ َزيْد َش ْح ًما‬
‫اب ُُمَ َّمد نَ ْف ًسا‬
‫طَ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪228‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 21
ISTITSNA
(PENGECUALIAN)

a. Pengertian Istitsna (pengecualian)

Istitsna adalah mangecualikan sesuatu dari yang lain dengan menggunakan
lafadz ‫ إَِّال‬atau lafadz lain yang berfungsi sama. Dalam kata lain, kalimat
istitsna adalah mengeluarkan satu bagian dari kelompoknya. Seperti
contoh:
َِّ ‫قَ َام الَْق ْومُ إال َزيْ ًدا‬
: Kaum berdiri kecuali zaid.

‫َّاس إَِّال َزيْ ًدا‬

َ ‫ت الن‬ ُ ْ‫َرأَي‬
: Aku melihat manusia kecuali
zaid
‫ت ِِب ِّلر َج ِال إَِّال َزيْ ًدا‬ ُ ‫َمَرْر‬
: Aku bertemu dengan para
pemuda kecuali Zaid
Dalam kalimat di atas jika kita pahami bahwa, semua anggota dari suatu
kaum (Kelompok) berdiri. Hanya satu yang tidak, yakni: zaid. Dalam hal
ini berarti zaid adalah anggota dari kaum (kelompok) itu, namun kita telah
mengeluarkan (mengecualikan) zaid dari kaumnya dari sebuah pekerjaan:
‘berdiri’. Karena hanya dia yang tidak melakukan apa yang dikerjakan
kelompoknya. Demikian pula pemahaman pada kedua contoh yang
lainnya.
Sedangkan jika kita melihat susunan kalimat dari contoh pertama di atas,
dapat kita pahami bahwa kalimat tersebut tersusun dari 4 (empat) bagian,
yaitu:
1
‫قَ َام‬
Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
2 Fa’il (mustatsna minhu)

3
‫إَِّال‬ Adat Istitsna (kata yang berfungsi
untuk mengecualikan)

Page
229
 Ilmu Nahwu

4
‫َزيْ ًدا‬ Mustatsna (isim yang dikecualikan)

Demikian pula pada kedua contoh yang lainnya:

‫َّاس إَِّال َزيْ ًدا‬
َ ‫ت الن‬
ُ ْ‫َرأَي‬
ْ‫َرأَي‬
1 : Fi’il Madli

2
‫ت‬ُ
: Fa’il

3
‫َّاس‬
َ ‫الن‬
: Maf’ul (Mustatsna minhu)

4
‫إَِّال‬ : Adat Istitsna

5
‫َزيْ ًدا‬ : Mustatsna

‫ت ِِب ِّلر َج ِال إَِّال َزيْ ًدا‬

ُ ‫َمَرْر‬
1
‫َمَرَر‬ : Fi’il Madli

2
‫ت‬
ُ
: Fa’il

3 ِ‫ب‬ : Huruf jar

4
‫الر َج ِال‬
ِّ : Majrur (Mustatsna minhu)

5
‫إَِّال‬ : Adat Istitsna

6
‫َزيْ ًدا‬ : Mustatsna

Page
230
 Ilmu Nahwu

Kita melihat dalam kalimat di atas, salah satu bagiannya ada yang
dinamakan dengan mustatsna. Yakni kata yang disebutkan terakhir kali
(‫) َزيْ ًدا‬.
Mengenai Mustatsna, Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Bari Al-
Ahdal dalam kitab Kawakib Ad-Dzurriyyah mengutip pendapat Imam Al-
Fakihy memberikan pengertian sebagai berikut:
‫َخ َو ِاُتَا َُمَالًَفا لِ َما قَ ْب لَ َها نَ ْفيًا أ َْو إِثْبَا ًات‬
َ ‫ُه َو الْ َم ْذ ُك ْوُر بَ ْع َدا إَِّال أ َْو إِ ْح َدى أ‬
Artinya:
(Mustatsna) adalah isim yang disebutkan setelah ‘illa’ atau kata yang
berfungsi sama, yang mana (mustatsna itu) adalah kebalikan dari ism
yang di depannya. Baik ketidaannya (pada kalam mujab) maupun
keberadaannya (pada kalam manfi). (Al-Ahdal, tt: 32)

Dalam kalimat yang terdapat istitsna di dalamnya, secara umum,

mustatsna (isim yang dikecualikan) hukumi’rabnya harus dinashabkan.
Kecuali pada keadaan tertentu sebagaimana akan dibahas selanjutnya.
Akan tetapi, sebelum membahas ketentuan-ketentuan mengenai hukum
i’rab mustatsna, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu huruf-huruf yang
berfungsi sebagai adat istitsna (kata yang berfungsi pengecualian) sebagai
berikut ini.

b. Macam-macam huruf istitsna

Huruf-huruf istitsna adal 8 (delapan). Yakni:
1) ‫ إَِّال‬: Kecuali
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َزيْ ًدا‬ Kaum berdiri kecuali zaid

....‫فَ َش ِربُوا ِمْنهُ إَِّال قَلِْي ًَل‬ Mereka itu (pasukan thalut)
meminum air dari (sungai
itu) kecuali sedikit

Page
231
 Ilmu Nahwu

Keterangan:
a)
‫قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َزيْ ًدا‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫إَِّال‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْ ًدا‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)
b)
....‫فَ َش ِربُوا ِمْنهُ إَِّال قَلِْي ًَل‬
ُ‫فَ َش ِرب‬
Fi’il Madli

‫وا‬ Dlamir Muttashil Jama

mudzakkar Ghaib sebagai
Fa’il (mustatsna minhu)
ِ
ُ‫مْنه‬
Jar-Majrur

‫إَِّال‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫قَلِْي ًَل‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

2) ‫ َغ ْ َْي‬: Selain
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali zaid

Page
232
 Ilmu Nahwu

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali zaid

‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫َغ ْ َْي‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْد‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

3) ‫ ِس َوى‬: Kecuali/Selain
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri selain zaid

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫ِس َوى‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْد‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

Page
233
 Ilmu Nahwu

4) ‫ ُس َوى‬: Kecuali/Selain
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri selain zaid

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َزيْد‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫ُس َوى‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْد‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

5) ‫ َس َواء‬: Kecuali/Selain
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َس َواءُ َزيْد‬ Kaum berdiri selain zaid

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ َس َواءُ َزيْد‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

Page
234
 Ilmu Nahwu

ُ‫َس َواء‬
Adat Istitsna (kata yang
berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْد‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

6) ‫ َخ ََل‬: Kecuali
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َخ ََل َزيْ ًدا‬ Kaum berdiri kecuali Zaid

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ َخ ََل َزيْ ًدا‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫َخ ََل‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْ ًدا‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

7) ‫ َع َدا‬: Kecuali
Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َع َدا َزيْ ًدا‬ Zaid berdiri kecuali Zaid

Keterangan:
‫قَ َام الَْق ْومُ َع َدا َزيْ ًدا‬
Page
235
 Ilmu Nahwu

‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫َع َدا‬ Adat Istitsna (kata yang

berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْ ًدا‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

8) ‫اشا‬
َ ‫ َح‬: Kecuali
Contoh:
‫اشا َزيْ ًدا‬
َ ‫قَ َام الَْق ْومُ َح‬
Kaum berdiri kecuali Zaid

Keterangan:
‫اشا َزيْ ًدا‬
َ ‫قَ َام الَْق ْومُ َح‬
‫قَ َام‬ Fi’il Madli

ُ‫الَْق ْوم‬
Fa’il (mustatsna minhu)

‫اشا‬
َ ‫َح‬
Adat Istitsna (kata yang
berfungsi untuk
mengecualikan)
‫َزيْ ًدا‬ Mustatsna (isim yang
dikecualikan)

c. Ketentuan-ketentuan Mustatsna
1) Mustatsna dengan “‫”إَِّال‬

Page
236
 Ilmu Nahwu

a) Pada kalimat yang sifatnya kalam tam dan mujab, Mustatsna

dengan “‫ ”إَِّال‬dinashabkan. Baik pada istitsna muntashil maupun
munqathi’. Contoh:

‫فَ َش ِربُوا ِمْنهُ إَِّال قَلِْي ًَل‬ Maka

meminum
mereka
dari
➔ muttashil

sungai itu kecuali

sedikit orang
‫قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َزيْ ًدا‬ Kaum berdiri kecuali
Zaid
➔ muttashil

‫َّاس إَِّال َع ْمًرا‬

ُ ‫َخَر َج الن‬
Orang-orang
berangkat kecuali
➔ muttashil

Amar
‫قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َْحَ ًار‬ Orang-orang
berangkat kecuali
➔ munqathi’

keledai

Keterangan:
• Kalam Tam adalah kalimat yang mengandung istitsna dimana
mustatsna minhu (fa’il)-nya disebutkan. Seperti:
‫ فَ َش ِربُوا ِمْنهُ إَِّال قَلِْي ًَل‬Maka mereka meminum dari sungai itu
kecuali sedikit orang
َِّ
‫قَ َام الَْق ْومُ إال َزيْ ًدا‬ Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َّاس إَِّال َع ْمًرا‬

ُ ‫َخَر َج الن‬
Orang-orang berangkat kecuali Amar

‫قَ َام الْ ُق ْومُ إَِّال ِْحَ ًارا‬ Orang-orang berangkat kecuali keledai

Page
237
 Ilmu Nahwu

• Kalam Mujab adalah kalimat yang mengandung istitsna dimana

kalimatnya tidak didahului dengan huruf nafi, seperti: ‫ َال‬dan ‫ َما‬yang

bermakna nafi/negatif/tidak. Atau ‫َال‬ yang bermakna nahi/larangan/

jangan. Dan juga tidak diawali dengan huruf istifham (kata tanya).
Contoh:
‫ فَ َش ِربُوا ِمْنهُ إَِّال قَلِْي ًَل‬Maka mereka meminum dari
sungai itu kecuali sedikit orang
َِّ
‫قَ َام الَْق ْومُ إال َزيْ ًدا‬Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َّاس إَِّال َع ْمًرا‬

ُ ‫َخَر َج الن‬
Orang-orang
Amar
berangkat kecuali

• Kalam naqis adalah kalimat yang mengandung huruf istitsna akan

tetapi mustatsna minhu-nya tidak disebutkan. Seperti:
َِّ
‫َما قَ َام إال َزيْد‬
Tidak berdiri kecuali Zaid

‫ت إَِّال َزيْ ًدا‬ُ ْ‫َما َرأَي‬

Saya tidak melihat kecuali Zaid

‫ت إَِّال بَِزيْد‬ُ ‫َما َمَرْر‬

Saya tidak bertemu kecuali
dengan Zaid

• Kalam manfi adalah kalimat yang diawali dengan huruf nafi atau huruf
nahi atau huruf istifham. Contoh:
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َزيْد‬Orang-orang tidak  Diawali dengan
berdiri kecuali zaid huruf nafi
‫َّاس إَِّال َع ْمر‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫خ‬ ‫ا‬ ‫م‬ Orang-orang
ُ َ َ َ َ berangkat kecuali
tidak  Diawali dengan
huruf nafi
amar

Page
238
 Ilmu Nahwu

‫ت ِمْن ُك ْم إَِّال‬ ِ
ْ ‫َال يَلْتَف‬
Janganlah  Diawali dengan
seorangpun diantara huruf nahi
‫ك‬َ َ‫ْامَرأَت‬
kalian menoleh
kecuali istri-Mu
(Nabi Luth) !
‫ َوَم ْن يَ ْقنُ ْط ِم ْن َر ْْحَِة للاِ إَِّال‬Dan siapakah yang  Diawali dengan
berputus asa dari huruf istifham
‫ الضَّالُّْو َن‬rahmat Allah kecuali
orang-orang tersesat?
• Dalam kalimat yang mengandung istitsna, jika antara mustatsna dan
mustatsna minhu terdapat kesesuaian atau kesamaan jenis, maka
dinamakan dengan istitsna muttashil, jika tida ada kesamaan jenis
disebut dengan istitsna munqathi’. Seperti:
Contoh kalimat Arti Keterangan
‫ قَ َام الَْق ْومُ إَِّال َزيْد‬Kaum berdiri
kecuali Zaid
Muttashil
(Karena Zaid
bagian dari
Kaum)
‫َّاس إَِّال َع ْمًرا‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ‫خ‬ Orang-orang
ُ َ َ َ berangkat kecuali
Muttashil
(Karena
amar Amarbagian
dari Manusia)
‫ قَ َام الَْق ْومُ إَِّال ِْحَ ًارا‬Kaum berdiri
kecuali keledai
Munqathi’
(karena himar
bukan bagian
dari kaum)
‫ فَ َس َج َد الْ َم ََلئِ َكةُ ُكلُّ ُه ْم إَِّال‬...... Maka
bersujudlah semua
Munqathi’
(karena iblis
‫س‬ ‫ي‬ ِ‫ إِبل‬malaikat kecuali bukan bagian
َ ْ ْ iblis dari Malaikat)

Page
239
 Ilmu Nahwu

b) Jika kalimatnya berupa kalam tam manfi, maka pada kalimat

istitsna muttashil, mustatsna boleh dinashabkan sebagai mustatsna,
dan boleh juga dijadikan badal sehingga tanda i’rabnya mengikuti
lafadz yang sebelumnya. Sedangkan pada istitsna munqathi’ wajib
dinashabkan. Seperti:
Contoh
Arti Keterangan
kalimat
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ إَِّال‬Kaum tidak berdiri Dirafa’ karena
kecuali Zaid dijadikan badal
‫َزيْد‬ dari fa’il (boleh
karena muttashil)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ إَِّال‬Kaum tidak berdiri Dinashab karena
kecuali Zaid dijadikan
‫َزيْ ًدا‬ mustatsna (boleh
karena muttashil)
‫ َما فَ َعلُ ْوهُ إَِّال قَلِْيل‬tidak mengerjakannya Dirafa’ karena
kecuali sedikit dari dijadikan badal
‫ ِمْن ُه ْم‬mereka dari fa’il (boleh
karena muttashil)
‫ َما فَ َعلُ ْوهُ إَِّال‬tidak mengerjakannya Dinashab karena
kecuali sedikit dari dijadikan
‫ قَلِْي ًَل ِمْن ُه ْم‬mereka mustatsna (boleh
karena muttashil)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ إَِّال‬Kaum tidak berdiri Dinashabkan
kecuali keledai karena menjadi
‫َْحَ ًارا‬ mustatsna (wajib
karena
munqathi’)

Page
240
 Ilmu Nahwu

‫َما َْلُْم بِِه ِم ْن‬ Mereka tidak

mengetahui secara pasti
Dinashabkan
karena menjadi
ِ ِ
َ َ‫ع ْلم إَِّال اتّب‬
‫اع‬ kecuali hanya mustatsna (wajib
mengikuti persangkaan karena
‫الظَّ ِّن‬ saja munqathi’)

Pada kalimat istitsna muttashil, dalam hal ini, menjadikan

mustatsna sebagai badal lebih unggul dari pada menjadikannya
sebagai mustatsna.

c) Jika kalimatnya berupa kalam naqis, maka mustatsna tanda

i’rabnya menyesuaikan amilnya. Jika amil mengharuskan rafa’
maka dirafa’kan, jika mengharuskan nashab maka dinashabkan.
Demikian pula jika mengharuskan khafadl / jar maka dikhafadl-
kan / di jarkan. Contoh:
‫ َوَما ُُمَ َّمد إَِّال َر ُس ْول‬Dan tiadalah
Muhammad itu
 Dirafa’kan
karena menjadi
kecuali ia seorang fa’il
utusan
ِ‫ وَال تَ ُقولُوا علَى للا‬Dan janganlah kalian  Dinashabkan
َ ْ َ berkata kepada Allah karena menjadi
‫ إَِّال اْلق‬kecuali kebenaran
َّ َْ maf’ul

‫َما قَ َام إَِّال َزيْد‬ Tidak berdiri kecuali  Dirafa’kan

Zaid karena menjadi
fa’il
‫ت إَِّال َزيْ ًدا‬
ُ ْ‫َما َرأَي‬
Saya tidak melihat  Dinashabkan
kecuali Zaid karena menjadi
maf’ul
‫ت إَِّال بَِزيْد‬
ُ ‫َما َمَرْر‬
Saya tidak bertemu  Dikhafadlak
kecuali dengan Zaid karena majrur

Page
241
 Ilmu Nahwu

2) Mustatsna dengan ‫سواء‬ ،‫ى‬ ‫و‬ ‫س‬ ،‫ى‬ ‫و‬ ِ ،‫َغْي‬

‫س‬
َ َ َ ُ َ ُْ
Mustatsna dengan lafadz ‫سواء‬ ،‫ى‬‫و‬ ‫س‬ ،‫ى‬‫و‬ ِ ،‫ َغْي‬dikhafadlkan karena
‫س‬
َ َ َ ُ َ ُْ
susunan idlafah. Tidak ditandai dengan tanda yang lain. Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َزيْد‬
Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ َغ ْْيُ َزيْد‬ Kaum tidak berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َْحَار‬ Kaum tidak berdiri kecuali keledai

‫َما قَ َام َغ ْْيُ َزيْد‬ Tiad berdiri kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬ Kaum tidak berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َْحَار‬ Kaum tidak berdiri kecuali keledai

‫َما قَ َام ِس َوى َزيْد‬ Tiad berdiri kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َزيْد‬ Kaum tidak berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َْحَار‬ Kaum tidak berdiri kecuali keledai

‫َما قَ َام ُس َوى َزيْد‬ Tiad berdiri kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ َس َواءَ َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid

‫َما قَ َام الَْق ْومُ َس َواءُ َزيْد‬ Kaum tidak berdiri kecuali Zaid

Page
242
 Ilmu Nahwu

‫َما قَ َام الَْق ْومُ َس َواءَ َْحَار‬ Kaum tidak berdiri kecuali keledai

‫َما قَ َام َس َواءُ َزيْد‬ Tiad berdiri kecuali Zaid

3) Mustatsna dengan ‫اشا‬

َ ‫َح‬ ،‫ َخ ََل‬،‫َع َدا‬
Sedangkan mustatsna dengan ‫اشا‬ َ ‫ َح‬،‫ َخ ََل‬،‫َع َدا‬ hukumnya boleh
dinashabkan dan juga boleh dijarkan. Contoh:
‫قَ َام الَْق ْومُ َخ ََل َزيْ ًدا‬
Kaum datang kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ َخ ََل َزيْد‬ Kaum datang kecuali Zaid

‫اشا َزيْ ًدا‬

َ ‫قَ َام الَْق ْومُ َح‬
Kaum datang kecuali Zaid

‫اشا َزيْد‬َ ‫قَ َام الَْق ْومُ َح‬

Kaum datang kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ َع َدا َزيْ ًدا‬ Kaum datang kecuali Zaid

‫قَ َام الَْق ْومُ َع َدا َزيْد‬ Kaum datang kecuali Zaid

Dengan ketentuan, jika kita menashabkan isim yang terletak setelah

‫اشا‬
َ ‫ َح‬،‫ َخ ََل‬،‫ َع َدا‬maka sesungguhnya ketiga adat istitsna ini adalah
fi’il dengan fa’il yang disimpan.
Sedangkan jika meng-khafadlkan, maka sesungguhnya ketiganya juga
adalah huruf jar.
Demikian Wallahu A’lam.

d. Tanda i’rab bagi lafadz ‫سواء‬ ِ

َ َ ،‫ ُس َوى‬،‫ س َوى‬،ُ‫َغ ْْي‬
Page
243
 Ilmu Nahwu

1) Keempat adat istitsna tersebut yakni: ‫ َس َواء‬،‫ ُس َوى‬،‫ ِس َوى‬،ُ‫َغ ْْي‬ jika
berada pada kalimat yang berbentuk kalam tam-mujab, wajib
dinashabkan. Contoh:

Contoh Kalimat Arti Keterangan

‫قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid Dinashabkan
dengan tanda
dzahir
‫قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid Dinashabkan
dengan tanda
muqaddar
‫قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid Dinashabkan
dengan tanda
muqaddar
‫قَ َام الَْق ْومُ َس َواءَ َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Zaid Dinashabkan
dengan tanda
dzahir

2) Pada kalimat mustatsna yang berbentuk kalam tam-manfi (mustatsna

minhu disebutkan tapi diawali oleh huruf nafi atau sejenisnya) dan
merupakan istitsna muttashil, boleh hukumnya menashabkan lafadz
‫ َس َواء‬،‫ ُس َوى‬،‫ ِس َوى‬،ُ‫ َغ ْْي‬, atas dasar istitsna, akan tetapi boleh juga
i’rabnya mengikuti mustatsna minhu-nya. Seperti:

Contoh Kalimat Arti Keterangan

‫َما قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Dinashabkan
Zaid dengan tanda dzahir
(atas dasar istitsna)
‫َما قَ َام الَْق ْومُ َغ ْْيُ َزيْد‬ Kaum berdiri kecuali Dirafa’kan dengan
Zaid tanda dzahir (atas
dasar dijadikan

Page
244
 Ilmu Nahwu

badal dari isim yang

dirafa’kan)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ ِس َوى‬Kaum Zaid
berdiri kecuali Dinashabkan
dengan tanda
‫َزيْد‬ muqaddar (atas
dasar istitsna)
‫ َماقَ َام الَْق ْومُ ِس َوى َزيْد‬KaumZaid
berdiri kecuali Dirafa’kan dengan
tanda muqaddar
(atas dasar
dijadikan sebagai
badal dari isim
yang dirafa’kan)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى‬Kaum Zaid
berdiri kecuali Dinashabkan
dengan tanda
‫َزيْد‬ muqaddar (atas
dasar istitsna)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ ُس َوى‬Kaum Zaid
berdiri kecuali Dirafa’kan dengan
tanda muqaddar
‫َزيْد‬ (atas dasar
dijadikan sebagai
badal dari isim
yang dirafa’kan)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ َس َواءَ َزيْد‬Kaum
Zaid
berdiri kecuali Dinashabkan
dengan tanda dzahir
(atas dasar istitsna)
‫ َما قَ َام الَْق ْومُ َس َواءُ َزيْد‬Kaum
Zaid
berdiri kecuali Dirafa’kan dengan
tanda muqaddar
(atas dasar
dijadikan sebagai
badal dari isim
yang dirafa’kan)
Dalam hal ini, menjadikannya sebagai badal adalah pendapat yang
lebih unggul di kalangan ulama ahli Nahwu.
Page
245
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫سواء ‪3) Wajib Menashabkan‬‬ ‫ى‪،‬‬‫و‬ ‫س‬ ‫ى‪،‬‬‫و‬ ‫‪َ pada kalimat istitsna yang‬غْي‪ِ ،‬‬
‫س‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُْ َ‬
‫‪berbentuk kalam tam-manfi tapi munqathi’. Contoh:‬‬
‫َما قَ َام الَْق ْومُ َغ ْ َْي َْحَار‬
‫‪4) Jika kalimatnya berbentuk naqis maka tanda i’rab huruf-huruf istitsna‬‬
‫‪tersebut mengikuti ‘amilnya. Jika amilnya mengharuskan rafa’ maka‬‬
‫‪rafa’, jika nashab maka nashab. Demikian pula jika khafadl maka‬‬
‫‪khafadl. Contoh:‬‬
‫َما قَ َام َغ ْْيُ َزيْد‬
‫ت َغ ْ َْي َزيْد‬‫َما َرأَيْ ُ‬
‫ت بِغَ ِْْي َزيْد‬‫َما َمَرْر ُ‬
‫‪e. I’rab‬‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعِلُهُ َو ُه َو‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ُزي ًُدُا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫امُالْ َق ْومُإََِّل َْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫قَ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َعلَى‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستثْ نَاء‪َ .‬زيْ ًدا ُم ْستَ ثْ ََن ِبَِِّال َمْن ُ‬ ‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ًخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اإلستِثْ نَائِي ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِْ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعِلُهُ َو ُه َو‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ُزيدُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْي َْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫امُالْ َق ْومُغَ ْ َ‬
‫قَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬غْي حال وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫َ‬ ‫َْ َ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم َ ِ‬ ‫ِف أ ِ‬
‫ضاف َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ضاف‪َ .‬زيْد ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬غ ْ َْي ُم َ‬
‫ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ُعمرا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬خرج فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َّاس فَاعلُهُ‬ ‫ُ‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫جُالنَّاسُإََِّل َ ْ ً َ َ ُ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َخ َر َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرِه‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستثْ نَاء‪َ .‬ع ْمًرا ُم ْستَ ثْ ََن ِبَِِّال َمْن ُ‬ ‫َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اه َرة ِف أ ًِخ ِرهِ‪.‬‬‫اإلستِثْ نَائِي ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َعلَى ِْ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪246‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫امُالْ َق ْومُإََِّل َ ِ‬
‫ُزيْ ٌد‪َ ُ:‬وإ ْعَربُهُ‪َ :‬ما نَفيَة‪ .‬قَ َام ف ْعل َماض َم ْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َماُقَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستِثْ نَاء ُملْغَة َال َع َم َل َْلَا‪َ .‬زيْد‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫بَ َدل ِم َن الْ َق ْوم‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫امُالْ َق ْومُإََِّل َ‬
‫ُزيْ ًدا‪َ ُ:‬وإ ْعَربُهُ‪َ :‬ما نَفيَة‪ .‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َماُقَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستِثْ نَاء‪َ .‬زيْد ُم ْستَ ثْ ََن ِبَِِّال‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫صبِ ِه َ‬ ‫مْنصوب علَى ِْ ِ ِ ِ‬
‫اإل ْستثْ نَائيَة‪َ .‬و َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫َ ُْ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬إَِّال أ ََداةُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫امُ إََِّل َ ِ‬
‫ُزيْ ٌُد‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما نَفيَة‪ .‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َماُ قَ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫إِستِثْ نَاء ملْغَة َال عمل َْلا‪ .‬زيد فَاعِلُه وهو مرفُوع‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ َ َ َْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ضربت فِعل ماض مب ِِن علَى فَتْحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض َربْتُإََِّل َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫ُزيْ ًدُا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما ََنفيَة‪َ ْ َ َ ْ ُ َْ َ .‬‬ ‫َماُ َ‬
‫لب أ َْربَع ًمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬‫َ‬ ‫ِ‬ ‫و‬
‫َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫اه‬
‫َ‬ ‫ر‬‫َ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬
‫ض‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫منَع ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ َ ْ ُْ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َْ َ ُ‬ ‫الْ َواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ ْ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ص ْوب‬ ‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستثْ نَاء‪ُ .‬م ْلغَة َال َع َم َل َْلَا‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫ماُمررتُ إََِّلُ بِزيد‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ما ََنفِية‪ .‬مررت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ ْ َ َ ُُ َ َ َ َْ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫َ ََْ‬
‫لب أ َْربَع ًمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬ ‫ِ‬ ‫و‬
‫َ َ َ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ة‬
‫ً‬ ‫اه‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ض‬ ‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫منَع ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ َ ْ ُْ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫ضم ْْي الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫ف َجّر َزيْد‬ ‫إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪ .‬إَِّال أ ََداةُ إِ ْستِثْ نَاء‪ُ .‬ملْغَة َال َع َم َل َْلَا‪ .‬بَِزيْد الْبَاءُ َحْر ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ََْم ُرْور بِِه‪َ .‬و َ‬
‫ت‪.‬‬‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبََرْر ُ‬ ‫عَل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪247‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫قَامُالْ َقوم ِ‬

‫ىُزيْدُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعلُهُ‬ ‫ُس َو َ‬ ‫َ ْ‬
‫اإل ْستِثْ نَائِيَّ ِة‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬سوى حر ُ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ص ْوب َعلَى ِْ‬ ‫ف إِ ْستثْ نَاء َمْن ُ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬ ‫ُ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اْلََرَكةَ‬‫ف َال يَ ْقبَ ُل ْ‬ ‫ف منع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر‪ِ .‬أل َّ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫َن ْاألَل َ‬ ‫َّرة َعلَى ْاألَل َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫اهرة َف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ضاف إِلَي ِه‪ََْ .‬مرور ِِبلْم َ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ضاف َو َع ََل َمةُ َجّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫ْ ُْ ُ‬ ‫ضاف َزيْد ُم َ‬ ‫ل َذاُتَا‪ِ .‬س َوى ُم َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ىُزيْدُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعلُهُ‬ ‫ام ُالْ َق ْومُس َو َ‬ ‫قَ َُ‬
‫اإل ْستِثْ نَائِيَّ ِة‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬سوى حر ُ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َعلَى ِْ‬ ‫ف إِ ْستثْ نَاء َمْن ُ‬ ‫ُ َ َْ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ُو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اْلََرَكةَ‬‫ف َال يَ ْقبَ ُل ْ‬ ‫ف منَع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر‪ِ .‬أل َّ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫َن ْاألَل َ‬ ‫َّرة َعلَى ْاألَل َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة َف أ ِ‬ ‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫ض ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪ََْ .‬مرْور ِ‬
‫ِب‬ ‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ز‬ ‫اف‬ ‫ض‬ ‫م‬ ‫ى‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ا‪.‬‬ ‫لِ َذ ِ‬
‫اُت‬
‫َ‬
‫ّ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعِلُهُ ُو ُه َو‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُس َواء َ ِ‬
‫ُزيْدُ‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫امُالْ َق ْوم َ‬ ‫قَ َ‬
‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬س َواءُ بَ َدل ِم َن الْ َق ْوِم‪َ .‬وبَ َد ُل الْ َمْرفُ ْو ِع َمْرفُ ْوع‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اف َو َع ََل َمةُ َجِّرهِ َك ْس َرة‬ ‫ض ِ‬ ‫ِ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪ََْ .‬م ُرْور ِِبلْ ُم َ‬ ‫ضاف َزيْد ُم َ‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬س َواءُ ُم َ‬ ‫َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة َف أ ِ‬
‫َخ ِرِه‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعِلُهُ ُو ُه َو‬ ‫ُزي ًدا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫امُالْ َق ْومُ َخ ََل َْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫قَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬خ ََل فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ ْ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا‬ ‫َن ْاألَلِف َال تَ ْقبل ْ ِ ِ‬
‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪َ .‬والْفاعِ ُل َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬ ‫َّع ُّذ ُر‪ِ .‬أل َّ‬ ‫ِ‬
‫َمنَ َع م ْن ظُ ُه ْوِرَها الت َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫تَ ْق ِدي ره هو‪َ .‬زي ًدا م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ ُُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعِلُهُ ُو ُه َو‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اُزي ًدا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَام فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُع َد َْ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫امُالْ َق ْوم َ‬ ‫قَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬خ ََل فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ ْ َ َْ َ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪248‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا‬ ‫َن ْاألَلِف َال تَ ْقبل ْ ِ ِ‬

‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪َ .‬والْفاعِ ُل َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫أل‬‫منع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر‪ِ .‬‬
‫ََ َ ْ ُ ْ َ َ ُ‬
‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‬ ‫تَ ْق ِدي ره هو‪َ .‬زي ًدا م ْفعول بِِه وهو منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫ْ ُُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اُزيْ ًدا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرِه‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعلُهُ‬ ‫ُحا َش َ‬ ‫امُالْ َق ْوم َ‬‫قَ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬ح َ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬‫ِ‬
‫َّرة َعلَى‬ ‫اشا ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ُو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫َن ْاألَلِف َال تَ ْقبل ْ ِ ِ‬
‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪َ .‬والْفاعِ ُل َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫أل‬‫َخ ِرهِ‪ .‬منع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر‪ِ .‬‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫أِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫جو ًازا تَ ْق ِدي ره هو‪َ .‬زي ًدا م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬‫ْ ُُ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫ََ‬

‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫! ‪1. Jelaskan Pengertian istitsna dan mustatsna‬‬

‫‪2. Sebutkan huruf-huruf yang berfungsi sebagai huruf istitsna dan berikan‬‬
‫! ‪masing-masing contohnya‬‬
‫‪3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan:‬‬
‫‪a) Kalam tam‬‬
‫‪b) Kalam naqis‬‬
‫‪c) Kalam mujab‬‬
‫‪d) Kalam manfi‬‬
‫! إَِّال ‪4. Jelaskan ketentuan-ketentuan mustatsna dengan‬‬

‫سواء ‪5. Jelaskan ketentuan-ketentuan mustatsna dengan‬‬ ‫ى‪،‬‬ ‫و‬ ‫س‬ ‫ى‪،‬‬ ‫و‬ ‫! َغْي‪ِ ،‬‬
‫س‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُْ َ‬
‫‪6.‬‬ ‫اشا ‪Jelaskan ketentuan-ketentuan mustatsna dengan‬‬
‫! َخ ََل‪َ ،‬ع َدا‪َ ،‬ح َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪249‬‬
 Ilmu Nahwu

7. Jelaskan ketentuan-kententuan mengenai tanda-tanda i’rab lafadz ،ُ‫َغ ْْي‬

‫ َس َواء‬،‫ ُس َوى‬،‫! ِس َوى‬

Page
250
 Ilmu Nahwu

BAB 22
ISIM ‫ َال‬NAFIYAH LIL JINSI

a. Pengertian Laa Nafiyah lil Jinsi

Laa nafiyah lil jinsi adalah ‫ َال‬yang berfungsi untuk mengetahui ketiadaan
sesuatu apapun, baik itu benda maupun manusia.
‫ َال‬sebagaimana juga ‫ إِ َّن‬juga berfungsi menashabkan isim. Oleh karenanya
isim ‫ َال‬adalah termasuk isim yang harus dinashabkan. Akan tetapi ‫َال‬
dikhususkan bagi isim nakirah. Tidak untuk isim ma’rifat. Dan meskipun
isim tersebut berbentuk nakirah, jika terdapat ‫َال‬ di depannya, huruf
terakhirnya tidak boleh bertanwin.
Contoh:
َّ ‫ ال رجل ِف‬Tiada seorangpun di dalam rumah
‫الد ِر‬ ََُ َ
Kata ‫َر ُج َل‬ karena dia bukan merupakan isim ma’rifat, melainkan isim
nakirah—karena pada kata tersebut tidak ada alif-lam dii depannya--, dan
sebenarnya harus diberi tanwin pada huruf terakhirnya. Akan tetapi karena
kata tersebut adalah isim ‫َال‬ maka dinashabkan dan tidak ditanwin
meskipun adalah isim nakirah.

b. Ketentuan-ketentuan ‫ َال‬nafiyah lil jinsi

1) Jika ‫ َال‬nafiyah lil jinsi bertemu dengan isim yang, selain mudlaf atau
syibhu mudlaf (isim yang serupa dengan Mudlaf), maka ‫ َال‬nafiyah lil
jinsi berfungsi memabnikan isim atas fathah, bukan menashabkan
isim. Contoh:
Page
251
 Ilmu Nahwu

َّ ‫َال َر ُج َل ِف‬
‫الد ِر‬ Tiada seorangpun di dalam rumah
Keterangan:
‫َال‬ ➢ Huruf nafiyah lil jinsi

‫َر ُج َل‬ ➢ Isim Laa mabin atas fathah

dimabnikan oleh laa.
‫ِف‬ ➢ Huruf jar

‫الد ِر‬
َّ ➢ Majrur

2) Jika antara ‫َال‬ dengan isimnya, dipisahkan, maka isimnya harus

dirafa’kan. Seperti:
َُ َّ ‫ ال ِف‬Tiada seorangpun di dalam rumah
‫الد ِر رجل‬ َ

3) Jika ‫ َال‬bertemu dengan mudlaf atau syibhu mudalf, maka ‫ َال‬berfungsi

menashabkan isim bukan memabnikan. Contoh:
‫ َال طَالِعا جبَل موجود‬Tidak ada pendaki gunung bisa ditemui
ْ ُ ْ َ ًَ َ ً
ِ ‫َال غُ ََلم س َفر ح‬
‫اضر‬ Tidak ada pengunjung yang datang
َ َ َ

4) Jika ‫َال‬ harus berulang-ulang maka boleh memfungsikan ‫َال‬ untuk

menashabkan isim, atau boleh juga tidak difungsikan. Contoh:
a) ‫ َال‬yang difungsikan :
َ‫َال َر ُج َل ِف الدَّا ِر َوَال إِ ْمَرأَة‬ Di dalam rumah tidak ada laki-laki
maupun perempuan.

b) ‫ َال‬yang tidak difungsikan :

Page
252
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َال َر ُجل ِف الدَّا ِر َوَال إِ ْمَرأَة‬ ‫‪Di dalam rumah tidak ada laki-laki‬‬
‫‪maupun perempuan.‬‬

‫‪c. I’rab‬‬
‫صب ْ ِ‬ ‫س‪ .‬تَعمل عمل إِ َّن تَْن ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُالد ُِر‪ :‬وإِ ْعربه‪َ :‬ال ََنفِية لِلْ ِ‬ ‫ُرجل ِ‬
‫اْلَََب‪َ .‬ر ُج َل‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫ُ‬ ‫َُ ََ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ج‬ ‫َ‬ ‫ُف َّ َ َ ُ ُ‬ ‫ََل َ َ‬
‫ف جر الدَّا ِر ََْمرور بِِه وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ِ .‬ف َّ ِ ِ‬
‫َ َ َ َّ‬ ‫ُ‬ ‫الدر ف َحْر ُ َ ّ‬ ‫إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبَُها‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َك ْس َرة ظَ َ‬
‫صب ْ ِ‬ ‫س تَعمل عمل إِ َّن تَْن ِ‬ ‫ِ‬ ‫اضرُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪َ :‬ال ََنفِية لِلْ ِ‬ ‫ََلُغ ََل َمُس َفر ِ‬
‫اْلَََب‪.‬‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫ُ‬ ‫َُ ََ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫ج‬ ‫َ‬ ‫ُح ٌ َ َ ُ ُ‬ ‫َ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِهز‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫غُ ََلم إِ َْسها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ضاف َس َفر ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬غُ ََل َم ُم َ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ َْمرور ِِبلْم َ ِ‬
‫اضر َخ َبَُها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬ح ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة‬ ‫َ‬ ‫ضاف َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬ ‫ُْ ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫صب ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اض ٌرُ‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِلْ ِجنْ ِ‬‫ََلُطَالِ ًعاُجب ًَلُح ِ‬
‫اْلَََب‪.‬‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَنْ ُ‬ ‫ََ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ُه َو إِ ْسم فَاعِل يَْرفَ ُع الْ َفاعِ َل‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫طَالِعا إِ َْسها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ً َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اضر‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬ح ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫صب الْم ْفعوَل‪ .‬جب ًَل م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َويَْن ُ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ‬
‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َخ َبَُها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِهَ َ‬
‫صب ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُزيْد‪َ ُ :‬وإِ ْعَربُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬ ‫ََلُ َخ ْْي ِ‬
‫اْلَََب‪َ .‬خ ْ ًْيا‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫اُم ْن َ‬ ‫ً‬
‫ف َجّر َزيْد ََْم ُرْور ِبِِ ْن‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬م ْن َزيْد ِم ْن َحْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫إِ َْسها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق َِبَْ ًْي ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ َال‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو َع ََل َمةُ َجِّره َك ْس َرة ظَ َ‬
‫اْلَََب‪َ .‬خ ْ ًْيا إِ َْسُ َها‬ ‫صب ْ ِ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫ِ ِ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫ْياُ ِع ْن َد َُن‪َ :‬وإِ ْعَربُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِْل ِجْن ِ‬
‫ََلُ َخ ْ ً‬
‫ص ْوب َعلَى‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ان‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫م‬ ‫ف‬‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ظ‬
‫َ‬ ‫د‬
‫َ‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِْن َد ََن‪ :‬عِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪253‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪ .‬عِْن َد مضاف و ََن ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َْ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ َ َ ََ َ ْ‬
‫ف إِلَْي ِه ُمتَ َعلِّق َِبَْ ًْيا‬ ‫ِ‬
‫ف َوَما أُضْي َ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪ .‬الظَّْر ُ‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬
‫ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ َال‪.‬‬
‫ف‬‫س ُملْغَة َال َع َم َل َْلَا‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫ُوََلُ إِ ْم َرأَةٌُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬
‫ُرجلٌ َ‬ ‫ُالدا ِر َ‬
‫ُف َّ‬ ‫ََل ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫الد ِر ََمرور بِِفى وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫َ َ َ َّ ْ َ َ‬ ‫َجّر َّ ْ ُ ْ‬
‫تد ِاء ُم َقدَّم‪َ .‬ر ُجل ُمْب تَ َداء ُم َؤ َّخر َوُه َو َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َد ِاء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬ ‫َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب َ‬
‫س ُملْغَاة َال َع َم َل لَهَ‪ .‬إِ ْمَرأَة‬ ‫ف َعطْف َال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬وَال إِ ْمَرأَة الْ َو ُاو َحْر ُ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ف علَى الْمرفُو ِع مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َم ْعطُْوف َعلَى َر ُجل َوالْ َم ْعطُْو ُ َ َ ْ ْ َ ْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اْلَََب‪َ .‬ر ُج َل‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫صب ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫ُوََلُإِ ْم َرأَُةَ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬ ‫ُرج َل ُِف َّ‬
‫ُالدا ِر َ‬ ‫ََل َ‬
‫ف َجّر الدَّا ِر ََْم ُرْور بِِفى َو َعلَ َمةُ‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ َال‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َجِّره َك ْسَرة ظَ َ‬
‫ِ‬
‫اْلَََب‪ .‬إِ ْمَرأَةَ‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫صب ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫ف َعطْف َال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬ ‫وَال ْاأل ِ‬
‫َخ َرةَ الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫َ‬
‫صب إِ َْسُ َها‪َ .‬و ْ‬
‫اْلََبُ َُْم ُذ ْوف‪.‬‬ ‫إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع‬‫صب ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫ُوََلُ إِ ْم َرأَةً‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِْل ِجْن ِ‬‫ُالدا ِر َ‬
‫ُف َّ‬ ‫ُرجل ِ‬
‫ََل َ َ‬
‫الدا ِر ََْم ُرْور‬
‫ف َجّر َّ‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬ر ُج َل إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫بِِفى وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫َ َ َ َّ ْ َ َ‬
‫س ُم ْلغَاة َال َع َم َل َْلَا‪ .‬إِ ْمَرأَةً َم ْعطُْوف‬ ‫ف َعطْف َال ََنفِيَة لِْل ِجْن ِ‬ ‫َرفْع َخ َبُ َال‪َ .‬وَال إِ ْمَرأَةَ الْ َو ُاو َحْر ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ب مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْو ِ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫ف َعلَى الْ َمْن ُ‬ ‫َعلَى َُمَ ِّل إِ ْس ِم َال َوالْ َم ْعطُْو ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪254‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صب ْ ِ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع‬ ‫ِ ِ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إ َّن تَْن ُ‬ ‫ُوََلُ إِ ْم َرأَةٌ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬‫الدا ِر َ‬ ‫ُف ُ َّ‬ ‫ُرج َل ِ ُ‬‫ََل َ‬
‫ف َجّر الدَّا ِر ََْم ُرْور‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬ر ُج َل إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫بفى َو َع ََل َمةُ َجّره َك ْسَرة ظَ َ‬
‫ِِ‬
‫س ُملْغَاة َال َع َم َل َْلَا إِ ْمَرأَة َم ْعطُْوف‬ ‫ف َعطْف َال ََنفِيَة لِلْ ِجْن ِ‬ ‫َرفْع َخ َبُ َال‪َ .‬وَال إِ ْمَرأَة الْ َو ُاو َحْر ُ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ف علَى الْمرفُو ِع مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ُ‬ ‫و‬ ‫ط‬
‫ُ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ا‪.‬‬ ‫ه‬ ‫علَى َُم ِل َال وإِ ِْ‬
‫َس‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َّ َ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُوََلُإِ ْم َرأَةَُ‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة ِح َجا ِ‬ ‫ُالدا ِ‬
‫ر‬ ‫َّ‬ ‫ُف‬ ‫ُرجلٌ ِ‬
‫ََل َ‬
‫س‪ .‬تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬ ‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ُ‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ة‬‫َ‬‫ي‬‫ز‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ف َجّر‬ ‫الد ِر ِف َحْر ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬ف َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬ر ُجل إِ َْسُ َها َو ُه َو َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫الدَّا ِر ََْمرور بِِفى وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اْلَ ُار َولْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ُْ‬
‫س تَ ْع َم ُل َع َم َل إِ َّن‬ ‫ف َعطْف َال نَِفيَة لِْل ِجْن ِ‬ ‫صب َخ َبُ َال‪َ .‬وَال إِ ْمَرأَةَ الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫َكائن ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫صب إِ َْسُ َه َاو ْ‬ ‫ِ‬
‫اْلََبُ َُْم ُذ ْوف‪.‬‬ ‫اْلَََب‪ .‬إِ ْمَرأَةَ إِ َْسُ َها َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫صب ْ ِ‬
‫تَْن ُ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُوََلُ إِ ْم َرأَُةٌ‪َ :‬وإِ ْعربُهُ‪َ :‬ال ََنفِيَة ِح َجا ِ‬‫ُالدا ِر َ‬ ‫ُف َّ‬ ‫ُرجلٌ ِ‬
‫ََل َ‬
‫س تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَنْص ُ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬
‫ُ َ َ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫ة‬‫َ‬‫ي‬
‫ز‬ ‫َ‬
‫ف َجّر‬ ‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫اْلب‪ .‬رجل إِ َْسها وهو مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َََْ َ ُ ُ َ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫الدَّا ِر ََْمرور بِِفى وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫َ َ َ َّ ْ َ‬ ‫ُْ‬
‫س‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫ل‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫م‬‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫َ‬‫ت‬ ‫ة‬‫َ‬‫ي‬
‫ز‬‫ف َعطْف َال ََنفِيَة ِح َجا ِ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫او‬
‫ُ‬ ‫و‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ة‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫أ‬‫ر‬ ‫م‬
‫ْ‬ ‫صب َخ َب َال‪ .‬وَال إِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬‫ن‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ُم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ف‬‫َكائِن ِ‬
‫ُ َ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ّ‬
‫ِ‬
‫اْلََبُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫اْلَََب‪ .‬إِ ْمَرأَة إِ َْسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ب ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬
‫َُْم ُذ ْوف‪.‬‬
‫‪-------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪255‬‬
 Ilmu Nahwu

1. Jelaskan fungsi ‫ َال‬beserta ketentuan-ketentuannya !

2. Bagaimana fungsi ‫ َال‬jika bertemu dengan isim ? jelaskan !

3. Jelaskan fungsi ‫ َال‬pada saat bertemu dengan mudlaf atau syibhu mudlaf
!
4. Jelaskan fungsi ‫ َال‬pada saat berulang-ulang pengucapannya !
5. Jelaskan hukum isim yang terdapat penghalang antara isim tersebut
dengan ‫ َال‬nafiyah lil jinsi !
6. Buatlah contoh-contoh:
a) ‫ َال‬nafiyah lil jinsi yang bertemu dengan isim. (5 contoh berbeda)
b) ‫ َال‬nafiyah lil jinsi yang bertemu dengan isim namun ada
penghalang antara keduanya. (5 contoh berbeda)
c) ‫ َال‬nafiyah lil jinsi yang bertemu dengan mudlaf dan syibhu mudlaf.
(5 contoh berbeda)
d) ‫َال‬ nafiyah lil jinsi yang berulang-ulang pengucapannya dimana ‫َال‬
nafiyah difungsikan. (5 contoh berbeda)
e) ‫َال‬ nafiyah lil jinsi yang berulang-ulang pengucapannya dimana ‫َال‬
nafiyah tidak difungsikan. (5 contoh berbeda)
7. I’rabkan contoh-contoh berikut ini:
َّ ‫َال َر ُج َل ِف‬
‫الد ِر‬
َّ ‫َال ِف‬
‫الد ِر َر ُجل‬
‫َال طَالِ ًعا َجبَ ًَل َم ْو ُج ْود‬
‫اضر‬ ِ ‫َال غُ ََلم س َفر ح‬
َ َ َ
Page
256
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َال َر ُج َل ِف الدَّا ِر َوَال إِ ْمَرأَةَ‬

‫َال َر ُجل ِف الدَّا ِر َوَال إِ ْمَرأَة‬

‫‪Page‬‬
‫‪257‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 23
MUNADA
(KATA PANGGILAN)

a. Pengertian Munadaa
Munada adalah kalimat panggilan. Yakni kalimat yang diucapkan untuk
memanggil seseorang. Seperti:
‫ََّي َزيْ ُد‬
: Hai Zaid !

‫ََّي عُ َم ُر‬ : Hai Umar !

ُ‫ََّي َر ُجل‬
: Hai Laki-laki !

ِ‫َّي رسو َل للا‬ : Wahai Rasulullah

ُْ َ َ
Penjelasan mengenai bagian-bagian kalimat dalam contoh-contoh di atas
adalah sebagai berikut:
‫ََّي َزيْ ُد‬
: Hai Zaid !

‫ََّي‬ : Huruf Nida’ (kata Yang

digunakan untuk memanggil)
‫َزيْ ُد‬ : Munada (yang dipanggil)

‫ََّي عُ َم ُر‬ : Hai Umar !

‫ََّي‬ : Huruf Nida’ (kata Yang

digunakan untuk memanggil)
‫عُ َم ُر‬ : Munada (yang dipanggil)

Page
258
 Ilmu Nahwu

ُ‫ََّي َر ُجل‬
: Hai Laki-laki !

‫ََّي‬ : Huruf Nida’ (kata Yang

digunakan untuk memanggil)

ُ‫َر ُجل‬
: Munada (yang dipanggil)

ِ‫َّي رسو َل للا‬ : Wahai Rasulullah

ُْ َ َ
‫ََّي‬ : Huruf Nida’ (kata Yang
digunakan untuk memanggil)
ِ‫رسو َل للا‬ : Munada (yang dipanggil)
ُْ َ
b. Macam-macam munada
Munada ada 5 (lima) macam, yaitu sebagaimana disebutkan dalam kitab
al-Ajurumiyyah, sebagai berikut ini:
ِ‫َّكرةُ َغْي الْم ْقصودة‬
ِ ِ
َ ْ ُ َ ُ ْ َ ‫ص ْوَدةُ َوالن‬
ُ ‫ الْ ُم ْفَرُد الْ َعلَ ُم َواالنَّكَرةُ الْ َم ْق‬:‫الْ ُمنَ َادى َخَْ َسةُ أَنْ َواع‬
.‫اف‬ِ ‫اف وامل َشبَّه ِِبلْمض‬
َ ُ ُ َُ ‫ض‬ َ ‫َوالْ ُم‬
ُ
Artinya:
Munada ada 5 (lima) macam: 1) Mufrad ‘Alam; 2) Nakirah Maqsudah; 3)
Nakirah Ghayru Maqshudah; 4) Mudlaf; dan 5) Syibhu Mudlaf.

Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa macam-macam munada

itu ada 5 (lima) sebagai berikut:
1) Munada Mufrad Alam;
2) Munada Nakirah Maqshudah;
3) Munada Nakirah Ghayru Maqshudah;
4) Munada Mudlaf; dan

Page
259
 Ilmu Nahwu

5) Munada Syibhu Mudlaf.

a) Munada mufrad alam.

Ialah lafadz yang selain mudlaf dan syibhu mudlaf. Contoh:
‫ََّي َزيْ ُد‬
: Hai Zaid !

‫ََّي عُ َم ُر‬ : Hai Umar !

‫َْحَ ُد‬
ْ ‫ََّي أ‬
: Hai Ahmad !

‫ََّي ُُمَ َّم ُد‬ : Hai Muhammad !

b) Munada nakirah maqshudah.

Yaitu panggilan yang bersifat umum, akan tetapi maksudnya telah
ditentukan. Misalkan seseorang yang memanggil orang lain yang tidak
diketahui namanya yang berada di kejauhan. Contoh:

ُ‫ََّي َر ُجل‬
: Hai Laki-laki !

ُ‫ََّي َم ْرأَة‬
: Hai Perempuan !

ُ‫ََّي غُ ََلم‬
: Hai anak laki-laki !

Contoh di atas dalam kontkes seseorang yang memanggil orang lain,

baik dekat maupun jauh. Berarati panggilan tersebut sudah ditentukan
pada seseorang yang telah jelas maksudnya. Oleh karena itu
dinamakan dengan maqshudah.
Di sisi lain, kalimat tersebut juga berada dalam konteks bahwa orang
yang memanggil tidak mengetahui nama orang yang dipanggilnya.
Sehingga memakai lafadz yang umum: ‘laki-laki’. Oleh karenanya
kalimat munada semacam ini juga dikatakan sebagai: ’nakirah’.

c) Munada Nakirah Ghayru Maqshudah

Page
260
 Ilmu Nahwu

Sepeti perkataan orang yang buta:

ِِ
‫ََّي َر ُج ًَل ُخ ْذ بيَدى‬
: Hai Laki-laki, tuntunlah tangnku ini!

Kalimat ini dalam konteks, ada orang buta yang merasa sedih dalam
kesendiriannya menginginkan seorang teman yang selalu
membantunya. Sehingga kata-katanya bersifat umum, baik lafadznya
maupun maksudnya. Karena tidak tahu dan tidak bermaksud berbicara
dengan siapa.

d) Munada mudlaf
Seperti kalimat:
ِ‫ َّي رسو َل للا‬: Wahai Rasulullah !
ُْ َ َ
‫ ََّي غُ ََل َم َزيْد‬: Wahai anak laki-laki Zaid !
Lafadz ِ‫سو ُل للا‬
ْ ُ ‫ ِر‬adalah susunan idlafah. Demikian pula lafadz ‫غُ ََل َم‬
‫ َزيْد‬.
e) Munada syibhu mudlaf
Seperti contoh:
‫ََّي طَالْ ًعا َجبَ ًَل‬
: Wahai anak laki-laki Zaid !

Lafadz ‫جبَ ًَل‬

َ ‫ طَالْ ًعا‬bukanlah susunan mudlaf, karena sebagaimana telah
diterangkan dalam bab Makhfudlatul Asma’ (isim-isim yang
dikhafadlkan) tentang pembahasan idlafah, bahwa idlafah harus
mengandung makna ‫( ِل‬milik) atau ‫( ِمن‬dari), seperti lafadz:
Contoh Arti Asalanya
‫غُ ََلمُ َزيْد‬ : anak laki-laki Zaid
‫غُ ََلم لَِزيْد‬
Page
261
 Ilmu Nahwu

‫ب َساج‬
ُ ‫َِب‬
: Pintu Besi
‫َِبب ِم ْن َساج‬

Akan tetapi, dalam contoh munada ‫ ََّي طَلِ ًعا َجبَ ًَل‬tidak ada makna ‫ِل‬
(milik) atau ‫( ِمن‬dari) terkandung di dalamnya. Melainkan terkandung

makna menuju. Yang dalam arti lain, lafadz ‫ َجبَ ًَل‬merupakan maf’ul.
Namun, karena fi’ilnya tidak disebutkan, maka kalimat tersebut
menjadi mirip dengan susunan idlafah. Dan oleh karenanya disebut
dengan susunan syibhu mudlaf.

c. Macam-macam huruf nida’ (kata yang digunakan untuk memanggil)

Macam-macam huruf nida’ 7 (tujuh), yaitu:
‫ أ‬،‫ َوا‬،‫ َهيَّا‬،‫ أَََّّي‬،‫ ﺁ‬،‫ ََّي‬،‫أَي‬
Huruf pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima serta huruf yang
terakhir artinya sama. Yakni “Hai !”. Akan tetapi huruf keenam maknanya
lebih mendekati pada kata keluhan yang mungkin diucapkan ketika
merasakan kesakitan. Atau bisa juga dikatakan orang yang mengeluhkan
sebuah persitiwa yang menyedihkan.

d. Cara Penggunaan Huruf al-Nida’

• ‫ أي‬dan ‫ أ‬digunakan khusus untuk memanggil seseorang/sesuatu yang
dekat dari tempat kita berada.
• ‫ أَََّّي‬dan ‫ َهيَّا‬dan ‫ آ‬digunakan khusus untuk memanggil seseorang/sesuatu
yang jauh dari tempat kita berada.
• ‫ َّي‬bisa digunakan untuk memanggil seseorang/sesuatu baik jauh, dekat
atau diantara keduanya (sedang-sedang).

Page
262
 Ilmu Nahwu

• ‫وا‬ di gunakan untuk nudbah yang di gunakan untuk sesuatu yang

mandub mutafajja’ ‘alaihi (sesuatu yang dikeluhkan, seperti keluhan
َ ْ‫( َوا َرأ‬aduh, kepalaku
karen sakit pada bagian tubuh tertentu). contoh: ‫ساه‬

!); juga kalimat: ‫سرتَى‬

ْ ‫َح‬
‫( َو‬betapa sedinya diriku !). Wallahu A’lam.
َ
• Dan untuk Allah hanya di gunakan huruf ‫ َّي‬dan tidak boleh menyeru

Allah dengan huruf selain huruf ‫َّي‬. Begitu juga dalam istighosah atau
meminta pertolongan kepada Allah, dan tidak boleh menggunakan
selain dari huruf ‫َّي‬.

e. Mengenai Menghilangkan Huruf Nida’

Tidak boleh menghilangkan huruf nida’ yang bersamaan dengan munada
mandub mutafajja’ Alaihi (kalimat yang menyatakan keluhan). Seperti:
‫ وا زيداه‬Aduh, Zaid !
ْ َ َْ َ
‫َوا َرأْ َس ْاه‬ Aduh, Kepalaku !

Juga tidak boleh menghilangkan Huruf Nida’ jika uruf Nida’ bersamaan
dengan dlamir. Contoh:
َ ُ‫ََّي إِ ََّّي َك قَ ْد َك َفْي ت‬
‫ك‬

Akan tetapi jika Huruf Nida’ tidak bersama dengan keduanya, maka boleh
membuang huruf nida’. Seperti:
ِ ‫ب وفِ ْق َِن فَأ َْعمل ص‬
‫اْلًا‬ ِ Wahai Tuhanku! Bimbinglah Aku
َ ََ َ ّ ‫ َر‬untuk senantiasa berbuat kebaikan
Asalnya:
ِ ‫ب وفِ ْق َِن فَأ َْعمل ص‬
‫اْلًا‬ ِ
َ ّ ‫ََّي َر‬
Wahai Tuhanku! Bimbinglah Aku
َ ََ untuk senantiasa berbuat kebaikan
Page
263
 Ilmu Nahwu

Begitu juga jika huruf nida’ bersama dengan isim Isyarah, maka boleh
membuang huruf nida’. Seperti Firman Allah:
ِ ‫ ُثَّ أَنْتم هؤ‬kemudian kamu (Bani Israil)
‫الء تَ ْقتُلُو َن أَنْ ُف َس ُك ْم‬ُ َ ُْ membunuh dirimu (saudaramu
sebangsa)

Asalnya:
‫ُثَّ أَنْتُ ْم ََّي َه ُؤَال ِء تَ ْقتُلُ ْو َن أَنْ ُف َس ُكم‬ kemudian kamu (Bani Israil)
membunuh dirimu (saudaramu
sebangsa)

f. Ketentuan-ketentuan munada
1) Munada Mufrad Alam dan Munada Nakirah Maqshudah dimabnikan
atas dlammah tanpa diberi tanwin. Seperti:
‫ََّي َزيْ ُد‬
: Hai Zaid !

‫ََّي عُ َم ُر‬ : Hai Umar !

‫َْحَ ُد‬
ْ ‫ََّي أ‬
: Hai Ahmad !

‫ََّي ُُمَ َّم ُد‬ : Hai Muhammad !

Dan

ُ‫ََّي َر ُجل‬
: Hai Laki-laki !

ُ‫ََّي َم ْرأَة‬
: Hai Perempuan !

ُ‫ََّي غُ ََلم‬
: Hai anak laki-laki !

Page
264
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪2) Sedangkan 3 (tiga) sisanya, yakni: a) munada Nakirah Gayru‬‬

‫‪Makshudah; b) Munada Mudlaf; dan c) Munada Syibhu Mudlaf,‬‬
‫‪dinashabkan semuanya, tanpa terkecuali. Seperti:‬‬
‫ِِ‬ ‫ََّي َر ُج ًَل ُخ ْذ بيَدى‬
‫!‪: Hai Laki-laki, tuntunlah tangnku ini‬‬

‫‪Dan‬‬
‫َّي رسو َل للاِ‬ ‫! ‪: Wahai Rasulullah‬‬
‫َ َ ُْ‬
‫ََّي غُ ََل َم َزيْد‬ ‫! ‪: Wahai anak laki-laki Zaid‬‬

‫‪Dan‬‬
‫ََّي طَالْ ًعا َجبَ ًَل‬ ‫! ‪: Wahai pendaki gunung‬‬

‫‪g. I’rab‬‬

‫ص ْوب‬ ‫صب َمْن ُ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ادى ُم ْفَرد َعلَم َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ف نِ َداء زيْ ُد ُمنَ ً‬ ‫ُزيْدُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ََّ :‬ي َحْر ُ‬ ‫ََّي َ‬
‫بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪.‬‬
‫ف نِ َداء رجل منَ ً ِ‬
‫صب‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ص ْوَدة َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ادى نَك ْ َْية َم ْق ُ‬ ‫َُ ُ ُ‬ ‫ََّي ُ َرجلُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ََّ :‬ي َحْر ُ‬
‫ص ْوب بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪.‬‬ ‫َمْن ُ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ُمثَ ََّن ِف‬
‫ف نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ادى مْب ِِن َعلَى ْاألَلِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ف ن َداء َزيْ َدان ُمنَ ً َ‬
‫ان وإِ ْعرابه‪َّ :‬ي حر ُ ِ‬
‫ََّيُ َزيْ َد ُ َ َ ُ ُ َ َ ْ‬
‫ِ‬
‫ص ْوب بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪َ .‬والنُّ ْو ُن عِواض َع ِن التَّ نْ ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬ ‫صب َمنْ ُ‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫َ‬
‫َّم ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر‬
‫ادى َمْب ِِن َعلَى الْ َوا ِو نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬ ‫ف نِ َداء َزيْ ُد ْو َن ُمنَ ً‬
‫ََّيُ َزيْد ْو َُن َوإِ ْعَرابُهُ‪ََّ :‬ي َحْر ُ‬
‫ص ْوب بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْفَرِد‪.‬‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ب‬ ‫ص‬ ‫ن‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ُم‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫سِ‬
‫اَل‬
‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪265‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ص ْوب بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ضاف َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ف نِ َداء غُ ََلم منَادى م ِ‬
‫َُ َ َُ‬ ‫ُزيْدُ َوإِ ْعَرابُهُ‪ََّ :‬ي َحْر ُ‬
‫ََّي ُغ ََل َم َ‬
‫اف وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬غُ ََلم مضاف زيد مضاف إِلَي ِه وهو ََْمرور ِِبلْم ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ض َ َ َ َّ‬ ‫ْ َ ُ َ ُْ ُ َ‬ ‫َ ُ َ َْ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َك ْس َرة ظَ َ‬
‫ص ْوب بِيَ ِاء‬ ‫ص ْوَدة َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ِ‬
‫ادى نَك ْ َْية َغ ْْيُ َم ْق ُ‬
‫ى وإِ ْعرابه‪َّ :‬ي حر ُ ِ‬
‫ف ن َداء َر ُج ًَل ُمنَ ً‬
‫ِِ‬
‫ََّيُ َرج ًَلُخ ْذُبيَد ُ َ َ ُ ُ َ َ ْ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫َخ ِرهِ‪ُ .‬خ ْذ فِ ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫النِّ َد ِاء‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫الس ُك ْو ِن َوالْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫اهَرة‬‫ف جر ي ِد ََْمرور ِِبلْب ِاء وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬ ‫مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْ ِ ِ‬
‫ت‪ .‬بيَدى الْبَاءُ َحْر ُ َ ّ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ّ ْ َ‬ ‫ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ‬
‫ض ِمْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِف أ ِ ِ‬
‫ضاف‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ضاف َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َ ْ َ ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬يَد ُم َ‬
‫إِلَْي ِه‪.‬‬
‫ص ْوب بِيَ ِاء النِّ َد ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ضاف َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ف نِ َداء طَالْعا َشبِيه ِِبلْم َ ِ‬
‫ً ْ ُ‬ ‫َل َوإِ ْعَرابُهُ‪ََّ :‬ي َحْر ُ‬
‫اُجبَ ًُ‬
‫ََّيُطَال ًْع َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَاهَرة ف أَخ ِره‪َ .‬و ُه َو إ ْس ُم فَاعل يَ ْف َع ُل َع َم َل ف ْعله يَْرفَ ُع الْ َفاع َل َويَْنص ُ‬
‫ب الْ َم ْفعُ ْوَل‪.‬‬ ‫ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫جب ًَل م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ُْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬

‫‪------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪Soal Latihan‬‬

‫? ‪1. Apa yang dimaksud dengan munada‬‬

‫! ‪2. Jelaskan mengenai munada mufrad alam‬‬
‫‪3. Jelaskan ketentuan i’rab bagi munada nakirah maqshudah dan berilah‬‬
‫! ‪contohnya‬‬
‫‪4. Jelaskan ketentuan i’rab bagi munada nakirah ghayru maqshudah dan‬‬
‫! ‪berilah contohnya‬‬
‫‪5. Berikan masing-masing 5 (lima) kalimat munada mudlaf dan sbhu‬‬
‫! ‪mudlaf‬‬
‫! ‪6. I’rabkanlah contoh-contoh di bawah ini‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪266‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ُزيْ ُد‬
‫ََّي َ‬
‫اُزيْ َد ُِ‬
‫ان‬ ‫ََّيُ َرجليَ َ‬
‫ُزيْد ْو َُن‬
‫ََّي َ‬
‫ُزيْدُ‬
‫ََّيُغ ََل َم َ‬
‫ُرج ًَلُخ ْذُبِيَ ِدى‬‫ََّي َ‬
‫اُجبَ ًَلُ‬
‫ََّيُطَال ًْع َ‬

‫‪Page‬‬
‫‪267‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 24
‫ت‬
ُ ‫ ظَنَ ْن‬DAN SAUDARA-SAUDARANYA

a. Tentang Kedua maf’ul dzanantu dan saudara-saudaranya

‫ت‬
ُ ‫ظَنَ ْن‬ mempunyai arti: ‘aku mengira’. Sama halnya dengan ‫ َكا َن‬dan ‫إِ َّن‬
lafadz ini juga termasuk bagian dari amil-amil yang masuk pada
maubtada’ dan khabar dan mempengaruhi (merubah) keadaan i’rabnya.
Jika ‫ن‬
َ ‫ َكا‬memiliki fungsi merafa’kan mubtada’ dan menashabkan khabar,
dan ‫إِ َّن‬ berfungsi sebaliknya, yakni menashabkan mubtada’ dan

merafa’kan khabar. Maka ‫ت‬

ُ ْ‫ظَنَ ن‬ berbeda dengan keduanya itu. ‫ت‬
ُ ْ‫ظَنَ ن‬
berfungsi menashabkan mubtada’ dan khabar sekaligus. Dimana kedua
mubtada’ dan kbahar tersebut kedudukannya menjadi maf’ul dari ‫ت‬
ُ ْ‫ظَنَ ن‬.
Sebagaimana juga ‫ إِ َّن‬dan ‫ َكا َن‬, lafadz yang beramal (berfungsi) seperti
‫ت‬
ُ ‫ ظَنَ ْن‬ada beberapa macam. Sebagaimana yang akan disebutkan berikut ini.
b. Macam-macam saudara-saudara dzanantu.
Yang dimaksudkan dengan saudara-saudara dzanna di sini adalah lafadz-
lafadz yang beramal (berfungsi) seperti dzanna. Lafadz-lafadz tersebut ada
10 (sepuluh). Sebagaimana berikut ini:
‫ ظَ َّن‬dan
No Arti Contoh Arti contoh
saudara-
saudaranya
1.
‫ت‬
ُ ‫ظَنَ ْن‬
Aku
mengira
‫ت َزيْ ًدا قَائِ ًما‬
ُ ‫ظَنَ ْن‬
- aku mengira
zaid berdiri
Page
268
 Ilmu Nahwu

‫ت َزيْ ًدا ُمْنطَلِ ًقا‬ ُ ‫ظَنَ ْن‬

- aku mengira
zaid berangkat
‫ت‬ ِ ِ‫ت ا ْْلَب‬ ِ‫ح‬
ُ ‫َحسْب‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ب‬ ‫س‬
2. Aku Aku mengira
mengira َ ْ ُ ْ َ kekasih datang
‫قَ ِاد ًما‬
3.
‫ت‬
ُ ‫ل‬
ْ ِ
‫خ‬ Aku
mengira
‫ا ْْلََِل َل‬ ‫ت‬ُ ْ‫َخل‬
Aku mengira
bulan sabit
‫َالئِ ًحا‬ tampak

4.
‫ت‬
ُ ‫َز َع ْم‬
Aku
mengira
‫بَ ْكًرا‬ ‫ت‬ُ ‫َز َع ْم‬
Aku mengira
Bakar itu jujur
‫ص ِديْ ًقا‬ َ
‫ت‬ ِ
ُ ْ‫َرأَي‬ ‫الص ْد َق‬ ‫ت‬ُ ْ‫َرأَي‬
5. Aku Aku
melihat, aku ّ berpendapat
berpen-
dapat
‫ُمْن ِجيًا‬ kejujuran itu
menyelamatkan
‫ت‬ ِ ِ
ُ ‫َعل ْم‬ ‫ا ْْلُْوَد‬ ‫ت‬ُ ‫َعل ْم‬
6. Aku tahu, Aku tahu sifat
Aku yakin dermawan itu
‫َُْمبُ ْوًِب‬ disenangi

7.
‫ت‬
ُ ‫َو َج ْد‬
Aku dapati
‫ت الْعِلْ َم ََنفِ ًعا‬
ُ ‫َو َج ْد‬
Aku mendapati
ilmu itu
bermanfaat

ُ ‫إِ ََّتَ ْذ‬

‫ت‬ ‫بَ ْكًرا‬ ‫ت‬ُ ‫إِ ََّتَ ْذ‬
8. Aku jadikan Aku menjadikan
Bakar itu
‫ص ِديْ ًقا‬
َ
sebagai teman

‫ت‬ ِ
ُ ‫َج َع ْل‬ ‫ْي‬
َّْ‫الط‬ ‫ت‬
ُ ‫َج َع ْل‬
9. Aku jadikan Aku menjadikan
tanah liat itu
‫إِبْ ِري ًقا‬ sebagai kendi

Page
269
 Ilmu Nahwu

ِ ‫صلَّى‬ ِ
‫ت‬
ُ ‫ََس ْع‬ َّ ِ‫ت الن‬
‫َّب‬ ُ ‫ََس ْع‬
10. Aku Aku mendengar
mendengar َ Nabi
‫َو َسلَّ َم‬ ‫للاُ َعلَْي ِه‬ Shallallahu
Alaihi wa
‫يَ ُق ْو ُل‬ Sallama
bersabda

Dalam contoh-contoh yang telah dipaparkan diatas, sebelum dzanantu dan

saudara-saudaranya masuk ke dalam kalimat-kalimat tersebut susunannya
adalah mubtada’ dan khabar. Sebagaimana berikut:

No Kalimat Kalimat asal Keterangan

1.
‫ت َزيْ ًدا قَائِ ًما‬
ُ ‫ظَنَ ْن‬ ‫ َزيْد قَائِم‬- - kata ‫ َزيْد‬mubtada’, ‫قَائِم‬

‫ت َزيْ ًدا ُمْنطَلِ ًقا‬

ُ ‫ظَنَ ْن‬ ‫ َزيْد ُمْنطَلِق‬- khabar
- kata ‫ َزيْد‬mubtada’, ‫قَائِم‬
khabar
2.
‫ب‬ ِ
َ ‫ا ْْلَبْي‬ ‫ت‬ ‫ب‬‫س‬
ُْ َ
ِ‫ح‬ ‫ب قَ ِادم‬ ِ
ُ ‫ا ْْلَبْي‬ kata ‫ْلَبِْيب‬
ْ ‫ ا‬mubtada’,
ُ
‫قَ ِاد ًما‬ ‫ قَ ِادم‬khabar
3.
‫ت ا ْْلََِل َل َالئِ ًحا‬
ُ ‫َخ ْل‬ ‫ ا ْْلََِل ُل َالئِح‬kata ‫ا ْْلََِل ُل‬mubtada’,
‫ َالئِح‬khabar
4.
‫ص ِديْ ًقا‬
َ ‫ت بَ ْكًرا‬
ُ ‫َز َع ْم‬ ‫ص ِديْق‬
َ ‫ بَ ْكر‬kata ‫ بَ ْكر‬mubtada’,
‫ص ِديْق‬َ khabar

Page
270
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪5.‬‬
‫الص ْد َق ُمْن ِجيًا‬
‫ِ‬
‫ت ّ‬ ‫َرأَيْ ُ‬ ‫الص ْد ُق ُمْن ِجي‬
‫ِ‬
‫ّ‬ ‫ق ‪kata‬‬ ‫ِ‬
‫الص ْد ُ‬
‫‪ّ mubtada’,‬‬
‫‪ُ khabar‬مْن ِجي‬
‫‪6.‬‬
‫ت ا ْْلُْوَد َُْمبُ ْوًِب‬ ‫م‬‫علِ‬ ‫ا ْْلُْو ُد َُْمبُ ْوب‬ ‫ْلُو ُد ‪kata‬‬
‫‪ mubtada’,‬ا ْ‬
‫َْ ُ‬ ‫ْ‬
‫‪َُْ khabar‬مبُ ْوب‬
‫‪7.‬‬
‫ت الْعِ ْل َم ََنفِ ًعا‬
‫َو َج ْد ُ‬ ‫‪ mubtada’,‬الْعِ ْل ُم ‪ kata‬الْعِ ْل ُم ََنفِع‬
‫‪ََ khabar‬نفِع‬
‫‪8.‬‬
‫ص ِديْ ًقا‬ ‫إِ ََّتَ ْذ ُ‬
‫ت بَ ْكًرا َ‬ ‫ص ِديْق‬ ‫‪ mubtada’,‬بَ ْكر ‪ kata‬بَ ْكر َ‬
‫ص ِديْق‬ ‫‪َ khabar‬‬
‫ْي إِبْ ِري ًقا‬ ‫جعلْ ِ‬ ‫ْي إِبْ ِريْق‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت الطّ َْ‬ ‫ْي ‪ kata‬الطّ ْ ُ‬ ‫‪ mubtada’,‬الطّ ْ ُ‬
‫‪9.‬‬
‫ََ ُ‬
‫‪ khabar‬إِبْ ِريْق‬
‫ِ‬ ‫صلَّى للاُ َعلَْي ِه‬
‫صلَّى للاُ‬‫َّب َ‬ ‫ت النِ َّ‬ ‫ََس ْع ُ‬ ‫َّب َ‬ ‫َّب ‪ kata‬النِ ُّ‬ ‫‪ mubtada’,‬النِ ُّ‬
‫‪10.‬‬

‫َعلَْي ِه َو َسلَّ َم يَ ُق ْو ُل‬ ‫‪ khabar (Khabar‬يَ ُق ْو ُل َو َسلَّ َم يَ ُق ْو ُل‬

‫)‪Jumlah‬‬

‫‪c. I’rab‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُزي ًداُقَائِما‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ظَنَ ْن ِ‬
‫اْلَََب َعلَى‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ت ف ْعل َماض م ْن أ َْف َعال الْ ُقلُ ْوب‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫ُ‬ ‫ً َ َ ُُ‬ ‫ظَنَ ْنت َْ‬
‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫أ َََّنُما م ْفعوَال ِن َْلا‪ .‬مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُْ َ َْ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َو ْح َدةِ‪.‬‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬

‫‪Page‬‬
‫‪271‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول‬ ‫ِ‬
‫َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫أ ََّول وهو منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫صبِه فَتْ َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬قَائ ًما َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو َمنْ ُ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ‬
‫ب‪ .‬تَْن ِ‬ ‫ت فِ ْعل ماض ِمن أ َْف َع ِال الْ ُقلُو ِ‬ ‫ِ‬
‫اْلَََب‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ُ‬ ‫ص‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُزيْ ًداُم ْنطَل ًقا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬ظَنَ ْن ُ‬
‫ظَنَ ْنت َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَتْ َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ُ .‬مْنطَلِ ًقا َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫زي ًدا م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ َ ُ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ب الْ ُمْب تَ َد َاء‬ ‫ص‬‫ات ظَنَ ْنت‪ .‬تَْن ِ‬ ‫ادما‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ح ِسبت فِعل ماض ِمن أَخو ِ‬ ‫ح ِس ْبتُا ْْلبِْيبُ قَ ِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ً‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬
‫ال‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫اْلَََب َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َو ْ‬
‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ضم ْْيُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫ُ‬
‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬قَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلبِيب م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫اد ًما َم ْفعُ ْول‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫إِ ْعَراب‪ْ ُ َ َ ْ َْ .‬‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ََثن وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اْلَََب‬
‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ص‬‫ات ظَنَ ْنت‪ .‬تَْن ِ‬ ‫َُلئِحا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ِ :‬خلْت فِعل ماض ِمن أَخو ِ‬ ‫َ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫َل‬
‫َ‬ ‫َخلْتُا ْْلِ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ً‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫الْوح َدةِ‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪272‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬الئِ ًحا َم ْفعُ ْول ََثن َوُه َو‬ ‫ْاْلََِل َل م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ُْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اْلَََب‬
‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ِ‬ ‫َز َعمتُب ْكراُص ِدي ًقا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬زعمت فِعل ماض ِمن أ ِ‬
‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْ َ ً َ ْ َ َ ُُ َ َ ْ ُ ْ َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ص ِديْ ًقا َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صبِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬‬
‫بكْرا م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ً َ ُْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ُالص ْد َقُم ْن ِجيا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬رأَيت فِعل ماض ِمن أ ِ‬
‫اْلَََب‬‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ِ‬
‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظََن ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ً َ َ ُُ َ ْ ُ ْ َ‬ ‫َرأَيْت ِّ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َخ ِرهِ‪ُ .‬مْن ِجيًا َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫الص ْد َق م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬
‫ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ُمب و ُب‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬علِمت فِعل ماض ِمن أ ِ‬ ‫ِ‬
‫اْلَََب‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َعُل ْمتُا ْْل ْو َد َْ ْ ً َ َ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬

‫‪Page‬‬
‫‪273‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َُْ .‬مبُ ْوًِب َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫اْلود م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ُْْ َ َ ُ ْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ُنفِعا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬وج ْدت فِعل ماض ِمن أ ِ‬ ‫َو َج ْدتُالْعِل َُ‬
‫اْلَََب‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬
‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ْم َ ً َ َ ُ ُ َ َ ُ ْ َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َخ ِرهِ‪ََ .‬نفِ ًعا َم ْفعُ ْول ََثن َوُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫الْعِلْم م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َ َ ُْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اْلَََب‬‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ِ‬ ‫إََِّّتَ ْذتُب ْكراُص ِدي ًقا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ََّتَ ْذت فِعل ماض ِمن أ ِ‬
‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُ ْ َ‬ ‫َ ً َ ْ َ َ ُُ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ص ِديْ ًقا َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صبِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬‬
‫بكْرا م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ً َ ُْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اْلَََب‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ‬ ‫ِ‬ ‫جعلْتُال ِطّ ْيُإِب ِري ًقا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬جعلْت فِعل ماض ِمن أ ِ‬
‫ت‪ .‬تَْنص ُ‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ َ ُُ َ َ ُ ْ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫ََ‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ال الْ َم َح ِّل‬ ‫ِ‬
‫َعلَى أ َََّنُ َما َم ْفعُ ْوَالن َْلَا‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫اح َدةِ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬ ‫ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬

‫‪Page‬‬
‫‪274‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬إِبْ ِريْ ًقا َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو‬ ‫التِّْي م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َْ َ ُ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ُعلَي ِهُوسلَّمُي قولُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ََِ :‬سعت فِعل ماض ِمن أ ِ‬ ‫ََِس ْعتُالنِ َّ‬
‫ت‪.‬‬ ‫َخ َوات ظَنَ ْن ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫ُصلَّىُهللا َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ ُ ْ َ‬ ‫َِّب َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫اْلَب علَى أ َََّنُما م ْفعوَال ِن َْلا‪ .‬مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫َ َ ُْ َ َْ َ‬ ‫ب الْ ُمْب تَ َداءَ َو ْ ََ َ‬
‫ِ‬
‫تَْنص ُ‬
‫اح َدةِ‪.‬‬ ‫ض َكراهةً تَو ْال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ر‬‫ال الْ َم َح ِل بِس ُك ْو ِن الْ َعا ِ‬‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫ظُهوِرها إِستِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ّ ُ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة‪َِ .‬ب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫والتَّاء َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َّب م ْفعول أ ََّول وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬ ‫ِِ‬
‫صلَّى‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْع َراب‪ .‬النِ َّ َ ُْ‬
‫ف منَع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر ِأل َّ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ف َال تَ ْقبَ ُل‬ ‫َن ْاألَل َ‬ ‫َّرة َعلَى ْاألَل َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ‬ ‫ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬للاُ فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه‬ ‫ْ ِ ِ‬
‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر و ْاْلاء َ ِ‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬علَي ِ‬ ‫ض َّمة ظَ ِ‬
‫َّصل‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ّ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ى‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ف‬‫صلَّى‪َ .‬و َسلَّ َم الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بِ َ‬
‫َمْب ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور بِ َعلَى‪ْ .‬‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستَُّت فِْي ِه َج َو ًازا‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫عطْف‪ .‬سلَّم فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ْ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫اه َرة‬‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬يَ ُق ْو ُل ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل ِف َُمَ ِّل‬‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬و ْ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫صب َم ْفعُ ْول ََثن‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫! ‪1. Jelaskan amal dari dzanna dan saudara-saudaranya‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪275‬‬
 Ilmu Nahwu

2. Sebutkan macam-macam fi’il yang beramal sebagaimana dzanna dan

berikanlah masing-masing contohnya !
3. Buatlah contoh-contoh kalimat yang di dalamnya terdapat salah satu dari
fi’il yang beramal seperti dzanna, minimal 5 (lima) !
4. Irabkanlah conto-contoh di bawah ini !
ُ‫ُالص ْد َقُم ْن ِجيًا‬
ِّ ‫َرأَيْت‬
َْ ‫َعلِ ْمتُا ْْل ْو َد‬
‫ُمب ْو ًُب‬
‫ُنفِ ًعا‬
َ ‫ْم‬ ِ
َ ‫َو َج ْدتُالْعل‬
‫اُص ِديْ ًقُا‬
َ ‫إََِّّتَ ْذتُبَ ْك ًر‬
‫يُإِبْ ِري ًقُا‬ ِ
َ ْ ّ‫َج َعلْتُالط‬
ِ َ ‫َِّبُصلَّىُهللا‬
‫ُو َسلَّ َمُيَق ْو ُل‬ َ ‫ُعلَْيه‬ َ َّ ِ‫ََِس ْعتُالن‬

Page
276
 Ilmu Nahwu

BAB 25
MAF’UL MIN AJLIH

a. Pengertian Maf’ul min ajlih

Dalam kitab al-Ajurumiyah Syaikh Ibnu Ajurum menyebutkan pengertian
Maf’ul min ajlih sebagai:

‫ب ُوقُ ْو ِع الْ ِف ْع ِل‬

ِ َ‫اَن لِسب‬ ِ ِ َّ ‫صو‬
َ ً َ‫ب الذى ََي ُئ بَي‬
ِْ
ُ ْ ُ ‫اإل ْس ُم الْ َمْن‬
Artinya:
Maf’ul min Ajlih adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi untuk
menjelaskan sebab terjadinya suatu perbuatan.

Sehingga jelaslah disini bahwa maf’ul min ajlih adalah termasuk isim
yang harus dinashbkan. dan fungsinya menerangkan sebab terjadinya
sebuah perbuatan. Atau dengan kata lain maf’ul min ajlih ini adalah alasan
mengapa seseorang melakukan sesuatu. Seperti contoh:

‫قَ َام الْ َق ْوُم إِ ْج ََل ًال لِ َع ْمر‬ Orang-orang berdiri untuk menghormati
amar
َ ِ‫ك إِبْتِغَاءَ َم ْع ُرْوف‬
‫ك‬ َ ُ‫ص ْدت‬ َ َ‫ق‬
Aku mendatangimu mengharap kebaikanmu

Kata-kata yang bergaris bawah dalam contoh di atas adalah maf’ul min
ajlih. Karena ia menjelaskan sebab-sebab terjadinya suatu tindakan. Dan
kita melihat bahwa kesemua kata tersebut dinashabkan.
Contoh-contoh lain:

....‫َوال تَ ْقتُلُوا أ َْوال َد ُك ْم َخ ْشيَةَ إِ ْمَلق‬ Dan janganlah kamu membunuh

anak-anakmu karena takut
kemiskinan.... (al-Isra’: 31)

Page
277
 Ilmu Nahwu

ِ‫ومثَل الَّ ِذين ي ْن ِف ُقو َن أَموا َْلم ابتِغَاء مرضاة‬ 265. dan perumpamaan orang-
َ ْ َ َ ْ ُُ َ ْ ُ َ ُ ََ orang yang membelanjakan
....ِ‫اّلِل‬
َّ hartanya karena mencari keridhaan
Allah .... (Al-Baqarah: 265)

b. Syarat-syarat maf’ul min ajlih

Untuk membuat sebuah maf’ul min ajlih, atau dalam kata lain untuk
menjadikan sebuah isim menjadi maf’ul min Ajlih ada beberapa
persyaratan. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
1) Maf’ul min ajlih harus berbentuk masdar dalam lafadznya.
Seperti contoh di atas, semua kata yang bergaris bawah adalah maf’ul
min ajlih dan semuanya berbentuk mashdar.
2) Maf’ul min Ajlih harus berisfat kondisi (keadaan) hati. Dalam artian
maf’ul min ajlih adalah kata-kata yang berasak daru sesuatu yang ada
dalam hati dan hanya bisa dirasakan keadaanny dalam diri seseorang
tapi tidak tampak oleh peng lihatan mata. Seperti kedua contoh di atas:
‫ قَ َام الَْق ْومُ إِ ْج ََلًال لِ َع ْمر‬Orang-orang
amar
berdiri untuk menghormati

‫ك‬ِ ِِ
َ ‫ك إبْتغَاءَ َم ْع ُرْوف‬
َ ُ‫ص ْدت‬
َ َ‫ق‬
Aku mendatangimu mengharap kebaikanmu

Dalam kedua contoh diatas, kedua kata yang bergaris bawah adalah
merupakan sikap hati. Menghormati sesungguhnya adalah sikap yang
ada dalam hati. Demikian pula dengan berpengharapan. Keduanya
tidaklah terlihat jelas dalam hati.

3) Antara maf’ul min ajlih dengan fi’il, waktu terjadinya harus

bersamaan. Yakni, antara maf’ul min ajlih dengan fi’il harus terjadi
bersamaan. Seperti dalam kedua contoh di atas:
Contoh Arti
‫ قَ َام الَْق ْومُ إِ ْج ََلًال لِ َع ْمر‬Orang-orang berdiri
menghormati amar
untuk

‫ك‬َ ِ‫ك إِبْتِغَاءَ َم ْع ُرْوف‬

َ ُ‫ص ْدت‬ َ‫ق‬ Aku mendatangimu mengharap
َ kebaikanmu
Page
278
 Ilmu Nahwu

Dalam kedua contoh ini waktu terjadinya fi’il dengan mfa’ul min ajlih
adalah bersamaan. Dalam contoh yang pertama, terjadinya perbuatan
‘berdirinya orang-orang’ bersamaan dengan keinginan mereka ‘untuk
menghormati zaid yang datang.’ Demikian juga pada contoh yang
kedua, terjadinya ‘pengharapan akan kebaikan seseorang’ bersamaan
dengan ‘kedatangan (keberangkatan) seseorang pada orang yang
dituju.’

4) Maf’ul min ajlih dan fi’ilnya memiliki fa’il yang sama. Seperti juga
ada dalam kedua contoh diatas:
Contoh Arti Keterangan
‫ قَ َام الَْق ْومُ إِ ْج ََلًال‬Orang-orang berdiri Yang melakukan perbuatan
untuk menghormati ‘berdiri’ dan yang
‫ لِ َع ْمر‬amar bermaksud
nghormati’,
‘me-
sama-sama
Zaid.
‫اء‬ َِ ‫ك إِبت‬
‫غ‬ ُ‫ت‬‫د‬ْ ‫ص‬ َ‫ق‬ Aku mendatangimu Yang melakukan perbuatan
َ ْ َ َ mengharap ‘datang’ dan yang
َ ِ‫َم ْع ُرْوف‬
‫ك‬ kebaikanmu ‘mengharap kebaikan’,
sama-sama Zaid.

5) Maf’ul min ajlih mengandung fa’idah menjelaskan alasan.

Sebagaimana juga pada contoh yang tekah dikemukakan di atas.

Page
279
 Ilmu Nahwu

Jika sebuah kalimat tidak memenuhi kelima syarat tersebut maka tidak
bisa disebut dengan maf’ul min ajlih.
Demikian syarat-syarat maf’ul min ajlih. Wallahu A’lam.

Berikut ini kami kemukakan contoh-contoh yang tidak memenuhi

syarat maf’ul min ajlih :
No Alasan Contoh Arti Keterangan
1 Tidak berupa ‫ك ال ِّد ْرَه َام‬ َ ‫ ِجْئ ت‬Aku datang Kata ‫ال ِّد ْرَه َام‬
ُ
masdar untuk uang
dirham bukan
merupakan
masdar
2 Tidak berupa ‫ق تَل‬
ً ْ َ ‫مك‬
َ ‫ ِجْئ ت‬Aku datang Kata
ُ ‫قَ ْت ًَل‬
keadaan hati untuk
‫ الْ َكافَِر‬membunuh bukan
orang kafir keadaan hati
Page
280
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪3‬‬ ‫‪Tidak terjadi‬‬ ‫الْيَ ْوَم‬ ‫ت‬‫ََت ََّهْب ُ‬

‫‪Aku bersiap- Antara‬‬
‫‪dalam‬‬ ‫‪satu‬‬ ‫‪siap‬‬ ‫‪untuk pekerjaan‬‬
‫‪waktu‬‬ ‫َس َفًرا غَ ًدا‬ ‫‪pergi besok‬‬ ‫‪siap-siap dan‬‬
‫‪pergi tidak‬‬
‫‪satu waktu‬‬
‫ِ‬
‫ك إِ ْكَر َام َ‬
‫ك‬ ‫جْئ تُ َ‬
‫‪4‬‬ ‫‪Tidak‬‬ ‫‪satu‬‬ ‫‪Aku datang Dua‬‬
‫‪fa’il‬‬ ‫‪supaya‬‬ ‫‪pekerjaan‬‬
‫ي‬ ‫ِ‬
‫إ ََّّي َ‬ ‫‪engkau‬‬ ‫‪dilakukan‬‬
‫‪menghormati oleh orang‬‬
‫‪aku‬‬ ‫‪yang berbeda‬‬
‫‪5‬‬ ‫‪Tidak‬‬ ‫ت َزيْ ًدا قَ ْت ًَل‬
‫قَتَ ْل ُ‬
‫‪Saya‬‬ ‫‪Tidak‬‬
‫‪berfa’idah‬‬ ‫‪membunuh‬‬ ‫‪menyatakan‬‬
‫‪ta’lil‬‬ ‫‪zaid, benar- alasan‬‬
‫‪benar‬‬
‫‪membunuh‬‬

‫‪c. I’rab‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫امُالْ َق ْومُإِ ْج ََل ًَلُل َع ْمرُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬قَ َام ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَتْ َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬الْ َق ْوُم فَاعلُهُ‬ ‫قَ َ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫اهرة ِف أَخره‪ .‬إِج ََلًال م ْفعول ِمن أ ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َلمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َجله َوُه َو َمْن ُ‬‫َ َ ُْ ْ ْ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع َ‬
‫ف جر‪ .‬عمر ََْمرور بِِه وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫َّ‬
‫الَل‬ ‫ر‬‫م‬ ‫ع‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬لِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬
‫َ ْ َ ّ ْ ُْ َ َ َ ّ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِبِِ ْج ََل ًال‪.‬‬ ‫ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫ك‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬قَص ْدت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ص ْدت َ ِ‬
‫َخ ِرِه َمنَ َع‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫ُم ْعرْوف َُ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ‬ ‫كُإِبْتغَاءَ َ‬ ‫قَ َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات فِْي َما ُه َو َكالْ َكلِ َم ِة‬
‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬‫ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتّاء َ ِ‬ ‫الْو ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫ضم ْْي الْ ُمتَ َكلِّم الْ َو ْح َدة َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪281‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح‬ ‫ِ‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫م‬‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ْي‬ ‫ضِ‬
‫م‬ ‫َ‬ ‫اف‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫اب‬ ‫ر‬‫ع‬‫ْ‬ ‫ِ‬
‫إ‬ ‫إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِ‬
‫ه‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َُ ْ َ َ‬ ‫ْ َْ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫ِف َُم ِل نَصب م ْفعول بِِه‪ .‬إِبتِغَاء م ْفعول ِمن أَجلِِه وهو منْصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ َ َ ُْ ْ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬ ‫َ ّ ْ َ ُْ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ف مضاف إِلَي ِه ََْمرور ِِبلْم ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ضاف َو َع ََل َمةُ َجّره َك ْسَرة ظَ َ‬ ‫ْ ُْ ُ َ‬ ‫ضاف َم ْع ُرْو ُ َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬إِبْتِغَاءَ ُم َ‬
‫أِ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر‬ ‫اف َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ضاف َوالْ َك ُ‬ ‫َم ْع ُرْوف ُم َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫ُم َ‬
‫‪--------------------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪Soal Latihan‬‬

‫! ‪1. Jelaskan pengertian maf’ul min ajlih‬‬

‫! ‪2. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat maf’ul min Ajlih‬‬
‫‪3. I’rabkan :‬‬
‫قَ َام الَْق ْومُ إِ ْج ََلًال لِ َع ْمر‬
‫ك إِبْتِغَاءَ َم ْع ُرْوفِ َ‬
‫ك‬ ‫ص ْدتُ َ‬‫قَ َ‬
‫‪4. Buatlah sedikitnya 5 (lima) contoh kalimat yang mengandung maf’ul‬‬
‫!‪min Ajlih‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪282‬‬
 Ilmu Nahwu

BAB 26
MAF’UL MAAH

a. Pengertian Maf’ul maah

Maf’ul Maah adalah isim yang dinashabkan yang berfungsi untuk
menjelaskan bahwa ada pelaku lain (Subyek lain) selain pelaku utama
yang melakukan sebuah pekerjaan yang sama dengan pelaku utama
secara bersamaan. Atau bisa juga untuk menjelaskan dzat yang menyertai
perbuatan pelakunya. Seperti contoh:
ْ ‫ جاء ْاأل َِمْي و‬: Pemimpin datang bersama bala tentarannya
‫اْليش‬ َ َْ َ ُ ْ َ َ
َ‫اْلَ َشبَة‬
ْ ‫استَ َوى الْ َماءُ َو‬ْ ‫َو‬
: Air merata dengan kayu (kayu pengukur
ketinggian air)
‫ت َوالن َّْي َل‬ ِ
ُ ‫سْر‬
: Aku berjalan menyusuru sungai Nil

Dapat dikatakan juga bahwa maf’ul ma’ah adalah isim yang dinashabkan
yang disebutkan setelah ‘wawu ma’iyah’ (Wawu yang memiliki makna:
‘bersamaan’) tanpa adanya kerancuan dalam hukumnya.

Syaikh Al-Asymawi menjelaskan pengertian Maf’ul Maah sebagai

berikut:

‫ث يَ ْسبِ ُقهُ َُجْلَة فِ ْعلِيًة أ َْوإِ َِْسيًة فِْي َها‬

ُ ‫ب ِِبلْ ِف ْع ِل أ َْو ِشْب ِه ِه ِِبَْي‬
ُ ‫نص ْو‬ُ ‫اإل ْس ُم الْ َم‬ ِْ ‫الْ َم ْفعُ ْو ُل َم َعهُ ُهو‬
َ
.‫َم ْع ََن الْ ِف ْع ِل َو ُح ُرْوفِ ِه الْ َواقِ ُع بَ ْع َد َوا ِو الْ َماعِيَ ِة‬

Artinya:
“Maf’ul Maah adalah isim yang dinashabkan oleh fi’il atau semacamnya
karena didahului oleh jumlah fi’ilyah (Kalimat yang tersusun dari fi’il
dan fa’il) atau jumlah ismiyah (Kalimat yang tersusun dari Mubtada’ dan

Page
283
 Ilmu Nahwu

Khabar) yang di dalamnya terdapat ma’na fi’il atau huruf. Yang

(tempatnya) terletak setelah wawu ma’iyah.”

Keterangan:
Yang dimaksud huruf disini adalah, huruf istifham yaitu: ‫ف‬
َ ‫ َكْي‬،‫ َهل‬danْ
‫ َما‬yang mengandung makna istifham.

Berikut ini contoh-contoh kalimat yang mengandung maf’ul min ajlih:

No Contoh Makna keterangan
1 ‫ش‬ ْ ‫ َجاءَ ْاأل َِم ْْيُ َو‬: Pemimpin
َ ‫اْلَْي‬
Maf’ul ma’ah
datang beserta didahului jumlah
para pasukan Fi’liyah
2
َ‫اْلَ َشبَة‬
ْ ‫استَ َوى الْ َماءُ َو‬ ْ ‫ َو‬dengan kayu didahului jumlah
: Air merata Maf’ul ma’ah

(kayu fi’liyah
pengukur
ketinggian
air)
‫ت َوالن َّْي َل‬ ِ : Aku berjalan Maf’ul ma’ah
ُ ‫ سْر‬menyusuri
3
didahului jumlah
sungai nil fi’liyah
4 ‫ أ َََن َسائِر َوالن َّْي َل‬: Aku berjalan Maf’ul ma’ah
menyusuri didahului jumlah
sungai nil Ismiyah
5 ‫ص َعةً ِم ْن‬ ْ َ‫ت َوق‬ َ ْ‫ف أَن‬ َ ‫ َكْي‬kamu (bisa
: Bagaimana Maf’ul ma’ah
didahului huruf
‫ ثَِريْد؟‬Kenyang)
dengan
memakan
semangkok
bubur ?

Page
284
 Ilmu Nahwu

b. Ketentuan-Ketentuan Maf’ul Ma’ah

1. Maf’ul ma’ah harus didahului oleh Jumlah (kalimat) ismiyah atau
Jumlah fi’liyah. Seperti:
Contoh Arti Keterangan
‫ت َوالن َّْي َل‬ ِ Aku
ُ ‫ سْر‬menyusuri sungai
berjalan  Didahului jumlah
fi’liyah
nil
‫ أ َََن َسائِر َوالن َّْي َل‬Aku berjalan  Didahului jumlah
menyusuri sungai ismiyah
nil

2. Maf’ul ma’ah dinashabkan oleh jumlah (kalimat) yang ada di

depannya. Baik jumlah ismiyah maupun jumlah fi’liyah. Oleh karena
itu, tidak boleh mendahulukan maf’ul ma’ah atas jumlah tersebut.
Seperti:
‫ت‬ ِ
ُ ‫ َوالن َّْي َل سْر‬nil
: Aku berjalan menyusuri sungai  Salah

‫ َوالن َّْي َل أ َََن َسائِر‬: Aku berjalan menyusuri sungai  salah

nil

3. Tidak boleh juga maf’ul ma’ah berada di tengah-tengah antara

mubtada’ dan khabar (pada jumlah ismiyah). Atau diantara fi’il dan
fa’il (pada Jumlah Fi’liyah). Seperti:
‫ سار والنَّيل زيد‬: Aku berjalan menyusuri sungai nil  Salah
َْ َ ْ َ َ َ
‫َسائِر َوالن َّْي َل أ َََن‬ : Aku berjalan menyusuri sungai nil  salah

c. Keadaan-Keadaan Maf’ul Ma’ah

1. Maf’ul maah lebih baik baik dijadikan athaf. Jika lebih
memungkinkan di’athafkan. Seperti:
Page
285
 Ilmu Nahwu

‫ش‬ ْ ‫َجاءَ ْاأل َِم ْْيُ َو‬

َ ‫اْلَْي‬
: Pemimpin datang  Menjadi
beserta para pasukan maf’ul ma’ah

Bisa juga dibaca:

‫ش‬ ْ ‫َجاءَ ْاأل َِم ْْيُ َو‬
ُ ‫اْلَْي‬
: Pemimpin dan para  Menjadi
pasukan datang ma’thuf

2. Lebih baik dijadikan menjadi maf’ul ma’ah. Jika terletak setelah

fa’il yang berupa isim dlamir muttashil. Seperti:
‫األم ْ َْي لِل ُق َرى‬
ِ ‫ ِسرت و‬: Aku berjalan  Lebih baik
َ ُ ْ bersama pemimpin menjadi
maf’ul
ma’ah

3. Wajib dijadikan maf’ul ma’ah. Jika sama sekali tidak bisa

diathafkan. Dan jika diathafkan akan merusak makna. Seperti:
َ‫اْلَ َشبَة‬
ْ ‫استَ َوى الْ َماءُ َو‬
ْ ‫ َو‬pengukur ketinggian air)
: Air merata dengan kayu (kayu

Sesungguhnya, makna yang diingkan dari kalimat diatas adalah,

bahwa air naik meninggi sampai merata dengan kayu pengukurnya.
Dalam hal ini, air bergerak dan kayu tidak. Sedangkan jika susunan
ini dibuat menjadi susunan athaf, maka arti akan berubah. Menjadi:
“Air dan kayu bergerak meniggi bersamaan.” Dan ini bukanlah yang
diinginkan.

4. Wajib dijadikan athaf. Jika memang sama sekali tidak

memungkinkan untuk dijadikan susunan maf’ul ma’ah. Seperti:
‫ إِشُّت َك زيد وعمرو‬: Zaid dan Amar bekerja sama
ْ َ َ َْ ََ ْ

Page
286
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫‪5. Tidak boleh dijadikan maf’ul ma’ah dan tidak pula ‘athaf. Jika‬‬
‫‪memang sama sekali tidak bisa dijadikan keduanya. Seperti dalam‬‬
‫‪syi’ir (bahr rajaz) :‬‬
‫ِ‬
‫اها‬ ‫َعلَ ْفتُ َهاتْب نًا َوَماءً َِب ِرًدا ﴿﴾ َح َِّت َشتَ ْ‬
‫ت َُهَّالَةً َعْي نَ َ‬

‫‪Lafadz yang bergaris bawah adalah maf’ul bih dari fi’il dan fa’il yang‬‬
‫‪dibuang (mahdzuf). Taqdir (perkiraan)-nya adalah:‬‬
‫َعلَ ْفتُ َهاتِْب نًا َو َس َقْي تُ َها َماءً َِب ِرًدا‬
‫‪Dan susunan seperti ini disebut athaf jumlah atas Jumlah. Wallahu‬‬
‫‪A’lam bish Shawab.‬‬

‫‪d. I’rab‬‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫جاء ْ ِ‬
‫ش‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬جاءَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ْ .‬األَم ْْيُ فَاعلُهُ‬ ‫ُوا ْْلَْي َُ‬‫ُاْلَم ْْي َ‬ ‫ََ‬
‫ش الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعِيَّ ِة ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬ ‫وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ش َم ْفعُ ْول َم َعهُ‬ ‫اْلَْي َ‬ ‫اْلَْي َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫وهو مْنصب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُ َ َ َ ْ‬
‫شب ُةَ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬استَ وى فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َخ ِرهِ َمنَ َع ِم ْن‬ ‫َ ُ َ َ‬ ‫ُوا ْْلَ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ ْ َ‬ ‫استَ َوىُال َْماء َ‬ ‫ْ‬
‫َن ْاألَلِف َال تَ ْقبل ْ ِ ِ‬ ‫ظُهوِرها التَّع ُّذر ِ‬
‫ض َّمة‬‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪ .‬الْ َماءُ فَاعِلُهُ َوُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫أل‬ ‫ُْ َ َ ُ‬
‫صبِِه فَ ْت َحة‬ ‫اْلَ َشبَةَ الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعِيَّ ِة ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬و ْ‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ظَ ِ‬
‫صب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫اْلَ َشبَةَ َم ْفعُ ْول َم َعهُ َو ُه َو َمنْ ُ‬ ‫َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫‪----------------------------------------------------------------------------------------------------‬‬
‫‪Soal Latihan‬‬

‫? ‪1. Apa yang dimaksud dengan maf’ul ma’ah‬‬

‫! ‪2. Berikan 5 contoh maf’ul ma’ah‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪287‬‬
 Ilmu Nahwu

3. Sebutkan dan ketentuan-ketentuan maf’ul ma’ah !

4. Sebutkan dan jelaskan keadaan maf’ul ma’ah serta beri contohhnya !
5. I’rabkan:
‫ش‬ ْ ‫َجاءَ ْاأل َِم ْْيُ َو‬
َ ‫اْلَْي‬
َ‫اْلَ َشبَة‬
ْ ‫استَ َوى الْ َماءُ َو‬ ْ ‫َو‬
‫ت َوالن َّْي َل‬ ِ
ُ ‫سْر‬
‫أ َََن َسائِر َوالن َّْي َل‬
‫ص َعةً ِم ْن ثَِريْد؟‬
ْ َ‫ت َوق‬ َ ْ‫ف أَن‬َ ‫َكْي‬

Page
288
 Ilmu Nahwu

BAB 27
MENGETAHUI TANDA-TANDA I’RAB PADA FI’IL

a) Tanda-tanda I’rab pada fi’il

Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya, yakni Bab ke-2 buku ini
dikatakan bahwa macam-macam fi’il ada tiga. Yakni: 1) Fi’il Madli, 2)
Fi’il Mudlari’, 3) Fi’il Amar. Ketiga fi’il tersebut memiliki tanda-tanda
i’rabnya tersendiri. Dan juga ketentuan-ketentuannya sendiri pula.
Mengenai tanda-tanda i’rab dan ketentuan-ketentuan fi’il-fi’il di atas
adalah sebagai berikut:

1) Fi’il Madli
Pada dasarnya, fi’il madli adalah mabni atas fathah. Baik secara dzahir
(jelas harakat fathahnya) maupun muqaddar (perkiraan harakat
fathahnya) Seperti:
Berdiri
‫قَ َام‬
‫ب‬
َ ‫ضَر‬ َ
Memukul

َ‫قَ َرأ‬ Membaca

‫صَر‬َ َ‫ن‬
Menolong

‫ف‬ َ َّ‫أَل‬
Mengarang/Menyusun

َ‫إِبْتَ َدأ‬ Memulai

ِ ‫السماو‬
‫ات َوَما ِِف‬ ِِ
َ َ َّ ‫َسبَّ َح َّّلِل َما ِِف‬
Telah bertasbih kepada Allah
apa yang ada di langit dan
....... ‫ض‬ ِ ‫األر‬
ْ
bumi………. (al-HAsyr: 1)

Page
289
 Ilmu Nahwu

ِ ِ ِِ ِ َ َ‫َوإِ ْذ ق‬
َ‫وسى ل َق ْومه ََّي قَ ْوم َل‬
َ ‫ال ُم‬
dan (ingatlah) ketika Musa
berkata kepada kaumnya: "Hai
.............. ‫تُ ْؤذُونَِِن‬ kaumku, mengapa
menyakitiku, ………
kamu

(Ash-Shaft: 5)

‫ين َك َف ُروا ِِف قُلُوِبِِ ُم‬ ِ َّ‫إِ ْذ جعل ال‬

‫ذ‬ Ketika orang-orang kafir
َ َ ََ menanamkan dalam hati
....‫اهلِيَّة‬ِ ‫ْحيَّةَ ا ْْل‬
ِ ِ
َ َ َ‫ا ْْلَميَّة‬
mereka kesombongan (yaitu)
kesombongan Jahiliyah .… (al-
Fath: 6)
‫َو َع ِملُوا‬ ‫ين َآمنُوا‬ ِ َّ‫اّلِل ال‬
َ َُّ ‫ َو َع َد‬....
‫ذ‬ ….Allah menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan
‫َجًرا‬
ْ ‫َوأ‬ ‫ات ِمْن ُه ْم َم ْغ ِفَرًة‬ ِ َّ
ِ ‫اْل‬
َ ‫الص‬
mengerjakan amal yang saleh di
antara mereka ampunan dan
‫يما‬ ِ
ً ‫َعظ‬
pahala yang besar. (al-Fath: 29)

Jika Fi’il Madli bertemu dengan Dlamir Rafa’ Mutaharrik (Dlamir yang
mahal rafa’ dan berharakat) maka fi’il madli menjadi mabni atas fathah
yang muqaddar (perkiraan) atas sukun. Seperti :
Aku melihat
‫ت‬ُ ْ‫َرأَي‬
‫ضَربْنَا‬
َ
Kami memukul

‫غ قُلُوبَنَا بَ ْع َد إِ ْذ َه َديْتَ نَا‬

ْ ‫َربَّنَا ال تُِز‬ (mereka berdoa): "Ya Tuhan Kami,
janganlah Engkau jadikan hati Kami
‫ك‬َ َّ‫ك َر ْْحَةً إِن‬ َ ْ‫ب لَنَا ِم ْن لَ ُدن‬ ْ ‫َوَه‬
condong kepada kesesatan sesudah
Engkau beri petunjuk kepada Kami,
‫اب‬
ُ ‫ت الَْو َّه‬ َ ْ‫أَن‬
dan karuniakanlah kepada Kami
rahmat dari sisi Engkau; karena
Sesungguhnya Engkau-lah Maha
pemberi (karunia)". (Ali-Imran: 8)

Page
290
 Ilmu Nahwu

‫َوإِ ْن ِخ ْفتُ ْم أَال تُ ْق ِسطُوا ِِف الْيَ تَ َامى‬ Dan jika kamu takut tidak akan dapat
Berlaku adil terhadap (hak-hak)
‫اب لَ ُك ْم ِم َن النِّ َس ِاء‬
َ َ‫حوا َما ط‬
ِ
ُ ‫فَانْك‬ perempuan yang yatim (bilamana
kamu mengawininya), Maka
……‫ع‬ َ ‫َلث َوُرَِب‬
َ ُ‫َمثْ ََن َوث‬ kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi : dua, tiga atau empat.
.... (an-Nisa’: 6)
‫َح َد َع َشَر َك ْوَكبًا‬
َ‫ت أ‬ ُ ْ‫…إِِِّن َرأَي‬.
....Sesungguhnya aku bermimpi
melihat sebelas bintang, matahari dan
.... ‫س َوالَْق َمَر‬َ ‫َّم‬
ْ ‫َوالش‬
bulan; kulihat semuanya sujud
kepadaku…. (Yusuf: 4)

Namun ada juga sebagian ulama nahwu yang meyatakan kedudukan

i’rabnya mabni sukun. Bukan mabni fathah lagi meskipun sifatnya
muqaddar (perkiraan).
Singkatnya, jika ada fi’il madli bertemu dengan dlamir rafa’ mutahar-
rik, maka sifatnya yang mabni atas fathah menjadi hilang. Dan diganti
menjadi mabni sukun. Demikian keterangan mengenai hal ini.

Jika fi’il madli bertemu dengan dlamir jama’ maka ia hukumnya adalah
mabni atas fathah yang muqaddar (diperkirakan) atas harokat yang sesuai
dengan dlamir jama’tersebut yakni dlammah. Seperti:
‫ك ال ََتَْمنَّا َعلَى‬ َ َ‫ قَالُوا ََّي أ ََِب ََن َما ل‬Kami, apa sebabnya kamu tidak
Mereka berkata: "Wahai ayah

‫حو َن‬ ِ َ‫ يوسف وإِ ََّن لَه لَن‬mempercayai Kami terhadap

‫اص‬
ُ ُ َ َ ُ ُ Yusuf, Padahal Sesungguhnya
Kami adalah orang-orang yang
mengingini kebaikan baginya
(Yusuf: 11)
‫ف‬ِ ‫َصحاب الْ َك ْه‬ ‫أ‬ َّ
‫َن‬ ‫أ‬ ‫ت‬ ‫ب‬‫س‬ِ ‫ أَم ح‬Atau kamu mengira bahwa orang-
َ َْ َ ْ َ ْ orang yang mendiami gua dan
‫آَّيتِنَا َع َجبًا‬ ِ َِّ ‫( و‬yang mempunyai) raqim itu,
َ ‫الرقي ِم َكانُوا م ْن‬ َ mereka Termasuk tanda-tanda
Page
291
 Ilmu Nahwu

kekuasaan Kami yang

mengherankan? (Al-Kahfi: 9)
‫ين َك َف ُروا َس َواء َعلَْي ِه ْم ءَأَنْ َذ ْرَُتُ ْم‬ ِ ِ
َ ‫إ َّن الَّذ‬
Sesungguhnya orang-orang kafir,
sama saja bagi mereka, kamu beri
‫أ َْم ََلْ تُْن ِذ ْرُه ْم ال يُ ْؤِمنُو َن‬ peringatan atau tidak kamu beri
peringatan, mereka tidak juga akan
beriman. (Al-Baqarah: 6)
....‫ َوإِ َذا أَظْلَ َم َعلَْي ِه ْم قَ ُاموا‬.... .... dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. .... (Al-
Baqarah: 20)
ِ ‫اْل‬
‫ات‬ ِ َّ ‫وب ِّش ِر الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا‬
َ ‫الص‬
Dan sampaikanlah berita gembira
ََ َ َ ََ kepada mereka yang beriman dan
‫َن َْلُْم َجنَّات ََْت ِري ِم ْن ََْتتِ َها‬ َّ ‫أ‬ berbuat baik, bahwa bagi mereka
disediakan surga-surga yang
....‫األَنَ ُار‬
ْ mengalir sungai-sungai
dalamnya.... (Al-Baqarah: 25)
di

‫اّلِل‬
َُّ ‫َخ َذ ُه ُم‬ ‫أ‬َ‫ف‬ ‫ا‬َ‫ن‬ِ‫ َك َّذبوا ِِبَّيت‬.... ....mereka mendustakan ayat-ayat
َ َ ُ kami; karena itu Allah menyiksa
‫اب‬ ُ ‫اّلِلُ َش ِد‬
ِ ‫يد الْعِ َق‬ َّ ‫بِ ُذنُوِبِِ ْم َو‬ mereka disebabkan dosa-dosa
mereka. dan Allah sangat keras
siksa-Nya. (Ali Imran: 11)
....‫َسلَ ُموا فَ َق ِد ْاهتَ َد ْوا‬
ْ ‫فَِإ ْن أ‬....
....jika mereka masuk Islam,
Sesungguhnya mereka telah
mendapat petunjuk.... (Ali Imran:
20)
‫ين‬ِ ِ‫اّلِل خْي الْماك‬
َ َ ُ ْ َ َُّ ‫اّلِلُ َو‬
‫ر‬ َّ ‫َوَم َك ُروا َوَم َكَر‬ Orang-orang kafir itu membuat
tipu daya, dan Allah membalas
tipu daya mereka itu. dan Allah
Sebaik-baik pembalas tipu daya.
(Ali Imran: 54)

Pada Fi’il Madli yang huruf akhirnya adalah salah satu dari huruf illat
(alif, wawu atau ya’) hukum fi’il madli yang demikian ini adalah mabni
Page
292
 Ilmu Nahwu

atas fathah yang muqaddar pada akhir hurufnya dengan alasan ta’adzur
(ada udzur). Seperti:
‫ض ِِف ِست َِّة أَ ََّّيم‬ ‫األر‬ ‫و‬ ِ ‫السماو‬
‫ات‬ َّ ‫ق‬ ‫ل‬
َ
َ ْ َ َ َ َ َ dan bumi dalam enam masa, ‫خ‬ ....Allah yang menciptakan langit

....‫استَ َوى َعلَى الْ َع ْر ِش‬ ْ ‫ث‬

َُّ kemudian Dia bersemayam di atas
'Arsy .... (Yunus: 4)
‫اّلِلِ َك ِذ ًِب‬َّ ‫ فَ َم ْن أَظْلَ ُم َِمَّ ِن افََُّْتى َعلَى‬Maka siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-
....‫ب ِِب ََّيتِِه‬ َ ‫ أ َْو َك َّذ‬atau mendustakan ayat-ayat-Nya?
adakan kedustaan terhadap Allah

.... (Yunus: 17)

ً ‫ فَ َك َفى ِِب َّّلِلِ َش ِه‬antara Kami dengan kamu, ....

‫يدا بَْي نَ نَا َوبَْي نَ ُك ْم‬ Dan cukuplah Allah menjadi saksi

(Yunus: 29)
‫ ا ْْلْ ْم ُد َِّّلِلِ الّ ِذى َه َدا ََن ِْلَذا َوَما َكنَّا‬Segala Puji bagi Allah yang telah
menunjukkan kita pada agama ini
‫للا‬ ‫َن‬َ ‫ا‬ ‫د‬
َ ‫ه‬ ‫ن‬
ْ َ‫أ‬ ‫ال‬ َ‫و‬ َ‫ل‬ ‫ي‬ ِ َ‫( لِنَ هت‬Islam) dan kita tidak akan pernah
‫د‬
ُ َ ْ َ ْ mendapatkan petunjuk kecuali jika
Allah yang menunjukkan.
‫اّلِلِ َوقَ ْد َه َدا ََن‬َّ ‫ َوَما لَنَا أَال نَتَ َوَّك َل َعلَى‬Mengapa Kami tidak akan
bertawakkal kepada Allah Padahal
....‫ ُسبُلَنَا‬Dia telah menunjukkan jalan
kepada Kami, .... (Ibrahim: 12)

2) Fi’il Mudlari’
Fi’il Mudlari’ pada dasarnya dirafa’kan selama tidak ada amil nashab
atau amil jazam di depannya. Seperti:
‫اد يُ ِسيغُهُ َو ََيْتِ ِيه‬
ُ ‫ يَتَ َج َّرعُهُ َوال يَ َك‬hampir Dia tidak bisa menelannya
Diminumnnya air nanah itu dan

‫ت‬
ُ ‫ الْ َم ْو‬kepadanya .... (Ibrahim: 17)
dan datanglah (bahaya) maut

Page
293
 Ilmu Nahwu

‫ي‬ ِ
‫ز‬ ‫ج‬ ‫ي‬ِ‫يده ل‬
ُ ِ‫…ي ب َدأُ ا ْْلَلْق ُثَّ يع‬. ….Allah menciptakan makhluk
َ ْ َ ُ ُ َ َْ pada permulaannya kemudian
ِ ‫اْل‬
‫ات‬ ِ َّ ‫الَّ ِذين آمنُوا وع ِملُوا‬
َ ‫الص‬
mengulanginya
ََ َ َ (menghidupkannya) kembali
….‫ِِبلْ ِق ْس ِط‬ (sesudah berbangkit), agar Dia
memberi pembalasan kepada
orang-orang yang beriman dan
yang mengerjakan amal saleh
dengan adil…. (Yunus: 4)
‫ت لَِق ْوم يَ ْعلَ ُمو َن‬
ِ ‫صل اآلَّي‬
ِ
َ ُ ّ ‫…يَُف‬.
….Dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-
orang yang mengetahui…. (Yunus:
5)
ِ ‫السماو‬
‫ات‬ َ َ َّ ‫اّلِلُ ِِف‬ َّ ‫… َوَما َخلَ َق‬. ….dan pada apa yang diciptakan
Allah di langit dan di bumi, benar-
‫آلَّيت لَِق ْوم يَتَّ ُقو َن‬
َ ‫ض‬ ِ ‫األر‬
ْ ‫َو‬
benar terdapat tanda-tanda
(kekuasaan-Nya) bagi orang- orang
yang bertakwa. (Yunus: 6)
‫ضوا‬ ِ ِ َّ‫إِ َّن ال‬
ُ ‫ين ال يَ ْر ُجو َن ل َقاءَ ََن َوَر‬ ‫ذ‬ Sesungguhnya orang-orang yang
َ tidak mengharapkan (tidak percaya
….‫ِِب ْْلَيَاةِ الدُّنْيَا‬ akan) Pertemuan dengan Kami, dan
merasa puas dengan kehidupan
dunia …. (Yunus: 7)

Jika ada amil nashab di depan fi’il mudlari’ maka ia dinashabkan.

Seperti:
‫س الَّ ِذيْ َن‬ ْ
‫َب‬
َ َ ‫ف‬
َّ ‫ك‬
ُ ‫ي‬
َ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ‫للا‬
ُ ‫ى‬ ‫س‬‫ع‬َ
Semoga Allah menghentikan keja-
َ hatan orang-orang kafir ....
....‫َك َف ُروا‬

Page
294
 Ilmu Nahwu

‫ْي‬ِِ
َ ‫السن‬
ّ ‫َع َد َد‬ ‫لِتَ ْعلَ ُموا‬.... ....supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan
....‫اب‬ ِ
َ ‫َوا ْْل َس‬ (waktu). .... (Yunus: 5)

‫ِن َعْن ُه ْم أ َْم َوا ُْلُْم‬ ِ ‫ين َك َف ُروا لَ ْن تُ ْغ‬
‫ذ‬
َ َ
‫اّلِلِ َشْي ئًا‬
َّ ‫الد ُه ْم ِم َن‬ُ ‫َوال أ َْو‬
‫صيبًا ِم َن‬ ِ َ‫أَََل تَر إِ َل الَّ ِذين أُوتُوا ن‬
َ َ ْ
‫اّلِلِ لِيَ ْح ُك َم‬
َّ ‫اب‬ِ َ‫اب ي ْد َعو َن إِ َل كِت‬
ِ ِ
ْ ُ َ‫الْكت‬
….‫بَْي نَ ُه ْم‬
‫يد ِبِِ ْم‬ َ ِ‫ض َرَو ِاس َي أَ ْن ََت‬ ْ ‫َو َج َع ْلنَا ِِف‬
ِ ‫األر‬
‫اجا ُسبَُل لَ َعلَّ ُه ْم‬ ‫ج‬ ِ‫وجعلْنَا فِيها ف‬
ً َ َ ََ َ
‫يَ ْهتَ ُدو َن‬
ِ َّ‫إِ َّن ال‬
10. Sesungguhnya orang-orang
yang kafir, harta benda dan anak-
anak mereka, sedikitpun tidak
dapat menolak (siksa) Allah dari
mereka…. (Ali Imran: 10)
Tidakkah kamu memperhatikan
orang-orang yang telah diberi
bahagian Yaitu Al kitab (Taurat),
mereka diseru kepada kitab Allah
supaya kitab itu menetapkan
hukum diantara mereka…. (Ali
Imran: 23)
Dan telah Kami jadikan di bumi
ini gunung-gunung yang kokoh
supaya bumi itu (tidak) goncang
bersama mereka dan telah Kami
jadikan (pula) di bumi itu jalan-
jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk. Al-Anbiya’:
31)

Demikian pula jika ada amil jazm di depan fi’il mudlari’ maka ia
dijazmkan. Seperti:
‫ص ْد َرَك‬
َ ‫ك‬ َ َ‫أَََلْ نَ ْشَر ْح ل‬
Bukankah Kami telah melapangkan
untukmu dadamu?, (Al-Insyirah: 1)

‫ك‬َ ‫ُح ِس ْن إِلَْي‬

ْ ‫أَلَ َّما أ‬
Tidakkah aku sudah berbuat baik
padamu ?
‫لِيُ ْن ِف ْق ذُو َس َعة‬ Hendaklah orang yang punya
kelapangan (rezeki) memberi….
Page
295
 Ilmu Nahwu

‫اخ ْذ ََن إِ ْن نَ ِسينَا أ َْو‬

ِ ‫… ربَّنَا ال تُؤ‬.
َ َ
…."Ya Tuhan Kami, janganlah
Engkau hukum Kami jika Kami
….‫َخطَأْ ََن‬ ْ‫أ‬
lupa atau Kami tersalah…. (Al-
Baqarah: 286)
ِ ِ
ُ‫ك للا‬َ َ‫َحْي ثُ َما تَ ْستَق ْم يُ َّق ّد ْر ل‬
Pada saat kau istiqamah, Allah
akan memberimu kemampuan

3) Fi’il Amar
Pada dasarnya fi’il amar adalah disukunkan selamanya. Seperti:
‫ك‬َ ‫ت َوَزْو ُج‬ْ‫ن‬َ
‫أ‬ ‫ن‬ ‫ك‬
ُ ‫اس‬ ‫م‬‫آد‬ ‫َّي‬ ‫ا‬َ‫ن‬‫ل‬
ْ ‫ق‬
ُ ‫و‬ Dan Kami berfirman: "Hai Adam,
َ ْ ْ ُ َ َ َ diamilah oleh kamu dan isterimu
….‫ اْلنَّة‬surga ini, …. (al-Baqarah: 35)
َ َْ
‫استَ ْغ ِف ْرهُ إِنَّهُ َكا َن‬ َ ِّ‫فَ َسبِّ ْح ِِبَ ْم ِد َرب‬
ْ ‫ك َو‬
Maka bertasbihlah dengan memuji
Tuhanmu dan mohonlah ampun
‫تَ َّو ًاِب‬ kepada-Nya. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Penerima taubat.
(An-Nashr: 3)
ِ
ْ ‫ج ْد َواقَُِّْت‬
‫ب‬ ُ ‫اس‬
ْ ‫َكَل ال تُط ْعهُ َو‬
Sekali-kali jangan, janganlah
kamu patuh kepadanya; dan
sujudlah dan dekatkanlah (dirimu
kepada Tuhan). (Al-‘Alaq: 19)
‫ب‬ َ ِّ‫َوإِ َل َرب‬
ْ ‫ك فَ ْار َغ‬
Dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap. (Al-
Insyirah: 8)
‫ك الَّ ِذي َخلَ َق‬
َ ِّ‫اقْ َرأْ ِِب ْس ِم َرب‬
Bacalah dengan (menyebut) nama
Tuhanmu yang Menciptakan, (Al-
‘Alaq: 1)

Jika fi’il amar itu berasal dari fi’il (kata kerja) yang huruf terakhirnya
adalah huruf illat, maka pada saat menjadi fi’il amar, huruf illat tersebut
dibuang. Seperti:

Page
296
 Ilmu Nahwu

‫ك ِِب ْْلِ ْك َم ِة‬َ ِّ‫أ ُْدعُ إِ َل َسبِْي ِل َرب‬

Ajaklah ke jalan Tuhanmu dengan
kebijaksanaan dan peringatan
‫والْ َم ْو ِعظَِة ا ْْلَ َسنَ ِة‬ yang baik. !

‫اب النَّا ِر‬ ِ

َ ‫ َوقنَا َع َذ‬....
Dan lindungilah kami dari siksa
neraka !
ِ
ُ‫َوأَت َذا الْ ُق ْرَب َح َّقه‬
Penuhilah hak para kerabat !

ِ َ‫ض حاجاتِنَا َّي أَهلل َّي ق‬

‫اض َي‬ َ ُ َ َ َ ِ ْ‫إِق‬
Penuhilah kebutuhan-kebutuhan
kami Ya Allah !, Dzat yang Maha
ِ ‫ا ْْلج‬
‫ات‬ Meme-nuhi segala kebutuhan.
ََ
‫ت قَاض‬ ِ ْ‫فَاق‬
َ ْ‫ض َما أَن‬
Penuhilah apa yang menjadi
kewajibanmu !

Jika suatu fi’il mudlari’ (Kata kerja), di dalamnya bersambung dengan

alif tatsniyah atau wawu jama’ atau ya’ muannats mukhatabah, atau
disebut juga dengan af’alul khamsah, maka pada saat fi’il mudlari’ itu
menjadi fi’il amar tersebut dimabnikan atas terbuangnya nun (Khadfun
nun). Seperti:
…. ‫ث ِشْئ تُ َما‬ ُ ‫… َوُكَل ِمْن َها َرغَ ًدا َحْي‬. ….
Dan makanlah makanan-
makanannya yang banyak lagi
baik dimana saja yang kamu sukai
…. (al-Baqarah: 35)
….‫ض ُك ْم لِبَ ْعض َع ُدو‬ ُ ‫… َوقُ ْلنَا ْاهبِطُوا بَ ْع‬. kamu! sebagian kamu menjadi
…. Kami berfirman: "Turunlah

musuh bagi yang lain …. (Al-

Baqarah: 36)
‫ت‬ُ ‫ِت الَِِّت أَنْ َع ْم‬ِ ‫يل اذْ ُك ُروا نِ ْع َم‬ِ‫ َّي ب ِِن إِسرائ‬Hai Bani Israil, ingatlah akan
َ َ ْ َ َ nikmat-Ku yang telah aku
َ
…. ‫ َعلَْي ُك ْم‬anugerahkan kepadamu…. (Al-
Baqarah: 40)

Page
297
 Ilmu Nahwu

‫ص ِّدقًا لِ َما َم َع ُك ْم َوال‬

َ ‫ت ُم‬
ِ ِ
ُ ْ‫َوآمنُوا ِبَا أَنْ َزل‬
Dan berimanlah kamu kepada apa
yang telah aku turunkan (Al
….‫تَ ُكونُوا أ ََّوَل َكافِر بِِه‬ Quran) yang membenarkan apa
yang ada padamu (Taurat), dan
janganlah kamu menjadi orang
yang pertama kafir kepadanya….
(Al-Baqarah: 41)
‫ ْارِجعِي إِ َل‬.ُ‫س الْ ُمطْ َمئِنَّة‬
ُ ‫ََّي أَيَّتُ َها النَّ ْف‬
Hai jiwa yang tenang. Kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang
ِ ‫ فَ ْادخلِي ِِف عِب‬.ً‫اضيةً مر ِضيَّة‬ ِ ِ
.‫ادي‬ َ ُ ْ َ َ ‫َربِّك َر‬ puas lagi diridhai-Nya. Maka

. ‫َو ْاد ُخلِي َجن َِِّت‬

masuklah ke dalam jama'ah
hamba-hamba-Ku, masuklah ke
dalam syurga-Ku. (Al-Fajr: 27-30)

Jika fi’il amar bergandengan dengan nun niswah (nun yang menandakan
perempuan) maka fi’il amar dimabnikan atas sukun. Seperti:
Kalimat Arti Dlamir
ِ ِ Pukullah !
‫ضربْ َن‬ْ‫إ‬ ‫ت‬
َُ ْ‫أَن‬
‫إجلِ ْس َن‬
ْ
Duduklah !
‫ت‬
َُ ْ‫أَن‬
‫إِ ْرِج ْع َن‬ Kembalilah !
‫ت‬
َُ ْ‫أَن‬
Jika fi’il amar bergandengan dengan nun taukid maka fi’il amar
dimabnikan atas fathah. Seperti:
Kalimat Arti Keteangan
ِ
‫إ ْعلَ َم ْن‬
Ketahuilah benar-benar ! Nun taukid khafifah

‫إِ ْعلَ َم َّن‬ Ketahuilah benar-benar ! Nun taukid Tsaqilah

‫إِقْ َرأَ ْن‬ Bacalah benar-benar ! Nun taukid khafifah

Page
298
 Ilmu Nahwu

َّ ‫إِقْ َرأ‬
‫َن‬ Bacalah benar-benar ! Nun taukid Tsaqilah

b) Amil-amil Nashab (Amil Nawashib) pada fi’il mudlari’

Amil-amil nashab ada 10 (sepuluh) macam, yaitu:
No Amil Contoh Makna
1.
‫أَ ْن‬ ‫ب‬ ِ
‫ر‬ ‫ض‬َ‫ت‬ ‫ن‬
ْ َ
‫أ‬ ِ
‫َن‬ ‫ب‬‫ج‬ِ ‫ع‬ ‫ي‬ Aku terkejut kau
َ ْ ُ ْ ُ memukulku.
2.
‫لَ ْن‬ .... ‫ال للاُ ُْلُْوُم َها‬
َ َ‫لَ ْن يَن‬ Allah tidak akan
mengambil daging
(Qurban) itu ....
3.
‫إِ َذا ْن‬ ‫ك‬ َ ‫إِ َذا ْن أُ ْك ِرَم‬
Jadi, aku akan
memuliakanmu.

‫َك ْي‬ ‫ت َكى أَقْ َرأَ الْ ُق ْرأَ َن‬ ِ

ُ ‫جْئ‬
4. Aku datang supaya
aku bisa membaca
Al-Qur’an.
5.
‫َالمُ َك ْي‬ ‫ت ِألَقْ َرأَ الْ ُق ْرأَ َن‬ ِ
ُ ‫جْئ‬
Aku datang supaya
aku bisa membaca
Al-Qur’an.
6.
‫وح ْوِد‬
ُ ُ‫َالمُ ا ْْل‬ ‫َما َكا َن للاُ لِيُ َع ِّذ َِبُ ْم‬ Tidaklah Allah
hendak mengadzab
mereka.
7.
‫َح َِّت‬ ‫َح َِّت يَ ْرِج َع إِلَْي نَا ُم ْو َسى‬ Sampai Musa
kembali pada kita
8.
‫اب َِبلَْف ِاء‬
ُ ‫َج َو‬ َ ‫ُح ِس َن إِلَْي‬
‫ك‬ ْ ‫أَقْبِ ْل فَأ‬
Terimalah maka
aku akan berbuat
baik padamu

Page
299
 Ilmu Nahwu

‫اب ِِبلَْوا ِو‬ ِ ُ‫أََال تَ ْن ِزُل ِعْن َد ََن وت‬

ُ ‫َج َو‬ ‫ب‬ ‫ي‬ ‫ص‬
9. Ingatlah!,
ْ
َ َ tinggallah bersama
‫َخ ًْْيا‬ kami maka kau
akan baik-baik
saja.
10.
‫اب َِب َْو‬
ُ ‫َج َو‬ ‫َألَقْتُلَ َّن الْ َكافَِر أ َْو يُ ْسلِ َم‬ Sungguh aku akan
membunh orang-
orang kafir sapai
dia mau menyerah.

Artinya, jika ada fi’il mudlari’ yang didahului oleh salah satu dari amil-
amil di atas, maka dinashabkan. Sebagaimana contoh-contoh yang telah
dikemukakan di atas. Demikian Wallahu A’lam.

c) Amil-Amil Jazm (Amil Jawazim) pada fi’il mudlari’

Sedangkan amil-amil jazam untuk fi’il mudlari’ jumlahnya ada 18
macam. Yakni:
No Amil Contoh Arti
1.
ْ‫ََل‬ ِ Dia tidak memukul
‫ب‬ْ ‫ضر‬ ْ َ‫ََلْ ي‬
ْ‫أَََل‬ ‫أَََلْ نَ ْشَر ْخ‬
2. Tidakkah sudah
kami lapangkan ....
‫أَلَ َّما‬ َ ‫ُح ِس ْن إِلَْي‬
‫ك‬ ْ ‫أَلَ َّما أ‬
3. Belumkah aku
berbuat baik pada
mu ?
4.
‫َالمُ ْاأل َْم ِر‬ ‫لِيُ ْن ِف ْق ذُ ْو َس َعة‬ Hendaklah orang
kaya berinfaq !
‫ُّع ِاء‬
َ ‫َالمُ الد‬ ‫ك‬ ِ ‫لِيَ ْق‬
َ ُّ‫ض َعلَْي نَا َرب‬
Sudilah kiranya
Tuhan-Mu
menyelesaikan
persoalan kami.

Page
300
 Ilmu Nahwu

5.
‫َال ََنِيَّة‬ ‫ف‬
ْ َ‫َال ََت‬
Jangan takut !

‫ُّع ِاء‬
َ ‫َال ِف الد‬
ِ ‫ربَّنَا َال تُؤ‬
‫اخ ْذ ََن‬ َ َ
Ya Tuhan kami
janganlah Engkau
menyiksa kami !
6.
‫إِ ْن‬ ‫إِ ْن يَ ُق ْم َزيْد يَ ُق ْم َع ْمرو‬ Jika Zaid berdiri
Amar juga berdiri
7.
‫َما‬ ‫َما تَ ْف َع ْل أَفْ َع ْل‬ Apa yang kau
lakukan akan ku-
lakukan
8.
‫َم ْن‬ ‫َم ْن يَ ُق ْم أَقُ ْم‬ Barang siapa yang
berdiri, maka aku
juga akan berdiri
9.
‫َم ْه َما‬ ‫َم ْه َما تَ ْف َع ْل أَفْ َع ْل‬ Apapun yang kau
kerjakan akan ku
kerjakan
10.
‫إِ ْذ َما‬ ‫إِ ْذ َما يَ ُق ْم َزيْد يَ ُق ْم َع ْمرو‬ Jika zaid berdiri
amar juga berdiri
‫أَي‬ ‫ب‬ْ ‫َض ِر‬ْ ‫بأ‬ ْ ‫ض ِر‬ْ َ‫أَ ََّّي ت‬
11. Apa saja yang kau
pukul akan ku pukul
12.
‫َم َِت‬ ‫َم َِت ََتْ ُك ْل ﺁ ُك ْل‬ Kapan engkau
makan aku akan
makan
13
‫أَ ََّّي َن‬ ‫أَ ََّّي َن َما تَ ْع ِد ْل أ َْع ِد ْل‬ Kapan saja kau adil
aku akan adil
14.
‫أَيْ َن‬ ‫أَيْنَ َما تَ ْن ِزْل أَنْ ِزْل‬ Di mana saja kau
singgah aku akan
singgah
15.
‫َّن‬
َّ ‫أ‬ ‫َّن تَ ْستَ ِق ْم تَ ْربَ ْح‬
َّ ‫أ‬ Dimana saja kau
beristiqamah kau
akan beruntung

Page
301
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ ِ‬
‫َحْي ثُ َما‬ ‫َحْي ثُ َما تَ ْستَق ْم يُ َّق ّد لَ َ‬
‫ك‬
‫‪16.‬‬ ‫‪Di mana saja kau‬‬
‫‪istiqamah Allah‬‬
‫احا‬
‫للاُ َْنَ ً‬
‫‪akan‬‬
‫‪memberikanmu‬‬
‫‪kesuksesan‬‬
‫‪17.‬‬
‫َكْي َف َما‬ ‫س‬ ‫َكي َفما ََتلِس أَجلِ‬ ‫‪Bagaimana engkau‬‬
‫ْ َ ْ ْ ْ ْ‬ ‫‪duduk, aku akan‬‬
‫‪duduk‬‬
‫إِ َذا‬ ‫اصةً‬ ‫وإِ َذا تُ ِ‬
‫ص َ‬‫ك َخ َ‬
‫صْب َ‬
‫‪18.‬‬ ‫‪Jika kau tertimpa‬‬
‫َ‬ ‫‪kesusahan maka‬‬
‫(ف ِّ‬
‫الش ْع ِر‬ ‫ِ‬ ‫فَتَ َح َّم ِل‬ ‫! ‪tabahlah‬‬

‫اصةً)‬
‫َخ َّ‬
‫‪d) I’rab‬‬
‫اض ُ‬ ‫إِ ْع َرابُفِ ْع ِلُال َْم ُِ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ب‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضر ِ‬
‫ض َر َُ َ َ ُ ُ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫أَ ْكرم‪ُ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬أَ ْكرم فِعل ماض مب ِِن علَى فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ َ َ ُُ َ َ ْ َ َ ْ َ‬
‫َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ِ‬
‫ب ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ت‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضر ِ‬
‫ض َربَ ُْ َ َ ُ ُ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫جوا ًزا تَ ْق ِدي ره ِهي‪ .‬والتَّاء ع ََلمةُ التَّأْنِي ِ‬
‫ث‪.‬‬ ‫ْ ُُ َ َ ُ َ َ ْ‬ ‫ََ‬
‫َّع ُّذ ُر ِأل َّ‬
‫َن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّرة َعلَى أَخ ِرهِ َمنَ َع م ْن ظُ ُه ْوِرَها الت َ‬
‫ِ‬
‫َرَمى‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬رَمى ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ِ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬ ‫ْاألَلِف َال ي ْقبل ْ ِ ِ‬
‫اْلََرَكةَ ل َذاُتَا‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ َ َُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪302‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَا ُل‬ ‫ضربتُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬ضرب ِ‬
‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َ ْ َ َ ُُ َ َْ ُ‬
‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الو ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اح َدة‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َاليَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫الْ ُمتَ َكلّم الْ َو ْح َدة َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬
‫ِِ‬
‫إِ ْعَراب‪.‬‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ِْي رفْع متَح ِرك‪ ،‬وهو التَّاء‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الس ُكو ِن لِلتِّ َ ِِ ِ‬ ‫ضرب ِ‬
‫ضم ْْيُ‬ ‫صاله ب َ ْ َ ُ َ ّ َ ُ َ ُ َ ُ‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬ ‫َ َْ ُ‬
‫الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َو ْح َدةِ ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫ال‬ ‫ضَربْنَا ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربْنَا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬‬
‫َ‬
‫اح َدةِ‪ .‬و ََن َ ِ‬ ‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الو ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ضم ْْيُ‬ ‫َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ُ‬ ‫الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫ِ ِ‬ ‫الْمتَ َكلِِّم و معه َغْيه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫َُ َ ُ‬ ‫َُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ‬ ‫ُ‬
‫إِ ْسم َمْب ِِن َاليَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم‬
‫ض ِم ِْْي َرفْع ُمتَ َحِّرك‪َ ،‬و ُه َو ََن‪َ .‬و ََن َ‬
‫الس ُكو ِن لِلتِّ ِ‬
‫صال ِه بِ َ‬‫َ‬ ‫ضَربْنَا ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬
‫ِ‬
‫َ‬
‫َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َعظَِّم نَ ْف َسهُ ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫َّرة َعلَى أ َِخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫ِ‬
‫ال‬ ‫ضَربُو ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ُم َقد َ‬ ‫ض َربوا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع‬ ‫الْمح ِل ِِبرَك ِة الْمنَ ِ ِ‬
‫اع ِة َ‬ ‫اْلَ َم َ‬ ‫اسبُ َها إَِّال الض ُّ‬
‫َّم َما قَْب لَ َها‪َ .‬وَو ُاو ْ‬ ‫َن الْواو َال ي نَ ِ‬
‫اسبَة‪ .‬أل َّ َ َ ُ‬ ‫َ َ ّ ََ ُ َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫ُ َْ‬
‫اإل ْف َر ِاد‪.‬‬
‫اْلَ ْم ِع َو ِْ‬
‫ْي ْ‬ ‫ف فَا ِرقَة بَِْ‬
‫ِ‬
‫إِ ْعَراب‪َ .‬و ْاألَل ُ‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪303‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن‬‫اع ِة َ‬

‫اْلَ َم َ‬ ‫صالِِه بَِوا ِو ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪َ .‬وَو ُاو ْ‬ ‫ضربوا فِعل ماض مب ِِن علَى ُّ ِ ِ ِ‬
‫الس ُك ْون للتّ َ‬ ‫َ َُ ْ َ َ ْ َ‬
‫ِ‬
‫ْي ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬ ‫الْغَائبِ َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اء‪ :‬وإِعرابه‪ :‬نَرج ِ‬
‫س ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعلُهُ‬ ‫ُالد َو َُ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ‬ ‫ُزيْ ٌد َّ‬ ‫سَ‬ ‫نَ ْر َج َ‬
‫صبِِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫َّواءَ َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ض َّمة ظَاهَرة ف أَخ ِرهِ‪ .‬الد َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُالش ْي َُ ِ‬ ‫َُزيْ ٌد َّ‬
‫ب‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬يَْر ََنَ ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫يَ ْر ََن َ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِ‬
‫ب َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ِ ِ ِِ‬ ‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ض َّمة ظَاهَرة ف أَخ ِره‪ .‬الشَّْي َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫تَ َعلَّ َم َ‬
‫ُزيْ ٌدُال َْم ْسأَلَُةَ‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬تَ َعلَّ َم ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ض َّمة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬الْ َم ْسأَلَةَ َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ظَ ِ‬
‫َ‬
‫ُ‬
‫إِ ْع َرابُفِ ْع ِلُالْم َ‬
‫ضا ِر ِعُ ُ‬
‫ُع ِنُال َْع َو ِام ِل‪ُ :‬‬
‫الْم َج َّرد َ‬
‫بوْ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ض ِرب فِ‬
‫اْلَا ِزم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ض َّمة‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫َّاص‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ض ِربُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يَ ْ ُ‬ ‫يَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ظَ ِ‬
‫اْلا ِزم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬‫ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لَتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬
‫اه َرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َّاص ِ‬ ‫أَق ْومُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقُ ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ِف أ ِ‬

‫‪Page‬‬
‫‪304‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لَتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َّاص ِ‬ ‫نَق ْومُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقُ ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ََْن ُن‪.‬‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لَتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َّاص ِ‬ ‫يَق ْومُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقُ ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لَتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ِ‬
‫اهَرة‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َّاص ِ‬ ‫تَق ْومُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقُ ْوُم ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِف أ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫َخ ِرِه‪ .‬تَ ُق ْوُم فِ ْعل‬ ‫ِه ْن ٌدُتَق ْومُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬هْند ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لَتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َّاص ِ‬ ‫ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫اْلملَةُ ِمن الْ ِفع ِل والْ َفاعِ ِل ِف َُم ِل رفْع خب الْمب ت ِ‬
‫داء‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ّ َ َ َُ ُ ْ َ‬ ‫ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ه َي‪َ .‬و ُْ ْ َ ْ َ‬
‫َّاص ِ‬‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬ ‫ض ِر ِ‬ ‫السْي حر ُ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫ب ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫ف تَْنفْيس يَ ْ ُ‬ ‫ض ِربُ‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ْ َ ُ ْ ّ :‬‬ ‫َسيَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َو َْ َ َ َ َ َ‬
‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ض ِر ِ‬ ‫ض ِربُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬س ْو َ‬
‫ب‬ ‫ب ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬ ‫ف تَ ْس ِويْق يَ ْ ُ‬ ‫ف َحْر ُ‬ ‫فُيَ ْ‬ ‫َُس ْو َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫وْ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫اْلَا ِزم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫َ‬
‫ال َْم ْنص ْوبُ‪ُ :‬‬
‫بوْ ِ‬ ‫ِ ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫اْلَا ِزم‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لتَ َجُّرده َع ِن النَّاص ِ َ‬ ‫ب‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬يُ ْعجبَُِن ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِر َُ‬‫ي ْع ِجب ِِنُأَ ْنُتَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬والن ُّْو ُن لِلْ ِوقَايَِة‪َ .‬وََّي ُء‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ َ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬أَ ْن تَ ْ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َد ِر ّ‬
‫ي‬ ‫ف َم ْ‬ ‫ب أَ ْن َحْر ُ‬ ‫ض ِر َ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫الْ ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ِ‬ ‫ض ِر ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ضا ِرع مْنصوب َِبَ ْن‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ََ َ ْ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ َ ُ ْ‬ ‫صب‪ .‬تَ ْ َ‬ ‫َونَ ْ‬

‫‪Page‬‬
‫‪305‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ب َوالتَّ ْق ِديْ ُر‬ ‫ج‬‫مستُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬وأَ ْن مع ما دخلَت علَي ِه ِف ََتْ ِوي ِل الْمص َد ِر فَاعِل ي ع ِ‬
‫ُ ُْ ُ‬ ‫ْ َ ْ‬ ‫ُ ْ َ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ ْ‬
‫ِ‬
‫ك‪.‬‬‫ضْربُ َ‬‫يُ ْعجبُِِن َ‬
‫ص ْوب‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬
‫ِ‬
‫استِ ْقبَال‪ .‬نَْ َب َح ف ْعل ُم َ‬ ‫صب َو ْ‬ ‫ف نَ ْفي َونَ ْ‬ ‫ي‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬لَ ْن َحْر ُ‬ ‫ُعاكِ ِف ْ َُ‬‫ُعلَْي ِه َ‬
‫ح َ‬ ‫َب َ‬
‫لَ ْنُنَ ْ َ‬
‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬وهو متَص ِرف ِمن َكا َن النَّاقِ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِلَن وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صة تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ ُ َّ ْ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ ََ َ ْ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬ ‫ف َجّر َو ْاْلَاءُ َ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ََْن ُن‪َ .‬علَْي ِه َعلَى َحْر ُ‬ ‫اْلَََب‪َ .‬وإِ َْسُ َها َ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق‬‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور بِ َعلَى‪ْ .‬‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬
‫ح‬ ‫و‬ ‫ُ‬‫ت‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ب‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ر‬‫و‬ ‫ْس‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫اء‬ ‫ي‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫بِعاكِ ِفْي الْمؤ َّخ ِر‪ .‬عاكِ ِفْي‪ .‬خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَصبِ ِ‬
‫ه‬
‫َ َ ُْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ ُ ُْ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ُ َ َ َْ َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫اإل ْس ِم الْ ُم ْف ِرِد‪.‬‬ ‫َما بَ ْع َد َها‪ .‬نِيَابَةً َع ِن الْ َفْت َح ِة ِألَنَّهُ ََجْع ُم َذ َّكر َس ِاَل‪َ .‬والن ُّْو ُن عِواض َع ِن التَّ ْن ِويْ ِن ِف ِْ‬
‫َ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ِ ِ‬ ‫َح ََّّتُيَ ْر ِج َعُإِلَْي نَاُم ْو َسى‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ح َِّت َحْر ُ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫صب‪ .‬يَْرج َع ف ْعل ُم َ‬ ‫ف َغايَة َونَ ْ‬
‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬إِلَْي نَا إِ َل َحْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد ح َِّت وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ف َجّر َو ََن َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ َل‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْمتَ َكلِِّم ومعه َغْيه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه ِب ِرز مت ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ ُ َ‬ ‫ُ‬
‫ف‬ ‫ض َّمة م َقدَّرة َعلَى ْاألَلِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ب َْْيج َع‪ُ .‬م َسى فَاعلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعه َ ُ َ‬ ‫ْ‬
‫ت َعلَْي ِه ِف‬ ‫ض َم َرةَ َم َع َما َد َخلَ ْ‬‫اْلََرَكةَ لِ َذ ِاُتَا‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫ف َال يَ ْقبَل ْ‬ ‫منَع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر ِأل َّ ِ‬
‫َن ْاألَل َ‬ ‫َ َ ْ ُْ َ َ ُ‬
‫ص َد ِر ََْم ُرْور ِِبَ َِّت‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َح َِّت ُر ُج ْو ِع ُم ْو َسى إِلَْي نَا‪.‬‬ ‫ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬
‫ص ْوب ِبِِذَ ْن‬ ‫ِ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِذَ ْن َحْر ُ‬ ‫إِذَ ْنُأ ْك َرَم َُ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫صب‪ .‬أُ ْك ِرَم ف ْعل ُم َ‬ ‫ف َج َواب َو َجَزاء َونَ ْ‬
‫اف‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬و الْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫َ ُ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ِج ْئتُ َكيُأَقْرأَُ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ِ :‬جْئت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُ ْ َ َْ َ‬ ‫ْ َ َ َ ُُ‬
‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الو ِ‬
‫اح َدةِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫َّاء‬
‫َ ُ‬ ‫ت‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪306‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َاليَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫صبِِه فَتْ َحة‬ ‫ِ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬ك ْي َحْر ُ‬
‫ص ْوب بِ َك ْي َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ضا ِرع َمنْ ُ‬ ‫صب‪ .‬أَقْ َرأَ ف ْعل ُم َ‬ ‫ي َونَ ْ‬ ‫ص َد ِر ّ‬‫ف َم ْ‬
‫ت َعلَْي ِه ِف ََتْ ِويْ ِل‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ض َم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬وَك ْي َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫ظَ َ‬
‫ت لِِقَرأَتِى‪.‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ص َد ِر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم الْ ُم َق َّد ِر‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر جْئ ُ‬‫الْ َم ْ‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ِْي رفْع متَح ِرك‪ ،‬وهو التَّاء‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫الس ُكو ِن لِلتِّ َ ِِ ِ‬ ‫ِجْئ ِ‬
‫ضم ْْيُ‬ ‫صاله ب َ ْ َ ُ َ ّ َ ُ َ ُ َ ُ‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬ ‫ُ‬
‫الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َو ْح َدةِ ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ُْلَقْرُأَ‪ :‬وإِ ْعرابه‪ِ :‬جْئت فِعل ماض مب ِِن علَى فَ ْتحة م َقدَّرة علَى أ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َ ُ َ َ‬ ‫ُ ْ َ َْ َ‬ ‫ج ْئت َ َ َ ُ ُ‬
‫ض َكراهةً تَوِال أَربع متَح ِرَكات فِيما هو َكالْ َكلِم ِة ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫إِ ْستِغَ ُ‬
‫الواح َدة‪َ .‬والتَّاءُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َْ ُ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعا ِر ِ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ّ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َاليَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم الْوح َدةِ ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫َ ُْ ُ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد َال ُم َك ْي‪.‬‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ِ‬ ‫فِْي ِه إِ ْعَراب‪ِ .‬أل َْق َرأَ َّ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫الَل ُم َال ُم َك ْي‪ .‬أ َْق َرأَ ف ْعل ُم َ‬
‫ض َم َرةُ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ََ َ ْ َ‬
‫ت لِِقَرأَتِى‪.‬‬ ‫ِ ِ‬
‫ص َد ِر ََْم ُرْور بِ ََلِم َك ْي‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر جْئ ُ‬
‫مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ََ َ َ‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫الس ُكو ِن لِلتِّ ِ‬ ‫ِجْئت فِ‬
‫ض ِم ِْْي َرفْع ُمتَ َحِّرك‪َ ،‬و ُه َو التَّاءُ‪َ .‬والتَّاءُ َ‬ ‫صال ِه بِ َ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ِن‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫اض‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫ُ‬
‫الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َو ْح َدةِ ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اْلَََب َمْب ِِن‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ب ْ‬ ‫َماُ َكا َنُهللاُلي َع ّذ ََُب ُْم‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما ََنفيَة َكا َن ف ْعل َماض ََنقص تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َزتَْنص ُ‬
‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫علَى فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ب‬ ‫ض َّمة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬ليُ َع ّذ َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬للاُ إِ َْسُ َها َمْرفُ ْوع ِِبَا َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ح ْوِد‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد َالِم ْ‬
‫اْلُ ُ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬
‫اْلوحوِد ي ع ِّذ ِ‬
‫الَل ُم َال ُم ُْ ُ ْ ُ َ َ‬ ‫َّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪307‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فْي ِه َج َزو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ْم ِع‪.‬‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫ِ‬ ‫الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِ ِ ِ‬
‫ْي َِبرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ّ‬ ‫َْ‬ ‫ُ َْ‬
‫ِ‬ ‫وْ ِ ِ‬
‫ت‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫صب َخ َبُ َكا َن‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫اْلُ ْملَةُ م َن الْف ْع ِل َوالْ َفاع ِل َوالْ َم ْفعُ ْوِل ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َ‬
‫ص َد ِر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َما َكا َن للاُ لِتَ ْع ِذيْبِِه إِ ََّّي ُه ْم‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َعلَْيه ِف ََت ِويْ ِل الْ َم ْ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِلَ ْم َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬
‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَ ْلب‪ .‬يَ ُك ْن ف ْعل ُم َ‬ ‫ََلُْيَك ِنُهللاُلِيَ ْغ ِف َرُ َْل ُْم‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ََ :‬لْ َحْر ُ‬
‫اإل ْس َم‬‫ص ِة تَْرفَ ُع ِْ‬ ‫ِ‬
‫صِّرف م ْن َكا َن النَّاق َ‬
‫ِ‬
‫ْي‪َ .‬و ُهو ُمتَ َ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬و ُحِّرَك ِِبلْ َك ْس ِر لِلْتِ َق ِاء َّ‬
‫الساكِنَ ْ ِ‬ ‫َجْزِم ِه ُّ‬
‫اْلوح ِ‬
‫ود‬ ‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬لِيَ ْغ ِف َر َّ‬ ‫اْلب‪ .‬للا إِ َْسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫الَل ُم َال ُم ُْ ُ‬ ‫ب َََْ ُ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َوتَْنص ُ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة ظَا ِه َرة ِف‬ ‫وح ْود‪َ .‬و َع ََل َمةُ نَ ْ‬
‫اْل ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد َالم ُْ ُ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬
‫ِ ِ‬
‫يَغِف َر ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن‬
‫ف َجّر‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ّ .‬‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫أِ‬
‫اْلَ ُار‬
‫اْلَ ْم ِع‪ْ .‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫الْغَائِبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ص َد ِر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ََ .‬لْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بِيَ ْغف َر‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫يَ ُك ِن للاُ لِغُ ْفَرانِِه َْلُْم‪.‬‬
‫ُوَماُلَ َديْ ِهُقَلِْيلُ‪:‬‬‫َُت ْو َد َ‬
‫ُ‪ُ#‬ح ََّّت َ‬
‫احةً َ‬ ‫سُال َْعطَاء ُِم َنُالْفض ِل َ‬
‫َُسَ َ‬ ‫لَْي َ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وإِ ْعرابه‪ :‬لَي ِ‬
‫اْلَََب‪َ .‬مْب ِِن َعلَى فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ب ْ‬ ‫س ف ْعل َماض ََنقص تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬ ‫َ َ ُُ ْ َ‬
‫ض ْوِل ِمن َحْر ُ‬ ‫الْعطَاء إِ َْسها مرفُوع ِِبا وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ض ْوِل‬ ‫ف َجّر الْ ُف ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ِ .‬م َن الْ ُف ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ ُ َُ َ ْ ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن‬ ‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫ََْمرور ِبِِن وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫ُْ ْ َ َ َ َ ّ ْ َ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬ح َِّت إِ ْستِثْ نَائِيَّة‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَعت لِْلعطَاء‪ََ .‬ساحةً خبها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ َ ُ َ َ َ َ َُ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫صبِ ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد َح َِّت الَِِّت ِبَْع ََن إَِّال‪َ .‬و َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ِِبَْع ََن إَِّال‪ََ .‬تُ ْوَد ف ْعل ُم َ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما‬ ‫ت‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪308‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلَ ِال‪َ .‬ما‬ ‫ص َد ِر ََْم ُرْور ِِبَ َِّت‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َح َِّت ُج ْوِد َك‪َ .‬وَما‪ :‬الْ َو ُاو َو ُاو ْ‬ ‫َدخلَ ْ ِ‬
‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن‬‫ف َم َكان َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع ُمْب تَ َداء‪ .‬لَ َد ْي ظَْر ُ‬ ‫ص ْوفَة َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ِ‬
‫نَك ْ َْية َم ْو ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد الْ ُم َذ َّك ِر‬
‫ضاف‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ‬
‫ِ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَّ ِة الْ َم َكانِيَّ ِة‪ .‬لَ َد ْي ُم َ‬ ‫صب َمْن ُ‬ ‫ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ف إِلَْي ِه‬ ‫ِ‬
‫ف َوَما أُضْي َ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬والظَّْر ُ‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َج ّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْغُائ ِ َ ُ‬
‫ِ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َّمة‬ ‫ُمتَ َعلّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْقديْ ُرهُ َكائِن نَ ْعت ل َما‪ .‬قَلْي ُل َخ َبُ الْ ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِبلْ ُمْب تَداء َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ظَ َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجزم‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقْبِ ْل فِ ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫أَقْبِ ْلُفَأ ْح ِس َنُإِلَُْي َُ‬
‫ِ‬ ‫مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬فَأُح ِسن‪ .‬الْ َفاء فَاء َّ ِ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ُح ِس َن ف ْعل ُم َ‬ ‫السبَبِيَّة‪ .‬أ ْ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ ْ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫ُم ْ‬
‫ِ‬
‫َّصل‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َّذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫اف َ ِ‬ ‫ف َجّر َوالْ َك ُ‬ ‫ك‪ :‬إِ َل َحْر ُ‬ ‫ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬إِلَْي َ‬
‫ُح ِس َن‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫ِ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َِب ْ‬
‫َمْي ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ َل ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر‬ ‫َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َ‬
‫ِ‬
‫ك‪.‬‬ ‫ك إِقْ بَال فَإِ ْح َسان ِم َِّن إِلَْي َ‬ ‫أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر لِيَ ُك ْن ِمنْ َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجزم‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أَقْبِ ْل فِ ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ُوأ ْح ِس َنُإِلَْي َُ‬ ‫أَقْبِ ْل َ‬
‫ِ‬ ‫مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬وأ ِ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ُح ِس َن ف ْعل ُم َ‬ ‫ِِ‬
‫ُحس َن‪ .‬الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعيَّة‪ .‬أ ْ‬ ‫ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ َ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ضمرةً وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪309‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َّصل‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ط‬

‫َ‬ ‫ا‬‫خ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫َّ‬
‫ذ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫اف ض ِمْي الْم ْفرِ‬
‫د‬ ‫ُ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ف‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫ِ‬‫إ‬ ‫‪:‬‬ ‫ك‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬‫ِ‬‫إ‬ ‫‪.‬‬ ‫ََن‬
‫َ‬ ‫أ‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫وجوِب تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ َّ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ ُْ ً‬
‫ُح ِس َن‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫ِ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َِب ْ‬‫َمْي ِِن َعلَى الْ َفتْ ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ َل‪ْ .‬‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر‬ ‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َد َخلَ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‪.‬‬ ‫ك إِقْ بَال َوإِ ْح َسان ِم َِّن إِلَْي َ‬ ‫أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر ليَ ُك ْن ِمْن َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ض ِرب فِعل مضا ِرع ََْمزوم بِ ََل الن ِ‬
‫َّاهيَ ِة‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬ ‫ُزيْ ًداُفَي ْغ ِ‬
‫ُْ‬ ‫ب‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنهيَة‪ .‬تَ ْ ْ ْ ُ َ‬ ‫ض َُ‬ ‫بَ َ‬ ‫ض ِر ْ‬ ‫ََلُ تَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِ ِِ‬
‫ص ْوب‬ ‫ت‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫جْزمه ُّ ْ َ ُ‬
‫ص ْوب‬ ‫ض ِ‬ ‫السببِيَّ ِة‪ .‬ي ْغ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬فَي ْغ ِ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتجة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫اء‬
‫ُ ُ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫اء‬‫ف‬‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫ب‬‫َ‬ ‫ض‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫َِبَ ْن ُم ْ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫ِ‬
‫ك‬‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َال يَ ُك ْن ِمنْ َ‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫ضب ِمْنهُ‪.‬‬ ‫ضْرب لَِزيْد فَغَ ْ‬ ‫َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ض ِرب فِعل مضا ِرع ََْمزوم بِ ََل الن ِ‬
‫َّاهيَ ِة‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬ ‫ُزيْ ًداُوي غْ ِ‬
‫ُْ‬ ‫ب‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنهيَة‪ .‬تَ ْ ْ ْ ُ َ‬ ‫ض َُ‬ ‫ب َ ََ‬ ‫ض ِر ْ‬ ‫ََلُ تَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِجزِم ِ‬
‫ص ْوب‬ ‫ت‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ه‬ ‫ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪310‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ص ْوب‬ ‫ض ِ‬ ‫السببِيَّ ِة‪ .‬ي ْغ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬فَي ْغ ِ‬

‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتجة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ ُ َ َ َ‬ ‫َّ‬ ‫اء‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫اء‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫ب‬
‫َ َ‬ ‫ض‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ظَ َ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫َِبَ ْن ُم ْ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك‬‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر َال يَ ُك ْن ِمْن َ‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫ضب ِمْنهُ‪.‬‬ ‫ضْرب لَِزيْد َو َغ ْ‬ ‫َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ب منادا ح ِذفَت ِمْنه جر ُ ِ ِ‬ ‫ُوفِّْق ِِنُفَأَ ْع َملُ َ ِ ِ‬
‫ب‪َ .‬و ُه َو‬ ‫ف النّ َداء َوالتَّ ْقديْ ُر ََّي َر ِّ‬ ‫ِ‬
‫صاْلًا‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬ر ّ ُ َ ً ُ ْ ُ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫بَ‬ ‫َر ِّ‬
‫ف‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫َّخ ِفْي ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِِ‬
‫َّرة َعلَى َما قَ ْب َل ََّيء الْ ُمتَ َكلِّم الْ َم ْح ُذ ْوف للْت ْ‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ة‬ ‫ح‬‫َ‬ ‫ت‬
‫ْ‬ ‫ف‬
‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ ُْ ُ َ َ َ ْ‬
‫ضاف‬ ‫ب ُم َ‬ ‫ِ‬
‫َن الْيَاءَ َال يُنَاسبُ َها إَِّال َك ْس ُر َما قَْب لَ َها‪َ .‬ر ِّ‬ ‫اسبَ ِة‪ِ .‬أل َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِبََرَكة الْ ُمنَ َ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ف ِب ِرز مت ِ‬ ‫َّخ ِفْي ِ‬
‫ْ‬ ‫ت‬ ‫ل‬ ‫ف لِ‬ ‫وَّيء الْمتَ َكلِِّم الْمح ُذو ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ََ ُ ُ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ِن ِف َُمَ ِل جزم‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫وفِّق فِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫اء‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ ْ ُ‬
‫ْ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬فَأ َْع َم َل‪.‬‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َوالن ُّْو ُن للْ ِوقَايَة َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَ ِاء َّ‬
‫السبَبِيَّ ِة‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬
‫ِ‬
‫السبَبِيَّ ِة‪ .‬أ َْع َم َل ف ْعل ُم َ‬ ‫الْ َفاءُ فَاءُ َّ‬
‫اْلًا َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل ض ِمْي مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أ َََن‪ .‬ص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ‬
‫َ‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ‬ ‫ْ‬
‫ت َعلَْي ِه ِف ََتْ ِويْ ِل‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم ْعطُْوف أ َْو ُم َقدَّر َِمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫الْ َم ْ‬
‫ك تَوفِيق ِل فَعمل ِم َِن عم ًَل ص ِ‬
‫اْلًا‪.‬‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ََ ّ ََ َ‬ ‫َوالتَّ ْقديْ ُر ليَ ُك ْن مْن َ ْ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪311‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ِ‬ ‫ب منادا ح ِذفَت ِمْنه جر ُ ِ ِ‬ ‫ُوأَ ْع َمل َ ِ ِ‬ ‫ب ِ‬
‫ب‪َ .‬و ُه َو‬ ‫ف النّ َداء َوالتَّ ْقديْ ُر ََّي َر ِّ‬ ‫ِ‬
‫ُصاْلًا‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪َ :‬ر ّ ُ َ ً ُ ْ ُ َ ْ‬ ‫ُوفّْق ِِن َ َ‬ ‫َر ِّ َ‬
‫ف‪َ .‬منَ َع ِم ْن‬ ‫َّخ ِفْي ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫منْصوب وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫َّرة َعلَى َما قَ ْب َل ََّيء الْ ُمتَ َكلِّم الْ َم ْح ُذ ْوف للْت ْ‬ ‫صبه فَتْ َحة ُم َقد َ‬ ‫َ ُْ ُ َ َ َ ْ‬
‫ضاف‬ ‫ب ُم َ‬ ‫ِ‬
‫َن الْيَاءَ َال يُنَاسبُ َها إَِّال َك ْس ُر َما قَْب لَ َها‪َ .‬ر ِّ‬ ‫اسبَ ِة‪ِ .‬أل َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِبََرَكة الْ ُمنَ َ‬ ‫ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ف ِب ِرز مت ِ‬ ‫ف لِلت ْ ِ ِ‬ ‫وَّيء الْمتَ َكلِِّم الْمح ُذو ِ‬
‫َّخفْي َ ُ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ََ ُ ُ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ِن ِف َُمَ ِل جزم‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫وفِّق فِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫م‬
‫َ‬ ‫اء‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫د‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫َ ْ ُ‬
‫ْ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬فَأ َْع َم َل‪.‬‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َوالن ُّْو ُن للْ ِوقَايَة َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَ ِاء َّ‬
‫السبَبِيَّ ِة‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬
‫ِ‬
‫السبَبِيَّ ِة‪ .‬أ َْع َم َل ف ْعل ُم َ‬‫الْ َفاءُ فَاءُ َّ‬
‫اْلًا َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل ض ِمْي مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أ َََن‪ .‬ص ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ‬
‫َ‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ‬ ‫ْ‬
‫ت َعلَْي ِه ِف ََتْ ِويْ ِل‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم ْعطُْوف أ َْو ُم َقدَّر َِمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫الْ َم ْ‬
‫ك تَوفِيق ِل وعمل ِم َِن عم ًَل ص ِ‬
‫اْلًا‪.‬‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫َ ََ ّ ََ َ‬ ‫َوالتَّ ْقديْ ُر ليَ ُك ْن مْن َ ْ ْ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ف إِ ْستِ ْف َهام‪َ .‬زيْد ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َد ِاء‬ ‫بُ إِلَْي ُِه‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ه ْل َحْر ُ‬ ‫ُالدا ِرُ فَأَ ْذ َه َ‬
‫ُف َّ‬ ‫ُزيْ ٌد ِ‬‫َه ْل َ‬
‫ف َجّر الدَّا ِر ََْم ُرْور بِِفى َو َع ََل َمةُ َجِّرهِ َك ْس َرة‬ ‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ََ َ َ َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪312‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫َ‬
‫ظَ ِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَ ِاء َّ‬
‫السبَبِيَِّة‪.‬‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمنْ ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬أَ ْذه ِ‬
‫َ َ‬ ‫ب‪ .‬الْ َفاءُ فَاءُ َّ َ‬ ‫فَأَ ْذ َه َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬إِلَْي ِه‪ :‬إِ َل‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ََ َ ْ‬
‫َّصل َمْي ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر و ْاْلاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َّذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫َحْر ُ َ ّ َ َ ُ‬
‫ص َد ِر‬ ‫ِ‬
‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫ب‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِبِِ َل ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َبَ ْذ َه َ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َِمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َه ْل‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬
‫َك ْو ُن َزيْد ِف الدَّا ِر فَ َذ َهاب ِم َِّن إِلَْي ِه‪.‬‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ف إِ ْستِ ْف َهام‪َ .‬زيْد ُمْب تَ َداء َمْرفُ ْوع ِِب ِْإلبْتِ َد ِاء‬ ‫بُ إِلَْي ُِه‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ه ْل َحْر ُ‬ ‫الدا ِر َ‬
‫ُوأَ ْذ َه َ‬ ‫ُف ُ َّ‬ ‫ُزيْ ٌد ِ‬
‫َه ْل َ‬
‫ف َجّر الدَّا ِر ََْم ُرْور بِِفى َو َع ََل َمةُ َجِّرهِ َك ْس َرة‬ ‫اهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ِ .‬ف الدَّا ِر ِف َحْر ُ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ََ َ َ َ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ الْ ُمْب تَ َد ِاء‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬ ‫َ‬
‫ظَ ِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد َوا ِو الْ َمعِيَّ ِة‪.‬‬
‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫فَأَ ْذهب‪ .‬الْواو واو الْمعِيَّ ِة‪ .‬أَ ْذه ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ َ َُ َُ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬إِلَْي ِه‪ :‬إِ َل‬‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫َّصل َمْي ِِن َعلَى الْ َك ْس ِر ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر و ْاْلاء َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َّذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫َحْر ُ َ ّ َ َ ُ‬
‫ص َد ِر‬ ‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ب‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِبِِ َل ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َبَ ْذ َه َ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َق َّدر أ َْو ُم ْعطُْوف َِمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َه ْل‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬
‫َك ْو ُن َزيْد ِف الدَّا ِر َوذَ َهاب ِم َِّن إِلَْي ِه‪.‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪313‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع لِتَ َجُّرِدهِ َع ِن‬ ‫ِ‬ ‫أ َََلُتَ ْن ِزل ِ‬
‫ُع ْن َد َنُفَت ِ‬
‫ات َعَرض‪ .‬تَْن ِزُل ف ْعل ُم َ‬ ‫ْيُا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أ ََال أ ََد ُ‬
‫بُ َخ ًْ‬ ‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬ ‫ص‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬ ‫الن ِ‬
‫َّاص ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫ْ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ب‬
‫ف م َكان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحةُ ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ َ َ ََ َ ْ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫ت‪ .‬عْن َد ََن‪ :‬عْن َد ظَْر ُ َ‬ ‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم ومعه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه ِب ِرز مت ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِْن َد ُم َ‬‫ِف أ ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َََُ ُ َ‬ ‫ضاف َو ََن َ ْ ُ ُ‬
‫ض َم َرةً‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫صي ِ‬ ‫صيب‪ .‬الْ َفاء فَاء َّ ِ ِ ِ‬ ‫ِف َُمَ ِل جر م َ ِ ِ ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬ ‫السبَبيَّة‪ .‬تُ ْ َ‬ ‫ُ ُ‬ ‫ضاف إلَْيه‪ .‬فَتُ ْ َ‬ ‫ّ َّ ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب‬ ‫ِ‬
‫صبِ ِه فَ ْت َحة ظَاهَرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫وجوِب ب ع َد فَ ِاء َّ ِ‬
‫السبَبِيَّة‪َ .‬و َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ُ ُْ ً َْ‬
‫ض َم َرةُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬خْيا م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ ُُ َ َ ْ ً َ ُ ْ‬
‫صيِّد أ َْو‬ ‫مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ََ َ َ‬
‫م َقدَّر أَو معطُوف َِمَّا قَب لَه‪ .‬والتَّ ْق ِدي ر أ ََال ي ُكو ُن نُزولُ َ ِ‬
‫ك َخ ْ ًْيا‪.‬‬ ‫صابَتُ َ‬‫ك عْن َد ََن فَإِ َ‬ ‫ْ ُ َ ُْ َ ْ ُْ‬ ‫ْ ُْ ْ‬ ‫ُ‬
‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ‬ ‫ِ‬ ‫ُعُْن َد َن ِ‬ ‫أ َََلُتَ ْن ِزل ِ‬
‫ات َعَرض‪ .‬تَْن ِزُل ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ‬ ‫ْيا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أََال أ ََد ُ‬ ‫بُ َخ ْ ً‬ ‫ُوتص ْي َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرُه‬ ‫ل‬ ‫ِ‬
‫اع‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫ِ‬
‫َخ‬ ‫أ‬ ‫ف‬‫ِ‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫اْلا ِزِم وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اه‬ ‫ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ‬
‫ف م َكان‪ .‬مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحةُ ظَ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫ِ‬ ‫أَنْ ِ‬
‫َ‬ ‫َْ َ َ ََ َ ْ‬ ‫َ ُْ َ‬ ‫ت‪ .‬عْن َد ََن‪ :‬عْن َد ظَْر ُ َ‬ ‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم ومعه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه ِب ِرز مت ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬عِنْ َد ُم َ‬‫ِف أ ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َََُ ُ َ‬ ‫ضاف َو ََن َ ْ ُ ُ‬
‫ض َم َرةً‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫صي ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ِف َُمَ ِل جر م َ ِ ِ ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬ ‫ب‪ .‬الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعيَّة‪ .‬تُ ْ َ‬ ‫ضاف إلَْيه‪َ .‬وتُصْي َ‬ ‫ّ َّ ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ ُْ ً َْ َ َ َ َ َ ْ‬
‫ض َم َرةُ‬ ‫َخ ِرِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬خْيا م ْفعول بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ْ ُُ َ َ ْ ً َ ُ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪314‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صيِّد أ َْو‬ ‫مع ما َدخلَ ْ ِ‬

‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أَْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ََ َ َ‬
‫م َقدَّر أَو معطُوف َِمَّا قَب لَه‪ .‬والتَّ ْق ِدي ر أ ََال ي ُكو ُن نُزولُ َ ِ‬
‫ك َخ ْ ًْيا‪.‬‬ ‫صابَتُ َ‬ ‫ك عنْ َد ََن َوإِ َ‬ ‫ْ ُ َ ُْ َ ْ ُْ‬ ‫ْ ُْ ْ‬ ‫ُ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ت فِ ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فِْت َحة‬ ‫ات ََْتضْيض‪ .‬أَ ْكَرْم َ‬
‫ِ‬
‫ُزيْ ًداُفَيَ ْشك َر َُك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ه ََّل أ ََد ُ‬ ‫تَ‬ ‫َه ََّلُأَ ْك َرْم َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات‬ ‫ِ‬
‫ض َكَر َاهةً تَ َو َ‬ ‫ال الْ َم َح ِّل بِ ُس ُك ْو ِن الْ َعا ِر ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫ُ َ َ‬
‫ب ِب ِرز متّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫صل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ِ‬ ‫نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫السبَبِيَّ ِة‪ .‬يَ ْش ُكَر ف ْعل ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬فَيَ ْش ُكَرَك‪ .‬الْ َفاءُ فَاءُ َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرِه‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫ُم ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت َح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ط‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫خ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫َّ‬
‫ك‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫م‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫اف ض ِمْي الْم ْفرِ‬
‫د‬ ‫ُ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ه‬‫ر‬ ‫ي‬ ‫جوازا تَ ْق ِ‬
‫د‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ َُ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ََ ً‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫ك‬ ‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َه ََّل يَ ُك ْو ُن ِمْن َ‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫إِ ْكَرام لَِزيْد فَ ُشكْر ِمْنهُ‪.‬‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ِْْي َرفْع ُمتَ َحِّرك‪َ ،‬و ُه َو‬ ‫الس ُكو ِن لِلتِّ ِ‬ ‫ضيض‪ .‬أَ ْكرم ِ‬
‫صال ِه بِ َ‬ ‫َ‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫ِ‬
‫ات ََْت ْ‬ ‫َه ََّل أ ََد ُ‬
‫ب ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫التَّاءُ‪َ .‬والتَّاءُ َ ُ َ‬
‫ض َم َرةُ ِف نُ ْس َخة‪:‬‬ ‫َوقَ ْولُهُ َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪315‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ت فِ ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى فِْت َحة‬ ‫ِ‬
‫ات ََْتضْيض‪ .‬أَ ْكَرْم َ‬ ‫اُويَ ْشك َر َُك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ه ََّل أ ََد ُ‬ ‫ُزيْ ًد َ‬‫تَ‬ ‫َه ََّلُأَ ْك َرْم َ‬
‫ال أ َْربَع ُمتَ َحِّرَكات‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ب ُس ُك ْون الْ َعارض َكَر َاهةً تَ َو َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫م َقدَّرة علَى أ ِ‬
‫ُ َ َ‬
‫ب ِب ِرز متّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اح َدةِ‪ .‬والتَّاء َ ِ‬ ‫فِيما هو َكالْ َكلِم ِة الْو ِ‬
‫صل َمْب ِِن َعلَى الْ َفتْ ِح‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫َ ُ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ َ َُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعل‪ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فْيه إِ ْعَراب‪َ .‬زيْ ًدا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬
‫ِ‬ ‫نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ويَ ْش ُكَرَك‪ .‬الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعِيَّ ِة‪ .‬يَ ْش ُكَر ف ْعل ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت َح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬والْ َك ُ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫ك‬ ‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َه ََّل يَ ُك ْو ُن ِمْن َ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫إِ ْكَرام لَِزيْد َو ُشكْر ِمْنهُ‪.‬‬
‫َوِف َو ْجه أ َ‬
‫َخ َر‪:‬‬
‫ض ِم ِْْي َرفْع ُمتَ َحِّرك‪َ ،‬و ُه َو‬ ‫الس ُكو ِن لِلتِّ ِ‬ ‫ضيض‪ .‬أَ ْكرم ِ‬
‫صال ِه بِ َ‬ ‫َ‬ ‫ت ف ْعل َماض َمْب ِِن َعلَى ُّ ْ‬ ‫َْ َ‬
‫ِ‬
‫ات ََْت ْ‬ ‫َه ََّل أ ََد ُ‬
‫ب ‪ .....‬الْ‪َ .‬ك َما َسبَ َق‪.‬‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬
‫التَّاءُ‪َ .‬والتَّاءُ َ ُ َ‬
‫ض َم َرةُ ِف نُ ْس َخة‪:‬‬ ‫َوقَ ْولُهُ َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪316‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬
‫اْلَََب‪ِ .‬ل‪:‬‬ ‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫صب ْ ِ‬
‫صب تَْن ُ‬ ‫ف ََتَ ّن َونَ ْ‬ ‫ت َحْر ُ‬ ‫ت َُِل ُ َم ًاَلُ فَأَح َّجُم ْنهُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬لَْي َ‬ ‫لَْي َُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬
‫اْلَ ُار‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ف جر وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬ ‫َّ‬
‫َ ُ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ َ ّ َ َ ُ ُ‬
‫ص ْوب ِِبَا‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ت ُم َقدَّم‪َ .‬م ًاال إِ َْسُ َها َمْن ُ‬ ‫َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق ِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْقديْ ُرهُ َكائن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ لَْي َ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫السببِيَّ ِة‪ .‬أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫َح َّج ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫َح َّج‪ .‬الْ َفاءُ فَاءُ َّ َ‬ ‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬فَأ ُ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِِه فَتْحة ظَ ِ‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد فَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫اء‬ ‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر و ْاْلاء َ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َّصل َمْي ِِن‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َّذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬مْنهُ‪ :‬م ْن َحْر ُ َ ّ َ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ ْن ْ‬
‫ت‬‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َح َّج‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َِب ُ‬ ‫َعلَى الض ِّ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف‬ ‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬
‫ص ْو ُل َمال فَإِ ْح َجاج ِم َِّن ِمْنهُ‪.‬‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬ ‫ر‬ ‫ي‬ ‫َِمَّا قَب لَه‪ .‬والتَّ ْق ِ‬
‫د‬
‫ُ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ َ ُْ ْ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫الَل ُم‬‫اْلَََب‪ِ .‬ل‪َّ :‬‬ ‫صب ْ ِ‬
‫اإل ْس َم َوتَْرفَ ُع ْ‬ ‫ف ََتَن ونَصب تَْن ِ‬
‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ت‬‫َ‬ ‫ي‬
‫ْ‬‫َ‬‫ل‬ ‫‪:‬‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫اب‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ُوأَح َّج ُِم ْن ُه‪ :‬وإِ‬ ‫َ‬ ‫اَل‬
‫ً‬ ‫ىُم‬
‫َ‬
‫لَي تَلِ‬
‫ْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬
‫اْلَ ُار‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ف جر وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َحْر ُ َ ّ َ َ ُ ُ‬
‫ص ْوب ِِبَا‬ ‫ن‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ه‬ ‫َس‬‫ْ‬ ‫ِ‬‫إ‬ ‫اال‬
‫ً‬ ‫م‬ ‫‪.‬‬ ‫َّم‬
‫د‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ت‬ ‫ي‬‫َ‬‫ل‬ ‫ب‬ ‫خ‬ ‫ع‬‫ْ‬‫ف‬
‫ر‬ ‫ل‬ ‫ِ‬ ‫ُم‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫ن‬ ‫والْمجرور متَ علِّق ِِبَح ُذوف تَ ْق ِدي ره َكائِ‬
‫َ َ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫ْ ُُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َ َ ْ ُْ ُ ُ َ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫اهرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬وأَح َّج‪ .‬الْواو واو الْمعِيَّ ِة‪ .‬أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع َمنْ ُ‬ ‫َح َّج ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ُ َُ َُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ضمرةً وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬
‫ب ِب ِرز متَّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر و ْاْلاء َ ِ‬ ‫وجوِب تَ ْق ِدي ره أ َََن‪ِ .‬مْنه‪ِ :‬‬
‫صل َمْي ِِن‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َّذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ّ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ر‬
‫ْ‬ ‫ح‬
‫َ‬ ‫ن‬‫ْ‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ُ ُ ْ ً ْ ُُ‬
‫ِ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِبِِ ْن ْ‬
‫ت‬‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َح َّج‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َِب ُ‬ ‫َعلَى الض ِّ‬
‫‪Page‬‬
‫‪317‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف‬ ‫ِ‬

‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬
‫ص ْو ُل َمال َوإِ ْح َجاج ِم َِّن ِمنْهُ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ت ِل ُح ُ‬ ‫َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر لَْي َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اْلَََب‪.‬‬ ‫ب ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬لَ َع َّل َحْر ُ‬‫ُالش ْي َخ ُفَي ْف ِه َم ِ ُ‬
‫اج َع َّ‬ ‫لَ َعلِّىُأر ِ‬
‫صب تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬ ‫ف تَ َر ّج َونَ ْ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ .‬أ َُراج ُع ف ْعل ُم َ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ل‬ ‫ِ‬
‫اع‬ ‫ف‬ ‫ال‬‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫ِ‬
‫َخ‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اه‬ ‫اص ِ‬ ‫لِتَجُّرِدهِ ع ِن النَّو ِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ َ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ لَ َع َّل‪ .‬الشَّْي َخ َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬ ‫ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬و ْ‬
‫ِ‬ ‫مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع‬ ‫السبَبِيَّ ِة‪ .‬يُ ْف ِه َم ف ْعل ُم َ‬ ‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬فَيُ ْف ِه َم َِن‪ .‬الْ َفاءُ فَاءُ َّ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫اه َرة ِف أَ ِخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬ ‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬
‫َ‬ ‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫الس ُك ْو ِن‬‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬والنُّو ُن لِلْ ِوقَاي ِة‪ .‬وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ََ ُ ُ‬ ‫َ ْ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ ُ َ َ ْ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َِمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر لَ َعلِّى يَ ُك ْو ُن ِم َِّن‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫ُمَر ِاج َعةُ الشَّْي ِخ فَيُ ْف ِه َم َِن‪.‬‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪318‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬لَ َع َّل َحْر ُ‬ ‫ُوي ْف ِه َم ِ ُ‬ ‫اج َع َّ‬ ‫لَ َعلِّىُأر ِ‬
‫اْلَََب‪.‬‬ ‫ب ْ‬ ‫صب تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬ ‫ف تَ َر ّج َونَ ْ‬ ‫ُالش ْي َخ َ‬ ‫َ‬
‫ِ ِ‬ ‫َّصل مب ِِن علَى ُّ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضا ِرع َمْرفُ ْوع‬ ‫صب إِ َْسُ َها‪ .‬أ َُراج ُع ف ْعل ُم َ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِّم َِب ِرز ُمت َ ْ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫ل‬ ‫ِ‬
‫اع‬ ‫ف‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫ِ‬
‫ر‬ ‫ِ‬
‫َخ‬ ‫أ‬ ‫ف‬ ‫ِ‬ ‫ة‬‫ر‬ ‫اْلا ِزِم‪ .‬وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اه‬ ‫اص ِ‬ ‫لِتَجُّرِدهِ ع ِن النَّو ِ‬
‫َ ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ب َو َْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ َ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ لَ َع َّل‪ .‬الشَّْي َخ َم ْفعُ ْول بِِه َو ُه َو‬ ‫ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬و ْ‬
‫ِ‬ ‫منْصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ويُ ْف ِه َم َِن‪ .‬الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعِيَّ ِة‪ .‬يُ ْف ِه َم ف ْعل ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫الس ُك ْو ِن‬‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬والنُّو ُن لِلْ ِوقَاي ِة‪ .‬وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ََ ُ ُ‬ ‫َ ْ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ ُ َ َ ْ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬
‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬ ‫ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف َِمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر لَ َعلِّى يَ ُك ْو ُن ِم َِّن‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْ‬
‫ُمَر ِاج َعةُ الشَّْي ِخ َويُ ْف ِه َم َِن‪.‬‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اْلَا ِزِم‪.‬‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اَُتْتِْي نَاُفَت َح ّدثَنَا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما ََنفيَة‪ََ .‬تْتى ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫َم َ‬
‫َخ ِر‬‫ضا ِرع معتَ ُّل ْاأل ِ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة م َقدَّرة علَى الْي ِاء منَع ِمن ظُهوِرها الثَِّق ُ ِ ِ‬
‫ال ألَنَّهُ ف ْعل ُم َ ُ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُْ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ غَ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َع ِظِّم‬‫ت‪َ .‬و ََن َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِبلْي ِاء‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪ .‬فَتُ َح ِّدثَنَا‪ .‬الْ َفاءُ فَاءُ َّ‬
‫السبَبِيَّ ِة‪.‬‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫نَ ْف َسهُ َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫السببِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬ ‫َُت ِّد َ ِ‬
‫اه َرة‬ ‫َ‬ ‫ض َم َرةً ُو ُج ْوًِب بَ ْع َد فَاء َّ َ َ َ َ ْ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ث ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو‬ ‫ت‪َ .‬و ََن َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِف أ ِ‬
‫‪Page‬‬
‫‪319‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض َم َرةُ َم َع َما‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫َّصل مب ِِن علَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫الْ ُم َعظِّم نَ ْف َسهُ َِب ِرز ُمت َ ْ َ‬
‫ِ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر‬ ‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َد َخلَ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ك إِ ََّّي ََن‪.‬‬
‫ك إِتْ يَان فَتَ ْحديْثُ َ‬ ‫أ َْو ُم ْعطُْوف َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْقديْ ُر َما يَ ُك ْو ُن ِمْن َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اْلَا ِزِم‪.‬‬
‫ب َو ْ‬ ‫ضا ِرع مرفُوع لِتَجُّرِدهِ ع ِن الن ِ‬
‫َّاص ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫اُوَتَ ّدثَنَا‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ما ََنفيَة‪ََ .‬تْتى ف ْعل ُم َ َ ْ ْ َ َ‬
‫اَُتْتِي نَ ِ‬
‫َم َ ْ َ‬
‫َخ ِر‬‫ضا ِرع معتَ ُّل ْاأل ِ‬ ‫وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة م َقدَّرة علَى الْي ِاء منَع ِمن ظُهوِرها الثَِّق ُ ِ ِ‬
‫ال ألَنَّهُ ف ْعل ُم َ ُ ْ‬ ‫َ َ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ُْ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َع ِظِّم‬‫ت‪َ .‬و ََن َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِِبلْي ِاء‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َ َ ُ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬وَُتَ ِّدثَنَا‪ .‬الْ َو ُاو َو ُاو الْ َمعِيَّ ِة‪.‬‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫نَ ْف َسهُ َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد وا ِو الْمعِيَّ ِة‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫َُت ِّد َ ِ‬
‫َ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ َ َ َ َ َ ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ث ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ َغ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َع ِظِّم‬
‫ت‪َ .‬و ََن َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫َخ ِرهِ‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬
‫َ ُ‬
‫أِ‬
‫ت‬‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬ ‫َّصل مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ِ‬
‫نَ ْف َسهُ َِب ِرز ُمت َ ْ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو ُم ْعطُْوف‬ ‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬
‫ِ‬
‫ك إِ ََّّي ََن‪.‬‬‫ك إِتْ يَان َوََْت ِديْثُ َ‬ ‫َمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َما يَ ُك ْو ُن ِمْن َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬

‫‪Page‬‬
‫‪320‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اب قَ َسم ُم َقدَّر‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر َوللاِ‪.‬‬ ‫اخلَة ِف جو ِ‬ ‫الَلم د ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ََ‬ ‫َْلَقْت لَ َّنُالْ َكاف َرُأ َْوُي ْسل َُم‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬أل َْق تُلَ َّن َّ ُ َ‬
‫َّدةُ لِلت َّْوكِْي ِد‪.‬‬ ‫ِ ِ‬
‫صال ِه بِنُ ْو ِن الت َّْوكِْيد الثَّاقلَ ِة‪َ .‬والن ُّْو ُن الْ ُم َشد َ‬
‫أَقْ ت لَ َّن فِعل مضا ِرع مب ِِن علَى الْ َفْت ِح لِلتِّ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ ْ ُ َ َْ َ‬
‫صبِ ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬الْ َكاف َر َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫َ ُ‬
‫ِ ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬أ َْو يُ ْسلِ َم أ َْو َحْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َِبَ ْن‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ف َعطْف ِِبَْع ََن إَِّال‪ .‬يُ ْسل َم ف ْعل ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫فَ ْت َحة ظَ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد أَو أَلَِِّت ِِبعَن إَِّال‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ ْ‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ص َدر‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو َم ْعطُْوف ََمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر‪:‬لِيَ ُك ْونَ َّن ِم َِّن قَ ْتل لِلْ َكافِ ِر‬ ‫َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬
‫أ َْو إِ ْس ََلم ِمْنهُ‪.‬‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫الَل ُم ُم ْو ِطئَة لِلْ َق ْس ِم‪.‬‬
‫• َّ‬
‫اب‪ .‬إِنْتَ َهى‪.‬‬ ‫اإل ْعر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫• َونُ ْو ُن الت َّْوكْيد الثَّقْي لَة َال َُمَ َّل َْلَا م َن ْ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ُّون التَّوكِي ِد‪ :‬ونو ُن التَّوكِي ِد الث َِّقي لَ ِة ِب ِرز مت ِ‬ ‫ضا َع ِن الن ِ‬ ‫• َوِف نُ ْس َخة أَيَ ً‬
‫ْْ َْ ْْ ْ َ ُ‬
‫َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬وللا أ َْعلَ ْم‪.‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫• َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اخلَة ِف َجو ِ‬ ‫الَلم َد ِ‬
‫اب قَ َسم ُم َقدَّر‪.‬‬ ‫َ‬ ‫ِن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬أل ْستَ ْس ِهلَ َّن َّ ُ‬ ‫بُُأَ ْوُأ ْد ِر َكُالْم َُ‬ ‫َستَ ْس ِهلَ َّن َّ‬
‫ُالص ْع َ‬ ‫َْل ْ‬
‫صالِِه بِنُ ْو ِن الت َّْوكِْي ِد الثَّاقِلَ ِة‪َ .‬والن ُّْو ُن‬ ‫ِِ‬
‫ضا ِرع َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح للتّ َ‬
‫ِ‬
‫َستَ ْس ِهلَ َّن ف ْعل ُم َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َوالتَّ ْقديْ ُر َوللا‪ .‬أ ْ‬
‫ص ْوب‬ ‫ِ‬
‫ب َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫الص ْع َ‬‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َّ .‬‬ ‫الْم َشد ِ ِ‬
‫َّدةُ للت َّْوكِْيد‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫ُ َ‬
‫ِ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع‬ ‫ف َعطْف ِِبَْع ََن إِ َل‪ .‬أ ُْد ِر َك ف ْعل ُم َ‬ ‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪ .‬أ َْو أ ُْد ِر َك أ َْو َحْر ُ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪321‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد أَو أَلَِِّت ِِبعَن إِ َل‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِِه فَْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ َ‬ ‫َْ َ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫َّرة‬ ‫ض ِمْي مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أ َََن‪ .‬الْمَن م ْفعول بِِه وهو منْصوب وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَتْ َحة ُم َقد َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬ ‫ُ َ َ ُْ‬ ‫َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ‬
‫ض َم َرةُ َم َع َما‬ ‫اْلََرَكةَ لِ َذ ِاُتَا‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬‫ف َال يَ ْقبَ ُل ْ‬ ‫ف‪ .‬منع ِمن ظُهوِرها التَّع ُّذر ِأل َّ ِ‬
‫َن ْاألَل َ‬ ‫َعلَى ْاألَل َ َ َ ْ ُ ْ َ َ ُ‬
‫ِِ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َق َّدر أ َْو‬ ‫ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫َد َخلَ ْ‬
‫ب أ َْو أ ُْد ِر َك ِم َِّن لِْل ُم ََن‪.‬‬‫ص ْع َ‬‫ال ال َّ‬ ‫َم ْعطُْوف ََمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر‪ :‬لِيَ ُك ْونَ َّن ِم َِّن إِ ْستِ ْس َه ُ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫الَل ُم ُم ْو ِطئَة لِلْ َق ْس ِم‪.‬‬
‫• َّ‬
‫اب‪ .‬إِنْتَ َهى‪.‬‬ ‫ِ ِ‬
‫اإل ْعر ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫• َونُ ْو ُن الت َّْوكْيد الثَّقْي لَة َال َُمَ َّل َْلَا م َن ْ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ُّون التَّوكِي ِد‪ :‬ونو ُن التَّوكِي ِد الث َِّقي لَ ِة ِب ِرز مت ِ‬ ‫ضا َع ِن الن ِ‬ ‫• َوِف نُ ْس َخة أَيَ ً‬
‫ْْ َْ ْْ ْ َ ُ‬
‫َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬وللا أ َْعلَ ْم‪.‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫• َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫اب قَ َسم ُم َقدَّر‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر‬ ‫اخلَة ِف َجو ِ‬ ‫الَلم َد ِ‬
‫ُ‬ ‫َّ‬ ‫َّك‬
‫َ‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫َ‬‫ِ‬
‫ز‬ ‫ل‬
‫ْ‬‫ُ‬‫أل‬
‫َ‬ ‫‪:‬‬‫ُ‬‫ه‬‫ُ‬‫اب‬
‫ر‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ُح ِّقى‪ :‬وإِ‬ ‫َ‬ ‫ِن‬ ‫ِ‬ ‫ي‬
‫َ‬
‫َّكُ أَوُتَ ْق ِ‬
‫ض‬ ‫َْللْ ِزَمن َ ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َّدةُ لِلتَّ ْوكِْي ِد‪.‬‬ ‫ِ ِ‬ ‫وللاِ‪ .‬أُلْ ِزم َّن فِعل مضا ِرع مب ِِن علَى الْ َفْت ِح لِلتِّ ِ‬
‫صال ِه بِنُ ْو ِن الت َّْوكِْيد الثَّاقلَ ِة‪َ .‬والن ُّْو ُن الْ ُم َشد َ‬
‫َ‬ ‫َ ْ ُ َ َْ َ‬ ‫َ‬
‫ب َِب ِرز‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫َوالْ َفاعِ ُل َ‬
‫اف َ ُ َ‬
‫ف عطْف ِِبَعَن إِ َل‪ .‬تَ ْق ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض َي‬ ‫َْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِه‪ .‬أ َْو تَ ْقض َي أ َْو َحْر ُ َ‬ ‫ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫ضمرةً وجوِب ب ع َد أَو أَلَِِّت ِِبَعَن إِ َل‪ .‬وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬ ‫َْ‬ ‫ص ْوب َِبَ ْن ُم ْ َ َ ُ ُ ْ ً َ ْ ْ‬ ‫ضا ِرع َمْن ُ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِمْي مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬والنُّو ُن لِلْ ِوقَاي ِة‪ .‬وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َّصل‬ ‫َ ُ‬ ‫َ ََ ُ ُ‬ ‫أَخ ِرهِ‪َ .‬والْ َفاع ُل َ ْ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ َ ْ‬
‫صبِ ِه‬ ‫ِ‬ ‫مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول أ ََّول‪َ .‬ح ّقى َم ْفعُ ْول ََثن َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪322‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اسبَ ِة‪َ .‬وِه َي‬ ‫ن‬

‫َ‬ ‫م‬ ‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ال الْمح ِل ِِبرَك ِ‬
‫ة‬ ‫ُ‬ ‫غ‬
‫َ‬ ‫فَ ْتحة م َقدَّرة علَى ما قَبل َّي ِء الْمتَ َكلِِّم‪ .‬منَع ِمن ظُهوِرها إِستِ‬
‫ََّ َ َ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ ْ ُْ َ ْ‬ ‫َ ُ َ َ َ َْ َ ُ‬
‫ضاف وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز متَّ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ال َك ْس َرةُ‪ِ .‬أل َّ‬
‫صل َمْب ِِن‬ ‫َ ُ‬ ‫َن الْيَاءَ َال يُنَاسبُ َها إَّال َك ْس ُر َما قَْب لَ َها‪َ .‬ح ِّق ُم َ َ َ ُ ُ‬
‫ِ‬ ‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬وأَ ْن الْ ُم ْ‬
‫ص َد ِر‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫ض َم َرةُ َم َع َما َد َخلَ ْ‬ ‫الس ُك ْو ُن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َعلَى ُّ‬
‫صيِّد أ َْو ُم َقدَّر أ َْو َم ْعطُْوف ََمَّا قَْب لَهُ‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر‪:‬‬ ‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ أ َْو َم ْف ُه ْوم أ َْو ُمتَ َ‬ ‫َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬
‫ي َح ِّقى‪.‬‬ ‫ضاء ِمْن َ ِ‬
‫ك إ ََّّي َ‬ ‫ك أ َْو قَ َ‬
‫ِ‬
‫ليَ ُك ْن ِم َِّن إِلَْزام إِلَْي َ‬
‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫الَل ُم ُم ْو ِطئَة لِلْ َق ْس ِم‪.‬‬
‫• َّ‬
‫اب‪ .‬إِنْتَ َهى‪.‬‬ ‫اإل ْعر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬
‫• َونُ ْو ُن الت َّْوكْيد الثَّقْي لَة َال َُمَ َّل َْلَا م َن ْ َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ُّون التَّوكِي ِد‪ :‬ونو ُن التَّوكِي ِد الث َِّقي لَ ِة ِب ِرز مت ِ‬ ‫ضا َع ِن الن ِ‬ ‫• َوِف نُ ْس َخة أَيَ ً‬
‫ْْ َْ ْْ ْ َ ُ‬
‫َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬وللا أ َْعلَ ْم‪.‬‬
‫ضمرةُ مع ما َدخلَ ْ ِ‬
‫ص َدر َمأْ ُخ ْوذ ََمَّا قَْب لَهُ‪.‬‬ ‫ص َد ِر َم ْعطُْوف َعلَى َم ْ‬ ‫ت َعلَْيه ِف ََتْ ِويْ ِل الْ َم ْ‬ ‫• َوأَ ْن الْ ُم ْ َ َ َ َ َ َ‬
‫َوالتَّ ْق ِديْ ُر‪ ......‬إِ َلْ َك َما َسبَ َق‪.‬‬
‫ال َْم ْجزْومُ‪ُ :‬‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِلَ ْم َو َع ََل َمةُ‬ ‫ف نَ ْفي وجزم وقَ ْلب‪ .‬ي ْ ِ‬ ‫ب ُ َزيْ ٌُد‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ََ :‬لْ َحْر ُ‬
‫ض ِرب ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ َ‬ ‫ض ِر ُْ‬‫ََلُْيَ ْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َجْزِم ِه ُّ‬
‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬ ‫رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬
‫ِ ِ‬ ‫َح ٌُد‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ََ :‬لْ َحْر ُ‬ ‫ِ‬
‫ض ِرع‬‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَلْب‪ .‬يَل ْد ف ْعل ُم َ‬ ‫ُوََلُْيَك ْنُلَهُكف ًواُ أ َ‬ ‫ُوََلُْي ْولَ ْد َ‬‫ََلُْيَل ْد َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬وََلْ الْ َو ُاو َحْر ُ‬
‫ف‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ََْم ُزْوم بِلَ ْم َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫ضا ِرع َمْب ِِن لِ َما ََلْ يُ َس َّم فَاعِلُهُ‪ََْ .‬م ُزْوم بِلَ ْم َو َع ََل َمةُ‬ ‫ِ‬
‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَلْب‪ .‬يُ ْولَ ْد ف ْعل ُم َ‬ ‫َعطْف‪ََ .‬لْ َحْر ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪323‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ف َعطْف‪.‬‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬وََلْ يَ ُك ْن الْ َو ُاو َحْر ُ‬‫ب الْ َفاعِ ِل َ‬ ‫ِ‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬و ََنئ ُ‬ ‫َجْزِم ِه ُّ‬
‫صِّرف‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬و ُه َو ُمتَ َ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِلَ ْم َو َع ََل َمةُ ِجْزِم ِه ُّ‬ ‫ِ‬
‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَلْب‪ .‬يَ ُك ْن ف ْعل ُم َ‬ ‫ََلْ َحْر ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد الْ ُم َذ َّك ِر‬
‫ف َجّر‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ‬ ‫اْلَََب‪ .‬لَهُ َّ‬ ‫ب ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫صة‪ .‬تَْرفَ ُع ْاإل ْس َم َوتَْنص ُ‬
‫ِمن َكا َن النَّاقِ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق بِ ُك ُف ًوا الْ ُم َؤ َّخ ُر‪.‬‬‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬ ‫َّصل َعلَى الض ِّ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْغَائ ِ َ ُ‬
‫ِ‬
‫َحد إِ َْسُ َها ُم َؤ َخر َو ُه َو‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُك ُفوا خبها م َقدَّم وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِ‬
‫صبِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أَخ ِرهِ‪ .‬أ َ‬ ‫ً َ َ َُ ُ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِلَ َّما‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫اب‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬لَ َّما َحْر ُ‬ ‫واُع َذ ُِ‬ ‫لَ َّماُيَذ ْوق َ‬
‫ف نَ ْقي َو َجْزم َوقَلْب‪ .‬يَ ُذ ْوقُ ْوا ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪َ .‬والْ َو ُاو َ‬ ‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل َْف َع ِال ْ‬ ‫ف الن ُّْو ِن نِيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه َح ْذ ُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْم َذ َّك ِرين الْغَائِبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫َْ َ ُ‬ ‫ُ َْ‬
‫صبِ ِه‬ ‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬
‫ِ‬
‫اب َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫اإلفْ ر ِاد‪َ .‬ع َذ ِ‬ ‫اْلَ ْم ِع َو ِْ‬
‫ْ‬ ‫ْي‬
‫َْ‬ ‫ب‬ ‫ة‬ ‫ق‬
‫َ‬‫ف فَا ِ‬
‫ر‬ ‫ُ‬
‫فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬و ْاألَلِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ‬
‫ال الْ َم َح ِّل ِِبََرَك ِة‬ ‫َّرة َعلَى َما قَ ْب َل ََّي ِء الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َم ْح ُذ ْوفَِة ََتْ ِفْي ًفا‪َ .‬منَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها إِ ْستِغَ ُ‬ ‫فَ ْت َحة ُم َقد َ‬
‫ضاف َوََّيءُ الْ ُمتَ َكلِِّم الْ َم ْح ُذ ْوفَِة‬ ‫اب ُم َ‬ ‫اسبُ َها إَِّال َكسر َما قَْب لَ َها‪َ .‬ع َذ ِ‬
‫ُْ‬
‫َن الْياء َال ي نَ ِ‬
‫ََ ُ‬ ‫َّ‬ ‫أل‬‫الْمنَاسب ِة ِ‬
‫ُ ََ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ََتْ ِفي ًفا ِب ِرز مت ِ‬
‫ْ َ ُ‬
‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَ ْلب‪ .‬نَ ْش َر ْح فِ ْعل‬ ‫ص ْد َر َُكُ‪ :‬أَََلْ ْاْلَْم َزةُ لِِْْل ْستِْف َه ِام التَّ ْق ِريْ ِرى‪ََ .‬لْ َحْر ُ‬‫كُ َ‬ ‫حُلَ َُ‬ ‫أَََُلُْنَ ْش َر ُْ‬
‫ك‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ ََْن ُن‪ .‬لَ َ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِلَ ْم‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ُم َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ف َجّر‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ‬ ‫َّ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬
‫ص ْوب‬ ‫ص ْد َر َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ص ْد َر َك‪َ :‬‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق بِنَ ْش َر ْح‪َ .‬‬
‫ب‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ‬ ‫َ‬ ‫اف‬
‫ُ‬ ‫ك‬
‫َ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫اف‬ ‫ض‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫د‬‫ْ‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ه‬‫ِ‬
‫ر‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ‬ ‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ُمضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪324‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ُح ِس ْن‬ ‫ف نَ ْفي َو َجْزم َوقَلْب‪ .‬أ ْ‬ ‫ري‪ .‬لَ َّما َحْر ُ‬ ‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ْ :‬اْلَْم َزةُ لِِْْل ْستِ ْف َه ِام التَّ ْق ِريْ ُّ‬ ‫أَُلَ َّماُأ ْح ِس ْنُإِلَْي َُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَلَ َّما َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫ك إِ َل َحْر ُ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ف َجّر َوالْ َك ُ‬ ‫إِلَْي َ‬
‫ُح ِس ْن‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلّق َِب ْ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِ ََلِم ْاأل َْم ِر َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه‬ ‫ِ ِ‬ ‫ُس َعةُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َّ :‬‬ ‫ِ ِ‬
‫الَل ُم َال ُم ْاأل َْم ِر‪ .‬يُْنف ْق ف ْعل ُم َ‬ ‫لي ْنف ُْق ُذ ْو َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬ذُو فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه الْ َو ُاو‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬‫ُّ‬
‫ف‬ ‫ضا ِ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪ََْ .‬م ُرْور ِِبلْ ُم َ‬ ‫ضاف َس َعة ُم َ‬ ‫اْلَ ْم َس ِة‪ .‬ذُو ُم َ‬ ‫ََسَ ِاء ْ‬ ‫َّم ِة ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل ْ‬‫نِيَابَةً َع ِن الض َّ‬
‫َخ ِرهِ‪.‬‬‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وع ََلمةُ ج ِرهِ َكسرة ظَ ِ‬
‫َ َ َ َّ ْ َ َ‬
‫ُّع ِاء‪َ .‬و َع ََل َمةُ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِ ََلِم الد َ‬ ‫ض ف ْعل ُم َ‬
‫الَلم َالم الدُّع ِاء‪ .‬ي ْق ِ ِ‬
‫ك‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ َ ُ ُ َّ :‬‬ ‫اُربُّ َُ‬
‫ُعلَْي نَ َ‬
‫ض َ‬ ‫لِيَ ْق ِ‬
‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ فِ ْعل‬ ‫ف الْعِلَّ ِة َوِه َي الْيَاءُ‪ .‬الْ َك ْس َرةُ قَْب لَ َها َدلِْيل َعلَْي َها‪ .‬نِيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫ف حر ِ‬
‫َجْزمه َح ْذ ُ َ ْ‬
‫ِِ‬
‫ِ‬ ‫ف جر و ََن َ ِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِّم َوَم َعهُ غَ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َعظَِّم نَ ْف َسهُ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ‬
‫ضا ِرع ُم ْعتَ ُّل ْاألَخ ِر ِبلْيَاء‪ .‬إلَْي نَا إ َل َحْر ُ َ ّ َ‬ ‫ُم َ‬
‫ك‪:‬‬ ‫ض‪َ .‬ربُّ َ‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق بِيَ ْق ِ‬
‫الس ُك ْو ُن ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور بِ َعلَى‪ْ .‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد‬‫اف َ‬ ‫ضاف‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫ب ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َ .‬ر ُّ‬ ‫َ‬
‫ب فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َر ُّ ُ َ ُ َ َ ْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفتْ ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫َّاهيَ ِة َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ف فِعل مضا ِرع ََْمزوم بِ ََل الن ِ‬ ‫ِ‬
‫الس ُك ْو ُن‪.‬‬ ‫ُْ‬ ‫ف‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ال ََنهيَة‪ََ .‬تَ ْ ْ ُ َ‬ ‫ََلُ ََّتَ ُْ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َ ُ‬
‫َّاهيَ ِة‪َ .‬و َع ََل َمةُ َجْزِم ِه‬ ‫َُّتْز ْنُ إِ َّنُهللاُمعنَا‪ :‬وإِ ْعرابه‪َ :‬ال ََن ِهية‪ََ .‬تْز ْن فِعل مضا ِرع ََْمزوم بِ ََل الن ِ‬
‫ُْ‬ ‫َ َ ْ َُ‬ ‫َ َ َ َ َ ُُ‬ ‫ََل َ َ‬
‫اإل ْس َم‬ ‫صب ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِمْي مستََُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬إِ َّن حر ُ ِ‬ ‫ِ‬
‫صب تَْن ُ‬ ‫ف تَ ْوكْيد َونَ ْ‬ ‫َْ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاع ُل َ ْ ُ ْ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ‬ ‫ُّ‬
‫ف َم َكان‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬م َعنَا‪َ :‬م َع ظَْر ُ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلَب‪ .‬للا إِ َْسها مْنصوب ِِبا وع ََلمةُ نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َوتَْرفَ ُع ْ ََ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪325‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْ ُْي‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬

‫ضاف َو ََن َ‬ ‫صبِ ِه فَ ْت َحة ظَاه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪َ .‬م َع ُم َ‬ ‫ِِ‬
‫ص ْوب َعلَى الظَّْرفيَة الْ َم َكانيَة َو َع ََل َمةُ نَ ْ‬ ‫َمْن ُ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْمتَ َكلِِّم ومعه غَْيه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه ِب ِرز مت ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ ُ َ‬ ‫ُ‬
‫ف إِلَْي ِه ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َبُ إِ َّن‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ف َوَما أُضْي َ‬ ‫َوالظَّْر ُ‬
‫ص ْوب‬ ‫ب‪َ .‬و ُه َو َمْن ُ‬ ‫ت ِمْنهُ ََّيءُ النِّ َد ِاء‪َ .‬والتَّ ْق ِديْ ُر ََّي َر َّ‬ ‫ِ‬
‫ادى ُخذفَ ْ‬ ‫ب ُمنَ ً‬ ‫اَُلُت ُؤ ِخ ْذ ُِن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬ربَّنَا َر َّ‬
‫َربَّنَ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُمتَ َكلِِّم َوَم َعهُ غَ ْْيُهُ أَ ِو الْ ُم َع ِظِّم‬ ‫ضاف َو ََن َ‬ ‫ب ُم َ‬ ‫َخ ِرهِ‪َ .‬ر َّ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَتْحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪َ .‬ال تُؤ ِخ ْذ ََن َال ُد َعائِيَة‪ .‬تُ َؤ ِخ ْذ ََن‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َجّر ُم َ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫نَ ْفسه‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬
‫َُ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ضا ِرع ََْمزوم بِ ََل الدُّعائِي ِة‪ .‬وع ََلمةُ ج ِرهِ‬ ‫فِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫ْ َ ُ‬ ‫ُّ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي الْمتَ َكلِِّم ومعه َغْيه أَ ِو الْمعظَِّم نَ ْفسه ِب ِرز مت ِ‬
‫َُ َ ُ‬ ‫َ َ َ ُ ْ ُُ ُ َ‬ ‫ت‪َ .‬و ََن َ ْ ُ ُ‬ ‫أَنْ َ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫نَ ْ‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬
‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ف َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬ ‫ُع ْم ٌرو‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْن َحْر ُ‬ ‫ُزيْ ٌدُيَق ْم َ‬ ‫إِ ْنُيَق ْم َ‬
‫ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬ ‫الْم ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبِِ ْن َعلَى أَنَّهُ‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬يَ ُق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬زيْد فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫فِ ْع ُل لشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫اب الشَّْر ِط‬ ‫ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبِِ ْن َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬يَ ُق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬ع ْمرو فَاعِلُهُ ُو ُه َو‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬ ‫مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ْي َُمَ ًَّل‪.‬‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬‫ْي الْ ُم َ‬ ‫َماُتَ ْف َع ْلُأَفْ َع ُْل‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬ما إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ضا ِرع ََْمُزْوم ِِبَا َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل لشَّْر ِط‬ ‫ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬تَ ْف َع ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ْاأل ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫لس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت‪ .‬أ َْف َع ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َجْزمه ا ُّ ْ َ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪326‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ُو ُج ْوًِب‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ِبَا َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬
‫ِ‬
‫تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫ُم َع ُه‪ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬م ْن إِ ْسم َشرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ْي‬ ‫َ‬ ‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫َم ْنُيَق ْمُ أَق ْم َ َ َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِِبَ ْن َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل الشَّْر ِط‬ ‫ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬يَ ُق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فْي ِه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬أَقُ ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ال ُّس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ِبَ ْن َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬
‫ِ‬
‫اه َرة ِف‬ ‫ف م َكان مْنصوب علَى الظَّرفِي ِة الْم َكانِي ِة وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َْ َ َ ََ َ ْ‬ ‫تَ ْقديْ ُرهُ أ َََن‪َ .‬م َعهُ َم َع ظَْر ُ َ َ ُ ْ َ‬
‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ضاف و ْاْلاء َ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائب َِب ِرز ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫أَخ ِره‪َ .‬م َع ُم َ َ َ ُ‬
‫ضاف إِلَْي ِه‪.‬‬ ‫ُم َ‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ُُيزُبُِِه‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬من إِسم َشرط جا ِزم ََْت ِزم الْ ِ‬
‫ْي‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ر‬ ‫ا‬‫ض‬‫َ‬ ‫م‬‫ُ‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ْي‬‫ْ‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ف‬ ‫ُ‬ ‫َم ْنُيَ ْع َم ْلُس ْوءً ْ َ َ َ ُ ُ َ ْ ْ ُ ْ َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِِبَ ْن َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل‬ ‫ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬يَ ْع َم ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪ُ .‬س ْوءً َم ْفعُ ْول بِِه‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫ضا ِرع َمْب ِِن لِ َما ََلْ يُ َس َّم فَاعِلُهُ‪.‬‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪َُْ .‬ي َز ف ْعل ُم َ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬
‫َ‬
‫وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَصبِ ِه فَ ْتحة ظَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ََْمزوم ِِبَن علَى أَنَّه جواب الشَّر ِط وجزائُه وع ََلمةُ جزِم ِه ح ْذ ُ ِ‬
‫ف‪ .‬الْ َفْت َحةُ‬ ‫ف َحْرف الْعِلَّ ِة َوه َي ْاألَل ُ‬ ‫ُْ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ْ َ‬
‫بَ الْ َفاعِ ِل‬ ‫ف‪.‬و ََنئِ‬ ‫َخ ِر ِِب ْألَلِ ِ‬‫ضا ِرع معتَ ُّل ْاأل ِ‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫قَب لَها دلِيل علَي ها‪ .‬نِيابةً ع ِن الس ُكو ِن ِألَنَّه فِ‬
‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫ْ َ َ ْ َ َْ َ َ َ ّ ْ‬
‫ب َِب ِرز‬ ‫ض ِم ْْي الْ ُم ْفرِد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائِ ِ‬ ‫َ‬ ‫اء‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ج‬ ‫ف‬
‫ُ‬ ‫ر‬ ‫ح‬ ‫اء‬ ‫ب‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫ه‬‫ض ِمْي مستََُّت فِي ِه جو ًازا تَ ْق ِدي ره هو‪ .‬بِِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُُ ُ َ‬ ‫َ ْ ُ ْ ْ ََ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق بِيُ ْج َز‪.‬‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪ْ .‬‬ ‫ُمتَّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫ِ‬
‫ْي‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫َم ْه َماُتَ ْف َع ْلُأَفْ َع ُْل‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬م ْه َما إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ْي الْ ُم َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِِبَْه َما َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل‬ ‫ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬تَ ْف َع ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫‪Page‬‬
‫‪327‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ضا ِرع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪ .‬أَفْ َع ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫الشَّْرط َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫الش ْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫اب َّ‬ ‫ََْم ُزْوم ِبَْه َما َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬
‫ِ‬
‫ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫ف َشرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫إِ ْذ َماُيَق ْم َ‬
‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ُع ْم ٌرو‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬إ ْذ َما َحْر ُ ْ‬ ‫ُزيْ ٌدُيَق ْم َ‬
‫ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬ ‫الْم ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبِِ ْذ َما َعلَى أَنَّهُ‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬يَ ُق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫اضيَ ْ ِ‬
‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬زيْد فَاعلُهُ‬ ‫ف ْع ُل الشَّْرط َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫اب‬‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبِِ ْذ َما َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬يَ ُق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫الشَّر ِط وجزائُه وع ََلمةُ جزِم ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه َج َو ًازا تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬ع ْمرو فَاعلُهُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ه‬ ‫ْ َ ََ ُ َ َ َ َْ‬
‫اه َرة ِف أ َِخ ِرهِ‪.‬‬‫وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ُ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬
‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫ِن‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬أًََّّي إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ْي لَْفظًا‬ ‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫ُاْل ََْسَاءُا ْْل ْس َُ َ‬ ‫أَََّّي َّماُتَ ْدع ْواُفَ لَه ْ‬
‫ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪َ .‬ما َزائِ َدة‪ .‬تَ ْدعُوا ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫اضيَ ْ ِ‬‫أَ ِو الْم ِ‬
‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل َْف َع ِال‬ ‫ف الن ُّْو ِن نِيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫َِبًََّّي َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه َح ْذ ُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي ََجْ ِع الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫ْ ِ‬
‫ُ ْ َ ُ َ َْ َ ُ‬ ‫اْلَ ْم َسة‪َ .‬والْ َو ُاو َ ُْ‬
‫اب‬‫اإل ْف ر ِاد‪ .‬فَلَهُ الْ َفاء رابِطَة ِْلَو ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف فَا ِرقَة بََْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬
‫فَاعِل ألَنَّهُ إِ ْسم َال يَظْ َهُر فْي ِه إِ ْعَراب‪َ .‬و ْاألَل ُ‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫َُ‬ ‫اْلَ ْم ِع َو ْ َ‬ ‫ْي ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬
‫َّم‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِمْي الْم ْفرِد الْم َذ َّك ِر الْغَائِ‬ ‫الشَّْر ِط‪ .‬لَهُ َّ‬
‫َ ُ‬ ‫ف َجّر‪َ .‬و ْاْلَاءُ َ ْ ُ ُ َ ُ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق ِِبَ ْح ُذ ْوف تَ ْق ِديْ ُرهُ َكائِن ِف َُمَ ِّل َرفْع َخ َب ُم َقدَّم‪.‬‬ ‫ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬
‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫َخ ِرهِ‪ْ .‬‬
‫اْلُ ْس ََن‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫ََسَاءُ ُمْب تَ َداء ُم َؤ َّخر َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬ ‫ْاأل ْ‬
‫ف َمنَ َع ِم ْن ظُ ُه ْوِرَها‬ ‫ض َّمة م َقدَّرة َعلَى ْاألَلِ ِ‬ ‫َ‬ ‫ََساء ونَعت الْمرفُو ِع مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِ‬
‫ه‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫أل‬‫ْ‬ ‫نَعت لِ‬
‫ْ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ ْ ْ ْ َ‬ ‫َ‬ ‫َُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪328‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫اب الشَّْر ِط‬‫و‬ ‫ج‬ ‫م‬‫ز‬ ‫ج‬ ‫ِ‬

‫ل‬ ‫ُم‬‫َ‬ ‫ف‬‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ب‬ ‫اْل‬
‫ْ‬ ‫و‬ ‫اْلملَةُ ِمن الْمب تد ِ‬
‫اء‬ ‫ْ‬ ‫و‬ ‫ا‪.‬‬ ‫اْلرَكةَ لِ َذ ِ‬
‫اُت‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ل‬‫ب‬ ‫ق‬
‫ْ‬ ‫ت‬
‫َ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫ف‬ ‫َن ْاألَلِ‬
‫َّ‬ ‫التَّع ُّذر ِ‬
‫أل‬
‫ّ َ َُ ُ‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُْ َ ُ‬ ‫َ ُ ََ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬
‫َو َجَزائُهُ‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫ب‪ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬أًََّّي إِ ْسم َشرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ْي‬ ‫َ‬ ‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ُ ْ‬ ‫ض ِر ُْ َ َ‬ ‫بُ أَ ْ‬ ‫ض ِر ْ‬ ‫أًََّّيُ تَ ْ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبًََّّي َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِر ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬تَ ْ ْ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ب فِ ْعل‬ ‫َض ِر ْ‬
‫ت‪ .‬أ ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫الشَّر ِط وع ََلمةُ جزِم ِ‬
‫ه‬ ‫ْ َ َ َ َْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبًََّّي َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ُم َ‬
‫فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫ن‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬م َِت إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ف‬‫ر‬ ‫ع‬ ‫ُت‬ ‫ة‬ ‫ام‬ ‫م‬ ‫مَّتُ أَفْ عل ِ‬
‫ُع‬
‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ََ َ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬ ‫الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبََِت َعلَى أَنَّهُ‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬أ َْف َع ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪ .‬عِ َم َامةً َم ْفعُ ْول‬ ‫فِ ْع ُل الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫بِِه وهو مْنصوب وع ََلمةُ نَ ِِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبََِت َعلَى أَنَّهُ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬تَ ْع ِرفُ ْوِّن ف ْعل ُم َ‬ ‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫َ َُ َ ُْ َ َ َ ْ‬
‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ ِم َن ْاأل َْف َع ِال ْ‬
‫اْلَ ْم َس ِة‪.‬‬ ‫ف الن ُّْو ِن نِيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه َح ْذ ُ‬ ‫َج َو ُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل ِف َُمَ ِّل‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ض ِمْي َُجْ ِع الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬ ‫والْواو َ ِ‬
‫ُ ْ َ ُ َ َْ َ ُ‬ ‫ضم ْْيُ َ ُْ‬ ‫َ َُ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫رفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّه إِسم مب ِِن َال يظْهر فِي ِه إِ ْعراب‪ .‬والنُّو ُن لِْل ِوقَاي ِة وَّيء الْمتَ َكلِِّم ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ََ ُ ُ‬ ‫َ َُ ْ َ َ ْ‬ ‫ُ ْ َْ‬ ‫َ‬
‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪.‬‬ ‫َعلَى ُّ ِ‬
‫الس ُك ْون ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬
‫ْي‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬‫ْي الْ ُم َ‬ ‫َُتْك ْلُ أَك ُْل‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬م َِت إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬ ‫َم ََّت َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِِبََِت َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل‬ ‫ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ََ .‬تْ ُك ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ضا ِرع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬
‫ت‪ .‬أَ ُكل ف ْعل ُم َ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫الشَّْرط َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ‬

‫‪Page‬‬
‫‪329‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ََْم ُزْوم ِبََِت َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬
‫ِ‬
‫ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ف َعطْف‪ .‬أَََّّي َن إِ ْسم َشرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ْي‬ ‫ُ ْ‬ ‫ُالريْحُتَ ْن ِزُِل‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬الْ َفاءُ َحْر ُ‬ ‫فَأَََّّي َن َُماُتَ ْع ِد ْلُبِ ِه ِّ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪َ .‬ما َزائِ َدة تَ ْع ِد ْل‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫َ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬‫الْ ُم َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَََّّي َن َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ِ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ف جر وْْلاء َ ِ‬ ‫فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْ ِِ‬
‫َّصل َمْب ِِن‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْغَائ ِ َ ُ‬ ‫ت‪ .‬به الْبَاءُ َحْر ُ َ ّ َ َ ُ‬ ‫ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ‬
‫الريْ ُح فَعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع‬ ‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق بِتَ ْع ِد ْل‪ِّ .‬‬ ‫َعلَى الْ َك ْس ِر ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِبلْبَ ِاء‪ْ .‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫ب الشَّْرط َو َجَزائُهُ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَََّّي َن َعلَى أَنَّهُ َج َوا ُ‬ ‫َخ ِرِه‪ .‬تَْن ِزْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬وح ِرَك ِِبلْ َكس ِر ِألَج ِل الْ َقافِي ِة‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ْ ْ‬ ‫َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ ّ‬
‫ت‪.‬‬‫أَنْ َ‬
‫ْي‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬‫ْي الْ ُم َ‬ ‫أَََّّي َن َُماُتَ ْع ِد ْلُأَ ْع ِدلُْ‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬أَََّّي َن إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِِبَْه َما َعلَى‬ ‫ِ ِ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪َ .‬ما َزائِ َدة تَ ْعد ْل ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫ت‪ .‬أَفْ َع ْل‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫أَنَّه فِعل الشَّر ِط وع ََلمةُ جزِم ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ه‬ ‫ُ ْ ُ ْ َ َ َ َْ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ِ‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَََّّي َن َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬
‫ْي الْ ُم َ‬‫أَيْنَ َماُتَك ْونواُي ْد ِرْككمُال َْم ْوتُ‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬أَيْ َن إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ضا ِرع‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪َ .‬ما َزائِ َدة للت َّْوكِْيد‪ .‬تَ ُك ْونُوا ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫اضيَ ْ ِ‬‫الْم ِ‬
‫َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِألَنَّهُ ِم َن‬ ‫ف الن ُّْو ِن نَيَابَةً َع ِن ُّ‬ ‫ََْم ُزْوم َِبَيْنَ َما َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه َح ْذ ُ‬
‫ض ِم ْْيُ ََجْ ِع‬ ‫اإلسم وتَنْ ِ‬ ‫ص ِة تَْرفَ ُع ِْ‬ ‫اْلمس ِة‪ .‬وهو متَص ِرف ِمن َكا َن النَّاقِ‬ ‫ِ‬
‫اْلَََب‪َ .‬والْ َو ُاو َ‬ ‫ب ْ‬ ‫ُ‬ ‫ص‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْاألَفْ َعال َْ ْ َ َ ُ َ ُ َ ّ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪330‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ِ‬ ‫الْم َذ َّك ِرين الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬

‫ْي‬‫ف فَا ِرقَة بََْ‬ ‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع إِ َْسُ َها‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ُ ْ َ ُ َ َْ َ ُ‬
‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫اْلم ِع و ِْ ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبَْه َما َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫اإلفْ َراد‪ .‬يُ ْد ِر ْك ف ْعل ُم َ‬ ‫َْ ْ َ‬
‫اف َ ِ‬
‫ضم ْْيُ ََجْ ِع الْ ُم َذ َّك ِريْ َن الْ ُم َخاطَبِ َْ‬
‫ْي‬ ‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه َج َو ًازا تَ ْق ِديْ ُرهُ ُه َو‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ُّ‬
‫ت فَاعِلُهُ َو ُه َو‬ ‫اْلَ ْم ِع‪ .‬الْ َم ْو ُ‬ ‫صب َم ْفعُ ْول بِِه‪َ .‬والْ ِمْي ُم َع ََل َمةُ ْ‬ ‫َّم ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الض ِّ‬ ‫ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬
‫ِ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬و ْ ِ ِ‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬
‫صب‬ ‫اْلُ ْملَةُ م َن الْف ْع ِل َوالْ َفاع ِل َوالْ َم ْفعُ ْوِل ِف َُمَ ِّل نَ ْ‬ ‫َ‬ ‫ض َّمة ظَ َ‬ ‫َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َخ َبُ تَ ُك ْونُوا‪.‬‬
‫ْي‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬
‫ْي الْ ُم َ‬‫أَيْنَ َماُتَ ْن ِز ْلُ أَنْ ِز ُْل‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪ :‬أَيْ َن إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَيْنَ َما َعلَى‬ ‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪َ .‬ما َزائِ َدة‪ .‬تَْن ِزل ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬
‫ت‪ .‬أَنْ ِزْل‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫أَنَّهُ ف ْع ُل الشَّْرط َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ِ‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َِبَيْنَ َما َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫َّن إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬ ‫َنُ تَ ْستَ ِق ْمُتَ َربَّ ُْ ِ‬
‫ْي‬ ‫َ‬ ‫ْي الْ ُم َ‬ ‫ح‪َ :‬وإ ْعَرابُهُ‪ :‬أ َّ ُ‬ ‫أ َّ‬
‫َّن َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم َب َّ‬ ‫ِ ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬تَ ْستَق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬
‫ُ‬
‫ضا ِرع‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫الشَّر ِط وع ََلمةُ جزِم ِ‬
‫ت‪ .‬تََربَّ ْح ف ْعل ُم َ‬ ‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ه‬ ‫ْ َ َ َ َْ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫َّن َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ََْم ُزْوم َِب َّ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫ْي‬‫ضا ِر َع ْ ِ‬
‫ْي الْ ُم َ‬‫احا‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬حْي ثُ َما إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َُنَ ً‬ ‫كُهللا َ‬ ‫َح ْي ث َماُتَ ْستَ ِق ْمُي َق ِّد ْرُلَ َ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم‬ ‫ِ ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِ ْعل الشَّْر ِط َوالث ِ‬ ‫لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬
‫َّاّن َج َوابُهُ َو َجَزائُهُ‪ .‬تَ ْستَق ْم ف ْعل ُم َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِبي ثُما علَى أَنَّه فِعل الشَّر ِط وع ََلمةُ جزِم ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُّ‬ ‫ه‬ ‫َْ َ َ ُ ْ ُ ْ َ َ َ َ ْ‬
‫‪Page‬‬
‫‪331‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫الس ُك ْو ُن‪.‬‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫و‬ ‫ج‬ ‫َّه‬‫ن‬‫َ‬‫أ‬ ‫ى‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ث‬ ‫ي‬ ‫ِب‬‫ضا ِرع ََْمزوم ِ‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫أَنْت‪ .‬ي َق ِّدر فِ‬
‫ََ ُ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ ُ ْ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرِد الْ ُم َذ َّك ِر‬
‫اف َ‬‫ف َجّر َوالْ َك ُ‬ ‫الَل ُم َحْر ُ‬ ‫ك َّ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ ُه َو‪ .‬لَ َ‬ ‫َوالْ َفاعِ ُل َ‬
‫اْلَ ُار َوالْ َم ْج ُرْوُر ُمتَ َعلِّق بِيُ َق ِّد ْر‪.‬‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َجّر ََْم ُرْور ِِب َّلَلِم‪ْ .‬‬ ‫ب ِب ِرز مت ِ‬
‫الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ْوب َو َع ََل َمةُ‬ ‫احا َم ْفعُ ْول بِه َو ُه َو َمْن ُ‬ ‫ض َّمة ظَاهَرة ِف أَخ ِرهِ‪َْ .‬نَ ً‬ ‫للاُ فَاعِلُهُ َو ُه َو َمْرفُ ْوع َو َع ََل َمةُ َرفْعِ ِه َ‬
‫َخَرهِ‪.‬‬ ‫اهرة ِف أ ِ‬ ‫ِ‬ ‫نَ ِ ِ‬
‫صبه فَ ْت َحة ظَ َ‬ ‫ْ‬
‫ْي لَْفظًا أَ ِو‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬‫ْي الْ ُم َ‬‫س‪َ :‬وإِ ْعرابُهُ‪َ :‬كْي َف َما إِ ْسم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َجلِ ُْ‬ ‫سُ أ ْ‬
‫ِ‬
‫َك ْي َف َماُ ََتْل ْ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِ َكْي َف َما َعلَى‬ ‫َّاّن جوابه وجزائُه‪ََْ .‬تلِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل فِعل الشَّر ِ‬ ‫الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬
‫س ف ْعل ُم َ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ث‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ط‬
‫ُْ ْ َ‬ ‫َ‬
‫س‬ ‫الس ُكو ُن‪ .‬والْ َفاعِل ض ِمْي مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬أ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َجل ْ‬ ‫أَنَّهُ ف ْع ُل الشَّْرط َو َع ََل َمةُ َجْزمه ُّ ْ َ ُ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ ْ‬
‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬ ‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ِ‬
‫ضا ِرع ََْم ُزْوم بِ َكْي َف َما َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ف ْعل ُم َ‬
‫ض ِم ْْي ُم ْستََُّت فِْي ِه ُو ُج ْوًِب تَ ْق ِديْ ُرهُ أ َََن‪.‬‬ ‫َ‬
‫ف َعطْف‪ .‬إِذًا إِ ْس ُم َشْرط َجا ِزم ََْت ِزُم‬ ‫اصةٌُفَتَ َح َّم ُِل‪َ :.‬وإِ ْعَرابُهُ‪َ :‬وإِذًا الْ َو ُاو َحْر ُ‬ ‫وإِذًاُت ِ‬
‫ص َ‬ ‫كُ َخ َ‬ ‫ص ْب َ‬ ‫َ‬
‫َّاّن جوابه وجزائُه‪ .‬تُ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْي لَْفظًا أَ ِو الْم ِ‬
‫اضيَ ْ ِ‬ ‫ضا ِر َع ْ ِ‬ ‫الْ ِف ْعلَ ْ ِ‬
‫ك‬ ‫صْب َ‬ ‫ْي َُمَ ًَّل‪ْ .‬األ ََّو ُل ف ْع ُل الشَّْرط َوالث ِ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ‬ ‫َ‬ ‫ْي الْ ُم َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫الس ُك ْو ُن‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫ضا ِرع ََْم ُزْوم ِبِِذًا َعلَى أَنَّهُ فِ ْع ُل الشَّْر ِط َو َع ََل َمةُ َجْزِم ِه ُّ‬ ‫ب ف ْعل ُم َ‬
‫ص ِ‬
‫تُ ْ‬
‫ِ‬
‫ب ِب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬ ‫اف َ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى‬ ‫ضم ْْيُ الْ ُم ْفَرد الْ ُم َذ َّك ِر الْ ُم َخاطَ ِ َ ُ‬ ‫ت‪َ .‬والْ َك ُ‬ ‫ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫اهَرة‬ ‫الْ َفْت ِح ِف َُم َّل نَصب م ْفعول بِِه م َقدَّم‪ .‬خصاصة فَاعِلُه وهو مرفُوع وع ََلمةُ رفْعِ ِه ض َّمة ظَ ِ‬
‫ُ ُ ُ َ َْ ْ َ َ َ َ َ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ ْ َ ُْ‬
‫الس ُك ْو ِن‪َ .‬و ُحِّرَك ِِبلْ َك ْس ِر‬ ‫اب الشَّْر ِط‪ََ .‬تَ َّم ِل فِ ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫َخ ِرهِ‪ .‬فَتَ َح َّم ِل الْ َفاء رابِطَة ِْلَو ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ِف أ ِ‬
‫اْلُ ْملَةُ ِم َن الْ ِف ْع ِل َوالْ َفاعِ ِل‬‫ت‪َ .‬و ْ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬
‫لشع ِر‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ِِِ ِ‬
‫َج ِل الْ َقافيَة ل ّ ْ َ ُ‬ ‫َأل ْ‬
‫اب الشَّْر ِط َو َجَزائُهُ‪.‬‬ ‫جزم ََْم ُزْوم ِبِِذًا َعلَى أَنَّهُ َج َو ُ‬ ‫ف ِف َُمَ ِّل ْ‬
‫ك ِِبلْغِ ََن)‬ ‫ك َربُّ َ‬ ‫اصة فَتَ َح َّم ِل ‪ #‬إِ ْستَ ْغ ِن َما أَ ْغنَ َ‬ ‫ص َ‬‫ك َخ َ‬ ‫صْب َ‬ ‫الشع ِر‪ :‬وإِذًا تُ ِ‬ ‫ِ‬
‫خنَا ف َه َذا ّ ْ َ‬
‫ال َشْي ُ ِ‬ ‫(وقَ َ‬ ‫َ‬
‫‪Page‬‬
‫‪332‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫َوِف نُ ْس َخة‪:‬‬
‫فَتَح َّم ِل الْ َفاء واقِ َعة ِف جو ِ‬
‫اب الشَّْر ِط‪.‬‬‫ََ‬ ‫َُ‬ ‫َ‬

‫إِ ْع َربُفِ ْع ِل ْ‬
‫ُاْل َْم ُِر ُ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫الس ُكو ِن‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫ض ِرب فِ‬ ‫إِ ْ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ‬ ‫ْ َ ُ‬ ‫ُّ‬ ‫ى‬ ‫َ‬‫ل‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ِن‬‫ِ‬ ‫ب‬
‫ْ‬ ‫ب‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْ ْ ُ َ‬
‫م‬ ‫ر‬‫َم‬
‫ْ‬ ‫أ‬ ‫ل‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ض ِر ُْ‬
‫ت‪ُ .‬‬ ‫أَنْ َ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرَدةِ الْ ُم َخاطَبَ ِة َِب ِرز‬ ‫ضِرِب فِعل أَمر مب ِِن علَى ح ْذ ِ‬
‫ف الن ُّْو ِن‪َ .‬والْيَاءُ َ‬ ‫ض ِربُِ‪َ ُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬ ‫إِ ْ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫مت ِ‬
‫ُ‬
‫ف الْعِلَّ ِة وِهي ْاألَلِ ِ‬ ‫ف حر ِ‬ ‫ش‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِخش فِعل أَمر مب ِِن علَى ح ْذ ِ‬
‫ح َما قَْب لَ َها‬ ‫َ ُ‬‫و‬‫ْ‬ ‫ت‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫ْ‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫ف‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫إِ ْخ َُ َ َ ُ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ف‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫َخ ِر ِِب ْألَلِ ِ‬
‫َدلِيل علَي ها‪ِ .‬ألَنَّه فِعل أَمر معتَ ُّل ْاأل ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫ْ َ َْ‬
‫َّمةُ َما قَْب لَ َها َدلِْيل‬ ‫الواَُو‪ .‬الض َّ‬ ‫ِ ِِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫أ ْدعُ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬أ ُْدعُ ف ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى َح ْذف َحْرف الْعلَّة َوه َي ْ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِر ِِبلْوا ِو‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫علَي ها‪ِ .‬ألَنَّه فِعل أَمر معتَ ُّل ْاأل ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫َ َ ُ‬ ‫ُ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫َ َْ‬
‫ْس ْوُر َما قَْب لَ َها َدلِْيل‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫ْ‬ ‫ا‬ ‫‪.‬‬ ‫اء‬‫ي‬‫ْ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ف الْعِلَّ ِة وِ‬
‫ه‬ ‫ف حر ِ‬ ‫إِرُِم‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِرِم فِعل أَمر مب ِِن علَى ح ْذ ِ‬
‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ َ َ ُُ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬
‫ت‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫َخ ِر ِِبلْي ِاء‪ .‬والْ َفاعِل َ ِ‬ ‫علَي ها‪ِ .‬ألَنَّه فِعل أَمر معتَ ُّل ْاأل ِ‬
‫ضم ْْي ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ ُ ْ ُْ‬ ‫َ َْ‬
‫ض ِم ْْي الْ ُمثَن ْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِر ُب‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ْ ِ‬
‫ْي أَ ِو‬‫َّْي الْ ُم َذ َّكريَْ ِ‬
‫َ‬ ‫ف َ ُ‬ ‫ض ِرَِب ف ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى َح ْذف الن ُّْو ِن‪َ .‬و ْاألَل ُ‬ ‫إِ ْ َ َ َ ُ ُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ْي ِب ِرز مت ِ‬
‫ْي الْ ُم َخاطَبَ ْ ِ َ ُ‬ ‫الْ ُم َؤنَّثَتَ ْ ِ‬
‫يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪333‬‬
 ‫‪Ilmu Nahwu‬‬

‫ض ِم ْْي ََجْ ِع الْم َذ َّكريَْ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض ِربوا‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ْ ِ‬ ‫إِ ْ‬
‫ْي‬ ‫ُ َ‬ ‫ض ِربُوا ف ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى َح ْذف الن ُّْون‪َ .‬والْ َو ُاو َ ُ‬ ‫َ َ ُُ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫الْمخاطَبِْي ِب ِرز مت ِ‬
‫ُ َ َْ َ ُ‬
‫اإل ْف َر ِاد‪.‬‬
‫اْلَ ْم ِع و ِْ‬
‫ْي ْ َ‬ ‫ف فَا ِرقَة بََْ‬
‫ِ‬
‫إِ ْعَراب‪َ .‬و ْاألَل ُ‬
‫ض ِم ْْيُ الْ ُم ْفَرَدةِ الْ ُم َؤنَّثَِة الْ ُم َخاطَبَ ِة‬
‫ف الن ُّْو ِن‪َ .‬والْيَاءُ َ‬ ‫ضِرِب فِعل أَمر مب ِِن علَى ح ْذ ِ‬ ‫إِ ْ‬
‫ض ِربُِ‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ‬
‫الس ُك ْو ِن ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْس ُم َمْب ِِن َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫َّصل َمْب ِِن َعلَى ُّ‬ ‫ِب ِرز مت ِ‬
‫َ ُ‬
‫ض ِمْي ََجْ ِع الْمؤنَّثَ ِ‬ ‫ض ِربن فِعل أَمر مب ِِن َعلَى ُّ ِ‬ ‫إِ ْ‬
‫ات‬ ‫َُ‬ ‫الس ُك ْون‪َ .‬والن ُّْو ُن َ ْ ُ‬ ‫ض ِربْ َن‪َ ُُ:‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ‬
‫َّصل َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح ِف َُمَ ِّل َرفْع فَاعِل‪ِ .‬ألَنَّهُ إِ ْسم َال يَظْ َهُر فِْي ِه إِ ْعَراب‪.‬‬ ‫ات‪ِ .‬ب ِرز مت ِ‬ ‫ِ‬
‫الْ ُم َخاطَبَ َ ُ‬
‫اْلَِفْي َف ِة‪َ .‬والْ َفاعِ ُل‬‫صالِِه بِنُ ْو ِن الت َّْوكِْي ِد ْ‬ ‫ِِ‬ ‫ض ِرب ُن‪ :‬وإِ ْعرابه‪ :‬إِ ْ ِ‬
‫ض ِربَ ْن ف ْع ُل أ َْمر َمْب ِِن َعلَى الْ َفْت ِح التّ َ‬ ‫إِ ْ َ ْ َ َ ُ ُ‬
‫اب‪.‬‬‫اإل ْعر ِ‬ ‫اْلُِفْي َف ِة َال َُمَ َّل َْلَا ِم َن ِْ‬
‫ْ‬ ‫ض ِمْي مستَُّت فِي ِه وجوِب تَ ْق ِدي ره أَنْت‪ .‬ونُو ُن التَّوكِي ِ‬
‫د‬ ‫َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ ً ْ ُُ َ َ ْ ْ ْ‬
‫َ‬
‫ض ِم ْْي‬ ‫ِ ِ‬ ‫ض ِرب َّن فِعل أَمر مب ِِن علَى الْ َفْت ِح ِالتِّ ِ‬
‫صال ِه بِنُ ْو ِن الت َّْوكِْيد الثَّقْي لَ ِة‪َ .‬والْ َفاعِ ُل َ‬ ‫َ‬ ‫ض ِربَ َُّن‪َ :‬وإِ ْعَرابُهُ‪ :‬إِ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ‬ ‫إِ ْ‬
‫اب‪.‬‬ ‫اإل ْعر ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬
‫ت‪َ .‬ونُ ْو ُن الت َّْوكْيد الثَّقْي لَة َال َُمَ َّل َْلَا م َن ْ َ‬ ‫ُم ْستََُّت فْيه ُو ُج ْوًِب تَ ْقديْ ُرهُ أَنْ َ‬

‫‪Soal Latihan‬‬

‫! ‪1. Sebutkan tanda i’rab yang asli bagi fi’il madli‬‬

‫‪2. Ada dua pendapat yang berbeda mengenai tanda i’rab pada fi’il madli‬‬
‫‪jika bertemu dengan dlamir rafa’ mutaharrik. Jelaskan kedua pendapat‬‬
‫! ‪tersebut dengan singkat dan jelas‬‬
‫‪3. Jelaskan ketentuan tanda i’rab bagi fi’il madli jika bertemu dengan‬‬
‫! ’‪dlamir jama‬‬
‫! ‪4. Jelaskan ketentuan tanda i’rab bagi f’il mudlari’ mu’tal akhir‬‬
‫! ’‪5. Jelaskan ketentuan asal tanda i’rab bagi fi’il mudlari‬‬
‫‪6. Sebutkan macam-macam amil nawashib dan berikan masing-masing‬‬
‫! ‪contohnya‬‬
‫‪Page‬‬
‫‪334‬‬
 Ilmu Nahwu

7. Sebutkan macam-macam amil jawazim dan berikan masing-masing

contohnya !
8. Jelaskan tanda i’rab yang asli bagi fi’il Amar !
9. Sebutkan tanda i’rab bagi fi’il amar yang mu’tal akhir !
10. Sebutkan ketentuan tanda i’rab bagi fi’il amar yang berasal dari af’alul
khamsah !
11. Jelaskan ketentuan tanda i’rab bagi fi’il amar yang bertemu dengan nun
niswah !
12. Jelaskan ketentuan i’rab bagi fi’il amar yang bertemu dengan nun taukid
khafifah dan tsaqilah !
13. I’rabkanlah contoh-contoh di bawah ini !
ُ‫ب‬َ ‫ض َر‬
َ
ُْ َ‫ض َرب‬
‫ت‬ َ
‫َرَم ُى‬
‫ض َربوا‬
َ
ُ‫ض ِرب‬ْ َ‫ي‬
‫ب‬َُ ‫ض ِر‬ ْ َ‫ي ْع ِجب ِِنُأَ ْنُت‬
َ‫ِج ْئت ُِْلَق َْرُأ‬
‫ك‬َُ ‫ُوأ ْح ِس َنُإِلَْي‬َ ‫أَقْبِ ْل‬
َُ ‫ض‬
‫ب‬ ِ ‫ُزيْ ًداُفَي ْغ‬ ْ ‫ض ِر‬
َ َ‫ب‬ ْ َ‫ََلُت‬
‫َح ٌُد‬ ِ
َ ‫ُوََلُْيَك ْنُلَهُكف ًواُأ‬
َ ‫ََلُْيَل ْدُ َوََلُْي ْولَ ْد‬

Page
335
 Ilmu Nahwu

Daftar Pustaka

Referensi Berbahasa Arab

Al-qur’an Al-Karim
Ajurum, Ibnu, Syaikh, tt. Matan Al-Jurumiyah, Semarang: PT. Toha Putra.
Al-Ahdal, As-Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Abdul Bari, tt. Al-
Kawakib Ad-Durriyah, Syarhu Mutammimah Al-Ajurumiyah,
Semarang: PT. Toha Putra.
Al-Makudi, Syaikh Abdirrahman bin Shalih, tt. Syarh Ala Al-Muqaddimah
Al-Ajurumiyah, Fii Ilmi Al-Arabiyah, Singapura Jedah Indonesia:
Al-Haramain.
Ar-Raa’ini, Syaikh Ahmad, tt. Matnu Mutammimah Al-Ajurumiyyah,
Semarang: PT. Toha Putra.
Asymawi, Abdullah ibnu Al-Fadlil As-Syaikh, tt. Hasyiyah Ala Matni Al-
Jurumiyah, Semarang: PT. Toha Putra.
Dahlan, Syaikh Ahmad Zaini, tt. Syarhu Mukhtashar Jiddan ‘ala matni
al-Ajurumiyyah, Semarang: PT. Toha Putra.
_______, tt. Risalah Tata’allaqu bi Jaa’a Zaidun, Singapura Jedah
Indonesia: Al-Haramain.
Fadli, Ahmad Sarjoto, 1992. Washilatu al-Mubtadi ‘Ala Ta’allumi al-
I’rabi fi Suwari Al-Ajurumiyah, Pamekasan: Pondok Pesantren
Darul Ulum Banyuanyar.
Ibnu ‘Aqil, Bahaudin Abdullah, tt. Alfiyyah Syarh Ibnu ‘Aqil, Semarang:
PT. Toha Putra
Ibnu Malik, Abi Abdillah Muhammad Jamaluddin, tt. Matan Alfiyah Ibni
Malik, Surabaya: Al-Hidayah
Maarif, Madani, KH., tt. Kitab I’rab, Pamekasan: Pondok Pesantren Sumber
Bungur.
Majid, Abdul, KH., tt. Nubdatun Min al-Qawaa’id al-Nahwiyyah al-
Muta’allawah bi Risalah al-Jurumiyyah, Pamekasan: Pondok
Pesantren Al-Hamidy.
Muhammad, Syukron Makmun, tt. Fathul Fikri Fii Ulumin Nahwi Ala
Nadzmil ‘Imrithi, Kediri: Pondok Pesantren Fathul Ulum.
Page
336
 Ilmu Nahwu

Referensi berbahasa Indonesia

Anam, Husnul, Desember 2001. Metode Pembelajaran Ilmu Nahwu,
Surabaya: Terbit Terang.
Anwar, Moh., KH., 2012. Ilmu Sharaf, Terjemah Matan Al-Kailani dan
Nadham al-Maqshud, Semarang: PT. Toha Putra.
______, cet. Ke-13 April 2012. Ilmu Nahwu, Terjemah Matan
Mutammimah Al-Ajurumiyyah, Semarang: PT. Toha Putra.
______, cet. Ke-20, Oktober 2012. Ilmu Nahwu, Terjemah Matan Al-
Ajurumiyah dan Nadham Imriti, Semarang: PT. Toha Putra.
Bakar, Bahrun Abu, LC., Cet. Ke-5, 2004. Terjemah Alifyah Syarah Ibnu
‘Aqil (Jilid 2), Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensido.
Ghulabi, Musthafa, Syakh, 2005. Jaamiuddurusilarabiah, Shaidan, Beirut:
Maktabah Ashriah.
Kholiq, Abdul, tt. At-Tashrif Al-Istilahy, Nganjuk: Pondok Pesantren
Daarus Salaam.
Kholis, Ahmad Nur, tt. Modul 1 Mata Pelajaran Ilmu Sharaf, Malang:
Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah.
Umam, Chotibul, Prof., Nopember 1996. Pedoman Dasar Ilmu Nahwu,
Terjemah Mukhtashar Jiddan, Jakarta: Darul Ulum Press.

Referensi berbahasa Indonesia tulisan Arab Pegon

Sholih, Ahmad, Pebruari 2010. Taufiyah Al-Mau’uud fi Tarjamah
Nadham Al-Maqsud, Li As-Syaikh Ahmad bin Abdirrahim At-
Thanthawi As-Syafi’i, Pasuruan: Pustaka Sidogiri.

Page
337