Anda di halaman 1dari 4

Kalimah Isim = Kata Benda

Secara bahasa, kalimah isim bisa diartikan sebagai kata benda di dalam Bahasa Indonesia.

Jadi, jika suatu kata menunjukkan arti benda, maka itu masuk dalam kategori isim.

Contohnya: sepatu, tas, makanan, bacaan, laptop, komputer, sepeda, mobil, itu semua adalah kata
benda dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa arab, diartikan sebagai kalimah isim.

Selain berarti kata benda, isim juga bisa berarti:

 kata sifat, misalkan: cantik, baik, pengasih, penyayang, pintar.

 waktu, misalkan: pagi, siang, sore, malam.

 kata yang jika diterjemahkan, menggunakan akhiran -an (mashdar), misalkan: perbuatan,
bacaan, pekerjaan, ucapan.

Definisi Isim Menurut Ilmu Nahwu

Di dalam pelajaran ilmu nahwu, saat belajar Jurumiyah pertama kali dulu, saya diajarkan definisi isim
dalah basaha arab sebagai berikut:

Isim adalah kalimah yang mengandung sebuah makna pada dirinya sendiri dan tidak berkaitan


dengan waktu yang ada 3 (masa lampau, sekarang, dan akan datang).

Mengandung makna pada dirinya sendiri, ini untuk membedakan dengan huruf, dimana huruf tidak
punya makna pada dirinya sendiri.

Ciri-Ciri Isim

Untuk mengetahui suatu kalimah masuk ke dalam kalimah isim atau yang lain, bisa dilakukan dengan
dua cara:

1. tahu arti dari kalimah tersebut, contoh: ٌ‫ ِك َتاب‬artinya buku. buku = kata benda. Kata benda =
kalimah isim. berarti ٌ‫ ِك َتاب‬masuk ke dalam kategori kalimah isim.

2. tahu dari tanda-tanda kalimah isim, seperti yang akan kita bahas kali ini.
Tanda-tanda kalimah isim di antaranya:

1. Didahului Dengan Al (Alif Lam /‫) ال‬

Tanda kalimah isim yang pertama adalah adanya al atau alif lam di awal kalimah.

Adanya al menunjukkan kalimah tersebut adalah isim ma’rifat dan ini akan kita bahas kemudian.

Contoh isim yang menggunaan al, di lafadz Bismillahirrahmanirrahim:

‫الرحمن الرحيم‬ ‫بسم هللا‬

Kalimah arrahman ( ‫الرحمن‬ ) adalah kalimah isim, karena ada al di depannya.

Begitu juga dengan kalimah ‫الرحيم‬.

2. Ada Tanwin Di Akhir Kalimah Tersebut

Tanwin pasti selalu berada di akhir kalima isim, tidak mungkin di kalimah fi’il dan huruf, kecuali di
dalam beberapa kondisi nantinya.

Meskipun demikian, nantinya ada isim yang tidak bisa menerima tanwin, yang dinamakan dengan
isim ghairu munsharif.

Contoh isim yang ada tanwinnya: ٌ‫ ِك َتاب‬.

3. Didahului Oleh Huruf Jer

Ciri-ciri isim selanjutnya adalah, didahului oleh huruf jer: ‫ ل‬،‫ ك‬،‫ ب‬، ّ‫ رب‬،‫ في‬،‫ على‬،‫ عن‬، ‫ الى‬،‫من‬.

Jika di depan kalimah ada huruf-huruf jer di atas, maka kalimah tersebut adalah kalimah isim.

ِ ‫ِبسْ ِم‬
Contohnya: .‫هللا‬

lafadz ‫ ِبسْ ِم‬merupakan gabungan dari huruf jer ‫ب‬


ِ dan kalimah isim ‫اسْ ٌم‬.

Karena didahului huruf jer ‫ب‬


ِ , maka kalimah ‫ اسم‬merupakan kalimah isim.

4. Bisa Dibaca Jer (Dii’rab Jer)

I’rab jer hanya bisa masuk ke kalimah isim, tidak mungkin masuk ke kalimah fi’il.

Jika kalimah bisa dibaca jer, maka dipastikan itu adalah kalimah isim.

Contohnya: ‫بسم هللا‬.

Lafadz Allahi (ِ‫ )هللا‬dibaca jer, tanda jernya dengan kasrah. Hal ini karena menjadi mudhaf ilaih.

Karena bisa dibaca jer, maka dipastikan itu adalah kalimah isim.

5. Dimulai Dengan ‫ ُم‬،‫ ِم‬،‫َم‬

Ini adalah tambahan dari seorang ustadz, saat saya mengikuti kajian beliau.

Salah satu tanda kalimah isim adalah adanya ‫ ُم‬،‫ ِم‬،‫ َم‬ini.

Contohnya:

 ‫ َمسْ ِج ٌد‬.

 ‫مِرْ َو َح ٌة‬.
 ‫مُسْ لِ ٌم‬.

Meskipun isim bisa diketahui dengan ciri-cirinya, namun tetap ada kalimah isim yang tidak bisa
diketahui dari tanda-tandanya, dan beberapa di antaranya harus dihafalkan, seperti isim maushul,
isim isyarah, isim dhomir.

Kalimah isim di dalam bahasa arab bisa dibedakan menjadi beberapa beberapa jenis sebagai berikut:

1. Jenis Isim Berdasarkan Jumlahnya

Berdasarkan jumlahnya, isim dibedakan menjadi:

 isim mufrad, yaitu isim yang bermakna satu, contohnya: ٌ‫م ُْؤ ِمن‬.

 ِ ‫م ُْؤ ِم َن‬.
ism tatsniyah, yaitu ism yang bermakna dua, contohnya: ‫ان‬

 jamak, yaitu kalimah isim yang bermakna lebih dari dua, contohnya: ‫م ُْؤ ِم ُن ْو َن‬.

2. Pembagian Isim Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelaminnya, kalimah ism dibedakan menjadi:

 mudzakar, yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna laki-laki, contohnya: ‫مُسْ لِ ٌم‬.

 muannats, yaitu kalimah isim yang menunjukkan makna perempuan, contohnya: ‫مُسْ لِ َم ٌة‬.

3. Macam-Macam Isim Berdasarkan Status Kejelasannya.

Macam isim berdasarkan kejelasannya dibedakan menjadi:

 isim nakirah, yaitu isim yang bermakna umum, contohnya: ٌ‫ ِك َتاب‬yang berarti buku, bisa buku
apa saja, umum, tidak menunjuk ke buku tertentu.

 isim ma’rifat, yaitu isim yang bermakna khusus, contohnya: ُ‫ ْال ِك َتاب‬yang artinya buku (yang
itu), sudah khusus menunjukkan ke buku mana. Salah satu tanda isim ma’rifat adalah adanya
al di depannya.

4. Macam Isim Berdasarakan Harakat Akhirnya

Dibedakan menjadi:

 isim mu’rab, yaitu isim yang harakat akhirnya bisa berubah sesuai dengan i’rabnya,
ْ bisa dibaca ‫اب‬
contohnya: ُ‫ال ِك َتاب‬. َ ‫ ْال ِك َت‬atau ‫ب‬ ْ tergantung ‘amil yang masuk kepadanya.
ِ ‫ال ِك َتا‬,

 isim mabni, yaitu isim yang harakat akhirnya tidak bisa berubah, contohnya ‫ه َُو‬, terdiri atas:

 Isim dhamir ( ‫) إسم الضمير‬

 Isim isyarah ( ‫) إسم اإلشارة‬

 Isim maushul ( ‫) إسم الموصول‬

 Isim istifham ( ‫) إسم اإلستفهام‬

 Isim syarat ( ‫) إسم الشرط‬


5. Pembagian Isim Berdasarkan Penerimaan Terhadap Tanwin

Dibedakan menjadi:

 Isim munsharif, yaitu isim yang menerima tanwin, contohnya: ‫م َُح َّم ٌد‬.

 Isim ghairu munsharif, yaitu isim yang tidak menerima tanwin, contonya: ُ‫ضان‬
َ ‫ر َم‬.
َ
6. Isim Berdasarkan Alif/Ya Lazimah.

Berdasarkan alif/ya lazimah, isim dibagi menjadi:

 isim manqush, yaitu isim yang diakhiri dengan ya lazimah dan sebelum ya tersebut,
berharakat kasrah, contohnya: ‫ال َقاضِ ى‬.

 isim maqshur, yaitu isim yang diakhiri dengan alif lazimah dan sebelum alif tadi berharakat
fathah, contohnya: ‫ال َف َتى‬.

7. Isim Sifat

Pembagian isim yang selanjutnya adalah isim sifat.

Isim sifat nanti akan dibedakan lagi menjadi beberapa kelompok.

Contoh isim sifat: ‫الرحيم‬, ‫الرحمن‬.

Kesimpulan

Secara umum, kalimah isim bisa diartikan menjadi:

 kata benda.

 kata sifat.

 waktu.

 kata yang berakhiran -an jika diterjemahkan dalam bahasa arab, contohnya: ٌ‫ ِك َتاب‬yang
َ ‫ َك َت‬.
artinya bacaan (buku) dari kata fi’il ‫ب‬

Kalimah isim dapat diketahui dengan:

 mengetahui artinya.

 mengetahui tanda-tandanya.

Anda mungkin juga menyukai