Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MACAM-MACAM ISIM DAN PEMBAGIANNYA

Disusun guna memenui tugas UAS mata kuliah bahasa arab dengan Dosen
pembimbing

Moh Nadhif, M. Pd

Disusun oleh:

1. Khoirul Farihin ( 2018.77.26.076 )

PROGRAM STUDI PGMI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’HAD ALY

“ AL HIKAM “

TAHUN AKADEMIK

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puja dan puji penulis haturkan


kepada Allah SWT. Karena berkat nikmat-Nya lah penulis bisa menyelesaikan
Makalah Nahwu dengan judul “macam-macam isim dan pembagiannya” ini tanpa
ada halangan apapun yang menghambat penulis. Sholawat serta salam senantiasa
penulis haturkan kepada Junjungan Umat Islam di dunia, Nabi Besar Muhammad
SAW. Yang telah menuntun manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang
penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang.

Penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian makalah ini. Dan penulis juga meminta
maaf apabila pembaca menemukan kesalahan dalam penulisan makalah ini,
karena penulis juga manusia dan manusia merupakan tempat lupa dan salah.

Malang, 27 Januari 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

 Latar Belakang Masalah

Ilmu Nahwu merupakan ilmu pokok yang harus dikuasai kalau seseorang ingin
belajar Bahasa Arab. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang diakui dunia
dan menjadi salah satu dari bahasa dunia dan diakui oleh PBB.

Dalam Bahasa Arab, salah satu pembahasannya adalah tentang “isim dan
pembagiannya”. Materi ini merupakan materi paling dasar dan harus dikuasai oleh
mereka yang belajar Bahasa Arab.

 Rumusan Masalah

1. Isim sifat dan mausuf?

2. Isim muannas dan mudzakkar?

3. Tanda-tanda Muannast?

4. Isim yang sama dalam bentuk muannast dan mudzakkarnya?

 Tujuan Pembahasan Masalah

1. Untuk mengetahui isim sifat dan mausuf

2. Untuk mengetahui isim muannast dan mudzakkar

3. Untuk mengetahui tanda-tanda muannast

4. Untuk mengetahui isim yang sama dalam bentuk muannast dam mudzakkarnya.
BAB II

PEMBAHASAN

Isim dan pembagiannya

 Sifat dan mausuf ( ‫) الصفة والموصوف‬

Isim sifat adalah sesuatu yang menunjukan sifat dari sesuatu dzat.

Sifat dibagi menjadi dua :

A. Sifat yang termustaq atau terbuat dari kalimat fi’il dan ini ada dalam
lima tempat.

1) Dari isim fa’il seperti contoh : ٌ‫ارب‬


ِ ‫ض‬َ ‫َهذَا َر ُج ٌل‬

2) َ ‫َهذَا‬
Dari isim maf’ul seperti contoh : ٌ‫ع ْبد ٌ َمض ُْر ْوب‬

3) َ ‫َهذَا َر ُج ٌل‬
Dari amsilatul mubalaghoh seperti contoh : ٌ‫ض َّراب‬

4) َ ‫َرأَيْتُ َر ُج اًل َح‬


Dari sifat musabbahah seperti contoh : ‫سنَ َوجْ ِه ِه‬

5) ْ َ ‫َم َر ْرتُ ِب َر ُج ٍل أ‬
Dari isim tafdil seperti contoh : َ‫علَ َم ِم ْنك‬

B. Sifat yang dita’wil dari isim mustaq dan ini dibagi menjadi sepuluh.

1) ِ ‫أي ْال َح‬


Dari isim isyaroh seperti contoh : ) ‫اض ِر‬ ْ ( ‫َم َر ْرتُ بِزَ ْي ٍد َهذَا‬

2) Dari isim mausul seperti contoh : ) ُ‫أي ْال َم ْعلُ ْو ِم ِق َيا ُمه‬ ْ ‫َم َر ْرتُ ِبزَ ْي ٍد الَّذ‬
َ َ‫ِي ق‬
ْ ( ‫ام‬
3( ) ‫ ( ذو‬Dengan makna pemilik seperti:

) ‫ب ْال َما ِل‬


ِ ‫اح‬
ِ ‫ص‬َ ‫(أي‬ ْ ‫َم َر ْرتُ بِ َر ُج ٍل ذ‬
ْ ‫ِي َما ٍل‬

4) ْ ‫َم َر ْرتُ ِب َر ُج ٍل ِد َم‬


Dari asma’un nasab seperti contoh : ٍ ‫ش ِقي‬

5) ُ ‫زَ يدٌ َر ُج ٌل أَي َر‬


( ‫( أَي‬Yang menunjukan makna kesempurnaan seperti : ‫ج ٍل‬

6) Dari jumlah atau sibhu jumlah seperti contoh :

) َ‫َللاِ ) ( َو َرأَيْتُ َر ُج اًل فِي الد َِّار ْأو ِع ْندَك‬


َ ‫( َواتَّقُ ْوا يَ ْو اما ت ُ ْر َجعُ ْونَ فِ ْي ِه إلَى‬

7) َ ‫َرأَيْتُ َر ُجًلا‬
Masdar yang dikehendaki sebagai sifat seperti contoh : ‫ع ْدل ا‬
8) Isim ‘adad atau hitingan seperti contoh :

‫ق‬
ٍ ‫ع ِم ْي‬ ْ ( ‫ب ث َ َمانِيْنَ قَا َّمةا‬
َ ‫أي‬ ٍ ‫) َم َر ْرتُ ِب ُج‬

9) Isim miqdar atau takaran seperti contoh : ) ‫أي ِم ْكيَا ٌل ِب ِه‬ ْ ‫ِع ْند‬
ْ ( ‫ِي ِب ٌّر قَ ِفي ٌْز‬
10) Dari isim jamid yang mengandung makna sifat dari isim mustaq seperti
contoh : ُ ‫(أي‬
)ٌ‫ش َجاع‬ َ َ ‫َهذَا َر ُج ٌل أ‬
ْ ٌ‫سد‬

Isim mausuf adalah dzat yang disifati itu sendiri dan didalamnya itu
meliputi masdar,isim zaman, isim makan, dan isim alat.

Isim mausuf dibagi menjadi dua,

A. ‫ اسم العين‬: Yaitu sesuatu yang menunjukan makna atas suatu dzat yang berdiri

ٌ ‫َر ُج ٌل َوزَ ْيدٌ َوفَ َر‬


dengan dzat itu sendiri seperti contoh :‫س‬

B. ‫ اسم المعنى‬: Yaitu sesuatu yang menunjukan makna atas suatu dzat akan tetapi
tidak berdiri dengan dzatnya sendiri dan maknanya adakalanya (wujudiyyun) atau
tampak seperti contoh lafadz :ُ‫عة‬ َّ ‫ ا َ ْل ِع ْل ُم َوال‬dan adakalanya (‘adamiyyun( atau
َ ‫ش َجا‬
ُ ‫ ا َ ْل َج ُه ُل َو ْال ُجب‬karena ilmu dan keberanian
tidak tampak seperti contoh lafadz : ‫ْن‬
keduanya memberikan hasil yang nyata berbeda dengan kebodohan dan gila.

‫ المذكر والمؤنث‬2 Mudzakar Dan Mu’annats

Isim adakalanya mudzakar dan adakalanya mu’annat.

A. Isim mudzakar adalah isim yang bisa diisyaratkan dengan menggunakan


lafadz )‫ ( َهذَا‬seperti contoh : ‫ان‬
ٌ ‫ص‬َ ‫َر ُج ٌل َو ِخ‬
B. Isim mua’nnats adalah yang bisa diisyaratkan dengan menggunakan lafadz
)‫ ( َه ِذ ِه‬seperti contoh : ٌ‫اِ ْم َرأَة ٌ َونَاقَة‬
C. Isim mudzakar dibagi menjadi dua yaitu mudzakar haqiqi dan mudzakar
majazi

 Mudzakar haqiqi adalah isim yang menunjukan makna laki-laki baik


manusia ataupun hewan seperti contoh : ‫ج َم ٌل‬
َ ‫ي َو‬
ٌّ ‫ص ِب‬
َ
 Mudzakar majazi adalah isim yang ditempatkan pengamalannya pada
makna laki-laki baik dari manusia ataupun hewan akan tetapi
tidak termasuk darinya ( manusia dan hewan ) seperti contoh : ‫قَ َم ٌر َولَ ْي ٌل‬
 Isim mua’annats dibagi menjadi empat, mua’nnats lafdi, mua’annats
ma’nawi, mua’nnats haqiqi, dan mua’nnats majazi
 Mu’annats lafdi adalah isim yang mana lafadznya berbentuk mua’annats
namun tidak dengan artinya ( tidak menunjukan perempuan ) seperti

َ ‫ط ْل‬
contoh :ُ ‫حةُ َو ه َْمزَ ة‬ َ
 Mua’annats maknawi adalah isim yang mana makannya menunjukan
perempuan namun lafadz berbentuk mudzakar, seperti contoh : ٌ‫ِه ْند ٌ َوزَ ْينَب‬
 Mua’nnats haqiqi adalah isim yang menunjukan makna perempuan baik
lafadz maupun maknanya seperti contoh :ٌ ‫ا ِْم َرأَة ٌ َو بَقَ َرة‬
 Mua’nnats majazi adalah isim yang isim yang ditempatkan
pengamalannya pada makna perempuan baik dari manusia ataupun hewan
akan tetapi tidak termasuk darinya ( manusia dan hewan ) seperti contoh
:‫ار‬
ٌ َ‫س َود‬
ٌ ‫ش َْم‬

C. Tanda-tanda mu’annats ( ‫) عالمة التأنيث‬


Isim mu’annats itu memiliki tiga tanda :

A. Ta’ marbutoh ) ‫ ( ة‬seperti contoh : ُ‫اط َمة‬


ِ َ‫ف‬

B. Alif ta’nis maqshuroh )‫ ( ى‬seperti contoh :‫س ْل َمى‬


َ

C.Alif mamdudah seperti contoh : ‫سنَا ُء‬


ْ ‫َح‬
Ta’ marbutoh itu dapat kita jumpai pada isim sifat yang membedakan antara
bentuk mudzakar dan mu’annatsnya seperti contoh : ٌ‫عا ِل َمة‬ َ ( ) ٌ‫( َبائِ ٌع – َبائِ َعة‬
َ – ‫عا ِل ٌم‬
( ) ٌ ‫ ( َمحْ ُم ْودٌ – َمحْ ُم ْودَة‬dan sedikit pula kita jumpai pada isim nama seperti contoh :
) ٌ‫غ ًَل َمة‬ ُ ( ) ٌ‫سانَة‬
ُ – ‫غ ًَل ٌم‬ َ ‫ان – ِإ ْن‬
ٌ ‫س‬َ ‫( ِإ ْن‬
Adapun isim sifat yang sudah dikususkan untuk seorang perempuan maka tidak
perlu menambahkan ta’ marbutoh seperti lafadz : ‫ق‬ َ ،‫ض‬
ٌ ‫طا ِل‬ ٌ ِ‫ َحائ‬kecuali itu adalah
sima’I atau langsung dari ucapan orang arab.

Dan banyak kita jumpai dalam penambahan ta’ marbutoh itu untuk membedakan
diantara sesuatu yang bermakna satu dan bermakna sekumpulan atau jenis seperti
contoh : ٌ ‫ت َْم ٌر َو ت َْم َرة‬

Terkadang ta’ marbutoh juga ditambahkan untuk

1) muballaghoh ( untuk memberikan makna sangat ) seperti contoh : ‫ع ًَّل َمةٌ َو‬
َ
ٌ‫ ( فَ َّها َمة‬bukan bentuk mu’annats )

2) ِ ‫ ( َمفَا‬seperti contoh :ٌ‫اج َحة‬


sebagai pengganti ya’ dari lafdz )‫ع ْي َل‬ ِ ‫ َج َح‬asalnya
adalah dari lafadz :‫ جحاجيح‬dan ini banyak ditemukan dalam isim mu’arrob ( isim
yang diarabkan )

3) sebagai pengganti dari ya’ nisbah seperti contoh

: ُ‫َاربَة‬
ِ ‫َارقَةُ َو َمغ‬
ِ ‫ َمش‬asalnya adalah lafadz : ‫َاربِي‬
ِ ‫َار ِقي َو َمغ‬
ِ ‫َمش‬
4) sebagai pengganti dari fa’ fi’il kalimat yang dibuang seperti contoh
:‫ عدة‬asalnya adalah ‫عداا‬
ْ ‫ ِو‬kemudian waunya dibuang dan diganti dengan
ta’marbutoh

5) sebagai pengganti dari ‘ain fi’il kalimat yang dibuang seperti contoh
:ٌ‫طالَة‬
َ ِ‫ إِقَا َمةٌ َو إ‬dan ini banyak kita jumpai pada masdar dari fi’il mazid alif ) yang
َ ‫طا َل َوأَبَا‬
mendapat tambahan alif ( pada bina’ ajwafseperti lafadz : ‫ع‬ َ َ ‫ام َوأ‬
َ َ‫أَق‬

6( sebagai pengganti dari ya’ fi’il kalimat yang dibuang seperti contoh :
ٌ‫ لُغَة‬asalnya adalah lafadz : ‫لَ ْغ ٌو‬

 Isim yang sama dalam bentuk mudzakar dan mua’nnatsnya

( ‫) ما يستوي فيه المذكر والمؤنث‬

Seperti yang kita ketahui bahwasannya isim, ada yang berbentuk mudzakar dan
ada yang berbentuk mu’annats, namun ada sebagian isim yang sama dalam bentuk
mudzakar dan mu’annasnya antara lain :

A. Isim sifat yang mengikuti wazan-wazan dibawah ini :

B. ‫ ِم ْف َع ٌل‬seperti contoh : ‫ ِم ْق َو ٌل‬،‫ش ٌم‬


َ ‫( ِم ْغ‬artinya : orang yang baik perkataannya,
dan orang yang pemberani )

C. ‫ ِم ْف َعا ٌل‬seperti contoh : ‫ ِم ْق َوا ٌل‬،‫ار‬


ٌ ‫ط‬َ ‫( ِم ْع‬artinya : orang yang baik perkataanya,
dan yang orang yang suka memakai wangi-wangian )

D. ‫ ِم ْف ِع ْي ٌل‬seperti contoh : ‫س ِكي ٌْر‬


ْ ‫ ِم‬،‫( ِم ْع ِطي ٌْر‬artinya : pemabuk, dan yang orang
yang suka memakai wangi-wangian )

E. ‫ فَعُ ْو ٌل‬yang bermakna isim fa’il seperti contoh : ‫غي ُْو ٌر‬
َ ،‫صب ُْو ٌر‬
َ ( artinya : yang
cemburu, dan yang sangat sabar. Apabila isim sifat yang mengikuti wazan
tersebut bermakna isim maf’ul seperti contoh : ‫ أ َ ُك ْو ٌل‬، ٌ‫ َر ُك ْوب‬، ٌ‫حلُ ْوب‬
َ ( artinya :
sesuatu yang dimakan, sesuatu yang dinaiki, dan sesuatu yang diperas ) maka
dalam bentuk mu’annatsnya menggunakan ta’ marbutoh )‫ (ة‬seperti contoh :

ٌ‫ أ َ ُك ْولَة‬،ٌ‫ َر ُك ْو َبة‬،ٌ‫َحلُ ْو َبة‬

F. ‫ فَ ِع ْي ٌل‬yang bermakna isim maf’ul yang dikehendaki sebagai sifat dan mausuf

ٌ ‫( ا ِْم َرأَة ٌ قَتِ ْي ٌل أ َ ْو َج ِر ْي‬artinya :


atau yang disifatinya diketahui seperti contoh : ‫ح‬
perempuan yang dibunuh, dan yang terluka) apabila isim sifat yang mengikuti
wazan tersebut bermakna isim fa’il seperti contoh : ‫ َك ِر ْي ٌم‬،‫ْف‬ َ ،‫( َر ِح ْي ٌم‬artinya :
ٌ ‫ظ ِري‬
orang yang mulia, orang yang cerdas, dan orang yang berbelas kasihan) maka
dalam bentuk mu’annasnya menggunakan ta’ marbutoh )‫ (ة‬seperti contoh :

ٌ‫ َك ِر ْي َمة‬،ٌ‫ظ ِر ْيفَة‬
َ ،ٌ‫ َر ِح ْي َمة‬begitu pula apabila mausuf atau yang disifati tidak
diketahui antara mudzakar dan mu’annatsnya, seperti contoh

: ‫ َرأَيْتُ َج ِر ْي َحةا‬.ِnamun adakalanya juga isim yang mengikuti wazan ‫فَ ِع ْي ٌل‬
yang bermakna isim maf’ul menggunakan ta’ marbutoh )‫ (ة‬seperti isim yang ada

pada jamak killah seperti : ٌ‫صلَة‬


ْ ‫ َخ‬،ٌ‫ َح ِم ْيدَة‬،ٌ‫ فَ ْعلَة‬،ٌ‫ ذَ ِم ْي َمة‬akan tetapi hal yang seperti
ini jarang sekali dijumpai. Begitu pula apabila isim yang berwazan ‫فَ ِع ْي ٌل‬
dikehendaki sebagai nama sesuatu bukan sifat maka dalam bentuk mua’nnastnya
menggunakan ta’ marbutoh )‫ (ة‬seperti contoh : ٌ‫حة‬
َ ‫ ذَبِ ْي‬،ٌ‫ أ َ ِك ْيلَة‬،ٌ‫ ن َِط ْي َحة‬. (artinya :
sembelihan, makanan, dan gilingan)

G. ‫ ِف ْع ٌل‬yang bermakna isim maf’ul seperti contoh : ‫طحْ ٌن‬


ِ ،‫( ِذ ْب ٌح‬artinya : yang
digiling, dan yang disembelih )

H. ‫ فَ َع ٌل‬yang bermakna issm maf’ul seperti contoh : ٌ‫سلَب‬


َ ،‫( َجزَ ٌر‬artinya : yang
diambil, dan yang disembelih

Adapun isim sifat yang menggunakan ta’ marbutoh pada wazan-wazan diatas
ُ ،ٌ‫ ِم ْيقَانَة‬،ٌ‫ارة ٌ ِم ْس ِك ْينَة‬
seperti contoh : ٌ ‫عد َْوة‬ َ ‫ط‬َ ‫ ِم ْع‬itu sangat jarang dijumpai.

ٌّ ‫ع ْد ٌل َو َح‬
A. Masdar yang dikehendaki sebagai sifat seperti lafadz : ‫ق‬ َ maka isim
tersebut sama dalam bentuk mudzakar dan mua’nnatsnya seperti contoh : ُ‫َم َر ْرت‬

َ ٍ‫ام َرأَة‬
‫ع ْد ٍل‬ ْ ِ‫ع ْد ٍل أ َ ْو ب‬
َ ‫بِ َر ُج ٍل‬

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Isim sifat adalah sesuatu yang menunjukan sifat dari sesuatu dzat.

Sifat dibagi menjadi dua :

A. Sifat yang termustaq atau terbuat dari kalimat fi’il dan ini ada dalam
lima tempat.

B. Sifat yang dita’wil dari isim mustaq dan ini dibagi menjadi sepuluh.

Anda mungkin juga menyukai