Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGERTIAM ISIM & PEMBAGIAN ISIM

KELOMPOK 1
NAMA : 1. HASAN UDIN SETIYABUDI
2.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Al-Quran turun dengan bahasa Arab dikarenakan Rasulullah Saw dan para

Mukhatab pertamanya menggunakan bahasa tersebut. ”Dan Jikalau kami jadikan Al Quran
itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?” apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah
orang) Arab?” [Fushilat: 44 ]

Dalam pembelajaran Bahasa Arab, kata terbagi menjadi tiga yaitu Isim, Fi’il, dan Huruf.
Namun pada makalah ini akan dibahas tentang isim. Isim adalah kata yang bermakna namun
tidak terikat dengan waktu. Fi’il adalah kata kerja. Dan Huruf adalah kata penghubung.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini
adalah “Isim dan Macam-Macamnya”.

Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam
makalah ini masalahnya dibatasi pada :

1. Apakah pengertian dari Isim?

2. Apakah ciri-ciri dari Isim?

3. Apa saja pembagian dari Isim?

1.3. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas mata kulian Bahasa Arab.

Adapun Tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian dari Isim.

2. Mengetahui ciri-ciri dari Isim.

3. Mengetahui pembagian dari Isim.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Isim

‫كملىب مم ةة دملل نت معلى مى ممعن ننى وم لم نم مي نقتمرب نن بب مز مم نن‬

Artinya : “Jenis kata yang mengandung makna yang tidak terikat dengan waktu

(tenses)”.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa isim adalah semua jenis kata benda atau
segala sesuatu yang dikategorikan benda; baik benda mati maupun benda hidup, tanpa
berkaitan dengan masalah waktu. Di sisi lain, isim (kata benda) ada yang bersifat konkrit
(dapat dijangkau indera) dan ada pula yang bersifat abstrak (tidak dijangkau diindera).

2.2. Ciri-ciri Isim

Isim memiliki beberapa ciri, yaitu sebagai berikut:

1. Berharokat kasroh atau kasrohtain : Jika suatu kata mempunyai akhiran kasroh, maka
bisa dikatakan ia adalah isim.

Contoh :

‫مر بضين تت بباللىهب مر ببا وم ببالبن نسلممب دبين ننا‬

Kata yang di garis bawah (‫ للىهب‬dan ‫ )لبن نسلممب‬di atas termasuk isim, dikarenakan akhiran
katanya berupa harokat kasroh.

2. Tanwin : Jika suatu kata berakhiran tanwin, maka ia adalah isim.

Contoh :

‫مض مر مب اللى ته ممثملن كملىب مم نة طميبيبم نة‬

Kata bergarisbawah ( ‫ )ممثملن كملىب مم نة طميبيبم نة‬di atas merupakan isim, terlihat dari adanya
tanwin pada akhirannya.

3. Terdapat ‫ ل‬pada awal kata

Contoh :

‫ال مملىب تك ال تقددون‬ ‫تس ال لسلم تم‬


Kata yang bergaris bawah (keseluruhan kata) di atas merupakan isim, karena
bergandengan dengan ‫ل‬.

Perlu diketahui, jika suatu isim bergandengan dengan ‫ل‬, maka isim tersebut tidak
boleh di tanwin, begitu pula sebaliknya, sehingga isim tidak boleh kemasukan tanda ‫ ل‬dan
tanwin pada satu kata, namun isim harus mempunyai salah satu dari kedua tanda di atas, baik
itu ‫ ل‬saja atau tanwin saja.

4. Terletak setelah huruf jer

( .. ‫ – مكا – بلـ‬.‫بم نن – إب ملى – عم نن – عم ملىى – بفي – تر لب – ببـ‬.Diantara huruf-huruf jer adalah :


(

‫بم نن‬ : Dari ‫عم نن‬ : Dari ‫ببـ‬. : Dengan ‫إب ملى‬ :
Ke ‫بلـ‬. : Milik, Kepunyaan ‫مكا‬ : Seperti ‫عم ملىى‬ : Di atas ‫تر‬
‫لب‬ : Betapa banyak, acapkali ‫بفي‬ : Di dalam

Contoh :

‫بفي بمين نت بم نن بتيتونـ بت اللىهب‬

Dari contoh di atas, kata ‫ بمين نت‬dan ‫ بتيتونـ بت‬, termasuk isim karena terletak setelah huruf jer.

5. Idhofah (penyandaran) = Mudhof mudhof ‘ilaih : Jika terdapat dua kata yang
bergandengan, dengan kata yang kedua mempunyai akhiran kasroh, maka kedua kata tersebut
kemungkinan besar adalah isim.

Contoh : ‫كبم تا تب تم مح لمدن‬ : Kitabnya Muhammad

: Agama Islam ‫دبين تن الب نسلممب‬

Kata pertama sebagai mudhof (yg disandarkan) dan kata kedua sebagai mudhof ilaih
(yang menyandarkan). Kata yang kedua di atas adalah isim, karena idhofah, dan terlihat pada
kata kedua mempunyai akhiran kasroh.

2.3. Pembagian Isim

Isim terbagi oleh beberapa macam. Yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah
benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf
akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

 Isim Berdasarkan Jenisnya


Isim berdasarkan jenisnya dibagi menjadi dua bagian yaitu isim mudzakkar (laki-laki)
dan isim muannats (perempuan), masing-masing bagian tersebut ada yang faktanya berjenis
kelamin laki-laki (hakiki) dan perempuan (hakiki) dan ada yang hanya lafadznya saja,
sedangkan faktanya sama sekali tidak diketahui jenis kelaminnya (benda). Mudzakkar hakiki
dan muannats hakiki sangat mudah dibedakan dan tidak memerlukan ciri-ciri khusus,
sedangkan yang lafdzi untuk membedakannya diperlukan ciri-ciri serta cakupannya.

 diakhiri dengan ta’ marbuthoh (‫)ة‬Ciri Muannats Lafdzi:

‫ ال ممدن مر مس تة‬، ‫ ال لنافبذمةت‬Contoh :

Cakupan Muannats Lafdzi meliputi :

• Alat tubuh yang berpasangan

‫ رب نج ةل‬، ‫ أتذت ةن‬، ‫ يمدد‬، ‫ عمين ةن‬Contoh:

• Benda yang tidak dapat dihitung

‫ ال لنا تر‬، ‫ ربين ةح‬، ‫ مس محا ةب‬Contoh:

Oleh orang Arab digolongkan muannats (sima’i) •‫ال لن نف‬ ، ‫ تسونقة‬، ‫ ال لس مما تء‬، ‫تس‬
‫ مس نم‬، ‫ قم مم ةر‬، ‫ مدا ةر‬، ‫ ام نر طمربينقة‬، ‫ةش‬ ‫ ةض‬Contoh:

• Seluruh benda yang jumlahnya lebih dari dua satuan (jamak).

Kaidahnya: ‫( كت دل مج نم نع تمؤمنل ةث‬setiap jamak adalah muannats)

Contoh: ‫( امبن موا ةب‬pintu-pintu) ‫( نم موافبذت‬jendela-jendela)

Apabila tidak terdapat ciri muannats dan tidak tercakup dalam isim muannats seperti di atas,
maka isim tersebut adalah Mudzakkar.

 Isim Berdasarkan Jumlah Benda

Berdasarkan jumlah bendanya isim dibagi menjadi tiga, yaitu isim mufrod, isim
mutsanna dan isim jamak. Isim mufrod adalah isim yang jumlah bendanya satu satuan (satu
biji, satu helai, satu pohon dan sebagainya), biasanya ditandai dengan dhommah, fathah,
kasroh. Isim mutsanna adalah isim yang jumlah bendanya dua satuan. Tanda khas yang
mudah diketahui dari isim ini adalah akhirannya …‫ا بنم‬atau …‫ ين بنم‬untuk mudzakkar dan ‫متا‬
‫ بن‬atau ‫ تمين بن‬untuk muannats. Isim jamak adalah isim yang jumlah bendanya lebih dari dua
satuan. Isim jamak ini dibagi tiga bagian, yaitu jamak mudzakkar salim ( ‫مج نمعت الن تمذمكلرب‬
‫)ال لسلىبمب‬, jamak

.( ‫ )مج نمعت التلكن بسينرب‬dan jamak taksir ( ‫مج نمعت الن تمؤمنل بث ال لسلىبمب‬muannats salim (

 Isim jamak mudzakkar salim berasal dari isim mudzakkar mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang diubah hanya ditambah (‫ )ـون من‬atau (‫ )ـين من‬di akhirnya.

‫تم نسلىب ةم‬berasal dari ‫تم نسلىب بمين من‬atau ‫تم نسلىب تمون من‬Contoh :

 Isim jamak muannats salim berasal dari isim muannats mufrod dan rangkaian
hurufnya tidak ada yang dirubah hanya ta’ marbuthoh di akhir kata yang menjadi ciri isim
muannats dipisahkan dulu dengan menambah alif mati menjadi ‫ ـا ةت‬atau ‫ـا نت‬.

 Isim jamak taksir dapat berasal dari isim mudzakkar mufrod atau isim muannats
mufrodah, akan tetapi rangkaian hurufnya terjadi pemecahan baik ditambah atau dikurangi.
Isim ini tidak memiliki aturan dan tanda khas, sehingga harus dihafal.

‫منافبذمةة‬berasal dari ‫ نم موافبذت‬, ‫مبا ةب‬berasal dari ‫امبن موا ةب‬Contoh :

 Berdasarkan Terdefinisi (Khusus) atau Tidak Terdefinisi (Umum)

Berdasarkan umum dan khususnya isim dibagi menjadi dua, yaitu isim nakiroh (umum) dan
isim ma’rifat (khusus).

 Isim nakiroh ditandai dengan adanya tanwin ( ‫ةـ‬.‫ ـ‬، .‫نـ‬.‫ ـ‬، .‫ـ‬.‫نـ‬. )

‫ كب متا ةب‬، ‫هت ةدى‬Contoh :

 Isim ma’rifat mencakup tujuh jenis, yaitu :

 Isim yang diawali dengan Al (‫)ل‬

‫ الكب متا تب‬، ‫الهت مدى‬Contoh :

a. Isim Dhomir

Kata ganti ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
menggantikan isim tertentu.

Berdasarkan penampakkannya dalam tulisan, isim dhomir dibagi dua, yaitu isim
dhomir bariz (tampak dalam tulisan) dan isim dhomir mustatir (tidak tampak dalam tulisan).
Pada bab ini hanya dibahas isim dhomir bariz, sedangkan isim dhomir mustatir dibahas
setelah membahas kalimat sempurna.

Isim dhomir bariz dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu isim dhomir bariz muttashil
(tersambung dengan kata lain) seperti : ‫ مل‬+ ‫ لمكت نم = كت نم‬dan isim dhomir bariz munfashil
(berdiri sendiri) seperti : ‫ هتوم‬، ‫امنن مت‬

( ‫اب نس تم الب مشا مرةب‬b. Isim isyaroh (

Kata tunjuk digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk menunjuk
isim-isim tertentu.

Kata tunjuk ini berbeda sesuai dengan Ietak isim yang ditunjuk serta jenis dan
jumlahnya. Perbedaan kata tunjuk ini antara isim dekat (qorib) dengan jauh (ba’id) yaitu ha
tanbih ( ‫مهـ‬. ) di awal untuk qorib dan adanya dhomir mukhotob di akhir untuk isim ba’id ( ‫كت‬
‫ مك‬، ‫ مما‬atau ‫) كت نم‬. Selain isim isyaroh ada yang dikaitkan dengan letak, jenis dan
jumlahnya, ada juga isim isyaroh yang dikaitkan dengan letaknya saja.

‫ هت منالب مك‬، ‫ هت منا مك‬، ‫هت منا‬Seperti :

( ‫اب نس تم الن ممون تصون بل‬c. Isim Maushul (

Isim maushul ini digolongkan ke dalam isim ma’rifat karena fungsinya untuk
mengkhususkan suatu isim tertentu dengan kalimat yang ada sesudahnya.

Selain isim maushul yang digunakan untuk menghubungkan isim berdasarkan jenis
dan jumlahnya, ada pula isim maushul yang sifatnya umum (tidak dilihat mudzakkar atau
muannats-nya) yang digunakan untuk yang berakal atau yang tidak. Yaitu ‫( مما‬apa-apa, apa
saja) digunakan untuk isim yang tidak

berakal (‫ ) اب نس تم ال ممون تصون بل لبغمينرب ابلن معاقب بل‬dan ‫( مم نن‬siapa saja/barang siapa)
digunakan untuk

.( ‫اب نس تم ال ممون تصون بل للىن معاقب بل‬isim yang berakal (

( ‫اب نس تم النعملىممب‬d. Isim Alam (

Isim alam adalah isim yang digunakan untuk nama tertentu tanpa membutuhkan
penjelasan. Isim ini ma’rifat karena setiap nama menunjukkan isim tertentu. Pada bagian ini
akan dikhususkan pada kata yang digunakan untuk nama manusia. yang dibagi menjadi 3
golongan, yaitu :
• Isim khos (nama asli)

‫ عت مم تر‬، ‫معائب مش تة‬Contoh :

• Kunyah ( ‫ ) كتننيم ةة‬: julukan

Adalah nama yang diawali dengan kata : ‫ ام ةب‬، ‫ ات دم‬، ‫ اببن ةن‬dan ‫ببنن ةت‬

dan lain-lain. ‫ امبتون مح نف‬، ‫ اببن تن الن مخ لطا بب‬، ‫ نصات دم ا نلمؤمنين‬Contoh :

Laqob ( ‫ ) مل مق ةب‬: gelar

Diberikan khusus kepada orang-orang yang mempunyai kelebihan dalam suatu perkara.

dan lain-lain ‫ ال مفا ترونقت‬، ‫ ال لر بشيندت‬، ‫ ال يصديينقت‬Contoh :

( ‫ اب نس تم الن تم منا مدى‬e. Isim Munada (

Adalah isim yang berada setelah huruf nida. Isim ini menjadi ma’rifat karena setiap
objek yang diseru. pasti telah tertentu dan diketahui oleh si penyeru. Huruf nida terdiri dari
huruf nida untuk dekat, untuk jauh dan untuk dekat dan jauh.

Isim munada dibagi lima, yaitu : mufrod alam, nakiroh maqsudah, mudhofan, sibhul
mudhof, nakiroh ghoiru maqsudah dan khusus lafdzul jalalah. Pada bagian ini hanya dibahas
tiga jenis isim munada yang banyak dijumpai dalam Al-Qur’an atau bacaan sehari-hari, yaitu
isim munada mufrod (satu kata), munada mudhofan dan isim munada khusus lafdzul jalalah.

• Isim munada mufrod

Yaitu isim munada yang terdiri dari satu kata bentuknya nakiroh, akan tetapi tidak
boleh pakai tanwin setelah diawali huruf nida. Tanda akhirnya tetap rofa (salah satu tandanya
dhommah).

‫ ميا تم نسلىب تم‬Contoh :

• Isim munada mudhofan

Isim munada yang berbentuk idhofah (disandarkan). Tanda akhir untuk kata yang
disandarkan adalah nashob (salah satunya fathah).

‫ ميا مر تسون مل اللىهب‬Contoh :

Kadang-kadang huruf nida dapat dibuang jika berbentuk do’a


‫مربل منا‬menjadi ‫ميا مربل منا‬seperti :

• Isim munada khusus lafdzul jalalah ( ‫)ماللى ته‬

Sebenarnya termasuk isim munada mufrod, akan tetapi isim munada ini ada
pengkhususan yaitu : bentuknya ma’rifat ‫ ميا ماللى ته‬dan huruf nida bisa diganti dengan huruf
mim yang bertasydid ditarik di akhirnya yaitu : ‫ماللىلهت لم‬

Catatan :

Apabila isim munada mufrod dalam bentuk ma’rifat baik dengan ” ‫ ” ل‬ataupun isim
maushul, maka setelah ‫ يا‬tidak dapat langsung tersambung dengan isim tersebut, tetapi harus
diselingi dengan lafadz ‫( اميد مها‬untuk isim mudzakkar) dan ‫( اميلتت مها‬untuk isim muannats).

‫ميااميلتت مها ال لن نف‬ ‫ ميا اميد مها اللذبينـ من‬، ‫تس‬Contoh :

f. Isim Idhofat (kata yang disandarkan) ( ‫) اب نس تم انلب مضافمةب‬

Penyandaran (idhofat) ini hanya terjadi antara dua isim (tidak fiil dan tidak juga
huruf) Isim yang pertama yang disandarkan disebut mudhof ( ‫ ) تم مضا ةف‬sedangkan isim
yang disandari disebut mudhof ilaihi (‫) تم مضا ةف إبلمينهب‬, yang merupakan isim ma’rifat
adalah isim yang menjadi mudhof, sedangkan yang menjadi mudhof ilaihi dapat ma’rifat
dapat pula nakiroh tergantung bentuknya. Yang perlu dipahami bahwa mudhof ilaihi itu tidak
boleh kata sifat, dan bentuknya tetap majrur (salah satu tandanya kasroh).

Sedang ketentuan untuk mudhof adalah :

• Tidak boleh ada ” ‫“ ل‬

• Tidak boleh tanwin

Apabila isim mutsanna dan jamak mudzakkar salim, nun yang berada di akhirnya dibuang.

‫ مر تسون ةل‬+ ‫= اللى ته‬ ‫ مر تسون تل اللىهب‬Contoh :

‫ بمنبين‬+ ‫= اب نس مرائبين مل‬ ‫ موالبدمينـ بنبمنب ني اب نس مرائبين مل‬+ ‫هب‬.‫= ـ‬ ‫موالبدمينهب‬


‫من‬

 Berdasarkan Huruf Akhir dan Sakal (tanda) Akhirnya

Berdasarkan huruf akhir dan sakal akhirnya isim dibagi 4 jenis, yaitu isim shohih
akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.
1. Isim shohih akhir ini sudah dibahas pada bab-bab sebelumnya, terdiri dari isim
mufrod, mutsanna, jamak taksir, jamak mudzakkar salim dan jamak muannats salim.

2. Isim mu’tal akhir artinya isim yang huruf akhirnya berupa huruf illat yaitu alif mati
atau ya’ mati ( ‫ ى ن‬atau ‫) ين‬. Jika akhirnya alif mati disebut isim maqshur ( ‫الب نس تم ال مم نق‬
‫ ) تصون تر‬seperti : ‫ هت مدى‬، ‫ تمون مسى‬, dan jika akhirnya ya’ mati

‫ ال مقا بض ني‬، ‫ ) ال مهادبين‬seperti : ‫الب نس تم ال مم نن تقون‬ ‫تص‬disebut isim manqus (

3. Asmaul khomsah (isim yang lima) adalah isim yang jumlahnya lima buah,

. ‫ ذت‬، ‫ تف‬، ‫ مح ةم‬، ‫ ام ةخ‬، ‫ ام ةب‬yaitu :

Kelimanya memiliki kesamaan bentuk yaitu diakhiri dengan wawu jika rofa’

‫ ذتون مما نل‬، ‫ فتون مك‬، ‫ مح تمون مك‬، ‫ ام تخون مك‬، ‫امبتون مك‬seperti :

Diakhiri dengan alif jika nashob, seperti : ‫ مذا مما نل‬، ‫ مفا مك‬، ‫ مح مما مك‬، ‫ ام مخا مك‬، ‫ام مبا مك‬

‫ ذبين مما نل‬، ‫ فبين مك‬، ‫ مح بمين مك‬، ‫ ام بخين مك‬، ‫امببين مك‬Diakhiri dengan ya’ jika majrur, seperti :

 Isim ghoiru munshorif (isim yang tidak menerima tanwin).

Ada beberapa isim yang tidak ber ” ‫ ” ل‬dan bukan sebagai mudhof, akan tetapi tidak dapat
menerima tanwin. Isim semacam ini disebut isim ghoiru munshorif. Yang termasuk isim
ghoiru munshorif adalah :

• Sebagian besar nama orang yang bukan bentukan dari kata lain, seperti :

dll. ‫ عت مم تر‬، ‫ عتثن مما تن‬، ‫مفاطب مم تة‬

• Shighot muntahal jumuk ( ‫) صغة منتهى الجموع‬, bentuk jamak yang sama

‫مم مسا بجدت‬, seperti : ‫مم مفا بعين تل‬dan ‫مم مفا بع تل‬dengan

‫ مص نح مرا تء‬، ) seperti : ‫الف التأنيث الممدودة‬Mengandung alif ta’nits mamdudah ( •‫مسون مدائت‬
‫ مح نم مرا تء‬،

2.4 Cara Mengenal Isim

Isim bisa dikenali dengan sangat mudah seperti dikutip dalam kitab jurumiyyah

‫بض وم التلنن بوي بن وم دتت خو تل الللب بف موا للمب وم تح ترو تف ال مخ نف فالسم تيع مر تف بال مخ نف‬ ‫بض‬
‫وهى بمن وم اب ملى وم عم نن وم عم ملىى ومبفي وم تر لب وم ال مباء وم ال مكا تف وم ال مل تم وم حروف ال مق‬
‫مسمب وهى ال مواوت موال مباء موال لتاء‬
maka adapun isim dikenali dengan adanya khofad ( garis bawah ‫ـ‬.‫ـ‬.‫ـ‬.‫بـ‬.‫ـ‬.‫ـ‬. ) dan

tanwiyn dan kemasukan huruf alif dan lam dan kemasukan huruf khofad ( yaitu huruf yang
membuat suatu kalimat menjadi baris dibawah/kasroh ; nanti aka saya jelaskan ) dan
kemasukan huruf qosam.

Tanda-tanda Isim :

• adanya tanda khofad : khofad adalah baris harokat yang dituliskan kebawah ( ‫ـ‬.‫ـ‬.‫ـ‬.‫بـ‬.‫ـ‬. )
sering disebut dengan harokat kasroh yang ada di akhir kalimat, seperti contoh : ‫في ال مبي بت‬

adanya tanda tanwin ( ‫ةـ‬.‫ـ‬.‫نـ‬.‫ـ‬.‫نـ‬.‫ـ‬. ) setiap fi'il tidak mempunyai tanda tanwin hanya isim yang
mempunyai tanwin.

• adanya alif lam di depannya ( ‫ ) ال‬contoh : ‫الكب متا تب‬

• dimasuki oleh salah satu dari huruf kofad yaitu ( , ‫ بفي‬, ‫ عم ملىى‬, ‫ عم نن‬, ‫ اب ملى‬, ‫بم نن‬

( ‫ اللم تم‬, ‫ الكا تف‬, ‫ ال مباء‬, ‫تر لب‬

contoh lihat pada gambar :

• dan yang terakhir yaitu dimasuki huruf qosam , huruf qosam yaitu huruf yang
menunjukan arti sumpah dan hanya bisa masuk pada kalimat tertentu, huruf qosam ada tiga
yaitu : ‫ التاء‬, ‫ الواو‬, ‫الباء‬

( ‫ ) الواو‬hanya masuk pada isim yang dzohir , contoh : ‫والعم نصرب‬

( ‫ ) الباء‬hanya masuk pada isim yang mudmar / berupa dhomir , contoh : ) ‫ ب ب مك( التاء‬hanya
masuk pada kalimat ‫ اللىه‬, contoh : ‫تاللىه‬

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Isim adalah semua jenis kata benda atau segala sesuatu yang dikategorikan benda;
baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah waktu.
Isim memiliki ciri-ciri yaitu berharakat kasroh, bertanwin (fathahtain, kasrohtain dan
dhommahtain), terdapat ‫ ل‬pada awal kata, terletak setelah huruf jer dan idhofah atau
penyandaran.

Isim terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu berdasarkan jenisnya, berdasarkan jumlah
benda, berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) dan berdasarkan huruf
akhir dan sakal (tanda) akhirnya.

Isim berdasarkan jenisnya terbagi dua, yaitu Muannats dan Mudzakar. Isim
berdasarkan jumlah benda terbagi tiga, yaitu Isim Mufrod, Isim Mutsanna dan Isim Jamak.
Isim berdasarkan terdefinisi (khusus) atau tidak terdefinisi (umum) terbagi dua, yaitu Isim
Nakiroh dan Isim Ma’rifat. Isim berdasarkan huruf akhir dan sakal (tanda) terbagi empat,
yaitu isim shohih akhir, isim mu’tal akhir, asmaul khomsah dan isim ghoiru munshorif.

DAFTAR PUSTAKA

Ibrah. “Pembagian Isim”. pada http://ibrah78gorut.blogdetik.com/category/nahwu-


i/pembagian-isim.html, diakses pada 09 November 2011

Ryper. “Pengenalan Isim dan Tanda-Tandanya”.

http://ponpes-online.blogspot.com/2012/03/bab-2-pengertian-dan-penjelasanisim.html 

Anda mungkin juga menyukai