Pengertian ‘AM
Lafazh yang umum (‘am) ialah yang menunjukan pada jumlah yang banyak dan
satuan yang termasuk dalam pengertiannya dalam satu makna yang berlaku.1
“Lafaz yang mencakup akan semua apa saja masuk padanya dengan satu
ketetapan & sekaligus”.2
Contoh lafaz Am seperti lafaz “laki-laki” ( ا َ ُلNN) ال ِّرج dalam lafaz tersebut
mencakup semua laki-laki. Atau lafaz “manusia” itu mencakaup semua manusia.
Sementara golongan Hanafiah memberi definsi lain sebagai berikut:
Al-‘am secara etimologi berarti merata atau yang umum. Sedangkan secara
terminologi atau istilah Muhammad Adib Saleh mendefinisikan bahwa Al-Am adalah
lafal yang diciptakan untuk pengertian umum sesuai dengan pengertian tiap lafal itu
sendiri tanpa di batasi dengan jumlah tertentu”.5
1
Zahra, Muhammad Abu, Ushul Al-Fiqh (Kairo: Dar Al-Fikral ’Arabi, 1985).
2
Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.Zein, M.A, Ushul Fiqh (Jakarta: Kencana Prenada Media group, 2008).
3
Tahdits, “’Am dan Khas,” diakses 12 Oktober 2021, https://tahdits.wordpress.com/2012/12/23/am-dan-
khas/.
4
Khairul Umam, Akhyar Aminudin, Ushul Fiqh II (Bandung: Pustaka Setia, t.t.).
5
Prof. Dr. H. Satria Effendi, M.Zein, M.A, Ushul Fiqh.
B. Bentuk-bentuk Lafaz ‘Amm
Lafaz ‘amm mempunyai beberapa bentuk yang secara hakiki diperuntukkan
baginya, yakni sebagai berikut:
a. Lafaz كل - kulli (setiap / tiap-tiap) dan جامع - jami’ (seluruhnya / segala).
Misalnya:
ِ ْس َذائِقَةُ ْال َمو
ت ٍ ُكلُّ نَ ْف:
Artinya:“Tiap-tiap yang berjiwa akan mati”. (Ali ‘Imran, 185)
ال ْاليَتَا َمى ظُ ْل ًما ِإنَّ َما يَأْ ُكلُونَ فِي بُطُونِ ِه ْم نَارًا َو َسيَصْ لَوْ نَ َس ِعيرًا
َ إِ َّن الَّ ِذينَ يَأْ ُكلُونَ أَ ْم َو
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara
zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perut dan mereka akan masuk
ke dalam api yang menyala-nyala”. (An-Nisa:10).
e. Isim-isim isyarat, kata benda untuk mensyaratkan, seperti kata ma, man dan
sebagainya.
Misalnya:
َّ ََو َم ْن قَتَ َل ُم ْؤ ِمنًا خَ طَأ ً فَتَحْ ِري ُر َرقَبَ ٍة ُم ْؤ ِمنَ ٍة َو ِديَةٌ ُم َسلَّ َمةٌ إِلَى أَ ْهلِ ِه إِاَّل أَ ْن ي
ص َّدقُوا
Artinya : “dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena tersalah
(hendaklah) ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta
membayar diat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika
mereka (keluarga terbunuh) bersedekah”.(An-Nisa’:92).
f. Isim nakirah dalam susunan kalimat nafy (negatif), nahy (larangan) atau syarat
seperti kata اَل ُجنَاحdalam ayat berikut:
َاح َعلَ ْي ُك ْم أَ ْن تَ ْن ِكحُوه َُّن إِ َذا آَتَ ْيتُ ُموه َُّن أُجُو َره َُّن
َ َواَل ُجن..…..
Artinya: “dan tidak ada dosa atas kamu mengawini mereka apabila kamu bayar
kepada mereka maharnya”. (Al-Mumtahanah:10). 6
C. Macam-macam Lafaz ‘Amm
Melihat bentuk lafadz di atas, dapat diambil bahwa lafadz yang menunjukkan arti
umum ada 3 macam, di antaranya adalah:
a. Lafaz umum yang dikehendaki keumumannya secara pasti, yaitu lafaz-lafaz
umum yang disertai qarinah (tanda). Lafaz ‘amm yang yang tidak mungkin bisa
ditakhsis. Misalnya:
6
Dr. H. Ahmad Sanusi, M.A, Ushul Fiqh (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2015).
dimaksud dari lafaz itu adalah sebagian dari satuan-satuannya. Lafaz ’amm yang
bisa ditakhsis, karena ada dalil dan bukti yang menunjukkan kekhususannya.
Contohnya:
ات يَت ََربَّصْ نَ بِأ َ ْنفُ ِس ِه َّن ثَاَل ثَةَ قُرُو ٍء
ُ ََو ْال ُمطَلَّق
Wanita-wanita yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru.
( Al-Baqarah: 228).
Lafadz ‘am dalam ayat tersebut adalah al-muthallaqatu (wanita-wanita yang
ditalak), terbebas dari indikasi yang menunjukkan bahwa yang dimaksud adalah
makna umum atau sebagian cakupannya.7
D. Pengertian Khas
Khas secara bahasa adalah lawa dari 'am ( )ضد العامmenurut istilah ialah:
"Suatu lafaz yang menunjukkan arti sesuatu yang terbatas dengan orang tertentu
atau bilangan tertentu".
7
Abdul Kholik, “LAFADZ ‘AMM, KHASS, DAN TAKHISS,” Blogger, 12 Oktober 2021,
https://matakuliyah.blogspot.com/2017/04/lafadz-amm-khass-dan-takhiss.html.
Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa lafaz khas adalah suatu lafaz yang
figunakan untuk menunjukkan arti tertentu atau khusus, baik berupa person (orang)
tertentu seperti isim alam (khalid, Muhammad,dsb); berupa jenis seperti فرس، رجلatau
bisa berupa 'adad (bilangan) seperti dua, tiga, sepuluh, tiga puluh, dll.8
Contoh:
ات يَتَ َربَّصْ نَ بِأ َ ْنفُ ِس ِه َّن ثَاَل ثَةَ قُرُوْ ٍء
ُ ََو ْال ُمطَلَّق
Maksud ayat diatas adalah seorang wanita yang ditolak oleh suaminya hendaknya
ber-'iddah selama tiga kali haid/suci. Dalam ayat diatas terdapat lafaz 'adad (jumlah)
yaitu lafaz (ثالثtiga). Sehingga dapat dipahami bahwa lafaz diatas termasuk lafaz khas
karena diungkapkan dengan jumlah atau bilangan
ْ َُوا ْقتُل
ُ واال ُم ْش ِر ِك ْينَ َحي
ْث َو َج ْدتُ ُموْ هُ ْم
“Maka bunuhlah orang-orang musyrik itu dimana saja kamu jumpai”.(QS. At-
Taubah: 5).
Yang termasuk lafaz khas pada ayat diatas adalah lafaz musyrik, karena
menunjukkan golongan tertentu saja, yaitu orang-orang yang syirik (menduakan Allah)
8
Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh (Jakarta: RIneka Cipta, 2005).
Lafaz "Muhammad diatas termasuk lafaz khas, karena menunjuk kepada satu
pengertian yaitu Nabi Muhammad SAW
Contoh:
َو َم ْن قَت ََل ُم ْؤ ِمنًا َخطَا ً فَتَحْ ِر ْي ُر َرقَبَ ٍة ُّم ْؤ ِمنَ ٍة
Lafaz رقبةpada ayat diatas termasuk lafaz khas karena telah ada sifat yang
membatasinya yaitu lafaz مؤمنة. Berarti budak yang wajib dimerdekakan disini adalah
budak yang mukmin.9
9
Romli, Studi Perbandingan Ushul Fiqh (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005).