Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH IT DALAM KESEHATAN

“TREND DAN ISSUE SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI


KEPERAWATAN”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 10
Puput Ramadhani
Yulia Adevia Winata
Nurul Afni
Hanisya Herti Dwisari
Trisna Wulan
Inda Andreani
Yogi Kurniawan
Nita Ashari
Tsuraiya Indah Permata Sari

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN S1


FAKULTAS ILMU KESEHATAN (FIKES)
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
TAHUN 2023

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul TREN
DAN ISSUE SISTEM INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI KEPERAWATAN.
Makalah ini salah satu tugas Pada mata kuliah Keperawatan Psikiatri. Tugas ini
kami buat untuk memberikan ringkasan tentang posyandu kesehatan jiwa
untuk kemajuan referensi mahasiswa. Mudah-mudahan makalah yang kami buat
ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas lagi.

Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun


makalah ini. Oleh karena itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun
sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak/Ibuk dosen mata kuliah Sistem Informasi
Keperawatan. Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam
penyelesaian makalah ini. Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak
terima kasih.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… i


DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….……. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………..….…… ii
BAB II Tren Dan Isusistem Informasi Kesehatan ……………………..…….. ii

A. Tren Dan Isusistem Informasi Kesehatan……………………….……. ii


B. Tujuan system informatika…………………………………………….ii
C. Unsur system informatika…………………………………………….ii
D. Peranan dan Penerapan Komputer dalam Bidang Kesehatan……ii
E. Manfaat Penerapan Komputer dalam Bidang Kesehatan,,,,,,,,,,,,,,ii
F. Pengertian Sistem e-health………………………………………….ii
G. Diagram Sistem e-health……………………………………………ii

BAB III PENUTUP …………….…………………………………….. …..ii

A. KESIMPULAN…………………………………………………….ii

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian intergral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan di
tujukan kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat, baik sehat maupun sakit (UU
No. 38/2014). Untuk dapat memberikan pelayanan keperawatan sesuai standar maka di
perlukan manajemen dalam pelayanan keperawatan untuk mencapai mutu pelayanan dan
asuhan keperawatan. standar pelayanan keperawatan di rumah sakit di atur dalam Peraturan
Menteri No. 10/2015 tentang Standar Keperawatan di Rumah Sakit Khusus bertujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit berdasarkan kompetisi dan
kewenangan perawat dengan memperhatikan keselamatan pasien, keamanan, kesehatan,
lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,
perkembangan masa kini dan masa yang akan datang.
Rumah sakit sebagai pemberi layanan kesehatan merupakan bentuk pelayanan kesehatan
yang di berikan untuk pasien dari para profesional pemberi asuhan dalam tim asuhan.
Profesional pemberi asuhan yaitu sekelompok profesional pemberi asuhan yang memiliki
kewenangan profesi yang sesuai dengan kompetensi, tujuan akhir asuhan yang sama dengan
keahlian yang spesifik.
Tim akan berfungsi dengan baik bila setiap anggota memberikan kontribusi dan kerja
sama yang baik sesuai dengan keyakinan profesi dan standar yang telah disepakati. Kerja
sama atau interprofesioanal kolaborasi tenaga kesehatan, kesehatan merupakan hal yang
mempengaruhi upaya mengoptimalkan pelayanan kesehatan pada pasien (Liaw et al., 2014),
dalam melakukan kolaborasi antar tenaga kesehatan memungkinkan adanya perbedaan
pendapat sehingga diperlukan mekanisme pengaturan untuk mengoptimalkan asuhan.
Menurut Joint Commission International, kegagalan komunikasi di pelayanan rumah sakit di
Amerika Serikat, 30% dari kejadian mal praktik yang mngakibatkan 1.744 kematian dengan
perkiraan keuangan sebesar $1,7 miliar. Menurut tim manajemen risiko Manajemen Risiko
dari Harvard Medical Institusi, 59% melaporkan kejadian karena komunikasi yang tidak
efektif(Joint Commission International, 2018). Komunikasi memegang peran yang sangat

ii
penting dalam pelayanan keperawatan,karena komunikasi merupakan aktivitas yang paling
sering dilakukan perawat kepada berbagai profesi dan unit dalam rumah sakit, salah satu alat
komunikasi yang juga menentukan keberhasilan asuhan pasien adalah dokumentasi
keperawatan.
Dokumentasi adalah bagian penting dari keperawatan. Ini memberikan bukti bahwa
perawatan telah dilakukan dan berisi inforrmasi penting untuk meningkatkan kualitas dan
kesinambungan perawatan (Broderick and Coffey, 2013) Dokumentasi keperawatan
merupakan informasi tertulis tentang status dan perkembangan kondisi kesehatan pasien serta
semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat (Koesier,dkk, 2010).
Faktor mempengaruhi kualitas dokumentasi keperawatan, termasuk dokumentasi sesuai
dengan proses keperawatan, pengunaan standar terminologi dan intrumen dokumentasi,
dokumentasi dan dokumentasi elektronik instrumen yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan
praktik keperawatan. Dokumentasi keperawatan dapat membantu peningkatan cara
berkomunikasi yang efektif antara profesional pemberi asuhan yang baik untuk keselamatan
pasien (De Groot et al., 2019) .
Transformasi digital pada pelayanan kesehatan dapat mempengaruhi pelayanan, namun,
teknologi seperti internet of think, virtual care, pemantauan jarak jauh, artificial intelligence,
big data analytics, penyimpanan data secara digital/ blockchain, smart wearables, platforms
digital. Kemudahan mengubah data menyimpan data yang memungkinkan pengambilan data
dari jarak jauh, pertukaran dan penyimpanan data dan media yang memungkinkan
pengambilan data jarak jauh, pertukaran data berbagi informasi yang relevan di seluruh
ekosistem kesehatan yang secara kontinu telah terbukti berpotensi untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. Dengan meningkatnya kesesuaian diagnosis medis, asuhan berbasis
pengambilan keputusan, daftar pengobatan teringerasi 7 dalam sistem, uji klinis, manajemen
perawatan yang berfokus pada pasien serta menghasilkan lebih banyak pengetahuan berbasis
bukti pengetahuan, keterampilan dan kompetensi bagi para profesional untuk mendukung
pelayanan kesehatan (Dhingra and Dabas, 2020).
Digital health merupakan salah trend issue dan saat ini menjadi fenomena yang terus
bekembang di dunia kesehatan. Digital health ini didefinisikan sebagai sebuah transformasi
budaya yang dapat di akses baik oleh tenaga kesehatan maupun pasien, menuju perbaikan
hubungan dokter - pasien yang setara dengan pengambilan keputusan bersama dengan

ii
berbagai profesi. Berbagai revolusi Hardware dan software dan alat - alat kesehtana terkini
dan support internet yang memudahkan siapapun untuk memperoleh informasi kesehatan.

ii
BAB II
TREND DAN ISSUE SISTEM INFORMASI DALAM KESEHATAN

A. Tren Dan Isusistem Informasi Kesehatan


Tren adalah gaya mutakhit atau modern an sesuatu yang sedang disukai oleh banyak
orang dan sesuai dengan fakta, sedangkan issue adalah suatuperistiwa atau kejadian yang
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa depan dan sedang didiskusikan banyak orang
namun belum jelas fakta atau buktinya.
Demi tercapainya derajat Kesehatan yang baik di masyrakat, maka perlu
mengembangkan uaru system Kesehatan yang baik pula. Salah satunya melalui system
informasi Kesehatan, derajat Kesehatan akan membangun secara baik dan selaras. Dimana
dengan adanya system informatika Kesehatan di masyrakat juga tenaga Kesehatan akan
mendapat info yang akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bida
dujadikan dasar dalam pengambilan Keputusan.
System informatika terdiri dari dua kata, yaitu system dan informasi. System adalah
Kumpulan elemen yang terintergritas untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagu penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusaan saat ini atau mendatang. Sehingga pengertian
system informasi kesehtan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk
siklus informasi (Mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan baalik infoormasi)
untuk mendukung pelaksanaan tindakan yang tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan
pemantauan kinerja system Kesehatan. Saat ini system informasi Kesehatan masih
terhambat serta belum mampu menyediakan data informasi yang akurat, sehingga system
informasi Kesehatan masih belum efektif. Perkembangan teknologi informasi dan
kimunikasu yang pesat memberikan kemudahan dalam penguatan dan perkembangan
system informasik Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk
memanfaatkan system informasi Kesehatan agar dapat meningkatkan pengelolaan dan
penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan.
B. Tujuan system informatika
 Menyedikan informasi yang di gunakan dalam perencanaan, pengendalian,
pengevaluasian, dan perbaikan berkas

ii
 Menyediakan infoemasi untuk pengambilan Keputusan
C. Unsur system informatika
1. Health information online
 Jumlah orang yang mengakses internet untuk informasi Kesehatan
meningkat.
 Healthcare website harus menyediakan informasi yang tepat dan akurat.
 Perawat perlu membantu masyarakat mengevaluasi informasi yang
disediakan website Kesehatan.
 Perawat perlu mengembangkan online material dan memahami informasi
tersebut bisa diakses semua orang termasuk penyandang disabiitas
2. Confidentialiti, Security, And Privacy Of Healthcare Online
 Informasi yang sifatnya personal dan private harus dilindungi
 Informasi terkait Kesehatan seseorang adalah termasuk informasi rahasia
 Penggunaan dokumentasi elektronik dengan IT beresiko terhadap
keamanan dan kerahasiaan informasi Kesehatan seseorang
3. Electronic health records
 Penggunaan elektronik health records menggunakan system informasi
dapat meningkatkan efektifitas komunikasi dan pengumpulan data
informasi pasien
 Penggunaan HER membuat perawat lebih punya banyak waktu untuk
merawt pasien
4. Telehealth
Telehealth adalah menggunakan computer elektronik untuk menyampaikan health
care di tempat yang berbeda, menggunakan hardware dan software pesn terhadap
pasien.
5. Handheld devices
D. Peranan dan Penerapan Komputer dalam Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, komputer sangat berperan penting. Penggunaan
komputer dalam bidang kesehatan tidak hanya akan dirasakan manfaatnya oleh para
penggunanya saja, tetapi juga oleh organisasi tersebut, dalam hal ini misalnya rumah

ii
sakit, klinik, puskesmas, apotek dan lain sebagainya. Perangkat ini secara cepat dan
mudah dapat menolong jiwa manusia.
Komputer dapat digunakan mulai dari penyimpanan dan pengolahan data
administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan riset bidang kedokteran,
mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh
manusia yang mengalami gangguan atau tidak dibagian dalam yang sulit dilihat.
Karena peranan komputer dalam bidang kesehatan sangat penting. Maka peranan
komputer dalam bidang kesehatan di bagi menjadi beberapa bidang, yaitu :
 Bidang administrasi, dengan adanya komputer di administrasi sangat
membantu dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. Tanpa
komputer, akan susah sekali dan memerlukan waktu yang lama untuk
memeriksa banyaknya data–data pasien, stok obat, dan data–data lainnya yang
dimiliki oleh rumah sakit. Namun dengan hadirnya komputer, memeriksa
data–data pasien, stok obat dan juga data keuangan rumah sakit akan menjadi
lebih mudah, cepat dan efektif untuk dilakukan.
 Bidang farmasi, selain dalam bidang obat–obatan komputer juga berperan
sangat penting dalam farmasi, seperti untuk merecord resep dan dosis, serta
menyimpan data harga obat–obatan tersebut. Selain itu, dengan adanya
komputer dalam bidang farmasi juga membantu untuk mengelompokkan
macam-macam obat berdasarkan jenis dan kegunaannya, misalnya Ponstan
adalah obat penahan rasa sakit.
 Mendiagnosa suatu penyakit, dengan adanya komputer DNA yang sudah di
rancang khusus di dalam bidang kesehatan mendiagnosa suatu penyakit bukan
hal yang susah lagi, karena dengan adanya komputer akan lebih cepat, mudah
dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis dari suatu penyakit yang diderita.
 Memonitoring status pasien, pasien yang sudah pernah datang atau baru
pertama kali berobat akan dengan mudah dicari. Data-data personal pasien
juga dengan mudah dilihat. Selain itu, dokter ataupun perawat dapat melihat
rekaman hasil periksa, keluhan dan riwayat penyakit sebelumnya yang pernah
diderita oleh si pasien, tanggal kedatangan pasien terakhir kali berobat, record
resep yang pernah diberikan, dan masih banyak lagi.

ii
 Penelitian, penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan
sangatlah bergantung pada penggunaan komputer. Penggunaan komputer
dapat memaksimal- kan hasil penelitian, karena dengan adanya komputer
penelitian itu dapat di telusuri lebih dalam dan lebih detail. Misalnya
penelitian untuk mendeteksi bakteri atau virus baru, pendeteksian DNA, dan
lain sebagainya.
 Melihat dan menganalisa organ–organ tubuh bagian dalam manusia, untuk
dapat melihat organ tubuh bagian dalam manusia telah ditemukan begitu
banyak alat canggih, namun hampir seluruh alat tersebut masih bergantung
pada perangkat komputer sebagai sarana untuk penyaluran data ataupun
gambarnya. Oleh karenanya, komputer memiliki peranan yang penting dalam
melihat dan menganalisa organ–organ tubuh manusia tersebut.

Dibawah ini merupakan penggunaan-penggunaan sistem komputer untuk


menganalisa organ–organ tubuh :

 System Computerized Axial Tomography (CAT), digunakan untuk


menganalisa organ tubuh manusia yang tidak bergerak dan melihat kelainan
pada pasien yang terjadi secara visual dilayar komputer dengan menggunakan
sinar-X.
 System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR), digunakan untuk melihat
organ yang bergerak. Sistem ini pemeriksaanya terpusat pada organ tertentu.
 Sistem Komputer DNA, dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit pasien
dan menentukan obat yang dibutuhkan pasien.
 SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) merupakan sistem
komputer yang mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-
partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
 PET (Position Emission Tomography) merupakan sistem komputer yang
menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif.
 NMR (Nuclear Magnetic Resonance) yaitu teknik mendiagnosa dengan cara
memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen.

ii
 USG (Ultra Sonography) adalah suatu alat dalam dunia kedokteran yang
memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki
frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga
dimensi.
 Helical CT-SCAN adalah alat untuk pemeriksaan organ tubuh secara
komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagital, paling kecil
jarak antara potongan 3 mm.
 Magnetic Resonance Imaging ( M R I ) adalah alat untuk pemeriksaan organ
tubuh secara komputerisasi, dengan potongan tranversal, coronal dan sagita
E. Manfaat Penerapan Komputer dalam Bidang Kesehatan
Seperti yang telah dijabarkan di atas, peranan dan aplikasi komputer dalam bidang
kese hatan sangatlah banyak. Komputer secara tidak langsung telah membantu manusia
untuk mengetahui penyakit yang dideritanya hingga sampai pada tahap penyembuhan.
Sebagai kesimpulannya, manfaat dari penerapan komputer dalam bidang kesehatan di
tiap-tiap aplikasinya antara lain sebagai berikut :
 Mendiagnosa suatu penyakit dan menentukan obat yang cocok.
 Melihat dan menganalisa organ – organ tubuh bagian dalam manusia.
 Memonitoring status pasien, merecord data pribadi pasien dan riwayat
penyakit pasien.
 Melakukan penelitian ilmiah yang diperlukan.
 Memasukkan, menyimpan, menggelompokkan dan mengolah data – data
secara cepat dan mudah. Mendeteksi DNA seseorang.
 Mengecek dan mengethaui hasil tes darah di laboratorium. Sebagai alat Bantu
dalam pemeriksaan medis.

Dengan adanya komputer dalam bidang kesehatan sangatlah membantu. Kegiatan


kegiatan yang tadinya belum bisa dilakukan, saat ini sudah dapat dilakukan dengan
komputer. Penggunaan komputer membuat pekerjaan seseorang menjadi lebih mudah,
cepat dan akurat.

F. Pengertian Sistem e-health

ii
Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat ini
mempengaruhi dalam berbagai bidang pelayanan aplikasi yang dibutuhkan user dengan
kebutuhan yang beragam, salah satunya adalah dalam bidang kesehatan yang menerapkan
penggunaan komputer dalam kegiatannya atau yang biasa dikenal dengan istilah E-
Health.
Electronic Health atau E-Healt merupakan penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi termasuk pula elektronika, telekomunikasi, komputer dan informatika untuk
memproses berbagai jenis informasi kedokteran, melaksanakan pelayanan diagnose atau
terapi, administrasi serta pendidikan. Dalam E-health faktor jarak tidak berpengaruh
karena semua kegiatannya dilakukan melalui koneksi data dan secara realtime. E-health
memiliki karakteristik yang unik baik pada tipe interaksi, tipe data,maupun perangkatnya
(Briggs, 2004). Tipe interaksi telemedika bersifat real timedan store-and-forward, artinya
proses arus informasi berlangsung saat itu juga dimanapun dan kapan pun serta data yang
ada disimpan dan diteruskan dalambentuk informasi. Tipe data menunjukkan bentuk-
bentuk data yang ditransfer apakah berbentuk teks, suara, gambar, ataupun kombinasi
ketiganya.
Jenis tipedata ini akan menentukan saluran informasi yang layak digunakan dengan
perangkat jaringan yang ada baik untuk tujuan umum ataupun khusus. Aplikasi dasar
yang ada dalam e-health antara lain pencatatan dan pelaporan data pasien, basis data dan
evaluasi pelayanan kesehatan, pencatatan dan pelaporan data obat, telekoordinasi, teleko

G. Diagram Sistem e-health

ii
Pada gambar merupakan diagram simple dari sistem E-Health yang terdiri atas
sejumlah “Stasiun Medis” yang satu sama lain dihubungkan dalam suatu jaringan
(Network). Suatu stasiun medis sendiri dapat terdiri atas lima (5) hal, yaitu:

1) Komputer dengan perangkat lunak di dalamnya


2) Sebuah perangkat antar-muka pasien
3) Sejumlah instrument biomedika (tergantung keperluan)
4) Sebuah perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang
digunakan)
5) Jaringan dan perangkat telekomunikasi yang tersedia.

Pada prinsipnya setiap stasiun medis dapat berhubungan dengan stasiun medis lainnya
secara;

 Real-time (secara sinkron), contohnya saat telekonsultasi antara dokter umum dan
dokter spesialis mengenai kasus darurat seorang pasien.
 Store and forward, pengiriman informasi dan pembacaannya tidak pada saat yang
sama, contohnya dalam penyampaian singkat jumlah rekapitulasi jumlah pasien di
suatu puskesmas selama sebulan beserta informasi penting secara singkat.
H. Manfaat Sistem e-health
Sebagai layanan aplikasi medis Sistem E-Health ini bermanfaat bagi dunia kesehatan
dan kedokteran saat ini, dikarenakan untuk mengimbangi tingginya aktivitas dan
penyampaian informasi secara detail dan cepat memang memerlukan penerapan suatu
teknologi berbasis komputerisasi manfaat dari e-health ini mencakup tiga aspek yang
saling terkait, yaitu pasien, rumah sakit, dan dokter.
Manfaat langsung bagi pasien adalah percepatan akses pasien ke pusat-pusat rujukan,
mendapatkan pertolongan pertama sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter
pribadi, pasien merasakan tetap dekat dengan rumah di mana kerabat dapat memberikan
dukungan, serta menyeleksi pasien yang perlu rawat inap dan yang tidak. Manfaat bagi
rumah sakit adalah jaminan pelayanan berkualitas (service quality assurance) bagi publik
dengan sistem operasional manajemen rumah sakit yang terotomasi.
Dibawah ini adalah manfaat lain dari penerapan sistem E-Health dalam dunia
kedokteran

ii
 Peningkatan efisiensi atau penurunan biaya.
 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
 Pembuktian diagnose melalui evaluasi ilmiah (evidence based)
 Pemberdayaan pasien dan konsumen
 Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga
kesehatan
 Pendidikan bagi tenaga kesehatan dan masyarakat
 Mendorong tumbuhnya komunikasi dan pertukaran informasi antar lembaga
pelayanan kesehatan
 Perluasan ruang lingkup pelayanan kesehatan dan sebagainya.

E-health ini diterapkan dalam aplikasi sektoral, regional, maupun nasional. Aplikasi
sektoral hanya terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran atau bidang layanan
kesehatan. Aplikasi regional mencakup keseluruhan bidang layanan kesehatan terbatas
pada wilayah tertentu dalam suatu negara. Sedangkan aplikasi nasional mencakup seluruh
bidang layanan kesehatan di seluruh wilayah suatu negara (Wikis,akses 2008).

Dalam pelaksanaan sistem ini perlu dilakukan control pada beberapa masalah tertentu
yang akan timbul saat penerapannya, sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan
terencana. Berikut adalah beberapa masalah yang perlu diatasi :

1) Kesiapan sumber daya manusia (SDM)


2) Kesiapan organisasi yang terlibat
3) Hubungan antara konsumen dan tenaga kesehatan
4) Budaya kerja
5) Perkembangan teknologi dan ketersediaan infrastruktur
6) Masalah birokrasi
I. Contoh Penerapan e-health

ii
Sistem Telemedika untuk Pengelolaan Wabah Untuk membantu pelaksanaan peng-
elolaan (manajemen) wabah (outbreak management, biosurveillance), dapat digunakan
sistem e-health: berbasis web (internet), berbasis jaringan telepon selular, dan kombinasi
keduanya. Setelah memahami seluruh proses manajemen wabah yang telah dilaksanakan
secara manual selama ini dengan baik, maka dapat dikembangkan suatu sistem e-health/
telemedika pengelolaan wabah, yang terutama terdiri atas sebuah stasiun monitor
(komputer dengan perangkat lunak aplikasi dan basis data), sejumlah stasiun pelapor,
serta jaringan telekomunikasi (berupa jaringan internet dan/atau jaringan telepon selular).
Contoh diagram blok sederhana sistem e-health berbasis web untuk pengelolaan wabah
dapat dilihat pada gambar.

ii
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tren adalah gaya mutakhit atau modern an sesuatu yang sedang disukai oleh banyak
orang dan sesuai dengan fakta, sedangkan issue adalah suatuperistiwa atau kejadian yang
diperkirakan terjadi atau tidak terjadi di masa depan dan sedang didiskusikan banyak orang
namun belum jelas fakta atau buktinya.
Demi tercapainya derajat Kesehatan yang baik di masyrakat, maka perlu
mengembangkan uaru system Kesehatan yang baik pula. Salah satunya melalui system
informasi Kesehatan, derajat Kesehatan akan membangun secara baik dan selaras. Dimana
dengan adanya system informatika Kesehatan di masyrakat juga tenaga Kesehatan akan
mendapat info yang akurat dan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga bida
dujadikan dasar dalam pengambilan Keputusan.
System informatika terdiri dari dua kata, yaitu system dan informasi. System adalah
Kumpulan elemen yang terintergritas untuk mencapai tujuan tertentu, sedangkan informasi
adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti bagu penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusaan saat ini atau mendatang. Sehingga pengertian
system informasi kesehtan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk
siklus informasi (Mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan baalik infoormasi)
untuk mendukung pelaksanaan tindakan yang tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan

ii
pemantauan kinerja system Kesehatan. Saat ini system informasi Kesehatan masih
terhambat serta belum mampu menyediakan data informasi yang akurat, sehingga system
informasi Kesehatan masih belum efektif. Perkembangan teknologi informasi dan
kimunikasu yang pesat memberikan kemudahan dalam penguatan dan perkembangan
system informasik Kesehatan. Saat ini sudah ada kebutuhan-kebutuhan untuk
memanfaatkan system informasi Kesehatan agar dapat meningkatkan pengelolaan dan
penyelenggaraan Pembangunan Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Kozier, B. 2010. Buku ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan


Praktik. Edisi VII. Volume I. Jakarta : EGC.

Ali. Z. H. 2002. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional, Jakarta : Widya Medika

Anjaswarni. T. 2016. Komunikasi Dalam Keperawatan. Modul Buku Ajar Cetak


Keperawatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. PPSDM Kesehatan.

Asmuji, 2012. Manajemen Keperawatan: Konsep dan Aplikasi Jogjakarta: ArRuzz


Media

ii

Anda mungkin juga menyukai