Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGENALAN IT MEDIK

DOSEN PENGAMPU :
Taufik Hidayat, M.T

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :


1. AULIA FITRI KHAIRUNNISA (201091003)
2. CLARA ALDAVIANA (201091004)
3. NANDA PUTRI LESTARI (201091026)
4. NURMALASARI (201901032)
5. YANTI (201091055)

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN
2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
izin, rahmat dan kuasa-Nyalah kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ PENGENALAN IT MEDIK ”.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan terimakasih yang
sebesar- besarnya kepada semua pihak terutama kepada Dosen pengajar Mata
Kuliah IT Medik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari
apa yang diharapkan.
Untuk itu, kami berharap dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.

Pontianak, 11 September 2022


Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

Cover....................................................................................................................i
Kata Pengantar....................................................................................................ii
Daftar Isi.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengaruh Teknologi Dalam IT Medik.............................................3
2.2 UU dan Peraturan Terkait Pelaksanaan IT Medik...........................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.....................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
1.1 Latar Belakang BAB I
PENDAHULUAN

Pada era globalisasi seperti saat ini, kebutuhan informasi sudah


menjadi kebutuhan umum masyarakat Indonesia yang mencakup hampir
semua kalangan.
Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menyebar ke
berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan merupakan
bidang yang bersifat information-intensive, tetapi teknologi informasi relatif
tertinggal. Di sisi lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi
merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi
masalah arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini
merupakan bagian penting dalam manajemen informasi. Dengan
perkembangan pengetahuan yang begitu cepat ( lebih kurang 750.000 artikel
terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun ), dokter akan tertinggal
jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengupdate perkembangan
terbaru.
Perkembangan teknologi di bidang kesehatan berimplikasi pada
perkembangan jenis penyakit dan banyaknya macam dan jenis obat.
Ketersediaan informasi obat yang akurat, benar, dan up to date merupakan
kebutuhan bagi penyedia layanan kesehatan pasien dan masyarakat. Namun,
dalam perkembangannya, masih terdapat kendala misalnya mengenai letak
geografis dan perbedaan pendidikan yang memungkinkan kurang optimalnya
kualitas layanan kesehatan. Untuk itu, masyarakat memerlukan pengenalan
mengenai teknologi informasi yang digunakan dalam bidang kesehatan agar
kemudahan untuk mengakses layanan kesehatan berjalan efektif, sehingga
dapat meningkatkan kualitas medis di Indonesia.
Teknologi informasi telah diaplikasikan pada bidang medis. Banyak
rumah sakit menggunakan sistem informasi untuk menangani transaksi yang
berhubungan dengan karyawan, juru medis, dan pasien. Pemanfaatan
komputer dalam kesehatan ini berawal dari otomatisasi di bidang administatif,
dilanjutkan dalam produktivitas secara departemen misalnya di dalam

1
laboratorium pemberdayaan dalam kesehatan. Sistem informasi saat ini
diperluas bukan hanya pada pemakaian internal, melainkan juga pemakaian
eksternal ( pengunjung ) agar pasien yang sedang menginap di rumah sakit
dimudahkan untuk mencari data. Teknologi informasi juga diterapkan pada
peralatan-peralatan medis, misalnya pada CT scan ( Computer Tomography )
dan juga USG.
Perlu diketahui, teknologi yang ada sekarang, terlebih di dalam dunia
kesehatan atau medis, berfungsi hanya sebagai alat bantu bagi ahli medis saja.
Peranan teknologi tak akan menggantikan peran seorang ahli medis di
bidangnya. Tidak hanya memudahkan bagi para ahli medis saja, teknologi
bahkan juga memudahkan profesi lain di bidang kesehatan, salah satunya
pada front office rumah sakit. Resepsionis bisa dengan mudah menemukan
data-data pasien yang selalu ada, saat data dibutuhkan. Maka dari itu,
teknologi memang sangat berguna membantu tugas banyak orang, sehingga
pekerjaan yang dilakukan menjadi jauh lebih cepat, efisien, hemat, bahkan
bisa meminimalisir terjadinya kesalahan data.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pengaruh teknologi dalam IT Medik?
2. Apa saja UU dan Peraturan terkait pelaksanaan IT Medik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengaruh teknolohi dalam IT Medik
2. Untuk mengetahui Apa saja UU dan Peraturan yang berkaitan dengan
pelaksanaan IT Medik

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengaruh Teknologi dalam IT Medik


Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang
dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah
pada bidang kesehatan. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi ini
merupakan salah satu solusi tepat bagi pemecahan masalah layanan publik.
Setidaknya pemanfaatan hal itu akan mengatasi masalah-masalah geografis,
waktu dan sosial ekonomis. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa
pemanfaatan teknologi dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan
pelayanan kesehatan serta dapat merubah perilaku kesehatan. Informasi
adalah hal yang sangat penting, karena semua hal terkait kesehatan
masyarakat adalah informasi yang dikelola dengan baik dan aman, sehingga
dibutuhkan suatu sistem yang aman dan lancar agar seluruh informasi yang
didapatkan dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan lebih
optimal dan dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat
Dalam bidang kesehatan sendiri kemajuan Teknologi Informasi sudah
sangat menunjang pelayanan, apalagi di dunia medis, dengan perkembangan
pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal
kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak
memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru, tidak
hany itu teknologi informasi juga memiliki kemampuan dalam memfilter data
dan mengolah menjadi informasi.
A. Peranan IT Medik di Bidang Kesehatan
Teknologi di bidang kesehatan atau medis telah memperlihatkan
peranan yang begitu signifikan, dalam membantu menolong jiwa manusia
yang tengah mengalami masalah pada kesehatannya.
Teknologi yang ada dapat digunakan untuk melakukan berbagai macam
hal penting seperti
1. Melakukan analisis organ tubuh manusia baik pada bagian luar
maupun bagian dalam yang sulit untuk dilihat secara kasat mata

3
2. Melakukan diagnosis penyakit
3. Menemukan obat yang tepat atau sesuai

Teknologi pada zaman sekarang ini sudah sangat pesat


perkembangannya. Bukan hanya dalam mencari informasi, tetapi
memudahkan kita dalam menyeselesaikan pekerjaan yang pada zaman
sekarang semuanya sudah sistem teknologi.
Teknologi komputer misalnya, banyak mengubah alat-alat
kedokteran. Semua informasi medis, termasuk yang dihasilkan dari sinar
X, tes laboratorium, dan monitor detak jantung, dapat ditransmisikan ke
dokter lain dalam format digital.
Teknologi transfer gambar juga menjadikan gambar radiologi,
misal CT scan dan MRI, bisa segera dikirim ke diagram elektronik dan
meja dokter. Pasien rawat intensif, yang selalu dimonitor perawat selama
istirahat, juga dapat dimonitor oleh dokter melalui “menara kontrol” dari
jarak jauh
Telemedicine (pengobatan jarak jauh), yaitu perawatan yang
diberikan melalui telekomunikasi juga turut mambantu dunia kedokteran.
Adapun dampak positif dan negatif dari teknologi informasi yang
berkembang antara lain:
B. Media Dalam Kesehatan
Perkembangan teknologi menciptakan berbagai kemajuan di
bidang kesehatan, salah satunya adalah metode untuk melakukan edukasi
dan juga promosi kesehatan kepada masyarakat dengan Media yang
menjadi penyaji dan penyalur pesan.
1. Media Cetak
Media cetak sebagai alat untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan
yang sangat bervariasi seperti booklet, leaflet, flyer, flip, rubric, poster
dan foto.
2. Media Elektronik
Media elektronik sebagai sarana untuk menyampaikan pesan-pesan
atau informasi kesehatan memiliki jenis berbeda antara lain Televisi,
radio,

4
slide, film strip, internet, dan telepon seluler.
3. Media Papan
Penyampaian pesan kesehatan melalui media papan dapat berupa
billboard.

C. Dampak Teknologi dalam Bidang Kesehatan


1. Dampak Positif
a. Sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Di berbagai tatanan pemberi pelayanan kesehatan kini telah
memanfaatkan kemajuan TI, misalnya di rumah sakit, puskesmas atau
klinik. Perekaman data-data pasien secara digital, memudahkan
perkerjaan di bagian rekam medis. Adanya jaringan yang tertata rapi,
memudahkan akses terhadap data pasien dari bagian manapun.
Pada bagian diagnosis juga memberikan harapan cerah. Berbagai
alat diagnostik ditemukan, sehingga lebih memudahkan untuk
penentuan perawatan atau pengobatan. Dengan perkembangan
teknologi informasi yang terus menerus, tidak menutup kemungkinan
nantinya akan ditemukan cara mengobati penyakit yang sementara
saat ini belum ditemukan obatnya, misalnya HIV AIDS.
b. Sumber informasi kesehatan yang lebih lengkap dan mudah.
Menilik ke belakang, pada mulanya informasi disampaikan
melalui bahasa. Lalu terjadi peningkatan dengan menggunakan
gambar sebagai media informasi. Kemudian ditambah suara, gambar
gerak (video) pada media televisi. Kini ada internet sebagai media
serba ada dan serba tahu. Informasi kesehatan dapat diperoleh dengan
mudah, hanya dengan mengetik kata kunci yang diinginkan.
c. Pengawasan gaya hidup sehat dalam genggaman
Teknologi mobile menjadi salah satu isu penting abad ini.
Sebuah kemudahan dan kepraktisan yang sangat berpengaruh terhadap
gaya hidup manusia. Asisten pribadi ada dalam genggaman, berupa
telepon seluler atau perangkat sejenis. Kini telah banyak aplikasi
kesehatan yang bisa disematkan dalam perangkat tersebut. Misalnya
cara

5
perhitungan Body Mass Index (BMI) yang diperlukan bagi orang yang
sedang melaksanakan diet.
d. Perkembangan keilmuan/riset
Perkembangan teknologi informasi juga merambahi keilmuan di
bidang kesehatan. Banyak peneliti yang melakukan penelitian dan
kemudian memuat hasil penelitiannya dalam bentuk jurnal di internet.
Hal ini memudahkan bagi peneliti di belahan dunia yang lain untuk
mengetahui, atau mempelajari riset kesehatan yang dilakukan orang
lain, sehingga ilmu yang berkaitan dengan kesehatan dapat
berkembang.
e. Penurunan biaya/efisiensi
Kemudahan-kemudahan yang tercipta karena adanya
perkembangan teknologi informasi, dapat berpengaruh pada efisiensi
biaya.

2. Dampak Negatif
a. Resiko terjadinya penyakit baru.
Penggunaan alat-alat canggih menyimpan resiko yang
mengancam kesehatan. Misalnya pada laboratorium diagnostik dengan
tingkat radiasi yang tinggi. Bukan hanya alat yang canggih, bahkan
komputer yang setiap hari digunakan juga memiliki efek radiasi.
b. Pemberitaan yang kurang tepat
Perkembangan TI membuat mudahnya transfer informasi, hingga
tiba ke tangan masyarakat. Namun tidak menutup kemungkinan akan
ada pemberitaan yang tidak tepat dan tidak bertanggung jawab,
sehingga memberikan pengetahuan yang salah kepada masyarakat.
c. Kesalahan persepsi
Informasi banyak disampaikan melalui berbagai media. Setiap
orang belum tentu memiliki pemahaman yang sama dengan yang
dimaksudkan oleh pembuat informasi. Hal ini menyebabkan kesalahan
persepsi, sehingga esensi penyampaian informasi tidak tercapai. Bisa
jadi karena pemilihan tata bahasa atau cara penyampaian yang tidak
tepat.

6
d. Biaya mahal
Sebagai konsekuensi dari penggunaan teknologi canggih, ada
jumlah biaya yang harus dikeluarkan.
Dalam hal inilah kita sebagai mahasiswa harus berperan lebih aktif lagi
dalam proses kemajuan dan perkembangan teknologi. Kita dapat lebih
peka, terutama kita sebagai petugas pelayanan kesehatan dimana
masyarakat banyak membutuhkan kita. Kita bisa lebih aktif dalam
mempelajari perkembangan teknologi dalam meminimalisir kesalahan
dan dampak-dampak negatif yang di timbulkan teknologi informasi
sekarang. Misalnya dengan kita memahami peran kita di tengah-tengah
masyarakat kita bisa membangun kesehatan yang berkualitas dengan
intelektual dan keterampilan kita. Seperti pada jurusan Rekam Medis
yang mempelajari tentang “Teknologi Informasi Pada Pelayanan
Kesehatan” mahasiswa dapat mempelajari tentang pelayanan kesehatan
lebih dalam lagi. Seperti menggunakan keterampilan dalam mendesaign
formulir-formulir atau sistem komputerisasi yang diperlukan untuk
melayani pasien dalam pelayan kesehatan di rumah sakit, puskesmas,
klinik, dll. Ini dapat mempermudah pekerjaan dalam melayani
masyarakat yang dapat mengefisiensiasikan waktu dan meningkatkan
efetifitasnya

2.2 Undang-Undang dan Peraturan Terkait Pelaksanaann IT Medik


Salah satu bentuk dari pelaksanaan IT di bidang kesehatan adalah adanya
Rekam Medis Elektronik,. Rekam medis elektronik sendiri merupakan sistem
informasi kesehatan berbasis komputerisasi yang menyediakan dengan rinci
catatan tentang data demografi pasien, riwayat kesehatan, alergi, dan riwayat
hasil pemeriksaan laboratorium serta beberapa diantaranya juga dilengkapi
dengan sistem pendukung keputusan (Ludwick & Doucette, 2009). Rekam
medis elektronik menawarkan kemampuan bagi penyelenggara pelayanan
kesehatan untuk menyimpan dan saling berbagi informasi kesehatan tanpa
bergantung pada dokumen berbasis kertas (Ross, 2009).

7
Penggunaan rekam medis elektronik pada pelayanan rawat jalan
direkomendasikan sebagai metode untuk mengurangi kesalahan,
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, serta mengurangi pembiayaan
(Goodman, 2005). Dengan direkomendasikannya penggunaan rekam medis
elektronik, banyak penyelenggara pelayanan kesehatan mengimplementasikan
rekam medis elektronik sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
pelayanan, meningkatkan kepuasan pasien, dan mengurangi medical errors
(Schenarts & Schenarts, 2012). Namun hingga saat ini belum ada regulasi
pemerintah yang secara spesifik mengatur tentang penyelenggaraan rekam
medis elektronik.

Dalam Permenkes No. 269 tahun 2008 Bab II pasal 2 disebutkan bahwa:
(1) Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
elektronik.
(2) Penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi
elektronik diatur lebih lanjut dengan peraturan tersendiri.
Ayat (1) menunjukkan bahwa rekam medis dapat dan boleh dibuat secara
elektronik. Namun merujuk pada ayat (2), sampai saat ini masih belum
ada peraturan lebih lanjut yang khusus membahas tentang
penyelenggaraan rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi.

Peraturan yang dapat dirujuk saat ini yang mengatur transaksi


elektronik secara umum adalah Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik yang kita kenal dengan UU ITE.
Pada UU ITE disebutkan ada istilah “tanda tangan elektronik”,
“sertifikat elektronik”, dan “penyelenggara sertifikasi elektronik”. Tanda
tangan elektronik melekat pada sertifikat elektronik yang dikeluarkan oleh
penyelenggara sertifikasi elektronik. Lebih jauh Anda dapat membaca dengan
detail isi dari UU tersebut.
“Tanda Tangan Elektronik adalah tanda tangan yang terdiri atas
Informasi Elektronik yang dilekatkan, terasosiasi atau terkait dengan
Informasi Elektronik lainnya yang digunakan sebagai alat verifikasi dan
autentikasi”.

8
“Sertifikat Elektronik adalah sertifikat yang bersifat elektronik yang
memuat Tanda Tangan Elektronik dan identitas yang menunjukkan status
subjek hukum para pihak dalam Transaksi Elektronik yang dikeluarkan oleh
Penyelenggara Sertifikasi Elektronik”.

“Penyelenggara Sertifikasi Elektronik adalah badan hukum yang


berfungsi sebagai pihak yang layak dipercaya, yang memberikan dan
mengaudit Sertifikat Elektronik”.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah melakukan


sosialisasi penggunaan tanda tangan elektronik serta membuka pendaftaran
dan verifikasi tanda tangan elektronik bagi warga negara Indonesia. Merujuk
pada UU ITE berarti Kementerian Kominfo dapat disebut sebagai
penyelenggara sertifikasi elektronik yang mengeluarkan sertifikat elektronik
bagi setiap warga negara Indonesia.

9
PENUTUP
3.1 Simpulan
Informasi adalah hal yang sangat penting, karena semua hal terkait
kesehatan masyarakat adalah informasi yang dikelola dengan baik dan aman,
sehingga dibutuhkan suatu sistem yang aman dan lancar agar se luruh
informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan
kesehatan lebih optimal dan dapat ber manfaat bagi seluruh masyarakat
Saat ini Indonesia belum memiliki undang-undang yang secara spesifik
mengatur rekam medis elektronik. Oleh karena itu pelanggaran terhadap
perlindungan data pribadi dalam rekam medis elektronik dapat mengacu pada
salah satu bagian dari hak pribadi (privacy right) sebagaimana diatur dalam
penjelasan pasal 26 ayat (1) UU ITE. Dalam hal ini, pasien memiliki hak
untuk mengajukan keberatan atas rekam medisnya yang dimasukkan secara
online dan pihak layanan kesehatan harus bersedia untuk menghapus berdasar
penetapan pengadilan sebagaimana yang tertulis dalam konsideran UU ITE.
Apabila hak ini dilanggar maka pasien yang bersangkutan dapat mengajukan
gugatan atas kerugian yang ditimbulkan menurut undang-undang karena
dalam pemanfaatan Teknologi Informasi, perlindungan data pribadi
merupakan salah satu bagian dari hak pribadi (privacy right) sebagaimana
diatur dalam penjelasan pasal 26 ayat (1) UU ITE. Hal setiap orang
mengetahui rahasia kondisi kesehatan pribadinya diatur dalam Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 57 ayat 1 dan 2.
3.2 Saran

Sebagai seorang tenaga Kesehatan, sudah seharusnya kita mengerti dan


memahami betapa pentingnya pengaruh teknologi yang ada terhadap IT
Medik, Namun disamping menerapkan kemajuan teknologi tersebut, kita jua
harus dapat mengerti bagaimana UU dan juga peraturan yang telah mengatur
baaimana kemajuan teknologi ini berlangsung.

1
DAFTAR PUSTAKA

Tjandrawinata, R. R. (2016). Industri 4.0: Revolusi industri abad ini dan


pengaruhnya pada bidang kesehatan dan bioteknologi. Jurnal Medicinus,
29(1), 31-39.
Yani, A. (2018). Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat.
Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1), 97-102.

Anda mungkin juga menyukai