Anda di halaman 1dari 37

PENGGUNAAN TEKNOLOGI PADA KEHAMILAN DENGAN

KOMPLIKASI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


“Komplikasi Dalam Pelayanan Kebidanan”
Dosen : Sutrani Syarif., S.ST., M.Keb

Oleh:

Kelompok I:

PROGRAM STUDI SARJANAKEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu’ Wa Ta’ala karena

dengan rahmat dan karuniaNyalah kami dapat menyelesaikan tugas dengan

pembahasan “Penggunaan Teknologi Pada Kehamilan Dengan Komplikasi”

sesuai batas pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Kami juga berterima

kasih kepada Dosen pengampuh mata kuliah Komplikasi Dalam Pelayanan

Kebidanan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan

serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari bahwa di dalam tugas ini banyak

terdapat kekurangan-kekurangan yang jauh dari pengharapan. Untuk itu, kami

berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan

datang. Mengingat tidak ada yang sempurna tanpa sarana bersifat membangun.

Semoga tugas ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Atas

perhatian dan kesempatan teman-teman yang berkena membaca tugas ini, kami

menyampaikan rasa terima kasih.

Makassar, 4 Desember 2023

Kelompok I

2
LAMPIRAN NAMA KELOMPOK

NIM NAMA MAHASISWA


A1A223004 GUSTIMA
A1A223005 TIA YULITA WAHYUNINGSIH
A1A223006 ANDI NURLAILA NURDIN
A1A223011 DEWI LESTARI
A1A223015 YUNIARTI IBRAHIM
A1A223020 RESA SARINA
A1A223021 NURAFNIKA
A1A223022 SARNIKA
A1A223023 NURIANI
A1A223025 NURATRIATI
A1A223035 NARTI PATTY
A1A223039 YUL WIRANTI UMAR
A1A223047 SAKINAH SARBINI
A1A223057 SHINTA MANDAR SUAIB
A1A223064 NURINSANI FAHMI
A1A223097 NUR'AINI
A1A223110 WAHYU NURFAJRI
A1A223112 NURHAEDAH
A1A223113 GUSNI NATARIA EKA PUTRI
A1A223122 ADITYA MARTHA FLORIDA REMETWA
A1A223151 RIA HARDIANI LESTARI
A1A223157 APRILIA MUTAWASIR

3
PEMBAGIAN TUGAS

Ketua Kelompok : Narti Patty (A1A223035)

 Sampul, Kata Pengantar & Daftar Isi: Yul Wiranti Umar (A1A223039)
 Bab I, Bab III dan Menggabungkan Makalah :
1. Tia Yulita Wahyuningsih (A1A223005)
2. Sakinah Sarbini (A1A223047)
 Bab I : 1. Ria Hardiani Lestari (A1A223151)
2. Dewi Lestari (A1A223011)
3. Yuniarti Ibrahim (A1A223015)
4. Resa Sarina(A1A223020)
 Bab II : 1. Shinta Mandar Suaib (A1A223151)
2. Nuriani (A1A223023)
3. Nurhaedah (A1A223112)
4. Gusni Nataria Eka Putri (A1A223113)
5. Nurinsani Fahmi (A1A223064)
6. Nuratriati (A1A223025)
7. Wahyu Nurfajri (A1A223110)
8. Nurafnika (A1A223021)
9. Aprilia Mutawasir (A1A223157)
 Bab III: Aditya Martha Florida Remetwa (A1A223122)
 Daftar Pustaka Mendeley : Ria Hardiani Lestari (A1A223151)
 PPT : Andi Nurlaila Nurdin(A1A223006)
 Moderator : Gustima (A1A223004)
 Notulen : Sarnika (A1A223022)
 Pembaca materi : 1.Aprilia Mutawasir (A1A223157)
2.Nur’Aini (A1A223097)

4
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

LAMPIRAN NAMA KELOMPOK.......................................................................iv

PEMBAGIAN TUGAS............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................4

C. Tujuan Pembahasan......................................................................................4

D. Manfaat Pembahasan....................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................6

A. Penggunaan Teknologi Pada Kehamilan Dengan Komplikasi.....................6

B. Manfaat Teknologi Kesehatan......................................................................8

C. Fungsi Teknologi Tepat Guna.......................................................................9

D. Ciri - Ciri Teknologi Tepat Guna..................................................................9

E. Aspek Teknologi Tepat Guna.....................................................................10

F. Kerangka Kerja Dan Tahapan Implementasi Teknologi Tepat Guna

(TTG). …………………………………………………………………….10

5
G. Teknologi Tepat Guna Dalam Bidang Kebidanan......................................11

H. Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan....................................20

I. Penggunaan Teknologi/Aplikasi Pada Kehamilan Dengan Komplikasi...21

BAB III PENUTUP...............................................................................................29

A. Kesimpulan....................................................................................................29

B. Saran..............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi sangat berkembang

dengan begitu pesat. Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada

bidang kesehatan. Penggunaan dan pemanfaatan teknologi ini merupakan

salah satu solusi tepat bagi pemecahan masalah layanan publik. Setidaknya

pemanfaatan hal itu akan mengatasi masalah-masalah geografis, waktu dan

sosial ekonomis. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa pemanfaatan

teknologi dalam bidang kesehatan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan

serta dapat merubah perilaku kesehatan. Informasi adalah hal yang sangat

penting, karena semua hal terkait kesehatan masyarakat adalah informasi yang

dikelola dengan baik dan aman, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang aman

dan lancar agar seluruh informasi yang didapatkan dapat digunakan untuk

kepentingan pelayanan kesehatan lebih optimal dan dapat bermanfaat bagi

seluruh masyarakat.(Yani, 2018)

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang

yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan

dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat

guna atau disingkat dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan

sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai

1
eknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses

pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata

pencaharian pokok masyarakat tertentu.(Ummah & Rosyaria, 2023)

Adanya teknologi tepat guna kesehatan diharapkan dapat

menjembatani masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan hidup sehat.

Maka, perlu kiranya melihat kondisi penerapan teknologi tepat guna

khususnya bidang kesehatan yang berkembang di masyarakat dan melihat

sejauh mana teknologi tersebut berhasil mewujudkan kondisi masyarakat

yang sehat (Ummah & Rosyaria, 2023).

Kehamilan merupakan suatu peristiwa penting dalam kehidupan

seorang wanita di mana dia memiliki janin yang sedang bertumbuh di dalam

rahimnya. Proses kehamilan ini merupakan perjalanan yang panjang sampai

anak yang dikandung di dalam rahim lahir ke dunia. Pada proses kehamilan

yang panjang ini, kondisi kesehatan calon ibu dari awal sampai akhir

kehamilan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan itu sendiri.

Sama halnya dengan status kesehatan janin di dalam kandungan bahkan ketika

bayi sudah lahir, sangat dipengaruhi oleh kesehatan calon ibu ketika hamil.

Oleh karena itu, calon ibu sangat perlu menerapkan pola hidup sehat dan

memahami apa yang diperlukan ibu dan bayi pada proses kehamilan tersebut.

Pengetahuan yang dapat berpengaruh pada kehamilan yaitu berupa

pemeriksaan kehamilan, tanda-tanda kehamilan, asupan makanan (nutrisi atau

suplemen), dan obat-obatan.(Ginting et al., 2021)

2
Menurut data World Health Organization (WHO) mengenai status

kesehatan nasional pada capaian target Sustainable Development Goals

(SDGs) menyatakan secara global pada tahun 2017 sekitar 830 wanita

meninggal setiap hari karena komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

Sebagian besar kematian tersebut bisa dicegah dan diselamatkan. Ibu

meninggal karena komplikasi tidak tertangani dengan baik dan tepat waktu

(Puspitasari et al., 2020)

AKI diakibatkan karena risiko yang dihadapi oleh ibu selama masa

kehamilan hingga persalinan. Beberapa faktor risiko yang dapat

mempengaruhi kesehatan ibu hamil meliputi kondisi sosial ekonomi yang

menjadi salah satu indikator terhadap status gizi ibu hamil, kesehatan yang

kurang baik pada saat sebelum maupun dalam masa kehamilan, adanya

komplikasi pada kehamilan dan saat melahirkan, adanya ketersediaan fasilitas

kesehatan khususnya pelayanan terhadap prenatal dan obstetri. Selain itu,

terdapat 4 kriteria “terlalu” yang juga menjadi penyebab kematian dalam

maternal, yaitu terlalu muda usia ibu untuk melahirkan (usia < 20 tahun),

terlalu tua usia ibu saat melahirkan (usia > 35 tahun), terlalu banyak jumlah

anak (anak > 4 orang), dan terlalu rapat jarak antar setiap kelahiran (jarak < 2

tahun) (Puspitasari et al., 2020).

Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari

terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya

komplikasi atau resiko kehamilan maka perlu dilakukan ANC yang

berkualitas dengan cara meningkatkan pengetahuan ibu hamil melalui

3
pemberian pendidikan kesehatan yang tepat. Pada era digital, penggunaan

teknologi memungkinkan untuk penyebaran informasi kepada ibu hamil dalam

upaya meningkatkan pelayanan antenatal (Puspitasari et al., 2020).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah

dalam makalah ini adalah bagaimana penggunaan teknologi pada kehamilan

dengan komplikasi tersebut?

C. Tujuan Pembahasan

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui dan memahami penggunaan teknologi pada kehamilan

dengan komplikasi.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penggunaan teknologi pada kehamilan dengan

komplikasi

b. Untuk mengetahui manfaat teknologi kesehatan

c. Untuk mengetahui fungsi teknologi tepat guna

d. Untuk mengetahui ciri - ciri teknologi tepat guna

e. Untuk mengetahui aspek teknologi tepat guna

f. Untuk mengetahui kerangka kerja dan tahapan implementasi

teknologi tepat guna (TTG)

4
g. Untuk mengetahui teknologi tepat guna dalam bidang kebidanan

h. Untuk mengetahui dampak teknologi tepat guna dalam kebidanan

i. Untuk mengetahui penggunaan teknologi/aplikasi pada kehamilan

dengan komplikasi

D. Manfaat Pembahasan

1. Manfaat Teoritis

Sebagai salah satu pertimbangan untuk menambah wawasan

mengenai judul ini.

2. Manfaat Aplikatif

a. Profesi

Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan kita dan dapat

dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan bagi pembaca berikutnya.

b. Bagi institusi

Untuk memberikan masukan dan informasi serta menambah acuan

dalam proses pembelajaran dalam pendidikan bidan mengenai judul

ini.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Penggunaan Teknologi Pada Kehamilan Dengan Komplikasi

Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi hingga

lahirnya janin. Lama kehamilan ini berlangsung selama 280 hari (40 minggu

atau sama dengan sembilan bulan tujuh hari). Kehamilan merupakan suatu hal

alamiah yang merupakan proses fisiologis, akan tetapi jika tidak dilakukan

asuhan yang tepat atau deteksi dini komplikasi yang akurat maka akan

berujung pada komplikasi kehamilan yang apabila tidak bisa diatasi akan

berujung pada kematian ibu. Kehamilan dapat terjadi apabila perempuan

memiliki organ reproduksi yang sehat kemudian mengalami siklus menstruasi

dan telah melakukan hubungan seksual maka perempuan tersebut akan

mengalami kehamilan.

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-

barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Teknologi kesehatan merupakan segala bentuk alat/metode yang ditujukan

untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan dan penanganan

permasalahan kesehatan manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang

sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya.

Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat dengan TTG adalah

teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya

teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara

6
tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh

keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.

Penerapan pengetahuan ilmiah untuk tujuan praktis sehingga tepat untuk

manusia, tepat kondisi, tepat tempat. Metode-metode, prosedur, teknik,

peralatan yg secara ilmiah sesuai dg kebutuhan lokal dan dapat diterima oleh

orang yg menggunkaan dan dapt dipelihara dan dimanfaatkan dengan sumber-

sumber masyarakat / negara dpt menyediakan.

Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional

dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi

juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG.

Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan

metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif

minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya

beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan. Dengan demikian

teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatakan sebagai TTG,

yaitu:

1. Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber

yang tersedia banyak di suatu tempat.

2. Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial

masyarakat setempat.

3. Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/masalah yang

sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam

dikepala perencananya.

7
4. Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan

boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-

teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau

kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat

mungkin saja tidak cocok di lain tempat.

Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan

terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.

B. Manfaat Teknologi Kesehatan

Ada beberapa manfaat teknologi kesehatan, yaitu :

1. Efektif dan efisien

2. Pelayanan lebih terkoordinasi dengan baik

3. Mengurangi morbiditas dan risiko kecacatan yang meluas

4. Kemudahan penggunaan

5. Kepuasan dan pengguna

6. Memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat

7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan

kesehatan

8. Mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan

9. Penanganan masyarakat lebih cepat ditangani

10. Hasil diagnose lebih akurat

11. Dapat dimanfaatkan masyarakat

8
C. Fungsi Teknologi Tepat Guna

Sebagai mana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:

1. Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

setempat.

2. Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.

3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.

4. Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.

D. Ciri - Ciri Teknologi Tepat Guna

Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan kesesuaian TTG, dapat

dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak

berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:

1. Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung

pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat di suatu tempat.

2. Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.

3. Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh

keterampilan setempat.

4. Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.

5. Cara pendayagunaan sumber:sumber setempat termasuk sumber alam,

energi, bahan secara lebih baik dan optimal. 6. Alat mandiri masyarakat

dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance

motivated).

9
E. Aspek Teknologi Tepat Guna

Berikut merupakan aspek teknologi tepat guna, antara lain :

1. Teknis

a. Memperhatikan & menjaga tata kelestarian lingkungan hidup

b. Penggunaan maksimal bahan baku lokal

c. Menjamin kualitas dan kuantitas produksi

d. Mudah perawatan & operasi

e. Relatif aman & mudah

2. Ekonomis

a. Efektif dana

b. Keuntungan kembali ke produsen

c. Jenis usaha kooperatif menstimulasi unit usaha lain

3. Sosial budaya

a. Memanfaatkan keterampilan yang sudah ada

b. Menjamin perluasan lapangan kerja

c. Menekan pergeseran tenaga kerja

d. Menghindari konflik sosial budaya

F. Kerangka Kerja Dan Tahapan Implementasi Teknologi Tepat Guna

(TTG)

1. Identifikasi Potensi/ Masalah

Identifikasi potensi SDA lokal dan masalah-masalah yang dihadapi,

perencanaan untuk optimalisasi SDA tersebut melalui TTG.

10
2. Pemilihan TTG (Teknologi Tepat Guna)

Teknologi dipilih berdasarkan hasil analisis kebutuhan (need assessment),

SWOT,dan hasil pemetaan dari Participatory Rural Apprasial (PRA) serta

kelayakan TTG.

3. Penetapan Sasaran Penerima

Identifikasi golongan membutuhkan (miskin) atau yang berpotensi untuk

mampu mendayagunakan TTG, pendalaman latar belakang

sasaran/subyek masyarakat yang paling.

4. Metode Transfer TTG

Kerjasama dan kemitraan, Pelatihan, Pendampingan, pembinaan kader

terlatih serta Motivasi. Pada intinya metode dapat disesuaikan dengan

kebutuhan di lapangan.

5. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Monev formal melalui kajian evaluasi, indeks kepuasan masyarakat.

Monev informal dengan cara tetap menjaga hubungan/komunikasi yang

baik dan intensif dengan pengguna dan pemangku kepentingan

G. Teknologi Tepat Guna Dalam Bidang Kebidanan

1. Fetal Doppler

Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut

jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang

elektromagnetik, alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi

11
kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah sebagai deteksi

rahim harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya serta harga

yang sangat terjangkau untuk dimiliki.

2. Staturmeter

Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini

adalah sangat sederhana pada desainnya karena hanya ditempelkan pada

tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk

menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui

tinggi badan orang tersebut.

3. Eye Protector Photo Therapy

Adalah alat bantu yang diigunakan untuk melindungi bagian mata

bayi pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray

atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak

12
menggangu penglihatan bayi yang akan diperiksa.

4. Alat Pengukur Panjang Bayi

Adalah merupakan peralatan sederhana yang biasa digunakan oleh

bidan dan petugas posyandu, untuk mengetahui perkembangan tinggi bayi

dari waktu ke waktu, terbuat dari kayu dan mistar yang mudah dibaca.

5. Breast Pupm

Biasanya digunakan oleh para ibu yang berkarier diluar rumah, agar

ASI tidak terbuang dengan percuma, sehingga tetap bisa mendapatkan ASI

dari bundanya.

13
6. Lingkar Lengan Ibu Hamil

Adalah tanda yang digunakan untuk mempermudah mengidentifikasi

bayi dan bundanya, pada umumnya dipakaikan pada bayi dan bundanya

di rumah sakit bersalin.

7. Reflek Hammer / Reflek Patela

Sejenis hammer yang dilapisi dengan karet yang digunakan untuk

mengetahui respon syaraf dari anggota tubuh biasanya kaki.

14
8. Umbilical Cord Clem Nylon

Adalah merupakan alat yang digunakan untuk menjepit tali pusar bayi

sesaat setelah bayi dilahirkan.

9. Tourniquet

Adalah alat bantu yang digunakan untuk sarana pendukung pada

pengmbilan darah, pada umumnya dilingkarkan pada lengan saat akan

dilakukan pengabilan darah segar, agar darah bisa lebih mudah untuk di

ambil.

10. USG

15
Pemeriksaan USG obstetri dapat dikerjakan melalui cara

transabdominal (USG-TA) atau transvaginal (USG-TV).

a. Pemeriksaan USG Transabdominal

Transduser (probe) yang digunakan untuk pemeriksaan USG-

TA adalah jenis linear atau konveks. Transduser jenis konveks lebih

popular digunakan pada saat ini karena dapat menampilkan lapang

pandangan yang lebih luas dibandingkan Page 8 jenis linear.

Pemeriksaan USG-TA terutama dikerjakan pada kehamilan trimester

II da III. Pada kehamilan trimester I pemeriksaan USG-TA sebaiknya

dikerjakan melalui kandung kemih yang terisi penuh (sehingga

disebut juga pemeriksaan USG transvesikal), gunanya untuk

menyingkirkan usus keluar dari rongga pelvik, sehingga tidak

menghalangi pemeriksaan genetalia interna. Massa usus yang berisi

gas akan menghambat transmisi gelombang ultrasonik. Sebelum

memulai pemeriksaan, dinding abdomen ibu harus dilumuri jel (gel)

untuk lubrikasi dan menghilangkan udara di antara permukaan

transduser dan dinding abdomen. Pemeriksaan USG-TA mempunyai

beberapa kerugian. Kandung kemih yang penuh akan mengganggu

kenyamanan pasien dan pemeriksa. Kandung kemih yang terlampau

penuh akan mendesak genetalia interna ke posterior , sehingga

letaknya diluar daya jangkau transduser. Uterus mudah mengalami

kontaksi, sehingga kandung gestasi di dalam uterus ikut tertekan dan

bentuknya mengalami distorsi. Keadaan-keadaan ini akan dipersulit

16
pemeriksaan. Adanya mudigah di dalam kantung gestasi dapat luput

dari pemeriksaan. Pemeriksaan USG-TA tanpa persiapan kandung

kemih pada kehamilan trimester I dapat dikerjakan dengan cukup

memuaskan memuaskan pada pasien yang kurus, dengan dinding

perut yang tipis dan uterus anteversi. Pada kehamilan trimester II dan

III uterus telah cukup besar dan letakknya di luar rongga pelvik.

Volume cairan amnion sudah cukup banyak. Pemeriksaan USGTA

dapat dikerjakan tanpa memerlukan persiapan kandung kemih.

b. Pemeriksaan USG Transvaginal

Berbeda dengan USG-TA, pemeriksaan USG-TA harus

dilakukan dalam keadaan kandung kemih yang kosong agar

organ pelvik berada dekat dengan permukaan transduser dan

berada di dalam area penetrasi transduser. Jika dibandingkan

USG-TA (yang harus dikerjakan dalam keadaan kandung

17
kemih terisi penuh), pemeriksaan USG-TV pada kehamilan

trimester I lebih dapat diterima oleh pasien. Pemeriksaan

USG-TV dapat dilakukan setiap saat, dan organ pelvik

berada dalam posisi yang sebenarnya. Dalam persiapan

transduser terlebih dulu diberi jel pada permukaan elemennya

(untuk menghilangkan udara di permukaan transduser),

kemudan dibungkus dengan alat pembungkus khusus atau

kondom (berfungsi sebagai alat pelindung). Sebelum

dimasukkan ke dalam vagina, ujung pembungkus transduser

diberi jel lagi (berfungsi sebagai lubrikan dan menghilangkan

udara di antara permukaan elemen transduser dan serviks

uteri). Transduser dimasukkan ke dalam vagina hingga

mencapai daerah forniks. Manuver gerakan transduser di

dalam vagina merupakan kombinasi gerakan maju- mundur,

gerakan memutar (rotasi), dan gerakan angulasi ke samping

kiri- kanan atau ke atas bawah.

18
H. Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan

1. Dampak positif sebagai berikut :

a. Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka

masyarakat akanmendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan

yang lebih efisien dan efektif.

b. Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam

kebidanan akan lebih sederhana dan mudah

2. Dampak negatif sebagai berikut :

a. Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup

yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di

daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak

sesuaidengan kebudayaan masyarakat disana.

b. Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan

berdampak burukterhadap pasien. Contoh : penggunaan USG

pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.

c. Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang

tidak ahliakan menimbulkan resiko terhadap pasien.

19
I. Penggunaan Teknologi/Aplikasi Pada Kehamilan Dengan Komplikasi

1. Mobile Health (mH)

a. Penggertian Mobile Health (mH)

Mobile Health (mH) adalah inovasi di sektor kesehatan digital

dengan menyediakan dukungan dan intervensi perawatan kesehatan

melalui teknologi seperti gawai, tablet, dan perangkat elektronik

untuk mendukung perawatan medis. Mobile Health (mH) dijadikan

sebagai informasi awal maupun second opinion untuk mengetahui

penyebab sakit hingga penanganan medis yang diperlukan untuk

meredakan simptom (gejala) yang yang dirasakan seseorang.

MHealth merupakan aplikasi yang menjadi sumber dukungan selama

melahirkan. Aplikasi mHealth memiliki fungsi dan keterbatasan.

Peserta merasa didukung ketika menggunakan aplikasi mHealth

karena informasinya dipersonalisasi dan mereka dapat menggunakan

aplikasi untuk terhubung dengan keluarga dan komunitas daring.

Keterbatasan Aplikasi mHealth yaitu adanya keterbatasan jaringan,

beberapa keluarga tidak mendukung penggunaannya dan khawatir

dengan keamanannya.

b. Tahap- tahap Aplikasi Mobile Health

Tahapan ketika akan menggunakan Mobile Health :

1) Dimulai dari keluhan sakit yang dialami atau rasa tidak nyaman

yang dirasakan. Pada tahap ini masuk ke tahap awal yaitu

memahami gejala sakit. menguraikan gejala-gejala sakit yang

20
dialaminya dan mencoba menerka sakit dan cara penangananya

dengan cara pengalaman sakit yang pernah dialaminya. Apabila

tidak menemukan “sakit” yang dimaksud

2) Maka tahap kedua adalah mencari informasi kesehatan di

internet. Pada tahap ini mendapatkan dua pilihan yaitu layanan

kesehatan interaktif atau layanan kesehatan non-interaktif.

memilih layanan kesehatan interaktif harus melewati tahap

registrasi terlebih dahulu sebelum konsultasi dengan dokter.

Pasca konsultasi atau membaca informasi kesehatan

3) Maka tahap terakhir yang dilakukan mahasiswa adalah

menentukan untuk melakukan saran yang diperolehnya atau

tidak.

c. Manfaat Aplikasi Mobile Health Berbasis Sistem pakar dalam

Pemantauan Tanda Bahaya Kehamilan

Pengembangan aplikasi mobile health berbasis sistem pakar

bermanfaat bagi ibu hamil dan nifas secara langsung maupun bagi

tenaga kesehatan di unit kebidanan. Pengembangan aplikasi sangat

membantu dalam mendeteksi dini kondisi kegawatan pada ibu hamil.

Bahkan perlu untuk diaplikasikan untuk melakukan standarisasi di

semua unit kebidanan. Aplikasi mengenai kegawatan kehamilan ini

juga bisa dirasakan manfaatnya oleh ibu hamil yaitu :

1) Dengan adanya akses dalam teknologi informasi kesehatan ibu

hamil dengan mudah terhubung, termotivasi dalam pencarian

21
pengetahuan mengenai kehamilan yang dialami dan waspada

dengan tanda dan bahaya kehamilan.

2) Modifikasi sistem informasi membuat komunikasi menjadi

efektif.

3) Cost effective yang memungkinkan ibu hamil melakukan

konsultasi kepada para pakar yang berkualitas dan profesional

tanpa harus mengeluarkan biaya.

4) Aplikasi ini dirancang dengan tampilan yang menarik dan

penggunaan kata yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh

berbagai elemen masyarakat. setelah dilakukan intervensi

edukasi dengan aplikasi mHealth terdapat perubahan pada

pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap kondisi kehamilannya

dalam pencegahan kegawatan kehamilan pada Trimester III bila

dibandingkan menggunakan buku KIA

Beberapa manfaat m-health menurut International

Telecommunication Union (ITU) adalah sebagai berikut :

1) Mengurangi biaya pelayanan kesehatan, sambil menanggapi

tantangan sistem pelayanan kesehatan di seluruh dunia

2) Menyelamatkan nyawa, meningkatkan kesehatan dan

kesejahteraan, sambil memperluas cakupan, kualitas, efisiensi

dengan biaya yang efektif

3) Meningkatkan pendekatan pencegahan dan kualitas hidup,

melalui deteksi dini, penilaian diri, diagnosis jarak jauh

22
4) Pelayanan kesehatan yang lebih efisien dan berkelanjutan,

karena perencanaan yang lebih baik untuk para profesional

kesehatan, diagnosis, dan panduan untuk pengobatan

5) Pasien yang diberdayakan, karena tanggung jawab yang

meningkat, informasi dan pilihan manajemen diri

d. Kekurangan aplikasi Mobile Health berbasis sistem pakar pada

pemantauan kehamilan

Kekurangan penerapan aplikasi mHealth yaitu :

1) Tidak dapat mengubah perilaku dan sikap ibu secara signifikan.

2) Serta kekhawatiran terhadap keamanan aplikasi

3) Kesadaran ibu untuk melakukan pemeriksaan secara mandiri

masih rendah.

4) Pengaruh budaya, akses menuju fasilitas kesehatan yang tidak

mudah

5) Pengeluaran biaya yang besar serta tingkat pengetahuan yang

berbeda menjadi salah satu penyebabnya

6) Keterbatasan Aplikasi mHealth yaitu adanya keterbatasan

jaringan, keluarga tidak mendukung penggunaannya dan

khawatir dengan keamanannya.

e. Kelemahan dari sistem mobile health

Kelemahan dari sistem mobile health ini yaitu informasi yang

diberikan seringkali tidak bersumber pada pakar secara langsung,

sehingga validitas dan kebaruan informasinya dipertanyakan.

23
Kolaborasi pengembang aplikasi dengan beberapa pakar sangat

diperlukan untuk dapat menangani permasalahan yang terjadi.

f. Dampak Pemanfaatan mobile health (mH) pada Perilaku Kesehatan

Dampak yang ditimbulkan penggunaan mH adalah

berkurangnya intensitas pergi kedokter atau bertanya dengan tenaga

medis. Mobile health (mH) dijadikan rujukan awal dalam

menentukan tindakan yang akan dilakukan penggunanya. Mayoritas

informan menuturkan bahwa sebelum dia memutuskan konsultasi

dengan dokter di klinik ataupun rumah sakit. Faktor kemudahan

akses menjadi pemicu mahasiswa untuk memanfaatkan mH sehingga

intensitas pasien pergi ke dokter menjadi berkurang.

Dampak pemanfaatan mH pada pasien adalah munculnya

perilaku self diagnoses (diagnosis sendiri). Tahap self diagnoses

dilakukan setelah membaca artikel dari mH dan menyimpulkannya

dengan mencocokkan antara gejala yang dialaminya dengan gejala-

gejala di mH. Perilaku self diagnoses tanpa keterlibatan tenaga medis

sangatlah berbahaya jika pasien menginterpretasikan hasil bacaan

yang diperolehnya di website tanpa dikonsultasikan ke dokter baik

konsultasi online ataupun offline. Tindakan tersebut dapat

menimbulkan kecemasan hingga kesalahan dalam mengambil

tindakan medis.

24
2. Telehealth

Istilah-istilah ini juga membingungkan satu sama lain dan

digunakan secara bergantian. Namun, seperti eHealth dan mHealth, satu

istilah memiliki tujuan yang lebih luas. Istilah yang lebih luas dalam

perbandingan ini adalah telehealth. Telehealth mengacu pada layanan klinis

dan non-klinis jarak jauh, termasuk memberikan pelatihan dan pendidikan

kedokteran berkelanjutan bagi para praktisi.

Sepanjang tahun lalu, dengan semakin banyaknya layanan yang

mengandalkan sumber daya virtual, layanan ini memiliki tujuan yang lebih

besar – memberikan masyarakat akses terhadap layanan tanpa

menempatkan diri mereka pada risiko tertular COVID-19. Dengan semakin

banyaknya orang yang memiliki akses terhadap layanan ini, ekspektasi

mengenai waktu tunggu di ruang tunggu, akses terhadap layanan kesehatan,

dan kenyamanan layanan pun berubah.

Memahami bagaimana istilah-istilah tersebut bekerja sama untuk

menciptakan gambaran besar layanan kesehatan virtual sangat penting

untuk memahami akses Anda terhadap layanan kesehatan. Tujuan dari

semua layanan ini adalah untuk memberikan kualitas, efisiensi, dan biaya

perawatan yang lebih baik bagi praktisi dan pasien. Masing-masing

memainkan peran unik dalam menyusun rencana layanan kesehatan digital

yang menyeluruh untuk pasien.

a. Kelebihan Telehealth

1) Memperluas jumlah spesialis dan akses profesional kesehatan

25
2) Menyederhanakan kunjungan pasien yang meningkatkan

keterlibatan pasien

3) Hemat biaya

Ekspansi teknologi kini memungkinkan pasien mengakses

jaringan spesialis dan profesional kesehatan yang lebih luas.

Bepergian ke penyedia tidak menjadi masalah dengan kemampuan

video. Hal ini membantu pasien yang tinggal di lokasi berbeda

menemui lebih banyak profesional kesehatan, atau membantu

pasien menemui penyedia layanan kesehatan untuk kunjungan

yang tidak memerlukan pemeriksaan langsung.

Keterlibatan pasien sangat penting untuk keberhasilan

rencana perawatan mereka. Layanan telehealth dan telemedis

memberi pasien akses cepat ke penyedia layanan dan staf

pendukung jika rencana perawatan memerlukan perubahan. Hal ini

juga membantu praktisi memeriksa pasien dengan nyaman dan

mendorong kelanjutan rencana perawatan.

Secara keseluruhan, layanan telehealth dan telemedis lebih

hemat biaya bagi pasien dan profesional kesehatan. Menghemat

waktu perjalanan dan waktu di ruang tunggu. Selain itu, metode

pembayaran virtual cepat, mudah, dan mengurangi proses

penagihan kertas.

b. Kontra Telehealth

1) Tantangan teknis

26
2) Keterbatasan pemeriksaan fisik

3) Peraturan industry

Di sisi lain, teknologi itu sendiri juga memberikan tantangan.

Perangkat keras, perangkat lunak, dan koneksi nirkabel bukanlah hal

yang mudah. Mereka dapat mengalami kegagalan fungsi tanpa

pemberitahuan atau di tengah ujian virtual. Beberapa pengguna

bahkan mungkin menganggap peralihan ke teknologi sebagai

hambatan yang lebih sulit diatasi.

Meskipun janji temu konferensi video dengan penyedia layanan

kesehatan berhasil untuk kunjungan tertentu, hal tersebut mungkin

tidak berlaku di semua kasus. Ada kalanya menemui penyedia layanan

kesehatan secara langsung akan membantu menemukan jawaban yang

diperlukan untuk rencana perawatan.

Setiap negara bagian memiliki peraturan dan regulasi berbeda

dalam hal praktik telehealth dan telemedicine. Sekali lagi, seiring

dengan semakin bergantungnya kita pada teknologi, terdapat

kekhawatiran yang meningkat mengenai seberapa aman dan

terlindunginya informasi dari peretas dan pembobolan data.

Secara keseluruhan, telemedis dan telehealth memiliki kelebihan

dan kekurangan, serupa dengan mHealth dan eHealth.

Mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan keduanya membantu

membuat keputusan yang lebih baik dan tepat

27
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan teknologi dalam kasus kehamilan dengan komplikasi dapat

memberikan manfaat dalam pemantauan dan penanganan kondisi tersebut.

Meskipun demikian, perlu dilakukan dengan hati-hati dan dikombinasikan

dengan perawatan medis konvensional untuk memastikan keamanan dan

efektivitasnya.

Teknologi pada kehamilan dengan komplikasi mencakup pemantauan

janin melalui USG, CTG, dan tes darah untuk memantau kesehatan ibu dan

bayi. Ini membantu mendeteksi potensi masalah secara dini, memungkinkan

perawatan yang lebih tepat dan terkoordinasi antara dokter dan pasien.

B. Saran

1. Saran Untuk Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pelayanan

kebidanan dengan memanfaatkan teknologi yang dapat memudahkan

dalam suatu asuhan.

2. Saran Untuk Ibu Hamil

a. Diharapkan klien (ibu hamil) dapat segera memeriksakan dirinya sejak

merasa dirinya hamil mencegah terjadinya komplikasi dikemudian

hari.

28
b. Diharapkan ibu hamil rajin memeriksakan diri selama hamil dan

bersedia melaksanakan nasehat serta anjuran kesehatan yang diberikan

oleh petugas kesehatan agar tidak terjadinya komplikasi.

3. Saran Untuk Mahasiswa/Penulis

Mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan dan

meningkatkan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan dalam

kehamilan dengan memanfaatkan teknologi sehingga dapat mengatasi

komplikasi apabila ditemukan saat pemberian pelayanan.

29
DAFTAR PUSTAKA

Ginting, S. L. B., Ginting, Y. R., & Agnia, F. D. (2021). Edukasi Kehamilan

Berdasarkan Usia Kandungan Dengan Memanfaatkan Teknologi Augmented

Reality Di Lingkungan Masyarakat Rw 04 Cikawao Bandung. Jurnal

Pengabdian Teknik Dan Ilmu Komputer (Petik), 1(2), 55–61.

https://doi.org/10.34010/petik.v1i2.6369

Puspitasari, I., Indrianingrum, I., Kudus, U. M., & Kudus, U. M. (2020). dan

Perilaku Pencegahan Adanya Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil.

Prosiding Seminar Nasional Unimus, 666–672.

Ummah, K., & Rosyaria, A. (2023). Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna (KMS)

sebagai Media Peningkatan Keterampilan Dukun Sebagai Mitra Bidan di

Posyandu Anyelir Tanah Merah Kabupaten Bangkalan. Proceedings Series

on Health & Medical Sciences, 4, 48–51.

https://doi.org/10.30595/pshms.v4i.553

Yani, A. (2018). Pemanfaatan Teknologi Dalam Bidang Kesehatan Masyarakat.

Jurnal Kesehatan Masyarakat, 8(1).

Kasmiati, dkk. 2023. Asuhan kehamilan. Malang : Litnus.

Kurniawati, pindi dkk. 2023. Penggunaan mobile health (mHealth) berbasis

sistem pakar pada pemantauan tanda bahaya kehamilan (literatur review).

Journal of health and cardiovascular nursing vol.3, no. 1, hal 17-27

Jannah, siska riyatul dkk. 2021. Pemanfaatan Mobile L Health (Mh) Dan

Dampaknya Pada Perilaku Kesehatan Mahasiswa Universitas Negeri

30
Semarang (UNNES). Jurnal sosiologi nusantara vol. 7, no.1, hal 181-192

Permatasari, ayu diah dkk. Manfaat Penggunaan Mobile Helath (M-Health)

Dalam Pencatatan Dan Pelaporan Kesehatan Ibu. Bikfoses vol. 2 edisi 1, hal

87-99

Kumalasari, intan dkk. 2023. Pengembangan Aplikasi “DELIMA” Sebagai Upaya

Deteksi Dini Kehamilan Bermasalah. Jurnal kesehatan vol. 12 no.1 hal 124-

132

Azmi, khulul dkk. 2021. Skrining KIK secara online utk deteksi dini faktor resiko

kehamilan. Jurnal inovasi &terapan pengabdian masyarakat vol.1 no. 2 hal

63-66

Bestari, astuti dyah dkk. 2023. Persepsi ibu hamil mengenai media edukasi

berbentuk augmented reality. Jurnal asuhan ibu dan anak vol 8, no 1 hal 1-9

Hipni, rubiati dkk. 2023. Penggunaan aplikasi presmil untk mendeteksi faktor

risiko kehamilan. Jurnal media penelitian dan pengembangan kesehatan

bol. 33 no. 3 hal 123-136

31

Anda mungkin juga menyukai