Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENGANTAR PERTANIAN PRESISI

PETANIKU : INTEGRASI ALAT SENSOR DAN MONITORING


BERBASIS APLIKASI DALAM PENDETEKSIAN KELEMBAPAN
TANAH DAN KELEMBAPAN UDARA SEBAGAI PENERAPAN
PERTANIAN PRESISI

Dosen Pengampu :

AKTAVIA HERAWATI S.P., M.Sc.

Disusun oleh :

KELOMPOK 6
Kristian Adi Perdana (H0222069)
Lintang Wirayuda (H0222070)
Lucianna Dyah Febrianti (H0222071)
Medina Nur Cantika Putri Prasetyo (H0222074)
Milam Oktapi Purwo Putri (H0222075)

PROGRAM STUDI ILMU TANAH


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah Pengantar Pertanian Presisi tentang PetaniKu : Integrasi
Alat Sensor Dan Monitoring Berbasis Aplikasi Dalam Pendeteksian Kelembapan
Tanah Dan Kelembapan Udara Sebagai Penerapan Pertanian Presisi.

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.

Surakarta, 5 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
I. PENDAHULUAN...........................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Fokus Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
II. METODE.........................................................................................................5
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN..............................................................6
A. Internet Of Things.....................................................................................6
B. PETANIKU...............................................................................................6
C. Model Bentuk Alat Sensor Pendeteksian Kelembaban Tanah..................7
1. Indikator kelembaban............................................................................8
2. Indikator cuaca hujan.............................................................................8
3. Sensor Pendeteksi Kelembaban Tanah.........................................................8
4. Indikator suhu tanah..............................................................................8
5. Database.................................................................................................8
6. Server.....................................................................................................8
D. Arduino Soil Moisture...............................................................................9
E. Aplikasi Petani-Ku..................................................................................10
1. Peta Suatu Luasan Lahan.....................................................................11
2. Personal Information...........................................................................11
3. Dashboard............................................................................................11
IV. PENUTUP...................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................14

3
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pertanian telah dikenal sejak zaman dahulu dimana manusia masih


menerapkan sistem nomaden. Pada jaman purba, pertanian diprakarsai oleh wanita
dengan maksud untuk mempermudah dalam menyediakan bahan makanan bagi
keluarganya. Karena itu pertanian dapat dianggap sebagai suatu usaha untuk
mengadakan suatu ekosistem buatan yang bertugas menyediakan bahan makanan
bagi manusia. Menurut Mosher (1996) pertanian adalah turut campur tangan
manusia dalam perkembangan tanaman dan atau hewan untuk memenuhi
kebutuhan dan mencukupi kehidupan keluarga dan atau masyarakat. jadi pertanian
sendiri memiliki fungsi dalam penyediaan pangan bagi kehidupan kita sehari-hari.
Sebagai penyedia pangan, pertanian perlu dilakukan perkembangan
pembangunan, namun pembangunan pertanian saat ini belum menunjukkan hasil
yang maksimal dalam kesejahteraan petani. Dilihat dari sumber daya alam
Indonesia yang melimpah, semakin besarnya kebutuhan pangan dan besarnya nilai
pasar menyebabkan pembangunan pertanian sangat penting untuk dilakukan.
Pembangunan pertanian tidak hanya melihat usaha tani saja, namun harus melihat
dari sisi teknologi, kondisi alam, modal, dan ketenaga kerjaan. Pembangunan
pertanian dimasa depan tidak hanya dihadapkan dengan memecahkan masalah
yang terbentuk tetapi juga menghadapi perkembangan teknologi yang mau tidak
mau kita akan hidup berdampingan dengan teknologi. Disamping itu,
perkembangan pertanian juga sebagai upaya antisipasi menghadapi era global.
Sejalan dengan revolusi industri 4.0 telah membawa kita pada perubahan
teknologi yang semakin maju. Pertanian tidak lagi diartikan dalam arti sempit
sebagai kegiatan bercocok tanam, tetapi pertanian menjadi sektor penumpu
dimana memberikan nilai tambah dalam stabilitas ekonomi kita. Penggunaan alat
teknologi pertanian dalam proses penggarapannya disebut sebagai pertanian
modern. Pertanian modern ini sering kali disebut sebagai pertanian presisi yang
ditandai dengan ketepatan penggunaan sumber daya sesuai dengan kebutuhan.
Pertanian presisi adalah konsep pertanian dengan pendekatan sistem untuk menuju
pertanian dengan rendah pemasukan (low-input), efisiensi tinggi, dan pertanian
berkelanjutan.
B. Fokus Masalah

Dalam pemaparan ide kami ingin coba untuk menyelesaikan permasalah ini
dengan bantuan teknologi. Berikut beberapa pokok masalah kami :
1. Firasat, perasaan, dan perkiaraan kasar dari petani dalam memutuskan
proses produksi pertanian

4
2. Kurangnya pemahaman akan pentingnya data pertanian bagi petani,
terkhususnya kondisi tanah dan iklim
3. Terpisahnya berbagai teknologi pertanian yang mengakibatkan kesulitan
dalam pemakaian dan tingginya biaya perawatan
4. Tantangan pertanian dan pemenuhan konsumen di masa depan
C. Tujuan

1. Memberikan ide dalam data pertanian menjadi pokok terkait pembuatan


keputusan dalam proses produksi pertanian.
2. Memberikan ide solusi terkait pencatatan dan pengambilan data kondisi
iklim dan tanah secara akurat lewat teknologi
3. Memberikan pemaparan ide terkait alat dan teknologi yang memberikan
manfaat dalam pengambilan keputusan produksi pertanian

5
II. METODE
Dalam suatu penelitian tentu saja terdapat metode penelitian, yaitu sebuah
prosedur atau langkah dalam mendapat pengetahuan ilmiah atau ilmu. Dapat
diartikan pula dengan adanya metode penelitian memiliki fungsi penting dan
menjadi pedoman dalam mengerjakan penelitian sehingga mampu menghasilkan
penelitian yang maksimal. Dalam metode penelitian dapat dilakukan dengan
beberapa metode yaitu secara kuantitatif, studi literatur, survei, deskriptif dan lain
lain.
Pada penelitian ini kami menggunakan metode studi literatur. Studi
literatur adalah cara untuk menyelesaian persoalan dengan menelusuri beberapa
sumber tulisan tangan yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Sebagai contohnya
adalah beberapa buku karya pengarang terpercaya, jurnal ilmiah, dan hasil
penelitian mahasiswa seperti skripsi, laporan praktikum, dan sebagainya. Salah
satu sumber yang digunakan kami adalah mengambil contoh dari beberapa jurnal.
Dengan mengumpulkan data dari beberapa jurnah dapat diperoleh bahan untuk
penelitian

6
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Internet Of Things
Internet of Things adalah suatu perkembangan di dunia
teknologi di saat ini yang dapat menghubungkan beberapa objek
cerdas dan memungkinkannya dapat menghubungkan dengan objek
yang lainnya, lingkungan maupun peralatan komputasi yang dapat
dihubungkan melalui jaringan. Dimana dapat di definisikan bahwa internet
of things dapat dilihat dari dua gabungan kata yaitu internetyang
berarti sebuah jaringan komputer yang menggunakan portokol
internet yang digunakan untuk berbagi informasi dan berkomunikasi
dalam lingkup tertentu. Dan thingssebagai sesuatu objek dari dunia
fisik yang di ambil melalui sensor sensor yang kemudian akan di
kirim melalui internet (Sitrusta Sukaridhoto, 2016).
Internet of Things semakin matang dan semakin menjadi konsep
terbaru dan paling popular dalam dunia Ilmu Teknologi. Selama satu
dekade tearkhir, Internet of Things telah menarik perhatian dengan
memproyeksikan infrastuktur global objek fisik jaringan, memungkinkan
konektivitas kapan saja, dimana saja, dan untuk apa aja. Internet of Things
juga dianggap sebagai jaringan yang memungkinkan terjadinya
komunikasi antara manusia dengan manusai, manusia ke benda, dan hal ke
benda. Dalam apa yang disebut Internet of Things ada sensor dan actuator
yang tertanam pada objek fisik, dan seringkali menggunakan IP ineternet
untuk menghubungkan sejumlah data besar yang mengalir kedalam
komputer untuk dianalisis. Objek dapat dianalisis hanya dengan kita
menanamkan suatu sensor kepada objek tersebtu maka akan munucl secara
otomotis data-data yang tersimpan pada database mengenai objek tersebut.
Pada Aplikasi Petaniku memanfaatkan IoT untuk penanaman
sensor pada tanah sehingga dapat mengumpulkan data mengenai
kelembaban tanah dan udara. Data yang telah dikumpulkan tersebut akan
diupload secara otomatis kedalam database besar yang sudah dilakukan
secara Cloud Storage Platform.
B. PETANIKU
Petaniku adalah integrasi antara alat sensor dan monitoring data
monitoring data pendeteksian kelembaban tanah dan udara berbasis
aplikasi. Kelembaban tanah adalah air yang dimana air mengisi sebagain
atau seluruh pori –pori tanah yang berada di atas water table. Kelembaban
tanah didefinisikan sebagai banyaknya jumlah air yang tersimpan
dalam pori –pori tanah, kelembaban tanah sangat sering terjadi proses
perubahan yang terus menerus, yang dimana hal ini disebabkan oleh
penguapan yang terjadi melalui permukaan tanah. Kelembaban

7
tanah juga adalah salah satu faktor yang paling utama dalam
proses pertumbuhan tanaman.
Monitor sebuah data adalah proses rutin dalam melakukan proses
pengumpulan data atau sebagai proses menyajikan informasi yang
berkaitan dengan pencapaian tujuan spesifik secara sistematis yang
di mana di lakukan pengfokusan pada proses dan keluaran. Proses
Monitori didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup
pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas
informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan. Dalam proses
monitor data memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan
seluruh data yang dibutuhkan untuk memenuhi data yang dibutuhkan
dalam integrasi sensor dan monitor data pada aplikasi Petaniku.
Berikut ini adalah analisis kebutuhan sistem yang ada pada sistem
monitor kelembaban tanah berbasis internet of things:
1) Sistem akan mengirimkan data tingkat kelembaban tanah pada
Thingspeak kemudian dapat di Monitor melalui Thingview
maupun Thingspeak menggunakan sensor
2) Sistem ini akan memberikan data kelembaban tanah yang di mulai
dari 0-900.
3) Thingspeak sebagai media grafik kelembaban tanah dan data suhu
tihngspeak akan di kirimkan ke Thingview agar dapat di monitor
melalui smartphone
4) LCD 16x2 hanya menampilkan angka kelembaban tanah.
Fungsi utama dari Aplikasi Petaniku adalah akuisisi data, analisis
data, dan publikasi informasi. Sistem pengumpulan informasi
mengumpulkan informasi lingkungan yang meliputi kelembaban tanah,
kelembaban udaran , suhu tanah, dan curah hujan pada suatu luasan lahan..
C. Model Bentuk Alat Sensor Pendeteksian Kelembaban Tanah

8
Anatomi dan fungsi dari sensor alat tersebut yaitu :
1. Indikator kelembaban
Indikator kelembaban menampilkan angka indikator hasil dari alat
sensor Petani-ku yang ditanam didalam tanah pada suatu luasan lahan
teretentu untuk mengukur kelemababan tanah dan udara yang pada
dalam tanah, Angka indikator yang muncul mulai dari angka 0-900.

2. Indikator cuaca hujan


Terdapat papan untuk menadah hujan dan tekanan curah hujan yang
akan dicatat secara oleh otomatis oleh alat indikator cuaca hujan. Alat
ini bertujuan agar kita dapat memonitor data mengenai curah hujan
pada suatu luasan lahan tertentu.
3. Sensor Pendeteksi Kelembaban Tanah
Sensor berfungsi untuk mendeteksi kelembapan tanah, salah satunya
keadaan air, dan laju evapotranspirasi. Prentice (1992) menyatakan
bahwa curah hujan dan evepotranspirasi potensial berpengaruh
terhadap perkembangan dan pertumbuhan secara tidak langsung,
melalui pengaruhnya terhadap kelembaban tanah. Setiap jenis tanaman
memiliki respon yang unik terhadap variasi pada berbagai aspek iklim
tersebut.
4. Indikator suhu tanah
Mendeteksi suhu permukaan tanah yang berasal dari intesitas sinar
matahari, dan menunujukan angka indikator suhu tanah mulai dari
angka 0-900.
5. Database
Database berisikan seluruh data yang dihasilkan oleh alat sensor yang
ditanam pada tanah dalam suatu luasan lahan. Database yang
digunakan dalam aplikasi Petaniku sudah menggunakan Cloud Storage
Platform dan semuanya akan terupload secara otomatis ke dalam
server aplikasi petaniku dengan mengaplikasikan IoT.
6. Server
Induk dari seluruh pengoperasian aplikasi Petaniku yang berisikan
database-database mengenai kelembaban udara, kelembaban, tanah,
suhu tanah, dan curah hujan yang terjadi di suatu luasan lahan. Seluruh
data yang dikumpulkan oleh sensor pendeteksi akan disalurkan ke
dalam database terlebih dahulu, lalu akan diupload secara otomatis ke
dalam server aplikasi Petaniku.

9
D. Arduino Soil Moisture

Bahasa pemograman untuk memprogram arduino menggunakan


bahasa C. Untuk membuat program dan mengupload program ke dalam
mikrokontroler dibutuhkan sebuah software yaitu Arduino IDE (Integrated
Development Environment). Setelah perangkat keras selesai dibangun
maka tahapan selanjutnya adalah mengupload sketch Program yang telah
dibuat ke modul Arduino uno.
Pengujian alat secara keseluruhan sudah meliputi pengujian
hardware dan software. Pengujian dilakukan dengan meletakkan sensor
soil moisture dan menancapkan sensor ke tanah. Pengujian dilakukan
dengan mengirimkan nilai kelembaban tanah dengan sensor soil moisture
Kepada Arduino yang selanjutnya ditransmisikan ke layar komputer.
Cara kerja alat ini adalah dengan menginisialisasi Node MCU
dengan sensor, dan Node MCU dengan Output, kemudian
menghubungkan Node MCU dengan menggunakan Wi-Fi, sehingga jika
sudah terkoneksi degan Wi-Fi maka alat tersebut akan mulai mengupload
secara otomatis data yang sudah dikumpulkan oleh sensor mengenai
kelembaban tanah, kelembaban udara, dan curah hujan pada suatu luasan
lahan. Dalam keadaan alat tidak terkoneksi dengan Wi-Fi maka alat
tersebut akan berhenti mendeteksi dan berhenti mengupload secara
otomatis mengenai data yang dikumpulkan kedalam database.

10
E. Aplikasi Petani-Ku

Gambar diatas merupakan gambaran dari aplikasi Petani-Ku dalam


tampilan desktop atau website. Dalam tampilan ini aplikasi Petani-Ku
memiliki beberapa fitur yang memudahkan petani untuk mendapatkan
informasi mengenai kelembaban tanah, kelembaban udaran, suhu tanah,
dan curah hujan pada suatu luasan lahan teretentu. Fitur-fiutr tersebut
sebagai berikut :

11
1. Peta Suatu Luasan Lahan
Pengaplikasian penggunaan citra satelit adalah untuk
menampilkan gambaran pemetaan satu bidang luas lahan dan
akan disinkronisasikan dengan Alat Sensor Pendeteksi
Kelembaban Tanah dan Udara, sehingga akan muncul data
yang telah disediakan dalam database Petaniku mengenai
Kelembaban Tanah dan Udara pada satu bidang luas lahan
yang telah ditentukan.
2. Personal Information
Untuk melihat fitur Personal Information petani perlu
melakukan login terlebih dahulu pada aplikasi Petaniku, jika
belum memiliki akun dapat melakukan registrasi. Dalam fitur
ini akan ditampilkan beberapa informasi pribadi dari seorang
petani yang telah melakukan login pada aplikasi Petaniku.
Informasi pribadi yang ditampilkan dalam fitur ini adalah nama
petani, umur petani, jenis kelamin petani, luas lahan yang
dimiliki oleh petani tersebut, dan progress yang ada pada lahan
tersebut. Fungsi dari fitur ini adalah untuk menyimpan dan
melihat progress dari lahan petani yang sudah melakukan login
pada aplikasi Petaniku. Dalam aplikasi ini sudah menggunakan
Cloud Computing dengan mengaitkan dengan Cloud Storage
Platform seperti pada aplikasi Microsoft Azure, atau Amazon
Web Service
3. Dashboard
Pada pilihan Dashboard akan muncul tampilan berisi informasi
fitur utama dalam aplikasi Petaniku. Fitur utama tersebut
adalah Kelembaban Tanah, Kelembaban Udara, Suhu, dan
Nutrisi yang diperlukan pada suatu luasan lahan. Petani dapat
menekan salah satu fitur tersebut untuk meilhat secara rinci
mengenai informasi yang Petani butuhkan. Sebagai contoh
ketika menekan pada fitur Kelembaban Tanah maka akan
muncul grafik yang selalu diperbarui secara otomatis dalam
database server Petaniku. Tujuan dari pembuatan fitur ini
adalah untuk mempermudah para petani dalam mencari
informasi mengenai apa yang petani butuhkan untuk
meningkatkan produktivitas pertanian.
Untuk tampilan yang ditampilkan pada smartphone tetap memiliki
fitur-fitur yang sama dengan layanan yang ada didalam tampilan desktop
tetapi hanya memiliki perbedaan UI dalam aplikasi Petani-Ku yang ada
didalam smartphone. UI tersebut akan terlihat seperti digambar dibawah
ini:

12
13
14
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan
Internet Of Things dalam dunia pertanian sangatlah luas. Internet of
Things semakin matang dan semaking populer dalam bidang pertanian
untuk menerapkan konsep pertanian presisi. Pertanian presisi sendiri
adalah pemanfaatan teknologi dan informasi untuk mengumpulkan,
menganalisis, dan mengolah data dalam dunia pertanian untuk
meningkatkan dan mengembangkan dunia pertanian. Dalam pertanian
presisi yang berhubungan dengan Internet of Things selalu akan berkaitan
dengan alat sensor atau alat pendeteksi. Salah satu alat sensor atau alat
pendeteksi yang digunakan dalam pertanian presisi adalah alat sensor
pendeteksi kelembaban tanah, dan alat sensor pendeteksi curah hujan.
Dapat diambil kesimpulan juga, dari alat sensor yang sudah ada
dapat dimanfaatkan untuk membuat sebuah alat yang dapat digunakan
untuk memudahkan petani dalam mengembangkan lahan pertaniannya.
Dalam pembahasan diatas disebutkan dan dijelaskan mengenai integrase
antara alat sensor dan monitoring yang berbasis aplikasi, aplikasi tersebut
dinamakan Petani-Ku. Dalam aplikasi Petani-Ku petani dapat dengan
mudah mengakses data yang diperlukan petani untuk menentukan masa
tanam dengan melihat data kelembababn tanah, kelembaban udara, suhu
tanah, dan curah hujan dalam suatu luasan lahan. Dalam aplikasi tersebut
memiliki beberapa fitur yaitu personal information yang berisikan data
pribadi petani dan bertujuan untuk melihat progress dari lahan pertanian
mereka, lalu ada gambar peta suatu luasan lahan yang bertujuan untuk
menentukan suatu luasan lahan mana yang akan dicari informasi mengenai
kelembaban tanahnya, dan yang terakhir ada dashboard, didalam
dashboard terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan oleh petani untuk
melihat data mana yang inign petani lihat untuk mengembangkan progress
lahan pertanian mereaka.
Cara kerja alat sensor pendeteksi ini adalah dengan
menginisialisasi Node MCU dengan sensor, dan Node MCU dengan
Output, kemudian menghubungkan Node MCU dengan menggunakan Wi-
Fi, sehingga jika sudah terkoneksi degan Wi-Fi maka alat tersebut akan
mulai mengupload secara otomatis data yang sudah dikumpulkan oleh
sensor mengenai kelembaban tanah, kelembaban udara, dan curah hujan
pada suatu luasan lahan. Dalam keadaan alat tidak terkoneksi dengan Wi-
Fi maka alat tersebut akan berhenti mendeteksi dan berhenti mengupload
secara otomatis mengenai data yang dikumpulkan kedalam database.
Bahasa pemograman untuk memprogram arduino menggunakan bahasa C.
Untuk membuat program dan mengupload program ke dalam

15
mikrokontroler dibutuhkan sebuah software yaitu Arduino IDE (Integrated
Development Environment).
B. Saran

16

Anda mungkin juga menyukai