Anda di halaman 1dari 27

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT

PADA TERNAK AYAM MENGGUNAKAN METODE


DECISION TREE
(Studi Kasus : Dinas Pertenakan Kab.Pohuwato)

Oleh
ALAN YUNUS HASAN
K5521017

USULAN PENELITIAN

PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POHUWATO
POHUWATO
2022
SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT
PADA TERNAK AYAM MENGGUNAKAN METODE
DECISION TREE

(Studi Kasus : Dinas Perternakan Kab.Pohuwato)

Oleh
ALAN YUNUS HASAN
K5521017

USULAN PENELITIAN

PROGRAM SARJANA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS POHUWATO
POHUWATO
2022

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT karena dengan taufik dan hidayah-nya lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian ini dengan judul, “Sistem
Pendukung Keptusan Diaknosa Penyakit Pada Ternak Ayam Menggunakan
Metode KNN (Studi Kasus : Dinas Perternakan Kab.Pohuwato)”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa usulan penelitian ini tidak mungkin
terwujud tanpa bantuan dan dorongan bari berbagai pihak, baik bantuan moril
maupun material. Untuk itu, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati,
pengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Juriko Abdulssamad, M.Si, Ketua Yayasan Pengembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (YPIPT) Universitas Pohuwato;
2. Bapak Jorry Karim, S,Kom.,M.Kom, Rektor Universitas Pohuwato;
3. Bapak Bahrin, S.Kom.,MT, Dekan Fakultas Ilmu Komputer;
4. Bapak Iskandar, S.Kom, M.Kom, selaku Pembantu Dekan I Bidang
Akademik Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pohuwato;
5. Ibu Ruhmi Sulaehani, S.Kom, M.Kom, selaku Pembantu Dekan II Bidang
Administrasi Umum dan Keuangan Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Pohuwato;
6. Bapak Harun Musa, S.Kom, M.Kom selaku Pembantu Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pohuwato;
7. Bapak Anas, S.Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Sistem Informasi
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pohuwato;
8. Bapak Bahrin, S.Kom.,MT, selaku pembimbing utama;
9. Ibu Ruhmi Sulaehani, S.Kom, M.Kom, selaku pembimbing pendamping;
10. Bapak dan Ibu Dosen yang telah mendidik dan membimbing penulis
dalam mengerjakan usulan penelitian ini;
11. Kedua Orang Tua saya yang tercinta, atas segala kasih sayang, jerih payah
dan doa restunya dalam membesarkan dan mendidik penulis;
2

12. Rekan-rekan angkatan 2019 fakultas ilmu komputer seperjuangan yang


telah banyak memberikan bantuan dan dukungan moril yang sangat besar
kepada penulis;
13. Kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian proposal
ini yang tak sempat penulis sebutkan satu-persatu;
Semoga Allah SWT melimpahkan balasan atas jas-jasa mereka
kepada kami. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah dicapai
ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang konstruktif. Akhirnya penulis berharap semoga hasil yang telah
dicapai ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

Pohuwato, 2023

Penulis

2
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................3
DAFTAR ISI............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................5
1.1 Latar Belakang...............................................................................................5

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................................2

1.3 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian............................................................................................2

1.5 Manfaat Penelitian..........................................................................................3

BAB II PENDAHULUAN.......................................................................................5
1.1 Landasan Studi..............................................................................................5

1.2 Tinjauan Teori...............................................................................................6

2. Chronic Respiratory Disease (CRD)....................................................7

3. Kolibasilosis.........................................................................................7

4. Infectious Coryza..................................................................................8

5. Omphalitis Syndrome...........................................................................8

2.2.2 Sistem pakar.........................................................................................9

2.2.3 K-Nearest Neighbor (KNN)..................................................................9

2.2.6 Perangkat Lunak Pendukung...............................................................10

2.2.7 Kerangka Pemikiran...........................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN..........................................................................1


1.2 Metode Penelitian..........................................................................................1

1.2.1 pengumpulan Data................................................................................1

1.2.2 Tahap Produksi / Pembuatan................................................................2

3
4

1.3 Pengembangan Sistem...................................................................................2

3.3.1 Tahap Analisis.......................................................................................2

1.3.2 Tahap Desain........................................................................................3

1.3.3 Tahap Pengujian...................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ayam menurut kamus ilmiah biologi adalah hewan yang termasuk phylum
chordata, subphilum dari vertebrata kelas aves (burung), sub kelas
neormithes, super ordernya carinatae, dan berspesies gallus domesticus.
Ayam merupakan unggas yang berasal dari daerah Indian yang tersebar luas
diseluruh dunia.
Kontribusi ayam terhadap subsektor peternakan Indonesia sangatlah besar.
Berdasarkan data Statistik Peternakan (2016), total produksi daging tahun
2015 sebanyak 3,06 juta ton, Dari jumlah tersebut, ayam menyumbang
sebesar 65,62% (2,13 juta ton). Adapun ayam buras menyumbang sebesar
9,22% (0,30 juta ton), ayam petelur sebesar 3,1% (0,10 juta ton) dan yang
terbesar adalah ayam broiler sebesar 53,3% (1,73 juta ton). Sedangkan
produksi telur sebanyak 1,90 juta ton, ayam buras menyumbang 10,1% (0,19
juta ton), dan ayam ras petelur 72,4% (1,37 juta ton). Populasi ayam buras
pada tahun 2016 berjumlah 298.672.970 ekor, ayam petelur berjumlah
162.051.262 ekor dan ayam broiler berjumlah 1.592.669.402 ekor.
Penyakit merupakan sumber risiko yang memberikan dampak kerugian
terbesar bagi peternak. Berdasarkan penyebabnya, penyakit pada ayam dapat
dikelompokkan menjadi cekaman (stres), definisi zat makanan, parasit,
penyakit karena protozoa, penyakit karena bakteri dan penyakit karena virus.

Pada beberapa kasus terdapat penyakit yang dapat menular kepada manusia,
seperti Avian Influenza (Flu Burung). Oleh karena itu, penanganan terhadap
penyakit-penyakit tersebut harus segera ditangani sehingga tidak memakan
korban jiwa. Kondisi tersebut berbahaya bila peternak salah atau lambat
dalam melakukan penanganan dan penanggulangan penyakit. Untuk
peternak yang baru memulai usaha atau orang awam akan kewalahan dalam
menangani penyakit yang muncul. Sedangkan peternak pernah mengikuti
sosialisasi tentang penyakit mengalami keterbatasan pengetahuan tentang
jenis-jenis penyakit yang dapat menyerang ayam untuk itu dibutuhkannya
seorang pakar atau dokter hewan.
Untuk dapat mendatangkan seorang pakar atau dokter hewan tidaklah
mudah. Dilihat dari segi biaya, cukup memberatkan perternak-peternak
kecil, dari segi waktu, untuk memanggil seorang pakar atau dokter hewan
membutuhkan waktu yang relatif lama, dan jumlah pakar atau dokter hewan
yang sesuai dengan bidangnya sangat terbatas apalagi di pedesaan. Oleh
karena itu diperlukan suatu alat atau sistem yang lebih praktis dan memiliki
kemampuan layaknya seorang dokter dalam mendiagnosis penyakit pada
ayam yaitu sistem pakar.
2

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam mendiagnosis penyakit pada ternak ayam


menggunakan metode certainty factor dapat melibatkan beberapa aspek yang
perlu diperhatikan:
1. Jika data awal yang dimasukkan ke dalam sistem tidak lengkap atau tidak
akurat, hasil diagnosa akan dipengaruhi dan mungkin tidak akurat.
2. Jika sistem tidak diperbarui secara berkala dengan pengetahuan baru atau
informasi terkini tentang penyakit pada ayam, kemampuan diagnosa akan
menjadi ketinggalan zaman dan tidak akurat.
3. Dalam kasus tertentu, kebutuhan akan penilaian langsung oleh dokter
hewan mungkin lebih dibutuhkan daripada sistem pakar, terutama jika
kondisi ayam kompleks atau tidak biasa.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yaitu :


1. Seberapa akurat sistem dalam mendiagnosa penyakit pada ternak ayam
dengan menggunakan certainty factor?
2. Sejauh mana sistem mampu mengelola dan mengatasi ketidakpastian
dalam diagnosa penyakit pada ternak ayam?
3. Seberapa handal sistem dalam memberikan rekomendasi diagnosa?
4. Sejauh mana sistem dapat diaplikasikan dalam praktik peternakan ayam?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan penelitiannya :


1. Meningkatkan dan memperluas basis pengetahuan sistem untuk mencakup
informasi yang lebih lengkap dan relevan terkait penyakit yang mungkin
dihadapi ternak ayam.

2
3

2. Mengembangkan strategi atau pengetahuan khusus untuk menangani kasus


yang kompleks atau tidak umum pada ternak ayam, sehingga sistem dapat
memberikan diagnosa yang lebih akurat dalam situasi tersebut.
3. Mengembangkan mekanisme atau sistem yang memungkinkan pembaruan
pengetahuan secara teratur agar sistem selalu memiliki informasi terkini
terkait penyakit pada ternak ayam.
4. Menilai dampak penggunaan sistem pakar ini dalam praktik peternakan
ayam, memahami hambatan yang mungkin muncul dalam penerapan, dan
menyempurnakan solusi-solusi yang ditawarkan oleh sistem.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun Manfaat Penelitian yaitu :


1. Penelitian ini dapat membantu dalam mengelola ketidakpastian yang
terkait dengan diagnosa penyakit pada ternak ayam, memberikan estimasi
yang lebih tepat terkait kepastian diagnosa.
2. Dengan pembaruan basis pengetahuan dan perbaikan metode, kesalahan
diagnosa dapat diminimalkan, mengurangi risiko pengobatan yang salah
atau penanganan yang tidak tepat.
3. Dengan penelitian yang mendalam, sistem dapat ditingkatkan untuk
memberikan diagnosa yang lebih akurat, membantu peternak dalam
mengidentifikasi penyakit pada ternak ayam dengan lebih tepat.
4. Dengan diagnosa yang lebih akurat, penyakit dapat dideteksi lebih awal
dan diobati dengan lebih tepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan
kesehatan dan kesejahteraan ternak ayam secara keseluruhan.

3
4

4
BAB II
PENDAHULUAN

1.1 Landasan Studi

Tabel 2.1. Penelitian Terkait

Peneliti/
No Judul Metode Hasil
Tahun

1 Andrew Sistem Pakar Metode K- Sistem ini digunakan

Kurniawan Penentuan NEAREST untuk penentuan dana

Vadreas, Rifa Bantuan Dana NEIGHBOR pembangunan rumah

Turaina, Septa Pembangunan (KNN) tidak layak huni,

Ardiansyah Rumah Tidak dimana data yang

/2018 (Vadreas Layak Di digunakan dari

et al.,2018 : 18) Huni (RTLH) beberapa kepentingan.

maka kriteri-kriteria

bantuan dana

pembangunan baru

menjadi lebih jelas dan

keputusan yang lebih

akurat karena sesuai

dengan fakta/kenyataan

yang ada.

2 muhammad Sistem Multictor penelitian ini


6

Ikhlas dan Lika Pendukung Evaluatin menerapkan metode

Jafnihirda / Keputusan Process MFEP, faktor-faktor

2021 (Ikhlas Penentuan (MFEP) yang di berikan nilai

2021 : 240) Lokasi Usaha bobot yang sesuai dengan

Strategis Bagi jenis usahanya. Namun

Pelaku tidak semua memiliki

UMKM di bobot yang sama.

Kota Padang Sehingga adanya sistem

pendukung keputusan

menggunakan metode

MFEP ini dapat

membantu pelaku

UMKM dalam

menentukan lokasi usaha

yang strategis.

1.2 Tinjauan Teori

2.2.1.1 Hewan Ternak Ayam

Penyakit pada ayam ternak adalah kondisi kesehatan yang memengaruhi


ayam domestik yang dibesarkan untuk tujuan komersial atau konsumsi.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit, atau
faktor lingkungan tertentu. Gejalanya bervariasi, termasuk perubahan
perilaku, penurunan produksi telur atau daging, gangguan pernapasan,
dan perubahan pada kondisi fisik seperti bulu atau mata. Pengelolaan

6
7

yang baik, kebersihan kandang, dan vaksinasi dapat membantu mencegah


penyebaran penyakit di antara populasi ayam ternak.

2.2.1.2 Penyakit pada hewan ternak ayam

1. Pullorum (fases kapur


Salmonella pullorum
Merupakan penyakit yang harus diwaspadai oleh peternak, karena banyak
sekali kasus infeksi penyakit ini di Indonesia. Ciri-ciri ayam yang
terkena pullorum yaitu mengeluarkan feses (kotoran) cair yang berwarna
putih.

Apabila kotoran tersebut dibiarkan dalam waktu yang lama, maka akan
mengering dan menjadi serbuk seperti kapur. Gejala klinis yang tampak
apabila ayam terserang penyakit ini yaitu sesak nafas, mengkerutnya organ,
dan hilangnya nafsu makan.

Pencegahan penyakit ini yaitu dengan menjaga kebersihan sanitasi kandang


dan lingkungan ayam. Selain itu, jangan lupa untuk
memperketat biosecurity pada lingkungan di sekitar kendang ayam.

2. Chronic Respiratory Disease (CRD)


Mycoplasma galliseptiucum

Penyakit CRD di Indonesia dikenal dengan penyakit ngorok. Gejala klinis


yang ditimbulkan dari penyakit ini, seperti sesak nafas, bersin-bersin,
ngorok saat bernafas, dan keluarnya cairan dari hidung.

Pencegahan penyakit ini yaitu dengan menjaga kebersihan sanitasi dan


rutin melakukan desinfeksi, usahakan juga agar suhu kandang stabil dan
tidak lembab.

3. Kolibasilosis
Escherichia coli

Umum menyerang peternakan ayam broiler di Indonesia. Jika terserang


penyakit ini, maka akan menunjukkan gejala seperti lesu, kusam, sesak
napas, diare, dan terdapat cairan lengket di sekitar anus.

Dalam rangka mencegah timbulnya penyakit kolibasilosis. Diperlukan


perbaikan sanitasi lingkungan, penambahan pakan dengan nutrisi yang

7
8

optimal, manajemen pemeliharaan, dan menambah ventilasi di sekitar area


pemeliharaan.

Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan beberapa jenis antibiotik,


seperti trimetropim, sulfadiazin, ampicilin, colistin, enrofloksasin, dan
neomycin.

4. Infectious Coryza
Haemophilus paragallinarum

Salah satu infeksi yang menyerang organ pernapasan ayam broiler. Infeksi
penyakit coryza ditandai dengan timbulnya pembengkakan muka
(terutama di sekitar mata), bersin, keluar air mata, dan ayam kesulitan
bernapas.

Tidak perlu khawatir, karena ayam bisa sembuh dari penyakit ini dalam
rentang waktu dua hingga tiga minggu. Namun, ada baiknya meningkatkan
pencegahan terhadap penyakit ini, yaitu dengan cara meningkatkan
efektivitas manajemen pemeliharaan dan menambah sanitasi kendang.

Selain itu, perlu menjaga kepadatan cukup, serta desinfeksi kandang dan
peralatan. Jika sudah terserang, maka lakukan pengobatan dengan
erytromisin, sulfadiazin, ampisilin, trimetropim, tetrasiklin, dan
enrofloksasin.

5. Omphalitis Syndrome
Bakteri golongan koliform, mencakup Staphylococcus sp.
dan Pseudomonas sp.

Gejala yang ditunjukkan, yaitu mengantuk, kepala menunduk dan sering


mendekati pemanas, pembengkakan pada pusar, dan terdapat benjolan
seperti kudis.

Infeksi bakteri ini dapat diatasi dengan memberikan antibiotik dengan


dosis secukupnya. Selain itu diperlukan optimalisasi suhu kandang yang
stabil dan sesuai dengan kebutuhan ayam. Jangan lupa untuk suhu
transportasi dijaga.

8
9

2.2.2 Sistem pakar

Sistem pakar adalah suatu program komputer atau sistem informasi


yang mengandung beberapa pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia
terkait suatu bidang yang cenderung spesifik. Pakar yang dimaksudkan
merupakan seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidangnya masing-
masing, contohnya dokter, psikolog, mekanik, dan lain sebagainya. Perangkat
lunak ini pertama kali dikembangkan oleh periset program kecerdasan buatan
(AI) sekitar tahun 1960-an dan 1970-an, serta baru diterapkan pada tahun
1980-an.

2.2.3 K-Nearest Neighbor (KNN)

K-Nearest Neighbor (KNN) adalah suatu metode yang menggunakan


algoritma supervised dimana hasil dari query instance yang baru diklasifikan
berdasarkan mayoritas dari kategori pada KNN. Tujuan dari algoritma KNN
adalah untuk mengklasifikasi objek baru berdasarkan atribut dan training
samples. Dimana hasil dari sampel uji yang baru diklasifikasikan berdasarkan
mayoritas dari kategori pada KNN.

Kelebihan dan Kekurangan Algoritma KNN


Kelebihan Algoritma KNN:

 Algoritma KNN dapat mengatasi data noisy


 Algoritma KNN dapat menanggulangi data yang jumlahnya besar
 Mudah diimplementasikan
Kekurangan Algoritma KNN:

 KNN perlu menentukan nilai dari parameter K (jumlah dari tetangga terdekat)
 Pembelajaran berdasarkan jarak tidak jelas mengenai jenis jarak apa yang harus
digunakan dan atribut mana yang harus digunakan untuk mendapatkan hasil
yang terbaik
 Daya komputasi cukup tinggi karena diperlukan perhitungan jarak dari tiap
sample uji pada keseluruhan sample latih

Langkah-Langkah Algoritma KNN


Langkah-langkah pada algoritma KNN:

9
10

1. Tentukan jumlah tetangga (K) yang akan digunakan untuk pertimbangan


penentuan kelas.
2. Hitung jarak dari data baru ke masing-masing data point di dataset.
3. Ambil sejumlah K data dengan jarak terdekat, kemudian tentukan kelas dari
data baru tersebut.
Untuk mencari dekat atau jauhnya jarak antar titik pada kelas k biasanya
dihitung menggunakan jarak Euclidean. Jarak Euclidean adalah formula untuk
mencari jarak antara 2 titik dalam ruang dua dimensi. Berikut rumus untuk
menghitung jarak Euclidean:

2.2.6 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan untuk membuat sistem ini yaitu

PHP yang digunakan untuk membuat Website, MySQL sebagai basis data, dan

untuk kreasi webnya menggunakan Dreamweaver danphotoshop.

2.2.6.1 PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP dikenal sebagai Bahasa scripting yang menyatu dengan tag-tag

HTML, ditempatkan dalam server dan digunakan untuk membantu halaman web

yang dinamis, yang hasilnya dikirimkan ke client tempat pemakaian

menggunakan browser (Sulaehani 2019 : 76).

2.2.6.2 MySQL

MySQL merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola basis data

yang banyak digunakan untuk membangun aplikasi yang menggunakan database.

MySQL merupakan tipe data relasional yang artinya MySQL menyimpan data

dalam bentuk table-tabel yang saling berhubungan. Keuntungan menyimpan data

10
11

di database adalah kemudahannya dalam penyimpanan dan menampilkan data

karena dalam bentuk table (Sitinjak et al., 2020 : 1).

2.2.6.3 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe System yang dulu dikenal sebagai macromedia dreamweaver

keluaran macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya (Sulaehani

2019 : 76).

2.2.6.4 Microsoft Visio

Microsoft visio adalah sebuah program aplikasi komputer yang sering

digunakan untuk membuat diagram, dianggram air (flowchart) brainstorm, dan

skema jaringan yang dirilis oleh Microsoft Visio (Sarmidi et al., 2018 : 35)

11
12

2.2.7 Kerangka Pemikiran


Masalah Peluang
2
3
1. Seberapa
4 akurat sistem dalam mendiagnosa Membangun sistem pakar
penyakit
5 pada ternak ayam dengan mendiagnosa penyakit pada
menggunakan
6 certainty factor? ternak ayam menggunkan metode
2. Sejauh
7 mana sistem mampu mengelola dan KNN.
mengatasi
8
ketidakpastian dalam diagnosa
penyakit pada ternak ayam?
9
3. Seberapa handal sistem dalam memberikan
10
rekomendasi diagnosa?
4. Sejauh mana sistem dapat diaplikasikan Solusi
dalam praktik peternakan ayam? mengubah sistem yang lama
menjadi sistem baru

Analisis Sistem
1. Sistem Berjalan Pengembangan sistem
2. Sistem Usulan
1. PHP
2. MySQL
3. Adobe Dreamweaver
Desain Sistem 4. Xampp
1. Desain Model 5. Microsoft Visio
2. Desain User Interface
a. Desain input Implementasi Sistem
b. Desain output
Dinas Perindustrian
c. Desain menu
Perdagangan Koperasi
3. Desain database
dan UKM
4. Desain Teknologi

Tujuan
1. Meningkatkan dan memperluas basis pengetahuan sistem untuk mencakup
informasi yang lebih lengkap dan relevan terkait penyakit yang mungkin
dihadapi ternak ayam.
2. Mengembangkan strategi atau pengetahuan khusus untuk menangani kasus
yang kompleks atau tidak umum pada ternak ayam, sehingga sistem dapat
memberikan diagnosa yang lebih akurat dalam situasi tersebut.
3. Mengembangkan mekanisme atau sistem yang memungkinkan pembaruan
pengetahuan secara teratur agar sistem selalu memiliki informasi terkini
terkait penyakit pada ternak ayam.
`
4. Menilai dampak penggunaan sistem pakar ini dalam praktik peternakan
ayam, memahami hambatan yang mungkin muncul dalam penerapan, dan
menyempurnakan solusi-solusi yang ditawarkan oleh sistem.
Gambar 2.1 Kerangka
12 Pemikiran
BAB III
METODE PENELITIAN

1.1 Objek Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, maka objek dari penelitian ini

adalah sistem pakar mendiagnosa penyakit pada hewan ternak ayam dengan study

kasus yang bertempat di Dinas pertanian kabupaten pohuwato.

1.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriktif yaitu

metode penelitian yang berusaha menggambarkan objke atau subjek yang diteliti

secara mendalam, luas, dan terperinci. Metode deskriptif juga digunakan untuk

memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi dengan

mengumpulkan data, klasifikasi, analisis, kesimpulan dan laporan terhadap

penelitian dapat diuraikan sebagai berikut :

1.2.1 pengumpulan Data

Ada beberapa cara yang digunakan dalam pengumpulan data pada

penelitian ini antara lain:

1. Interview, pengumpulan data dengan cara tatap muka dan tanya jawab

langsung dengan sumber data, yaitu Kantor dinas peternakan Kab. Pohuwato.

2. Observasi, pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap

berbagai bentuk laporan yang akan di hasilkan dari sistem pakar mendiagnosa
penyakit hewan ternak ayam pengamatan dilakukan di Kantor Dinas

peternakan Kab. Pohuwato.

3. Studi Pustaka, yang dilakukan untuk pengumpulan data dengan cara membaca

serta mempelajarui dokumen-dokumen melalui internet, buku, jurnal dan

gambar yang berhubungan dengan objek penelitian, untuk mendapatkan teori

ataupun konsep yang dapat digunakan sebagai landasan teori dan kerangka

pemikiran dalam penelitian dan untuk menyesuaikan serta membandingkan

teori yang ada dengan fakta yang ada di lapangan ketika hendak melakukan

penelitian.

1.2.2 Tahap Produksi / Pembuatan

Tahap pembangunan sistem pendukung keputusan dapat melakukan tahap

pengembangan, melakukan tahap produksi sistem hasil analisis dan desain sistem

sebelumnya, menggunakan beberapa perangkat lunak sebagai beriku :

a. PHP

b. MySQL

c. Adobe Dreamweaver

d. Microsoft Visio

1.3 Pengembangan Sistem

3.3.1 Tahap Analisis

Pada tahap analisis pengembangan sistem melakukan identifikasi terhadap

permasalahan-permasalahan yang timbul pada pengguna secara mendalam dengan

melakukan dekomposisi setiap objek-objek yang terlibat pada sistem, dan perisaha
menentukan solusi yang tepat berdasarkan data-data peluang yang dimungkinkan

unutk melakukan pengembangan sistem sesuai kebutuhan. Pada tahap ini sebagai

berikut :

a. Analisis Sistem Berjalan

Untuk mengetahui secara pasti dapat dilakukan analisis sitem sering

digunakan dalam mengambil sebuah keputusan.

b. Analisis Sistem Yang Diusulkan

Peneliti menganalisa bagaimana sistem yang berjalan yang akan

dikomputerisasi. Dalam hal ini proses pengambilan keputusan yang dahulunya

dibuat dalam bentuk manual, akan dirubah kedalam sebuah bentuk aplikasi

dengan memanfaatkan teknologi Sistem Pendukung Keputusan.

1.3.2 Tahap Desain

Pada tahap ini dilakukan desain sistem yakni desain output, desain input,

desain database, desain teknologi, dan desain model:

a. Desain Output

Keluaran (Output) adalah produk dari aplikasi yang dapat dilihat. Output

dapat berupa hasil media keras seperti kertas, atau dapat pula hanya berupa

tampilan informasi pada layer monitor.

b. Desain Input

Desain input adalah dokumen dasar yang digunakan untuk menagkap data,

kode-kode input yang digunakan. Untuk tahap rancangan input secara

umum yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi terlebih dahulu input

yang akan didesain secara terinci tersebut.


c. Desain Database

Merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang

lain. Database salah satu komponen yang penting di sistem informasi,

karena berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pemakainya.

d. Desain Teknologi

Desain teknologi terbagi menjadi dua yaitu, desain teknologi secara umum

dan desain teknologi secara rinci. Dipergunakan dalam menerima input,

menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan

mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan.

e. Desain Model

Merupakan tahapan yang lebih berfokus pada spesifikasi detail berbasis

sistem. Pada tahap ini digunakan Data Flow Diagram (DFD), dimana

memodelkan persyaratan logis dari suatu sistem informasi.

f. Alat

Alat yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD) termasuk dalam

hal proses fisik, aliran data fisik serta data store fisik.

1.3.3 Tahap Pengujian

Tahap pengujian sistem yang dilakukan untuk melihat sejauh mana sistem

ini mampu memecahkan permasalahan. Setelah membuat desain system maka

system terlebih dahulu di uji coba untuk mengetahui apakah system pendukung

keputusan yang dirancang sudah sesuai dengan perhitungan metode yang dipakai

dan uji coba system juga dilakukan untuk mengetahui kesalahan yang terjadi pada
system dimulai dengan melakukan input data kedalam aplikasi dengan

menggunakan White Box terhadap sistem yang digunakan dan Black Box melalui

program PHP, Database dan MySQL. Hasil yang di dapat apakah sudah sesuai

dengan hasil yang ingin dicapai.


DAFTAR PUSTAKA

Cholifah, Wahyu Nur, Yulianingsih Yulianingsih, and Sri Melati Sagita. 2018.
“Pengujian Black Box Testing Pada Aplikasi Action & Strategy Berbasis
Android Dengan Teknologi Phonegap.” STRING (Satuan Tulisan Riset Dan
Inovasi Teknologi) 3(2):206. doi: 10.30998/string.v3i2.3048.

Findawati, Yulian. 2018. Buku Ajar Rekayasa Perangkat Lunak. Jawa Timur :
Umsida Press

Hulondalu.id. 2020. 2.270 UMKM Gorontalo Dapat Bantuan Stimulus Ekonomi


Daerah Senilai Rp 3,5 Miliar.

Indah Purnama Sari S.T., M. Ko. 2021. Rekayasa Perangkat Lunak. Medan :
Umsu Press

Muhammad Ikhlas, Lika Jafnihirda. 2021. “Sistem Pendukung Keputusan


Penentuan Lokasi Usaha Strategis Bagi Pelaku UMKM Di Kota Padang
Menggunakan Metode Multi Factor Evaluation Process (MFEP).” Cogito
Smart Journal 7(2):240–53.

Nalini, Siti Nuzul Laila. 2021. “Dampak Dampak Covid-19 Terhadap Usaha
Mikro, Kecil Dan Menengah.” Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah)
4(1):662–69. doi: 10.36778/jesya.v4i1.278.

Rezeki, Dini N. 2022. “UMKM Adalah : Pengertian Hingga Contoh Di


Indonesia.” Majoo. Retrieved September 9, 2022
(majoo.id/solusi/detail/umkm-adalah).

Ross, Cindy, Nurwati Nurwati, and Elly Rahayu. 2022. “Implementasi Metode
MFEP Untuk Menentukan Penerima Bantuan Pupuk Pada Kelompok Tani.”
JUTSI (Jurnal Teknologi Dan Sistem Informasi) 2(1):31–38. doi:
10.33330/jutsi.v2i1.1516.

Ruskan, Endang Lestari, Ali Ibrahim, and Dwi Citra Hartini. 2013. “Sistem
Pendukung Keputusan Pemilihan Hotel Di Kota Palembang Dengan Metode
Simple Additive Weighting (Saw).” Jurnal Sistem Informasi 5(1):546–65.

Sarmidi, and Sidik Ibnu Rahmat. 2018. “Sistem Peringatan Dini Banjir
Menggunakan Sensor Ultrasonik Berbasis Arduino Uno.” Jurnal Manajemen
Dan Teknik Informatika 02(01):181–90.

Sitinjak Daniel Dido Jantce TJ, Maman, and Jaka Suwita. 2020. “Analisa Dan
Perancangan Sistem Informasi Administrasi Kursus Bahasa Inggris Pada
Intensive English Course Di Ciledug Tangerang.” Ipsikom 8(1):1–19.
Sulaehani, Ruhmi. 2019. “Penerapan Metode Multifactor Evaluation Process Pada
Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bantuan Jamban Keluarga Pada
Kantor Desa Dulomo Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat , Jamban Menggunakan Penilaian Secara Subjektif . Penila.”
Tecnoscienza 3(2):161–76.

Sulaehani, Ruhmi. 2019. “Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Tanaman Kakao


Menggunakan Metode Case Base Reasoning (Cbr) Pada Kelompok Tani
Gapoktan Desa Makarti Jaya.” Simtek : Jurnal Sistem Informasi Dan Teknik
Komputer 4(1):74–83. doi: 10.51876/simtek.v4i1.51.

Vadreas, Andrew Kurniawan, Rifa Turaina, And Septa Ardiansyah. 2018. “Sistem
Penunjang Keputusan Penentuan (Spk) Bantuan Dana Pembangunan Rumah
Tidak Layak Huni (Rtlh) Dengan Metode Multi Factor Evoluation Process
(Mfep).” Jurnal Teknoif 6(1):18–23. doi: 10.21063/jtif.2018.v6.1.18-23.

Anda mungkin juga menyukai