LAPORAN
OLEH :
CHESI HARDIANA MANALU
220301068
AGROTEKNOLOGI 2
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2023
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada
waktunya.
Bakteri Dengan Pengenceran Berseri” yang merupakan salah satu syarat untuk
ibu Irda Safni SP., MCP, Ph.D selaku dosen mata kuliah Mikrobiologi Pertanian
serta abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membantu dalam
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna ini, kritik dan saran yang bersifat membangunkan akan sangat diharapkan
kasih.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................................i
PENDAHULUAN ....................................................................................................1
Latar belakang …………………………………………………………….. .1
Tujuan percobaan .......................................................................................3
Kegunaan penulisan ......................................................................................3
KESIMPULAN .......................................................................................................15
ii
1
PENDAHULUAN
Latar belakang
lingkungan (di udara, air, dan tanah, dalam usu binatang, pada lapisan yang
lembab, pada mulut, hidung atau tenggorokan, pada permukaan tubuh atau
pergerakan. Bakteri ini memiliki struktur yang menyerupai benang panjang yang
disebut flagella yang tumbuh dan memberan sel. Pertumbuhan bakteri sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu nutrient, temperature, O2, CO2, cahaya,
dan pH (Setiaji,2015)
Pengenceran adalah suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu
senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai
yaitu akuades dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa
dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa
yang dilarutkan/diencerkan. Bakteri tersebar sangat luas baik di tanah, air dan
udara, bila hendak mengisolasi bakteri dari tanah/ benda padat yang mudah
tersuspensi atau terlarut, atau zat cair lain, maka dilakukan serangkaian
pengenceran terhadap zat tersebut. Sumber isolat dari bakteri benda yang liat atau
(Puspitasari,2017).
Jika pertumbuhan terlalu rapat, hasilnya akan sulit untuk di amati dan diketahui.
pemilihan cawan petri yang pertumbuhan koloni kumannya paling layak untuk
dihitung, yang biasanya diambil dari cawan petri yang pertumbuhan koloninya
pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquades dalam jumlah tertentu.
kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan atau diencerkan
(Firdausi,2016).
medium buatan isolasi harus diketahui secara cara menanam dan menunbuhkan
mikrobia pada medium biakan serta syarat syarat lain untuk pertumbuhannya.
Memindahkan bakteri dari medium lama ke dalam medium yang baru diperlukan
ketelitian dan pengsterilan alat -alat yang digunakan supaya dapat dihindari terjadi
kontaminasi. pada pemindahan bakteri di cawan Petri setelah agar baru maka
cawan petri tersebut harus di balik hal ini berfungsi untuk menghindari adanya
tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan Petri (Jannah,2021).
3
Tujuan Praktikum
Kegunaan penulisan
Adapun kegunaan dari penulisan laporan kali ini adalah untuk memenuhi
TINJAUAN PUSTAKA
dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelangsungan hidup dan evolusi
spesies mikroba berbeda yang ada dan distribusinya. Berbagai jenis mikroba
yang berbeda, distribusi dan aktivitas ekologisnya yang beragam, dan struktur
dan lama sterilisasi. Dapat dilihat Nutrient Agar (NA) adalah media yang sering
Potato Dextrose Agar (PDA) media yang sering digunakan untuk menumbuhkan
dihitung secara keseluruhan baik yang mati atau yang hidup atau hanya untuk
menentukan jumlah mikroba yang hidup saja, ini tergantung cara-cara yang
larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan faktor pengenceran tertentu
dan ditumbuhkan dalam media dengan cara-cara tertentu tergantung dari macam
biaya mahal dan praktis adalah perhitungan secara tidak langsung yaitu Metode
Total Plate Count (TPC). Metode Total Plate Count (TPC) merupakan suatu
metode untuk menghitung jumlah mikroba pada media. Metode ini dibagi menjadi
dua cara yaitu Pour Plate dan Spread Plate. Prinsip dari metode hitungan cawan
atau Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang
masih hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak
dan membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dan dihitung dengan mata
Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar
dan terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel dan
wadah untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora,
atau biji-bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk
kultur bakteri dan dalam metode tidak langsung membutuhkan media PDA
laboratorium karena memilki pH yang rendah (pH 4,5 sampai 5,6) sehingga
(Prabowo,2021).
mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup saja (viable count). Dalam
pelaksanaannya, ada beberapa cara yaitu: perhitungan pada cawan petri (total
atau terdekat (MPN methode), dan Untuk memenuhi persyaratan statistik, cawan
yang dipilih untuk dihitung harus memiliki 30-300 koloni. Oleh karena itu,
6
Adapun alat yang akan diperlukan dalam praktikum ini adalah sarung
alat safety, vial sebagai tempat sampel, Erlenmeyer yang berisi larutan PDA
cawan petri dan alat lainnya, batang segitiga untuk meratakan larutan yang ada di
cawan petri, cawan petri wadah pertumbuhan bakteri pada media agar, tabung
mengukur volume pada sampel dan pengenceran, rak tabung reaksi sebagai
tempat penyangga tabung reaksi agar tetap tegak, corong sebagai alat untuk
memindahkan sampel pada cawan petri, incubator sebagai alat menginkubasi atau
memberi tanda bakteri diatas plastic mika, gunting untuk memotong plastic mika
Adapun bahan yang diperlukan dalam praktikum ini adalah larutan PDA
yang berisi nutrisi agar menumbuhkan bakteri, Media agar nutrient (NA) untuk
menumbuhkan koloni yang ada dalam sampel, biakan murni bakteri untuk
mengetahui jumlah awal bakteri pada sampel, kapas untuk menutup mulut tabung
8
reaksi agar tidak terjadi penguapan, aquadest sebagai larutan pengencer sampel,
plastik mika untuk menandakan koloni bakteri yanga akan dihitung, alat pemantik
atau korek api untuk menyalakan Bunsen, label yang berisi informasi mengenai
percobaan agar tidak tertukar, alcohol 70% untuk membersihkan permukaan alat
Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan ini ialah :
1. Disiapkan meja praktikum dan praktikan menggunakan perlengkapan
berupa masker dan sarung tangan lengkap.
2. Diberi penanda berupa label pada tabung reaksi 10-1 sampai 10-8 dan pada
cawan petri agar tidak tertukar.
3. Dinyalakan Bunsen menggunakan alat pemantik untuk mensterlisasi alat
termasuk cawan petri dan batang segitiga untuk menghindari kontaminasi.
4. Diambil Erlenmeyer yang berisi larutan PDA yang telah dibuat
sebelumnya sebagai sampel.
5. Diambil sampel sebanyak 1 ml dan dimasukkan ketabung reaksi dengan
menggunakan pipetman pada tabung reaksi 10-1.
6. Ditambahkan pelarut sebanyak 9 ml, ditutup menggunakan kapas dan
dilakukan pengenceran dengan menggunakan mesin vortex agar baiakan
tercampur dengan larutan.
7. Diambil 1ml dari tabung reaksi pertama lalu ditambahkan pelarut
kemudian dihomogenkan. Dilakukan hal yang sama sampai pada tabung
reaksi 10-8.
8. Diteteskan sampel 0,1 ml keatas media agar dalam cawan petri yang telah
diberi tanda 10-8.
9. Diambil botol yang berisi agar nutrient yang telah direbus selama 8 menit
dan didinginkan dengan water bath lalu ditungkan agar nutrient bersuhu
44oC kedalam cawan petri dengan perlahan agar suspense tercampur dan
dapat digunakan batang segitiga agar menyebar rata.
9
10. Dibalikkan cawan petri dan dimasukkan kedalam incubator selama 48 jam
dengan suhu sekitar 37oC untuk menghindari penyebaran koloni.
11. Dihitung jumlah koloni pada lempengan agar. Perhitungan koloni
menggunakan plastic mika pada cawan yang diletakkan terbalik yang
ditandai setiap bakteri dengan spidol hitam.
12. Diberi label pada setiap mika yang telah dihitung koloni bakteri pada
masing masing ulangan.
13. Dilakukan perhitungan jumlah total koloni yang akan ditulis pada hasil
praktikum
14. Dilakukan sterilisai kembali alat alat yang telah digunakan.
10
Hasil
Perhitungan :
10-8 39 31 30 265 91
Pembahasan
yang telah didiamkan selama beberapa hari pada suhu ruang. Pengamatan
morfologi bakteri dapat diamati dengan cara menumbuhkan koloni mikroba pada
media biakan. Pada praktikum ini biakan yang menggunakan kentang atau media
PDA yang telah ditumbuhi oleh mikroba. Hal ini sesuai dengan literatur Rosmania
sebagai berbagai jenis organisme uniseluler, bakteri, archaea, protista, dan jamur.
batas kehidupan dan menciptakan kondisi yang kondusif bagi kelangsungan hidup
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa faktor yang dapat
lingkunagn seperti nutrisi atau media yang dingunakan dan suhu yang baik. Hal
ini sesuai dengan literatur Wibowo (2016) yang menyatakan bahwa Faktor-faktor
yang mempengaruhi keberhasilan teknik in vitro, antara lain ialah sterilisasi dan
Dapat dilihat Nutrient Agar (NA) adalah media yang sering digunakan untuk
Pada praktikum ini Pada cawan sebar, media Plate Count Agar sudah berada
di cawan yang telah disterilkan dengan autoclave. Sedangkan pada cawan tuang,
media tersebut berada pada Erlenmeyer dan media masih dalam keadaan hangat.
Jika media pada cawan tuang terlalu panas, maka bakteri yang hidup di suhu
ruang yang diteteskan dapat mati dan apabila sudah dalam keadaan dingin, media
Plate Count Agar akan membeku sehingga sulit untuk dituangkan ke dalam
cawan. Oleh karena itu, media Plate Count Agar yang sudah dingin sebaiknya
dipanaskan kembali. Media Plate Count Agar yang berada dalam Erlenmeyer
harus ditutup dengan menggunakan aluminium foil agar bakteri yang berasal dari
udara (kontaminan) tidak masuk ke dalam media. Hal ini sesuai dengan literatur
Seniati (2019) yang menyatakan bahwa Menentukan jumlah mikroba yang hidup
dapat dilakukan setelah larutan bahan atau biakan mikroba diencerkan dengan
Pada praktikum ini menggunakan media yaitu kentang yang telah membeku
yang dimana dihangatkan agar media tersebut menjadi mencair. Metode hitungan
cawan tuang dilakukan dengan cara sebanyak 0,1 mL larutan fisiologis hasil
pengenceran 10-9 diambil dengan mikropipet dan diteteskan pada cawan petri
kosong yang steril. Media Plate Count Agar diratakan dengan cara cawan petri
diletakkan pada meja datar dan digerakkan dengan cara membentuk angka
delapan. Hal ini dilakukan agar ketebalan media Plate Count Agar seragam. Hal
ini sesuai dengan literatur Prabowo (2021) yang menyatakan bahwa Cawan petri
atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari
14
plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel dan wadah untuk
penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, spora, atau biji-
bijian. Cawan Petri plastik dapat dimusnahkan setelah sekali pakai untuk kultur
Pada praktikum ini dapat diambil manfaat dari metode tidak langsung yaitu
tersebut hanya dapat menghitung jumlah mikroorganisme yang hidup atau sel
baik yang mati maupun hidup dihitung seluruhnya ketika tidak menggunakan
suatu zat pewarna untuk dapat membedakannya. Hal ini sesuai dengan literatur
Kadri (2015) yang menyatakan bahwa Perhitungan cara tidak langsung hanya
untuk mengetahui jumlah mikroorganisme pada suatu bahan yang masih hidup
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :
strelisasi dan lingkunagn seperti nutrisi atau media yang dingunakan dan suhu
yang baik.
3. Total Plate Count (TPC) adalah menumbuhkan sel mikroorganisme yang masih
hidup pada media agar, sehingga mikroorganisme akan berkembang biak dan
membentuk koloni.
4.Cawan petri atau telepa petri adalah sebuah wadah yang bentuknya bundar dan
terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk membiakkan sel dan wadah
untuk penyelidikan tropi dan juga untuk mengkultur bakteri, khamir, dan spora.
DAFTAR PUSTAKA