Anda di halaman 1dari 18

lOMoARcPSD|31560823

Tugas makalah 1 PTI

Agribisnis (Universitas Sumatera Utara)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)
lOMoARcPSD|31560823

MAKALAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI


INFORMASI PADA BIDANG PERTANIAN
PENERAPAN SISTEM SISTEM TERKOMPUTERISASI
BERBASIS IOT MENUJU SMART AGRICULTURE SYSTEM

Disusun Guna Memenuhi Tugas 1: Penerapan Teknologi Informasi


Mata Kuliah : Pengantar Teknologi Informasi
Dosen Pengampu : Aina Hubby Aziira S.T., M.Eng.
NIP. 199504302021022001

Oleh:

Nama : Suranti Pratiwi


NIM : 210301044
Kelas : AET-1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN, SEPTEMBER 2021

T.A 2021/2022

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi
Informasi di Bidang Pertanian” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Aina
Hubby Aziira S.T., M.Eng. pada mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi . Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai penerapan sistem sistem
terkomputerisasi berbasis IoT menuju smart agriculture system bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Aina Hubby Aziira S.T., M.Eng, selaku
dosen mata kuliah Pengantar Teknologi Informasi, yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah khasanah pengetahuan dan wawasan saya terhadap penerapan teknologi
informasi pada bidang studi yang saya tekuni. Tentu hal ini menjadi sebuah kebermanfaatan
khususnya bagi diri saya pribadi dan masyarakat pada umumnya.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, saya menantikan kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 29 September 2021

Suranti Pratiwi

ii

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................... 6
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 6
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................. 7
1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 7
BAB 2 PEMBAHASAN ....................................................................................................... 8
2.1 Smart Agriculture, IoT , dan Sensor ................................................................... 8
2.2 Fungsi Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian ........................................ 10
2.3 Pengembangan Sistem ...................................................................................... 10
2.4 Tahap Pengembangan Sistem ............................................................................ 12
2.5 Penerapan IoT pada Kelembaban Tanah ............................................................ 13
BAB 3 PENUTUP............................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 15
3.2 Saran ............................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 17

iii

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Sensor DHT-11 ................................................................................................. 8


Gambar 2. 2 Sensor soil moisture YL-69 ............................................................................... 9
Gambar 2. 3 Arduino IDE ..................................................................................................... 9
Gambar 2. 4 Node MCU ESP-8266 ..................................................................................... 10
Gambar 2. 5 Metode Waterfall ............................................................................................ 12
Gambar 2. 6 Simulasi Alat pada Lahan Pertanian ................................................................ 13
Gambar 2. 7 Uji Coba Alat Penyiraman Tanam ................................................................... 14

iv

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Sistem yang Perlu Dikembangkan....................................................................... 11

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peningkatan ketahanan pangan di Indonesia harus dilakukan melalui kegiatan
pembangunan yang berkelanjutan. Dengan sistem pembangunan berkelanjutan dalam
bidang pertanian , bangsa Indonesia suatu saat akan dapat mandiri dalam pemenuhan
kebutuhan pangan. Dalam pencapaiannya diperlukan sarana prasarana pendukung seperti
teknologi informasi.

Pada era modernisasi saat ini ,teknologi memungkinkan kita untuk lebih
mudah dan cepat melakukan segala sesuatu, termasuk didalamya kegiatan pertanian.
Namun sangat disayangkan laju modernisasi pertanian di Indonesia sangat lambat. Hal
ini dikarenakan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pada bidang pertanian terus
menurun setiap tahunnya. Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2020
ada sekitar 33,4 juta petani yang bergerak di semua komoditas sektor pertanian. Angka
tersebut jumlahnya jauh lebih kecil jika dibandingkan jumlah petani pada 2019 yang
mencapai 34,58 juta.Jika dibanding 2018 jumlah itu juga turun yang tercatat 35,70 juta
orang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mengungkapkan, jumlah petani menurun,
dan petani muda hanya 6% (2,7 juta) dari total petani Nusantara yang berjumlah 33,4
juta. Tak pelak jika regenerasi petani butuh perhatian serius dari pemerintah untuk
menghadirkan petani milenial paham teknologi.

Tentu problematika ini menjadi ancaman serius terhadap ketahanan pangan di


Indonesia dan turut menarik perhatian dunia , misalnya Food and Agriculture
Organization (FAO). FAO kemudian memberikan rekomendasi agar pengelolaan pada
sektor pertanian menggunakan teknologi inovatif dan fungsional. Konsep
pengembangan pertanian berbasis teknologi menyesuaikan pada modernisasi ini
kemudian dikenal dengan konsep pertanian cerdas atau dapat disebut pula smart
farming. Smart Farming dapat menjadi solusi cerdas bagi bagi para petani dalam
menghadapi berbagai lingkup permasalahan di bidang pertanian. Diharapkan melalui
penerapan smart farming terjadi peningkatan hasil dan efisiensi sumber daya pertanian,
sehingga Indonesia mampu mencapai swasembada pangan.

Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi melalui cara cara inovatif


dengan melibatkan konseptualisasi, desain, pengembangan ,evaluasi dan aplikasi dan
memiliki fokus utama pada kegiatan budidaya komoditi pertanian disebut pula dengan
e-agriculture.

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

Salah satu inovasi teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pertanian
adalah penggunaan Internet of Things . Melalui Internet of Things dengan peralatan
sensor yang terintegrasi dengan web server memungkinkan kita untuk monitoring dan
melakukan pengontrolan terhadap lahan meski jaraknya berjauhan. Misalnya
pengontrolan terhadap kelembaban tanah yang menjadi media tanam dari suatu komoditi.

Tidak hanya pada fase produksi, penggunaan teknologi informasi juga dapat
membantu kegiatan pasca panen yang terkait pada bidang komersial. Teknologi
Informasi dapat menjadi fasilitator dalam pemasaran hasil produksi pertanian (e-
agribusiness). Melalui platform online yang terkoneksi ke berbagai tempat , menjadikan
proses pemasaran memudahkan dan menguntungkan bagi petani. Manajemen
pendistribusian dan informasi hasil pasar pun terekap dengan baik.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana urgensi penerapan teknologi informasi di bidang pertanian?


2. Apakah pengertian dari Smart Agriculture system ?
3. Bagaimana konsep penggunaan Internet of Things (IoT) ?
4. Apakah fungsi teknologi informasi dalam bidang pertanian secara umum?
5. Bagaimana sistem informasi pertanian yang terpadu dapat tercapai?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah adalah sebagai berikut.

a. Untuk memenuhi tugas kuliah pengantar teknologi informasi


b. Untuk menganalisis urgensi penerapan teknologi informasi di bidang pertanian
c. Untuk mendeskripsikan pengertian dari Smart Agriculture system
d. Untuk memaparkan konsep penggunaan Internet of Things (IoT)
e. Untuk menjelaskan fungsi teknologi informasi dalam bidang pertanian secara umum
f. Untuk mengetahui bagaimana tercapainya sistem informasi pertanian yang terpadu

1.4. Manfaat Penulisan


Manfaat yang di dapat dalam kepenulisan makalah adalah penulis memahami
cara menulis sistematika makalah yang baik dan benar terkhusus pada pembuatan daftar
isi, daftar tabel dan daftar pustaka. Penulis juga mendapatkan pengetahuan lebih lanjut
terkait penerapan teknologi informasi pada sektor pertanian meliputi konsep penerapan
sistem sistem terkomputerisasi berbasis IoT menuju smart agriculture system.

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Smart Agriculture, IoT , dan Sensor


Smart Agriculture system atau dikenal pula dengan smart farming merupakan
metode pertanian cerdas berbasis teknologi. Smart Agriculture ini dapat memudahkan
petani untuk bercocok tanam, karena dengan metode seperti ini, petani dapat
menyatukan lahan pertaniannya dari jarak jauh. Dengan metode ini juga, dapat
dilakukan penyiraman otomatis dan pemberian pupuk secara otomatis.

Internet of Things (IoT) adalah suatu dimana objek tertentu memiliki kemampuan
untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi dari manusia ke
manusia ataupun dari manusia ke perangkat komputer. Dengan adanya Internet of
Things ini dapat diefisiensikan waktu dan tenaga kita. Secara umum konsep loT
diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menghubungkan objek-objek cerdas dan
memungkinkannya untuk dengan objek lain, lingkungan maupun dengan interaksi
komputasi lainnya melalui jaringan internet.

Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi perubahan lingkungan


fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik
disebut transduser.

Sensor DHT-11 adalah salah satu sensor yang dapat mengukur dua parameter
lingkungan sekaligus, yakni suhu dan kelembaban udara. Modul sensor ini berfungsi
untuk membaca objek suhu dan kelembaban yang memiliki output tegangan analog
yang dapat diproses lebih lanjut menggunakan mikrokontroler. Kelebihan dari modul
sensor ini yaitu dari segi kualitas membaca data yang lebih responsif yang memiliki
kecepatan kelembaban. dalam membaca objek suhu dan kelembaban.

Gambar 2. 1 Sensor DHT-11

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

Soil moisture adalah sensor kelembaban yang dapat mendeteksi kelembaban


dalam tanah. Sensor ini sangat sederhana , tetapi ideal untuk memantau tingkat air pada
tanaman pekarangan. Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi tingkat kelembaban tanah
dan juga dapatdigunakan untuk menentukan apakah kandungan air di tanah / sekitar
sensor.

Gambar 2. 2 Sensor soil moisture YL-69

Arduino IDE adalah aplikasi lintas platform yang ditulis dalam bahasa
pemograman Java. Aplikasi ini digunakan untuk menulis dan mengunggah program ke
papan yang kompatibel dengan Arduino. Bahasa pemrograman yang digunakan pada
Arduino IDE ini merupakan pengembangan dari bahasa pemrograman C dan C++.
16.4

Gambar 2. 3 Arduino IDE

Node MCU adalah sebuah platform lot yang bersifat open-source. Node MCU
berupa papan Arduino ESP-8266. Karena Node MCU telah mengintegrasikan chip
ESP-8266 ke dalam sebuah board yang kompak dengan berbagai fitur layaknya
mikrokontroler dan ditambah akses terhadap WiFi.

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

Gambar 2. 4 Node MCU ESP-8266

2.2. Fungsi Teknologi Informasi dalam Bidang Pertanian


Secara garis besar fungsi teknologi informasi pada bidang pertanian adalah
sebagai berikut.

1. Penyebaran Informasi
Pemanfaatan teknologi informasi dapat digunakan baik oleh pemerintah maupun
swasta untuk menyebarkan berbagai informasi mengenai pertanian. Termasuk pula
dalam kegiatan pemasaran hasil panen dan pengenalan komoditi unggul.
2. Pemetaan
Sistem informasi geografis dapat dimanfaatkan untuk pemetaan lahan pertanian,
pemetaan potensi lahan, pemetaan rawan bencana di lahan pertanian,pemetaan
penyebaran hama dan penyakit.
3. Manajemen dan tatakelola
Teknologi informasi dapat di pergunakan untuk koordinasi semua individu maupun
lembaga yang terlibat dalam proses pertanian. Hal ini dapat dilakukan melalui SMS,
email, whatsapp ,dll.
4. Analisis data (evaluasi dan prediksi)
Dapat dilakukan evaluasi ataupun prediksi pada kegiatan pertanian melalui
pengolahan data data pertanian menggunakan teknik data warehouse yakni teknik
DSS atau data mining.
5. Pembelajaran
Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk membuat sistem pembelajaran
pertanian bagi masyarakat misalnya melalui web base learning, CD interaktif, zoom
dll.

2.3. Pengembangan Sistem


Diperlukan pengembangan sistem dalam membuat suatu sistem pertanian yang
terpadu. Hal tersebut untuk mengakumudir kebutuhan dan fungsi semua masyarakat serta
pemerintah yang terlibat dalam kegiatan pertanian. Subsistem itu dibuat dengan
teknologi web service sehingga saling berbagi data dan terbentuklah sistem
komputerisasi pertanian yang terpadu.

10

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

Tabel 2. 1 Sistem yang Perlu Dikembangkan

No. Bidang Sistem yang dibuat Teknologi Penerapan


Penerapan
1 Pemetaan Sistem pemetaan area Gis, web, multimedia, mobile
pertanian/ lahan pertanian
2 - Sistem pemetaan jalur irigasi Gis, web, multimedia, mobile
3 - Sistem pemetaan kecocokan Gis, web, multimedia, mobile
lahan dengan jenis tanaman
4 - Sistem pemetaan lahan Gis, web, multimedia, mobile
pemilik dan status lahan
5 Manajemen dan Sistem manajemen Gis, web, multimedia,
tatakelola penyediaan pupuk Mobile, SMS getway
6 - Sistem manajemen Gis, web, multimedia,
penanaman/ proses tanam/ mobile, SMS getway
dan hasil panen
7 - Sistem manajemen bibit Gis, web, multimedia,
pertanian mobile, SMS getway
8 - Sistem manajemen Gis, web, multimedia,
pengelolaan hasil pertanian mobile, SMS getway
9 Monitoring Sistem monitoring dan Gis, web, multimedia,
pengendalian hama dan mobile, SMS getway
penyakit
10 - Sistem manajemen dan Gis, web , multimedia,
monitoring bencana pada mobile, SMS getway
area pertanian
11 Prediksi Sistem prediksi hasil panen DSS, data mining , web gis,
SMS getway
12 - Prediksi serangan hama dan DSS, data mining , web gis,
penyakit SMS getway
13 - Prediksi gangguan pertanian DSS, data mining , web gis,
dan bencana SMS getway
14 - Prediksi hasil panen DSS, data mining , web gis,
SMS getway
15 Penyebaran Sistem informasi teknologi Web dan multimedia
Informasi pangan
16 Pemetaan Sistem informasi pertanian Web, gis dan multimedia
terpadu

Pada Tabel 1, dikembangkan satu persatu serta dikoneksikan antar sistem melalui
teknologi web service , sehingga dihasilkan sistem informasi pertanian yang terpadu.

11

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

2.4. Tahap Pengembangan Sistem


Metode yang digunakan pada perancangan ini adalah metode waterfall , metode
ini sesuai di terapkanpada sebuah sisitem yang berkembang. Tahap tahap pada metode
waterfall ditujukkan pada gambar 5.

2 4
•Analisa •Perancangan •Penerapan
Kebutuhan •Desain Sistem •Pengujian Sistem
1 Sistem 3 Sistem 5

Gambar 2. 5 Metode Waterfall

a. Analisis Kebutuhan
Tahapan awal ini berupa perumusan segala hal yang mungkin akan muncul dalam
proses pengembangan sistem. Termasuk didalamnya proses pengambilan data melalui
studi literatur.
b. Desain Sistem
Penggambaran secara teknis terhadap sistem yang akan dibentuk berdasarkan hasil
dari tahap sebelumnya yaitu tahap inisiasi / analisis terhadap kebutuhan.
c. Perancangan Perangkat Keras
Merupakan sebuah tahap dimana sisitem yang akan dibuat mulai dirancang , baik
berupa perancangan arsitektur perangkat keras, maupun perancangan perangkat luak
melalui pengkodean oleh bahasa pemrograman yang telah mendukung sistem.
d. Pengujian Program
Pada tahap ini , sistem yang telah dibuat akan melalui serangkaian tes untuk menguji
apakah sistem tersebut telah berfungsi dan berjalan dengan baik.
e. Penerapan Sistem
Merupakan tahap akhir dalam skema metode waterfall yang digunakan , dimana pada
tahap ini sistem yang sudah dibuat dan diuji kemudian akan diimplementasikan pada
lingkungan dimana sistem tersebut akan ditempatkan.

Berikut merupakan urutan kerja sistem secara umum.

1. Sensor pada sistem akan membaca data pada lingkungan kemudian sistem akan
mengirimkan data ke situs web melalui jaringan internet
2. Situs web menampilkan nilai suhu udara , kelembaban udara dan kelembaban tanah
dengan grafik jika kadar air dalam tanah di bawah angka yang telah ditentukan, maka
alat akan mengirimkan perintah agar pompa air dapat bekerja.

12

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

3. Jika kadar air dalam tanah di atas angka yang telah ditentukan, maka alat akan
mengirimkan perintah agar pompa air mati
4. Alat akan mengirimkan status pompa ke website melalui jaringan internet. akan
menerima data dan

2.5. Penerapan IoT pada Kelembaban Tanah


Kelembaban tanah adalah udara yang mengisi sebagian atau seluruh pori tanah
yang berada di atas permukaan air. Definisi yang lain menyebutkan bahwa kelembaban
tanah menyatakan jumlah udara yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Sensor
kelembaban tanah merupakan sensor yang mampu mendeteksi intensitas air dalam
tanah (moisture). Jenis sensor kelembaban tanah yang kita gunakan adalah fc-28 soil
moisture sensor.

Terdapat beberapa komponen elektronika dan library yang dibutuhkan dalam


mengakplikasikan sensor kelembaban tanah yaitu:

1. Mikrokontroller Arduino Uno


2. Sensor Kelembanan Tanah
3. Ethernet Shield Arduino
4. LCD Keypad Shield For Arduino
5. Kabel Jumper
6. Kabel LAN

Gambar 2. 6 Simulasi Alat pada Lahan Pertanian

Sensor kelembaban tanah ditancapkan ke tanah dan sensor dihubungkan arduino


dengan komputer agar hasil pembacaan dapat ditampilkan halaman situs web. Indikator
keberhasilan pengujian alat adalah ketika nilai kelembaban tanah dari sensor
kelembaban tanah kepada Arduino dapat ditransmisikan ke layar komputer.
Selanjutnya Dari tampilan nilai sensor kita dapat melakukan kontrol terhadap alat
tersebut dengan menekan fasilitas tombol hidup atau mati di aplikasi tersebut.

13

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

Gambar 2. 7 Uji Coba Alat Penyiraman Tanam

Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengukuran kelembaban tanah


menggunakan sensor soil moisture dapat bekerja dengan baik dan menampilkan
informasi nilai kelembaban tanah.dan kontrol pada alat dapat bekerja dengan baik.

14

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah dengan judul ” Pemanfaatan Teknologi
Informasi pada Bidang Pertanian”dengan sub judul “Penerapan Sistem Sistem
Terkomputerisasi Berbasis IoT Menuju Smart Agriculture System” dapat diberikan
kesimpulan bahwa:

1. Pengaplikasian teknologi informasi dapat menjadi solusi cerdas bagi bagi para
petani dalam menghadapi berbagai lingkup permasalahan di bidang pertanian
Dalam era modernisasi saat ini penerapan teknologi menjadi penting sehingga
tercapai peningkatan hasil dan efisiensi sumber daya pertanian. Metode pertanian
cerdas berbasis teknologi ini dikenal dengan Smart Agriculture system atau smart
farming. Smart Agriculture dapat memudahkan petani untuk bercocok tanam,
karena petani dapat memantau lahan pertaniannya dari jarak jauh, melakukan
penyiraman dan pemberian pupuk secara otomatis.
2. Internet of Things (IoT) dapat mentransfer data melalui jaringan tanpa
memerlukan interaksi dari manusia ke manusia ataupun dari manusia ke
perangkat komputer. IoT menghubungkan objek-objek cerdas dan
memungkinkannya untuk dengan objek lain, lingkungan maupun dengan
interaksi komputasi lainnya melalui jaringan internet. Dengan adanya Internet of
Things penggunaan waktu dan tenaga lebih efisien.
3. Secara garis besar fungsi teknologi informasi pada bidang pertanian adalah media
penyebaran informasi, pemetaan, manajemen dan tatakelola, analisis data
(evaluasi dan prediksi) dan pembelajaran
4. Dalam membentuk sistem komputerisasi pertanian yang terpadu diperlukan
pengembangan subsistem yang dibuat dengan teknologi web service sehingga
saling berbagi data. 16 Subsistem yang telah disebutkan sebelumnya
dikembangkan satu persatu serta dikoneksikan antar sistem melalui teknologi web
service , sehingga dihasilkan sistem informasi pertanian yang terpadu.

3.2.Saran
Berdasarkan pembahasan diatas , penulis menyarankan beberapa hal sebagai
bahan evaluasi kepada pihak pihak terkait.

 Sebaiknya pemerintah memfasilitasi petani agar pengadaan sarana dan


prasarana pertanian tidak terbatas, sehingga petani mudah menerima
informasi pasar, akses terhadap pasar, permodalan serta pengembangan
kerjasama kemitraan dengan lembaga usaha lain dan kesejahteraan petani
pun meningkat.

15

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

 Sebaiknya pemerintah mengupayakan peningkatan motivasi dan partisipasi


petani dalam menerapkan teknologi informasi secara berkelanjutan,
meningkatkan intensitas pelatihan dan memperluas sasaran.
 Sebaiknya petani milenial dapat berkontribsi secara aktif dalam
peningkatan mutu pertanian di Indonesia , sehingga Indonesia mampu
menerapkan kegiatan pertanian yang efisien dan berbasis teknologi.
 Sebaiknya Perguruan Tinggi dapat menjadi wadah dalam mempersiapkan
para petani milenial berwawasan modern dan paham teknologi sehingga
sektor pertanian Indonesia mampu melewati tantangan di era industri 4.0.

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini


akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.
Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi untuk kedepannya.

16

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)


lOMoARcPSD|31560823

DAFTAR PUSTAKA

Husdi, A., & Haba, R. K. (2018). Penggunaan IoT (Internet of Things) Untuk Mengatur
Kelembapan Tanah pada Tanaman Holtikultura Menggunakan Arduino Uno Menuju
Smart Farm. J. Multek, 3, 567-573.https://www.researchgate.net/profile/Rahmat-
KarimHaba/publication/333193927_PENGGUNAAN_IOT_INTERNET_OF_THING
S_UNTUK_MENGATUR_KELEMBABAN/links/5ce03c6a92851c4eabace245/PEN
GGUNAAN-IOT-INTERNET-OF-THINGS-UNTUK-MENGATUR-
KELEMBABAN.pdf (diakses tanggal 28 September 2021)

Nugroho, D., & Siswanti, S. (2015). Kajian Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Bidang
Pertanian Menunjang Pembangunan yang Berkelanjutan. Jurnal Ilmiah SINUS, 13(2).
https://p3m.sinus.ac.id/jurnal/index.php/e-jurnal_SINUS/article/view/215 (diakses
tanggal 28 September 2021)

Ramady, G. D., Hidayat, R., Syafruddin, R., Mahardika, A. G., & Hakim, R. R. (2019,
December). Sistem Monitoring Data pada Smart Agriculture System Menggunakan
Wireless Multisensor Berbasis IoT. In Prosiding Seminar Nasional Teknoka (Vol. 4,
pp. E51-E58). https://journal.uhamka.ac.id/index.php/teknoka/article/view/4173
(diakses tanggal 28 September 2021)

17

Downloaded by Hermawan Nugraha (nugrahahermawan21@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai