Anda di halaman 1dari 57

STRATEGI PELAKSANAAN POPM

CACINGAN

Subdit Filariasis dan Kecacingan


Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2018
Soil Transmitted Helminths

Umumnya infeksi cacingan CACING GELANG


disebabkan oleh cacing tanah (STH) (Ascaris lumbricoides)
:
-Ascaris lumbricoides
-Trichuris trichiura
CACING CAMBUK
-Ancylostoma duodenale ( Tricuris trichiura )

CACING TAMBANG
(Ancylostoma duodenale
Necator americanus)
SITUASI CACINGAN

Lebih dari 270 juta


Lebih dari 1.5 anak pra sekolah Lebih dari 58
milyar orang dan lebih dari 600
juta anak usia
juta anak
atau 24% sekolah tinggal di menjadi
penduduk area yang mudah sasaran
dunia, tertular cacingan minum obat
dan membutuhkan
terinfeksi pengobatan dan cacing di
cacingan pencegahan Indonesia
cacingan.
MASALAH CACINGAN
- Sampai 2013 Survei pada anak Sekolah Dasar
menunjukkan Prevalensi cacingan antara :
0 – 85,9% (survei di 175 kab/kota)
- Rata-rata prevalensi 28,12%

- Cakupan pengobatan rendah

- Pengetahuan masyarakat tentang cacingan masih


rendah
MASALAH - Kemampuan petugas utk penanggulangan cacingan
belum optimal
CACINGAN
- Komitmen Pemerintah masih kurang

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


- Keadaan Tanah dan Iklim Tropis
- Personal Hygiene (Lingkungan)
- Sosial Ekonomi
- Kepadatan Penduduk
Bagaimana
Pencegahan &
Pengendalian
Kecacingan
TUJUAN P2 CACINGAN

Tujuan Khusus
Tujuan Umum • 1. Menurunkan prevalensi
• Menurunkan prevalensi cacingan anak usia balita, usia
cacingan pada anak usia pra sekolah dan anak usia
Balita, usia Pra-sekolah dan sekolah dasar sebesar 10 %
anak usia Sekolah Dasar secara bertahap
• 2. Meningkatkan capaian
cakupan Pemberian Obat
Pencegahan Massal (POPM)
Cacingan minimal sebesar 75%.
SASARAN
1. Anak Balita (1- 4 tahun)
2. Anak Usia Pra Sekolah (5-6 tahun)
3. Anak Usia Sekolah Dasar (7–12 tahun)

Posyandu, PAUD, TK, SD/MI,Pesantren

Dasar pemilihan sasaran :


Kelompok umur berisiko terinfeksi cacingan, karena sering terpapar dengan
tanah
KEGIATAN P2 CACINGAN
1. Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)
Cacingan di Kab/Kota dgn prevalensi :
≥ 50%  pemberian obat massal cacingan 2x setahun
≥ 20% - <50%  pemberian obat massal cacingan 1x
setahun
<20%  pengobatan selektif

2. Promosi Kesehatan 
Perilaku Hidup Bersih &
Sehat
INDIKATOR KINERJA KECACINGAN (KSP)

JUMLAH ORANG YANG MINUM OBAT CACING

Tahun 2017 2018 2019


Target 33.4 45.1 45.6
(Juta)
Capaian 30.6
(Juta)
Capaian Pemberian Obat Cacing Pada Anak Usia 1-12 Tahun
Tahun 2017

7,000,000

6,000,000

5,000,000

4,000,000

3,000,000

2,000,000

1,000,000

Target Capaian

Nasional : Target = 42.559.693 anak; Capaian = 30.628.218 anak


Capaian Absolut Pemberian Obat Cacing Pada Anak Usia 1-12 Tahun
Tahun 2017
No Provinsi Target Capaian No Provinsi Capaian Total

1 Jawa Timur 6.550.569 4.902.174 16 Papua 777.579 436.759

2 17 Kalimantan Selatan 698.725 582.826


Jawa Barat 5.837.250 4.922.552
3 Jawa Tengah 18 697.456 688.799
3.728.409 3.178.011 Bali
4 Sumatera Utara 3.335.844 2.015.488 19 Kalimantan Tengah
577.050 478.236

5 DKI Jakarta 2.354.952 0 20 Riau 524.349 464.887


6 Lampung 21 Maluku 507.048 410.778
1.946.219 1.401.957
7 Sumatera Selatan 1.876.254 1.635.598 22 Sulawesi Tenggara 506.328 382.082

8 Sulawesi Selatan 1.577.493 1.444.100 23 Jambi 432.635 393.935

9 Nusa Tenggara Timur 24


1.291.953 1.038.116 DIY 425.379 355.649
10 25 Papua Barat 380.821 235.560
Banten 1.238.643 282.702
11 26 Sulawesi Barat 372.015 214.142
Sumatera Barat 1.174.655 1.099.370
12 Kalimantan Barat 27
1.050.519 829.232 Sulawesi Utara 360.734 237.190
13 Aceh 968.603 541.717 28 Kepulauan Riau
352.214 279.743
14 29 Sulawesi Tengah
Nusa Tenggara Barat 941.149 368.544 336.671 292.333
15 Kalimantan Timur 794.448 720.303 30
Kep. Bangka belitung
296.745 279.863

16 Papua 777.579 436.759 31 Bengkulu 282.899 206.069

17 Kalimantan Selatan 698.725 582.826 32 Maluku Utara 164.143 126.874

18 Bali 697.456 688.799 33 Kalimantan Utara 111.289 105.215

19 Kalimantan Tengah 34 Gorontalo 88.653 77.414


577.050 478.236
TOTAL 42.559.693 30.628.218
Persentase Capaian Pemberian Obat Cacing Pada Anak Usia 1-12 Tahun
Tahun 2017
120.00%

98.76%
100.00%
94.54%94.31%93.59%
91.54%91.05%90.67%
88.66%
87.32%87.17%86.83%
85.24%84.33%
83.61%83.41%82.88%
81.01%80.35%
79.42%78.94%
80.00% 77.29%
75.46%74.84% Target : 75%
72.84%72.03%

65.75%
61.86%
60.42%
60.00% 57.56%
56.17%55.93%

39.16%
40.00%

22.82%

20.00%

0.00%
0.00%
Panduan Program Pengendalian Kecacingan (WHO)

Masyarakat Berisiko

Angka Prevalensi Dasar

Angka Prevalensi 20 – Angka Prevalensi > 50%


Angka Prevalensi < 20% <50% Pengobatan Masal 2 x
Pengobatan Selektif Pengobatan Masal 1 x pertahun
pertahun

Pemberian Obat Pemberian Obat


Pencegahan Massal Pencegahan Massal

Evaluasi angka prevalensi dilakukan setelah pemberian


obat secara massal selama 5-6 tahun
STRATEGI P2 CACINGAN

Lintas Program
. Program Kesling
Program Gizi
Program Promkes
KIA

Integrasi
Program
Mitra Lintas Sektor
Perguruan Tinggi Kemendikbud
Dunia Usaha Kemenag
LSM/NGOs KemenPUPR
Jenis Obat & Frekuensi
Pemberian Obat Cacing
 Obat yang digunakan : Albendazole tablet
kunyah
dosis tunggal
 Frekuensi POPM Cacingan :
• Prevalensi ≥ 20% - 50% : 1 kali/tahun
• Prevalensi ≥ 50% : 2 kali/tahun
 Dosis obat :
• 12 – 23 bulan : 200 mg atau ½ tablet
• 2 – 12 tahun : 400 mg atau 1 tablet
Pelaksanaan Pemberian Obat Cacing

Daerah Endemis Filariasis Daerah non endemis filariasis


TARGET
Prev: 20%-<50% Prev: ≥50% Prev: 20%-<50% Prev: ≥50%

1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun


Anak balita
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (vit A) (vit A)

Anak usia pra


1x setahun 2x setahun 1x setahun 2x setahun
sekolah dan
(POMP filariasis) (POMP filariasis + 1x stlh 6 bln) (di sekolah) (di sekolah)
sekolah

- Pelaksanaan pemberian obat pencegahan massal harus diikuti dengan penyuluhan


tentang PHBS
- Obat harus diminum di depan petugas/kader/guru satu per satu (berurutan)
- Sebaiknya minum obat sesudah makan
- Peserta didik yang tidak hadir, dapat diberikan pada hari berikutnya
STRATEGI Lintas Program CACINGAN

Strategi Integrasi Program Cacingan

Integrasi Pemberian Obat Cacing Integrasi Pemberian Obat Cacing


Massal pada Anak Usia 1-12 Tahun pada Bumil

a, POPM Filariasis
Program
b. Program Kesehatan Lingkungan Kesehatan Ibu
c. Program Kesehatan Anak Usia
Sekolah Dasar
d. Program Kesehatan Anak Balita e.
Program Gizi
f. Program Promosi Kesehatan
A. Strategi Integrasi POPM Filariasis dan Cacingan

. Usia 12-23 bulan mendapat:
Usia 1-12 tahun mendapat Albendazole
•Usia 2-12 tahun mendapat:
Albendazole Albendazole & DEC

Daerah
Endemis Agust Oktobe
Feb April
Filariasis us r

Daerah
Non Endemis
Filariasis Pemberian Obat Cacing pada usia 1-12 tahun
berintegrasi dengan kegiatan: bulan Vit. A & UKS
b. Strategi Terintegrasi dengan Kesehatan Lingkungan

WASHED
Water – Akses air bersih untuk cuci tangan dan
membersihkan bahan makan, untuk menekan resiko re-infeksi
STH
Sanitation - Kakus bersih untuk menampung kotoran
manusia agar tidak dibuang di tempat-tempat dimana
manusia tinggal, bekerja dan bermain
Hygiene Education – Kesehatan perseorangan dan
kesehatan lingkungan untuk menekan resiko re-infeksi STH
dan mencegah infeksi baru
Deworming – Pemberian obat cacing untuk menurunkan
angka infeksi cacingan
c. Integrasi Program Kesehatan Anak Usia Sekolah Dasar

Penjaringan anak kelas 1 SD/MI,


untuk pemeriksaan tinja dan
pemberian obat cacing massal pada
anak SD/MI

Pemeriksaan kesehatan berkala


anak SD/MI untuk pemberian obat
cacing massal
Usaha Kesehatan Sekolah SD/MI
(pemberian obat cacing pada anak
kelas 1 sd 6 SD/MI sebagai salah
satu Program Kesehatan UKS)
d. Integrasi Program Kesehatan Anak Balita

Pemberian vitamin A bersama


dengan pemberian obat cacing massal

e. Integrasi Program Gizi


 Pembinaan Teknis Gizi
 pemberian obat cacing & program
penanggulangan anemia (pemberian
tablet besi atau fortifikasi besi)
 pemberian obat cacing massal &
program PMT-AS
f. Integrasi Program Promosi Kesehatan

PHBS
Cuci tangan pakai sabun dan air
bersih
BAB dan BAK menggunakan jamban
sehat
Jajan di kantin sehat di sekolah
Kuku pendek dan bersih
Memakai alas kaki
Teknik Pelaksanaan
Pemberian
Obat Cacing Massal
A. Persiapan
1. Penyusunan Rencana Kerja
2. Logistik
3. Advokasi/sosialisasi
4. Mobilisasi Masyarakat
1. Penyusunan Rencana Kerja

a. Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota


Petugas kabupaten/kota bertanggungjawab untuk
menyediakan obat cacing (Albendazole), logistik lainnya,
bahan-bahan KIE, format pencatatan dan pelaporan sesuai
dengan kebutuhan dari masing-masing puskesmas.
Perencanaan Kebutuhan Obat Cacing
 Jumlah sasaran anak 1-12 tahun dihitung berdasarkan
data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
tahun 2015-2019 (Kepmenkes Nomor
HK.02.02/Menkes/117/2015) atau jumlah penduduk
proyeksi BPS.
 Jika tidak terdapat data riil dapat menggunakan estimasi
sebesar 22,7% dari total penduduk
Jumlah Obat Cacing =
Jumlah Anak usia 1-12 thn x 1,1 tablet

 Permintaan obat cacing tahun berikutnya akan dikurangi


sisa obat di tahun sebelumnya
Penyimpanan Obat Cacing

 Disimpan dalam instalasi


farmasi
 Suhu dibawah 30˚C
 Dalam keadaan kering dan
tidak lembab
 Terlindung dari sinar
matahari
 Jangan digunakan setelah
melewati tanggal kadaluarsa
Distribusi Obat Cacing
Obat cacing (Albendazole) dibawa ke tempat pelayanan pada
hari yang sama dengan pelayanan
Satu hari sebelum pelaksanaan, untuk balita usia 12-23 bulan
harus dipersiapkan obat Albendazole 200 mg atau setengah
tablet yang telah digerus sampai halus dan dibungkus dalam
kertas puyer.
Posyandu, Puskesmas dan RS atau fasyankes lainnya yang
menjadi pos pemberian obat dapat menyiapkan air minum
atau masyarakat yang datang ke posyandu dianjurkan untuk
membawa minum.
b. Tingkat Puskesmas
Menyusun rencana kerja, terdiri dari :
Menentukan waktu pemberian obat cacing
- Terintegrasi dengan Vit A dan UKS
- Terintegrasi dengan kegiatan lainnya
Menentukan jumlah sasaran, Puskesmas mendapatkan jumlah
sasarannya berdasarkan data riil atau data proyeksi dari sasaran
kabupaten/kota.
Tempat Pelaksanaan : di Posyandu, PAUD, TK, SD, MI, Pesantren
Tenaga Pelaksana : Untuk memberikan obat, menggerakkan
masyarakat, mengatur alur layanan, mencatat hasil
Jadwal Pelaksanaan : Disesuaikan dengan program yang diintegrasikan
atau sesuai kesepakatan dengan sekolah
Logistik : Obat harus ada sebelum kegiatan dilaksanakan, obat yang
harus digerus (usia 1-5 th) sebaiknya digerus di Puskesmas sebelum
dibawa ke tempat pelaksanaan.
2. Logistik

Petugas kabupaten/kota bertanggungjawab untuk menyediakan obat


cacing (Albendazole), logistik lainnya, bahan-bahan KIE, format
pencatatan dan pelaporan sesuai dengan kebutuhan dari masing-
masing puskesmas.
3. Advokasi/Sosialisasi
Advokasi/Sosialisasi kepada Kepala Pemerintah Daerah
(Bupati/Walikota), lintas sektor terkait yaitu Diknas, Kemenag, TP-UKS,
Kepala Sekolah, guru, peserta didik dan orangtuanya.
Diseminasi informasi juga perlu dilakukan kepada lintas sektor (Diknas,
Kemenag, TP-UKS, Kepala Sekolah, guru) dan lintas program.
4. Mobilisasi Masyarakat
1. Oleh Kader
 Memberitahukan kepada ibu/keluarga balita tentang hari, tanggal, serta tempat
dimana balita bisa mendapatkan obat cacing.
 Kegiatan penggerakan sasaran mulai dilaksanakan dua minggu sebelum
pelaksanaan.
 Dua hari menjelang pelaksanaan kegiatan, kader kembali mengingatkan sasaran
dan orang tua/pengasuh untuk datang ke pos pelayanan, dengan mengunakan
surat undangan.
2. Pemberitahuan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat
3. Pengumuman langsung melalui tempat-tempat ibadah (Mesjid, Gereja,
Pura, Kelenteng dll)
4. Pemasangan spanduk ditempat-tempat yang strategis (di Posyandu/puskesmas,
sekolah)
B. Pelaksanaan
1. Di Posyandu
Memastikan obat cacing (Albendazole) tersedia untuk semua
sasaran.
Memastikan bahwa satu hari sebelum pelaksanaan, untuk balita
harus dipersiapkan obat Albendazole 200 mg atau setengah
tablet yang telah digerus sampai halus dan dibungkus dalam
kertas puyer dan akan diminum dengan melarutkannya dalam
air.
Posyandu dapat menyiapkan air minum atau masyarakat yang
datang ke posyandu dianjurkan untuk membawa minum.
Pemberian Obat Cacing di Posyandu
Alur Pelayanan di Posyandu
Balita dan orang tua
mendatangi meja 1
untuk melakukan
pendaftaran
Sasaran yang datang ke
Pos Pelayanan dicatat
dalam buku register oleh
kader
Balita di timbang berat
badannya dan diukur
panjang badannya (tinggi
badan)
Balita diukur suhu
tubuhnya
Hasil penimbangan
dan pengukuran
dicatat di buku KIA
Kader menyampaikan
informasi kepada orang tua
mengenai :
 manfaat pemberian kapsul
vitamin A, obat cacing dan
imunisasi campak bagi
kesehatan balita
 jadwal pemberian kapsul
vitamin A dan obat cacing
Meja 5 (Pemberian kapsul vitamin A)
Petugas harus mencuci tangan
sebelum memberikan pelayanan
Potong ujung kapsul dengan
menggunakan gunting yang bersih
Pencet kapsul dan pastikan balita
menelan semua isi kapsul dan tidak
membuang sedikitpun isi kapsul
Untuk anak yang sudah bisa menelan
isi kapsul dapat diberikan langsung
satu kapsul untuk diminum
Meja 6 (Pemberian Obat Cacing)
Petugas harus mencuci tangan
sebelum memberikan
pelayanan
Anak balita umur 12-23 bulan
diberikan ½ tablet Albendazole
digerus dan dilarutkan dalam
air
Anak balita umur 24 – 59
bulan diberikan 1 tablet
kunyah Albendazole
Meja 7 (Pencatatan)

 Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan


REGISTER PEMERIKSAAN DAN PENGOBATAN CACINGAN PADA BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH DI POSYANDU,

DAN ANAK SEKOLAH DI SD MI MENURUT DESA/KELURAHAN

Kode Puskesmas Bulan Tahun

Puskesmas

Jumlah Sasaran Diperiksa Cacing Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole I Jumlah Sasaran Mendapat Albendazole II
Nama
Nama Desa
No Posyandu / 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Jml (+) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%) 1-4 thn 5-6 thn SD/MI Cak (%)
/Kelurahan
Sekolah B B B B
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
2. Di TK, PAUD, SD, MI, Pesantren

Memastikan obat cacing (Albendazole) tersedia untuk semua


sasaran.
Memastikan 95% Peserta Didik masuk sekolah
Sekolah dapat menyiapkan air minum atau Peserta Didik dianjurkan
untuk membawa minum.
Memastikan makan pagi sebelum minum obat cacing.
Mencatat di buku register anak yang minum obat cacing.
Pemberian Obat Cacing
di PAUD dan Sekolah Dasar
Alur Pelayanan
di PAUD dan Sekolah Dasar
• Meja Pendaftaran
• Guru/Petugas mendata siswa yang akan diberikan obat cacing
Meja 1

• Meja Pemberian Obat Cacing


• Guru/Petugas memberikan obat cacing sesuai dosis
Meja 2

• Meja Pencatatan
• Guru/Petugas mencatat semua pelayanan yang diberikan di buku register
Meja 3
Pemantauan Pelaksanaan

1. Membuat daftar/checklist supervisi sebelum pelaksanaan untuk


memantau persiapan pelaksanaan.
2. Membuat daftar/checklist supervisi saat pelaksanaan untuk :
- Mengidentifikasi kendala di lapangan
- Menentukan langkah tindak lanjut yang harus segera dilakukan.
Evaluasi Pelaksanaan
a. Input b. Proses
Logistik (jumlah dan • Jumlah sasaran yang datang dan
ketersediaan obat dan menerima obat
formulir pencatatan- • Kecepatan sasaran menerima
pelaporan) dosis yang sesuai
• Ketepatan pencatatan
SDM (Petugas
kesehatan, kader dan • Ketepatan pelaporan
guru) • Ketepatan jadwal sosialisasi
Dana operasional • Koordinasi dalam pencatatan
dan pelaporan
Sarana dan prasarana
c. Output
• Cakupan pemberian obat cacing
sesuai sasaran.
Peran Kemenag dan Diknas
1. Melakukan sosialisasi/advokasi di jajarannya
2. Berkoordinasi dengan Dinkes dalam pelaksanaan pemberian obat
cacing kepada seluruh peserta didik
3. Memberikan data peserta didik yang terbaru
4. Mensosialisasikan kegiatan pemberian obat cacing kepada
peserta didik dan orang tuanya
ALUR PELAPORAN
PUSAT

Kegiatan pemantauan dan PROVINSI


evaluasi pemberian obat
cacing dilakukan di Posyandu, KABUPATEN/KOTA
PAUD, SD/MI, Puskesmas,
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Hasilnya PUSKESMAS
dilaporkan secara berjenjang.

POSYANDU PAUD SD/MI


REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
PUSKESMAS: ……………………………………………
KABUPATEN: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Posyandu Jumlah Total Pemberian
No Nama Desa Jumlah Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)*
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Puskesmas Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………… ………………………………………………………………
REKAPITULASI HASIL POPM KECACINGAN PADA ANAK BALITA, PRA SEKOLAH DAN ANAK SEKOLAH
KABUPATEN/KOTA: ……………………………………………
PROVINSI: ……………………………………………
TAHUN:
Jumlah
Obat Jumlah Obat
yang yang
Obat diterima digunakan Sisa
Albendazole 400 mg 0

Posyandu SD/MI Sasaran Jumlah Sasaran yang Mendapat Obat Cacing Cakupan
Jumlah Total Pemberian
No Nama Puskesmas Jumlah Posyandu Jumlah Total SD/MI Yang Jumlah Total 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun Sasaran yang 1 - 4 tahun 5 - 6 tahun 7 - 12 tahun
Yang Dapat Dapat Obat Obat Cacing
Total SD/MI Sasaran Total L P Total L P Total L P Dapat Obat Total L P Total L P Total L P
Obat Cacing Cacing (%)
1
2
3
4
5
dst
Jumlah
* Cakupan pemberian obat cacing = Jumlah total sasaran yang dapat obat / Jumlah total sasaran

Tanggai, ...............................................
Mengetahui Melaporkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanda tangan penanggung jawab kegiatan

………………………………. ……………………………………………………………….
Penundaan Pemberian Obat Cacing
• Demam atau sakit
• Penderita epilepsi yang sedang dalam serangan
akut
• Kondisi gizi buruk dengan gejala klinis
• Gangguan fungsi ginjal dan hati
Reaksi Pemberian Obat Cacing
Hampir bebas dari efek samping, kalaupun ada
biasanya sangat ringan, seperti :
• Rasa tidak nyaman di lambung
• Mual dan/atau muntah
• Diare
• Nyeri kepala atau pusing
• Keluar cacing
Mari Bersama Wujudkan
Generasi Indonesia Bebas Cacingan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai