KEBAKARAN HUTAN
OLEH :
TRIYONO, S.Hut, M.Sc.
ASPER/KBKPH NGADISONO
KPH KEDU SELATAN
DASAR HUKUM PERUM
PERHUTANI
PP 72 TH. 2010
PP 72 TH. 2010
Tentang
PERUM
PERHUTANI
HL HP
Total Kawasan Hutan : 4.240,70 Ha 7.877,55 Ha
44.659,81 Ha
HPT
32.541,53 Ha
Kebakaran hutan di Indonesia telah melepaskan sekitar 1,7 miliar ton karbon
dioksida (CO2). Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah karbon dioksida yang diproduksi
Jerman per tahunnya. Tahun 2014 lalu, sekitar 800 juta ton CO2 dilepaskan Jerman
di udara.
EMISI TINGGI
Korban kebakaran hutan dapat merenggut korban jiwa, harta benda, satwa, dan
lain-lainnya. Dan akibat kabut asap, dapat menyebabkan masalah pernafasan.
.
PENYEBAB KEBAKARAN HUTAN
A. Manusia :
1.Melakukan pembakaran hutan tanpa izin;
2.Membuang
99 %
benda-benda
menyebabkan kebakaran.
yang dapat
B. Daya-daya alam :
1.Petir, gunung berapi;
1%
2.Reaksi sumber daya alam dan atau gempa.
Peraturan Perundangan Kebakaran Hutan
Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001
tentang Pengendalian Kerusakan dan atau
Pencemaran Lingkungan Hidup yang berkaitan
dengan Kebakaran Hutan dan atau Lahan
Peraturan Menteri LHK No.
P.32/MenLHK/Setjen /Kum.1/3/2016 tentang
Pengendalian Kebakaran Hutan
TATA LAKSANA PENGENDALIAN KEBAKARAN HUTAN
Meliputi Kegiatan :
1.PERENCANAAN
2.PENCEGAHAN
3.PEMADAMAN
4.PENANGANAN PASCA KEBAKARAN
PERENCANAAN
1. Man (Manusia), merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja.
2. Machines (Mesin), merujuk pada mesin sebagai alat penunjang
kegiatan perusahaan baik operasional maupun non-
operasional.
3. Money (Uang atau Biaya), merujuk pada uang sebagai modal
untuk pembiayaan seluruh kegiatan.
4. Method (Metode atau Prosedur), merujuk pada metode atau
prosedur kerja sebagai panduan pelaksanaan kegiatan.
5. Materials (Bahan baku). Material yang dimaksud dalam hal
pengendalian kebakaran hutan adalah hasil inventarisasi lokasi
rawan kebakaran dalam areal kerja yang sudah dituangkan
dalam peta areal rawan kebakaran.
PENCEGAHAN
Inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan (sekurang-
kurangnya sekali dalam satu tahun);
Inventarisasi faktor penyebab kebakaran (sekurang-kurangnya
sekali dalam satu tahun);
Penyiapan regu pemadam kebakaran (dilakukan pada setiap
kesatuan pengelolaan berdasarkan peraturan perundang-
undangan ;
Pembuatan prosedur tetap (mengacu pada Prosedur Tetap
Provinsi dan Prosedur Tetap Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan kondisi wilayah setempat);
Pengadaan sarana dan prasarana (Peralatan tangan,
Perlengkapan perorangan, Pompa air dan kelengkapannya,
Peralatan telekomunikasi, Pompa bertekanan tinggi, Peralatan
mekanis, Peralatan transportasi, Peralatan logistik, medis dan
SAR, Gedung); dan
Pembuatan sekat bakar (dilakukan pada setiap kawasan yang
rawan kebakaran).
PEMADAMAN
Mendeteksi kejadian kebakaran
hutan
Membuat sekat bakar
Memadamkan api
PASCA KEBAKARAN
Pencegahan kebakaran lanjutan
Kecermatan pemeriksaan, sebelum
meninggalkan lokasi kebakaran
lakukan pemeriksaan pastikan bahwa
api sudah padam, dan lakukan
pemeriksaan kembali
RAPAT KOORDINASI LINTAS
INSTANSI
APEL SIAGA KEBAKARAN HUTAN
PATROLI GABUNGAN
PENGAMATAN HOTSPOT HARIAN
PERAN SERTA MASYARAKAT
SATUAN KHUSUS
SEKIAN
TERIMA KASIH
TERIMA KASIH