Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DASAR DASAR TRIGONOMETRI


MATEMATIKA TERAPAN

Disusun Oleh:
Eka Adhitya Nandito (2302018)
Eka Setia Nurhidayat (2302019)

Kelas :
1 Elektronika A

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA


POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL
2023
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dan karunia Allah SWT, kami selaku penyusun makalah ini mengucapkan
puji syukur atas segala nikmat dan petunjuk-Nya yang telah melimpah selama proses
penulisan Makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi
positif bagi pembaca, khususnya para pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar
trigonometri.

Matematika sebagai ilmu pengetahuan murni memiliki banyak cabang, dan trigonometri
menjadi salah satu cabang yang memegang peran penting dalam berbagai bidang ilmu dan
kehidupan sehari-hari. Penyusunan Makalah ini didasarkan pada pengalaman penulis dalam
menempuh pendidikan, baik formal maupun non formal. Tujuan utama Makalah ini adalah
mempermudah pemahaman pembaca terhadap materi trigonometri, mengingat
kompleksitas dan tantangan yang seringkali dihadapi dalam memahami konsep-konsep
trigonometri.

Penyusun menyadari bahwa setiap karya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan masukan dan saran yang membangun dari para
pembaca, terutama dari guru penulis, guna perbaikan dan penyempurnaan buku ini ke
depannya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dosen dan rekan-rekan sekalian yang telah
memberikan inspirasi dan bimbingan selama proses penulisan Makalah ini. Semoga
Makalah ini dapat menjadi sumber pembelajaran yang bermanfaat bagi semua yang
membacanya.

Akhir kata, penyusun berterima kasih kepada Allah SWT atas kekuatan dan kesempatan
untuk menyelesaikan Makalah ini. Semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat dan
memberikan kontribusi positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam
pemahaman materi trigonometri.

Tangerang, 13 November 2023


Hormat Penulis,

Eka Adhitya Nandito, Eka Setia Nurhidayat


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
.........................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
1.1. Latar Belakang....................................................................................
1.2. Rumusan Masalah...............................................................................
1.3. Tujuan..................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
2.1. Perbandingan Dasar.............................................................................
2.2. Perbandingan Trigonometri Sudut Lancip dan Tumpul......................
2.3. Contoh Soal …………………………………………………………
BAB III PENUTUP.......................................................................................
3.1. Kesimpulan..........................................................................................
3.2. Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = "tiga sudut" dan metron = "mengukur")
adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang
dan sudut segitiga. Bidang ini muncul di masa Helenistik pada abad ke-3 SM dari
penggunaan geometri untuk mempelajari astronomi.

Trigonometri mudah dikaitkan dalam bidang segitiga siku-siku (dengan hasil jumlah
besar kedua sudut lancip sama dengan besar sudut siku-siku). Peranan untuk selain segitiga
siku-siku juga ada. Sejak segitiga yang bukan siku-siku dapat dibagi menjadi dua segitiga
siku-siku, banyak masalah yang dapat diatasi dengan penghitungan segitiga siku-siku.
Karena itu, sebagian besar penggunaan trigonometri berhubungan dengan segitiga siku-
siku. Satu pengecualian untuk spherical trigonometry, yakni pelajaran trigonometri dalam
sphere atau permukaan dari curvature relatif positif dalam elips geometri (bagian yang
berperan dalam menemukan astronomi dan navigasi). Trigonometri dalam curvature negatif
merupakan bagian dari geometri hiperbola.
1.2.Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar trigonometri memungkinkan kita untuk mengukur dan
memodelkan hubungan antara sudut dan panjang sisi dalam segitiga?

2. Apa peran trigonometri dalam pemecahan masalah trigonometri dalam konteks


kehidupan sehari-hari dan berbagai bidang ilmu seperti fisika, teknik, dan
matematika?

3. Bagaimana aplikasi trigonometri digunakan dalam pemetaan dan navigasi,


terutama dalam penerapan di bidang geografi dan astronomi?

4. Bagaimana trigonometri dapat digunakan untuk menghitung jarak, ketinggian,


dan sudut dalam situasi praktis seperti pengukuran tanah atau konstruksi
bangunan?

5. Apa hubungan antara fungsi trigonometri dasar seperti sin, cos, dan tan, dan
bagaimana fungsi-fungsi ini dapat digunakan untuk memodelkan dan
menyelesaikan masalah matematika?

6. Bagaimana trigonometri digunakan dalam pemahaman dan analisis gelombang,


baik dalam konteks fisika atau di bidang lainnya seperti teknologi informasi?

7. Apakah ada metode atau algoritma tertentu yang berkaitan dengan trigonometri
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tertentu, dan bagaimana
aplikasinya dalam bidang-bidang tertentu?
1.3.Tujuan
Pemahaman Konsep Dasar: Makalah dapat bertujuan memberikan pemahaman yang
baik tentang konsep dasar trigonometri, termasuk definisi fungsi trigonometri,
hubungan antara sudut dan panjang sisi dalam segitiga, dan konsep-konsep dasar
lainnya.

Aplikasi Praktis: Tujuan makalah dapat mencakup memberikan gambaran tentang cara
trigonometri diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dalam berbagai bidang ilmu,
seperti fisika, teknik, geografi, astronomi, dan lainnya.

Pemecahan Masalah: Makalah dapat berfokus pada penggunaan trigonometri dalam


pemecahan masalah matematika dan situasi praktis, seperti pengukuran, pemetaan, dan
analisis data yang melibatkan hubungan trigonometri.

Pemberian Contoh dan Ilustrasi: Tujuan makalah dapat mencakup memberikan contoh
konkret dan ilustrasi visual untuk membantu pembaca memahami konsep-konsep
trigonometri dengan lebih baik.

Pengenalan Fungsi Trigonometri: Makalah dapat bertujuan mengenalkan pembaca


pada fungsi-fungsi trigonometri seperti sin, cos, tan, serta hubungan dan sifat-sifat
dasar fungsi-fungsi tersebut.

Pengaplikasian dalam Bidang Tertentu: Jika makalah ditujukan untuk audiens dengan
latar belakang atau minat tertentu
2.1. Perbandingan Dasar
Perbandingan dasar trigonometri berkaitan dengan hubungan antara panjang sisi-sisi dalam
segitiga dan besar sudut di dalam segitiga tersebut. Tiga fungsi trigonometri dasar yang
umumnya digunakan adalah sin (sinus), cos (kosinus), dan tan (tangen). Mari bahas
perbandingan dasar trigonometri ini:

1. Sinus (sinθ)
Dalam segitiga siku-siku ABC dengan sudut A sebagai sudut siku-siku, sinus dari sudut A
didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi berlawanan sudut A dengan panjang sisi
miring segitiga.
berlawanan
sin θ=
miring

2. Kosinus (cosθ )
Kosinus dari sudut A dalam segitiga siku-siku didefinisikan sebagai perbandingan panjang
sisi yang berdekatan dengan sudut A dengan panjang sisi miring segitiga.
bertumpu
cos θ=
miring

3. Tangen (tanθ)
Tangen dari sudut A dalam segitiga siku-siku didefinisikan sebagai perbandingan panjang
sisi berlawanan A dengan panjang sisi yang berdekatan dengan sudut A.
berlawanan
tanθ=
bertumpu

Hubungan Dasar
Perlu diingat bahwa ini adalah perbandingan dasar trigonometri dan berlaku khusus untuk
segitiga siku-siku. Konsep trigonometri dapat diperluas ke dalam lingkup sudut-sudut
lainnya menggunakan unit lingkaran (derajat atau radian).
Contoh soal
1
2
3
2.2 Perbandingan Trigonometri Sudut Lancip dan Tumpul
Perbandingan trigonometri pada sudut lancip dan tumpul memanfaatkan konsep fungsi-
fungsi trigonometri seperti sinus, kosinus, dan tangen. Meskipun definisinya sama seperti
pada sudut siku-siku, penggunaannya bisa melibatkan sudut-sudut lancip atau tumpul.
Berikut adalah beberapa definisi dasar:
1.Sinus ( sinθ )
berlawanan
sin θ=
miring
2. Kosinus ( cosθ )
bertumpu
cos θ=
miring
3. Tangen ( tanθ )
berlawanan
tanθ=
bertumpu

Dalam konteks sudut lancip (0° < θ < 90°), ketiga fungsi ini positif karena
panjang sisi-sisinya sesuai dengan definisi di atas. Pada sudut tumpul (90° < θ
< 180°), sinus tetap positif, tetapi kosinus dan tangen menjadi negatif karena
sisi yang bertumpu pada sudut berada di kuadran yang berlawanan.

Penting untuk memahami bahwa trigonometri bisa diaplikasikan pada


berbagai jenis sudut dan tidak hanya terbatas pada sudut-sudut siku-siku.
2.3Contoh Soal

1. Jika sebuah sudut memiliki besar 89 derajat, sudut tersebut disebut sudut?
Jawaban dan pembahasan:
Sebuah sudut yang besarnya antara 0 sampai 90 derajat disebut sudut lancip.
Meskipun sudut tersebut hanya kurang 1 derajat untuk membentuk sudut siku-siku, sudut
tersebut tetap dikategorikan sebagai sudut lancip.

2. Jika sebuah sudut mempunyai besar 0 derajat, sudut tersebut dinamakan sudut?
Jawaban dan pembahasan:
Sudut ini dinamakan sebagai sudut 0 derajat.
Sudut ini bukan merupakan sudut lancip. Sudut lancip adalah sudut yang besarnya antara 0
sampai 90 derajat.
Sebab "antara", maka 0 dan 90 tidak dihitung. Maka sudut lancip adalah sudut yang
dimulai dari 1 sampai 89.
Sudut 0 derajat tidak membentuk daerah sudut.
Sudut ini terlihat selayaknya sebuah garis lurus yang terjadi karena dua sinar garis saling
berimpit.

3. Sudut pada sebuah persegi panjang disebut sudut?


Jawaban dan pembahasan:
Pada persegi panjang, sudutnya membentuk besar 90 derajat.
Maka, sudut pada persegi panjang disebut sudut siku-siku.
4. Jika dua buah sudut pada sebuah segitiga besarnya kurang dari 45 derajat, satu
sudut lagi termasuk sudut? Lancip, siku-siku, atau tumpul?
Jawaban dan pembahasan:
Sudut tumpul.
Sudut pada segitiga bila ditotal pasti berjumlah 180 derajat.
Jika segitiga tersebut mempunyai dua sudut yang kurang dari 45, maka satu sudut lainnya
pasti memiliki lebih besar lebih dari 90 derajat.
Maka, sudut ini dinamakan sebagai sudut tumpul.

Anda mungkin juga menyukai