Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

TRIGONOMETRI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Konsep Dasar Matematika

Dosen Pengampu :
Feylosofia Putri Agry, S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
Rizqi Nur Hidayah (1401421255)
Asrilia Putri Sholicha (1401421270)
Chintya Asti Halizha (1401421463)
Ferry Nugroho (1401421465)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-Nya
sehingga tugas makalah dari kelompok 14 dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah
ini dibuat sebagai kewajiban untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Konsep Dasar
Matematika.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Matematika
dengan dosen pengampu Feylosofia Putri Agry,S.Pd.,M.Pd.. Selain itu, penyusunan makalah ini
bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang “Trigonometri”.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna baik dalam segi penyusunan maupun
muatan isinya. Oleh karena itu kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Semarang, 16 November 2021

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................................... ii
BAB I ..................................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Trigonometri ............................................................................................................... 3
B. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku ................................................ 3
C. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa ................................................... 4
D. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran .................................................... 6
E. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi.............................................................. 7
F. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub ............................................................... 9
G. Identitas Trigonometri............................................................................................................. 10
H. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana ............................................................... 11
I. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut ............................................. 12
J. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap ......................................................................................... 14
K. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan ........................................ 15
L. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri ........................................................................ 15
M. Grafik Fungsi Trigonometri .................................................................................................... 16
BAB III ................................................................................................................................................................ 18
PENUTUP ........................................................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 18
B. Saran ........................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yaitu trigonon yang artinya tiga
sudut dan metro artinya mengukur. Oleh karena itu trigonometri adalah sebuah cabang
dari ilmu matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi trigonometri
seperti
sinus, cosinus, dan tangen. Sedangkan definisi dari trigonometri menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ilmu ukur mengenai sudut dan sempadan
dengan segitiga (digunakan dalam astronomi).
Istilah trigonometri juga sering kali diartikan sebagai ilmu ukur yang
berhubungan dengan segitiga. Tetapi masih belum jelas yang dimaksudkan apakah itu
segitiga sama kaki (siku-siku), segitiga sama sisi, atau segitiga sembarang. Namun,
biasanya yang dipakai dalam perbandingan trigonometri adalah menggunakan segitiga
sama kaki atau siku-siku. Dikatakan berhubungan dengan segitiga karena sebenarnya
trigonometri juga masih berkaitan dengan geometri. Baik itu geometri bidang maupun
geometri ruang.
Trigonometri sebagai suatu metode dalam perhitungan untuk
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan-perbandingan pada
bangun geometri, khususnya dalam bangun yang berbentuk segitiga. Pada prinsipnya
geometri adalah salah satu ilmu yang berhubungan dengan besar sudut, dimana
bermanfaat untuk menghitung ketinggian suatu tempat tanpa mengukur secara
langsung sehingga bersifat lebih praktis dan efisien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu trigonometri?
2. Bagaimanakah Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-
siku?
3. Bagaimanakah Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa?
4. Bagaimanakah Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran?
5. Bagaimanakah Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi?
6. Bagaimanakah cara Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub?
7. Bagaimanakah cara menentukan Identitas Trigonometri?
8. Bagaimanakah cara Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana?
9. Apa saja Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut?
10. Apa saja Rumus Trigonometri Sudut Rangkap?
11. Bagaimana cara Mengubah Rumus Perkalian ke rumus
Penjumlahan/Pengurangan?

1
12. Bagaimana Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri?
13. Apa saja macam Grafik Fungsi Trigonometri?

C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun agar dapat memberi pengetahuan dan manfaat lebih untuk
pembaca dari pemahamannya tentang “Trigonometri”. Selain itu, ada beberapa
tujuan lain penulisan makalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari trigonometri
2. Untuk mengetahui Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga
Siku-siku
3. Untuk mengetahui Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut
Istimewa
4. Untuk mengetahui Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai
Kuadran
5. Untuk mengetahui Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi
6. Untuk mengetahui bagaimana cara Menentukan Koordinat kartesius dan
Koordinat Kutub
7. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan Identitas Trigonometri
8. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara Menyelesaikan Persamaan
Trigonometri Sederhana
9. Untuk dapat mengetahui macam-macam Rumus Trigonometri untuk Jumlah
dan Selisih Dua Sudut
10. Untuk dapat mengetahui macam-macam Rumus Trigonometri Sudut
Rangkap
11. Untuk dapat mengetahui cara Mengubah Rumus Perkalian ke rumus
Penjumlahan/Pengurangan
12. Untuk dapat mengetahui Bagaimana Penerapan Rumus dan Persamaan
Trigonometri
13. Untuk dapat mengetahui macam-macam Grafik Fungsi Trigonometri

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigo non = tiga sudut danme tro = mengukur) adalah
sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segi tiga dan fungsi Trigonometri
seperti sinus, cosinus, dan tangen. Ada banyak aplikasi trigonometri salah satunya adalah teknik
triangulasi yang digunakan dalam astronomi untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat,
dalam geografi untuk menghitung antara titik tertentu, dan dalam sistem navigasi satelit.
Bidang lainnya yang menggunakan trigonometri termasuk astronomi (dan termasuk
navigasi, di laut, udara, dan angkasa), teori musik, akustik, optik, analisis pasar finansial,
elektronik, teori probabilitas, statistika, biologi, pencitraan medis/medical imaging farmasi, kimia,
teori angka seismologi, meteorologi, oseanografi, berbagai cabang dalam ilmu fisika, survei darat
dangeodesi, arsitektur, fonetika, ekonomi, teknik listrik, teknik mekanik, tekniksipil, grafik
komputer, kartografi, kristalografi. Fungsi trigonometri adalah hal yang sangat penting dalam
sains, teknik, arsitektur dan bahkan farmasi.

B. Perbandingan Trigonometri Suatu Sudut pada Segitiga Siku-siku

Gambar di samping adalah segitiga siku-siku dengan


B
titik sudut sikunya di C. Panjang sisi di hadapan sudut
a c A adalah a, panjang sisi di hadapan sudut B adalah b,dan
 panjang sisi di hadapan sudut C adalah c.
C b A
Terhadap sudut :
Gb. 2.2. perbandingan trigonometri
Sisi a disebut sisi siku-siku di depan sudut 
Sisi b disebut sisi siku-siku di dekat (berimpit) sudut 
Sisi c (sisi miring) disebut hipotenusa
Berdasarkan keterangan di atas, didefinisikan 6 (enam) perbandingan trigonometriterhadap
sudut  sebagai berikut:
1. panjang sisisiku - siku di depansudut A a
sin  = =
panjang hipotenusa c
2. panjang sisisiku - siku di dekat (berimpit) sudut A b
cos  = =
panjang hipotenusa c
3. panjang sisisiku - siku di depansudut A a
tan  = =
panjang sisisiku - siku di dekat sudut A b
panjang hipotenusa c
4. csc  = =
panjang sisisiku - siku di depan sudut A a
panjang hipotenusa c
5. sec  = =
panjang sisisiku - siku di dekat sudut A b

3
panjang sisisiku - siku di dekat sudut A c
6. cot  = =
panjang sisisiku - siku di depan sudut A a
Dari perbandingan tersebut dapat pula ditulis rumus:
sin  cos 
tan  = dan cot  =
cos  sin 
1 1
sec  = dan csc  =
cos  sin 

Contoh:
Pada gambar di samping segitiga siku-siku
ABC dengan panjang a = 24 dan c = 25. B

Tentukan keenam perbandingan c


a
trigonometri untuk .

C A
Penyelesaian: b
Gb. 2.3. perbandingan trigonometri

Nilai b dihitung dengan teorema Pythagoras

b = 252 − 242

= 625 − 576

= 49 = 7
a 24 c 25
sin  = = csc  = =
c 25 a 24
b 7 c 25
cos  = = sec  = =
c 25 b 7
a 24 c 7
tan  = = cot  = =
b 7 a 24
C. Nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-Sudut Istimewa

Sudut istimewa adalah sudut yang perbandingan trigonometrinya dapat dicari tanpamemakai
tabel matematika atau kalkulator, yaitu: 0, 30, 45,60, dan 90.
Sudut-sudut istimewa yang akan dipelajari adalah 30, 45,dan 60.
Untuk mencari nilai perbandingan trigonometri sudut istimewa digunakan segitigasiku-
siku seperti gambar berikut ini.

3
30
2 1 1 2
60
45
1
Gb. 2.4.b. sudut istimewa
Gb. 2.4.a. sudut istimewa

4
Dari gambar 2.4.a dapat ditentukan

1 =1 2 2
sin 45 = csc 45 = = 2
2 2 1

1 =1 2 2
cos 45 = sec 45 = = 2
2 2 1
1 1
tan 45 = = 1 cot 45 = =1
1 1
Dari gambar 2.4.b dapat ditentukan
1 3 1
sin 30 = sin 60 = = 3
2 2 2

3 1 1
cos 30 = = 3 cos 60 =
2 2 2
1 =1 3 3
tan 30 = tan 60 = = 3
3 3 1

csc 30 =
2
=2 2 =2 3
csc 60 =
1 3 3
2 =2 3 sec 60 =
2
=2
sec 30 =
3 3 1
3 1 =1 3
cot 30 = = 3 cot 60 =
1 3 3
Tabel nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa.

 0 30 45 60 90


1 1 1
sin  0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
cos  1 3 2 0
2 2 2
1 tak
tan  0 3 1 3
3 terdefinisi
tak 1
cot  3 1 3 0
terdefinisi 3

Contoh:
1 1
1. sin 30 + cos 45 = + 2=
1+ 2
2 2 2
1 1 1
2. sin45 tan 60 + cos45 cot 60 = 2 3+ 2 3
2 2 3
1 1 4 2
= 6+ 6= 6= 6
2 6 6 3

5
D. Perbandingan Trigonometri suatu Sudut di Berbagai Kuadran

P adalah sembarang titik di kuadran I dengan koordinat (x,y).


Y
P(x,y) OP adalah garis yang dapat berputar terhadap titik asal O dalam
koordinat kartesius, sehingga XOP dapat bernilai 0 sampai
r
y dengan 90. Perlu diketahui bahwa
1
O x X
OP = x2 + y 2 = r dan r  0
Gb. 2.5
Berdasarkan gambar di atas keenam perbandingan trigonometri baku dapat
didefinisikan dalam absis (x), ordinat (y), dan panjang OP (r) sebagai berikut:

1. sin α = ordinat P y panjang OP r


= 4. csc α = =
panjang OP r ordinat P y

2. cos α = absis P x panjang OP r


= 5. sec α = =
panjang OP r absis P x
ordinat P y 6. cot α = absis P x
3. tan α = = =
absis P x ordinat P y
Dengan memutar garis OP maka  XOP =  dapat terletak di kuadran I, kuadran II,kuadran III
atau kuadran IV, seperti pada gambar di bawah ini.

P(x,y) Y
Y
P(x,y)
y r
r
y
1 2
O x X x O X

Y Y

x 3 4 x
O X O X
y
r y
r
P(x,y)
P(x,y)

Gb. 2.6. titik di berbagai kuadran

Tabel tanda nilai keenam perbandingan trigonometri di tiap kuadran:


Perbandingan Kuadran
Trigonometri I II III IV
sin + + - -
cos + - - +
tan + - + -

6
csc + + - -
sec + - - +
cot + - + -

E. Rumus Perbandingan Trigonometri Sudut yang Berelasi

Sudut-sudut yang berelasi dengan sudut  adalah sudut (90  ), (180  ), (360
 ), dan -. Dua buah sudut yang berelasi ada yang diberi nama khusus, misalnya
penyiku (komplemen) yaitu untuk sudut  dengan (90 - ) dan pelurus (suplemen)
untuk sudut  dengan (180 - ). Contoh: penyiku sudut 50 adalah 40, pelurus sudut
110 adalah 70.
7. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (90 - )
Dari gambar 2.7 diketahui
Y y=x
Titik P1(x1,y1) bayangan dari P(x,y)
P1(x1,y1)
akibat pencerminan garis y = x, sehingga diperoleh:
y1 P(x,y)
r1
r
a. XOP =  dan XOP1 = 90 - 
y b. x1 = x, y1 = y dan r1 = r
 (90-)
O x1
X
x

Gb. 2.7. sudut yang berelasi

Dengan menggunakan hubungan di atas dapat diperoleh:


y x
a. sin (90 − ) = 1 = = cos 
r1 r
x y
b. cos (90 − ) = 1 = = sin 
r1 r
y x
c. tan (90 − ) = 1 = = cot 
x1 y
Dari perhitungan tersebut maka rumus perbandingan trigonometri sudut 
dengan (90 - ) dapat dituliskan sebagai berikut:

a. sin (90 − ) = cos  d. csc (90 − ) = sec 

b. cos (90 − ) = sin  e. sec (90 − ) = cosec 

c. tan (90 − ) = cot  f. cot (90 − ) = tan 

7
8. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 - )
Titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari Y
titik P(x,y) akibat pencerminan
terhadap sumbu y, sehingga P1(x1,y1) P(x,y)
r
a. XOP =  dan XOP1 = 180 - r1
y1 (180-) y
 
x1 O x
b. x1 = −x, y1 = y dan r1 = r X
maka diperoleh hubungan: Gb. 2.8. sudut yang berelasi
y y
a. sin (180 − ) = 1 = = sin 
r1 r
x −x
b. cos (180 − ) = 1 = = −cos 
r1 r
y y
c. tan (180 − ) = 1 = 
= −tan 
x1 − x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin (180 − ) = sin  d. csc (180 − ) = csc 

b. cos (180 − ) = −cos  e. sec (180 − ) = −sec 

c. tan (180 − ) = −tan  f. cot (180 − ) = −cot 

9. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (180 + )


Dari gambar 2.9 titik P1(x1,y1) adalah bayangan dari Y
titik P(x,y) akibat pencerminan terhadap garis y = −x, P(x,y)
r
sehingga (180+)
y
a. XOP =  dan XOP1 = 180 +  
x1 O x
b. x1 = −x, y1 = −y dan r1 = r X
y1
r1
maka diperoleh hubungan:
y −y
a. sin (180 + ) = 1 = = −sin 
P1(x1,y1)
r1 r Gb. 2.9. sudut yang berelasi

x −x
b. cos (180 + ) = 1 = = −cos 
r1 r
y −y y
c. tan (180 + ) = 1 = 
= = tan 

x1 − x x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:
a. sin (180 + ) = −sin  d. csc (180 + ) = −csc 

b. cos (180 + ) = −cos  e. sec (180 + ) = −sec 

c. tan (180 + ) = tan  f. cot (180 + ) = cot 


8
10. Perbandingan trigonometri untuk sudut  dengan (- )
Dari gambar 2.10 diketahui titik P1(x1,y1Y)
P(x,y)
bayangan dari P(x,y)
r
akibat pencerminan terhadap sumbu x, sehing(g360-1)
y
a. XOP =  dan XOP1 = -   x
O x1
- X
b. x1 = x, y1 = −y dan r1 = r r1 y1
maka diperoleh hubungan
P1(x1,y1)
y −y
a. sin (− ) = 1 = = −sin 
r1 r Gb. 2.10. sudut yang berelasi
x x
b. cos (− ) = 1 = = cos 
r1 r
y −y
c. tan (− ) = 1 = = −tan 
x1 x
Dari hubungan di atas diperoleh rumus:

a. sin (− ) = −sin  d. csc (− ) = −csc 

b. cos (− ) = cos  e. sec (− ) = sec 

c. tan (− ) = −tan  f. cot (− ) = −cot 

Untuk relasi  dengan (- ) tersebut identik dengan relasi  dengan 360 − ,


misalnya sin (360 − ) = − sin .
F. Menentukan Koordinat kartesius dan Koordinat Kutub

Cara lain dalam menyajikan letak sebuah titik pada bidang xy selain koordinat
kartesius adalah dengan koordinat kutub.
Y
P(r, )
Y •
P(x,y)
• r
y

y
O x X
O x X
Gb. 2.11. koordinat kartesius Gb. 2.12. koordinat kutub
Pada gambar 2.11 titik P(x,y) pada koordinat kartesius dapat disajikan dalam
koordinat kutub dengan P(r, ) seperti pada gambar 2.12.
Jika koordinat kutub titik P(r, ) diketahui, koordinat kartesius dapat dicari dengan
hubungan:
x
cos = → x = r cos
r

9
y
sin = → y = r sin
r
jika koordinat kartesius titik P(x,y) diketahui, koordinat kutub titik P(r, ) dapat
dicari dengan hubungan:

r = x2 + y 2
y y
tan  = →  = arc tan , arc tan adalah invers dari tan
x x

Contoh:
1. Ubahlah menjadi koordinat kutub
a. B(5,5) b. C(−4,4 3)
2. Ubahlah P (12,60) menjadi koordinat kartesius

Penyelesaian:
1. a. B (5,5) b. C(−4,4 3)

x = 5, y = 5 (kuadran I) x = −4, y = 4 3 (kuadran II)

r = 52 + 52 r= (− 4 )2 + (4 3 )2
= 25 + 25 = 5 2 = 16 + 48 = 64 = 8
5 4 3
tan  = = 1 →  = 45 tan  = = − 3 →  = 120
5 −4

jadi B (5 2,45) jadi C (8, 120)

2. P (12,60) diubah ke koordinat kartesius


x = r cos  y = r sin 
= 12 cos 60 = 12 sin 60
1 
= 12(1/2) = 12  3
2 

x=6 y =6 3

(
Jadi koordinat kartesiusnya P 6,6 3 )
G. Identitas Trigonometri

x
Y Dari gambar di samping diperoleh cos =
P(x, y)
• r
y
r , sin = dan r = x2 + y 2 . Sehingga
y
 r
O x X 2 2 y2 x2
sin  + cos
= 2 +
Gb. 2.13. rumus identitas r r2
Jadi sin2 +cos2 = 1
10
2
x2 + y2 = r = 1
=
r2 r2
H. Menyelesaikan Persamaan Trigonometri Sederhana

Persamaan trigonometri adalah persamaan yang memuat perbandingan


trigonometri suatu sudut, di mana sudutnya dalam ukuran derajat atau radian.
Menyelesaikan persamaan trigonometri adalah menentukan nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut sehingga jika dimasukkan nilainya akan menjadi benar.
11. Menyelesaikan persamaan sin x = sin 
Dengan mengingat rumus
sin (180 - ) = sin  dan sin ( + k. 360) = sin , maka diperoleh:

Jika sin x = sin  maka


x =  + k. 360 atau x = (180 − ) + k. 360 , k  B

12. Menyelesaikan persamaan cos x = cos 


Dengan mengingat rumus
cos (− ) = cos  dan cos ( + k. 360) = cos , diperoleh

Jika cos x = cos  maka


x =  + k. 360 atau x = −  + k. 360, k  B

13. Menyelesaikan persamaan tan x = tan 


Dengan mengingat rumus
tan (180 + ) = tan  dan tan ( + k. 360) = tan , maka diperoleh:

Jika tan x = tan  maka


x =  + k. 180 , k  B

Contoh:
Tentukan penyelesaian persamaan berikut ini untuk 0  x  360.
1
a) sin x = c) tan x = − 3
2
1
b) cos x = 3
2
Penyelesaian:
1
a) sin x = → sin x = sin 30
2
x =  + k. 360 untuk k = 0 → x = 30
x = (180 − ) + k.360 untuk k = 0 → x = 180 − 30 = 150
1
b) cos x = 3 → cos x = cos 30
2

11
x =  + k. 360 untuk k = 0 → x = 30
x = −  + k. 360 untuk k = 1 → x = − 30 + 360 = 330

c) tan x = − 3 → tan x = tan 120


x =  + k. 180 untuk k = 0 → x = 120
untuk k = 1 → x = 120 + 180 = 300

Catatan: satuan sudut selain derajat adalah radian, di mana satu radian adalah besarnya
sudut yang menghadap busur lingkaran yang panjangnya sama dengan jari-jari.
 AOB = 1 rad
B
r rA
O
Hubungan radian dengan derajat
2r
360 = rad
r
= 2 rad
180 =  rad
pendekatan 1 rad = 57,3.
Dengan mengingat pengertian radian tersebut, maka bentuk penyelesaian persamaan
trigonometri dapat pula menggunakan satuan radian, sebagai contoh untuk persamaan sin
x = sin A maka penyelesaiannya adalah:
x = A + k. 2 atau x = (− A) + k. 2 , k  B
di mana x dan A masing-masing satuannya radian.

I. Rumus-rumus Trigonometri untuk Jumlah dan Selisih Dua Sudut

14. Rumus cos ( + ) dan cos ( − )


Pada gambar di samping diketahui C

garis CD dan AF keduanya adalah 


garis tinggi dari segitiga ABC. Akan
G F
dicari rumus 

cos ( + ). A Gb. 2.14 D E B

cos( + ) =
AD

AC
AD = AC cos( + )

Pada segitiga siku-siku CGF

12
GF
sin  = → GF = CF sin …………..(1)
CF
Pada segitiga siku-siku AFC,
CF
sin  = → CF = AC sin …………..(2)
AC
AF
cos β = → AF = AC cos …………..(3)
AC
Pada segitiga siku-siku AEF,
AE
cos  = → AE = AF cos  …………..(4)
AF
Dari (1) dan (2) diperoleh
GF = AC sin  sin 
Karena DE = GF maka DE = AC sin  sin 
Dari (3) dan (4) diperoleh
AE = AC cos  cos 
Sehingga AD = AE − DE
AC cos ( + ) = AC cos  cos  − AC sin  sin 
Jadi cos ( + ) = cos  cos  − sin  sin 

Untuk menentukan cos ( − ) gantilah  dengan − lalu disubstitusikan ke


rumus cos ( + ).
cos ( − ) = cos ( + (−))
= cos  cos (−) − sin  sin (−)
= cos  cos  − sin  (−sin )
= cos  cos  + sin  sin 
Jadi cos ( − ) = cos  cos  + sin  sin 

15. Rumus sin ( + ) dan sin ( − )


Untuk menentukan rumus sin ( + ) dan sin ( − ) perlu diingat rumus
sebelumnya, yaitu: sin (90 − ) = cos  dan
cos (90 − ) = sin 
sin ( + ) = cos (90 − ( + ))
= cos ((90 − ) − )
= cos (90 − ) cos  + sin (90 − ) sin 
= sin  cos  + cos  sin 
Jadi sin ( + ) = sin  cos  + cos  sin 

13
Untuk menentukan sin ( − ), seperti rumus kosinus selisih dua sudut gantilah
 dengan − lalu disubstitusikan ke sin ( + ).sin (
− ) = sin ( + (− ))
= sin  cos (−) + cos  sin (−)
= sin  cos  + cos  (−sin )
= sin  cos  − cos  sin 
Jadi sin ( − ) = sin  cos  − cos  sin 

16. Rumus tan ( + ) dan tan ( − )


sin 
Dengan mengingat tan  = , maka
cos
sin( + ) sin  cos + cos  sin
tan ( + ) = =
cos( + ) cos  cos − sin  sin
sin  cos + cos sin  sin  sin 
+
cos  cos cos  cos
 

tan ( + ) = =
cos  cos − sin  sin  sin sin
1−


cos  cos cos cos
tan  + tan 
=
1− tan  tan 
Jadi tan ( + ) = tan  + tan 
1− tan  tan 

Untuk menentukan tan ( − ), gantilah  dengan − lalu disubstitusikan ke tan


( + ).
tan ( − ) = tan ( + (− ))
tan  + tan (-)
=
1− tan  tan (-)
tan  − tan ()
=
1− tan  (−tan )
tan  − tan 
=
1+ tan  tan 
tan  − tan 
Jadi tan ( − ) =
1+ tan  tan 

J. Rumus Trigonometri Sudut Rangkap

Dari rumus-rumus trigonometri untuk jumlah dua sudut, dapat dikembangkanmenjadi rumus
trigonometri untuk sudut rangkap.
17. sin 2 = sin ( + ) = sin  cos  + cos  sin  = 2 sin cos
Jadi sin 2 = 2 sin cos

18. cos 2 = cos ( + ) = cos  cos  − sin  sin  = cos2 − sin2


cos 2 = cos2 − sin2
14
Jadi
Rumus-rumus variasi bentuk lain yang memuat cos 2 dapat diturunkandengan
mengingat rumus dasar cos2 + sin2 = 1.
cos 2 = cos2 − sin2 cos 2 = cos2 − sin2
= cos2 − (1 − cos2) = (1 − sin2) − sin2
= 2cos2 − 1 = 1 − 2 sin2
1) cos 2 = cos2 − sin2
Sehingga 2) cos 2 = 2cos2 − 1
3) cos 2 = 1 − 2 sin2

tan  + tan  2 tan 


3. tan 2 = tan ( + ) = =
1− tan  tan  1− tan2

2 tan 
Jadi tan 2 =
1− tan2

K. Mengubah Rumus Perkalian ke rumus Penjumlahan/Pengurangan

19. Dari rumus cosinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

cos ( + ) = cos  cos  − sin  sin 


cos ( − ) = cos  cos  + sin  sin 
+
cos ( + ) + cos ( − ) = 2 cos  cos 
Jadi cos ( + ) + cos ( − ) = 2 cos  cos 

cos ( + ) = cos  cos  − sin  sin 


cos ( − ) = cos  cos  + sin  sin 

cos ( + ) − cos ( − ) = −2 sin  sin 
Jadi cos ( + ) − cos ( − ) = −2 sin  sin 
20. Dari rumus sinus untuk jumlah dan selisih 2 sudut diperoleh:

sin ( + ) = sin  cos  + cos  sin 


sin ( − ) = sin  cos  − cos  sin 
+
sin ( + ) + sin ( − ) = 2 sin  cos 
Jadi sin ( + ) + sin ( − ) = 2 sin  cos 
sin ( + ) = sin  cos  + cos  sin 
sin ( − ) = sin  cos  − cos  sin 

sin ( + ) + sin ( − ) = 2 sin  cos 
Jadi sin ( + ) − sin ( − ) = 2 cos  sin 

L. Penerapan Rumus dan Persamaan Trigonometri


15
Contoh soal aplikasi dalam keteknikan:
21. Dua buah tegangan pada arus bolak-balik mempunyai harga:V1 =
200 sin 120 dan V2 = 200 sin 210
Berapa Vtotal dari V1 dan V2 ?
Penyelesaian:
Vtotal = V1 + V2
= 200 sin 120 + 200 sin 210
1  1
= 200. 3 + 200. −
  2
2  
= 100 3 –100
22. Sebuah balok terletak pada tangga dengan kemiringan  =
37 (sudut antara tangga dengan lantai). Gaya beratnya
diuraikan dalam gaya w sin 
dan w cos . w sin  
 
Tentukan besar sudut  dan !
w w cos 
Gb. 15.a

Penyelesaian:
C
Gambar 15.a dapat direpresentasikan
dalam segitiga seperti pada gambar  
15.b. Dengan mengingat kembali sifat- 
A B
D
sifat dari 2 segitiga yang sebangun Gb. 15.b

(segitiga ADC dan segitiga CDB) akan diperoleh sudut  = sudut  = 37.Sehingga  =
90 –  = 90 – 37

= 53

M. Grafik Fungsi Trigonometri

 Grafik Fungsi Sinus

16
 Grafik Fungsi Cosinus

3. Grafik Fungsi Tangen

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Maka dapat kita simpulkan bahwa aplikasi trigonometri dapat kita gunakan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya mencari ketinngian suatu benda pada bidang datar hanya
dengan mengetahui sudut kemiringan dan jarak pengamat terhadap benda tersebut. Serta
banyak juga digunakan pada bidang sains, arsitek, pelaut, dan sebagainya.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, kami menyadari bahwa “Trigonometri” ini sangat erat
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kami sebagai penulis sangat menyarankan kepada
pembaca untuk dapat mempelajari dan memahami serta terus menggali berbagai bahan bacaan
sebagai upaya peningkatan pengetahuan mengenai materi ini.

18
DAFTAR PUSTAKA
Masalah makalah, “Makalah Trigonometri Matematika”
https://masalahmakalah.blogspot.com/2016/08/makalah-trigonometri-
matematika.html?m=1 diakses pada 16 November 11.46
Maths id, “Rangkuman Trigonometri” https://maths.id/rangkuman-trigonometri diakses pada
16 November 14.44
Sumber Belajar, “Makalah Trigonometri” diakses pada 16 November 14.50 didownload pada
16 November 14.51

19

Anda mungkin juga menyukai