Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ferry Nugroho

NIM : 1401421465
Perkembangan Emosi pada Anak
Pengertian Emosi
Emosi adalah suatu komponen yang terdapat dalam perasaan atau keadaan fisiologis.
Emosi juga dapat diartikan sebagai kondisi intrapersonal seperti perasaan, keadaan tertentu,
atau pola aktivitas motor. Unit-unit emosi dapat dibedakan berdasarkan tingkatan
kompleksitas yang terbentuk berupa, perasaan menyenangkan atau tidak menyenangkan,
komponen ekspresi wajah individu, dan suatu keadaan sebagai penggerak tertentu. Jadi emosi
dapat diartikan sebagai aktivitas badaniah secara eksternal, atau reaksi menyenangkan atau
tidak menyenangkan terhadap peristiwa atau suatu keadaan mental tertentu (Lewis &
Haviland-Jones, 2000)
Pengertian Emosi Menurut Beberapa Ahli
1. James
Emosi adalah keadaan jiwa yang menampakan diri dengan sesuatu perubahan yang jelas
pada tubuh. Emosi setiap orang adalah mencerminkan keadaan jiwanya, yang akan
tampak secara nyata pada perubahan jasmaninya.
2. Lazarus (1991)
Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks pada diri organisme, yang meliputi
perubahan secara badaniah dalam bernapas, detak jantung, perubahan kelenjar, dan
kondisi mental seperti, keadaan menggembirakan yang ditandai dengan perasaan yang
kuat dan biasanya disertai dengan dorongan yang mengacu pada suatu bentuk perilaku.

Mekanisme Emosi Menurut Lewis dan Rosenblum proses terjadinya emosi terdiri dari
5 tahap:
1) Elicitors
2) State
3) Receptors
4) Expression
5) Experience
Tahap tersebut diringkas oleh Syamsudin dalam (Ali dan Yeni, 2004) ke dalam tiga
variabel yaitu :
a. Variabel stimulus adalah rangsangan yang menimbulkan emosi. Suatu peristiwa akan
menjadi rangsangan yang bermakna untuk individu yang kemudian diterima melalui
panca indra.
b. Variabel organisme adalah perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi saat mengalami
emosi. Setelah individu menerima rangsangan, proses selanjutnya adalah meneruskan
rangsangan yang telah diolah ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan terjadinya proses
reseptor dan state.
c. Variabel respon, adalah pola sambutan ekspresif atau terjadinya pengalaman emosi dan
memiliki kesamaan dengan proses expression. Individu akan merespon stimulus yang
diterima dengan cara mengekspresikannya melaluia perilaku ataupun bahasa tubuh.

Proses Pengenalan Emosi


Proses pengenalan emosi sebenarnya telah terjadi sejak anak terlahir di dunia. Berikut ini
adalah sedikit gambaran dalam prosesnya, antara lain:

• Mirroring + meaning emotion, yaitu menampilkan emosi sederhana pada bayi (0 – 4


bln), maka bayi akan belajar mengetahui ekspresi sesuai emosi.

• Social referencing, yaitu pada akhir usia 1 thn, anak belajar meregulasi perilaku dengan
menggunakan informasi dari orang lain.

• Display rules, biasanya pada anak 1,5 tahun ke atas, yaitu anak belajar mengetahui
bahwa ekspresi seseorang tidak selalu sesuai dengan emosi yang sebenarnya, anak mulai
paham aturan dan harapan sosial.
Perkembangan Emosi
1. Perkembangan Emosi pada Masa Bayi
Masa bayi berlangsung dari saat bayi lahir sampai berumur 2 tahun. Dalam
perkembangan emosi dan sosialnya, bayi mula-mula memiliki emosi yang tenang atau
senang dan terangsang (excited). Perasaan ini ditimbulkan akibat dari hubungan dengan
rangsangan fisik, seperti ketika bayi kenyang dan merasa nyaman maka akan ada reaksi
yang nampak tubuh bayi mengendor, tidur nyenyak, berceloteh, dan tertawa.
Selanjutnya, pada usia kira-kira 3 bulan bayi mulai memperlihatkan emosi senang dan
tidak senang karena rangsangan psikis, misalnya bayi akan tersenyum jika melihat
wajah manusia. Kemudian, pada bulan-bulan berikutnya variasi emosi muncul lebih
banyak, misalnya emosi takut, marah, kecewa, benci, dan sebagainya.
2. Perkembangan Emosi pada Anak Usia Dini
Masa anak usia dini disebut juga masa kanak-kanak awal yang terbentang antara
umur 2-6 tahun. Ciri-ciri perkembangan emosi pada masa ini berkaitan erat dengan
perkembangan sosialnya, dimana dunia pergaulan anak bertambah luas. Keterampilan
dan penguasaan dalam aspek fisik, motorik, mental, dan emosi jauh lebih meningkat
daripada masa sebelumnya. Anak mulai menyadari dirinya, bahwa dia berbeda dengan
orang lain atau benda.
3. Perkembangan Emosi pada Anak Usia Sekolah (Usia 6-12 Tahun)
Masa ini adalah masa puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang
tinggi. Pada masa remaja awal, perkembangan emosinya menunjukkan pada sifat lebih
ke sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap menghadapi berbagai peristiwa atau
situasi sosial. Emosi yang keluar bersifat negatif dan temperamental (mudah
tersinggung/marah atau mudah sedih/murung). Namun, tidak dipungkiri bahwa pada
masa ini anak sekolah juga mulai belajar mengendalikan reaksi emosinya dengan cara-
cara atau tindakan yang dapat diterima lingkungannya.

Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi pada Anak


1. Perbedaan Biologis
yaitu masa peka, ada anak yang mudah menangis/tertawa (sensitif).
2. Faktor sosial dan budaya
• Modeling, anak mudah meniru lingkungannya.
• Reinforcement, penguatan yang diberikan lingkungan turut andil dalam membentuk
pembelajaran ekspresi emosi pada anak, misalnya : anak yang biasa dipukul atau
dibentak (reinforcement negatif) akan lebih banyak mempelajari emosi negatif.
• Experience, misalnya: anak yang hidup di kota besar dengan orang tua sibuk bekerja,
akan berbeda perkembangan emosinya dengan anak yang tinggal di kota kecil, dengan
orang tua yang tidak terlalu sibuk.

Anda mungkin juga menyukai